wonderful kepri - official site | situs resmi dinas
Post on 13-Feb-2022
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Revisi Rencana Strategis
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 dapat diterbitkan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun
2016 - 2021 disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025, Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata, Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 -
2021 mengacu pada visi RPJMD Kepulauan Riau 2016 - 2021 yaitu
”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera,
Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021
disusun sebagai pedoman dan arah pembangunan kepariwisataan yang hendak
dicapai dalam periode 2016 - 2021 dengan mempertimbangkan capaian
pembangunan kepariwisataan hingga saat ini. Rencana Strategis Dinas
Pariwisata disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di Kepulauan Riau, serta
partisipasi seluruh pejabat Dinas Pariwisata.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2016 - 2021 merupakan dasar dan pedoman bagi Dinas Pariwisata dalam
menyusun: (1) Rencana Kerja (Renja); (2) Rencana/Program Pembangunan lintas
sektoral bidang Pariwisata; (3) Koordinasi perencanaan dan pengendalian
kegiatan Pembangunan lingkup Pariwisata; (4) Laporan Tahunan; dan (5)
Laporan Kinerja. Rencana Strategis ini perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh
seluruh jajaran Dinas Pariwisata serta para pemangku kepentingan pariwisata
dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program
pembangunan bidang pariwisata secara sinergis dan berkesinambungan.
ii
Akhirnya, Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
2016 - 2021 ini kami harapkan dapat menjadi pedoman bagi para pelaksana
Dinas Pariwisata dalam melaksanakan tugasnya melalui kerja sama dan
komunikasi yang efektif dari seluruh pemangku kepentingan Pariwisata.
Tanjungpinang, Februari 2018
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Drs, BURALIMAR, M. Si Pembina Utama Madya NIP. 19620614 198503 1 013
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
1
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, serta perangkat peraturan perundangan-undangan
lainnya, mengamanatkan di antaranya bahwa perangkat daerah berkewajiban
menyiapkan rencana kerja sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh
perangkat daerah bersangkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya, baik untuk
jangka waktu lima tahunan maupun tahunan.
Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki letak geografis yang strategis
di perbatasan beberapa negara tetangga, dan memiliki sumberdaya pariwisata
yang berlimpah di antaranya sumberdaya wisata alam, sejarah, budaya, dan
keunggulan komparatif masing-masing daerah Kabupaten/Kota yang ada di
Kepulauan Riau, maka pembangunan sektor pariwisata haruslah menjadi
perhatian penting dan strategis bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan
potensi pariwisata tersebut sebagai peluang ekonomi baru dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah. Perlu diingat,
sektor pariwisata bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan salah satu
alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sehingga pembangunan
pariwisata perlu direncanakan secara terarah dan bertahap dengan sasaran-
sasaran yang jelas.
Perencanaan yang jelas merupakan syarat mutlak dalam
pengembangan pariwisata. Tanpa arah pengembangan yang jelas, maka
pembangunan yang dilaksanakan dapat kehilangan fokus dan rentan terhadap
kemungkinan munculnya dampak negatif yang tidak diinginkan. Mengingat
pariwisata sangat multisektoral maka dalam perencanaannya perlu
diintegrasikan dalam satu rencana wilayah yang komprehensif yang dalam
BAB I
PENDAHULUAN
BA BAB I B
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
2
pelaksanaannya juga membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak
secara terus menerus.
Langkah kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, salah
satunya adalah menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan
mancanegara dan nusantara, dengan tetap memperhatikan segala aspek
pembangunan kepariwisataan yaitu tetap terjaga dan terpeliharanya kepribadian
bangsa serta pelestarian lingkungan.
Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Provinsi
Kepulauan Riau bertumpu pada keunikan dan kekhasan serta kearifan lokal
yang menempatkan keanekaragaman sebagai suatu yang prinsip dan hakiki, di
mana pengembangan kepariwisataan didukung oleh kekayaan alam serta
keanekaragaman budaya yang dimiliki. Sangat disadari selain dampak positif
yang diperoleh dari upaya pengembangan sektor pariwisata, tidak sedikit pula
dampak negatif yang ditimbulkannya, seperti terjadinya degradasi nilai-nilai
sosial budaya dan moral, degradasi kualitas lingkungan, dan lain sebagainya.
Selanjutnya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sebagai
Organisasi Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana
Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan.
Kewajiban ini, di samping sebagai bentuk implementasi untuk melaksanakan
amanat peraturan perundangan juga didasarkan atas kebutuhan dalam
menyongsong era pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah dokumen
perencanaan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, dan Indikasi
Kegiatan pembangunan disertai dengan indikasi pendanaan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsinya serta diselaraskan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
dan bersifat indikatif.
Dinas Pariwisata merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan
kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang Pariwisata. Sesuai
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
3
dengan tugas dan fungsinya, tantangan pembangunan di bidang Pariwisata yang
dihadapi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam periode 2016-
2021. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2016-2021 tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan
kewenangan bidang teknis yang saling mengisi dan bersinergi satu sama lain.
Hal tersebut mengandung pengertian bahwa bidang teknis memiliki peranan
dalam mendukung pelaksanaan kewenangan OPD di bidang Pariwisata.
Rencana strategis merupakan dokumen publik yang akan menjadi
pedoman dalam pembangunan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau lima tahun
ke depan. Maka pelaksanakan rencana strategis pariwisata ini merupakan
tanggung jawab semua pihak yang terkait dengan sektor kepariwisataan daerah.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2016–2021, diupayakan tersusun secara sistematis dan terukur yang
menuangkan kebijakan, program dan kegiatan secara konsisten sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pariwisata
harus mendasarkan pada kebijakan Nasional, RPJP, RPJM, RPJPD, RPJMD,
dan Renstra Perangkat Daerah. Renstra adalah dokumen perencanaan yang
memuat tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra-
OPD tersebut berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Oleh karena itu
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pariwisata Provinsi
Keplauan Riau harus menyusun Renstra Perangkat Daerah periode tahun 2016
- 2021 yang berpedoman pada RPJMD tahun 2016 - 2021. Dokumen ini
diharapkan dapat memberi arah dan strategi penyelenggaraan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawab Dinas Pariwisata Kepulauan Riau pada tahun 2016
- 2021. Rencana Strategis Perangkat Daerah ini juga mempertimbangkan
Renstra Kementerian/ Lembaga terkait serta Renstra Kabupaten/ Kota di
Kepulauan Riau.
Rencana Strategis (renstra) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan Dinas
Pariwisata Kepulauan Riau yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja)
Dinas Pariwisata Kepulauan Riau setiap tahunnya serta penyusunan anggaran
berdasarkan kinerja yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
4
Sejalan dengan revisi RPJMD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 –
2021, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan revisi
Rencana Strategis 2016 – 2021 untuk melakukan penyesuaian.
1.2. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
6) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
8) Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
5
10) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata Nasional;
12) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara
Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
14) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2005-2025;
15) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2012 – 2022
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 23).
16) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41);.
17) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 – 2037
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 Nomor 1, Nomor
Register Perak Provinsi Kepulauan Riau : 1/7/2017);
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
6
18) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun
2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kepulauan Riau Nomor 49);
19) Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Nomor 372).
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2016-2021 dimaksudkan untuk meningkatan pelayanan Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang
Pariwisata selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai pedoman dalam
menentukan arah kebijakan dan pelaksanaan program selama kurun waktu
tahun 2016-2021.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulaun Riau 2016 - 2021 adalah;
1. Tersusunya tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya
selama periode tahun 2016-2021
2. Teridentifikasinya program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selama periode
tahun 2016-2021;
3. Tersusunnya acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (rencana kerja tahunan) dalam periode
lima tahun ke depan;
4. Tersusun dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam
pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau baik tahunan maupun lima tahunan.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
7
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau 2016 – 20121 dapat digambarkan sebagai berikut;
Bab. I Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
penyusunan Renstra, dan sistematika penulisan.
Bab II. Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Organisasi
Perangkat daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian
penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah
periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas OPD yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra Perangkat Daerah ini.
Bab III. Permasalahan dan isu – isu Strategis Perangkat Daerah
Pada bagian ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau; telaahan visi, misi
dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan Renstra
Kementerian Pariwisata; telaahan dokumen RTRW dan KLHS Provinsi
Kepulauan Riau, dan penentuan isu-isu strategis.
Bab IV. Tujuan dan Sasaran
Pada Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Bab V. Strategi dan Arah Kebijakan
Pada Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun mendatang
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
8
Bab VI. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan
Bab ini menggambarkan program dan kegiatan yang direncanakan akan
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selama 5 (lima)
tahun ke depan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
Bab VIII. Penutup
Bab ini meliputi penjelasan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau, penguatan peran para stakeholders dalam
pelaksanaan Renja Dinas Pariwisata dan sebagai dasar evaluasi dan laporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan serta memuat harapan
Dinas Pariwisata Provinsi Kepualauan Riau.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
9
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41).
Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di
bidang Pariwisata sesuai dengan lingkup tugasnya. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Dinas Pariwisata mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi keuangan, umum dan
kepegawaian;
b. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi
dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata,
pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi
Kreatif;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan
pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan
pengembangan Ekonomi Kreatif;
d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya tarik
wisata dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan destinasi pariwisata
daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah di bidang pengembangan destinasi dan industri
pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan
kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif;
GAMBARAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
BA BAB II
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
10
f. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas
Pariwisata;
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Dinas Pariwisata;
h. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian tugas di lingkungan Dinas
Pariwisata;
i. Pelaksanaan pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di
bidang pariwisata;
j. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah;
k. Penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya wisata
skala provinsi;
l. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi
mengenai kriteria sistem pemberian penghargaan/ anugerah bagi insan/
lembaga yang berjasa di bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
m.Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;
n. Pelaksanaan tugas lain di bidang pariwisata yang diserahkan oleh
Gubernur.
Struktur Organisasi Dinas Pariwisata
Struktur organisasi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari:
a. Sekretariat;
1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;
2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;
3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan
Masyarakat.
c. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara
2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
11
3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi
d. Bidang Pengembangan Kelembagaan terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;
2. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;
3. Seksi Data dan Penelitian.
e. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:
1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan
2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi
3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat melaksanakan tugas urusan umum, kepegawaian,
keuangan, perencanaan dan evaluasi. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program kerja di Sekretariat;
b. Pelaksanaan tata usaha keuangan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,
komunikasi publik, arsip, dan dokumentasi Dinas, pengembangan sumber
daya manusia, organisasi dan tata laksana Dinas;
d. Pelaksanaan urusan umum ketatausahaan, perlengkapan dan rumah
tangga Dinas;
e. Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;
f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat, terdiri dari:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai
tugas penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, serta peningkatan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
12
daya saing industri pariwisata. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai
fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur
dan pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri
pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat;
b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, evaluasi, pelaporan
dan analisis kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur dan
pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri
pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya,
alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan
pemberdayaan masyarakat dengan instansi terkait lainnya;
d. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan
destinasi pariwisata dan industri pariwisata;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan
infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan,
industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan,
industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat;
g. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian serta penertiban atas
pengelolaan objek dan daya tarik wisata;
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di Bidang Destinasi dan Industri
Pariwisata yang diberikan oleh Kepala Dinas;
Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;
2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;
3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan
Masyarakat
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
13
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan
kegiatan di bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang meliputi
Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara, Pasar Wisatawan Mancanegara
dan Pengembangan Strategi dan Komunikasi pariwisata. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program Bidang
Pengembangan Pemasaran pariwisata;
b. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan strategi
pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal,
bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran
pariwisata nusantara dan mancanegara;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan,
evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang program dan strategi
pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal,
bisnis, pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran
pariwisata nusantara dan mancanegara;
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program
dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen
pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi
pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang program dan
strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar
personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi
pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program dan strategi
pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal,
bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran
pariwisata nusantara dan mancanegara;
g. pelaksanaan kerjasama pengembangan pemasaran pariwisata dengan
institusi/ lembaga di dalam dan luar negeri;
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
14
h. Pelaksanaan pengembangan promosi pariwisata secara terpadu baik di
dalam maupun di luar negeri;
i. Pelaksanaan pembinaan, partisipasi dan fasilitasi penyelenggaraan
promosi kepariwisataan terpadu antar/ dengan Kabupaten/Kota dan
stakeholder pariwisata lainnya;
j. Pengelolaan Pusat Informasi Pariwisata, pemberian layanan informasi
dan menyebarkan bahan informasi kepada wisatawan dan masyarakat;
k. Penyiapan dan pengelolaan prasarana dan sarana promosi pariwisata;
l. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang
Pemasaran pariwisata;
m. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan standar, prodsedur
dan kriteria serta evaluasi di Bidang Pemasaran Pariwisata;
n. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi dalam
pengembangan Sistim Informasi Pariwisata;
o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya.
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara
2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara
3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi
Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata mempunyai tugas
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan,
pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, pengembangan sumber
daya manusia aparatur serta data dan penelitian. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
mempunyai fungsi:
a. Penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang program pengembangan
hubungan kelembagaan dan kerjamasa kepariwisataan, penelitian dan
pengembangan kebijakan kepariwisataan, pengembangan sumber daya
manusia kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia
aparatur;
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
15
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama pariwisa,
pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, dan
pengembangan sumber daya manusia aparatur;
c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di
bidang pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama
kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan,
serta pengembangan sumber daya manusia aparatur;
d. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan;
e. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan;
f. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur;
g. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan,
pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, pengembangan
sumber daya manusia aparatur serta pengendalian transformasi;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program pengembangan
hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan, penelitian dan
pengembangan kebijakan kepariwisataan, pengembangan sumber daya
manusia kepariwisataan, dan pengembangan sumber daya manusia
aparatur;
i. Pelaksanaan administrasi Bidang Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan;
j. Melaksanakan tugas-tugas lain bidang Kelembagaan yang diberikan
Kepala Dinas.
Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata terdiri dari:
1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;
2. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;
3. Seksi Data dan Penelitian.
Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif bertugas membantu Kepala
Dinas dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi
kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi:
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
16
a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi
kreatif;
b. Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif;
c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan
kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan dan
program di bidang ekonomi kreatif;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua
pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif;
f. Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara,
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah,
dan pihak lain yang terkait;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Kepala Dinas yang terkait dengan
ekonomi kreatif.
Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:
1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan
2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi
3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.
2.2. Sumber Daya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Sumber daya merupakan suatu ketersediaan yang dimiliki dalam
mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau. Secara umum gambaran kondisi dari sumber daya di
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas,
professional, berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola
suatu organisasi atau lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan
hal yang sangat diperlukan. Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan
sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia yang ada dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
17
Saat ini kondisi Kepegawaian di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau berjumlah 53 (lima) orang yang terdiri dari Pejabat eselon II berjumlah 1
orang, pejabat eselon III berjumlah 5 orang yang terdiri dari Sekretaris, Kepala
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kepala Bidang Pengembangan
Kelembagaan Pariwisata, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, dan
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, 12 (dua belas) Kepala Seksi, 3 (tiga)
Kepala sub bagian, dan 32 (tiga puluh dua) staf.
Berdasarkan kualifikasi pendidikan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau sampai dengan Bulan Desember 2017 dapat digambarkan
sebagai berikut;
Tabel 2.1. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Terakhir Jumlah Pegawai
1. Strata 2 (S2) 10 orang
2. Strata 1 (S1) 32 orang
3. Ahli Madya (D3) 10 orang
4. SLTA dan Sederajat 1 orang
5. SLTP 0 orang
Jumlah 53 Orang
Dari sisi jenis pendidikan, latar belakakang pendidikan didominasi oleh
Strata 1, sedangkan dari sisi golongan, didominasi oleh Golongan III.
Sedangkan berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sampai bulan Desember 2017 dapat dilihat
seperti pada tabel di bawah ini;
Tabel 2.2. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
berdasarkan Pangkat/ Golongan
No Pangkat/ Golongan Jumlah Pegawai
1. Pembina Utama Madya (IV/D) 1 orang
2. Pembina Utama Muda (IV/C) 1 orang
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
18
3. Pembina TK. I (IV/B) 1 orang
4. Pembina (IV/A) 5 orang
5. Penata TK. I (III/D) 6 orang
6. Penata (III/C) 7 orang
7. Penata Muda TK. I (III/B) 9 orang
8. Penata Muda (III/A) 10 orang
9. Pengatur TK. I (II/D) 8 orang
10. Pengatur (II/C) 1 orang
11. Pengatur Muda (II/a) 1 orang
Jumlah 46 Orang
Catatan : Jumlah pegawai tidak tetap 7 orang
Sedangkan keadaan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau berdasarkan eselonering (jabatan struktural) hingga bulan pada
Desember 2017 dapat digambarkan sebagai berikut;
Tabel 2.3. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
berdasarkan Tingkat Eselonering
No Tingkat Eselonering Jumlah Pegawai
1. Pejabat Eselon II 1 orang
2. Pejabat Eselon III 5 orang
3. Pejabat Eselon IV 15 orang
4. Staf PNS 25 orang
5. Staf PTT 7 orang
Jumlah 53 Orang
Sementara keadaan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau berdasarkan kalasifikasi jenis kelamin pada Desember 2017 dapat
digambarkan sebagai berikut;
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
19
Tabel 2.4. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai
1. Pria 28 orang
2. Wanita 25 orang
Jumlah 53 orang
Berdasarkan sumber daya pegawai yang ada, apabila dibandingkan
dengan kebutuhan ideal jumlah pegawai berdasarkan struktur perangkat
daerah Dinas Pariwisata yang baru, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau sedikitnya masih memerlukan 15 (lima belas) orang jumlah pegawai
dengan perincian 1 (satu) orang orang staf yang akan dibagi pada masing-
masing sub bagian dan seksi pada bagian sekretariat dan masing-masing
bidang. Rincinan kebutuhan penambahan pegawai dapat dilihat sebagaimana
pada tabel di bawah;
Tabel 2.5. Kebutuhan Penambahan Pegawai pada Dinas Pariwisata
No Tingkat Eselonering Jumlah Kebutuhan
1. Staf PNS 15 orang
Jumlah 15 Orang
2.2.2. Sumber Daya Aset Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Sumber daya yang dimiliki Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
selain dari SDM adalah ketersediaan aset-aset yang terkait dengan sarana dan
prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan pariwisata. Dari sisi
Bidang Pariwisata, aset yang dimiliki adalah terkait dengan ketersediaan
destinasi pariwisata dan komponen pendukungnya sebagai prasyarat utama
dalam menarik kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepualauan Riau.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lingkup Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau, tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana
perkantoran yang menunjang terhadap upaya pencapaian sasaran. Ditinjau dari
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
20
asset sarana prasarana yang dimiliki Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
sampai dengan bulan Desember 2017 berjumlah total 340 dengan perincian
sebagai berikut:
Tabel 2.6. Rekap Aset Dinas Pariwisata Tahun 2017
NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH KONDISI
1 P.C Unit/ Komputer PC Unit 27 Baik
2 Lap Top Unit 22 Baik
3 Printer Unit 15 Baik
4 Note Book Unit 1 Baik
5 Mesin Ketik Elektronik Unit 2 Baik
6 Camera + Attachment Unit 3 Baik
7 Lensa Kamera Unit 4 Baik
8 Mobil Unit 4 Baik
9 Sepeda Motor Unit 3 Baik
10 Televisi Unit 11 Baik
11 Rak TV Unit 5 Baik
12 Handy Talky Unit 22 Baik
13 Proyektor + Attachment Unit 3 Baik
14 Layar Proyektor Unit 2 Baik
15 Facsimile Unit 1 Baik
16 Genset Unit 1 Baik
17 Alat Penghancur Kertas Unit 6 Baik
18 Alat Pemotong Kertas Unit 1 Baik
19 Meja Kayu/Rotan Unit 10 Baik
20 Meja Rapat Unit 2 Baik
21 Kursi Rapat Unit 40 Baik
22 Kursi Tamu Unit 2 Baik
23 Sofa Unit 3 Baik
24 Lemari Kaca Unit 37 Baik
25 Lemari kayu Unit 12 Baik
26 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Unit 7 Baik
27 Filling Besi/Metal Unit 6 Baik
28 Rak Unit 1 Baik
29 Rak Piring Unit 2 Baik
30 Moubiler lainnya Unit 2 Baik
31 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Unit 3 Baik
32 Alat Rumah Tangga Lain-lain Unit 20 Baik
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
21
33 Drums Kit Unit 1 Baik
34 Cymbals Unit 1 Baik
35 Bass Guitar Unit 1 Baik
36 Acoustic Electric Guitar Unit 1 Baik
37 Elektrik Guitar Unit 1 Baik
38 Guitar Effect Digital Unit 1 Baik
39 Digital Piano Unit 1 Baik
40 Electric Guitar Amplifier Unit 1 Baik
41 Bass Guitar Amplififier Unit 1 Baik
42 Acoustic Electric Guitar Ampifier Unit 1 Baik
43 Piano Digital Amplifier Unit 1 Baik
44 Vocal Monitor Speaker Unit 6 Baik
45 Microphone Set Unit 1 Baik
46 Direct Box Unit 4 Baik
47 Stand Microphone Unit 2 Baik
48 Stand Book/Partiture Unit 1 Baik
49 Stand Keyboard Double Unit 1 Baik
50 Stand Guitar/Bass Unit 3 Baik
51 Jack & Cable Unit 1 Baik
52 Digital Mixer Unit 1 Baik
53 Kabel Unit 1 Baik
54 Gendang Standar Unit 1 Baik
55 Darbuka 12” Unit 1 Baik
56 Darbuka 10” Unit 1 Baik
57 Gendang Dangdut Unit 1 Baik
58 Marwas Standar Unit 2 Baik
59 Biola Unit 1 Baik
60 Accordion Unit 1 Baik
61 Bangunan Gedung TMII Unit 1 Baik
62 Bangunan Air Panas Unit 1 Baik
63 Manara Pandang + Pos Peristirahatan Unit 1 Baik
64 Rumah Genset Unit 1 Baik
65 Taman Istana Engku Bilik Unit 1 Baik
66 Pos Jaga, Ruang CCTV dan Toilet Unit 1 Baik
67 Pagar dan Toilet Situs Sampah Dapur Paket 1 Baik
68 Landscaping Kota Rebah Tanjungpinang
Unit 1 Baik
69 Dermaga Pulau Penyengat Unit 1 Baik
70 Jalan Lingkungan P. Penyengat Unit 1 Baik
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
22
71 Jalan Lingkar Pulau Penyengat Unit 1 Baik
72 Dermaga Pulau Abang Unit 1 Baik
73 Dock Start Elang Laut Unit 1 Baik
74 Gazebo Unit 5 Baik
75 Tugu Khatulistiwa Unit 1 Baik
76 Sumur Bor + Menara Air +Instalasi Paket 1 Baik
77 Rambu-Rambu Tidak Bersuar Paket 1 Baik
TOTAL 340
Pada periode rencana strategis 2016 – 2021 rencananya Dinas
Pariwisata akan mengadakan penambahan asset untuk menunjang operasional
Dinas Pariwisata. Di antaranya adalah melengkapi sarana prasara kantor,
seperti pengadaan meubiler, pengadaan laptop/ personal komputer, printer,
kamera, juga pengadaan kendaraan operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau
Pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari proses
pembangunan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur. Pembangunan
kebudayaan dan kepariwisataan merupakan rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang
mengamanatkan bahwa Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan
kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional, dan
memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam
mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
23
diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap
kekayaaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam
dan budaya. Dalam pelaksanaan pembangunan daerah, Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis
dalam pembangunan kepariwisataan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
berperan penting sebagai penyelenggara pembangunan kepariwisataan yang
terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis,
terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan terhadap budaya yang hidup di dalam masyarakat,
kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat. Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah yang
memiliki potensi pariwisata yang beraneka ragam dan sangat prospektif untuk
dikembangkan. Hal ini terlihat dari tersebarnya destinasi dan daya daya tarik
wisata baik berupa wisata pantai, wisata tirta, wisata sejarah/budaya dan wisata
suaka alam, dengan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel berbintang, non
bintang, restoran dan rumah makan, cottage dan lain-lain yang banyak tersebar
di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan pembangunan di
bidang pariwisata yang dilakukan, perubahan menuju terwujudnya kemapanan
tata pemerintahan telah menampakan hasil yang cukup positif. Kondisi ini
terlihat dari komitmen untuk menetapkan arah dan tujuan serta target-target
pembangunan yang akan dicapai dalam setiap periode perencanaan (jangka
pendek dan jangka menengah) sebagai landasan dan acuan dalam
pelaksanaan pembangunan.
Pengembangan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk dapat
menjadi salah satu sumber pendapatan bagi daerah, di samping itu pariwisata
juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi berkembangnya
kegiatan atau usaha-usaha lainnya yang berkaitan dengan pariwisata. Dengan
berkembangnya pariwisata maka akan semakin banyak wisatawan baik
nusantara maupun mancanegara, yang datang berkunjung sehingga pada
akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan
kerja dan berusaha, peningkatkan kesejahteraan masyarakat, penciptaan nilai
tambah pajak, meningkatan pendapatan asli daerah serta dapat menumbuhkan
sektor-sektor lainnya, seperti industri kerajinan, makanan/kuliner dan lain-lain.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
24
Mempedomani Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
periode tahun 2011-2015, strategi yang diterapkan dalam meningkatkan kinerja
pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
melalui upaya :
a. Pembangunan Bidang Destinasi Pariwisata yang meliputi; perwilayahan
destinasi pariwisata, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan
prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata, aksesibilitas
dan/ atau transportasi pariwisata, Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata,
dan Investasi Pariwisata
b. Pembangunan Pemasaran Pariwisata yang meliputi; pasar wisatawan,
citra pariwisata, dan kemitraan pemasaran pariwisata.
c. Pembangunan Industri pariwisata dengan arah kebijakan antara lain;
peningkatan kualitas dan keragaman produk-produk usaha pariwisata,
pengembangan manajemen dan pelayanan usaha pariwisata yang
kredibel dan berkualitas, penguatan struktur usaha pariwisata, penguatan
kemitraan usaha pariwisata, dan pengembangan manajemen usaha
pariwisata yang mengacu pada prinsip pembangunan pariwisata
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
d. Pembangunan kelembagaan kepariwisataan yang meliputi; organisasi
pariwisata, Sumber Daya Manusia pariwisata, dan penyelenggaran
penelitian dan pengembangan.
Capaian kinerja pelaksanaan kewenangan Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2011-2015 dicapai melalui pelaksanaan beberapa
program, yaitu :
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
3. Program Pengembangan Kemitraan
4. Program Pengembangan Penelitian Pembangunan
Berdasarkan pengukuran yang mengacu kepada Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Lainnya yang terdapat dalam Rencana
Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015 dapat di
lihat pada tabel berikut :
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
25
Tabel 2.7. Pengukuran Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama
dan Indikator Kinerja Lainnya Dinas Pariwisata 2011 - 2015
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator Kinerja Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1.
Jumlah
pembangunan
Objek Wisata
yang
berkelanjutan
(objek wisata)
- 12 - 3 2 3 2 2 3 2 6 2 2 100 100 200 100 100
2.
Jumlah
wisatawan
mancanegara
yang datang ke
Kepulauan Riau
(juta orang)
- 2 - 1,6 1,7 1,8 1,9 2 1.709 1.767 1.859 1.973 2.037 106 102 103 104 102
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
26
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator Kinerja Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
3.
Kontribusi sektor
pariwisata
terhadap PDRB
- 6 - 3 3.4 4 5 6 1.88 1.83 1.86 1.99 2.23 55 54 47 40 36
4.
Jumlah Annual
Event
- 10 - 6 6 9 9 10 6 9 11 22 22 100 150 122 244 220
5.
Jumlah tenaga
kerja di bidang
pariwisata yang
tersertifikasi
(orang)
- - 900 200 200 200 250 100 200 200 200 250 260 100 100 100 100 260
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
27
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator Kinerja Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
6.
Jumlah penelitian
di bidang
pariwisata yang
dapat
dimanfaatkan
untuk mendukung
pembangunan di
bidang pariwisata
(Kajian)
- - 10 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 100 100 100 100 130
7.
Rata – rata
Tingkat hunian
hotel
- - 48 na na na 47 48 Na Na Na 48.165 49.15 - - - 102 102
8.
Rata-rata lama
tinggal wisatawan
- - 1.8 1.5 1.6 1.65 1.7 1.8 1.65 1.78 1.84 2.14 1.84 110 111 112 126 102
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
28
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator Kinerja Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
9.
Jumlah Desa
Wisata
- - 17 10 11 14 15 17 11 13 19 19 19 110 118 136 127 112
10.
Jumlah Pola
Perjalanan
- - 3 0 1 2 2 3 0 2 4 4 4 0 200 200 200 133
11.
Jumlah Standar
Usaha Pariwisata
- 2 0 1 1 2 2 0 2 2 2 2 0 200 200 100 100
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
29
Dari tabel di atas dapat digambarkan capaian kinerja Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian
Pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2011 – 2015 dapat
dijelaskan sebagai berikut;
1. Peningkatan daya saing Kepariwisataan Kepulauan Riau dengan sasaran
Terwujudnya Destinasi Pariwisata yang berdaya saing dengan indikator
Jumlah pembangunan Objek Wisata yang berkelanjutan (objek wisata)
dengan target akhir renstra 12 objek dapat terealisasi 19 objek,
prosentase capaian sasaran ini adalah 158 %.
2. Peningkatan kuantitas wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau yang
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Kepulauan
Riau dan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran Meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dengan
indikator Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan
Riau (juta orang) dengan target akhir renstra 2 juta kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulauan Riau dapat terealisasi 2.037.673 atau 102
%. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dari tahun
2011 sampai tahun 2015 meningkat 19%.
Tabel 2.8.
Target dan Realisasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau (orang)
Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN TARGET REALISASI %
1. 2011 1.600.000 1.709.511 106
2. 2012 1.700.000 1.767.439 102
3. 2013 1.800.000 1.859.066 103
4. 2014 1.900.000 1.973.425 104
5. 2015 2.000.000 2.037.673 102
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
30
Gambar 2.1
Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2011 - 2015
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
2011 2012 2013 2014 2015
Taget
Realisasi
3. Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB
Kontribusi Sektor Pariwisata (akomodasi dan makan minum) Terhadap
PDRB Provinsi Kepulauan Riau cenderung meningkat. Data BPS yang
pada tahun sebelumya sektor pariwisata (Perdagangan, hotel, dan
restoran) pada tahun 2011 menunjukkan anggaka 1.88 % kontribusi
Pariwisata terhadap PDRB mengalami pasang surut, dan pada akhir
periode RPJMD (2015) kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB di
Kepulauan Riau adalah 2.16 %.
4. Annual Event
Jumlah Annual event di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010 ada 6
event dan pada akhir periode Renstra dan RPJMD ditargetkan mencapai
10 Annual Event. Pada tahun 2011 jumlah annual event di Kepulauan
Riau tidak mengalami penambahan, baru pada tahun 2012 jumlah annual
event di Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebesar 50 % atau ada
9 annual event. Sementara itu pada tahun 2013 jumlah annual event di
Kepulauan Riau juga mengalami kenaikan 7,3 % dibandingkan dari tahun
2012 atau ada penambahan 2 event di Kepulauan Riau. Pada periode
tahun 2014 terjadi penambahan signifikan pada pelaksanaan event
tahunan, yaitu mengalami peningkatan 100 % dibandingkan jumlah event
pada tahun 2013 yang berarti ada 22 event pariwisata tahunan di
Kepulauan Riau. Pada tahun 2015 tidak ada penambahan event tahunan
di Kepulauan Riau, hal ini diasebabkan seluruh pemerintah daerah di
Kepulauan Riau mengalami defisit anggaran, sehingga beberapa kegiatan
yang diagendakan menjadi event tahunan urung dilaksanakan. Dari
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
31
jumlah capaian awal tahun 2010 apabila diperbandingkan dengan capaian
pada akhir masa periode RPJMD dan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau maka ada jumlah 22 annual event tersebut telah
menunjukkan bahwa ada peningkatan capaian 226 %.
Selain capain kinerja yang telah ditetapkan sesuai Indikator Kinerja
Utama yang telah ditetapkan dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, berikut disampaikan capaian kinerja
berdasarkan indikator kinerja lainnya;
1. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya pembangunan
pariwisata dengan sasaran Meningkatnya kapasitas SDM Aparatur/
Industri/ Masyarakat yang berdaya saing dengan indicator Jumlah tenaga
kerja di bidang pariwisata yang tersertifikasi (orang) dengan target 900
orang tenaga kerja di bidang pariwisata yang disertifikasi dapat dicapai 910
orang atau 101 %.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan
kebijakan di sektor pariwisata dengan sasaran Meningkatnya kapasitas
nasional untuk penelitian dan pengembangan di bidang pariwisata yang
mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat luas dengan indicator
Jumlah penelitian di bidang pariwisata yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembangunan di bidang pariwisata (Kajian) dengan target 10
kajian dapat terealisasi 12 kajian atau 120%.
3. Tingkat Hunian Hotel
Rata-rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau pada tahun 2014 48.165
% dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 49.15 %.
4. Lama Inap Tamu Hotel
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang
di Provinsi Kepulauan Riau pada Desember tahun 2015 adalah 1.84 hari,
capaian tahun 2015 lebih rendah daripada capaian pada tahun 2014 di
mana rata-rata lama tinggal/ inap wisatawan di Kepulaun Riau mencapai
2.14 hari.
5. Jumlah Desa Wisata
Jumlah desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010 adalah 5
desa. Pada periode tahun pertama Renstra jumlah desa wisata di
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
32
Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebesar 120 % atau menjadi 11
desa wisata. Pada tahun ke dua renstra (2012) jumlah desa wisata menjadi
13 atau mengalami peningkatan sebesar 18 %. Pada tahun 2013 jumlah
desa wisata di Kepulauan Riau mengalami peningkatan lagi menjadi 19
desa atau mengalami peningkatan sebesar 46 %. Pada tahun 2014 dan
2015 jumlah desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau tidak lagi mengalami
peningkatan. Dengan demikian pada akhir periode RPJMD dan Renstra
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau terdapat 19 desa wisata di
Kepulauan Riau atau mengalami peningkatan sebesar 280%. Hal ini
menunjukkan bahwa pola pengembangan pariwisata berbasis pedesaan di
Provinsi Kepulauan Riau sudah menjadi orientasi dan bagian dari
kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam upaya mengembangkan aset
dan potensi pariwisata yang mereka miliki.
6. Jumlah Pola Perjalanan
Jumlah pola perjalanan yang telah dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau hingga tahun 2015 sebanyak 4 buah dari yang
sebelumnya belum pernah dibuat.
7. Standar Usaha Pariwisata
Jumlah standar usaha pariwisata yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau hingga tahun 2015 sebanyak 2 buah dari yang
sebelumnya belum pernah ada.
Dari gambaran capaian kinerja di atas, terindikasi ada 1 (satu)
indikator Kinerja Utama yang tidak tercapai, yaitu Kontribusi Sektor Pariwisata
terhadap PDRB. Hal ini disebabkan pada saat penyusunan RPJMD dan Rencana
Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Komponen PDRB pada
Sektor Pariwisata masih bergabung dengan Perdagangan, dengan nama
Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sementara itu sejak tahun 2015 perhitungan
komponen PDRB menggunakan 17 (tujuh belas) komponen yang salah satu di
antaranya sektor pariwisata telah dipisahkan tersendiri dari perdagangan dengan
nama “Akomodasi dan Makan Minum”.
Secara umum Dinas Pariwisata telah dapat melaksanakan tugas
dengan baik, namun demikian bila diperbandingkan dengan beberapa wilayah di
Sumatera pencapaian Idikator Length Of Stay (Lama Tinggal Wisatawan)
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
33
Kepulauan Riau masih sedikit tertinggal. Ada beragam permasalahan dalam
pencapaian indikator-indikator kinerja. Permasalahan tersebut disebabkan oleh
faktor internal maupun eksternal yang baik secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh terhadap upaya pengembangan pariwisata.
Pada pelaksanaan renstra periode 2011 – 2015 ada beberapa
permasalahan, di antaranya;
1. Beberapa Indikator yang digunakan bersifat ouput.
2. Pada indikator kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB pada waktu
disusunnya RPJMD dan Renstra SKPD masih bergabung dengan sektor
perdagangan dengan nama Perdagangan, Hotel, dan Restoran, sementara
pada saat pelaporan akhir renstra sektor pariwisata sudah terpisah dengan
perdagangan dengan nama akomodasi dan makan minum. Sehingga target
yang dibebankan semula tidak tercapai.
Dari keseluruhan indikator seperti yang telah disampaikan di atas,
empat di antaranya digunakan lagi dalam penyusunan rencana strategis Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (2016 – 2021) sebelum revisi, yaitu;
1. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau;
2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB;
3. Rata – rata tingkat hunian hotel; dan
4. Rata – rata lama tinggal wisatawan.
Selain itu telah ditambahkan lagi satu indicator yaitu jumlah wisatawan
nusantara yang datang ke Kepulauan Riau. Sementara itu, tujuh indikator yang
lainnya tidak dipergunakan lagi dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 – 2021 karena indikator- indikator
tersebut hanya sebatas ouput.
Mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Seiring
perubahan/ revisi RPJMD Kepulauan Riau 2016 – 2021 maka Dinas Pariwisata
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
34
Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan revisi Rencana Strategis 2016 –
2021 dengan menambahkan 2 (dua) indikator.
Dari keseluruhan indikator yang dipergunakan pada Rencana
Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (2016 – 2021) sebelum
direvisi akan digunakan seluruhnya dan akan ditambahkan 2 (dua) indikator yaitu
Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif dan total pengeluaran
wisatawan di Kepulauan Riau, sehingga indikator yang akan dipergunakan yaitu;
1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan
Riau;
2. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang datang ke Kepulauan
Riau;
3. Rata – rata tingkat hunian hotel;
4. Rata – rata lama tinggal wisatawan;
5. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB;
6. Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau; dan
7. Prosentase peningkatan pelaku ekonomi kreatif aktif.
Pada pelaksanaan Renstra 2016 – 2021 sebelum revisi (2017) Kinerja
indikator program pembangunan pada urusan Pariwisata ditunjukkan melalui 7
(tujuh) indikator yang tersebar pada 5 (lima) program pembangunan. Secara rinci
realisasi indikator program pembangunan urusan Pariwisata dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
35
Tabel 2.9. Pengukuran Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama
Dinas Pariwisata 2017 - 2021
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi Perangkat
Daerah
Target
NSPK
Target
IKK
Target
Indikator
Kinerja
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1.
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara ke
Kepulauan Riau
(juta orang)
- 2.5 - 2.2 2.25 2.3 2.4 2.5 2.074 94.3
2.
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Nusantara di
Kepulauan Riau
(juta orang)
- 1.63 - 1.51 1.54 1.57 1.60 1.63 2.891 191
3.
Rata – rata lama
tinggal wisatawan
di Kepulauan Riau
(hari)
- 2.2 - 2.0 2.05 2.1 2.15 22 2.09 104,5
4.
Rata-rata Tingkat Hunian Hotel di Kepulauan Riau (%)
- 52 - 50 50.5 51 51.5 52 52.66 105,3
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
36
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi Perangkat
Daerah
Target
NSPK
Target
IKK
Target
Indikator
Kinerja
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
5.
Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
- 2.55 - 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.20 93,61
6.
Total Pengeluaran wisatawan di Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)
- 16.806 - - 11.654 13.409 15.050 16.806 - -
7.
Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif (%)
- 40 - 1 10 20 30 40 2.72 272
Indikator total pengeluaran wisatawan di Kepulauan Riau mulai digunakan pada tahun 2018.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
37
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari ketujuh indikator yang
menjadi tanggungjawab Dinas Pariwisata tidak seluruhnya dapat dicapai dengan
baik, ksususnya pada indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di
Kepulauan Riau dan Prosentase Kontribusi Sektor Parwiisata terhadap PDRB .
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian target kinerja RPJMD/
Renstra urusan pariwisata pada tahun lalu yaitu sebagai berikut:
(1) Bencana alam Status Awas Gunung Agung Kabupaten Karangasem Bali
yang berlangsung sejak akhir bulan September tahun lalu, hingga beberapa
pemerintah Luar Negeri pada waktu itu mengeluarkan travel warning dan
travel advisory ke Indonesia untuk warga negaranya, dan hal ini tentu
sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke
Kepulaan Riau.
(2) Isu keamanan (demo) di mana pada tahun lalau terdapat beberapa kali
demontrasi yang mengakibatkan banyak calon wisatawan yang
mengurungkan niatnya untuk datang ke Kepulauan Riau.
(3) Defisit anggaran yang dialami pemerintah provinsi Kepualaun Riau juga
berdampak pada penundaan dan pembatalan beberapa kegiatan promosi
dan publikasi, maupun pelaksanaan event.
(4) Event pariwisata belum terjadwal dengan baik. Sebagian besar wisatawan
telah merencanakan jauh-jauh hari untuk menghabiskan waktu liburan.
(5) Jenuhnya wisatawan Singapura dan Malaysia ke Kepri dikarenakan tidak
adanya objek-objek wisata baru di Kepulauan Riau.
(6) Rendahnya/ belum optimalnya kunjungan wisatawan di hari-hari kerja/
weekdays dibandingkan dengan padatnya kunjungan wisman Singapura
dan Malaysia di akhir pekan.
(7) Kunjungan wisatawan masih terpusat di Batam, Bintan, Tanjungpinang dan
Karimun dan belum tereksposenya potensi wisata Lingga, Natuna dan
Anambas secara maksimal.
(8) Belum tercapainya target kontribusi pariwisata terhadap PDRB dikarenakan
Pelaku usaha pariwisata belum tumbuh secara signifikan serta Kemitraan
antar lintas pelaku usaha pariwisata terutama bidang usaha akomodasi dan
makan minum belum berjalan optimal.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
38
Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil
untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mengantasipasi
kejadian serupa dan solusi penanganannya. Seluruh stakeholder harus
mengambil peran masing-masing dalam memecahkan masalah tersebut.
(2) Meningkatkan promosi pariwisata digital dengan biaya yang jauh lebih
murah dan jangkauan lebih luas.
(3) Ke depannya akan memberikan kepastian jadwal pelaksanaan event.
(4) Singapura dan Malaysia merupakan pemberi kontribusi kunjungan wisman
terbesar ke Kepri, saat ini mengalami kejenuhan terhadap pariwisata Kepri
yang selama beberapa tahun ini stagnan. Untuk itu perlu dilakukan
terobosan-terobosan dengan memperbanyak pelaksanaan event-event
wisata daerah di Kepri dan bersifat annual sehingga bisa direncanakan
kunjungannya oleh calon wisatawan. Selain perlunya memperbanyak
pelaksanaan event pariwisata, perlunya pengembangan objek wisata baru
seperti theme park-theme park yang banyak dibangun Singapura dan Johor.
Hal ini tentunya perlu dukungan OPD-OPD terkait dalam menarik investor
membangun objek wisata Daerah.
(5) Perlunya peningkatan pelaksanaan promosi di Singapura dan Malaysia juga
pemberian insentif khusus pada hari-hari kerja untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan selain di akhir pekan.
(6) Masih belum tertatanya aksesibilitas antar Kabupaten/ Kota dan antar pulau
yang baik sehingga sulit bagi para agen perjalanan mengemas paket-paket
wisata ke daerah Natuna, Anambas, Lingga. Sehingga diperlukan
pembangunan infrastruktur dan aksesibilatas yang lebih baik untuk
mendukung pariwisata Kepri.
(7) Perlu diberikan kemudahan dan insentif guna merangsang peningkatan
jumlah pelaku usaha pariwisata dan Perlu dibangun dan ditingkatkan
program peningkatan kerjasama dan kemitraan antar pelaku usaha
pariwisata.
(8) Akan memprioritaskan program kegiatan yang target capaiannya belum
terpenuhi.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
39
Pencapaian indikator-indikator yang telah dijelaskan sebelumnya tidak
terlepas dari dukungan ketersediaan anggaran sebagai upaya peningkatan
pelayanan dan kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau seperti telah
disampaikan pada subbab sebelumnya. Untuk melaksanakan program kegiatan
dalam rangka pembinaan dan pengembangan kepariwisataan Kepulauan Riau,
Dinas Pariwisata Kepulauan Riau didukung dana yang berasal dari APBD
Kepulauan Riau, yang pada tahun 2011 – 2015 dapat digambarkan sebagai
berikut:
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
40
Tabel 2.10 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015
Uraian
Belanja
Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja
Langsung 8.837. 10.363 18.358 22.218 15.030 7.385 10.049 17.672 21.252 13.655 83.57 96.98 96.27 95.84 91.27 13.821 94%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sejak Dinas Pariwisata terbentuk pada tahun 2011 anggaran total yang telah
dipergunakan hingga berakhirnya Rencana Strategis dan periode RPJMD 2015 adalah sebesar Rp. 69.106.580.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 65.247.344.000,- atau sebesar 94,41 %.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
41
Tabel 2.11.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Perprogram Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2011 - 2015
Uraian Belanja
per Program
Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Program
Pengembangan
Pemasaran
Pariwisata
2.670 2.922 8.412 12.731 3.299 2.466 2.847 8.065 12.249 3.010 92 97 96 96 91 6.007 95
Program
Pengembangan
Destinasi
Pariwisata
3.430 1.467 2.750 2.828 4.720 2.990 1.355 2.659 2.760 4.200 87 92 97 98 89 3.069 93
Program
Pengembangan
Kemitraan
318 1.301 1.825 1.000 974 270 1.299 1.797 992 861 85 99 98 99 88 1.084 94
Program
Pengembangan
dan Penelitian
Pembangunan
- 483 400 550 1.667 - 483 394 520 1.296 - 100 99 95 78 775 92
Perkembangan Pengangaran per program Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang berhubungan langsung dengan pencapaian target sasaran dan indicator 2011 – 2015
Dari tabel 2.10 di atas dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anggaran per program yang berhubungan langsung dengan
pencapaian sasaran dan indikator kinerja sejak Dinas Pariwisata terbentuk pada tahun 2011 anggaran total yang telah
dipergunakan hingga berakhirnya Rencana Strategis dan periode RPJMD 2015 adalah sebesar Rp. 53.747.000.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 50.513.000.000,- atau sebesar 94%.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
42
Sementara itu pada tahun transisi Rencana Strategis Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 (tahun 2016) Alokasi anggaran untuk
urusan Pariwisata sebesar Rp.13.570.510.208,00 terealisasi sebesar
Rp.13.090.954.608,00 (96,47%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan
pada tahun pertama pelaksanaan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau (2017) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 16.892.824.727,- dengan
realiasai serapan anggaran sebesar Rp. 16.090.618.740,- (95.25%) serta realisasi
fisik sebesar 99,83%. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 8 program
dengan realisasi anggaran dan realisasi fisik masing-masing program dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
43
Tabel 2.12. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Dinas Pariwisata Tahun 2016 dan 2017
No.
Program
Anggaran 2016 Prosentase
Realisasi
Fisik (%)
Anggaran 2017 Prosentase
Realisasi
Fisik (%)
Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)
Persentase
Realisasi
(%)
Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)
Persentase
Realisasi
(%)
1 Program pengembangan pemasaran pariwisata
5.215.151.813 4.890.207.563 93,77 100,00 8.160.659.375 7.603.085.640 93,17 99
2 Program pengembangan destinasi pariwisata
124.000.000 121.015.000 95,86 100,00 1.241.586.250 1.231.258.500 99,17 100
3 Program pengembangan Kemitraan
1.207.839.500 1.170.908.100 96,94 100,00 Tidak dialokasikan sejak tahun
2017
4 Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan
1.538.336.700 1.170.908.100 99,08 100,00 Tidak dialokasikan sejak tahun
2017
5 Program Pengembangan Industri Pariwisata
Tidak dialokasikan pada tahun 2016
220.998.750 218.354.100 98,80 100
6 Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
Tidak dialokasikan pada tahun 2016
1.691.193.925 1.627.174.272 96,21 100
7 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.856.536.975 3.820.627.375 99,07 100,00 4.143.099.175 4.009.813.278 96,78 100
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
44
8 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
125.000.000
124.774.000
99,82 100,00 85.230.000 85.095.900 99,84 100
9 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Tidak dialokasikan
pada tahun 2016
814.750.000 786048500 96.48 100
10 Program Perencanaan Dan Pembangunan Daerah
588.284.000 579.741.000 99 100 535.307.252 529.788.550 98,78 100
JUMLAH 13.570.510.208 13.090.954.608 96,47 100,00 16.892.824.727 16.090.618.740 95,25 99,83
Tahun tahun transisi, Dinas Pariwisata masih menggunakan program yang tercantum dalam RPJMD tahun 2010-
2015. Ada 2 (dua) program yang tidak dipergunakan lagi pada pelaksanaan tahun anggaran 2017 (Program Pengembangan
Kemitraan dan Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan). Sesuai dengan amanah yang tercatum dalam RPJMD
Kepulauan Riau Tahun 2016 – 2021 maka telah dianggarkan Program Pengembangan Industri Pariwisata dan Program
Pengembangan Kelembagaan Pariwisata. Sementara itu pada revisi RPJMD Kepulauan Riau dan Renstra Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau ke depannya akan ditambah satu program lagi yaitu Program Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
45
Tabel 2.13 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 - 2021
Uraian
Belanja
Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
(dalam juta)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja
Langsung 16.892 16.090 95.52 - -
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sejak Peraturan Daerah RPJMD 2016 – 2021 disahkan, anggaran total
yang telah dipergunakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau hingga berakhirnya Tahun I periode RPJMD Kepulauan
Riau 2016 – 2021 adalah sebesar Rp. 16.892.824.727,- dengan realisasi sebesar Rp. 16.090.618.740,- atau sebesar 95,25 %.
Rata – rata pertumbuhan anggaran belum dapat disampaikan, karena pelaksanaan anggaran tahun 2017 adalah pelaksanaan
tahun pertama.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
46
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Berikut ini Peluang dan Tantangan yang dihadapi Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau dan seluruh stakeholder dalam rangka pengembangan
sektor Kepariwisataan;
2.4.1. Tantangan (threats)
Berkembang pesatnya pembangunan dan pengembangan kepariwisataan
dan ekonomi kreatif di luar wilayah Kepulauan Riau sebagai pesaing/
kompetitor semakin tinggi
Pengelolaan aneka ragam potensi Daya Tarik Wisata Kepulauan Riau
baik alam, budaya maupun buatan sebagai daya saing dan daya banding
perlu ditingkatkan kualitasnya
Tampilan seni budaya sebagai Daya Tarik Wisata di seluruh destinasi
pariwisata Kepulauan Riau kualitas dan kuantitasnya perlu segera
ditingkatkan
Kesadaran wisata, penerapan/pemahaman Sapta Pesona dan kesiapan
seluruh stakeholder pariwisata serta masyarakat Kepulauan Riau belum
maksimal
Sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia kepariwisataan Kepulauan
Riau serta pendukung/penunjangnya kuantitas dan kualitasnya masih
kurang/rendah
Perdagangan pasar bebas dalam negeri dan pada Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang mengharuskan kepariwisataan Kepulauan Riau punya
daya saing tinggi dan berstandar
Isu Keamanan yang bisa memengaruhi citra daerah
Meningkatnya persaingan antar destinasi pariwisata pada tingkat nasional
dan regional
Bencana kabut asap yang melanda Kepulauan Riau
Krisis keuangan global juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan
pada sektor pariwisata
Global warming atau pemanasan global
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
47
Nilai-nilai budaya lokal dapat tergerus oleh nilai-nilai budaya asing yang
dengan bebas masuk ke negeri ini
2.4.2. Peluang (opportunities)
Adanya kebijakan skala nasional dan internasional tentang
pengembangan pariwisata terutama wisata bahari
Dijadikannya wilayah Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu
Kawasan Strategis Pengembangan Kepariwisataan Nasional
Dukungan Kelembagaan Nasional pada pengembangan kepariwisataan di
Provinsi Kepulauan Riau
Adanya kebijakan skala nasional tentang Pemberlakuan Kunjungan Bebas
Visa.
Letak Geostrategis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan
Negara – Negara tetangga;
Terjadinya pergeseran dominasi destinasi wisata dunia dari wilayah Eropa
ke wilayah Asia Pasifik
Berkembangnya usaha pariwisata dunia, Indonesia maupun di Kepulauan
Riau yang begitu pesat dan menjanjikan untuk dapat meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan rakyat
Beraneka ragam potensi daya tarik wisata Kepulauan Riau baik alam,
budaya maupun buatan yang khas/unik dapat berdaya saing dan daya
banding yang tinggi dengan luar daerah Kepulauan Riau
Sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia kepariwisataan Kepulauan
Riau serta pendukung/penunjangnya yang semakin memadai
Perkembangan media massa dan teknologi informasi yang pesat sebagai
sarana penunjang kepariwisataan dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau.
Adanya kebijakan Pemerintah Pusat dalam Pengembangan Ekonomi
Kreatif
Dengan cara mengenali peluang dan tantangan, maka dapat diambil berbagai
langkah koreksi yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan pariwisata.
Upaya tersebut memerlukan kerjasama dan koordinasi yang harmonis dan
konsisten, baik vertikal – antara pusat dengan daerah, maupun horizontal –
antara pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
48
PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Agar pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata menjadi
lebih efektif dan efisien diperlukan pemahaman terhadap kondisi atau aspek-
aspek yang mempengaruhi keberhasilan nya tersebut. Kondisi yang dampaknya
signifikan perlu dirumuskan menjadi isu strategis dan dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan. Hal ini diperlukan dalam rangka mengantisipasi
adanya kegagalan atau kelemahan yang menimbulkan kerugian lebih besar
serta pemanfaatan adanya peluang secara optimal.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Permasalahan pembangunan pada sektor pariwisata yang meliputi
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Pengembangan Pemasaran Pariwisata,
Pengembangan Industri Pariwisata, Pengembangan Kelembagaan, serta
Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai berikut:
a. Permasalahan Pengembangan Destinasi Pariwisata:
Dalam kerangka pengembangan destinasi wisata, terdapat beberapa
masalah utama yang harus dihadapi, yaitu:
1. Ketersediaan dan Konektivitas Infrastruktur yang Belum Optimal
Ketidaknyamanan wisatawan dalam berwisata dan kesulitan dalam
mencapai lokasi destinasi wisata merupakan masalah akibat tidak tersedianya
infrastruktur yang baik. Akibat masalah infrastruktur ini, dapat menimbulkan
masalah lain, yaitu ketidaksiapan sarana dan prasarana destinasi, keamanan,
kebersihan, ketertiban destinasi, keterbatasan aksesibilitas, dan hambatan
konektivitas, yang membuat jumlah wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau
belum optimal. Kenyamanan wisatawan dengan melengkapi sarana, prasarana,
BA BAB III B
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
49
dan fasilitas umum yang aman, bersih, dan tertib merupakan hal dasar yang
perlu disiapkan oleh setiap pengelola objek wisata di daerah destinasi wisata.
Citra destinasi wisata Kepulauan Riau pun akan semakin baik. Keterbatasan
akses menuju daya tarik wisata prioritas seperti Kepulauan Anambas dan
Natuna perlu dikembangkan dengan menambahkan sarana transportasi yang
mudah dijangkau dari daerah asal wisatawan
2. Kesiapan Masyarakat di Sekitar Destinasi Pariwisata yang Masih Belum
Optimal
Banyak daerah yang sudah dikenal wisatawan dan menjadi destinasi
wisata Kepulauan Riau, namun tidak diimbangi oleh kesiapan masyakat sekitar.
Hal ini akan berakibat pada kurang terawatnya destinasi wisata, kurang
profesionalnya pengelolaan destinasi wisata, serta eksploitasi berlebihan dari
destinasi wisata. Untuk mencegah timbulnya masalah tersebut, diperlukan
pemberdayaan masyarakat di daerah destinasi wisata di Kepulauan Riau.
Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan menanamkan nilai dan tujuan
pariwisata Kepulauan Riau dan memberikan pendidikan dan pelatihan
keterampilan.
Hingga saat ini ada 47 (empat puluh tujuh) Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) di Provinsi Kepulauan Riau, dengan perincian; Batam ada 12
Pokdarwis, Tanjungpinang ada18 Pokdarwis, Bintan ada 5 Pokdarwis, Karimun
ada 4 Pokdarwis, Lingga ada 1 Pokdarwis, Natuna ada 5 Pokdarwis, dan
Kabupaten Kepulauan Anambas ada 2 Pokdarwis. Hingga saat ini belum semua
kelompok sadar wisata yang ada mengelola destinasi wisata. Hanya pada
daerah-daerah tertentu saja yang kelompok sadar wisatanya mengelola
kawasan pariwisata, misalnya Kelompok sadar wisata pulau Benan Lingga yang
mengelola kawasan pariwisata pulau Benan Kabupaten Lingga dan Kelompok
Sadar Wisata Anambas yang mengelola kawasan pariwisata Pantai Padang
Melang. Kebanyakan dari kelompok sadar wisata belum mengelola objek wisata
yang ada.
3. Masih Belum Optimalnya Pengembangan Destinasi Pariwisata Baru
Kepulauan Riau sebagai daerah tujuan investasi yang prospektif
merupakan nilai tambah penting yang akan dapat meningkatkan daya saing
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
50
pariwisata Kepulauan Riau, namun demikian potensi tersebut menjadi tidak
memiliki arti manakala berbagai hambatan iklim usaha masih terjadi. Keruwetan
birokrasi dan proses yang berbelit yang masih terjadi menjadi catatan tersendiri
yang membuat para investor masih enggan untuk melakukan investasi.
4. Belum Memadainya Infrastruktur Penunjang Pariwisata yang
Berkualitas
Rata – rata ketersediaan prasarana jaringan jalan dan jembatan,
jaringan listrik, jaringan air bersih masih sangat kurang untuk mendukung
kegiatan wisata di Provinsi Kepulauan Riau. Ketersediaan infrastruktur yang
sudah cukup memadai terdapat di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan
Kabupaten Bintan, walaupun masih memerlukan peningkatan kualitas
pelayanan yang aman, nyaman, bersih, sehat dan ramah lingkungan.
Kurangnya infrastruktur untuk menunjang kegiatan kepariwisataan di
Kepri menjadi kendala dalam mengembangkan dan meningkatkan Objek Daya
Tarik Wisata (ODTW) karena ketika kebutuhan dasar seperti jaringan air bersih
dan listrik tidak layak, maka akan sulit untuk mendatangkan investasi di bidang
pariwisata. Jaringan jalan dan jembatan umum yang belum memadai juga akan
menjadi halangan wisatawan dalam memutuskan untuk melakukan suatu
perjalanan ke suatu ODTW yang hendak dituju. Permasalahan di sini menjadi
timbul karena untuk pembangunan berbagai infrastruktur dasar tersebut
bukanlah menjadi kewenangan Dinas pariwisata, tetapi instansi pemerintah
lainnya termasuk di dalamnya Dinas Pekerjaan Umum, sehingga sinkronisasi
dan Koordinasi dengan instansi terkait akan lebih ditekan lagi untuk keserasian
kegiatan.
b. Permasalahan Bidang Industri Pariwisata Dalam kerangka pengembangan industri pariwisata, terdapat beberapa
masalah utama yang dihadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya industrI
pariwisata, antara lain yaitu:
1. Sinergi Antar Mata Rantai Usaha Pariwisata Yang Masih Belum Optimal
Persoalan di lapangan menunjukkan bahwa belum semua destinasi
pariwisata didukung oleh operasi berbagai jenis usaha kepariwisataan dan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
51
sinergi yang baik dalam menciptakan produk dan layanan yang berkualitas bagi
wisatawan. Sehingga di satu pihak kualitas industri pariwisata belum bisa
berkembang optimal, dan di sisi lain nilai manfaat ekonomi pariwisata juga
belum mampu dikembangkan untuk menopang perekonomian daerah setempat.
Dalam kerangka membangun struktur dan mata rantai industri pariwisata yang
kokoh dan kondusif, maka diperlukan berbagai bentuk koordinasi yang intensif
dan kerja sama/ kemitraan yang baik antar pelaku industri pariwisata dalam
berbagai wadah organisasi.
Permasalahan penguatan struktur Industri pariwisata, sinergi dan
keadilan distribusi adalah kurangnya kerja sama dan jejaring antar pelaku usaha
pariwisata dalam pengembangan industri pariwisata Indonesia serta tidak
adanya data base usaha pariwisata yang komprehensif. Sebagai rencana tindak
prioritas untuk penyelesaian permasalahan tersebut adalah peningkatan daya
saing industri pariwisata melalui fasilitasi sertifikasi kompetensi.
Sedangkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten/ Kota adalah
sinergi kebijakan dan kegiatan pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dengan
pelaku usaha pariwisata dan pemerintah Provinsi.
2. Daya Saing Produk Pariwisata Yang Masih Belum Optimal
Peningkatan daya saing produk wisata yang mencakup daya tarik
wisata, fasilitas pariwisata, dan aksesilibitas berpotensi untuk meningkatkan
daya saing usaha dan Industri pariwisata Kepulauan Riau, sedangkan kondisi
saat ini ketiga komponen masih dianggap kurang kecuali daya saing sumber
daya budaya dan alam Kepulauan Riau yang sangat beragam, unik dan
menarik.
Daya saing aksesibitas Kepulauan Riau secara umum kurang, yang
antara lain terlihat dari kecilnya frekuensi dan jumlah kapasitas tempat duduk
penerbangan serta insfrasruktur jalan, pelabuhan dan bandara di berbagai
destinasi wisata Kepulauan Riau yang terdapat fasilitas/usaha pariwisata.
Selama ini, usaha pariwisata di berbagai destinasi wisata Kepulauan Riau
kurang berkembang karena kurangnya wisatawan yang datang dan
menggunakan fasilitas dan jasa usaha pariwisata walaupun mereka telah
mempromosikan produk dan jasa usaha pariwisatanya baik yang dilaksanakan
secara sendiri-sendiri maupun berkerja sama dengan pihak lain termasuk
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
52
pemerintah daerah. Pengembangan Industri Pariwisata yang belum in line atau
sesuai pengembangan aksesibilitas telah berakibat pada kurangnya
kemampuan usaha pariwisata untuk memenuhi permintaan pasar, yang pada
akhirnya menyebabkan kurangnya daya saing fasilitas atau usaha pariwisata di
Kepulauan Riau.
Kesesuaian tingkat harga dengan kualitas pengalaman (Value for
money) yang diperoleh wisatawan di sejumlah destinasi pariwisata seringkali
masih menunjukkan adanya kesenjangan, yang mengakibatkan komplain
wisatawan. Dalam konteks kredibilitas bisnis, kondisi tersebut akan menjadi
promosi negatif yang akan berdampak pada penurunan daya saing produk
wisata yang kita miliki sehingga tidak mampu bersaing dengan produk yang
dikembangkan oleh kompetitor. Di sisi lain ketidaksesuaikan antara fitur yang
dipromosikan dengan realitas yang dijumpai wisatawan/ konsumen juga masih
sering terjadi di lapangan. Dalam berbagai kasus dan tempat seringkali masih
terjadi ketidaksesuaian antara apa yang dipromosikan dengan apa yang didapat
dilapangan. Promosi semacam ini dapat dianggap sebagai promosi yang tidak
bertanggung jawab, yang membuat kredibilitas produk menjadi diragukan. Untuk
mengangkat daya saing produk, maka upaya promosi harus menerapkan dan
menakankan prinsip-prinsip pemasaran pariwisata yang bertanggung jawab
(responsible marketing), yang responsif terhadap hak-hak wisatawan, terhadap
pelestarian lingkungan dan hak-hak sosial ekonomi masyarakat lokal.
3. Kemitraan Usaha Pariwisata Yang Belum Optimal
Kemitraan usaha pariwisata antara industri pariwisata skala besar
dengan usaha –usaha ekonomi pariwisata skala Mikro, Kecil dan Menengah
masih belum berjalan dengan maksimal. Pengembangan kemitraan usaha
dimaksudkan agar peluang dan nilai manfaat berkembangnya kepariwisataan
akan dapat dinikmati semua pihak dalam berbagai jenis dan skala usaha. Oleh
karena itu, maka pola-pola kemitraan antar usaha pariwisata, maupun usaha
pariwisata dengan pelaku usaha lainnya di berbagai detsinasi pariwisata perlu
didorong dan ditingkatkan. Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan, misalnya
kerja sama dalam pengembangan daya tarik wisata, kerja sama promosi dan
pemasaran, dan lain sebagainya.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
53
Kesadaran untuk mengembangan kemitraan usaha pariwisata dalam
kerangka pemberdayaan masyarakat maupun mendorong tumbuhnya UMKM
bidang pariwisata masih memerlukan dorongan dan peran aktif Pemerintah
selaku fasilitator dan regulator, agar UMKM bidang pariwisata juga memiliki
kemampuan, kapasitas dan akses untuk dapat mengembangkan usaha dan
memperolah manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
4. Pengembangan Tanggung Jawab Lingkungan Oleh Kalangan Usaha
Pariwisata Masih Belum Optimal
Pengembangan tanggung jawab lingkungan usaha pariwisata, baik
Lingkungan sosial, alam maupun budaya agar tetap berkelanjutan berpotensi
untuk mengembangkan jejaring usaha pariwisata berkelanjutan yang dapat
meningkatkan daya saing usaha pariwisata Indonesia. Permasalahannya adalah
masih kecilnya jumlah usaha pariwisata yang memiliki komitmen terhadap
tanggung jawab lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip berwawasan
lingkungan walaupun permintaan pasar semakin kuat, kurangnya insentif
terhadap usaha pariwisata yang menerapkan prinsip-prinsip pembangunan
kepariwisataan berkelanjutan, kurangnya alokasi program CSR usaha
pariwisata dan usaha non pariwisata untuk pengembangan pariwisata berbasis
pemberdayaan masyarakat lokal. Sebagai rencana tindak untuk penyelesaian
permasalahan adalah penyusunan pedoman dan bimtek pengembangan usaha
pariwisata berwawasan lingkungan, pemberian penghargaan usaha pariwisata
berwawasan lingkungan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan pemberian
insentif kepada usaha pariwisata dan non usaha pariwisata yang
mengembangkan program CSR untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan
dan berbasis pemberdayaan masyarakat lokal, serta monitoring kegiatan
pengembangan usaha pariwisata terhadap tanggung jawab lingkungan.
c. Permasalahan Bidang Pemasaran Wisata
Pemasaran pariwisata Indonesia umumnya saat ini dihadapkan pada
situasi pasar yang senantiasa berubah dengan cepat, jauh lebih cepat dari
masa-masa sebelumnya. Hal ini ditandai antara lain dengan munculnya teknik-
teknik komunikasi pemasaran baru yang menggabungkan pesan-pesan promosi
dengan program-program komunikasi yang inovatif dan kreatif dalam rangka
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
54
bersaing menarik minat konsumen yang sangat beragam baik karakteristik,
perilaku maupun preferensinya. Untuk dapat mengefektifkan peran pemasaran
pariwisata kita perlu untuk dapat menemukenali potensi dan permasalahan yang
dihadapi dalam pembangunan kepariwisataan.
Dalam kerangka pengembangan pemasaran pariwisata, terdapat
beberapa masalah utama yang dihadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya
industri pariwisata, antara lain yaitu:
1. Belum Adanya Acuan Riset Pasar yang Komprehensif
Dalam menetapkan target pasar wisatawan nusantara dan
mancanegara masih belum mengacu kepada riset pasar yang dilakukan secara
komprehensif. Hal ini dapat terlihat dari penetapan fokus pasar yang belum
mengacu terhadap analisa pasar yang dilakukan beberapa hal disebabkan
belum adanya pembobotan terhadap variable yang menjadi penilaian dalam
menentukan fokus pasar baik wisatawan mancanegara, maupun wisatawan
nusantara. Penetapan pasar wisatawan mancanegara dan nusantara baru
berdasarkan desk analysis yang mengambil dari BPS dan sumber-sumber
referensi yang akurat antara lain dari Euromonitor, UNWTO, WEF, AC Nielsen,
serta sumber – sumber referensi lain yang relevan sehingga belum mencapai
pada kedalaman informasi yang diharapkan.
2. Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata yang Belum Terpadu
Branding pariwisata Kepulauan Riau (Wonderful Kepri) masih belum
terpublikasikan secara optimal pada berbagai negara pasar utama dan potensial
pariwisata Kepulauan Riau, hal ini juga ditimbulkan oleh tidak konsistennya
branding pariwisata yang digunakan (baru memulai), sehingga product
awareness dari masyarakat (calon wisatawan) pada negara-negara pasar utama
dan potensial terhadap produk dan destinasi pariwisata Kepulauan Riau masih
lemah bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan negara-
negara pesaing Indonesia.
Kepulauan Riau juga belum memiliki suatu strategi komunikasi
pemasaran pariwisata terpadu yang dapat digunakan oleh Pemerintah daerah
maupun para pemangku kepentingan pariwisata Kepulauan Riau dalam
melakukan aktivitas pemasaran pariwisata Kepulauan Riau. Pemanfaatan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
55
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi belum optimal dalam
mempromosikan citra pariwisata Kepulauan Riau baik di Indonesia maupun di
dunia internasional, hal ini dikarenakan banyaknya pemangku kepentingan
pariwisata yang belum memiliki kesadaran serta tidak memiliki kemampuan
untuk menyikapi trend perkembangan teknologi dan informasi tersebut.
3. Sinergi Kemitraan Pemasaran Wisata Masih Belum Optimal
Banyaknya Asosiasi dan Organisasi yang bergerak di bidang
pariwisata antara lain seperti ASITA, GIPI, PHRI, yang belum bersinergi dengan
program kerja pemerintah sehingga menghambat pengembangan public-private
partnerships hal ini dikarenakan perbedaan tujuan dan kepentingan yang justru
menghambat usaha pemerintah dalam memasarkan pariwisata. Permasalahan
lainnya juga dapat terlihat dari Belum efektifnya MoU-MoU kerja sama
pemasaran pariwisata yang sudah disepakati antara pihak pemerintah dan juga
Asosiasi serta Organisasi yang masih belum berjalan secara baik.
Peranan BPPI sebagaimana amanat undang-undang No 10 Tahun
2009 yang oleh pemerintah daerah Kepulauan Riau telah dibentuk BPPD untuk
memasarkan kepariwisatan Kepulauan Riau masih menimbulkan permasalahan.
Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa BPPD sampai dengan saat ini
belum dapat berdiri sendiri dan masih membutuhkan bantuan pemerintah dalam
pendanaannya, selain itu peran serta BPPD dalam memasarkan pariwisata
Kepulauan Riau masih sangat seragam dengan kegiatan yang dijalankan
dengan pemerintah sehingga belum memperlihatkan hasil yang maksimal dalam
memasarkan pariwisata Indonesia.
Banyaknya MoU-MoU kerja sama bidang pemasaran pariwisata yang
telah tertuang masih belum dilaksanakan secara optimal, komitmen industri dan
asosiasi yang tertuang dalam MoU kerja sama masih dalam batas dokumen
karena pada kenyataan banyak kerja sama yang kurang berjalan dengan baik.
4. Kegiatan Promosi Wisata Masih Berjalan Parsial
Event-event yang berskala nasional dan internasional masih terbatas
dikarenakan banyak daerah di Kepulauan Riau yang mempunyai event-event
daerah yang menarik namun belum menetapkan kepastian waktu pelaksanaan
dan belum mampu mengemas event secara professional sehingga kemasannya
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
56
kurang menarik, juga belum semua daerah mempunyai aksesibilitas maupun
sarana dan prasarana penunjang yang memadai untuk layak dipromosikan baik
secara nasional dan internasional, sehingga event-event daerah secara pelan-
pelan perlu didukung dan didorong agar dapat dikemas secara lebih bagus dan
mulai dipromosikan secara nasional maupun internasional. Dalam
mempromosikan pariwisata Kepulauan Riau belum semua program-program
yang dibuat secara terpadu sehingga diperlukan keterpaduan program antar
pemerintah pusat dan daerah, masyarakat juga khususnya masyarakat kreatif
dalam mengemas program yang kreatif dan inovatif, juga keterpaduan media
promosi agar gaung promosinya makin meluas, jika memanfaatkan komunitas-
komunitas untuk promosi serta sinergitas program/kegiatan yang sifatnya
nasional maupun internasional dengan promosi pariwisata bersama secara co-
marketing. Selain itu beberapa pusat informasi daerah atau destinasi masih
belum mampu memberikan informasi menyeluruh kepada wisatawan yang
berkunjung ke daerahnya. Belum optimalnya pemanfaatan TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) yang mampu memberikan informasi yang
menyeluruh baik online offline kepada target pasar yang membutuhkan
informasi kepariwisatan Kepulauan Riau.
d. Permasalahan Bidang Kelembagaan Pariwisata
Dalam kerangka pengembangan Kelembagaan kepariwisataan,
terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi dan masih menjadi, antara lain
yaitu :
1. Belum Meratanya Penguatan Organisasi yang Membidangi
Kepariwisataan di Daerah
Pariwisata masih dianggap sebagai sektor pilihan, dan belum dianggap
sebagai sektor strategis yang memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan
daerah maupun bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga penguatan organisasi
yang membidangi pembangunan kepariwisataan belum merata di berbagai
daerah. Sebagai akibatnya koordinasi lintas daerah dalam penanganan terpadu
asset kepariwisataan yang bersifat lintas wilayah-pun seringkali mengalami
kendala dan hambatan.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
57
Disisi lain, lemahnya pemahaman tentang kepariwisataan, seringkali
memposisikan kepariwisataan sebagai sebagai sektor pelengkap yang tidak
memiliki posisi strategis dalam struktur organisasi pembangunan di daerah.
2. Sumber Daya Manusia Pariwisata yang Terbatas baik Kualitas maupun
Kuantitas
Peningkatan daya saing produk pariwisata Kepulauan Riau agar
memiliki keunggulan banding dan keunggulan saing secara regional dan global
harus diimbangi oleh ketersediaan SDM yang kompeten, yang tidak hanya
berada pada tataran operasional atau tenaga teknis saja tetapi juga pada
tataran akademisi dan profesional. Pengembangan SDM Kepariwisataan dapat
dilakukan dengan pendekatan pendidikan formal dan pelatihan, bagi Aparatur,
Pengusaha Industri Pariwisata, Karyawan pada Industri Pariwisata dan
Masyarakat yang berada di kawasan pariwisata.
Perkembangan Pariwisata Indonesia umumnya dan Kepulauan Riau
khusunya saat ini kurang diimbangi dengan pengembangan SDM bidang
pariwisata. Pengembangan SDM bidang pariwisata meliputi aparatur, industri
dan masyarakat. Hal ini berguna untuk menunjang pengembangan pariwisata di
Kepulauan Riau. Dengan akan diberlakukannya kesepekatan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), maka tuntutan SDM ynag kompeten dan mampu
bersaing dengan SDM dari luar negeri akan semakin dipersyaratkan. Oleh
sebab itu penyiapan SDM Pariwisata baik secara kuantitas dan kualitas harus
didorong semaksimal mungkin.
3. Penyelenggaraan dan Pemanfaatan Penelitian yang Masih Belum
Optimal
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dilakukan dengan
kebijakan peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan
destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan pengembangan industri
pariwisata. Penelitian saat ini belum dijadikan atau di optimalkan sebagai
sumber maupun alat untuk mengambil langka kebijakan dalam pembangunan
kepariwisataan di indonesia.
Penelitian seharusnya mampu menjadi dasar/pijakan untuk
mendukung lahirnya kebijakan-kebijakan bidang pariwisata yang mampu
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
58
menjawab segala isu-isu strategis internal dan eksternal, sehingga kebijakan
yang dihasilkan dapat terfokus dalam penyelesaian masalah dan
pengembangan kepariwisataan. Penelitian yang ada saat ini belum optimal
peruntukannya dalam hal kebijakan. Penelitian kebijakan dimaksudkan untuk
melakukan telaahan terhadap berbagai kebijakan yang terkait langsung maupun
tidak langsung dengan sektor pariwisata, diharapkan dengan penelitian
kebijakan ini akan muncul suatu kebijakan yang mampu menyesuaikan dan
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Lintas Sektor dan Regional Yang Belum Efektif
Isu koordinasi dan kerja sama antara pusat dan daerah muncul
sebagai konsekuensi dari implementasi otonomi daerah yang tidak dilandasi
dengan prinsip-prinsip Good Governance. Dengan adanya Undang-Undang
Otonomi Daerah maka kewenangan pengembangan produk pariwisata berada
di Daerah, sedangkan kewenangan pemasarannya berada di Pusat. Pengaturan
kewenangan ini menimbulkan arogansi Daerah untuk menentukan arah
pembangunan dan pengelolaan sumber daya dan wilayah administratifnya
masing-masing, sehingga mengakibatkan pengembangan kegiatan
kepariwisataan antara Pusat dan Daerah kurang terkoordinasi dengan baik.
Begitu pula koordinasi antara pemerintah dan swasta. Hal ini dapat memicu
kecenderungan orientasi pembangunan yang hanya mengejar peningkatan PAD
yang mendorong masing-masing daerah berkompetisi secara kurang sehat
untuk menarik pasar wisatawan ke daerahnya dengan kebijakan-kebijakan
tertentu yang tidak memberikan kenyamanan kunjungan wisatawan dan bahkan
mengarah pada eksploitasi berlebihan terhadap objek wisata yang berdampak
pada penurunan daya dukung dan kualitas objek tersebut.
Selain itu, ancaman yang paling serius atas implementasi otonomi
daerah adalah munculnya paradigma sektoral yang menggilas peran lintas
sektoral pariwisata, yang selanjutnya berpengaruh besar terhadap
pembangunan faktor pendukung pariwisata seperti aksesibilitas, amenitas,
atraksi, dan promosi. Padahal, pembangunan kepariwisataan bersifat
borderless, yang berarti pembangunan dan pengelolaannya berlangsung lintas
batas administratif dan lintas sektor. Oleh karena itu, hendaknya setiap
pemegang kewenangan otonom dan pemangku kepentingan pariwisata harus
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
59
berpikir nasional (Indonesia) dan bertindak lokal (daerah). Dengan konsep ini,
berarti para pemegang kewenangan daerah otonom tidak menutup diri bagi
kebijakan pariwisata secara nasional untuk kepentingan kemajuan daerahnya.
Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan peraturan yang
diharapkan mampu mengatasi masalah koordinasi lintas sektoral dalam
pembangunan kepariwisataan di indonesia dengan Perpres No. 64 tahun 2014,
dan Perpres No. 63 tahun 2014 tentang pengawasan dan pengendalian
kepariwisataan. Dengan adanya peraturan ini, maka jelas sudah posisi sektor
pariwisata sebagai ujung tombak pembangunan kepariwisataan di indonesia
sehingga diharapkan tujuan dari pembangunan kepariwisataan dalam tercapai
dan multiplier effect dari kegiatan pariwisata dapat menjadi lebih efektif.
e. Permasalahan Bidang Ekonomi Kreatif
Dalam kerangka pengembangan Kelembagaan kepariwisataan, terdapat
beberapa masalah utama yang dihadapi dan masih menjadi, antara lain yaitu;
1. Sarana Prasarana Belum Optimal
Hal ini disebabkan Infrastruktur internet belum memadai, infrastruktur
gedung pertunjukan belum standar, mahalnya mesin produksi, piranti
lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurang riset konten, dan kurang
aktivitas pengarsipan konten.
2. Kurangnya Perluasan dan Penetrasi Pasar Bagi Produk dan Jasa
Kreatif di Dalam dan Luar Negeri
Hal ini disebabkan kurangnya apresiasi kreativitas lokal, kurang
konektivitas jalur distribusi nasional dan pasar luar negeri, tingginya biaya
promosi, belum diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya
monitoring terhadap royalti, lisensi, dan hak cipta.
3. Minimnya Akses Pembiayaan Pelaku Sektor Ekonomi Kreatif
Permasalahan ini terutama disebabkan belum sesuainya skema
pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum
bankable, high risk high return, cash flow yang fluktuatif, dan
4. Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif Belum Optimal
Pengembangan sumber daya alam maupun sumber daya manusia,
antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku,
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
60
kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan
sertifikasi yang belum baik.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
RPJPD Tahun 2005 - 2025 merupakan kaidah penuntun pembangunan
daerah yang memuat haluan dan arah kebijakan dalam perspektif 20 tahun ke
depan guna mengangkat derajat manusia seutuhnya, seluruh lapisan
masyarakat Kepulauan Riau, dengan menempatkan dimensi budaya sebagai
arus utama (mainstream) pembangunan.
Visi dari RPJPD 2005 – 2025 adalah sebagai berikut : “Kepulauan Riau
Berbudaya, Maju dan Sejahtera”
Misi RPJPD Kepulauan Riau 2005 - 2025 adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Masyarakat Kepulauan Riau yang Memiliki Kepribadian dan
Berakhlak Mulia
2. Menciptakan Sumber Daya Manusia Kepulauan Riau yang Berkualitas
Pendidikan, Memiliki Etos Kerja dan Produktivitas yang Tinggi
3. Meningkatkan Daya Saing Daerah agar Mampu Melaksanakan Pembangunan
Dalam Perekonomian Nasional dan Global Khusunya Dalam Bidang Industri
Pengolahan, Perikanan dan Kelautan serta Pariwisata
4. Mewujudkan Masyarakat Kepulauan Riau yang dapat Memenuhi Seluruh
Kebutuhan Dasar Hidupnya Secara Layak
5. Mewujudkan Provinsi Kepulauan Riau Sebagai Salah Satu Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Dalam Bidang Industri Pengolahan,
Perikanan dan Kelautan Serta Pariwisata
RPJMD tahun 2016 - 2021 berada pada transisi tahapan lima tahun
ketiga (2016-2021) dalam tata waktu RPJPD Kepulauan Riau. Penekanan pada
lima tahun ketiga adalah pada pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung utama
keunggulan daerah yang memiliki daya dukung berantai positif (backward effect
and forward effect) untuk mendorong kemajuan daerah dan melanjutkan
pembangunan kompetensi kepariwisataan yang berdaya saing dan banding
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
61
tinggal. Lima tahun ketiga mempunyai penekanan pada pendayagunaan
kapasitas produk unggulan pariwista daerah melalui peningkatan fasilitas utama
pendukung keunggulan produk wisata daerah untuk meningkatkan akselerasi
usaha ekonomi daerah Kepulauan Riau.
Berlandaskan pada hasil pelaksanaan, pencapaian dan kondisi dan
sebagai kelanjutan dari RPJMD periode ke-2, RPJMD periode ke-3 ditujukan
untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan kepada peningkatan daya saing ekonomi yang
berlandaskan kepada pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara terus menerus. Pada periode ini diprioritaskan untuk terus melanjutkan
penataan, pembinaan, dan pengembangan organisasi pemerintah daerah.
Di bidang pariwisata, terus meningkatkan sarana dan prasarana dan
jenis ODTW yang ada di Kabupaten/ Kota dan membina serta memberdayakan
tenaga pariwisata yang professional dan memiliki nilai kompetensi yang tinggi
dan pro pembangunan daerah dengan pendidikan dan pelatihan secara terus
menerus. Di samping itu juga terus dilaksanakan promosi pariwisata Kepulauan
Riau ke Negara sumber wisatawan potensial luar negeri maupun dalam negeri
dengan metode efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan. Pada periode ini
juga akan ditingkatkan kerja sama promosi dan pembinaan kepada pelaku jasa
pariwisata baik dalam maupun luar negeri.
Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah tidak terlepas
dari Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Visi Jangka
Menengah adalah bentuk dari sebuah visi antara menuju visi jangka panjang. Misi
yang dibawa/ diemban dalam jangka menengah adalah misi antara yang
mendukung misi jangka panjang.
Kemudian dalam perencanaan pembangunan kepariwisataan Provinsi
Kepulauan Riau menggunakan konsep bekelanjutan/ Sustainable Tourism
Development sebagai paradigma pembangunan kepariwisataan Kepulauan Riau.
Konsep Sustainable Tourism Development pada intinya menekankan pada 4
(empat) prinsip yakni: berwawasan lingkungan, diterima secara sosial dan
budaya, layak secara ekonomi dan memanfaatkan teknologi yang pantas
diterapkan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
setempat, meningkatkan kualitas pengalaman bagi pengunjung dan wisatawan,
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
62
meningkatkan dan menjaga kelestarian dan kaulitas lingkungan bagi generasi
yang akan datang serta meningkatkan keseimbangan dalam pembangunan.
Visi Pembangunan Kepulauan Riau 2016– 2021:
Visi Kepala Daerah Kepuluan terpilih adalah;
”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang
Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang
Maritim”
Kata kunci dari visi Provinsi Kepulauan Riau periode 2016-2021
meliputi sebagai berikut:
1. Sebagai Bunda Tanah Melayu
Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi
wilayah yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu
dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut
dilestarikan agar tidak pudar terpengaruh oleh budaya luar.
2. Sejahtera
Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman
sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan,
kesukaran, dsb). Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu
masyarakat yang terpenuhinya kebutuhan dasarnya (pendidikan,
kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan jaminan sosial).
3. Berakhlak Mulia
Berakhlak mulia mengandung arti bahwa diharapkan masyarakat Provinsi
Kepulauan Riau telah dapat mempertahankan nilai-nilai moralitas
masyarakat melayu dimana Agama Islam menjadi sumber utama
referensinya dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, dan bagi masyarakat selain Islam juga dapat melaksanakan
ajaran agamanya, sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama.
4. Ramah Lingkungan
Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan
Riau diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat,
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
63
asri, dan nyaman sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan
lingkungan dan sistem pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang
yang memenuhi aspek daya dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang
terbuka hijau yang memadai.
5. Unggul di Bidang Maritim
Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita-
citakan memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu
mewujudkan tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan
masyarakat pesisir Provinsi Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan
yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri,
Indonesia, dan ekspor; meningkatkan kontribusi sektor kelautan bagi
perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan PAD) secara
signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar;
meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan
konsumsi ikan, seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya
dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya kelautan.
Misi Pembangunan Daerah 2016 – 2021
Dalam rangka mewujudkan visi ”Terwujudnya Kepulauan Riau
sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah
Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”, misi yang yang ditempuh
sebanyak 9 (sembilan) misi, yaitu sebagai berikut.
1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,
berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.
2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur
berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar
kabupaten/kota.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber
Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan
kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
64
5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian
untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal
(investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan
dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur
birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta
penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.
Dari pernyataan misi tersebut di atas, dapat disimpulkan misi yang
berkaitan di mana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Pariwisata yaitu
pada Misi 5 yaitu Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim,
pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan
pangan.
Visi dan Misi pembangunan jangka menengah setelah dijabarkan dalam
tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan, maka proses selanjutnya adalah
kebijakan umum dan program. Kebijakan umum pada hakekatnya merupakan
resume dari semua arah kebijakan pembangunan yang dipilih, sementara
program merupakan penjabaran dari arah kebijakan yang terkait langsung
dengan pelaksanaan visi dan misi RPJMD. Rumusan kebijakan umum
pembangunan dapat dilihat dari empat perspektif, yaitu perspektif masyarakat
atau layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan, dan perspektif
keuangan. Kebijakan umum pembangunan jangka menengah Provinsi
Kepulauan Riau terutama diarahkan pada “Pembangunan bidang maritim
khususnya dalam peningkatan daya saing produk dan jasa maritim (kelautan
dan pariwisata bahari)”.
Berdasarkan tujuan dan kebijakan pembangunan bidang maritim serta
pencapaian misi ke 5, maka program unggulan pembangunan yang dapat
ditunjang oleh Dinas Pariwisata yaitu:
a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
65
b. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
c. Program Pengembangan Industri Pariwisata
d. Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
e. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif
Secara umum pembangunan dan pengembangan pariwisata di
Provinsi Kepulauan Riau sudah termasuk dalam program kerja prioritas
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk periode tahun 2016-2021
sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat Kepulaun Riau. Namun demikian terkait dengan pelayanan OPD,
masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi dan diatasi dalam upaya
mencapai tujuan dan misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana
terlihat pada tabel berikut;
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
NO Misi dan Program KDH dan Wakil KDH
Terpilih
Permasalahan Pelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 5: Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Pengembangan pariwisata belum optimal dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Kulitas dan kuantitas daya tarik destinasi wisata belum memadai
- Kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata belum mendukung sepenuhnya dalam peningkatan pelayanan wisata;
- Tingkat persaingan dengan daerah lain yang cukup tinggi;
- Pemerataan area kunjungan wisatawan masih yang terpusat
- Letak Geostrategis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga
- Daya dukung Kepulauan Riau sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia;
- Sebagian Aksesibilitas destinasi yang relatif mudah dan baik;
- Keanekaragaman destinasi
Tujuan : Meningkatkan kunjungan wisata Sasaran: Meningkatnya kuantitas dan kualitas
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
66
sarana obyek wisata bahari serta jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara
pada beberapa kawasan pariwisata;
- Kerjasama antar sektor/instansi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif belum optimal
wisata yang cukup banyak;
- kesadaran dan kepedulian masyarakat yang cukup tinggi alam mengembangan potensi asset pariwisata
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pariwisata
Dalam proses perencanaan strategis salah satu langkah yang
dilakukan adalah melakukan analisis keterkaitan dengan aturan-aturan dan
arahan kebijakan baik dalam bentuk Rencana Strategis Kementerian Pariwisata,
Rencana Strategis Kabupaten/ Kota maupun RTRW. Sehingga diharapkan ada
keterpaduan dan linkage dalam pembangunan pariwisata yang berimplikasi
sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan pariwisata pada
lima tahun mendatang.
Visi Pembangunan Kementerian Pariwisata, menggunakan pijakan
Visi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, yaitu:
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
Berdasarkan visi tersebut, Presiden Republik Indonesia periode 2014-
2019 merumuskan misi yang dikerucutkan ke dalam 9 agenda prioritas
Pemerintah yang disebut Nawacita. Di dalamnya, terkandung agenda prioritas
pemerintah Republik Indonesia 2015-2019 yang terkait pada pariwisata, adalah
agenda prioritas butir keenam yakni :
“Meningkatkan Produktifitas Rakyat dan Daya Saing Di Pasar Internasional Sehingga Bangsa Indonesia Dapat Maju Dan Bangkit Bersama Bangsa-Bangsa Asia Lainnya”
Berdasarkan visi Kementrian Pariwisata 2015-2019 tersebut,
disusunlah empat misi Kementerian Pariwisata 2015-2019, dengan
mengadaptasi empat elemen pengembangan kepariwisataan, yakni
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
67
pengembangan destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan. Misi
Kementrian Pariwisata 2015-209 adalah:
1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing, berwawasan
lingkungan dan budaya dalam meningkatkan pendapatan nasional, daerah
dan mewujudkan masyarakat yang mandiri;
2. Mengembangkan produk dan layanan industri pariwisata yang berdaya saing
internasional, meningkatkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan alam dan sosial budaya;
3. Mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, unggul, dan
bertanggung jawab untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara dan
kunjungan wisatawan mancanegara sehingga berdaya saing di pasar
Internasional; dan
4. Mengembangkan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional
yang efektif dan efisien serta peningkatan kerjasama internasional dalam
rangka meningkatkan produktifitas pengembangan kepariwisataan dan
mendorong terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Berdasarkan visi misi Kementerian Pariwisata 2015-2019, maka
berikut ini adalah tujuan Kementerian Pariwisata 2015-2019:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata yang berdaya saing
di pasar internasional ;
2. Mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian
nasional sehingga Indonesia dapat mandiri dan bangkit bersama bangsa Asia
lainnya;
3. Memaksimalkan produktivitas kinerja pemasaran pariwisata dengan dengan
menggunakan strategi pemasaran terpadu secara efektif, efisien, dan
bertanggung jawab serta yang intensif, inovatif dan interaktif
4. Mewujudkan kelembagaan kepariwisataan yang mampu mensinergikan
Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien, dan mencapai produktifitas
maksimal
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
68
Sasaran Strategis Kementerian Pariwisata 2014 – 2019 :
Berikut adalah sasaran strategis Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
2019 – 2021;
1. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata
2. Meningkatnya investasi di sektor pariwisata
3. Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap penyerapan tenaga kerja
nasional
4. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Nasional
5. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
6. Meningkatnya jumlah penerimaan devisa
7. Meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus)
8. Meningkatnya jumlah pengeluaran wisatawan nusantara
9. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM Pariwisata
10. Terlaksananya/terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi di Lingkungan
Kementerian Pariwisata
11. Meningkatnya kualitas kinerja organisasi Kementerian Pariwisata
Kewenangan pariwisata di level Kementerian memberikan arahan dan
kebijakan bahwa pembangunan pariwisata meliputi 4 cakupan komponen yaitu:
1. Destinasi Pariwisata, berkaitan dengan pembangunan daya tarik wisata,
pembangunan prasarana, pembangunan fasilitas umum, pembangunan
pariwisata serta pemberdayaan masyarakat, secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Pemasaran Pariwisata, berkaitan dengan pemasaran pariwisata bersama
terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan serta pemasaran yang bertanggung jawab dalam membangun
citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing.
3. Industri Pariwisata, berkaitan dengan pembangunan struktur (fungsi, hirarki,
hubungan) industri pariwisata, daya saing produk pariwisata, kemitraan usaha
pariwisata, kredibilitas bisnis dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam
dan sosial budaya.
4. Kelembagaan Kepariwisataan, berkaitan dengan pengembangan organisasi
pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, pengembangan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
69
sumber daya manusia, regulasi dan mekanisme operasional di bidang
kepariwisataan.
Hasil telaahan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dengan
Restra Kementerian Pariwisata Republik Indonesia :
a. Renstra Kementrian Pariwisata Republik Indonesia merupakan refleksi PP
No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional yang berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
yang implementasi program aksinya berwujud kegiatan-kegiatan berskala
internasional dan nasional di pusat maupun daerah.
b. Renstra Kementrian Pariwisata Republik Indonesia secara tidak langsung
merupakan inspirasi dan referensi pembentukan Renstra Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau; secara langsung merupakan refleksi dari Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) Kepulauan Riau
tahun 2012-2022. Untuk mengimplementasikan program aksi dalam bentuk
kegiatan yang berskala internasional, nasional maupun lokal, Dinas
Pariwisata Kepulauan Riau selalu bersinegi dengan Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia.
c. Jadi keberadaan Renstra Dinas Pariwisata Kepulauan Riau sinergi dengan
Renstra Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di mana dokumen
perencanaan keduanya saling melengkapi dan tidak bertentangan satu sama
lainnya.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Pariwisata
NO Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Pariwisata
Permasalahan Pelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Tujuan :
1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas destinasi pariwisata
yang berdaya saing di pasar
- Kapasitas dan jenis layanan dalam
- Kulitas dan
kuantitas daya tarik
- Letak
Geostrategis Kepulauan Riau
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
70
internasional ;
2. Mewujudkan Industri Pariwisata
yang mampu menggerakkan
perekonomian nasional
sehingga Indonesia dapat
mandiri dan bangkit bersama
bangsa Asia lainnya;
3. Memaksimalkan produktivitas
kinerja pemasaran pariwisata
dengan dengan menggunakan
strategi pemasaran terpadu
secara efektif, efisien, dan
bertanggung jawab serta yang
intensif, inovatif dan interaktif
4. Mewujudkan kelembagaan
kepariwisataan yang mampu
mensinergikan Pembangunan
Destinasi Pariwisata,
Pemasaran Pariwisata, dan
Industri Pariwisata secara
profesional, efektif dan efisien,
dan mencapai produktifitas
maksimal
sertifikasi SDM yang masih kurang memadai
- Belum mantapnya sistem manajemen pengembangan SDM pariwisata
- Belum optimalnya kerjasama dengan industri dalam jasa pariwisata yang ada
- Belum optimalnya layanan pelatihan Usaha Jasa Pariwisata yang secara efektif
- Belum terwujudnya system informasi pasar tenaga kerja yang kredibel
- Masih lemahnya sistem pengawasan pariwisata
- Masih perlunya diperbaharui berbagai sistem pemasaran pariwisata yang belum modern dan sesuai tuntutan
destinasi wisata belum memadai
- Kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata belum mendukung sepenuhnya dalam peningkatan pelayanan wisata;
- Tingkat persaingan dengan negara lain sangat tinggi;
- Kerjasama antar sector/instansi dalam pengembangan pariwisata belum optimal
- Masih rendahnya kepedulian dan partispasi komunitas masyarakat
yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga
- Daya dukung Kepulauan Riau sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia;
- Sebagian Aksesibilitas destinasi yang relatif mudah dan baik;
- Keanekaragaman destinasi wisata yang cukup banyak;
- kesadaran dan kepedulian masyarakat yang cukup tinggi alam mengembangan potensi asset pariwisata
- Isu dan permasalahan kepariwisataan menjadi isu global yang menjadi perhatian lintas Negara dan mancanegara
Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas
destinasi pariwisata
2. Meningkatnya investasi di
sektor pariwisata
3. Meningkatnya kontribusi
kepariwisataan terhadap
penyerapan tenaga kerja
nasional
4. Meningkatnya kontribusi
pariwisata terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB)
Nasional
5. Meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman)
6. Meningkatnya jumlah
penerimaan devisa
7. Meningkatnya jumlah
perjalanan wisatawan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
71
nusantara (wisnus)
8. Meningkatnya jumlah
pengeluaran wisatawan
nusantara
9. Meningkatnya kapasitas dan
profesionalisme SDM
Pariwisata
10. Terlaksananya/terwujudnya
pelaksanaan reformasi
birokrasi di Lingkungan
Kementerian Pariwisata
11. Meningkatnya kualitas kinerja
organisasi Kementerian
Pariwisata
zaman
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi
implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan OPD.
Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka OPD dapat
mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan
kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan OPD dalam lima tahun
mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka
menengah dalam RTRW, OPD dapat menyusun rancangan program beserta
targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Arahan pembangunan pariwisata berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Kepulauan Riau menempatkan posisi kebudayaan
dan pariwisata pada zona atau kawasan Budidaya dengan arahan
pengembangan pada kawasan peruntukan pariwisata alam dan kawasan
peruntukan pariwisata budaya. Adapun strategi pengembangannya
dilaksanakan melalui upaya-upaya melestarikan obyek wisata, memanfaatkan
obyek wisata secara bijaksana, mengembangkan obyek wisata yang sesuai
dengan sifat dan karakteristiknya serta menyediakan fasilitas pelayanan yang
sesuai dan memadai.
Peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan pariwisata disusun dengan
memperhatikan: pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
72
dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, perlindungan terhadap
situs peninggalan kebudayaan masa lampau, pembatasan pendirian bangunan
hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata dan ketentuan pelarangan
pendirian bangunan. Hasil identifikasi terhadap kebijakan dan arahan
pengembangan pariwisata sebagaimana tersebut di atas tentunya akan
memberikan implikasi terhadap tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan pariwisata di masa mendatang.
Dalam pendekatan ini yang menjadi prinsip-prinsip perencanaan
pariwisata dalam suatu wilayah adalah :
1. Fungsi Wilayah
Pada awalnya suatu wilayah diperuntukkan bagi masyarakat lokal yang
tinggal di wilayah tersebut. Sehingga fungsi-fungsi wilayah kebanyakan
dilihat dari tujuan awal wilayah tersebut. Namun fungsi-fungsi ini dapat juga
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
2. Perspektif Tata Ruang Wilayah
Didalam pengemasan destinasi pariwisata terlebih dahulu perlu memahami
bentuk penataan suatu wilayah yang akan dijadikan tujuan wisata. Elemen-
elemen yang perlu dipahami dalam pengembangan destinasi pariwisata
adalah peta dasar, survai tata guna lahan sekarang, pendaerahan yang
telah ditetapkan, pola pemilikan lahan, jaringan jalan dan sarana
transportasi, pelayanan utilitas umum (terutama saluran limbah dan air
bersih), fasilitas umum dan pelayanan masyarakat yang ada.
Dalam hal ini, maka RTRW dan RPJMD Provinsi Kepulauan Riau
dijadikan panduan dalam pengembangan destinasi pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau. RTRW, dan RPJMD, Provinsi Kepulauan Riau memuat
beberapa muatan rencana yang secara substansial akan terkait dengan rencana
pengembangan pariwisata, yaitu :
a. Rencana Pemanfaatan Ruang yang meliputi rencana pemanfaatan ruang
kawasan budidaya dan kawasan lindung akan mengindikasikan penyebaran
lokasi aktivitas pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau pada masa yang
datang, diantaranya adalah kawasan perdagangan dan jasa yang terkait
dengan pariwisata, pengembangan kawasan pusat pengembangan baru, dll.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
73
b. Rencana pengembangan prasarana dan sarana. Hal ini terkait juga dengan
informasi pengembangan prasarana dan sarana pada masa yang akan
datang yang akan mempengaruhi pentahapan pengembangan pariwisata di
Provinsi Kepulauan Riau.
c. Rencana Pengembangan Sistem transportasi yang memuat rencana
pengembangan jaringan transportasi yang merupakan salah satu komponen
supply side dalam pariwisata. Dalam konteks pariwisata, rencana
pengembangan sistem transportasi yang dirumuskan akan membentuk
gateway ke Provinsi Kepulauan Riau sebagai aksesibilitas eksternal, maupun
sistem jaringan yang akan menghubungkan komponen-komponen dalam
sistem pariwisata, yaitu yang menghubungkan antar kantong-kantong
pengembangan pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau.
Keseluruhan sistem tata ruang ini akan dijadikan pedoman dalam
rangka pembentukan sistem pariwisata yang terpadu dalam konteks
perwilayahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 tahun 2012 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kepulauan Riau telah ditetapkan
kawasan-kawasan khusus yang pengembangannya untuk pariwisata,
diantaranya; Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat
strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Kota ini memiliki jarak
yang dekat dengan Singapura dan Malaysia. Kota Batam merupakan salah satu
kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia dan memiliki objek wisata yang
cukup bervariasi, namun tematik pariwisata untuk kota ini ditekankan pada
MICE dan Distribution Point. Tematik tersebut didukung oleh sektor penunjang
pariwisata yang terdiri dari hiburan, olahraga, belanja, bahari, rekreasi, sejarah,
religi dan minat khusus. Sektor penunjang tersebut berada pada wilayah
pengembangan pariwisata yaitu Pulau Batam, Pulau Setokok, Rempang,
Galang, Galang Baru, Pulau Bulang, dan Belakang Padang. Program pariwisata
di kota ini di fokuskan pada Pelabuhan Domestik, Pelabuhan Cruise,
transportasi, Daya Tarik Objek Wisata, Estetika Kota, Kawasan Konservasi,
Retribusi Daerah dan Pengamanan Objek Wisata Pantai. Didukung oleh
tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
74
serta aneka peristiwa yang disusun dalam kalender kegiatan kepariwisataan
Kota Batam.
Sementara itu pengembangan pariwisata di Kota Tanjungpinang
diarahkan di Kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat, kawasan Senggarang, dan
Pulau Dompak. Fokus pengembangannya adalah Bandara, Pelabuhan, Daya
Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi, dan Landmark. Kota Tanjungpinang
merupakan kota yang sarat akan sejarah, budaya dan adat istiadat Melayu dan
juga kulinernya. Sehingga arah pengembangan Kota Tanjungpinang adalah
untuk wisata Budaya, Sejarah, dan Wisata Kreatif.
Wilayah Pengembangan pariwisata di Kabupaten Bintan difokuskan di
Lagoi (wisata terpadu), kawasan Trikora (wisata pantai dan minat khusus, dan
kawasan Tanjung Uban. Fokus pengembangan pariwisata di Kabupaten Bintan
adalah Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi, Bandara,
dan Pengamanan Objek Wisata Pantai.
Di wilayah Kabupaten Karimun wilayah pengembangan pariwisatanya
diarahkan ke Karimun Utara, Karimun Selatan, Pulau Papan, Kundur Barat,
Pulau Moro, dan Pulau Buru. Sedangkan fokus pengembangannya adalah
Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi,
Pengamanan Objek Wisata Pantai, dan pengembangan Transportasi.
Kabupaten Karimun lebih diarahkan untuk pengembangan Wisata Alam, wisata
Minat Khusus, dan Wisata Agro.
Dari daerah tujuan wisata yang ada, Pemerintah Kabupaten Karimun
telah mengembangkan Satuan Ruang Pengembangan Pariwisata (SRPP)
adalah sebagai berikut :
1. SRPP Kawasan Karimun Utara
a. Kawasan Wisata Sejarah. Pada kawasan ini (Kecamatan Tebing) titik
berat objek wisata berupa wisata sejarah, yakni meliputi Prasasti Pasir
Panjang, Makam Orang Kuat, Keramat Tanjung Gelam, Masjid Al-
Mubarak, Klenteng Lok Kwi Thong dan Masjid Agung Karimun.
b. Kawasan Wisata Pegunungan. Di kawasan ini terdapat objek wisata alam
pegunungan sebagai daya tarik utama adalah air terjun Pongkar. Objek
wisata lainnya yang turut mendukung daya tarik utama Air Terjun
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
75
Pongkar adalah Gunung Jantan, Gunung Karimun Anak, Kolong dan
pertambangan granit.
c. Kawasan Pantai Bahari. Titik berat objek pada kawasan ini adalah Pantai
Pongkar, Pantai Melolo dan Pantai Pelawan. Kawasan ini berada di
Kecamatan Tebing.
2. SRPP Kawasan Karimun Selatan
Kawasan ini meliputi Kelurahan Tanjung Balai Karimun. Kawasan ini
berkembang kegiatan industri pariwisata yang bergerak ke arah
perekonomian kota ditandai dengan banyaknya jumlah hotel dan restoran
sebagai komponen amenitas utamanya. Objek wisata yang berkembang
adalah wisata rekreasi kota, seperti toserba, Akau, shopping center,
diskotik, cafe, bar dan diskotik. Selain itu, ada bangunan sejarah yaitu
rumah toko (ruko) yang dibangun tahun 1925.
3. SRPP Kawasan Pulau Papan
Kawasan ini berada di Pulau Papan dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis objek
wisata yang ada meliputi sumber Air Panas Tanjung Utan, masjid Pulau
Buru, Pulau Pasir Putih, Pantai Penage Tulang (Pulau Tulang) dan Pulau
Pandan.
4. SRPP Kawasan Kundur Barat
a. Rekreasi Kota. Objek wisata yang berkembang adalah Wisata Rekreasi
Kota seperti toserba, Akau, Shopping Center, Diskotik, Cafe, Bar dan
Karaoke.
b. Wisata Agro. Kawasan agro wisata berkumpul di Kelurahan Tanjung Batu
Barat di kawasan Pantai Gading. Jenis tanaman yang dibudidayakan
meliputi Buah Durian dan Jeruk. Selain itu, ada Desa Lebuh yang
merupakan tempat Goad dan Kolam Ikan Bayang.
c. Kawasan Wisata Pantai. Kawasan wisata pantai di Kecamatan Kundur
hampir terpusat di Desa Sawang dengan titik berat daya tariknya adalah
Pantai Sawang. Pantai lainnya yang tidak kalah indahnya adalah Pantai
Lubuk, Pantai Timur, Pantai Teluk TAS, Pantai Sawang dan Pantai
Ketapang. Objek wisata lain yang juga berdekatan adalah Batu Limau
Alai di Desa Alai dan Pantai Kundur di Desa Kundur.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
76
d. Kawasan Sejarah. Di kawasan ini terdapat Makam Keramat Layang yang
terdapat di Kecamatan Sawang.
5. SRPP Kawasan Moro
a. Wisata Budaya Moro. Di lokasi ini objek wisata ini sering ditampilkan
berbagai atraksi Kesenian Daerah Moro dan Melayu pada umumnya.
Jenis objek wisata yang menonjol adalah Vihara Naftiri Segara.
b. Wisata Pantai/Bahari. Objek wisata pantai meliputi Pantai Air dagang
Moro, Pantai Sugi, Pantai Telunas (Telunas Resort) dan Pantai Pulau
Durai Tanjung Kijang.
c. Wisata Mina. Wisata Mina berkembang pada beberapa kawasan di
sekitar Pulau Moro dan Pulau Durai. Objek wisata yang menonjol berupa
kegiatan tradisional dan melaut yang diikuti oleh kegiatan pengolahan
hasil penangkapan/budidaya ikan.
d. Wisata Sejarah
Wisata sejarah di kawasan ini adalah Klenteng Buang Siauw Ang,
Makam Raja Husein dan Masjid Al-Aqso
6. SRPP Kawasan Buru
Kawasan ini berada di Pulau Buru, objek wisata yang dapat dikunjungi di
kawasan ini adalah Masjid Jami Abdul Gani (Kelurahan Buru), Sumber Mata
Air Panas (Desa Tanjung Hutan), Klenteng Sampho Teng (Kelurahan Buru)
dan Makam Badang (Kelurahan Lubuk Puding).
Kabupaten Natuna sebagian besar wilayahnya berupa lautan, maka
mayoritas potensi objek daya tarik di Kabupaten Natuna yaitu pantai. Kabupaten
Natuna diarahkan untuk pengembangan wisata Bahari, Wisata Minat Khusus,
dan Ekowisata. Wilayah Pengembangan Pariwisata Kabupaten Natuna adalah:
Natuna Besar, Serasan, dan Sugi. Fokus Program Pengembangan Pariwisata
Kabupaten Natuna adalah: Bandara, Pelabuhan, dan Daya Tarik Objek Wisata.
Kabupaten Lingga memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata, baik
wisata alam pantai, wisata sejarah, wisata budaya, wisata minat khusus maupun
alam pegunungan. Sistem penggunaan wilayah dan program fokus
pengembangan dapat diuraikan, sebagai berikut: Sektor Penunjang Kabupaten
Lingga adalah : Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Alam, dan Wisata
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
77
Bahari. Wilayah Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lingga adalah: Dabo
Singkep, Daik, Senayang, Benan, dan Pulau Berhala. Sementara itu fokus
pengembangan Pariwisata Kabupaten Lingga adalah: Bandara, Pelabuhan, Daya
Tarik Objek Wisata, dan Kawasan Konservasi.
Kabupaten Kepulauan Anambas memiki potensi pada wisata pantai
karena wilayah dari Kabupaten Kepulauan Anambas berbentuk kepulauan. Daya
Tarik Wisata dan wilayah pembangunan pariwisata di Kepulauan Anambas,
sebagai berikut : Sektor Penunjang Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas
adalah: Wisata bahari dan Wisata minat khusus. Sementara itu Wilayah
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Anambas adalah: Tarempa, Jemaja,
Jemaja Timur, Siantan, dan Siantan Timur. Fokus Program Pariwisata
Kabupaten Anambas adalah: Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata,
dan Kawasan Konservasi.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah, kebijakan, rencana, dan
program. Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program
pembangunan dalam suatu wilayah. Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS
tersebut maka analisis terhadap dokumen hasil KLHS ditujukan untuk
mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan OPD provinsi dan
kabupaten/kota yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada
program dan kegiatan pelayanan OPD provinsi dan kabupaten/kota yang
berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan
tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.
Terkait dengan bidang kepariwisataan dititikberatkan pada
pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan khususnya pembangunan
infrastruktur yang mendukung kepariwisataan dilakukan dengan
mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hal ini dilakukan
untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup guna menjaga keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu lingkungan hidup bagai generasi masa
kini dan yang akan datang.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
78
Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Program
pembangunan pariwisata yang menimbulkan dampak adalah Program
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Program Pengembangan Industri
Pariwisata dan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
Pada Program Pembangunan Destinasi Pariwisata akan menimbulkan
potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan kualitas air
baku, degradasi hutan, lahan, wilayah pesisir, pulau kecil dan terdepan, volume
limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan energi dan penerapan prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Dampak yang diperkirakan dapat
terjadi dari pelaksanaan program ini adalah kerusakan alam yang diakibatkan
adanya pembangunan destinasi wisata yang tidak memperhatikan kaedah
pembangunan berkelanjutan. Adanya pembangunan destinasi wisata dapat
merubah ekosistem lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan
semakin tingginya dampak bencana alam. Para wisatawan yang masuk ke
Provinsi Kepulauan Riau juga berpotensi dapat membawa wabah penyakit.
Kebutuhan air yang digunakan akan semakin besar dan pembangunan destinasi
wisata akan memperkecil area penyerapan air. Potensi dampak lainnya adalah
adanya perubahan guna lahan pada daerah wisata. Semakin banyaknya
pengunjung di destinasi wisata akan semakin besarnya sampah yang
dihasilkan. Selain itu limbah juga dihasilkan oleh hotel/penginapan yang tidak
berwawasan lingkungan. Program ini juga dapat mengakibatkan terjadinya
kesenjangan antara investor dan pribumi sehingga terjadi ketidak seimbangan
antara hubungan masyarakat dengan pihak swasta. Selain itu terjadinya
kesenjangan antara pengembang pariwisata dengan penduduk setempat.
Pada Program Pengembangan Industri Pariwisata akan menimbulkan
potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan kualitas air
baku, degradasi hutan, lahan, wilayah pesisir, pulau kecil dan terdepan, volume
limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan energi dan penerapan prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Program Pengembangan Industri
Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB. Namun demikian pengembangan industri pariwisata yang dapat
merubah ekosistem lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan
semakin tingginya dampak bencana alam. Begitu pula dengan semakin
besarnya arus wisatawan asing yang datang berpotensi membawa virus
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
79
penyakit. Pengembangan Industri Pariwisata juga akan meningkatkan
kebutuhan air bersih, energi dan volume timbulan limbah. Berkembang dan
menjamurnya industri pariwisata dikhawatirkan akan merambah pada lokasi-
lokasi yang peruntukannya bukan untuk pariwisata, sehingga banayk terjadi alih
fungsi lahan. Hal ini dapat juga disebabkan oleh tata kelola pemerintahan yang
tidak baik, yang sangat permisif terhadap investasi besar di bidang pariwisata.
Sedangkan di sisi lain masuknya investasi asing sebagai pemain dalam industri
pariwisata akan menciptakan keresahan sosial.
Pada Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata akan
menimbulkan potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan
kualitas air baku, volume limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan
energi. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kepri.
Mobilisasi wisatawan ke Kepri akan berdampak pada peningkatan penyediaan
air bersih, energi dan peningkatan volume sampah dan limbah, selain juga
potensi wisatawan sebagai carrier virus/penyakit.
Berdasarkan hasil KLHS rumusan mitigasi dan/atau alternatif untuk
meminimalkan pengaruh/dampak dari pelaksanaan 3 (tiga) program hasil dapat
dilihat seperti Tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3
Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi
Dampak Indikasi Program Prioritas Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau 2016-2021
NO PROGRAM Kesimpulan Analisis Pengaruh
Komoulatif Mitigasi
1. Program Pengembangan Destinasi pariwisata
Isu Pembangunan Berkelanjutan: Potensi Ancaman Bencana alam dan non alam, Ketersediaan dan Kualitas Air Baku, Degradasi Hutan, Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau Kecil dan Terdepan, Volume Limbah Domestik dan B3, Pemenuhan Kebutuhan Energi dan Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Pengembangan destinasi wisata berbasis kelestarian alam dan eco-tourism
Membuat wadah komunikasi antara pemerintah, investor dan masyarakat local
Pemberian insentif lapangan pekerjaan bagi masyarakat local
Pembangunan IPAL
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
80
Dampak yang diperkirakan dapat
terjadi dari pelaksanaan program
ini adalah kerusakan alam yang
diakibatkan adanya
pembangunan destinasi wisata
yang tidak memperhatikan
kaedah pembangunan
berkelanjutan. Adanya
pembangunan destinasi wisata
dapat merubah ekosistem
lingkungan dan kondisi flora
fauna yang menyebabkan
semakin tingginya dampak
bencana alam. Para wisatawan
yang masuk ke Provinsi
Kepulauan Riau juga berpotensi
dapat membawa wabah penyakit.
Kebutuhan air yang digunakan
akan semakin besar dan
pembangunan destinasi wisata
akan memperkecil area
penyerapan air. Potensi dampak
lainnya adalah adanya
perubahan guna lahan pada
daerah wisata. Semakin
banyaknya pengunjung di
destinasi wisata akan semakin
besarnya sampah yang
dihasilkan. Selain itu limbah juga
dihasilkan oleh hotel/penginapan
yang tidak berwawasan
lingkungan. Program ini juga
dapat mengakibatkan terjadinya
terpadu di kawasan wisata Pembangunan sistem
penyediaan air baku secara mandiri.
Pemanfaatan sumber energi alternatif untuk wisata berbasis kelestarian alam
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
81
kesenjangan antara investor dan
pribumi sehingga terjadi ketidak
seimbangan antara hubungan
masyarakat dengan pihak
swasta. Selain itu terjadinya
kesenjangan antara pengembang
pariwisata dengan penduduk
setempat.
2. Program Pengembangan Industri Pariwisata
Isu Pembangunan Berkelanjutan: Potensi Ancaman Bencana alam dan non alam, Ketersediaan dan Kualitas Air Baku, Degradasi Hutan, Lahan, Wilayah Pesisir, Pulau Kecil dan Terdepan, Volume Limbah Domestik dan B3, Pemenuhan Kebutuhan Energi dan Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Program pengembangan industri
pariwisata diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDRB.
Namun demikian pengembangan
industri pariwisata yang dapat
merubah ekosistem
lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan semakin tingginya dampak bencana alam. Begitu pula dengan semakin besarnya arus wisatawan asing yang datang berpotensi membawa virus penyakit. Pengembangan industri pariwisata juga akan meningkatkan kebutuhan air bersih, energi dan volume timbulan limbah. Berkembang dan menjamurnya industri pariwisata dikhawatirkan akan
Pengembangan industri wisata berbasis kelestarian alam dan eco-tourism
Pemberian insentif lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal
Pembangunan IPAL terpadu di kawasan wisata
Pembangunan sistem penyediaan air baku secara mandiri.
Pemanfaatan alternatif sumber energi terbarukan
Pengembangan industri wisata berbasis komunitas
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
82
merambah pada lokasi-lokasi yang peruntukannya bukan untuk pariwisata, sehingga banayk terjadi alih fungsi lahan. hal ini dapat juga disebabkan oleh tata kelola pemerintahan yang tidak baik, yang sangat permisif terhadap investasi besar di bidang pariwisata. Sedangkan di sisi lain masuknya investasi asing sebagai pemain dalam industri pariwisata akan menciptakan keresahan sosial.
3. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Isu Pembangunan Berkelanjutan: Potensi Ancaman Bencana alam dan non alam, Ketersediaan dan Kualitas Air Baku, Volume Limbah Domestik dan B3, Pemenuhan Kebutuhan Energi "Program pengembangan pemasaran pariwisata pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kepri. Mobilisasi wisatawan ke Kepri akan berdampak pada peningkatan penyediaan air bersih, energi dan peningkatan volume sampah dan limbah, selain juga potensi wisatawan sebagai carrier virus/penyakit.
Dalam pemasaran pariwisata hendaknya telah disusun paket-paket wisata yang telah memperhatikan aspek kesehatan, destinasi wisata yang telah mencukupi aspek penyediaan air bersih dan energinya, serta pengelolaan sampah/limbah yang dihasilkan."
3.5. Penentuan Isu – isu Strategis
Sektor pariwisata di dalam Rencana Pembangunan Nasional telah
ditargetkan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Hal
ini antara lain dimaksudkan untuk menghasilkan devisa dan menciptakan
lapangan kerja. Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah
satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dan
Kepulauan Riau sendiri juga telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi
pariwisata nasional. Sumber daya wisata yang potensial di wilayah ini di
antaranya wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
83
Meskipun perencanaan dan pengelolaan sektor kepariwisataan di
Provinsi Kepulauan Riau selama ini telah direncanakan dan disesuaikan
dengan karakteristik wilayah Kabupaten/Kota, permasalahan-permasalahan
dan isu-isu strategis pengembangan daya tarik wisata di wilayah Provinsi
Kepulauan Riau tetap muncul.
Penentuan Penyusunan Isu strategis dengan menggunakan metode
analisis SWOT. Berikut ini isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan
kepariwisataan di Kepulauan Riau yang menjadi fokus perhatian dan upaya
peningkatan ke depan dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Belum optimalnya kesiapan destinasi unggulan daerah untuk bersaing
dikarenakan masih lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata dan belum
memadainya dukungan transportasi dan infrastruktur.
2) Kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata yang masih belum
optimal.
3) Sinergi antar mata rantai usaha pariwisata yang dan kemitraan usaha
pariwisata belum optimal.
4) Daya saing produk pariwisata yang masih belum optimal.
5) Belum adanya acuan riset pasar yang komprehensif.
6) Strategi komunkasi pemasaran yang belum terpadu.
7) Kegiatan promosi pariwisata masih berjalan parsial.
8) Sumber daya manusia pariwisata yang masih terbatas baik kualitas maupun
kuantitas.
9) Penyelenggaraan dan pemanfaatan penelitian yang masih belum optimal.
10) Koordinasi dan sinkronisasi pembangunan lintas sektor dan regional yang
belum efektif.
11) Sarana prasarana belum optimal
12) Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di
dalam dan luar negeri
13) Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
84
TUJUAN DAN SASARAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Penyusunan tujuan Dinas Pariwisata mengacu pada Visi
Pembangunan Kepala Daerah terpilih yaitu ”Terwujudnya Kepulauan Riau
sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah
Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim” serta visi gubernur dan wakil
gubernur terpilih periode 2016 – 2021 yang merumuskan misi ke dalam 9
(sembilan) agenda prioritas Pemerintah Daerah Kepulauan Riau sebagaimana
tercantum dalam RPJMD. Di dalamnya, terkandung agenda prioritas Pemerintah
Daerah Kepulauan Riau yang terkait dengan pariwisata yaitu agenda prioritas
butir ke lima; “Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim,
pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan
pangan” dalam rangka meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi
yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya
saing di pasar nasional dan internasional, sekaligus memberi peluang besar
untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Kepulauan Riau, dengan
memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola optimal, salah satunya
adalah potensi maritim, semata-mata untuk meningkatkan akselerasi
pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Berdasarkan pijakan visi misi di atas, tujuan pembangunan
kepariwisataan daerah Kepulauan Riau 2016 - 2021 adalah ”Mewujudkan
Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya Saing Tinggi di
Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu
Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat “.
BAB IV BA BAB IV B
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
85
Sasaran pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan Riau adalah
meliputi :
a. Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar nasional dan
internasional ;
b. Meningkatnya Pendapatan sektor Pariwisata; dan
c. Berkembangnya ekonomi kreatif di Kepulauan Riau
Tujuan, sasaran, dan indikator jangka menengah Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan sebagaimana pada tabel 4.1
berikut;
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
86
Tabel 4.1.
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016 - 2021
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SATUAN
KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
TARGET KINERJA TAHUN 2016-2021
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1. Mewujudkan Kepulauan
Riau sebagai Destinasi
Wisata Yang Berdaya
Saing Tinggi di Pasar
Nasional dan
Internasional Secara
Berkelanjutan Serta
Mampu Mendorong
Pembangunan Daerah
dan Kesejahteraan
Masyarakat
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara
dan Wisatawan
Nusantara ke
Kepulauan Riau
(juta orang)
Juta
Orang
2.03 2.5 Meningkatnya daya
saing pariwisata
Kepri di pasar
nasional dan
internasional
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara ke
Kepulauan Riau (juta
orang)
2.1 2.2 2.25 2.3 2.4 2. 5
Juta
Orang
1.482 1.63 Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Nusantara di
Kepulauan Riau (juta
orang)
1.48 1.51 1.54 1.57 1.6 1.63
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
87
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SATUAN
KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
TARGET KINERJA TAHUN 2016-2021
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.94
2.2 Rata – rata lama
tinggal wisatawan di
Kepulauan Riau
(hari)
1.9 2.0 2.05 2.1 2.15 2.2
48,19 52
Rata – rata tingkat
hunian hotel di
Kepulauan Riau (%)
49 50.00 50.50 51 51.5
0
52
2.33 2.55
Meningkatnya
Pendapatan sektor
Pariwisata
Prosentase
Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap
PDRB (%)
2.34 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55
- 16.806 Total Pengeluaran
Wisatawan di
Kepulauan Riau
(Milyar Rupiah)
- - 11.654
13.409
15.050
16.806
Prosentase
Peningkatan
Pelaku Ekonomi
Kreatif Aktif (%)
% - 40 Berkembangnya
ekonomi kreatif di
Kepulauan Riau
Prosentase
Peningkatan Pelaku
Ekonomi Kreatif Aktif
(%)
- 1 10 20 30 40
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
88
Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD adalah strategi dan
kebijakan OPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah OPD yang
selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas
dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD
menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah
OPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi
tugas dan fungsi OPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD selanjutnya
menjadi dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD
yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Rumusan strategi merupakan pernyataan-
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta
selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga
harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan nilai
tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk
mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut
menciptakan nilai (strategic objective).
Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau
kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik”
dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah
yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja,
strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).
Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai
suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi
dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Dengan kata
lain, strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas misi
yang ditetapkan. Strategi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan RIau, selain
dirancang untuk merespon isu strategis juga dirancang dengan mengakomodir
'Strategi Pembangunan Daerah' sebagai suatu strategi pembangunan jangka
menengah daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana tertuang dalam
BA STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
B IV
BA BAB V B
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
89
RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021. Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan,
serta visi dan misi Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka
diperlukan strategi dan kbijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk
merespon isu strategis serta prospek pembangunan tahun 2016-2021.
Adapun kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan Dinas
Pariwisata Kepulauan Riau dalam rangka pencapaian Misi ke-5 Kepala Daerah
terpilih adalah meliputi komponen pembangunan kepariwisataan daerah sebagai
berikut :
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
90
Tabel 5.1 TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar nasional dan internasional
1. Mengembangkan keterlibatan masyarakat dalam kepariwisataan melalui penerapan pola destination management organisation (DMO) dalam pengembangan kepariwisataan
2. Pemantapan daya tarik wisata untuk meningkatkan daya saing produk dalam menarik kunjungan ulang wisatawan dan segmen pasar yang lebih luas
3. Meningkatkan sarana dan fasilitas kawasan wisata menggunakan pendekatan pengembangan pariwisata berwawasan lokal, budaya, lingkungan dan berkelanjutan
4. Meningkatkan peran dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif, mengoptimalkan pelayanan pariwisata yang
1. Peningkatan kapasitas dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan
2. Pengembangan diversifikasi atau keragaman daya tarik wisata
3. Penyusunan arahan pengembangan kawasan pariwisata secara konseptual dan sistematis
4. Ekstensifikasi dan intensifikasi pembangunan destinasi dan daya tarik wisata berbasis Sapta Pesona dan Sadar Wisata
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
91
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
mengedepankan sapta pesona dan sadar wisata
5. Menguatkan fasilitasi, dukungan, koordinasi, dan sinkronisasi terhadap promosi pariwisata Kepulauan Riau di luar negeri, dan menguatkan fungsi dan keberadaan promosi pariwisata Kepulauan Riau di luar negeri melalui VITO (visit indonesian tourism officer)
6. Meningkatkan kehadiran media dalam rangka meningkatkan citra positif pariwisata daerah
7. Mengoptimalkan pemanfaatan media komunikasi pemasaran, baik media cetak maupun media elektronik serta mengembangkan e-marketing
8. Mengembangkan pemasaran berbasis pada pemasaran yang bertanggung jawab, yang
5. Penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Kepulauan Riau di luar negeri
6. Peningkatan citra pariwisata daerah sebagai Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing
7. Peningkatan peran media komunikasi pemasaran dalam memasarkan dan mempromosikan wisata
8. Pengembangan kemitraan pemasaran yang terpadu, sinergis, berkesinambungan dan berkelanjutan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
92
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
menekankan tanggung jawab terhadap masyarakat, sumber daya lingkungan dan wisatawan
9. Peningkatan ketersediaan rekomendasi strategi pelaksanaan pemasaran melalui pengembangan analisa pasar dan market intelligence kepariwisataan
9. Pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada peningkatan ekonomi daerah, masyarakat, dan usaha pariwisata
10. Meningkatkan akselerasi pergerakan wisatawan di seluruh destinasi pariwisata
11. Mengembangkan dan memantapkan pemosisian positioning pariwisata daerah
12. Menguatkan fungsi dan peran promosi pariwisata di dalam negeri
10. Pengembangan pasar wisatawan diwujudkan dalam bentuk pemantapan segmen pasar wisatawan massal dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk mengoptimalkan pengembangan Destinasi Pariwisata dan dinamika pasar global
11. Peningkatan dan pemantapan citra daerah sebagai destinasi pariwisata
12. Penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Kepulauan Riau di dalam negeri
13. Memperkuat sinkronisasi antara pemerintah daerah, swasta, dan
13. Optimalisasi Kemitraan Usaha Pariwisata dan ekonomi kreatif
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
93
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
masyarakat
14. Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM kepariwisataan yang unggul dan profesional
15. Meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan Pemasaran Pariwisata, Destinasi Pariwisata, Industri Pariwisata, Kelembagaan Pariwisata.
Antara Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat
14. Optimalisasi peran dan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan kelembangaan dan Penguatan Kualitas dan kapasitas SDM Pariwisata
15. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk mendukung Pembangunan Kepariwisataan
Meningkatnya Pendapatan sektor Pariwisata
1. Meningkatkan daya saing usaha pariwisata; dan Menciptakan iklim usaha yang kondusif.
2. Memfasilitasi pembentukan organisasi industri pariwisata, serta Memperkuat mata rantai penciptaan nilai tambah antara pelaku usaha pariwisata dan sektor terkait
3. Mengembangakan pola–pola
kerjasama industri lintas sektor antara pemerintah daerah, dunia
1. Peningkatan daya saing Produk Wisata diwujudkan dalam bentuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha Daya Tarik Wisata
2. Penguatan struktur Industri Pariwisata diwujudkan dalam bentuk penguatan fungsi, hirarki, dan hubungan antar mata rantai pembentuk Industri Pariwisata untuk meningkatkan daya saing industri pariwisata
3. Pengembangan kemitraan Usaha Pariwisata diwujudkan dalam bentuk pengembangan skema kerja sama
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
94
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
usaha dan masyarakat dan Menguatkan implementasi kerjasama dan monitoring serta evaluasi kerja sama antara pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
4. meningkatkan sistem dan skema fasilitasi untuk usaha pariwisata; meningkatkan sistem dan skema regulasi untuk usaha pariwisata; dan meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam usaha–usaha di kawasan pariwisata.
5. Mendorong tumbuhnya industri yang ramah lingkungan di Koridor Pariwisata Daerah; dan Mengembangkan manajemen Usaha Pariwisata yang peduli terhadap pelestarian lingkungan dan budaya
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat
4. Penciptaan kredibilitas bisnis
diwujudkan dalam bentuk pengembangan manajemen dan pelayanan Usaha Pariwisata yang kredibel dan berkualitas
5. pengembangan tanggung jawab
terhadap lingkungan diwujudkan dalam bentuk pengembangan manajemen usaha pariwisata yang mengacu kepada prinsip-prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan ramah lingkungan
Berkembangnya ekonomi kreatif di Kepulauan Riau
1. Memperkuat sinkronisasi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat
2. Meningkatkan kualitas dan
1. Optimalisasi Kemitraan Usaha ekonomi kreatif Antara Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat
2. Optimalisasi peran dan
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
95
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
kapasitas SDM ekonomi kreatif yang unggul dan profesional
3. Meningkatkan penelitian dalam
rangka pengembangan Ekonomi Kreatif.
pemberdayaan masyarakat dalam penguatan kelembangaan dan Penguatan Kualitas dan kapasitas SDM ekonomi kreatif
3. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk mendukung Pembangunan ekonomi kreatif
4. Meningkatkan daya saing usaha ekonomi kreatif; dan Menciptakan iklim usaha yang kondusif.
5. Memfasilitasi pembentukan organisasi industri ekonomi kreatif, serta Memperkuat mata rantai penciptaan nilai tambah antara pelaku usaha ekonomi kreatif dan sektor terkait
6. Mengembangakan pola–pola
kerjasama industri lintas sektor antara pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dan Menguatkan implementasi kerjasama dan monitoring serta evaluasi kerja sama antara
4. Peningkatan daya saing Produk ekonomi kreatif diwujudkan dalam bentuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha ekonomi kreatif
5. Penguatan struktur Industri ekonomi kreatif diwujudkan dalam bentuk penguatan fungsi, hirarki, dan hubungan antar mata rantai pembentuk Industri ekonomi kreatif untuk meningkatkan daya saing industri ekonomi kreatif
6. Pengembangan kemitraan Usaha ekonomi kreatif diwujudkan dalam bentuk pengembangan skema kerja sama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
96
Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim
Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
7. meningkatkan sistem dan skema fasilitasi untuk usaha ekonomi kreatif; meningkatkan sistem dan skema regulasi untuk usaha ekonomi kreatif; dan meningkatkan penggunaan teknologi informasi.
7. Penciptaan kredibilitas bisnis
diwujudkan dalam bentuk pengembangan manajemen dan pelayanan Usaha ekonomi kreatif yang kredibel dan berkualitas
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
97
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui
perumusan program dan kegiatan prioritas. Program yang disusun oleh Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau merupakan program prioritas RPJMD yang
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang
selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program
tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas
strategi dan kebijakan jangka menengah. Indikator keluaran program yang telah
ditetapkan merupakan indiKator kinerja program yang berisi outcome program.
Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah
yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung
dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran
pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun. Untuk
mewujudkan satu sasaran tahunan diperlukan minimal satu program. Dan
program pada dasarnya merupakan suatu pernyataan sebagai wadah untuk
kumpulan kegiatan yang sejenis dan erat terkait.
Program yang merupakan instrumen kebijakan berisi satu atau lebih
kegiatan akan dilaksanakan oleh suatu organisasi atau Satuan Kerja Perangkat
Daerah sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan serta
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi atau Satuan Kerja
Perangkat daerah. Sedangkan kegiatan adalah merupakan kegiatan operasional
dari program yang bertolok ukur dan berkinerja serta dilaksanakan setiap tahun.
Sedangkan Indikasi Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil (SDM),
BAB VI BA BAB VI B
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
98
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Pengertian
'bersifat indikatif' dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 adalah bahwa
informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan
dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana (termasuk rumusan
kegiatan), hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku.
Dalam rangka melaksanakan misi pembangunan Daerah Kepulauan
Riau untuk meningkatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat
kerakyatan, inovatif dan kreatif disertai peningkatan daya saing pariwisata maka
guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan,
melalui kebijakan peningkatan peran budaya sebagai basis kepariwisataan
daerah berbasis masyarakat dengan inovasi produk, kekuatan pemasaran,
peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, pengembangan SDM pariwisata serta
sinergitas antar pelaku wisata. Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan maka
program-program yang akan di dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau dalam kurun waktu 2016-2021 menurut kebijakan yang ditetapkan meliputi :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
Program ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan produk-
produk pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau baik di dalam maupun luar
negeri, sehingga diharapkan memberikan pengaruh terhadap jumlah
kunjungan wisatawan. Yaitu dengan memaksimalkan kinerja pemasaran
pariwisata daerah Kepulauan Riau dengan menggunakan media pemasaran
secara efektif, efisien dan bertanggung jawab, serta yang instensif, inovatif,
dan interaktif.
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tarik
sehingga mampu mewujudkan Destinasi Pariwisata yang bersaing di pasar
nasional dan internasional sehingga dapat memberi dampak positif terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat.
c. Program Pengembangan Industri Pariwisata;
Program ini bertujuan untuk mewujudkan industri pariwisata yang mampu
menggerakkan perekonomian daerah dan nasional
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
99
d. Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif dari mitra-mitra
pariwisata dan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pelaku Pariwisata
agar dapat memberikan nilai tambah pada kualitas daya tarik destinasi wisata.
Program ini juga bertujuan mewujudkan kelembagaaan kepariwisataan dan
tata kelola pariwisata yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi
Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional,
efektif dan efisien.
e. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif
Program ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan produk-
produk ekonomi kreatif di Provinsi Kepulauan Riau baik di dalam maupun luar
negeri, meningkatkan kualitas dan kuantitas ekonomi kreatif yang mampu
bersaing di pasar nasional dan internasional, mewujudkan ekonomi kreatif
yang mampu menggerakkan perekonomian daerah dan nasional,
meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pelaku ekonomi kreatif.
Kemudian dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi organisasi
diperlukan program-program pendukung. Program pendukung untuk
pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Pariwisata antara lain :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan profesionalisme
pelayanan dan sistem manajemen administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
perkantoran guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan
kemampuan daerah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pelaporan keuangan dan
kinerja institusi.
d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan dan penganggaran yang berkualitas.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
100
Kemudian pada dasarnya program-program yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mendukung program-program sektor
lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan
pembangunan pariwisata akan mempunyai multiplier effects yang
menguntungkan semua sektor pembangunan. Pengelolaan pariwisata yang baik
akan menjadi lahan subur bagi penciptaan lapangan kerja baru dalam bidang
usaha transportasi, penginapan, penyediaan makanan, dan jasa lain; sasaran
suplai produk pertanian, peternakan, kelautan, dan kerajinan; persahabatan dan
pergaulan antar daerah dan antar negara.
Di lain pihak, pembangunan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau juga
memerlukan dukungan program dari sektor atau instansi lain, di antaranya:
1. Program pengembangan prasarana jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Dinas Perhubungan, terutama jalan-jalan yang memudahkan akses
perjalanan wisata.
2. Program pengembangan prasarana telekomunikasi dan penerangan oleh
Dinas Pertambangan, PLN, Telkom, dan Perusahaan Telekomunikasi
lainnya, terutama yang mendukung keberadaan obyek dan daya tarik
wisata.
3. Program pelestarian lingkungan oleh Badan Pengendalian Lingkungan.
Pada saat ini pelestarian lingkungan merupakan salah satu syarat mutlak
untuk kegiatan pariwisata baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
Penetapan kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau bertujuan
untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi Dinas Pariwisata. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator
outcome program sektor pariwisata setiap tahun atau indikator capaian setiap
tahun yang diinginkan pada akhir periode Renstra yang dapat dicapai. Indikator
kinerja SKPD secara teknis pada dasarnya dapat dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau
kompositnya (impact).
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran program pariwisata periode 2016 - 2021
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
101
yang telah direncanakan. Indikator kinerja dipergunakan sebagai data dan
informasi dasar untuk melakukan identifikasi masalah, menentukan kebijakan,
merencanakan anggaran, memberikan peringatan dini terhadap masalah yang
berkembang, memantau perkembangan pelaksanaan program kebijakan,
sebagai bahan pengendalian dan evaluasi dampak dari kebijakan yang telah
dibuat serta sebagai laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Indikator
kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan.
Indikasi rencana program prioritas Dinas Pariwisata berisi program-
program baik untuk mencapai visi dan misi SKPD jangka menengah. Pendanaan
indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia
untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas
yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pendanaan indikatif selanjutnya
akan dijabarkan ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.
Pencapaian target kinerja program (outcome) di masing-masing bidang
sebenarnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBD
Provinsi Kepulauan Riau, namun juga oleh sumber pendanaan lainnya (APBN,
APBD Kabupaten/Kota, dan sumber-sumber pendanaan lainnya).
Rencana program dan kegiatan, serta pendanaan indikatif pada Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017-2021 akan diuraikan secara
rinci di halaman lampiran (tabel 6.1).
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
102
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2016-2021 merupakan pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
dalam menyusun Renstra OPD. Fungsi pengendalian dan keterkaitan antara
RPJMD dan Renstra OPD secara umum dapat dilihat dan diukur melalui penetapan
indikator kinerja OPD yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja OPD secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai OPD dalam lima tahun mendatang (tahun 2016 – 2021) sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Pencapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan merupakan tolok ukur keberhasilan OPD dalam
mencapai tujuan dan sasaran OPD. Indikator kinerja diperlukan oleh publik dalam
rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan
sektor pariwisata di Kepulauan Riau.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan dan/atau
kegagalan dari pelaksanaaan pelayanan kedinasan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, yang secara operasional dilaksanakan setiap
tahun melalui program dan kegiatan. Pelaksanaan indikator kinerja yang ditetapkan
oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berorientasi kepada pencapaian
kinerja program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2016-2021 dalam mendukung tujuan dan
sasaran pembangunan.
Indikator kinerja Dinas Pariwisata Kepulauan Riau tahun 2016 – 2021,
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
disajikan pada tabel berikut.
BAB VIIB
VI
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
103
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
NO Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta orang)
2.03 1.92 2.2 2.25 2.3 2.4 2. 5 2. 5
2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (juta orang)
na 1.482 1.51 1.54 1.57 1.6 1.63 1.63
3
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)
1.84 1.94 2.0 2.05 2.1 2.15 2.2 2.2
4
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
49.59 48,19 50.00 50.50 51 51.50 52 52
5
Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
2.16 2,33 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.55
6
Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)
- - - 11.654 13.409 15.050 16.806 16.806
7
Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif (%)
- - 1 10 20 30 40 40
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
104
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Kepulauan RIau Tahun 2016 -
2021 merupakan suatu dokumen perencanaan strategis yang merupakan uraian
dari rencana strategis yang diselaraskan dengan peraturan dan kebijakan yang
tertera dalam RIPPDA Kepulauan RIau, RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2016-
2021 serta berbagai peraturan maupun kebijakan Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia. Oleh karena itu tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan bagian integral dari
sasaran pembangunan daerah.
Dalam upaya mencapai tujuan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau,
dijabarkan dalam bentuk program-program dan kegiatan-kegiatan terarah guna
pengembangan sektor pariwisata Kepulauan Riau dengan sumber dana yang
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepulauan Riau
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Republik Indonesia.
Perencanaan Strategis berkaitan erat dengan fungsi utama organisasi
yang dituangkan kedalam pernyataan misi organisasi, bersifat praktis, yang
membuahkan perumusan tujuan yang merupakan bagian internal dari proses
manajemen stratejik berupa target-target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian
sasaran yang fokusnya pada action, yaitu kegiatan yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat diwujudkan yang berguna bagi organisasi dalam kurun
waktu yang ditentukan. Program dan kegiatan indikatif yang tercantum dalam
Renstra ini akan dijabarkan dalam rencana kinerja Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau yang disusun setiap tahun. Oleh karena itu keberhasilan
pencapaian Visi dan Misi serta Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sangat
tergantung dari komitmen pimpinan dan segenap staf Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau, dukungan legislatif dan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun
2016-2021 berlaku untuk kurun waktu lima tahun sejak tahun 2016 hingga tahun
2021, dan menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja (Renja) tahun 2017 –
BAB VII BA BAB VIII
III
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
105
2021. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan
perencanaan setelah Rencana Strategis Dinas Pariwisata tahun 2016-2021
berakhir, maka Rencana Strategis ini menjadi pedoman dalam penyusunan
rencana kerja tahun pertama (tahun 2022) di bawah kepemimpinan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah
(Pemilukada) periode berikutnya dengan tetap berpedoman pada RPJPD Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2005-2025 dan mengacu RPJMN Tahun 2020-2024.
Rencana strategis 2016 – 2021 ini isi dalam perjalanannya juga memungkinkan
untuk dilakukan revisi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas Renstra Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2016 - 2021 dapat dijadikan
sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh pihak yang terkait (stakeholder).
Semua dimaksudkan untuk pembangunan/ pegembangan kepariwisataan
Daerah Kepulauan Riau yang semakin meningkat/ maju dalam rangka
mewujudkan visi kepariwisataan Daerah Kepulauan Riau pada tahun 2022 yaitu
“Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya
Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta
Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Berdasarkan Visi dan Misi pembangunan kepariwisataan daerah
Tahun 2012-2022, dalam hal pengembangan dan pembangunan pariwisata
daerah, serta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan dinamika
perkembangan kepariwisataan regional dan global, maka untuk memacu
percepatan pencapaian Visi dan Misi tersebut perlu diidentifikasi faktor-faktor
kunci keberhasilannya. Faktor kunci keberhasilan tersebut menjadi pertimbangan
dalam penentuan tujuan dan sasaran pengembangan dan pembangunan
pariwisata daerah. Hal-hal yang penting diperhatikan sebagai syarat dalam
menjamin tercapainya Tujuan dan Sasaran Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan komitmen seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan
masyarakat) untuk meningkatkan citra pariwisata daerah dalam upaya
menjadikan Kepulauan Riau sebagai salah satu daerah tujuan utama
pariwisata nasional dan internasional.
Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021
106
2. Mengoptimalkan komitmen pemerintah dalam peningkatan dan
pengembangan sarana dan prasarana pendukung serta penataan Obyek dan
Daya Tarik Wisata (ODTW) sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
3. Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan
masyarakat) dalam meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia
(SDM) dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat.
4. Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan
masyarakat) untuk meningkatkan, mengembangkan dan melestarikan budaya
daerah menjadi pesona seni budaya sebagai penunjang pariwisata.
5. Meningkatkan dukungan pemerintah dan peningkatan kualitas pengelolaan
administrasi dan pengembangan perencanaan teknis pariwisata dalam upaya
pembangunan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 1 1
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESTINASI PARIWISATA
Rata – rata lama
tinggal wisatawan di
Kepulauan Riau (hari)
hari 1,84 1,9 1,196 2 1,242 2,05 725 2,1 3,850 2,15 4,350 2,2 3,550 2,2 13,717
1 1 1 1
Penyusunan Dokumen
Perencanaan
Pengembangan Destinasi
Pariwisata Daerah
Jumlah dokumen
perencanaan
pengembangan
destinasi pariwisata
yang disusun
Dokumen
Perencana
an
1 0 0 1 80 0 0 1 100 1 100 0 0 3 280 Dinas
Pariwisata
Kab. Natuna, Kab. Lingga, dan
Kota Tanjungpinang
1 1 1 2
Penataan Destinasi
Pariwisata Unggulan Daerah
(DPUD)
Jumlah Destinasi
Pariwisata Unggulan
Daerah (DPUD) yang
ditata dan
dikembangkan
Objek
Wisata
2 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 0 0 2 800 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kab.
Karimun
1 1 1 3
Peningkatan Sarana
Prasarana Destinasi
Pariwisata
Sarana Prasaran
Destinasi wisata yang
ditingkatkan
obyek
wisata
14 0 0 0 0 0 0 1 500 1 500 0 0 2 1,000 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 1 4
Revitalisasi Kawasan, Objek,
dan Sarana Prasarana
Pariwisata
Jumlah Kawasan,
Objek, dan Sarana
Prasarana Pariwisata
yang direvitalisasi
objek
wisata
0 0 0 0 0 0 0 1 300 0 0 1 300 2 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kab.
Bintan
1 1 1 5
Pengadaan Sarana dan
Fasilitas Pendukung Daya
Tarik Wisata
Jumlah objek
wisatayang disediakan
sarana dan fasilitas
pendukungnya
objek
wisata
1 0 0 2 429 0 0 2 500 1 250 1 250 6 1,429 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kab. Natuna, Kab.
Anambas, Kab. Bintan, Kab.
Lingga dan Kota Tanjungpinang
1 1 1 6
Kampanye Sadar Wisata
dan Sapta Pesona
Jumlah orang yang
mengikuti Kampanye
Sadar Wisata dan
Sapta Pesona
Orang 200 0 0 100 187 0 0 100 200 100 250 100 300 400 937 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, dan Kab.
Natuna
1 1 1 7
Kampanye Riau Islands dan
Gerbang Wisata Bahari
Jumlah Peserta yang
mengikuti Kampanye
Riau Islands dan
Gerbang Wisata
Bahari
Peserta 0 0 0 0 0 100 300 0 0 0 0 0 0 100 300 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 1 8
Pengadaan Sarana dan
Fasilitas Pendukung Daya
Tarik Wisata Kota Rebah
Jumlah objek wisata
yang ditingkatkan
sarana dan
prasarananya
Objek 0 0 0 0 0 1 225 0 0 0 0 0 0 1 225 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 1 9
Pembinaan Desa Wisata
dan Kelompok Sadar Wisata
Jumlah Desa Wisata
dan Kelompok Sadar
Wisata yang dibina
desa wisata
dan
pokdarwis
0 0 0 0 0 2 200 0 0 2 300 2 300 6 800 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kab. Natuna, Kab.
Anambas, Kab. Bintan, Kab.
Lingga dan Kota Tanjungpinang
1 1 1 10
Pengembangan Kawasan
Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN) di
Kepulauan Riau
Jumlah objek wisata di
KSPN Kepri yang
dikembangkan
objek
wisata/
KSPN
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 500 1 500 2 1,000 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kab. Natuna
1 1 1 11
Studi Teknis Objek Wisata
Pantai Moondharhanna
Pulau Subang Mas
Kecamatan Galang, Batam
Dokumen
perencanaan yang
disusun
Dokumen
Perencana
an
0 0 0 1 78 0 0 0 0 0 0 0 0 1 78 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Mewujudkan
Kepulauan
Riau sebagai
Destinasi
Wisata Yang
Berdaya Saing
Tinggi di Pasar
Nasional dan
Internasional
Secara
Berkelanjutan
Serta Mampu
Mendorong
Pembangunan
Daerah Dan
Kesejahteraan
Masyarakat
Meningkat
nya daya
saing
pariwisata
Kepri di
pasar
nasional
dan
internasio
nal
Rata – rata
lama tinggal
wisatawan di
Kepulauan
Riau
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau 2016 -2021
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 1 12
Studi Teknis Objek Wisata
Pantai Batu Beliang Desa
Batu Limau Kec. Unggar
Kab. Karimun
Dokumen
perencanaan yang
disusun
Dokumen
Perencana
an
0 0 0 1 78 0 0 0 0 0 0 0 0 1 78 Dinas
Pariwisata
Kab. Karimun
1 1 1 13
Pengembangan Sarana dan
Prasarana Pariwisata Desa
Batu Limau Kec. Ungar
Kabupaten Karimun
Sarana dan
Prasarana Pariwisata
yang ditingkatkan
Objek 0 0 0 1 140 0 0 0 0 0 0 0 0 1 140 Dinas
Pariwisata
Kab. Karimun
1 1 1 14
Penyediaan Sarana Ruang
Kreatif
Jumlah sarana ruang
kreatif yang tersedia
unit 0 0 0 1 250 0 0 0 0 0 0 0 0 1 250 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 1 15
Rintisan dan Diversifikasi
Objek dan Daya Tarik
Wisata Baru
Jumlah Rintisan
dan Diversifikasi
Objek dan Daya
Tarik Wisata Baru
objek
wisata
0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 300 1 300 3 900 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Bintan,
dan Kab. Natuna
1 1 1 16
Penganugerahan
Kelompok Sadar Wisata,
Desa Wisata dan
Pengelola Daya Tarik
Wisata
Tjumlah Kelompok
Sadar Wisata, Desa
Wisata dan
Pengelola Daya
Tarik Wisata yang
diberi penghargaan
Kelompok/
Desa/
Objek
0 0 0 0 0 0 0 5 300 9 450 9 450 23 1,200 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
1 1 1 17
Bimbingan Teknis Tata
Kelola Destinasi Wilayah
Perbatasan
Jumlah Peserta
yang mengikuti
Bimbingan Teknis
Tata Kelola
Destinasi Wilayah
Perbatasan
Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 200 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
1 1 1 18
Pembinaan dan
Pengembangan Satuan
Karya (Saka) Pariwisata
Satuan Karya
(Saka) Pariwisata
yang dibina dan
dikembangkan
Orang 0 0 0 0 0 0 0 50 250 50 250 50 250 150 750 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
1 1 1 19
Bimbingan Teknis Tata
Kelola Homestay
Peserta yang
mengikuti
Bimbingan Teknis
Tata Kelola
Homestay
Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 250 100 250 200 500 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
1 1 1 20
Pelatihan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Unit
Usaha Pariwisata
Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes)
Unit Usaha
Pariwisata yang
dilatih
badan
usaha
0 0 0 0 0 0 0 10 300 10 300 0 0 20 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
1 1 1 21
Media campaign pada
media massa lokal
(cetak) dan elektronik
tentang sadar wisata
Jumlah Media yang
mengikuti Media
campaign tentang
sadar wisata
media cetak
& elektronik
0 0 0 0 0 0 0 5 300 0 0 5 350 10 650 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun,
Kabupaten Lingga,
Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kep. Anambas
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 1 22
Penyelenggaraan Eco
Heroes
Jumlah peserta yang
mengikuti Eco Heroes
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 300 400 0 0 0 0 300 400 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kab.
Bintan
1 1 1 23
Pembentukan Generasi
Muda PI dan Gudep
Pariwisata Kepri
Generasi Muda PI dan
Gudep Pariwisata
Kepri yang dibentuk
Organisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 0 0 1 200 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 1 24
Kepri Carnival Jumlah peserta yang
mengikuti karnaval
Peserta 100 100 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 1 25
Partisipasi Pada acara
WACI
Jumah Peserta yang
berpartisipasi pada
acara WACI
peserta 20 20 344 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 Dinas
Pariwisata
Jember
1 1 1 26
Workshop Kepri Carnival Peserta yang
mengikuti Workshop
Kepri Carnival
Orang 0 20 352 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
0
1 1 2
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara ke
Kepulauan Riau (juta
orang)
juta orang 2,03 2,1 5,118 2,2 8,161 2,25 6,295 2,3 7,950 2,4 9,580 2,5 10,400 2,5 42,386 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan
Wisatawan Nusantara
di Kepulauan Riau
(juta orang)
juta orang na 1,48 1,51 1,54 1,57 1,6 1,63 1,63 0 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
Total Pengeluaran
Wisatawan di
Kepulauan Riau
Milyar
Rupiah
na na na 11,654 13,409 15,050 16,809 16,809 0 Kepulauan Riau
1 1 2 1
Promosi Pariwisata
Nusantara
Jumlah Promosi di
Dalam Negeri
Kota di
Dalam
Negeri
12 0 0 0 0 0 0 2 700 2 700 2 750 6 2,150 Dinas
Pariwisata
Jakarta, Bandung, Surabaya,
Palembang, Yogyakarta dan
Bali
1 1 2 2
Promosi Pariwisata
Mancanegara
Jumlah Promosi
Pariwisata di Luar
Negeri
Kota di Luar
Negeri
1 0 0 2 1,203 0 0 2 650 3 1,200 2 800 9 3,853 Dinas
Pariwisata
Malaysia, Singapore, Korea,
Cina
1 1 2 3
Pengembangan Jaringan
Kerja Sama Promosi
Pariwisata
Jumlah Jaringan
Kerjasama Promosi
Pariwisata
Kerjasama
Promosi
Pariwisata
0 0 0 0 0 0 0 1 200 0 0 0 0 1 200 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 4
Pengadaan Direktori
Pariwisata
Bahan-bahan promosi
pariwisata Kepulauan
Riau yang diadakan
eksemplar 200,000 7,000 403 7,500 400 0 0 10,000 750 5,000 450 5,000 550 34,500 2,150 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 2 5
Penyelenggaraan Festival
Bahari Kepri
Jumlah Event yang
dilaksanakan
event 1 0 0 1 725 1 1,200 1 1,200 1 550 1 600 5 4,275 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 6
Penyelenggaraan
Familiarization Trip
Jumlah Kabupaten/
Kota yang
dipublikasikan melalui
Famtrip
Kabupaten/
Kota
3 0 0 1 133 1 135 0 0 1 130 1 150 4 548 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kab. Bintan, Kota Batam, dan
Kab. Natuna
1 1 2 7
Wonderful Riau Islands di
Nongsa dan Lagoi Jumlah Event di
Nongsa dan Lagoi
yang didukung
event 2 0 0 4 101 0 0 2 350 2 350 3 450 11 1,251 Dinas
Pariwisata
Kab. Bintan dan Kota Batam
Total
Pengeluaran
Wisatawan
di Kepulauan
Riau
Meningkat
nya daya
saing
pariwisata
Kepri di
pasar
nasional
dan
internasio
nal
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Mancanegar
a ke
Kepulauan
Riau (juta
orang)
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Nusantara di
Kepulauan
Riau (juta
orang)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 2 8
Penyelenggaraan Festival
Barongsai dan Lampu
Lampion
Jumlah Event yang
dilaksanakan
event 1 0 0 1 390 1 490 1 450 1 500 1 500 5 2,330 Dinas
Pariwisata
Kab. Karimun
1 1 2 9
Peningkatan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam
Pemasaran Pariwisata
Durasi Publikasi
melalui media Internet
Bulan 12 0 0 12 100 12 150 12 200 12 200 12 250 60 900 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 10
Kampanye Wonderful Riau
Islands pada Event
Pariwisata Daerah
Jumlah Event
Pariwisata Daerah
yang didukung
Event 17 0 0 7 2,411 3 410 3 500 5 750 5 750 23 4,821 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
dan Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 2 11
Pembuatan Video Profil
Pariwisata Prov. Kepri
Jumlah Video Profil
Pariwisata yang dibuat
buah 0 0 0 1,000 175 0 0 0 0 0 0 0 0 1,000 175 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
dan Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 2 12
Kerjasama Publikasi Jumlah Durasi
Kerjasama Publikasi
Pariwisata Kepri
bulan 0 0 0 12 274 0 0 0 0 0 0 12 300 24 574 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 13
Kampanye Wonderful Riau
Islands di Luar Daerah
Event di luar daerah
yang didukung
Event 0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 500 1 300 3 1,100 Dinas
Pariwisata
Jakarta dan Bandung
1 1 2 14
Kampanye Wonderful Riau
Islands di Asian Games
Jumlah partisipasi
event pada
pelaksanaan Asian
Games
Event 0 0 0 0 0 1 460 0 0 0 0 0 0 1 460 Dinas
Pariwisata
Palembang
1 1 2 15
Peningkatan Branding
Wonderful Riau Islands Pada
Event Internasional di Bintan
dan Batam
Eventinternasional di
Bintan dan Batam
yang ditingkatkan
Brandingnya
Event 0 0 0 0 0 3 300 2 300 3 500 3 500 11 1,600 Dinas
Pariwisata
Kab. Bintan dan Kota Batam
1 1 2 16
Festival Pulau Penyengat Jumlah Event yang
dilaksanakan
Event 0 0 0 0 0 1 750 0 0 1 500 1 500 3 1,750 Dinas
Pariwisata
Pulau Penyengat Kota
Tanjungpinang
1 1 2 17
Penyelenggaraan
International Tour de Kepri
Jumlah Event
Internasional yang
dilaksankan
Event 1 0 0 0 0 1 2,200 0 0 1 1,200 1 1,500 3 4,900 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kabupaten Bintan,
dan Kota Tanjungpinang
1 1 2 18
Sosialisasi dan Pulikasi Jumlah Peserta yang
mengikuti sosialisasi
dan publikasi
orang 0 0 0 0 0 50 200 20 400 0 0 0 0 70 600 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kabupaten Bintan,
dan Kota Tanjungpinang
1 1 2 19
Festival Akhir Tahun Festival Akhir tahun
yang dilaksanakan
Event 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 1 400 2 800 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 21
Festival Pulau Penawar
Rindu
Jumlah Event yang
dilaksanakan
Event 0 0 0 0 0 0 0 1 350 1 350 1 400 3 1,100 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 2 22
Gelar Produk Ekonomi
Kreatif
Jumlah Pameran
Produk Kreatif
Kepulauan Riau yang
diikuti
Pameran 0 0 0 1 268 0 0 0 0 0 0 0 0 1 268 Dinas
Pariwisata
Bandung
1 1 2 23
Kepri Carnival Jumlah Peserta yang
mengikuti karnaval
Peserta 100 0 0 100 362 0 0 0 0 0 0 0 0 100 362 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 2 24
Festival Gunung Daek Jumlah Event yang
dilaksanakan
Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 2 800 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga
1 1 2 25
Festival Pulau Senoa Jumlah Event yang
dilaksanakan
event 1 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 1 400 3 1,200 Dinas
Pariwisata
Kab. Natuna
1 1 2 26
Festival Padang Melang Jumlah Event yang
dilaksanakan
event 1 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 1 400 3 1,200 Dinas
Pariwisata
Kab. Kepulauan Anambas
1 1 2 27
Partisipasi Pada acara
Karnaval Indonesia
Jumlah peserta yang
dikirim pada
pelaksanaan Karnaval
Indonesia
peserta 40 0 0 20 508 0 0 0 0 0 0 0 0 20 508 Dinas
Pariwisata
Jember
1 1 2 28
Penyelenggaraan Festival
Sungai Carang
Jumlah Event yang
dilaksanakan
event 1 1 1,000 1 917 0 0 1 400 1 500 1 500 5 2,317 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 29
Dukungan Event Lagoi World
Sport Destination and
Nongsa Sensation
Jumlah Event di Lagoi
dan Nongsa yang
didukung
event 2 1 114 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kab. Bintan dan Kota Batam
1 1 2 30
Kampanye Wonderful Kepri Jumlah Event
Pariwisata Daerah
yang didukung
event 22 7 1,335 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
dan Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 2 31
Celebrity and Media Famtrip Jumlah Peserta yang
mengikuti Famtrip
peserta 10 10 74 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 Dinas
Pariwisata
Kabupaten Kepulauan Anambas
dan Kab. Lingga
1 1 2 32
Fiesta Kuliner Kepri Jumlah Pameran
Kuliner Kepulauan
Riau yang diikuti
Pameran 1 1 350 1 194 0 0 0 0 0 0 0 0 2 194 Dinas
Pariwisata
Jakarta
1 1 2 33
Wonderful Kepri Blogger and
Travel Writter Famtrip
Jumlah Peserta yang
mengikuti Famtrip
peserta 10 10 136 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 Dinas
Pariwisata
Kabupaten Kepulauan Anambas
dan Kab. Lingga
1 1 2 34
Dukungan Pelaksanaan
Festival Bahari Kepri Dalam
Rangka Sail Selat Karimata
Jumlah event yang
didukung
event 0 1 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 2 35
Dukungan Pelaksanaan
Wonderful Indonesia Sailing
2016
Jumlah event yang
didukung
event 0 1 600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kota
Tanjungpinang, Kabupaten
Bintan dan Kabupaten Lingga
1 1 2 36Dukungan Pelaksanaan
Kegiatan MTQ
Jumlah peserta yang
mendukung kegiatan
MTQ
orang 0 70 706 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
0
1 1 3
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN
PARIWISATA
Rata – rata tingkat
hunian hotel di
Kepulauan Riau (%)
% 49,59 50 1,243 50 1,691 50,5 960 51.0 3,235 51,50 5,050 52 4,167 52 15,103 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 3 1
Pengembangan dan
Penguatan Informasi dan
Database
Informasi Pariwisata
Kabupaten/ Kota yang
diupdate
Kab/ Kota 0 0 0 0 0 2 150 1 100 2 200 1 150 6 600 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 2
Penyusunan Kajian Bidang
Pariwisata
Jumlah Kajian Bidang
Pariwisata yang
disusun
Kajian 2 0 0 0 0 0 0 1 200 2 500 2 550 5 1,250 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
Meningkat
nya daya
saing
pariwisata
Kepri di
pasar
nasional
dan
internasio
nal
Rata – rata
tingkat
hunian hotel
di Kepulauan
Riau
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 3 3
Penyusunan Neraca Satelit
Pariwisata Daerah Provinsi
Kepulauan Riau
Jumlah Dokumen
Neraca Satelit
Pariwisata Daerah
Provinsi Kepulauan
Riau yang disusun
Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 350 0 0 1 500 2 850 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 4
Operasional Crisis Center
Bidang Pariwisata Provinsi
Kepri
Penyediaan
operasional Crisis
Center bidang
Pariwisata
bulan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 200 12 200 24 400 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 3 5
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Pariwisata
Jumlah Sumber Daya
Pariwisata yang
ditingkatkan
orang 200 0 0 0 0 0 0 100 230 200 450 200 370 500 1,050 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 3 6
Penyusunan Regulasi Kepri
Sebagai Gerbang Wisata
Bahari
Regulasi Kepri
Sebagai Gerbang
Wisata Bahari yang
disusun
Regulasi 0 0 0 0 0 0 0 1 250 0 0 0 0 1 250 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 7
Pengembangan Data SIK
Prov. Kepri
Jumlah Data
Pengembangan SIK
Kabupaten/ kota yang
disusun
kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 250 2 217 4 467 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, dan Kab.
Karimun
1 1 3 8
Pembentukan Crisis Center
Bidang Pariwisata Provinsi
Kepri
Lembaga Crisis
Center Bidang
Pariwisata yang
dibentuk
Lembaga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 450 0 0 1 450 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 3 9
Sosialisasi Kajian Pariwisata
Kepulauan Riau
Jumlah Kajian
Pariwisata yang
disosialisasikan
Peserta 1 0 0 0 0 0 0 0 0 100 250 250 500 350 750 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 3 10
Kompetisi Portal Pariwisata
Provinsi Kepri
Jumlah peserta yang
mengikuti kompetisi
Portal Pariwisata
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 20 250 0 0 0 0 20 250 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 3 11
Kajian Jalur Transportasi
Udara dan Laut Kepri
Jumlah Kajian Jalur
Transportasi Udara
dan Laut yang
disusun
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 300 0 0 0 0 1 300 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 12
Workshop Media Sosial Jumlah peserta yang
Workshop Media
Sosial di dunia
pendidikan
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100 0 0 30 100 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 3 13
Kajian Destinasi Eks
Pengungsian Vietnam
Kajian Destinasi Eks
Pengungsian Vietnam
yang disusun
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 0 0 1 400 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 3 14
Kajian Potensi Pariwisata
Pulau Pejantan
Terlaksananya Kajian
Potensi Pariwisata
Pulau Pejantan Kab.
Bintan
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 0 0 1 400 Dinas
Pariwisata
Kab. Bintan
1 1 3 15
Kajian Potensi Pariwisata
KEK di Kab KKA dan Natuna
Jumlah Kajian Potensi
Pariwisata KEK di Kab
KKA dan Natuna yang
disusun
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 500 0 0 1 500 Dinas
Pariwisata
Kab. Natuna dan Kab.
Kepulauan Anambas
1 1 3 16
Penyusunan Data Pelaku
Ekonomi Kreatif di
Kepulauan Riau
Jumlah data pelaku
ekonomi kreatif
Kabupaten/ kota yang
disusun
kab/kota 0 0 0 3 165 0 0 0 0 0 0 0 0 3 165 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 17
Laporan Analisa dan
Evaluasi Kunjungan Wisman
dan Wisnus
Pemenuhan analisa
dan evaluasi data
kunjungan wisman,
wisnus dan BVKW
bulan 12 12 163 12 236 12 150 12 200 12 250 12 280 72 1,116 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
Meningkat
nya daya
saing
pariwisata
Kepri di
pasar
nasional
dan
internasio
nal
Rata – rata
tingkat
hunian hotel
di Kepulauan
Riau
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 3 18
Revisi SOP Jumlah SOP Dinas
Pariwisata yang
direvisi
SOP 12 0 0 15 34 0 0 0 0 0 0 15 50 30 84 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 3 19
Kajian Kepri Sebagai
Gerbang Wisata Bahari
Kajian Kepri sebagai
Gerbang Wisata
Bahari yang disusun
Kajian 0 0 0 1 209 0 0 0 0 0 0 0 0 1 209 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 20
Sertifikasi Kompetensi SDM
Pariwisata
Terlaksananya
Sertifikasi Kompetensi
SDM Pariwisata
Orang 900 0 0 100 216 75 210 100 230 100 250 200 500 575 1,406 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 3 21
Kajian Pengembangan
Pariwisata Berbasis Budaya
dan Kearifan Lokal
Kepulauan Riau
Kajian Pengembangan
Pariwisata Berbasis
Budaya dan Kearifan
Lokal Kepulauan Riau
yang disusun
Kajian 0 0 0 1 220 0 0 0 0 0 0 0 0 1 220 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 22
Kajian Pengembangan
Destinasi Pariwisata Halal
Provinsi Kepri
Kajian
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Halal Kepulauan Riau
yang disusun
Kajian 0 0 0 1 200 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kota
Tanjungpinang, dan Kab. Bintan
1 1 3 23
Updating Data
Kepariwisataan Kepulauan
Riau
Jumlah Kabupaten/
kota yang data
kepariwisataannya
terupdate
Kab/ Kota 0 0 0 3 61 0 0 2 75 0 0 0 0 5 136 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 24
Workshop Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Jumlah peserta yang
mengikuti workshop
pengembangan
ekonomi kreatif
orang 0 0 0 75 174 0 0 0 0 0 0 0 0 75 174 Dinas
Pariwisata
Kab. Bintan
1 1 3 25
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Ekonomi
Kreatif
Jumlah Ekonomi
Kreatif yang
ditingkatkan
kapasitasnya
orang 200 0 0 75 176 0 0 0 0 100 200 0 0 175 376 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 3 26
Pelatihan Dasar SDM
Kepariwisataan Provinsi
Kepri
Jumlah Peserta yang
mengikuti pelatihan
Dasar SDM
Kepariwisataan
Provinsi Kepri
orang 0 0 0 0 0 300 450 0 0 0 0 0 0 300 450 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 3 27
Studi Pola Wisata
Wisman & Studi Pola
Wisata Wisnus
Pola Wisata Wisman
& Wisnus yang
disusun
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 330 1 350 2 680 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 28
Pengembangan
Kunjungan Wisman
Melalui Data Roaming
Kunjungan
Wisman Melalui
Data Roaming yang
disusun
Laporan 0 0 0 0 0 0 0 1 250 0 0 0 0 1 250 Dinas
Pariwisata
Kab. Anambas, Kota
Tanjungpinang, Kab. Bintan,
Kota Batam, Kab. Karimun, dan
Kab. Natuna
1 1 3 29
Penyusunan Data Potensi
dan Peluang Investasi
Pariwisata Kepri
Potensi dan
peluang investasi
pariwisata
kabupaten/ kota
yang disusun
Kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 350 0 0 7 350 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 30
Pendataan dan Pemetaan
10 Venue Mice di Provinsi
Kepri
Jumlah laporan
pendataan dan
pemetaan 10 venue
mice di prov. kepri
Laporan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 320 0 0 1 320 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan dan Kota Batam
1 1 3 31
Pelatihan Media Sosial
Bagi Pelaku
Kelembagaan Pariwisata
Kepri
Jumlah Kabupaten/
kota yang dilatih
Media Sosial Bagi
Pelaku
Kelembagaan
Pariwisata Kepri
Kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 250 3 250 6 500 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kota
Tanjungpinang, Kab. Bintan,
Kota Batam, Kab. Karimun, dan
Kab. Natuna
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 3 32
Studi Potensi SDM ( Data
Pekerja Pariwisata )
Jumlah kajian
potensi SDM
dibidang Pariwisata
di Provinsi Kepri
yang disusun
Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 1 250 2 450 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 33
Penyusunan SOP Crisis
Center Bidang Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau
SOP Crisis Center
Bidang Pariwisata
Prov. Kepri yang
disusun
SOP 0 1 99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 3 34
Identifikasi Daya Saing
Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau
Kajian Peningkatan
Daya Saing Pariwisata
Provinsi Kepulauan
Riau yang disusun
Kajian 0 1 340 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 35
Blueprint Strategi Pemasaran
Pariwisata Kepulauan Riau
Blueprint Starategi
Pemasaran Pariwisata
Provinsi Kepulauan
Riau yang disusun
Kajian 0 1 444 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 3 36
Sosialisasi Kajian
Pengembangan Jalur Wisata
Bahari Provinsi Kepri
Jumlah peserta yang
mengikuti Sosialisasi
Pengembangan Jalur
Wisata Bahari
Kepulauan Riau
Peserta 0 50 197 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
0
1 1 4
PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI PARIWISATA
Prosentase Kontribusi
Sektor Pariwisata
terhadap PDRB
% 2,16 2,34 1,098 2,35 220 2,4 250 2,45 1,650 2,5 2,450 2,55 3,950 2,55 8,520 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 4 1
Bimtek Penerapan
Pendaftaran Usaha dan
Standar Usaha Pariwisata
Jumlah Pelaku Usaha
Pariwisata yang
diberikan pelatihan
tentang Penerapan
Standar Usaha
Pariwisata
orang 200 200 383 100 220 100 250 100 300 100 300 100 300 700 1,370 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kota
Tanjungpinang, Kabupaten
Bintan dan Kabupaten Karimun
1 1 4 2
Advokasi Tata Cara
Pendaftaran Usaha
Pariwisata (TDUP)
Jumlah pelaku usaha
pariwisata yang
diadvokasi Tata Cara
Pendaftaran Usaha
Pariwisata (TDUP)
orang 0 0 0 0 0 0 0 50 200 0 0 100 500 150 700 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
1 1 4 3
Workshop Pengembangan
Wisata MICE
Jumlah Peserta yang
mengikuti Workshop
Pengembangan
Wisata MICE
orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 150 0 0 50 150 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
1 1 4 4
Pengembangan Pola
Perjalanan Wisata Provinsi
Kepulauan Riau
Pola Perjalanan
Wisata Provinsi
Kepulauan Riau yang
disusun
Pola 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 250 3 250 6 500 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
1 1 4 5
Penganugerahan Industri
Pariwisata Daerah
Jumlah Industri
Pariwisata Daerah
yang diberi
penghargaan
Industri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 350 10 350 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
1 1 4 6
Fasilitisasi Sertifikasi Auditor
Pariwisata
Jumlah Auditor
Pariwisata yang
difasilitasi dalam
sertifikasi
orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 200 20 200 40 400 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
Meningkat
nya
Pendapata
n sektor
Pariwisata
Prosentase
Kontribusi
Sektor
Pariwisata
terhadap
PDRB
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 4 7
Rapat Koordinasi Industri
Pariwisata
Jumlah Peserta yang
mengikuti Rapat
Koordinasi Industri
Pariwisata Pengelola
Pulau dan Resort
Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 150 100 150 200 300 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
1 1 4 8
Sertifikasi Kompetensi Jasa
Usaha Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata
Jumlah Jasa Usaha
Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata yang
disertifikasi
orang 700 200 394 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0 Dinas
Pariwisata
Kota Batam dan Kota
Tanjungpinang
1 1 4 9
Pemberdayaan Kelompok
Sadar Wisata
(POKDARWIS), Rintisan
Desa Wisata Binaan Baru
dan Dukungan CIPTA
AWARD
Jumlah Kelompok
Sadar Wisata yang
diberdayakan
Pokdarwis 1 1 321 0 0 0 0 0 0 0 0 2 200 3 200 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kab
Bintan
1 1 4 10
Penyelenggaraan Forum
Asosiasi Industri
Pariwisata
Jumlah Asosiasi
Industri Pariwisata
yang mengikuti
forum
orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 200 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan
1 1 4 11
Pelatihan Kemudahan
Investasi dan Perizinan
Pariwisata
Jumlah Peserta
yang mengikuti
Pelatihan
Kemudahan
Investasi dan
orang 0 0 0 0 0 0 0 50 250 100 500 100 500 250 1,250 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun
1 1 4 12
Fasilitasi Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Pariwisata Kawasan
Ekonomi Khusus
(KEK) Pariwisata
yang difasilitasi
kawasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 300 2 600 Dinas
Pariwisata
Kabupaten Kep. Anambas,
Batam dan Bintan
1 1 4 13
Kampanye industri
mendukung pengembangan
destinasi wisata dan
masyarakat melalui program
CSR
Jumlah industri yang
mengikuti Kampanye
mendukung
pengembangan
destinasi wisata dan
masyarakat melalui
industri 0 0 0 0 0 0 0 10 300 0 0 10 300 20 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun
1 1 4 14
Pelatihan Peningkatan Daya
Saing Industri Bidang
Akomodasi dan MICE
Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan
Peningkatan Daya
Saing Industri
Akomodasi dan MICE
orang 0 0 0 0 0 0 0 100 300 0 0 100 300 200 600 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun
1 1 4 15
Pelatihan Peningkatan Daya
Saing Industri Bidang Makan
Minum
Jumlah Peserta yang
mengikuti pelatihan
Peningkatan Daya
Saing Industri Bidang
Makan Minum
orang 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 100 300 300 900 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kota
Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun
1 1 5
PROGRAM
PENGEMBANGAN
EKONOMI KREATIF
Prosentase
Peningkatan Pelaku
Ekonomi Kreatif Aktif
% - - 1 0 10 685 20 2,550 30 3,264 40 4,398 40 10,897 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 5 1
Penyediaan Sarana Ruang
Kreatif
Sarana ruang kreatif
yang tersedia
unit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 410 1 410 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 2
Kepri Carnival Jumlah Peserta yang
mengikuti karnaval
Peserta 100 0 0 0 0 0 0 100 400 0 0 100 400 200 800 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 3
Gelar Produk Ekonomi
Kreatif
Pameran Produk
Kreatif yang diikuti
Pameran 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 2 800 Dinas
Pariwisata
Jakarta dan Jogjakarta
1 1 5 4
Partisipasi Pada acara
Karnaval Indonesia
Jumlah peserta yang
dikirim pada
pelaksanaan Karnaval
Indonesia
peserta 20 0 0 0 0 0 0 0 0 20 550 20 550 40 1,100 Dinas
Pariwisata
Jember
Berkemba
ngnya
Ekonomi
Kreatif di
Kepulauan
Riau
Prosentase
Peningkatan
Pelaku
Ekonomi
Kreatif Aktif
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 5 5
Workshop Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Jumlah peserta yang
mengikuti workshop
pengembangan
ekonomi kreatif
orang 0 0 0 0 0 0 0 100 250 75 200 150 431 325 881 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan dan Kota Batam
1 1 5 6
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Ekonomi
Kreatif
Jumlah Ekonomi
Kreatif yang
ditingkatkan
kapasitasnya
orang 200 0 0 0 0 0 0 0 0 100 200 100 200 200 400 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 5 7
Pengadaan Souvenir Kreatif Jumlah Souvenir
Kreatif Kepulauan
Riau yang disediakan
Buah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 150 0 0 200 150 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 8
Kompetisi Ekonomi Kreatif Jumlah peserta yang
mengikuti kompetisi
ekonomi kreatif
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 289 0 0 20 289 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 9
Pembuatan Film Dokumenter Film Dokumenter yang
dibuat
Film 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 250 1 250 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 5 10
Lomba Film Pendek Tentang
Pariwisata
Jumlah peserta yang
mengikuti Lomba Film
Pendek Tentang
Pariwisata
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 20 250 0 0 0 0 20 250 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 11
Pameran Foto Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Pameran foto
pariwisata dan
ekonomi kreatif yang
diadakan
Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 225 0 0 1 225 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 5 12
Partisipasi Dalam Event
Produk Kreatif dan Karya
Produk Kreatif Kepri di
Tingkat Nasional
Tjumlah Partisipasi
event produk kreatif
kepri di tingkat
nasional
Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 1 400 Dinas
Pariwisata
Jakarta
1 1 5 13
Sosialisasi Tentang HAKI di
Bidang Ekonomi Kreatif
Jumlah peserta yang
mengikuti sosialisasi
HAKI di bidang
ekonomi kreatif
Peserta 0 0 0 0 0 100 200 0 0 0 0 0 0 100 200 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 14
Penyusunan Action Plan
Pengembangan Ekonomi
Kreatif di Kepulauan Riau
Jumlah dokumen
Action Plan
Pengembangan
Ekonomi Kreatif di
Kepulauan Riau yang
disusun
Dokumen 0 0 0 0 0 1 200 0 0 1 350 0 0 2 550 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 5 15
Kepri Creative Food Jumlah pameran Kepri
Creative Food yang
dilaksanakan
Pameran 1 0 0 0 0 1 285 1 300 1 300 1 318 4 1,203 Dinas
Pariwisata
Jakarta
1 1 5 16
Sertifikasi Profesi untuk
Pelaku Ekonomi Kreatif
Jumlah Pelaku
ekonomi kreatif yang
disertifikasi
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 50 150 0 0 75 220 125 370 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 5 17
Pembinaan, Pengembangan
dan Pendukungan kepada
Komunitas Kreatif
JUmlah komunitas
Kreatif yang dibina dan
dikembangkan
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 150 500 0 0 150 319 300 819 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang dan Kota
Batam
1 1 5 18
Coding MUM'S ( Program
Edukasi Ibu Rumah Tangga
kreatif)
Jumlah peserta yang
mengikuti Bimbingan
Teknis
Pengembangan
Coding Mum's
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 200 50 200 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 5 19
Identifikasi Produk & Pelaku
Ekonomi Kreatif
Jumlah laporan
Identifikasi Produk &
Pelaku Ekonomi
Kreatif yang dibuat
Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 200 1 200 1 200 3 600 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 5 20
Sosialiasi tentang
pemasaran melalui daring (
online) produk ekonomi
kreatif.
Jumlah Pelaku
ekonomi kreatif yang
mengikuti sosialisasi
melalui media daring
(online)
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 100 200 0 0 100 200 200 400 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
1 1 5 21
Forum pelaku ekonomi
kreatif
Jumlah peserta yang
mengikuti Forum
pengembangan pelaku
ekonomi kreatif
Peserta 0 0 0 0 0 0 0 100 300 0 0 100 300 200 600 Dinas
Pariwisata
Kota Batam
0
1 1 6
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Pemenuhan kebutuhan
Administrasi
Perkantoran
Bulan 12 12 3,856 12 4,143 12 3,445 12 4,568 12 4,981 12 5,178 72 22,315 Dinas
Pariwisata
1 1 6 1
Pelaksanaan Rutinitas
Perkantoran
Pemenuhan
Kebutuhan Rutinitas
Perkantoran
Bulan 12 12 2,891 12 2,950 12 2,125 12 3,053 12 3,351 12 3,434 72 14,913 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 6 2
Penyediaan Jasa Tenaga
Pendukung
Pemenuhan Jasa
Tenaga Pendukung
Bulan 12 12 129 12 224 13 275 13 305 13 400 13 422 76 1,626 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 6 3
Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan
Pemenuhan Jasa
Administrasi
Keuangan
Bulan 12 12 836 12 969 12 1,045 12 1,210 12 1,230 12 1,322 72 5,776 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 7
Program Peningkatan
Sarana dan Sarana
Aparatur
Pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana
aparatur
Bulan 12 12 0 12 815 12 250 12 1,092 12 0 12 487 72 2,644 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 7 1
Pengadaan Kendaraan
Operasional Dinas
Jumlah Kendaraan
Operasional Dinas
Pariwisata yang
diadakan
Unit 2 0 0 2 500 0 0 2 699 0 0 0 0 4 1,199 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 7 2
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor
Jumlah Sarana dan
Prasarana Kantor
yang diadakan
Unit 44 0 0 30 315 5 250 30 393 0 0 30 487 95 1,445 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 8
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Tersusunnya laporan
capaian kinerja dan
keuangan
Bulan 12 12 125 12 85 12 100 12 100 12 110 12 135 72 530 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 8 1
Penyusunan Laporan
Keuangan
Jumlah Laporan
Keuangan yang
disusun
eksemplar 20 20 25 20 22 20 25 20 25 20 25 20 25 120 122 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 8 2
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja
Jumlah Laporan
Capaian Kinerja Dinas
Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau yang
disusun
eksemplar 25 25 100 25 63 25 75 25 75 25 85 25 110 150 408 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 9
Program Perencanaan dan
Pembangunan Daerah
Jumlah dokumen
Perencanaan
Perangkat daerah
yang tersusun
Dokumen 1 1 590 1 535 1 730 1 825 1 1,035 1 955 6 4,080 Dinas
Pariwisata
Kepulauan Riau
1 1 9 1
Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan
Terlaksananya
Monitoring dan
Evaluasi Kegiatan
Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan
Riau
Bulan 20 12 193 12 255 12 225 12 310 12 350 12 355 72 1,495 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
dan Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2021Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra OPD
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggungj
awab
Lokasi
2016 2017 2018 2019 2020
TUJUANSASARA
N
INDIKAOR
SASARANKODE
PROGRAM DAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN,
SASARAN,
PROGRAM
(OUTCOME) DAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
Satuan
1 1 9 2
Revisi Renstra Jumlah Dokumen
Renstra yang direvisi
Dokumen 1 1 100 1 66 0 0 0 0 1 100 0 0 3 166 Dinas
Pariwisata
Kota Tanjungpinang
1 1 9 3
Rapat Koordinasi Bidang
Pariwisata
Jumlah Peserta yang
mengikuti Rapat
Koordinasi Bidang
Pariwisata
Peserta 200 200 297 200 214 200 355 200 365 250 435 250 450 1,300 1,819 Dinas
Pariwisata
Kota Batam, Kota
Tanjungpinang
1 1 9 4
Asistensi dan Advokasi
Perencanaan
Jumlah Dokumen
Perencanaan yang di
Susun
Dokumen 0 0 0 0 0 1 150 1 150 1 150 1 150 4 600 Dinas
Pariwisata
Kab. Lingga, Kab. Anambas,
dan Kota Tanjungpinang, Kab.
Bintan, Kota Batam, Kab.
Karimun, dan Kab. Natuna
JUMLAH 13,226 16,892 13,440 25,820 30,820 33,220
13,226 16,892 13,440 25,820 30,820 33,220
0 0
2 0 0 0 0KEPALA DINAS PARIWISATA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Drs. BURALIMAR, M.Si
NIP. 19620614 198503 1 013
Anggaran dalam jutaan
top related