anakku mukul. musti gimana, ya?
TRANSCRIPT
![Page 1: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/1.jpg)
anakku mukul. musti gimana, nih?
![Page 2: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/2.jpg)
anakku mukul. musti gimana, nih?
words: tari sandjojo
![Page 3: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/3.jpg)
Jika anak kita memukul dan kita ada di dekatnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah berada di antara anak kita
dan anak lain yang menjadi korban.
![Page 4: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/4.jpg)
Sentuh atau tahan dulu anak kita tanpa mengatakan apa-apa dan periksa korbannya
sambil minta maaf terlebih dulu pada orangtua atau pengasuh korban.
![Page 5: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/5.jpg)
Katakan bahwa anak kita pasti tidak sengaja dan bahwa kita akan bicara dengan anak kita.
Setelah itu, kita bisa fokus pada anak kita sendiri.
![Page 6: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/6.jpg)
Mengapa tidak langsung menangani anak kita yang memukul?
![Page 7: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/7.jpg)
Pertama, agar kita bisa tenang, selesaikan urusan dengan yang dipukul.
![Page 8: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/8.jpg)
Kedua, anak harus tahu bahwa memukul bukan cara mendapatkan perhatian kita
dan bahwa memukul bukan sesuatu yang baik.
![Page 9: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/9.jpg)
Selama itu, jangan naikkan suara. Memang, kita pasti tergoda untuk berteriak atau marah, apalagi jika malu karena kejadiannya di tempat umum.
![Page 10: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/10.jpg)
Namun, anak perlu melihat model yang baik dalam keadaan emosional.
Jangan sampai kita juga menunjukkan cara yang emosional juga.
![Page 11: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/11.jpg)
Tenangkan anak yang mungkin sedang marah. Bisa dengan menarik napas bersama-sama,
atau elus punggungnya.
![Page 12: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/12.jpg)
Jangan langsung mengajak anak bicara panjang, apalagi dipaksa minta maaf saat itu juga.
![Page 13: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/13.jpg)
Setelah anak tenang, baru kita bahas kenapa memukul
dan bahwa kita sudah sepakat tidak akan memukul, dll.
![Page 14: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/14.jpg)
Jika anak memberitahu alasannya memukul, misal marah atau karena tidak mau meminjamkan mainan,
diskusikan cara lain selain memukul.
![Page 15: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/15.jpg)
Bantu anak mengenali emosinya yang sedang intens.
![Page 16: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/16.jpg)
Pertama, anak harus tahu tanda-tanda dia sedang atau akan merasakan emosi yang intens.
Misalnya, jatung berdebar-debar, napas lebih cepat.
![Page 17: Anakku Mukul. Musti Gimana, Ya?](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022052301/555cd133d8b42a4f2b8b486a/html5/thumbnails/17.jpg)
Setelah itu, ajarkan cara menenangkan diri seperti menarik napas panjang berkali-kali
sampai jantung dan napas lebih tenang.