usia sebagai variabel moderasi pengaruh atribut … · teori stimulus organism response (sor) yang...
Post on 09-Apr-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan
Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang,
17 Mei
2017
654
USIA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH
ATRIBUT RITEL TERHADAP MOTIVASI BELANJA
UTILITARIAN, MOTIVASI BELANJA HEDONIK DAN
LOYALITAS PELANGGAN
(STUDI PADA MAL OLYMPIC GARDEN KOTA MALANG)
Agung Yuniarinto
Universitas Brawijaya Malang
agung_yuniarinto@yahoo.co.id
Abstrak
Teori Stimulus Organism Response (SOR) yang dikemukakan Mehrabian Russel menjadi
landasan atau dasar dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji, menganalisis dan menjelaskan pengaruh Atribut ritel terhadap motivasi
belanja utilitarian, motivasi belanja hedonik dan loyalitas pelanggan. Tujuan yang lain
dari penelitian ini adalah untuk menguji variabel usia sebagai variabel moderasi
pengaruh atribut ritel terhadap motivasi belanja utilitarian, motivasi belanja hedonik dan
loyalitas pelanggan. Responden penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok
usia remaja dan kelompok usia dewasa yuang berjumlah 150 responden. Pengambilan
sampel dilakukan dengan Nonprobability dengan teknik convenience sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner pribadi melalui wawancara tatap muka.
Kuisioner diberikan secara langsung kepada pelanggan yang melakukan kegiatan
belanja pada Mal. Teknik analisa data menggunakan Partial Least Square (PLS). Proses
analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0 dan SmartPLS
2.0M3. Hasil studi menunjukkan bahwa atribut ritel berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi belanja utilitarian, motivasi belanja hedonik, dan loyalitas pelanggan.
Variabel usia merupakan variabel yang memoderasi pengaruh atribut ritel terhadap
motivasi belanja utilitarian. Implikasi praktis penelitian ini adalah mengembangkan
segmentasi, penyesuaian dan inovasi atribut ritel sebagai strategi yang berguna untuk
mengatasi perbedaan efek atribut toko pada nilai-nilai belanja dan loyalitas pelanggan.
Orisilanitas atau nilai penelitian ini adalah penelitian ini merupakan pengembangan
penelitian sebelumnya dengan menerapkan Mehrabian – Russel Model yang difokuskan
pada atribut ritel dan variabel usia sebagai variabel moderasi.
Keywords: Usia, atribut ritel, motivasi utilitarian, motivasi hedonik, loyalitas pelanggan
PENDAHULUAN
Penelitian mengenai perilaku pelanggan sangat diperlukan untuk bisa memahami
pelanggan dalam melakukan pengambilan keputusan (Hawkins et al., 2010). Penelitian
perilaku pelanggan dibedakan menjadi tiga perspektif, yaitu perspektif pengambilan
keputusan, perspektif pengalaman, dan perspektif pengaruh perilaku. Perspektif pengaruh
perilaku memfokuskan pada perilaku pelanggan dan kemungkinan lingkungan yang
memengaruhi perilaku tersebut (Mowen and Minor, 2001). Lingkungan pelanggan ritel
655
meliputi antara lain atribut ritel, dan faktor situasional lainnya (Peter and Olson, 2008).
Suasana pusat perbelanjaan (Mal) telah membuktikan memengaruhi keputusan pembelian
pelanggan lebih besar dibandingkan pengaruh produk yang ditawarkan (Stoltman et al.,
1999; Kotler, 2009). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa suasana Mal yang
berubah-ubah sering memengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian barang tidak
sesuai dengan yang direncanakan (Roslow et al., 2000). Waktu yang tersedia untuk
berbelanja juga menunjukkan memengaruhi keputusan pembelian pelanggan untuk
membeli produk secara hedonik atau emosional. Babin dan Attaway (2000),
mengemukakan bahwa lingkungan fisik di dalam bisnis ritel dapat menimbulkan
pengaruh positif atau pengaruh negatif, sehingga memengaruhi keputusan pelanggan.
Hasil penelitian telah menunjukkan meningkatnya minat dalam aspek perilaku belanja
hedonik (Wakefield dan Baker, 1998; Arnold dan Reynolds, 2003; Ryu et al., 2010).
Penelitian ini dilandasi oleh model respon organisme terhadap stimulus (Stimulus
Organism Response – S-O-R) yang dikemukakan oleh Mehrabian and Russel (1974).
Model S-O-R memiliki tiga komponen, yaitu rangsangan lingkungan (environmental
stimuli), keadaan emosi (emotional states), dan respon mendekat atau menghindar
(approach or avoidance response). Perilaku konsumen terjadi sebagai akibat dari adanya
reaksi emosi (organism) terhadap rangsangan lingkungan (stimuli). Penelitian ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh atribut ritel terhadap
motivasi belanja utilitarian pelanggan pada MOG di Kota Malang (2) Pengaruh atribut
ritel terhadap motivasi belanja hedonik pelanggan pada MOG di Kota Malang (3)
Pengaruh atribut ritel terhadap loyalitas pelanggan pada MOG di Kota Malang (4)
Pengaruh motivasi belanja utilitarian terhadap loyalitas pelanggan pada MOG di Kota
Malang (5) Pengaruh motivasi belanja hedonik terhadap loyalitas pelanggan pada MOG
di Kota Malang (6) Variabel usia sebagai variabel yang memoderasi pengaruh atribut ritel
terhadap motivasi belanja utilitarian, motivasi belanja hedonik, dan loyalitas pelanggan
pada MOG di Kota Malang.
TINJAUAN PUSTAKA
Mowen (2001) mengemukakan bahwa industri merupakan sebuah proses yang
memuaskan konsumen, bukan proses memproduksi barang. Sebuah industri dimulai dari
konsumen dan kebutuhannya, bukan dari hak paten, bahan baku, atau menjual
keterampilan. Kotler (2012) mendefinisikan perdagangan eceran atau ritel adalah
“retailing includes all the activities involved in selling goods or services directly to final
consumers for personal, nonbusinessuse. A retailer or store is any business enterprise
656
who sales volume comes primarily from retailing”. Ritel mencakup semua kegiatan yang
terlibat dalam menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pribadi,
penggunaan non-bisnis atau seorang pengecer atau ritel adalah setiap badan usaha yang
menghasilkan volume penjualan terutama berasal dari ritel atau eceran.
Keputusan konsumen dalam membeli produk seringkali dilakukan di dalam ritel,
karena informasi yang diperoleh konsumen di dalam ritel atau komunikasi yang
dilakukan pada saat belanja sangat memengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, citra
atau store image juga memengaruhi proses keputusan pembelian dari konsumen.
Martineau (1958) dalam Wang et al., (2000), menyatakan bahwa citra ritel (ritail image)
dapat didefinisikan ke dalam pikiran konsumen sebagai kombinasi dari fungsional ritel,
kualitas, dan kesan atribut psikologis yang ada di dalam ritel. Jika perusahaan mampu
menciptakan kesan positif tehadap ritel maka diharapkan konsumen akan menjadi puas
dan diharapkan akan melakukan proses pembelian ulang di masa yang akan datang.
Model Mehranian - Russel dikenal dengan Stimulus – Organism – Response (S-O-
R Model). Model ini menjelaskan hubungan antara rangsangan lingkungan
(environmental stimuli), kondisi emosinal (emotional states), dan tanggapan mendekat
atau menghindar (approach or avoidance response). Rangsangan lingkungan terdiri dari
tiga elemen yaitu Ambient, design dan social. Ambient merupakan kenyamanan suasana
yang dirasakan pelanggan saat mengamati produk yang ditawarkan. Design adalah aspek
fisik dari sebuah Mal. Faktor social adalah faktor yang berkaitan dengan keberadaan
karyawan dan pelangga dalam Mal.
Gambar 1. Model Mehrabian – Russel
Pada dasarnya model Mehrabian – Russel tersebut mengemukakan bahwa
rangsangan lingkungan akan mempengaruhi kondisi emosi seseorang yang akan
mendapat respon berupa perilaku mendekat atau perilaku menghindar. Perilaku
mendekat merupakan perilaku ke arah berbagai rangsangan lingkungan dan kondisi
emosi seseorang. Perilaku menghindar merupakan perilaku menjauh dari rangsangan
657
lingkungan dan kondisi emosi seseorang. Model Mehrabian – Russel ini disajikan pada
Gambar 1 (Graa, Amel and el Kebir, Maachou Dani, 2011).
Beberapa peneliti menemukan bahwa karakteristik demografis yang terdiri dari
gender, usia, pendapatan, status perkawinan mempengaruhi perilaku pembelian
(Raju,1980; Wood, 1998,). Beberapa peneliti juga menemukan bahwa karakteristik
demografis pelanggan mempengaruhi perilaku pembelian (Dawson et al., 1990; Nguyen
et al., 2007). Studi tersebut mengindikasi bahwa usia merupakan variabel demografis
yang dapat memperkuat atau memperlemah sikap pelanggan untuk loyal pada suatu ritel
tertentu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bisnis ritel modern di Kota Malang dengan lokasi di
Mal Olympic Garden (MOG). Waktu pengumpulan data dilakukan selama dua bulan
termasuk melakukan pengamatan dan penyebaran kuisioner. Penyebaran kuisioner
dilakukan secara pribadi melalui wawancara tatap muka yang dilaksanakan selama enam
minggu pada bulan Oktober sampai dengan Nopember tahun 2014. Desain pengambilan
sampel menggunakan cara nonprobabilitas dengan teknik pengambilan sampel
berdasarkan kemudahan (convenience sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 150
responden. Proses analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia dengan
menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Proses analisis data dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS 20.0 dan SmartPLS 2.0M3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik responden yang diteliti meliputi kelompok, jenis kelamin, status
pernikahan, pekerjaan, pendapatan per bulan, dan intensitas kunjungan ke MOG yang
berjumlah 150 responden.
658
Tabel 1.
Karakteristik Responden
Karakteristik
Jumlah (%)
Kelompo
k Remaja
Kelompo
k Dewasa
Kelompok
- < 20 tahun 63 (63%) 0 (0%)
- 20 - 24 tahun 37 (37%) 0 (0%)
- 25 - 30 tahun 0 (0%) 9 (18%)
- 31 - 40 tahun 0 (0%) 15 (30%)
- > 40 tahun 0 (0%) 26 (52%)
Jenis Kelamin
- Laki-Laki 54 (54%) 30 (60%)
- Perempuan 46 (46%) 20 (40%)
Status
Perkawinan
- Belum Menikah 96 (96%) 6 (12%)
- Menikah 4 (4%) 42 (84%)
- Janda/Duda 0 (0%) 2 (4%)
Pekerjaan
- PNS 2 (2%) 24 (48%)
- Pegawai Swasta 2 (2%) 15 (30%)
- Ibu Rumah
Tangga 0 (0%) 2 (4%)
- Wiraswasta 2 (2%) 9 (18%)
-
Pelajar/Mahasisw
a 94 (94%) 0 (0%)
Karakteristik
Jumlah (%)
Kelompo
k Remaja
Kelompo
k Dewasa
Pendapatan
- ≤ Rp 1 juta 51 (51%) 0 (0%)
- > Rp 1 juta - Rp
3 juta 45 (45%) 20 (40%)
- > Rp 3 juta 4 (4%) 30 (60%)
Intensitas
- 1 - 3 kali 81 (81%) 40 (80%)
- 4 - 6 kali 12 (12%) 6 (12%)
- 7 - 9 kali 3 (3%) 4 (8%)
- ≥ 10 kali 4 (4%) 0 (0%)
Tujuan Utama
- Giant
Hypermarket 18 (18%) 24 (48%)
- Fashion 40 (40%) 12 (24%)
- Informa
Furniture 10 (10%) 6 (12%)
- Center Point 19 (19%) 12 (24%)
- Foodcourt 22 (22%) 8 (16%)
- Lainnya 16 (16%) 8 (16%)
Berdasarkan data karakteristik responden pada Tabel 1, diketahui bahwa pelanggan
yang berbelanja ke MOG sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa yang berusia
dibawah 20 tahun untuk pelanggan kelompok remaja. Hasil ini sesuai dengan fakta di
lapangan bahwa pengunjung MOG adalah remaja atau kaum muda. Sementara untuk
kelompok dewasa, pelanggan MOG didominasi oleh pelanggan dengan usia diatas 40
tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa pelanggan MOG berasal dari kelompok usia yang
sudah memiliki kedewasaan berfikir.
Bila ditinjau dari jenis kelamin, menunjukkan bahwa kegiatan berbelanja
didominasi oleh kaum laki-laki. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kegiatan berbelanja
tidak lagi didominasi oleh perempuan. Berdasarkan status pernikahan menunjukkan
bahwa responden kelompok remaja yang terlibat dalam penelitian, sebagian besar
berstatus belum menikah dan kelompok dewasa, mayoritas responden sudah menikah
sebanyak 42 orang (84%). Dilihat dari profesi/pekerjaan responden, didapatkan bahwa
responden kelompok remaja yang terlibat dalam penelitian mayoritas adalah
659
pelajar/mahasiswa yakni sebanyak 94 orang (94%). Sedangkan pada kelompok dewasa,
mayoritas berprofesi sebagai PNS sebanyak 24 orang (48%).
Data pendapatan rerata responden per bulan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan dalam hal pendapatan antara responden kelompok remaja dengan kelompok
dewasa. Kondisi ini sesuai dengan kelompok responden yang didominasi kelompok
dibawah 20 tahun untuk kelompok remaja dan diatas 40 tahun untuk kelompok dewasa.
Dilihat dari intensitas kunjungan ke MOG, didapatkan bahwa responden kelompok
remaja yang terlibat dalam penelitian mayoritas berkunjung ke MOG sebanyak 1 – 3 kali
per bulan yakni sebanyak 81%. Demikian juga pada responden kelompok kelompok
dewasa mayoritas berkunjung ke MOG sebanyak 1 – 3 kali per bulan yakni sebanyak
80%.. Hal ini mengindikasikan bahwa pelanggan cukup loyal untuk berbelanja ke MOG.
Kondisi ini sesuai dengan karakretistik responden berdasarkan pekerjaan yang
didominasi oleh pelajar dan mahasiswa yang tugas utamanya adalah belajar. Lebih lanjut,
bila dilihat dari tujuan utama berbelanja ke MOG adalah fashion untuk kelompok remaja
dan Giant Hypermarket untuk kelompok dewasa. Hal ini mengindikasikan adanya
perbedaan motivasi belanja antara kelompok remaja dan kelompok dewasa. Artinya
bahwa kelompok remaja lebih termotivasi pada penampilan dan kelompok dewasa lebih
pada pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Hasil pengujian koefisien pengaruh langsung pada masing-masing jalur untuk
kelompok remaja dan kelompok dewasa disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.
Hasil Pengujian Pengaruh Inner Model Kelompok Remaja dan Kelompok Dewasa
Jalur Pengaruh
Koefisien Pengaruh Langsung
Kelompok
Remaja
Kelompok
Dewasa
X (Atribut Ritel) -> Y1 (Motivasi Utlitarian) 0.374** -0.390*
X (Atribut Ritel)-> Y2(Motivasi belanja hedonik) 0.403** 0.400**
X (Atribut Ritel) -> Y3 (Loyalitas Pelanggan) 0.599** 0.769**
Y1(Motivasi Utlitarian) ->Y3(Loyalitas Pelanggan) -0.013ts 0.219*
Y2(Motivasi belanja hedonik) ->Y3 (Loyalitas
Pelanggan) 0.198* 0.196ts
Keterangan :
** : Signifikan pada taraf kesalahan 5%
* : Signifikan pada taraf kesalahan 10 %
ts : Tidak Signifikan
Hasil pengujian hipotesis jalur-jalur juga dapat dilihat pada gambar diagram jalur
sebagai berikut.
660
Gambar 2.
Diagram Jalur Hasil Pengujian Hipotesis Inner Model Kelompok Remaja dan Kelompok
Dewasa
Untuk kelompok remaja, jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X) terhadap Motivasi
belanja utilitarian (Y1) menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X) memberikan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Motivasi belanja utilitarian. Semakin baik
kualitas dari Atribut Ritel maka akan berdampak pada meningkatnya Motivasi belanja
utilitarian secara langsung. Jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X) terhadap terhadap
Motivasi belanja hedonik (Y2) menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X)
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Motivasi belanja hedonik.
Semakin baik kualitas dari Atribut Ritel maka akan berdampak pada meningkatnya
Motivasi belanja hedonik secara langsung. Jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X),
Motivasi belanja utilitarian (Y1) dan Motivasi belanja hedonik (Y3) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y3) menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X) memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3). Semakin baik Atribut
Ritel akan berdampak pada meningkatnya Loyalitas Pelanggan secara langsung. Jalur
pengaruh antara Motivasi belanja utilitarian (Y1) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3)
menunjukkan bahwa Variabel Motivasi belanja utilitarian (Y1) memberikan pengaruh
yang negatif namun tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3). Jalur pengaruh
antara Motivasi belanja hedonik (Y2) terhadap terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3),
menunjukkan bahwa Variabel Motivasi belanja hedonik (Y2) memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3). Semakin baik Motivasi belanja
hedonik, maka akan berdampak pada meningkatnya Loyalitas Pelanggan secara langsung.
Utilitarian (Y1)
Atribut Ritel (X)
Loyalitas (Y3)
Hedonik (Y2)
R : -0.013 ts
D : 0.219
R : 0.374
D : -0.390
R : 0.599
D : 0.769
R : 0.403
D : 0.400
R : 0.198
D : 0.196ts
661
Untuk kelompok dewasa, jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X) terhadap Motivasi
belanja utilitarian (Y1), menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X) memberikan
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Motivasi belanja utilitarian. Semakin baik
kualitas dari Atribut Ritel, maka akan berdampak pada menurunnya Motivasi belanja
utilitarian secara langsung. Jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X) terhadap Motivasi
belanja hedonik (Y2) menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X) memberikan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Motivasi belanja hedonik. Semakin baik
kualitas dari Atribut Ritel maka akan berdampak pada meningkatnya Motivasi belanja
hedonik secara langsung. Jalur pengaruh antara Atribut Ritel (X), Motivasi belanja
utilitarian (Y1) dan Motivasi belanja hedonik (Y3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3)
menunjukkan bahwa Variabel Atribut Ritel (X) memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3). Semakin baik Atribut Ritel, berdampak
pada meningkatnya Loyalitas Pelanggan secara langsung. Jalur pengaruh antara Motivasi
belanja utilitarian (Y1) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3) menunjukkan bahwa Variabel
Motivasi belanja utilitarian (Y1) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3). Semakin baik Motivasi belanja utilitarian, maka akan
berdampak pada meningkatnya Loyalitas Pelanggan secara langsung. Jalur pengaruh
antara Motivasi belanja hedonik (Y2) terhadap terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3),
Variabel Motivasi belanja hedonik (Y2) memberikan pengaruh yang positif namun tidak
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y3).
Tabel 3.
Hasil Perbandingan Jalur Pengaruh Kelompok Remaja dengan Kelompok
Dewasa
Jalur Pengaruh
Koefisien Pengaruh
Langsung t-
Statistic p-value
Remaja dewasa
X (Atribut Ritel) -> Y1 (Motivasi Utlitarian) 0.374 -0.390 3.697 0.000**
X (Atribut Ritel) -> Y2 (Motivasi belanja
hedonik) 0.403 0.400 0.027 0.979ts
X (Atribut Ritel) -> Y3 (Loyalitas Pelanggan) 0.599 0.769 -1.021 0.309ts
Y1 (Motivasi Utlitarian) -> Y3 (Loyalitas
Pelanggan) -0.013 0.219 -1.441 0.152ts
Y2 (Motivasi belanja hedonik) -> Y3
(Loyalitas Pelanggan) 0.198 0.196 0.010 0.992ts
Keterangan :
** : Signifikan pada taraf kesalahan 5%
* : Signifikan pada taraf kesalahan 10 %
ts : Tidak Signifikan
662
Berdasarkan pada Tabel 3 ditunjukkan bahwa perbandingan pengaruh Variabel
Atribut Ritel (X) terhadap Motivasi belanja utilitarian (Y1) didapatkan p-value kurang
dari 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh
atribut ritel terhadap motivasi belanja utilitarian antara kelompok remaja dengan
kelompok dewasa. Sebagaimana tampak pada hasil analisis tentang koefisien pengaruh
atribut ritel terhadap motivasi belanja utilitarian pada kelompok remaja sebesar 0.374,
sedangkan pada kelompok dewasa sebesar -0.390. Pada kelompok remaja, atribut ritel
memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi belanja utilitarian. Namun, pada
kelompok dewasa, atribut ritel justru memberikan pengaruh yang negatif terhadap
motivasi belanja utilitarian.
Pada perbandingan pengaruh Variabel Atribut Ritel (X) terhadap Motivasi belanja
hedonik (Y2) didapatkan p-value lebih dari 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh atribut ritel terhadap motivasi belanja
hedonik antara kelompok remaja dengan kelompok dewasa.
Pada perbandingan pengaruh Variabel Atribut Ritel (X) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y3) didapatkan p-value lebih dari 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh atribut ritel terhadap loyalitas pelanggan
antara kelompok remaja dengan kelompok dewasa. Berdasarkan Tabel 3 dapat
ditunjukkan bahwa kelompok remaja hanya memoderasi hubungan antara atribut ritel
dengan motivasi belanja utilitarian.
Berdasarkan pada hasil analisis dapat ditunjukkan bahwa variabel usia hanya
memoderasi hubungan antara atribut ritel dengan motivasi belanja utilitarian. Model
pengembangan SOR Mehrabian-Russel berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.
Pengembangan Model SOR Meharabian-Russel
Model SOR Mehrabian – Russel yang telah dikembangkan dari hasil penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa bahwa rangsangan lingkungan akan mempengaruhi kondisi
Age
663
emosi seseorang yang akan mendapat respon berupa perilaku mendekat atau perilaku
menghindar. Perilaku mendekat merupakan perilaku ke arah berbagai rangsangan
lingkungan dan kondisi emosi seseorang. Perilaku menghindar merupakan perilaku
menjauh dari rangsangan lingkungan dan kondisi emosi seseorang. Kondisi emosi dan
respon seseorang terhadap rangsangan lingkungan bergantung pada faktor usia.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa semakin baik
keanekeragaman produk, nilai produk, aspek fisik, interaksi pribadi, dan aksesibililas
yang dimiliki maka MOG akan berdampak pada meningkatnya motivasi belanja
utilitarian, motivasi belanja hedonik dan loyalitas pelanggan. Motivasi belanja utilitarian
tidak dapat meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Motivasi belanja hedonik memberikan
kontribusi positif terhadap Loyalitas Pelanggan. Semakin meningkat motivasi belanja
hedonik maka akan berdampak pada meningkatnya Loyalitas Pelanggan secara langsung.
Variabel usia hanya menjadi variabel yang memoderasi hubungan atribut ritel terhadap
motivasi belanja utilitarian. Pada kelompok remaja, atribut ritel memberikan pengaruh
yang positif terhadap motivasi belanja utilitarian. Namun, pada kelompok dewasa atribut
ritel memberikan pengaruh yang negatif terhadap motivasi belanja utilitarian. Lebih lanjut
pada kelompok remaja, motivasi belanja utilitarian memberikan pengaruh negatif
terhadap loyalitas pelanggan. Namun, pada kelompok dewasa motivasi belanja utilitarian
justru memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini
merupakan penelitian tentang perilaku konsumen yang dilakukan berdasarkan tiga
perspektif : pertama adalah perspektif pengambilan keputusan, berkaitan dengan motivasi
belanja utilitarian, kedua adalah perspektif pengalaman, berkaitan dengan motivasi
belanja hedonik, dan ketiga adalah perspektif pengaruh perilaku, berkaitan dengan faktor
lingkungan. Penelitian ini memberikan koreksi terhadap model S-O-R dari Mehrabian
– Russel dengan memasukkan variabel usia sebagai variabel moderasi yang
menghubungkan variabel atribut ritel sebagai variabel stimuli atau rangsangan melalui
motivasi belanja (utilitarian dan hedonik), dan loyalitas pelanggan sebagai variabel
respon.
664
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Empat
Revisi, Cetakan Kesebelas, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Arnold, MarkJ., Kristy E. Reynolds, 2003,”Hedonic shopping motivations” Journal of
Retailing ,79 2003) 77 – 95.
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior and Marketing Action. 6th Edition. Natorp
Blvd, Mason: South-Western College Publishing.
Babin, Barry J, W.R.Darden, and Mitch Griffin, 1994, “Work and/on Fun: Measuring
Hedonic and Utilitarian Shopping Value”, Journal of Consumer Research, Vol 20,
pp.644-651.
Backstrom, Kristina and Ulf Johanson, 2006, “Creating and Consuming Experiences in
Retail Store Environments: Comparing Retailer and Consumer Perspectives, Journal
of Retailing and Consumer Services”, Volume 13, pp417-430.
Baker, J Grewal, D. and Parasuraman, 1994, “The influence of store Environment on
quality inferences and Store image”. Journal of the Academy of Marketing science,
vol. 22(4), pp. 328-339.
Ballantine, Paul W; Richard Jack; Andrew G. Parsons, 2010, "Atmospheric cues and their
effect on the hedonic retail experience", International Journal of Retail & Distribution
Management, Vol. 38 Iss: 8 pp. 641 – 653.
Baloglu, Seymus, 2002, “Dimentions of Customer Loyalty. Separating Friends from well
Wishers”. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterty, Cornell
University, pp. 47-59.
Bardhi, F., Eric J.Arnould, 2005, “Thrift Shopping: Combining Utilitarian Thrift and
Hedonic Treat Benefits”, Journal of Consumer Behavior, Vol 4, 223-233.
Bowen, J.T. and Chen SL. 2001, “The Relationship Between Customer Loyalty and
Customer Satisfaction”, International Journal of Contemporary Hospitality
Management 13(5): pp. 22-50 .
Carpenter, J.M. and Fairhurst, A. 2005, „„Consumer shopping value, satisfaction, and
loyalty for retail apparel brands‟‟, Journal of Fashion Marketing and Management,
Vol. 9 No. 3, pp. 256-69.
Cottet, P., Lichtle, M. C., and Plichon, P. 2006. “The role of value in services: a study in
retail environment”. Journal of Consumer Marketing 23/4, pp. 219-227.
Cox, A.D, Dena Cox, and R.D.Anderson, 2005, “Reassessing the Pleasures of Stores
Shopping”, Journal of Business Research 58, pp 250-259.
Erdem, O., Oumlil, A.B. and Tuncalp, S. 1999, “Consumer Values and the Importance of
Store Attributes”, International Journal of Retail & Distribution Management, Vol. 27
No. 4, pp. 137-44.
665
Eroglu, S.A., Machleit, K., 2000, “Describing and Measuring Emotional Response to
Shopping Experience”, Journal of Business Research, No 49, pp. 101- 111
Eroglu, S.A., Machleit, K. and Barr, T.F., 2005, „„Perceived Retail crowding and
shopping satisfaction: the role of shopping values‟‟, Journal of Business Research,
Vol. 58 No. 8, pp. 1146-53.
Hausman, Angela, 2000, “A Multi Method Investigation of Consumer Motivation in
Impulse Buying Behavior”, Journal of Consumer Marketing, Vol 17, No 5, pp. 403-
419.
Hawkins, I. Del, and Mothersbaugh, L. David, 2010, “Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy”, 11 th
. ed, The McGraw-Hill Companies, Inc., New York.
Hirschman, EC and Holbrook, M.B. 1982. “A hedonic consumption:e merging concept,
methods and propositions”. Journal of Marketing. Vol 60 No 3. pp. 50–68
Holbrook, M.B. (1996), „„Customer Value: a Framework For Analysis and Research‟‟, in
Corfman, K.P. and Lynch, J.G. (Eds), Advances in Consumer Research, Vol. 23,
Association for Consumer Research, Provo, UT, pp. 138-42.
Jamal ,Ahmad, Fiona Davies, Farooq Chudoy, Mohammad Al-Marri, 2006 “Profiling
Consumers: A Study of Qatari Consumers‟ Shopping Motivation”, Journal of
Retailing and Consumer Services, vol 13, pp 67-80.
Jin, B. and Kim, J.O., 2003, „„A typology of Korean discount shoppers: shopping
motives, store attributes, and outcomes‟‟, International Journal of Service Industry
Management, Vol. 14 No. 4, pp. 396-419.
Jiyeon Kim, Sandra Forsythe, 2007, "Hedonic usage of product virtualization
technologies in online apparel shopping", International Journal of Retail &
Distribution Management, Vol. 35 Iss: 6 pp. 502 – 514.
Jogiyanto, H.M dan Abdillah, W., 2009, Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)
untuk Penelitian Empiris, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Yogyakarta.
Jones, M.A., Reynolds, K.E. and Arnold, M.J., 2006, „„Hedonic and utilitarian shopping
value: investigating differential effects on retail outcomes‟‟, Journal of Business
Research, Vol. 59 No. 9, pp. 974-81.
Koo, D.-M. 2003, „„Inter-relationships among store images, store satisfaction, and store
loyalty among Korea discount retail patrons‟‟, Asia Pacific Journal of Marketing and
Logistics, Vol. 15 No. 4, pp. 42-71.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2009, Marketing Management, Thirteenth Edition,
Pearson Education International, U S A.
Lee, E., Moschis, J.P. and Mathur, A. 2001, „„A study of life events and changes in
patronage preferences‟‟, Journal of Business Research, Vol. 54 No. 1, pp. 25-38.
Lee,Min-Young, Youn-Kyung Kim, Hyun-Joo Lee, 2012, "Adventure versus
Gratification: Emotional Shopping in Online Auctions", European Journal of
Marketing, Vol. 47.
666
Levy, Michael, Weitz, A. Barton, and Beitelspacher, S. Lauren, 2012, Retailing
Management, 8 th. ed, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.
Lowry, Paul Benyamin., Gaskin, James., 2014, “Partial Least Squares (PLS) Structural
Equation Modeling (SEM) for Building Testing Behavioral Causal Theory : When to
Choose It and How to Use It, IEEE Transactions on Professional Communication”,
Vol. 57, No. 2, June 2014.
Mai, L.-W. and Zhao, H. 2004, “The characteristics of supermarket shoppers in Beijing‟‟,
International Journal of Retail & Distribution Management, Vol. 32 No. 1, pp. 56-62.
Malhorta, Naresh K, 2004, Marketing Research: An Applied Orientation, Fourth edition,
Prentice Hall, Inc.
Mehrabian, A. and Russell, J.A., 1974, “An approach to Environmental Psychology”, In
Fisher, Feffrey D., Paul A. Bell, and Andrew Baum 1984 Environmental Psychology,
2nd ed. New York: Holt, Rinchart and Winston.
Michon, Richard, Hong Yu, Donna Smith, and Jean-Charles Chebat, 2007, “The
Shopping Experience of Female Fashion Leaders”, International Journal of Retail &
Distribution Management, Vol 35 N0 6, pp 488-501.
Mitchell, V.-W. and Walsh, G. 2004, „„Gender differences in German consumer decision-
making styles‟‟, Journal of Consumer Behaviour, Vol. 3 No. 4, pp. 331-46.
Mowen, John C and Michael Minor, 2001, Consumer Behavior, Fifth Edition, Harcourt,
Inc.
Nguyen, Trang T.M; Tho D. Nguyen, Nigel J. Barrett, 2007, "Hedonic shopping
motivations, supermarket attributes, and shopper loyalty in transitional markets:
Evidence from Vietnam", Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, Vol. 19
Iss: 3 pp. 227 – 239.
Oliver, L.R. 1999, „„When consumer loyalty?‟‟, Journal of Marketing, Vol. 63, Special
Issue, pp. 33-44.
Pan, Y., Zinkhan, G.M., 2006. “Determinants of retail patronage: a meta-analytical
perspective”. Journal of Retailing 82 (3), 229-43.
Parasuraman, A.V., Zeithaml, A. and Berry, L.L. 1985, „„A conceptual model of service
quality and its implications for future research‟‟, Journal of Marketing, Vol. 49 No. 4,
pp. 41-50.
Paridon, Terrence J., Shawn Carraher., and Sarah C. Carraher, 2006, “The Income Effect
in Personal Shopping Value, Consumer Self-Confidence, and Information Sharing
(Word of Mouth Communication) Research)”, Academy of Marketing Studies Journal,
Volume 10, Number 2, pp 107-124.
Rachmawati, Veronika. 2009. “Hubungan Antara Hedonic Shopping Value, Positive
Emotion, Dan Perilaku Impulse Buying Pada Konsumen Ritel”. Jurnal Majalah
Ekonomi, Agustus 2009, h. 192-208.
667
Ramanathan, Suresh and Geeta Menon, 2006, “Time-Varying Effects of Chronic Hedonic
Goals on Impulsive Behavior”, Journal of Retailing and Consumer Services, 13, pp.
67-80.
Rintamaki, T, A.Kanto, H.Kuusela, M.T.Spence, 2006, “Decomposing The Value of
Deparment Store Shopping into Utilitarian, Hedonic and Social Dimensions Efidence
from Finland”, International Journal of Retail and Distribution Management ; 34, 1,
pp. 6- 24.
Ronald E.Millan, 1982, “Using Background Music to Affect the Behavior of Supermarket
Shoppers,” Journal of Marketing, Vol 46, Spring, pp. 86-91.
Sarkar, Abhigyan, 2011, “Impact of Utilitarian and Hedonic Shopping Values on
Individual‟s Perceived Benefits and Risks in Online Shopping”, International
Management Review, Vol. 7 No. 1, pp. 58-65.
Sekaran, Uma, 2006, Research Methods for Businees, 4th Ed, John Wiley & Sons Inc,
New York.
Sirgy, Josep M., Dhruv Grewal, Tamara Mangleburg, 2000, “Retail Environment, Self-
Congruity, and Retail Patronage: An Integrative Model and a Research Agenda”,
Journal of Business Research 49, pp. 127-138.
Sirohi, N., McLaughlin, E.W. and Wittink, D.R. 1998, „„A model of consumer
perceptions and store loyalty intentions for a supermarket‟‟, Journal of Retailing, Vol.
74 No. 2, pp. 223-45.
Solimun, 2010, Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS, MIPA, Universitas
Brawijaya, Malang.
Stoel, I., Wicklife, V.. and Lee,K.H, 2004. “Attributes beliefs and spending as
antecedents to shopping value”, Journal of Business Research, Vol 57 No 10, pp.
1067-73.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Tauber, E.M. 1972, „„Why do people shop?‟‟, Journal of Marketing, Vol. 36, October,
pp. 46-59.
Thang, D.C.L., Tan, B.L.B., 2003. “Linking consumer perception to preference of retail
stores: an empirical assessment of the multi-attributes of store image”. Journal of
Retailing and Consumer Services 10 (4), 193-200.
Turley, L.W. and Ronald E. Millman, 2000, “Atmospheric Effect on Shopping Behavior:
A Review of the Empirical Evidence”, Journal of Business Research, Volume 49, pp.
193-21.
Van Der Pligt, J., De Vries, N.K., 1998. “Belief importance in expectancy-value models
of attributes”. Journal of Applied Social Psychology 28 (15), 1339-55.
668
Van Trip, HCM, Hoyer, WD and Inman, JJ. 1996. “Why switch? Product category-level
explanations for true variety-seeking behavior”. Journal of Marketing Research.
49(2): 281–92.
Wang, C-L., Chen, Z-X., Chan, A.K.K. and Zheng, Z-C., 2000, “The influence of
hedonic values on consumer behaviours: an empirical investigation in China”, Journal
of Global Marketing, Vol. 14 No 1-2, pp. 169-86.
Westbrook, R.A. and Black, W.C., 1985, „„A motivation-based shopper typology‟‟,
Journal of Retailing, Vol. 61, pp. 78-103.
Wood, M., 1998, „„Socio-economic status, delay of gratification, and impulse buying‟‟,
Journal of Economic Psychology, Vol. 19, pp. 295-320.
Yoo-Kyoung Seock, Nicki Sauls, 2008, "Hispanic consumers' shopping orientation and
apparel retail store evaluation criteria: An analysis of age and gender differences",
Journal of Fashion Marketing and Management, Vol. 12 Iss: 4 pp. 469 – 486.
Yuksel, A., Yuksel, F., and Bilim, Y., 2010, “Destination attachment: Effects on
customer satisfaction and cognitive, affective and conative loyalty”, Tourism
Management, Vol. 31, 274-284.
Zeithaml, V.A., Berry, L.L. and Parasuraman, A., 2006, „„The behavioral consequences
of service quality‟‟, Journal of Marketing, Vol. 60 No. 2, pp. 31-46.
Zhang, Yan., Chaipoopirutana, Sirion., Comb, Howard, 2011, “The Influence Of The
Mall Environment On Shopper‟s Values And Consumer Behavior In China, ASBBS
Annual Conference Las Vegas”, Volume 18 Number 1, pp. 214-223
Zhuang, Guijun, Alex S.L. Tsang, Nan Zhou, Fuan Li, and J.A.F. Nicholls, 2006,
“Impacts of Situational Factors on Buying Decision in Shopping Malls”, Europhean
Journal of Marketing Vol 40 No 1/ 2, pp 17-43.
top related