zat-zat berbahaya di sekitar kita
Post on 26-Jun-2015
912 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala
rahmat dan karuniaNya sehingga MAKALAH yang berjudul ”ZAT-ZAT YANG
BERBAHAYA DI SEKITAR KITA” ini berhasil diselesaikan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa sumber dari internet untuk
memudahkan penulis dalam memberikan keterangan dan pemahaman beserta penjelasan tentang
zat-zat yang berbahaya yang ada di sekitar kita.
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca mengetahui bahwa di
sekeliling kita terdapat zat-zat yang harus kita waspadai karena dapat membahayakan diri kita.
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca bisa meningkatkan kepekaan terhadap
lingkungan sekitarnya dan memperingatkan keluarga serta teman-temannya akan zat-zat yang
berbahaya tersebut.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudyanta sebagai pembimbing
teknik penulisan dan kepada Ibu Roos Hertanti, Ibu Riwis Pramudiyani, dan Ibu Bernadette
Herma N. sebagai pembimbing materi. Selain itu, terima kasih juga penulis ucapkan kepada
teman-teman penulis yang telah membantu penulis dalam melakukan pencarian data.
Ada pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak yang mengartikan bahwa tidak ada
sesuatu di dunia ini yang sempurna. Demikian pula dengan makalah ini, karena itu penulis
memohon maaf apabila ada kesalahan kata yang tanpa sengaja menyinggung pembaca atau yang
tidak berkenan di hati pembaca.
Jakarta, 18 November 2010
Penulis
1 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang 3
2. Tujuan 3
3. Ruang Lingkup Masalah 3
4. Sumber Data 4
5. Metodologi 4
6. Sistematika Penulisan 5
Bab II. ISI
2.1. Rokok 6
2.2. Narkoba 16
2.3. Zat-Zat Adiktif Lainnya 23
Bab III. Penutup
1. Kesimpulan 31
2. Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 32
2 | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari terdiri dari berbagai zat kimiawi,
termasuk zat yang mengandung racun dan dapat membahayakan tubuh kita. Tanpa kita
sadari dampak dari pengendapan zat tersebut dalam tubuh kita yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada sel-sel tubuh dan menimbulkan terhadap sistem tubuh manusia.
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis memutuskan mengambil topik berikut dengan
maksud memberikan informasi secara rinci mengenai beberapa zat yang berbahaya di
lingkungan sekitar manusia.
Adapun penulis juga merasa prihatin terhadap kondisi para remaja yang merokok
tanpa mengetahui dampak yang dihasilkan dari zat nikotin dan berbagai zat lainnya yang
terkandung dalam rokok tersebut. Begitu pula dengan penyalahgunaan narkoba yang
awalnya digunakan dalam bidang kedokteran sesuai dengan batas yang ditentukan dan
anjuran dokter, dijadikan sebagai alat pencari kesenangan fana.
2. Tujuan
Segala sesuatu yang dibuat karena ada tujuan yang ingin disampaikan oleh sang
pembuat. Maka dari itu, makalah ini disusun oleh penulis dengan beberapa tujuan yaitu
sebagai berikut :
1. Memberitahukan dan memberikan penjelasan mengenai beberapa zat yang berbahaya
di sekitar kita.
2. Membahas zat-zat yang terkandung di dalam nikotin dan narkoba serta
memberitahukan efek-efek yang ditimbulkannya.
3. Pokok Permasalahan
Dalam sebuah pembelajaran, ada pokok-pokok permasalahan tertentu yang akan
dibahas. Maka dari itu, di bawah ini penulis lampirkan pokok pembahasan untuk makalah
ini. Masalah tersebut antara lain :
1. Apa saja zat-zat berbahaya di sekitar kita?
2. Apa saja zat yang terkandung di dalam rokok?
3. Apa saja jenis narkoba?
4. Bagaimana cara menanggulanginya?
4. Ruang Lingkup Masalah
3 | P a g e
Sesuai dengan judul dan pertimbangan akan koherensi yang harus dipertahankan,
maka ulasan dalam karya tulis ini dibatasi dalam hal-hal :
1. Penulis hanya akan membahas perihal zat-zat yang terkandung dalam narkoba dan
rokok.
2. Penulis akan memberikan penjelasan singkat terhadap zat-zat lain yang berbahaya di
sekitar ktia.
3. Penulis akan memberikan informasi tentang efek zat-zat tersebut.
5. Sumber Data
Penulis menggunakan sumber internet yaitu http://en.wikipedia.org,
www.sourcewatch.org/index.php?title=Acetanisole,
http://pmep.cce.cornell.edu/profiles/extoxnet/metiram-propoxur/propoxur-ext.html,
http://www.wou.edu/~avorder/Refrigeration.htm untuk membantu penulis menyelesaikan
makalah ini. Selain itu, ada pula sumber dari pihak-pihak ahli berkaitan dengan penelitian
ini yang digunakan penulis untuk menyusun makalah ini.
6. Metodologi
Adapun metodologi yang dipakai penulis adalah :
a. Metode penelitian literatur atau kepustakaan, melalui buku-buku, media massa
maupun internet yang memberikan informasi yang berkaitan dengan mitologi.
b. Metode penarikan kesimpulan secara deduktif yaitu mengambil satu pendapat
berdasarkan hal yang umum untuk hal yang bersifat khusus. Jadi memberikan suatu
kesimpulan dengan hasil yang telah didapatkan.
4 | P a g e
7. Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Pokok Permasalahan
4. Ruang Lingkup Masalah
5. Sumber Data
6. Metodologi
7. Sistematika Penulisan
Bab 2 ISI
2.1. Rokok
2.2. Narkoba
2.3. Zat-zat Adiktif Lainnya
Bab 3 Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
5 | P a g e
Bab 2
2.1 ROKOK
599 zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
* Asetanisol ; 1-(4-Metoksi fenil) etanon ; C9H10O2.
Asetanisol termasuk golongan alkanon yang aromatik (berkaitan dengan susunan elektron
benzena-nya). Meskipun berbau manis, acetanisol berasa pahit dan memiliki aroma yang tidak
sedap. Asetanisol pertama kali ditemukan pada sekresi kelenjar berang-berang.
Asetanisol adalah zat aditif makanan yang disetujui. Zat ini memiliki aroma yang manis seperti
buah ceri dan vanili, dan digunakan dalam kacang-kacangan, rempah-rempah dan manisan rebus.
Zat ini juga digunakan dalam rokok dan parfum.
* Asam asetat ; asam etanoat ; CH3COOH
Asam asetat adalah asam organik yang memberikan rasa asam pada cuka dan memiliki aroma yang tajam.
Asam asetat termasuk asam lemah, dalam hal ini, hanya sebagian asam yang terlarut dalam larutan berair
(aqueous). Asam asetat bebas air (asam asetat glasial) adalah cairan tak berwarna yang menyerap air dari
lingkungan (higroskopik), dan membeku pada 16,5 ° C (62 ° F) menjadi kristal padat berwarna. Asam
asetat murni sangat korosif.
Asam asetat merupakan senyawa asam karboksilat paling sederhana. Asam ini sangat penting pada
kegiatan dalam laboratorium kimia dan kimia industri, dan digunakan dalam produksi polietilen tereftalat
(digunakan dalam pembuatan botol minuman ringan), produksi selulosa asetat (terutama untuk
pembuatan rol film fotografi), dan polivinil asetat untuk lem kayu, serta serat sintetis dan kain. Dalam
rumah tangga, asam asetat encer sering digunakan dalam membersihkan makanan. Dalam industri
makanan, asam asetat digunakan di bawah kode E260 makanan aditif, sebagai pengatur keasaman dan
sebagai bumbu.
6 | P a g e
Permintaan global asam asetat adalah sekitar 6,5 juta ton per tahun (Mt / a), dimana sekitar 1,5 Mt / a
dipenuhi dengan daur ulang, sisanya dibuat dari bahan baku petrokimia atau dari sumber biologis. Cairan
asam asetat yang dihasilkan oleh fermentasi alami yang disebut cuka.
* Acetoin ; 3-Hidroksi butanon ; C4H8O2
3-Hidroksibutanon, juga dikenal sebagai asetoin atau karbinol metil asetil, tidak berwarna atau berwarna
kuning pucat dengan bau seperti mentega. Zat ini merupakan salah satu zat adiktif dalam rokok
* Asetofenon ; 1-fenil etanon ; C8H14O
3-Asetofenon adalah senyawa keton aromatik sederhana. Zat yang cair, kental, tak berwarna ini
digunakan sebagai bahan pembuat resin dan juga wewangian. Asetofenon digunakan untuk membuat
wewangian yang menyerupai aroma almond, buah ceri, madu, melati, dan stroberi. Hal ini dimanfaatkan
dalam pembuatan permen karet. Asetofenon juga merupakan substrat uji populer untuk percobaan transfer
hidrogenasi asimetris. Asetofenon juga biasa digunakan sebagai penyedap di banyak permen beraroma
ceri dan minuman, karena membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit dan terbukti memuaskan
konsumen dengan cara ini.
* 2-asetil-3- Etilpirazin ; C8H8N2
Beberapa alkilpirazin secara alami sangat aromatik dan seringkali memiliki bau yang sangat tipis dan
berperan memberi rasa dan aroma pada berbagai makanan termasuk kopi dan anggur.
* Asam akonitik ; Prop-1-ene-1,2,3-tricarboxylic acid
7 | P a g e
Asam akonitik adalah asam organik. Kedua isomernya adalah asam cis-akonitik dan asam trans-
akonitik. Cis-akonitat adalah perantara dalam isomerisasi sitrat untuk isositrat dalam siklus asam
sitrat.
Hal ini ditindaklanjuti oleh akonitase enzim. Asam akonitik dapat disintesis melalui dehidrasi asam sitrat
menggunakan asam sulfat.
* dl-Alanin
Alanin (disingkat Ala atau A) adalah asam α-amino dengan rumus kimia CH3CH(NH2) COOH.
L-isomer adalah salah satu dari 22 asam amino proteinogeniknya, yaitu, blok bangunan protein.
Alanin diklasifikasikan sebagai asam amino nonpolar.
* Ekstrak Alfalfa
* Ekstrak Allspicet,Oleoresin, dan Minyak
* Alil Heksanoat ; prop-2-enyl hexanoate
Alil heksanoat digunakan terutama dalam pembuatan rasa nanas, tetapi juga dapat digunakan
untuk membuat esens persik, aprikot, komposisi parfum bunga apel, bunga persik, dan bunga
wisteria. Alil heksanoat juga merupakan bahan dari beberapa parfum lipstik. Alil heksanoat
sering ditambahkan pada sirup jeruk untuk menambahkan rasa manis.
* Akrolein
8 | P a g e
Akrolein (nama sistematis: propenal) merupakan senyawa aldehid tidak jenuh yang paling
sederhana. Akrolein diproduksi secara luas dan mudah bereaksi dengan senyawa lain karena
ketidakstabilan dan toksisitasnya. Zat ini memiliki bau menusuk, tidak menyenangkan, dan
tajam.
Akrolein dapat menyebabkan iritasi dan merusak selaput paru-paru. Zat ini digunakan sebagai senjata
kimia selama Perang Dunia I dan tidak dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia, meski akrolein terbukti
dapat menyebabkan resiko kanker paru-paru pada manusia.
* Karbon monoksida
Racun karbon monoksida adalah jenis yang paling umum dari keracunan udara fatal di banyak negara.
Karbon monoksida tidak berwarna, tidak berbau maupun berasa, tetapi sangat beracun. Zat ini terikat
dengan hemoglobin menghasilkan karboksihemoglobin, yang menyebabkan ketidakefektifan sel darah
merah untuk menyebarkan oksigen ke jaringan tubuh (anoxemia). Konsentrasi karbon monoksida
serendah 667 ppm dapat mengubah 50% hemoglobin tubuh menjadi karboksihemoglobin. Dosis
keberadaan 50% sebanyak dapat menyebabkan kejang, koma, dan kematian.
Gejala yang paling umum dari keracunan karbon monoksida menyerupai keracunan dan infeksi zat lain,
termasuk gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, pusing, kelelahan dan kelemasan. Efeknya terhadap
otak termasuk kebingungan, disorientasi, gangguan visual, sinkop dan kejang.
Keracunan karbon monoksida juga dapat menyebabkan perdarahan retina, dan warna darah menjadi
abnormal (merah ceri).
Karbon monoksida mengikat molekul lain seperti mioglobin dan sitokrom oksidase mitokondria.
Eksposur kepada karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada jantung dan
sistem saraf pusat, terutama ke globus pallidus, dalam waktu yang cukup lama. Karbon monoksida dapat
mengakibatkan kecacatan yang parah pada janin dari wanita hamil.
* Nikotin ; 3-[(2S)-1-metilpirolidin-2-yl-piridin ; C10H14N2
Nikorin terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat
ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan
membuat pingsan atau koma.
Nikotin memiliki toksisitas tinggi dibandingkan dengan alkaloid lainnya seperti kokain, yang memiliki
LD50 95,1 mg / kg jika diberikan kepada tikus. Mencurahkan nikotin dengan konsentrasi tinggi ke kulit
9 | P a g e
dapat menyebabkan keracunan atau bahkan kematian, karena nikotin mudah masuk ke dalam aliran darah
melalui pori-pori kulit.
Sifat-sifat penyebab kanker dalam nikotin sendiri, terpisah dari asap rokok, belum dievaluasi oleh IARC.
Literatur yang tersedia saat ini menunjukkan bahwa nikotin, dengan sendirinya, tidak mempromosikan
perkembangan kanker pada jaringan sehat dan tidak memiliki sifat mutagenik. Namun, nikotin terbukti
menghambat apoptosis, yang merupakan salah satu cara tubuh menghancurkan sel-sel yang tidak
diinginkan. Sejak apoptosis membantu menghilangkan mutasi atau rusak sel yang akhirnya bisa menjadi
kanker, tindakan hambat nikotin dapat membuat lingkungan yang lebih menguntungkan untuk kanker
untuk berkembang.
Wanita yang menggunakan permen karet nikotin dan patch nikotin pada tahap-tahap awal kehamilan
menghadapi peningkatan risiko melahirkan bayi dengan cacat. Studi ini menemukan bahwa wanita yang
menggunakan terapi penggantian nikotin dalam 12 minggu pertama kehamilan memiliki risiko 60 persen
lebih besar memiliki bayi dengan cacat lahir, dibandingkan dengan perempuan yang bukan perokok.
* Asam format
Asam format merupakan cairan tidak berwarna, berbau tajam, dapat bergerak bebas dan dapat
menyebabkan kelepuhan.
* Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Zat ini sangat ringan dan
mudah terbakar. Sianida mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh
akan berakibat kematian.
* Nitrous oksida (N2O)
N2O merupakan gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan dan
menyebabkan rasa sakit. Zat ini awalnya adalah sebagai pembius pada saat operasi.
10 | P a g e
N2O telah terbukti untuk menghasilkan neurotoksisitas (keracunan otak) dalam bentuk kerusakan
pada otak depan dan korteks retrosplenial otak pada hewan pengerat. Tetapi pada hewan
pengerat, hasil paparan jangka pendek hanya cedera ringan yang cepat pulih, dan kematian saraf
permanen hanya terjadi setelah terkena secara konstan dan terus menerus. Selain itu, lesi Olney's
belum pernah ditemui pada primata ( termasuk manusia).
* Formaldehid
Merupakan gas yang tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini berfungsi pengawet dan pembasmi hama.
Formaldehida lebih rumit daripada banyak senyawa karbon sederhana karena mengadopsi bentuk yang
berbeda-beda.
Formaldehida berbentuk gas pada suhu kamar, tapi gas yang mudah mengkonversi ke berbagai derivat.
Derivat ini umumnya berperilaku mirip dengan gas formaldehida dan digunakan dalam industri.
Sebuah formalin grade khas komersial dapat mengandung 10-12% metanol di samping berbagai kotoran
logam.
Formaldehida juga merupakan pendahulu untuk alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang
digunakan untuk membuat cat dan bahan peledak. Turunan formaldehida lainnya termasuk diisosianat
metilen difenil, merupakan komponen penting dalam cat dan busa poliuretan, dan hexamin, yang
digunakan dalam resin fenol-formaldehida serta bahan peledak RDX. Formaldehida telah ditemukan
sebagai kontaminan dalam beberapa produk di tingkat 54-610 ppm. Hal tersebut diperkirakan berasal dari
pemecahan bahan pengawet dalam produk
* Fenol
Fenol terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang.
Fenol dapat terikat di dalam protein dan menghalangi kerja enzim. Uap fenol korosif dan dapat
menyebabkan iritasi terhadap mata, kulit, dan saluran pernafasan. Apabila fenol mengalami kontak
dengan kulit dapat menyebabkan dermatitis, atau bahkan luka bakar tingkat kedua dan ketiga.
11 | P a g e
Penghirupan fenol kaustik atau uap fenol dapat menyebabkan edema paru-paru. Substansinya dapat
menyebabkan efek yang berbahaya pada sistem saraf pusat dan jantung, menimbulkan dysrhythmia,
kejang, dan koma. Ginjal pun ikut terpengaruh.
Luka bakar kimia akibat fenol dapat diatasi dengan mencuci kulit yang terbakar dengan polietilen glikol,
isopropil alkohol, atau bahkan air (dalam jumlah banyak). Untuk percikan dalam jumlah besar,
dibutuhkan penanganan segera dari rumah sakit. Hal ini terlebih jika fenol tersebut dicampur dengan
kloroform, CHCl3 (campuran yang sering digunakan dalam biologi molekuler untuk pemurnian DNA &
RNA dari protein).
* Asetol
Merupakan hasil dari pemanasan aldehid dan menguap dengan alkohol. Asetol merupakan bahan polimer.
Asetol digunakan sebagai bahan mentah untuk filter rokok, dalam pengepakan, pembuatan plastik,
agrikultur, dan bahan-bahan untuk keperluan farmasi.
* Hidrogen sulfida ;
Hidrogen sulfida merupakan gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oksidasi
enzim. Hidrogen sulfida dianggap sebagai racun spektrum luas, yang berarti bahwa zat ini dapat meracuni
beberapa sistem yang berbeda dalam tubuh, terutama sistem saraf. Toksisitas H2S sebanding dengan
hidrogen sianida. Zat ini membentuk ikatan kompleks dengan zat besi dalam enzim sitokrom
mitokondria, sehingga mencegah respirasi seluler.
Hidrogen sulfida terbentuk secara alami dalam tubuh, sehingga enzim yang ada dalam tubuh mampu
mendetoksifikasi zat tersebut. Oleh karena itu, rendahnya tingkat sulfida dapat ditoleransi tanpa batas.
Sebuah petunjuk diagnostik menarik dari keracunan ekstrim oleh H2S adalah perubahan warna uang
logam tembaga dalam saku korban. Pengobatan melibatkan penghirupan amil nitrit, suntikan natrium
nitrit, penghirupan oksigen murni, administrasi bronkodilator untuk mengatasi bronkospasme, dan dalam
beberapa kasus, terapi oksigen hiperbarik (HBO).
Paparan konsentrasi yang lebih rendah dapat menyebabkan iritasi mata, sakit tenggorokan dan batuk,
mual, sesak napas, dan ditemukannya cairan pada paru-paru. Efek ini diyakini karena fakta bahwa
hidrogen sulfida berikatan dengan alkali yang terdapat pada jaringan permukaan lembab untuk
membentuk natrium sulfida, sebuah kaustik. Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa minggu.
12 | P a g e
Efek lain H2S mengakibatkan kelelahan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, emosi tinggi,
berkurangnya fungsi memori, dan pusing.
* Pyridine
Piridin merupakan cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai
pelarut dan pembunuh hama.
* Metil klorida :
Merupakan campuran zat-zat bervalensi satu di mana hidrogen dan karbon merupakan unsur utama. Zat
ini merupakan campuran organik yang sangat beracun dan uapnya memiliki sifat yang sama dengan
pembius.
* Metanol ;
Cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan
dan kematian. Metanol memiliki toksisitas yang tinggi pada manusia. Jika tertelan, sesedikit 10 mL dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan 30 mL berpotensi fatal meskipun dalam dosis
fatal biasanya 100-125 ml (4 fl oz). Efek beracun mengambil beberapa waktu untuk mulai bereaksi dan
dapat dicegah.
Metanol adalah racun oleh dua mekanisme. Pertama, metanol (apakah itu memasuki tubuh oleh
pencernaan, inhalasi, atau penyerapan melalui kulit) bisa berakibat fatal karena berakibat sama seperti
keracunan etanol. Kedua, dalam proses keracunan, metanol dimetabolisme menjadi asam format (yang
hadir sebagai ion formate) melalui formaldehida dalam suatu proses yang diperantarai oleh enzim
13 | P a g e
dehidrogenase alkohol dalam hati, tanpa formaldehida tersisa sedikit pun. Format beracun karena
menghambat sitokrom oksidase mitokondria c, menyebabkan gejala hipoksia di tingkat sel, dan juga
menyebabkan asidosis metabolik di antara berbagai gangguan metabolisme lainnya.
Keracunan metanol dapat diobati dengan etanol penangkal atau fomepizole. Kedua obat ini bertindak
untuk mengurangi tindakan dehidrogenase alkohol pada metanol dengan cara inhibisi kompetitif,
sehingga ketika dikeluarkan oleh ginjal tidak berubah menjadi metabolit beracun. Perawatan lebih lanjut
melibatkan pemberian natrium bikarbonat untuk asidosis metabolik dan hemodialisis untuk menghapus
metanol dan format dari asam darah atau asam folat. Folinik juga diberikan untuk meningkatkan
metabolisme format.
Gejala awal keracunan metanol termasuk depresi sistem saraf pusat, sakit kepala, pusing, mual,
kurangnya koordinasi, kebingungan, dan dengan dosis yang cukup besar, ketidaksadaran dan kematian.
Setelah gejala awal terjadi, korban akan mengalami kaburnya penglihatan dan dapat berlanjut sampai
mati oleh kegagalan pernafasan.
Sejumlah kecil metanol diproduksi melalui metabolisme makanan dan biasanya tidak berbahaya, tetapi
ketidakmampuan tubuh manusia untuk memetabolisme senyawa dalam jumlah besar yang menyebabkan
racunnya.
* Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon aromatik yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Tar
mengandung ratusan zat kimia yang beberapa diantaranya bersifat karsinogenik dan beracun.Cairan
kental berwarna coklat tua atau hitam ini didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah
tembakau.
Tar juga merupakan bahan dasar pembuatan aspal. Tar sendiri adalah zat yang akan menggumpal di
dalam paru-paru dan membentuk cairan yang biasa digunakan untuk membuat aspal.
Pengkonsumsian tar juga akan menyebabkan penumpukan zat kapur, nitrosmine, B-naphthylamine,
kadmium dan nikel dalam tubuh.
Zat berbahaya yang dipakai dalam pembuatan botol sesuai dengan kode namanya :
* PVC (polivinyl klorida)
V atau PVC simbolnya angka 3 di dalam segitiga, tulisan V di bawahnya = adalah plastik yang paling
sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke
makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
14 | P a g e
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll.
Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak sistem hormone
* Dioksin
Dioksin adalah kelompok senyawa kimia yang bersifat super-toxic, yang jenisnya ratusan.
salah satu jenis yang paling terkenal bahayanya adalah 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-para-dioxin (TCDD)
C12H4Cl4O2.
TCDD mengakibatkan teratogenik, mutagenik, karsinogenik, immunotoksik, dan hepatotoksik. Beberapa
laporan tentang bahaya dioksin :
1. The International Agency for Research on Cancer (IARC) pada 14 Februari 1997 menyatakan
dioksin sebagai zat karsinogen (penyebab kanker) dan The U.S. National Toxicology Program
pada Januari 2001 mengkategorikan dioxin sebagai zat karsinogen ke-11 yang paling sering
ditemukan.
2. Studi pada Juli 2002 menemukan dioxin sebagai penyebab kanker payudara.
3. Mengacaukan sistem biologis hormon, dengan cara bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga
mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari sel, mengakibatkan pengaruh lain dari timbulnya
kanker, misalnya kanker payudara, menurunkan daya kekebalan tubuh serta kekacauan sistem
urat saraf, keguguran kandungan, dan mengakibatkan cacat kelahiran (birth deformity).
Dioksin termasuk zat hidrofobik (tidak larut dalam air), sehingga bila masuk ke dalam tubuh akan
terakumulasi, dan sulit dikeluarkan dari dalam tubuh. Berbeda dengan misalnya vitamin C yang larut
dalam air, jika berlebihan akan segera dikeluarkan melalui semua sistem pengeluaran (sistem ekskresi
tubuh) manusia.
Dioksin berasal dari:
1. Pembakaran sampah yang mengandung Klor (Cl) misalnya PVC (label V) atau plastik (#3-plastic).
2. Buah-buah dan sayur yang disemprot dengan pestisida klorofenol.
3. Bahan sabun yang mengandung TCC (senyawa klorofenol)
4. Beberapa olahan daging import dari Amrik.
* Fluoride
Fluoride adalah zat kimia kunci dalam memproduksi bom atom. Fluoride sangat esensial untuk
memproduksi bom Uranium dan Plutonium untuk membuat senjata nuklir selama Perang Dingin. Salah
satu zat kimia yang dikenal paling beracun adalah Fluoride, yang muncul secara cepat
15 | P a g e
sebagai racun kimiawi dari program bom atom Amerika serikat, baik untuk pekerjanya maupun
masyarakat sekitar.
Isi dari tube pasta gigi yg mengandung Fluoride ukuran keluarga cukup untuk membunuh anak seberat 12
kilogram.
Efek biologis Fluoride:
- Fluorisis gigi (keropos) merupakan tanda pertama kontaminasi fluoride.
- Kerusakan gigi (pada stadium lanjut,gigi bergaris-garis gelap terlihat seperti lubang) dan gigi
tanggal.
- Berkurangnya kecerdasan pada anak-anak.
- Penuaan dini.
- Aborsi spontan.
- Tulang yang rapuh.
- Kanker
Departemen Kesehatan New Jersey mengkonfirmasi bahwa terjadi peningkatan 6.9% kasus tulang
melengkung akibat kanker tulang pada anak muda dalam komunitas yang menggunakan fluoride, dan
peningkatan 5% dalam semua jenis kanker dalam komunitas yang menggunakan Fluoride. Dean Burk,
Kepala Bagian Kimia Institut Kanker Nasional mengakui dalam rapat dengan kongres, bahwa sedikitnya
40.000 kematian karena kanker di tahun 1981 berkaitan dengan fluoride.
Burk menyatakan bahwa fluoride merupakan penyebab kanker tercepat dari pada zat kimia lainnya.
2.2. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai
risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di
luar batas dosis.
Efek
Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
16 | P a g e
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian
Jenis
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan
kecanduan.
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol
(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia
(rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan
opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang
dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang
menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual
penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan
meminum Bhang.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
17 | P a g e
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek
adiktif.
PUTAUW
Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini adalah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang
dibuat dari bungan yang namanya Opium.
SHABU – SHABU
Ini adalah nama GAUL dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir atau
seperti VETSIN (bumbu penyedapmakanan).
Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia
Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai
berikut:
1. Depresan
Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Halusinogen
Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
3. Stimulan
Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih
bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas
normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
4. Adiktif
Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa
18 | P a g e
mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada
kondisi kritis (sakaw).
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Opioid:
o depresi berat
o apatis
o rasa lelah berlebihan
o malas bergerak
o banyak tidur
o gugup
o gelisah
o selalu merasa curiga
o denyut jantung bertambah cepat
o rasa gembira berlebihan
o banyak bicara namun cadel
o rasa harga diri meningkat
o kejang-kejang
o pupil mata mengecil
o tekanan darah meningkat
o berkeringat dingin
o mual hingga muntah
o luka pada sekat rongga hidung
o kehilangan nafsu makan
o turunnya berat badan
2. Kokain
o denyut jantung bertambah cepat
o gelisah
o rasa gembira berlebihan
o rasa harga diri meningkat
o banyak bicara
o kejang-kejang
o pupil mata melebar
o berkeringat dingin
o mual hingga muntah
19 | P a g e
o mudah berkelahi
o pendarahan pada otak
o penyumbatan pembuluh darah
o pergerakan mata tidak terkendali
o kekakuan otot leher
3. Ganja
o mata sembab
o kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
o sering melamun
o pendengaran terganggu
o selalu tertawa
o terkadang cepat marah
o tidak bergairah
o gelisah
o dehidrasi
o tulang gigi keropos
o liver
o saraf otak dan saraf mata rusak
o skizofrenia
4. Ectasy
o enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
o berkeringat
o sulit tidur
o kerusakan saraf otak
o dehidrasi
o gangguan liver
o tulang dan gigi keropos
o tidak nafsu makan
o saraf mata rusak
5. Shabu-shabu:
o enerjik
o paranoid
o sulit tidur
o sulit berfikir
20 | P a g e
o kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas
o banyak bicara
o denyut jantung bertambah cepat
o pendarahan otak
o shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6. Benzodiazepin:
o berjalan sempoyongan
o wajah kemerahan
o banyak bicara tapi cadel
o mudah marah
o konsentrasi terganggu
o kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
Penanggulangan Narkoba
Mengingat sudah menjamurnya pengaruh Narkoba diberbagai kalangan maka Penanggulangan
Narkoba sangatlah penting, guna untuk menjaga generasi penerus bangsa.
Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap Narkoba adalah dengan tidak mengkonsumsi
kembali obat-obat terlarang, nah perlunya pihak dokter, layanan masyarakat, keluarga
memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang dalam dosis berlebih terhadap tubuh
kita. Nah apabila Anda perlu mengambil lebih banyak dosis diluar yang telah dianjurkan karena
penyakit kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.
Orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam membantu Penanggulangan
Narkoba khusus bagi anaknya :
Komunikasi, sering berbicara antar orang tua dan anak, dengan memberikan informasi
tentang resiko penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.
Dengarkan, Jadilah pendengar yang baik bagi orang tua bila anak-anak sedang berbicara
mengenai tekanan antar sebaya mereka, maka anak akan mendukung dalam penolakan
terhadap Narkoba.
Jadilah Contoh Yang baik, mencontohkan pengaruh buruk terhadap anak, khususnya
ketergantungan kepada obat terlarang, akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan
hidupnya, dan efeknya akan lebih cepat untuk kecanduan Narkoba.
21 | P a g e
Jagalah keharmonisan keluarga, memperkuat hubungan dalam keluarga itu sangat
diperlukan, karena bila anak dikucilkan dalam keluarga, maka dia akan merasa asing,
sendirian dan biasanya obat terlaranglah sebagai penghilang rasa sakit yang diderita oleh
si anak.
Tujuan dari program terapi kecanduan obat pada umumnya adalah agar si pasien berhenti
menggunakan obat-obat terlarang secepat dan se aman mungkin, cara penanggulangan
Detoxification secara bertahap akan mengurangi dosis obat atau zat kimia seperti methadone
yang memiliki efek samping yang tidak terlalu parah bagi tubuh. Untuk beberapa orang,
mungkin lebih aman bila menjalani proses program Rehabilitasi rawat jalan.
Beberapa bentuk penanggulanan Narkoba tambahan setelah Detoxification :
Konseling , pasien atau keluarga melakukan konsultasi kepada psikolog, atau psikiater,
nah kegiatan ini dapat membantu si pasien terhindar dari kecanduan obat-obatan,
kebiasaan atau prilaku terapi yang dijalankan akan membantu si pasien apabila terjadi
kambuh atau penarikan kembali terhadap obat-obatan.
Program Perawatan, program perawatan ini termasuk pendidikan umum dan sesi terapi
yang difokuskan pada pembentukan ketenangan dan pencegahan kecanduan kembali.
Self help groups meeting, seperti pertemuan kelompok khusus untuk ketergantungan
obat Narkoba tingkat satu. Dengan sharing secara personal permasalahan yang terjadi
dapat meningkatkan harga diri dari si pasien, sehingga dapat mencegah dari kecanduan
Narkoba.
Peer Education atau Pendidikan di kalangan anak muda, telah menjadi populer di berbagai
Negara sebagai metode pendidikan dan pencegahan narkoba bagi anak muda. Program ini
beroperasi pada prinsip bahwa anak muda yang lebih mungkin untuk bisa menyebarkan
informasi serta pendekatan lainnya dikalangan kaum muda lainnya. Pendidik dalam program ini,
melatih khusus agar informasi positif bisa menyebar secara luas di lingkungan anak-anak muda.
Manfaat dari program ini secara luas berdampak positif dalam hal pengetahuan, keterampilan,
pengembangan diri, sikap dan keyakinan.
Rehabilitasi adalah program untuk membantu memulihkan orang yang memilki penyakit kronis
baik dari fisik ataupun psikologisnya. Program Rehabilitasi individu adalah program yang
mencangkup penilaian awal, pendidikan pasien, pelatihan, bantuan psikologis, dan pencegahan
penyakit.
22 | P a g e
Pusat Rehabilitasi menggunakan berbagai metode yang berbeda terhadap si pasien, perawatan
pun disesuaikan menurut penyakit si pasien dan seluk-beluk dari awal terhadap si pasien
tersebut.Waktu juga menentukan perbedaan perawatan antar pasien. Dan pengobatan rawat jalan
adalah program yang sangat bermanfaat bagi para pasien di tahap awal, khususnya bagi pasien
yang kecanduan atau addiction.
Gejala penyakit yang banyak ditemui pada pusat Rehabilitasi:
Watak Pemarah
Perilaku yang aneh
Kehilangan nafsu makan
Kehilangan berat badan
Para pasien yang masuk di pusat Rehabilitasi kebanyakan menderita rendah diri dan kurangnya
pandangan positif terhadap kehidupan, oleh karena itu psikologi memainkan peranan yang sangat
besar dalam program Rehabilitasi, dan hal ini juga sangat penting untuk menjaga pasien dari
teman-teman dan lingkungan yang memungkinkan kecanduan kembali terhadap obat-obat
terlarang.
Sangat dianjurkan untuk tidak memilih pusat Rehabilitasi terletak dekat dengan rumah si Pasien,
Uang pun memainkan peranan penting dalam perawatan, tidak lupa kesabaran juga merupakan
faktor yang penting baik itu dari pihak individu dan keluarga itu sendiri.
Beberapa tips menjaga si pasien agar tidak kencanduan setelah pulang dari pusat
Rehabilitasi :
Menemukan kembali hobi yang positif atau perkerjaan yang tetap bagi si pasien.
Menjaga hubungan baik antara lingkungan keluarga dan sekitar.
Bertemu dengan konsultan kejiwaan atau psikiater secara berkala.
Kesabaran dan keyakinan dari si pasien itu sendiri akan proses pemulihan dari obat dan
kecanduan.
2.3. Zat-zat Adiktif Lainnya
Zat-zat lain yang umum terdapat di sekitar kita
* Propoxur
(2-isopropoksi fenil N-metil karbamat; C11H15NO3 ;
CH3–NH–COO–C6H4–O–CH(CH3)2)
23 | P a g e
Senyawa propoxur terdapat pada insektisida seperti Baygon©, bersama-sama dengan
transfluthrin sebagai racun yang lebih lemah bercampur di dalamnya.
Propoxur merupakan senyawa karbamat (R–NH–COO–R) yang dapat menyebabkan kerusakan
syaraf. Molekul/gugus aktif lain seperti alkil (R) dapat mensubstitusi atom hidrogen (H+) dari
gugus amida (NH2) atau dari gugus asamnya (COOH). Di alam, senyawa ini terbentuk ketika gas
karbondioksida (CO2) dari udara berikatan pada gugus amida (NH2) dari protein darah (globin)
pada proses pengolahan daging dengan garam nitrit (kuring). Terbentuknya senyawa karbamat
membantu stabilisasi protein dari peristiwa oksidasi.
Insektisida yang mengandung senyawa karbamat (seperti propoxur) membunuh serangga dengan
meng-non-aktifkan enzim asetilkolinesterase yang menghidrolisis asetilkolin pada serangga
(asetilkolin merupakan cairan neurotransmitter yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan
pada sinapsis dalam sel saraf) sehingga menimbulkan kelumpuhan pada serangga.
Efek negatif
Pada tubuh manusia, propoxur yang masuk melalui udara, makanan, atau sentuhan fisik (dalam
dosis rendah), dapat menyebabkan mual, muntah, kram perut, keringat berlebih, diare,
mengalirnya saliva secara tak terkontrol, kelemasan, ketidakseimbangan tubuh, kaburnya
penglihatan, rusaknya sistem respirasi, peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan hilangnya
kontrol air seni dan feses. Efek propoxur pada tubuh manusia berjangka pendek.
Pemulihan dari efek propoxur dapat terjadi bila dosisnya dalam tubuh belum terlalu banyak dan
disertai dengan istirahat yang cukup bagi tubuh untuk kembali mensistesis asetilkolin.
Konsumsi propoxur dalam dosis banyak terbukti menyebabkan pembengkakan pada otak dengan
cairan berlebih, pembengkakan paru-paru, dan penyumbatan darah pada kapiler organ internal
lain.
Propoxur memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dan dapat mengendap dalam tanah sehingga
dapat mencemari air tanah.
* Monosodium Glutamat
24 | P a g e
(Natrium 2-Amino pentanadioat; C5H8NNaO4 ;
HO–C(O)–CH2–CH2–CH(NH2)–COO–Na)
Monosodium glutamat adalah garam natrium dari asam glutamat yang diisolasi dari gandum dan
merupakan kunci utama dari resep sup jepang. Belakangan, MSG dibuat dari fermentasi
karbohidrat (pati, gula, bit, dan tebu) dengan bantuan bakteri Brevibacterium, Arthrobacter,
Microbacterium, dan Corynebacterium.
MSG digunakan sebagai penguat rasa. Penguat rasa adalah zat yang ditambahkan ke makanan
untuk menambah atau meningkatkan rasa asli makanan tersebut, sehingga terkadang disebut
sebagai potensiator rasa.
MSG digunakan dalam sup dan kaldu, saus, dan bumbu serta campuran rempah-rempah. MSG
juga hadir dalam berbagai makanan olahan seperti daging kaleng, daging beku, ikan, unggas,
sayuran, makanan siap saji, saus tomat, mayonaisse, kecap, sosis, makanan ringan (snack), keju,
bumbu untuk mie instan, dan lain-lain.
Penggunaan MSG kadang-kadang "tersembunyi" di label makanan dengan nama yang berbeda,
seperti "bumbu alam", "protein hidrolisat" dan "bumbu" dalam label makanan sehingga produk
yang dicap sebagai “bebas MSG” patut dicurigai apabila mengandung nama-nama tersebut.
Efek negatif
Meskipun di Amerika Serikat MSG dicantumkan dalam daftar rempah-rempah yang aman
digunakan dan Jepang mengklaim zat ini sebagai zat aditif yang dapat digunakan tanpa batasan,
kenyataannya ditemukan beberapa orang mengalami mati rasa dan kesesakan pada bagian atas
tubuh. Dengan kata lain, efek negatif MSG merupakan efek jangka panjang yang menampakkan
dampaknya setelah memakan waktu yang cukup lama.
Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa MSG adalah excitotoxin, yang berarti zat kimia yang
merangsang neuron (sel otak) secara berlebihan dan dapat menyebabkan kematian sel tersebut.
Excitotoxins, seperti MSG, dapat memperburuk banyak gangguan saraf seperti Alzheimer dan
penyakit Parkinson. Efek samping yang terjadi termasuk kejang, kerusakan sel otak, alergi,
serangan asma, sakit kepala, dan tumor otak.
* Freon-12
25 | P a g e
(Diklorodifluorometana; CCl2F2 ;
C(Cl)2(F)2)
Freon-12 (R-12) adalah salah satu jenis CFC (Clorofluorocarbon halometana) yang digunakan
sebagai pendingin. Freon-12 larut dalam berbagai larutan organik.
Penggunaan CFC sebagai aerosol dalam obat telah dilarang dan telah digantikan oleh
hidrofluoroalkana.
R-12 digunakan sebagai pendingin dalam AC sebelum 1994 sebelum digantikan oleh R-134a,
yang memiliki potensial penipisan ozon yang lebih rendah. Namun R-12 masih sering
dipergunakan karena lebih ekonomis dalam perawatannya.
Sintesis R-12 pada awalnya oleh Frederic Swarts meliputi proses berikut :
CCl4 + HF–SbF3Cl2 (katalis) → CF2Cl2 (Freon-12) + CFCl3 + HCl
Kemudian untuk meminimalisir biaya pembuatannya, pembuatan Freon-12 meliputi :
HF (g) + CCl4 (g) (Karbon katalis) → CFCl3 + CClF3 + CF2Cl2 (Freon-12)
Efek Negatif
Diklorodifluorometana pada tahun 1930 dianggap tidak berbahaya bagi manusia karena
merupakan zat inert dan stabil karena ikatan C–F pada Freon sulit dirusak. Freon sangat stabil
sehingga tidak dapat dilepaskan dari atmosfer melalui sistem normal bumi melibatkan hujan dan
radikal hidroksil.
Freon-12 bertahan selama 102 tahun dan waktu yang panjang tersebut menyebabkan gas ini
dapat menembus ke lapisan stratosfer dan terurai oleh radiasi matahari. Ketika Freon-12 terurai,
unsur klorin radikal bebas akan merusak lapisan ozon yang menghalangi radiasi ultraviolet yang
berbahaya dari matahari.
Ozon secara alami diproduksi dan dihancurkan di atmosfer pada ketinggian mendekati 30 km
dengan reaksi oksigen dan radiasi matahari.
Produksi ozon alami :
O2 + hν → O + O ; λ < 242 nm (sinar UV-C) di bagian atas atmosfer.
O2 + O + M → O3 + M ; M adalah atom netral seperti oksigen atau nitrogen.
26 | P a g e
Perusakan ozon alami :
O3 + hν → O + O2 ; λ = 240-320 nm (sinar UV-B)
O3 + O → 2O2
Reaksi alam yang melibatkan nitrogen :
NO + O3 → NO2 + O2
NO2 + O → NO + O2
Reaksi yang terjadi akibat dari pelepasan CFC :
CCl2F2 + hν (λ < 220 nm) → Cl + CClF2
O3 + hν → O + O2
O3 + Cl → ClO + O2
O + ClO → Cl + O2
Hasil akhir: O + O3 → 2O2
Klorin bertindak sebagai katalis untuk menghancurkan ozon. Proses ini membutuhkan atom
oksigen radikal bebas yang banyak ditemukan pada lapisan stratosfer.
Proses berikut dilakukan untuk mengikis kadar klorin tersebut dengan melibatkan HCl, ClNO3
dan HOCl :
Cl + CH4 → HCl + CH3
ClO + NO2 + M → ClONO2 + M
ClO + HO2 → HOCl + O2
Tetapi hasil proses ini bersifat sementara dan klorin dapat beregenerasi kembali dengan proses :
HCl + OH → Cl + H2O
27 | P a g e
ClONO2 + hν → Cl + NO3
HOCl + hν → Cl + OH
Reaksi-reaksi tersebut menyebabkan pengikisan ozon oleh klorin berkurang, tetapi tetap
berlangsung dan berdampak jangka panjang.
Awan stratosfer kutub (PSC), tersusun dari HNO3 ∙ 3H2O dalam bentuk es, yang mengapung di
atas Antartika. Proses yang terjadi pada PSC yang melibatkan klorin, sehingga ozon semakin
menipis di Antartika adalah :
2ClO + M → Cl2O2 + M ; M adalah molekul netral dalam PSC.
Cl2O2 + hν → 2Cl + O2
2Cl + O3 → ClO + O2
Hasil akhir: 2O3 + hν → 3O2
Reaksi ini melibatkan klorin peroksida spesies baru. Setelah berbagai penelitian lebih lanjut,
pelepasan CFC akhirnya terbukti bertanggung jawab atas mengikisnya dua pertiga dari ozon
kutub. CFC yang dilepaskan dari negara-negara industri di belahan bumi utara dapat
menghancurkan 99% dari ozon di atas Antartika yang ribuan mil jauhnya.
Pencegahan atas hal ini hanya dapat dilakukan dengan membatasi penggunaan pendingin seperti
lemari es dan pendingin ruangan (AC). Meskipun perubahan iklim sangat lambat dan efeknya
tidak terasa jelas, kemungkinan telah terbentuk banyak “lubang ozon”. Berbagai lembaga sains
di seluruh dunia tengah memperdebatkan penyelesaian masalah ini, sehingga yang dapat
dilakukan kaum awam adalah menunggu sambil mengurangi penggunaan CFC.
* Boraks
(Natrium tetraborat dekahidrat ; NaB4O7 ∙ 10H2O)
28 | P a g e
Boraks adalah senyawa ber-bentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan
tekanan normal. Boraks umumnya dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan
menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan
sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air.
Penggunaan boraks untuk makanan sering ditemukan pada mie basah, baso, kerupuk dan jajanan
lainnya.
Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut:
- Mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan
tidak cepat putus.
- Baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti
daging, tapi lebih cenderung putih.
- Jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa tajam,
membuat lidah bergetar dan terasa getir.
- Kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
Efek Negatif
Jika terhirup, terkena kulit dan tertelan, boraks menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi
kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak, dapat
menyebabkan shock dan kematian.
Efek akut dari boraks termasuk menyebabkan badan berasa lemas, mual, nyeri pada perut bagian
atas, perdarahan gastroenteritis disertai muntah darah, diare, mengantuk, demam dan sakit
kepala.
* Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow)
Methanil Yellow adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat
atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna bahan tekstil dan cat.
Efek Negatif
Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di
antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna
pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok
29 | P a g e
dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya
pada kerupuk).
Kuning Metanil akan ber-bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan.
Akibat yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan bahaya
kanker pada kandung dan saluran kemih.
Apabila tertelan, dapatnyebabkan mual, muntah , sakit perut, diare, panas, dan tekanan darah
rendah.
* Pewarna Rhodamin B
Ini juga merupakan pewarna sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Ber-bentuk
serbuk kristal merah keunguan. Akan berwarna merah terang berpendar jika berada dalam
larutan.
Ciri-ciri pangan menggu-nakan pewarna ini adalah berwarna merah menyolok dan cenderung
berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen.
Efek Negatif
Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan.
Akibatnya yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata,
iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
Jika tertelan, selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna
merah atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah banyak
ditemukan pada panga-nan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.
30 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Segala sesuatu yang mempunyai awal pasti mempunyai akhir. Maka telah sampailah kita
bagian terakhir dari karya tulis ini. Pada kesempatan kali ini penulis akan menyimpulkan dan
memberikan beberapa saran mengenai topik yang telah dipilh oleh penulis.
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran yang telah dilakukan penulis pada zat-zat sebelumnya, penulis
menyimpulkan bahwa di lingkungan sekitar manusia terdapat banyak zat yang sebenarnya sangat
berbahaya bagi manusia, tapi digunakan tanpa diketahui dampaknya. Zat-zat seperti boraks,
formalin yang seharusnya digunakan untuk pengawet mayat dikonsumsi oleh manusia biasanya
dalam bentuk bakso yang ada di pinggir jalan.
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki beribu zat lainnya yang sangat berbahaya
bagi sistem tubuh dan bisa merusak sel-sel tubuh manusia. Begitu pula dengan bahaya narkoba
yang bisa membuat pengkonsumsi menjadi ketagihan sehingga ini menjadi satu ketergantungan
yang negatif. Bila digunakan terus-menerus, hal ini bisa membahayakan manusia dan
menimbulkan penyakit yang bisa berujung pada kematian.
3.2. Saran
Penulis menyarankan beberapa hal, yakni :
1. Untuk mengurangi makanan yang mengandung zat-zat kimia yang jika dikonsumsi secara
berlebihan dapat merusak tubuh seperti yang biasanya terdapat dalam makanan instant.
2. Penulis juga tidak menganjurkan para remaja merokok secara berlebihan.
3. Tidak mencoba narkoba dalam situasi dan kondisi apapun karena efek adiktif yang
ditimbulkan narkoba itu tidak mudah untuk disembuhkan.
4. Penulis berharap pembaca meningkatkan kepekaan terhadap makanan yang dikonsumsi
juga dengan lingkungan sekitar pembaca.
31 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org,
www.sourcewatch.org/index.php?title=Acetanisole
http://pmep.cce.cornell.edu/profiles/extoxnet/metiram-propoxur/propoxur-ext.html,
http://www.wou.edu/~avorder/Refrigeration.htm
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:HjWseSrTOiwJ:billchair.wordpress.com/page/74/%3Fpages-
list+tar+rokok+rumus+molekul&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
32 | P a g e
top related