ecampus.poltekkes-medan.ac.idecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/1234567… · web...
Post on 18-Apr-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN DIMENSI MINAT PASIEN UNTUK MELAKUKAN
KUNJUNGAN ULANG PADA PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DANMULUT DI KLINIK GIGI RUMAHSAKIT
UMUM DAERAH DR. PIRNGADI MEDAN
Oleh :
GEMALA RITHA
P07525017118
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2018
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN DIMENSI MINAT PASIEN UNTUK MELAKUKAN
KUNJUNGAN ULANG PADA PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT DI KLINIK GIGI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH DR. PIRNGADI MEDAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi D-III
Keperawatan Gigi Politeknik Kemenkes Ri Medan
Oleh :
GEMALA RITHA
P07525017118
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2018
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGIKTI, 4 Juli 2017
Gemala Ritha
Gambaran Dimensi Minat Pasien untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pringadi Medan
Vii + 22 Halaman, 2 Tabel, 7 Lampiran
Abstrak
Minat pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan perbandingan terhadap pelayanan yang di terima pasien dengan harapannya sebelumnya mendapat pelayanan.
Jenis penelitian yakni Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran Dimensi minat pasien untuk melakukan kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan dan mulut di aklinik gigi Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pringadi Medan . Sampel adalah seluruh pasien yang datang di Klinik gigi dengan jumlah 30 orang .
Hasil penelitian menunjukkan data pendapat pasien terutama pada Dimensi Peralatan dan Dimensi Teknikal Skill, responden member pendapat tidak puas tentang kebersihan alat untuk tindakan perawatan yaitu 27 orang responden sebesar 90% . Berdasarkan pendapat pasien pada Dimensi teknikal Skill responden member pendapat Puasyaitu 25 orang 83,3% tentang perawat memeriksa gigi dengan Teliti.
Perawat di harapkan dapat bekerja sesuai dengn prosedur yang ada dan mengutamakan kepuasan dengan memperhatikan dimensi-dimensi (Peralatan dan teknikall skill) yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien.
Kata kunci : Dimensi Peralatan, Teknikal Skill, Kunjungan Ulang, pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Daftar bacaan : 1988-2010)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pringadi Medan Tahun 2018”.Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
Jurusan Keperawatan Gigi.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Drg. Adriana Hamsar, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan dan sebagai Dosen Pembimbing
sekaligus Ketua Penguji yang telah banyak meluankan waktu untuk
membimbing, memberikan masukan, arahan, pemikiran dan ide-ide dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah penulis dengan penuh kesabaran ditengah
kesibukan yang padat.
2. Ibu DR. Drg. Ngena Ria, M.KES selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
masukan dan arahan untuk kesempurnaan KaryaTulis Ilmiah ini.
3. Seluruh Dosen dan Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan Jurusan
Keperawatan Gigi.
4. Bapak Jamrin selaku Kepala Sekolah SD Ni’matul Hasanah Jl. Kemuning Kec.
Datuk Bandar Timur Tanjung Balai Asahan yang telah memberikan izin
melakukan penelitian.
5. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada suami
tercinta yang telah memberikan dukungan, doa, moral maupun materi serta
kasih saying tiada terhingga.
6. Anak-anak saya yang telah memberikan doa dan dukungan selama ini.
7. Seluruh teman-teman tersayang dan seperjuangan Mahasiswa/I Jurusan
Keperawatan Gigi RpL yang telah memberikan saran dan dukungan.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.Amin.
Medan, 31Juli 2018
Gemala RithaP07525017118
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRACT .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................................ 1
B. PerumusanMasalah .....................................................................................4
C. TujuanPenelitian ........................................................................................ 4
C.1 TujuanUmum ...................................................................................... 4
C.2 TujuanKhusus ..................................................................................... 4
D. BatasanPenelitian ........................................................................................4
E. ManfaatPenelitian ..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PengertianDimensi ................................................................................. 6
A.1 MinatKunjunganUlangPasien.............................................8
A.2 Penyelenggaraanpelayanankesehatan..................................... 9
A.3 Pasien....................................................................................... 11
A.4 Kesehatan Gigi Dan Mulut .....................................................12
B. KerangkaKonsep ............................................................................ 14
C. Definisioperasional ......................................................................... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan DesainPenelitian ..................................................................... 16
B. Lokasi Dan WaktuPenelitian .................................................................. 16
C. Populasi Dan SampelPenelitian ............................................................ 16
D. Jenis Dan PengumpulanData ........................................................... 17
E.Pengolahan Dan Analisa Data ................................................................ 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.HasilPenelitian ................................................................................... 19
B.Pembahasan ....................................................................................... 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ...................................................................................... 22
B.Saran ............................................................................................. 22
DATAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan priorotas
kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak
usia sekolah dasar agar tercapai derajat kesehatan optimal. Untuk menunjang upaya
kesehatan yang optimal tersebut, maka upaya dibidang kesehatan gigi dan mulut
perlu mendapatkan perhatian (Deskes RI, 2000).
Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh dan dapat dikatakan bahwa
mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai
gejala-gejala yang dapat diliat dalam mulut. Pada umumnya kebersihan mulut anak
lebih buruk karena anak lebih sering makan dan minum yang menyebabkan karies
dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang makanan yang mengandung
gula dan apabila terlalu sering mengkomsumsi terlebih lagi jarang dibersihkan maka
gigi geligi anak akan mengalami karies (Machfoedz; Zein, 2005).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan tubu. Peranan rongga mulut sangat besar bagi kesehatan
dan kesejahteraan manusia. Secara umum, seseorang dikatakan sehat bukan hanya
karena tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat rongga mulut dan giginya. Oleh
karena itu, kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan
tubuh seseorang (Riyanti, 2005).
Melalui Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2003, telah dilakukan
pengumpulan data berbagai indikator kesehatan gigi dan mulut masyarakat, dengan
cara wawncara dan observasi. Wawancara dilakukan pada responden semua umur
dengan jumlah sampel keseluruhan 1.027.763 orang. Datayang didapatkan adalah
masyarakat yang bermasalah gigi dan mulut dan tindakan yang diterima oleh
responden dari tenaga medis gigi dan Effective Medical Demand (EMD).
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2013 terdapat 870
Sekolah Dasar (SD) di Kota Medan. Namun jumlah SD yang melaksanakan sikat
gigi missal dan mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebesar 586 SD
(67,4 %). Prevalensi penyakit gigi di Sumtera Utara masih perlu mendapatkan
perhatian besar, sebab indeks pengalaman karies gigi Decayed, Missing, Filled-
Teeth (DMF-T) di Sumatera Utara termasuk kategori sedang yaitu mencapai 3,43
yang telah berarti bahwa penduduk Sumatera Utara memiliki karies rata-rata empat
gigi per orang.
Kesadaran masyarakat yang rendah terhadap kesehatan gigi dan mulut
dewasa ini menyebabkan jumlah kunjungan pasien di unit pelayanan kesehatan gigi
dan mulut juga masih rendah. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya perawatan kesehatan gigi dan mulut, dokter gigi sebaiknya memberikan
penjelasan yang mudah dimengerti dan dipahami pasien. Beberapa faktor yang
dapat menghambat masyarakat untuk melakukan perawatan kesehatan gigi dan
mulut adalah takut akan rasa sakit, waktu perawatan yang lama, rasa tidak nyaman
dan biaya atau ekonomi yang tinggi (Deskes, RI, 2004).
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan
seseorang. Menurut Surya Budhi (2003) seseorang yang menjalani hidup secara
normal dapat diasumsikan bahwa semakin lama hidup maka pengalaman juga
semakin banyak, pengetahuan semakin luas, keahliannya semakin mendalam dan
kearifannya semakin baik dalam pengambilan keputusan tindakannya.
Pendidikan juga merupakan faktor yang sering dihubungkan dengan derajat
kesehatan seseorang/masyarakat. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
akan semakin mudah untuk menyerap informasi dalam bidang kesehatan.
Mudahnya seseorang untuk menyerap informasi akan berpengaruh terhadap
pembentukan perilaku baru yang lebih sehat (Notoatmodjo, 2007). Demikian juga
dalam upaya perawatan gigi dan mulut.
Setelah lakukan survei awal dan dilakukannya komunkasi dengan pasien di
klinik gigi, dan sesuai dengan pengamatan penelti, beberapa pasien sudah
melakukan kunjungan ulang, serta dilakukannya wawancara dengan dengan
beberapa pasien terlihat adanya keinginan pasien untuk melakukan kunjungan ulang
ke klinik tersebut dikarena kan peralatan yang lengkap.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui
“Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah DR.
Pirngadi Medan”.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian untuk mengetahui “Gambaran Dimensi Minat
Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan”.
C.Tujuan penelitian C.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan Kunjungan
Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit
Umum Daerah Dr Pirngadi Medan Antara lain system pelayanan, peralatan medis
dan dimensi kunjungan pasien.
C.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan
Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan yang dilihat dari dimensi
peralatan
2. Untuk mengetahui Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan
Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan yang dilihat dari dimensi
teknikal skill.
B.Batasan Penelitian
Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi Gambaran Dimensi Minat
Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan.
E. Manfaat Penelitian
1.Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman nyata bagi
peneliti sebagai peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuannya yang diperoleh dari kampus dengan
keadaan yang ada di tempat penelitian.
2. Bagi Institusi Pendidikan , Sebagai bahan masukan atau informasi data untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan gigi.
3. Bagi Pasien , Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam perawatan dan
pencegahan serta mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut.
4. Penelitian selanjutnya , Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan penelitian tentang gambaran dimensi minat pasien untuk
melakukan kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan
D. Batasan Penelitian Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi Gambaran Dimensi Minat
Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan.
E. Manfaat Penelitian
5. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman nyata bagi peneliti
sebagai peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuannya yang diperoleh dari kampus dengan
keadaan yang ada di tempat penelitian.
6. Bagi Institusi Pendidikan, sebagai bahan masukan atau informasi data untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan gigi.
7. Bagi Pasien, untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam perawatan dan
pencegahan serta mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut.
8. Penelitian selanjutnya, diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan penelitian tentang gambaran dimensi minat pasien untuk
melakukan kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Dimensi
Dimensi biasanya menjelaskan adanya aspek ukur unik yang memiliki domain
yang berbeda dengan aspek lainnya. untuk mengetahui bahwa aspek tersebut
merupakan dimensi yang berbeda biasanya dilakukan analisis faktor. Analisis faktor
akan menghasilkan faktor-faktor (kadang dinamakan dengan dimensi). Misalnya
pengukuran kecemasan (Multidimensional Scale Of Anxiety) yang dikembangkan
oleh Lawrence (1990). Skala tersebut memiliki dimensi lebih dari satu sehingga
dinamakan dengan skala multidimensi. Contoh lainnya adalah Multidimensional
Scale Of Perceived Social Support (zimet, dahlem, zimet dan Farley, 1988), The
multidimensional scale of sexuality (Berkey et al. 1990) dan Multidimensional Scale
Of Anxiety Bystrisky (1990).
Faktor-faktor yang menentukan kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dapat dinilai berdasarkan terpenuhinya beberapa dimensi
mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yaitu:
a. Dimensi kompetensi teknis (jaminan)
Dimensi kompetensi teknis menyangkut keterampilan, kemampuan,
dan penampilan atau kinerja pemberi layanan kesehatan. Dimensi
kompetensi teknik itu berhubungan dengan bagaimana pemberian
layanan kesehatan mengikuti standar layanan kesehatan. Dimensi
kompetensi tekinik itu berhubungan dengan bagaimana pemberian
layanan kesehatan mengikuti standar layanan kesehatan yang telah
disepakati, yang meliputi kepatuhan, ketepatan, kebenaran,
konsisten, dan kerahasiaan. Tidak dipenuhinya dimensi kompetensi
teknik dapat mengakibatkan berbagai hal, mulai dari penyimpangan
kecil terhadap standar layanan kesehatan sampai kepada kesalahan
fatal yang dapat menurunkan mutu layanan kesehatan dan
membahayakan jiwa pasien.
b. Dimensi efektifitas layanan kesehatan
Layanan kesehatan harus efektif, artinya harus mampu mengobati
atau mengurangi keluhan yang ada, mencegah terjadinya penyakit
serta berkembangnya dan meluasnya penyakit yang ada. Efektifitas
layanan kesehatan ini bergantung pada bagaimana standar layanan
kesehatan itu digunakan dengan tepat, konsisten dan sesuai dengan
situasi setempat. Umumnya standar layanan kesehatan disusun pada
tingkat organisasi yang lebih tinggi, sedangkan pada tingkat
pelaksana, standar layanan kesehatan dibahas agar dapat digunakan
sesuai dengan kondisi setempat.
c. Dimensi efesiensi pelayanan kesehatan (daya tanggap)
Sumber daya kesehatan sangat terbatas. Oleh sebab itu, dimensi
efesiensi sangat penting dalam layanan kesehatan. Layanan
kesehatan yang efesien dapat melayani lebih banyak pasien atau
masyarakat. Layanan kesehatan memenuhi standar layanan
kesehatan yaitu tidak memerlukan waktu lama dan tidak menimbulkan
resiko yang lebih besar kepada pasien.
d. Dimensi kenyamanan (tampilan fisik)
Dimensi kenyamanan tidak berhubungan langsung dengan efektifitas
layanan kesehatan, tetapi mempengaruhi kepuasan ke
pasien/konsumen sehingga mendorong pasien untuk datang berobat
kembali ketempat tersebut. Kenyamanan atau kenikmatan dapat
menimbulkan kepercayaan pasien kepada organisasi layanan
kesehatan. Jika biaya layanan kesehatan menjadi persoalan,
kenikmatan akan mempengaruhi pasien untuk membayar biaya
layanan kesehatan. Kenyamanan juga terkait dengan penampilan fisik
layanan kesehatan, pemberi pelayanan medis dan nonmedis; seperti
tersedianya TV/majalah/music/kebersihan dalam suatu ruang tunggu
dapat menimbulkan perasaan kenikmatan tersendiri sehingga waktu
tunggu tidak menjadi hal yang membosankan.
e. Dimensi hubungan antar manusia (empati)
Hubungan antar manusia adalah interaksi antara pemberi layanan
kesehatan (provider) dengan pasien/konsumen. Hubungan antar
manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau kredibilitas
dengan saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati,
responsive, memberi perhatian dan lain-lainnya. layanan kesehatan
yangbermutu harus mampu memberikan informasi yang jelas tentang
apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan kesehatan akan
atau telah dilaksanakan. Dimensi informasi ini sangat penting pada
tingkat puskesmas dan rumah sakit.
A.1 Minat Kunjungan Ulang Pasien
A.1.1 Defrinisi Minat Kunjungan Ulang Pasien
Menurut umar (2003), minat kunjungan ulang merupakan perilaku yang
muncul sebagian respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Proses keputusan pembelian
ulang terbentuk sesudah tahap jual beli. Dalam siklus pembelian menunjukkan
ada dua hal yang mempengaruhi seseorang pelanggan melakukan pembelian
ulang, yaitu evaluasi paska pembeliandan keputusan melakukan pembelian
ulang. Pelanggan secara sadar dan tidak sadar dalam tahap jual beli, akan
mengevaluasi transaksi yang telah dilakukan. Jika konsumen merasa puas
karena mutu pelayanan yang baik, maka ia akan memperlihatkan peluang
yang besar untuk melakukan pembelian ulang. Pelanggan yang merasa puas
juga akan cenderung menyatakan hal-hal yang baik tentang organisasi
pemberi layanan kesehatan tersebut terhadap orang lain (Bayus dalam Kotler,
et al., 1997). Hal ini ditegaskan oleh Tjiptono (2002) bahwa terciptanya
kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antara organisasi pemberi layanan dan pelanggannya menjadi
harmonis, memberikan dasar baik bagi pembelian ulang dan terciptanya
loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
(word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Dapat disimpulkan
pembelian kembali
evaluasi pasca
pembelian
keputusan membeli kembali
bahwa mutu pelayanan yang baik dapat dilihat dari minat pembelian ulang
yang muncul pada diri pelanggan. Sebaliknya konsumen merasa tidak puas
akan beraksi dengantindakan-tindakan negative seperti mendiamkan saja,
melakukan complain, bahkan merekomendasikan negative kepada orang lain.
Rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan dijauhi oleh calon pasien.
Pasien akan beralih ke rumah sakit lainnya yang memenuhi harapan pasien.
Lingkaran Pembelian Kembali
Gambar 2.2 Siklus Keputusan
Sumber: Setiawan (2011).
A.2 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan selalu dihubungkan dengan kepuasan pasien.
Mutu pelayanan kesehatan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin tinggi kepuasan,
makin baik mutu pelayanan kesehatan. Namun penerapannya dalam pelayanan
kesehatan ternyata tidak semudah yang diperkirakan karena kepuasan tersebut
bersifat subyektif, tergantung dari latar belakang yang dimiliki. Dengan pelayanan
yang sama, menyebabkan kepuasan yang berbeda pada masing-masing individu
(gerson, 2002).
Kesadaran Pembelian Awal
Menurut judge (1993), karakteristik pasien berhubungan dengan kepuasan
pasien. Karakteristik yang dimaksud antara lain, umur, jenis kelamin, pendidikan,
dan pekerjaan. Jenis kelamin pria lebih mudah merasakan kepuasan terhadap
pelayanan dibandingkan wanita. Pasien beumur cenderung lebih mudah merasa
puas dibandingkan pasien berumur muda. Masyarakat yang terdidik karena
pengetahuan yang dimilikinya menuntut pelayanan yang lebih baik, demikian pada
pasien dengan pekerjaan yang berhubungan dengan tingkat ekonomi yang tinggi
menuntut pelayanan yang lebih baik dan cenderung untuk tidak puas. Hal ini juga
telah diteliti oleh Muhammad (1999), bahwa karakteristik pasien berhubungan
dengan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan.
Sering terjadi bahwa pelayanan kesehatan dinilai telah memuaskan pasien,
tetapi karena penyelenggaraannya tidak sesuai standard an atau etika profesi yang
telah disepakati, sulit disebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu. Sebgaia
contoh, mtu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh institusi keshatan
swasta bhampir selalu dapat memuaskan pasien dan disebut sebagai pelayanan
kesehatan yang bermutu, tetapi bila dilihat dari standard an etika profesi tidak sesuai
karena banyak dari kegiatan pelayanan kesehatan tersebut sebenarnya tidak
diperlukan dan atau diselenggarakan secara berlebihan. Menurut Azwar (1996),
untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembatasan sebagai pendoman dalam
penyelenggarakan pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Ditunjukan pada derajat kepuasan pasien
Untuk menghindari adanya unsur objektivitas yang dapat mempersulit
pelaksanaan Program Menjaga Mutu. Yang dimaksud dengan kepuasan
sekalipun orientasinya individual, tetapi ukuran yang dipakai bersifat umum
sesuai tingkat kepuasan rata-rata penduduk (sebagian besar penduduk)
yang menjadi sasaran utam institusi kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan
dinilai baik, apabila pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dapat
menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasienyang sesuai tingkat kepuasan
rata-rata penduduk yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan tersebut.
2. Ditunjukan pada upaya yang dilakukan
Dilakukan untuk melindungi kepentingan pemakai jasa pelayanan kesehatan,
yaitu penyelenggara pelayanan kesehatan harus sesuai dengan standar dan
kode etik profesi. Mutu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
A.3 Pasien
Pasien berasal dari kata kerja bahasa latin yang artinya menderita, secara
tradisional telah digunakan untuk menggambarkan orang yang menerima
perawatan. Pasien adalah orang yang menderita suatu penyakit dan dirawat oleh
dokter atau tenaga medis lainnya (Bart, 1999). Pasien adalah orang yang kerana
kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya
menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan
(Sutoto, 2001).
Pasien merupakan penentu eksistensi rumah sakit. Tindakan yang diperbuat
perawat dan dokter adalah untuk memenuhi harapan pasien secara individual,
pasien adalah :
1. Orang yang terpenting
2. Orang yang tidak tergantung pada kita tetapi kita tergantung padanya
3. Tujuan kita bekerja
4. Orang yang memiliki perasaan atau emosi
5. Bukan orang yang harus diajak berargumentasi
6. Urat nadi kehidupan rumah sakit
7. Yang harus dipenuhi kebutuhan dan harapannya (sutoto, 2001)
A. 4 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah bagian dari kesehatan secara umum yang
tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegahnya penyakit
dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Ruang lingkup pelayanan kesehatan
masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, sehingga peran
pemerintah dalam pelayanan kesehatan cukup besar. Pelayanan kesehatan adalah
upaya peningkatan kesehatan kesehatan (promotif). Pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan peserta didik dan
lingkungan.
A 4.1 Tujuan Pelayanan Kesehatan
Tujuan dari pada pelayanan kesehatan adalah:
a. Meningkatkan kemampuan dan terampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit, kelainan
dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit/kelainan pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan
peserta didik yang cedera / cacat yang dapat berfungsi optimal.
A.5 Kesehatan Gigi Dan Mulut
Menurut Herijulianti (2002), kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu
aspek dari kesehatan secara keseluruhan, dimana status kesehatan gigi merupakan
hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental dan social.
Aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut yaitu:
1. Aspek fisik merupakan aspek kesehatan yang mempengaruhi kualitas gigi
dan mulut yang disebabkan oleh keadaan yang terdapat didalam mulut.
2. Aspek mental merupakan aspek yang disebabkan karena sikap kepercayaan
dan keyakinan sehingga mempengaruhi tingkah laku seseorang.
3. Aspek social merupakan aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi
dan mulut, biasanya disebabkan oleh pengaruh social ekonomi yang kurang
sehingga keadaan ini mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Untuk memperbaiki mutu kesehatan gigi dan mulut harus dilaksanakan
pemeliharaan secara menyeluruh yang mencakup aspek mental, fisik dan social
yaitu dengan upaya peningkatan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative.
Salah satu usaha untuk mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
gigi adalah melalui pendekatan pendidikan kesehatan gigi. Pendidikan kesehatan
gigi yang disampaikan kepada seseorang atau masyarakat diharapkan mampu
merubah perilaku kesehatan gigi seseorang atau masyarakat.
Menurut Kegeles dalam Herijulianti (2002) ada empat faktor utama agar
seseorang mau melakukan pemeliharaan kesehatan gigi, yaitu:
1. Merasa mudah terserang penyakit gigi
2. Percaya bahwa penyakit gigi dapat dicegah
3. pandangan bahwa penyakit gigi dapat berakibat fatal jika tidaksegera diobati
4. mampu menjangkau dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
5.
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat
pasien untuk melakukan kunjungan ulang.
Variable Independen Variable Dependen
C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang
akan digunakan dalam penelitian secara operasionalsehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.
Dalam mencapai tujuan penelitian, penulis menentukan defenisi operasional
sebagai berikut:
1. Dimensi menjelaskan adanya aspek-aspek yang akan diukur
2. Minat kunjungan ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai
respon terhadap dimensi pengukuran yang menunjukkan keinginan
pasien untuk melakukan kunjungan ulang.
3. Pasien adalah orang/masyarakat yang datang dengan keluhan sakit
gigi di Rumah Sakit Pirngadi Medan
4. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah jenis pelayanan kesehatan
gigi yang tersedia di rumah sakit pirngadi medan
5. Teknikal skill adalah kemampuan perawat dalam tindakan perawatan,
yaitu: perawat memeriksa dengan teliti, perawat bekerja cepat, perawat
bekerja dengan cepat dan aman, keterampilan perawat menggunakan
alat dan hasil kerja perawat rapi.
Kunjungan
- Puas
- Tidak Puas
Dimensi Minat Pasien :
- Peralatan
- Teknikal Skill
6. Hubungan interpersonal adalah hubungan perawat dengan pasien
secara langsung selama tindakan perawatan, yaitu: perawat menerima
dan menyapa dengan ramah, perawat menanyakan dan
memperhatikan keluhan, perawat memberitahukan hasil pemeriksaan
dengan jelas, perawat menjelaskan tindakan keperawatan dan perawat
memberikan nasehat/saran dari perawatan yang dilakukan.
7. Peralatan adalah fasilitas peralatan yang digunakan untuk tindakan
perawatan, yaitu: alat untuk tindakan perawatan tersedia/lengkap,
kebersihan alat untuk tindakan perawatan, kondisi alat baik, alat
tersusun/tersimpan rapi dan kecanggihan alat yang digunakan
8. Lingkungan fisik adalah keadaan sekitar kliknik gigi yang dapat secara
langsung dilihat dan dirasakan pasien, yaiut: kebersihan bagian luar
ruang kliknik, kebersihan ruang perawatan, privacy pasien dalam ruang
perawatan dan kerapian ruang perawatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian deskritif dilakukan untuk mengetahui gambaran dimensi
Minat pasie nuntuk melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi
Dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan,
B. Lokasi dan WaktuPenelitian
B.1 LokasiPenelitian
Penelitian dilaksanakan Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Pirngadi Medan,,penentuan lokasi penelitian ini dipilih karena peneliti masih
aktif sebagai perawat gigi Di Klinik Gigi Rumah Saki Umum Daerah Dr Pirngadi
Medan,sehingga memudahkan peneliti untukmendapat informasi dan data yang
bermanfaat dalam penyelesaian penelitian.
B.2 WaktuPenelitian
Penelitian ini dimulai dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2018
C. Populasi dan Sampel Penelitian
C.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (Notoatmodjo,2010).
Populasi dalam penelitian adalah pasien yang melakukan Kunjungan Ulang
Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan,
C.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang mewakili populasi
(Setiadi, 2007). Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang.
D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data
D.1 Jenis Data
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
pasien yaitu data identitas pasiendan data hasil pengisian kuesioner yang
diberikan peneliti kepada pasien yang dating keklinik gigi Rumah Sakit Umum
Pringadi Medan.
D.2 Cara Pengumpulan Data
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakuka survei di klinik
kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan dengan
mengambil data kunjungan pasien. Langkah kedua memberikan penjelasan
kepada setiap pasien tentang pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Langkah
ketiga mengumpulkan kuesioner yang telah dijawab pasien.
Waktu pengumpulan data 6 hari dibantu oleh tim.
E. Pengolahan Dan Analisis Data
E.1.Cara Pengolahan
Rancangan analisa data hasil penelitian diformulasikan dengan menempuh
langkah-langkah yang dimulai dari:
1.Editing
Adalah memeriksa daftar pernyataan yang telah diserahkan oleh para
pengumpulan data. Pemeriksa daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan
terhadap kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan dan relevansi iawaban.
2.Coding
Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam kategori,
Biasanya klasifikasi dilakukan terhadap kelengkapa jawaban, keterbatasan
tulisan dan relevansi jawaban.
3.Tabulating
Penyusunan data kedalam bentuk table untuk mempermuda analisa data,
pengolahan data dan pengambilan kesimpulan.
E.2 Analisa Data
Analisa data dilakukan denga cara manual untuk memperoleh informasi
mengenai gambaran dimensi minat pasien untuk melakukan kunjungan ulang
pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut diKlinik Gigi Rumah Sakit Umum
Daerah Dr Pirngadi Medan. Data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk table
distribusi frekuensi..
Analisa skor menggunakan kode skor dengan ketentuan sebagai berikut:
- puas
- Tidakpuas
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tentang Gambaran Dimensi minat pasien untuk melakukan
kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi rumah sakit
umum daerah dr. Pringadi Medan di peroleh hasil sebagai berikut :
Table 4.1
Distribusi Frekuensi peralatan pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di klinik
gigi rumah sakit umum dr. Pringadi Medan
Peralatan Pendapat pasien
Puas Tidak puas
N % n %
Alat yang digunakantindakan perawatantersedia/lengkap 25 83,3 5 16.7
Kebersihan alat untuk tindakan perawatan 3 10 27 90
Kondisi alat baik 24 80 6 20
Kecanggihan alat yang di gunakanuntuk tindakan 25 83,3 5 16,7
Dari tabel diatas di peroleh data dimensi peralatan pada pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi rumah sakit umum daerah dr. Pirngadi medan
dari 30 orang responden ada 27 orang (90%), memberi pendapat tidak puas
tentang kebersihan alat untuk tindakan (83,3%) atau 25 orang merasa puas tentang
alat untuk tindakan perawatan lengkap tersedia, ada 25 orang (83,33%) memberi
pandapat puas tentang Kecanggihan alat yang di gunakan untuk tindakan , (80%)
yait 24 orang responden menyatakan puas tentang Kondisi alat baik
Table 4.2
Distribusi Frekuensi Dimensi teknikal skill pada pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di klinik gigi rumah sakit umum dr. Pringadi Medan
Teknikal skill Pendapat pasien
Puas Tidak puas
n % n %
Perawat memeriksa gigi dengan teliti 25 83,3 5 16,7
Perawat bekerja dengan tepat danaman 23 76,7 7 23,3
Perawat terampil memggunakan alat 23 76.7 7 23,3
Hasil kerja perawat rapi 19 63,3 11 36,7
Dari tabel diatas di peroleh data dimensi teknikal skill pada pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi rumah sakit umum daerah dr. Pirngadi medan
dari 30 orang responden ada (83,3 %) 25 orang merasa puas tentang Perawat
memeriksa gigi dengan teliti, 23 orang(76,7%), memberi pendapat puas tentang
Perawat bekerja dengan tepat dan aman, (76,7%) yaitu 23 orang responden
menyatakan puas tentang Perawat terampil memggunakan alat,ada 19 orang
(63,33%)
B. PembahasanHasil penelitian dari tabel 4.1 pada dimensi peralatan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di klinik gigi rumah sakit umum daerah dr. Pirngadi medan dapat
hasil dari 30 resposnden 25 orang (90%) respondent tidak puas dimana alat-alat
tersebut dibersihkan dengan desinfektan. Dalam hal melakukan tindakan ada
beberapa alat standar diagnostik yang harus terpenuhi yakni kacamulut/mouth
mirror/spiegel, pinset (denta pinset), sonde /explorer probe, axcavator, alat dental
roengen, vitalisterter, water syringe.Menurut kusyadi 2004, mendesnifektan alat
merupakan suatu tindakan membunuh kuman pathogen dan apothegon , tetapi tidak
membunuh sporanyapada peralatan keperawatan dan kedokteran.
Hasil dari penelitian dari tabel 4.2 dari 30 responden ada 25 orang (83,3%)
memberi pendapat puas tentang perawat menerima dan menyapa dengan ramah.
Adapun dimana perawat dalam menyilahkan pasien dan memulainya pemeriksaan
secara subjektif meliputi wawancara langsung dengan menanyakan nama , alamat
dan riwayat penyakit pasien . hasil penelitian gunawan (1992) menunjukkan selain
pelayanan prosedur pelayanan yang efisien dan di tunjang dengan fasilitas sarana
yang baik maka ketrampilan dan kemampuan pemberi palayanan merupakan hal
utama yang perlu di pertimbangkan dalam suatu pelayanan.dan hal ini didukung dari
hasil dari penelitian di Matteo dan Nicola (1982) menyatakan bahwa kepuasan
pasien yang paling dominan disebabkan karena adanya hubungan interpersonal
yang baik antara dokter gigi/perawat dan pasien
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan pada 30 respondens
yang menjadi sampel maka hasil penelitian disimpulkan bahwa:
1, Pada dimensi peralatan, 27 orang (90%) responden tidak puas Kebersihan alat
untuk tindakan perawatan
2. Pada dimensi teknikal Skill, 25 orang (83,3%) Perawat memeriksa gigi dengan
teliti
B. Saran1. Perawat, bekerja sesuai dengan prosedur yang ada dan mengutamakan
kepuasan pasien dengan , memperhatikan dimensi-dimensi dapat
memperngaruhi kepuasan pasien teknikal skill, peralatan
2. Bagi instusi rumah sakit pringadi , ikut serta meningkatkan minat pasien dalam
melakukan kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah
sakit pringadi medan dengan mengadakan fasilitas yang di pakai .
Daftar Pustaka
Azwar, A., 1996. Menjaga Pelayanan kesehatan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
, 2013. Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia.,. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas).
, 2007.Depkes RI./ . Profil Kesehatan Gigi Dan Mulut di Indonesia, Jakarta.
, 2002. Dinkes Propinsi Sumatra Utara.,. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Cetakan 2, Medan.
Gerson, R. F., 2002. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Cetakan 2, Jakarta.
Gunawan, N., 1992. Hubungan Kepuasan Pelanggan/ Keluarga dengan Upaya Pelayanan Rawat Inap Husada, Tesis Pasca Sarjana UI, Jaakarta.
Herijulianti E, Tati SI, Sri A., 2002 pendidikan kesehatan Gigi, EGC: Jakarta.
Iskandar, D., 1998. Rumahsakit, Tenaga kesehatan Dan Pasien. Sinargrafika, Medan
Kent, G.G, John Wight &Sons., 1984. The Pscyhology of Dental Core, Bristol-Elegand
Munijaya AAG., 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, EGC:bJakarta.
Notoatmodjo, S., 2007. Perilaku Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, PT Rineka Cipta. Jakarta.
Pohan, IS., 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan, EGC: Jakarta.
Rahmawati AF, Supriyanto S., 2013. Mutu pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi dabholkar di ruangrawat inap penyakit dalam. J Administrasi Kesehatan, Indonesia
Riyanti, E., 2005. Hubungan Pendidikan Penyikatan Gigi Dengan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) : Imam Bukhari, Bandung.
Setiadi., 2007. Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. GrahaIlmu: Yogyakarta.
Sutoto., 2001. Seminar Nasional Pengembangan MutuPelayanan, dari Customer
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FKM UGM, Yogyakarta.
Tjiptono., 2000. Manajement Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta
INFORMED CONSENT
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Gemala Ritha dengan judul “Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pirngadi Medan”
Nama : ……………...................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktunya tanpa sanksi apapun.
Medan, 2018
Saksi Responden
(…………..…..……………....) (……………………………….)
Mengetahui,
Pelaksana Penelitian
Gemala Ritha
P07525017118
Kuesioner Penelitian
Gambaran Dimensi Minat Pasien Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Pada Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Klinik Gigi Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan
Daftar pertanyaan ini untuk mengetahui gambaran dimensi minat pasien untuk melakukan kunjungan ulang pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan
I. Identitas Responden
Nama pasien :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pengalaman anda setelah mendapatkan pelayanan di Klinik Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
1. Perawat memeriksa gigi dengan telitia. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
2. Perawat bekerja dengan tepat dan amana. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
3. Perawat terampil menggunakan alat
a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
4. Hasil kerja perawat rapia. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
5. Perawat menerima dan menyapa saya dengan ramaha. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
6. Perawat mempunyai waktu dan memperhatikan keluhan sayaa. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
7. Pearwat memberitahukan hasil pemeriksaan gigi saya dengan jelas
a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
8. Perawat memberikan nasehat/saran dari perawatan yang telah dilakukan
a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
9. Alat yang tindakan perawatan tersedia /lengkapa. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
10. Kebersihan alat untuk tindakan perawatana. Puas
b. Biasa – biasa c. Tidak puas
11. Kondisi alat baika. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
12. Kecanggihan alat yang digunakan untuk tindakan perawatan a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
13. Kebersihan ruang tunggu a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
14. Privacy diruang perawatan a. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
15. Kerapian ruang perawatana. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
16. Kondisi ruang klinik gigia. Puasb. Biasa – biasa c. Tidak puas
top related