uveitis ppt
Post on 05-Aug-2015
390 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UVEITIS
A. Epidemiologi- Penderita umumnya berada pada usia
20-50 tahun. Setelah 70 tahun angkakejadian uveitis mulai berkurang. Pada penderita berusia tua umumnya uveitis diakibatkan oleh toksoplasmosis, herpes zoster, dan afakia
- Insidensi uveitis di Amerika Serikat dan di seluruh dunia diperkirakan sebesar 15 kasus/100.000 penduduk dengan perbandingan yang sama antara laki-laki dan perempuan
B. AnatomiTraktus uvea merupakan lapisan vaskuler yang terdiri atas iris, korpus siliar, dan koroid yang berfungsi untuk mensuplai nutrisi dan merupakan jaringan yang kaya vaskularisai.
Iris- perpanjangan corpus siliaris ke anterior
yang menjadi dua bagian, yaitu kamera oculi anterior dan kamera okuli posterior yang masing-masing berisis humor aqueus
- Vaskularisasi iris didapatkan dari a. ciliaris posrterior longus
- Persarafan iris didapatkan melalui serat-serat didalam nervi siliaris
- Iris membentuk celah pada bagian tengah yang disebut pupil
- Di dalam iris terdapat otot-otot intrinsik yang berfungsi untuk midriasis dan miosis pupil, yaitu m. sphincter pupil dan m. dilatators pupil
- Pupil merupakan lubang celah lensa yang terdapat di antara iris, bentuk bulat, senral, dan isokor
- Reaksi pupil berhubungan dengan tiga aspek pertama, yaitu :
1. Berhubungan dengan cahaya direk dan indirek.
2. Berhubungan dengan close point3. Berhubungan dengan obat-obatan
Korpus siliar- Korpus siliar berbentuk segitiga basis
pada bagian depan iris menempel dan menyebar sampai ke koroid.korpus siliaris terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars plikata, zona posterior, dan pars plana
- Terdiri dari M. siliaris untuk berakomodasi ( longitudinal, radial, dan sirkular) dan procesus ciliaris yang merupakan lipatan-lipatan jaringan pengikat longgar korpus siliaris
- Prosesus siliaris dikelilingi oleh epitel lanjutan retina yang terdiri dari lapisan luar yang terdiri dari jaringan tidak berpigmen, berasal dari sel sensorik, dan menghasilkan humor aqueus yang mengisi kamera okuli dan lapisan dalam terdiri dari sel columnar yang banyak mengandung melanin
- Vaskularisasi dari korpus siliare berasal dari lingkar utama iris
- Saraf sensorik iris adalah melalui saraf-saraf siliaris
Koroid- Lapisan yang banyak mengandung
pembuluh darah mencakup 2/3 luas traktus uvea bagian belakang dan berfungsi untuk member nutrisi untuk retina.
- Koroid terdiri atas empat lapisan, yaitu lamina suprakoidha, lamina vaskulosa, lamina capilarium, dan lamina vitrea atau membrane bruch
- Darah dari pembuluh darah koroid dialirkan melalui empat vena vortex, satu dimasing-masing kuadrn posterior.
C. DefinisiUveitis merupakan peradangan traktus uvea banyak penyebabnya dan dapat mengenai satu atau ketiga bagian secara bersamaan. Bentuk uveitis paling sering adalah uveitis anterior akut (iritis). Bila mengenai bagian tengah uvea disebut siklitis. Biasanya iritis akan disertai siklitis yang disebut iridoiklitis.
Uveitis terdiri atas uveitis anterior dan uveitis posterior. Pemeriksaan uveitis anterior dengan lampu senter dengan kaca pembesar atau slit lamp, sedangkan pada uveitis posterior dengan oftalmoskop.
Uveitis anteriorUveitis anterior adalah radang pada iris (iritis) atau badan siliar (siklitis) dan dapat terjadi bersamaan (iridosiklitis).
1. Iritis Akut Iritis atau peradangan iris yang
biasanya disertai dengan siklitis yang dapat berakhir dengan uveitis menahun.
Iritis akan memberikan rasa sakit, mata merah, dan fotobia
Pada bilik mata depan ditemukan flare dan bila peradangan sangat akut akan ditemukan hifema dan hipopion.
Pupil terlihat miosis dengan tepi irregular akibat rangsangan proses peradangan pada otot sfingter pupil.
Bila tekanan bola mata tinggi hal ini menunjukan terjadinya gangguan pengaliran keluar cairan mata oleh sel radang atau perlengketan pada sudut bilik mata. Tekanan bola mata dapat rendah akibat gangguan fungsi pembentukan cairan mata oleh badan siliar dima terjadi penyulit siklitis atau telah terjadi iridosiklitis
Pengobatan dengan steroid diberikan pada siang hari dalam bentuk tetes dan malam hari bentuk salep, bila perlu sisitemik diberikan dalam dosis tunggal, seling sehari yang tinggi dan kemudian diturunkan sampai dosis efektif.
Steroid dapat juga diberikan subkonjungtiva atau peribulbar
Dapat pula diberikan siklopegik untuk mengurangi rasa sakit, melepas sinekia yang terjadi, dan memberi istirahat pada iris yang meradang.
Penyulit berupa sinekia posterior dan sinekia anterior perifer yang sering ditemukan pada iritis. Glaukoma sekunder sering terjadi pada uveitis akibat tertutupnya trabekulum oleh sel radang atau sisa sel radang. Kelainan sudut dapat dilihat dengan pemeriksaan gonioskopi
2. Iridosiklitis Akut Iridosiklitis merupakan peradangan iris
dan badan siliar yang dapat berjalan akut ataupun kronik
Penyebab iridosiklitis dapat terjadi bersama dengan penyakit sendi, heterokromiksiklitis terinduksi lensa, virus, sifilis, sarkoid, tuberculosis, dan tidak diketahui sama sekali
Iridosiklitis dibedakan menjadi bentuk granulomatosa akut kronik dengan nongranulomatosa akut kronik
Bentuk granulomatosa akut kronik dapat mengenai sembarang traktus uvea, namun lebih seing pada uvea posterior
Bentuk nongranulomatosa akut kronik dapat mengenai bagian anterior traktus uvea, yaitu iris dan corpus siliare.
Iridosiklitis dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut: infeksi eksogen akibat perforasi atau trauma tembus, biasanya kumn masuk kedalam mata melalai tukak sekunder terhadap infeksi daerah sekitarnya seperti tukak kornea, skleritis, dan koroiditis endogen akibat tersumbatnya pembuluh darah mata pada septicemia alergi misalnya, terhadap infeksi fokal tuberluko protein atau pada keadaan buruk akibat menderita diabetes mellitus, rematik, dan penyakit kolagen lainnya
Gejala pada iridosiklitis berupa mata merah akibat terdapatnya injeksi siliar yang disebabkan melebarnya arteri silia anterior
Nyeri mata pada iridosiklitis berupa sakit yang dalam dan bertambah bila mata ditekan
Fotofobia disertai lakrimasi terutama bila melihat sinar kuat
Penglihatan menurun akibat terdapatnya kekeruhan dalam cairan mata didalam bilik mata depan disertai dengan penimbunan didataran belakang kornea
Kornea menjadi keruh atau edema Didalam bilik mata depan terdapat flare Sel yang banyak dapat tertimbun
dibelakang kornea membentuk keratik presipitat (KP). Bila KP banyak mengendap di bilik mata depan akan menjadi hipopion.
Iris akan terlihat kabut sehingga gambaran kripti iris tidak dapat dilihat atau gambaran seperti lumpur
Pupil dapat mnempel pada dataran depan lensa, sehingga disebut sinekia posterior
Pengobatan iridosiklitis adalah melebarkan pupil dengan sulfas aropin 1% 3 kali sehari
keadaan yang berat dapat diberikan steroid sistemin 8-12 tablet dosis tunggal selang sehari
Penyulit yang terjadi pada iridosiklitis dalah katarak kortikal posterior dan katarak ditempat sinekia posterior. Glaucoma terjadi akibat seklusi pupil dan terjadinya perlengketan iris dengan kornea disudut bilik mata atau gonios sinekia.
Uveitis Posterior- Koroiditis adalah peradangan lapis koroid bola
mata yang dapat dalam bentuk: Koroiditis anterior yaitu radang koroid perifer Koroiditis areolar yaitu koroiditis yang bermula
didaerah macula lutea dan menyebar ke perifer
Koroiditis difusa atau diseminata yaitu bercak peradangan koroid yang tersebar diseluruh fundus okuli
Koroiditis eksudatif yaitu koroiditis yang disertai bercak-bercak eksudasi
Koroiditis juksta papil
- EtiologiUveitis posterior dapat disebabkan karena toxoplasmosis, idiopatik, cytomegalovirus retinitis, sistemik lupus eritromatrois, sarcoiditis sindrom retinal nekrosis akut, Epstein-Barr virus retinokoroiditis toxocariasis (sindrom Adamantiades_Bechet’s, sifilis, multiplesclerosis, temporal neuritis, fungal retinitis, dan leukemia.
- Gejala Penurunan penglihatan Injeksi mata Sakit Bintik terbang atau floter Fotofobia
- Tanda Hipopion kekeruhan dalam badan kaca infiltrate pada retina dan koroid edema papil, pembentukan granulomatosa Glaucoma Vitritis morfologi lesi Vaskulitis hemoragi retina parut lama
- Diagnosis Penyebab uveitis posterior sering kali
dapat ditegakkan berdasarkan morfologi lesi, cara onset dan perjalanan penyakit, atau hubungannya dengan penyakit sistemik.
Pertimbangan lain adalah umur pasien, dan apakah timbulnya unilateral atau bilateral.
Tes laboratorium membantu untuk memastikan.
- Pengobatan
Pengobatan pada uveitis posterior sesuai dengan mikroorganisme penyebab.
top related