library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-2... · web viewberasal dari...
Post on 06-Apr-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Definisi Sekolah
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola
yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu
sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah
kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral
(budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola
anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,
sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk
menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.
Pengertian sekolah sendiri adalah suatu lembaga yang memang dirancang
khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru.
Kebanyakan dalam sebuah negara mempunyai model sistem pendidikan formal
yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem ini jugalah yang membuat
para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui serangkaian sekolah
tersebut.
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan
dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat kelak.
2.1.2 Sejarah sekolah di Indonesia
Sebelum masa penjajahan pendidikan yang ada di Indonesia berupa
pendidikan nonformal. Pendidikan ini telah ada sejak Zaman Kerajaan Hindu
(atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dilangsungkan di tempat ibadah,
perguruan atau padepokan. Pendidikan formal di Indonesia mulai dikenal pada
11
12
masa ini, pada awal masa penjajahan sampai tahun 1903 sekolah formal masih
dikhususkan bagi warga Belanda di Hindia Belanda. Beberapa pendidikan
formal telah dibangun. Sekolah yang ada pada masa itu diantaranya :
1. ELS (singkatan dari bahasa Belanda: Europeesche Lagere School)
2. Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
3. HCS atau Hollandsch-Chineesche School
4. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
5. AMS
2.1.3 Tujuan Sekolah
Menurut Zahara Idris, tujuan pendidikan atau sekolah adalah untuk memberi
bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya dalam arti supaya dapat
menggembangkan potensi fisik, emosi, sikap moral, pengetahuan dan
ketrampilan semaksiamal mungkin agar menjadi manusia yang dewasa.
Jadi, tujuan sekolah tidak hanya mengisi otak siswa-siswanya dengan ilmu
pengetahuan saja, tetapi juga mengajarkan aplikasi dari ilmu pengetahuan
tersebut ke dalam dunia pekerjaan yang diminati siswa-siswanya dan membantu
siswa melihat kesempatan-kesempatan yang ada. Agar setiap siswa
mendapatkan gambaran bagaimana lapangan pekerjaannya nantinya dan meraih
sukses dimasa yang akan datang. Dan setiap sekolah juga harus membentuk
karakter yang baik dari dalam diri setiap siswanya, karena tanpa karakter yang
baik mereka tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik pula.
2.1.4 Manfaat Desain Sekolah
Manusia yang hakekatnya mempunyai kemampuan diri untuk menyesuaikan
diri sendiri terhadap lingkungan atau sebaliknya sedikit banyak berpengaruh
terhadap disain-disain wadah kegiatan mereka. Salah satunya adalah bahwa
manusia selalu berusaha untuk merekayasa lingkungan agar sesuai dengan
kondisi dirinya, atau yang dalam phiskologi lingkungan dikenal dengan proses
adjustment. Proses rekayasa lingkungan melibatkan tingkah laku mendesain
(merancang) lingkungan (Sarilto Wirawan Sarwono, Psikologi Lingkungan).
13
Selanjutnya diterangkan bahwa dalam mendisain lingkungan ada dua unsur,
yaitu kelayakan huni (habitability) dan alternatif desain. Telah diketahui bahwa
penerapan konsepsi pendidikan melalui pendekatan merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar pada sekolah adalah dengan menerjemah
kriteria-kriteria desain tersebut pada bangunan yang direncanakan. Disamping
itu perlu diperhatikan motivasi peserta didik yang berhubungan dengan metode
penataan interior dan penyajian elemen-elemen pengisi ruang-ruang dalam dan
di luar kelas, karena hal ini akan mempengaruhi desain, khususnya pada bentuk
dan dimensi ruang.
Motivasi peserta didik ini dapat disebutkan sebagai berikut:
a) Motivasi peserta didik untuk peduli terhadap lingkungannya yang
akrab dan mampu mandiri dengan penataan lay out ruang gerak
sebagai wadah aktifitas-aktifitas peserta didik dalam interaksinya
dangan sesama dan lingkungannya dan kenyamanan, kemudahan
serta kelengkapan elemen– elemen yang mendukung aktivitas
mereka.
b) Motivasi peserta didik untuk aktif dan kreatif yang timbul dari ruang
gerak peserta didik yang leluasa dan melihat hasil-hasil karya peserta
didik yang di pamerkan sehingga kebutuhan akan rasa ingin tahu dan
menambah
pengalamannya.
c) Motivasi peserta didik untuk menjalani kehidupan belajarnya dengan
karakter bebas dan disiplin dengan merasakan suasana tertentu pada
bangunantempat pendidikannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas secara ideal tempat pendidikan harus
mampu menciptakan ruang-ruang gerak bagi para peserta didik, sehingga
tempat pendidikan mampu memuaskan ketiga motivasi tadi dengan
mengguankan metode penataan interior dan penyajian elemen-elemen pengisi
ruang-ruang dalam dan diluar kelas sebagai berikut :
a) Metode penataan ruang Lay out furniture dengan penyajian
intelektual edukatif dan komunikatif yang leluasa baik dalam
bentuk/formasi, ruang gerak yang bebas ataupun kemudahan untuk
14
reformasi yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan belajar
mengajar peserta didik.
b) Metode penyajian artistik/rekreatif dimana ada tempat memamerkan
karya- karya peserta didik dengan mengutamakan unsur-unsur kreatif
dan komunikatif, maupun elemen-elemen lain yang bersifat edukatif
menghiasi ruang-ruang didalam dan diluar kelas.
2.1.5 Definisi Musik
Musik bersumber dari akar kata “muse”. Kata “muse” yang kemudian
diambil alih ke dalam bahasa Inggris jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk “renungan”. Musik lahir dari
kecintaan manusia pada kehidupan dan dilandasi oleh ingatan manusia akan
pengalaman-pengalaman hidupnya.
Musik adalah seni yang paling abstrak sekaligus juga merupakan realitas
fisika bunyi yang memiliki banyak keunggulan untuk membantu pendidikan
watak halus seseorang. Musik telah banyak dikaji oleh para pemikir, kaum
agama, pendidik, dan teoretikus seni, selain sebagai seni musik banyak
digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari tradisi, adat, hiburan, maupun
pendidikan.
Menurut pendapat Soeharto. M pengertian musik adalah pengungkapan
melalui gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan
harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi.
Namun dalam penyajiannya, sering dengan unsur-unsur lain, seperti bahasa,
gerak, atau pun warna. Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi,
yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik
turunnya. Dapat merupakan satu bentuk rangkaian dari sejumlah nada atau
bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik-
turunnya. Dapat merupakan satu bentuk ungkapan penuh atau hanya berupa
penggalan ungkapan. Irama adalah gerak yang teratur yang mengalir, karena
munculnya aksen secara tetap. Keindahan akan lebih terasa oleh adanya jalinan
perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyinya (duration). Disebut juga ritme,
rhythme, atau pun rhytm. Harmoni adalah perihal keselarasan paduan bunyi.
15
Secara teknis meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan sesamanya, atau dengan bentuk keseluruhannya. (Soeharto,1992 :
86)
2.1.6 Penggolongan Jenis Musik
Dalam memainkan ataupun menciptakan sebuah musik tidak hanya asal
memainkan atau menciptakan saja, tapi terdapat aturan dan teori tertentu yang
harus dipenuhi antara lain harmonisasi, ritme, melodi, serta aturan-aturan yang
lain. Penggolongan jenis musik berdasarkan jumlah nada dasar yang dimainkan
dalam satu oktaf adalah :
a. Musik Pentatonis
Yaitu musik yang memiliki aturan bahwa 1 oktaf terdiri dari 5 tangga
nada, umumya lagu-lagu daerah menggunakan jenis musik seperti ini
sehingga dimainkan dengan alat musik daerah dan bahasa dari daerah
masing-masing musik tersebut berasal.
b. Musik Diatonis
Yaitu musik yang menggunakan aturan bahwa 1 oktaf terdiri dari 7
tangga nada, dan dimainkan dari alat musik barat serta dapat
menggunakan bahasa daerah, bahasa nasional, maupun bahasa asing
untuk menyanyikannya.Dari perkembangannya sejak dulu hingga
sekarang, terdapat banyak aliran musik diatonis modern yang beredar
di dunia dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa aliran besar
seperti :
1) Musik Klasik
Musik Klasik lahir di negara Eropa. Jenis musik yang dihasilkan
adalah jenis music diatonis yang mempunyai sifat mantap dan
mandapat pengakuan akan keindahannya oleh kalangan masyarakat
serta masa kehidupan musik ini relatif abadi dari masa ke masa.
2) Musik JazzMusik
Jazz merupakan perpaduan antara musik Afrika dan Eropa yang lahir
di Amerika pada awal abad 20 Di kalangan warga kulit hitam di New
16
Orleans yang kemudian berkembang ke Chicago. Seorang kritikus
musik dan pengamat tekun, John T. Wilson mengatakan bahwa
musik jazz adalah musik peleburan dari segala macam jenis musik
yang mempunyai latar belakang beragam tanpa terlepas dari
kehidupan sosial yang terjadi pada saat itu.
3) Musik BluesMusik
Blues lahir di Amerika sekitar tahun 1892-1893, di kalangan kulit
hitam sebagai bentuk pengungkapan perasaan kalangan warga kulit
hitam yang tertindas karena munculnya gerakan rasis di Amerika
pada waktu itu.
4) Musik PopMusik
Pop lebih mudah hidup dan lebih mudah dihafal masyarakat. Music
ini selalu hadir di setiap masa dan memiliki ciri tersendiri.
5) Musik RockMusik
Rock ditemukan oleh Fats Domino, yang secara tidak sengaja
bermain di atas piano dengan gaya yang dikenal dengan “Ho5nky
Tonk Piano” pada tahun 50an dan merupakan kesinambungan dari
Blues.
6) Musik Kontemporer
Merupakan perpaduan dari berbagai jenis bunyi-bunyian selain dari
alat musik baku/modifikasi atau disebut musik Eksperimental baru.
2.1.7 Jenis Alat Musik
Pada umumnya, alat musik diklasifikasikan sebagai berikut (Marilyn
Kornreich Davies, Music Dictionary, Music Book Company, New York, USA)
a. Kordofon
Yaitu alat musik yang menggunakan dawai. Cara menggunakan dawai dibagi
menjadi
3, yaitu :
Cara gesek,misalnya biola, cello, contrabass.
Cara petik, misalnya gitar, harpa, mandolin.
Cara pukul, misalnya piano.
17
b. Aerofon
Yaitu alat musik yang ditiup/menggunakan udara sebagai sumber bunyi, yang
terbuat dari kayu maupun tembaga seperti flute, clarinet, saksofon, terompet,
trombone, accordion, dan sebagainya.
c. Alat Musik Pukul
Ada 2 macam :
1. Loliofon, adalah alat musik yang bahannya ikut berbunyi (alat perkusi).
Contohnya : triangle, tam-tam.
2. Membranofon, merupakan alat musik yang menggunakan
membrane/kulit supaya menghasilkan suara. Contohnya : tambur,
genderin, ketipung.Menurut peran (fungsi) suatu alat musik dalam
sebuah lagu, alat musik dibedakan menjadi:
a. Alat Musik Melodis Yaitu alat musik yang berfungsi memainkan melodi
(susunan) nada-nada dalam lagu.
b. Alat Musik Harmonis Yaitu alat musik yang berfungsi sebagai
pengiring lagu dengan cara memainkan chord progression. Chord
(akord) merupakan susunan beberapa nada yang berbeda yang
dibunyikan secara bersamaan.
c. Alat Musik RitmisYaitu alat musik yang berfungsi mengatur irama
(Ritme/ketukan) dalam suatu lagu. Alat musik Ritmis umumnya berupa
alat musik pukul.
2.1.8 Akustik Pada Ruang Tertutup
a. Persyaratan Akustik Ruang
Menurut Doelle (1993 : 33) persyaratan kondisi mendengar yang baik dalam
suatu ruang yang besar, antara lain:
1) Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup dalam tiap bagian ruang
yang cukup besar (auditorium, teater, bioskop).
2) Energi bunyi harus didistribusi secara merata dalam ruang.
3) Ruang harus bebas dari cacat akustik, seperti gema, pemantulan yang
berkepanjangan (long delayed reflection), gaung, pemusatan bunyi,
resonansi ruang.
18
4) Bising dan getaran yang mengganggu pendengaran harus dikurangi
cukup banyak dalam tiap bagian ruang.
b. Gejala Akustik Pada Ruang Tertutup
1) Pemantulan Bunyi
Bunyi yang dipantulkan ke dinding dari sumber bunyi, permukaan
yang keras, tegar dan rata, seperti beton, batu, plester atau gelas,
memantulkan hampir semua energi bunyi yang jatuh padanya.
Permukaan pemantul cembung cenderung menyebarkan gelombang
bunyi dan permukaan yang cekung cenderung mengumpulkan
gelombang bunyi pantul dalam ruang.
2) Penyerapan Bunyi
Bunyi yang diserap oleh dinding-dinding melalui bahan penyerap
bunyi seperti bahan berpori, penyerap panel, resonator rongga
(Helmholtz). Peneyrapan bunyi adalah perubahan energi bunyi
menjadi suatu bentuk lain, biasanya panas, ketika melewati suatu
bahan atau ketika menumbuk suatu permukaan. Unsur yang
diperhatikan untuk menunjang penyerapan bunyi dalam akustik
lingkungan:
Lapisan permukaan dinding, lantai dan atap.
Isi ruangan seperti penonton, bahan tirai, tempat duduk
dengan lapisan lunak dan penggunaan karpet.
3) Difusi Bunyi
Bunyi yang disebarkan dari arah sumber bunyi ke dinding, bila
tekanan bunyi di setiap bagian suatu auditorium sama dan gelombang
bunyi dapat merambat dalam semua arah, maka medan bunyi
dikatakan serba sama atau homogen, dengan kata lain difusi bunyi
atau penyebaran bunyi terjadi dalam ruangan. Jenis-jenis ruang
tertentu memerlukan difusi bunyi yang cukup, yaitu distribusi bunyi
secara merata, mengutamakan kualitas musik dan pembicaraan
aslinya, dan menghalangi cacat akustik yang tak diinginkan.Difusi
bunyi diciptakan dengan beberapa cara:
19
Pemakaian permukaan pada elemen penyebar yang tak
teratur dalam jumlah yang banyak sekali, seperti plaster,
pier, balok-balok telanjang, langit-langit yang terkotak-
kotak, pagar balkon yang dipahat dan dinding-dinding
yang bergerigi.
Penggunaan lapisan permukaan pemantul bunyi dan
penyerap bunyi secara bergantian.
Distribusi lapisan penyerap bunyi yang berbeda secara
tak teratur dan acak.
4) Difraksi Bunyi
Difraksi adalah gejala kaustik yang menyebabkan gelombang bunyi
dibelokkan atau dihamburkan sekitar penghalang atau sudut (corner).
Kolom, tembok, dan balok. Difraksi yaitu pembelokan atau
penghamburan gelombang bunyi sekeliling penghalang, lebih nyata
pada frekuensi rendah dari pada frekuensi tinggi. Pengalaman
membuktikan bahwa balkon yang dalam mengakibatkan suatu
bayangan akustik bagi penonton di bawahnya, dan dengan jelas
mengakibatkan hilangnya bunyi frekuensi tinggi yang tidak
membelok sekitar tepi balkon yang menonjol. Hal ini menciptakan
keadaan mendengar yang jelek di bawah balkon.
5) Transmisi Bunyi
Bunyi yang secara tidak langsung ditransmisikan ke luar melalui
dinding.
6) Dengung
Bila bunyi tunak (steady) dihasilkan dalam suatu ruang, tekanan
bunyi membesar secara bertahap, dan dibutuhkan beberapa waktu
(umumnya sekitar 1 second) bagi bunyi untuk mencapai keadaan
tunaknya. Dengan cara sama, bila sumber bunyi telah berhenti, dalam
waktu cukup lama akan berlalu sebelum bunyi hilang (meluruh) dan
tak dapat didengar. Bunyi yang berkepanjangan ini sebagai akibat
pemantulan yang berturut-turut dalam ruang tertutup setelah bunyi
dihentikan disebut dengung.
20
7) Resonansi Ruang
Resonansi ruang akan sangat mengganggu terutama pada sebuah
ruangan yang dituntut memiliki sistem akustik yang cukup baik
karena resonansi ruang akan menjadi distribusi frekuensi bunyi tidak
sama ke seluruh ruangan.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Definisi Sekolah Musik
Sekolah musik merupakan wadah pendidikan musik secara informal yang
mengutamakan pengembangan kemahiran dan keterampilan siswa dalam
bermusik, baik mengolah vokal maupun memainkan alat musik (Banoe, 2003 ;
136). Yang dimaksud sekolah musik disini adalah lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan musik serta memiliki izin dari instansi
pendidikan pemerintah. Ada yang menggunakan nama “sekolah musik” atau “
music school”, dan ada pula yang menyebut dirinya “kursus” atau “music
Course” . pada dasarnya keduanya sama- sama bergerak di dalam pendidikan,
namun jenis musik yang diajarkan serta instrument musik yang ditawarkan
bervatiasi (Benhard, Sandra L,2007 : 23-29).
Pada abad XX, sudah dibentuk suatu organisasi yang bergerak dibidang
musik dan mulai diadakannya gelar Bachelor of Music pada pendidikan formal
musik. Hingga pada saat ini, di Amerika sudah terdapat banyak sekolah musik
formal, baik pada tingkat pendidikan dasar, menengah, hingga pada jenjang
pendidikan tinggi. Sekolah tinggi dibidang musik juga biasa disebut dengan
Conservatory. Conservatory berasal dari bahasa Perancis yakni Conservetoire
adalah lembaga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan musik
formal dibidang performance, teori musik, sejarah musik, memainkan alat
musik dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar pendidikan musik yang umum
di luar negeri adalah Bachelor of Art in Music, Bachelor of Art in Music
Education, Master of Art in Music, Doctor of Music.
21
Sekolah musik di Indonesia dapat digolongkan menjadi sekolah musik
formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademi musik, institusi musik,
dan lembaga pendidikan formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik
non formal berupa lembaga pendidikan kursus musik yang banyak terdapat di
berbagai kota di Indonesia (Purba, dan Pasaribu, 2006 ; 87)
2.2.2 Program-program Sekolah Musik
Sekolah musik mempunyai nilai plus tersendiri. Selain memiliki kurikulum
yang sudah disiapkan dengan baik, sekolah musik juga menyediakan
lingkungan sosial untuk anak bergaul dengan teman sebaya yang memiliki
minat yang sama. Hal ini dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajarnya.
Beberapa sekolah musik juga menyediakan program-program penunjang untuk
memacu semangat anak. Beberapa program yang dapat ditawarkan pada
sekolah musik antara lain adalah :
a) Konser siswa
Acara ini biasa diadakan satu sampai dua kali dalam setahun.
Tujuannya untuk melatih siswa tampil dimuka umum. Konser bisa
diselenggarakan di sekolah, atau tempat-tempat yang disewa, seperti
auditorium atau gedung pertunjukan.
b) Kompetisi
Kompetisi bisa bersifat internal, bisa juga untuk umum. Tujuannya
selain memacu semangat sisiwa, juga untuk mencari bakat-bakat baru.
c) Masterclass
Dalam kegiatan masterclass, sekolah musik mengundang musisi
terkenal atau ahli dibidangnya untuk memberikan pelajaran musik.
d) Ensembel atau Orkestra
Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih anak bermain musik
dalam kelompok. Selain dapat meningkatkan musikalitas, bermain
musik dalam kelompok juga mampu menumbuhkan rasa saling
menghargai dan melatih kerjasama.
22
2.2.3 Alasan Pemilihan Sekolah Musik
Alasan pemilihan sekolah musik adalah faktor-faktor terkait yang menjadi
pertimbangan seseorang memilih sekolah musik tersebut sebagai wadah
mengembangkan kemampuan yang dimiliki seorang siswa, beberapa poin
penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan sekolah musik, antara lain
adalah :
a) Kurikulum
Kurikulum merupakan panduan bagi sekolah musik untuk
mengajarkan musik kepada anak-anak didiknya sehingga mereka
mencapai suatu standar yang diharapkan. Kurikulum tidak statis
melainkan fleksibel dalam mengikuti perubahan zaman.
b) Instruktur / Pengajar
Keberhasilan dari proses belajar mengajar ditentukan oleh kualitas
pengajarnya. Dengan banyaknya sekolah musik maka banyak pula
pengajar-pengajar yang dibutuhkan. Anda berhak mengetahui
kualitas pengajar yang anda inginkan, jangan ragu-ragu untuk
bertanya pengalaman mengajar calon guru anda/anak anda, tanyakan
pengalamannya, latar belakang pendidikannya dan lain-lain.
c) Biaya
Setiap sekolah musik memasang tarif yang bervariasi. Bisa jadi
sekolah musik A jauh lebih murah dengan sekolah musik B atau
sebaliknya. Biaya yang harus anda siapkan yaitu uang pendaftaran,
biaya bulanan, biaya untuk ujian kenaikan tingkat, mengikuti
workshop, konser, dll.
d) Lokasi
Masalah transportasi sering menjadi kendala yang merepotkan jika
tidak diperhitungkan sebelumnya. Perhatikan jarak yang harus
ditempuh, cara mencapai tempat les, dan lama perjalanan.
23
e) Kondisi Sekolah
Selain bangunan abngunan yang kokoh dan terawat, lingkungan yang
bersih juga perlu diperhatikan.Kelas yang ideal perlu memenuhi
persyaratan berikut:
1. Memiliki cahaya yang cukup. Ruangan yang terlalu gelap
atau terlalu terang akan membuat mata cepat lelah.
2. Memiliki sirkulasi udara yang baik. Hampir semua ruang
kelas di sekolah musik saat ini sudah dilengkapi AC. Pastikan
udara tidak lembab atau pengap.
3. Memiliki luas ruang yang cukup, tidak terlalu sempit.
4. Memiliki kualitas penataan akustik di dalam ruang kelas yang
baik sehingga suara yang dihasilkan menjadi optimal.
5. Memiliki ketebalan dinding yang memadai. Ruang kelas
sebaiknya cukup kedap suara sehingga murid dapat belajar
dengan tenang tanpa terganggu suara dari ruang kelas lain.
(Benhard, Sandra L 2007 : 30-41)
2.2.4 Definisi Musik Jazz
Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya budaya
musik abad 20 yang lahir di Amerika Serikat dari proses akulturasi
unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan unsur musik
Eropa. Jazz lahir dari suatu komunitas negro di New Orleans (selatan
Amerika Serikat) terutama setelah berakhirnya perang saudara Amerika
Serikat 1886. Kelahiran jazz banyak dikaitkan dengan proses
perkembangan musik blues, ragtime, dan be bop yang selalu
bersinggungan satu sama lain. Namun, berbeda dengan musik blues,
musik jazz pada dasarnya adalah musik instrumental spontan.
Kreativitas spontan itu tampak pada permainan improvisasi para
pemainnya. Improvisasi adalah tanggapan langsung di tempat atas
situasi musikal. Karakteristik permainan improvisasi musik jazz tampak
pada pendekatan individual cara bermain para musisinya. Jazz sering
dianggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari permainan piano yaitu
dengan munculnya teknik sinkopasi. Sinkopasi merupakan suatu teknik
24
permainan yang menunda jatuhnya ketukan nada dari suatu melodi atau
lagu. Teknik sinkopasi kemudian diiringi ketukan irama yang tetap
sehingga membentuk kesan bertentangan yang dinamis.
Teknik sinkopasi yang berasal dari musik ragtime bertemu
dengan unsur blue note yang menjadi ciri khas musik blues. Ketiga
teknik permainan: improvisasi, sinkopasi, dan blue note membentuk
trilogi yang menjadi ciri khas utama musik jazz. Pada awalnya jazz
hanyalah aktivitas bermusik spontan dengan alat musik. Nyanyian kerja,
spiritual, dan blues menjadi bentuk awal musik jazz. Tema musik jazz
diambil dari musik rakyat, musik hiburan, atau ide spontan.
Melodi pokok jazz lalu dikembangkan dalam permainan
improvisasi yang disebut chorus, yaitu bagaimana permainan
improvisasi sepanjang 32 birama yang bertolak dari suatu progresi akor
atau harmoni. Dari improvisasi jazz ini berkembang gaya swing,
semacam dorongan rasa khas dalam musik jazz. Swing merupakan
dorongan perasaan untuk memberi kesan mengayun, menghentak, atau
mendorong suatu perasaan ritmis dinamis yang membuat musik jazz
terasa ’jazy’ atau nge-jazz. Perasaan swing ini berhubungan dengan
gerak dan tekanan hitungan ritme dalam musik jazz yang disebut detak
atau hentakan. Perasaan swing (mengayun) menjadi unsur keempat yang
menjadi ciri khas musik jazz (John F 2013 : 12-14).
2.2.5 Sejarah Musik Jazz di Indonesia
Awal mula Musik jazz masuk Indonesia pertama kali dibawa oleh
musisi-musisi dari Filipina sekitar pada tahun 30an ke Jakarta dengan
cara bermain musik di sejumlah panggung musik di Jakarta. Bukan
hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan instrumen
angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta.
Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba
dan lainnya. Musik Jazz ini sendiri selalu berkembang dengan makin
banyak bermunculannya musisi-musisi Jazz seperti Jack Lesmana, Ireng
Maulana dan masih banyak lagi hingga tahun 90an hingga sekarang.
Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok
jazz yang terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream,
25
namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan
lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan
Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq
& D’essentials dan masih banyak lagi lainnya. Musisi jazz biasanya
paling banyak bermunculan di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Hal
ini disebabkan arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat
pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival),
sekolah musik jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz.
Seorang yang juga berjasa “mengalirkan” arus jazz ke Indonesia adalah
Peter F. Gontha, seorang pemilik JAMZ dan tidak lain adalah pendiri
Java Jazz Festival.
2.2.6 Jenis-jenis Musik Jazz
Berbagai aliran jazz yang ada antara lain :
Ragtime:
Asal muasalnya musik jazz. Musik yang menyerupai musik
afrika dengan beat dan tone yang menyerupai musik asli afrika.
Vibrant, enthusiastic, and extemporaneous adalah ciri-ciri yang
dapat dikenali
Classic Jazz:
Sering disebut dengan “New Orleans Style”. Aslinya berupa
brass band yang ditampilkan di acara dance dan pesta-pesta
diakhir tahun 1800-an dan awal 1900-an. Instrument musical
dilengkapi dengan clarinet, saxophone, cornet, trombone, banjo,
bass, guitar, drum dan piano. Improvisasi sangat ditekankan
dalam permainannya dan aransemen musikal dapat berbeda dari
setiap penampilannya.
26
Hot Jazz:
Jazz jenis ini dicirikan dengan penyanyi solo yang
berimprovisasi, struktur melodi yang khas, dan biasanya
mempunyai klimaks yang emosional dan “hot”. Rhytm
sectionnya biasanya diiringi oleh gitar, bass, banjo, dan drum
yang meningkat pelan-pelan sehingga mencapai klimaks
(crescendo). Tokoh utama dari aliran ini, siapa lagi kalau bukan
Louis Armstrong.
Chicago Style:
Chicago menjadi pusat kelahiran aliran ini yang inti utamanya
adalah “inventive player”. Dikarakteristikkan dengan aransement
yang inovatif dan harmonis, dan teknik pemainnya yang tinggi.
Tokoh-tokoh utamanya antara lain Benny Goodman, Bud
Freeman, Edie Condon, dan Gene Krupa.
Swing:
Tahun 1930-an menjadi awalnya swing. Karakteristik utamanya:
robust and invigorating. Swing juga sering dikatakan musik
dance. Walaupun bermain secara kolektif, sebuah band swing
dapat menunjukkan performansi solo untuk mengimprovisasi
melodi utamanya. Tokohnya banyak tapi yang sering dijuluki
sebagai The King of Swing adalah Benny Goodman.
Kansas Style:
Aliran ini lahir pada masa The Great Depression sekitar tahun
1920-an dan 1930-an di kota Kansas, USA. Karakteristiknya
adalah gaya yang sangat soulful dan blues. Tokohnya antara lain
Charlie Parker.
Gypsy Jazz:
Aslinya diperkenalkan oleh gitaris Perancis, Django Reinhardt.
Sering dipengaruhi oleh musik rakyat (folk music) dari eropa
27
timur. Sering juga dikenal dengan nama Jazz Manouche. Ciri
utamanya adalah : languid, seductive feel, yang
dikarakteristikkan dengan “quirky cadences” dan “driving
rhytms”.
Bebop:
Berkembang di awal tahun 1940-an. Masih mengandalkan
improvisasi, dalam bop seorang soloist bebas mengeksplorasi
kord selama masih dalam struktur kord yang ada. Bebop berbeda
dari swing, dan terlebih lagi musik dance. Bebop juga menjadi
dasar bagi inovasi-inovasi dari musik jazz. Playernya antara
lain : Charlie Parker (saxophon) dan Dizzi Gillespie (trumpet).
Mainstream:
Lahir kembali dari aliran musik jazz yang tidak terlalu mengikat
pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Aliran ini sering disebut
Modern Mainstream atau Post Bop, dan mempengaruhi aliran
musik yang lain seperti Cool Jazz, Classic, dan Hardbop.
Mainstream juga sering diklasifikasikan sebagai aliran jazz yang
tidak terlalu berhubungan dengan aliran historis dari musik jazz.
Vocalese:
Sering disebut dengan jazz vokal. Mengkombinasikan lyric dan
musik dalam suatu solo instrumental. Secara nature adalah bop,
tapi diutamakan adalah nyanyian solo diiringi grup musik kecil
atau ensembel. Playernya antara lain : Eddie Jefferson dan Jon
Hendricks.
Cool:
Sering dikatakan sebagai “campuran” bebop dan swing jazz.
Aliran ini terbentuk akhir 1940-an dan merupakan “anak
kandung” bebop yang menggabungkan swing dalam tone yang
harmonik dan dinamis. Dijuluki juga “West Coast Jazz”, karena
28
inovasinya banyak berasal dari pantai barat USA, terutama kota
Los Angeles.
Hard Bop:
Salah satu aliran lain dari jazz, yang merupakan anak dari aliran
bebop. Melodi pada hardbop lebih bernuansa “soulful”
dibandingkan bebop, dan terkadang dipengaruhi tema-tema
musik Rhytm & Blues dan musik Gospel. Salah satu inovatornya
adalah pianis Horace Silver.
Bossa Nova:
Campuran dari West Coast Cool, European Classical Harmonies,
dan rhytm Samba Brasil. Sering disebut dengan nama Brasillian
Jazz, dan berkembang di Amerika sekitar tahun 1962. Playernya
antara lain Joao Gilberto, Antonio Carlos Jobim, dan di Amerika
adalah Charlie Byrd dan Stan Getz.
Free Jazz:
Kadang disebut juga dengan “Avante Garde”. Solis dari free jazz
bereksperimen dengan bebas (free) terhadap musiknya. Ornette
Coleman dan John Coltrane adalah contohnya.
Soul Jazz:
Berasal dari Hardbop yang cukup terkenal di awal 1960-an.
Berimprovisasi dengan chord progression, sama seperti bop.
Tokohnya antara lain Horace Silver dengan piano Hammond-
nya.
Groove:
Sering disebut “of-shoot of Soul Jazz”. Groove sering
menggunakan tone-tone dari musik blues dengan fokus terutama
pada rhytms. Musik ini bernuansa gembira dan sering
menyentuh emosi pendengarnya untuk dance, sedangkan blues
29
lebih lambat. Improvisasi solo jarang digunakan dan lebih
mengandalkan musik kolektif.
2.2.7 Alat Musik Jazz
Alat merupakan suatu instrumen penting sabagai sarana dalam
melakukan tindakan, tindakan menghasilkan sebuah musik salah satunya.
Untuk menghasilkan sebuah musik yang memiliki irama, ritme, dan note
menjadikan alat-alat musik memiliki peranan yang sangat besar dalam sebuah
kesatuan musik. yang memiliki karakteristik unik dengan ritme, improvisasi
dan note-note nya.
Berikut ini adalah beberapa alat musik jazz yang lazimnya digunakan
dalam mengiringi lagu-lagu ala jazz : Gitar, gitar bass, saksofon, trombon,
piano, klarinet, trompet, drum, dan double bass. Dari penyebutan beberapa alat-
alat musik tersebut lebih dari dua yang merupakan alat musik khas dan sangat
jarang dijumpai dalam iringan musik-musik pop, rock, dangdut, dan musik-
musik populer media massa. Hal di atas menunjukan adanya keunikan gaya
yang dimiliki oleh musik jazz, dengan ritme-ritme yang dihasilkan oleh alat
musiknya serta improvisasinya. Akan lebih jelas dan rinci jika terdapat
penjelaan mengenai alat-alat musik jazz secara lebih spesifik :
• Gitar, alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari tangan atau alat
petik gitar, bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.
• Gitar bass, salah satu jenis gitar yang pada nadanya, suaranya besar.
• Saksofon, instrumen musik yang masih tergolong dalam keluarga
woodwind, terbuat dari logam dan cara memainkan mengugunakan
sigle-reed seperti halnya klarinet. Alat musik ini pada umumnya
dihubungkan dengan musik popular, big band musik dan jazz. Namun
pada awalnya alat musik ini ditujukan sebagai instrumen orkestra dan
band militer.
• Piano, alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari, bentuk dan fungsi
piano kurang lebih seperti keyboard, yang membedakannya adalah
ukuran dan banyak tuts nya.
30
• Klarinet, sama dengan saksofon yang masih daam keluarga woodwind
dan dimainkan dengan sigle-reed. Penamaan klarinet diambil dari
akhirannya “et” yang berarti kecil, dalam kata Italia “clarino” yang
berarti trompet. Klarinet memiliki ukuran dan pitch yang berbeda-beda,
kata klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet B♭, yang
merupakan klarinet terumum.
• Trompet, alat musik tiup yang terbuat dari logam, terompet terletak
pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon,
Frenc horn dan Bariton. Pitch trompet di B♭. Trompet hanya memiliki
tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure
untuk mendapaykan dana yang berbeda.
• Drum, kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit atau plastik
yang direntangkan dan dipukul dengan tangan ataupun batang (stick).
Dalam musik jazz, drum biasanya mengacu pada drum kit atau drum
set, yang memiliki seperangkat drum dan biasanya terdiri dari bass
drum, snare drum, tom-tom, hi-hat, dan cymbal.
• Biola, alat musik berdawai yang digunakan dengan cara menggesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berlainan dengan
yang lain. Biola memiliki nada yang tertinggi di antara jenis keluarga
biola lainnya.
(Sumber: http://profdee.wordpress.com/2010/12/05/instrumen musik jazz/)
2.3 Hasil Survey Sekolah Musik
2.3.1 Sejarah
2.3.1.1 Sincere Music, Bintaro
Sincere Music berdiri sejak tahun 1967 dan menjadi dealer resmi alat-
alat musik Yamaha dan sekolah musik Yamaha pada tahun 1981. Sistem
pendidikan musik Yamaha oleh Sincere Musik dirancang untuk
mengembangkan kecerdasan kita dengan mengoptimalkan fungsi otak kanan
dan kiri kedua. Ribuan siswa telah dipelajari dalam jaringan sekolah kami dan
31
mengalami efektivitas, menyenangkan suasana dan keahlian sumber daya
sekolah ini.
Sincere Music sebagai sekolah musik Yamaha menyediakan metode
yang unik dan menyenangkan yang memungkinkan setiap orang, mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa, untuk belajar musik dalam sistem pendidikan
yang konsisten baik dalam hal kualitas maupun pelayanan. Program-program
dalam sekolah sincere dirancang untuk berbagai umur dan tingkatan. Mulai dari
pemula, sampai dengan untuk mereka yang ingin memperoleh kemampuan
musik tingkat tinggi, serta mulai dari usia anak-anak pra-sekolah dasar sampai
usia dewasa. Selain itu, Sistem pendidikan di Sincere Music dirancang untuk
mengajarkan dan melatih kemampuan bermusik dan kepercayaan diri para
siswa dari tingkat dasar dengan tujuan untuk mengembangkan potensi dan
meningkatkan kemampuan mereka sehingga mampu mengekspresikan diri
mereka melalui musik.
Sebagai bagian dari komitmen Sincere Music terhadap kemajuan
pendidikan musik di Indonesia, Sincere Music telah membuka 9 cabang
sekolah musik di wilayah Jabodetabek, yaitu di cabang Gandaria City, Bungur
Besar, Cinere, Depok, Bintaro, Gading Serpong, Kalimalang, Mangga Dua
Square dan Villa Melati Mas. Kami akan terus mengabdi, berkarya dan
memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan musik di tanah air.
Sincere music bintaro telah berkembang baru-baru ini yakni kurang dari 5
tahun, namun hal tersebut tidak jadi masalah dengan tingginya kualitas yang
diberikan sincere music bintaro kepada siswa yang ada.
2.3.1.2. Nuansa Musik, Pondok Indah
Nuansa Musik adalah sudah pada tahun 1987 sebagai Dealer Yamaha
musik dan sekolah musik. Sejak itu Nuansa Musik telah tumbuh menjadi
Dealer Yamaha musik terbesar dan sekolah di Indonesia dengan 11 outlet di
Jakarta dan kota-kota sekitarnya dibandingkan dengan dealer yang lain. Namun,
itu tidak menghentikan Nuansa Musik terus menyebarkan sayapnya untuk
memberikan layanan yang lebih baik, pilihan produk dan kepuasan kepada
pelangga. Tepat sekarang, Nuansa Musik telah berevolusi menjadi salah satu
toko Super musik paling terkemuka di Indonesia yang membawa semua yang
32
terbaik menjual merek dengan pilihan terbesar. Saat ini, Derek outlet kami
adalah toko musik terbesar & Sekolah di Indonesia Shopping Mall.
Sistem pembelajaran Nuansa Musik yang diberikan oleh Yamaha Music
School yaitu berupa sistem pengajaran yang disesuaikan dengan usia dan
perkembangan anak, menggunakan pengiring, dan lulusan yang bersertifikat
internasional. Usia siswa mulai dari usia 3 tahun hingga dewasa. Hubungan
Nuansa Musik dengan Yamaha yaitu sebagain suatu franchise sekolah dah toko
alat musik. Yang dimana Yamaha memberikan kebebasan untuk merubah nama
maupun desain dikarenakan pemilik atau managemen yang berbeda namun
tetap mengikuti kurikulum dari Yamaha.
Seperti yang sudah tertulis bahwa Nuansa Musik sudah membuat
gerainya sebanyak 11 outlet di Jakarta khusunya, yaitu di cabang Kelapa
Gading, Pondok Kelapa, Pondok Indah Mall 2, Pondok Pinang, Cibubur, dll.
Nuansa Musik yang berada di dalam Mall Pondok Indah 2 telah berdiri kurang
lebih sekitar tahun 2008, dimana ketika Mall tersebut dibuka, dibuka pula
Nuansa Musik disana. Nuansa Musik yang berada di Pondok Indah Mall 2 ini
termasuk Nuansa Musik yang terdepan dan terpercaya dapat dilihat dari jumlah
siswa yang mencapai angka ratusan.
2.3.1.3 Music School of Indonesia (MSI), Pondok Indah
Music School of Indonesia (MSI) berawal dari sebuah sekolah musik
khusus guitar di daerah Pondok Indah yaitu Guitar School of Indonesia (GSI).
Perkembangan musik di Indonesia yang sangat pesat, maka GSI bertujuan
untuk turut serta memberikan sumbangsih bagi perkembangan musik
Indonesia. Hal ini membuat GSI akhirnya tidak hanya berfokus pada instrument
Guitar saja. Melainkan membuka sebuah sekolah music untuk segala
instrument. Untuk itu GSI mengembangkan bidang pelayanannya, dengan
mendirikan sekolah musik terpadu yang melayani jasa pendidikan musik
informal untuk instrument lainnya seperti Bass, Drum, Keyboard dan bahkan
pendidikan vocal. Dikarenakan hal tersebut, berubahlah nama menjadi Music
School of Indonesia (MSI) .
33
Music School of Indonesia (MSI) adalah sekolah musik yang standard
kualitas yang tinggi pada sisi kegiatan belajar mengajar, pengembangan
kurikulum, bahkan sistem pelayanan terhadap siswa (Student Welfare).
MSI menerapkan hal ini melalui:
• Pelayanan Admission Officer di sekolah musik MSI yang professional,
cekatan dan ramah.
• Standard kualitas para instruktur di sekolah music MSI yang di jaga
dengan Professional Development yang berkesinambungan dan terfokus
pada penajaman keahlian mengajar, sehingga mereka siap dalam
menghadapi dan menangani setiap kesulitan apapun yang mungkin
dialami oleh para siswa dalam pengalaman belajar mengajar di sekolah
musik MSI.
• Mengikutsertakan siswa – siswa sekolah musik MSI untuk
berpartisipasi dalam setiap event yang diadakan sekolah music MSI baik
secara Internal maupun secara eksternal.
Sekolah musik MSI merupakan sekolah musik yang memiliki standard
pendidikan musik terbaik bagi para pecinta musik di Indonesia dengan kualitas
internasional. MSI telah membuka 3 outlet di Indonesia yaitu 2 di Jakarta di
daerah Pondok Indah dan Kelapa Gading serta di Surabaya. MSI yang berada di
daerah Pondok Indah, tepatnya di Arteri berdiri sejak agustus 2010. Hal ini
membuat MSI tetap memacu kualitas sekolahnya agak bisa tetap bersaing di
kehidupan permusikan Indonesia bahkan dunia.
2.3.2 Desain
2.3.2.1 Desain Sincere Music, Bintaro
Sekolah musik Sincere Musik Bintaro yang berlokasi di Ruko Bintaro
Sektor IX Blok C Unit 3 Jl.Bintaro Utama Pesanggrahan - Jakarta Selatan.
34
(Gambar 2.1 Akses Sincere Musik, BintaroSumber:
www.carialamat.com)
Sekolah musik Sincere Musik Bintaro berlokasi diantara ruko-ruko di
daerah bintaro yang tepatnya berada di sektor 9, yang dimana sektor sembilan
merupakan pusat jajanan dan entertaimen dan pendidikan diantara sektor-sektor
yang lain. Hal itu membuat Sekolah musik Sincere Musik Bintaro memiliki
lokasi yang strategis dikarenakan diapitnya lokasi dengan banyaknya tempat
hiburan dan pusat pendidikan seperti sekolah. Selain itu, lokasi yang mudah
dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun umum dengan adanya akses tol
yang langsung keluar di daerah sektor 9. Namun macetnya daerah sektor 9
dibandingkan daerah lain menjadi adanya sedikit kekurangan pada penempatan
lokasi.
Sekolah musik Sincere Musik Bintaro memiliki jam operasional yaitu
pada hari Senin sampai dengan hari Jumat dari pukul 10.00 WIB sampai
dengan pukul 19.00 WIB sedangkan pada hari Sabtu dari pukul 10.00 WIB
sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bangunan yang terdiri dari 4 lantai ini
menyediakan fasilitas belajar bermusik diantaranya adanya : Piano, Gitar,
Drum, Biola, Electris Musik(Gitar, Bass, dll) hingga vocal yang diperuntukan
untuk orang remaja dan dewasa. Kelas dibedakan untuk usia 3 tahun yang
masuk kelas Music Wonderland yaitu, sebuah kelas musik khusus anak
35
berumur 3 tahun yang di dalamnya dibimbing untuk belajar bermain piano.
Setelah itu adanya kelas Junior Music Wonderland untuk usia 4-5 tahun yang
kegunaannya sama dengan kelas Music Wonderland. Diatas umur 5 sudah
dapat bebas memilih instrumen yang ingin dipelajari diluar piano. Didukungnya
oleh jumlah guru sekitar kurang lebih 25 pengajar dengan kapasitas 24 kelas
membuat Sincere Musik menjadi salah satu pusat pendidikan musik yang di
minati di daerah bintaro dan sekitarnya. Dengan memiliki struktur organisasi
sebagai berikut :
(Bagan 2.1 Struktur Organisasi Sincere Musik, Bintaro
Sumber Sekolah Musik Sincere Musik)
Tampak depan gedung Sekolah musik Sincere Musik Bintaro sebagai
berikut :
36
(Gambar 2.2 Tampak depan Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
dikarenakan Sekolah Musik Sincere Musik berada diantara ruko-ruko
disekitarnya maka area entrance menggunakan sebuah pintu kaca (swing door).
Yang di fungsikan agar pengunjung cepat menangkap keberadaan sekolah
musik ini. Serta berfungsi sebagai pencahayaan alami. Konsep yang
ditampilkan oleh sekolah musik Sincere Musik sangat sederhana dengan hanya
memakai rata-rata desain berwarna coklat serta kurangnya elemen estetika yang
ditampilkan membuat konsep desain menjadi terbilang biasa.
Terdapatnya fasilitas-faslitas yang mendukung guna untuk melancarkan
kebutuhan dari aktivitas yang berlangsung di dalam sekolah musik ini. Berikut
ini adalah fasilitas pendukung yang terdapat pada sekolah musik Sincere
Musik:
37
(Gambar 2.3 Lobby Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Area Display
(Gambar 2.4 Area Display Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
38
Area Tunggu
(Gambar 2.5 Area Tunggu Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Piano Kolektif
(Gambar 2.6 Kelas Piano Kolektif Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
39
Kelas Piano Privat
(Gambar 2.7 Kelas Piano Privat Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Keyboard
(Gambar 2.8 Kelas Keyboard Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
40
Kelas Gitar Akustik
(Gambar 2.9 Kelas Gitar Akustik Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Gitar Elektrik
(Gambar 2.10 Kelas Gitar Elektrik Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
41
Kelas Drum
(Gambar 2.11 Kelas Drum Sincere Musik, Bintaro
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
42
2.3.2.2 Nuansa Musik, Pondok Indah
Sekolah musik Nuansa Musik Pondok Indah yang berlokasi di Pondok
Indah Mall 2,Lt 2 no.223, Jakarta Selatan.
(Gambar 2.12 Akses Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber www.googlemaps.com )
Meskipun sekolah musik Nuansa musik ini terletak di dalam sebuah
pusat perbelanjaan akan tetapi lokasi dari sekolah musik ini sangat strategis dan
mudah ditemui serta mudah dicapai melalui kendaraan pribadi maupun umum.
Area lokasi mal tersebut yang berdampingan langsung dengan terminal busway
dapat mempermudah akses pencapaian lokasi. Serta Mall Pondok Indahpun
merupakan Mall yang paling diminati di sekitar Jakarta Selatan.
Sekolah musik Nuansa Musik, Pondok Indah ini memiliki jam
operasional yaitu pada hari Senin sampai dengan hari Jumat dari pukul 10.00
WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB sedangkan pada hari Sabtu dari pukul
10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bangunan yang terdiri dari satu
lantai namun terbilang luas ini karena berada di ujung lantai 2 Pondok Indah
Mall yang dimana ukurannya lebih besar jika dibandingkan yang lain. Sekolah
Nuansa Musik ini menyediakan aktifitas belajar bermusik diantaranya adanya :
Piano, Gitar, Drum, Biola, Electris Musik(Gitar, Bass, dll) hingga vocal yang
diperuntukan untuk orang remaja dan dewasa. Sama dengan semua sekolah dari
bawahan Yamaha Kelas dibedakan untuk usia 3 tahun yang masuk kelas Music
Wonderland yaitu, sebuah kelas musik khusus anak berumur 3 tahun yang di
dalamnya dibimbing untuk belajar bermain piano. Setelah itu adanya kelas
43
Junior Music Wonderland untuk usia 4-5 tahun yang kegunaannya sama dengan
kelas Music Wonderland. Diatas umur 5 sudah dapat bebas memilih instrumen
yang ingin dipelajari diluar piano. Serta diberlakukanya peraturan-peraturan
terkait seperti tidak diperbolehkan makan di dalam kelas serta berbicara terlalu
keras kertika menunggu di ruang tunggu guna untuk agar lancarnya proses
pembelajaran yang berlangsung selama setengah hingga satu jam ini yang
didukungnya oleh jumlah guru sekitar kurang 80 pengajar ahli dengan kapasitas
22 kelas membuat Sincere Musik menjadi salah satu pusat pendidikan musik
yang di minati di daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya. Dengan memiliki
struktur organisasi sebagai berikut :
(Bagan 2.2 Struktur Organisasi Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Nuansa Musik )
Tampak depan gedung Sekolah musik Sincere Musik Bintaro sebagai
berikut :
(Gambar 2.13 Tampak Depan Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
44
dikarenakan Sekolah Musik Nuansa Musik berada sebuah mall maka
desain pintu utama dengan menggunakan pintu kaca (double door) ini serta
jendela kaca yang terbentang sepanjang sekolah musik ini di pergunakan untuk
menarik perhatian para pengunjung mall yang melewati sekolah musik ini.
Serta Nuansa Musik ini di apit oleh 2 toko anak-anak. Berikut lampirannya :
(Gambar 2.14 Toko Sekitar Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Terdapatnya fasilitas pedukung guna untuk melancarkan kebutuhan dari
aktivitas yang berlangsung di dalam sekolah musik ini. Berikut ini adalah
fasilitas pendukung yang terdapat pada sekolah musik Nuansa Musik:
(Gambar 2.15 Window Display Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
45
(Gambar 2.16 Lobby Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Area Display
(Gambar 2.17 Area Display Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
46
Area Tunggu
(Gambar 2.18 Area Tunggu Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Piano Kolektif
(Gambar 2.19 Kelas Piano Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
47
Kelas Piano Privat
(Gambar 2.20 Kelas Piano Privat Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Pantry
(Gambar 2.21 Pantry Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Drum
48
(Gambar 2.22 Kelas Drum Nuansa Musik, Pondok Indah
Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
2.3.2.3 Music School of Indonesia (MSI), Pondok Indah
49
Sekolah musik Music School of Indonesia (MSI), Pondok Indah yang
berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 18B Arteri Pondok Indah Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan.
(Gambar 2.23 Music School of Indonesia (MSI), Pondok Indah
Sumber www.googlemaps.com )
Sekolah musik Music School of Indonesia (MSI) ini terletak di pinggir
jalan Arteri, yang dimana salah satu jalan protokol di daerah Jakarta Selatan,
dan juga sebagai salah satu akses jalan menuju ke Jakarta barat, maka itu
peletakan sekolah musik di daerah senopati merupakan keputusan yang tepat
dikarenakan mudahnya masyarakat melihat sekolah musik ini, selain itu, akses
menuju ke sekolah musik MSI ini sangat mudah, dekatnya lokasi dengan
terminal busway membuat sekolah ini tidak hanya bisa didatangi dengan
kendaraan pribadi saja.
Sekolah musik Music School of Indonesia (MSI) memiliki jam
operasional yakni pada hari Senin sampai dengan Sabtu dari mulai pukul 10.00
WIB sampai dengan pukul 19.00. Bangunan yang terdiri dari 3 lantai ini berada
di sebuah ruko yang memberikan suatu aktifitas musik yang berbeda-beda.
Diantaranya adalah gitar, bass, drum, keyboard serta vocal. Sekolah musik
Music School of Indonesia (MSI) membatasi usia para siswa yang ingin
mengasah kemampuan bermain musiknya yakni remaja dan dewasa, dengan
didukung pula para pengajar ahli yang kurang lebih berjumlah 18 kelas dengan
guru atau pengajaran dari ahli-ahli bidangnya yang berjumlah kurang lebih 22
serta guru tamu yang biasanya dipanggil khusus yang menjadikan Sekolah
50
musik Music School of Indonesia (MSI) menjadi salah satu tujuan mengasah
keahlian musik. Dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :
(Bagan 2.3 Struktur Organisasi Music School of Indonesia (MSI),
Pondok IndahSumber Music School of Indonesia)
Tampak depan gedung Sekolah musik Music School of Indonesia (MSI)
sebagai berikut :
(Gambar 2.24 Tampak depan Music School of Indonesia (MSI),
Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
51
Terdapatnya fasilitas-faslitas yang mendukung guna untuk melancarkan
kebutuhan dari aktivitas yang berlangsung di dalam sekolah musik ini. Berikut
ini adalah fasilitas pendukung yang terdapat pada sekolah musik Music School
of Indonesia (MSI):
(Gambar 2.25 Lobby Music School of Indonesia (MSI), Pondok
Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Piano
52
(Gambar 2.26 Kelas Piano Music School of Indonesia (MSI),
Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Keyboard
(Gambar 2.27 Kelas Keyboard Music School of Indonesia
(MSI), Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
53
Kelas Gitar
(Gambar 2.28 Kelas Gitar Music School of Indonesia (MSI),
Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
Kelas Drum
(Gambar 2.29 Kelas Drum Music School of Indonesia (MSI),
Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
54
Area Display
(Gambar 2.30 Area Display Music School of Indonesia (MSI),
Pondok Indah. Sumber Foto: Nydia Astari, 2014)
2.4 Perbandingan Hasil Survey Sekolah Musik
Perbandingan data dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada setiap hasil survei sekolah musik, hal tersebut
bermanfaat besar sebelum merancang suatu desain sehingga mendapatkan hasil
yang maksimal dikarenakan sebelum mendesain telah mengetahui kekurangan
suatu sekolah musik yang sudah ada dan mengumpulkan kelebihan agar
disatukan menjadi suatu desain yang diinginkan.
2.4.1 Tabel
Setelah melakukan survei dan studi kasus terhadap beberapa sekolah
musik yang berada di sekitar Jakarta, maka hasil survei dari ketiga sekolah
musik tersebut dibuat dalam table agar mempermudah memperlihatkan
perbandingan diantara ke tiga sekolah musik tersebut, berikut tabelnya .
55
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Lokasi
Logo
Arsitektur Bangunan
Resepsionis
Ruang Tunggu
56
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Kelas Piano Kolektif
Ruang kelas piano kolektif tidak
disediakan
Kelas Piano Privat
Kelas Keyboard
Kelas Gitar
Tidak dapat di survey, sedang
berlangsung kelas.
57
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Kelas Drum
Area Penjualan Area Penjualan tidak disediakan.
Wall
Floor
58
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Ceiling
Pencahayaan
Penghawaan
(Tabel 2.1 Survei sekolah musik
Foto: Nydia Astari, 2014)
59
2.4.2 Analisa Hasil Survey
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Lokasi Lokasi Sincere Music berada di
pusat hiburan dan pusat pendidikan di daerah bintaro.
Serta memiliki akses tol untuk mempermudah
pencapaian lokasi.
Lokasi Nuansa Music berada di
pusat kota, tepatnya di sebuah
mall yang dijadikan salah
satu tempat tujuan favorit di daerah Jakarta selatan, dan memiliki
akses kendaraan umum yaitu busway yang berdampingan dengan mall
tersebut.
Lokasi MSI berada di pinggir jalan protokol
yang dimana banyaknya terdapat
kendaraan yang berlalu lintas di depannya, suara
kendaraan terbilang sedikit menggangu namun kelebihan lokasi ini karena
banyaknya kendaraan umum yang lewat di
depan lokasi ini.
Logo Tulisan S yang merupakan
lambing dari sekolah ini
dipadukan dengan warna biru yang
mengartikan sebuah kreativitas
dan loyalitas
Warna biru muda yang dipakai pada
logo untuk melambangkan kepandaian dan serta logo bulat
yang mendandakan sebuah irama.
Segala warna yang digunakan untuk
membedakan jenis intrumen yang diberikan serta
menandakan adanya sebuah variasi-variasi
bidang musik didalamnya.
Arsitektur Gedung
Memiliki desain bangunan yang
sederhana di sebuah ruko dan berbentuk kotak-
kotak dengan warna biru
sebagai aksen pengaplikasian
logo.
Karena letaknya di dalam mall
maka menggunakan pintu masuk
bermaterial kaca.
Desain bangunan ruko yang sederhana
dengan menampilkan poster-poster para
siswa yang memegang beberapa alat musik
yang dikuasi menandakan
banyaknya instrumen yang dapat disediakan
di dalamnya.
60
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Resepsionis Resepsionis yang terbilang kecil
menggunakan meja kayu berwarna
coklat muda dan memberi kesan
nyaman.
Resepsionis berbentuk letter L ini
mengunakan kayu berlapis hpl dengan kaca diatasnya, serta warna yang dipilih sama dengan wall. Menjadikan sebuah resepsionis yang eye
catching
Resepsionis yang menggunakan
material penutup kaca ini, terbilang
terlalu sempit serta pemilihan
warna putih pada tembok memberi kesan bosan di
dalamnya.
Ruang Tunggu Ruang tunggu yang menggunakan puf
dengan pattern piano sebagai jok ini terlihat tidak
nyaman dan berantakan.
Ruang tunggu yang berada di sepanjang
depan ruang kelas ini membuat suasana lorong menjadi ramai dan dan
mengganggu proses pembelajaran di
kelas karena banyaknya suara
yang masuk kedalam
Ruang tunggu yang hanya
beberapa kursi saja di depan
kelas membuat susahnya para siswa maupun orang tua yang
sedang menunggu untuk duduk.
Kelas Piano Kolektif
Ruang piano koletif yang
terbilang sempit untuk kapasitas 10
orang dan menggunakan
desain yang sangat simple.
Ruang piano kolektif cukup luas, namun
desain dinding yang kurang mendukung
pembelajaran di dalamnya.
Tidak menyediakan ruangan kelas piano kolektif.
Kelas Piano Privat
Ruang kelas piano privat yang
memiliki satu buah piano dengan
kapasitas ruangan yang tidak terlalu
besar ini memadukan
material-material dinding namun tetap memberi kesan sepi atau
simpel
Ruang kelas piano privat yang memiliki
satu buah piano memiliki desain
warna yang berbeda-beda dan
memberikan kesan ruangan yang tidak
monoton
Ruang kelas piano privat yang
memiliki satu buah piano
memiliki desain warna yang berbeda dan memberikan kesan tidak
monoton serta ruangan yang terbilang lebih
besar dibandingkan sekolah musik
yang lain.
61
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
Kelas Keyboard Kelas keyboard yang memiliki satu buah keyboard ini terlihat sempit dan ditambah dengan desain yang
terlalu simple
Kelas keyboard yang memiliki
satu buah keyboard ini
memiliki desain yang simple dengan satu
warna yaitu warna coklat membuat suasana monoton yang ditampilkan
Kelas keyboard yang memiliki satu
buah keyboard memiliki desain
warna yang berbeda-beda dan memberikan kesan ruangan yang tidak
monoton dan menyenangkan, namun terlalu
banyaknya warna dapat
menimbulkan kesan norak di
dalamnya
Kelas Gitar Kelas gitar memiliki kapasitas untuk 5
siswa dengan ruangan yang terbilang sempit
untuk 5 orang ini memiliki desain yang terlalu simple dengan warna coklat di segala
ruangannya
Tidak dapat di survey, sedang
berlangsung kelas.
Kelas gitar untuk kapasitas 5 orang
ini memiliki desain yang unik karena perpaduan segala
warna biru di dalamnya
memberikan kesan ruangan yang tidak
membosankan
Kelas Drum Kelas drum yang memiliki satu buah
drum di dalamnya ini memiliki desain yang sangat unik dengan penempelan poster-poster musisi drum yang menyalakan
suasana ruangan di dalamnya.
Kelas drum yang memiliki satu buah drum di dalamnya di
desain dengan paduan warna coklat yang atraktif dan
menimbulkan kesan elegan namun tidak
membosankan
Kelas drum yang memiliki satu buah drum di dalamnya di desain dengan
paduan warna hijau dan beberapa
pattern berbeda menimbulkan kesan senang.
Keterangan Sincere Music Nuansa Music MSI
62
Area Penjualan Area penjualan yang terletak di
depan resepsionis ini tidak di tata dengan rapih
sehingga justru membuat kesan
lobby yang berantakan
Area penjualan yang terbilang
cukup luas ini di desain dengan
penempatan yang rapih namun tidak
dapat memaksimalkannya
Area Penjualan tidak disediakan.
Floor Lantai menggunakan karpet setiap
kelasnya guna untuk menyerap suara,
dan keramik pada luar kelas
Lantai menggunakan karpet setiap
kelasnya guna untuk menyerap
suara, serta perpaduan parket dan keramik pada
luar kelas
Lantai menggunakan karpet setiap
kelasnya guna untuk menyerap suara
dengan warna yang beragam serta
keramik di luar kelas.
Ceiling Permainan ceiling yang hanya
digunakan untuk lobby dengan desain
yang sangat menarik
Permainan ceiling yang terlihat jelas pada setiap area di
dalamnya, memberi kesan sangat indah
Ceiling yang simple dengan bahan kedap suara di dalamnya
Pencahayaan - Lampu TL
- Lampu pijar biasa
-Lampu TL
-Lampu LED
-Lampu halogen
- Lampu TL
- Lampu pijar biasa
Penghawaan - AC Split - AC Central
- AC Split
- Standing AC
- AC Split
(Tabel 2.2 Analisa Survei sekolah musik
Sumber: Nydia Astari, 2014)
top related