usir orang-orang kafir dari jazirah arab' makkah dan madinah, osama bin laden menyatakan bahwa...
Post on 16-Mar-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
"USIR ORANG-ORANG KAFIR DARI JAZIRAH ARAB"
Deklarasi Perang - Osama bin Muhammad bin Laden
sumber: TanahJihad
KATA PENGANTAR
Ketika terjadi "booming" atas harga minyak dunia selama
dekade 1970-an, Muhammad bin Laden, seorang Yaman,
datang dan memutuskan untuk menetap di Arab Saudi
bersama keluarganya. Dia membuka usaha konstruksi, Bin
Laden Corporation, yang kemudian tumbuh menjadi
perusahaan konstruksi terbesar di seluruh Timur Tengah.
Perusahaan raksasa ini bergerak di bidang konstruksi jalan,
bangunan, masjid, airport dan berbagai konstruksi lain di
banyak negara di Teluk Arab. Osama adalah salah seorang
putera Muhammad bin Laden. Tumbuh seperti layaknya
banyak pemuda lain, Osama terlihat lebih alim dibanding
saudara-saudaranya yang lain, dan sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan perusahaan keluarganya dalam merenovasi dan
meluaskan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.
Pada tahun 1979, bersamaan dengan kelulusannya dari
Universitas King Abdul Aziz jurusan Teknik Sipil di Jeddah,
Uni Soviet menginvasi Afghanistan, dan Para Mujahid
menyuarakan jihad kepada para pemuda muslim. Osama
kemudian bereaksi terhadap panggilan ini, dan bersama
saudara-saudaranya mengemas barang-barang mereka
untuk memenuhi panggilan tersebut. Seperti yang
dituturkannya, dia terdorong untuk pergi karena
menyaksikan keadaan menyedihkan rakyat muslim di sana
yang terkepung oleh kekuatan super power. "Agama kami
mengajarkan bahwa tersedia tempat yang lebih baik di
akhirat bagi mereka yang bersedia untuk berjihad",
kemudian lanjutnya, "Satu hari di Afghanistan sama nilainya dengan 1.000 hari shalat di masjid".
Pada awalnya Osama belum terjun langsung ke medan
pertempuran. Dia merekrut ribuan pemuda Arab, membiayai
mereka ke Afghanistan, dan menyediakan kamp serta
pelatihan militer bagi para pemuda itu. Kemudian dia
merancang dan membangun terowongan sebagai pertahanan
dan parit di sepanjang perbatasan dengan Pakistan,
mengendarai buldozer dan membiarkan dirinya menjadi
bulan-bulanan tembakan gencar helikopter Rusia. Akhirnya ia
mengangkat senjata dan maju ke garis depan. Pada tahun
1986 ia dan beberapa puluh Mujahid lainnya berhasil
mengusir dan mengalahkan kekuatan Uni Soviet yang
menyerang mereka dengan gencar di sebuah kota yang
bernama Jajee, tidak jauh dari perbatasan dengan Pakistan.
Bagi para Mujahid asal Arab, itulah kemenangan
pertama mereka atas kekuatan Uni Soviet. Setahun
kemudian, Osama memimpin sebuah ofensif/serangan
terhadap komunis Soviet di Shaban. Pertempuran sengit
yang berlangsung berhadap-hadapan satu lawan satu
tersebut menimbulkan korban besar atas sejumlah mujahid
yang gugur syahid, namun dengan pertolongan Allah SWT,
mereka berhasil memenangkan pertempuran dan memaksa Uni Soviet untuk mundur.
"Bagi kami, Osama adalah pahlawan karena dia selalu berada
di garis depan, selalu berdiri dan maju lebih dulu dibanding
lainnya" kata Hamza Muhammad, seorang Palestina yang
sekarang mengelola proyek Bin Laden Corp. di Sudan.
"Osama tidak hanya memberikan uangnya, tapi juga
memberikan hidupnya sendiri. Dia datang dari rumahnya
yang nyaman dan nikmat di Saudi dan tinggal bersama
dengan para petani Afghanistan dan Mujahid Arab. Dia
memasak bersama mereka, makan bersama mereka,
menggali parit perlindungan bersama mereka. Begitulah cara Bin Laden".
Ketika Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kembali direnovasi
dan diperluas pada tahun 1980-an, secara pribadi Raja Fahd
menawarkan Osama untuk mengerjakan proyek tersebut
(Masjid Nabawi). Pekerjaan ini diperkirakan akan
memberikan keuntungan bersih senilai 90 juta dollar AS
bagi Bin Laden Corp. Menyadari bahwa tawaran tersebut
akan mengalihkan perhatiannya dari Afghanistan, dan
sekedar memuaskan dirinya dengan pekerjaan renovasi
tersebut, Osama menolak tawaran itu. Dia mengatakan
bahwa kekayaannya selama ini bertambah dan bisnisnya
terus tumbuh dengan uang yang dihabiskannya di medan jihad.
Osama kembali ke rumah dan menjadi seorang selebritis.
Namun ketenarannya sebagai selebritis dengan cepat
memudar ketika ia mulai mengkritik dan mencela kebijakan
Kerajaan Arab Saudi. Saat itu Kerajaan mendapat kritikan
pedas dari para aktivis muslim karena budaya korupsi dan
kegagalan dalam menerapkan Syariat Islam. Semua
kegagalan dan kelemahan Kerajaan tersebut melukai hati
Osama. Puncaknya adalah ketika Raja Fahd
mengijinkan tentara-tentara barat membangun
pangkalannya selama Perang Teluk. Setelah dengan
terbuka mencela berbagai kebijakan-kebijakan tersebut dan
menjadi salah seorang yang masuk dalam daftar orang yang
dicari Kerajaan, Osama memutuskan untuk pindah ke Sudan
pada tahun 1991. Sejumlah rekan-rekannya sesama "Arab
Afghan" yang juga berjuang di Afghanistan ikut menyertainya dan bekerja pada perusahaannya.
Oleh Kerajaan Arab Saudi Osama kemudian dinyatakan
sebagai seorang pelarian dan status kewarganegaraannya dicabut. Kepalanya juga dihargai sejumlah uang.
Di Sudan bisnisnya makin berkembang jauh lebih besar
dibanding di Timur Tengah dan ia membantu pemerintah
negara itu dalam membangun berbagai infrastruktur penting.
Sebuah percobaan pembunuhan dialaminya di sana, namun
ia lolos dengan menderita sejumlah cedera. Sekitar 5 tahun
ia tinggal di sana, menjadi sponsor keuangan atas berbagai
Jihad di berbagai negara seperti di Afghanistan, Bosnia,
Yaman, Chechnya dan tempat lainnya. Pada saat itu
Pemerintah Sudan mengusirnya atas tekanan Pemerintah AS
dengan tuduhan menyediakan dana bagi aktivitas teroris di
dunia. Dengan kekayaan pribadi sekitar 300 juta dollar AS,
dia disebut Pemerintah AS sebagai "seorang yang menjadi
sponsor keuangan utama bagi kegiatan teror para ekstrimis Islam di dunia saat ini".
Atau seperti pernyataan yang dikemukakan secara blak-
blakan oleh seorang pejabat AS, "Osama adalah seekor ikan
besar" dimana reputasi heroiknya membuat gusar AS.
Menurut pejabat ini, "Osama adalah seseorang yang dengan
mudahnya pergi menemui orang lain dan berkata, "Saya
harap anda menulis cek dalam jumlah besar", dan dalam sekejap ia memperoleh apa yang diinginkannya".
Pada musim panas 1996, Osama akhirnya pindah dari Sudan
ke Afghanistan. Dia berada di sana membantu keuangan
jihad dan mengorganisir Mujahidin di seluruh dunia. Setelah
keadaan di Arab Saudi semakin memburuk dengan
dipenjarakannya sejumlah besar intelektual, ulama
dan ratusan orang mujahid muda, setelah sumber daya
negeri dirampok oleh orang-orang barat, setelah
tentara Amerika bercokol dan menguasai Kedua Tanah
Suci Makkah dan Madinah, Osama bin Laden menyatakan bahwa semua ini sudah di luar batas.
Pada akhir Agustus 1996, Osama mengeluarkan pernyataan
pertamanya (Bayan), dalam bahasa Arab sepanjang 12
halaman yang berjudul "Deklarasi Perang". Pernyataan ini
berisi peringatan terakhir kepada Amerika Serikat untuk
segera meninggalkan Kedua Tanah Suci, jika tidak, maka
tindakan militer akan dikenakan terhadap Amerika Serikat
seperti yang telah dilakukan Para Mujahid, atas ijin dan
kehendak Allah SWT, dengan mengusir dan mengalahkan kekuatan superpower Uni Soviet di Afghanistan.
Di bawah ini adalah pernyataan tersebut yang diterjemahkan
dari versi bahasa Inggrisnya, untuk dibaca dengan teliti dan
diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia karena juga
menyangkut masalah umat muslim di seluruh dunia dan bukan hanya di Arab Saudi saja.
"Amerika Serikat telah membangkitkan kemarahan Umat
Muslim. Untuk kebaikan mereka sendiri, Amerika harus meninggalkan Arab Saudi"
Osama bin Laden
DEKLARASI PERANG TERHADAP AMERIKA SERIKAT
YANG SELAMA INI MENGUASAI DUA TANAH SUCI
Sebuah Pesan Dari Osama bin Muhammad bin Laden Kepada
Saudara-Saudara Muslim-nya di Seluruh Dunia, Khususnya di
Jazirah Arab
"Expel the Infidels from the Arab Peninsula"
"Usir Orang-Orang Kafir dari Jazirah Arab"
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhu,
Segala puji hanya bagi Allah SWT semata, kita memohon
perlindungan dan pertolongan kepada-Nya. Kita memohon
ampun atas segala dosa-dosa dan kesalahan hanya kepada-
Nya. Barangsiapa yang memperoleh petunjuk dan tuntunan-
Nya, maka dia tidak akan pernah tersesat selamanya. Dan
barangsiapa yang tersesat, maka dia tidak akan pernah
mendapat petunjuk. Saya bersaksi Tidak Ada Tuhan Selain
Allah, Tidak Ada Sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi Muhammad Adalah Pesuruh dan Utusan-Nya.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (QS Ali-'Imran:102)
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya
Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan kerabat.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"
(QS An-Nisaa':1)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni
bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar" (QS Al-Ahzab:70-71)
Segala puji hanya bagi Allah yang telah berfirman dalam Al-
Quran :
"Syu'aib berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika
aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhan-ku dan
dianugerahinya aku daripada-Nya rezeki yang baik (patutkah
aku menyalahi perintah-Nya?) Dan aku tidak berkehendak
menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku
larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan)
perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada
taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya
kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali" (QS Huud:88)
Segala puji hanya bagi Allah yang telah berfirman dalam Al-Quran :
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik" (QS Ali-'Imran:110)
Shalawat dan Salam disampaikan kepada Hamba-Nya yang mulia yang telah bersabda :
"Sesungguhnya orang-orang yang menerima hukuman Allah
adalah mereka yang bertemu dengan para penindas dan tidak memerangi mereka"
Saudara-sauadara sekalian tentunya telah mengetahui
bahwa saudara-saudara kita, umat Islam di dunia selama ini
tengah mengalami perlakuan buruk dan penderitaan akibat
agresi, tindakan semena-mena dan ketidak-adilan yang
dilakukan oleh para zionis, orang-orang kafir lainnya beserta
sekutu-sekutu mereka. Seluruh perbuatan-perbuatan ini
menggambarkan bahwa nyawa orang-orang muslim bagi
mereka adalah tidak berharga sama sekali, harta serta
kekayaan mereka tidak berhak menjadi milik mereka, karena
itu boleh dirampas dan diambil begitu saja oleh orang-orang
kafir. Darah muslim tumpah di Palestina dan Irak. Masih
teringat oleh kita bagaimana mengerikan dan
menyedihkannya korban-korban pembunuhan dan
pembantaian di Kana, Lebanon. Demikian pula yang terjadi di
Tajikistan, Burma/Myanmar, Kashmir, Assam, Filipina/Moro,
Fatani, Ogadin, Somalia, Erithria, Chechnya dan Bosnia
Herzegovina. Semua kejadian di berbagai tempat tersebut
membuat tubuh kita menggigil dan mengguncang hati kita
semua. Semuanya diketahui dan disaksikan oleh seluruh
dunia, namun tidak ada respon sama sekali atas seluruh
kejadian ini. Sebaliknya, para pelaku, Amerika Serikat dan
kroni-kroni mereka, di bawah ketidak-adilan yang
ditunjukkan oleh PBB, justru melarang orang-orang yang
tercabut hak asasinya itu untuk mengangkat senjata mempertahankan diri mereka.
Umat muslim terbangun dan menyadari bahwa mereka
merupakan sasaran utama orang-orang kafir zionis dan
sekutu mereka. Segala propaganda dengan dalih Hak Asasi
Manusia tenggelam oleh agresi dan kekejaman yang dialami
muslim di dunia. AGRESI PALING BESAR TERHADAP
UMAT MUSLIM DUNIA SEJAK WAFATNYA RASULULLAH
MUHAMMAD SAW ADALAH DIKUASAINYA DUA TANAH
SUCI MAKKAH DAN MADINAH OLEH TENTARA
AMERIKA. Kedua Tanah Suci yang merupakan pondasi dasar
"rumah" Islam, tempat turunnya Wahyu Allah SWT, tempat
dimana Ka'bah yang mulia berdiri tegak, Kiblat seluruh
muslim. Keduanya kini dikuasai oleh tentara Amerika yang
kafir dan sekutu-sekutu mereka (kami meratapi hal ini dan
meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata).
Dalam situasi ini, dimana angin kebangkitan mulai
berhembus di kalangan umat muslim dunia, saya bertemu
dengan saudara-saudara sekalian. Dalam keadaan tiadanya
para Ulama dan Da'i akibat kungkungan gerakan-gerakan
kaum kafir pimpinan AS, dimana mereka sesungguhnya
khawatir bahwa para Ulama dan Da'i ini akan menghasut dan
memimpin umat menghadapi mereka (kaum kafir)
sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh sejarah dimana
para pemimpin seperti Ibnu Taimiyah dan Al'iz Ibnu Abdes-
Salam (semoga Allah merahmati mereka) memimpin
masyarakat mereka. Akibat kekhawatiran tersebut, maka
orang-orang zionis dan sekutu mereka mengambil jalan
kekerasan dengan membunuh dan menahan para Ulama dan
Da'i ini. Mereka membunuh Mujahid Sheikh Abdullah Azzam,
dan menahan Mujahid Sheikh Ahmad Yaseen serta Mujahid Sheikh Omar Abdur-Rahman di Amerika.
Atas perintah Amerika pula mereka menahan sejumlah besar
intelektual, Da'i dan para pemuda di Kedua Tanah Suci, di
antaranya adalah pemuka-pemuka seperti Sheikh Salman al-
Oud'a dan Sheikh Safar al-Hawali dan saudara-saudara
mereka (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa
sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas
kehendak Allah SWT semata). Saya sendiri bersama dengan
anggota kelompok saya merasakan hal ini dimana kami
dilarang untuk berhubungan dengan saudara-saudara kami
umat muslim lainnya. Kami dikejar di Pakistan, Sudan dan
Afghanistan, hal ini yang menyebabkan kami tidak dapat
menghubungi saudara-saudara sekalian untuk waktu yang
cukup lama.
Namun atas rahmat Allah SWT, kami sekarang memiliki
tempat yang aman di Pegunungan Hindukush, Khurasan,
tempat yang menjadi saksi bagaimana kekuatan militer
superpower dunia yang kafir dihancurkan atas ijin dan
kehendak Allah SWT, tempat yang menjadi saksi bagaimana
kekuatan superpower yang didengung-dengungkan itu
dikalahkan oleh Para Mujahid yang berteriak "Allah Akbar" dengan lantangnya.
Mulai hari ini kita bersama-sama akan bekerja untuk
menghapus segala ketidak-adilan yang selama ini dirasakan
oleh umat muslim di seluruh dunia akibat perbuatan orang-
orang kafir zionis dan sekutu mereka. Terlebih lagi setelah
mereka menguasai tanah di Jerusalem, tempat dimana
Rasulullah SAW Yang Mulia atas ijin Allah SWT
melakukan Isra', dan setelah mereka juga menguasai
Kedua Tanah Suci. Kita memohon kepada Allah SWT untuk
melimpahkan kemenangan dan kejayaan bagi kita, Dia-lah
Pelindung kita, Dia-lah Yang Maha Berkuasa. Dari sini kita
bersama-sama akan berdiskusi dan bekerja bagaimana kita
dapat memperbaiki segala sesuatu yang terjadi di lingkungan
dunia muslim dan di Kedua Tanah Suci. Kita berharap dapat
menemukan suatu cara bagaimana kita dapat memperbaiki
hal-hal yang masih harus diperbaiki dan mengembalikan
serta menempatkannya kembali sebagaimana mestinya.
Mengembalikan kembali hak-hak umat, terutama setelah
terjadi berbagai kerusakan dan kehancuran dalam kehidupan
beragama kita. Termasuk juga ketidak-adilan yang melanda
kalangan rakyat dan masyarakat kita, militer kita,
pemerintah dan para pekerja professional, para pemuda dan
orang-orang tua, serta bidang pendidikan. Ribuan bahkan
lebih para penganggur yang merupakan bagian cukup besar
dari masyarakat kita, juga termasuk dalam hal yang harus kita pikirkan.
Ketidak-adilan juga terjadi di sektor industri dan pertanian,
diderita berbagai kalangan baik di pedesaan maupun di kota-
kota, semuanya memang masih harus diperbaiki. Keadaan di
Kedua Tanah Suci bagaikan gunung berapi yang siap
memuntahkan lavanya menghancurkan kaum kafir dan
korupsi yang terjadi. Peledakan bom di Riyadh dan al-Khobar
adalah semacam peringatan bahwa gunung berapi ini siap
meletus akibat berbagai penindasan, penderitaan, ketidak-
adilan yang melanda luas, penghinaan dan kemiskinan serta kemelaratan yang dialami.
Banyak orang yang sangat prihatin atas hidup dan kehidupan
mereka. Hampir setiap orang berbicara mengenai
kemunduran ekonomi, inflasi yang tinggi, membubungnya
utang dan penuhnya penjara sebagai akibatnya. Para
pegawai pemerintah mengeluhkan utang-utang mereka,
mengeluhkan nilai tukar mata uang yang semakin melemah.
Para pengusaha berbicara mengenai utang-utang pemerintah
kepada mereka. Saat ini utang pemerintah terhadap mereka
adalah lebih dari 340 juta Riyal Arab Saudi, belum lagi utang
luar negeri. Orang bertanya-tanya apakah benar kita ini
adalah negeri pengekspor minyak terbesar di dunia? Mereka
malah yakin bahwa keadaan ini merupakan kutukan Allah
SWT akibat berbagai penindasan dan perbuatan haram yang dilakukan oleh penguasa negeri.
Mengabaikan penerapan hukum-hukum Syariat, mencabut
hak-hak rakyat banyak, mengijinkan tentara Amerika
menguasai Kedua Tanah Suci, memenjarakan dan
memperlakukan Ulama dengan tidak adil. Setiap Ulama dan
intelektual terkemuka, seperti halnya para pengusaha,
ekonom dan pemuka masyarakat lainnya telah mengetahui dan menyadari berbagai situasi buruk ini.
Masing-masing kelompok dalam masyarakat berusaha untuk
mencoba memperbaiki keadaan, dimana mereka semuanya
sepakat bahwa negeri ini sedang menuju ke dalam bencana,
yang hanya Allah SWT saja yang mengetahui dengan pasti.
Seorang pengusaha terkenal pernah mengatakan bahwa Raja
Fahd sedang membawa negeri ini menuju bencana besar
(dikatakannya sebagai "sixty six folded disaster"), kami
meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada
daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata.
Sejumlah pangeran berdialog dengan masyarakat mengenai
pemikiran mereka terutama mengenai keprihatinan mereka
atas korupsi, berbagai tindakan represif dan intimidasi yang
berlangsung selama ini. Namun persaingan di antara mereka
demi kepentingan pribadi masing-masing justru semakin
memperburuk keadaan. Dalam keadaan ini rejim yang berkuasa akhirnya kehilangan legitimasi mereka :
(1) Menunda penerapan Hukum Syariat dan
menggantinya dengan hukum buatan manusia. Rejim
berkuasa akhirnya terlibat dalam konfrontasi berdarah
dengan para Ulama dan pemuda (Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya).
(2) Ketidakmampuan rejim ini untuk melindungi negeri
dan rakyatnya dan mengijinkan musuh umat, tentara
Amerika, untuk menguasai tanah ini setelah sekian tahun.
Kehadiran tentara Amerika ini merupakan penyebab utama
situasi buruk ini, terutama dalam sektor ekonomi dimana
banyak uang telah dikeluarkan untuk membiayai pangkalan-
pangkalan militer tersebut. Sebagai akibatnya, dalam industri
minyak tingkat produksi dibatasi dan harga minyak diatur
semaunya oleh Amerika Serikat yang tentunya
menguntungkan ekonomi mereka dan sebaliknya merugikan
ekonomi negeri ini. Negara juga dikenakan harga tinggi
dalam pembelian peralatan militer. Banyak orang bertanya-tanya siapa sesungguhnya rejim yang sedang berkuasa ini?
Banyak pihak, baik secara pribadi maupun berkelompok-
kelompok, yang mencoba menangani situasi dan
menyumbang pemikiran mereka, baik secara langsung
kepada pemerintah atau secara terbuka. Mereka mengirim
surat, laporan, surat peringatan, mengemukakan berbagai
kemungkinan untuk mengkoreksi dan pembaruan atas hal-
hal yang terjadi. Mereka menulis dengan cara mereka sendiri
dan melakukan berbagai diplomasi untuk mencoba
melakukan koreksi dan penyesalan (tobat) atas berbagai
perbuatan salah dan korupsi yang selama ini melanda negeri
dan berpengaruh terhadap hak-hak rakyat banyak dan bahkan mempengaruhi dasar-dasar kehidupan beragama.
Namun sangat disayangkan, rejim berkuasa menolak untuk
memperhatikan dan menampung berbagai usaha dan usulan
yang dilakukan mereka semua dan sebaliknya malah
menertawakan dan menuduh mereka telah bertindak seperti
orang pandir dan sinting. Akibatnya keadaan makin
memburuk, kerusakan dan kejahatan semakin menjadi.
Semua ini terjadi di tempat dimana Kedua Tanah Suci
berada!
Karena itu sudah saatnya untuk bergerak. Sikap dan
pandangan acuh tak acuh serta menutup mata atas berbagai hal ini tidak dapat lagi ditolerir.
Melihat berbagai pelanggaran ini telah mencapai puncaknya
dan menyebabkan kehancuran yang mengancam sendi-sendi
agama, sekelompok kaum intelektual dan ulama yang
didukung oleh ratusan pejabat, pengusaha dan para pemuka
masyarakat menulis surat kepada Raja dan meminta agar
Kerajaan mengambil langkah-langkah perbaikan. Pada bulan
Mei 1991 (1411H), saat Perang Teluk tengah berkecamuk,
sebuah surat yang terkenal dengan "The Famous Letter of
Shawal" yang ditandatangani oleh lebih dari 400 orang
dikirim kepada Raja. Isinya meminta Raja untuk
menghentikan segala bentuk penindasan dan mengambil
langkah-langkah perbaikan. Raja mengacuhkan surat itu dan
menolak usulan tersebut, mengakibatkan situasi semakin
buruk. Namun masyarakat banyak tidak berputus asa dan
kembali mengirim berbagai surat dan permintaan kepada
Raja pada berbagai kesempatan. Salah satunya yang
terkenal adalah "Memorandum of Advise" yang
disampaikan kepada Raja pada July 1992 (Muharram 1413H)
yang menunjuk kepada berbagai permasalahan dan
memberikan usulan pemecahan secara intelektual dan
agamis, menunjukkan sejumlah kelemahan-kelemahan
Kerajaan dan mendesak dilakukannya langkah-langkah
koreksi yang dapat menyelesaikan persoalan. Poin-poin isinya antara lain adalah :
(1) Berbagai intimidasi dan gangguan yang dialami oleh para
pemuka masyarakat, para intelektual, kepala-kepala suku,
para pengusaha, para akademisi dan berbagai individu di seluruh negeri.
(2) Penerapan hukum dan perundang-undangan di negeri
dan pernyataan atas mana yang halal dan yang haram yang
ditetapkan sewenang-wenang tanpa memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan dalam hukum Allah SWT.
(3) Membenahi media massa dan press yang selama ini
menyembunyikan kebenaran dan informasi sesungguhnya.
Media massa menjadi tangan para kaum kafir dalam
menyiarkan berita-berita versi mereka dan menyebarluaskan
berbagai skandal mengenai orang-orang mukmin agar
masyarakat banyak semakin jauh dari agama mereka. Hal ini
ditegaskan Allah SWT dalam kitab-Nya :"Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat
keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi
mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah
Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS An-Nuur:19)
(4) Berbagai perlakuan kejam dan pelecehan terhadap hak asasi manusia.
(5) Situasi ekonomi dan keuangan negeri terutama
mengenai utang yang jumlahnya sangat besar berikut
bunganya yang harus ditanggung pemerintah di masa
datang. Hal ini akan menyebabkan rakyat terbebani hanya
demi kepentingan dan kesenangan segelintir orang saja!!!
Dan kemudian menetapkan berbagai peraturan dan pajak
untuk masalah ini. (Nabi Muhammad SAW bersabda
mengenai seorang wanita yang melakukan perzinahan, "Dia
menyesali perbuatannya dan merasa cukup untuk memohon maaf secara adat saja!!")
(6) Keadaan yang menyedihkan terutama dalam hal
pelayanan umum dan berbagai infrastruktur lain khususnya
jasa penyediaan air, yang merupakan hal yang penting dalam kehidupan rakyat banyak.
(7) Situasi pertahanan dan keamanan negeri, dimana militer
tidak mampu melakukan tugasnya, padahal uang banyak
telah dihabiskan untuk menangani hal ini. Perang Teluk adalah cerminan yang sungguh nyata atas hal ini.
(8) Penundaan pelaksanaan hukum Syariat dan sebaliknya
malah menerapkan hukum buatan manusia.
(9) Dalam penerapan politik luar negeri, memfokuskan pada
bagaimana membantu musuh dalam menghadapi umat
muslim dan sebaliknya mengabaikan kepentingan Islam dan
umat muslim. Kasus Gaza Ariha dan komunis di Yaman
Selatan merupakan contoh yang masih segar dalam ingatan
rakyat banyak, disamping tentunya berbagai kasus-kasus lainnya yang dapat diketengahkan.
Sebagaimana dipahami oleh banyak orang, menerapkan
hukum buatan manusia, tidak mempedulikan hukum Syariat
dan memberikan jalan kepada orang-orang kafir adalah satu
dari sepuluh hal yang membawa kepada kemusyrikan
sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran :
"...Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
kafir" (QS Al-Maaidah:44) ; "Maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya" (QS An-Nisaa':65)
Sekalipun surat-surat tersebut ditulis dengan gaya bahasa
sopan dan diplomatis, mengingatkan pada ketentuan-
ketentuan Allah, memberikan advis dengan tulus dan
sungguh-sungguh, mengingatkan kepada nilai-nilai Islam
yang merupakan hal penting bagi para penguasa dan mereka
yang mengirim surat serta mendukungnya, tidaklah dapat
disebut sebagai mencampuri urusan penguasa. Namun surat
tersebut ditolak, dan orang-orang yang bertandatangan
beserta para pendukung mereka dijadikan bahan tertawaan,
dicekal, dihukum bahkan dipenjarakan. Padahal sudah jelas
bahwa orang-orang ini telah berusaha keras untuk ikut
membantu memecahkan berbagai masalah dengan cara-cara
damai dengan memperhatikan keutuhan negeri dan
mencegah pertumpahan darah, namun mengapa para
penguasa lebih memilih jalan kekerasan?!! Untuk
kepentingan siapa Pangeran Sultan dan Pangeran Nayeff
menciptakan konflik ke arah perang yang justru akan
menghancurkan segalanya? Bahkan dengan cara
menciptakan rasa permusuhan, mengadu berbagai pihak dan
menghasut polisi untuk memadamkan gerakan reformasi.
Mengapa mereka meninggalkan cara-cara damai dan
menerapkan kebijakan cara musuh yang akan menimbulkan
masalah-masalah pada sektor finansial dan sumber daya
umat, dan sebaliknya memberikan rasa aman di negeri ini
kepada zionis Amerika dan sekutu mereka?! Zaki Badr (bekas
Menteri Dalam Negeri Mesir) yang dijadikan asisten Menteri
Dalam Negeri Pangeran Nayeff bahkan dibuang dari
negerinya karena tindak-tanduknya yang kotor dan menindas
masyarakat di sana. Dia malah disambut Pangeran Nayeff
untuk diperbantukan dalam berbagai perilaku penindasan
dan kejahatan lainnya. Dengan tidak adil dia menangkapi
para pemuda terbaik di negeri ini dan menimbulkan
kesedihan dan kesengsaraan kepada ibu dan keluarga
mereka. Apakah rejim ini menginginkan agar masyarakat
dihadapkan pada militer dan diperlakukan dengan buruk
seperti yang terjadi di beberapa negara tetangga?!! Tidak
disangkal lagi, ini adalah cara-cara dan kebijakan yang
ditempuh para zionis Amerika Israel yang akan memberikan
menguntungkan kepada mereka atas situasi seperti ini.
Namun dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, masyarakat
Arab, baik sipil maupun militer menyadari betul cara-cara
yang ditempuh oleh penguasa. Mereka menolak untuk diadu
satu sama lain atau untuk dijadikan alat penguasa untuk
melaksanakan praktek-praktek zionis lewat agen-agen
mereka di dalam negeri. Semuanya sependapat bahwa
keadaan ini sudah tidak beres dan hanya dapat diselesaikan
jika akar masalahnya dibereskan. Adalah penting untuk
menghadapi para musuh yang selama ini telah memecah
belah umat dan menempatkan umat dalam situasi
kebingungan. Para zionis akan dengan cepat menangkal dan
menghentikan semua usaha perbaikan yang muncul di
berbagai negeri-negeri muslim. Segala cara dan metode
mereka gunakan untuk mencapai tujuan mereka. Setiap
gerakan yang muncul akan dihadapkan pada gerakan
bersenjata yang tidak menguntungkan. Kadang-kadang para
pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, yang juga
memahami Ilmu Syariat Islam, diikat dan dipaksa untuk
membingungkan umat dengan mengeluarkan fatwa-fatwa
kebohongan dan menyebarkan informasi negatif mengenai
berbagai gerakan yang terjadi.
Pada saat yang lain, sejumlah orang-orang terkenal
dihadapkan pada perdebatan dengan sejumlah ulama dan
para pemimpin gerakan, yang hanya menghabiskan waktu
dengan membahas isu-isu yang tidak penting dan
mengabaikan hal penting seperti menyatukan umat di bawah
hukum Allah. Segala hal mengenai kebenaran yang terkait
dalam perdebatan ini dieliminir dan diganti dengan sejumlah
kebohongan. Permusuhan pribadi dan sikap berat sebelah
diciptakan di antara para pemuka masyarakat yang hanya
meningkatkan perpecahan dan semakin melemahkan umat.
Hal-hal yang menjadi prioritas untuk diselesaikan akhirnya
menjadi terlupakan sementara pemfitnahan dan pengkafiran
semakin terjadi dan membelenggu umat. Kita harus waspada
terhadap rencana dan tindakan-tindakan keji ini yang
dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri. Jawaban atas hal ini
adalah seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Taimiyah
(semoga Allah SWT merahmati beliau), "Umat Islam harus
menyatukan kekuatan dan saling menopang satu sama
lain untuk menyingkirkan kekafiran yang
membelenggu dunia muslim, walaupun untuk itu harus
menanggung sejumlah kerugian demi menyingkirkan kekafiran yang besar".
Jika terdapat banyak hal yang harus diselesaikan,
maka harus ditetapkan skala prioritas untuk
menyelesaikannya. Iman adalah hal yang paling
mutlak untuk dipelihara terlebih dahulu, setelah itu
barulah berusaha untuk menyingkirkan Amerika dari Kedua
Tanah Suci. Tidak ada hal penting lainnya kecuali iman yang
ditempatkan sebagai prioritas tertinggi. Intelektual Ibnu
Taimiyah berkata, "Untuk membela agama dan iman
adalah tugas pokok kolektif. Setelah memelihara dan
meningkatkan iman, maka tidak ada tugas lainnya
kecuali memerangi orang-orang kafir yang
merusakkan kehidupan dan agama. Tidak ada pra-
syarat untuk kewajiban ini dan orang kafir harus
diperangi dengan kekuatan dan kemampuan terbaik.
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mengusir
orang kafir kecuali dengan gerakan kolektif yang
dilakukan seluruh umat, maka kewajiban lainnya atas
diri muslim adalah membuang jauh-jauh semua
perbedaan yang ada di antara diri mereka sendiri".
Pada saat tertentu, mengabaikan perbedaan-perbedaan ini
akan memberikan dampak yang lebih kecil dibanding dampak
yang diterima akibat penguasaan tanah muslim oleh orang
kafir. Ibnu Taimiyah telah menjabarkan isu ini dan
menekankan pentingnya untuk mengatasi masalah-masalah
besar lebih dulu walaupun akan mendapatkan masalah-
masalah kecil setelah itu. Beliau menjabarkan keadaan umat
dan Mujahidin dan menyatakan bahwa militer yang tidak
menerapkan ajaran Islam tidak berarti dikecualikan dari kewajiban berjihad.
Ibnu Taimiyah, setelah menyebutkan tentang orang-orang
Tartar (Mongol) dan sikap mereka yang merubah hukum
Allah, menyatakan bahwa tujuan terakhir dan tertinggi
setelah mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya serta
menegakkan kalimat-Nya adalah memerangi musuh dalam
berbagai aspek dan cara. Jika bahaya yang mengancam
akibat tidak memerangi mereka adalah lebih besar daripada
memerangi mereka, maka adalah menjadi kewajiban untuk
tetap berperang walaupun dengan maksud tidak murni
menegakkan kalimat Allah (misal karena faktor pemimpin
atau karena orang-orang kafir tersebut tidak menghormati
aturan-aturan Islam).
Melawan dan memerangi kedua bahaya tersebut dengan
menderita pengorbanan yang lebih kecil di antara keduanya
merupakan prinsip dalam Islam dan harus ditaati. Adalah
telah menjadi tradisi di lingkungan Ahlussunnah wal-Jama'ah
untuk bergabung dan memerangi mereka.
Jika keadaan tidak memungkinkan untuk berperang kecuali
dengan bantuan militer orang-orang tak beriman, maka ada
2 kemungkinan : kemungkinan untuk berperang akan
dikesampingkan dan menyebabkan orang-orang yang
memerangi agama dan membuat kerusakan di bumi akan
berkuasa, atau, berperang dengan bantuan orang-orang tak
beriman, menghancurkan bahaya terbesar tersebut dan
menerapkan sebagian hukum Islam (karena tidak adanya
kemungkinan untuk menerapkan secara keseluruhan).
Kemungkinan yang terakhir adalah pilihan yang paling tepat
dalam situasi seperti saat ini. Kenyataannya apa yang
berlangsung setelah masa Imam Rashidoon (peperangan dan
penaklukan wilayah) adalah kemungkinan yang terakhir
tersebut (majmoo' al-Fatawa 26/506). Tidak seorangpun,
termasuk mereka yang buta dan tuli, yang mengingkari
terjadinya berbagai kejahatan dan kerusakan yang tersebar
luas di muka bumi ini, yang mengingkari dosa besar yang
melanda manusia akibat ketidakadilan yang memilukan yang
dilakukan oleh orang-orang kafir. Mereka menginginkan
kedaulatan di bawah hukum Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya, "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar" (QS Luqman:13).
Hukum buatan manusia membolehkan apa yang telah
dilarang oleh Allah seperti misalnya Usury (riba/bunga uang)
dan hal lainnya. "...padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba..." (QS Al-Baqarah:275) Bank-bank
berlomba dalam riba dan menentang perintah Allah dengan
mengerjakan larangan-Nya. Dan semua ini berlangsung di
sekitar Kedua Masjid Haraam di Tanah Suci!
Allah SWT memberikan janji-Nya kepada orang-orang yang
terlibat dalam riba dalam Al-Quran : "Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba)
maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat, maka bagimu
pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya" (QS Al-Baqarah:278-279).
Maka kepada orang-orang "Islam" yang terlibat dalam riba
(sekalipun mereka mengetahui dan percaya bahwa hal ini
adalah berdosa), bagaimana ia mengatakan dirinya patuh
kepada Allah padahal ia melegalkan perbuatan yang telah
dilarang Allah itu. Sekalipun demikian kita masih melihat
bagaimana pemerintah telah menyesatkan dan menarik para
Ulama dan Da'i dari topik yang nyata-nyata mengarah
kepada dosa besar dan kekafiran (kami meratapi hal ini dan
meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT semata).
Dalam keadaan seperti ini, mengusir musuh-musuh kafir
adalah tugas utama. Tidak ada kewajiban lain setelah iman
selain memerangi mereka. Usaha sekuat-kuatnya harus
dilakukan untuk mempersiapkan kewajiban ini dan
meyakinkan umat untuk memerangi Amerika-Israel dan
sekutu-sekutu mereka yang selama ini menguasai Kedua
Tanah Suci dan Tanah Palestina (Masjid Al-Aqsa). Juga
meyakinkan umat untuk tidak saling berbeda pendapat
dan terpecah-belah di antara mereka sendiri, karena jika tidak akan menghadapi konsekuensi buruk antara lain :
(1) Terkurasnya sumber daya umat dimana kerugian
terbesar justru akan diderita umat sendiri
(2) Beratnya beban ekonomi dan keuangan negeri
(3) Rusaknya berbagai infrastruktur yang ada
(4) Terpecah belahnya umat dan masyarakat
(5) Hancurnya industri minyak. Kehadiran tentara Amerika di
darat, laut dan udara di wilayah ini merupakan ancaman
terbesar atas cadangan minyak dunia. Kehadiran mereka
menimbulkan kegusaran di kalangan masyarakat dan
mengancam kehidupan beragama orang-orang mukmin,
melukai hati dan harga diri serta memaksa mereka untuk
menggunakan kekuatan senjata untuk mengusir Amerika
keluar, jadi pertikaian bersenjata akan membahayakan
wilayah ini karena akan menghancurkan industri dan
cadangan minyak yang ada.
Kekayaan dan kepentingan ekonomi yang ada di negara-
negara teluk dan di Kedua Tanah Suci akan hancur dan
memberikan pengaruh buruk pada perekonomian dunia.
Karena itu saya mengingatkan kepada Saudara-Saudara
Mujahid sekalian, untuk melindungi kekayaan ini dan tidak
melibatkannya dalam pertempuran. Kekayaan ini adalah milik
Islam yang dianugerahkan Allah SWT kepada umat-Nya, dan
akan menjadi sumber daya ekonomi yang potensial bagi
Khilafah Islamiyah apabila terbentuk kelak, atas ijin dan
rahmat Allah SWT.
Kita juga memperingatkan kekuatan agresor AS untuk tidak
mencoba menghancurkan kekayaan ini (sebuah kejahatan
yang mungkin akan mereka lakukan pada akhir perang untuk
mencegahnya supaya tidak jatuh ke tangan pemiliknya yang
sah (umat muslim) dan yang akan menyebabkan kerusakan
ekonomi bagi negara-negara pesaing AS di Eropa dan Timur
Jauh, terutama Jepang yang selama ini merupakan salah satu importir minyak besar di kawasan ini).
(6) Terpecahnya wilayah di Tanah Suci serta dianeksasinya
bagian utara oleh Israel merupakan hal yang memang sangat
diinginkan oleh para zionis dan sekutu mereka. Mereka
menganggap bahwa keberadaan sebuah negara besar yang
berpotensi menjelma menjadi Khilafah Islamiyah, atas ijin
dan kehendak Allah SWT, yang memiliki berbagai sumber
daya yang melimpah, merupakan bahaya besar yang
mengancam keberadaan orang-orang zionis di Palestina (dan
hal ini tidak diinginkan oleh mereka).
Ka'bah yang mulia, yang menjadi kiblat muslim dalam ibadah
mereka, adalah simbol persatuan Islam di seluruh dunia.
Karena itu, keberadaan cadangan minyak terbesar di wilayah
Kedua Tanah Suci merupakan kekuatan ekonomi yang besar
bagi dunia Islam.
Para pewaris Kedua Tanah Suci adalah keturunan langsung
nenek moyang mereka, pendahulu mereka (semoga Allah
SWT merahmati mereka semua). Mereka mewarisi cara hidup
(Seerah) nenek moyang mereka sebagai sumber contoh dan
teladan dalam rangka membangun kembali kejayaan umat
dan menegakkan kalimat Allah.
Lebih jauh lagi, keberadaan sejumlah Mujahid di Selatan
Yaman yang memilih untuk bertempur hanya karena Allah,
memberikan sebuah ancaman yang bersifat strategis kepada
para zionis di kawasan ini. Nabi Muhammad SAW bersabda
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, "Sekitar
dua belas ribu mujahid akan muncul dari Aden/Abian,
mereka membantu agama Allah dan Rasul-Nya. Merekalah yang terbaik, di jamanku dan di jaman mereka" (HR Ahmad)
(7) Perselisihan dan perbedaan pendapat bahkan
peperangan di kalangan umat Islam adalah merugikan diri
sendiri, apapun alasannya untuk itu. Kekuatan AS yang akan
mengambil keuntungan dari perpecahan tersebut dan
digunakannya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, kaum kafir internasional.
Saya memanggil Saudara-Saudara pemberani saya semoga
Allah meneguhkan keimanan dan keislaman saudara dan
umat muslim sekalian...
Wahai kalian pelindung umat yang bersatu ini...
Wahai kalian pengawal teguh keimanan umat...
Wahai kalian anak cucu keturunan pembawa obor pemandu
kebenaran dan yang telah menyebarkannya ke seluruh
pelosok dunia...
Wahai kalian anak cucu Sa'd bin Abi Waqqaas, Al-Mothanna
Ibn-Haritha As-Syaibani, Al-Ga'ga' Ibn Amroo Al-Tameemi,
dan orang-orang alim lainnya yang telah berjihad bersama-
sama mereka...
Kalian semua dipanggil untuk bergabung dengan Saudara-
Saudara Mujahid yang lain untuk berjihad karena Allah SWT
semata, demi tegaknya kalimat-Nya dan agama-Nya dan
kembalinya Kedua Tanah Suci dari penguasaan orang-orang
kafir. Inilah tujuan tertinggi agama ini.
Namun rejim yang berkuasa di negeri ini tidak mengindahkan
tujuan ini, malah menghina umat dan menentang perintah
Allah.
Setengah abad yang lalu penguasa rejim berjanji akan
mengembalikan kiblat pertama (Masjid Al-Aqsa) kepada
umat, namun setengah abad kemudian generasi berbeda
memegang kekuasaan dan janjipun hanya tinggal janji.
Masjid Al-Aqsa diserahkan kepada para zionis dan
darah muslim yang tumpah masih mengalir di sana
hingga saat ini.
Di saat umat tidak memperoleh kembali apa yang menjadi
hak mereka atas Masjid Al-Aqsa, tempat dimana Rasulullah
SAW Yang Mulia atas ijin dan kehendak Allah SWT melakukan
perjalanan Isra Mi'raj-nya, rejim yang berkuasa di Arab Saudi
malah kembali mempermainkan umat dengan membuat noda
yang mencemarkan kesucian tanah Makkah dan Madinah
dengan mengundang tentara kafir untuk menjaga dan
mempertahankan kekuasaan mereka.
Orang-orang kristen diijinkan untuk berada dan menguasai
Kedua Tanah Suci, dan karenanya tidak aneh jika Raja
sendiri pada saat ini sudah mengalungkan salib di dadanya
sendiri. Tanah dan negeri ini sekarang terbuka bagi orang-
orang kafir dari utara hingga ke selatan, dari timur hingga ke
barat.
Tanah ini sekarang dipenuhi oleh tentara Amerika dan
sekutu-sekutu mereka.
Rejim yang berkuasa sudah tidak mampu lagi mengendalikan
tanpa bantuan dan pertolongan mereka. Saudara-saudara
sekalian tentu telah mengetahui sendiri maksud dan bahaya
yang ada di balik kehadiran tentara-tentara kafir ini.
Rejim ini telah mengkhianati umat muslim dan mendukung
orang kafir, membantu mereka menghadapi umat muslim.
Tindakan ini merupakan satu dari sepuluh hal yang
membawa kepada kemusyrikan dan de-Islamisasi umat.
Dengan membuka Jazirah Arab bagi orang-orang kafir, maka
rejim ini telah bertindak menentang dan tidak mematuhi
perintah Rasulullah SAW pada saat-saat Beliau menderita
sakit, "Usir orang-orang kafir (politheisme) keluar dari
Jazirah Arab" (HR Bukhari) dan "Jika saya hidup lebih
lama lagi, dan atas ijin Allah SWT, saya akan mengusir
orang-orang Yahudi dan Kristen dari Jazirah Arab" (HR al-Jami' as-Shaghir).
Sudah tidak lagi dapat diterima pernyataan yang
menyebutkan bahwa kehadiran tentara kafir adalah
diperlukan dan keberadaan mereka hanya bersifat
sementara saja untuk melindungi Kedua Tanah Suci.
Hal ini terutama setelah berbagai infrastruktur sipil dan
militer Irak dihancurkan yang menunjukkan betapa bencinya
orang-orang kafir itu terhadap umat Islam dan anak-anak
mereka. Demikian juga gagasan untuk menggantikan tentara
kafir dengan tentara Islam dari berbagai negeri ditolak. Lebih
jauh lagi dasar tuntutan atas hal ini dan tuntutan itu sendiri
sudah dieliminir oleh serangkaian pernyataan yang dibuat
oleh para pemimpin kafir. Pernyataan terakhir diberikan oleh
Menteri Pertahanan William Perry, setelah pemboman Al-
Khobar, "Kehadiran tentara Amerika adalah untuk melindungi
kepentingan Amerika Serikat".
Sheikh Safar Al-Hawali yang masih dipenjarakan (semoga
Allah SWT mempercepat pembebasan beliau) menulis sebuah
buku yang terdiri atas 70 halaman. Di dalamnya beliau
memaparkan sejumlah bukti bahwa kehadiran tentara
Amerika di Jazirah Arab adalah sebuah pra-rencana
pendudukan militer. Rejim ini memperdaya umat muslim
sama dengan ketika Para Mujahid Palestina diperdaya hingga
mengakibatkan dikuasainya Masjid Al-Aqsa oleh musuh. Pada
tahun 1936 (1304H) Para Mujahid Palestina memulai
perjuangan jihad mereka terhadap kekuatan militer Inggris
yang berkuasa di sana. Inggris tidak mampu menghentikan
jihad ini dan kewalahan menghadapi mereka, dan ide setan
mereka memberitahu untuk menghubungi agen mereka Raja
Abdul Aziz. Raja Abdul Aziz mematuhi perintah "tuannya",
Inggris. Dia mengirim dua orang anaknya untuk bertemu
dengan Para Pemimpin Mujahid Palestina dan
menginformasikan mereka bahwa raja menjamin bahwa
janji-janji yang telah diberikan oleh Inggris untuk
meninggalkan wilayah tersebut akan ditepati jika Para
Mujahid menghentikan jihad mereka. Demikianlah, Raja
Abdul Aziz menyerahkan kiblat pertama umat muslim, Masjid
Al-Aqsa kepada musuh. Raja membantu dan memberikan
dukungannya kepada musuh dan mengkhianati umat muslim.
Bukannya memberikan dukungan dan perhatian penuh
kepada perjuangan Mujahidin yang berjuang demi agama
Allah dan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dari
penguasaan musuh, Raja malah bertindak mengecewakan dan mengkhianati umat muslim.
Sekarang, penerusnya, sang anak, Raja Fahd, mencoba
untuk kembali memperdaya umat muslim kedua kalinya
mengikuti jejak bapaknya dengan isunya atas Tanah Suci.
Ketika umat muslim tersinggung dan marah karena
kedatangan tentara kafir ke wilayah Tanah Suci, Raja Fahd
membohongi para Ulama yang ketika itu mengeluarkan
sejumlah fatwa mengenai kedatangan tentara kafir Amerika,
dan juga membohongi para pemimpin Islam di Konferensi
Rabitah yang diadakan di Kota Suci Makkah. Raja
mengatakan, "Masalah ini adalah sederhana saja, Amerika
dan sekutu-sekutunya akan pergi beberapa bulan lagi".
Hingga hari ini, telah 7 tahun berlalu dan rejim yang
berkuasa tetap tidak mampu mengeluarkan mereka dari
negeri ini. Rejim ini tetap tidak mengakui
ketidakmampuannya dan terus membohongi Umat dengan tetap mengatakan bahwa Amerika akan pergi.
Namun kali ini akan berbeda, tidak akan sama dengan
sebelumnya, orang-orang beriman tidak akan jatuh
keduakalinya dalam lubang yang sama! Kegembiraan
diperoleh seseorang karena belajar dari pengalaman sedih
yang dirasakan sahabatnya!!!
Bukannya mendorong militer sendiri untuk menyaingi
kehadiran militer Amerika, rejim ini malahan menggunakan
mereka untuk melindungi kehadiran dan keberadaan
Amerika, sehingga semakin jatuhlah ke dalam kehinaan dan
pengkhianatan (kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa
sesungguhnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas
kehendak Allah SWT semata). Kepada mereka yang berada di
lingkungan militer yang selama ini dijadikan alat oleh
penguasa rejim untuk memusuhi Umat dan menumpahkan
darah mereka, kami mengingatkan sebuah riwayat dari
Bukhari : ("Saya berjanji untuk memerangi mereka yang
memusuhi sahabat-sahabat saya") dimana Rasulullah
Muhammad SAW bersabda : "Pada hari kiamat nanti akan
datang seseorang yang membawa orang lain yang telah
membunuhnya sewaktu di dunia"
Allah SWT bertanya kepada sang pembunuh, "Mengapa
engkau membunuh orang ini?"
Sang tertuduh menjawab, "Aku melakukannya untuk
Kemuliaan-Mu"
Allah SWT berfirman, "Segala Kemuliaan dan Keagungan
adalah Kepunyaan-Ku!"
Kemudian datang dua orang lain yang mengemukakan hal
sama.
Allah SWT bertanya kepadanya, "Mengapa engkau
membunuhnya?"
Sang tertuduh menjawab, "Aku melakukannya untuk
mengagungkan Mr.X"
Allah SWT berfirman, "Keagungan dan Kemuliaan adalah
Kepunyaan-Ku, bukan Mr.X! Maka pikullah semua dosa
orang-orang yang engkau bunuh dahulu (dan masukkan dia
ke dalam neraka!)"
Dalam hadits riwayat An-Nasa'i disebutkan, Sang pembunuh berkata, "Untuk mengokohkan kekuasaan Mr.X"
Sejak saat ini, Saudara-Saudara anda sekalian, Para
Pemuda Kedua Tanah Suci telah memulai jihad mereka
hanya untuk menegakkan agama Allah semata, untuk
mengusir kekuatan musuh yang menguasai Kedua
Tanah Suci. Tidak ada keraguan lagi, Saudara-Saudara
semua tentu ingin ikut mengambil bagian pula agar tercapai
kejayaan Umat dan dibebaskannya Tanah Suci yang sedang
terkungkung. Namun demikian, sebagaimana jelas dan nyata
bagi kita semua, kekuatan kita dengan kekuatan musuh jelas
tidak berimbang, karena itu diperlukan strategi tersendiri
untuk menghadapi musuh, diantaranya dengan
menggunakan kekuatan yang mobile dan bergerak cepat yang bekerja dalam lingkungan rahasia.
Dengan kata lain, Perang Gerilya harus dilakukan
sepenuhnya oleh Para Pemuda, bukan oleh kekuatan
militer negeri.
Sebagaimana Saudara-Saudara ketahui, adalah bijaksana
dalam kondisi sekarang ini jika kekuatan militer negeri tidak
berhadapan langsung dan melakukan perang terbuka dengan
kekuatan musuh (pengecualian dapat terjadi jika hal ini
secara berani dilakukan oleh para individu anggota militer
tanpa melibatkan anggota militer lainnya, dengan kata lain
militer secara institusi tidak terlibat langsung), kecuali
situasinya memungkinkan untuk dicapainya suatu
keuntungan besar dan dapat mengakibatkan kerugian besar
bagi militer musuh (yang dapat mengguncang dan
menghancurkan infrastruktur militer mereka), kemudian
pada gilirannya akan membantu usaha untuk mengusir mereka keluar dari negeri ini.
Para Mujahid, dimana anak dan saudara anda
tergabung di dalamnya, mengharapkan agar anda
mendukung mereka dengan berbagai cara termasuk
dukungan informasi, persenjataan dan material
lainnya.
Para anggota militer diharapkan untuk membantu
menyamarkan operasi-operasi Para Mujahid dan
membantu mereka dengan sekuat tenaga,
menyebarkan rumor, menanamkan rasa takut dan melemahkan semangat di kalangan tentara musuh.
Kami mengingatkan Saudara bahwa rejim yang berkuasa,
dalam rangka menciptakan friksi dan permusuhan di antara
Para Mujahid dengan Saudara, akan berusaha untuk
mengambil jalan kekerasan terhadap kekuatan keamanan
dan militer, kemudian menyalahkan Para Mujahid atas
perbuatan tersebut.
Jangan sampai rejim berkuasa mendapatkan
kesempatan untuk melakukan hal ini. Rejim ini
sepenuhnya harus bertanggung jawab atas apa yang telah
terjadi selama ini, berkuasanya Amerika di Kedua Tanah Suci.
Jadi, usaha sepenuhnya dan terkonsentrasi harus digalang
untuk menghantam, menghancurkan dan membunuh musuh
hingga, atas rahmat Allah SWT, musuh sepenuhnya
dikalahkan. Akan tiba saatnya, atas ijin Allah SWT, dimana
Saudara akan memainkan peranan penting dan menentukan
yang akan menghantar Kalimat Allah SWT bergema di
seluruh pelosok dunia dan suara orang-orang kafir menjadi
hina. Tangan Saudara yang mengepal bagaikan palu godam
akan menghantam para agresor. Saudara akan dapat
menegakkan kehormatan Umat dan mengembalikan hak-hak
Umat serta menjalankan kewajiban agama. Dengan seijin Allah, saya akan membahas hal ini pada saat yang lain.
Wahai Saudaraku sesama Muslim,
Uang yang kalian belanjakan untuk membeli barang-barang
Amerika akan diubah menjadi peluru dan amunisi yang
digunakan untuk memerangi Saudara-saudara kita di
Palestina, dan esok (bisa jadi) akan digunakan untuk
membunuh anak-anak kita di Kedua Tanah Suci ini. Dengan
terus membeli barang-barang mereka, maka kita hanya akan
semakin memperkokoh perekonomian mereka sementara kita semakin tak berpunya dan semakin miskin.
Wahai Saudaraku seagama di Tanah Suci Haramain,
Sungguh mengerikan melihat kenyataan bahwa ternyata
negeri kita malah menjadi pembeli senjata Amerika terbesar
di dunia dan menjadi partner bisnis terbesar di wilayah ini
dengan Amerika, negara yang telah secara terang-terangan
tetap membantu Israel, saudara Zionis-nya menjajah bumi
Palestina, dengan jalan memberikan persenjataan, tentara,
dan bantuan finansial serta membantu penjajah Zionis
tersebut dalam memerangi, mengusir dan membunuh Umat
Islam di sana.
Menghentikan aliran keuntungan dari setiap kegiatan
ekonomi yang mereka lakukan dengan negara kita
merupakan sumbangsih yang sangat penting untuk
membantu Jihad melawan mereka. Mengekspresikan
kemarahan dan kebencian kita kepada mereka
merupakan bentuk dukungan moral yang penting.
Dengan melakukan itu semua, kita telah ikut ambil bagian
dalam upaya (proses) membersihkan tanah suci kita dari
kekuatan Salib dan Zionis, dan mengusir mereka dengan ijin
Allah, serta membuat mereka pergi meninggalkan tanah suci kita dalam keadaan kalah dan terhina.
Kami juga meminta kepada Anda, Saudariku Kaum
Muslimah di negeri Tanah Suci Haramain dan negeri-
negeri lain untuk ikut berperan dalam AKSI
PEMBOIKOTAN barang-barang Amerika.
Jika aksi pemboikotan ekonomi ini diselaraskan
dengan operasi-operasi militer yang dilancarkan Para
Mujahid, maka dengan ijin Allah SWT, sungguh hari-
hari kekalahan musuh akan semakin dekat.
Tetapi, jika Umat Islam tidak bekerjasama dan tidak sudi
menolong Saudara mereka Para Mujahid, dan sebagai
gantinya mereka malah tetap memasok tentara musuh
dengan bantuan keuangan (dengan jalan terus
mengkonsumsi barang-barang buatan mereka dan tidak
melakukan aksi boikot), maka perang akan semakin panjang dan penderitaan Umat Islam akan semakin besar.
Sebelum saya menutup pembicaraan ini, saya ingin
menyampaikan pesan yang sangat penting kepada para
Pemuda Islam, yang di atas pundak mereka inilah akan
terpanggul amanat kejayaan masa depan Umat Muhammad
(Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan
kepada Beliau).
Yang ingin saya sampaikan adalah tentang tugas sejati
para Pemuda Islam dalam menjalani periode yang
kritis dari sejarah Ummah ini. Dalam periode ini hanya
para pemuda, tidak yang lain, yang masih bisa
diharapkan akan mau maju ke depan dan mampu
memikul berbagai tugas berat ini. Ketika orang-orang
terkenal dan berpengaruh enggan untuk menjalankan
tugas mereka dalam membela Islam dan lebih memilih
menyelamatkan diri dan harta mereka masing-masing
dari penindasan, teror, agresi, dan ketidakadilan yang
dilakukan pihak Rejim Pemerintah, Para Pemuda
(Semoga Allah SWT senantiasa melindungi mereka)
telah memilih untuk bangkit mengibarkan Panji Jihad
berjuang melawan kekuatan sekutu Amerika-Zionis
yang saat ini menguasai tanah-tanah suci Islam.
Sementara mereka yang lain itu, yang telah sedemikian
terpedaya oleh kecintaan pada kehidupan dunia yang
materialistik ini, atau mereka yang telah menjadi pengecut
karena teror dari Rejim Pemerintah, telah memilih untuk
memberi legitimasi atas tindakan pengkhianatan terbesar ini,
mengijinkan para musuh menguasai Tanah Suci Haramain
(kami meratapi hal ini dan meyakini bahwa sesungguhnya
tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT
semata).
Kami tidak terkejut atas apa yang telah dilakukan para
pemuda-pemuda kita. Adalah para pemuda yang telah
menjadi penyerta dan pembela Muhammad (Rahmat Allah
SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau),
dan bukankah pemuda juga yang telah membunuh Abu Jahl,
sang Fir'aun Ummah ini?
Para Pemuda kita (Alhamdulillah) telah menjadi penerus terbaik dari generasi terbaik dahulu.
Abdur-Rahman bin Auf (semoga Allah ridha kepadanya)
telah bercerita : "Aku berada dalam kancah Perang Badar
ketika aku melihat dua orang pemuda datang ke hadapanku,
yang pertama dari sebelah kananku dan yang kedua dari
sebelah kiriku. Salah seorang dari mereka bertanya dengan
berbisik kepadaku (supaya temannya yang lain tidak
mendengar), "Wahai Paman, tunjukkan yang mana Abu Jahl
kepadaku".
"Apa yang hendak kamu lakukan terhadapnya?" Tanya
Abdur-Rahman.
"Aku telah diinformasikan bahwa Abu Jahl telah sering
menyiksa Rasulullah SAW. Aku bersumpah Demi Allah, yang
jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika aku melihat Abu
Jahl, tidak akan aku biarkan bayanganku lepas dari
bayangannya, hingga salah satu di antara kami mati".
"Aku merasa takjub dan terkesan sekali", demikian kata
Abdur-Rahman kemudian.
Lalu kemudian pemuda yang lain datang serta menanyakan
dan menyatakan hal yang sama seperti yang pertama
kepadaku. Tiba-tiba aku melihat Abu Jahl di tengah
kerumunan orang. Aku kemudian berkata kepada dua orang
remaja itu, "Kalian lihat? Itulah orangnya yang kalian
tanyakan kepadaku tadi".
Segera kedua pemuda itu melesat berlomba memburu Abu
Jahl. Kedua pemuda tersebut kemudian menghantamkan pedang mereka hingga Abu Jahl tewas.
Allahu-Akbar. Wahai Allah Yang Maha Besar,
Keagungan hanyalah milik-Mu!!!
Dua orang pemuda dalam usianya yang masih sangat
remaja, tetapi dengan kesungguhan yang tinggi, antusiasme,
keyakinan dan izzah (rasa bangga) atas agama Allah ini,
masing-masing dari keduanya menanyakan tentang satu
tindakan pembunuhan yang pasti akan menggoncangkan
kekuatan musuh, yaitu membunuh Abu Jahl, Sang Fir'aun
dari Ummah ini, pemimpin orang-orang kafir Musyrikin dalam
pertempuran Badar.
Sementara peran dari Abdur-Rahman bin Auf, semoga Allah
ridha kepadanya, adalah menuntun dan menunjukkan kedua
pemuda tersebut menuju Abu Jahl.
Begitulah kesungguhan dan antusiasme para pemuda di
masa itu dan begitulah juga kesungguhan dan antusiasme para orang tua mereka.
Inilah sesungguhnya peran yang dibutuhkan dari
mereka yang memiliki kemampuan dan pengetahuan
tentang berperang melawan musuh. Mereka harus
membimbing dan mengajarkan saudara dan putera-
putera mereka tentang hal ini. Sekali saja ini
dilakukan, maka para pemuda kita akan mengulangi
lagi apa yang telah ditegaskan oleh para pendahulu
mereka, "Aku bersumpah demi Allah, jika aku
melihatnya, tidak akan aku biarkan bayanganku lepas
dari bayangannya, hingga salah satu di antara kami mati".
Dan demikian juga kisah Abdur-Rahman bin Auf tentang
Ummayyah bin Khalaf, memperlihatkan kepada kita
keteguhan dan sikap konsisten Bilal (semoga Allah ridha
kepadanya) dalam upayanya menumpas Ummayyah bin
Khalaf, gembong kaum kafir. "Sang gembong kafir adalah
Ummayyah bin Khalaf... tidak layak aku tetap hidup jika dia masih selamat" tegas Bilal.
Beberapa hari yang lalu kantor-kantor berita menurunkan
laporan bahwa Menteri Pertahanan kekuatan Salib Amerika,
mengatakan bahwa peristiwa peledakan di Riyadh dan al-
Khobar telah memberinya satu pelajaran penting, yaitu
bahwa mereka tidak akan mundur walaupun diserang oleh para teroris pengecut.
Kami katakan kepada anda, Menteri Pertahanan, "Bahwa
pernyataan tersebut dapat membuat seorang ibu yang
tengah meratap sedih menjadi tertawa lebar".
"Pernyataan itu sesungguhnya semakin memperlihatkan
ketakutan yang menyelimuti kalian semua!"
"Mana pernyataan gagah anda yang palsu itu ketika terjadi
pemboman di Beirut pada tahun 1983 (1403 Hijriah). Kalian
terserak berantakan menjadi serpihan daging dan puing pada
saat itu, dan sekurang-kurangnya 241 tentara marinir anda
terbunuh".
"Dan mana kegagahan kalian ketika dua ledakan bom
telah memaksa kalian tergesa-gesa meninggalkan
Aden dalam kurun waktu kurang dari 24 jam!"
"Tetapi kasus kalian yang paling memalukan adalah ketika di
Somalia. Saat itu kalian sedang melakukan propaganda
besar-besaran kekuatan Amerika dan menyombongkan
supremasi kepemimpinan negara kalian atas Tata Dunia Baru
setelah era Perang Dingin usai. Kalian datang ke Somalia
dengan puluhan ribu tentara multinasional, termasuk 28 ribu
tentara kalian sendiri. Tetapi ketika puluhan tentara
kalian terbunuh dalam beberapa pertempuran kecil,
dan satu orang pilot kalian tewas dan diseret-seret di
jalan-jalan di kota Mogadishu, kalian pergi dengan
membawa kekecewaan, penghinaan, kekalahan dan
kematian bersama kalian".
"Clinton muncul di depan seluruh dunia mengancam dan
menjanjikan pembalasan dendam, tetapi ancaman ini
ternyata cuma aba-aba persiapan untuk menarik mundur
pasukan kalian".
"Kalian telah dipermalukan Allah dan telah dikalahkan,
kerapuhan dan kemandulan kalian semakin nyata
terlihat".
"Merupakan hiburan bagi hati setiap Muslim dan pelipur lara
di rongga dada bangsa-bangsa beriman melihat kalian dikalahkan di tiga kota Islam, Beirut, Aden, dan Mogadishu".
Saya menegaskan kepada anda, Menteri Pertahanan,
"Putera-putera Tanah Suci Haramain telah berangkat pergi
berjuang memerangi Rusia di Afghanistan, Serbia di Bosnia
Herzegovina, dan saat ini mereka tengah berjuang di
Chechnya (catatan webmaster: Perang Chechnya I 1994-
1996), dan dengan ijin Allah mereka telah memperoleh
banyak kemenangan dan akan menghancurkan rekan kalian,
Rusia. Dan dengan perintah Allah, mereka juga tengah berjuang di kancah Tajikistan".
Saya tegaskan, "Sejak Putera-putera Negeri Dua Tanah Suci
yakin dan percaya penuh bahwa berjuang (jihad) memerangi
Sang Kuffar di seluruh belahan bumi adalah fardhu agama
yang tidak bisa ditawar lagi, maka tentu mereka kemudian
akan lebih antusias lagi, lebih perkasa dan lebih banyak
jumlahnya yang ikut serta dalam kancah perjuangan di bumi
mereka sendiri, tanah kelahiran mereka, dalam rangka
membela dan mempertahankan tempat-tempat suci milik
Ummah, Ka'bah yang mulia, kiblat seluruh Muslim. Mereka
tahu bahwa seluruh Muslim di dunia akan membantu dan
menolong mereka hingga kemenangan tercapai.
Membebaskan tanah-tanah suci milik Ummah adalah
persoalan terbesar yang menjadi pusat perhatian seluruh
Muslim, dan ini merupakan kewajiban setiap muslim di dunia".
Saya tegaskan kepada anda, Menteri Pertahanan, "Bahwa
Para Pemuda ini begitu mencintai kematian seperti anda
yang begitu cinta kepada hidup ini. Mereka mewarisi
keteguhan, harga diri, keyakinan, sikap murah hati, jujur dan
benar, dan kecintaan berkorban, dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Mereka terkenal sebagai orang-orang
pemberani, yang paling pertama terjun ke medan perang dan
tetap tabah berdiri menghadapi musuh betapapun hebatnya
musuh mereka. Mereka mewarisi seluruh nilai-nilai ini dari
para pendahulu mereka (bahkan dari para nenek moyang
mereka di jaman jahiliyah, sebelum Islam). Keseluruhan
nilai-nilai dan tradisi ini semakin dikuatkan dan dilengkapi
dengan bangkitnya Islam sebagaimana ditetapkan oleh
Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa
tercurahkan kepada Beliau), "Aku diutus untuk
menyempurnakan nilai-nilai kebaikan" (Shahih al-
Jami' as-Shaghir). Ketika seorang Raja jahiliyah bernama
Amr bin Hind menghina dan mempermalukan seorang
jahiliyah bernama Amr bin Kulthum, Amr bin Kulthum
memenggal kepala Sang Raja dengan pedangnya, karena ia tidak sudi dihina, ditindas, atau dipermalukan siapapun!"
"Jika Sang Raja menindas rakyat dengan kejamnya,
kami menolak dihina siapapun!"
"Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau
menghina kami?"
"Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau
bekerjasama dengan musuh-musuh kami?"
"Atas ijin dan perintah siapa, Oh Amr bin Hind, engkau
merendahkan martabat kami?"
"Keteguhan kami, wahai Amr, telah menggetarkan banyak
musuh sebelum engkau, tidak ada kata menyerah!"
"Para Pemuda kami mengimani bahwa di balik kematian ada
surga Allah yang indah. Mereka yakin bahwa ikut serta di
dalam pertempuran tidak akan membuat hari kematian
mereka semakin dekat, dan tinggal berpangku-tangan di
rumah juga tidak akan menunda hari kematian mereka walau
sekejap. Bacalah apa yang telah Allah firmankan, "Dan
tidaklah tiap jiwa akan menemui kematian, kecuali
dengan ijin Allah. Segalanya telah ditetapkan" (QS Ali-Imran:145)".
Para Pemuda kami beriman penuh kepada apa yang telah
disabdakan oleh Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan Shalawat
senantiasa tercurahkan kepada Beliau), "Wahai anak, Aku
ajarkan engkau beberapa patah kata, Jagalah Allah (patuhi
seluruh perintah-Nya dan jauhi seluruh larangan-Nya), maka
Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka Allah akan
senantiasa menyertaimu. Jika engkau meminta (suatu
kebutuhan atau keperluan), mintalah kepada Allah. Jika
engkau memohonkan pertolongan, mohonkanlah kepada
Allah. Dan sungguh ketahuilah, jika seluruh dunia berkumpul
untuk memberikan bantuan kepadamu, tidak akan dapat
mereka melakukannya kecuali atas apa yang telah ditetapkan
Allah kepadamu. Dan jika seluruh dunia berkumpul untuk
mencelakakan kamu, tidak akan ada satupun bencana
menimpamu kecuali atas apa yang telah ditetapkan Allah
kepadamu. Pena-pena telah diangkat, tinta-tinta dan kertas
telah mengering, dan apa yang telah ditetapkan tidak akan dapat diubah siapapun" (Shahih al-Jami' as-Shaghir).
Para pemuda kami sungguh mendalami makna dari
ungkapan syair :
Jika kematian adalah suatu kepastian yang telah
ditentukan...
Maka sungguh sangat memalukan jika kita mati
sebagai pengecut...
Atau ungkapan syair yang lain :
Siapa yang tidak menjemput ajal di ujung kilatan
pedang...
Ajal akan datang juga karena sebab yang lain...
Ada banyak sebab kematian... Tetapi mati itu cuma sekali...
Para Pemuda ini beriman kepada apa yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT dan Rasul-Nya (Rahmat Allah SWT dan
Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau) tentang
keagungan Para Mujahidin dan Para Syuhada.
Allah Yang Maha Perkasa telah menetapkan, "...Dan orang-
orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-
nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada
mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Dan
memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka" (QS Muhammad:4-6).
Allah Sang Aziz juga telah menetapkan, "Dan janganlah
kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan
Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya)
mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya"
(QS Al-Baqarah:154)
Rasulullah Muhammad SAW telah bersabda, "Kepada mereka
yang berangkat berjuang di jalan-Nya, Allah akan
menyediakan ratusan ketinggian derajat di Surga, di mana
jarak antara satu derajat dengan derajat yang lain
membentang jauh seperti jarak antara langit dan bumi" (Shahih al-Jami' as-Shaghir)
Rasulullah SAW juga telah mengabarkan, "Yang terbaik di
antara Para Syuhada, adalah mereka yang tetap teguh
berdiri tidak berbalik mundur dalam menghadapi musuh di
medan perang, hingga mereka terbunuh syahid. Mereka
berada di Surga yang paling tinggi. Ar-Rabb (Allah SWT)
tertawa suka kepada mereka. Dan jika Rabb kalian tertawa
kepada hamba-Nya, Dia telah sedemikian ridha kepada sang
hamba tersebut" (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan narasi yang benar dan terpercaya).
"Para Syuhada tidak merasakan derita kematian kecuali
seperti satu cubitan kecil yang engkau rasakan" (Shahih al-Jami' as-Shaghir).
"Allah menjamin hak-hak keagungan Para Syuhada, tetesan
pertama darah syahid mereka akan menjadi pengampunan
bagi mereka dan mensucikan seluruh dosa-dosa mereka,
akan ditunjukkan tempat mereka di Surga, ia akan dihiasi
dengan perhiasan Iman, ia akan dinikahkan dengan para
bidadari-bidadari tercantik, Allah akan melindungi mereka
dari siksa kubur, dan Allah akan melindungi mereka pada
hari Pengadilan kelak, mereka akan memakai mahkota-
mahkota Izzah, yang dihiasi oleh batu-batu permata
manikam yang keindahannya melebihi dunia dan seluruh
isinya, akan dinikahkan bersama tujuh puluh dua Hurr al-'Ain
yang suci (Bidadari Perawan Surga), dan permohonan
syafaat untuk tujuh puluh orang keluarga mereka akan
diterima Allah" (Diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tarmidzi dengan narasi yang benar dan terpercaya).
Para Pemuda ini memahami bahwa balasan memerangi
kalian, orang-orang Amerika, adalah berlipat ganda dari
balasan memerangi orang-orang lain, karena kalian termasuk
golongan ahli kitab. Dalam memerangi kalian, mereka tidak
memiliki keinginan apapun selain bisa mencapai Surga.
Kaum Kafir, para musuh Allah seperti kalian, tidaklah
sama kedudukannya dengan orang-orang yang meneguhkan hatinya, tempat kalian adalah di neraka.
Para Pemuda kami senantiasa menyimak dan mengulang-
ulang firman Allah Yang Maha Perkasa, "Perangilah mereka,
niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan)
tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan
menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati
orang-orang yang beriman" (QS At-Taubah:14).
Mereka sentiasa mengingat sabda Rasulullah (Rahmat Allah
SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau),
"Aku bersumpah demi Allah, yang jiwaku ada dalam
genggaman-Nya, bahwa tidaklah ada satu orangpun yang
terbunuh dalam memerangi mereka hari ini, tetap bersabar
dalam medan pertempuran dan tidak mundur setapakpun,
melainkan Allah pasti akan memimpinnya ke dalam Surga".
Dan penegasan selanjutnya dari Rasulullah (Rahmat Allah
SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Beliau),
"Bersegeralah menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi".
Para Pemuda itu juga senantiasa mengulang-ulang firman
Allah, "Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di
medan perang) maka pancunglah batang leher mereka..." (QS Muhammad:4).
Para Pemuda ini tidak akan memberi Anda (William
Perry) penjelasan, mereka akan mengatakan kepada
Anda bahwa segala urusan di antara kita dalam
persoalan ini tidaklah perlu untuk dijelaskan, yang
kami berikan adalah tindakan nyata, membunuh dan memenggal leher kalian.
Mereka akan menegaskan kepada kalian seperti yang pernah
ditegaskan oleh Bapak pendahulu mereka, Amirul Mu'minin
Harun Ar-Rasyid, kepada Bapak pendahulu kalian, Nagfur,
Kaisar Bizantium, ketika sang Kaisar mencoba untuk
mengancam Umat Islam, "Dari Harun Ar-Rasyid, Amirul
Mu’minin, kepada Nagfur, anjing kekaisaran Romawi,
jawaban kami adalah apa yang akan engkau lihat dan
bukan apa yang akan engkau dengar".
Harun Ar-Rasyid kemudian memimpin pasukan Islam dalam
sebuah pertempuran yang membawa kekalahan dan kehancuran total di pihak Nagfur.
Para pemuda yang kalian tuduh pengecut itu saling bersaing
di antara mereka untuk memerangi dan membunuh kalian.
Dengarkan apa yang telah dikatakan salah seorang dari
mereka, "Para tentara salib hancur menjadi debu ketika
kami meledakkan Al-Khobar". Semangat Para Pemuda
Islam yang berani, tidak gentar menantang bahaya. Jika
kami diancam, dengan kalimat, "Sang Tiran akan membunuh
kalian", maka kami tegaskan bahwa kematian kami adalah kemenangan sejati.
SAYA TIDAK PERNAH BERKHIANAT KEPADA SANG
RAJA,
TETAPI SANG RAJA SENDIRI YANG BERKHIANAT KEPADA KA'BAH, KIBLAT KAMI.
SANG RAJA TELAH MENJANJIKAN TANAH SUCI INI
DIKOTORI OLEH NAJIS ORANG-ORANG KAFIR.
SAYA TELAH BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PERKASA,
UNTUK BERANGKAT MEMERANGI SIAPA SAJA YANG MENOLAK IMAN DAN KEBENARAN.
Selama puluhan tahun mereka telah memanggul senjata di
Afghanistan, dan mereka telah bersumpah kepada Allah
bahwa selama mereka hidup, mereka akan tetap
mengangkat senjata untuk memerangi kalian, hingga Allah
akan meruntuhkan kalian, mengalahkan dan
mempermalukan kalian. Mereka akan tetap mengangkat senjata mereka sambil berkata,
"Wahai William, esok engkau akan tahu siapa sosok
pemuda yang berhadapan dengan sekutu kafirmu!"
Pemuda yang berangkat berperang dengan tersenyum, dan
kembali dari medan perang dengan sebilah pedang yang memerah karena darah.
"Semoga Allah menjagaku untuk tetap menyertai
mereka, Para Ksatria, yang welas asih dalam damai,
tetapi gagah mengganas dalam medan perang, Para
Singa Rimba dengan cakar dan taring bagai bilah-bilah pedang".
"Kuda-kuda perang yang aku pacu membelah lautan
api menjadi saksi".
"Debu pertempuran, dan gemuruh perang yang
mengganas, mempersaksikan aku, pena-pena dan kitab-kitab!"
Sehingga menuduh anak cucu Para Sahabat Rda. (Semoga
Allah SWT ridha kepada mereka semua), dengan menyebut
mereka pengecut, dan menantang mereka dengan penolakan
kalian untuk pergi meninggalkan negeri Tanah Suci
Haramain, seperti menunjukkan ketidakwarasan dan
kegamangan yang engkau derita.
Pelipur lara yang sepadan untuk itu semua berada di tangan
Para Pemuda Islam, seperti sebuah syair mengungkapkan,
Aku bersenang hati mengorbankan harta dan diri...
Bersama-sama Para Ksatria yang tidak pernah mengecewakan...
Para Ksatria yang tidak pernah gentar dan kecut hati
menghadapi maut... Dalam gelombang silih berganti peperangan...
Di tengah bara pertempuran mereka tak peduli...
Mengimbangi keganasan musuh dengan keganasan dan keberanian mereka...
Melancarkan serangan teror terhadap kalian, pada saat kalian
dengan senjata-senjata kalian berjalan dengan sombong di
atas tanah negeri kami, adalah sah dan merupakan
kewajiban secara moral. Ini merupakan suatu hak yang sah
dan dipahami oleh seluruh umat manusia bahkan oleh
seluruh makhluk. Perumpamaan kalian dan
perumpamaan kami, adalah seperti seekor ular berbisa
yang memasuki rumah seseorang, lalu orang tersebut membunuh sang ular.
Para Pengecut adalah mereka yang telah membiarkan
dan mengijinkan kalian memasuki negeri kami, dengan
membawa segenap persenjataan, membiarkan kalian
bebas berkeliaran di tanah negeri kami, bahkan
menyediakan keamanan dan perlindungan kepada kalian.
Para Pemuda itu sangat berbeda dengan tentara anda.
MASALAH ANDA ADALAH BAGAIMANA MEYAKINKAN
TENTARA ANDA UNTUK BERTEMPUR DAN MENAIKKAN
MORAL BERTEMPUR MEREKA,
sementara,
MASALAH KAMI ADALAH BAGAIMANA MENAHAN PARA
PEMUDA ITU UNTUK SABAR MENUNGGU GILIRAN
TERJUN KE DALAM PEPERANGAN. Para Pemuda ini sangat mulia dan berharga.
Mereka tetap teguh berdiri menjadi benteng pembela agama,
pada saat pemerintah menekan para ulama dan menipu
mereka untuk mengeluarkan fatwa yang mengijinkan
dibukanya Tanah Suci Haramain kepada tentara Salib dan
menyerahkan Masjid suci Al-Aqsa kepada tentara Zionis.
Fatwa yang jelas-jelas tidak memiliki dasar sedikitpun
baik menurut Kitabullah Al-Quran maupun Sunnah Rasulullah SAW Yang Mulia.
Memutarbalikkan pengertian sesungguhnya dari ayat-ayat
suci (dengan fatwa tersebut) tidak akan mengubah fakta
sebenarnya atas masalah ini. Mereka, Para Pemuda tersebut,
adalah seperti yang digambarkan di dalam syair berikut :
Aku menolak segala kritik yang dilancarkan oleh
mereka yang telah memilih jalan yang salah...
Aku menolak duduk bersama dengan mereka yang
tetap tenang duduk-duduk ketika negerinya terbakar...
Aku menolak mereka, yang menyangka telah beruntung, padahal sesungguhnya mereka celaka...
Aku sungguh menghormati mereka...
Yang tetap teguh berjalan mengarungi lautan kesulitan
tanpa mengeluh...
Yang tidak pernah berpaling dari tujuan sejati, betapapun rintangan menghalangi jalan...
Yang telah mempersembahkan darahnya untuk
menjadi minyak dian penerang bagi kegelapan jaman
yang bingung ini...
Sungguh aku merasakan luka perih dalam diri... Atas kehilangan Al-Quds negeri suci...
Luka perih yang membakar diriku laksana api...
Tidak akan pernah aku mengkhianati perjanjian suci
denganMu, wahai Allah...
Meskipun seluruh negara sepakat untuk mengkhianati-Mu!!!...
Sebagaimana Ayah pendahulu mereka, Ashim bin Tsabit,
menolak untuk menyerah kepada kaum kafir musyrik
penyembah berhala,
"Atas alasan apa aku menyerah?...
Ketika aku masih berkesanggupan, merentangkan anak panah di atas busurku...
Maut adalah takdir yang benar dan pasti... Dan kehidupan ini bagaimanapun akan berakhir juga...
Jika aku tidak tetap memerangi kalian...
Maka sungguh malang seorang ibu yang melahirkan diriku...
Para pemuda ini menuntut pertanggungjawaban kalian, atas
pembantaian dan pengusiran Umat Islam dan penistaan
tanah-tanah suci yang telah dilakukan oleh saudara Zionis
kalian di Lebanon.
Kalian telah secara terbuka membantu mereka dengan
menyediakan persenjataan dan uang.
Lebih dari 600.000 kanak-kanak Irak telah gugur akibat
kekurangan makanan dan obat-obatan karena agresi/sanksi
tidak adil atas Irak dan seluruh bangsanya. Kanak-kanak Irak
adalah putra-putri kami.
Kalian Amerika, bersama-sama dengan rejim Saudi
bertanggung jawab atas tiap tetes darah yang tumpah
dari tubuh kanak-kanak tak berdosa ini.
Atas dasar seluruh fakta ini, apapun perjanjian yang
telah kalian buat dengan negara kami menjadi tertolak dan tidak berlaku lagi.
Perjanjian Hudaibiyah telah dibatalkan oleh Rasulullah
(Rahmat Allah SWT dan Shalawat senantiasa tercurahkan
kepada Beliau) begitu kaum kafir Quraisy membantu Bani
Bakr memerangi Bani Khuza'a, salah satu sekutu Nabi SAW.
Rasulullah SAW kemudian memerangi kaum Quraisy dan
membebaskan Makkah.
Rasulullah SAW juga telah membatalkan perjanjian dengan
Bani Qainuqa' karena beberapa orang Yahudi mereka
menistakan seorang muslimah, hanya seorang muslimah, di sebuah pasar.
Maka bandingkanlah, kalian telah membantai bahkan ratusan
ribu jiwa Umat Islam dan menguasai tanah-tanah suci
mereka. Menjadi jelas sekarang bahwa mereka yang telah
mengklaim (dengan fatwa-fatwa menyesatkan) bahwa darah
para tentara Amerika (musuh yang telah menjajah tanah-
tanah Islam) harus dilindungi adalah mereka yang tidak lebih
membeo terhadap segala keputusan dan tekanan rejim Arab
Saudi, disebabkan sifat pengecut dan ketakutan mereka
untuk menanggung resiko dan keinginan mereka untuk mencari keselamatan diri sendiri.
Saat ini menjadi kewajiban atas seluruh klan dan suku-suku
di Jazirah Arab untuk bangkit berperang, berjihad di jalan
Allah untuk mensucikan kembali tanah-tanah suci Umat dari
para penjajah.
Allah Maha Mengetahui bahwa darah mereka (para penjajah
itu) adalah halal dan kekayaan mereka adalah ghanimah/fa'i
(pampasan perang).
Allah Yang Maha Agung telah berfirman dalam versi As-Saif,
Pedang, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka
bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu
jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka
dan intailah mereka di setiap tempat pengintaian..." (QS At-Taubah:5).
Para pemuda kami memahami bahwa segala penderitaan dan
penghinaan yang dialami Umat Islam sebagai akibat dari
direnggutnya tanah suci mereka tidak mungkin dihilangkan
atau ditumpas melainkan dengan mengobarkan Jihad.
Sebagaimana sebuah syair berkata :
Benteng-benteng tirani penindasan tidak akan dapat
diruntuhkan melainkan oleh badai hujan peluru...
Orang-orang merdeka tidak akan pernah menyerah...
di bawah keburukan hidup kepemimpinan orang-orang
kafir dan para pendosa...
Segala kehinaan yang mencoreng wajah kita hanya bisa dibersihkan dengan tumpahan darah...
Saya mengingatkan kembali kepada kalian, Para
Pemuda Islam, yang telah berjuang di Afghanistan dan
Bosnia Herzegovina dengan segala kekayaan, pena,
lisan, bahkan dengan diri kalian masing-masing, bahwa pertempuran belum selesai.
Saya ingatkan kembali kepada kalian tentang pembicaraan
antara Malaikat Jibril dan Rasulullah (Rahmat Allah SWT dan
Shalawat senantiasa tercurahkan kepada keduanya) setelah
Perang Ahzab/Khandaq, ketika Rasulullah SAW tengah
kembali ke Madinah dan sesaat sebelum ia meletakkan
pedangnya, Jibril kemudian turun ke bumi dan menegur,
"Apakah Anda akan meletakkan pedang? Demi Allah, Para
Tentara Malaikat belum satupun yang menurunkan senjata
mereka. Segeralah Anda berangkat bersama Para Sahabat ke
tempat Bani Quraiza. Aku akan mendahului ke sana untuk
menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka dan
menggoncangkan pertahanan mereka".
Jibril kemudian berangkat bersama-sama Tentara Malaikat
(Rahmat Allah SWT senantiasa tercurahkan kepada mereka
semua) diikuti oleh Rasulullah bersama-sama Tentara Islam
dari kalangan Sahabat, Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar
(diriwayatkan oleh Bukhari).
Para pemuda ini memahami, bahwa jika seseorang tidak mati
terbunuh, ia pasti akan mati juga, dan kematian yang paling terhormat adalah syahid di jalan Allah, di medan perang.
Mereka bahkan menjadi lebih terobsesi setelah syahidnya
empat orang pahlawan dalam operasi pemboman di Riyadh.
Merekalah Pemuda yang telah menegakkan kembali
kehormatan Umat dan mempermalukan sang penjajah Amerika lewat operasi mereka di Riyadh.
Mereka senantiasa mengingat syair Ja'far bin Abi Thalib,
Komandan Kedua Tentara Islam dalam pertempuran Mu'ta,
ketika dalam pertempuran itu 3.000 orang Tentara Islam
menghadapi lebih dari 100.000 orang Tentara Romawi :
Betapa agungnya Surga... Betapa dekatnya...
Sungguh indah dan nyaman...
Dengan limpahan air minum menyejukkan...
Tetapi orang-orang Romawi...
Neraka hukuman tempat mereka kembali...
Jika aku dan mereka bertemu... Akan aku perangi tiada ragu...
Dan syair Abdullah bin Rawaha, Komandan Ketiga dalam
pertempuran Mu'ta, setelah Ja'far gugur syahid ke hadhirat
Ar-Rafiqul A'la, ketika Abdullah bin Rawaha merasakan
terbersit kegentaran dalam hatinya saat melihat lautan
tentara Romawi :
Wahai jiwa...
Jika engkau tiada menjemput maut sebagai syuhada... Engkau tetap akan mati juga...
Di depanmu...
Telaga kematian telah menunggu!...
Saudara memperoleh apa yang Saudara cita-citakan
sebelumnya, yakni mati syahid, dan Saudara mengikuti teladan yang ditunjukkan Kedua Komandan tersebut!
Para Muslimah (anak-anak, istri, saudari, orang tua) harus
mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Para Muslimah di
jaman Rasulullah SAW dahulu (semoga Allah SWT merahmati
mereka semua). Mereka harus mencontoh cara hidup
(Seerah) serta teladan yang telah ditunjukkan para
pendahulu yang telah membuktikan ketaatan mereka,
keberanian dan keteguhan hati hanya untuk membela agama
Allah semata.
Ingatlah pendirian teguh yang ditunjukkan oleh Fatimah,
putri Abu Bakar as-Shiddiq ketika setelah menerima Islam
beliau berhadapan dengan sepupunya Umar bin Khattab yang
ketika itu belum memeluk Islam, dan menantang Umar, "Hai
Umar, apa yang akan engkau lakukan jika ternyata agamamu
bukanlah agama kebenaran?"
Ingatlah ketaatan yang ditunjukkan Asma', putri Abu Bakar
as-Shiddiq pada saat hijrahnya Rasulullah SAW, ketika itu
Rasulullah SAW dan Abu Bakar sedang bersembunyi di dalam
gua, beliau membawakan makanan bagi Rasulullah SAW dan
ayahnya.
Ingatlah keberanian yang ditunjukkan Ummi 'Umara
(Nasiba binti Ka'b) yang pada Perang Uhud berkeliling
membagikan air kepada Para Sahabat di medan perang, dan
ketika Umat Muslim berada dalam kekalahan beliau
membuang tempat air tersebut dan terjun ke medan perang
dengan pedang terhunus. Beliau ikut melindungi Rasulullah
SAW dari serangan kafir Quraisy hingga mendapat luka pada
12 tempat, salah satunya bahkan menimbulkan cacat parut
permanen!
Para Muslimah harus mencontoh kemurahan hati yang
ditunjukkan para pendahulu mereka yang dengan ikhlas
menjual perhiasan intan permata mereka untuk membiayai perjuangan Islam.
Para Muslimah kita telah membuktikan kesungguhan mereka
hanya untuk menegakkan agama Allah. Mereka memotivasi
anak-anak mereka untuk berjuang di medan jihad
Afghanistan, Bosnia Herzegovina, Chechnya dan di tanah
jihad lainnya.
Kami memohon kepada Allah SWT untuk menerima amal
ibadah dan perbuatan mereka semua, dan semoga Allah SWT
memberikan pertolongan-Nya kepada keluarga mereka,
ayah, suami, anak dan saudara mereka.
Semoga Allah SWT memperteguh iman mereka dalam
berjuang membela dan mengorbankan segala milik mereka
hanya untuk menegakkan Kalimat Allah SWT semata. Mereka
tidak menangisi para pria mereka yang bertempur di jalan
Allah, mereka malah mendorong para pria untuk pergi bertempur.
Para Muslimah memberikan semangat kepada Para Muslim
untuk berjuang di jalan Allah sebagaimana syair berikut :
Arang mencoreng segala keluh kesah...
Jadilah singa di medan laga... Berlari menyongsong api peperangan...
Biarlah aku berkalang tanah dan darah...
Suatu kehormatan untuk gugur... Lebih baik dari dunia yang fana...
Para Muslimah meneguhkan hati mereka untuk berjihad
seperti syair berikut :
Majulah seperti pejuang... Lebih baik dari untaian kata-kata...
Apakah kami akan dibiarkan menjadi mangsa
serigala?...
Yang mencabik-cabik tubuh kami?... Serigala kafir datang dari segenap mata angin...
Dimanakah engkau...
Pejuang gagah menghunus pedang...
Dimanakah engkau... Pejuang pelindung...
Mati adalah lebih baik...
Daripada hidup berkalang hina...
Jika tidak perbuatan keji dan arang di muka tidak akan pernah terbasmi...
Saudara-Saudaraku Umat Muslim di Seluruh Dunia,
Saudara-saudara anda di Palestina dan di Kedua tanah Suci
memanggil Saudara untuk membantu dan berpartisipasi
dalam bertempur melawan musuh, Amerika dan Israel.
Mereka mengharapkan bantuan Saudara semua, apa saja
yang dapat Saudara berikan, apapun kemampuan Saudara,
untuk mengusir musuh, mempermalukan dan mengalahkan
mereka dan mengembalikan kesucian Islam. Allah SWT telah
berfirman dalam Al-Quran, "...Jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,
maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap
kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka..." (QS Al-Anfaal:72)
Wahai Kalian Tentara Allah!
Panggullah senjata kalian dan majulah bertempur!!!...
Tabahkan hati kalian!!!...
Yakinilah diri kalian bahwa gerakan dan kerjasama kalian
untuk menegakkan kemurnian agama adalah di jalan yang
benar dan menyatukan suara Umat Muslim di bawah panji "Tidak Ada Tuhan Selain Allah!!!"...
Dengan segala kerendahan hati kita menengadahkan tangan
dan wajah ke hadhirat Allah Yang Maha Agung, semoga Allah
SWT melimpahkan petunjuk-Nya kepada kita atas segala hal yang telah kita bicarakan di atas.
Ya Tuhan kami, Kami memohon kepada-Mu, bebaskanlah
Para Ulama Mukmin, Cendekiawan Mukmin dan Para Pemuda
kami yang beriman dari penjara mereka. Berilah kekuatan
kepada mereka, berilah pertolongan kepada keluarga mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Kaum Salib telah datang dengan tentara
mereka dan menguasai Kedua Tanah Suci. Kaum Yahudi
telah mempermainkan Masjid al-Aqsa sesuka hati mereka,
tempat yang suci dimana junjungan kami Rasulullah
Muhammad SAW naik ke langit atas ijin-Mu. Ya Tuhan kami,
timbulkan perpecahan di antara mereka, pecahkan kekuatan
mereka, goncangkan bumi tempat mereka berpijak, berilah
kami kekuatan untuk menguasai mereka. Ya Tuhan kami,
kami berlindung kepada-Mu dari segala perbuatan mereka, Engkau-lah perisai kami terhadap mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Datangkanlah hari kekalahan mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Tunjukkanlah kekuasaan-Mu kepada
mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Engkau yang menurunkan Al-Quran,
Engkau yang menguasai awan dan alam raya. Kalahkan
tentara-tentara kafir, Kalahkan mereka dan menangkanlah
kami!!!...
Ya Tuhan kami, Hanya Engkau penolong kami, Hanya
Engkau yang dapat memberikan bantuan kepada kami.
Dengan kekuatan yang Engkau limpahkan kami dapat maju
dan bertempur. Engkau-lah tempat kami bergantung,
Engkau-lah tujuan kami. Ya Tuhan kami, Para Pemuda kami
bersatu padu untuk menegakkan agama-Mu dan keagungan-
Mu. Ya Tuhan kami, berilah pertolongan-Mu kepada mereka dan teguhkan hati mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Berilah kekuatan dan kesabaran kepada
Para Pemuda kami, Tepatkanlah sasaran mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Satukanlah Umat Muslim dan limpahkan
rasa kasih sayang di antara mereka!!!...
Ya Tuhan kami, Limpahkan kepada kami sifat sabar,
tetapkan langkah kami, bantulah kami dalam menghadapi
orang-orang kafir!!!...
Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan beban seperti
yang Engkau pikulkan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau memikulkan kami beban yang
tidak mampu kami memikulnya, maafkan kami, berilah kami
perlindungan-Mu dan berilah kami ampunan-Mu. Engkau-lah
Pelindung kami, berilah kami pertolongan terhadap orang-orang kafir!!!...
Ya Tuhan kami, Berilah petunjuk kepada kami Umat Islam,
tunjukkan bahwa kebenaran orang-orang yang taat kepada-
Mu adalah mulia dan sifat kufur orang-orang kafir adalah
tercela dan hina. Jadikan perbuatan baik sebagai perintah dan perbuatan buruk sebagai terlarang!!!...
Ya Tuhan kami, Limpahkanlah Rahmat-Mu kepada
Pemimpin kami, Rasulullah Muhammad SAW, kepada
Keluarga Beliau, Sahabat-Sahabat Beliau, Pengikut-Pengikut Beliau yang setia hingga hari kiamat nanti!!!...
Akhirnya, Segala Puji Hanya Bagi Allah SWT Semata.
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhu,
Jum'at, 09 Rabiul Tsani 1422H (23 Agustus 2001)
Pegunungan Hindukush, Khurasan, Afghanistan
Osama bin Muhammad bin Laden
top related