tugas manajemen koperasi & ukm
Post on 24-Jul-2015
854 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MANAJEMEN KOPERASI & UKM
(CEKM – 116)
Disusun Oleh :
Abdul Kadir
(C1B109439)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM EKSTENSI
2012
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini, shalawat dan salam kita haturkan kepada hadiratul
Rasulullah SAW dan para sahabat karena berkatnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada kedua
orang tua serta dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan serta pelajaran
yang berharga bagi saya, dan ucapan yang sama disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang berjudul “Manajemen
Koperasi dan UKM”
Banjarmasin, Mei 2012
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 2
1.3 Manfaat .................................................................................... 3
BAB 2 MANAJEMEN KOPERASI & UKM ............................................
2.1 Koperasi.................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Koperasi ...................................................... 4
2.1.2 Prinsip Koperasi .......................................................... 5
2.1.3 Jenis-Jenis Koperasi ..................................................... 7
2.1.4 Landasan Koperasi ....................................................... 9
2.1.5 Asas Koperasi ............................................................... 10
2.1.6 Fungsi dan Peranan Koperasi ....................................... 11
2.1.7 Syarat Pendirian Koperasi ............................................ 12
2.2 Manajemen Koperasi ............................................................... 14
2.2.1 Fungsi Manajemen ....................................................... 14
ii
2.2.1.1 Planning ........................................................... 14
2.2.1.2 Organizing ....................................................... 15
2.2.1.3 Actuating.......................................................... 15
2.2.1.4 Controlling ....................................................... 15
2.2.2 Manfaat Manajemen Pada Koperasi ............................. 16
2.2.2.1 Keuntungan Ekonomis .................................... 16
2.2.2.2 Keuntungan Sosial ........................................... 16
2.3 Usaha Kecil Menengah (UKM) ............................................... 17
2.3.1 Pengertian UKM ........................................................... 17
2.3.2 Keragaman Pengertian UKM ...................................... 18
2.3.2.1 Menurut Keputusan Presiden ........................... 18
2.3.2.2 Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) .............. 18
2.3.2.3 Menurut Keputusan Menteri Keuangan........... 18
2.3.2.4 Menurut UU No.20 Tahun 2008 ..................... 19
2.3.3 Peranan UKM ............................................................... 20
2.3.4 Permasalahan UKM ...................................................... 21
2.3.4.1 Faktor Internal ................................................. 21
2.3.4.2 Faktor Eksternal .............................................. 22
2.3.5 Upaya untuk Pengembangan UKM ............................. 23
iii
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan
Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki
kepentingan relative homogeni berhimpun untuk meningkatkan
kesejahtaraannnya. Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah
lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai Badan Usaha Bersama yang
bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotaan mereka yang umumnya
berekonomian lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan
hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni
KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur
pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)
1
tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah
contoh dari sekian jenis koperasi.
Selain koperasi dalam makalah ini juga membahas tentang UKM (usaha
kecil menengah). UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM
adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara maupun
daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan
penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat
membantu Negara / pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan
lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan
tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Usaha
Kecil, dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian
Indonesia. Karena dengan UKM ini, pengangguran akibat angkatan kerja yang
tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang.
1.2 Tujuan
Bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara manajemen koperasi dan
UKM yang terdiri dari koperasi, manajemen koperasi dan UKM berdasarkan
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli dan berbagai sumber lainnya.
2
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam laporan ini
1. Manfaat akademis, menjadi mengerti tentang teori-teori koperasi,
manajemen koperasi dan UKM, serta mengetahui keterkaitan antara
manajemen koperasi dan UKM.
2. Manfaat praktis, sebagai bahan bacaan atau acuan serta pertimbangan bagi
pembaca dalam mengetahui keterkaitan antara manajemen koperasi dan
UKM.
3
BAB 2
MANAJEMEN KOPERASI & UKM
1.1. Koperasi
1.1.1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan
ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung
dengan Koperasi. Sehingga dari pengertian di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang
terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa
senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi
dan tujuan yang sama.
2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk
pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal
sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
4
3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk
menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota
menjadi lebih besar.
4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi
menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya,
ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk
kepentingan investasi.
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
1.1.2. Prinsip Koperasi
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; berarti bahwa untuk
menjadi anggota atau keluar dari Koperasi tidak boleh dipaksakan
siapapun. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam
keanggotaan tidak ada pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk
apapun.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis; menunjukkan bahwa
pengelolaan Koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para
5
anggota. Anggota menjadi pemegang dan pelaksana tertinggi dalam
Koperasi.
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; maksudnya
pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga
berdasarkan perimbangan jasa usaha atau partisipasi anggota terhadap
Koperasi.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; Modal
dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu
balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga
terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang
diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak
melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.
Kemandirian, maksudnya koperasi dan anggota harus mampu
berdiri sendiri, tanpa tergantung pada pihak lain. Mandiri berarti pula
kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk
mengelola diri sendiri.
6
Untuk pengembangan dirinya, koperasi juga melaksanakan dua
prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan
kerjasama antar Koperasi merupakan prinsip koperasi yang penting
dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan
memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi. Kerja sama
koperasi dimaksud dapat dilakukan antar Koperasi ditingkat lokal,
regional, nasional dan internasional.
1.1.3. Jenis-jenis Koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat,
yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan
berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis
koperasi.
1. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas
Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU),
Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
7
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui
rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot
rumah tangga.
Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-
sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan
modal dan pemasaran.
2. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
8
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat
pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi
penyuluhan teknis pertanian.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi,
melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain
berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
1.1.4. Landasan Koperasi Indonesia dan Asas Koperasi
Koperasi didirikan dalam beberapa landasan, yaitu landasan idiil,
struktrual, gerak dan mental.
9
Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Artinya, dalam setiap
gerakan atau aktivitasnya, koperasi harus senantiasa mendasarkan cita-
citanya pada pengalaman dan pelaksanaan pancasila.
Landasan hukum/struktural koperasi adalah Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1, yang berbunyi “perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan”.
Landasan gerak koperasi adalah undang-undang atau peraturan-
peraturan yang mengatur perkoperasian. Dewasa ini,kita telah
mempunyai undang-undang tentang perkoperasian, yakni undang-
undang Nomor 25 Tahun 1992.
Landasan mental koperasi adalah kesetiakawanan dan kesadaran
berpribadi.kedua landasan tersebut harus bergabung menjadi unsure
yang paling mendorong,menghidupi, dan mengawasi.
1.1.5. Asas Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha ekonomi yang
bersumber dari sifat masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, koperasi
Indonesia memiliki asas yang juga bersumber dari sifat masyarakat
Indonesia itu. Adapun yang menjadi asas koperasi Indonesia adalah asas
kekeluargaan dan gotong royong.
10
Asas kekeluargaan dalam koperasi mengandung makna adanya
kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi untuk mengerjakan
segala sesuatu dalam koperasi oleh semua dan untuk semua.Jadi, bukan
oleh pengurus serta dibawah pengawasan para anggota atas dasar
kebenaran, keadilan, keberanian, serta kerelaan berkorban untuk
kepentingan bersama. Asas kegotong-royongn dalam koperasi
mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki keinsyafan
dan kedasadaran, semangat bekerja sama, serta tanggung jawab
bersama.
1.1.6. Fungsi dan Peranan Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya
11
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
1.1.7. Syarat Pendirian Koperasi
Berdasarkan UU tersebut ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mendirikan sebuah koperasi. Persyaratan koperaasi yang
wajib dipenuhi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persyaratan pembentukan koperasi ditentukan berdasarkan dari
bentuk koperasi yang akan dibentuk, apakah koperasi primer atau
bentuk koperasi sekunder
2. Pembentukan koperasi primer memerlukan paling sedikit 20 orang,
sedangkan hukum koperasi sekunder keanggotaannya adalah
beberapa badan hukum koperasi. Paling sedikit ada 3 koperasi untuk
sebuah koperasi sekunder
3. Koperasi yang akan dibentuk tersebut haruslah berkedudukan
disuatu wilayah tertentu yang terletak di Negara Republik Indonesia
4. Pembentukan koperasi dilakukan dengan adanya akta pendirian yang
didalamnya memuat anggaran dasar dari koperasi tersebut
5. Anggaran dasar koperasi ini setidaknya harus memuat paling sedikit
hal-hal sebagai berikut ini :
Adanya daftar nama pendiri dari koperasi tersebut
12
Adanya nama koperasi dan tempat atau lokasi kedudukan
koperasi tersebut
Mencantumkan maksud dan tuuan serta bidang usaha yang
akandilakukan oleh koperasi tersebut dalam kegiatannya
Adanya ketentuan yang mengatur mengenai keanggotaan
koperasi
Adanya ketentuan yang berupa aturan mengenai rapat anggota
Adanya ketentuan yang mengatur mengenai begaimana proses
pengelolahan koperasi tersebut
Adanya ketentuan yang mengatur mengenai dana yang dijadikan
modal pembentukan dan berjalannya koperasi tersebut
Adanya ketentuan yang mengatur mengenai jangka waktu
berdirinya koperasi tersebut
Adanya ketentuan yang mengatur tentang bagaimana pembagian
sisa hasil usaha (SHU)
Adanya ketentuan yang mengatur sanksi dalam berjalannya
kegiatan koperasi
Jika persyaratan – persyaratan pendirian koperasi tersebut
terpenuhi, maka siapa saja bisa mendirikan koperasi, baik tu koperasi
primer maupun sekunder.
13
1.2. Manajemen Koperasi
Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
Dengan kata lain bahwa sukses tidaknya suatu organisasi koperasi tergantung
dari komitmen para seluruh anggotanya. Untuk mencapai tujuan Koperasi,
perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya
berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
1.2.1. Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen menurut George Terry :
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
1.2.1.1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk
bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan
kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus
berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana
cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan
tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat penting bagi
14
organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
1.2.1.2. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi adalah sekelompok manusia yang
bekerjasama, dimana kerjasama tersebut dicanangkan dalam
bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu
1.2.1.3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan
masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan dan
kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola
pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu ( komunitas
anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara
bersama-sama (goal). Untuk mencapai tujuan koperasi
tersebut maka koperasi harus menunjukkan jati dirinya yang
mandiri.
1.2.1.4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses
kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan,
kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah
terulangnya kembali kesalahan tersebut. Fungsi penawaran
15
sebagai berikut.
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan dan kesalahan
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang
terjadi.
3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap
kegiatan manajemen lainnya untuk mempertebal rasa
tanggung jawab
1.2.2. Manfaat Manajemen pada Koperasi
1.2.2.1. Keuntungan Ekonomis
1. Peningkatan skala usaha (menjual dan membeli)
2. Pemasaran (menampung hasil produksi)
3. Pengadaan barang dan jasa (menyediakan untuk anggota)
4. Fasilitas kredit (memberi kemudahan kepada anggota)
5. Pembagian SHU (berdasar transaksi dan partisipasi
anggota)
1.2.2.2. Keuntungan Sosial :
1. Keuntungan kelompok (kepentigan banyak orang)
2. Pendidikan dan pelatihan (meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan keterampilan) serta Kaderisasi yang
berkesinambungan.
16
3. Program sosial lainnya (kesetiakawanan antar anggota)
1.3. Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha kecil dan menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri, menurut keputusan Presiden RI No. 99 Thn 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah : “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk menengah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.
1.3.1. Pengertian Usaha Kecil Menengah
UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM
adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara mauun
daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia ukmini sangat memiliki
peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakt. UKM ini uga
sangat membantu Negara / pemerintah dalam hal penciptaan lpangan
kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan
rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibillitas yang
tinggi jika dibandingkn dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.
UKM ini perlu perhatian yang khsus dan didukung oleh informasi yang
17
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
1.3.2. Keragaman Pengertian UKM
1.3.2.1. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
1.3.2.2. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha
yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan
usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki
tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
1.3.2.3. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor
316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan
sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan
kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per
tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva
18
setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan
yang ditempati) terdiri dari :
Bidang usaha ( Fa, CV, PT, dan koperasi )
Perorangan ( Pengrajin/industri rumah tangga, petani,
peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang
barang dan jasa )
1.3.2.4. Menurut UU No 20 Tahun 2008
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang
tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah).
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah
adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :
19
Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah).
1.3.3. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap
perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen:
Departeman Perindustrian dan Perdagangan
Deparetemen Koperasi dan UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan
belum, terlihat hasil yang memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM
masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar. Kegiatan UKM
meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk
usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai
peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karna
itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
20
kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti:
Perizinan
Teknologi
Struktur
Manajemen
Pelatihan
Pembiayaan
1.3.4. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM
1.3.4.1. Faktor Internal
1. Kurangnya permodalan-permodalan merupakan faktor
utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit
usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada
umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha
perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup.
2. Sumber Daya Manusia yang terbatas, keterbatasan SDM
usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun
pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh pada
manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang secara optimal.
21
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi
Usaha Kecil, jaringan usaha yang sangat terbatas dan
kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan
jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang
kurang kompetitif.
1.3.4.2. Faktor Eksternal
1. Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif dengan
kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari masih
terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-
pengusaha kecil dan pengusaha besar.
2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha, kurangnya
informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi menyebabkan sarana dan
prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang
dan kurang mendukung kemajuan usaha.
3. Terbatasnya akses pasar, akses pasar akan menyebabkan
produk yang dihasilkan tidak dapt dipasarkan secara
kompetitif baik dipasar nasinal maupun iternasional.
22
1.3.5. Upaya untuk Pengembangan UKM
a. Penciptaan iklim usaha yang kondusif. Mengusahakan keamanan
berusaha dan ketentraman serta penyederhanaan prosedur perizinan
usaha, keringanan pajak dsb.
b. Perlindungan usaha jenis jenis tertentu. Terutama jenis usaha
tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus
mendapatakan perlindungan dari pemerintah baik melalui undang-
undang maupun peraturan pemerintah.
c. Mengembangkan Promosi. Untuk lebih mempercepat kemitraan
antara UKM dengan usaha-usaha besar.
23
BAB 3
KESIMPULAN
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha ekonomi yang bersumber dari sifat
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, koperasi Indonesia memiliki asas yang juga
bersumber dari sifat masyarakat Indonesia itu. Adapun yang menjadi asas koperasi
Indonesia adalah asas kekeluargaan dan gotong royong. Selain koperasi merupakan
asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan
biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis
oleh anggotanya.Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi
anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada
usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp
200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan. UKM merupakan salah satu
contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang
saja. Selain itu, UKM (usaha kecil menengah) merupakan salah satu usaha pendorong
terdepan dan pembangunan ekonomi. Gerak sector UKM amat vital untuk
24
menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. UKM cukup fleksibel dan dapat
dengan musah beradaptasu dengan pasang surut dan arah permintaan pasar. Mereka
jua menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan sector usaa lainnya,
dan mereka juga cukup terdivernfikasikasi dan memberikan konstribusi penting
dalam ekspor dan perdagangan.
UKM seringkali menghadapi kesulitan, ada 2 faktor yaitu faktor interenal dan
eksternal. Faktor internal meliputi ; kurangnya permodalan, sumber daya manusia
yang terbatas, lemahnya jaringan usaha dan empuan penetrasi usaha kecil. Faktor
eksternal meluputi ; iklim usaha belum sepenuhnya dengan kebiksanaan pemerintah
untuk menumbuhkan usaha kecil menengah, terbatasnya sarana dan prasaranan,
terbatasnya akses pasar. Teteapi untuk mengembangkan UKM dapat menggunakan
cara penciptaan iklim usaha yang kondusif, perlindungan usaha jenis jenis tertentu,
mengembangkan Promosi.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.usaha-kecil.com/usaha_kecil_menengah.html
http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm
http://infoukm.wordpress.com/
http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm
http://word.aandamar.com/view?=http://www.bappenas.go.id/get-file
server/node/1122/
http://www.usaha-kecil.com/usaha_kecil_menengah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-
1106130305439/617331-1110769011447/810296-1110769073153/SME.pdf
http://nuryana26.wordpress.com/
http://tunas63.wordpress.com/2008/11/24/macamjenis-koperasi/
http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/landasan-koperasi/
http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/asas-koperasi/
http://saefulbafri009.blogspot.com/2011/04/u km-usaha-kecil-menengah.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/12/usaha-kecil-menengah-ukm/
http://www.bluerayshop.co.id/detail.php?id=29
http://chichimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html
http://gulungkabel.blogspot.com/2009/07/kekurangan-usaha-sablon.html
26
top related