smamuhwonosari.files.wordpress.com · web viewseni budaya 22 menunjukkan keterampilan menyimak,...
Post on 01-May-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks SMA
Muhammadiyah Wonosari dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
SMA Muhammadiyah Wonosari menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok
kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh
TPK SMA Muhammadiyah Wonosari, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan
oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan
dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional
Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi
sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum,
juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
tentang SMA Muhammadiyah Wonosari. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks
ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY
2. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul
3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Gunungkidul
4. Komite SMA Muhammadiyah Wonosari
5. Dewan Pendidik dan karyawan SMA Muhammadiyah Wonosari
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan SMA Muhammadiyah Wonosari khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya.
Amiin.
Wonosari, 11 Juni 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan pertimbangan Komite SMA Muhammadiyah Wonosari, Laporan Hasil Analisis
Konteks SMA Muhammadiyah Wonosari telah disetujui dan disahkan pada tanggal 11 Juni
2012, kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum
SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . .. i
2. Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
3. Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
B. Dasar Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . 7
4. Bab II Hasil Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . 8
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
5. Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat
hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua
siswa, sementara siswa SMA Muhammadiyah Wonosari tidak banyak dan kemampuan
ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai
kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat
mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada
peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi
yang efektif dan menyebabkan SMA Muhammadiyah Wonosari menjadi sekolah pilihan
masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan
ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar
Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA
Muhammadiyah Wonosari.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Muhammadiyah Wonosari untuk menyusun
dokumen 1 Kurikulum SMA Muhammadiyah Wonosari.
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
1. Kerangka Dasar Kurikulum
1. Kelompok mata pelajaran
a.Agama dan akhlak mulia
b. Kewarganegaraan dan budi pekerti
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
Peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta peningkatan kualitas diri sebagai manusia.
Memperoleh kompetensi lanjut ilmu
Melakukan kebiasaaan
doa untuk memulai
belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,Sholat
jama’ah,Kultum
siswa, mengadakan
perayaan HBI,Doa
bersama,Sholat
lail,pemberantasan
buta baca Al-Qur’an
Kembangkan
solidaritas dengan
mengikuti kegiatan
kemasyarakatan
diantaranya :
melakukan kegiatan
sosial, bakti sosial,
upacara peringatan
hari besar kenegaraan.
Menerapkan diskusi
kelompok dalam
pembelajaran
Penyediaan buku-buku
Melaksanakan secara rutin
Lebih mengefektifkan pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari Sabtu selama 60 menit
Mengefektifkan 3S(Senyum Salam,Sapa)
Pelaksanaan perlu secara
konsisten
Mengefektifkan
pemanfaatn
perpustakaan, internet
sebagai sumber belajar
d. Estetika
e. Jasmani, olahraga dan kesehatan
2. Prinsip pengembangan kurikulum
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.
Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin kerja sama dan hidup sehat.
a.potensi, perkembangan,
sebagai sumber belajar
diperpustakaan dan
pemanfaatan internet
belum efektif.
Memanfaatkan limbah
menjadi suatu barang
yang bernilai seni
Latihan olah
vokal/band
berjalan,tetapi belum
tampak grup yang
solid, unjuk
kemampuan masih
pada momen-momen
PSB.
Seni tradisional
karawitan belum dapat
berjalan dengan efektif
Pemilihan bakat tidak
berdasar atas talent
skouting,sehingga
belum jelas bakat yang
sebenarnya dari siswa
Masih banyak siswa
yang tidak memiliki
bakat/minat tertentu
Pemberian
kesempatan kepada
siswa/siswi pada minat
yang diinginkannya
siswa serta menambah
buku-buku pegangan
siswa
Memperbanyak
kelompok-kelompok
belajar
Membentuk grup band
yang lebih solid
Mengaktifkan serta
membentuk grup
karawitan siswa/guru
Pemilihan bakat/minat
berdasar atas angket dan
talent scouting
Diarahkan pada kegiatan-
kegiatan ketrampilan
tertentu
Analisa minat peserta
didik.
Psikotes
kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b.terpadu
c.terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d.kebutuhan hidup
e.berkesinambungan
f.sepanjang hayat
g.kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Pembinaan logika
berpikir (proses teori)
Praktek (kegiatan
keorganisasian)
Terbuka akan
perkembangan
teknologi
Sesuai dengan kondisi
fasilitas yang ada
Ya
Ya
Mengacu pada tujuan
pendidikan pada
umumnya
Kegiatan apresiasi
Pemanfaatan alat
teknologi.
Peningkatan daya dukung
Pemahaman tujuan
pendidikan.
KTSP
dikembangkan
oleh sekolah dan
Dalam pengembangan KTSP belum memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
Dilakukan reviuw
dokumen KTSP sehingga
memenuhi setiap prinsip
komite sekolah
berpedoman pada
standar isi dan
standar
kompetensi
lulusan serta
panduan
penyusunan
KTSP yang
disusun oleh
BSNP dan
Majelis
Dikdasmen PWM
propinsi DIY.
kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
pengembangan
kurikulum khususnya
prinsip perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar
a. Peserta didik belum maksimal mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b.Penegakkan kelima pilar belajar dalam pelaksanaan kurikulum belum maksimal
a. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
b. Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
c. Pelaksanaan kurikulum masih klasikal dan belum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik
d.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang formal
e. Pelaksanakan kurikulum belum maksimal menggunakan pendekatan dengan
berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.
c. Pelayanan terhadap peserta didik sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi kemandirian,penguatan akhlak, dan jiwa sosial,
d. Perlu ditingkatkan hubungan antara peserta didik danm pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal pendekatan terhadap peserta didik adalah pendekatan yang
dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran
memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan pendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah
g.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
f. –
g. -
2. Struktur Kurikulum
1. Kurikulum
kelas X
a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
b. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester)
a. Terdiri atas 18 mata pelajaran dimana Agama terdiri atas 5 mapel, muatan lokal bahasa jawa, dan pengembangan diri
b. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
Penambahan jam
sebanyak 3 jam untuk
matematika,Sejarah,Geog
rafi
adalah 38 – 39 minggu
47 minggu
2. Kurikulum
kelas XI dan
XII
a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 15 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
b. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38 minggu
a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA, Program IPS, terdiri atas 15 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
b. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 37 minggu
3. Beban Belajar
1. Jumlah Jam pelajaran Setiap minggu
Jumlah jam
pembelajaran
tatap muka per
minggu adalah 43
s.d. 47 jam
pembelajaran
Jumlah jam
pembelajaran tatap
muka per minggu
adalah 47 jam
pembelajaran
Hari Sabtu lebih
dimanfaatkan untuk
kegiatan Pengembangan
Diri Ekstrakurikuler
Seni,Olahraga Prestasi
dan Imtaq
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta
Waktu untuk
penugasan
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak terstruktur
bagi peserta didik
pada maksimum
Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru
Diadakan Workshop
untuk penguatan
pelaksanaan program
pembelajaran.
didik 60% dari jumlah
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang
bersangkutan.
4. Kalender Pendidikan
3. Alokasi Waktu
Kegiatan :
Minggu efektif
belajar, Jeda
tengah semester,
Jeda
antarsemester,
Libur akhir tahun
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Dibuat berdasarkan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi DIY dan Majlis Pendidikan Muhammadiyah Wilayah
Dipertahankan
4. Penetapan Kalender Pendidikan
a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
a. Permulaan tahun pelajaran adalah tanggal 16 Juli dan berakhir pada bulan 30 juni tahun berikutnya
b. Hari libur sekolah mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah , Majelis Dikdasmen dan sekolah menetapkan hari tidak efektif untuk KBM/ insidental Sekolah
Agama, Kepala Daerah tingkat kab/kota, dan/atau organisasi penyelenggara dapat menetapkan hari libur khusus
c. Pemerintah Pusat/Provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan
d. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pemerintah daerah
c. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pemerintah daerah, dan Majelis Dikdasmen
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
No SKL SATUAN PENDIDIKAN
SKL
KELOMPOK
MAPEL
SKL
KELOMPOK
MAPEL
KET.
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
Agama dan Akhlak Mulia
Pend. Agama PKn
2 Mengembangkan diri secara optimal
dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
Agama dan Akhlak Mulia
PKn Pend. Agama
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan
bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
5 kelompok mapel
Semua Mapel
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-
aturan social
Iptek Sosiologi Sejarah Ekonomi Geografi
5 Menghargai keberagaman agama,
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
Agama dan Akhlak Mulia
Kewraganegaraan dan Kepribadian
Iptek
Agama PKn Sosiologi
6 Membangun dan menerapkan informasi
dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
Iptek Semua mapel Iptek
7 Menunjukkan kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
Iptek Semua mapel Iptek
8 Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
5 kelompok mapel
Semua mapel
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan
sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
5 kelompok mapel
Semua mapel
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis
dan memecahkan masalah kompleks
Iptek Semua mapel iptek
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis
gejala alam dan social
Iptek Semua mapel iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara
produktif dan bertanggung jawab
Agama dan Akhlak Mulia
Iptek Kewarganega
raan dan Kepribadian
Pend. Agama Semua mapel
iptek PKn
13 Berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kewarganegaraan dan Kepribadian
PKn
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya
Estetika Seni budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik
individual maupun kelompok
Estetika Iptek
Seni budaya Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
Penjasorkes Penjasorkes
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara
efektif dan santun
Iptek Bahasa Indonesia
Bahasa Asing Mulok B. Jawa
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan
orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Iptek
PKn Sosiologi
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dan berempati terhadap orang lain
Agama dan Akhlak Mulia
Iptek Kewarganega
raan dan Kepribadian
Pend. Agama Sosiologi PKn
21 Menunjukkan keterampilan membaca
dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis
Iptek Estetika
Bahasa Indonesia
Bahasa Asing Mulok B. Jawa Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,
membaca, menulis, dan berbicara dalam
bahasa Indonesia dan Inggris
Iptek Bahasa Indonesia
Bahasa Asing Mulok B. Jawa
23 Menguasai pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
Iptek Semua mapel iptek
3. Analisis Standar Proses
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
I PERENCANAAN
A. Silabus Pada Silabus harus memuat:
1. Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus berdasarakan hasil pemetaan Standar Isi.
Dalam
pengembangan
silabus guru sudah
melakukan analisis
SK-KD, tetapi
belum menyeluruh.
Dalam penyusunan
silabus guru sudah
menyusun silabus
secara mandiri
tetapi belum
menyeluruh
Diprogramkan
bimbingan dan
pendampingan
teknik membuat
silabus mulai dari
analisis SI
sehingga seluruh
guru dapat
menyusun silabus
secara mandiri
sesuai
karakteristik
satuan pendidikan
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar.
2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
3. Mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Masih ada beberapa
guru menyusun
RPP tidak
melampirkan
instrumen penilaian
dan atau soal yang
tercantum belum
RPP tidak relevan
tujuan pada RPP.
Diadakan
pendampingan dan
bimbingan
pembuatan RPP,
sehingga RPP yang
dibuat guru sesuai
standar
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan
BelajarJumlah maksimal peserta
didik setiap rombongan
belajar adalah 32 peserta didik.
Jumlah maksimal
peserta didik
setiap rombongan
Perlu
meningkatkan
jejaring untuk
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
belajar adalah 10-22
peserta didik.
memenuhi standar,
kelas X setiap
rombel 32 peserta
didik
Beban kerja minimal guru
beban kerja guru sekurang-
kurang nya 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu
90 % beban kerja
guru mencapai 24
jam tatap muka
dengan memenuhi
di sekolah lain
Mendorong guru
untuk
mememenuhi 24
jam dari sekolah
lain
Buku teks pelajaran
rasio buku teks pelajaran
untuk peserta didik adalah 1 :
1 per mata pelajaran;
Rasio buku tek
pelajaran untuk
peserta didik belum
mencapai
perbandingan 1 : 3
Mengajukan
kebutuhan buku
pegangan siswa
dalam RAPBS
Pengelolaan kelas
- guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada
- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran perlu pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP
- Perlu pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
tiap awal semester
guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan- Penyampaian tujuan - Motivasi
Kegiatan inti- eksplorasi- elaborasi- konfirmasi
Penutup- Rangkuman- Penialaian/refleksi- Umpan balik- Tugas
Masih ada guru
melaksanakan
pembelajaran
belum sesuai
dengan RPP, dalam
kegiatan inti
pembelajaran
masih
menggunakan form
lama.
Dalam kegiatan
pembelajaran guru
wajib membawa
RPP sebagai
kontrol dalam
pelaksanaan
pembelajaran dan
perlu
mengoptimalkan
MGMP untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan
III PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan
Hasil penilaian
pembelajaran tidak
dilakukan analisis
sebagai bahan
acuan dalam
Setiap guru
diwajibkan untuk
melakukan analisis
hasil ulangan
harian dan analisis
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
program perbaikan
proses
pembelajaran bagi
guru.
butir soal serta
implementasi
dalam tugas
penilaian oleh guru
IV PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Pemantauana. Pemantauan
proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
c. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan
Pemantauan
dilaksanakan oleh
Kepala Sekolah dan
Kurikulumn
dengan
pengumpulan dan
penandatangan
perangkat
pembelajaran pada
awal semester
Pemantauan
dilaksanakan
dengan cara
diskusi,
wawancara, dan
dokumentasi.
Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah dan
pengawas satuan
pendidikan
Peningkatan
kerjasama antara
sekolah dengan
Pengawas Satuan
dalam
melaksanakan
pemantauan proses
pembelajaran pada
saat awal semester
Peningkatan
frekuensi
pemantauan
oleh pengawas
pendidikan.
2. Supervisia. Supervisi proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pem-
Supervisi proses
dilakukan oleh
Kepala Sekolah dan
Tim Supervisi
minimal satu kali
Pengawas perlu
melaksanakan
supervisi secara
berkala dan dapat
memberi contoh
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
belajaran.b. Supervisi
pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
setiap semester
Supervisi
pembelajaran
dilakukan dengan
diskusi, dan
konsultasi
Kegiatan supervisi
dilakukan oleh
kepala sekolah /
guru senior dan
pengawas satuan
pendidikan
pembelajaran yang
efektif bagi guru
Perlu pemberian
contoh oleh guru
sejenis atau kepala
sekolah
Perlu peningkatan
frekuensi supervisi
dari pengawas
satuan pendidikan
3. Evaluasia. E
valuasi proses pembelajaran dilakukan untuk me-nentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Evaluasi proses pembelajaran dengan cara:1) membandingkan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar
Evaluasi proses
pembelajaran
dilaksanakan setiap
semester satu kali
dalam bentuk rapat
koordinasi Kepala
Sekolah dengan
menggunakan
pedoman standar
proses
Belum semua guru
melakukan
Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan dengan
cara
membandingkan
proses yang
Kinerja Guru yang
belum sesuai
standar dapat
dilakukan supervisi
klinis agar guru
dapat mengatasi
permasalahan
pembelajaran
Mewajibkan semua
guru untuk
melaksanakn
evaluasi proses
sesuai standar.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIILTINDAK
LANJUT
proses,2)
kinerja guru dalam proses pem-belajaran sesuai dengan kompetensi guru.
dilakukan guru
dengan standar
4. PelaporanHasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku ke-pentingan.
Pelaporan
dilaksanakan oleh
Pengajaran kepada
Kepala Sekolah
Perlaporan Hasil
Supervisi
pembelajaran perlu
disampaikan
kepada pengawas
untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan
5. Tindak lanjuta. Penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
Satuan Pendidikan
belum memberikan
penghargaan
kepada guru yang
telah memenuhi
standar dan belum
melakukan
pembinaan optimal
bagi guru yang
belum memenuhi
standar
Perlu reward dan
punisment bagi
guru yang telah
memenuhi standar
dan yang belum
memenuhi standar
4. Analisis Standar Pengelolaan
No Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian
dengan
KriteriaAnalisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar minimal V
4 Pangkat minimal V
5 Status Guru (Guru SMA) V
6 Kepemilikan sertifikat
pendidik
V
7 Kepemilikan sertifikat kepala
sekolah
V
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
II WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan
wakasek
V
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin V
No Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian
dengan
KriteriaAnalisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ismuba
a. Kemampuan memimpin V
b. Kepemilikan ketrampilan teknis V
c. Kemitraan dan Kerjasama V
5. Analisis Standar Penilaian
NO KOMPONENKONDISI
IDEALKONDISI RIIL
KESENJANG
AN
RENCANA
TINDAK LANJUT
1 Prinsip
penilaian
(sahih,
objektif, adil,
terpadu,
terbuka,
menyeluruh
dan
Semua RPP
mencantumkan
kegiatan dan
program
penilaian
RPP yang
mencantumkan
kegiatan dan
program
penilaian sekitar
67 %
Sekitar 33 %
RPP belum
mencantum-kan
kegiatan dan
program
penilaian
Kepala Sekolah
melakukan supervisi
dengan cara
berdiskusi dan
memberi contoh
kepada guru-guru
yang belum
mencantumkan
berkesinamb
ungan,
sistematis,
beracuan
kriteria, dan
akuntabel)
kegiatan dan
program penilaian
dalam RPP
Guru meleng- kapi
RPP
2 Teknik dan
Instrumen
Penilaian
Instrumen
penilaian hasil
belajar yang
digunakan
pendidik
memenuhi
persyaratan
substansi,
konstruksi, dan
bahasa.
Sebagian guru
telah
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar
Sebagian besar
guru belum
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar
Sekolah menyiapkan
format penelaahan
butir soal dan
meminta semua guru
melakukan telaah
butir soal sebelum
diujikan kepada
peserta didik
3 Mekanisme
dan Prosedur
Penilaian
a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP
b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan
a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP
b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan
a. -
b. -
c. -
d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes belum sesuai pedoman
e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian belum sesuai
a. -
b. -
c. -
d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes
e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian
f. -
g. -
kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik
e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik dengan memperhatikan hasil ujian sekolah
f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)
g. Penil muatan lokal mengikuti
kelompok perjasorkes ditentukan pendidik
e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan pendidik
f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)
g. Penil muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan.
h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan nilai pada LHBS
i. 60 % guru memberikan hasil UH kepada siswa
pedoman
f. -
g. -
h. Kegiatan pengembangan diri belum dibuktikan dengan surat keterangan
i. 40 % guru belum memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
h. Kegiatan pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan
i. KS menghimbau guru untuk memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
penil kelompok mata pelajaran yang relevan.
h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS
i. Hasil UH harus dikembaliakan kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
4 Penilaian oleh
Pendidik
a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa
b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa
d. Mengembalikan hasil
a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa
b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan
d. Mengembalikan hasil pekerjaan
a. -
b. -
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa belum disertai komentar yang mendidik
e. -
f. -
a. -
b. -
c. Dilaksanakan pendampingan Guru dlm Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
d. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa
e. -
f. -
pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik
e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel
f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester
siswa
e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel
f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester
5 Penilaian oleh
Satuan
Pendidikan
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
d. Menentukan program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
d. Sekolah belum menentukan program pembel SKS
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajaran system paket
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah akan menuju SSN
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik
f. Menyelenggarakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS
g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS
h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab
i. Menerbitkan SKHUN
j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
f. Menyelenggarakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS
g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS
h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab
i. Menerbitkan SKHUN
j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
pendidik
f. –
g. –
h. Belum melaporkan hasil pencapaian belajar tiap semester kepada Disdik kab
i. -
j. -
f. –
g. –
h. Sekolah melaporkan hasil pencapaian belajar akhir semester dua kepada Disdik kab
i. -
j. -
6 Penilaian oleh
Pemerintah
a. Penil hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN
b. Hasil UN menentukan kelulusan
a. Penil hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN
b. Hasil UN menentukan kelulusan
- -
C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL KONDISI RIIL
KESENJANG
AN
TINDAK
LANJUT
1 Peserta Kemampuan rata-rata Kemampuan rata- Kemampuan Pengelolaan
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL KONDISI RIIL
KESENJANG
AN
TINDAK
LANJUT
Didik intake siswa minimal
7,50
rata intake siswa
minimal dibawah
6,00
rata-rata intake
siswa masih
dibawah 6,00
Proses
pembelajaran
ditingkatkan
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal dengan
nilai murni di atas
6,00
2 Pendidik
dan
Tenaga
Kependidik
an
100% pendidik
berijazah S-1
93 % pendidik
memiliki ijazah
S-1
7% persentase
pendidik belum
memiliki ijasah
S-1
Mempermudah
dan memberi
bantuan kepada
guru untuk
melanjutkan
pendidikan ke S-1
3 Sarana
Prasarana
a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap
b)Lab TI:ber
AC,Komputer 20
unit ,Printer,Laptop
,LCD,Hot spot
dengan bandwich
yang dapat diakses
oleh minimal 20
siswa secara
bersamaan
a)RKB.:luas
8x9m, mebelair
kuran 2
siswa,belum ada
LCD
b)TI:AC belum
dapat berfungsi
krna daya tidak
kuat, Komputer
yang berfungsi
12 unit,,LCD
masih mobiling
dan laptop
belum
terpenuhi,band
wich kecil
a)Kelas belum
ada LCD
b) TI : Daya
listrik,kurang
1200
watt,LCD
terpasang
tetap,bandwi
ch minimal
1,5MB
c)
c)Lantai tidak
keramik,kura
-Untuk jangka 4 th
ke depan minimal
33% ruang kelas
dipasang LCD
-Menambah daya
listrik menjadi
3200
watt,mengajukan
bantuan komputer
sehingga
terpenuhi 20
unit,memasang
LCD yang
permanen
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL KONDISI RIIL
KESENJANG
AN
TINDAK
LANJUT
c)LabIPA.:memenuhi
syarat,administrasi
lengkap,bersih
berkeramik
d)Perpustakaan:ada
kepala
perpust,tenaga
perpust,ada Sistem
Aplikasi
Manajemen
Perpust ,ruang
tertata rapi, jumlah
buku siswa 100%
terpenuhi,perpustak
aan digital
c)Lab.IPA :
belum
memenuhi
syarat,belum
berkeramik,adm
inistrasi kurang
lengkap
d)Perputakaan:bel
um ada kepala
perpust,
Manajemen
perpust manual,
Ruang belum
tertata
rapi,pengadaan
buku bertahap,
buku-buku baru
masih sangat
minim
ng
bersih,admin
istrasi belum
tertib
d)Perpust:Kepal
a
Perpust.,Soft
war Sistem
Aplikasi,Pen
empatan
buku.
Memanfaatkan
Softwar Sistem
Aplikasi perpust
dari Mahasiswa
praktek,Menyiapk
an tempat untuk
buku-buku,
pengadaan buku
scr bertahap,
perpust digital
diprogramkan
jangka panjang.
4 Pembiayaa
n
Terpenuhi biaya
pengembangan
keunggulan lokal:
a) Sarana prasarana
b) Peserta Didik
c) Pendidik
d) Tenaga
Kependidikan
Siswa mampu
membayar
penuh kurang
dari 25%
Penggunaan dana
dg skala prioritas
75% siswa
kurang mampu
- Efektifitas dana
75% siswa
kurang mampu
dengan
mengajukan
pengusulan
beasiswa
- Kebijakan skala
prioritas
pendanaan tetap
menjadi
alternatip
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL KONDISI RIIL
KESENJANG
AN
TINDAK
LANJUT
pengelolaan dana
5 Program
Sekolah
Sekolah memiliki
RKJM
Sekolah memiliki
RKAS
Sekolah memiliki
RKJM
Sekolah memiliki
RKAS
- Lebih
disempurnakan
sesuai dengan
kebijakan Dinas
dan Majlis serta
menyesuaikan
dengan kondisi
internal sekolah
D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
1 Komite/
Dewan
Sekolah
Komite Sekolah
berperan sebagai :
1. Pemberi pertimbangan
2. Pendukung finansial dan pemikiran
3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas
4. Mediator antara pemerintah dan masyarakat
Fungsi Komite
Sekolah :
1. Komitmen mutu pendidikan
2. Melakukan kerja sama
3. Menampung aspirasi
4. Memberikan masukan dan rekomendasi
Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah
Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat
Periode kepengurus Komite yang ada hampir selesai
Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis
Komite Sekolah kurang berperan aktif dalam memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi
Belum tampak ada pengurus baru yang lebih potensial
Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapkan yang berbeda
Komite sekolah belum bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah
Masih mempertahankan pengurus komite yang potensial,mengganti yang kurang potensial
Mengundang unsur komite sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
5. Mendorong partisipasi
6. Menggalang dana
7. Melakukan evaluasi
. Sekolah
memprogramkan koordinasi reguler untuk setiap kegiatan dan membiasakan berkoordinasi untuk kegiatan insidental
Sekolah mempuyai kewenangan untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukungan program sekolah
Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan tentang pendidikan gratis meghambatnya
sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Mengundang pemerintah Daerah untuk duduk bersama dalam menyukseskan program sekolah yang membutuhkan dana dari masyarakat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
2 Dewan
Pendidik
an
Dewan Pendidikan
berperan sebagai
mitra kerja sekolah
Dan berfungsi
sebagai wadah
kegiatan sekolah
(Perlu checking di
Keputusan
Sekolah
menerapkan
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah
Sekolah
Keberadaan
Dewan
Pendidikan
kurang
disosialisasik
an di
sekolah-
sekolah
Tidak semua
anggota
sekolah
mengerti
tentang
keberadaan
Dewan
Pendidikan
Mensosialis
asikan
peran dan
fungsi
Dewan
Pendidikan
pada
anggota
sekolah,
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
Mendiknas No
044/U/2002, Lamp 1
Butir A.1.1)
mempunyai
link yang
bisa
mendukung
terlaksanany
a program
Dewan
Pendidikan
belum
berperan
dalam
kegiatan
sekolah
Dewan
Pendidikan
tidak pernah
dilibatkan
dalam kegiatan
sekolah
Waka
Humas
Mengundan
g Dewan
Pendidikan
sebagai
salah satu
nara sumber
dalam
penyusunan
program
sekolah,
Waka
Humas
3 Dinas
Pendidik
an
Dinas Pendidikan
berperan sebagai :
1.Pemberi
pertimbangan
2.Pendukung
pemikiran dan
kegiatan
3.Penyelenggara
pelatihan dan
kompetisi
4.Pengontrol
transparansi dan
akuntabilitas
5Mediator antara
sekolah dengan
PEMDA
Sekolah
selalu
mengundang
Dinas
Pendidikan
sebagai nara
sumber di
setiap
kegiatan
Sekolah
selalu
melibatkan
Dinas
Pendidikan
di setiap
Dinas
Pendidikan
kurang
memaksimal
kan peran
dan
fungsinya
Dinas
Pendidikan
kurang
memberikan
kontribusi
pendanaan
untuk
pembinaan
Sekolah tidak
mempunyai
wewenang
untuk dapat
memaksimalka
n peran dan
fungsi Dinas
Pendidikan
Sekolah tidak
mempunyai
akses untuk
bisa
memperoleh
dukungan dana
pembinaan
Mengundan
g PEMDA
dan Dinas
Pendidikan
untuk bisa
bersama-
sama
menyukses
kan siswa
dan guru
yang
menjadi
duta daerah
yang
membutuhk
an
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
Dinas Pendidikan
berfungsi sebagai:
1.Komintmen mutu
pendidikan
2.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi
kegiatan
Sekolah
selalu
melaporkan
semua
kegiatan
siswa dan
guru
berprestasi
yang menjadi
duta
Kabupaten
partisipasi
dana dan
pembinaan,
Waka
Kurikulum
dan Waka
Humas.
4 Pergurua
n Tinggi
Perguruan Tinggi
berperan sebagai:
1.Fasilitator program
peningkatan mutu
2.Pendamping
bilingual
3.Pendukung
program
Perguruan Tinggi
berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
pengabdian pada
masyarakan
3.Melakukan
Sekolah
mengundang
dosen dari
Perguruan
Tinggi
sebagai
pendamping
guru mata
pelajaran
Sekolah
mengontrak
satu dosen
Perguruan
Tinggi
sebagai
fasilitator
Perguruan
Tinggi belum
berperan
secara
maksimal
dalam
pendampinga
n
bilingualnya
Perguruan
Tinggi
kurang
mendapatkan
kontra
prestasi dari
kerjasama
Perguruan
Tinggi belum
bisa maksimal
dalam
mengiplementa
sikan fungsinya
pada pokok
pengabdian
pada
masyarakat
Sekolah kurang
berhasil dalam
membangun
komitmen
anggota
sekolah
Mengundan
g pihak
Perguruan
Tinggi
sebagai
nara sumber
dalam
penyusunan
program
sekolah
Mengundan
g Perguruan
Tinggi
untuk
bersama-
sama
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
kerjasama
4.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
program
Sekolah
mengundang
sejumlah
dosen
sebagai nara
sumber
berkomitme
n dalam
rangka
peningkatan
kualitaas
diri sebagai
pendidik
5 Lembaga
Penjami
nan
Mutu
Pendidik
an
(LPMP)
LPMP berperan
sebagai:
1.Pelaksana model-
model pembelajaran
2.Fasilitator
pembelajaran
3.Nara sumber
informasi pendidikan
LPMP berfungsi
sebagai:
1.Komitmen Mutu
Pendidikan
2.Merancang model
pembelajaran
3.Mengadakan
pelatihan
4.Melakukan
kerjasama
5.Melakukan
evaluasi
Sekolah
selalu
memprogra
mkan
pendamping
an untuk
guru
matapelajara
n
Sekolah
selalu
memprogra
mkan in
house
training
terkait
dengan
pembelajara
n dan
pemanfaatan
tehnologi
informasi
LPMP
kurang aktif
dalam
menjalankan
peran dan
fungsinya di
sekolah
LPMP
kurang selalu
meng up date
informasi
terkait
dengan
kurikulum
Sekolah selalu
bekerjasama
dengan
Perguruan
Tinggi dalam
program
pendampingan
guru
matapelajaran
LPMP sebagai
lembaga yang
mestinya dekat
dengan
sekolah, tetapi
justru tidak
semua anggota
sekolah tahu
dengan pasti
fungsi dan
peran LPMP
Mengundan
g LPMP,
dan
Perguruan
Tinggi
sebagai
nara sumber
pembelajara
n, Waka
Kurikulum
Mengundan
g LPMP,
Perguruan
Tinggi,
Dinas
Pendidikan,
dan Pemda
untuk
komitmen
bersama
menyukses
kan
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
setiap tahun
nya
program
sekolah
yang
membutuhk
an
pendukunga
n dana dan
kebijakan
6 Musyaw
arah
Kerja
Kepala
Sekolah,
(MKKS)
MKKS berperan
sebagai:
1.Pemberi
Pertimbangan
2.Pendukung
pemikiran
3.Mediator antara
sekolah dan Dinas
Pendidikan dan
Pemda
MKKS berfungsi
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
Sekolah
berperan
aktif dalam
kegiatan dan
kepengurusa
n MKKS
Sekolah
menjadi
alamat
sekretariat
MKKS
7 Musyaw MGMP Kabupaten Sekolah Belum semua Tidak ada Mengundan
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
arah
Guru
Mata
Pelajaran
,
(MGMP)
Kabupat
en
berperan sebagai:
1.Pelaksana kegiatan
pengembangan guru
matapelajaran
2.Pendukung
pemikiran
3. Mediator antara
guru matapelajaran
dengan MKKS,
Dinas Pendidikan,
dan LPMP
MGMP Kabupaten
berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
pertemuan rutin pada
hari MGMP
3.Melakukan
kerjasama
4.Melakukan lesson
study
5.Melakukan
evaluasi
mempunyai
MGMP
sekolah dan
memberikan
dukungan
dana untuk
kegiatan
MGMP
Sekolah
memberikan
satu hari
MGMP
MGMP
Kabupaten
berperan
maksimal/
aktif
Adanya
kecenderung
an hari
MGMP
sebagai hari
libur guru
kebijakan yang
mengikat dan
mengharuskan
guru
matapelajaran
tergabung
dalam MGMP
Kabupaten
MGMP
Kabupaten
kurang
mempunyai
program yang
jelas dan
kurang adanya
sosialisasi
program
MGMP ke
sekolah.
Sekolah masih
membatasi
jumlah guru
yang bisa aktif
dalam MGMP
Kabupaten
Kurangnya
Komitmen
MGMP adalah
g MKKS,
Dias
Pendidikan,
LPMP, dan
Pemda
untuk ikut
menyukses
kan
program
MGMP
Kabupaten
yang
membutuhk
an
dukungan
dana dan
kebijakan,
Waka
Humas
Mengundan
g MGMP
sekolah
untuk
menyusun
program
dan
pengemban
gan
pembelajara
n serta
NOKOMPO
NENKONDISI IDEAL
KONDISI RIILKESENJANGAN
RENCANA
TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
libur kelas yang
dimanfaatkan
untuk
pengembangan
pembelajaran
komitmen
bersama
untuk hari
MGMP
adalah
bukan libur
kelas yang
dimanfaatk
an untuk
pengemban
gan
diri,Waka
Kurikulum
BAB. PENUTUP
A. Kesimpulan
top related