an ufn syarif dan kaitannya dengan prestasi...
TRANSCRIPT
KECENDERUNGAN SISWA MTs PEMBANGU!\'AN UfN SYARIF
IHDA YATULLAH HALAM MENONTON TAY AN GAN TELEVISI
DAN KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR
DAN PENDIDIKAN AKHLAK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan !slam
Oleh
FITRIA SOFIA.TI
NIM: 9911015551
JURUSAN PENDH>IKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1424 HI 2003 M
KECENDERUNGAN SIS\VA MTs PEMBANGUNAN UIN SY ARIF
HIDAYATlJLLAH DALAM MENONTON TAYANGAN TELEVISI
DAN KAITANNYA DENGAN PRESTA.SI BELA.JAR
DAN PENDIDIKAN AKHLAK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Prof. Dr. H. i\foh. Ardani NJ:P: 150 0011 680
Gelar Sarjana Pendidikan !!;lam
Olch
FITRIA SOFIATI
NIM: 9911015551
Di Bawah Bimbingan
~ :::x. bing .. ll.
~~ Ora. Ulfa Fa· arini M. Si
NIP: 150 262 879
.Jurusan Pendidikan Agama !Islam
Fakultas rlmu Tarbiyah clan Kc:guruan
llniversitns lslnm Nt·~ai Synrif llitlnyntnllah
.Jakarta
1424 ll / 2003 M
Bapak Darul Janin, S.Ag sebagai kepala madrasah Tsanawiyah pembangunan
UIN Syadf Hidayatullah Jakarta beserta stafoya yang telah rnemberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penelitian berkeman dengan pembahasan skripsi ini
dan seluruh siswa/i MTs Pembangunan, khususnya kelas II, tahun ajaran 2003/2004
yang telah bersedia bekerja sama dengan penulis.
Teristimewa dan terkhusus ucapan terima kasib yang tidak terhingga p\~nulis
haturkan kepada ayahanda (Hadis Sudiana, Ahn) dan ibunda (Siti Ramlah), yang
selalu memberikan semangat dan mendoakan, suamiku tercinta (leak Memet) yang
telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
Kepada kakakku (Ang Afif Abdul Latif dan teieh Nunung Hamidah) yang
telah memberikan kesempatan kepada penuliJ untuk belajar sampai jenjang yang
lebih tinggi.
Adikku tersayang (Ella Latifah), terima kasih ata~ bantuan dan dukungannya.
Teman-teman PAI C angkatan 99, semoga ukhuwah kita tetap tcrjaga (special
to Yayah dan Hamidah) yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Akhimya penulis berharap semoga skrips1 1.1i bermanfaat dan semoga amal
baik tersebut dibalas dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Amin.
Jazal:umul/ah khairan katsiira
Jakarta. September 2003
Penulis
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. .
DAFT AR ISI ............................................................................. .................... 111
DAFTARTABEL ............................................................... ..... .................... v
BARI PENDAHULUAN
A. La tar Belakang Masalah ...................................................... .
B. Pembatasan dan Pcrumusan Masalah .................................. 5
C. Metode Penelitian .............................................. .................... 6
D. Tujvan dan Manfaat Penelitian ............................................... 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................... . 9
BAB II TELEVISI SEBAGAI MEDIA HUHJRAN, INFORMASI
DAN PENDllHKAN
A. Pengertian, Sejarah Perkembangan Pertele•1isian
di Indonesia .................................................... ....................... 10
B. Beberapa Fungsi Telcvisi ....................................................... 15
I. Televisi Sebagai Media Hiburan clan lnformasi ............... 15
2. Televisi Sebagai Media Pendidikan ................................. 16
BAH Ifl PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PENDIUIKAN
AKHLAK
A. Pengertian Prestasi Belajar dan F'lktor-fal..tor yang
Mempengaruhinya .............................................. ................... 22
B. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidika;1 Akhlak ................. 26
C. Tahapan-tahapan !>endidikan Alcl1lak ............................ 39
BAB IV HASH. PENELITIAN
A. Ke(:cnderungan Menonton Te!evisi <lan Kaitannya dengan
Prestasi Belajar dan Pendidikan Akhlak Siswa .............. ...... 42
B. Analisa Data.................................... .................................. 51
UAH V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 54
B. Saran ....................................................... ............................... 54
OAFTAR PUST AKA .............. ............................................. ........ ............ 56
LAMPJRAN-LAMPlRAN
JV
DAFTAR TABEL
L Lama siswa menonton televisi setiap hari . . . .. . ... ... .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . 4 2
2. Siswa menyaksikan acara televisi sampai larut malam pada. hari-hari
Sekolah ......................................................................................................... 43
3. Sis\va menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan tisia ........................... 43
4. Siswa menyaksikan acara siraman rohani ... ..... ...... ..... ..... .................... ....... 44
5. Siswa menonton tayangan musik ........................................................... :·.... 44
6. Kegiatan belajar siswa terganggu dengan adanya tayangan yang mcnarik .. 45
7. Siswa menyaksikan siaran pendidikan di televisi .... . ... ... ...... ... ... .. . . . ... . .... 45
8. Siswa mendapat ulangan harian yang baik ............................................... . 46
9. Jurnlah nilai seluruh pelajaran di sekolah ............................ .......... ...... ...... 46
I 0. Setiap semester siswa selalu mendapatkan kenaikar. nilai .. ............ ........... 47
I I. Siswa berbohong pada orang tua ......................................... ........................ 48
12. Siswa memakai obat psikotropika ............................................................. .. 48
13. Siswa mempunyai pacar ............................................................................... 49
14. Sisw<). meniru adegan di sinetron dengan pacar. .......................................... 50
15. Siswa berkelahi ............................................................................................. 50
BABI
PENDAHU.LUAN
A. Latar Belalrnng Masalah
Kemajuan teknologi telah memperlancar konnmikasi di seluruh pe111uru
dunia, dan seluruh pelosok tanah air Indonesia. Dengan perkembaugan teknologi
yang semakin pesat, terutama dalam kurun dua dasawarsa belakangan tni, tidak
ada satu bangsa pun yang terasing dari pergaulan antar bangsa melalui media
elektronika, media cetak maupun film. Keadaan ini yang akan memperh:mcar O:unia
memasuki era globalisasi pacla abacl ke-2 l.
Televisi sebagai media komunikasi untuk penyampaian infomiasi,
pendiclikan clan hiburan aclalah salah satu media visual auditif yang mempunyai
jangkauan yang sangat luas. Mengingat sifatnya yang terbuka, cakupan
pemirsanya tidak mengenal usia clan meliputi seluruh lapisau masyarnkat rnulai
auak-anak, remaja, hiugga orang clewasa. Luas jaugkauau siarau clan cakupan
pemirsanya, menjadikan media televisi sebagai media pembawa informasi yang
besar clan cepat pengaruhnya terhadap perkembaugan pen.getahuan, sikap dan
peri laku anggota masyarakat serta perubahan sistem dan tata nilai yang ada. 1
Saat sekarang, selaiu meclia televisi yang dikelola oleh pemeriutah (TVRI),
masyarakat juga dapat menyaksikan siaran televisi yang dikelola oleh swasta,
1Badan Pertimbanga11 Pendidikan Nasional, Media Telev1si: 1'1!j11an, lsi, Pi:ngelolaan serta Dampak1(YC1 terhadap Perubahan s;s/em N;/a;, (Jahrta: BPPN, 1992), h. 1
2
seperti TPI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, AN TV, METRO TV, TRANS TV, TV
GLOBAL, dan TV 7. Di sarnping itu sebagian rnasyarakat yang rnemiliki ai:tena
parabola dapat mcnikmati siaran televisi dari luar negeri. Masing-masing jenis
media televisi tersebut di atas mempunyai tujuan dan isi siaran yang berbeda,
sesuai dengan misi masing-masing pengelola dengan sasaran kelompok-kelompok
pemirsa yang berbeda-beda pula.
Pada saat ini televisi jarang sekali memproduksi tayangan yang
mencerdaskan dan memberi nilai lebih kepada pemirsanya, seperti yang
dikemukakan oleh seorang pemerhati dunia televisi, Endro Cahyono bahwa acarn
acara TV kita, khususnya produksi lokal, sebagian besar adalah tayangan yang
tidak layak untuk disimak, seperti halnya sinetron-sinetron yang hampir se1mnnyit
menjual mimpi, soal kehidupan kelompok m.lsyar~kat kelas atas, lengkap dengan
intrik perc'.ntaan dan perebutan harta.
Begitupun dengan program infotainment yang lebih kental materi
gosipnya dari pa<ia infonnasi yang bisa memberikan pencerahan kepada pe1r.irsa.
Pada ha! acara semacam ini sangat berpotensi untuk membentuk wawasan dan
mempengaruhi gaya hidup pemirsa, karena yang ditampilkan disana adalah kisah
kisah selebritis dan public figure yang sering diidolakan oleh sebagian
masyarakat. 2
2 S. Sinansari Ecip. TV dan Wajah KotaMe11akulka11, (Republika: 19 Mei 2003), h. 5
3
Acara Televisi yang tidak kalah menariknya adalah tayangan-tayaagan
misteri, yang menurut salah satu sumber dikatakan bahwa tayangan misteri yang
menurnt salah satu sumber dikatakan bahwa tayangan misteri terseb,1t menjadi
salah satu acara yang memiliki rating tinggi. Oleh karenanya hampir setiap stasiun
televisi menayangkan acara-acara serupa walaupun dengan format yang' berbeda. 3
Hal di atas adalah sebagian dari program te!evisi yang memiliki dampak ii'
yang kurang baik bagi pemirsa, mengingat pemirsa adalah masyarakat yang
heterogen, sehingga di khawatirkan ditirunya adegan-adegan yang kurang baik
ctalam televisi, menurUJlkan prestasi belajar para pelajar dan mahasiswa karena
sebagian waktunya dihabiskan untuk menonton.
Akibat sudah terbiasa bergaul dengan televisi, anak··anak dan orang tua
jadi tidak lagi rnerasakan pengaruh Negatif televisi tersebu1:. Bahkan ada orang
tua yang menyediakan TV di setiap kamar anak-anaknya. Sehingga dengan
leluasa anak-anak tersebut menonton acara TV yang disukainya tanpa pengawa:mn
dari orang tua.
Kenyataan tersebut di atas, bisa jadi menyebabkan anak-anak menjadi malas
untuk be.!ajar mengerjakan tugas-tugas dari sekolah dan ini akan mempengaruhi
prestasi belajar serta tingkah laku mereka. 4
3 Said Agil Siradj, Laporan Utama, Taya11ga11 Ghaib, (Republika: 4 Juli 2003), h. 3
_, Dl~ddi Mulyana, A'uansa~nuansa Kon1unika.\'i, (f:landung: PT. Remaja Rosdr1i-.arya, 1999), cet-ke-1, h. 142
4
Manfaat dan kegunaan pesawat televisi memang bukan tidak ada, hanya
dibandingkan dengan kerugiannya, man:"aat menonton televisi sampai saat ini jauh
lebih kecil dibandingkan dengan kemudharatan yang akan ditimbulkannya. 5
Salah satu mc.nfaat televisi, yaitu dalam dunia Pendidikan mempunyi nilai
yang berharga, yaitu dapat dijadikan sebagai salah satu media pengajaran dimana
televisi dapat mencegah siswa dari sifat Verba/is/is.
Suhubungan dengan masalah di atas, maka penulisan tertarik 'Jntuk
mernbalias dan mengangkatnya menjadi judul skripsi, yakni:
"KECENDERUNGAN SISWA MTs PEMBANGUNAN UIN SYARIF
HIDAY ATULLAH JAKARTA DALAM MENONTCN TA YANG AN TELEVISI
DAN KATTANNYA DENGAN PRESTASI BELA.TAR DAN PENDfD!KAN
AKHLAK ."
Adapun alasan pemikiran dalam membahas skripsi ini adalah:
l. Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia dalam rangka
menciptakan suatu tatanan masyarakat yang diliputi suasana kebahagiaan,
ketenangan dan kedamaian.
2. Mengingat semakin banyaknya stasiun televisi yang menyajikan acan.:-acarn
yang menarik.
5 Awadh Mansyur, Televisi Manjaat dan Mudharat, (Jakarta: Fikahati Aneska, !993), cetke-1, h. 7
5
3. Pokok masalah yang penulis balms erat kaitannya dengan mas::tlah pcndidikan
yang rnenjadi komponen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas llmu
Tarbiyah dan keguruan.
U. Pembatasan dau Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah
supaya pembahasannya tidak terlalu melebar. Adapun pembatasan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Kecenderungan siswa dalam menonton tele·risi den kaitannya dengan
prestasi belajar dan pendidikan akhlak siswa.
b. Yang dijadikan sampe! pemilihan adalah sinwa kelas II MTs pembangunan
UIN SyarufHidayatul!ah Jakarta.
2. Pcrumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan dnlam membahas peimasalahan, penulis
memberikan rumusan pennasalahan "bagaimanakah l«~cenderungan siswa
dalam menonton televisi dan kaitannya dengan prcstasi belajar dan pendidikar:
akhlak?"
6
C. Metode Penelitian
I. Telrnik Pengum pulan data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunal:an metode Penelitian
lapangan (Field Research),
Yang penulis maksud dengrm penelitian lapangan adalah penelitian
yang dilakukan dengan mendatangi langsurig :,:e-objek penelitian, yaitu MTs.
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan yang dij~dilrnti sampel
penelitian adalah siswa kelas II.
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan telmik rancangan sampel
probabilita5 atau disebut juga dengan rancangan sampel secara random (acak).
Dikatakan probabilitas karena unit-unit sampelnya diambd atau dipihh dengan
mengikuti hukum probabilitas. Menumt hukum probabilitas masin,;-masing
populasi mempunyai dan kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
sampel.6
Suharismi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian mengatakan
untuk sekedar ancer-ancer bila subyek yang akan diteliti kurang dari seratus,
maka lebih baik diambil semua, tetapi bila subyek yang akan diteliti lebih dari
seratus maka sampel diambil berkisar antara 10-15 % atau 20-25 %,.tergar.tung
dari kemampuan peneliti dilihat dari waktn, tenaga, dana, dan Jain-lain.7
6 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Kon11111ikasi, (Bandung: Re;nadja Karya 199), cetke-1, h. 107
7 Suharis111i Arikunto, J>rosedur Penelitian suatu Pendekatan l'raktek, (Jakarta: t·tineka Cipta, 1993 ). cet. ke-9, h. !07
7
Sedangkan jumlah keseluruhan siswa kelas II MTs Pembangunan
adalah sebanyak I 86 siswa, dan dengarr mempertimba.ngkan hal-hal yang
penulis sebutkan di muka, maka penulis menggunakan sa.mpel sebanyak l 5%
dari I 86 populasi siswa, yakni 30 sampeL Dengan demikian siswa yang akan
penulis teliti sebanyak 30 siswa.
Untuk memperoleh data di lapangan ditempuh dengan teknik angket.
Teknik angket ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari siswa yang
dijadikan sampel dengan cara mengajukan ~ejnmlah pertanyaan secara tertulis
yang hams dijawab oleh resp0nden dengan mengisi daftar isian.
2. Teknik analisa data
Setelah data terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua ke!ompok
data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif Tcrhadap data yang bersifat
kualitatif yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah
pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpnlan.
Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka
hasil perhitungan dianalisa dengan menggunakan rum us distribusi frekuensi.
F
P= -- x 100
N
Keterangan:
P = Prosentase yang dicari
F = Frekuensi dari jumlah tabel
N = J umlah sampel
8
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pa<:la buku Pedoman Penulisan
Sknpsi, Tesis, Dan Disertasi UIN Syarif Hidayatulfah Jakarta I tirn i:.enyusun,
UIN Jakarta Press 2002.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian tentulah ada tujmn-tujuan yang ingin dicii.pai.
Begitu pula dengan penelitian yang penulis Iakukan. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frckuensi
kecenderungan siswa dalam menonton tekvisi clan kaf.tannya dengan prettasi
belajar dan pendidikan akhlak siswa.
2. !Vlanfaat Penelitian
Dalam peuelitian ini penulis berharap ada manfaat yang dapat diambil
oleh pihak-pihak terkait seperti orang tua siswa dau para pendidik, bai~~ yang
berada di lingknngan sekolah atau mereka yang berada di Iingkungan tempat
siswa tinggal. Dari basil penelitian m1 nantinya dapat diketahui
kecenderungan >iswa dalam menonton televisi dan kaitannya den·rall prestasi
belajar dan pen<lidikan akhlak siswa .
9
E. Sistematika Penulisan
Agar memudahkan dalam pembahasan skrips1 ini, penulis membaginya
dalam Iima bab, dan pada masing-masing bali terdin dari beberapa sub bab, yakni
sebagai berikut:
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Pendahuluan yang meliputi Iatar belakan~ masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, m~tode penelitian, tujuan dan mar1faat
penelitian dan sistematika penyusunan.
: Televisi, meliputi pengertian, sejarah perkembangan pertel~visian di
Indonesia serta fungsi televisi dan pengaruh televisi terhadap
kehidupan remaja.
Prestasi belajar dan pendidikan athlak s1swa. yang meliputi
pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta pendidikan akhlak, dasar, tujuan dan tahapan-tahapan
pendidikan akhlak.
: Hasil Penelitian, yang meliputi kecenderuugan siswa dalam me1wnton
tayangan televisi dan kaitannya dengan prestasi belajar dan
pendidikan akhlak siswa.
Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.
BABU
TELEVISI Sl~BAGAI MEDIA RIB URAN, INFORi\1ASI DAN PENDIDIKAN
A. Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Pertelevisian. di Indonesia
1. Pengertian Televisi
h. 116
Kata televisi di Indonesia diambil dari bahasa Inggris yaitu Television
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Tele dan dari bahasa latin y&itu Visio.
Tele artinya jauh dan visio artinya melihat, jadi Tdevisi secara harfiah adalah
melihat jauh.
Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya Jyfedia Pendidikan menyatakan
bahwa yang dimaksud televisi adalah suatu perlengkapan elektronis yang
dasarnya adalah sama dengan gamhar hidup yang meliputi gambar da~ suara. 1
Sedangkan menurut Drs. Anwar Arifin dalam bukunya ·)trutegi
Komunikasi Sebuah Pengcmtar Ringkas menjelaskan bahwa televisi adalah alat
komunikasi massa dalam arti saluran pernyataan manusia yang meny&lmkan
lambang-lambang yang berbentuk bayangan-bayangan hidup dan bersuara,
yang isinya aki.ual meliputi perwujudan kehidupan 111asyarakat. 2
1 Oema; Hamalik, Media pendidikan, (Bandung: PT. Citra Adii:ya Bakti, 1994), cet.ke-7.
2 Anwar Arifin, Statergi Komunikasi Sebuah Pengantar, (Bandung: Armico, 1984), cet. Ke-3, h. 29-30
11
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemp;irer dikemukakan bahwa
"Televisi (pesawat Televisi) adalah pesawat sistem p~nyiaran gambar yang
obyeknya bergerak dan disertai suara, digunakan untuk menyiarkan
pertunjukan, berita dan sebagainya.3
2. Sejiu-ah Televisi
a. Prasejarah Televisi (1884-1925)
Televisi lahir bersamaan dengan momentum makin intensifnya
berbagai eksperimen dengan tenaga listrik pada akhir abad ke-19. Dua
penemuan yang terjadi pada masa itu, secara mendasar menyumbang pada
perkembangan televisi. Kecuali penemuan Telegraph berfrekuensi tinggi oleh
Guglielmo Marconi (Italia), penemuan metod-e scanning disc untuk
mengirimkan gambar melalui kabel oleh Paul Nipkov memungkinkan fondasi
perkembangnan televisi dibangun.4
Pada televisi sendiri muncul pertama kali tahun 1907 dalam majalah
Scientific Magazine. Eksperimen dalam d\lllia televisi kemudian banyak
dikembangkan dan menghasilkan penemuan-penemuan yang bersifat
mekanis. Diantara para penemu yang sempat tercatat adalah Charles Jeankins
(Amerika Serikat), dan John Baird (Scotlandia) menemukan televisi sistem
3Pete1 Snlim dan Yani salim, Kaml/S Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 1991), cet. Ke-I, h. 1570
'1Hermin lndah Wahyuni, Te/evisi dan Intervensi Neg,ira, (Yogyakarta: Media Prnssindo,
2000), cet. Ke-"t,h. 32
13
tahun 1954, dan menjadi 42,5 juta tahun 1958, selanju1nya menjadi 45 j11ta
tahun 1960. Sekitar 1955 terdapat 439 stasiun televisi yan.g mengudara.
Pada tahun 1950-an tersebut juga rnuncul jaringan-jaringan Wlevisi
se1,erti halnya CBS dan NBC karena sangat didukung oleh pengalo.man
mereka dengan jaringan radionya, aset pemodalan yang mendukung sertq
kualitas sumber daya manusia yang berbakat, dan tentu saja karena bauyaknya
stasiun yang berafiliasi dengan mereka
Demikianlah proses pertumbuhan televisi sejak awal ditemukan hingga
mengalami puncak kejayaan perkembangannya. Pertumbuhan televisi kembali
mendapatkan perhatian berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya yaitu
sekitar tahun 1961/1980.;
3. Perkembangan Pertelevisian di Indonesia
Gagasan konkrit untuk memiliki jaringan siaran televisi di Indonesia
lahir setelah pada tahun 1961 pemerintah memutuskan tmtuk memasukiu; proyek
media massa televisi kedalam proyek Asian Games, tentu saja proyek
mediamasaa ini sebelumnya telah dilakukan penelitian yang mendalam tentang
kemanfaatannya. Berdasarkan surat ~<eputusan Menteri · Pene1 angan
No.20/E/M/1961 dibentuklah panitia persiapan pembangunan tdevis1 di
Indonesia, kemudian berdasarkan surat keputusan No.215/1963 c\ibentuklah
Yayasan Televisi Republik Indonesia yang berlaku sejak tanggal 20 oktober
5 Bennin Indah Wahyuni, Op. Cit., h-33-34
l4
1963. Dengan kondisi yang terbatas lahirlah televisi siarnn di bumi pertiwi
Indonesia pada tangggal 24 agus«us 1962. 6
Televisi yang pertama muncul adalah T\'RI Jengan jam siaran antara 30-
60 menit sehari. Jumlah pesawat televisi yang ada di Jakarta sebanyak 10.000
lmah, tujuh tahun setelah TVRI diresmikan tahun 1969 jumlah pesawat televisi
di Jakmta meningkat menjadi 65.000 bualt 7
Perkembangan berjalan terns yang akhimya pada tahun 1976 Jndonesia
memasuki era satelit komunikasi domestik, seperti yang diketahui peluncuran
satelit Palapa dimaksudkan sebagai jalan piutas yang memun5kinkan dalam
waktu yang singkat selurnh wilayah Indonesia sudah terjangkau oleh siaran
televisi.8
Dunia pertelevisian berkembang pesat, terbukti dengan bermuncuL mnya
televisi swasta diikuti dengan deregulasi pertelevisian Indonesia oleh
pemerintah, sejak tanggal 24 agustus 1990 ada berbagai altematif tontonar, bagi
masyarakat Indonesia saat ini yaitu TVRI,TVRI programa 2, RCTI, SCTV,TPI,
INDOSIAR Kemudian pada akhir tahun 2000 hampir bersamaan muncul pula
\ima stasiun televisi swasta yaitu Metro TV, Trar.s TV, TV Global, Lativi, TV 7.
6 Darwanto Satre Subrata, Te/evisi Sebagai Media Pendidik(ll;, (Yogyakart?: Duta Wacana
University Press, 1992), cet. ke-7, h. 57
1 Wawan Kuswandi, loc. Cit., h. 34
8 Darwanto Sastre Subroto, Op. Cit., h. 65
15
Dengan demikian semakin semaraklah persaingan media 1.elevisi di Indonesia
baik dengan televisi lokal maupun intemasional. 9
B. Ueberapa Fungsi Televisi
I. Televisi sebagai media hiburan dan infornrnsi
Perkembangan pertelevisian di Indoneoia sangz.t pesat, ha! ini terjadi
karena kebijakan politik pemerintah sangat meridukung perluasan pemanfaatan ,'('
media elektronika bagi dunia televisi kita Telah dapat diperkirakan bahwa
lambat Laun tidak terdapat batasan-batasan wilayah dalam komunikasi
informasi. Oleh karena itu disadari bahwa arus informasi yang datang dari lu:ir
sulit <libendung, dalam ha! ini tentu akan mempunyai pengaruh terhadap nilai-
nilai budaya bangsa.
Bila dibandingkan dengan media cetak, media televisi temyata lebih
banyak mempersiapkan materi-materi hiburan karena pada umunmya pemirsa
Iebih tertarik menyaksikan televisi dari unsur hiburannya dibanding
pemberitaan-pemberitaan analisis atau kritik sosial. Kalaupun ada perhatian
khalaya.k terhadap pemberitaan analisis hanya terbatas pada masyarakat yang
mempunyai status sosial tinggi baik dari segi mat.:ri ataupun pendidikan. 10
Disamping itu juga media televisi merupakan salah satu media informasi
yang paling baik sehingga banyak yang mengatakan bahwa di televisi kita dapat
"Wawan Kuswandi, Op. Cit., h. 35
w Ibid, h. 24
16
melihat sendiri apa yang sedang dan yang telah terjadi, baik peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalam dan luar negeri.
Informasi-infonnasi yang ditayangkan televisi sangatlah beragam dari
bcrita-berita tentang politik, sosial, budaya dan berita-berita kriminal lainnya
yang berpotensi untuk memperluas wawasan pemirsa.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa televisi sebagai media
hiburan dan informasi. Dikatatan media hiburan karena '5ebagian besar acara-
acara televisi adalah sifatnya menghibur sepe1ii sinetron-·sinetron, film, musik
dan kuis sebagai contoh stasiun televisi swasta RCTI di mana sekitar 50 %
acaranya adalah diisi dengan hiburan dan olahraga,11 begitu juga dengan televisi
swasta lainnya. Disamping itu juga televisi be>fungsi sebagai media informasi
karena media televisi memiliki karakte•:istik tersendiri yakni jangkauannya
sangat luas bahkan relatiftak terbatas dan mampu menembus kesegenap lapisan
masyarakat, sehingga informasi tentang politik, sosial, ekonomi, budaya dan
lain-lainnya dapat secara langsung diketahui oleh masyarakat luas.
2. Televisi S-ebagai Media Pendidikan
Sebelum dibahas lebih lanjut tP.ntang fungsi tdevisi sebagai media
pendicikan, terlebih dahulu dikemukakan pengertian m1;dia pendidikan. Kata.
11 l3adan Perkembangan Pendidikan Nasional, A1edia Telcvisi: Tiijuan, Jsi, Pengelolaan Ser/a Dampaknya J'e:-hadap Penibahan Sis/em Nilai (Jakarta:BPPN, 1992), h.6
17
media berasal dari bahasa latin yang mernpakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berati perantara atau pengantar. 12
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, menurut Gagne
( 1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. 13
Briggs ( l 970) berpendapat bahwa media adalah "segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, sepi;r!i buku,
film, kaset, film bingkai, relevasi dan lain lain. 14
Oemar Hamalik memberi definisi media pendidikan adalah "alat, metode
dan teknik y8ng digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di
I I h,, 15 se <0 a .
Dari ketiga batasan diatas dapat disimpulkan bahwa media pendidikan
adalah: alat, metode dan sumber belajar yang digunakan guru yang dapat
merangsang siswa untuk belajar dan untuk lebih mengefektifkan komunikasi
dan. interaksi antara guru dan siswa dalam proses µendidikan dan pro,;um di
sekolah.
------- ---------12 Yusuf Hadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan (Jakm1a: CV. Rajawali, 1986), eel.
Ke--2, h. 46
13 Arif Ssos. Sadiman, MSC., et. ,\].,Media Pendid1kan, (Jakmta: PT Raja Grafindo Persada,
! 996), cet. Ke-4, h. 6
14 Jbid
15 Oemar Hamalik, Media Pendidikcm , (Bdg; PT. Citra Aditya Bal-ti, 1994 ), h. 12
19
Sehubungfm dengan hal-hal tersebut diatas, ·pengembangan dan
pembinaan siaran telcvisi pendidikan merupakan suatu upaya yang baik, dengan
catatan diperlukan upaya yang lebih intensif untuk memperkaya progrnm
program pendidikan pada semua mata pelajaran, terutama mata pelajaran pokok
sseper~i pendidikan agama , matematika, fisika,sosiologi d!L Potensi televisi
pendidikan di maksudkan untuk meningkatkan kemampuan kemamprnn sumber
daya manusia. 17
Sistem pendidikan melalui revisi bagaimana pun tetap menarik bagi
anak-anak dan dapat membantu anak-anak belajar yang Iebih baik. Hal ini
karena televisi mampu menyajikan bahan yang bergerak dinamis sehingga
merangsang perhatian anak--anak. Dengan demikian anak-anak lebih tertarik dan
mudah mencernanya. 18 Manfaat televisi dalam pendidikan:
I. Televisi bersifat langsung dan nyata
2. Televisi memperluas tinjauan relasi
3. Televisi dapat menciptakan kemba!i semua peristiwa masa !ampau, baik
me!alui film atau drama dan sebagainya.
4. Televisi dapat mempertunjukan bayak hat dan banyaj( segi y&ng banyak
beraneka ragam.
5. Te!evisi banyak mempergunakan sumber masyarakat
17 BPPN, Loe. Cit., h. 8-9
18 Darwanto Satro Subroto, Loe. Cit., h. 97-98
20
6. Televisi rnenarik rninat, baik terhadap anak rnaupun terhadap orang dewa>a.
7. Televisi rnelatih guru
8. Masyarakat akan mengerti tentang sekolah
Berhasil tidaknya menggunakan Televisi sebagi mesia penuidikan
bergantung kepada program yang telah disiapkan sebelumnya19• Disamping itu
pula fak:tor guru pada peuggunaan media televisi sebagai alat peudidikan akau
mempengaruhi atau tidalcnya acara tersebut. Dengan demikian dal~im acara
siaran pendidikan, masalah guru atau siapapun yang akan membawakan acara itu
rnerupakan ha! yang sangat penting. Jika guru mernl:awakan acara p:~ndidikan
dengan baik, ha! itu sudah rnerupakan jaminm l a.kan keberhasilan acara yang
disajikan kepada anak, demikian pula sebaliknya. 20
Televisi sebagai mecia pendidikan memiliki banyak manfaat, namun
disamping itu juga ada beberapa kekurangan utau keterbatasmmya, antaia lain:
1. Televisi hanya mampu menyajikan kornunikasi satu arah.
2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terns dan tidak ada kesempatan
untuk ml:lrn~.hami pesan-pesannya sesuai dengan individual siswa
3. Gum tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelurn disiarkan.
4. Pesawat Televisi tidak mampu menjangkau kelas besar, sehingga sulit bagi
scmua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
19 Oemar Hamalik, Loe. Cit., h. 119-120
"' Darwanto, Sastro Subroto. Loe. Cit., h. I 05
21
5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan
guru, dan siswa bisajadi bersikap pasifsehma penayangan. 21
Beberapa penelitian menunjukan bahwa siswa yang belajar melalui
program Televisi untuk berbagai mata pelajaran tersebut. Sama seperti mereka
mempelajarinya melaui tatap muka dengan guru Kelas, meskipun Televisi
memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan pesan Jan
materi pelajaran.
21 Azhar Arsyad, Media Pengajaran , (Jakarta: PT. Raja Erafindo Persada, 1997), cet. Ke-1, h. 50-52
BAB HI
PRESTASI Bl<~LA.JAR DAN PENDiDII>'::\N AKHLAQ
A. Pengertian Prestasi Belajar dan F11ktor-F11ktor yang Mempeng11rnhi11ya
1. Pengertian Prestasi Bel11j11r
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdin: dari dua kata, yakni
prestasi dan belajar yang mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena 'itu untuk
memudahkan memahami lebih dalam tentang pengertian prestasi belajar ini
perlu pemahaman lebihjauh mengenai makna prestasi dan belajar.
Prestasi adalal1 hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individual maupur.. kelompok. Dalam kanrns populer
dinyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan bekerja, 1 sedangkan d1lam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan prestasi adatah apa
yang telah dicapai (dari yang telah di\akukan atau dikeijakan).2
Dari dua penge1tian yang telah dikemukakan d·i atas jelas terdapat
perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan namun pada intinya f.ama,
yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiat2n, oleh karena itu dapat difahail'i
bahwa prestasi adalah hasil dari suatu ke.giatan yang telah dikerjakan,
1 SF. Habley, Kamus Populer,( Jakarta: PT. Nurani, 1983), cet. Ke-:W, h. 296
2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,(Jakarta: Balai Pustaka, ! 988), h. 700
23
diciptakan dan menyenangkan hati yang diperolch dengan cara bekerja, baik
secara individual maupun secara kelompok.
Sedangkan untuk mendapatkan pengt:rtian bel~jar perlu beberapa
definisi. Menurut Laster D. Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa belajar
adalah perubahan individu dalam pengetahuan, kebiasaan dan sikap.
Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya tentang belajar,
menurutnya belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan
dimana perubahan tersebut ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku kecakapan dan
kemampuan, daya kreasi, daya penerimaaan dan lain-lain yang ada pada
individu.3
HM. Arifin mengemukakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan anak
didik, meneri:na, penanggapi dan menganalisa bahan-bahan yang disajikan oleh
guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang
disajikan itu."1
Dalam Al Qur'an banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan beL1jar,
seperti dalam surat Al Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
3 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Aglesindc, 1988), eel, ke-4, h.28
4 HM. Arifin, Hubungan lltnbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Ke/uarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h.172
24
Artinya: "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu. Dia menciptakan. mereka
dari segumpal darah. Baca/ah sesunguhnya Tuhanmu Maha mutia
mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahui (Qs Ai-Alaq 1-5).
Dengan mengetahui prestasi belajar diatas, malm dapat difahami bahwa
pre5tasi belajar siswa adalah suatu proses aktivitas belajar yang dapat
rnembawa perubahan tingkah taku pada diri siswa tersebut. Perubahan itu
metiputi aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap. Aspek-aspek
ini dievalua.si kemudian diaktuatisasikan dalam bentuk angka atau skor yang
dapat dilihat dalam buku rapo1i siswa.
Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer dikatakan
bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampitan terhadap
mata pelajaran yang dibuktikan melalui test.5
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi :l>restasi Bel.ajar
Pengenalan yang mempengaruhi presrnsi bellloiar pen ting sekali, arti nya
dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang s:obaik-
baiknya. Banyak pakar yang menyebutkan tentang faktcr-faktor yang
mempengaruhi prsestasi bellloiar, d1antaranya adalah Ngalim Purwanto
menyebutkan faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi beberapa golongan :
a. Faktor yang ada pada organisasi itu sendiri atau faktor individual.
5 Peter Salim dan Yani Salim, Kamus Bahasa Jndon•,.·ia Krmtemporer, (Jakaita: Modern English, 1991), h. 1190
25
b. Faktor yan15 ada di luar individu yang disebut faktor sosial.
Yang tennasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor
kernatanagn atau pertumbuhan kecerdasan, latihan, mmotivasi dan faktor
pribadi. Sedangkan yang terrnasuk ke dalam ke dalam fak1or so.>ial antara lain
faktor keluarga atau keadaan rnmah tangga guru dan earn mengajarnya, alat-alat
yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang icrsedia dalam motivasi sosial.6
Sedangkan Wasty Soemanto membagi faktor yang mernpengaruhi
prestasi belajar ke dalam tiga bagian, yaitu:
a. Faktor-faktor stimulasi belajar
Yang dimaksud dengan stimulasi belajar disini yaitu: segala ha! diluar
individu yang merangs':lng individu itu untuk mengadakan reaksi atau
perbuatan belajar, seperi panjang pendeknya bahan pelajaran, kesuiitan
bahasa pelajaran, berat ringannya tugas.
b. Faktor-faktor metode belajar
Seperti kegiatan berlatih, praktek, overleamin<!, drill, resi\asi dan lain-lain.
c. Faktor Individual
Meliputi kematangan, faktor usia kronologis, kondisi kes•ihatan, motivasi dan
lain-lain. 7
6 Ngalim Purwanto, Psiko/ogi Pendidikan, (Bandung: Rosda karya, l 992), cet. Ke -5, h. 20
7 Wasty Soemanto, Psikologi Pe11didika11, (Malang: RineKa Cipta, 1990), cet, ke-3, h !00
26
B. Pengertian Penctidikan Akhlaq, Dasar dar.. clan Tujuan serta Ruang
Lingkupnya
1. Pengertian Pendidikan Akhlaq
lstilah pendidikan dalam bahasa Arab dikenal dengan tarbiyah ( :iy.:y ) ,
ta 'lim ( ~ ) dan ta 'dib ( Y.l~\:: ).
a. Ta'lim ( (':!-\,,:.; ) berarti pengajaran, seperti firman Allah clalam al-Qur'an yang
Artinya: "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
seluruhnya kemudian mengemukakannva kepada para maluikat . "
(Q.S Al-Baqarah/2: 31)8
b. Tarbiyah ( :!y.,ji ) berarti pendidikan, dengan kata kerja rabba ( ,,.u ) bc;rarti
mendidik. 9 Sebagaimana firman Allah :
( 'I' z . 'V/ I ~I) r '·:..,,.' ·ct; Ll~ ,,, ':::..,'I w • c- _y.JJ .. • ~ i.P ~·_) "&-- _) • _) ...
Artinya: " .... Wahai Tuhanku, kasihcmilah mere.'c:a keduanya, sebagaimano
mereka berdua telah mendidikku di·,vaktu kecil." (Q.S. AL-Isra I
17:24)!0
8Departemen Aga1 na Republik Indonesia (Depag RI), AL-Qur 'an dan Te(iemahannya, (Jakarta: Yayasau Penyelenggara Terjemah Al-Qur'an, 1997), h. 14
9Zakiyah Daradjat, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: B·.1mi ,\ksara dan Dirjen B.nbaga Islam Depag RI, I 992), cet. ke-2, h. 25
'°Depag RI, op. cit., h. 428
27
Pendidikan merupakan terjemahan dari kata tar/;iyah ( :i.,;;y ) yang beakar
dari kata rabba ( (.5"!-.! ) bcrarti mendidik, mengasuh. 11
c. Ta' dib ( '-:-':l~b ) berarti pendidikan yang berhubungar. dengan perilaku atau
akhlak dalam kehidupan yang lebih mengacu pada pmingkatan murtabat
manusia. 12 Seperti sabda Rasul yang berbunyi:
.. ~1 J\_g ~ :&I ~~ c..G.P'ill (.;,:,.,, J.,, ~\ ;)c r.;,:J.1 ~\ ;y:, ~1 ~ L.'.iJ~t '· 0 11 L ·~11 ti (-.. ~ Gil! ' 1'· , G-.'.'il . 3.JJ·.. "(j ··- ~ ~ :l.J . (.J';L.) " • (· ~
(L1)1_:'"'/j\
Artinya· "Dari Abu Bur1ah dari Abu lvfusa Al-Asy 'ari R.A nabi SAW
bersabda: "Laki-laki manapun yang memiliki budak pcrempuan
hendaklah ia mendidiknya ... " (HR. Bukhari)13
Apabila uraian di atas diperhatikan, maka ada '.)erbedaan ketiga istilah
tersebut, ta 'lim Jebih bersifat transformatif yaitu usaha pemberian i\mu
pengetahmm sehingga seseorang menjadi berilmu (tahu). Istilah ta 'dib
mengesankan proses pembinaan terhadap sikap moral dan etika dalam
kehidupau yang lebih mengacu pada peningkatan martabat manusia. Sedangkan
"Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya 1' gung, 1990), cet. ke-3, h. 138
12Abudin Nata, Filsqfat Pendidikan Islam, (Jakaita: Logos Wacana. Ilmu, 1997), c"t. ke-1, h. 8
13lmam Bukhari, Shahih Bukhari, (Dar El Mathaabi Al-Sya'bi, t.t). juz 3, jili<l I, h. 195
tarbiyah mengandung makna yang luas, tercakup di dalamnya pengertian ta 'fim
dan ta 'dib.
Pendidikan yang berjalan dewasa 1111 hendaknya tidak hanya
memindahkan ilmu pengetahuan semata, namun harus pula memberikan muatan
nilai-nilai akhlak kepada siswa. Sebagaimana pcrkataan Athiyah Al-Abiasyi
dalam bukunya "Dasar-Dasar Pokok Pemikiran Pendidikan Islam" yang
berbunyi:
Para pendidik Islam telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan segala mr,cam ilmu yang mereka belum tahu, tetapi maksudnya adalah me11<lidik akhlak dan jiwa mereka dengan menanamkan rasa fl1dhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopa11an. yang tino,gi, mempersiaµk:an mcreka untuk kehidupan yang suci seluruhnya, ikhlas dan jujur. Maka tujuan utama pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti luhur. 14
Sedangkan menurut Alunad D. Marimba, pendidikan adalah "Bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap pcrkembangan j;1smaai dan
rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utmna. 15
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan terdiri dari usaha atau aktivitas
yang dilakukan atau dengan kata Iain yaitu proses pendidikan itu sendiri,
manusia yaitu terdiri dari pendidik dan anak didik kemudian tujuan yang hendak
dicapai dan potensi-potensi pribadi anak didik yaitu jasmani dan rohaninya.
Dalam hubungannya dengan Islam, bahwa pendidikan akhlak yang merupakan
'"M. Athiyah Al-Abcasyi, Dasar-dasar Pokok Pe11didi!.a11 Js!t1111, (jakarta: Bulan Bintang, ] 987), CC\. ko-5, h. ]
15 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan is/am, (Bandung: AL-ma'arit~ ! 987), ke-7,h. 19
29
tujuan dari pendidikan Islam berusaha menyatukan faktor yang ada di daluin dan
di luar anak didik. Oleh karena itu, peran pendidikan akhlak akan sangat besar
nilainya dalam membina dan membimbing anak didik untuk menghindari
dampak negatif yang mungkin terserap oleh anak didik akiba: semakin
berkembangnya infonnasi sejalan dengan majunya tingkat ilmu pengetahuan
dan teknologi.
/
Sedangkan pengertian akhlak secara etimologi (fughatan) adalah bt'ntuk
jama dari khuluq ( "c;li.. ) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
' ta bi' at. Berakar dari kata kholaqo ( (3l?,. ) yang berarti menciptakan. Seakar
dengan kata khat'iq ( 2;)G.. ) yang berarti pencipta, makhluq ( «S);..:o ) yang btrarti
yang diciptakan, dan khalq ( ~)yang berarti penciptaan.
Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan ba.hwa dalam a~l1iak
tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan)
dengan perilaku makhluk (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku
seseorang terhadap orang lain dan lingkunga11nya barn mengandung nilai akhlak
yang hakiki mana!rnla tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada
kehendak Khalik (Tnhan). 16
Dari pengertian etimolog1~1· seperti ini, akhlak bukan saja merupakan tata
aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan anara sesama manusia,
16Yunallarllyas, KuliahAkhlaq, (Yogyakaita: LP!l, 1999), cet. ke-J, h. J
30
tetapi juga norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan
dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari seg1 istilah ini, kita dapat
merujuk kepada pendapat para pakar di bidang ini.
Menurut Al-Ghazali, akhlak secara terrninolog1, yaitu:
a.Y,, J Jw\t1 , ~ ,-• ..-_ ~r .. ';.~.11 ~ :lS.iit. ,_- f ~ '~v: 1i , .J~- .J ~ , .J ~ 1..s: , , UC .J .- l..,.,.,,... ' ~ '•. - 4.'.Utrll ·-~IS •. ll ~··' - .t:• :\1 -6.\' .-. '· / ' ,_ .J '~ .. '-1.l U- ., ~.J.J.J ,.)-':' u - ' ·. .:.. ~ U-'' .Y-'~U
\.St~ 4\jgll Z.SJ.Y :.~;... ~~.J )\.'.Qr. ~~'.,?~.:.J\ U;,~\ (jw)11 4.lC
~ ~f 4'G's11 (\f/ .• :1· .. :v'Q1\ (Jw)11 l."€'\r. 'J,)l...,,.\\ u~ :.:ir.~ 1:1...;,.
l~ ~ '_l-\..d.Jl
"Akhlaq a<lalah suatu sikap \hay 'ah) yang mengakar dalarn jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan yang mudah dan gam!Japang, tanpa perlu keµada pikiran dan pertimbangan. Jika sikap itu ya'.lg dari11ya lahir perbuatan yan3 b&.ik dan terpuji, baik ari segi aka! dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akh:ak yang buruk."
Dengan demikian, akhlak itu mempunyai em pat syarat:
a. Perbuatan baik dan buruk
b. Kesanggupan melakukannya
c. Mengetahuinya
d. Sikap menilai yang membuat jiwa cenderung k<::pada salah satu dari dua sifat
tersebut, sehingga nmdah melakukannya yang baik atau yang buruk.
31
Sedangkan menurut Al-Farabi, ia rnenjelaskan bahwa akhlak itu
bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan yang merupakan tujuan tertinggi yang
dirindui dan diusahakan orang. 17
Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa akhhk adalah :
"Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan."
Dalam Mu'jam al-Wasith, Ibrahim Anis menyatakan bahwa akhlak adalah
,-. '· , -. , i ,-. '· ' 1Ll:. ')11 r....-_ '.>Ll 4.;:. .•• r, .. ~~. 11 '11:::.. <~~YJJ.J~~u ~- _ _,~u
"S/(at yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah bermacam-macwn
perbuatan, bai/c atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan. "
Selanjutnya dalam kitab Dairatul Ma'arit: secara singkat akhlak diartikan;
"Sifatcsifat manusia yang terdidik"
K.eseluruhan definisi akhlak tersebut di atas tampak tidak ada yang
bertentangan, melainkan memiliki kemiripan antara satu dan lainnya. Definisi-
17Moh. Ardani, Nilai-nilai Akhlak, Budi Pekerti Dalam ibadah, (Jakarta: CV. Karya Mulia, 2001), Ce! ke-1, h. 28
32
definisi alduak tersebut secara substansial tar.1pak sa!ing melengkapi, dan
darinya kita dapat melihat Iima ciri yang terdapat Jalam perhuatan akhlak, ya:tu:
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang teldh tertanam !mat dalam
jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.
Kcdua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukar dengan mudah dai1
tanpa pemikiran.
Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari <la.lam diri
orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
K cempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan ckngan
sesunggulmya, bukan main-main atau karena besandiwara.
Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhla.k (khususnya akhlak
yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena
Allah. 18
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pendidikan akhlak
rnerupakan usaha yang dilakukan oleh pendidik terhadap si terdidik untuk
diarahkan aspek jasmani dan rohaninya kepada suatu kebiasaan yang baik dan
rnulia. Jadi p:lmakaian kata akhlak dalam kehidupan sehari-hari adalah
perbuatan yang terpuji, umpamanya dikatakan: "orang itu berakhlak", artinya
orang itu mempunyai akhlak yang baik. Tetapi jika dikata~rnn: "Orang itu tidak
berakhlak" artinya orang itu tidak berakhlak baik. Oleh sebab itu pendidikan
"Abudin Nata, Akh/ak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja G«ifindo Persada, 2002), Cet. Ke-4, h. 5-7
33
akhlak dalam kehidupan manusia sangat penting, baik sebagai individu maupun
sebagai auggota masyarakat dan bangsa.
2. Dasar-dasar Pendidikan Akhlak
Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari oangunan
yang yang menjadi sw11ber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya bangunan
tersebut,demikia!l pula halnya dengan pelaksanaan pendidikan harus memiliki /
dasar-dasar yang kuat dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan .Sebagai
dasar atau sumber pendidikan akblak adalah al Qm'an dan [-fadits.
Al Qur'an dan hadits merupakan sumber dari segala sumber hukum
Islam, karena itu a!Qur'an dan hadits dijadikan dasar alat ukuran tingkah laku
seseorang dalam ha! kebaikan dan keburukan. Apa. yang baik menurut a!Qur'an
dan hadits maka baik pula perbuatan tersebut,dan sebaliknya apa yang menurut
a!Qur'an dan hadits buruk, maka buruk pula perbuatan tersebut dan hams
ditinggalkan.
Diantara ayat-ayat al-Qur'an yang mengandung nilai-nilai pendidikan
akhlak adalah :
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyun1h berlaku adi/ dan berbuat keblyikan,
memberi kepada kaum kerabat dan Allah mclarang berbuat kej1 dan
34
kemunkarall dan permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamu
agar dapal mengambil pelajaran ( QS .An Nahl : 90 ).
Kemudian faman Allah yang lainnya terdapat pada surat Luqman ayat
17danl8:
Artinya "Hai anakku, dirikanlah shalat da;1 perintahlah manusia untuk
menge1jakan yang baik ,dan cegahlah mc1dca dari perbualan yang
munkar dan bersabarlah terhadaF apa yang, menimp:•mu,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
oleh Allah. (QS.Luqman : 17)
~ ~./') :&\ 0} ~y. i.fa>'_Jl;\ i} J.µ ':l'-9 I..>"·'"~ ..cl~ J)~ ')'_J
.3J.:,,.9 £j~ '-0
Artinya : "Dan janganlah kamu memalingkan mukwnu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah be1:frt!an dimuka bumi dengan
angkuh,sesungguhnya Allah tidak menyllkai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. (QS.Luqm?m: I & )
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerin'.ahkan agar
manusia berlaku adil dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia clan Allah
melarang manusia untuk berbuat kemunkaran serta permusuhan dan
senantiasa bersabar apabila tertimpa musibah. Kemudian dalam ayat
35
selanjutnya terdapat pesan Luqman kepada anaknya agar senantiasa bersikap
rendah hati terhadap sesama (tidak angkuh dan sombong), serta tidak berbuat
kerusakan dimuka bumi ini yang akan merugikan manusia itu sendiri.
Lebih lanjut Allah menerangkan c)alm firman-Nya yang mengatur
bagaimana seharusnya ses\Jorang berakhlak mulia. Untuk itulah Allah
memerintahkan manusia untuk mencontoh akhlak Nabi Muhammad yang
memilik1 akhlak dan kepribadian yang luhur dan agung. Oleh karena itu segala
apa yang ciatang dari Rasulullah haruslah menjadi suri tauladan dan seka1igus
menjadi pegangan hidup bagi setiap muslim. Allah swt sendiri memuji akh;ak
beliau aalam sebuah firman-Nya yang berbunyi :
Artinya : "Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti
yang luhur. (QS.Alqalam: 4 ).
Selain al-Qur'an yang menjadi dasar pendidikan akhlak adalah hadits,
diantara hadits yang memaparkan keutamaan akhlak adalah :
-\'..i.1r.: :ili\ t. _ &I 'r ' - ~ ll] ~ 11] ~ :ilil - ;; ~t:. " 'J •. -, .. ,, 1..r-" , uy.ii .J u u ~ .J , , iY. V1-1 UC
- ~1 ":.It:: ,,&;:~ -:,- - ~, :;.:1;1,1\11 ·r ~ t.~ :&1 ... , ·--~-: IY' ~ .J ~ " r:7.J " ~' ·F'"_J
19( d\L., 0\3.J) 1.:~ ~~f,;..'
Artinya: Dari Anas bin Malik ra. berkata Rasuluflah saw bersabda:
"Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada,dan
19Malik Bin Anas, al Muwattho, (Kairo: Danit Tahrir, 1967), h. 560
h. 404
36
iringilah perbuatun buruk itu dengan perbuatan baik, dan
berakhlaklah (bergaul) kepada manusia dengan akhlak ya:1g baik".
(HR.Malik)
Kemudian dalam hadits lain Nabi bersabda :
:~;_, ~:µ·e. :&1 ~ ~1 UY.:..> Jli ~ .611 ~0 rJi.J. ._r.1 l?
20(~ 0 \_J..>) ~~\'11,)} °f!..>~J ra'~ (•61.11'..,\ ~Q 0~¥J.Ji {.J:<,$\ /
Artinya: "Dari Abu Hurairah ra, berkata R.asulul!ah saw bersabda: "orang
mukmin yang sempurna alchla!mya adalah yang terbaik budi .
pekertinya clan sebaik-baik kamu adalah yang terbrnK: terhadap
istrinya". (HR.Muslim )
Kemudian hadits lain yang diriwayatkan oleh Aisyah ra :
Artinya: "Dari Aisyah ra berkata,Rasulullah saw bersabda: "Sesur.gguhnya
seorang mukmin dapat mengejar dengan budi pekertinya yang
haik,sederajat dengan orang-orang yang terus n~enerus
melaksanakan puasa dan ibadah shalat " (HR.Abu Daud )
Dari hadits-hadits tersebut dapat di.pahami bahwa sesungguhnya
Rasulullah saw adalah contoh atau teladan bagi manusia ,beliau menanamkan
20 Abdul Kadim bin Anclul Qawi, at-Tarhib wa al Targhib, (Mesir: Al Qahirah, l 984) .lilid 3,
37
perangai yang mulia dengan perilaku yang mulh ,beliau menyebutkan bahwa
manusie. yang paling sempuma imannya adalah orang yang memiliki budi
pekerti yang luhur ,karena akhlak yang mulia a tau perbuatan baik adalah
cerminan dari iman yang benar dan sempuma.Dengan kata lain yang menjadi
dasar utama dari perbuatan baik adalah iman yang benar dan sempuma
itu.Selattjutnya Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang mu'111in yang
memiliki akhlak mulia akan disamakan derajatnya dengan orang-orang yang
senantiasa dalam kehidupannya mencurahkan waktunya hanya untuk
menjalankan puasa dan shalat.
Dengan demikian jelas kiranya bahwa setiap manusia harus memiliki
akhlak yang mulia dan dapat melaksanakan11ya dalam kehidupan sehari
harinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawah.Apabila tiap orang [;adar
dan mau menjalankan tugas dan kewajihan masing-masing ,maka terciptalah
masyarakat yang adil dan makmur yang memhawa keba.hagiaan bagi dirinya
dan masyarakatnya.
3. Tujuan Pendidikan Akhlak
Setiap aktivitas manusia di dalam kehidupannya ten tu mempunyai tuj uan
yang ingin dicapai, meuurut Zakiah Daradjat di dalam hulamya Ilrn'J
Pendidikan Islam mengatakan "tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah sesuatu usaha atau kegiatan yang berproses. 21 Dan pendidikan
21 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Isla.!!h Up.cit.,h. 5
38
merupakan usaha atau kegiatan yang berproses melalui tahapan-tahapan dan
tingkatan-tingkatan, demikian pula tujuannya juga bertahap dan bertingkat.
Tujuan pendidil::an bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi
merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaau dengan
sel uruh aspek kehidupannya.
Pada dasarnya tujuan berfungsi untuk mengarahkan, mengontrol dan
memindahkan evaluasi suatu akitivitas. Demikian pula halnya dengan
pendidikan akhlak, yang mempunyai tujuan yang jelas, jika wujudnya pada
setiap orang, malrn seseorang akan mempunyai kepribadian yang mulia, a<lapun
tujuan pendidikan akhlak menurut M. Ali Hasan, yaitu:
I. Supaya dapa~ terbiasa melakukan yang baik, indah, terpuji, menghindari
yang buruk, jelek, hina dan tercela
2. Supaya hubunga kita dengan Allah dan hubungan kita dengan sesama
manusia terpelihara dengan baik.
3. Dapat mengetahui batas antara yang baik dar.. yang buruk dan dapat
menempatkan sesuatu pada tempatnya.
4. Dapat memperoleh irsyad, taufik dan hidayah yang d<~ngan demikian maka
kita akan bahagia di dunia dan di akhirat. 22
22 M. Ali Hasan, T1111111na11Akh1ak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), •:et ke-:, h. J 1
39
C. Tahapan-tahapan Pendidikan Akhlak
a. Pendidikan akhlak pada masa kanak-kanak
Masa kanak-kanak,dimaksudkan adalah umur 4-6 tahun,yang biasanya
anak-anak tersebut sudah memasuki pendidikan taman ka11ak-kanak ..
Adapun cara-cara mendidik mendidik akhlak pada masa tersebut cmtam
lain :
I) Selalu membiasakan anak berbicara dengsn sopan d.an berlaku jujur serta
bertanggungjawab terhadap perbuatannya.
2) Selalu mengikut-sertakar. dalam acara-acara keagamaan dan tempat
hiburan yang konnstruktif.
3) Sering memperdengarkan dongengan yang mengandu.ng nilai akhlak mulia,
terutama mengenai kasih sayang terhadap orangtua,teman -teman dan
makhluk lain
4) Memberikan hukuman terhadr.pnya bila jg melakukan kesalahan,namun
yang dimaksudkan adalah hukw.nan yang hersifat mendidik.
b. Pendidikan Akhlak pada Masa Anak Umur SD
Masa Sekolah Dasar (SDJ,dimakoudkan adalah umur 7-12 t«hun,
dimana anak tersebut sudah memasuki jenjang Pendidikan Sekolah Dasar.
Cara-cara menerapkan pendidikan akhlak pada masa terse~ut, antara
lain:
40
1) Selalu mengawasinya agar tidak bergaul dengan ank-anak yang nakal.Dan
kalau kebetulan ia melakukan kesalahan ,ha'.US diarahkan dengan segera
agar tidak terbiasa melakulzannya.Bahkan memberikan hukuman juga lebih
baik,asalkan yang bersifat mendidik.
2) Selalu mengaktifkan melakukan ibadah dan acara-acara keagamaan.karena
ha! itu dapat meluhurkan budi pekertinya.
3) Selalu menanamkan rasa kasih sayang kepada manusia dan perhatian
terhadap makhrnk-makhluk yan<s lain.
c. Pendidikan akhlak pada masa remaja
Masa remaja,dimaksudkan adalah umur 13 - 18 tahun,dirnana anak
tersebut sudah memasuki jenjang Pendidikan Sekolah }1fonengah.
Cara-cara menerapkan pendic[;kan akhlak pada masa ini,antara lain:
1) Harns mendidilmya agar selalu tekun menjalankan perintah agama.
2) Menanamkan kebiasaan yang selalu ingin berbuat baik kepa(la
orangtuanya,gurunya,teman-temannya,dan bahkan terhadap makhluk
makh luk yang lain.
3) Selah; membatasi pergaulannya dengan anak yang buruk akhlaknya.,dan
mengarahkannya agar bergaul dengan anak yang baik.
4) Selalu menasehati bila ia hendak keluar rumah dan mengingatkallllya dan
mengingatkannya agar selalu berhati-hati ketika ia berbuat dan bergaul
dengan teman-temannya.
41
5) Selalu menjaga agar tidak membaca buku-buku porno,sadis dan menonton
film cabul.Dan mengarahkan untuk membaca buku-buku dan menonton
film yang mengandung tuntunan akhlak baik.
d. Pendidikan Akhlak pada Masa Dewasa
Masa dewasa ,dimaksudkan adalah umur 19 tahun keatas,dimana ia
sudah memasuki jenjang Pendidikan Tinggi.
/
Sebenamya mendidik akhlak auak yang sudah dewasa,tidak sulit
asalkan Jlwanya sudah terisi dengan nilai-nilai keagamaan dan
kesu::,ilaan.Hanya yang sulit bila tidak pemah :ersentuh oleh pendidikan akhlak
sejak ia masih kecil sampai terjerup1lls kedalam lc;,mbah kerusakan moral.
Cara-cara yang han1s dilakukan dalam pendidikan akhlak anak
tersebut:
1 ). Pendidik harus memberikan keterangan padanya tentang tujuan akhlak
baik dan kemudharatan akhlak buruk dengan dengan memaki pendekatan
argumentatif,karena ia menghadapi anak yang svdah mampu berfikJr kritis
2). Harns selalu mengontrol segala tingkah lakunya dan menasehatinya bila
ternyata ia melakukan penyelewengan agama atau nem1a-no1ma: sosial.
3 ). Pendidik harus mendesak untuk menerapkan pe:ajaran disekolah maupun
pettmjuk-petunjuk yang pemah diberikannya dirumah tangga maupun di
masyarakat.23
23iv1ahjudin, Konscq; Dasar l)endidikan Akhlak Da/an1 al-Qur 'an tkrn Pet111tf11k f>e1:;:.• a1;a11tl)'ll
Da.'am Hadits, (Jakarta: Kalam Mulia, 2000), cet. ke-1, h. 33-36
BAU IV
HASH, PENELITIA~
A. Kecenderungan Menonton Tayangan Televisi dan Kaitannya dengan Prestasi
Bela.jar dan Pendidikan Akhlak Siswa
1. Aspek Kecenderungan Siswa dalam Menonton Tayan~:an Televisi
Tabel 1
Lama siswa menonton televisi setiap han
No Altematif Jawaban --
l Kurang dari 2 jam 2
2 2-3jam 13
3 lebih dari 3 jam 15 -
Jumlah 30 j
/
%
6,7%
43,3 %
50%
100,0% J Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan s1swa
MTs Pembangunan kelas II terhadap televisi cukup tinggi. Dimana sebanyak 50
% dari responden siswa menjawab mereka menonton lebih dari 3 jam sehari, 43
% menjawa1J 2-3 jam sehari dan sisanya 6, 7 % menjawab kurang dari 2 jam
sehari.
Tabel 2
Siswa menyaksikan acara televisi sampai larut malam pada. hari-hari :;ekolah
No Alternatif Jawaban
I Sering
2 Kadang-kadang
3 Tidak pernah
Jumlah
F
I
22
7
30
% -,
6,3 %
73,3 %
23,4%
100,0 % -----'
43
Tabet di atas menunjukl<an bahwa 73 % siswa MTs Pembangunan kelas fl
kadang-kadang menyaksikan aca~a televisi sampai larut malam pada hari-hari
seko!ah. Sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah sebanyak 23,4 % dan yang
menjawab sering 2,5 %. Hal ini perlu mendapatkan pe;-hatian dari orang tua agar
mengatur jadwal menonton putra atau putrinya.
Tabel3
Siswa menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan usia
No Alternatif Jawaban -
1 Sering
2 Kadang-kadang
3 Tidak pernah
Jumlah ----·--·
F
6
21
3
30
--i-·~% -120%
1--
70%
l0% _ _I 100,0 % J
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa menyaksikan acara televisi yang
tidak sesuai dengan usia mereka, ha! ini cukup me;nprihatinkan dimana ,·ebagian
besar siswa menjawab kadang-kadang yakni 70 %, 20 % menjawab sering dan I 0 %
menjawab tidak pernah.
44
Tabel4
Siswa menyaksikan acara siraman rohani
-No Alternatif Jawaban F O;Q
I Sering 0 10% .)
2 Kadang-kadang 23 76,7%
3 Tidak pernah 4 13,3 % --- --
Jumlah 30 100,0 % ----
Tabel di atas menunjukkan bahwa 76, 7 siswa MTs Pembangunan kelas IT
menjawab kadang-kadang dalam menyaksikan acara sirarnan rohani, 13,3 %
menjawab tidak pernah dan 10 % menjawab sering.
Ini merupakan kondisi yang positif karena sebagian besar s1swa k'.idang-
kadang menyaksikan acara siraman rohani.
Tabel5
Siswa menonton tayangan musik
I No Alternatif Jawaban F %
I -Sering IY 63,4 %
~-Kadang-kadang 10 33,3 %
Tidak pernah l 3,3 %
Jumlah 30 _J 100,0 %
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyuka:
tayangan musik yakni sebanyak 63,4 % dan siswa yan~ menjawab kadang-kadang
sebanyak 33,3 % sedangkan yang menjawab tidak pernah 3,3, %.
2. Aspek yang 6erkaitan dengan Prestasi Bela,iar
Tabel 6
Kegiatan belajar siswa terganggu dengan adanya tayangan TV
yang menarik bagi siswa
Alternatif Jawaban
Sering
I Kadang-kadang
Tidak pernah -
Jumlah --
F
5
15
10
30 I
16,7 %
50%
33,3 %
100,0 %
45
Tabel di alas menunjukkan bahwa siswa MTs Pembangunan kelas II 5cbanyak
50 % menjawab kadang-kadang terganggu dengan acara yang menarik di TV, i ni
membuktikan bahwa tayangan te'evisi mengganggu kegiatan belajar siswa dan
dikhawatirkan mempengaruhi prestasi belajar siswa. 33 % siswa menjawab tidak
pernah.
Tabel 7
Siswa menyaksikan siaran pendidikan di TV
r-· - -----;r--- rl No Alternatif Jawaban ·----~~--------~:-
Sering 2 6, 7 % I 2 Kadang-kadang 22 i 73,3 o/o
3 Tidak pernah 20% I 100,0 % j
--~-- -------Jtunlah
6
30
Dari tabel di atas dapat diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa
menjawab kadang-kadang yakni 73,3 %, yang menjaw(!b tidak pernah 20 % dan yaug
menjawab sering 6, 7 %.
46
Kondisi di atas tentunya perlu ditingkatkan lagi supaya s1swa rnemiliki
wawasm; yang luas tentang ilmu pengetahuan.
Tabel 8
Siswa mendapat ulangan harian yang baik
No Alternatif jawaban F
I Sering 7
2 Kadang-kadang 19
-I--%-~-~
23,3 % I 63,4 % /
0 Tidak pernah 14 J
-··---·-----Jumlah 30
-·------------·-- ------
I 13 3 % ·-t-- 10; 0 ·Yo-. _______ ' ____ J
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa 63,4 % siswa MTs Pernbangunan
kelas [! menjawab kadang-kadang mendapat ulangan harian yang baik, 23 %
menjawab sering dan 13,3 % menjawab tidak pernah.
Tentunya ini merupakan prestasi yang dapat dinilai baik karena pada
umumnya mereka mendapat nilai yang cukup dan sebagian lagi mendapat prcstasi
yang lebih baik.
Tabel 9
Jumlah nilai seluruh pelajaran di sekolah -=r= ---No Alternatif jawaban F % -------- - ------
I Memuaskan 9 30 %
2 cukup 21 70%
3 kurang rnemuaskan 0 0% - ---
Jumlah 30 100,0 %
47
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prcstasi belajar s1swa MTs
Pembangunan kelas II dapat dinilai baik ( cukup ), yakni 70 % dari siswa me':ljawab
bahwa mereka mendapat nilai cukup, 30 % menjawab hah.va mereka mendapatkan
nilai yang memuaskan.
Tentunya ha! ini perlu dicermati oleh guru dau orang tua, supaya semua sisw::.
rnendapat nilai yang memuaskan, karena disinilah salah satu ciri keberhasilan suatu
proses belajar mengajar.
Tabel IO
Setiap semester siswa selalu mendapatkan kena;kan nilai
dari selurnh nilai rata-ra~a di raport
No Altematif jawaban l' % J -I Sering 15 50%
2 Kadang-kadang 13 43,3 %
3 Tidak pernah 2 6,7% ---~·
Jumlah 30 100,0 %
Tabet di atas menunjukkan bahwa 50 % siswa MTs pembangunan kelas II
menjawab S<'ring mendapat kenaikan nilai dari seluruh niiai rata-rata diraport, 43,3 %
menjawab kadang-kadang dan 6,7 % menjawab tidak pemah.
Prestasi di atas tentunya perlu ditingkatkan Iagi supaya sebagian besar siswa
mendapat kenaikan nilai dari seluruh nilai rata-rata raport.
48
3. Aspek yang berkaitan dengan Pendidikan Akhluk Siswa
Tabel JI
Siswa berbohong pada orang tua
---No Alternatif Jawaban F oo/~---~ Sering 0
2 Kadang-kadang zg 93,3 % '
3 Tidak pernah '" 6,7%
Jmnlah 30 100,0 % ·--- --·--
Pada tabel di atas menuf\iukkan bahwa selurnh siswa MTs Pembangunan
kelas II 93,3 % menjawab kadang-kadang dan 6,7 % rnenjawab sering. Ini
membuktikan bahwa. budaya bohong memang sulit dihilangkan, sekecil apa pun
kebohongan itu.
Dapat dijumpai bila siswa menjawab kadang-kadang, karena yang narnanya
manusia memiliki sifat kekurangan dan khilap. Namun dalam ha! ini seharusnya
siswa harus menghilangkan sifat bohong, sekecil apa pun, karena itt) .nerupakan
perbuatan dosa, apalagi terhaclap orang tua.
Tabel 12
Siswa memakai obat psikotropika
[NOi Alternatif Jawaban
I I Sering
I 2
3
Kadang-kadang
T1clak pernah t __ --··- Jmnlah
,-----=f--~ I F % 1-0 --0%--
H 0% I
0 I 100 % I
J=Lwo,o ·Yi~
49
Temyata tabel di atas menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan bahwa
100 % siswa menjawab tidak pemah memakai obat psikotropika.
Dalam ha! ini tentunya peran orang tua dan guru ya.ng saling menunjang
dalam mengarahkan, dan Membina anak didiknya supaya menjadi anak didik yang
shaleh dan berilmu, sehingga hidupnya lebih terarah dan tidak terbawa. arus ncgatif
lingkungan dan keadaan.
Tabel 13
Siswa sering punya pacar
·- =l No Altematif jawaban F % 1 Sering 0 1°% I 2 Kadang .. kadang 13 ~ 43,3% 3 Tidak pcrnah 17 56,7 % j
_L Jumlah 30 100,0 % ____ _[_ ___________
Tabet di atas menunju:<:kan bahwa siswa MTs Pembangunan kelas f[ yang
menjawab tidak pernah punya pacar 56,7 % dan 43,3 % menjawab kadang-kada11g
Melihat kenyatiilln di atas tentunya ada sedikit kelegaan, bahwa sebagian
besar siswa MTs Pembangunan kelas II mengatakan tidak pernah punya pacar, ha! ini
be:rkaitan erat dengan faktor usia, dimana mereka rata-rata masih dibawah umur
sedangkan bagi siswa yang mengatakan kadang-kadang punya pacar, mungkin dapat
dikatakan sekedar cinta monyet. Sehubungan dengan ma~.a puber yang sedang mereirn
a!ami.
50
Tabel 14
Siswa meniru adegan di sinetron dengan pacar
- ~·
No Alternatifjawaban F ----· - --
1 Sering 0
2 Kadang-kadang 6 =-~-1
3 Tidak pernah 24 ~
Jumlah 30 --
80% I 100,0% J
Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa
MTs Pembangunan kelas II me1~jawab tidak pernah meniru adegan di sinetron dengan
pacar, yakni sebanayak 80 %. Tentunya ini berkaitan erat dengan tabel 23, dimana
lrebanyakan s15wa memang tidak pernah punya pacar.
Adapun yang menjawab kadang-kadang ada 20 %, ini cukup positif, karena
ada sebagian kecil saja siswa meniru adegan di sinetron dengan pacarnya.
Tabel 15
Siswa sering berkelahi
No Alterrllitif}a~ F ---Sering ---------1-----1-
2 Kadang-kadang 3
3 Tidak pernah
Jumlah
_ __!! I 30--+ ~~------------~------L_
%
3,3 %
10%
86,7 %
100,0 %
I
51
Tabet di atas menunjukan bahwa sebagian besar MTs Pembangunan kelas 11,
me11iawab tidak pernah berkelahi, yakni 86,7 %, dan 10% yang me11iawab kadang
bdang, sedangkan yang menjawab sering hanya 3,3%.
lni adalah kondisi yang positif dimana sebagian b1~sar dari stswa MTs
i'embangunan kelas menunjukan bahwa mereka adalah siswa yang cinta damai, tidak
menyukai keributan. Kalupun ada siswa yang kadang-kadang bcrkelahi, itu
merupakan suatu kewajaran, mengingat sifat, latar belakang dan lingkungan siswa
yang berueda-beda pula.
C. Analisa data
Berdasarkan angket yang telah disebarkan :rnpada s1swa kclas II MTs
Pembangunan UIN Syafi Hidayatullah Jakarta, kemuciian penulis tabulasikan untuk
mengetahui prosentase setiap item dan dari sini penulis mendapatkan gambarar:
sebagai berikut:
Bahwa tingkat kecenderungan siswa untuk menonton tayangan televisi cukup
tinggi, yakni sebagian siswa (50%) MTs Pembangunan kelas 11 menonton televisi
lebih dari 3 jam dalam sehari, bahkan sebagian besar siswa (73,3%) kadang-ludang
ll'.enonton televisi sampai larut malam pada hari-han seknlah. Berdasarkan data yang
ada (pada tabel 3,4 dan 5) menunjukkan bahwa selngian besar siswa menyukai acara
acara televisi.
51
Berkaitan dengan prestasi belajar, adta yang ada menunjukkan bahwa sebagian
s1swa (50%) MTs Pembangunan kelas II, kadang-kadang terganggu kegiatan
belajarnya sehubungan dengan adanya acara-acara yang m<:naiik di televisi.
Acara-acara pendidikan tennasuk acara yang kadang-kadang ditonton oleh
sebagian besar siswa (73,3%), ini adalah ha! yang positif, dimana acara pendidikan di
televisi dapat menunjang pelajaran di sekvlah. Data yang ada menunjukkan bahwa
/
sebagian besar siswa (63,4 %) mendapatkan nilai ulangan harian yang baik, 70 %
siswa mendapatkan nilai cukup dari nilai rata-rata di sekolah, dan sebagian siswa
(50%) sering mendapatkan kenaikan nilai dari seluruh nilai mta··rata di raport.
Adapun yang berkaitan dengan akhlak adalah 111(.murut data yang ada bahwa
sebagian besar (93,3%) berbohong pada orang turi. hat ini menunjukkan bahw2.
kebiasaan berbohong itu masih sulit dihilangkan sekccil apapun kebohongannya.
Sehubungan dengan merei:Jaknya kasus-kasus narkoba, pada ~aat ini ternyata
data yang ada menunjukkan bahwa seluruh (100%) siswa MTs Pembangunan kelas II
tidak pernah memakai obat-obatan psikotropika, ini adala'.l sesuatu yai~g sangat
menggembirakan mengingat rawannya usia-usia remaja menjadi korban na rkoba.
sementara siswa MTs Pembangunan kelas II dapat menghindarinya. Hal lain yang
berkaitan aengan akhlak adalah kenyataan maraimya perkelahian diantarn para
pelajar, data yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar (86,7%). siswa Mfs
Pembangunan kelas lI tidak pemah berkelahi. Inipun merupakan kenyataan yang
menggembirakan, kalaupun ada yang kadang-kadans berkelahi itu hanya sebagian
kecil saja.
53
Setiap orang pasti pernah mengalami masa remaj'l, yakni xeadaan dimana
seseorang sedang ada pada masa perubahan baik fisik clan psikis salah satu tanda
masa puber adalah rnulai suka pada lawan jenis. Berdasarkan data yang ada bahwa
kadang-kadang siswa (43,3%) mempunyai pacar, clan hampir setengahnya tidak
pernah punya pacar (56,7%). Ini adalah kondisi yang normal, yang akan dialami okh
setiap remaja dengan perjalanan yang berbeda-ueda.
Hal yang menggembirakan lagi adalah berdasarkan data yang iida bahwr.
sebagian besar siswa (80%) tidak pemah menirn adegan di sinetron dengan pacamya
ini berkaitan erat dengan kenyatan balY.va hampir sebagitm siswa memang tidak
pemah punya pacar, dan hanya sebagian kccil saja (20%) siswa yang kadang-kadang
meniru adegan di sineteron.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa tingkat
kecenderungan siswa kelas II MTs Pembangun.m UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
/
dalam menonton televisi cukup tinggi yakni 50% siswa mcnonton televisi kbih dari J
jam dalam sehari. Bahkan sebagian besar (73,3%) siswa menonton televisi sampai
larut malam pada hari-hari sekolah.
Adapun mengenai prestasi belajar siswa di sekolah temyata sebagian besar
(70%) siswa mendapatkan nilai cukup untuk nilai seluruh pehtjaran di sekolah dan
sebagian siswa (50%) lagi sering mendapatkan kenaikan nilai dari seluruh nilai rnta-
rata di raport.
Regitu Juga dengan pendidikan akhlaknya, sebagian besar stswa MTs
pembangunan kelas II memiliki akhlak yang baik. Kalaupun ada siswa yang kadang-
kadang meniru adegar, di sinetron dengan pacamya itu adalah sebagian ke(.;il saja, dan
!Jagi siswa yang kadang-kadang berbohong, ha! ini tidak terlepas dari sifat
kemanusiaannya, yang memang telah ada pada diri siswa tersebut. Namun dernikian
berbohong tetap adalah perbuatan yang tidak terpuji yang hams dihindari.
55
menonton televisi dengan baik serta dapat mengcntrol sendiri terhadap jenis
acara televisi yang tidak layak untuk disakeikan. Sehingga akhlak atau tingkah
laku dapat t~rjaga dan tidak terbawa pengaruh negatif dari tayangan-tayangan
televisi.
2. Kepada orang tua siswa disarankan untuk lebih memperhatikan dan
membimbing putra-putrinya ketika menonton televisi supaya mereka d>ipat
mengatur waktu menonton televisi dan tidak menginterpretad.lan sendiri
materi yang mereka saksikan di layar televisi.
3. Kepada guru disarankan untuk lebih meningkatkan mutu penyampaian materi,
supaya tidak hanya aspek kognitif siswa saja yang terpeuuhi tetapi harus
sampai pada perubahan tingkah laku siswa.
4. Kepada pengelola stasiun televisi disarankan agar selalu mengevaluasi dan
1:1eningkatkan mutu siaran serta memperhatikan waktu tayangnya. Di samping
itu media juga harus mampu menunjukkan dimensi·-dimensi yang nyata dalam
pe;kembangan yang tejadi di masyarakat dan merangsang para pemirsa untuk
berfikir kreatif dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUST AKA
Al-Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1987, cet. ke-5
Al-Ghazali, Imam, Ihya Ulumuddin, Beirut: Darul Fikri, jilid Ill
AL-Mansor, S. Ansori, Jalan Kebahagiaan yang Diridhai, Jakarta:· PT. Raja Grafindo Persada, 1997
Ardani, Moh. Prof Dr. H., Budi Pekerti Dalam Ibadah, Jakarta: CV. Ki.\rya Mulia, 200 I, cet. ke-1
Arifin, M. H., Hubungan Timbal Batik Pendidikan Agama di Ungkungan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1978
Arifin, M.H., Ariku:1ro, Suharismi, Dr. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993, cet. ke-9
Arsyac!, Azhar, A1edia Pengajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafinc!o Persac!a, l O<~ 7), eel. ke-1
AS, A5maran, Drs. M.A., Penganlar Studi Akhlak. (Jakarta: Rajawali Press. 1992, cet. ke-1
Bac!an Pertimbangan Pendic!ikan Nasional, lvfedia Tefevisi: Tufuan, Isi. Pe11gelofaan Sert a Dampaknya Terhadap Perubalzan Sistem Nilai, Jakarta: BPPN, J 9<:;2
Bukh1ri, Imam, Sahi/z Bukhari, Dar-El Maktabi, Ai-Sya'bi, t.t, juz Ill
Daradjat, Dzakiah, Prof Dr. Hj., I/mu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara dan Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1992.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Ralai Pustaka
Habley, SF, Kamus Populer, Jakarta: PT. Nurani, 1983, eel. ke-20
Hamalik, Oemar, DR. Media Pendiliikan, Bandung: PT. Citra Aditya Baldi, 1994
Hasan, M. Ali, Tuntunan Akhlak, Jakarta: Bulan Bi>1tang, I 978, cet. ke-1
57
Ilyas, Yunahar, Le., Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: LPII, 1999, cet. ke- l
Kadim, Abdul, bin Abdul Qawi, at-Tarhib wa at Targhib, Mcsir: Al Qahirnh, 1984. Jilid 3.
Kuswandi, Wawan, Drs., Komunikasi Jvfassa: Sebuah Analisis i\Jedia Telev1si. Jakarta: Rineka Cipta, 1996, cet. ke-1
Malik Bin Anas, al Jvfuwauho, Kairo: Darut Tahrir, 1967.
Mansur, Awad!, Dr., Televisi }vfanfaat dan Madara/, Jakarta: Fikahati, Ane:;ka, 1987
Mulyana, Oeddy, Dr. M.A., Nuansa-nuansa Kmmmikasi. Bandung: PT. Rcmaja Rosdakarya, 1999, cet. ke-1
Mustafa, A. Dr., H., Akhlak Tasawuf. Jakarta: Pustaka Setia, 1999, cet. ke-2
Nata, Abudin, Dr. H. M.A., Fils(Jfat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana llmu, 1997, cet. ke-1
------·-···------' Akhlak Tasaw14 Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, eel. ke-4
Purwanto, Ngalim, Drs., Psikologi Pendidikan, Malang: Rineka Cipta, 1990, c;et. ke-3
Rahmat, Jalaluddin, M. Sc., Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1989, cet. ke-1
Salim, Peter dan Salim, Yeni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991 ), cet. kt:- I
Sastro Subroto, Darwanto, Te/evisi Sebagai Media Pen«'idikan, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1992, cet. ke-1
Shihab, M. Quraisy, Wawasan AL-Qur 'an, Bandung: Mi1an, 1997, cet. ke-5
Soemarto Wasty, Ors., Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta, 1990, cet. ke-3
Subroto, Suryo B, Ors., Dimensi-dimensi Administrasi pendidikan di Sekolah, Jakarta: Bina Aksara, 1984
Sudijono, Anas, Ors., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Rajtt Graflnclo Persacla, 1994, cet. ke-4
58
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengafar, Bnadung: Sina~ Barn Aglessindo, 1998, cet. ke-4
Sumadi, Suryabarta, BA, M.A, Ed. S., PhD, 1\/!ctodologi Penelilian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pc:rsada, l 997, eel. ke-1
Yunus, Mahmud, Kwnus Arab-Indonesia, Jakarta: I-Iidakarya Agung, I 990, cet. ke-8
IDENTITAS DIRl
Ke las Sekolah
PETUN.TUK MEN JAW tlli.PERTANYAA~
I. Mengingat pentingnya infom1asi dari a;:ida meugenai pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi bel~jas siswa dan pendidilrnn akhfo.k.
2. fdentitas anda dijamin kerahasiaannya, sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai rapor.
3. Dalam menjawab, cukup membe1ikan tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia.
PERTANYAAN --------A. Aspek Kec.!filderung~iswa Dalam Menonto1; Tayangirn_ T~levisi
I. Berapa lamakah anda menonton TV setiap hari? a. Kurang dari 2 jam b. 2- 3 jam c. Iebih dari 3 jam
2. Apakah anda menyaksikan acara TV sampai Iarut malam pnda hari-hari seko!ah? a. sermg b. kadang-kadang c. tidak pemah
3. Apakah anda menyaksikan acara televisi yang tidak sesuai dengan usia nnda'? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Apakah anda menyaksikan acara siraman rohani? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pemah
5. Apakah anda sering menonton tayangan musik? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
~. A§llitl• y1111g_!lerl'lli!!!.n Dengan Prestasi Belajl!!
1. Apakah kegiatan belajar anda sering terganggu dengan adanya tayangan TV yang menarik bagi anda? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah anda menyaksikan acara pendidikan di TV 0
a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah anda sering mendapat ulangar harian yang baik a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Bagaimanakahjumlah nilai seluruh pelajaran di sdcolah? a. memuaskan ( 8-10) b. cukup ( 6-7) c. kurang (1-5)
5. Apakah setiap ~emester selalu mendapat kenaikan nilai dari seluruh nilai rata-rata di raport? a. sermg b. kadang-kadang c. tidak pernah
£:.Aspek Yang Berkaitan~ngan Pemllilliui.!!..b-khlak Siswa
1. Apakah anda sering berbohong pada orang tua? a. sermg b. kadang-kadang c. ti dak pernah
2. Apakah anda sering memakai obat psikotropika? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah anda sering punya pacar? a. senng b. kadang-kadang c. ticlak pemah
4. Apakah and~ sering meniru adegan sinetron dengan pa car anda? a. senng b. kadang-kadang c. tidak pemah
5. Apakah anda sering berkelahi? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
1J1<,1'AKi .l!,lvll~l'I AIJA1v1A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax.(62-21) 7402981
Jl.Ir.H.Juanda Nomor 95, Ciputat 15412. Indonesia Email : ui1tjktrglcahi.nct.id
""""""""'""""'""""""""""""""'"""""~~~="'""""'""""'""""""""'~""""'"""
Nomor
Lamp.
Perihal
Tembusan:
--., ET/PP.02.2/. . . f/... . .12003..
I Jakarta, ?7 .. F.ebrw:trL ;!CJCJ} ..
I (satu) berkas
Bimbingan Skripsi Kepada
Yth. I. I'rof •.. DJ:'.,. H_. 1'1oh,Ar<l'~n:l
2. D1:'0, yJ,:fa,!l ~:a,j'1J;':l,ri:l, J'.l, $:L
f)osen fakultas lln1u l'arbiyah dan Kcguruan
U111vers1tas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing l/11 (materi/
teknis) *) penulisan skripsi mahasiswa:
Nam a
Nomor Pokok
Jurusan
Judul Skripsi
:Fl1;ria. sofis.t..i.. ...
.9':!11015551 .. .P.A.L.
-1'-<?nqai·ub...T.a:ii.an.0:2 r1. Tel evi..s.L,:t:e:rliad.a;µ,J> .re c, .. r, asi· . . Ji.E>.l~j<J.r ... '3.i.f3V1.Ei.-J.'n 1£l .... cicJ_anc; .. S tydi __ A9 irl a[' .. JU'hla_k_ .
. . q :1. ... J'.lr x;; ... ;I?,\:; IT·: t .~ n 2~ YP.?. .l} ... ;'; .:~;~: ... $.Y. .9. -r;!..+: .. ) .r.~.q .9.Y. !?. t \1): J..? D ...
. .J. ;:iJs .l,l, J:.t. f.L .
Judul tersebut telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 27. .. ~·eb.rtiar~~t .. ?003 .. dengan out line, abstraksi dan daftar pustaka terlatnpir.
Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan. yakni sampai
dengan tanggal .?.?/~E;_tll_!; ?<:X:l}. Setelah judul tersebut dikonsultasikan dengan Pembimbing terjadi perubahan, harap
segera diiaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksaksanakan pada bulan ketiga dan keli111a
kepada Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan L
Demikianlah, atas kesediaau Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalam.
I. Dekan (sebagai laporan)
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
nor95, Cipulat 15412, Indonesia
ET /PP.02. 3/ .. VIII__ /200} ..
Perubahan Judul Skripsi
Assalan1u 1alaikun1 wr. wb.
Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax.(62-2 ! ) 7402982
Email : uinjkl(fllcabi.nct.id
Jakarta, 25 .\gum tue. ?CC3
Kepada
Yth. !. Pr~f'._,_.Q;r,_1J. Mo]1 ~ A.r:c!a.1li 2 ..... Dr? .• Ulf a. B'aj ari ni.,JV .•. s.i Doscn Pembimbing Skripsi
Fakultasllmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitaslslam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, memberitahukan bahwa:
Nam a
NomorPokok
Jurusan
Judul Skripsi
P.i.trJa ·.sofiati
9.91 l.9.J.;5_'15..1 ....
: __ vl~\~n~_0l'___l1.}J. . .',~.Q.Y.c;:rng~_n __ f::§lev·i si T.~.r.1J§.,1.f.:1p :Fr;,f; sta sJ: ..
He.l_aJ9.i:· Ci:i, sw.? J'.a.o a .. J3id.an.e; ... Stlldi .l\!J.ir~.ar.1.. .. 'lli;)1.lalt ....
• D.:i,, '''Ts. Femb.a.1Jg1inan .. un: ... s.y:a.ri.f...l!ide.ya.t)).llah ..
.. Ja.ka.rt.a. .. .................................... ..
setelah judul skripsi tersebut ~ikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan pihak
pihak yang terkait berubah menjadi :
.... _Penn; a ru 1.: .. :r §Va'' g_?.Y1 ... '.e_"':l-"'Y.1.'?.i.. :i'.E".l'.'1'.'i\4.?J?., ,l:)"E".~:t.'irn.J .. fE".laJ ?J.:i:: . \\ml .. :£'. r;x1. rti ~
..... c1_t1< a". .4k h lak s t.ew.s.1·7T s P f>TrJ;Q<!D.\S.l!.Di'l.ll ... VIN ... $.y;;i.:r.;i.f. .. Hi.d.<J;'l.a .t.u.U a.h ..
Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya.
Wassalam.
"\ \
I\
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGEIU
SY ARIF HIDAY ATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN
Dmor 95. Ciputat 15412, Jndon~sia
Telp. : (62·21) 7443328, 7401925, Fax.(62·21) 7402982
Email : [email protected]
ET/PP 01.1! .. .VJ.11. ... 1200]. Jakarta,. 25 Agustus· 2003 ~ .......................................•..
Perpanjangan Skripsi Kepada
Yth. 1 .... :E'.To.f., ))_:r.,)1,_ M ()_11_, A\T.<:l.i!.J:JJ .. 2 ...... Dr.s •. UJcE a .. F .aj.ar.ini .,.Ir:. Si
Dosen Pembimbing Skripsi
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan [/II
(materi/teknis) *) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
Nomor Pokok
Jurusan
Judul Skripsi
)'i tr.ia _S,_o_f~:a.~i.
... }9.~ ! ()J.~:?~1 ......................... .
... .P..<".Jl.\I i_d, P< 13_n Aga mCI .. I.~.~'1.!J!. ...
.... Pf.)) :; i!. ;;'\J !'! ... 'I'. f!.Y an::. a)) .. :l'.f. J. f.YJ !?J ..• 'I'..$ 1:J:i.<i iJ. ilP ... J?.t.e st <is i ...... . ..... telz•:j.m·: .. d.aD..Y.e))didikan Akhlak.SiBwa · ~''l.' s .• J:.emba,, .. .
.... .u•;.i:nan .. DIE .. Sya.r.if ... Hida:Ya-tuJ.l.:;;h- .. Jaka.,,.ta
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak
tanggal
tanggal.
.TT.. Af?,u:o':t;_u_s _20,();> ................. . .... clan diperpanjang sampai dengan
.... 27.. _,.r<i.mi.\'J:ri 2Q.Q3 ................................. ..
Demikia..,lah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalam.
_Dr,i:l; 'alman Harun
sebagai laporan) l _.:. '. 1_ i. ·. \ t ' •. ~ '· ..!. 3' ... irusan ................................ · ....... .
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKAR'f A
FAKULTAS ILMUTARBIYAHDAN KEGURUAN
!omor95, Ciputst 15412, indoooJia
Telp. : (62-21)744332~'., 740J92!i. Fax.(62·21)7402982
l::nuil : uinjkU:i!Jcabi.nct.1d
'""°"' / IJ ET/TL.02.2/ Vl// I.Ji .... J akana, .... i??.,.~!.-.\'\~.~.!:J:'.~ .. . ?.QQ!. .... ... .
RISET/WA WANCARA
Kepada Yth. ?Bap..ak Kepala Sekolal1 I'.',l's 1-)embangunan •••• ···-·· .... 07 .. ~:;~.:--: •• ~.~-.~ ........... ~.-;·;-;".· •• .-...... - --
.lr~ li. _ S. Y..f!B~{. f.'.i d. a Y.21.t. ". ~ .1. ~ ~ ........ . di
Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
• Fitri& Sofiati Nama
Alamat ............................................................................................
Jl,Ciputac t\aya _Gg.Sair.i 1'.o 33-................................................................................................... Xby-lama J 2karta Sela tan ...................................................................................................
adalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan VIN Syarif Hidayatullah
Jakarta;
Nomor lnduk
Jurusan/Scmester Tahun Akademik
':J911C15551 .............. ~ .... : .............. .. . ~-. ~.:1.~1:~·:? ~!::~.~.~ ... ~~.~.~na . ?~J?.I. ........................ .
1 d . , 1 . · , · · ". 1
• }-c,n.cr,aru·,1 ·1'a.'f3ng·an Se mbungan engan tugas penye esman Sknps1 deugan JUdul ........ _ ...... -...... . . ......... : ...... c ..
. ;. e.J.e. vi si .'r. .e.1~ J:.c:i.clRJ! ... .J::'.t{~:'$.t. ~.~.t ... t~ig:l:.St.j, f!.r .. ~.?.D ... ~f;.lf.?. ~ .9.1: ~~.~.1] .... -{l;~~·~·~·~·~· ...... .
. n ;i .;;\1.-13 .. }'J'.I1.~ ••• J:'..71p~ .ha n.'T. n ;;2. r: .. .r;I J: ... ~:) Y.a J:-.i. f .. J. :-.i. rl.?..Y. .0.t. ~:).,J.; ::J J:i ... ~~ .s:i.t 0. rt.~ .............. .
Oleh karena itu kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu 1nahasiswa tcrscbut.
Demikian atas perhatian dan kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasr.h.
Wassalanrn'alaikum wr.wb.
Dekan -~
/"S~~~~· .'/-.":>/,,.:>' - - ... "-,;.~ \
MADRASAH PEMBANGUNA.N UIN JP.1.KARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH -TSANAWIYAH
Al.amat.Jl. lbnu Ta1m1a IV Kon1pJeks UlN Syarif H1dayatullah C1putal Telp. 7402172, 7401143, Fax. 7421156
SURAT KETERANGA'N NOMOR : 047/MP-MTs/R.2/2003
tittp://www 1npuin·Jkt sch.id e-IT'ail [email protected] _ _....._ -
'Ii ang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa:
Nama
NIM
Fakultas
Jenjang Pendidikan
Tahun Akademik
: FITRJA SOFIATI
: 9911015551
: Ilmu Tarbiyah dan Keguman
: Strata I (S l)
: 2003
Bahwa nama terstbut diatas telah melaksanakan riset/wawancara pada tang~!
4 September sampai dcngan 13 September 2003 di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UlN Jakarta, sehubungan dengan penyel•esaian skripsi dengan
judul: "Kecenderunga11 Siswa MTs. Pe.nhangunan UIN Syal'if Hidayatulla!1 Dalam
Me11011to11 Taya11ga11 Televi~i Dan Kaita1111ya Dengan Prestasi Helajar Dan
Pe11didika11 Akhlak"
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenamya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.