visi misi ekonomi jokowi-jk
Post on 28-May-2015
1.590 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Visi, Misi & Garis Besar Program
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembukaan UUD 1945
Arah dan Tujuan Nasional Pembentukan NKRI
1. Ancaman Terhadap Wibawa Negara
Wibawa negara merosot ketika negara tidak memberikan rasa aman kepada segenap warga negara, tidak mampu mendeteksi ancaman terhadap kedaulatan wilayah, masyarakat tidak percaya kepada institusi publik, dan pemimpin tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk menjadi teladan dalam menjawab harapan publik terhadap perubahan kearah yang lebih baik.
Tiga Problem PokokBangsa Indonesia
2. Melemahnya Sendi Perekonomian Nasional
Belum terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan antar wilayah, kerusakan lingkungan hidup, dan ketergantungan dalam hal pangan, energi, keuangan dan teknologi
Tiga Problem PokokBangsa Indonesia
PERSOALAN KEMISKINAN
PERSOALAN KETIMPANGAN
Sumber: BPS
Sumber: BPS 2012, dalam Bappenas
Sumber: Bappenas
PERSOALAN DEFISIT NERACA PERDAGANGAN
Sumber: BPS
INDIKATOR LINGKUNGAN
> 300 T per tahun untuk subsidi BBM+listrik
> 300 T per tahun untuk subsidi BBM+listrik
90 T untuk pengentasan kemiskinan
90 T untuk pengentasan kemiskinan
Apakah cara kita mengalokasikan sumber daya sudah sejalan dengan green economy?
Apakah cara kita mengalokasikan sumber daya sudah sejalan dengan green economy?
3. Intoleransi & Krisis Kepribadian Bangsa
Terkikisnya karakter Indonesia sebagai bangsa pejuang, memudarnya solidaritas dan gotong royong. Di sisi lain jati diri bangsa terkoyak oleh merebaknya konflik sektarian dan berbagai bentuk intoleransi.
Tiga Problem PokokBangsa Indonesia
Untuk dapat menyelesaikan tiga problem diatas kita perlu meneguhkan kembali jalan Ideologis sebagai penggerak,
pemersatu perjuangan dan bintang pengarah pembangunan nasional kedepan yaitu PANCASILA dan TRISAKTI
VISI:
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Pancasila, Trisakti & Visi
Strategi Pembangunan
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Meningkatkankualitas hidup
manusia Indonesia
16 PROGRAM AKSI
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan
daya saing di pasar
internasional
AGENDA PRIORITAS EKONOMI
Ekonomi Mandiri :Berdaulat, makmur, maju,
berkeadilan & berkelanjutan
Menuju Ekonomi Mandiri
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah
(2013)
Pengangguran/pekerja sektor informal masih
tinggi
Indonesia: 0,629, Ranking: 121; Malaysia: 0,769, Ranking: 64; Thailand: 0,69, Ranking: 103; Phillipines: 0,65, Rangking: 114, Singapore: 0,895, Ranking: 18
Pengangguran 7.39 juta;
Pekerja informal 59,58% dari total pekerja
Tenaga Informal Buruh tidak dibayar: 18.045.767
Pekerja lulus SD 55,3 juta (46,80%) Tenaga kerja tidak pernah ikut training 94,33%
Minimnya pendidikan dan
ketrampilan tenaga kerja
Kualitas Manusia Indonesia yang Rendah, Tertinggal dan Belum Sejahtera
Pembangunan Manusia Indonesia agar Berkualitas Tinggi, Maju dan Sejahtera
I
Indonesia PintarPeningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan
Indonesia SehatPeningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Indonesia SejahteraPeningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Indonesia KerjaPerluasan Kesempatan Kerja
1PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA PINTAR Wajib Belajar 12 Tahun Bebas Pungutan Beasiswa kepada siswa berprestasi ke Diploma, S1 hingga S3
Target: Rakyat PintarRevolusi mental : dimulai dengan pendidikan dasar, 70% kurikulum adalah budi pekerti dan pendidikan karakter dan nasionalisme (nation and character building)
Pendidikan tinggi: 60% politeknik, 40% keilmuan
Riset dasar didanai APBN
2PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA KERJA
Pembangunan 100 Technopark Pengembangan Produk Unggulan untuk Tiap Klaster Daerah dengan
pendekatan ekoregion Proyek infrastruktur padat karya Penambahan iuran BPJS kesehatan yang berasal dari APBN dan APBD Mencipatakan pertumbuhan ekonomi berkualitas (15 juta lap kerja) Mekanisme proteksi tenaga kerja DN dalam pelaksanaan Masyarakat
Ekonomi Asean Isentif diberikan bagi perusahan yang memberikan hak kepada pekerja untuk
dapat membeli saham perusahaan
Pengangguran turun menjadi 4%, dan pemberdayaan pekerja
3PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA SEHAT Rakyat Sehat
Kartu Indonesia Sehat , BPJS Kesehatan 50,000 Rumah Sehat dan 6000 Puskesmas dengan Fasilitas Rawat Inap Air Bersih untuk Seluruh Rakyat
INDONESIA SEJAHTERA
Program rumah, kampung deret atau rumah susun murah yang
disubsidi Subsidi pangan untuk rakyat
Elektrifikasi 100% Jaminan Sosial untuk Seluruh
Rakyat di Tahun 2019
Target: Rakyat Sejahtera-Kemiskinan Turun Menjadi 5-
6%
Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
Kualitas Infrastruktur & Jalur Logistik yang Rendah = Daya Saing Ekonomi yang
Rendah
Biaya Logistik (% terhadap GDP)
• Buruknya infrastruktur di Indonesia membuat biaya logistik menjadi sangat tinggi, mencapai 24,6% GDP, jauh lebih tinggi dari negara lain;
• Tingginya biaya logistik membuat ekonmi kita sulit untuk berkompetisi dengan negara lain;
• Investasi di bidang infrastruktur harus dijadikan priorita utama;
Soeharto
Gus DurMega
SBY1 SBY2
APBN (1990 – 2013) In Rp Triliun Alokasi APBN (1990 – 2013)
Rp 36 tn
Rp 338 tn
Rp 1,658 tn(USD 180 bn)
Real
Nominal
20% APBN untuk subsidi yang dinikmati orang kaya, sedangkan hanya 10% untuk infrastruktur. Dampaknya, kualitas infra kita buruk, biaya logitik mahal dan daya saing ekonomi lemah.
Kualitas APBN yang Rendah = Kualitas Jaringan Logistik Yang Rendah
Meningkatkan Produktivitas Ekonomi Indonesia yang Masih Rendah
• Serbuan barang asing semakin banyak dan luas;
• Infrastruktur (termasuk pasar tradisional) dan logistik yang rusak dan tidak efisien dan biaya logistik yang mahal dibandingkan negara lain;
• Pelayanan perizinan yang tidak efisien
• Biaya logistik Indonesia 26% dari PDB, Malaysia 13% dan Singapura 8% (Bank Dunia)
• Pasar tradisional menyusut 29% (2007-2011) kondisi banyak yang sudah tua (95% berumur diatas 25 tahun), sementara pasar modern tumbuh 75%
Program NyataMembangun Infrastruktur
• Pembangunan sistem transportasi umum massal terintegrasi yang berimbang baik di lautan, udara maupun darat
• 2000 Kilometer jalan baru/perbaikkan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
• 10 Pelabuhan baru/renovasi dan infrastruktur pendukungnya, 10 dry port
• Pembangunan sarana angkutan KA 2 lajur di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
• 10 Bandara baru/renovasi
• 10 Kawasan Industri Baru/pengembangan
• TARGET: Biaya Logistik Turun 5%
Program NyataMembangun Infrastruktur
• Pembangunan/Modernisasi 5000 Pasar Tradisional di Seluruh Indonesia
• Pembangunan 500 SENTRA PERIKANAN sebagai tempat pelelangan ikan terpadu dengan penyimpanan dan pengolahan produk perikanan
• TARGET: Ekonomi Rakyat Berkembang
Mendorong Investasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
• Layanan Satu Atap, efisiensi perijinan bisnis menjadi 15 Hari
• Dukungan fiskal (penurunan tarif pajak, tax amnesty) dan non-fiskal untuk mendorong investasi
• Gerakan peningkatan tabungan nasional (inklusi keuangan menjangkau 50% penduduk)
• Peningkatan investasi kegiatan bisnis yang terkait dengan ekspor barang
• Memberikan insentif pada industri yang menghasilkan bahan baku atau barang modal
• Mendorong diversifikasi investasi portofolio asing dengan denominasi rupiah
• Meningkatkan investasi pemerintah, BUMN/BUMD, swasta baik nasional atau asing
• Meningkatkan kepastian hukum dan penegakan hukum;
• Konsistensi kebijakan antar kementerian/lembaga/pemerintah pusat dan daerah
• Membangun kemitraan yang efektif antara badan pemerintahan ataupun swasta
• TARGET: INVESTASI = ~40% GDP
Mendorong Investasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Rata2: USD 6 miliar/tahun
Rata2: USD 19 miliar/tahun
• Krisis global membuat FDI mengalir lebih deras ke Indonesia.
• FDI pada tahun 2013 mewakili 60% dari total investasi sebesar USD 39 miliar;
• Tahun 2013, FDI di Indonesia mencapai USD 23 miliar, lebih rendah dari Singapura (USD 55 miliar), Malaysia (USD 11 miliar), Thailand (USD 8 miliar) dan Filipina (USD 5 miliar);
• Harus lebih banyak di dorong efficiency seeker, bukan resources atau market seeker
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakan Sektor Strategis
Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong Sustainability & Kemandirian
Energi
Konsumsi & Produksi Gas Alam, 1970 - 2012(Miliar Cubic Meter/tahun)
Rank Countries Bn Cubic
Meter 1 Russia 199.9 2 Norway 99.8 3 Qatar 94.8 4 Canada 92.4 5 Netherlands 57.8 6 Algeria 55.3 7 Indonesia 42.3 8 United States 32.2 9 Malaysia 30.8
10 Australia 24.7
Eksportir Gas Alam Dunia(2012)
Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong Sustainability & Kemandirian
Energi
Produksi & Konsumsi, 1981 - 2012 (Juta Ton)
Rank Countries Mn
Tonnes 1 Indonesia 3092 Australia 2843 Russia 1244 USA 975 Colombia 756 South Africa 727 Kazakhstan 34
Eksportir Utama Batubara Dunia (2012)
Walaupun cadangan kita sangat kecil, tetapi Indonesia adalah eksportir utama batubara dunia
Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong Sustainability & Kemandirian
Energi
Produksi & Konsumsi Minyak Bumi (Ribu Barrel/hari)
• Tahun 2012, 41% minyak bumi yang kita konsumsi berasal dari impor;
• Konsumsi meningkat tajam akibat harga BBM yang murah;
• Akhir tahun 2014, untuk pertama kalinya separuh (50%) minyak bumi kita diperoleh dari impor;
• Iklim investasi yang kurang menarik menyebabkan rendahnya explorasi dan exploitasi ladang minyak baru
Kemandirian Diantaranya dengan Mendorong Sustainability & Kemandirian
Energi
• Indonesia mempunyai 40% cadangan geothermal dunia;
• Baru 4% yang di exploitasi, bandingkan dengan Filipina yang telah mengekploitasi 75% geothermalnya;
• Jika Indonesia mengeksploitasi 100% geothermal, maka seluruh kebutuhan listrik saat ini (35.000 MW) bisa dipenuhi dengan geothermal saja;
• Geothermal merupakan energi masa depan bagi Indonesia;
Beberapa Program Aksi Sektoral
1. Peningkatan kapasitas dan pemberian akses terhadap sumber modal (melalui bank pertanian), sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar
2. Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IIU)
3. Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan overfishing, dan meningkatkan intensitas penangkapan di kawasan underfishing sesuai batas kelestarian
4. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan
5. Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan
6. Penerapan best aqua-culture practices untuk komoditas-komoditas unggulan
7. Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan yang mendukung kinerja pembangunan maritim dan perikanan
Mengembangkan Ekonomi Maritim
1. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif terhadap pelaku illegal logging,
2. Pengembangan industri hasil hutan dan produk non-kayu yang ramah lingkungan
3. Evaluasi dan Penataan Pemanfaatan sumber daya hutan yang lestari
4. Pemeliharaan proses ekologis dan sistem penyanggah Kehidupan
5. Pengawetkan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
6. Terselesaikan konflik kepemilikan hak pengelolaan dan Tumpangtindih perijinan
7. Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Pencegahan Kebakaran dan Illegal logging
8. Peningkatan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Hutan Rakyat, Hutan Tanaman Industri, Agroforestry dan Hutan Kemasyarakatan
9. Pelestarian hutan Pelestarian dan perlindungan 20,63 juta ha sisa areal yang masih berhutan serta perlindungan Flora dan Fauna yang terancam punah, khususnya yang tercatat dalam Appendix I CITES ada 86 jenis dan Appendix II 1.549 jenis
10. Rehabilitasi 100,70 juta ha areal tidak berhutan, hutan tidak produktif dan lahan kritis
11. Penataan Rencana Pemanfaatan 1,99 juta ha areal hutan yang belum terdata
12. Tertatanya tahapan yang jelas kegiatan pemenuhan kebutuhan hasil hutan kayu dalam negeri sebesar 46,3 m3/tahun secara bertahap.
Memanfaatkan Hutan Secara Berkesinambungan
1. Mengembangkan sistem politik anggaran hijau (green budgeting)
2. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem produksi dan inovasi nasional yang ramah lingkungan
3. Edukasi konsumen untuk memahami dan mempraktekkan gaya hidup yang ramah lingkungan
4. Memacu pembangunan pertanian yang berkelanjutan yang berbasis bio-eco-region dengan pola pengembagan pertanian organik maupun pertanian yang hemat lahan dan air
5. Pencanangan program Indonesia Go Organic dengan pilot project 1.000 desa organik dari program reforma agraria sebagai sentra produksi penghasil pangan organik hingga tahun 2019
Mempopulerkan Kebijakan Hijau
Terima Kasih…….
top related