tumor jinak rongga mulut (tia dan lisya)
Post on 02-Jun-2018
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
1/38
DISKUSI KELOMPOK
PATOLOGI ANATOMI
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 4
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
2011
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
2/38
NAMA KELOMPOK :
1.
Nadia Novita Sari (09-014)2. Erwan Saputra (09-016)
3. Ranti Saswika (09-018)
4.Yasinta Arahman (09-020)
5. Firanti Manelly P (09-054)
6. Iis Yusanti (09-068)
7. Widya Febriana (09-064)
8.
Trio Fernando (09-070)9. Lisya Soraya A (09-076)
10.Mutia Marta Helda (09-098)
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
3/38
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kamimembahas Kista dan Tumor jinak yang sering ditemukan di Rongga Mulut.
Makalah ini dibuat dalam rangka mengajakan kita untuk mengetahui bagaimana kista dan tumor
jinak itu sendiri serta melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Patologi Anatomi ini.
Demikian makalah ini tim penulis buat semoga bermanfaat,
Padang, Januari 2011
Tim Penulis
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
4/38
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangLatar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang Kista dan Tumor jinak yang sering ditemukan di
Rongga Mulut. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar
dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.
1.2Tujuan
Adapun tujuan penyusunan bahan ini adalah untuk membuka jendela pengetahuantentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan tim penulis adalah agar makalah ini tidak
hanya bermanfaat bagi tim ini yang menyusun saja, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka
yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
5/38
BAB II
PEMBAHASAN
TUMOR JINAK RONGGA MULUT
Tumor jinak rongga mulut merupakan suatu pertumbuhan tidak normal dalam mulut.
Berdasarkan lokasinya tumor jinak rongga mulut dapat dijumpai pada :
1. Sebagai suatu lesi pada jaringan gusi atau membran mukoperiosteal dari alveolar
process maksila atau mandibula.
2. Pada tulang kortikal maksila atau mandibula contohnya exostoses, torus palatinus,
torus mandibula, chondroma, osteochondroma, osteoma, atau diffus hyperostosis
3. Di dalam tulang kanselus maksila atau mandibula
4.
Tumor ditemukan diatas atau dibawah mukosa pipi
5. Pada Lidah
6. Pada dasar mulut
Tumor jinak diklasifikasikan berdasarkan:
1. Berasal dari jaringan epitel
Tumor yang berasal dari epitel adalah: Papilloma, Adenoma, Adenoma plemorfik
2. Berasal dari jaringan ikat
Tumor yang berasal dari jaringan ikat adalah: Fibroma, Periperial giant cell tumor, Centralgiant cell tumor, Lipoma, Hemangioma, Lymphangioma, Chondroma, Osteoma
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
6/38
3. Berasal dari jaringan otot
Tumor yang berasal dari jaringan otot adalah: Leiomyoma, Granular cell myoblastoma
4. Berasal dari jaringan syaraf
Tumor yang berasal dari jaringan syaraf adalah: Traumatic neuroma, Neurofibroma,
Pigmented ameloblastoma
5. Berasal dari kelenjar ludah
Tumor yang berasal dari kelenjar ludah adalah: Pleomorphic adenoma, Papillary
cystadenoma lymphomatosum, Lympomatoid adenoma.
6. Tumor jinak ectodermal yang asalnya odontogenic
7. Tumor jinak yang sifatnya non odontogenik yang sering menyerang rongga mulut adalah :
1. Ossifying fibroma
2. Fibrousdysplasia
3. Osteoblastoma
4. Osteoid osteoma
5. Chondroma
6. Osteoma
7. Central giant cell granulloma
8. Giant cell tumor
9. Idiopatic histiocytosis
10. Hameangioma of bone
11. Tori and exostoses
12. Coronoid hyperplasia
Faktor penyebab yang merangsang tumor jinak digolongkan dalam dua kategori, yaitu
:
Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan herediter dan faktor-faktor
pertumbuhan, misalnya gangguan hormonal dan metabolisme.
Faktor eksternal, misalnya trauma kronis, iritasi termal kronis (panas/dingin), kebiasaan
buruk yang kronis, dan obat-obatan.
Jika etiologi dihilangkan maka perkembangan tumor ini akan berhenti, karena seperti yang
dijelaskan di awal neoplasia ini tidak mengalami mutasi gen yang membawa keabnormalan
terus-menerus.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
7/38
PATOGENESIS
Etiologi seperti yang disebutkan di atas, misalnya iritasi kronis, dapat mengganggu proses
perbaikan jaringan yang mengalami iritasi. Iritasi yang awalnya memicu perbaikan jaringan
rusak akan terus membuat proses perbaikan terus menerus. Sel-sel yang baru selesaidiperbaiki, dipicu lagi untuk membelah sebelum sel benar-benar matur. Seharusnya sel
mengalami proses pematangan terlebih dahulu sebelum ke pembelahan berikutnya.
Akibatnya, terjadi penumpukan sel-sel normal hasil perbaikan tanpa adanya perubahan gen
atau mutasi yang mengarah pada pembentukan neoplasia. Awal pertumbuhan jaringan baru
abnormal ini tidak menimbulkan rasa sakit karena memang selnya normal dan tidak
mengganggu jaringan sekitarnya. Sel-sel yang tumbuh akan berekspansif dan menekan
jaringan di sekitarnya. Jaringan sekitar, yaitu sel-sel parenkim stroma jaringan asli, akan
mengalami atrofi dari tekanan yang besar dari tumor sehingga membentuk kapsul dari tumor
tersebut.
Kebiasaan buruk kronis yang tidak sesuai pola biologis ternyata dapat menyebabkan
kekacauan metabolisme tubuh karena tidak mengikuti ritme tubuh seperti biasa dan dapat
menyebabkan hormon-hormon metabolisme menjadi rusak. Jika tidak mengikuti polatersebut, maka sistem metabolisme tidak akan sinkron dengan aktivitas manusia sehingga
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
8/38
tidak dapat mempersiapkan tubuh dengan benar. Selain itu juga adanya gangguan hormonal
dan metabolisme dalam hal perbaikan sel dapat menyebabkan tumor jinak. Suatu proses
pembelahan sel tentut sudah mempunyai jadwal tersendiri untuk menentukan kapan sel
tersebut membelah. Tetapi karena gangguan tersebut, jadwal natural tubuh akan kacau
sehingga proses pembelahan sel berlangsung lebih cepat, misalnya dari 10 jam menjadi 9
jam. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa tumor jinak berlangsung lama karena siklus
sel hanya mengalami pengurangan waktu tidak terlalu besar. Selanjutnya proses tersebut
sama halnya dengan proses pada etiologi iritasi kronis seperti pada skema yang ada di atas.
Seperti yang kita ketahui, keadaan suhu akan mempengaruhi metabolisme tubuh dan sudah
pasti akan mempengaruhi kecepatan siklus sel pula. Jika trauma thermal terjadi secara kronis,
maka dapat menyebabkan tumor jinak.
1. Macam-macam tumor jinak rongga mulut
a. Tumor Odontogen
Tumor yang berasal dari jaringanepitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkim
odontogen
A. Ameloblastoma
Tempat predileksi
Biasanya terdapat pada daerah molar atau ramus mandibula, tapi bisa muncul di
bagian manapun dari mandibula atau maksila. Pada maksila, daerah molar lebih serig
terkena daripada daerah premolar atau gigi anterior.
Penampakan klinis
Gambar Klinis ameloblastoma pada rahang bawah kanan (pandangan lingual). Tumor
meluas posteroanterior dari region premolar satu bawah kanan hingga ramus
mandibula melibatkan processus condylaris dan coronoideus serta lesi yang perforasi
ke sisi lingual (tanda panah). Mandibula diiris menjadi beberapa potongan untuk
pemeriksaan histologis, terlihat tumor membentuk rongga (cystic spase) dengan gigi
molar tiga yang terdesak hingga basis mandibula (insert).
Asimptomatik, kadang ditemukan pada anak-anak maupun dewasa, tapi predominan
pada decade keempat dan kelima dari kehidupan (rata-rata 35-45 tahun).Gigi
sekitarnya kadang goyah, karena terdapat resorbsi akar dan ada
maloklusi.Pembengkakan destruktif, terjadi deformitas wajah,lesi perifer umumnya.
Tidak menimbulkan rasa sakit sehingga dijumpai pada tingkatan yang sudah parah
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
9/38
sehingga kerusakan tulang telah menyeluruh. Perluasan tidak cuma ke arah bukal saja
tapi juga ke arah lingual.
Gambaran radiografi
Multilokular / unilokular radiolusen, dengan tepi tegas dan sklerotik.
Histopatologi : Stroma fibrous dengan pulau-pulau atau massa dari epitelium yang
berproliferasi, yang selalu menyerupai epitelium odontogenik dari organ email pada
derajat tertentu. Dapat dijumpai varian histologis yang follicular, pleksiform,
akantomatosa.
Tanda dan Gejala
Asimptomatik, tumbuh lambat, dapat bertumbuh sampai cukup besar tanpa disertai
anak sebar.
Invasive keganasan local, dengan sedikit metastase.
B. Tumor odotogen epithel berkalsifikasi (Phinborg Tumor)
Tempat Predileksi
Pada regio molar-ramus mandibula.Mandibula dua kali lebih sering daripada maksila.
Penampakan Klinis
Terlihat seperti ameloblastoma, terjadi deformitas wajah (asimetri) tapi tidak ada
maloklusi.Pembengkakan, terdapat lesi perifer, biasanya pada gingiva anterior.
Radiograf
lesinya unilocular atau multilocular. Radiolusensi dengan pulau-pulau yang radiopak,
biasanya disebut sebagai honeycoumb. Secara keseluruhan lesi radiolusen, bila
ditemukan daerah radiopak karena adanya kalsifikasi yang meningkat. Biasanya pada
gigi yang impaksi.
Histopatologi
Epitel polygonal, nuclei berbagai ukuran, sitoplasma eosinofil dan ditemukan ameloid
sebagai produk sel.
Tanda dan Gejala
Invasif setempat,berkembang lambat, tidak metastase
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
10/38
C. Tumor odontogen skuamous
Tempat Predileksi
Berkembang pada prosesus alveolaris, sering pada regio anterior maksila dan regio
posterior dari mandibula.
Penampakan klinis
Terjadi pada decade kedua sampai ketujuh (rata-rata 40 tahun), tidak ada perbedaan
gender
Tenderness
Melibatkan prosesus alveolar mandibula dan maksila
Tidak ada predileksi sisi dan jenis kelamin
Rasa sakit yang ringan karena pembengkakan gingival
Gigi goyang
Gambaran radiografis
Secara radiografi menunjukkan adanya gambaran kerusakan tulang yang bernbentuk
triangular di sebelah lateral akar gigi.
Kadang kala menunjukkan adanya kerusakan tulang berbentuk vertical
Tepi lesi menunjukkan gambaran skeloris
Diameter lebih besar dari 1,5 cm
D. Tumor odontogen sel bersih
Tempat Predileksi
Neoplasma yang jarang terjadi pada mandibula dan maksila. Ditemukan pada wanita
umur > 60 tahun
Gambaran radiografis
Secara radiology, lesi radiolusen unilokuler dan multilokuler, dengan tepi dari
radiolusen tersebut tidak mempunyai batas yang jelas atau tidak teratur.
Gambaran mikroskopis
Gambaran histologis anatomis dari tumor ini cenderung menunjukkan adanya sarang-
sarang sel epitel dengan sitoplasma eosinopilik yang jelas. Sarang-sarang tersebut
dipisahkan oleh lapisan tipis jaringan ikat berhialin. Sel-sel perifer menunjukkan
susunan pollisade. Pada beberapa kasus juga ada yang menunjukkan pola yang
mengandung pulau-pulau kecil dengan sel-sel epitel basaloid yang hiperkromatik di
dalam stroma jaringan ikat.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
11/38
Tanda dan Gejala
Dapat bermetastase ke paru-paru dan limfonodi regional. Agresif setempat,
Tumor-tumor epitel odontogen dengan melibatkan jaringan ektomesenkim odontogen
A. Ameloblastic fibroma
Merupakan tumor campuran jaringan epitel dan jaringan ektomesenkim. Tumor ini
tidak umum dan data yang ada sulit dievaluasi sebab beberapa lesi didiagnosis sebagai
fibroma ameloblastik yang kemungkinan hanya tahap awal dan perkembangan
odontoma.
Gambaran klinis :
Fibroma ameloblastik cenderung terjadi pada penderita muda decade kedua tetapi
kadang-kadang pada penderita usia setengah baya.
Melibatkan laki-laki sedikit lebih umum dibandingkan perempuan
Lesi yang kecil asimtomatik ,pada lesi yang besar menyebabkan pembesaran rahang
.
Sisi posterior mandibula merupakan lokasi yang paling umum ,yaitu sekitar 70%
dari seluruh kasus terjadi pada sisi tersebut .
Gambaran radiografis :
Lesi secara radiografi menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler atau
multilokuler dengan tepi yang jelas dan mungkin menunjukkan sklerotik .
Sekitar 50% berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.
Pada lesi yang besar dapat melibatkan ramus asenden mandibula .
Gambaran mikroskopis :
Gambaran fibroma ameloblastik menunjukkan massa jaringan lunak yang keras
dengan permukaan luar yang halus. Kapsul mungkin ada atau mungkin juga tidak ada.
Secara mikroskopik mengandung jaringan mesenkim yang sangat banyak mirip
dengan dental papil yang primitive yang bercampur dengan epitel odontogen. Sel
epitel berbentuk panjang dan kecil dengan susunan yang beranastomase satu dengan
yang lainnya, tetapi hanya mengandung sekitar dua sel yang berbentuk kuboid atau
kolumnar
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
12/38
B. Ameloblastic fibro odontoma
Tumor ini didefinisikan sebagai sebuah tumor yang gambaran umumnya adalah suatu
fibroma ameloblastik, tetapi juga mengandung enamel dan dentin. Beberapa peneliti
percaya bahwa ameloblastik fibro odontoma hanya suatu tahap dalam perkembangan
suatu odontoma. Dalam beberapa kasus tumor dapat tumbuh progresif menyebabkan
perubahan bentuk dan kehancuran tulang.
Gambaran klinis :
Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak dengan rata-rata usia 10 tahun.
Dapat melibatkan kedua rahang.
Tidak ada predileksi jenis kelamin.
Lesi umumnya asimtomatik
Gambaran radiografis :
Secara radiografi tumor menunjukkan radiolusen unilokuler , mempunyai batas yang
jelas dan jarang radiolusen multilokuler. Lesi mengandung sejumlah bahan
berkalsifikasi dengan radiodensiti dari stuktur gigi. Bahan kalsifikasi di dalam lesi
menunjukkan gambaran multiple, radiopak yang kecil atau massa yang bergabung
menjadi keras.
Gambaran mikroskopis :
Secara mikroskopis menunjukkan gambaran yang identik dengan fibroma
ameloblastik dan mempunyai lapisan jaringan (narrow cord) yang sempit serta pulau-
pulau epitel kecil dari epitel odontogen dalam jaringan ikat primitive longgar mirip
dental papilla .
C.
Odontoma
Merupakan jenis yang paling umum dari tumor-tumor odontogenik. Tumor ini
dipertimbangkan sebagai anomaly perkembangan (hamartomas) agak jarng disebut
sebagai neoplasama yang sesungguhnya. Pada perkembangan awal dari lesi ini
menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada
perkembangna selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin, dan variasi dari pulpa
dan sementum. Tumor ini mempunyai 2 tipe ,yaitu compound dan complex
odontoma.
Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
13/38
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
14/38
Gambaran klinik
Fibroma-fibroma odontogen yang terjadi dan pernah dilaporkan melibatkan usia
antara 9-80 tahun dengan rata-rata usia 40 tahun. Sekitar 60% terjadi pada maksila
dan sebagian besar berlokasi di region nterior hingga region gigi molar pertama.
Walaupun demikian kejadian di mandibula bias mencapai 50% dan berlokasi di
region posterior (region premolar hingga region molar pertama). Ada sedikit kasus
pada fibroma odontogen di mndibula yang berhubungan dengan molar tiga yang tidak
erupsi. Fibroma-fibroma odontogen yang berukuran kecil biasanya tidak
menimbulakan keluhan. Jika lesi membesar menyebabkan ekspansi tulang pada
region yang terlihat atau gigi-gigi menjadi goyang.
Gambaran radiografik
Secara radiografik fibroma-fibroma odontogen yang berukuran kecil cenderung
menunjukan batas yang jelas, uniokuler, lesi-lesi yang besar cenderung menjadi
radiolusen yang multiokuler. Beberapa lesi menunjukkan tepi yang sklerotik. Sering
terjadi resobrsi akar yang terlibat dan lesi-lesi yang berlokasi di antar gigi-gigi
menyebabkan akar-kara gigi yang satu yang lainnya menjadi divergen.
Gambaran mikroskopik
Fibroma odontogen menunjukkan gamabaran histologis yang bervariasi, hal ini yang
menyebabbkan para penulis menjelaskan dalam dua tipe yaitu :
1. fibroma odontogen sederhana. Lesi ini mengandung fibroblast-fibroblas stellate,
seringkali tersusun dalam sebuah pola yang bergulung dengan fibril-fibril kolagen
yang jelas dan dapat dipertimbangkan sebagai bahan dasar. Sisa-sisa epitel odontogen
yang berupa focus-fookus kecil mungkin ada atau munkin tidak dijumpai. Kadang-
kadang kala focus kalsifikasa distropik dapat dijumpai.
2. fibroma odontogen kompleks. Lesi ini menunjukan pola yang lebih kompleks yang
mana seringkali mengandung jaringan ikat fibros selluler yang jelas dengan serabut-
serabut kolagen yang tersusun dalam jalinan bundle. Epitel odontogen dalam bentuk
sarang yang terisolasi.
B. Odontogeni Myxoma/Myofibroma
Gambaran klinik
Myxoma yang sesungguhnya jarang dijumpai, oleh karena itu myxoma di dalam
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
15/38
rongga mulut disebut odontogenic myxoma. Merupakan suatu neoplasia odontogen
yang tumbuh lambat, terlokalisir tetapi mempunyai sifat invasive dan agresif. Berasal
dari jaringan ikat dental papilla. Umumnya terjadi pada predileksi usia decade ke 2
dan ke 3, dimana dapat melibatkan maksila dan mandibula baik korpus maupun
ramus. Rasa sakit jarang dijumpai tetapi parasesti oleh karena terlibatnya nervus
mandibularis dapat terjadi. Dalam pertumbuhannya di dalam rahang menyebabkan
gigi geligi yang disekitar lesi dan tulang kortikal mengalami displacement dan
ekspansi serta menipis.
Gambaran radiografik
Secara radiografi lesi menunjukkan gambaran radiolusen yang dipisahkan oleh
gambaran tulang trabekular. Batas lesi dengan tulang sekitarnya tidak berbatas jelas.
C. Cementoblas
Gamabaran klinis
Lesi ini umumnya asimtomatik karena tidak ada tand infeksi, dapat melibatkan
seluruh gigi-geligi baik dirahan atas maupun dirahang bawah anterior atau posterior.
Apabila lesi cukup besar secara klinis menunjukakan suatu ekspansi tulang sehingga
menunjukakan pembengkakan rahang pada region gigi yang terlibat. Factor penyebab
pasti tidak diketahui tetapi sering disebabkan oleh trauma pada daerah periodontal
gigi.
Gambaran radiografik
Gamabran radiografi lesi menunjukkan suatu massa yang melekat ke apeks gigi
penyebab. Batas lesi dengan jaringan sekitarnya dipisahkan suatu gamabran
radiolusen yang tipis.
b. Tumor Non-Odontogen
A. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari epitel mulut
A. Papiloma skuamos
Papiloma squamous adalah suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan
mukosa mulut. Dipertimbangkan sebagai neoplasia epitel jinak yang sangat umum
terjadi di dalam mulut. Studi yang terakhir pada neoplasia ini dan lesi-lesi yang
hampir sama yang terjadi di beberapa area di tubuh (seperti di kulit, laring, dan servik
uteri) menunjukkan bukti peningkatan, yang mana papiloma sering terjadi akibat hasil
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
16/38
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
17/38
Gambaran Mikroskopis
Pada gambaran histologist secara umum mirip dengan papiloma namun biasanya
terdapat clear cell yang besar (koilocytes) dengan inti yang pyknotik dan
keratohyaline yang menyolok dibagian lapisan superfisialdari prickle cells.
Gambaran klinis
Lesi ini adalah neoplasia jinak yang dihasilkan oleh infeksi HPV. Gambaran klinis
veruka vulgaris yang khas yaitu tumor berbentuk nodular atau craterlike, umumnya
berdiameter kurang dari 1 cm. Lokasi umum dari lesi ini adalah pada jari. Biasanya
pasien tidak ada keluhan pada iritasi local ringan atau menengah.
Veruka vulgaris pada mulut sangat menunjukkan kemiripan dengan papiloma mulut.
Lesi kemungkinan bertangkai atau menunjukkan perlekatan dasar yang meluas ke
bawah mukosa dan lesi ini spesifik berwarna putih dengan permukaan kasar atau
nyata, gambaran menyerupai jari terbentuk dengan jelas. Veruka vulgaris mulut harus
dicurigai terjadi pada penderita anak-anak apabila adanya lesi-lesi mulut papilla putih
yang banyak dan dijumpai adanya veruka vulgaris di kulit. Hal ini sebagian besar
benar jika pasien mengakui menggigit-gigit kutil, khususnya yang berlokasi di jari. Itu
sepertinya suatu kebiasaan yang menyebabkan virus menyebar ke mukosa mulut
melalui inokulasi sendiri (autoinokulasi).
C. Keratoakantoma
Keratoakantoma adalah suatu kekhususan dan merupakan neoplasia jinak yang tidak
umum, berasal dari epitel squamous berlapis. Meskipun relative jarang, tetapi penting
dipelajari pada penyakit mulut, didasarkan atas klinisnya lesi ini menyerupai kanker
kulit, predileksi kejadiannya pada kulit yang terkena sinar matahari, umumnya pada
wajah dan bibir, dan mikroskopiknya menyerupai karsinoma epidermoid. Penyebab
spesifik keratoakantoma tidak diketahui, bagaimanapun predileksi untuk terjadi pada
kulit yang terkena matahari diduga kuat hubungannya dengan aktinik (radiasi sinar
ultra violet) yang merusak jaringan. Lesi ini umumnya tunggal, terjadi di atas kulit
pertengahan wajah termasuk pipi dan hidung, walaupun kadangkala juga melibatkan
telinga. Hal ini patut diperhatikan bahwa 8% dari keratoakantoma terjadi pada daerah
bibir yang terkena matahari. Lesi-lesi pada kulit sering sekali menimbulkan rasa agak
sakit.
Gambaran Klinis
Gambaran klinis keratoakantoma mempunyai bentuk khusus yaitu berbentuk pusar,
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
18/38
artinya mempunyai cekungan pada tengahnya dan tepinya menonjol. Tepi ini berbatas
sangat jelas. Bagian tengah lesi ini agak menyerupai cangkir, kemungkinan berisi,
permukaan kasar, keras, putih, dengan diwarnai keratin. Dalam banyak hal gambaran
ini mirip dengan kanker kulit. Bagaimanapun keratoakantoma spesifik, yang mana
biasanya tumbuh dengan ukuran terbesarnya (diameter antara 1 dan 2 cm) dalam
waktu 6 bulan.
Keratoakantoma pada pemeriksaan palpasi kenyal walaupun lesi seringkali
mempunyai sumbat keratin di tengah, keratoakantoma bebas dari ulserasi sehingga
secara klinis seperti meneteskan air dan pembentukan kerak dan keropeng.
Tumor Jinak non odontogen yang berasal dari jaringan ikat mulut
A. Fibroma
Fibroma merupakan suatu neoplasia yang berasal dari jaringan ikat fibros.
Bagaimanapun, sebuah fibroma adalah istilah yang umum digunakan dalam kaitannya
dengan lesi jaringan lunak yang sering dijumpai pada mukosa mulut-secara garis
besar tidak dipikirkan sebagai suatu neoplasia, tetapi cukup jaringan fibros
hiperplastik. Sebenarnya nama yang lebih akurat untuk gangguan ini adalah
hiperplasia fibros.Gambaran Klinis
Secara klinis lesi menunjukkan suatu benjolan yang kenyal dan dapat digerakkan
dapat terjadi pada seluruh permukaan rongga mulut. Lesi ini pada pertumbuhannya
tidak menimbulkan rasa sakit. Daerah yang peling sering mendpatkan trauma atau
injuri seperti tergigit atau karena gesekan plat protesa dari gigi palsu.
Gambaran Mikroskopis
Gambaran histologis menunjukkan suatu proliferasi dari sel-sel fibrous yang mature
dan padat, dengan pembentukan pembuluh darah yang kurang dan lesi dibatasi oleh
kapsul fibrous.
B. Neurofibroma
Gambaran Klinis
Neurofibroma adalah suatu neoplasia jinak yang relatif tidak umum, secara histologis
mengandung campuran dari sel-sel schwan neoplastik dan akson-akson yang tersebar.
Neoplasia ini berkembang dari berkas syaraf dan batang syaraf yang besar,
menghasilkan pemesaran tumor. Neurofibroma lebih lunak pada pemeriksaan palpasi
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
19/38
dibandingkan mukosa normal sekitarnya dan sering digambarkan sebagai suatu
konsistensi kistik atau menyerupai tekstur jaringan adiposa. Batas dengan jaringan
normal sekitarnya kadangkala sulit ditentukan. Neurofibroma dapat menunjukkan
variasi warna, antara warna pucat hingga agak kekuningan, dengan dilindungi warna
yang bervariasi coklat. Kulit atau mukosa di atasnya kelihatan normal.
Neofibrima kutan dan mukosa dapat terjadi dalam dua keadaan yang terpisah. Lesi ini
jarang sebagai lesi tersendiri, tanpa ada riwayat atau berhubungan dengan penyakit
yang serupa. Kejadian yang lebih umum dari neofibroma adalah sebagai bagian dari
gangguan dominan autosom neurofibromatosis. Penyakit ini juga diketahui sebagai
penyakit von Recklinghausens pada kulit karakteristik umumnya adalah bersamaan
dengan adanya pigmentasi ada kulit yang dikenal sebagai cafe au lait spot
(menyerupai kopi susu) dan neurofibroma.
Neurofibroma dapat mempunyai variasi bentuk, antara lain: tumor-tumor bertangkai
nodular terlokalisir; bersegmen, linier, ekspansi batang syaraf lobular (seperti kacang
polong dan dahulu dikenal sebagai neurofibroma pleksiform); lesi besar,
menimbulkan deformasi, mempunyai masa tumor; dan kecil, pedunculated, lesi-lesi
kulit nodular. Semuanya ini menunjukkan bentuk-bentuk neurofibroma dan kadang-
kadang di rongga mulut akan menunjukkan tumor-tumor yang demikian.
Perawatan dan Prognosis
Penyingkiran neurofibroma mempunyai sedikit masalah bagi pasien-pasien dalam
keadaan yang seperti diatas. Eksisi untuk memperkuat diagnosis dan khususnya untuk
melihat hasil suatu perawatan. Prognosis keseluruhan pada pasien dengan
neurofibromatosis kurang baik. Pasien-pasien dengan kelainan ini dapat menderita
tumor yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup mereka. Dalam beberapa
kasus dampaknya dapat merusak kosmetik dan fungsional. Juga berpotensial untuk
berkembang menjadi sarkoma neurogenik. Neoplasia ini dapat berkembang dalam
neurofibroma awal dan lazimnya menimulkan tumor-tumor besar dan melibatkan
banyak regio, terutama jika berlokasi dalam. Seperti neoplasia ganas, lesi ini sangat
agresif dan memungkinkan bermetastasis dan menyebabkan prognosis buruk.
C. Neurilemoma/Schwannoma
Gambaran Klinis
Neurilemoma (Schwannoma) adalah neoplasia jinak jaringan syaraf perifer yang
relatif tidak umum, perbedaan dengan neurofibroma adalah pada lesi ini menganding
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
20/38
suatu proliferasi dari sel-sel schwan tanpa akson. Karakteristik lesi adalah lesi tidak
berkapsul, palpasi kenyal dan warnanya antara kekuningan hingga putih. Tumor ini
seringkali berlokasi agak dalam sehingga yang berhubungan dengan perubahan warna
mungkin tidak kelihatan. Meskipun biasanya lesi ditemukan dengan diameternya
kurang dari 2 cm, lesi yang telah lama berada dapat mencapai ukuran yang patut
dipertimbangkan. Mukosa atau kulit diatas lesi kelihatan normal.
Seperti diketahui neurofibroma biasanya berhubungan dengan neurofibromatosis,
sedangkan sebagian besar neurilemoma terjadi secara sporadis berupa tumor-tumor
soliter. Meskipun begitu neurilemoma dapat terjadi pada lokasi yang bervariasi, lokasi
yang paling umum di rongga mulut adalah lidah.
Perawatan dan Prognosis
Neurilemoma menunjukkan sedikit tendensi degenerasi ganas dan perawatannya
adalah eksisi lokal.
D. Tumor sel granular
Gambaran Klinis
Tumor sel granular adalah tumor rongga mulut jinak yang relatif umum yang
mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Walaupun lesi ini jarang terlihat
melibatkan lokasi dan organ yang luas, sebagian besar adalah lidah. Lesi ini biasanya
tumbuh lambat, diameternya jarang melebihi 1-2 cm dan biasanya soliter. Jika
lokasinya superfisial tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas, sebaliknya
lesi-lesi yang lokasinya lebih dalam tidak menunjukkan perubahan warnanya. Apabila
tumor berlokasi pada lidah, mukosa lingual diatasnya mungkin normal, tetapi sering
kali ada perubahan pada papilla lingual walaupun tidak begitu jelas, termasuk
penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata. Kekhasan tumor ini adalah lesi yang
sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada keluhan.
Gambaran Mikroskopis
Tumor sel granular menunjukkan suatu proliferasi sel-sel schwan, secara mikroskopik
menunjukkan suatu sitoplasma granular yang aneh. Sebelumnya telah ada teori yang
mengatakan asalnya lesi dari jaringan otot bergaris. Untuk hal ini nama mioblastoma
sel granular telah pernah digunakan, sebuah nama yang kemudian digunakan secara
luas. Disamping sel-sel granular, tumor ini seringkali dihubungkan dengan suatu
proliferasi hiperplastik pada epitel mukosa diatasnya. Secara mikroskopik proliferasi
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
21/38
epitel ini menunjukkan kemiripan dengan karsinoma epidermoid; tetapi lesi ini adalah
jinak dan diarahkan sebagai pseudoepitheliomatus hyperplasia (PEH). Hal yang harus
ditekankan bahwa perubahan epitel adalah secara klinis tidak berarti dan tidak
berhubungan dengan kanker mulut.
Perawatan dan Prognosis
Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konservatif. Eksisi tidak
sempurna kemudian diikuti regresi spontan telah pernah dilaporkan. Kekambuhan
setelah perawatan tidak umum terjadi.
E. Neuroma Traumatik
Gambaran Klinis
Neuroma traumatik (amputasi) muncul sebagai suatu pertumbuhan yang berlebihan
bersifat bukan neoplasma dari axon dan merupakan jaringan parut fibros. Lesi ini
muncul sebagai akibat terputusnya syaraf perifer, kemudian terbentuk jaringan parut,
jaringan parut ini mengganggu pertumbuhan akson reparatif. Berkas akson yang
terputus berusaha untuk berregenerasi tetapi tidak dapat menemukan jalur neurilemma
yang diperlukan untuk menuntun syaraf tersebut kembali ke sisi-sisi reseptornya.
Masa yang dihasilkan berupa jaringan fibros dan akson-akson menghasilkan sebuah
nodul klinis yang biasanya berbatas jelas, kenyal dan seringkali menimbulkan rasa
sakit bila dipalpasi.
Neuroma traumatik sering terjadi pada sisi yang mudah mengalami trauma fisik,
seperti bibir, lidah dan mukosa bukal. Neuroma traumatik juga dilaporkan terjadi di
daerah syaraf mentalis pada pasien-pasien ompong, dan juga terjadi setelah
pencabutan gigi.
Perawatan dan Prognosis
Perawatan terhadap lesi ini adalah eksisi konservatif dan kekambuhan setelah
perawatan jarang terjadi.
F. Lipoma
Gambaran Klinis
Lipoma adalah neoplasia jinak yang berasal dari jaringan adiposa. Lesi ini lazim di
dalam jaringan subkutan kulit tetapi jarang terjadi di dalam rongga mulut. Lipoma
paling sebagian besar ditemukan pada orang dewasa dan biasanya terjadi berupa
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
22/38
tumor tunggal di punggung, bahu atau leher. Terkadang dijumpai sebagai lesi jamak.
Lipoma rongga mulut biasanya tunggal, berbatas jelas dan lunak bila dipalpasi.
Meskipun lesi berukuran kurang dari 2 cm, tetapi pernah diketahui lipoma mencapai
ukuran yang patut dipertimbangkan. Lipoma seringkali menunjukkan warna
kekuningan jika berlokasi di bawah mukosa mulut.
Gambaran histopatologis
Lipoma secara histologis menunjukkan suatu proliferasi sel-sel adiposa dalam suatu
conective fibrous tissue, dengan inti yang terletak di perifer dan tidak menunjukkan
adanya stroma, tetapi pembuluh darah bisa ditemukan diantara proliferasi sel sel
adipos tersebut.
Dalam hal lain, yang paling umum lesi di rongga mulut mengandung jaringan adiposa
yang matang, yang merupakan turunan dari lemak bukal. Hal ini menunjukkan tempat
yang menyimpang, secara anatomi jaringan adiposa normal, secara klinis
menghasilkan masa bernodul pada mukosa bukal. Masa ini secara sering dieksisi
untuk tujuan diagnosa dan lesi ini tidak dipertimbangkan sebagai neoplasma yang
sebenarnya.
Perawatan dan Prognosis
Perawatan lipoma terdiri dari eksisi konservatif dan jarang terjadi kekambuhan setelah
eksisi sempurna.
Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Nevus
Nevus pigmentasiatau tahi lalata adalah lesi yang sangat di kulit.Tetapi dapat juga dijumpai
di jaringan lunak mukosa rongga mulut. Lesi ini merupakan proliferasi jinak dari sel-sel yang
mengahasilkan melanin (pigmentasi endogen). Beberapa penulis mempertimbangkan sebagai
neoplasia jinak, tetapi dapat menjadi ganas jika secara teoritis tidak terkontrol dan
berpotensial pertumbuhan tidak terbatas. Beberapa peneliti mempertimbangkan nevi
pigmentasi adalah berbatas, proliferasi terkendali pada sel-sel normal di daerah yang normal
maupun yang abnormal. Pigmentasi pada jaringan lunak mukosa rongga mulut bisa saja
disebabkan faktor eksogen / eksternal, misalnya tatoo pada kulit atau pigmentasi oleh bahan-
bahan logam yang dikandung oleh material bahan tambalan gigi, misalnya amalgam.
Histogenesis nevus
Sel nevus adalah sel melanoblas yang pada keadaan normal berada pada lapisan basal
epidermis.Sel dapat aatu tidak mengandung sel melanin, tetapi dapat membuat pigmen
melanin. Pembentukan pigmen melanin yang berlebihan akan difagosit oleh sel makrofag
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
23/38
yang dinamakan melanofor yang terletak di dermis baian atas.
Melanoblas dan melanofor dibedakan dengan menggunakan reagen DOPA (3-4 dihidroksi
fenil alanin). Melanofor dengan DOPA bereaksi negatif, karena tidak membuat pigmen.
Sementara melaoblas dengan DOPA mmeberi hasil positif karena mengandung DOPA
oksidase.Pigmen melanin dapat dikenal dengan pulasan Fontana. Melanofor karena
mengandung melanin dapat memberi reaksi positif dengan pulasn perak Fontana.
Sel nevus berproliferasi menembus lapisan basal masuk ke dalam dermis. Pada keadaan
lanjut, kelompok sel nevus dalam dermis tidak berhubungan lagi dengan kelompok sel dalam
epidermis. Proses menurunnya sel nevus ini dapat terhenti pada berbagai tingkatan sehingga
terbentuk nevus jenis intradermal maupun intra mukosal, junctional, dan compound.
Gamban Klinis
Nevus intramukosal pada palatum, berwarna biru kehitaman dengan permukaan yang rata
Variasi pada bentuk- bentuk spesifik nevi pigmentasi diketahui terjadi dan bentuk-bentuk ini
dibedakanan atas dasar gambaran klinis dan mikroskopis.Dua dari nevi ysng paling umum
terjadi di kulit dan mukosa mulut, yaitu nevus intradermal (jika di dalam mulut lebih spesifik
sebagai intramucosal nevus) dan nevus penghubung (juncional nevus).
Nevus intradermal merupakan nevus pigmentasi yang paling umum, melibatkan baik kuit
maupun mukosa mulut. Paling umum adalah pada kulit dibandingkan dengan mulut, tetapi
kekhususan lokasi lesi bermanifetasi dengan tidak adanya keluhan, linak, menonjol,
berwarna, mulai merah jambu, cokelat terang sampai cokelat gelap, warnanya seragam,
berbentuk kubah, permukaan nodul yang halus. Meskipun secara umum diameternya kurang
dari 1 cm, tetapi kadang-kadang mungkin agak lebih besar dan bertangkai dan permukaannya
kasar. Seperti lesi pada kulit yang seringkali menunjukkan tumbuhnya rambut.
Junctional nevus memberikan gambaran klinis agak berbeda, yaitu seluruhnya rata, tipe
makula, permukaan halus, dan biasanya berwarna cokleat, pigmentasi merata.
Nevi pigmentasi rongga mulut sangat mirip dengan yang di kulit, dan yang menarik
menunjukkan adanya predileksi untuk terjadi pada palatum keras dan gingiva. Sebagian besar
(55%) nevi pigmentasi rongga mulut adalah tipe intramukosal, hanya 3% tipe junctional.
Rata-rata 36% nevi rongga mulut adalah nevi biru. Nevi biru mempunayai beberapa
kemiripan klinis terhadap nevus intradermal, dan yang apaling umum ditemukan di kulit. Lesi
ini di mulut biasanya kecil, berwarna biru hingga hitam, warnanya seragam, rata, paling
seering berlokasi di palatum.
Gambaran mikroskopik
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
24/38
Melanosis, pada permukaan membrane, terlihat peningkatan jumlah sel-sel melanin pada
basal sel layer.
Pada saat ini, hanya pemeriksaan mikroskopis yang dipercaya untuk membedakan nevi jinak
dengan melanona ganas. Gambaran histologis dari nevi pigmentasi dan melanoma jelas
sangat beda, dimana pada nevi pigmentasi jinak terlihat adanya peningkatan proliferasi
melanin di basal sel epithelium atau di submukosa.
Kesimpulan:
1. Macam-macam Tumor Jinak Rongga Mulut
Tumor Odontogen
a. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkimodontogen
Ameloblastoma
Tumor odotogen epithel berkalsifikasi (Phinborg Tumor)
Tumor odontogen skuamous
Tumor odontogen sel bersih
b. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen dan melibatkan ektomesenkim
odontogen dengan atau tanpa pembentukan jaringan keras gigi
Ameloblastik fibroma
Ameloblastik fibro-odontoma
Odontoma
c. Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa melibatkan epitel
odontogen
Fibroma Odontogen
Odontogenic myxoma/myofibroma
Cementoblastoma
Tumor Non-Odontogen
1. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari epitel mulut
A. Papiloma skuamos
B. Veruka vulgaris
C. Keratoakantoma
2. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari nevus/pigmen
3. Tumor jinak non-odontogen yang berasal dari jaringan ikat mulut
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
25/38
A. Jaringan ikat fibrous
a. Fibroma
B. Jaringan pembuluh saraf
a. Neurofibroma
b. Neurilemoma/Schawannoma
c. Tumor sel granular
d. Neuroma Traumatik
C. Jaringan adiposa
a. Lipoma
KISTA PADA RONGGA MULUT
1. Kerato Kista Odontogenik
Ciri Klinikal
Umur : 17-70 tahun
Umur paling banyak : 33 tahun
Laki-laki : Wanita = 1,7 : 1
Bangsa : Cina 57%, melayu 26%, india 17%
Lokasia. Mandibula
b.
Maxila
Tanda & Gejala
a.
Bengkak secara perlahan
b. Bisa sakit atau tidak
c. Bias kena sinus atau tidak
d.
Kadang-kadang parastesi (mati rasa / kebas)
Kebanyakan dari OKC tidak mempunyai tanda atau gejala yang khas
Gambaran sinar X
Radiolusen yang ekolokul
Pinggir sklerotik
Kista ekstensif : multilokul
Mempunyai kaitan dengan gigi yang belum erupsi
Pemeriksaan
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
26/38
a. Aspirasi : Mempunyai keju
b. Analisa : protein kandungan kista
Kurang : 4,09/100ml (OKC)
Lebih : 4,09/100ml (bukan OKC)
c. Biopsi
d.
Sinar x
Gambaran histology
Ciri histologi yg perlu utk mendiagnosa OKC adh :
1.
Lapisan epitelium berstrata sguamosa yg tipis dan seragam dg ketebalan 5 -8 sel
2. Permukaan epitelium dilapisi parak eratin yg berkorugat/ berlipat-lipat / berkedut-
kedut
3. Sel-sel dilapisan basal berbentuk kuboidal/kolumnar dan berpalisade (picket tence
dan tombstone)
4.
Tidak ada penghancuran rete
5.
Lapisan jaringan perantara yg tipis dan tanpa peradangan dan mudah (sering)
terpisah dari lapisan epitelium
6. Mempunyai baby cyst
Perawatan
Enukleasi dg sempurna : pengambilan kista sec utuh dg kapsulnya
Kelakuan OKC
OKC mempunyai potensi untuk rekuren setelah perawatan
Potensi rekuren 362%
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Rekuren
1.
Lap epitel OKC tipis, lembut dan mudah berpisah dg dinding kista : susah
memastikan apakah enukleasi sempurna
2. Kehadiran daughter/ satelit kista (baby cyst) : pert kista baru
3. Kadar aktifitas mitosis lap epitelium OKC yg agak tinggi
4. Potensi rekuren OKC adalah potensi ekstrinsik (inherent) lap epitelnya
5. Tingginya resiko rekuren pada OKC berkaitan dg sindrome gorlin goltz
Gorlingoltz sindromciri- cirinya :
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
27/38
1. Keadaan keturunan autosomal dominan
2. Wanita lebih byk dr laki-laki
3. Muka : asimetri
4.
Kulit : - karsinoma sel basal
- kista dan tumor dermis
5. Anomali gigi : - mikrodonsia
- hipoplasia enamel
6. Anomali rahang dan rangka :
- prognatism mandibula
- bibir sumbing dan langit-langit sumbing
- frontal bossing
- tulang rusuk bifida
7. Anaomali opthalmic : hipertelorisme
8. Anomali neurogenik : kurang akal
9. Anomali sexual : hipogonadisme
OKC yg berkaitan dg G-G menunjukkan :
1. Byak kista satelit
2. Tingginya perkembangan pulau-pulau epitel di kapsul
3. Tingginya aktivitas mitosis
2. Kista Periodontium Lateral
Ciri klinikal
1. Umur : 22- 85% (50 th)
2. Sex : laki-laki banyak dr wanita = 2 : 13. Kawasan : PM ( mand) dan ant maksila
4. tanda-tanda dan gejala : asimptomatik
5. Bengkan tampa sakit
Patogenesis
Etiologi asal usul sel :
1. epitelium enamel reduce
- perluasan folikel : kista dentigerus
- berkaitan dg gigi yg erupsi : kista erupsi
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
28/38
- ketinggalan kista di aspek lateral
2. sisi lamina dental
- perkembangan kel serous
- diikuti oleh perubahan kista
Ciri histologi
1.
Lap epitelium :
- sel gepeng tipis tampa keratin
- ketebalan 15 sel
- adanya plak epitelium
- sel jernih dan kaya (byk) dg glikogen
2. Dinding kista
- jaringan perantara
-ada hialin juksta epitel
- sisa sel epitel odontogenik
- sel radang kronik
- berisi cairan berupa kolesterol
PERAWATAN: Enukleasi : jarang rekuren
3. Kista Residual
Kista residual merupakan kista yang disebabkan oleh keradangan pada fragmen akar
yang tertinggal saat pencabutan atau adanya sisa granuloma yang tidak terambil saat
pencabutan. Pada pemeriksaan klinis didapatkan rahang tidak bergigi dengan sejarah
pernah dilakukan ekstraksi dan pada gambaran radiologi ditemukan gambaran
radiolusen. Secara histopatologis ditandai dengan adanya suatu rongga yang
berlapiskan epitel yang tidak mengalami keratinisasi squamosa dan mempunyai
ketebalan yang bervariasi. Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan
ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista. Kista residual adalah istilah
yang sesuai karena tidak ada gigi yang tertinggal dimana dapat mengidentifikasikan
lesi. Paling umum, hal ini merupakan sisa dari kista periapikal dari gigi yang telah
dicabut. Histologinya merupakan epitelium skuamous stratified nondeskrip.
Perawatan kista residual adalah dengan melakukan enukleasi dan pada umumnya
tidak terjadi rekuren.
Gambaran Klinis
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
29/38
Asymtomatik
Sering ditemukan pada pemeriksaan RO daerah edentulous
Mungkin terjadi ekspansi pada rahang atau nyeri pada kasus dengan infeksi
sekunder
Gambaran Rontgen
Dalam pemeriksaan rontgen akan terlihat gambaran radiolusen berbatas jelas.
Lokasi
Terjadi pada kedua rahang
Lebih sering pada mandibula
Epicenter terletak pada lokasi periapikal
Pada mandibula ; epicenter selalu diatas canal inferior alveolar nerve
Batas dan Bentuk
Memiliki garis tepi cortical kecuali jika menjadi infeksi sekunder. Bentuk kista
residual ini adalah oval atau bulat.
Struktur Internal
Radiolusen, kalsifikasi bisa terdapat pada kista lama.
Kista residual dapat menyebabkan displacement gigi atau resorbsi. Kista bisa
invaginasi pada antrum maxilla atau menekan saluran inferior alveolar nerve.
Perawatan
Enukleasi
Enukleasi merupakan proses pengangkatan seluruh lesi kista tanpa terjadinya perpecahan
pada kista. Kista itu sendiri dapat dilakukan enukleasi karena lapisan jaringan ikat antara
komponen epitelial (melapisi aspek anterior kista) dan dinding kista yang bertulang pada
rongga mulut. Lapisan ini akan lepas dan kista dapat diangkat dari kavitas yang
bertulang. Proses enukleasi sama dengan pengangkatan periosteum dari tulang.
Enukleasi pada kista seharusnya dilakukan secara hatihati untuk mencegah terjadinya
lesi rekuren.
Indikasi :
Pengangkatan kista pada rahang
Ukuran lesi kecil, sehingga tidak banyak melibatkan struktur jaringan yang
berdekatan
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
30/38
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
31/38
Umumnya disebabkan oleh trauma lokal, misalnya bibir yang sering tergigit pada saat
sedang makan.Atau dapat juga disebabkan karena adanya penyumbatan pada duktus
(saluran) kelenjar liur minor. Penyebab paling umum mucoceles adalah infeksi kronis,
penyakit sinonasal alergi, trauma dan operasi sebelumnya.
Gambaran Klinis
Pembengkakan yang berbentuk kubah dengan diameter 1-2 mm hingga lebih
Sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, namun dapat juga terjadi di
segala usia termasuk bayi yang baru lahir dan orang lansia.
Permukaan mukosa dapat terlihat kebiruan dan translusen.
Mucocele dapat hilang timbul, yang kadang-kadang pecah sehingga cairannya keluar.
Sebagian besar mucoceletidak terasa sakit, namun cukup mengganggu, terutama pada
saat makan dan berbicara.
Mucoceleyang dangkal bisa pecah sendiri dan mengeluarkan cairan berwarna
kekuning-kuningan. Sedangkan yang lebih dalam bisa bertahan lama.
5. Kista Dentigerus
Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum
erupsi. Kista ini mulai terbentuk bila cairan menumpuk di dalam lapisan-lapisan epitel
email yang tereduksi atau diantara epitel dan mahkota gigi yang belum erupsi.
Penyebab
Beberapa literatur menyebutkan bahwa kista ini terbentuk oleh karen adanya tekanan
gigi yang tumbuh terhadap folikel gigi ( salah satu bahan pembentuk gigi ) yang
mengakibatkan terbendungnya aliran vena yang memicu terbentuknya eksudat (cairan
keradangan) .
Gambaran Klinis
- Berkembang disekitar mahkota gigi yang tidak erupsi/ gigi supernumerary
-
Pemeriksaan klinis menunjukkan suatu missing, pembengkakan yang keras (hard
swelling) dan biasanya mengakibatkan asimetri wajah.
- Khasnya pasien tidak merasakan nyeri dan ketidaknyamanan
- Usia 20-50 tahun
- Pria lebih banyak dari wanita
Gambaran RO
Lokasi Epicenter kista tepat diatas mahkota gigi yang bersangkutan, biasanya M3
maxilla atau mandibula, atau yang paling sering terjadi adalah C maxilla. Kista
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
32/38
melekat pada CEJ. Terkadang kista berkembang dari aspek lateral follicle, menempati
area disamping mahkota.
Batas Luar dan Bentuk
Secara khas memiliki batas luar yang tegas (well-defined cortex) dengan garis
berkurva atau sirkular.
Struktur Internal
Bagian internal radiolusen secara menyeluruh kecuali mahkota gigi.
Pengaruh pada struktur sekitar
Kista ini cenderung memindahkan (menggerakkan) dan meresorbsi gigi geligi
tetangganya. Biasanya pada direksi apical. Contohnya : M3 mandibula dapat
digerakkan pada region condilar atau coronoid/ hingga cortex inferior dr mandibula.
Variasi kista dentigerous
- Central : mahkota terbungkus simetris
- Lateral : dibatasi folikel pada salah satu mahkota
- Circumfrential : - bila diseluruh gigi tampak terbungkus kista
Pada anak : 11% di Incicivus, 30% di caninus
Pada dewasa : terjadi di gigi M1, maksila incisor, warnanya biru ke abu2an padamukosanya
Patogenesa
Kista dentigerous timbul di sekeliling gigi yang tidak erupsi yang menyebabkan
kegagalan erupsi nantinya. Kista dentigerous bisa berasal dari ekstra folikullar
ataupun intra follicular dengan akumulasi diantara epitel enamel yang berkurang dari
enamel ataupun di dalam organ enamel itu sendiri.
Patofisiologi :
Sisa epitel pertumbuhan
proliferasi tanpa invasi jaringan sekitar
masa padat
besar
sel2 epitel di tengah kehilangan aliran darah ( nutrisi secara difusi terputus )
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
33/38
sel ditengah mati
rongga berisi cairan hipertonis
transudasi cairan dari ekstra lumen ke dalam lumen
terjadi tekanan hidrostatik masa semakin besar ( continue)
kadang parestesi karena ekspansi
menekan saraf
sakit.
Patologi
Kadang-kadang kista terangkat utuh ,tetapi lepih sering dinding tipis itu robek selama
tindakan bedah. Kista yang mengelilingi gigi benar-benar merupakan folikel yang
berdilatasi dan terlihat pada sambungan amelo-sementum. Pada kista dentigerous
yang meradang dapat terjadi penebalan pada dinding kista.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi dari kista dentigerous di antaranya:
o Kista yang terjadi pada rahang atas dapat menyumbat dan merubah posisi maxillary
antrumdan rongga hidung, terutama kista yang berukuran besar
o Kista yang terjadi pada rahang bawah dapat menyebabkan parestesi dan dapat terjadi
perubahan displastik
6. Kista Erupsi
Merupakan kista dentigerous yang terjadi pada jaringan lunak.Tapi kista dentigerous
yang terjadi biasanya pada sekeliling gigi yang erupsidanterletak di dalam jaringan
lumak yang terjadi di atas tulang
Gambaran klinis
1.kista erupsi menyebabkan pembengkakan yang licin di atas gigi yang sedang
erupsi,yang bisa mempunyai warna gingival yang normal,ataupun biru.
2. biasanya tanpa nyeri kecuali jika terinfeksi.
3. lunak dan berfluktuasi
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
34/38
4.kadang-kadang terdapat lebih dari satu kista .
Gambaran radiologi
Kista bisa membuat bayangan lunak,tetapi biasanya tidak melibatkan tulang ,kecuali
kripta terbuka yang terdilatasi yang bisa terlihat pada radiograf.
Patogenesa
Patogenesa kista erupsi mungkin sangat serupa dengan kista dentigerous. Perbedaanya
bahwa gigi pada kasus kista erupsi lebih terpendam di jaringan kunak gingival
ketimbang di dalam tulang. Belum diketahui faktor-faktor yang sebenarnya
menghalangi erupsi ke dalam jaringan lunak ini,tetapi adanya jaringan fibrosa yang
sangat padat dapat bertanggung jawab.
Patologi
Pada daerah yang tidak meradang,dinding epitel kista khas berasal dari epitel enamel
yang berkurang, yang terutama terdiri dari2-3 lapisan sel epitel gepeng dengan
beberapa fokus, tempat ia mungkin sedikit lebih tebal.
PengobatanKista erupsi diobati dengan marsupialisasi. Kubah kista di eksisi ,yang memaparkan
mahkota gigi sehingga memungkinkan gigi tersebut erupsi.
7. KISTA RADIKULAR
Definisi
Kista radikular adalah kista odontogenik yang terjadi pada apeks gigi nonvital,yang
mengalami peradangan.terjadinya kista ini disebabkan oleh infeksi gigi,yang berkembang
menjadi granuloma yang berisikan sel epitel malassez .
Kista radikuler disebut juga kista imflamasi,kista periodontal atau kista periodontal
apical.kista radikuler merupakan kista yang paling sering dijumpai dirongga mulut,lebih
kurang 65-75% dari seluruh kista odontogenik,dengan frekuensi tersering dirahang atas
terutama diregio anterior lebih kurang sekitar 60%,sedangkan pada rahang bawah sering
terjadi pada region posterior,namun kista ini dapat terjadi diregio mana saja dirahang.
Etiologi
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
35/38
Suatu kista radikular mensyaratkan injuri fisis, kimiawi ataupun bakterial yang menyebabkan
matinya pulpa, diikuti oleh stimulasi sisa epitel Malassez, yang biasanya dijumpai pada
ligamen periodontal.
Diagnosis
Pulpa gigi dengan kista radikular tidak bereaksi terhadap stimuli listrik atau termal, dan hasil
tes klinis lainnya adalah negatif, kecuali radiografik. Pasien mungkin melaporkan suatu
riwayat sakit sebelumnya. Biasanya pada pemeriksaan radiograf, terlihat tidak adanya
kontinuitas lamina dura, dengan suatu daerah rerefaksi. Daerah radiolusen biasanya bulat
dalam garis bentuknya, kecuali bila mendekati gigi sebelahnya, yang dalam kasus ini dapat
mendatar atau mempunyai bentuk oval. Daerah radiolusen lebih besar dari pada suatu
granuloma dan dapat meliputi lebih dari satu gigi, baik ukuran maupun bentuk daerah
rerefaksi bukan indikasi definitif suatu kista.
Histopatologi
Secara histopatologis kista ini ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel yang tidak
mengalami keratiisasi skuamosa dan mempunyai ketebalan yang bervariasi. Secara khas dapat dilihat
adanya proses radang dengan ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista tersebut. Pada
dinding kista sering didapatkan kerusakan karena proses radang.
Gambaran Klinis
Kista ini merupakan kista yang banyak dijumpai pada rahang. berkembang bersamaan dengan
granuloma periapikal yang merupakan respon dari kematian pulpa dan akibat dari nekrosis
jaringan. tidak bergejala (asimtomatik) dan kadang ditemukan secara tidak sengaja selama
dental radiografi yang dilakukan secara berkala.
Gambaran Patologi
Sediaan makroskopis bisa berupa massa kistik sferis atau ovoid yang utuh, tetapi sering
tidak tertur dan kolaps.
Dindingnya bervariasi dari yang tipis hingga tebalnya sekisar 5 mm.
Permukaan dalam bisa licin atau berombak.
Nodulus kolesterol bisa menonjol ke dalam rongga.
Biasanya isi cairan berwarna coklat karena pemecahan darah dan bila terdapatkristalkolesterol maka mereka bisa memberikan waena emas berkilauanataupun jerami.
Hampir semua kista radikular semuanya dilapisi olehepitel berlapis gepeng.
Gejala
Tidak ada gejala yang dihubungkan dengan perkembangan suatu kista, kecuali yang
kebetulan diikuti nekrosis pulpa. Suatu kista dapat menjadi cukup besar untuk secara nyata
menjadi pembengkakan.
Tekanan kista cukup untuk menggerakkan gigi yang bersangkutan, yang disebabkan oleh
timbunan cairan kista. Pada kasus semacam itu, apeks-apeks gigi yang bersangkutan menjadirenggang, sehingga mahkota gigi dipaksa keluar jajaran. Gigi juga dapat menjadi goyang.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
36/38
Bila dibiarkan tidak dirawat, suatu kista dapat terus tumbuh dan merugikan rahang atas atau
rahang bawah.
Perawatan
Pengambilan secara bedah seluruh kista radikular sehingga bersih tidak perlu dilakukan padasemua kasus. Kista di jumpai pada sekitar 42% atau kurang pada daerah rerefaksi akar gigi.
Resolusi (hilangnya inflamasi) daerah rerefaksi ini terjadi setelah terapi saluran akar pada 80
sampai 98% kasus. Drainase juga bisa mengurangi tekanan kista pada dinding kavitas tulang
dan merangsang fibroplasia dan perbaikan dari perifer lesi.
Perawatan kista radikuler adalah dengan cara enukleasi melalui alveolus pada saat ekstraksi. Bila
ukurannya bertambah besar (2-3cm) dan melibatkan gigi & struktur di sekitarnya, maka
penatalaksanaannya menjadi kompleks memerlukan tindakan kontrol infeksi, marsupialisasi dengan
biopsi dan penyembuhannya
Pemeriksaan Kista radikuler dapat dilakukan dengan cara biopsy yang meliputi :
1. Aspirasi jarum halus (FNAB) jarum diameter < 1mm, ujung jarum ditusukkan 5x,
kemudian dibuat hapusan (smear) one layer smear
2. Eksisi digunakan untuk pengambilan lesi kecil yang secara klinis merupakan lesi yang
jinak ( < 1cm), baik lesi superfisial maupun lesi profundus, lunak atau keras. Pendekatan
yang dilakukan bisa dengan insisi berbentuk elips (untuk lesi permukaan (atau modifikasinya,
apabila lesi terletak di dalam jaringan lunak.
3. Insisi pemeriksaan ini bila lesi ini berukuran besar atau potensial ganas (nantinya
memerlukan eksisi yang luas) atau untuk menghindari strukstur penting di sekitarnya,misalnya arteri atau saraf. Biopsy insisional biasanya dipilih untuk lesi yang besar dan
terletak di dalam tulang, baik lesi kistik maupun solid, untuk menentukan sifatnya, sehingga
dapat digunakan untuk merencanakan tindakan rehabilitatif.
4. Aspirasi suatu pendekatan untuk fluktuan di dalam lesi jaringan lunak baik superficial
atau profunda. Lesi sentral pada tulang diaspirasi dahulu sebelum diambil, karena
dikhawatirkan akan terjadi perdarahan yang disebabkan oleh adanya hemangioma sentral atau
anomaly vaskuler. Aspirasi kurang bermanfaat untuk diagnosi lesi yang solid.
Pengobatan
Dengan marsupialisasi dan enukleasi. Jika tidak terangkat sempurna, Bisa kambuh. Bisa
menyebabkan resopsi tulang yang berkelanjutan ke maksilla dan mandibula.
1. Terapi endodontik (saluran canal)
2. Periapical sugery (bedah)
3. Biopsi
4. Ekstrasi gigi
8.KISTA GINGIVAL
Kista gingiva dari neonatal
Kista gingiva pada neonatal umumnya terjadi secara multipel tetapi kadang-kadang terjadi sebagai
nodul yang soliter. Kista ini bertempat pada ridge alveolar pada neonatal atau bayi muda. Struktur ini
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
37/38
berawal dari sisa lamina gigi dan terletak dalam corium dibawah permukaan epitelium. Kadang-
kadang, kista ini dapat menjadi cukup besar sehingga dapat tercatat secara klinis sebagai
pembengkakan berwarna putih yang terpisah pada ridge. Kista ini umumnya tidak bergejala dan tidak
menimbulkan rasa tidak nyaman bagi bayi.
Histologi
Secara histologi, kista gingiva pada neonatal adalah kista sejati dengan suatu tepi epitelial yang tipis.
Lumen biasanya terisi dengan keratin tetapi dapat terdiri dari beberapa sel radang, kalsifikasi
distropik, dan hyaline body, seperti yang umumnya ditemukan pada kista dentigerous.
Perawatan
Tidak ada perawatan yang diperlukan untuk lesi ini, yang mana biasanya lenyap dengan pembukaan
ke permukaan mukosa atau melalui gangguan erupsi gigi. Kista ini seperti kebanyakan yang
dijelaskan dalam literatur lama sebagai geligi predesidui.
Kista gingiva pada orang dewasaKista gingiva pada orang dewasa hanya ditemukan pada jaringan lunak pada daerah premolar bawah.
Kista ini muncul sebagai lesi yang meregang, fluktuan, vesikular dan berbentuk bulla. Secara
histologi, kista ini terlihat seperti kista periodontal lateral, dan kista ini kemungkinan memiliki
gambaran lesi yang sama jika ditemukan pada jaringan lunak.
-
8/10/2019 Tumor Jinak Rongga Mulut (Tia Dan Lisya)
38/38
Daftar pustaka
Sukardja, I Dewa Gede. 2000. Onkologi Klinik Ed-2.Surabaya : Airlangga University Press
Syafriadi, Mei. 2008.Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut Ed-
1.Yogyakarta: Andi
http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.html
http://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.html
http://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.html
http://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.html
http://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.html
http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://veracanina.blogspot.com/2010/04/kista-odontogenik.htmlhttp://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/02/kista-mandibula-dan-tumor-odontogenik.htmlhttp://diansweetyfunny.blogspot.com/2009/08/kista-abses-periapikal-ameloblastoma.htmlhttp://ifonlytrias.blogspot.com/2009/12/tumor-jinak-rongga-mulut.htmlhttp://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/tumor-jinak-rongga-mulut.html
top related