unguenta

Post on 16-Jan-2016

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

wer

TRANSCRIPT

Unguenta

Salep

• Adl sediaan setengah padat yg mudah dioleskan dan digunakan sbg obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dlm dasar salep yg cocok.

• Salep tdk boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dlm salep yg mgd obat keras atau narkotik adl 10%

Fungsi salep

1. Sebagai bahan pembawa substansi obat utk pengobatan kulit

2. Sbg bahan pelumas pd kulit

3. Sbg pelindung utk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dg larutan berair dan rangsang kulit.

Kualitas dasar salep

1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dr inkompatobilitas, stabil pd suhu kamar & kelembaban yg ada dlm kamar.

2. Lunak, semua zat dlm keadaan halus & seluruh produk menjadi lunak & homogen, sebab salep digunakan utk kulit yg teriritasi, inflamasi

3. Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adl yg paling mudah dipakai & dihilangkan dr kulit

4. Dasar salep yg cocok, dasar salep hrs kompatibel scr fisika & kimia dg obat yg dikandungnya. Dasar salep tdk boleh merusak atau menghambat aksi terapi dr obat yg mampu melepas obatnya pd daerah yg diobati.

5. Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep padat atau cair pd pengobatan.

Dasar salep berdasarkan komposisi:

1. Dasar salep hidrokarbon, antara lain : vaselin putih, vaselin kuning, campuran vaselin dg malam putih, malam kuning, parafin encer & padat, Jelene, minyak tumbuh-tumbuhan.

2. Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain : adeps lanae, unguentum simplex (campuran 30 bag malam kuning & 70 bag minyak wijen)

3. Dasar salep dpt dicuci dg air, yaitu terdiri:

• Dasar salep emulsi tipe M/A

• Emulsifying ointment

• Hydrophilic ointment, dibuat dr minyak mineral.

4. Dasar salep yg dpt larut dlm air, yaitu terdiri antara lain PEG atau campuran PEG.

Cara pembuatan salep, aturan umum :

1. Zat yg dpt larut dlm dasar salep, dilarutkan bila perlu dg pemanasan rendah.

2. Zat yg tdk cukup larut dlm dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dg derajat ayakan no.100

3. Zat yg mudah larut dlm air & stabil, serta dasar salep mampu mendukung/menyerap air tsb, dilarutkan dulu dlm air yg tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yg lain.

4. Bila dasar salep dibuat dg peleburan, maka campuran tsb harus diaduk sampai dingin.

Menurut daya penetrasinya salep dibagi :

• Salep Epidermik, daya penetrasinya sedikit sekali, sebagai dasar salep digunakan basis-basis berminyak & hidrokarbon

• Salep Endodermik, daya penetrasinya cukup besar thd kulit, dasar salep : lanolin & minyak tumbuh2 an

• Salep Diadermik, menembus kulit & memberikan absorbsi sistemis shg daya penetrasinya cukup besar, dasar salep : yg larut dlm air & basis emulsi

Salep mata (Oculenta, Opthalmic ointment)• Menurut FI ed IV adalah salep yg digunakan pd mata• Syarat Dasar salep mata :

– Tdk boleh mengiritasi mata– Memugkinkan difusi obat dlm cairan mata– Tetap mempertahankan aktivitas obat dlm jangka

waktu tertentu, pd kondisi penyimpanan yg tepat– Harus mgd bahan atau campuran bahan yg sesuai utk

mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yg mungkin masuk scr tdk sengaja bila wadah dibuka, kecuali dinyatakan lain atau formulanya sudah bersifat bakteristatik

– Hrs bebas partikel kasar– Jika tdk dinyatakan lain basis salep vas flavum– Hrs memenuhi syarat kebocoran & partikel logam pd uji

salep mata

Kontrol kualitas

• 1. Organoleptis

• 2. Homogenitas

• 3. Daya lengket

• 4. Daya sebar

• 5. Daya proteksi

Daya lengket

• Oleskan salep pada salah satu obyek glass dengan luas tertentu setipis mungkin

• Letakkan obyek glass yang lain di atas olesan hingga tertutup semua, dengan posisi obyek glass terpasang di alat uji dan tekanlah dengan beban 50 g selama 5 menit

• Lepaskan beban pada alat uji sehingga kedua obyek glass terpisah

• Catat waktu yang dibutuhkan sampai kedua obyek glass terpisah

• Ulangi percobaan minimal 3x

Daya sebar– Timbang 0,5 g salep, letakkan di tengah alat– Timbanglah dulu kaca penutup, letakkan kaca terebut

di atas massa salep dan biarkan selama 1 menit– Ukurlah berapa diameter salep yang menyebar

dengan menghitung panjang rata-rata dari beberapa sisi

– Tambahkan 50 g beban di atas kaca penutup, diamkan selam 1 menit dan catatlah diameter salep yang menyebar seperti sebelumnya.

– Teruskan penambahan beban sampai salep tidak menyebar

– Gambar grafik diameter salep yang menyebar dengan beban

Daya proteksi

– Ambil sepotong kertas saring 5 x 5 cm, basahi dengan larutan fenoftalein untuk indikator, setelah itu kertas dikeringkan

– Olesi kertas tersebut dengan salep yang akan dicoba pada salah satu muka seperti lazimnya orang mengunakan salep

– Pada kertas saring yang lain dengan ukuran sama dibuat di tengahnya luasan area 3 x 3 cm, kemudian di luar area 3 x 3 cm dibuat batas dengan arsiran parafin padat yang telah dilelehkan

– Tempelkan bagian kertas dengan lelehan parafin, di atas kertas yang dioleskan salep

– Teteskan larutan KOH 0,1N– Lihatlah kertas yang dibasahi fenoftalein pada waktu 15, 30, 45,

60 detik, 3 menit, 5 menit. Adakah noda merah pada kertas– Bila tidak ada noda merah berarti salep dapat memberikan

proteksi terhadap cairan KOH

top related