uji efektivitas pengawet antimikroba.pdf
Post on 12-Jan-2017
360 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Marlia Singgih WibowoMarlia Singgih WibowoSchool of Pharmacy ITBSchool of Pharmacy ITB
UJI EFEKTIVITAS UJI EFEKTIVITAS PENGAWET PENGAWET
ANTIMIKROBAANTIMIKROBA
DEFINISIDEFINISI
Pengawet Antimikroba: Zat yang ditambahkan pada sediaan obat untukmelindungi sediaan terhadap kontaminasimikrobaPengawet digunakan terutama padawadah dosis ganda untuk menghambatpertumbuhan mikroba yang dapat masuksecara tidak sengaja selama atau setelahproses produksi
• Zat antimikroba tidak boleh digunakansemata-mata untuk menurunkan jumlahmikroba viabel sebagai pengganti caraproduksi yang tidak baik
• Ada keadaan yang memerlukanpenggunaan pengawet untuk menekanperkembangbiakan mikroba
Setiap zat antimikroba dapat bersifatpengawet, meskipun demikian semua zatantimikroba adalah zat yang beracunUntuk melindungi konsumen secaramaksimum pada penggunaan harusdiusahakan agar pada kemasan akhir kadarpengawet yang masih efektif lebih rendahdari kadar yang dapat menimbulkankeracunan pada manusia
ContohContoh pengawetpengawet
Faktor Yang MempengaruhiAktivitas Pengawet
pHKeberadaan fasa non akuatik padasediaanAdsorpsi solid dalam suspensiAdsorpsi pada kemasan plastik
TujuanTujuan ujiuji efektivitasefektivitas pengawetpengawet
Menunjukkan efektivitas pengawetantimikroba yang ditambahkan padasediaan dosis ganda dengan dasar ataubahan pembawa air yang dicantumkanpada etiket.
Contoh: produk parenteral, tetestelinga, hidung, dan mata
SyaratSyarat pengujianpengujian
Pengujian dan Persyaratan hanyaberlaku pada produk di dalam wadahasli, belum dibuka, dan didistribusikanpada produsen
MIKROBA UJI
Candida albicans Dapat bersifat oportunistikmenyebabkan infeksi oral dan infeksi vagina padamanusia
Hidup sebagaimikroorganisme comensaldalam tubuh manusia
Candida albicans : mikroorganisme fungi golongan ragi (yeast)
ATCC No. 10231
MIKROBA UJI
Aspergillus niger
Aspergillus niger adalahfungi berfilamen
Bila sejumlah spora terhirupmasuk ke paru-paru, dapatmenyebabkan penyakit paru-paru aspergillosis
Penyebab otomycosis
ATCC No. 16404
MIKROBA UJI
Escherichia coli
Bakteri yang hidup dalamusus mamalia
bakteri aerob dan facultative anaerobic, non-spore-forming, Gram-negative, rod-shaped. Fermentasi laktose danmenghasilkan gas dalam waktu48 jam pada 35 °C (95 °F)
Penyebab infeksi salurankemih, dan diareATCC No 8739
MIKROBA UJI
Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa adalahbakteri Gram-negative, aerob, rod-shaped dan bergerak unipolar
P. aeruginosa biasanyamenginfeksi saluran pernapasan, saluran kemih, luka bakar, danluka lainnya
ATCC No 9027
MIKROBA UJI
Staphylococcus aureus
S. aureus adalah bakterigram-positif merupakanbakteri yang berwarnakuning keemasan
Merupakan baktericommensal pada kulitmanusia, di dalam hidung, usus dan urin (kira-kira 25% dari populasi)
Menyebabkan penyakit kulit(Staphylococcal scalded skin syndrome )ATCC No 6538
Media yang Media yang digunakandigunakan
Soybean-Casein Digest Agar Medium (SCDA) dengan komposisi sbb :
Digesti pankreatik kasein P 15 gDigesti papain tepung kedele P 5 gNatrium klorida P 5 gAgar P 15 gAir ad 1000 mlpH setelah sterilisasi ~ 7,3
PembuatanPembuatan inokulainokula
Sebelum pengujian, inokulasi permukaanmedia agar bervolume sesuai denganbiakan persediaan segar mikroba yang digunakanInkubasi (bakteri : 30-35ºC 18-24 jam, Candida: 20-25ºC 48 jam, Aspergillus: 20-25ºC 1 minggu)
PanenPanen mikrobamikroba
Larutan NaCl steril 0,9%
cuci permukaanpertumbuhan
Hasil cucian dimasukkanke wadah yang sesuai
Encerkan dengan NaClsteril 0,9% sampai angka
mikroba ~100 juta/mL
Candida dan bakteri Aspergillus niger
NaCl 0,9% steril yang mengandung
polisorbat 80 P 0,05%
ALTERNATIF
Mikroba ditumbuhkan pada media cair yang sesuai
Panen sel dengansentrifugasi
Pelet dicuci dandisuspensikan kembali
dengan larutan NaCl 0,9% steril hingga mencapai
angka mikroba dan sporayang dikehendaki
TURBIDIMETRI
Suspensi Bakteri :
Keruh pada jumlah lebih dari
107 /mL
Suspensi Ragi dan kapang :
Keruh pada jumlah 10-100 kali lebih rendah dari bakteri
Cfu/ml x 10 8
OD pd 420 nm
Metode Lempeng
1mL (~30-300 koloni)
Pipet ke dalam 2 cawan petri steril
Tambahkan 15-20 mL media SCDA bersuhu ~45 oC, campurkan
Inkubasi 48-72 jam, amatipertumbuhan koloni
Tetapkan CFU (Jumlah Satuan Pembentuk Koloni)/mL dari setiapsuspensi, gunakan untuk menentukan banyaknya inokula yang
akan digunakan pada pengujian
Jika suspensi yang telah dibakukan tidak segera digunakan, suspensidipantau secara berkala dengan metode lempeng angka mikroba aerob
total untuk menetapkan penurunan viabilitas
Untuk memantau angka lempeng sediaan uji yang telahdiinokulasi gunakan media agar yang sama seperti media
biakan awal
Jika tersedia inaktivator pengawet yang khas tambahkansejumlah yang sesuai ke dalam lempeng agar
PROSEDUR UJI EFEKTIVITAS
Inokulasi dengan salah satumikroba uji (0,1 mL/20 mLsediaan)
Jumlah mikroba 105 -106 /mL
Tetapkan jumlah mikroba viabel dalamsetiap suspensi inokula, Hitung angka
awal /mL sediaan dengan metode lempeng
Inkubasi pada 20-25 ºC
Amati pada hari 7,14, 21, 28
Catat tiap perubahan dan tetapkan jumlah mikrobaviabel dengan metode lempeng
Hitung perubahan jumlah tiap mikroba dalam % selama pengujian
PENAFSIRAN HASIL
Suatu pengawet dinyatakan efektif apabila:
Jumlah bakteri viabel pada hari ke 14 berkurang hinggatidak lebih dari 0,1% dari jumlah awal
Jumlah kapang dan khamir viabel pada hari ke 14 berkuranghingga tidak lebih dari 0,1% dari jumlah awal
Jumlah tiap mikroba uji selama hari tersisa dari 28 hari pengujian adalahtetap atau kurang dari bilangan yang disebut di atas
KRITERIA EFIKASI ZAT PENGAWET
Keterbatasan Metode Uji
Masalah Praktis
Prosedur Alternative
Future Development
KASUS KHUSUS
Thimerosal dalam Vaksin : kasus Autisme
FDA pada tanggal 1 Juli 1999 merekomendasikan untuk mulai
menurunkan atau menghilangkanthimerosal dari vaksin
Vaksin yang mengandung thimerosal : Engerix (vaksin hepatitis B), HibTITER(vaksin konjugat Haemophilus influenzaetipe b)
top related