(ugd), unit lain
Post on 04-Oct-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
VOL. XI No. 1 APRIL 2013 rssN 1693-3761
PENGELOLAAN SAMPAH MEDISDI RSUD Dr.H. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN TAHUN 2012
Rahmi Megarina Istighfarrn, /ul. Muchson, Darlati
ABSTRACT
Dr.H.Slanret l4artadirja hcspitai in Parrrekelan is classified as a Type B Ncn-educaticnal hcspitai. Pr*hlems
iixovered at lhe hcspital invciv* infrastrl:ctural iter.rrs sr:ch as tpecial trolley bins, delay*d supply of fuel formedical y,rasi* ineincrat*rs, long distancc t* be ccvered fri:nr wards tc the inclneratcr, aecilryltilating i-ncdical
rrJarles tn wards, l*mp*rary haiding site: for wastes n*l available, lack of au.iareness mfiong try*rkers inhenclling neciicai and non-meciicai wasles, medic*l rry-aste managemenl personnel s*ldom wear personalprat*etive cj*vices" This hospital needs to aiirjress these pri:blems in orcler for it to heccn'le better anrj more
advanced hospitai.This is a descriptive study, primary data were cbtain# through ohservation and intervierr,rs, rvhile secondarydata were retrieverj from records kept by the hospitai.Based on the findings, the average amolrnt of medical vraste generated by this hospital every day was 34.5
Kg. At the waste Ceneration stage all aspects seen:ed to meet the requirements since there is a sufficient
capacity to acc*mmodate the wastes, the same applies to the garbage callection phase since wastes are
separated bef-rseen medical and non-medical wastes. In performlng their garbage collection tasks, tvcrkers
seldom wear thelr personal protective devices and sueh practice could put themselves in danger*us situatian.
Support to medical rvaste management is quite adequate, this includes aspects of organizing, financirig,r,^rorkforce, equipment I supplies, record keeping and evaluation.The study concludeii that managernent af nredicai waste at the Dr.H.Siamet Martadirjo hospital have met thedesignated requirements. The stucly recommendeci that medical r,vaste workers wear their perscnal protective
devices, provided vrith proper touls and !nfrastructures *specially propflr trolleys for transporting ',tastes.
Keywords .' medical waste
PendahuluanR.umah sakit meliputi rawat jalan,rawat inap,Instalasi Gawat Darurat(IGD), Unit Gawat Darurat(UGD), pemeriksaan penunjang sepertilaboratorium, radiologi, farmasi, kamar obat,kamar operasi dan sebagainya. Semua kegiatantersebut tentunya menghasilkan limbah yang bila
dibiarkan akan mengganggu kelestarianlingkungan, dalam garis besarnya sampah dapatdigolongkan sampah medis dan sampah non
medis Dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sampah benda tajam adalah obyek atau alatyang memiliki sudut tajam, sisi, ujung ataubagian menonjol yang dapat memotong ataumenusuk kulit seperti jarum hipodermi(perlengkapan intravena, pipet pasteur,pecahan gelas, pisau bedah. Semua bendatajam ini memiliki potensi bahaya dandapatmenyebabkan cedera melalui sobekanatau tusukan. Benda-benda tajam yangterbuang mungkin terkontaminasi oleh darah,cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahanberacun atau radio aktif.
b. Limbah infeksius mencakup pengeftiansebagai berikut: Limbah yang berkaitandengan pasien yang memerlukan isolasipenyakit menular (perawatan intensif). Limbahlaboratorium yang berkaitan denganpemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik danruang perawatan/isolasi penyakit menular.Limbah jaringan tubuh meliputi organ/anggota badan, darah dan cairan tubuh,biasanya dihasilkan pada saat pembedahan
atau otopsi. Limbah sitotoksik adalah bahanyang terkontaminasi atau mungkinterkontaminasi dengan obat sitotoksik selamaperacikan, pengangkutan atau tindakan terapisitotoksik.Limbah farmasi ini dapat berasal dariobat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang
terbuang karena batch yang tidak memenuhispesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi,obat-obat yang dibuang oleh pasien ataudibuang oleh masyarakat, obat-obat yangtidak lagi diperlukan oleh institusibersangkutan dan limbah yang dihasilkanselama produksi obat- obatan.
Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor /administrasi kertas, unit pelayanan (berupakarton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien,
sisa makanan buangan; sampah dapur (sisapembungkus, sisa makanan/bahan makanan,sayur dan lain-lain).(Arifin M, 2008).Rumah sakit umum daerah Pamekasanmerupakan rumah sakit umum daerah tipe B Nonpendidikan dalam kegiatan sehari-hari tidak lepas
dari permasalahan baik sampah medis maupunsampah non medis.Oleh karena itu pengelolaansampah harus secara sistematis dan terkoordinirdengan teratur dan tepat sehingga tercipta dantercapainya tujuan rumah sakit yang bersih dantertib. Untuk mencapai tujuan tersebut perludiperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhiantara lain penghasil sampah, sarana danprasarana, tenaga pengelola sefta menejemenpengelolaan. Rumah sakit ini sering d'tjadikan
tempat rujukan pengobatan bagi klinik kesehatankota Pamekasan dan sekitarnya. Dengan jumlah
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761 VOL. XI No. 1 APRIL 2013
pasien yang tergolong cukup banyak makasampah medis yang dihasilkan juga berjumlahbesar yang akan menimbulkan masalah jika tidakditangani dengan baik.
TujuanMengetahui pelaksanaan pengelolaan sampahmedis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.SlametMartodirjo Pamekasan.
Metode PenelitianJenis penelitianJenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitubeftujuan untuk memeberikan gambaran ataudeskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif.Dalam penelitian ini penulis menggambarkansystem pengelolaan samah medis mulai daripelaksanaan, penimbulan sampai denganpembuangan/ pemusnahan sefta aspekpenunjang yang terkait dalam pengelolaansampah medis
Lokasi Penelitian dan Waktu PenelitianLokasi penelitian di RSUD Dr.H,Slamet Maftodirdjopamekasan kota PamekasanPenelitian dilaksanakan selama tiga bulan Meisampai dengan bulan Juli tahun 2012
Objek PenelitianYang menjadi objek penelitian dalam penelitian iniadalah sistem pengelolaan sampah medis yangmeliputi tahap penimbulan, penyimpanansementara, dan pembuangan akhir.
Hasil PenelitianTahap Penimbulan Sampah
Selain itu juga membahas aspek penunjang dalampengelolaan sampah medis yaitupengorganisasian, ketenagaan dan pembiayaan,peralatan dan perlengkapan
Subjek PenelitianYang menjadi subjek dala penelitian ini adalahpetugas dan pengelola sampah medis RSUDDr. H,Slamet Maftodirdjo pamekasan
Variabel PenelitianVariabel penelitian meliputi :
1. Penimbulan2. Penyimpanan sementara3. Pengumpulan4. Pembuangan/pemusnahan5. Factor- factor penunjang pengelolaan
sampah medisPengorganisasianPembiayaanKetenagaanPeralata n/perlen g ka pa n
Pengelolaan Data dan Analisis DataData-data yang telah terkumpul di olah secaramanual selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel,kemudian dianalisa secara deskriptif yaitu analisadengan uraian pembahasan berdasarkan literaturdan pedoman sehingga didapatkan gambaran darihasil penelitian, dengan demikian dapatmemudahkan penulis dalam perumusan masalahpengelolaan sampah medis di RSUD Dr.H,SlametMaftodirdjo Pamekasan.
a.b.c.d.
Tabel 1
lumlah rata-rata sampah medis perhari untuk masing-masing ruangandi RSUD pamekasan tanggal t7-24juni20L2
NO Nama Ruangan Berat sampah Kg/hari Rata-ilrIIryv VI Rata
UGD 2,30,7Poli
1,83LaboratOK 2,7Zal AZaI BZal CZaI D 10 1,7
10 KADER 7t255556,511NEO/NrCU------072 PAVILIUN 9510231031013 BANK DAMH 0,114 LAUNDRY15 MRX 15 6,6
2t 26 34,5]UMLAH 51 38 35 36
Gema Kesehatan Lingkungan
3 ICU
1
6
VOL. XI No. 1 APRIL 2013 rssN 1693-3751
Dari hasil pengumpulan sampah tersebut dapatdipereroleh jumlah rata-rata sampah medis yang
dihasilkan perhari 34,5 Kg. Ruangan yang paling
banyak menghasilkan sampah medis adalahberasal dari ruangan PAVILIUN yaitu 10 Kg, yang
paling sedikit menghasilkan sampah medis adalah
Zal A, Zal B, Zal C, NEO/NICU dan LAUNDRY 0.
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan di
RSUD Dr.H,Slamet Martodirdjo Pamekasan dapatdi ketahui bahwa jumlah sampah medis yang
dihasilkan perharinya sebanyak 34,5 Kg dengancara melakukan penimbangan selama 6 hari
berturut-turut kemudian-jumlahnya di rata-rata
sehingga menghasilkan jumlah sampah perhari.Sedangkan pada tahap penimbulan sampah medissudah cukup memenuhi syarat.
Tahap penyimpanan Sampah SementaraBerdasarkan penilalan kualitas tempat atau bak
sampah medis yang digunakan di
RSUDDr.H,Slamet Maftodirdjo Pamekasan dapatdiketahui bahwa dari 64 tempat sampah medisyang ada semuanya memenuhi syarat.secaralengkap jumlah tempat atau bak sampah medismenurut keadaannya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
lumlah Bak Sampah Medis menurut Keadaannya di RSUD Pamekasan Tahun 2012
No Temoat Samoah Medis Jumlah o/o
1 Memenuhi syarat 64 100%
MemenuhiTidak memenuhi syaratJumlah
0o/o
0o/o
100
0064
Tahap Penyimpanan Sampah SementaraPada penyimpanan sampah sementara, pihak RS
menyediakan bak sampah medis dari bahanplastik dengan kapasitas sampah yang cukupuntuk menampung sampah setiap harinya.Sedangkan kantong pastik yang digunakanberwarna kuning.
Tahap PengumpulanSesuai dengan hasil penelitian, bahwapengumpulan sampah dilakukan setiap hariPengumpulan sampah dilakukan setiap hari danjika tidak mencapai t hari bisa juga mencapai s/+
volume incenerator. Pengumpulan sampah medisdi angkut menggunakan troli khusus mengangkuttempat sampah. Selama proses pengumpulan initidak ada sampah yang tercecer pada bakpenyim panan sampah sementara maupun dilantai,dan gerobak yang digunakan terawat denganbaik.
Faktor PenunjangPengorganisasianSecara sesuai struktur organisasi dalampengukuran sampah medis sudah ada, sehinggayang bertanggung jawab dalam pengukuransampah di RSUDDr.H,Slamet MaftodirdjoPamekasan adalah Instalasi Penyediaan Sarana
Rumah Sakit.
KetenagaanDalam melakukan pemilahan dan pengemasan
sampah medis dilakukan oleh clening service.Clening seruice diberikan pelatihan internalpenanggung jawab sampah medis. Selain
bertugas memilah dan mengemas sampah medis
Cleaning service juga bertugas membersihkanruangan baik di luar maupun di dalam ruanganseperti menyapu lantai, mengepel mengangkutsampah dan sebagainya
PembiayaanRSUD Pamekasan setiap tahun punya anggaranBLUD (Badan Layanan Umum Daerah)apa sajayang dibutuhkan dan nominal yang dibutuhkan dipenuhi oleh BLUD.
Peralaratan/ perlengkaPanDalam pengelolaan sampah medis peralatan
atau perlengkapan yang digunakan mulai daripenimbulan sampai pembuangan akhir adalah Bak
sampah, plastik warna sesuai dengan jenissampah medis, troli khusus untuk pengangkutansampah medis, alat timbangan yang digunakanadalah timbangan gantung, incenerator yang
digunakan untuk proses pembakaran dan kantonghasil pembakaran yang berbentuk debudimasukkan ke dalam sak.1. Pencatatan dan PelaPoran2. Mencatat dan melaporkan jumlah medis
setiap hari dari masing-masing ruangan3. Mencatat dan melaporkan lumlah distribusi
sarana dan prasarana penunjang pengelolaansampah.
Kesimpulan1. Jumlah sampah medis yang dihasilkan di
RSUDDr.H,Slamet MartodirdjoPamekasansetiap harinya 34,5K9
2. Tahap penyimpanan sampah sementaramemenuhi syarat karena kapasitas tempatsampah cukup untuk menampung sampah
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761 VOL. XI No. 1 APRIL 2013
yang ada di RSUDDr.H,Slamet MartodirdjoPamekasan
3. Tahap pengumpulan sampah memenuhisyarat karena sampah medis diRSUDDr.H,Slamet Martodirdjo pamekasansemuanya dipisah antara sampah medis dansampah non medis dan dalam melakukantugas pengumpulan sampah petugas jarangmenggunakan APD dan dapatmembahayakan petugas itu sendiri.
4. Pada tahap pembuangan atau pemusnahansampah medis sampah di timbang hinggavolume 2/3 dari kapasitas tunggu 2,4maadalah 1,6me kemudian dimasukkan keadalam incenerator setelah menjadi abudimasukkan ke dalam sak.
5. Aspek penunjang pengelolaan sampah medisdi RSUDDr.H,Slamet Martodirdjo pamekasansudah memadai baik aspekpengorganisasian, pembiayaan, ketenagaan,peralatan/ perlengkapan, laporan danevaluasi
Saran1. Sebaiknya troli selalu dipelihara secara rutin
agar troli selalu menjadi bersih.2. Sebaiknya bahan bakar pada incenerator
segera diberikan jika bahan bakar terlambatmaka pembakaran sampah medis tidaksegera dilakukan dan sampah medis menjadimenumpuk. Jarak ruangan ke inceneratorjauh sebaiknya dibuatkan tempatpenampungan sementara agar sampahmedis di seluruh ruangan sampah tersebutdi tampung di tempat penampungan sampahmedis sementara kemudian langsung dibawa ke inceberator untuk segera dibakar.
3. Untuk penanggung jawab sampah agarMemberikan pengarahan kepada petugassampah tentang penanganan sampah medisdan non medis petugas diberikanpengarahan dan dapat membedakansampah medis dan non medis sepefti dapatmembedakan warna kantong plastik manauntuk sampah medis, macam-macamsampah medis juga sampah non medis.
4. Pada pengumpulan sampah sebaiknyapetugas sampah selalu menggunakan APDagar terlindung dari benda tajam dan tidaktertular penyakitjika terkena benda tajam
5- Sebaiknya petugas sampah medismenggunakan APD yang lengkap sepeftisarung tangan, masker, sepatu khusus helmdan baju seragam hkusus untuk petugaspengelolaan sampah medis.
Daftar PustakaAkademi pemilik Kesehatan Teknologi Sanitasi
(APK-TS ) t987, Pembuangan sampahArikunto, Suharsimi. t992. Prosedur Penelitian
'Suatu Pendekatan Praktik'i Rineka Cipta.Jakafta.
Azwar,Azrul, 1995 pengantar ilmu kesehatan
lingkungan, Jakafta:penerbit Mutiara
Sumber Widya.
Depkes RI, 1997, pedomansanitasiRumahsakit DiIndonesia, Direktorat jenderal PPM &PLP,
lakaftahttp ://ardansirodiuddin.wordpress.com/2008/08/0
5/oemanfaatan-sampah/
htto://iwanbhs. bloqspot.com/20 1 U07lpenoeftian-rumah-sakit.html
htto://uwitvanqvoyo.wordpress.com/2009/10/19/p
enoelolaan-limbah-medis-rumah-sa kit/http : //ekookdamezs. blogspot.com/20 1 1/05/makal
ah-dampak-limbah-terhadap. html2009.http://cianiurkab.qo.idlDaftar Lembaga Teknis N
omor 6.html.http : //www. berFberi.com/2010/pengelolaan-
sampah-medis-rumah-sakit. html.htto: //organisasi.orqlklasifi kasi ienis dan macam
data pembagian data dalm ilmu ekaksains statistik statistika
Kepmenkes RI. Nomor 1204/Meneks/5Vry20}4tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Ruma Sakit.
Permenkes RI. Nomor 340/Menkes/PerlllIl1}L}tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Permenkes RI. Nomor L47ll{enkeslPer/ll1}t}tentang perizinan Rumah Sakit.
Permenkes RI. Nomor 1204lMenkes/S(Xl2004tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit.
Riduwan.2002. - Skala Pengukuran Vaiabel-Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sukandarrumidi. 2006. Metode Penelitian PetunjukPraktis Untuk Peneliti Pemula. GadjahMada University Press.Yogyakarta.
Syaifuddin, Azwar. 2011. Metode Penelitian.
Pusta ka Pelajar Offset.Yogya karta.
Undang-Undang Republik Indonesia, 2009 nomor
44, Tentang Rumah Sakit. - 1994, Pola
Pembinaan dan pengawasan Kesehatan
dalam pengelolaan sampah/ Kebersihan,Direktorat jendral PPM &PLP, Jakarta.
8 Gema Kesehatan Lingkungan
top related