an · bahwa untuk memenuhi maksud dari pasal 272 ... pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang...

109

Upload: others

Post on 20-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • an

    BUPATI LIMA PULUH KOTA

    PROVINSI SUMATERA BARAT

    PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

    NOMOR 102 TAHUN 2018

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

    KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 -2021

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI LIMA PULUH KOTA,

    Menimbang

    :

    a. bahwa untuk memenuhi maksud dari Pasal 272

    dan Pasal 273 Undang-Undang Nomor 23 Tahun

    2014 Tentang Pemerintahan Daerah dan ditindaklanjuti dengan lahirnya Peraturan

    Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang

    Perangkat Daerah yang mengakibatkan perubahan

    nomenklatur OPD di tingkat Daerah, dan selanjutnya ditindaklanjuti dengan lahirnya

    Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 Tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang berimplikasi terhadap Peraturan Daerah Nomor 6

    Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 yaitu dengan lahirnya

    Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 Tentang

    Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016

    – 2021;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, maka perlu dilakukan

    penyempurnaan terhadap Peraturan Bupati Lima

    Puluh Kota Nomor 104 Tahun 2016 Tentang Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja

    Kabupaten lima puluh kota Tahun 2016 – 2021);

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b diatas, perlu

    ditetapkan Peraturan Bupati Tentang Rencana

    Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang

    Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam

    Salinan

  • Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

    Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4421);

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

    dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

    Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5495);

    6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

    Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

    Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 5601);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang

    Nomor 6 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang

    Perubahan Atas Peraturan Pemerintah no 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan

    Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

    Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5717);

  • 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008

    Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

    2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum

    Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

    2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

    Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

    Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

    dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita

    Negara R

    14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera

    Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7,

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera

    Barat Nomor 7);

    15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor

    13 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 – 2032 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat

    Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran

    Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);

    16. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

  • Lima Puluh Kota Tahun 2005-2025 (Lembaran

    Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011 Nomor 10);

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

    (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh

    Kota Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas

    Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2018 Nomor 4);

    18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor

    15).

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGIS

    SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LIMA

    PULUH KOTA TAHUN 2016 -2021

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

    1. Daerah adalah Kabupaten Lima Puluh Kota.

    2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

    3. Bupati adalah Bupati Lima Puluh Kota.

    4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

    daerah.

    5. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota

    6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi

    Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota.

    7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan

    sumber daya yang tersedia.

  • 8. Pembangunan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

    bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

    9. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

    untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam

    aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses

    terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

    10. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan

    tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

    sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

    sosial dalam suatu lingkungan wilayah / daerah dalam jangka waktu tertentu.

    11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang selanjutnya disingkat

    RPJP adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

    12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya

    disebut RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016 – 2025.

    13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya

    disebut RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota 2016 -2021

    14. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat

    dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan

    Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

    15. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD

    adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

    16. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

    selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

    (Renja PD) adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat

    daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

    17. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

    periode akhir perencanaan.

    18. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

    19. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif

    untuk mewujudkan visi dan misi.

    20. Kebijakan adalah arah / tindakanyang diambil oleh Pemerintah Daerah

    untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah

    ditetapkan.

    21. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

    kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai

    sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan

    masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah.

  • 22. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau

    beberapa Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program.

    23. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan

    pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.

    24. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna

    memastikan kesinambungan kebijakan yang disetujui untuk setiap

    program dan kegiatan.

    25. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat

    dinilai dengan uang.

    26. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka

    menyusun rencana pembangunan daerah.

    27. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapat mendapat manfaat atau dampak dari perencanaan

    dan pelaksanaan pembangunan daerah.

    BAB II KEDUDUKAN

    Pasal 2

    Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2016 -2021 merupakan :

    (1) Penjabaran visi, misi, tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi dengan mengacu

    kepada RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016 – 2021 beserta

    perubahannya dan RPJPD 2005 – 2025 dan RPJMD Provinsi Sumatera Barat beserta perubahannya;

    (2) Pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Satuan Polisi

    Pamong Praja.

    BAB III

    MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 3

    (1) Maksud penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja.

    adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program RPJMD secara operasional dan teknis sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan

    fungsi Satuan BPM dan Menyediakan suatu acuan dan pedoman

    pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja selama lima tahun ke depan.

    (2) Tujuan penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja

    adalah untuk memudahkan seluruh jajaran pimpinan dan Pelaksana

    pada Satuan Polisi Pamong Praja dalam menetapkan dan melaksanakan program dan kegiatan selama lima tahun serta menjadi

    pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatannya sesuai dengan

    kewenangan dan tupoksi serta dalam pengawasannya.

  • BAB IV

    RUANG LINGKUP

    Pasal 4

    Ruang lingkup dari Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja

    Kabupaten Lima Puluh Kota mencakup rencana program dan kegiatan

    sampai tahun 2021, yang akan dijabarkan kedalam rencana program dan kegiatan tahunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

    Lima Puluh Kota.

    BAB V

    DOKUMEN RENSTRA TAHUN 2016 - 2021

    Pasal 5

    (1) Dokumen Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

    Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 disusun dengan sistematika

    penulisan sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

    DAERAH

    BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

    BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

    PENDANAAN

    BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    BAB VIII : PENUTUP

    (2) Dokumen Renstra sebagaimana dimaksud ayat (1) selengkapnya berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

    satu kesatuan yang utuh dan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Peraturan Bupati ini.

    BAB VI

    KETENTUAN PERALIHAN Pasal 6

    Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Lima

    Puluh Kota Nomor 104 Tahun 2016 Tentang Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota dicabut dan

    dinyatakan tidak berlaku.

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

    DAFTAR TABEL..........................................................................................................iii

    DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv

    BABI PENDAHULUAN...................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

    1.2 Landasan Hukum ............................................................................. 2

    1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 5

    1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

    BABII GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG

    PRAJA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA .......................................... 9

    2.1 Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi Satpol PP ................................. 9

    2.2 Sumber Daya Satpol PP .................................................................. 44

    2.3 Kinerja Pelayanan ............................................................................ 52

    2.4 Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Pelayanan ............. 60

    BABIII PERMASALAHAN DAN ISU-ISU SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

    KABUPATEN LIMA PULUH KOTA...........................................................64

    3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satpol ..........................................................................65

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

    Kepala Daerah terpilih ...................................................................... 65

    3.3 Telaah Renstra Kementerian dan Renstra ....................................... 70

    3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS ............................. 71 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................................. 72

    BABIV TUJUAN DAN SASARAN........................................................................74

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satpol PP .......................... 74

    BABV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN........................................................76

    BABVI RENCANA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENDANAAN......................79

    BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN............................... 94 BAB VIII PENUTUP....................................................................................................96

  • iii

    DAFTAR TABEL

    BAB II : Tabel 2.1 jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan 44

    Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Formal Aparatur Satpol PP 44

    Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut Status Pegawai 45

    Tabel 2.4 Jumlah Aset Satpol PP 46

    Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota

    53

    Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota

    56

    BAB III : Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

    64

    Tabel 3.2 Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi OPD

    71

    BAB IV : Tabel 4.15 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satpol PP 75

    BAB V : Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 78

    BAB VI : Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Satpol PP

    82

    BAB VII : Tabel 7.1 Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada RPJM 94

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    BAB I : Gambar 1 keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan

    2

    Gambar 2 struktur organisa perangkat daerah (OPD) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

    11

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat

    Perubahan Renstra PD adalah Dokumen perencanaan perangkat daerah (PD)

    untuk periode 5 (lima) tahun. Perubahan Rencana strategis Satpol PP (Perubahan

    Renstra Diskan) tahun 2016 – 2021 adalah dokumen perencanaan yang memuat

    visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan yang diperlukan untuk

    mencapai sasaran / tujuan pembangunan urusan SATPOL PP selama kurun waktu

    tahun 2016 – 2021 dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran.

    Perubahan Renstra Satpol PP disusun sesuai tugas pokok dan fungsi Satpol PP,

    berpedoman kepada Perubahan RPJMD Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota

    tahun 2016 – 2021, bersifat indikatif, dapat digunakan sebagai instrumen Evaluasi

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD).

    Proses penyusunan Renstra SATPOL PP Tahun 2016 – 2021 dilakukan

    melaui beberapa tahapan yaitu :

    a. Persiapan penyusunan Renstra Satpol PP

    b. Penyusunan rancangan perubahan Renstra Satpol PP

    c. Penyusunan rancangan akhir Perubahan Renstra Satpol PP

    d. Penetapan Perubahan Renstra Satpol PP.

    Perubahan Renstra Satpol PP Tahun 2016 - 2021 menyelaraskan dengan

    dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota ( Perubahan RPJMD ) yang merupakan penjabaran

    dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Perubahan Renstra

    yang disusun diupayakan pada penyelarasan visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan,

    prioritas, sasaran, program, kegiatan pembangunan tahunan urusan SATPOL PP

    dengan dokumen Perubahan RPJMD Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota,

    Renstra Dinas Kelautan dan SATPOL PP Provinsi Sumatera Barat serta Renstra

    Kementerian Kelautan dan SATPOL PP.

  • 2

    Gambar 1. Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan

    1.1. Landasan Hukum

    Beberapa landasan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan

    Perubahan Renstra Satpol PP ini adalah :

    1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom

    Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

    2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    Renstra Kementerian

    Dalam Negeri RI,

    Direktorat Satpol PP dan

    Linmas 2014 -2019

    Renstra Dinas SATPOL PP

    Kabupaten Lima Puluh

    Kota Tahun 2016 s.d 2021

    RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2016 -2021

    Renja SATPOL PP Provinsi

    Sumatera Barat Renja Dinas SATPOL PP

    Kabupaten Lima Puluh

    Kota

    RKPD Kabupaten

    Lima Puluh Kota

    Renstra SATPOL PP

    Provinsi Sumatera Barat

    Renja Kementrian Dalam

    Negeri Direktorat Bina

    Administrasi Kewilayahan

  • 3

    3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025.

    4. Undang –undang Nomor 12 Tahun 2011 Pembentukan Peraturan Perundang –

    Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5234);

    5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dua

    kali diubah, terakhir dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

    Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2015

    Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    6. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

    Pedoman Evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4815 );

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

    Lembaran Negara Nomor 5887);

    11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah.

  • 4

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan

    Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

    2036);

    14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara

    Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010

    Nomor 517);

    15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera

    Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7,

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7);

    16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 Tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032

    (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan

    Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 Tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011

    Nomor 10);

    18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012-2032

    (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012 Nomor 7);

    19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

    Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor 15);

    20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2018 Tentang

    Perubahan Atas Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lima Puluh

    Kota Tahun 2016-2021(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun

    2018 Nomor 4).

  • 5

    1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Perubahan Renstra

    Maksud Penyusunan Perubahan RENSTRA Satpol PP Kabupaten Lima

    Puluh Kota Tahun 2016 - 2021 adalah menyediakan dokumen perencanaan

    pelaksanaan pembangunan urusan SATPOL PP, sebagai acuan resmi bagi seluruh

    jajaran Satpol PP,stakeholders terkait dalam menentukan prioritas program lima

    tahunan baik pelaksanaan pembangunan urusan SATPOL PP antar wilayah, antar

    sector serta lembaga pemerintahan baik pusat, Provinsi maupun dengan

    Kabupaten.

    Tujuan penyusunan Perubahan Renstra ini adalah untuk menyediakan acuan

    dan pedoman bagi seluruh elemen masyarakat di dalam mewujudkan visi dan misi

    daerah yang sesuai dengan aspriasi dan kebutuhan masyarakat, dalam rangka

    mewujudkan cita-cita pembangunan berupa peningkatan taraf hidup dan

    kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan lain dari Renstra ini adalah

    meningkatkan koordinasi, sinergitas dan partisipasi seluruh stakeholders dalam

    mendukung keseluruhan proses pembangunan sektor Satpol PP di Kabupaten

    Lima Puluh Kota, baik yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), APBD

    Propinsi, investor, swadaya masyarakat dan lain sebagainya.

    1.3. Sistematika penulisan

    Perubahan Rencana Strategis Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota tahun

    2016 – 2021 terdiri dari 8 (delapan) bab dengan rincian sebagai berikut :

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mengemukakan secara ringkas pengertian tentang Renstra PD, fungsi Renstra PD

    dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra PD,

    keterkaitan Renstra PD, keterkaitan Renstra PD dengan RPJMD, Renstra

    Kementrian/Lembaga, dan Renstra Provinsi/Kabupaten dan dengan Renja PD.

    1.2 Landasan Hukum

    Memuat penjelasan tentang Undang - undang, peraturan Pemerintah, Peraturan

    Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi,

    tugas dan fungsi, kewenangan PD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam

    penyusunan perencanaan dan penganggaran PD.

  • 6

    1.3 Maksud dan Tujuan

    Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra PD.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra PD, serta susunan garis

    besar isi dokumen.

    BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) PD dalam penyelenggaraan

    urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang

    dimiliki PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian -

    capaian penting yang telah di hasilkan melaui Renstra PD periode sebelumnya,

    mengemukakan capaian program prioritas PD periode sebelumnya, dan mengulas

    hambatan - hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui

    Renstra PD ini.

    2.1. Tupoksi, Fungsi dan Struktur Organisasi PD

    Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur

    Organisasi PD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah

    kepala PD.

    2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

    Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam

    menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset / modal,

    dan unit usaha yang masih operasional.

    2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran / target

    Renstra PD periode sebelumnya, menurut Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk

    urusan wajib, dan atau indicator kinerja pelayanan PD dan atau indicator lainnya

    seperti Millenium Development Goals ( MDGs) atau indicator yang telah diratifikasi

    oleh pemerintah.

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

    Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kementrian/Lembaga

    (K/L) dan Renstra provinsi, hasil telaahan terhadap Renstra Tata Ruang Wilayah

    (RTRW), dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan PD pada lima

    tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, pikiran besaran

  • 7

    kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang

    dibutuhkan

    BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

    DAN FUNGSI

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

    Pada bagian ini di kemukakan permasalahan – permasalahan pelayanan PD

    beserta faktor yang mempengaruhinya.

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    terpilih,

    Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi PD yang terkait dengan visi,

    misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya

    berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan PD, dipaparkan apa saja faktor -

    faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat mempengaruhi

    pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil daerah terpilih tersebut. Faktor-

    faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu setrategis

    pelayanan PD.

    3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

    Bagian ini mengemukakan apa saja factor-faktor penghambat ataupun factor –

    faktor pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi pelayan PD di tinjau dari

    sasaran jangka menengah Renstra Kementrian/Lembaga (K/L) ataupun Renstra

    Provinsi/Kabupaten.

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

    Strategis

    Pada bagian ini di kemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong

    dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD di tinjau dari

    implikasi RT/RW serta impliksai dari KLHS

    3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

    Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan PD yang

    mempengaruhi permasalahan pelayanan PD di tinjau dari:

    1. Gambaran pelayanan PD

    2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L

    3. Sasaran jangka menengah dari Renstra PD Provinsi/Kabupaten

    4. Implikasi RT/RW bagi pelayanan PD

  • 8

    5. Implikasi KLHS bagi pelayanan PD

    Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan

    isu-isu strategis tersebut.

    BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

    Pada bagaian ini ditemukan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka

    menengah Perangkat Daerah. Pada Tujuan dan Sasaran jangka menengah

    perangkat daerah

    BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Pada bagaian ini ditemukan rumusan pernyataan Strategi dan arah kebijakan

    Perangkat Daerah lima tahun mendatang.

    BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Pada bagaian ini ditemukan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

    kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

    BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    Pada bagaian ini ditemukan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

    kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

    BAB VIII. PENUTUP

  • 9

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP

    2.1. Tugas, Fungsi dan Bagan Susunan Organisasi Satpol PP

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

    Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tentang Perangkat Daerah,

    Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah menetapkan Peraturan Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 66

    Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

    Tata Kerja Satpol PP. Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota dipimpin oleh seorang

    Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.

    Tugas, fungsi dan uraian tugas Struktur Organisasi Satpol PP Kabupaten

    Lima Puluh Kota sebagai berikut :

    2.1.1 Tugas Satpol PP

    Menegakkan Peraturan Daerah dan Menyelenggarakan Ketertiban Umum

    Dan Ketentraman Masyarakat Serta Perlindungan Masyarakat.

    2.1.2 Fungsi Satpol PP

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, SatpolPP

    mempunyai fungsi :

    1. Penyusunan Program dan Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah,

    Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta

    Perlindungan Masyarakat.

    2. Pelaksanaan Kebijakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati

    3. Pelaksanaan Kebijakan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman

    Masyarakat di Daerah.

    4. Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Masyarakat.

    5. Pelaksanaan Koordinasi Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah.

    Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dengan

  • 10

    Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS Daerah dan atau Aparatur

    lainnya.

    6. Pengawasan Terhadap Masyarakat, Aparatur dan Badan Hukum agar

    mematuhi Peraturan Daerah

    7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ruang lingkup

    bidang tugasnya.

    2.1.3 Struktur Organisasi Satpol PP

    Dapat dilihat dari gambar bagan 2.2 dihalaman berikut ini.

  • 11

    STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ( OPD ) SATUAN POLISI PRAJA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

    KEPALA SATPOL PP

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

    SEKRETARIS

    SUB BAGIAN PROGRAM PELAPORAN

    SUB BAGIAN KEUANGAN

    SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

    UNIT PELAKSANA SATPOL PP

    SEKSI BINA POTENSI

    BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT

    SEKSI SATLINMAS DAN PENGADUAN MASYARAKAT

    BIDANG SUMBER DAYA APARATUR

    SEKSI TINDAK INTERNAL

    SEKSI TEKNIS FUNGSIONAL

    SEKSI PENEGAKAN

    SEKSI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN

    PENYULUHAN

    BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN

    DAERAH

    BIDANG KETETIBAN UMUM DAN

    ETENTRAMAN MASYARAKAT

    SEKSI INTELIJEN

    SEKSI OPERASIONAL DAN LOGISTIK

    SEKSI DATA DAN INFORMASI

    SEKSI PELATIHAN DASAR

    SEKSI TRANTIB DAN PENGAMANAN SEKSI

    KERJASAMA ANTAR LEMBAGA

    Lampiran : Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 51 Tahun 2016 Tentang : Tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi

    Pamong Praja Kabupaten Lima Puluh Kota

  • 12

    Adapun penjabaran lebih rinci mengenai bat struktural di lingkup Satpol PP

    Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebagai berikut :

    1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja :

    (1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati

    melaksanakan urusan pemerintahan bidang Ketentraman, Ketertiban Umum

    dan Perlindungan Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah dan tugas

    pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Satuan

    Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyusunan rencana strategis

    (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan rencana

    pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD);

    b. perumusan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi,

    pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta

    pengawasan pelayanan bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan

    Perlindungan Masyarakat;

    c. pelaksanaan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi serta

    pengawasan pelayanan bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan

    Perlindungan Masyarakat;

    d. pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai dengan

    bidang tugasnya;

    e. pembinaan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi kegiatan bidang

    teknis meliputi bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah, Bidang

    Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Bidang Sumber Daya

    Aparatur serta Bidang Perlindungan Masyarakat);

    f. pembinaan, pengawasan dan pengendalian akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah (AKIP);

    g. pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan,

    kepegawaian dan rumah tangga Dinas;

    h. pembinaan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran Dinas;

    i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang

    tugasnya.

  • 13

    (3) Uraian tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) adalah sebagai berikut :

    a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja;

    b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kinerja (RENJA)

    Satuan Polisi pamong Praja;

    c. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang Ketentraman, Ketertiban Umum

    dan Perlindungan Masyarakat;

    d. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang pengembangan sumber daya

    manusia di bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan

    Masyarakat;

    e. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan bidang Ketentraman,

    Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat;

    f. Merumuskan segala bentuk pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;

    g. Melaksanakan kebijakan teknis bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan

    Perlindungan Masyarakat;

    h. Melaksanakan pengawasan pelayanan bidang Ketentraman, Ketertiban

    Umum dan Perlindungan Masyarakat;

    i. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Bupati bidang

    Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

    j. Mempelajari dan memahami peraturan perundang-undangan yang berkaitan

    dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

    k. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

    lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

    l. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris daerah dan instansi terkait

    lainnya sesuai dengan lingkup tugasnya

    m. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui

    Sekretaris Daerah

    n. Melaksanakan pembinaan akuntabilitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja.

    o. Melaksanakan pengendalian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Satuan

    Polisi pamong Praja.

  • 14

    p. Mengoordinasikan perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan

    pengawasan tugas-tugas Sekretariat dan Bidang

    q. Membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja

    bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku

    r. Melaksanakan pengawasan penggunaan anggaran sesuai dengan program

    dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    s. Melaksanakan pengendalian penggunaan anggaran sesuai dengan program

    dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    t. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

    2. sekretariat

    (1) Sekretariat mempunyai tugas mengelola urusan kesekretariatan yang meliputi

    administrasi umum, keuangan,kepegawaian dan programdan pelaporan Satuan

    Polisi Pamong Praja.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Sekretariat

    menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesekretariatan;

    b. Pengelolaan urusan administrasi umum meliputi surat-menyurat, kearsipan,

    kepegawaian, pengadaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hubungan

    masyarakat dan keprotokolan Dinas;

    c. Pengelolaan urusan administrasi keuanganSatuan Polisi Pamong Praja;

    d. pengelolaan penyusunan dan pelaporan program Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi

    Pamong Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

    berikut :

  • 15

    a. membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas

    di bidang kesekretariatan;

    b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat, sebagai

    pedoman pelaksanaan tugas;

    c. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Satuan Polisi

    Pamong Praja, yang berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan,

    dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

    d. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para

    Kepala Sub Bagian,sesuai dengan tugas dan fungsinya;

    e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

    peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

    f. memantau,mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas

    bawahan;

    g. mewakili Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam hal Kepala Satuan

    Polisi Pamong Praja berhalangan untuk melakukan koordinasi ekstern

    yang berkaitan dengan tugas-tugas dinas;

    h. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Satuan Polisi Pamong

    Praja,sebagai pedoman pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja;

    i. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi

    kearsipan, naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;

    j. mengoreksi surat-surat atau naskah dinas dilingkup Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    k. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Satuan Polisi

    Pamong Praja dalam rangka pengambilan keputusan atau kebijakan;

    l. mengatur pelaksanaan layanan di bidang kesekretariatan kepada unit

    organisasi dilingkupSatuan Polisi Pamong Praja;

    m. menyusun dan menelaah peraturan perundang-undangan yang

    berhubungan denganSatuan Polisi Pamong Praja;

    n. memantau kegiatan bawahan lingkup kesekretariatan;

    o. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang menjadi

    kebutuhanSatuan Polisi Pamong Praja;

    p. mengelola hubungan masyarakat dan keprotokolan Satuan Polisi Pamong

    Praja;

  • 16

    q. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan

    kesekretariatan sesuai ketentuan yang berlaku;

    r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    s. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    t. melaksanakan koordinasi dalam menunjuk pemimpin kegiatan;

    u. melaksanakan pengusulan / penunjukan bendahara dan pembantu

    bendahara;

    v. melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan

    kepadaBendahara;

    w. mengelola perencanaan dan program Satuan Polisi Pamong Praja;

    x. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan

    pelaksanaan anggaran lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

    y. mengkoordinasikan tugas-tugas internal dilingkup Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    z. memantau,mengoordinasikan, dan melaporkan setiap kegiatan Dinas

    kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; dan

    aa. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong

    Praja, sesuai dengan tugas dan fungsinya

    Sekretariat, terdiri dari :

    a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    b. Sub Bagian Keuangan; dan

    c. Sub Bagian Program dan Pelaporan.

    Sub BagianUmum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

    (1) membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan administrasi umum,

    kepegawaian,serta informasi publik Satuan Polisi Pamong Praja.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Sub Bagian

    Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan perencanaan program Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

  • 17

    b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi umum, kepegawaian dan informasi

    publik Satuan Polisi Pamong Praja;

    c. pelaksanaan tugas administrasi umum Satuan Polisi Pamong Praja;

    d. pelaksanaan tugas lain,yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    (3) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1)adalah sebagai berikut :

    a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas dalam urusan administrasi

    umum dan kepegawaian;

    b. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

    c. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-

    undangan urusan kesekretariatan di bidang administrasi umum, administrasi

    kepegawaian;

    d. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan administrasi umum,

    administrasi kepegawaian dan informasi publik Satuan Polisi Pamong Praja

    dengan unit kerja lain yang terkait;

    e. mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan di bidang kepegawaian lingkup

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    f. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pengetikan, penggandaan, dan kearsipan

    administrasi umum dan administrasi kepegawaian;

    g. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan

    ditandatangani pimpinan;

    h. mengatur administrasi dan pelaksanaan surat masuk dan surat keluar sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku;

    i. mengusulkan kebutuhan, pengangkatan, penempatan dan pemindahan serta

    pemberhentian ASN di lingkungan dinas sesuai kewenangannya;

    j. mengusulkan peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan ASN

    sesuai kewenangannya;

    k. mengumpulkan,mengoreksi, dan pengolahan data kepegawaian;

    l. melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan

    pegawai dan pembinaan hukum serta ketatalaksanaan pegawai di lingkup

    Satuan Polisi Pamong Praja;

  • 18

    m. merencanakan kebutuhan dan pengadaan barang inventaris/perlengkapan

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    n. melaksanakan penyusunan/pengusulan kebutuhan perlengkapan Dinas

    kepada pimpinan;

    o. melaksanakan/mengusulkan administrasi penghapusan asset Dinas;

    p. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

    q. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub

    Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku;dan

    r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

    (1) membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan administrasi keuangan Satuan

    Polisi Pamong Praja.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian

    Keuangan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan perencanaan program Sub Bagian Keuangan;

    b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi keuangan Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    c. pelaksanaan tugas penatausahaan keuangan Satuan Polisi Pamong Praja;

    d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

    danfungsinya.

    (3) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

    sebagai berikut :

    a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas dalam urusan administrasi

    keuangan;

    b. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan sebagai

    pedoman pelaksanaan tugas;

    c. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-

    undangan urusan kesekretariatan di bidang administrasi keuangan;

  • 19

    d. menyiapkan bahan rencana anggaran belanja lingkup Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    e. mengusulkan nama calon bendahara di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

    f. membina dan mengawasi bendahara dilingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

    g. mengoordinasikan pelaksanaan penerimaan, pengeluaran dan

    pertanggungjawaban keuangan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku;

    h. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan (SPP- UP),

    Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP GU), Surat Perintah Pembayaran

    Tambahan Uang(SPP-TU), Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP-LS) gaji

    dan Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP-LS) pengadaan barang dan

    jasa;

    i. melaksanakan verifikasI Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menyiapkan

    Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

    j. melaksanakan verifikasi harian atas penerimaan Satuan Polisi Pamong Praja

    dan verifikasi Surat PertanggungJawaban (SPJ);

    k. melaksanakan verifikasI Surat PertanggungJawaban(SPJ);

    l. memantau pelaksanaan/penggunaan anggaran belanja Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

    n. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bagian

    Keuangan sesuai ketentuan yang berlaku;dan

    o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas :

    (1) membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan penyusunan perencanan,

    evaluasi dan pelaporan Satuan Polisi Pamong Praja.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian

    Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan perencanaan program Sub Bagian Program dan Pelaporan Satuan

    Polisi Pamong Praja;

  • 20

    b. pelaksanaan koordinasi kegiatan perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja;

    c. pelaksanaan tugas penyusunan program Satuan Polisi Pamong Praja;

    d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    (3) Uraian tugas Sub Bagian Program dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) adalah sebagai berikut :

    a. membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas perencanaan program,

    evaluasi dan pelaporan;

    b. menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program

    dan Pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

    c. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-

    undangan urusan kesekretariatan di bidang program dan pelaporan;

    d. menyusun rencana dan program kerja Satuan Polisi Pamong Praja,sebagai

    pedoman pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja;

    e. melaksanakan koordinasi/konsultasi program dan pelaporan Satuan Polisi

    Pamong Praja dengan unit kerja lain yang terkait;

    f. mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan di bidang program kepada unit

    organisasi dilingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

    g. menyiapkan penyusunan dan penerapan standar pelayanan, standar operasional

    prosedur dan standar pelayanan minimal bidang Ketentraman, Ketertiban Umum

    dan Perlindungan Masyarakat;

    h. menyajikan data pelaksanaan kegiatan Dinas;

    i. menyusun konsep laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

    j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/ kegiatanSub

    Bagian Program dan Pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku;

    k. menyusun laporan tahunan kegiatan Dinas;

    l. menyusun konsep pembuatan profil dinas;

    m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

    n. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Dinas

    sesuai ketentuan yang berlaku;dan

    o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

  • 21

    3. BidangPenegakkan Perundang- Undangan Daerah mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja melaksanakan urusan

    pemerintahan di bidang Penegakkan Peraturan Perundang- Undangan Daerah

    yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas pembantuan yang

    ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang

    Penegakan Perundang-Undangan Daerah menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di bidang Penegakan Perundang-Undangan

    Daerah;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

    Penegakan Perundang-Undangan Daerah;

    c. Pelaksanaan NSPK dibidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah;

    d. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Penegakan Perundang-

    Undangan Daerah;

    e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Penegakan Perundang-Undangan

    Daerah;

    f. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait (administrasi) Bidang Penegakan

    Perundang-Undangan Daerah yang diberikan Bupati.

    (3) Uraian tugas Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah satuan Polisi

    Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja;

    b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA)

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    c. Membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas di

    bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah;

    d. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Penegakan Perundang-

    Undangan Daerah;

  • 22

    e. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para

    Seksi,sesuai dengantugasdanfungsinya;

    f. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

    peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

    g. Memantau,mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas

    bawahan;

    h. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang Penegakan Perundang-Undangan

    Daerah;

    i. Merumuskan bahan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di

    bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah;

    j. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan bidang Penegakan

    Perundang-Undangan Daerah;

    k. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah;

    l. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;

    m. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Penegakan Perundang-

    Undangan Daerah;

    n. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan bidang Penegakan

    Perundang-Undangan Daerah;

    o. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan

    q. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

    Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, terdiri dari :

    a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan ;

    b. Seksi Kerjasama Antar Lembaga; dan

    c. Seksi Penegakan.

  • 23

    Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Satuan Polisi Pamong Praja

    mempunyai tugas :

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

    Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan yang menjadi kewenangan daerah

    kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)seksi

    Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di seksi Pembinaan, Pengawasan dan

    Penyuluhan;

    b. Pelaksanaan NSPK seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi Pembinaan, Pengawasan

    dan Penyuluhan;

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan seksi Pembinaan, Pengawasan dan

    Penyuluhan;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pembinaan,

    Pengawasan dan Penyuluhan;

    b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang- undangan, pedoman,

    petunjuk teknis serta bahan lainnya yang berkenaan dengan pembinaan,

    pengawasan dan penyuluhan;

    c. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan

    instansi terkait di bidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan penegakan

    perundang-undangan, Peraturan Daerah / Peraturan Kepala Daerah;

    d. Menginventarisir permasalahan yang berkenaan dengan pembinaan,

    pengawasan dan penyuluhan serta menyiapkan bahan- bahan untuk kebijakan

    pemecahan masalah;

  • 24

    e. Menyiapkan bahan dan data dalam menyusun laporan seksi pembinaan,

    pengawasan dan penyuluhan.

    f. Melaksanakan pengawasan Peraturan Daerah ke sekolah-sekolah/tempat-

    tempat keramaian, di pasar dan warung-warung;

    g. Melakukan pembinaan kepada siswa-siswa dan masyarakat yang melakukan

    pelanggaran Peraturan Daerah;

    h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

    Seksi Kerjasama Antar Lembaga Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

    Kerjasama Antar Lembaga yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan

    tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi Kerjasama

    Antar Lembaga Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di seksi Kerjasama Antar Lembaga;

    b. Pelaksanaan NSPK seksi Kerjasama Antar Lembaga

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan kerjasama antar lembaga yang

    berkaitan dengan Penegakan Perundang-undangan Daerah

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan lembaga terkait dalam rangka

    penegakan Perundang-undangan Daerah dan Penyuluhan Peraturan

    Perundang-undangan.

    e. Menyiapkan bahan dan data dalam menyusun laporan seksi Kerjasama Antar

    Lembaga dalam hal Penegakkan Perundang-Undangan Daerah;

    f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Kerjasama Antar

    Lembaga

    g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

  • 25

    Seksi Penegakan Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

    Penegakan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas pembantuan

    yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Penegakan

    Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di seksi Penegakan;

    b. Pelaksanaan NSPK seksi Penegakan;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi Penegakan;

    d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Penegakan Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan Penegakan Peraturan

    Perundang-undangan Daerah

    b. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana dan petunjuk

    operasional kegiatan penegakkan perundang-undangan daerah, serta

    penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran perundang-undangan

    daerah

    c. Melaksanakan NSPK program dan kegiatan Penegakan Perundang-undangan

    Daerah

    d. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan koordinasi dengan lembaga

    dan instansi terkait operasional penegakkan perundang-undangan daerah,

    serta penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran perundang-undangan

    daerah

    e. Melakukan penyelidikan terhadap masyarakat, aparatur dan badan hukum yang

    diduga melakukan pelanggaran perundang-undangan daerah

    f. Melaksanakan penegakkan perundang-undangan daerah melalui penindakan

    non yustisial dan / atau yustisial terhadap pelanggaran perundang-undangan

    daerah

  • 26

    g. Melaksanakan penyidikan dan pemeriksaan terhadap perkara pelanggaran

    perundang-undangan daerah

    h. Melaksanakan monitoring tindak lanjut hasil penyelidikan dan penyidikan

    terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah

    i. Menyiapkan bahan dan Data serta menyusun dan menyampaikan hasil kegiatan

    penegakkan perundang-undangan daerah, penyelidikan dan penyidikan

    terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah

    j. Menyiapkan bahan untuk diserahkan kepada PPNS daerah atas ditemukannya

    atau patut diduga adanya pelanggaran terhadap perundang-undangan daerah

    k. Melaksanakan urusan teknis yang menyangkut pelaksanaan dalam penyelesaian

    perkara pelanggaran perundang-undangan daerah

    l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

    (1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas

    membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Ketertiban

    Umum dan Ketentraman Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah kabupaten

    dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang

    Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman

    Masyarakat;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

    Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

    c. Pelaksanaan NSPK dibidang Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat;

    d. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat;

    e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Ketertiban Umum dan Ketertiban

    Masyarakat;

    f. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait (administrasi) Bidang Ketertiban Umum

    dan Ketentraman Masyarakat yang diberikan Bupati.

  • 27

    (3) Uraian tugas Bidang Keteriban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi

    Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja;

    b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA)

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    c. Membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas di

    bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

    d. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat;

    e. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Seksi,

    sesuai dengan tugas dan fungsinya;

    f. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

    peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

    g. Memantau,mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas

    bawahan;

    h. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman

    Masyarakat;

    i. Merumuskan bahan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di

    bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat;

    j. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan bidang Ketertiban Umum

    dan Ketentraman Masyarakat;

    k. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah;

    l. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;

    m. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat;

    n. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan bidang Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat;

    o. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan

  • 28

    q. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

    Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, terdiri dari :

    a. Seksi Intelijen;

    b. Seksi Trantib dan Pengamanan; dan

    c. Seksi Operasional Pengendalian dan Logistik;

    Seksi Intelijen Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

    Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah

    kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)seksi Intelijen

    menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di seksi Intelijen;

    b. Pelaksanaan NSPK di seksi Intelijen;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Intelijen;

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Intelijen;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Intelijen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan seksi Intelijen;

    b. Melaksanakan deteksi dini terhadap adanya indikasi gangguan Ketertiban Umum

    dan Ketentraman Masyarakat ;

    c. Melaksanakan pemetaan terhadap objek atau lokasi sasaran deteksi dini

    gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;;

    d. Mencari data dan informasi terkait dengan gangguan Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat serta pelanggaran Peraturan Daerah untuk dijadikan

    bahan laporan pada atasan:

  • 29

    e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan deteksi dini terhadap gangguan

    Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta pelanggaran Peraturan

    Daerah ;

    f. Melakukan pemantauan dan evaluasi data dan informasi seksi Intelijen;

    g. Menyiapkan bahan-bahan untuk merumuskan kebijakan teknis daerah tentang

    Intelijen;

    h. Melaksanakan penyusunan laporan dan penyajian data seksi Intelijen;

    i. Melaksanakan pengembangan dan penetapan kebijakan seksi Intelijen;

    j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    Seksi Trantib dan Pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor

    Ketentraman Ketertiban dan Pengamanan yang menjadi kewenangan daerah

    kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi Trantib

    dan Pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah seksi Ketentraman Ketertiban dan Pengamanan;

    b. Pelaksanaan NSPK seksi Ketentraman Ketertiban dan Pengamanan;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi Ketertiban Ketentraman dan

    Pengamanan;

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan (sesuai tugas seksi);

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Trantib dan Pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan seksi Ketentraman

    Ketertiban dan Pengamanan;

  • 30

    b. Mengumpulkan, meneliti dan mengolah bahan Peraturan Perundang-undangan,

    pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi berhubungan dengan kegiatan

    seksi Ketertiban Ketentraman dan Logistik :

    c. Melaksanakan pengamanan ketertiban Umum dan ketentraman masyarakat;

    d. Melaksanakan pengendalian unjuk rasa atau Demonstrasi:

    e. Melaksanakan pengendalian perkelahian masal;

    f. Melaksanakan Pengamanan dan Pengawalan Kepala Daerah,Pejabat Penting

    Dan Tamu Tamu Penting;

    g. Melaksanakan Pengamanan Asset dan kekayaan Daerah;

    h. Melaksanakan Pengamanan Tempat tempat penting yang dirasa diperlukan;

    i. Melaksanakan Patroli Wilayah dalam rangka memantau Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat;

    j. Menyusun, mengawasi dan mengevaluasi jadwal piket, lepas piket dan siaga

    Satuan Polisi Pamong Praja ;

    k. Melaksanakan patroli dan pengamanan penyelenggaraan pemilu ;

    l. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan Ketertiban Umum dan

    Ketentraman Masyarakat:

    m. Menyiapkan bahan-bahan dan melaksanakan kebijakan teknis daerah sesuai

    dengan urusan dan

    n. Melaksanakan NSPK program dan kegiatan seksi Ketentraman Ketertiban dan

    Pengamanan;

    o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    Seksi Operasional dan Logistik Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor Ketertiban

    Umum dan Ketentraman Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah kabupaten

    dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

  • 31

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi

    Operasional dan logistik Satuan polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah seksi Operasional dan Logistik;

    b. Pelaksanaan NSPK bidang Operasional dan logistik;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi Operasional dan Logistik;

    d. Pelaksanaan koordinasi seksi Operasional dan Logistik;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Operasional dan logistik Satuan Polisi Pamong Praja

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Mengumpulkan, meneliti dan mengolah peraturan perundang-undangan,

    pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi yang berhubungan dengan

    kegiatan operasional dan logistik bidang ketertiban umum dan pengendalian

    masyarakat;

    b. Menyusun petunjuk pelaksanaan operasioanal dan logistik bidang ketertiban

    umum dan ketentraman masyarakat;

    c. Menyusun menginventarisir setiap permasalahan yang berhubungan dengan

    operasional dan Logistik bidang ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat ;

    d. Melaksanakan sosialisasi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ;

    e. Mengkoordinir dan mengkoordinasikan operasi operasi yang berkaitan

    dengan pelanggaran ;

    f. Melaksanakan penertiban terhadap hotel-hotel, penginapan dan objek

    wisata dari perbuatan maksiat ;

    g. Melaksanakan operasi penertiban terhadap pelanggaran Peraturan Daerah,

    Peraturan Bupati dan Peraturan lainnya ;

    h. Melaksanakan penertiban pemasangan spanduk, baliho dan reklame yang

    mengganggu K3 dan tidak sesuai aturan ;

    i. Melaksanakan Penertiban bersama instansi terkait terhadap reklame, Surat

    Izin Tempat Usaha ( SITU ) dan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) ;

    j. Memonitor kasus-kasus penyakit masyarakat dan upaya tindak lanjut;

  • 32

    k. Melaksanakan koordinasi penertiban terhadap tindakan prostitusi,

    gelandangan, pengemis dan orang gila bersama instansi terkait ;

    l. Melaksanakan penertiban terhadap pelajar dan mahasiswa/i yang keluyuran

    pada jam-jam pelajaran ;

    m. Melaksanakan penertiban warung kelambu dan petasan ;

    n. Melaksanakan penertiban terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN ) yang

    meninggalkan Kantor pada jam dinas ;

    o. Melaksanakan penertiban terhadap warung remang-remang dan tempat-

    tempat karaoke ;

    p. Melaksanakan penertiban terhadap Pedagang kaki Lima (PKL) pinggir jalan ;

    q. Melaksanakan penertiban terhadap pedagang pasar ;

    r. Melaksanakan Patroli Wilayah dalam rangka memantau Ketertiban Umum

    dan Ketentraman Masyarakat;

    s. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap dampak operasiona

    pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ;

    t. Melaksanakan NSPK program dan kegiatan seksi Ketentraman Ketertiban

    dan Pengamanan;

    u. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas operasi dan

    pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ;

    v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

    5. Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas :

    (1) membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja melaksanakan urusan

    pemerintahan di bidang Sumber Daya Aparatur yang menjadi kewenangan daerah

    kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Sumber

    Daya Aparatur menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di bidang Sumber Daya Aparatur;

  • 33

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Sumber

    Daya Aparatur;

    c. Pelaksanaan NSPK dibidang Sumber Daya Aparatur;

    d. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Sumber Daya Aparatur;

    e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Sumber Daya Aparatur;

    f. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait (administrasi) Bidang Sumber Daya

    Aparatur yang diberikan Bupati.

    (3) Uraian tugas Bidang Sumber Daya Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja;

    b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA)

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    c. Membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas di

    bidang Sumber Daya Aparatur;

    d. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Sumber Daya Aparatur, PPNS

    dan Petugas Tindak Internal ( PTI );

    e. Menlaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait di Bidang

    Sumber Daya Aparatur, PPNS dan Petugas Tindak Internal ( PTI);

    f. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Sumber Daya Aparatur,

    PPNS dan Petugas Tindak Internal ( PTI);

    g. Pelaksanaan Evaluasi dan pembinaan Bidang Sumber Daya Aparatur PPNS

    dan Petugas Tindak Internal ( PTI);

    h. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para

    Seksi,sesuai dengantugasdanfungsinya;

    i. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

    peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

    j. Memantau,mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas

    bawahan;

    k. Merumuskan bahan kebijakan teknis bidang Sumber Daya Aparatur;

  • 34

    l. Merumuskan bahan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di

    bidang Sumber Daya Aparatur;

    m. Merumuskan bahan kebijakan pengawasan pelayanan bidang Sumber Daya

    Aparatur;

    n. Melaksanakan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah;

    o. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Sumber Daya Aparatur;

    p. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan bidang Sumber Daya

    Aparatur;

    q. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan Polisi Pamong

    Praja; dan

    s. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong

    Praja.

    Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri dari :

    a. Seksi Tindak Internal;

    b. Seksi Pelatihan Dasar; dan

    c. Seksi Teknis Fungsional.

    Seksi Tindak Internal Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas :

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor Tindak

    Internal yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas pembantuan yang

    ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)seksi Tindak

    Internal menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di Seksi Tindak Internal;

    b. Pelaksanaan NSPK Seksi Tindak Internal;

  • 35

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang di Seksi Tindak Internal;

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang di Seksi Tindak Internal;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Tindak Internalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai

    berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan seksi Tindak Internal;

    b. Mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Tindak Internal ;

    c. Menghimpun, meneliti dan mengolah Peraturan Perundang-undangan,

    pedoman, petunjuk teknis kegiatan pelaksanaan Tindak Internal

    d. Menyusun Program dan pelaksanaan pengamanan dalam rangka pembinaan

    dan pengawasan internal personil satuan Polisi Pamong Praja.

    e. Menyiapkan administrasi pembinaan administrasi pengawasan dan penyelidikan

    pelanggaran disiplin dan tata tertib Satuan Polisi Pamong Praja.

    f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan disiplin dan tata tertib Satuan Polisi

    Pamong Praja

    g. Menyelenggrakan penegakan hukum, pembinaan disiplin, dan pengamanan

    lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.

    h. Mengawasi, menyelidiki serta menghadirkan pelanggar Disiplin dan tatatertib

    Satuan Polisi Pamong Praja apabila diduga/ patut diduga adanya pelanggaran

    disiplin dan tata tertib Satuan Polisi Pamong Praja

    i. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan pengawasan kode itik

    Polisi Pamong Praja

    j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sepanjang tidak

    bertentangan dengan peraturan Perundang undangan.

    k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

  • 36

    Seksi Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor Seksi

    Pelatihan Dasar yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas

    pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi Pelatihan

    Dasar Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di Seksi Pelatihan Dasar;

    b. Pelaksanaan NSPK Seksi Pelatihan Dasar;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatanSEksi Pelatihan Dasar;

    d. pelaksanaan koordinasi kegiatan (sesuai tugas seksi);

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pelatihan Dasar;

    b. Melaksanakan Pelatihan Pendidikan Dasar/ Diklat Dasar, Bimbingan Teknis dan

    Pelatiahan-pelatihan Dasar lainnya kepada Aparatur Satuan Polisi Pamong

    Praja;

    c. Menghimpun, meneliti dan mengolah Peraturan Perundang-undangan,

    pedoman, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Dasar ;

    d. Mengumpulkan dan menganalisa data untuk bahan pengembangan sumber

    daya aparatur ;

    e. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi/ lembaga terkait pengembangan

    teknis Pelatihan Dasar Sumber Daya Aparatur ;

    f. Memberikan bimbingan dan pelatihan dasar dan lanjutan Satuan Polisi Pamong

    Praja ;

    g. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan teknis sumber daya aparatur

    untuk pelatihan dasar dan lanjutan.

  • 37

    h. Melaksanakan pembinaan fisik, mental, dan spritual personal Satuan Polisi

    Pamong Praja;

    i. Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan kegiatan Seksi Pelatihan Dasar;

    j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sepanjang tidak

    bertentangan dengan peraturan Perundang undangan.

    k. Menyiapkan bahan-bahan dan melaksanakan kebijakan teknis daerah sesuai

    dengan urusan dan Seksi Pelatihan Dasar;

    l. Melaksanakan NSPK program dan kegiatan Seksi Pelatihan Dasar;

    m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    Seksi Teknis Fungsional Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas:

    (1) membantu Kepala Bidang melaksanakan urusan pemerintahan di sektor Seksi

    Teknis Fungsional yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas

    pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Teknis

    Fungsional Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah Seksi Teknis Fungsional;

    b. Pelaksanaan NSPK bidang Seksi Teknis Fungsional;

    c. Penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Teknis Fungsional;

    d. pelaksanaan koordinasi sesuai tugas seksi Teknis Fungsional;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    (3) Uraian tugas seksi Teknis Fungsional Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Teknis Fungsional;

    b. Melakukan penyiapan bahan pembinaan pembimbingan dan pelaksanaan

    kebijakan teknis, NSPK Seksi Teknis Fungsional;

    c. Mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Teknis Fungsional ;

  • 38

    d. Menghimpun, meneliti dan mengolah Peraturan Perundang-undangan, pedoman,

    petunjuk teknis kegiatan pelaksanaan teknis fungsional ;

    e. Mengumpulkan dan menganalisa data teknis fungsional untuk bahan

    pengembangan sumber daya aparatur ;

    f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait pengembangan teknis

    fungsional sumber daya aparatur ;

    g. Melaksanakan Pelatihan Teknis Fungsional Sumber Daya Aparatur ;

    h. Menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan

    pelatihan teknis fungsional ;

    i. Melaksanakan fasilitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pelatihan

    teknis fungsional sumber daya aparatur ;

    j. Memberikan telaahan dan pertimbangan teknis pelaksanaan teknis fungsional ;

    k. Melakukan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Satuan Polisi

    Pamong Praja ;

    l. Melaksanakan kerjasama dengan instansi/lembaga dalam rangka peningkatan

    sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja ;

    m. Melaksanakan dan menerapkan disiplin wawasan, sikap dan mental anggota

    Satuan Polisi Pamong Praja ;

    n. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian sumber daya aparatur Satuan

    Polisi Pamong Praja dan ;

    o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sepanjang tidak

    bertentangan dengan peraturan Perundang undangan.

    p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

    6. Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas :

    (1) membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

    Perlindungan Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas

    pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.

  • 39

    (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang

    Perlindungan Masyarakatmenyelenggarakan fungsi :

    a. Perumusan kebijakan daerah di bidang Perlindungan Masyarakat;

    b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang

    Perlindungan Masyarakat;

    c. Pelaksanaan NSPK dibidang Perlindungan Masyarakat;

    d. Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang Perlindungan Masyarakat;

    e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan bidang Perlindungan Masyarakat;

    f. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait (administrasi) Bidang Perlindungan

    Masyarakatyang diberikan Bupati.

    (3) Uraian tugas Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

    a. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi Dinas;

    b. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA)

    Dinas;

    c. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di bidang Perlindungan

    Masyarakat;

    d. Mengelola rencana dan program kerja di bidang Perlindungan Masyarakat;

    e. Menyusunan Kebijakan Kabupaten dengan merujuk kebijakan nasional dalam

    bidang Perlindungan Masyarakat;

    f. Menyelenggarakan Perlindungan Masyarakat Skala Kabupaten;

    g. Melaksanaan Koordinasi dengan instansi terkait skala Kabupaten tentang

    permasalahan Perlindungan Masyarakat;

    h. Melaksanakan Kebijakan Perlindungan Masyarakat;

    i. Melaksanakan pengamanan dan penertiban penyelenggaraan Pemilihan Umum

    dan Pemilihan Umum Kepala Daerah; dan

  • 40

    j. Melaksanakan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh Kepala

    Daerah sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

    k. Melaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;

    l. Memberikan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Perlindungan Masyarakat;

    m. Melaksanakan pemantauan dan Evaluasi kegiatan bidang Perlindungan

    Masyarakat;

    n. Mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang sesuai

    ketentuan yang berlaku;

    o. Melaporkan hasil pelaksanaan t