tugas tutorial · web viewsiswa diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan dengan baik keterangan...
Post on 03-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak memiliki berbagai potensi mencakup perilaku dan kemampuan
dasar yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi ini merupakan pondasi
bagi anak untuk menempuh kehidupan selanjutnya, karena usia yang masih belia
anak memerlukan bantuan orang dewasa atau lingkungan sekitar.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Program kegiatan PAUD mencakup pembentukan perilaku dan bidang
pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan.
Lingkup perkembangan tersebut meliputi nilai – nilai agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, bahasa serta sosial emosional.
Anak usia 4-6 tahun sedang mengalami masa keemasan (golden age)
sehingga dibutuhkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang mereka
miliki dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikan
bagi siswa. Atas dasar kenyataan tersebut, maka hendaknya pembelajaran di
Taman Kanak – kanak dapat menantang, menyenangkan, dan mengasyikan.
Proses pembelajaran akan menyenangkan apabila didukung media yang menarik.
Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dan guru dalam
satu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lingkup perkembangan bahasa pada kegiatan menceritakan isi gambar seri di
kelompok A TKS IT Assalafush Sholih belum maksimal, terbukti pada saat pra
siklus hanya 3 siswa dari 15 siswa atau sekitar (20 %) yang berkembang sesuai
harapan, 12 siswa (80 %) mulai berkembang.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran
mempermudah siswa memahami dengan jelas alur cerita dari gambar seri, dengan
harapan siswa dapat menceritakan kembali isi cerita.
I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas
ditemukan adanya masalah yaitu kemampuan siswa dalam mengungkapkan
bahasa masih perlu bimbingan, siswa kesulitan dalam menceritakan kembali isi
cerita, penggunaan media yang kurang menarik dan proporsional, dan siswa
masih sulit bercerita tanpa bantuan pertanyaan.
II. Analisis masalah
Adapun analisis masalahnya adalah media yang digunakan guru kurang
menarik sehingga pembelajaran kurang menyenangkan, pengorganisasian anak
masih kurang, sehingga anak kurang berpartisipasi dalam kegiatan
pengembangan, metode yang digunakan guru kurang membantu anak dalam
pengembangan kemampuan mengungkapkan bahasa serta kurangnya motivasi
siswa mengikuti kegiatan
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah tersebut, penulis
mengangkat judul “ Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Kegiatan
Menceritakan Isi Gambar Seri dengan Metode Demonstrasi Kelompok A di
TKS IT Assalafush Sholih “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah diatas maka didapat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menceritakan isi
gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT Assalafush
Sholih Citeureup Bogor ?
2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menceritakan isi gambar seri kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih
Citeureup Bogor ?
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
3
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kemampuan peserta didik dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri pada
kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih Citeureup Bogor melalui metode
demonstrasi.
Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan cara
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan menceritakan isi gambar
seri dengan metode demonstrasi pada Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih
Citeureup Bogor.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa
Belajar lebih menyenangkan, anak lebih aktif dan mudah memahami isi
cerita, proses belajar lebih terarah, perhatian anak lebih dipusatkan,
membantu siswa memahami jalan ceritanya, dan siswa memperoleh
pengalaman langsung
2. Manfaat bagi guru
Guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif efektif
dan menyenangkan bagi siswa serta sebagai sarana pengembangan dan
peningkatan profesionalisme guru
3. Manfaat bagi sekolah
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang
tercermin dari peningkatan kemampuan profesional guru, perbaikan
proses dan hasil belajar siswa, serta menumbuhkan iklim kerja yang
kondusif
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Bercerita
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan
kepada orang lain dengan alat maupun tanpa alat, disampaikan dalam bentuk
pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita
yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.
Menurut Nurgiyantoro (2009:288-289) bercerita merupakan salah satu
tugas kemampuan atau kegiatan berbicara yang dapat mengungkapkan
kemampuan berbicara siswa yang bersifat pragmatis. Ketepatan, kelancaran dan
kejelasan cerita akan menunjukan kemampuan berbicara siswa, maka
keterampilan bercerita siswa perlu ditingkatkan dengan latihan yang teratur,
sistematis dan berkesinambungan.
Menurut Moeslichatun (1996:194) bercerita adalah menuturkan sesuatu
yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara
lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang
lain.
Anak-anak senang bercerita tentang banyak hal, kapanpun dan dimanapun
mereka berada tanpa alur, dan tanpa jeda. Orang dewasa harus mampu
mengarahkan alur cerita yang anak-anak buat sehingga rangsangan terhadap
otaknya dapat dimaksimalkan.
Cerita adalah buah pikiran dan rasa yang disampaikan dengan gaya
bahasa yang bervariasi. Lebih baik anak distimulus untuk melanjutkan cerita
orang dewasa, sehingga otak anak akan berpikir kreatif dan hubungan antar
jaringan otak tersambung dengan baik.
Menurut tim penyusun pusat bahasa (2007:210) cerita adalah tuturan
yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, karangan yang
menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian yang nyata, atau rekaan.
Dari beberapa pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa bercerita
adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
5
yang menjelaskan terjadinya suatu hal, peristiwa dan kejadian yang dialami
sendiri ataupun orang lain, karangan dari kejadian nyata atau rekaan.
Di taman kanak-kanak bercerita adalah salah satu metode pengembangan
bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis siswa
sesuai dengan tahap perkembangannya.
Tujuan bercerita adalah agar siswa mampu mendengarkan dengan
seksama, bertanya apabila tidak faham, menjawab pertanyaan, selanjutnya ia
dapat menceritakan dan mengekspresikan apa yang didengar sehingga hikmah
dari isi cerita dapat diceritakan kembali dan dipahami.
Bercerita mempunyai banyak manfaat diantaranya melatih daya serap,
daya tangkap, daya pikir, daya konsentrasi, daya imajinasi dan membantu
perkembangan bahasa siswa dalam berkomunikasi.
Pembelajaran bercerita merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari keterampilan berbicara, tidak dapat diajarkan melalui uraian dan penjelasan
guru saja, akan tetapi siswa harus dihadapkan pada kegiatan nyata atau praktek
langsung.
Menurut Arsyad, Maidar G. dan Mukti (1988:17) faktor penunjung
bercerita ada dua yaitu faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor
kebahasaan meliputi ketepatan ucapan, penempatan tekanan, pilihan kata dan
ketepatan sasaran pembicara. Faktor non kebahasaan meliputi sikap yang wajar,
pandangan diarahkan kepada pendengar, gerak gerik dan mimik yang tepat,
kenyaringan suara, kelancaran berbicara dan penguasaan topik.
Selain dua faktor diatas (faktor kebahasaan dan non kebahasaan) ada lagi
yang tidak kalah penting yaitu media pembelajaran yang menarik sehingga
kegiatan bercerita di kelas lebih menyenangkan. Salah satu media pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan bercerita adalah media gambar seri.
B. Media Gambar seri
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar.
Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik apabila menggunakan media.
Suryaman (2009:103) menjelaskan pengertian media secara bahasa dan
terminolagi. Secara bahasa media diartikan sebagai perantara atau pengantar.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
6
Secara terminologi, media pembelajaran dapat diartikan sebagai seluruh perantara
yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Martin dan Briggs (Wena, 2009 : 9) media adalah semua sumber
yang diperlukan untuk komunikasi dengan siswa. Sedangkan menurut Degang
(melalui Wena, 2009 : 9) media yaitu komponen strategis penyampaian yang
dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa baik berupa orang, alat
ataupun bahan.
Jadi pengertian media adalah semua alat dan bahan yang dipakai dalam
kegiatan pembelajaran yang berfungsi sebagai perantara dari guru kepada siswa
dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Media gambar seri adalah media yang berisi gambar-gambar yang
memiliki alur cerita, sehingga memudahkan siswa untuk menangkap ide dalam
kegiatan bercerita.
Ciri-ciri gambar seri yang baik adalah dapat menyampaikan pesan atau
ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik perhatian, merangsang orang yang
melihat ingin mengungkapkan obyek-obyek dalam gambar, berani dan dinamis,
serta ilustrasinya sederhana tetapi menarik dan mudah difahami.
Media gambar seri merupakan jenis media visual. Diantara fungsi media
visual menurut Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2011 : 6) adalah berfungsi atensi
(menarik perhatian dan konsentrasi siswa), berfungsi afektif (menggugah emosi
dan sikap siswa), berfungsi kognitif (meningkatkan daya pikir siswa) serta
berfungsi kompensatoris (memberikan konteks dan membantu siswa yaang lemah
dalam menerima dan memahami kegiatan pembelajaran).
Media gambar seri sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran
bercerita. Diantara manfaat media gambar seri adalah pembelajaran lebih
menarik, bahan ajar lebih bermakna, metode lebih bervariasi, mengatasi
keterbatasan ruang waktu dan daya indra siswa, meningkatkan gairah belajar,
siswa aktif melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan tetapi
mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan sehingga mengurangi verbalistis.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
7
C. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu metode pengembangan dengan cara
memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan
diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Metode demonstrasi
dapat juga dikatakan sebagai metode untuk menggambarkan suatu cara kerja atau
urutan proses sebuah peristiwa atau kejadian.
Menurut Muhibbin Syah (2000) metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara
kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar AUD : 9.3)
Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode
pengembangan yang menggambarkan suatu cara kerja atau urutan proses
kejadian, memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan cara melihat,
mendengar, kemudian praktek langsung.
Kegiatan demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui
penglihatan dan pendengaran. Siswa diminta untuk memperhatikan dan
mendengarkan dengan baik keterangan guru sehingga ia lebih paham, dan siswa
dapat meniru bagaimana cara melakukan hal tersebut seperti yang dicontohkan
guru.
1. Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum
adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah,
pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Manfaat tersebut seirama dengan cara berfikir anak usia dini yang bersifat
realistik dan konkret sehingga dapat mempelajari secara langsung dan jelas
melalui pengamatan yang menarik perhatiannya.
Metode demonstrasi juga dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi
dalam menjelaskan informasi kepada siswa secara langsung, lebih menarik,
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
8
merangsang perhatian dan lebih menantang dari pada hanya mendengar
penjelasan guru. Metode demonstrasi juga membantu meningkatkan daya pikir
anak usia dini terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat,
berpikir konvergen dan evaluatif. Pengembangan daya pikir yang dimulai sejak
dini ini akan sangat membantu anak dalam memperoleh pengalaman belajar.
2. Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan wahana untuk memberikan pengalamaan belajar
agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik.
Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat
dilakukan, dan memberi pengalaman belajar melalui penglihatan dan
pendengaran. Agar siswa dapat meniru contoh perbuatan yang didemonstrasikan
maka diperlukan media yang berukuran besar dan kegiatan diulang secara
perlahan sehingga dapat diamati dengan jelas oleh siswa.
Penjelasan guru juga harus dapat didengar dengan jelas, intonasinya tepat
dan menarik sehingga siswa tidak bosan. Demonstrasi harus diikuti dengan
kegiatan siswa meniru apa yang ditunjukan dan dilakukan guru.
3. Kelebihan Metode Demonstrasi
Kelebihan metode demonstrasi antara lain adalah membantu siswa
memahami dengan jelas jalannya suatu proses pembelajaran, memudahkan
berbagai penjelasan, perhatian anak lebih dipusatkan, dan siswa aktif dalam
proses pembelajaran.
Penerapan dari upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan
menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT
Assalafush Sholih adalah melalui kegiatan mendengarkan isi cerita gambar seri,
tanya jawab tentang isi cerita, mengurutkan gambar seri, kemudian menceritakan
kembali isi cerita gambar seri tersebut satu – persatu bergantian. Selain itu juga
alat peraga haruslah menarik sehingga siswa lebih terbangun minatnya dalam
menceritakan isi gambar seri. Semakin sering berlatih maka siswa akan mampu
menceritakan isi gambar seri dengan lebih baik.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
9
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Gambar 1
1. Lokasi
Penelitian memilih TKS IT Assalafush Sholih Citeureup karena peneliti
sebagai guru di TKS IT Assalafush Sholih. Alamat TKS IT Assalafush Sholih
Citeureup terdapat di Kp. Kamurang RT 03/11, Kelurahan Puspanegara,
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Gambar 2
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
10
TKS IT Assalafush Sholih merupakan salah satu lembaga pendidikan
untuk anak usia dini dibawah naungan Yayasan Tarbiyah Assalafush Sholih
dengan ketua Ustadz Debby Nasution.
Siswa TKS IT Assalafush Sholih berjumlah 65 anak terdiri dari 4 rombel,
2 rombel kelompok B dan 2 rombel kelompok A.
Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah siswa
Kelompok B 1 9 9 18
Kelompok B 2 9 8 17
Kelompok A 1 8 7 15
Kelompok A 2 7 8 15
Jumlah 33 32 65
Tabel 1
Karyawan TKS IT Assalafush sholih berjumlah 7 orang, terdiri dari
Kepala Sekolah, guru, staf tata usaha dan tenaga kebersihan, yaitu :
Ratiwi sebagai guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah, Sukartini, Elih
Susanti, Yayang Siti Zaenab, dan Nurmala Ikasari sebagai guru, Ponirah sebagai
staff tata usaha serta Manisem sebagai tenaga kebersihan
Pada penelitian kali ini yang menjadi subyek peneliti adalah siswa
kelompok A TKS IT Assalafush Sholih dengan jumlah siswa sebanyak 15 anak
terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan pada semester 2 tahun
pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa
dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi
kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih.
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan
menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi kelompok A di TKS IT
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
11
Assalafush Sholih Citeureup dilaksanakan dari 24 Februari sampai 14 Maret
2014.
Penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan disekolah sehingga
tidak mengganggu KBM. Adapun jadwal penelitian tersebut adalah sebagai
berikut :
No Pelaksanaan Waktu Tema
1 Pra siklus 24-28 Februari 2014 Air, Api dan Udara
2 Siklus I 3-7 Maret 2014 Air, Api dan Udara
3 Siklus II 10-14 Maret 2014 Alat Komunikasi
Tabel 2
3. Tema
Pada kegiatan penelitian ini tema yang digunakan sesuai dengan kalender
pendidikan yang sedang berjalan yaitu tema Air, Api dan Udara dan tema Alat
Komunikasi. Hal ini dikarenakan penelitian tindakan kelas tidak boleh
mengganggu kegiatan belajar mengajar.
4. Kelompok Belajar
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah Kelompok A di TKS IT
Assalafush Sholih Citeureup dengan jumlah siswa 15 anak terdiri dari 8 anak
perempuan dan 7 anak laki-laki dengan bermacam-macam karakteristik ada yang
periang, pendiam, dan ada yang tidak bisa diam.
5. Karakteristik Siswa
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok A TKS IT Assalafush Sholih
Citeureup dengan jumlah siswa 15 anak terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak
perempuan. Latar belakang sosial ekonomi berasal dari keluarga buruh pabrik
sehingga pola kehidupan kesehariannya sangat sederhana, dan sarana belajar
kurang memadai.
Dalam buku “Perkembangan dan Konsep Dasar PAUD” halaman 6.21
bahwa karakteristik siswa TK dapat mendengar secara aktif cerita yang komplek
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
12
dan dapat mendiskusikan cerita dengan orang dewasa. Jadi siswa TK dapat
mengikuti jalan cerita dan akan memahami dan mengingat beberapa ide dan
informasi yang ada dalam cerita kemudian dapat menceritakan kembali isi cerita
yang telah mereka dengar.
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
1. Rencana Pelaksanaan
a. Rencana Tindakan Tiap siklus
1) Pra Siklus
a) Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian pra siklus pada tanggal 25-27
Februari 2014
b) Tema
Tema yang akan dikembangkan adalah Air, Api dan Udara
c) Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi
gambar seri dengan metode demonstrasi
d) Fokus masalah
Indikator yang ingin dikembangkan :
- Mengucapkan syair
- Melakukan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa
- Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan
yang sudah berbentuk huruf
- Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri
- Menceritakan kembali isi cerita sederhana
- Menghubungkan kata dengan gambar
- Menyanyikan 15 lagu anak
2) Siklus 1
a) Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian siklus 1 pada tanggal 4 Maret 2014
b) Tema
Tema yang akan dikembangkan adalah Air, Api dan Udara
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
13
c) Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi
gambar seri dengan metode demonstrasi
d) Fokus masalah
Indikator yang akan dikembangkan :
- Melakukan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa
- Mengucapkan syair
- Menceritakan isi gambar seri
- Mengenal besar kecil
- Melipat, menggunting dan menempel
- Menyanyikan 15 lagu anak
- Menirukan berbagai macam gerakan
3) Siklus 2
a) Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian siklus 2 tanggal 10 Maret 2014
b) Tema
Tema yang akan dikembangkan adalah Alat Komunikasi
c) Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi
gambar seri dengan metode demonstrasi
d) Fokus masalah
Indikator yang akan dikembangkan :
- Melakukaan percakapan dengan teman sebaya / orang dewasa
- Menceritakan isi gambar seri
- Membuat urutan bilangan
- Melipat, menggunting dan menempel
- Menyalin kata / kalimat sederhana
- Menghubungkan gambar dengan kata
- Merangkak
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
14
Langkah-langkah kegiatan pra siklus
1) Pra Siklus RKH ke 1
a) Kegiatan pengembangan
Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang
sudah berbentuk huruf
b) Langkah-langkah kegiatan
- Anak mendengarkan penjelasan guru
- Anak memperhatikan gambar yang dibawa guru
- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh
- Tanya jawab untuk memperkuat materi pembelajaran
- Anak menceritakan isi gambar kemudian menuliskan nama
gambar yang disediakan
2) Pra Siklus RKH ke 2
a) Kegiatan pengembangan
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Sifat Api”
b) Langkah-langkah kegiatan
- Anak mendengarkan penjelasan guru aturan bermain dengan
gambar seri
- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru
- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan
gambar seri secara urut
- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita
- Anak menceritakan kembali isi gambar seri
3) Pra Siklus RKH ke 3
a) Kegiatan pengembangan
Menceritakan kembali tentang “Bahaya Api”
b) Langkah-langkah kegiatan
- Anak mendengarkan penjelasan guru
- Anak memperhatikan cerita guru
- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita
- Anak menceritakan kembali cerita yang telah didengar dari guru
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
15
b. Langkah-langkah perbaikan
1) Siklus 1
a) Kegiatan pengembangan
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Guna Air”
b) Langkah-langkah kegiatan
- Anak mendengarkan penjelasan guru aturan bermain dengan
gambar seri
- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru, kemudian
tanya jawab tentang gambar apa saja yang dibawa guru.
- Anak bersama guru memutuskan judul dari gambar seri tersebut.
- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan
gambar seri secara urut.
- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita.
- Anak diberi kesempatan satu persatu untuk dapat menceritakan
gambar seri tersebut dengan bantuan pertanyaan dari guru
2) Siklus 2
a) Kegiatan pengembangan
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri “Alat Komunikasi”
b) Langkah-langkah kegiatan
- Anak mendengarkan penjelasan guru tentang aturan permainan
- Anak memperhatikan gambar seri yang dibawa guru
- Anak memperhatikan bahwa gambar seri yang dibawa guru ada
urutan angkanya
- Tanya jawab tentang gambar seri yang dibawa guru
- Anak bersama guru memutuskan judul dari gambar seri tersebut.
- Anak memperhatikan guru yang memberi contoh menceritakan
gambar seri secara urut.
- Tanya jawab untuk memperkuat isi cerita.
- Anak diberi kesempatan satu persatu untuk menceritakan isi
gambar seri tersebut.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
16
2. Prosedur pelaksanaan PTK
Observasi
Gambar 3
Prosedur umum kegiatan pengembangan meningkatkan kemampuan
siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang diawali dengan prasiklus
b. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada siklus 1 dilakukan dengan
cara refleksi
c. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang ada
d. Penilaian RKH dan praktek mengajar dilakukan oleh supervisor 2
Supervisor adalah seseorang yang bertugas membimbing pelaksanaan
PKP. Ada dua supervisor. Supervisor 1 adalah pembimbing ditempat tutorial
sedangkan supervisor 2 adalah pembimbing dilapangan saat melakukan
perbaikan kegiatan pengembangan.
Penilaian dilakukan setiap siklus (siklus 1 dan 2) , RKH dan Praktek
mengajar dinilai oleh supervisor 2. Dengan menggunakan lembar APKG – PKP 1
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
Siklus 1
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Perbaikan Rencana
Siklus 2
Refleksi
Tindakan/ Observasi
17
dan lembat APKG – PKP 2. Pada penelitian ini yang menjadi supervisor 1,
supervisor 2 dan penilai adalah :
Nama : Dra. Budi Susilowati, M. Pd
Umur : 48 tahun
Pendidikan : S2 Teknologi Pendidikan
3. Rencana Pengamatan / Pengumpulan Data
Instrumen penilaian yang digunakan pada penelitian “Meningkatkan
Kemampuan Siswa dalam Kegiatan Menceritakan Isi Gambar Seri dengan
Metode Demonstrasi Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih Citeureup
adalah:
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang merekam segala
peristiwa melalui pengamatan langsung sehingga didapatkan data yang konkret
untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang masalah dan cara
pemecahannya.
DAFTAR SKALA PENILAIAN OBSERVASI
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Mendengarkan Berbicara Tanya jawab
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
1 Dira
2 Syifa
Tabel 3
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
18
b. Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan
terhadap aktifitas / kegiatan siswa, yang menuntut siswa melakukan tugas dalam
perbuatan yang dapat diamati.
DAFTAR SKALA PENILAIAN UNJUK KERJA
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ketepatan Keberanian Percaya diri
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
MB (1)
BSH (2)
BSB (3)
1 Nafa
2 Syaidh
Tabel 4
c. Skor Nilai
Penentuan skor nilai yang digunakan dikompersikan dari jumlah nilai
yang ada dengan ketentuan sebagai berikut :
1) MB (Mulai Berkembang) skor nilai antara 1,0 – 1,6 = 1
2) BSH (Berkembang Sesuai Harapan) skor nilai antara 1,7 – 2,3 = 2
3) BSB (Berkembang Sangat Baik) skor nilai antara 2,4 – 3 = 3
4. Rencana Refleksi
a. Pelaksanaan Refleksi
Refleksi dilakukan setiap akhir siklus setelah mendapatkan hasil
pengamatan/observasi.
b. Cara melakukan refleksi
Refleksi dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah terkumpul
untuk menemukan kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran.
c. Manfaat refleksi
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
19
Hasil refleksi digunakan untuk merencanakan perubahan / perbaikan
dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah dan
akan terjadi.
Setelah ditemukan kelemahan pada pra siklus, kemudian disusun rencana
siklus 1 dengan tahapan sebagai berikut :
1) Menyusun rencana perbaikan
2) Melaksanakan perbaikan
3) Melakukan penilaian dan pengumpulan data
4) Menganalisa penilaian / data
5) Melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada siklus 1
6) Pelaksanaan penilaian dibantu teman sejawat.
Pada umumnya pelaksanaan perbaikan pada siklus 1 dapat terlaksana
dengan baik, namun hasilnya belum sesuai dengan harapan peneliti, maka
penelitian dilanjutkan dengan melakukan siklus 2.
Perencanaan perbaikan pada siklus 2 didapat dari identifikasi masalah
yang ditemukan pada siklus 1. Adapun rencana perbaikan pada siklus 2 tersebut
disusun dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana perbaikan
2) Melaksanakan perbaikan
3) Melakukan penilaian dan pengumpulan data
4) Menganalisa penilaian / data
5) Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh supervisor
Kegiatan perbaikan pada siklus 2 menunjukan perkembangan seperti yang
diharapkan, sehingga rencana perbaikan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus
1. Pra Siklus
a. Kegiatan Pembelajaran
1) Hari ke 1, Selasa, 25 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”
Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,
mengucapkan salam, meniru bacaan Surat An-Nashr, meniru
mengucapkan syair, bercakap-cakap tentang sumber api. Kegiatan
inti, menceritakan isi gambar dengan coretan bermakna, membedakan
banyak sedikit, mencocok pola lilin. Kegiatan penutup, melompat dari
kursi dengan kaki bersamaan, evaluasi kegiatan, do’a sebelum pulang,
mengucapkan salam
2) Hari ke 2, Rabu, 26 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”
Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,
mengucapkan salam, meniru bacaan Surat Hadits Keutamaan Al
Qur’an, meniru gerakan tari kreasi guru, melempar simpai kecil ke
tiang. Kegiatan inti, mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri,
membedakan waktu, menggambar bebas tentang sumber api. Kegiatan
penutup, menyanyikan lagu api, evaluasi kegiatan, do’a sebelum
pulang, mengucapkan salam
3) Hari ke 3, Kamis, 27 Februari 2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”
Pada kegiatan pembukaan diawali dengan baris, do’a sebelum belajar,
menyebutkan nama buah-buahan dalam bahasa inggris, bercerita
tentang bahaya api. Kegiatan inti, meniru mewarnai gambar,
menghubungkan gambar dengan kata, mengurutkan 4 pola gambar.
Kegiatan penutup, mengenal posisi, evaluasi kegiatan, do’a sebelum
pulang, mengucapkan salam
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
21
b. Pengamatan
Pengamatan pra siklus menggunakan lembar observasi, dan unjuk
kerja. Hasil pengamatan pra siklus ditemukan bahwa lingkup
perkembangan bahasa siswa kelompok A TKS IT Assalafush Sholih
Citeureup mengalami kendala. Dalam 3 indikator yang ditetapkan yaitu
menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah
berbentuk, mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri, menceritakan
kembali isi cerita sederhana, hasil belajar terendah adalah mengurutkan
dan menceritakan isi gambar seri.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
22
DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH
PRA SIKLUS
NO NAMAPENILAIAN
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB
1 Alisya 2 2 3
2 Dira 2 1 1
3 Eva 2 1 1
4 Gyska 2 1 1
5 Hera 2 1 1
6 Icha 2 1 2
7 Karin 3 1 2
8 Syifa 2 1 1
9 Akmal 2 1 1
10 Dimas 3 1 2
11 Faiq 2 2 3
12 Hafidz 3 2 3
13 Nafa 2 1 1
14 Rizki 3 1 2
15 Syaidh 1 1 1
Jumlah 33 18 25
Rata-rata 2,3 1,2 1,7
Kriteria BSH MB BSH
Tabel 5
Keterangan :
1. Indikator 1 : Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah berbentuk
2. Indikator 2 : Menceritakan isi gambar seri3. Indikator 3 : Menceritakan kembali isi cerita sederhana
Dilihat dari tabel diatas, hasil belajar siswa pada indikator
menceritakan isi gambar seri mencapai rata-rata 1,2 atau pada tahap MB
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
23
(mulai berkembang), maka diperlukan tidakan perbaikan agar hasil belajar
siswa mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH) atau bahkan
dapat berkembang sangat baik (BSB).
PROSENTASE HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM TINDAKAN (PRA SIKLUS)
NO INDIKATORHASIL
MB BSH BSBJml % Jml % Jml %
1Menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan / tulisan yang sudah berbentuk
1 6,6 % 10 66,7 % 4 26,7 %
2 Menceritakan isi gambar seri 12 80 % 3 20 % - -
3 Menceritakan kembali isi cerita sederhana 8 53,3 % 4 26,7 % 3 20 %
Tabel 6
Tabel diatas menunjukan bahwa pencapaian hasil belajar siswa
yang terendah pada indikator menceritakan isi gambar seri yaitu 80 %
siswa pada tahap MB (mulai berkembang) dan 20 % siswa pada tahap
BSH (berkembang sesuai harapan).
c. Refleksi
Dari hasil pra siklus peneliti menemukan kelebihan siswa yaitu
dalam hal menceritakan gambar dengan berbagai coretan. Sedangkan
kelemahan siswa pada menceritakan kembali isi cerita gambar seri
dikarenakan media pembelajara kurang menarik dan proporsional serta
siswa masih kesulitan untuk bercerita tanpa bantuan pertanyaan.
2. Hasil Perbaikan Siklus 1
Dalam siklus 1 tujuan perbaikan pembelajaran adalah meningkatan
kemampuan siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar seri dengan
metode demonstrasi Kelompok A di TKS IT Assalafush Sholih. Peneliti
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
24
berharap tindakan perbaikan pembelajaran ini akan meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada tahap BSH (berkembang sesuai harapan).
a. Perencanaan
Perencanaan siklus 1 diawali dengan diskusi dengan teman
sejawat. Sebelum pelaksanaan perbaikan dimulai, peneliti dan teman
sejawat membuat rencana kegiatan harian (RKH). Selanjutnya peneliti
mempersiapkan media pembelajaran serta instrumen penilaian.
b. Pelaksanaan tindakan perbaikan
Dalam meningkatkan motivasi belajar pada siklus 1, peneliti
merencanakan menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan inti.
Pelaksanaan tindakan perbaikan dilakukan secara klasikal, individu dan
kelompok. Perbaikan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Maret
2014 dengan tema “Air, Api dan Udara”.
Kegiatan perbaikan yang dilakukan terbagi dalam 3 kegiatan
pengembangan yaitu :
1) Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan) + 30 menit
Pada kegiatan pembukaan dikembangkan kemampuan meniru
mengucapkan syair lagu dengan benar menggunakan metode
demonstrasi membahas tentang guna air, yang mampu menumbuhkan
rasa keberanian dan percaya diri
2) Kegiatan pengembangan 2 (Inti) + 60 menit
Pada kegiatan inti menggunakan metode demonstrasi dan dibantu
dengan pertanyaan, siswa mampu meniru menceritakan isi gambar
seri tentang guna air. Kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa
keberanian dan percaya diri
3) Kegiatan pengembangan 3 ( Penutup) + 30 menit
Pada kegiatan penutup dikembangkan kemampuan menirukan
menyanyikan lagu yang berjudul guna air yang mampu menumbuhkan
rasa senang, dengan penilaian unjuk kerja anak lebih bersemangat,
aktif dan percaya diri.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
25
Langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan peneliti adalah
mengajak dan memberikan motivasi serta melibatkan siswa dalam
kegiatan ini, distimulus dengan berbagai pertanyaan yang dapat
memancing kemampuan siswa untuk menceritakan gambar seri
c. Data Hasil Pengamatan
Pada siklus 1 pengelolaan kelas bersifat klasikal, kelompok dan individu.
Dalam menilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar
observasi, dan unjuk kerja.
Adapun hasil penelitian pada siklus 1 didapatkan hasil seperti pada tabel
berikut ini :
DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH
SIKLUS 1
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
26
NO NAMA
PENILAIAN
KEG. 1 KEG. 2 KEG. 3
MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB
1 Alisya 3 2 3
2 Dira 2 1 1
3 Eva 2 1 2
4 Gyska 2 2 2
5 Hera 2 2 2
6 Icha 2 1 2
7 Karin 2 2 2
8 Syifa 2 1 1
9 Akmal 2 1 2
10 Dimas 2 2 2
11 Faiq 3 3 2
12 Hafidz 2 2 3
13 Nafa 2 1 2
14 Rizki 2 2 2
15 Syaidh 1 1 1
Jumlah 31 24 29
Rata-rata 2,1 1,6 1,93
Tabel 7
Keterangan :
1. Kegiatan 1 : Pembukaan (Mengucapkan syair lagu ”Guna Air”)2. Kegiatan 2 : Inti (Menceritakan isi gambar seri ”Guna Air”)3. Kegiatan 3 : Penutup (Menyanyikan lagu ”Guna Air”)
Berikut ini adalah tabel prosentase siklus 1 perkembangan belajar siswa dalam
menceritakan isi gambar seri yang merupakan fokus penelitian.
No Kriteria Jumlah Prosentase
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
27
1 BSB 1 6,6 %
2 BSH 7 46,7 %
3 MB 7 46,7 %
Jumlah 15 100 %
Tabel 8
Dilihat dari data nilai diatas, siklus 1 ini menunjukan adanya
peningkatan perbaikan walaupun belum sesuai harapan. Siswa yang
mendapat nilai 1 atau dalam tahap mulai berkembang (MB) ada 7 anak
yaitu sekitar 46,7 %, dan siswa yang mendapat nilai 2 atau dalam tahap
berkembang sesuai harapan (BSH) ada 7 anak yaitu sekitar 46,7 %.
Sedangkan siswa yang mendapat nilai 3 atau dalam tahap berkembang
sangat baik (BSB) baru ada 1 anak atau sekitar 6,6 %. Pada tahap ini skor
rata-rata siswa 1,6 sehingga termasuk pada tahap mulai berkembang
(MB).
d. Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 maka ditemukan
kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahannya adalah :
- Siswa kurang berani mengungkapkan isi cerita gambar seri
- Pengorganisasian siswa masih perlu ditingkatkan terutama partisipasi
siswa dalam penilaian perbaikan pengembangan
Sedangkan kelebihannya adalah :
- Siswa lebih fokus dengan kegiatan pembelajaran karena media
gambar seri dibuat lebih menarik
- Siswa mulai berani menceritakan isi gambar seri dengan bantuan
pertanyaan dari guru
- Skenario perbaikan disusun dengan langkah-langkah yang urut
sehingga mudah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
3. Hasil Perbaikan Siklus 2
a. Perencanaan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
28
Perencanaan siklus 2 diawali dengan membuat rencana kegiatan
harian (RKH) yang sesuai dengan tujuan perbaikan. Adapun tujuan
perbaikannya adalah meningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan
menceritakan isi gambar seri dengan metode demonstrasi Kelompok A di
TKS IT Assalafush Sholih. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media
pembelajaran serta instrumen penilaian.
b. Pelaksanaan tindakan perbaikan
Pelaksanaan tindakan perbaikan dilakukan secara klasikal,
individu dan kelompok. Perbaikan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin,
10 Maret 2014 dengan tema “Alat Komunikasi”.
Kegiatan perbaikan yang dilakukan terbagi dalam 3 kegiatan
pengembangan yaitu :
1) Kegiatan pengembangan 1 (Pembukaan) + 30 menit
Pada kegiatan pembukaan dikembangkan kemampuan melakukan
percakapan tentang macam-macam alat komunikasi, sehingga siswa
mampu melakukan percakapan dan tanya jawab baik sesama siswa
maupun dengan guru
2) Kegiatan pengembangan 2 (Inti) + 60 menit
Pada kegiatan inti dengan metode demonstrasi siswa dapat meniru
menceritakan isi gambar seri tentang macam-macam alat komunikasi,
yang mampu menumbuhkan rasa keberanian dan percaya diri
3) Kegiatan pengembangan 3 ( Penutup) + 30 menit
Pada kegiatan penutup dikembangkan kemampuan bermain kartu
gambar dan kata tentang alat komunikasi sehingga menumbuhkan
perasaan senang, lebih bersemangat, aktif dan percaya diri.
Langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan peneliti adalah
mengajak dan memberikan motivasi serta melibatkan siswa dalam
kegiatan ini, distimulus dengan berbagai pertanyaan yang dapat
memancing kemampuan siswa untuk menceritakan gambar seri
c. Data Hasil Pengamatan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
29
Pada siklus 2 pengelolaan kelas bersifat klasikal, kelompok dan
individu. Dalam menilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan lembar
observasi dan unjuk kerja. Pada siklus 2 menunjukan peningkatan
perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut :
DAFTAR NILAI PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK A TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH
SIKLUS 2
NO NAMA
PENILAIAN
KEG. 1 KEG. 2 KEG. 3
MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
30
1 Alisya 3 3 3
2 Dira 2 2 3
3 Eva 3 3 3
4 Gyska 2 2 2
5 Hera 3 3 3
6 Icha 3 3 3
7 Karin 3 3 3
8 Syifa 2 2 3
9 Akmal 3 3 3
10 Dimas 3 3 3
11 Faiq 3 3 3
12 Hafidz 3 3 3
13 Nafa 2 2 3
14 Rizki 3 3 3
15 Syaidh 2 2 2
Jumlah 40 40 43
Rata-rata 2,67 2,67 2,87
Tabel 9
Keterangan :
1. Kegiatan 1 : Pembukaan (Melakukan percakapan tentang ”Alat-alat komunikasi”)
2. Kegiatan 2 : Inti (Menceritakan isi gambar seri ”Alat-alat komunikasi”)
3. Kegiatan 3 : Penutup (Bermain kartu gambar dan kata”Alat-alat komunikasi”)
Berikut ini adalah tabel prosentase siklus 2 perkembangan belajar siswa
dalam menceritakan isi gambar seri.
No Kriteria Jumlah Prosentase
1 BSB 10 66,7 %
2 BSH 5 33,3 %
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
31
3 MB - -
Jumlah 15 100 %
Tabel 10
Dilihat dari data nilai diatas pada tahap siklus 2 ini menunjukan
adanya peningkatan perbaikan yaitu siswa yang mendapat nilai 1 atau
dalam tahap mulai berkembang (MB) tidak ada, siswa yang mendapat
nilai 2 atau dalam tahap berkembang sesuai harapan (BSH) ada 5 anak
yaitu sekitar 33,3 % dan siswa yang mendapat nilai 3 atau dalam tahap
berkembang sangat baik (BSB) ada 10 anak atau sekitar 66,7 %. Pada
tahap ini skor rata-rata siswa 2,67 sehingga termasuk pada tahap
berkembang sangat baik (BSB).
d. Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 maka ditemukan
kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahannya adalah :
- Masih ada siswa yang malu-malu bercerita didepan kelas
Sedangkan kelebihannya adalah :
- Siswa termotivasi dan antusias dalam mengikuti setiap kegiatan
- Siswa lebih berkomunikatif, dapat menceritakan isi gambar seri
dengan urut dan lancar tidak perlu dibantu pertanyaan
- Skenario perbaikan disusun dengan langkah-langkah yang urut
sehingga mudah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
B. Pembahasan Tiap siklus
Berdasarkan pengamatan (observasi) dalam menceritakan isi gambar seri
pada siklus 1 masih ada kekurangan namun dapat diatasi pada siklus 2. Pada
bagian A telah dijelaskan hasil perbaikan dan ditemukan kelemahan dan
kelebihan yang dapat dilihat dari refleksi. Pada siklus 1 masih banyak ditemukan
kekurangan namun kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada siklus 2. Skenario
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
32
dapat memperbaiki hasil proses pembelajaran siswa. Adapun hasil perbaikan dari
pra siklus, siklus1 dan siklus 2 dapat dilihat dari tabel berikut :
DATA REKAPITULASI HASIL PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENCERITAKAN ISI GAMBAR SERI
KELOMPOK A DI TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH
NO NAMA
PENILAIAN
PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2
MB BSH BSB MB BSH BSB MB BSH BSB
1 Alisya 2 2 3
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
33
2 Dira 1 1 2
3 Eva 1 1 3
4 Gyska 1 2 2
5 Hera 1 2 3
6 Icha 1 1 3
7 Karin 1 2 3
8 Syifa 1 1 2
9 Akmal 1 1 3
10 Dimas 1 2 3
11 Faiq 2 3 3
12 Hafidz 2 2 3
13 Nafa 1 1 2
14 Rizki 1 2 3
15 Syaidh 1 1 2
Jumlah 18 24 40
Rata-rata 1,2 1,6 2,67
Tabel 11
Adapun grafik perkembangan siswa dalam meningkatkan kemampuan
menceritakan isi gambar seri adalah sebagai berikut :
GRAFIKPERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN ISI GAMBAR SERI
KELOMPOK A DI TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH
Jumlah siswa15 anak
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
34
Penelitian yang peneliti lakukan terdiri dari dua siklus yaitu siklus 1 dan
siklus 2. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan
menceritakan isi gambar seri. Berdasarkan data diatas, pelaksanaan perbaikan
ternyata menunjukkan peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa penelitian
dengan melaksanakaan perbaikan mengunakan metode demonstrasi telah berhasil
meningkatkan perkembangan peserta didik dalam menceritakan gambar seri.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dibahas sebagai berikut :
- Tingkat perkembangan siswa pada saat pra siklus pada kegiatan menceritakan
isi gambar seri berada pada tahap mulai berkembang (MB) dengan skor rata-
rata 1,2. Namun setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 1
dengan menggunakan metode demonstrasi pelajaran menjadi lebih aktif dan
efektif, walaupun belum banyak menunjukan peningkatan. Skor rata-rata
siklus 1 adalah 1,6 telah menunjukan peningkatan jika dibandingkan kegiatan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
35
pembelajaran pra siklus yang skor rata-ratanya 1,2. Dari pembahasan tersebut
terbukti bahwa pelaksanaan perbaikan pada siklus 1 berhasil meningkatkan
perkembangan siswa jika dibandingkan pada kegiatan pra siklus.
- Pada tahap perbaikan siklus 2 ternyata juga mampu meningkatkan perbaikan
siswa yang ditandai dengan kemandirian dan aktifitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Dengan meningkatnya kemampuan siswa tersebut
otomatis pada waktu pembelajaran berjalan lebih efektif sesuai rencana
pembelajaran. Peningkatan perkembangan siswa pada siklus 2 menunjukan
peningkatan yang sangat memuaskan yaitu dari siklus 1 dengan skor rata-rata
1,6 atau pada tahap mulai berkembang (MB) meningkat menjadi 2,67 atau
berkembang sangat baik (BSB).
Berdasarkan data hasil penelitian diatas baik melalui pendekatan kualitatif
maupun kuantitatif membuktikan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada siklus 1 dilanjutkan dengan siklus 2 dengan menggunakan metode
demonstrasi terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan
menceritakan isi gambar seri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan menceritakan isi gambar seri menggunakan metode
demonstrasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
36
Metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menceritakan isi gambar seri, meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar dan
dapat mengaplikasikan ke pembelajaran yang lain.
Penggunaan media yang menarik serta lingkungan belajar yang
menyenangkan akan menambah minat siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Peran serta guru dalam pemberian contoh dan motivasi sangat
berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam kegiatan menceritakan isi gambar
seri dengan metode demonstrasi.
B. Saran
1. Bagi Siswa
a. Berani dan mau bertanya apabila belum paham pada sesuatu
b. Bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Anak berani mencoba dengan bersemangat untuk dapat menyelesaikan
tugas
2. Bagi Guru
a. Guru harus menguasai materi sehingga dalam memberikan penjelasan
dapat dipahami siswa dengan mudah
b. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan
perkembangan siswa
c. Setiap kegiatan pembelajaran usahakan menggunakan media/alat peraga
yang mendidik dan menarik
d. Beri motivasi penghargaan dan pujian pada siswa yang mau mencoba /
berusaha serta pada siswa yang sudah berhasil.
e. Media gambar seri hendaknya tidak mudah rusak, sehingga ketika
dimainkan anak tidak rusak
f. Selalu mengingat prinsip-prinsip belajar seraya bermain dan bermain
seraya belajar.
3. Bagi Sekolah
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
37
a. Memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru mengikuti pelatihan
untuk meningkatkan kreativitas dan profesionalisme
b. Pihak sekolah menyediakan bermacam-macam media atau alat peraga
untuk meningkatkan mutu pembelajaran ataupun mutu sekolah
c. Menerima saran dan kritik dari luar demi meningkatkan dan memajukan
sekolah.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
top related