upaya peningkatan hasil belajar ips …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4157/1/neneng.pdfiii...
Post on 03-Jul-2019
236 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
MELALUI STRATEGICROSSWORD (TEKA-TEKI SILANG)
DAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NENENG KURNIANINGRUM
NIM 115-14-072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
MELALUI STRATEGICROSSWORD (TEKA-TEKI SILANG)
DAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NENENG KURNIANINGRUM
NIM 115-14-072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iv
v
vi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-respository
IAIN Salatiga.
vii
MOTTO
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia” (Nelson Mandela).
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi inipenulispersembahkankepada:
1. Sosok terhebatku Ibuku tersayang Endang Titik Lestari dan Ayahku
Wargiyanto yang tak pernah lelah merawatku dari kecil serta mendoakan
dan memberikan semangat untuk putrinya tersayang dalam menggapai cita
dan cintanya.
2. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta membantu
tiada henti
3. Sosok Orang yang menyejukkan yang tak pernah lelah mengingatkan,
mendoakan, serta memberi motivasi padaku dan tak bosan mendengar
keluh kesahku bahkan kadang menjadi pelampiasanku dalam
menyelesaikan skripsi ini semoga Allah selalu menjagamu Suamiku Edo
Pratama Putra.
4. Serta kedua anakku sebagai penyemangat dan pengobat lelahku Elfredo
Radinka Pratama dan Farren Radinka Haidar Putra yang saya sayangi dan
banggakan.
5. Sahabat-sahabatku tersayang yang tak pernah lelah mendengarkan keluh
kesahku dan sebagai sumber informasi dan selalu memberi canda tawa
(Aliyah).
6. Sahabat-sahabat PPL Blotongan yang tak pernah lelah dan bosan
memberikan dukungan dan do’a.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan PGMI konsentrasi IPS yang selalu
memberikan nuansa ceria ketika bosan menggunggu dosbing.
8. Sahabat-sahabat mahasiswa pejuang skripsi serta keluarga besar PGMI
terutama angkatan 2014 yang tak henti-hentinya saling mensuport.
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judulPeningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melaui StrategiCrossWord(Teka-teki
Silang) dan Media Pembelajaran Gambar pada Siswa Kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga Pelajaran 2017/2018 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib
dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) FTIK IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman
sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu
kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi
penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun
kepada penulis.
x
4. Bapak Dr.Winarno, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu
sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6. Bapak Ali Munabah, S.Pd.I selaku Kepala MI Ma’arif Blotongan Salatiga yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah
yang beliau pimpin.
7. Ibu Sukhesi Ahkla S.Pd.I selaku wali kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga
yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah
berkenan untuk menjadi subjek penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga
amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia
akhirat, aamiin.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 28 Juli 2018
Penulis
xi
ABSTRAK
Kurnianingrum, Neneng. 2018.Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Strategi Crossword
(Teka-Teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar pada Siswa Kelas V
MI Ma’arif Blotongan Salatiga Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing
Dr.Winarno, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Crossword (Teka-teki Silang), Media
Pembelajaran Gambar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode cross
word (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan pada siswa
kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga.Subyek dalam penelitian ini adalah guru
mata pelajaran IPS dan siswa kelasMI Ma’arif Blotongan Salatiga yang terdiri
dari 17 siswa yaitu 13 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-
masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan
dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan
pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar dapat
meningkatkan hasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus
sebelum menerapkan strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambarhanya 29,41% (5 siswa) yang memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 70,59% (12 siswa) belum memenuhi
KKM, meningkat pada siklus I yang mencapai KKM 10 siswa dari 17 siswa
dengan nilai rata-rata 69,41.Pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 15
siswa dari 17 siswa atau 88,23% dengan nilai rata-rata 81,77.Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan stategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran
Gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerekaan pada siswa kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga.
xii
DAFTAR ISI
Sampul...................................................................................... i
Lembar Berlogo........................................................................ ii
Halaman Judul.......................................................................... iii
Persetujuan Pembimbing.......................................................... iv
Deklarasi................................................................................... v
Pengesahan Kelulusan.............................................................. vi
Motto....................................................................................... vii
Persembahan......................................................................... viii
Kata Pengantar................................................................. ..... ix
Abstrak............................................................................. ...... xi
Daftar isi................................................................................. xii
Daftar Tabel........................................................................... xiv
Daftar Gambar....................................................................... xv
Daftar Lampiran............................................................... ...... xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................ 5
C. Tujuan Penelitian......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................... 6
E. Hipotosis Tindakan dan Indikator Keberhasilan.......... 7
1. Hipotesis Tindakan........................................... 7
2. Indikator Keberhasilan..................................... 7
F. Definisi Operasional................................................... 8
1. Hasil Belajar IPS............................................ 8
2. Tes.................................................................. 9
xiii
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.. 9
4. Crossword...................................................... 16
5. Media Pembelajaran Gambar.......................... 16
G. Metode Penelitian........................................................ 18
1. Rancangan Penelitian....................................... 18
2. Subyek Penelitian............................................. 20
3. Langkah-langkah Penelitian............................. 20
4. Teknik Pengumpulan Data............................... 23
5. Instrumen Penelitian......................................... 24
6. Analisis Data.................................................... 25
H. Sistematika Penulisan................................................... 26
BAB II LANDASAN TEORI................................................. 28
A. Hasil Belajar.................................................................. 28
1. Pengertian Hasil Belajar.................................... 28
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar....... 29
B. Konsep IPS.................................................................... 31
1. Pengertian IPS................................................... 31
2. Tujuan IPS......................................................... 32
3. Fungsi IPS......................................................... 33
C. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan....... 34
1. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan..... 34
D. StrategiCrossword....................................................... 41
1. Pengertian Crossword...................................... 41
2. Langkah-langkah Crossword........................... 41
3. Kelebihan dan Kekurangan SrategiCrossword 42
E. Media Pembelajaran Gambar......................................... 44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN............................. 48
A. Subyek Penelitian............................................................. 48
1. Gambaran Umum Sekolah................................... 48
xiv
2. Visi dan Misi........................................................ 48
3. Data Guru............................................................. 49
4. Keadaan Siswa..................................................... 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian..................................... 53
1. Deskripsi Bab I..................................................... 53
2. Deskripsi Bab II.................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......... 75
A. Deskipsi Per Siklus........................................................... 75
1. Deskripsi Pra Siklus.............................................. 74
2. Deskripsi Data Siklus I......................................... 77
3. Deskripsi Data Siklus II....................................... 79
B. Pembahasan...................................................................... 80
BAB V PENUTUP..................................................................... 86
A. Kesimpulan...................................................................... 86
B. Saran................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 88
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru MI Ma’arif Blotongan Salatiga..... 49
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga 50
Tabel 3.3 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus................................. 51
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I.................................. 57
Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I................................. 60
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I.................................................. 61
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II................................. 68
Tabel 3.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II............................... 71
Tabel 3.9 Nilai Evaluasi Siklus II................................................ 72
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Haria (Pra Siklus).................................. 76
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I................................. 77
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II................................ 79
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus.................... 81
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II................... 84
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas............................. 22
Gambar 4.1 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I..................... 83
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II.................... 84
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
Dan Siklus II................................................................................ 85
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.DaftarRiwayatHidupPenulis ......................................................91
Lampiran 2.Nilai SKK Mahasiswa ...............................................................92
Lampiran 3.SuratTugasPembimbingSkripsi .................................................96
Lampiran 4.LembarKonsultasiSkripsi ..........................................................97
Lampiran 5.SuratIjinPenelitian .....................................................................98
Lampiran6.RencanaPelaksanaanPenelitianSiklus 1 ...................................... 99
Lampiran 8.HasilEvaluasiSiklus 1 ................................................................ 114
Lampiran9.RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus II ............................... 117
Lampiran 10.HasilEvaluasiSiklus II ............................................................. 130
Lampiran 11.DokumentasiPelaksanaanPenelitian ........................................ 131
Lampiran 12.SuratKeteranganPelaksanaanPenelitian ................................... 133
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses di mana terdapat interaksi
antara guru dan murid yang berlangsung dalam dunia pendidikan.Kegiatan
pembelajaran mununtut guru memiliki ketrampilam dalam penggunaan
strategi-strategi pembelajaran yang memudahkan dalam penyampaian
materi.
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk
dipelajari.Materi-materi yang telah dikemas didalamnya sangat
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, proses kehidupan manusia
selalu berhubungan dengan sesama manusia dan makhluk hidup
lainnya.Hal ini disebabkan karena manusia pada hakekatnya sebagai
makhluk sosial. IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan
pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus diarahkan membina
siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki
tanggung jawab atas kesejahteraan bersama.Oleh karena itu, siswa dibina
tidak cukup berpengetahuan dan beremampuan berpikir tinggi semata,
melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap
kesejateraan masyarakat, bangsa dan negara (Rasimin,2012:38).Dengan
demikian materi IPS sangat mudah untuk di terapkan, dimengerti, dicerna,
dipahami dan di di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari speserta
2
didik.Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar, ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan
program pendidikan disekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang
sederajat (Ahmadi,2009:2). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau
Social Studies, menurut Wahidmurni (2017:15) merupakan suatu mata
pelajaran yang bersumber dari ilmu-ilmu sosial (social science) terpilih
dan dipadukan untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran di sekolah
/madrasah.
Tujuan pendidikan IPS yaitu untuk mengajarkan konsep-konsep
sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, kratif, inkuiri,
memecahkan maalah dan keterampilan sosial, membangun komitmen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.Menurut Nursyid
Suaatmaja (Gunawan,2013:18) tujuan pendidikan IPS yaitu membina anak
didik menjadi warga negara yang baik, memiliki pengetahuan, dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan
negara.Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial, siswa
dapat dibawa langsung kedalam lingkungan alam dan masyarakat.Dengan
lingkungan alam sekitar siswa dapat akrab dengan kondisi setempat
sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran IPS secara
nyata.
3
Begitu banyaknya kajian materi IPS, maka guru harus memberikan
asupan materi yangl lebih mengena dalam proses pembelajaran.Kegiatan
pembelajaran dikatakan berhasil jika menggunakan srategi, model dan
teknik yang menarik.Strategi, model dan teknik pembelajaran merupakan
langkah awal dalam pembelajaran.Keberhasilan belajar IPS yaitu
ketuntasan siswa dalam pembelajaran. Keberhasilan belajar merupakan
modal siswa untuk mendapatkan nilai bagus saat ulangan harian, UTS,
UAS.Namun keberhasilan pembelajaran IPS tidak hanya diukur dengan
nilai UTS tau nilai UAS saja melainkan dapat diukur dengan mnerapkan
materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
bersosialisasi pada masyarakat, menjaga lingkungan dan lain sebagainya.
Setelah penulis melakukan observasi awal di MI Ma’arif Blotongan
Salatiga masalah yang sering dihadapi oleh guru dalam menyampaikan
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di MI Ma’arif
Blotongan Salatiga peneliti mendapatkan hasil dari observasi bahwa siswa
yang mencapai KKM hanya 5 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 12
siswa dari KKM yang ditetapkan 68 dan hasil lainnya adalah siswa tidak
berkonsentrasi pada proses pembelajaran, siswa sering bermain sendiri dan
tidak memperhatikan guru saat menerangkan, guru tidak menggunakan
media dalam mengajar sehingga mempesulit siswa dalam menerima materi
pembelajaran, mereka masih suka bermain sendiri dan tidak menghiraukan
guru.Saat ini kinerja guru semakin menurun kareana beberapa faktor,
4
antara lain rendahnya minat untuk mempelajari media-media, medel
pembelajaran serta metode-metode baru yang dapat menunjang
berlangsungnya proses belajar mengajar.Guru tidak dapat mengoperasikan
media dengan baik sehingga mereka hnaya mengajar menggunakan
metode ceramah, tidak menggunakan metode atau pendekatan yang sesuai
oleh materi yang akan mereka jelaskan kepada siswa.
Dengan adanya beberapa masalah yang muncul di MI Ma’arif
Blotongan Salatiga penulis mencoba menawarkan solusi menggunakan
strategiCrossword(Teka-teki Silang) dan menggunakan media
pembelajaran gambar dalam mengajar materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan khususnya kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga.Penulis
merasa bahwa strategiCrossword(Teka-teki Silang) dan menggunakan
media pembelajaran gambar sangat mudah diterapkan, guru akan
dimudahkan dalam melaksanakan proses beajar mengajar.Strategi
tambahan seperti ini dibutuhkan agar dapat mengukur tingkat pemahaman
siswa.
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran sangat bermanfaat dalam menunjang proses dan hasil
belajar.Oleh karena itu diharapkan setiap guru menguasai beberapa metode
pembelajaran untuk mempermudah kegiatan pembelajaran.
5
Banyaknya asumsi dan masalah-masalah yang ada, penulis melakukan
tindakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai skripsi dengan
judulUPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
MELALUI STRATEGICROSSWORD ( TEKA-TEKI SILANG ) DAN
MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI
MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN
20017/2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan pada pembelajaran IPS Kelas V MI
Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Pembelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui penggunaan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar pada
siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Pembelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
6
Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak diantaranya :
1 Manfaat Teoretis
Ditinjau dari manfaat teoritis penelitian ini diharapakan menjadi
bahan untuk evaluasi kinerja guru kelas dalam melaksanakan
proses belajar mengajar.
2 Manfaat Praksis
a. Bagi sekolah, sebagai masukan untuk menerapkan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran
Gambar dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan kualitas
belajar di MI Ma’arif Blotongan Salatiga, dapat meningkatkan
kepercayaan bagi masyarakat akan sarana prasarana, dan kualitas
yang diberikan pada pihak sekolah dalam hal pembelajaran.
b. Bagi Guru, guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran dan diperolehnya strategi dan media yang sesuai
dengan materi pembelajaran, menambah wawasan bagi guru dalam
meningkatkan krativitas belajar mengajar.
c. Bagi Siswa, meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran IPS dan ketercapaian nilai maksimal siswa.
7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “hasil pembelajaran
siswa pada pembelajaran IPS akan meningkat setelah menggunakan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar
dan dapat mencapai target KKM kelas pada siswa kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga.
Penggunaan strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar dikatakan berhasil jika hasil pembelajarannya
mengalami peningkatan yang signifikan.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar dikatakan berhasil jika indiktor yang diharapkan
tercapai.Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai yang diperoleh 68.
b. Pembelajaran secara klasikal (KKM Kelas) disebut berhasil apabila
dari total siswa minimal 85% mencapai KKM (Depdikbud, dalam
Trianto, 2010:241).
8
F. Definisi Operasional
Peneliti mengambil judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS
pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan melalui Strategi
Crossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar Pada
Siswa Kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Pembelajaran
2017/2018”.
1. Hasil Belajar IPS
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa
baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
kegiatan belajar (Susanto, 2013:5).Sedangkn menurut Nana Sujdana
(2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya ialah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.Jadi hasil belajar
yaitu kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar
mengajar berlangsung sehingga dalam segi kognitif, efektif dan
psikomotorik mengalami perubahan yang signifikan.
Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan
Implikasi karya Rasimin (2012:31) bahwa ilmu pengetahuan sosial
adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara
terpadu dan merupakan hasil penyederhanaan,adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang yang diorganisasikan
dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi,
9
astropologi, ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan
agama.
2. Tes
Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang dijadikan penetapan skor angka.Adapun jenis tes dalam penelitian
adalah tes prestasi belajar dan tes kecerdasan (Hamzah dkk 2011:10).Tes
ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan anak didik terhadap materi
pembelajaran, anak didik dikatakan mencapai tingkat pengetahuan apabila
telah memperoleh 85% dari target pembelajaran yang sudah
ditetapkan.Antara lain instrumen pengumpulan data untuk mengukur
kemampuan anak didik.
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia teah diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945.Perjungan mencapai kemerdekaan itu sangat berat.Namun ternyata
Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan terus berusaha
kembali ke Indonesia untuk menguasai dan menjajah Indonesia
lagi.Bangsa Indonesia tidak tinggal diam, berusaha dengan gigih untuk
mempertahan kemerdekaan Indonesia yang telah diraih dengan penuh
perjuangan.
10
A. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Jalur Konfrontasi
Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan
pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA ( Netherland
Indies Civil Administrationl pemerintahan peralihan Belanda ) ikut dalam
rombongan sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan
menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia.Akibatnya, terjadi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu
dilakukan dengan perlawanaan-perlawanan fisik di berbagai daerah,
seperti :
1 Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945
dipimpin oleh Brigjen.A.W.S Mallaby.Tanggal 26 Januari 1945,
satu peleton Field Security Section yang dipimpin Kapten Shaw
melakukan penyerbuan ke Penjara Kalisosok untuk membebaskan
Kolonel Huiyer ( seorang perwira angkatan Bealanda ).Mereka
juga berusaha menguasai pelabuhan tanjung perak, kantor pos
besar dan gedung Internasional.Semua itu menyebabkan marah
rakyat Indonesia maka :
a. Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu di seluruh
penjuru kota Surabaya diserang oleh pemuda pejuang
Surabaya, peristiwa itu hampir menewaskan Brigjen
Mallaby.
b. Tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung grdung
Internasional di dekat jembatan merah.Para pemuda
menuntut pasukan yang berada digedung tersebut segera
menyerah, Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden
yang menewaskan Brigjen Mallaby.
2 Pertempuran Ambarawa
Pasukan Sekutu mendarat di pelabuhan tanjung mas
Smarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk mengurus tawanan
11
perang dan melucuti senjata tentara Jepang.Pasukan Sekutu
dipimpin oleh Brigen Bathel yang ternyata diboncengi NICA.
Pasukan Sekutu itu menbuat marah Tentara Keamanan
Rakyat ( TKR ) dan para pemuda Semarang karena mereka secara
diam-diam membebaskan intermiran pada tanggal 20 Oktober
1945.Akibatnya terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26
Oktober 1945.Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno dan
Brigjen Bethel datang di Magelang melakukan perudingan
genjatan senjata pada tanggal 2 November 1945.
3 Pertempuran Medan Area
Pertempurn ynag terjadi di Medan Sumatra Utara berawak
dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen T.E.D.
Kelly pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama
diawali ulah pasukan sekutu merampas dan menginjak-injak
lencana merah putih.Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigjen Kelly
mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk
membawa senjata.Pada tanggal 1 Dsember 1945, sekutu memasang
papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area
(batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan
yang menyebabkan kemarahan rakyat Medan.Pada tanggal 10
November 1945 Sekutu melancarkan serangan secara besar-
besaran dengan mengikutkan pesawat tempur.Wali kota Medan
dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pematang Siantar
pada tanggal 10 Agustus 1946 dibentuk Komando Rasimen Laskar
Rakyat Medan Area.Pasukam tersebut melakukan serangan
terhadap semua posisi sekutu di seluruh wilayah kota Medan.
4 Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran
besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret
12
1956.Hal ini diawali adanya ultimatum dari Belanda untuk
mengkosongkankota Bandung bagian utara serta perintah
meletakkan senjata hasil rampasan tentara Jepang.Ratusan rakyat
Bandung membakar rumah dan harta benda mereka sebelum
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan
Bandung.Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.
5 Puputan Margarana 20 November 1946
Perang puputan margarana di Bali diawali dari keinginan
Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT).Letkol I Gusti
Ngurah Rai, Komandan resimen Nusa Tenggara berusaha
menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke
tangsi Nica di Tabanan tanggal 18 Dsember 1946.Pada tanggal 20
November 1946 Belanda dengan kekuatan yang besar menyerang
kedudukan pasukan Ciung Wanara di desa Marga.Dalam keadaan
kritis Letkol Ngurah Rai mengeluarkan perintah “puputan” yang
berati bertempur sampai habis-habisan.Ngurah Rai akhirnya gugur
beserta seluruh anggota pasukannya.Jenazahnya dimakamkan di
desa Marga.Pertempuran tersebut terkenal dengan nama “Puputan
Margarana”.
B. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Untuk menyelesaikan pertempuran melawan Sekutu yang merebak
ke berbagai daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara
Indonesia dengan pihak Sekutu.Perundingan tersebut antara lain:
1. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati dilakukan tanggal 10 November 1946 di
Linggarjati dekat Cirebon.Sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook.Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat
Inggris.Beberapa keputusan Linggarjati adalah:
13
1) Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi
Jawa, Madura dan Sumatra.
2) RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk Negara
Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat,
yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dengan ratu Belnda sebagai ketua.
2. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi militer yang
terkenal dengan agresi militer I.Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital Jawa dan Madura.Sehingga tujuan serangan ini
brsifat ekonomis.Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang
negatif.Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke
Dewan Keamanan PBB.Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB
mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak.Untuk
mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia, dan Amerika
Serikat.Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional, secara
diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.
3. Perjanjian Renville
Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renville
milik Amerika, pada tanggal 17 Januari 1948.Perundingan ini
diprakasai oleh KTN.Wakil Indonesia dalam perundingan adalah
Perdana Menteri Amir Syarifudin sedangkan Belanda diwakili oleh
Abdul Kadir Widjojoatmodjo.Hasil Perundingan Renville:
1) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.
2) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang
dikuasi Belanda.
Hasil perundingan Renville sangat merugikan Indonesia karena
wilayah Indonesia semakin sempit.Nasib Perjanjian Rnville
14
pun relatif sama dengan perjanjian linggarjati.Belanda kembali
melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948.
4. Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang dikenal
sebagai agresi militer Belanda II.Belanda menduduki kota Yogyakarta
(Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan
menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo.Akhirnya
Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta.Presiden Soekarno,
wakil Presiden Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Suryadarma
ditangkap Belanda.Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberi
pesan kepada Menteri Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi,
Sumatra Barat.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia.Negara-negara di
asia (India, Myanmar, Afganistan, dll) mengadakan konferensi New
Delhi pada Desember 1949 dan mendesak agar:
1) Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta.
2) Serdadu Belanda segera ditarik dari Indonesia.
C. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI= United Commission for
Indonesia) mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam
perundingan, antara lain:
1. Perindingan Roem Royen
Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas
kewenangan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations
Commission for Indonesia).UNCI yang dipimpin oleh Marle
Cocrhran dari Amerika Serikat memprakasai perjanjian Roem-
Royen.Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal
14 April 1949 di hotel Des Indes, Jakarta.PBB diwakili Marle
Cochran (AS), Indonesia diwakili Mr.Moh Roem dan Belanda
15
diwakili van Royen.Dalam perjanjian Roem-Royen kedua belah
pihak mengajukan pernyataan:
a. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang
gerilya.
b. Bekerjasama menciptakan perdamaian. Menjaga
ketertiban dan keamanan
c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.
2. Konferensi Meja Bundar (KBM)
Sebelum KBM dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan BFO
(Badan Permusyawaratan Federal).Pertemuan ini dikenal
dengan Konferensi Internasional Indonesia (KII).Tujuannya
untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia
dalam rangka menghadapi KBM.KII diselenggarakan 19-22
Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di
Jakarta.Pembicaraan KII difokuskan pada pembentukan
RIS.Keputusan penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.
KBM merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen.KBM
dilaksankan tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di Den
Hag.KBM berhasil menghasilkan keputusan:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat.Pengakuan kedaulatan dilakukan
selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi
dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.
D. Tokoh-tokoh Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1. Ir Soekarno
2. Drs Muh Hatta
3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
4. Panglima Besar Jenderal Sudirman
5. Bung Tomo
16
4. Crossword
Crozzword atau dalam bahasa Indonesia dengan istikah teka-teki
silang , dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang
berlangsung.Bahkan srategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta
didik secara aktif semenjak awal (Zaini, 2004:71).
Crossword atau teka-teki silang adalah sebuah teka-teki kata
dalam kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya
untuk menulis satu huruf di setiap persegi putih untuk membuat kata-
kata dengan diberikan petunjuk pertanyaan.StrategiCrossword ini
merupakan susuan tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki
silang yang dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa Crosswordatau teka-teki silang
merupakan salah satu bentuk dari bergai macam strategi yang banyak
digunakan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar agar
tujuan pembelajaran tercapai.Crossword ini dapat membangun
partisipasi dan keaktifan siswa, sehingga siswa lebih semangat belajar
karena merasa tertantang untuk mengerjakan tugas dengan cepat-
cepat.
5. Media Pembelajaran Gambar
Media Pembelajaran adalah:
17
1. Arti sempit,media itu berwujud grafik, foto,alat mekanik, dan
alat elektronika yang digunakan untuk menangkap, memproses,
serta menyampaikan informasi.
2. Arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi
sehingga siswa dapat memeroleh pengetahuan dan sikap baru.
Arsyad (1997) menyatakan bahwa media pendidikan adalah :
1) Searti dengan medium, yakni sebagai perantara yang
mengantarkan informasi anatarsumber.
2) Komponen atau sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional di lingkunagn siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
3) Semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat
mengenai pendidikan sehingga ide atau gagasan itu sampai
kepada penerima.
4) Alat bantu yang digunakan untuk memperlancar komunikasi
secara maksimal mengenai pendidikan.
5) Seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru
dalam berkomunikasi dengan siswa.
Dalam beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas,
dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah alat atau
perantara yang dikemukakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa agar mudah dipahami dan ditangkap
18
maknanya sehingga dapat meningkatkan, baik motivasi maupun
hasil belajar siswa pada khususnya.
Media gambar menyalurkan pesan dari sumber kepada
penerima denagn mengandalkan indra pengihatan.Pesan dituangkan
dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual.Misalnya, gambar,
sketsa, diagram, bagan grafik, kartun, poster, dan peta
(Hamdani,2011:260).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini meggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal
dengan sebutan PTK.Pengertianpenelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa (Arikunto, dkk, 2006:3).
Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom
action research,yaitu satu action research yang dilakukan di kelas
(Hamzah B. Uno dkk, 2012:39). Penelitian tindakan merupakan penelitian
dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode
utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan
untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek (Hamzah B. Uno dkk,
2012:40). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
19
memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat (Hamzah B. Uno
dkk, 2012:41).
Menurut Suyadi (2010:18) bahwa “Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan
belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan.
Sedangkan menurut Elfanany (2013:31-32) jenis penelitian ini
termasuk penelitian tindakan kelas partisipan. Suatu penelitian dikatakan
sebagai PTK partisipan apabila orang yang akan melaksanakan penelitian
harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan
hasil penelitian berupa laporan, sejak perencanaan penelitian, peneliti
senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan
mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan
melaporkan hasil penelitiannya. PTK partisipan dapat juga dilakukan di
sekolah. Peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus
menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.
Jadi penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar, dan
memperbaiki kinerja peserta didik.
Penelitian ini menggunakan PTK karena adanya permasalahan
yang terjadi di kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga yaitu rendahnya
20
hasil belajar dalam pembelajaran IPS.Tujuan dari pelaksanaan PTK
adalah untuk perbaikan dan meningkatkan profesional pendidik dalam
menangani proses belajar mengajar.
2. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa
kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga.Siswa kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu
adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih
termotivasi dan pemahaman belajar merekapun menjadi
meningkat.Penelitian ini terdiri dari satu kelas yang siswanya berjumlah 17
siswa.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2018.Penelitian
dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I dilanjutkan siklus II dengan
menggunakan strategiCrossword dan Media Pembelajaran Gambar.
3. Langkah-langkah penelitian instrumen penelitian
Penelitian menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah
yang ditemui di dalam kelas.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu
perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Planning (Tahap Rencana)
Perencaan yang matang perlu dilakukan setelah kita
mengetahui masalah dalam pembelajaran.Kegiatan yang dilakukan
adalah:
21
1) Mengadakan pertemuan dengan guru kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga untuk berdiskusi mengenai persiapan
penelitian.
2) Menyiapkan materi.
3) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyusun pertanyaan untuk tanya jawab.
5) Mepersiapkan perlengkapan Crossword dan perlengkapan media
gambar yang dibutuhkan.
6) Mempersiapkan lembar observasi yang digunakan pada setiap
pembelajaran.
7) Memberika soal post testyang akan diberikan pada setiap siklus
yang disusun oleh peneliti.
b. Action (Tahap Tindakan)
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan.Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yang
bertindak dikelas.
Perencanaan diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru
berupa solusi tindakan sebelumnya.Kegitan pembelajaran terdiri dari
tiga kegitan yaitu pendahuluan,inti (eksplorasi, elaborasi, komfrimasi
dan penutup).
22
c. Observation (Tahap Pengamatan)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan.Pengamatan
dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat (Arikunto,dkk,2016:19).Pada tahap ini
segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat
dan dinilai,kemudian dianalisis.
d. Reflektion (Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan (Arikunto,dkk,2016:19).
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suyadi, 2014:50)
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUSII Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
23
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau strategi dalam penelitian merupakan langkah-
langkah yang harus ditempuh dan diatur secara baik.Strategi yang
dipakai adalah:
a. Observasi
Dalam kegiatan ini penulis melakukan pengamatan di MI
Ma’arif Blotongan Salatiga kelas V, dalam hal penilaian yang
diketahui dari buku laporan hasil belajar siswa dan kondisi
kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif Blotongan Salatiga kelas
V yang sudah berlangsung.Obsevasi dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk
mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di
kelas.Data yang didapat adalah sebagai bukti telah terlaksananya
rencana-rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti
terhadap guru kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga dengan
cara menanyakan hal-hal yang dirasakan ketika pembelajaran
berlangsung.
24
c. Tes
Dalam penelitian ini peneliti memberikan soal berupa post test
yang harus dikerjakan secara individu setiap pertemuan disetiap
siklus.
d. Dokumentasi
Instrumen yang dapat penulis kumpulkan dalam teknik
dokumentasi adalah nilai peserta didik dan foto pada saat
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode
Crossword (Teka-teki Silang) dan media pembelajaran gambar.
5. Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi
Lembar observasi diguakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan pengamatan tindakan kelas.Melalui lembar
observasi ini, peneliti dapat mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi guru serta memperbaiki kekurangan-kekurangan
selama pembelajaran berlangsung.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah pegangan
guru dalam mengajar di dalam kelas.RPP dibuat oleh guru
untuk membatu dalam mengajar agar sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasa.
25
c. Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk
pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari
standart kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai,
dan pokok-pokok serta uraian materi yang perli dipelajari siswa
dalam mencapai standart kompetensi dan kemampuan dasar.
d. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah bahan pembelajaran untuk
membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun
secra sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan.
e. Soal tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan strategiCross
Word (Teka-teki Silang) dan media pembelajaran gambar.Pada
setiap siklus guru memberikan tes tertulis untuk mengukur
kemampua siswa dalam pemahaman materi.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang diginakan, maka
analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya. Untuk membuktikan hipotesis, maka hasil
penelitian akan dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
26
a. Penilaian rata-rata
X =
x 100%
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
x = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Aqib, dkk, 2010:40)
b. Persentase
Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui presentase
ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan:
P = Prosentase
X = Jumlah siswa yang tuntas belajar
XI = Jumlah siswa (Aqib, dkk, 2010:40)
H. Sistematika Penulisan
Sitematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis
ajukan meliputi beberapa bab seperti tertera dibawah ini:
Bab I, merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian,
rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian,
27
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan data,
analisis data.
Bab II, menguraikan tentang konsep hasil belajar , konsep
IPS, materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan, konsep
Crossword (Teka-teki Silang), konsep media pembelajaran gambar
dan pengaruh hasil belajar menggunakan strategiCrossword (Teka-
teki Silang).
Bab III, Profil sekolah dan mendeskripsikan pelaksanaan
penelitian pada siklus I, dan siklus II.
Bab IV, meliputi hasil penelitian dan pembahasan dari siklus
I, dan siklus II.
Bab V, merupakan penutup yang terdiri dari atas kesimpulan
dan saran.
Sedangkan pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari
daftar pustaka dan lampiran.
28
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan,
yang mana siswa aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun
konsep dan memberikan makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari
(Budiningsih, 2005:58).
Menurut Susanto (2013:5) mengatakan bahwa “hasil belajar
siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar”.Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses diri
seseorang yang berusaha memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah
laku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam proses
pembelajaran adalah anak-anak yang berhasil mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
makna belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai
hasil dari kehiatan belajar (Susanto, 2013:5).
29
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Suryabrata (2009:23) dalam bukunya Sriyanti,
keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor
internal.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar individu
yang sedang belajar dalam proses belajar di sekolah, faktor
eksternal berarti faktor yang berada di luar dari siswa. Faktor-
faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar
individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan
belajar.Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan
sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial,
bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk
teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam
belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang
30
lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga,
hubungan anatar personil sekolah dan sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
1. Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dari
dalam individu.Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri
individu sangat memengaruhi hasil belajar. Keadaan
tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka
akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan
individu dalam keadaan kurang bugas dan kurang sehat
akan menghambat hasil belajar.
b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan
fungsi tertentu, terutama yang terkait dengan panca indra
yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan
31
pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri
individu.
B. Konsep IPS
1. Pengertian IPS
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau Social Studies, menurut
Wahidmurni (2017:15) merupakan suatu mata pelajaran yang bersumber dari
ilmu-ilmu sosial (social science) terpilih dan dipadukan untuk kepentingan
pendidikan dan pembelaja ran di sekolah /madrasah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkap peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/Mts mata pelajaran IPS
memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata
pe;ajaran IPS. Peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai (Wahidmurni, 2017:17).
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang materinya
bersumber dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang terpilih dalam kurikulum. Untuk
itu, pembelajarannya juga harus berisi dari berbagai materi ilmu-ilmu sosial
yang dikaitkan satu dengan lainnya dalam membahas masalah-masalah
sosial/kehidupan masyarakat yang kompleks (Wahidmurni, 2017: 239).
32
Ada juga yang berpendapat lain seperti (Nurdin, 2005:22) yang
mengatakan bahwa “ Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata
pelajaran yang diajarkan disekolah, mulai pendidikan dasar sampai pendidikan
menengah”.
Menururt Maryani dalam bukunya Susanto (2013:40) pendidikan IPS
adalah bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi,
seleksi, dan modifikasi dari konsep-konsep dan keterampilan disiplin sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, politik dan ekonomi yang diorganisasikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran.
Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi yang
mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam
masyarakat. Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan masyarakat manusia
dilakukan secara sistematik. Dengan demikian, peranan IPS sangat penting
untukmendidik siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai
anggota masyarakat dan warga negara yang baik (Susanto, 2013:143).
2. Tujuan IPS
Tujuan utama pembelajarn IPS adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosia yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya dendiri maupun yang
menimpa masyarakat (Susanto, 2013:145).
33
Menurut Mutakin dalam ukunya Susanto (2013:145) merumuskan
tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut :
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan cepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive kemudian bertanggug jawab
membangun masyarakat.
3. Fungsi IPS
Fungsi mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD dan MI adalah
untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
34
Menurut Sumaatmadja dalam bukunya (Rasimin, 2012:8) fungsi
ilmu pengtahuan sosial sebagai program pendidikan adalah
mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap
kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan
sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga negara
yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan
negara. Mengingat bahwa kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat
berkembang secara terus-menerus, maka landasan pengembangan ilmu
pengetahuan sosial sebagai program pendidikan harus disesuaikan
dengan tuntutan dan perubahan sekaligus kemajuan masyarakat
(Rasimin, 2012:8).
C. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia teah diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945. Perjungan mencapai kemerdekaan itu sangatlah berat. Namun
ternyata Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan terus
berusaha kembali ke Indonesia untuk menguasai dan menjajah Indonesia
lagi. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam, berusaha dengan gigih untuk
mempertahan kemerdekaan Indonesia yang telah diraih dengan penuh
perjuangan.
E. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Jalur Konfrontasi
35
Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan
pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA ( Netherland
Indies Civil Administrationl pemerintahan peralihan Belanda ) ikut dalam
rombongan sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan
menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia. Akibatnya, terjadi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu
dilakukan dengan perlawanaan-perlawanan fisik di berbagai daerah,
seperti :
6 Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945
dipimpin oleh Brigjen.A.W.S Mallaby. Tanggal 26 Januari 1945,
satu peleton Field Security Section yang dipimpin Kapten Shaw
melakukan penyerbuan ke Penjara Kalisosok untuk membebaskan
Kolonel Huiyer ( seorang perwira angkatan Bealanda ). Mereka
juga berusaha menguasai pelabuhan tanjung perak, kantor pos
besar dan gedung Internasional.Semua itu menyebabkan marah
rakyat Indonesia maka :
c. Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu di seluruh
penjuru kota Surabaya diserang oleh pemuda pejuang
Surabaya, peristiwa itu hampir menewaskan Brigjen
Mallaby.
d. Tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung grdung
Internasional di dekat jembatan merah. Para pemuda
menuntut paukan yng berada digedung tersebut segera
menyerah, Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden
yang menewaskan Brigjen Mallaby.
7 Pertempuran Ambarawa
Pasukan Sekutu mendarat di pelabuhan tanjung mas
Smarang pada taggal 20 Oktober 1945 untuk mengurus tawanan
36
perang dan melucuti senjata tentara Jepang. Pasukan Sekutu
dipimpin oleh Brigen Bathel yang ternyata diboncengi NICA.
Pasukan Sekutu itu menbuat marah Tentara Keamanan
Rakyat ( TKR ) dan para pemuda Semarang karena mereka secara
diam-diam membebaskan intermiran pada tanggal 20 Oktober
1945. Akibatnya terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26
Oktober 1945. Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno
dan Brigjen Bethel datang di Magelang melakukan perudingan
genjatan senjata pada tanggal 2 November 1945.
8 Pertempuran Medan Area
Pertempurn ynag terjadi di Medan Sumatra Utara berawak
dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen T.E.D.
Kelly pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama
diawali ulah pasukan sekutu merampas dan menginjak-injak
lencana merah putih.Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigjen Kelly
mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk
membawa senjata. Pada tanggal 1 Dsember 1945, sekutu
memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan
Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota
Medan yang menyebabkan krmarahan rakyat Medan. Pada tanggal
10 November 1945 Sekutu melancarkan serangan secara besar-
besaran dengan mengikutkan pesawat tempur. Wali kota Medan
dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pematang Siantar
pada tanggal 10 Agustus 1946 dibentuk Komando Rasimen Laskar
Rakyat Medan Area. Pasukam tersebut melakukan serangan
terhadap semua posisi sekutu di seluruh wilayah kota Medan.
9 Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran
besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret
37
1956. Hal ini diawali adanya ultimatum dari Belanda untuk
mengkosongkankota Bandung bagian utara serta perintah
meletakkan senjata hasil rampasan tentara Jepang. Ratusan rakyat
Bandung membakar rumah dan harta benda mereka sebelum
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan
Bandung.Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.
10 Puputan Margarana 20 November 1946
Perang puputan margarana di Bali diawali dari keinginan
Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I Gusti
Ngurah Rai, Komandan resimen Nusa Tenggara berusaha
menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke
tangsi Nica di Tabanan tanggal 18 Dsember 1946. Pada tanggal 20
November 1946 Belanda dengan kekuatan yang besar menyerang
kedudukan pasukan Ciung Wanara di desa Marga. Dalam keadaan
kritis Letkol Ngurah Rai mengeluarkan perintah “puputan” yang
berati bertempur sampai habis-habisan. Ngurah Rai akhirnya gugur
beserta seluruh anggota pasukannya. Jenazahnya dimakamkan di
desa Marga. Pertempuran tersebut terkenal dengan nama “Puputan
Margarana”.
F. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Untuk menyelesaikan pertempuran melawan Sekutu yang merebak
ke berbagai daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara
Indonesia dengan pihak Sekutu. Perundingan tersebut antara lain:
5. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati dilakukan tanggal 10 November 1946 di
Linggarjati dekat Cirebon.Sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook.Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat
Inggris.Beberapa keputusan Linggarjati adalah:
38
4) Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi
Jawa, Madura dan Sumatra.
5) RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk Negara
Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat,
yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
6) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dengan ratu Belnda sebagai ketua.
6. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi militer yang
terkenal dengan agresi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital Jawa dan Madura. Sehingga tujuan serangan ini
brsifat ekonomis. Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi
yang negatif. Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke
Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB
mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak. Untuk
mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia, dan Amerika Serikat.
Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional, secara diplomatis
jelas sangat menguntungkan Indonesia.
7. Perjanjian Renville
Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renville
milik Amerika, pada tanggal 17 Januari 1948. Perundingan ini
diprakasai oleh KTN. Wakil Indonesia dalam perundingan adalah
Perdana Menteri Amir Syarifudin sedangkan Belanda diwakili oleh
Abdul Kadir Widjojoatmodjo. Hasil Perundingan Renville:
3) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.
4) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang
dikuasi Belanda.
Hasil perundingan Renville sangat merugikan Indonesia karena
wilayah Indonesia semakin sempit. Nasib Perjanjian Renville
39
pun relatif sama dengan perjanjian linggarjati. Belanda kembali
melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948.
8. Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang dikenal
sebagai agresi militer Belanda II. Belanda menduduki kota Yogyakarta
(Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan
menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo. Akhirnya
Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta. Presiden Soekarno,
wakil Presiden Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Suryadarma
ditangkap Belanda.Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberi
pesan kepada Menteri Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi,
Sumatra Barat.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia. Negara-negara di
asia (India, Myanmar, Afganistan, dll) mengadakan konferensi New
Delhi pada Desember 1949 dan mendesak agar:
3) Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta.
4) Serdadu Belanda segera ditarik dari Indonesia.
G. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI= United Commission for
Indonesia) mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam
perundingan, antara lain:
3. Perindingan Roem Royen
Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas
kewenangan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations
Commission for Indonesia). UNCI yang dipimpin oleh Marle
Cocrhran dari Amerika Serikat memprakasai perjanjian Roem-
Royen. Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal
14 April 1949 di hotel Des Indes, Jakarta.PBB diwakili Marle
Cochran (AS), Indonesia diwakili Mr.Moh Roem dan Belanda
40
diwakili van Royen. Dalam perjanjian Roem-Royen kedua
belah pihak mengajukan pernyataan:
d. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang
gerilya.
e. Bekerjasama menciptakan perdamaian. Menjaga
ketertiban dan keamanan
f. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.
4. Konferensi Meja Bundar (KBM)
Sebelum KBM dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan BFO
(Badan Permusyawaratan Federal). Pertemuan ini dikenal
dengan Konferensi Internasional Indonesia (KII). Tujuannya
untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia
dalam rangka menghadapi KBM. KII diselenggarakan 19-22
Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di
Jakarta. Pembicaraan KII difokuskan pada pembentukan RIS.
Keputusan penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.
KBM merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen.
KBM dilaksankan tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di
Den Hag. KBM berhasil menghasilkan keputusan:
c. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat. Pengakuan kedaulatan dilakukan
selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
d. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi
dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.
H. Tokoh-tokoh Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
6. Ir Soekarno
7. Drs Muh Hatta
8. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
9. Panglima Besar Jenderal Sudirman
10. Bung Tomo
41
D. Strategi Crossword
1. Pengertian Crossword
Menurut Munir (2005) “Crossword merupakan suatu permainan
dengan tempelate yang berbentuk segi eampat yang terdiri dari kotak-
kotak yang berwarna hitam putih, serta dilengkapi 2 jalur, yaitu
mendatar dan menurun” .
(http://putranyapermata.wordpress.com/pendidikan/metode-
pembelajaran/ di Download pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 pukul 15.00
wib)
Pendapat lain mengenai Crossword atau Teka-Teki Silang atau
disingkat TTS adalah sustu permainan dimana kita harus mengisi
ruang-ruang kosong (berbentuk sebuah kata berdasarkan petunjukyang
diberikan. Petunjuknya biasa di bagi kedalam kategori mendatar dan
menurun tergantung posisi kata-kata yang harus di
isi.(http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki silang di download pada hari
Sabtu, 9 Juni 2018 pukul 15.15 wib)
2. Langkah-langkah Crossword
Menurut Melvin (2009:246) langkah-langkah Crossword adalah
sebagai berikut :
42
a. Langkah pertama adalah mencurahkan gagasan
(brainstroming) beberapa istilah atau nama-nama kunci yang
berkaitan dengan pelajaran studi yang telah anda selesaikan.
b. Susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-
item sebanyak yang anda dapat. Hitamkan kotak-kotak yang
tidak anda perlukan.
c. Buatlah contoh-contoh item-item silang, gunakan di antara
macam-macam berikut ini:
o Definisi pendek (“tes yang digunakan untuk
menentukan reliabilitas”)
o Kategori yang sesuai dengan item
o Contoh
o Lawan kata
d. Bagikan teka-teki kepada peserta didik, baik secara individual
maupun secara tim.
e. Tentukan batasan waktu. Serahkan hadiah kepada individu
atau tim dengan benda yang paling konkret.
3. Kelebihan dan kelemahan Strategi Crossword
a. Kelebihan
1) Siswa sedikit banyak telah memunculkan semangat
belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa.
43
2) Siswa belajar untuk mengenalai potensi yang ada pada
dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah
dianugerahkan Tuhan kepadanya.
3) Strategi ini sangat efektif karena mampu meningkatkan
aktivitas dan kreatifitas siswa dalam bentuk interaksi
baik antarasiswa dengan guru maupun antara siswa
dengan siswa lainnya.
4) Strategi ini mampu menciptakan proses pembelajaran
yang menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan
meningkatkan minat dan motivasi pada siswa.
5) Siswa yang kompettitif pada permainan crossword
dapat mendorong peserta didik berlomba-lomba untuk
maju.
b. Kelemahan
1) Sedikitnya waktu yang tersedia sedangkan materi yang
diajarkan sangat banyak.
2) Keberhasilan siswa dalam penggunaan strategi
crossword memunculkan kegembiraan yang berlebihan
dan dapat mengganggu konsentrasi pembelajaran pada
kelas lain.
3) Banyak mengandung spekulasi, peserta yang lebih dulu
(berhasil) dalam permainan crossword belum dapat
44
dijadikan ukuran bahwa dia seorang siswa lebih pandai
dari lainnya.
4) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan
melalui permainan crossword dan jumlah peserta didik
yang relatif besar sulit melibatkan seluruhnya.
5) Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah
paradigma lama dalam pendidikan.
(http://lib.uinmalang.ac.id/files/thesis/fullchapter/05110
072.pdf di download pada hari Sabtu, 9 Juni 2018
pukul 23.15 wib)
E. Media Pembelajaran Gambar
Pengertian media adalah:
1. Arti sempit, media itu berwujud grafik, foto,alat mekanik, dan
alat elektronika yang digunakan untuk menangkap, memproses,
serta menyampaikan informasi.
2. Arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi
sehingga siswa dapat memeroleh pengetahuan dan sikap baru.
Arsyad (1997) menyatakan bahwa media pendidikan adalah:
1) Searti dengan medium, yakni sebagai perantara yang
mengantarkan informasi anatarsumber.
2) Komponen atau sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional di lingkunagn siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
45
3) Semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat
mengenai pendidikan sehingga ide atau gagasan itu sampai
kepada penerima.
4) Alat bantu yang digunakan untuk memperlancar komunikasi
secara maksimal mengenai pendidikan.
5) Seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru
dalam berkomunikasi dengan siswa.
Dalam beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas,
dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah alat atau
perantara yang dikemukakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa agar mudah dipahami dan ditangkap
maknanya sehingga dapat meningkatkan, baik motivasi
maupun hasil belajar siswa pada khususnya.
Media gambar menyalurkan pesan dari sumber kepada
penerima denagn mengandalkan indra penglihatan.Pesan
dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi
visual.Misalnya, gambar, sketsa, diagram, bagan grafik, kartun,
poster, dan peta.(Hamdani, 2011:260).
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001:68), yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar dalam
pembelajaran adalah:
46
a. Sesuatu yang digambar harus cukup penting dan cocok
dipelajari.
b. Gambar harus benar, dalam arti dapat menggunakan
situasi yang serupa jika dilihat pada keadaan
sebenarnya.
c. Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit
sehingga sulit untuk dipahami.
d. Gambar sesuai dengan kecerdasan orang yang
melihatnya.
e. Ukuran gambar harus sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pengajaran dengan menggunakan media gambar
terdapat beberapa prinsip yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Gambar harus realistis dan digunakan dengan hati-
hati.Gambar yang sangat terperinci dengan realisme
yang sulit diproses dan dipelajari sering mengganggu
perhatian.
b. Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan
konsep-konsep.
c. Warna harus digunakan untuk mengarahkan perhatian
dan membedakan komponen-komponen.
Kelebihan media gambar adalah:
47
a. Sifatnya konkret, artinya gambar lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan
media verbal semata.
b. Mengatasi batasan rung dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam
kelas.
c. Mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Menjelaskan suatu masalah dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat
mencegah kesalahpahaman.
e. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan,
tanpa perlu peralatan khusus.
Kelemahan media gambar:
a. Hanya menekankan persepsi indra mata.
b. Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan belajar mengajar.
c. Ukuran sangat terbatas, tidak memadai untuk
kelompok besar.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah
Alamat penelitian: MI Ma’arif Blotongan Salatiga, Jl.Arwana No.4
Mata pelajaran : IPS
Materi pokok : Perjungan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas : V/II
2. Visi dan Misi
MI Ma’arif Blotongan Salatiga mempunyai Visi dan Misi yaitu:
a. VISI
Membentukgenerasi yang berakhlaqulkarimah, terampil,
disiplindanberbudayalingkungan
b. MISI
1) Membinagenerasi yang bertaqwa kepada Allah SWT
2) Membinagenerasi yang memilki disiplintinggi
3) Membinagenerasi yang berilmu, kreatif dan terampil
4) Membinagenerasi yang memilki jiwa pengabdian masyarakat
5) Meningkatkan prestasi KBM serta kerja yang kekeluargaan
49
3. Data guru MI Ma’arif Blotongan Salatiga
Tabel 3.1
Daftar Nama Guru MI Ma’arif Blotongan Salatiga
No Nama Guru Jabatan Ijazah Status
1. Ali Munabah, S.Pd.I Kepala
Madrasah S 1
GTY
3. Ida Kurniawati,S.Pd.I Wali Kelas 1 a S 1 GTY
4. Mustaqhfiroh, S.Pd.I Wali Kelas I b S 1 GTY
5. Rumadi, S.Pd.I Wali Kelas II S 1 GTY
6. Laili Mubarok, S.Pd.I Wali Kelas III a S 1 GTY
7. FuadHasan Wali Kelas III b SLTA GTY
8. AhsinJuniarsasi,
S.pd.I Wali Kelas IV a S 1
PNS
9. Khaeroni, S.Pd.I Wali KelasV a S 1 GTY
10. Sukhaesi Ahla, S.Pd.I Wali KelasV b S 1 PNS
11. Mega N.D, S.Pd.I Wali KelasVI a S 1 GTY
12. Tatik Pradesa, S.Pd Wali Kelas VI b S 1 GTY
13. Tri Wahyuni, S.Pd.I Guru Mata
Pelajaran S 1
GTY
14. Sabilatul Masruroh Tata Usaha SLTA GTY
15. Ngaderi Penjaga Sd KTT
Bersambung...
50
14. Sapar Wulan Kurir SMA KTT
15. Maskuri Kurir SMA KTT
4. Keadaan Siswa
1) Kondisi siswa MI Ma’arif Blotongan Salatiga adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Daftar Nama Siswa Kelas V MI Ma’arif Blotongan
Salatiga
No
Nama Siswa
Jenis
Kelamin
1 Siswa 1 L
2 Siswa 2 L
3 Siswa 3 L
4 Siswa 4 P
5 Siswa 5 L
6 Siswa 6 L
7 Siswa 7 L
8 Siswa 8 L
9 Siswa 9 P
10 Siswa 10 L
Selanjutnya...
Bersambung...
51
2) Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS
Pada tahap ini peneliti menggunakan niali ulangan harian
mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial sebagai salah satu
sumber maupun bukti nyata adanya permasalahan yang
ditentukan peneliti pada siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan
Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.Berikut ini hasil nilai
ulangan harian sebelum menerapkan metode Crossword dan
Media Pembelajarn Gambar.
Tabel 3.3 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No
Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Siswa 1 45
2 Siswa 2 45
3 Siswa 3 50
11 Siswa 11 P
12 Siswa 12 L
13 Siswa 13 L
14 Siswa 14 L
15 Siswa 15 P
16 Siswa 16 L
17 Siswa 17 L
Selanjutnya...
Bersambung...
52
4 Siswa 4 45
5 Siswa 5 85
6 Siswa 6 45
7 Siswa 7 50
8 Siswa 8 85
9 Siswa 9 85
10 Siswa 10 55
11 Siswa 11 55
12 Siswa 12 45
13 Siswa 13 50
14 Siswa 14 60
15 Siswa 15 85
16 Siswa 16 70
17 Siswa 17 45
Keterangan:
Siswa yang tuntas = 5 siswa
Siswa yang belumtuntas = 12 siswa
Selanjutnya...
53
3) Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan ini dilaksanakan pada pembelajaran IPS semester
II tahun ajaran 2017/2018.Penelitian dilaksanakan dalam dua
siklus.Penelitian tersebut menggunakan jam pembelajaran IPS
sesuai dengan jadwal pembelajaran IPS kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga.Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
(a) Kegiatan siklus I, tanggal 11 Mei 2018
(b) Kegiatan siklus II, tanggal 13 Mei 2018
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskrispi Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester II,
tanggal 11 Mei 2018.Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program
semester pembelajaran IPS kelas V semester II, standar kompetensi
“Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia”, dengan
kompetensi dasar Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi
tindakan (acting), obsevasi dan interpretensi (observing), dan refleksi
(reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai
berikut:
54
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS pokok
bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan
menerapkan strategicrossword (Teka-teki silang).
b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran crossword (Teka-teki
silang), meliputi alat pembelajaran crossword (Teka-teki silang)
menggunakan karton dan spidol, menyiapkan gunting dan solatip
dan buku Modul Pembelajaran IPS Kelas V.
c. Menyiapkan materi ajar yaitu materi Perjuangan Mepertahankan
Kemerdekaan.
d. Mempersiapkan soal-soal ips bahasan Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan.
e. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan
guru maupun siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan strategiCrossword(Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru IPS selaku
kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan strategiCrossword(Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
55
1) Guru mengucapkan salam pembuka
2) Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa
3) Guru menyuruh ketua kelas memimpin doa bersama
4) Guru mengabsen siswa
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegitan Inti
1) Siswa bersama guru menyiapkan media dan melakukan tanya
jawab.
2) Guru menunjukkan gambar tokoh pejuang mempertahankan
kemerdekaan.
3) Siswa mengamati gambar tokoh pejuang memepertahankan
kemerdekaan.
4) Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
5) Siswa melaksanakan tugas guru mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
6) Guru menjelaskan peristiwa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
7) Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan tentang peristiwa
para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan dan
menganalisa hubungan perjuangan paratokoh pejuang
mempertahankan kemerdekaan.
8) Guru meminta siswa mengerjakan tes.
56
9) Siswa menjawab hasil tes pada lembar yang telah disediakan.
c. Kegiatan Penutup
1) Melakukan langkah refleksi tentang proses dan hasil kegiatan
belajar.
2) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran.
3) Guru memberi tahu tentang materi yang akan di ajarkan
dipertemuan yang akan datang.
4) Guru menyuruh siswa untuk belajar materi yang akan
diajarkan dipertemuan yang akan datang
5) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam penutup.
d. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung melakuakn pengamatan atau observasi untuk
mengetahui ketrerampilan guru dalam menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan Crossword (Teka-teki
Silang) dan Media Pembelajaran Gambar dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga
sekaligus dibantu oleh guru melakukan pengamatan terhadap
siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
Aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut:
e. Lembar Observasi Guru
57
Tabel 3.4 Lembar Obsevasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajarai
√
Sikap guru dalam proses belajar
mengajar
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Varasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan ajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasa yang luas dalam dalam
menyampaikan materi
√
Bersambung...
58
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapai pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam menggunakan alokasi
waktu
√
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara
efektif dan efesien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/alat peraga
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberiakan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan dalam menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginfokan materi, bahan ajar yang √
Selanjutnya...
Selanjutnya...
Bersambung...
59
akan dipelajarai berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajat
√
Jumlah 12 66 0 0
Total 78
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru:
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang
Dari hasil observasi atau pengamatan terhadap aktivitas
guru dalam kegiatan pembelajaran yang terlaksana pada siklus I
memperoleh skor 78 dari skor maksimal yang ditetapkan yaitu
100.Aktifitas guru pada siklus I tergolong baik.
f. Lembar Observasi Siswa
Selanjutnya...
60
Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No.
Kriteria penilaian terhadap siswa
Skor
A B C
1. Merespon apersepsi yang diberikan oleh
guru
√
2. Aktif dan semangat selama proses
pembelajaran
√
3. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
4. Berani mengungkapkan pendaapat √
5. Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan guru
√
6. Perhatian siswa saat pembelajaran √
7. Keterlibatan siswa saat pembelajaran √
8. Keaktifan partisipasi dalam penggunaan alat
peraga
√
9. Menyimpulkan pelajaran yang telah
dipelajarai bersama
√
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
61
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
g. Nilai Evaluasi Siklus I
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I
No
NamaSiswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas BelumTuntas
1 Siswa 1 70
2 Siswa 2 60
3 Siswa 3 70
4 Siswa 4 60
5 Siswa 5 90
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 60
9 Siswa 9 90
10 Siswa 10 60
11 Siswa 11 70
12 Siswa 12 60
13 Siswa 13 70
14 Siswa 14 70
15 Siswa 15 90
16 Siswa 16 80
17 Siswa 17 50
62
Keterangan:
Tuntas = 10 siswa
BelumTuntas = 7 siswa
h. Refleksi
Kegitan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam penerapan
strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran
Gambar.Pada siklus I ini menunjukkan bahawa, terdapat
peningkatan hasil belajar.Siswa terlihat lebih antusias dalam
proses pembelajaran. Penggunaan strategiCrossword (Teka-teki
Silang) dan Media Pembelajaran Gambar.Guru dalam proses
pembelajaran berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan
motivator sedangkan siswa sebagai pusat centre dalam proses
pembelajaran.Penggunaan strategiCrossword (Teka-teki Silang)
dan Media Pembelajaran Gambar membuat siswa aktif, kreatif
dan dapat mengingat materi dalam jangka waktu panjang.
Hasil observasi pembelajaran dijadikan bahan refleksi
untuk perbaikan rencana pada siklus berikutnya.Pada siklus I
ini, masih banyak kelemahan-kelemahan, diantaranya sebagai
berikut:
1) Siswa masih kurang bertanggungjawab terhadap tugas yang
diberikan.
2) Masih banyak siswa yang gaduh.
63
3) Kurangnya respon siswa terhadap guru.
4) Dalam proses belajar mengajar guru masih kurang efektif
dalam penggunaan waktu pembelajaran.
5) Guru masih belum bisa mengkondisikan siswa pada saat
proses belajar mengajar di kelas.
Ide perbaikan, sebaiknya guru membantu siswa dalam
memotivasi diri untuk bertanggungjawab dalam hal apapun,
guru harus bisa mengkondisikan siswa agar tidak gaduh,
pengondisian kelas yang baik juga perlu diperhatikan mengingat
siswa yang ingin selalu bermain akan berakibat pada
terganggunya kegiatan belajar mengajar pada kelas lain,
penggunaan waktu dalam kegiatan pembelajaran juga perlu
adanya perhatian dan penyesuaian, hal ini sangat berpengaruh
pada hasil belajar yang didapat.
Hasil belajar siklus I menunjukkan hasil yang belum
memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui strategi
crossword (Teka-teki Silang) pembelajaran IPS akan
meningkatkan hasil pembelajaran.
64
2. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester II
tanggal 13 Mei 2018, pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program
semester pembelajaran IPS kelas V semester II, standar kompetensi
“Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia”, dengan
kompetensi dasar Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi
tindakan (acting), obsevasi dan interpretensi (observing), dan refleksi
(reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS pokok
bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan
menerapkan strategicrossword (Teka-teki silang).
b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran crossword (Teka-teki
silang), meliputi alat pembelajaran crossword (Teka-teki silang)
menggunakan karton dan spidol, menyiapkan gunting dan solatip
dan buku Modul Pembelajaran IPS Kelas V.
65
c. Menyiapkan materi ajar yaitu materi Perjuangan Mepertahankan
Kemerdekaan.
d. Mempersiapkan soal-soal ips bahasan perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
e. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan
guru maupun siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan strategiCrossword(Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru IPS selaku
kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan straregiCrossword(Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam pembuka
2) Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa
3) Guru menyuruh ketua kelas memimpin doa bersama
4) Guru mengabsen siswa
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
66
b. Kegitan Inti
1) Siswa bersama guru menyiapkan media dan melakukan tanya
jawab.
2) Guru menunjukkan gambar tokoh pejuang mempertahankan
kemerdekaan.
3) Siswa mengamati gambar tokoh pejuang memepertahankan
kemerdekaan.
4) Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
5) Siswa melaksanakan tugas guru mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
6) Guru menjelaskan peristiwa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
7) Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan tentang peristiwa
para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan dan
menganalisa hubungan perjuangan paratokoh pejuang
mempertahankan kemerdekaan.
8) Guru meminta siswa mengerjakan tes.
9) Siswa menjawab hasil tes pada lembar yang telah disediakan
67
c. Kegiatan Penutup
1) Melakukan langkah refleksi tentang proses dan hasil kegiatan
belajar.
2) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran.
3) Guru memberi tahu tentang materi yang akan di ajarkan
dipertemuan yang akan datang.
4) Guru menyuruh siswa untuk belajar materi yang akan
diajarkan dipertemuan yang akan datang
5) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam penutup.
10) Pengamatan
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung,
peneliti secara langsung melakukan pengamatan atau
observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses
pembelajaran degan menggunakan strategiCrossword (Teka-
teki Silang) dan Media Pembealajaran Gambar pada siswa
kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga sekaligus dibantu
oleh guru melakuan pengamatan terhadap siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.Aspek-aspek yang diamati
sebagai berikut:
68
(a) Lembar Observasi Guru
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran
1. Menarik perhatian siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Mempberikan apersepsi(kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
√
Sikap guru dalam proses belajar
mengajar
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi geraka badan tidak mengganggu
siswa
√
8. Antusiasme dalam pembelajaran √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Bersambung...
69
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian dalam pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
√
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara
efektif dan efisien
√
17. Melinbatkan siswa dalam pemanfaatan
media/alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberiakan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak lanjut/ follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
Selanjutnya...
70
24. Menginformasikan materi,bahan ajar
yang akan dipelajarai berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
√
Jumlah 36 48 0 0
Total 84
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
Kategori total kinerja guru:
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang
Dari hasil observasi atau pengamatan terhadap aktivitas guru dalam
kegiatan pembelajaran yang terlaksana pada siklus II memperoleh
skor 84 dari skor maksimal yang ditetapkan yaitu 100.Aktivitas guru
pada siklus II tergolong baik.
71
a. Lebar Observasi siswa
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa:
Tabel 3.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No.
Kriteria penilaian terhadap siswa
Skor
A B C D
1. Merespon apersepsi yang diberikan oleh
guru
√
2. Aktif dan semangat selama proses
pembelajaran
√
3. Berani bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
4. Berani mengungkapkan pendapat √
5. Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan guru
√
6. Perhatian siswa dalam pembelajaran √
7. Keterlibatan siswa saat pembelajaran √
8. Keaktifan partisipasi dalampenggunaan
alat peraga
√
9. Menyimpulkan pelajaran yang telah
dipelajari bersama
√
72
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
b. Nilai evaluasi Siklus II
Tabel 3.9 Nilai Evaluasi Siklus II
No
NamaSiswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas BelumTuntas
1 Siswa 1 80
2 Siswa 2 70
3 Siswa 3 80
4 Siswa 4 80
5 Siswa 5 100
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 90
9 Siswa 9 100
10 Siswa 10 80
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 80
13 Siswa 13 80
14 Siswa 14 80
15 Siswa 15 100
Bersambung...
73
16 Siswa 16 100
17 Siswa17 60
Keterangan:
Tuntas = 15 siswa
BelumTuntas = 2 siswa
Berdasarkan pada hasil nilai tes evaluasi pada siklus II dapat
diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dri pelaksanaan siklus
I.Pada siklus II siswa yang nilainya sudah mencapai KKM sebanyak 15
siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 2 siswa.Pada
pembelajaran siklus II ini telah tercapai apa yang telah ditentukan pada
tujuan pembelajaran yang diharapkan yakni adanaya keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran, pembelajaran lebih menyenangkan, banyak
siswa yang antusias dalam mngikuti pembelajaran dan ada peningkatan
hasil belajar pada siswa.Nilai yang didapat siswa pada siklus II juga
telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan telah mencapai
Kritria Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa pada
indikator pencapaian yang ditetapkan sebelumnya.Hal ini menunjukkan
bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal,
maka dari itu penelitian dirasa relah cukup.
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian terhadap
penerapan strategiCrossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar.Berdasarkan data nilai ulangan harian mata
Selanjutnya...
74
pelajaran IPS yang diperoleh pada siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan,
menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang
ditetpkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 68.Peneliti
menggunakan evaluasi formatif yaitu tes subyektif dalam penelitian
tindakan kelas yang diperoleh dari hasil ulangan harian mata pelajaran
IPS sebelum menerapakan stategiCrossword (Teka-teki Silang) dan
Media Pembelajaran Gambar.
11) Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada siklus II, peneliti
menemukan peningkatan yang maksimal dalam prestasi IPS pada siswa
kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga sebagai berikut:
a. Siswa sudah mampu bertanggungjawab terhadap tugas yang
diberikan.
b. Tidak ada lagi siswa yang gaduh didalam kelas.
c. Respon siswa terhadap guru sudah baik.
d. Dalam proses belajar mengajar guru dapat melakasanakan proses
pembelajaran dengan waktu yang efektif.
e. Guru bisa mengkondisikan siswa pada saat proses belajar mengajar
di kelas
Dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan Crossword (Teka-teki
Silang) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Ajaran
2017/2018.
75
BAB IV
HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Pada penelitian tindakan kelas ini, penelitu melaksanakan penelitian
dengan menerapkan strategi Crossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI
Ma’arif Blotongan Salatiga.Acuan penelitian tindakan kelas ini, peneliti
menggunakan acuan ketuntasan individual yaitu ≥68 serta Kriteria
Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan
ketetapan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan oleh MI Ma’arif Blotongan Salatiga yaitu 68.
Berdasarkan data yang ditetapkan dari nilai ulangan harian mata
pelajaran IPS yang diperoleh siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga
menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata
pelajaran IPS adalah 68. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu tes subyektif. Dibawah ini adalah data
hasil ulanagan harian mata pelajaran IPS sebelum menerapkan strategi
Crossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar, nilai tes
evaluasi siklus I dan II.
76
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No Nama
Siswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Siswa 1 45
2 Siswa 2 45
3 Siswa 3 50
4 Siswa 4 45
5 Siswa 5 85
6 Siswa 6 45
7 Siswa 7 50
8 Siswa 8 85
9 Siswa 9 85
10 Siswa 10 55
11 Siswa 11 55
12 Siswa 12 45
13 Siswa 13 50
14 Siswa 14 60
15 Siswa 15 85
16 Siswa 16 70
17 Siswa 17 45
Keteranagan:
Siswa yang tuntas = 5 siswa
Siswa yang belum tuntas = 12 siswa
77
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai ulanagan harian (pra
tes) menunjukkan bahwa dari 17 siswa kels V MI Ma’arif Blotongan yang
telah menetapkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
68 hanya ada 29,41% (5 siswa) yang tuntas, sedangkan masih ada 70,59%
(12 siswa) yang belum tuntas.
2. Deskripsi Data Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I yang telah dilakukan pada siswa kelas
V MI Ma’arif Blotongan telah mengalamai peningkatan apabila dibandingkan
dengan perolehan ulangan harian sebelum menerapkan strategi Crossword
(Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambar. Pada siklus I dari 17
siswa, terdapat siswa yang sudah tuntas dan ada siswa yang belum tuntas,
dengan demikian baru 58,82% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai
KKM yang telah ditetapkan. Hal ini menujukkan bahawa hasil belajar siswa
pada siklus I belum memenuhi target penelitian menggunakan ketuntasan
klasikal yang ditetapkan yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai
nilai KKM
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
No
Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Siswa 1 70
2 Siswa 2 60
3 Siswa 3 70
4 Siswa 4 60
Bersambung...
78
5 Siswa 5 90
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 60
9 Siswa 9 90
10 Siswa 10 60
11 Siswa 11 70
12 Siswa 12 60
13 Siswa 13 70
14 Siswa 14 70
15 Siswa 15 90
16 Siswa 16 80
17 Siswa 17 50
Jumlah 10 7
Presentasi
Ketuntasan
58,82% 41,18%
Keteranagn:
Tuntas = 10 siswa
Belum Tuntas = 7 siswa
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 17 peserta didik yang
mencapai KKM sebanyak 10 siswa (58,82%) dan yang belum mencapai
KKM sebanyak 7 siswa (41,18%).
Selanjutnya...
79
3. Deskripsi Data Siklus II
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Siswa 1 80
2 Siswa 2 70
3 Siswa 3 80
4 Siswa 4 80
5 Siswa 5 100
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 90
9 Siswa 9 100
10 Siswa 10 80
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 80
13 Siswa 13 80
14 Siswa 14 80
15 Siswa 15 100
16 Siswa 16 100
17 Siswa 17 60
Jumlah 15 2
Presentasi Ketuntasan 88,23% 11,77%
80
Keteranagn:
Tuntas = 15 siswa
Belum Tuntas = 2 siswa
Hasil tes evaluasi pada siklus II yang telah dilakukan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pada
siklus II 88,23% dari seluruh siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Terdapat 15 siswa yang sudah
tuntas dan 2 siswa yang belum tuntas. Hasil belajar siswa sudah memenuhi
target indikator pencapaian penelitian yang telah ditetapkan yaitu 85% dari
jumlah seluruh siswa mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa
tersebut maka penerapan strategi Crossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas
V MI Ma’arif Blotongan Salatiga mata pelajaran IPS materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 17 peserta didik yang
mencapai KKM sebanyak 15 siswa (88,23%) dan yang belum mencapai
KKM sebanyak 2 siswa (11,77%).
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakn dalam 3 siklus ini
menunjukkan adanya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain ituantusias
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga cukup tinggi. Sifat
kerjasama, tanggungjawab, memupuk jiwa percaya diri dan berani
81
mengungkapkan pendapat juga terlihat pada siswa selama proses
pembelajaran.Sehingga diterapkannya strategi Crossword (Teka-teki Silang)
dan Media Pembelajaran Gambar dalam pembelajaran IPS dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan Salatiga
Tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian IPS
melalui strategi Crossword (Teka-teki Silang) dan Media Pembelajaran
Gambar.
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1. Siswa 1 45 70 80
2. Siswa 2 45 60 70
3. Siswa 3 50 70 80
4. Siswa 4 45 60 80
5. Siswa 5 85 90 100
6. Siswa 6 45 60 60
7. Siswa 7 50 70 70
8. Siswa 8 85 60 90
9. Siswa 9 85 90 100
10. Siswa 10 55 60 80
11. Siswa 11 55 70 80
12. Siswa 12 45 60 80
13. Siswa 13 50 70 80
Bersambung...
82
14. Siswa 14 60 70 80
15. Siswa 15 85 90 100
16. Siswa 16 70 80 100
17. Siswa 17 45 50 60
Jumlah 1000 1180 1390
Rata-rata 58,82 69,41 81,77
Presentasi
ketuntasan siswa di
atas KKM
29,41% 58,82% 88,23%
Berdasarkan tabel yang telah dipaparkan di atas diketahui bahwa
perolehan rata-rata nilai pada pra siklus adalah 58,82 siklus I menjadi 69,41
dan siklus II mengalami peningkatan yaitu 81,77. Berdasarkan data tersebut
maka dapat diketahui bahwa Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menerapkan strategi crossword dan media pembelajaran gambar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Blotongan
Salatiga.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
penjabaran yang sudah disampaikan.Berikut ini akan dijabarkan hasil
penelitian dari siklus ke siklus.
1. Siklus I
Proses pembelajaran yang dilaksankan pada siklus I, peneliti
menerapkan strategi crossword dan media pembelajaran gambar. Adapun
Selanjutnya...
83
dalam penelitian ini mencakup empat tahapan, yaitu tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, tahap observasi atau pengamatan serta tahap refleksi.
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi ataupun
pengamatan ke MI Ma’arif Blotongan Salatiga.
Pada tahap ini diperoleh data hasil tes evaluasi mata pelajaran IPS
pada siswakelas V tahun pelajaran 2017/2018 adalah 58,82% siswa yang
tuntas (10 siswa) dan yang belum tuntas 29,41% (7 siswa). Perolehan hasil
tes evaluasi siklus I dapat ddilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Presetase Nilai Tes Evaluasi Siklus I
2. Siklus II
Melalui data yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat adanya
peningkatan yang cukup signifikan pada hasil belajar siswa kelas V MI
Ma’arif Blotongan Salatiga. Hasil tes evaluasi yang diperoleh siswa pada
siklus II yaitu 88,23% (15 siswa) tuntas, sedangkan 11,77% (2 siswa)
belum tuntas. Dengan hasil presentase nilai yang diperoleh siswa pada
58,82%
29,41%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
84
siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan dalam indikator
keberhasilan yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Berikut ini merupakan perolehan presentase nilai tes
evaluasi pada siklus II sebagai berikut:
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 5 29,41% 10 29,41% 15 88,23%
Belum
Tuntas
12 70,59% 7 58,82% 2 11,77%
Jumlah 17 100% 17 100% 17 100%
Berikut ini adalah hasil ketuntasan belajar siswa pada pra
siklus, siklus I dan siklus II.
88,23%
11,77%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
85
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I
dan Siklus II
Berdasarkan tabel dan gambar yang telah dipaparkan di atas
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif
Blotongan Salatiga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pra
siklus hanya 29,41% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan (KKM)
sedangkan pada siklus I hasil presentase siswa yang dinyatakan lulus
atau telah mencapai KKM adalah sebesar 58,82% dan siklus II 88,23%.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan strategi Crossword (Teka-teki Silang) dan media
pembelajaran gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS bagi siswa kelas V
MI Ma’arif Blotongan Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan strategi crossword (Teka-
teki Silang) dan Media Pembelajaran Gambarhanya 29,41% (5 siswa) yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 70,59% (12 siswa)
belum memenuhi KKM, meningkat pada siklus I yang mencapai KKM 10 siswa
dari 17 siswa dengan nilai rata-rata 69,41. Pada siklus II yang mencapai KKM
sebanyak 15 siswa dari 17 siswa atau 88,23% dengan nilai rata-rata 81,77.Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan strategi crossword (Teka-teki Silang) dan Media
Pembelajaran Gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerekaan pada siswa kelas V MI
Ma’arif Blotongan Salatiga
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan
oleh guru dalam pembelajaran agar siswa mencapai prestasi belajar yang
memuaskan adalah:
87
1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya pembelajaran IPS untuk menggunakan pendekatan Crossword
(Teka-teki Silang) dan media pembelajaran gambar sehingga pembelajaran
menjadi lebih optimal dan menyenangkan.
2. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala
kebutuhan yang diperlukan baik itu metode ataupun media dengan sebaik-
baiknya.
3. Kepada guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunkan
metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan kepada
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif agar siswa
merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan
perilaku belajar yang baik.
5. Bagi peneliti lain, untuk dapat melaksanakan penelitian dengan lingkup
yang lebih luas dalam skripsi ini, sehingga dapat memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan umumnya dan bidang studi IPS khususnya.
88
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipata.
Arikunto, Suharsami, dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK. Bandung:
CV Yrama Widya.
Budiningsih, Asri, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipata.
Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.
Gunawan, Rudi. 2013. Pendidikan IPS Filosofi Konsep Dan Alokasi, Bandung:
Alfabeta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hamzah., & Nurdin 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Melvin. 2009. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran Yang Memperhatiakan
Keragaman Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Ciputat: PT Ciputat Press.
Rasimin, 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Sriyanti. 2009. Teori Teori Belajar. Salatiga: Salatiga STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta:
Kencana Prenada Grup.
Suyadi. 2014. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Uno, Hamzah. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara.
89
Wahidmurni. 2017. Metodelogi Pembelajaran IPS. Jakarta: Ar-ruzz Media.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Yndakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Zaini. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD. Yogyakarta
http://putranyapermata.wordpress.com/pendidikan/metode-pembelajaran/
di Download pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 pukul 15.00 wib.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki silang di download pada hari Sabtu, 9 Juni
2018 pukul 15.15 wib.
http://lib.uinmalang.ac.id/files/thesis/fullchapter/05110072.pdf
di download pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 pukul 23.15 wib.
90
91
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Neneng Kurnianingrum
Nim : 115-14-072
Falkultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor
1. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) STAIN
SALATIGA
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2. Sertifikat dalam acara Pengakraban
Mahasiswa Baru PGMI STAIN Salatiga
dengan tema “Harmoni Keluarga PGMI
yang Humanis dan Berkarakter”
27 Agustus 2014 Peserta 2
3. Sertifikat LIBRARY USER EDUCATION
(Pendidikan Pemustaka) oleh UPT
PERPUSTAKAAN Salatiga
28 Agustus 2014 Peserta 2
4. Seminar Nasional HMI dengan tema
“Islam Diskursus Kebangsaan”
24 Januari 2015 Peserta 8
5. Serifikat Seminar Nasional HMI Salatiga
Dalam Kegiatan Simposium Nasional
dengan Tema “Tantangan Modernitas
Umat Islam dalam Himpitan Assean
Economic Community (AEC)
1 Mei 2015 Peseta 8
6. Sertifikat Seminar Nasional HMI Salatiga
dengan tema “AKTUALISASI PERAN
27 Mei 2015 Peserta 8
92
MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI”
7. Sertifikat Semarak Miladiyyah ke 23
dengan tema “Khidmat Mengaji Al-Qur’an
Melalui Seni dan Kajian Islami dalam
Membangun NKRI” UIN Walisongo
Semarang
21-17 Maret 2017 Peserta 2
8. Sertifikat online seminar “Sharing Online
(ShareOn! Via Whatsapp” Kupas Tuntas
Kuliah S1 di Luar Negeri
24 Maret 2017 Peserta 2
9. Serifikat FLAC INDONESIA (Future
Leader For Anti Corruption) dalam
“Online Talk FLAC Regional Bengkulu”
10 Agustus 2017 Peserta 2
10. Sertifikat dalam acara Super Schotalk #1
Sahabat Beasiswa Chapter Cirebon dengan
Tema “Berburu Beasiswa ke Negeri
Komodo, Unta dan Kangguru”
30 September
2017
Peserta 2
11. Sertifikat Seminar Nasional Pasar Modal
Syari’ah Dewan Mahasiswa Fakultas
Syari’ah IAIN Salatiga “Peluang
Mahasiswa dalam Berinvestasi Menuju
Kemandirian Ekonomi”
8 November 2017 Peserta 8
93
12. Sertifikat dalam kegiatan Pelatihan
Kepenulisan online yang diselenggarakan
oleh ForBest (Forum Barudak Ekonomi
Syariah Garut)
20-23 November
2017
Peserta 2
13. Sertifikat Seminar Aswaja “PELAJARI,
PAHAMI, DAN BELA AQIDAHMU”
11 Maret 2018 Peserta 2
14. Sertifikat Seminar Regional Bertema
“Digitalisasi Hadis: Model Studi Hadis Era
Millenial” IAIN Salatiga
2 April 2018 Peserta 2
15. Sertifikat Seminar Nasional HMJ IAIN
Salatiga“KETERAMPILAN
KOMUNIKASI BAGI CALON GURU"
9 April 2018 8
16. Sertifikat Seminar Nasional FTIK IAIN
Salatiga “Nilai-nilai Kebudayaan dalan
Pendidikan Islam Indonesia”
5 Mei 2018 Peserta 8
17. Sertifikat Seminar Nasional HMI IAIN
Salatiga dengan Tema “Meningkatkan
Skill dan Jiwa Entrepreneurship dalam
Menghadapi Ekonomi Global”
5 Mei 2018 Peserta 8
18. Sertifikat Seminar Nasional & Launching
FKKDKN LDK IAIN Salatiga “Tantangan
Lembaga Dakwah Kampus dalam
Mencetak Generasi Mahasiswa Muslim
yang Moderat dan Cinta NKRI di
Peguruan Tinggi)
7 Mei 2018 Peserta 8
94
95
96
97
98
99
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran
( RPP )
Sekolah : MI Ma’arif Blotongan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : V/II
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator : Peserta didik mampu :
1 Mengidentifikasi para tokoh pejuang dan dalam
mempertahankan kemerdekaan.
2 Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh untuk
memepertahankan kemerdekaan.
3 Menyebutkan nilai juang para tokoh pejuang untuk
mempertahankan kemerdekaan.
4 Menganalisis hubungan perjuangan para tokoh
pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan
dengan kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
1 Setelah memepelajari bab ini diharapkan siswa memiliki semangat
kebangsaan, religius, disiplin, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, senang membaca, peduli lingkungan
100
2 Dengan pengamatan sisswa dapat mengidentifikasi para tokoh
pejuang memepertahankan kemerdekaan.
3 Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan peristiwa perjuangan
para tokoh pejuang mempertahankan kemeerdekaan.
4 Dengan mendengarkan cerita siswa dapat menjelaskan peristiwa
perjuangan para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan.
5 Dengan mengamati gambar siswa dapat menganalisis hubungan
perjuangan para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan
dengan kehidupan di sekolah.
II. Materi Ajar
D. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia teah diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945.Perjungan mencapai kemerdekaan itu sangatlah berat.Namun
ternyata Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan terus
berusaha kembali ke Indonesia untuk menguasai dan menjajah Indonesia
lagi.Bangsa Indonesia tidak tinggal diam, berusaha dengan gigih untuk
mempertahan kemerdekaan Indonesia yang telah diraih dengan penuh
perjuangan.
1. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Jalur
Konfrontasi
Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan
pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA ( Netherland
Indies Civil Administrationl pemerintahan peralihan Belanda ) ikut dalam
rombongan sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan
menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia.Akibatnya, terjadi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu
101
dilakukan dengan perlawanaan-perlawanan fisik di berbagai daerah,
seperti :
1) Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945
dipimpin oleh Brigjen.A.W.S Mallaby.Tanggal 26 Januari 1945,
satu peleton Field Security Section yang dipimpin Kpten Shaw
melakukan penyerbuan ke Penjara Kalisosok untuk membebaskan
Kolonel Huiyer ( seorang perwira angkatan Bealanda ).Mereka
juga berusaha menguasai pelabuhan tanjung perak, kantor pos
besar dan gedung Internasional.Semua itu menyebabkan marah
rakyat Indonesia maka :
e. Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu di seluruh
penjuru kota Surabaya diserang oleh pemuda pejuang
Surabaya, peristiwa itu hampir menewaskan Brigjen
Mallaby.
f. Tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung grdung
Internasional di dekat jembatan merah.Para pemuda
menuntut paukan yng berada digedung tersebut segera
menyerah, Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden
yang menewaskan Brigjen Mallaby.
g. Kematian Mallaby menyebabkan tentara Inggris marah
dang mendatangkan pasukan dari devisi V di bawah
102
pipinan Mayor jendral E.C Mansergh dengan kekuatan
24.000 pasukan.
h. Pada tanggal 9 November 1945 pimpinan sekutu di
Surabaya mengeluarkan ultimatum yang menyatakan
bahwa semua pimpinan dan orang-orang bersenjata di
Surabaya harus melaporkan dan meletakkan senjata di
tempat yang telah di tentukan.Batas ultimatum tanggal 10
November 1945 pukul 6.00 WIB.Secara resmi ultimatum
ditolak yang diwakili Gubernur Suryo.Akibatnya pada
tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris
mengerahkan pasukan infantri dengn senjata berat
menyerbu Surabaya , dari laut, udara maupun darat.
2) Pertempuran Ambarawa
Pasukan Sekutu mendarat di pelabuhan tanjung mas
Smarang pada taggal 20 Oktober 1045 untuk mengurus tawanan
perang dan melucuti senjata tentara Jepang.Pasukan Sekutu
dipimpin oleh Brigen Bathel yang ternyata diboncengi NICA.
Pasukan Sekutu itu menbuat marah Tentara Keamanan
Rakyat ( TKR ) dan para pemuda Semarang karena mereka secara
diam-diam membebaskan intermiran pada tanggal 20 Oktober
1945.Akibatnya terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26
Oktober 1945.Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno dan
103
Brigjen Bethel datang di Magelang melakukan perudingan
genjatan senjata pada tanggal 2 November 1945.
3 Pertempuran Medan Area
Pertempurn ynag terjadi di Medan Sumatra Utara berawak
dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen T.E.D.
Kelly pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama
diawali ulah pasukan sekutu merampas dan menginjak-injak
lencana merah putih.Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigjen Kelly
mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk
membawa senjata.Pada tanggal 1 Dsember 1945, sekutu memasang
papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area
(batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan
yang menyebabkan krmarahan rakyat Medan.Pada tanggal 10
November 1945 Sekutu melancarkan serangan secara besar-
besaran dengan mengikutkan pesawat tempur.Wali kota Medan
dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pematang Siantar
pada tanggal 10 Agustus 1946 dibentuk Komando Rasimen Laskar
Rakyat Medan Area.Pasukam tersebut melakukan serangan
terhadap semua posisi sekutu di seluruh wilayah kota Medan.
4 Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran
besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret
104
1956.Hal ini diawali adanya ultimatum dari Belanda untuk
mengkosongkankota Bandung bagian utara serta perintah
meletakkan senjata hasil rampasan tentara Jepang.Ratusan rakyat
Bandung membakar rumah dan harta benda mereka sebelum
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan
Bandung.Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.
5 Puputan Margarana 20 November 1946
Perang puputan margarana di Bali diawali dari keinginan
Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT).Letkol I Gusti
Ngurah Rai, Komandan resimen Nusa Tenggara berusaha
menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke
tangsi Nica di Tabanan tanggal 18 Dsember 1946.Pada tanggal 20
November 1946 Belanda dengan kekuatan yang besar menyerang
kedudukan pasukan Ciung Wanara di desa Marga.Dalam keadaan
kritis Letkol Ngurah Rai mengeluarkan perintah “puputan” yang
berati bertempur sampai habis-habisan.Ngurah Rai akhirnya gugur
beserta seluruh anggota pasukannya.Jenazahnya dimakamkan di
desa Marga.Pertempuran tersebut terkenal dengan nama “Puputan
Margarana”.
B. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
105
Untuk menyelesaikan pertempuran melawan Sekutu yang merebak
ke berbagai daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara
Indonesia dengan pihak Sekutu.Perundingan tersebut antara lain:
1. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati dilakukan tanggal 10 November 1946 di
Linggarjati dekat Cirebon.Sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook.Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat
Inggris.Beberapa keputusan Linggarjati adalah:
1) Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi
Jawa, Madura dan Sumatra.
2) RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk Negara Indonesia
Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu
negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dengan ratu Belnda sebagai ketua.
2. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi militer yang
terkenal dengan agresi militer I.Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital Jawa dan Madura.Sehingga tujuan serangan ini
brsifat ekonomis.Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang
negatif.Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke
Dewan Keamanan PBB.Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB
mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak.Untuk
106
mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia, dan Amerika
Serikat.Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional, secara
diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.
3. Perjanjian Renville
Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renville
milik Amerika, pada tanggal 17 Januari 1948.Perundingan ini
diprakasai oleh KTN.Wakil Indonesia dalam perundingan adalah
Perdana Menteri Amir Syarifudin sedangkan Belanda diwakili oleh
Abdul Kadir Widjojoatmodjo.Hasil Perundingan Renville:
1) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.
2) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang
dikuasi Belanda.
Hasil perundingan Renville sangat merugikan Indonesia karena
wilayah Indonesia semakin sempit.Nasib Perjanjian Rnville
pun relatif sama dengan perjanjian linggarjati.Belanda kembali
melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948.
4. Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang dikenal
sebagai agresi militer Belanda II.Belanda menduduki kota Yogyakarta
(Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan
107
menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo.Akhirnya
Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta.Presiden Soekarno,
wakil Presiden Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Suryadarma
ditangkap Belanda.Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberi
pesan kepada Menteri Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi,
Sumatra Barat.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia.Negara-negara di
asia (India, Myanmar, Afganistan, dll) mengadakan konferensi New
Delhi pada Desember 1949 dan mendesak agar:
1) Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta.
2) Serdadu Belanda segera ditarik dari Indonesia.
C. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI= United Commission
for Indonesia) mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam
perundingan, antara lain:
1. Perindingan Roem Royen
Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas
kewenangan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations
Commission for Indonesia).UNCI yang dipimpin oleh Marle
Cocrhran dari Amerika Serikat memprakasai perjanjian Roem-
Royen.Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal
14 April 1949 di hotel Des Indes, Jakarta.PBB diwakili Marle
Cochran (AS), Indonesia diwakili Mr.Moh Roem dan Belanda
108
diwakili van Royen.Dalam perjanjian Roem-Royen kedua belah
pihak mengajukan pernyataan:
a. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang gerilya.
b. Bekerjasama menciptakan perdamaian. Menjaga ketertiban
dan keamanan
c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.
2. Konferensi Meja Bundar (KBM)
Sebelum KBM dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan BFO
(Badan Permusyawaratan Federal).Pertemuan ini dikenal
dengan Konferensi Internasional Indonesia (KII).Tujuannya
untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia
dalam rangka menghadapi KBM.KII diselenggarakan 19-22
Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di
Jakarta.Pembicaraan KII difokuskan pada pembentukan
RIS.Keputusan penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.
KBM merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen.KBM
dilaksankan tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di Den
Hag.KBM berhasil menghasilkan keputusan:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-
lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
109
b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam
waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.
c. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan
Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
d. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia
dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada
RIS.
e. Tentara Kerajaan Belanda sekekasnya ditarik mundur.
Kesepakatn yang dihasilkan dalam KBM sangat
memuaskan bagi rakyat Indonesia karena kedaulatan negara
Indonesia diakui oleh Belanda.Upacara pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS pada tanggal 27
Desember 1949.Upacara dilaksanakan di Den Haag dan
Yogyakarta secara bersamaan.Di Den Haag, Ratu Yuliana sebagai
wakil Belanda sedangkan Drs Moh Hatta sebagai wakil dari
Indonesia sedangkan di Yogyakarta, Indonesia diwakili Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan Belanda diwakili Mr Lovink.Dengan
pengakuan kedaulatan ini , kekuasaan Belanda di Indonesia
berakhir dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat.Sehari
setelah pengakuan kedaulatan, inu kota negara pindah dari
Yogyakarta ke Jakarta.
D. Tokoh-tokoh Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1. Ir Soekarno
110
Peran penting Bung Karno dalam mempertahankan kemerdekaan:
1) Tanggal 19 Desember 1948 sebelum diasingkan ke
Bnangka memerintahkan Mr. Syariffudin Prawiranegara
untuk membentuk Pereintah Darurat Indonesia.
2) Tanggal 28 Februari 1949 Bung Karno menyetujui ajakan
Dr Koets untuk melaksanakan KBM dengan syarat ada
pengembalian RIS yang akhirnya membawa hasil
pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
3) Tanggal 18-24 April 1955 Bung Karno berpidato dalam
KAA tentang anti penjajahan dan penindasan Irian Barat.
4) Mengeluarkan dekrit presiden 1959.
2. Drs Muh Hatta
1) Tanggal 4 Januari 1946 Muh Hatta ikut pindah ke
Yogyakarta setelah terjadi perpindahan ibu kota negara.
2) Bersama Bung Karno menjalankan penyerahan pemerintah
darurat sebelum diasingkan ke Bangka.
3) Memimpin delegasi Indonesia di KBM.
3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
1) Mengizinkan TNI mengadakan serangan Umum 1 Maret
1949.
2) Menandatangani pengakuan kedaulatan Indonesia.
4. Panglima Besar Jenderal Sudirman
111
1) Membentuk badan keamanan rakyat (BKR) tanggal 23
Agustus 1949.
2) Memimpin TKR dan mengusir sekutu di Ambarawa
tanggal 12 Desember 1945.
3) Mengadakan perang gerilya.
5. Bung Tomo
1) Mendirikan dan memimpin barisan pemberontakan rakyat
Indonesia.
2) Mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang
melawan Sekutu 10 November 1945.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
Analisis
IV. Sumber/Media
Buku Modul CBE ( Cara Belajar Efektif ) Modul Pembelajaran IPS
Untuk SD/MI Kelas 5.
Contoh gambar.
Karton bergambar Cross word
V. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 Pendahuluan (5 menit)
a. Membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama
dipimpin oleh guru atau peserta didik dengan penuh
khidmat.
112
b. Meperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegitan pembelajaran.
c. Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai, dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dipelajari.
2 Kegitan Inti (60 menit)
a. Siswa bersama guru menyiapkan media dan melakukan
tanya jawab.
b. Guru menunjukkan gambar tokoh pejuang
mempertahankan kemerdekaan.
c. Siswa mengamati gambar tokoh pejuang
memepertahankan kemerdekaan.
d. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
e. Siswa melaksanakan tugas guru mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
f. Guru menjelaskan peristiwa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
g. Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan tentang
peristiwa para tokoh pejuang mempertahankan
kemerdekaan dan menganalisa hubungan perjuangan para
tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan.
h. Guru meminta siswa mengerjakan tes.
i. Siswa menjawab hasil tes pada lembar yang telah
disediakan.
3 Penutup (5 menit)
a. Melakukan langkah refleksi tentang proses dan hasil
kegiatan belajar.
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran.
113
5F
1M A
1 A
G U S T U S 2S
L M O
L A E 3J
4B
3
P A H L A W A N D E A
114
B A E 5P
R O K L A M A S I
Y T R A I
4I
S D I M A N
A G
2B
A N D U N G
MENDATAR
1. Kemerdekaan Indonesia telah di
Proklamasikan pada bulan apa?
2. Peristiwa Bandung lautan api adalah
peristiwa kebakaran besar yang terjadi di
kota?
3. Untuk mengenang pertempuran di
Surabaya, pada tanggal 10 November di
peringati sebagai hari?
4. Komandan Resimen Banyumas yang
gugur dalam pertempuran Ambarawa
adalah?
5. Teks yang menjadi pernyataan
kemerdekaan Indonesia?
MENURUN
1. Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal
25 Oktober 1945 dipimpin oleh Brigjen?
2. TKR berhasil mengusir pasukan Inggris dari
Ambarawa dibawah pimpinan?
3. Tentara sekutu di beri tugas ke Indonesia
untuk melucuti tentara?
4. Perang Puputan Margarana di?
5. Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada
saat pembacaan teks Proklamasi dijahit oleh?
115
116
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran
( RPP )
Sekolah : MI Ma’arif Blotongan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : V/II
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi Dasar : Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator : Peserta didik mampu :
5 Mengidentifikasi para tokoh pejuang dan dalam
mempertahankan kemerdekaan.
6 Menjelaskan peristiwa perjuangan para tokoh untuk
memepertahankan kemerdekaan.
7 Menyebutkan nilai juang para tokoh pejuang untuk
mempertahankan kemerdekaan.
8 Menganalisis hubungan perjuangan para tokoh
pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan
dengan kehidupan.
117
VI. Tujuan Pembelajaran
6 Setelah memepelajari bab ini diharapkan siswa memiliki semangat
kebangsaan, religius, disiplin, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, senang membaca, peduli lingkungan
7 Dengan pengamatan sisswa dapat mengidentifikasi para tokoh
pejuang memepertahankan kemerdekaan.
8 Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan peristiwa perjuangan
para tokoh pejuang mempertahankan kemeerdekaan.
9 Dengan mendengarkan cerita siswa dapat menjelaskan peristiwa
perjuangan para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan.
10 Dengan mengamati gambar siswa dapat menganalisis hubungan
perjuangan para tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan
dengan kehidupan di sekolah.
VII. Materi Ajar
E. Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia teah diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945.Perjungan mencapai kemerdekaan itu sangatlah berat.Namun
ternyata Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan terus
berusaha kembali ke Indonesia untuk menguasai dan menjajah Indonesia
lagi.Bangsa Indonesia tidak tinggal diam, berusaha dengan gigih untuk
mempertahan kemerdekaan Indonesia yang telah diraih dengan penuh
perjuangan.
2. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Jalur
Konfrontasi
Pada awalnya bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan
pasukan sekutu, namun setelah mengetahui bahwa NICA ( Netherland
Indies Civil Administrationl pemerintahan peralihan Belanda ) ikut dalam
118
rombongan sekutu, bangsa Indonesia curiga bahwa sekutu akan
menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia.Akibatnya, terjadi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalur konfrontasi yaitu
dilakukan dengan perlawanaan-perlawanan fisik di berbagai daerah,
seperti :
3) Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Kedatangan sekutu di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945
dipimpin oleh Brigjen.A.W.S Mallaby.Tanggal 26 Januari 1945,
satu peleton Field Security Section yang dipimpin Kpten Shaw
melakukan penyerbuan ke Penjara Kalisosok untuk membebaskan
Kolonel Huiyer ( seorang perwira angkatan Bealanda ).Mereka
juga berusaha menguasai pelabuhan tanjung perak, kantor pos
besar dan gedung Internasional.Semua itu menyebabkan marah
rakyat Indonesia maka :
i. Pada tanggal 28 Oktober 1945 pos-pos sekutu di seluruh
penjuru kota Surabaya diserang oleh pemuda pejuang
Surabaya, peristiwa itu hampir menewaskan Brigjen
Mallaby.
j. Tanggal 29 Oktober 1945 para pemuda mengepung grdung
Internasional di dekat jembatan merah.Para pemuda
menuntut paukan yng berada digedung tersebut segera
menyerah, Mallaby menolak sehingga terjadilah insiden
yang menewaskan Brigjen Mallaby.
119
k. Kematian Mallaby menyebabkan tentara Inggris marah
dang mendatangkan pasukan dari devisi V di bawah
pipinan Mayor jendral E.C Mansergh dengan kekuatan
24.000 pasukan.
l. Pada tanggal 9 November 1945 pimpinan sekutu di
Surabaya mengeluarkan ultimatum yang menyatakan
bahwa semua pimpinan dan orang-orang bersenjata di
Surabaya harus melaporkan dan meletakkan senjata di
tempat yang telah di tentukan.Batas ultimatum tanggal 10
November 1945 pukul 6.00 WIB.Secara resmi ultimatum
ditolak yang diwakili Gubernur Suryo.Akibatnya pada
tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris
mengerahkan pasukan infantri dengn senjata berat
menyerbu Surabaya , dari laut, udara maupun darat.
4) Pertempuran Ambarawa
Pasukan Sekutu mendarat di pelabuhan tanjung mas
Smarang pada taggal 20 Oktober 1045 untuk mengurus tawanan
perang dan melucuti senjata tentara Jepang.Pasukan Sekutu
dipimpin oleh Brigen Bathel yang ternyata diboncengi NICA.
Pasukan Sekutu itu menbuat marah Tentara Keamanan
Rakyat ( TKR ) dan para pemuda Semarang karena mereka secara
diam-diam membebaskan intermiran pada tanggal 20 Oktober
1945.Akibatnya terjadi pertempuran sengit pada tanggal 26
120
Oktober 1945.Pertempuran berhenti setelah Presiden Soekarno dan
Brigjen Bethel datang di Magelang melakukan perudingan
genjatan senjata pada tanggal 2 November 1945.
6 Pertempuran Medan Area
Pertempurn ynag terjadi di Medan Sumatra Utara berawak
dari kedatangan tentara sekutu di bawah pimpinan Brigjen T.E.D.
Kelly pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden pertama
diawali ulah pasukan sekutu merampas dan menginjak-injak
lencana merah putih.Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigjen Kelly
mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat Medan untuk
membawa senjata.Pada tanggal 1 Dsember 1945, sekutu memasang
papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area
(batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan
yang menyebabkan krmarahan rakyat Medan.Pada tanggal 10
November 1945 Sekutu melancarkan serangan secara besar-
besaran dengan mengikutkan pesawat tempur.Wali kota Medan
dan TKR untuk sementara waktu menyingkir ke Pematang Siantar
pada tanggal 10 Agustus 1946 dibentuk Komando Rasimen Laskar
Rakyat Medan Area.Pasukam tersebut melakukan serangan
terhadap semua posisi sekutu di seluruh wilayah kota Medan.
121
7 Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran
besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret
1956.Hal ini diawali adanya ultimatum dari Belanda untuk
mengkosongkankota Bandung bagian utara serta perintah
meletakkan senjata hasil rampasan tentara Jepang.Ratusan rakyat
Bandung membakar rumah dan harta benda mereka sebelum
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan
Bandung.Pembakaran tersebut dilakukan untuk mencegah tentara
sekutu dan tentara Nica Belanda menguasai kota tersebut.
8 Puputan Margarana 20 November 1946
Perang puputan margarana di Bali diawali dari keinginan
Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT).Letkol I Gusti
Ngurah Rai, Komandan resimen Nusa Tenggara berusaha
menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke
tangsi Nica di Tabanan tanggal 18 Dsember 1946.Pada tanggal 20
November 1946 Belanda dengan kekuatan yang besar menyerang
kedudukan pasukan Ciung Wanara di desa Marga.Dalam keadaan
kritis Letkol Ngurah Rai mengeluarkan perintah “puputan” yang
berati bertempur sampai habis-habisan.Ngurah Rai akhirnya gugur
beserta seluruh anggota pasukannya.Jenazahnya dimakamkan di
desa Marga.Pertempuran tersebut terkenal dengan nama “Puputan
Margarana”.
122
C. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Untuk menyelesaikan pertempuran melawan Sekutu yang merebak
ke berbagai daerah, maka diadakanlah perundingan-perundingan antara
Indonesia dengan pihak Sekutu.Perundingan tersebut antara lain:
4. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati dilakukan tanggal 10 November 1946 di
Linggarjati dekat Cirebon.Sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook.Perundingan dipimpin oleh Lord Killearn, seorang diplomat
Inggris.Beberapa keputusan Linggarjati adalah:
4) Belanda mengakui secara defacto Republik Indonesia meliputi
Jawa, Madura dan Sumatra.
5) RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk Negara Indonesia
Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu
negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
6) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dengan ratu Belnda sebagai ketua.
5. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda mengadakan aksi militer yang
terkenal dengan agresi militer I.Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital Jawa dan Madura.Sehingga tujuan serangan ini
brsifat ekonomis.Amerika Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang
negatif.Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke
Dewan Keamanan PBB.Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB
123
mengeluarkan perintah menghentikan tembak menembak.Untuk
mengawasi genjatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) yang beranggotakan: Belgia, Australia, dan Amerika
Serikat.Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional, secara
diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia.
6. Perjanjian Renville
Perundingan Renville diadakan di atas geladak kapal USS Renville
milik Amerika, pada tanggal 17 Januari 1948.Perundingan ini
diprakasai oleh KTN.Wakil Indonesia dalam perundingan adalah
Perdana Menteri Amir Syarifudin sedangkan Belanda diwakili oleh
Abdul Kadir Widjojoatmodjo.Hasil Perundingan Renville:
3) Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat dan Sumatra.
4) Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah yang
dikuasi Belanda.
Hasil perundingan Renville sangat merugikan Indonesia karena
wilayah Indonesia semakin sempit.Nasib Perjanjian Rnville
pun relatif sama dengan perjanjian linggarjati.Belanda kembali
melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948.
5. Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda mengadakan serangan yang dikenal
sebagai agresi militer Belanda II.Belanda menduduki kota Yogyakarta
124
(Ibu Kota Republik Indonesia sejak 4 Januari 1946) dengan
menerjunkan pasukan payung di lapangan udara Maguwo.Akhirnya
Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta.Presiden Soekarno,
wakil Presiden Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Suryadarma
ditangkap Belanda.Namun, sebelum ditangkap Soekarno memberi
pesan kepada Menteri Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi,
Sumatra Barat.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia.Negara-negara di
asia (India, Myanmar, Afganistan, dll) mengadakan konferensi New
Delhi pada Desember 1949 dan mendesak agar:
3) Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta.
4) Serdadu Belanda segera ditarik dari Indonesia.
D. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI= United Commission
for Indonesia) mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam
perundingan, antara lain:
6. Perindingan Roem Royen
Sebagai reaksi agresi militer Belanda II, PBB memperluas
kewenangan KTN, diubah menjadi UNCI (United Nations
Commission for Indonesia).UNCI yang dipimpin oleh Marle
Cocrhran dari Amerika Serikat memprakasai perjanjian Roem-
Royen.Perjanjian Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal
14 April 1949 di hotel Des Indes, Jakarta.PBB diwakili Marle
125
Cochran (AS), Indonesia diwakili Mr.Moh Roem dan Belanda
diwakili van Royen.Dalam perjanjian Roem-Royen kedua belah
pihak mengajukan pernyataan:
d. Mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang gerilya.
e. Bekerjasama menciptakan perdamaian. Menjaga ketertiban
dan keamanan
f. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar.
7. Konferensi Meja Bundar (KBM)
Sebelum KBM dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan BFO
(Badan Permusyawaratan Federal).Pertemuan ini dikenal
dengan Konferensi Internasional Indonesia (KII).Tujuannya
untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia
dalam rangka menghadapi KBM.KII diselenggarakan 19-22
Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di
Jakarta.Pembicaraan KII difokuskan pada pembentukan
RIS.Keputusan penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.
KBM merupakan kelanjutan dari perjanjian Roem-Royen.KBM
dilaksankan tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di Den
Hag.KBM berhasil menghasilkan keputusan:
f. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-
lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
126
g. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam
waktu 1 tahun setelah pengakuan RIS.
h. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan
Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
i. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia
dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada
RIS.
j. Tentara Kerajaan Belanda sekekasnya ditarik mundur.
Kesepakatn yang dihasilkan dalam KBM sangat
memuaskan bagi rakyat Indonesia karena kedaulatan negara
Indonesia diakui oleh Belanda.Upacara pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS pada tanggal 27
Desember 1949.Upacara dilaksanakan di Den Haag dan
Yogyakarta secara bersamaan.Di Den Haag, Ratu Yuliana sebagai
wakil Belanda sedangkan Drs Moh Hatta sebagai wakil dari
Indonesia sedangkan di Yogyakarta, Indonesia diwakili Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan Belanda diwakili Mr Lovink.Dengan
pengakuan kedaulatan ini , kekuasaan Belanda di Indonesia
berakhir dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat.Sehari
setelah pengakuan kedaulatan, inu kota negara pindah dari
Yogyakarta ke Jakarta.
127
E. Tokoh-tokoh Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
2. Ir Soekarno
Peran penting Bung Karno dalam mempertahankan kemerdekaan:
5) Tanggal 19 Desember 1948 sebelum diasingkan ke
Bnangka memerintahkan Mr. Syariffudin Prawiranegara
untuk membentuk Pereintah Darurat Indonesia.
6) Tanggal 28 Februari 1949 Bung Karno menyetujui ajakan
Dr Koets untuk melaksanakan KBM dengan syarat ada
pengembalian RIS yang akhirnya membawa hasil
pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
7) Tanggal 18-24 April 1955 Bung Karno berpidato dalam
KAA tentang anti penjajahan dan penindasan Irian Barat.
8) Mengeluarkan dekrit presiden 1959.
3. Drs Muh Hatta
4) Tanggal 4 Januari 1946 Muh Hatta ikut pindah ke
Yogyakarta setelah terjadi perpindahan ibu kota negara.
5) Bersama Bung Karno menjalankan penyerahan pemerintah
darurat sebelum diasingkan ke Bangka.
6) Memimpin delegasi Indonesia di KBM.
8. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
3) Mengizinkan TNI mengadakan serangan Umum 1 Maret
1949.
128
4) Menandatangani pengakuan kedaulatan Indonesia.
9. Panglima Besar Jenderal Sudirman
4) Membentuk badan keamanan rakyat (BKR) tanggal 23
Agustus 1949.
5) Memimpin TKR dan mengusir sekutu di Ambarawa
tanggal 12 Desember 1945.
6) Mengadakan perang gerilya.
10. Bung Tomo
3) Mendirikan dan memimpin barisan pemberontakan rakyat
Indonesia.
4) Mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang
melawan Sekutu 10 November 1945.
VIII. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
Analisis
IX. Sumber/Media
Buku Modul CBE ( Cara Belajar Efektif ) Modul Pembelajaran IPS
Untuk SD/MI Kelas 5.
Contoh gambar.
Karton bergambar Cross word
X. Langkah-Langkah Pembelajaran
4 Pendahuluan (5 menit)
d. Membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama
dipimpin oleh guru atau peserta didik dengan penuh
khidmat.
129
e. Meperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
f. kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegitan pembelajaran.
g. Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai, dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dipelajari.
5 Kegitan Inti (60 menit)
j. Siswa bersama guru menyiapkan media dan melakukan
tanya jawab.
k. Guru menunjukkan gambar tokoh pejuang
mempertahankan kemerdekaan.
l. Siswa mengamati gambar tokoh pejuang
memepertahankan kemerdekaan.
m. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
n. Siswa melaksanakan tugas guru mengidentifikasi tokoh
pejuang mempertahankan kemerdekaan.
o. Guru menjelaskan peristiwa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
p. Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan tentang
peristiwa para tokoh pejuang mempertahankan
kemerdekaan dan menganalisa hubungan perjuangan para
tokoh pejuang mempertahankan kemerdekaan.
q. Guru meminta siswa mengerjakan tes.
r. Siswa menjawab hasil tes pada lembar yang telah
disediakan.
6 Penutup (5 menit)
c. Melakukan langkah refleksi tentang proses dan hasil
kegiatan belajar.
d. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran.
130
131
top related