amubiasis
TRANSCRIPT
Amubiasis
• Penyebab : protozoa entamoeba hystolitica Bentuk ; tropozoid yang mobil : komensal, patogen
Kista : infeksius• Masa inkubasi : 1 – 14 minggu ( sering 2 – 6 minggu )• Epidemiologi ; Tersebar diseluruh dunia terutama daerah tropis Sering mengnai kelompok sosial ekonomi rendah• Faktor risiko ; Pelancong Imunokompromais : pemakai steroid, malnutrisi Homoseksual Penghuni panti, RSJ, TPA, penjara
• Penularan : fekal- oral dari makanan / minuman terkontaminasi
feses, dengan perantaraan lalat, kecoa, tangan yang tercemar pada pengolah makanan terinfeksi
Transmisia seksual : oral-anal terutama pada homoseks• Patologi ; Lokasi infeksi : kolon daerah sekum dan sigmoid Ulkus tepi menonjol / bergaung Ulkus bentuk seperti botol Reaksi radang di mukosa ringan Mukosa usus diantara ulkus normal
• Faktor risiko : Malnutrisi Infeksi usus bakterial Penyakit imunosupresif misal AIDS Pengguna kortikosteroid jangka panjang Homoseksual pria Penghuni panti wreda, panti asuhan, LP
Manifestasi klinik
• Infeksi asimptomatik : karier (cyst-passer) : 90 %• Amubiasis intestinal / kolitis/disentri amuba : 10 % Disentri amuba ringan : Diare ringan 4-5 x/hr.,kadang campur lendir & darah Perut kembung, sering flatus, nyeri perut ringan Tinja lunak / cair, berbau busuk Keadaan umum baik, demam (-) atau demam ringan
(subfebris) Disentri amuba sedang : Gejala klinis lebih berat, masih mampu beraktifitas Nyeri perut kram, tenesmus, demam ( < 40 % kasus ) Pemeriksaan fisik : kadang hepatomegali,nyeri tekan
Manifestasi klinik
Disentri amuba berat : Diare dengan banyak darah, > 15 kali/hari , feses <
darah dan mukus dominan. Demam tinggi ( 40 – 40,5 oC ) Disentri amuba kronik : Gejala mirip disentri amuba ringan Episode serangan diare ringan diselingi periode normal
tanpa gejala Berlangsung berbulan-bulan / bertahun-tahun• Amubiasis ekstraintestinal : abses hati amuba, abses
paru, abses otak, amubiasis kulit, amubiasis saluran kemih & genital, abses limpa.
Komplikasi disentri amuba
• Perdarahan usus• Perforasi usus, dengan akibat peritonitis• Amuboma : Infeksi kronik membentuk massa jaringan granulasi Sering didaerah sekum dana rektosigmoid Kadang menyebabkan ileus obstruktif / penyempitan
usus Teraba massa di perut, nyeri tekan (+)• Intususepsi : sering didaerah sekum• Penyempitan usus (striktura ) : sering akibat komplikasi
amuboma, atau pada disentri kronik• Apendisitis amuba • Toksik megakolon : pada anak-anak dgn disentri berat
Diagnosis
• Mikroskopik : tropozoid/kista pada tinja segar, pus (+) Diagnosis pasti ditemukan tropozoid hematofagus Diperiksa sedikitnya 3 kali spesimen feses segar• Kultur amuba : jarang dilakukan• Serologis : 90 % (+) pada disentri, abses hati,amuboma Antibodi masih (+) sampai 6 – 12 bulan setelah infeksi• Pemeriksaan sigmoidoskopi dengan biopsi tepi ulkus Jangan dilakukan pada kasus disentri berat karena risiko
perforasi
Diagnosis banding / DD
• Disentri basiler Disentri basiler amuba Timbulnya akut perlahan-lahan/gradual Keluhan toksemia berat toksemia ringan tenesmus tenesmus ringan Klinis awal : berat tidak tentu, menahun Tinja kecil-kecil besar banyak terus menerus tak berbau berbau lendir,nanah,darah lendir, darah alkalis asam Komplikasi artritis abses hati Anatomis sigmoid, ileum sekum, ileum jarang ulkus superfisial ulkus bergaung
• Kolitis ulserativa : pada kasus disentri amuba kronik
Terapi disentri amuba
• Metronidazole : 3 x 500 – 750 mg/hr. 7 – 10 hari• Emetin / dehidroemetin : 1 mg/kg BB 1.m., s.c. 5 – 10 hr.• Pengobatan karier asimptomatik : Iodoquinol (kliokuinol ) : 3 x 650 mg selama 20 hari Paramomisin : 3 x 500 mg selama 10 hari• Operasi : bila ada komplikasi perforasi atau perdarahan
usus, obstruksi usus o.k. amuboma atau striktur
Abses hati amuba
• Gejala : Nyeri di daerah hepar : waktu tarik napas
Menjalar ke bahu kanan Panas remitten, menggigil Berat badan menurun Anemia Hanya 1/3 pasien abses hati amuba pernah mengalami
diare / disentri amuba
Abses hati amuba
• Pemeriksaan fisik : Hepatomegali Nyeri tekan, nyeri ketok hepar Jarang ikterik Kadang krepitasi paru kanan bawah, pleural efusi kanan• Laboratorium : Leukositosis LED meningkat Anemia normokrom-normositer Tes fungsi hati sering normal, kadang alkali fosfatase,
transminase , bilirubin meningkat ringan Pemeriksaan tinja : kista (+) pada 60 % kasus
Abses hati amuba • Pemeriksaan penunjang : Foto torak : diafragma kanan menonjol sebagian
Infiltrat / perselubungan paru kanan bawah USG : nodul soliter ( 70 % ) CT-scan hepar• Komplikasi abses hati amuba : Ruptur abses ke paru & pleura : empiema Ruptur ke perikardium Obstruksi empedu Ruptur ke peritoneum peritonitis Ruptur ke kulit : fistel hemobilia
Diagnosis banding abses hati amuba
• Abses hati piogenik : Usia lanjut, abses multipel• Hepatitis alkoholik, viral• Hepatoma• Kolesistitis
Terapi abses hati amuba
• Metronidazole (drug of choice ) : dosis sama seperti disentri amuba
• Klorokuin : risiko relaps tinggi, sebaiknya hindari• Emetin : sangat kardiotoksik, sebaiknya hindari• Aspirasi pus : khas pus warna coklat (anchovy-sauce )
Indikasi : gagal pengobatan setelah 3 – 5 hari Abses besar ( > 10 cm ) o.k. bahaya ruptur Abses di hepar lobus kiri o.k. bahaya ruptir ke
perikardium• Operasi : bila ruptur perikardium
Pencegahan Amubiasis
• Sanitasi lingkungan• Eradikasi karier asimptomatik (cysts-passer )• Hindari makan buah-buahan tanpa dikupas kulitnya• Sayur-sayuran harus direbus• Air minum harus dimasak / direbus sampai mendidih
TERIMA KASIH