analaisa data lengkap
DESCRIPTION
komunitasTRANSCRIPT
Data Data Etiologi masalahA. Ibu menyusui
Ds : a. Ibu hamil di RW 08 Dusun
Branggah Blanten mengatakan di posyandu tidak diadakan senam hamil.
b. Dan sebagian besar warga ibu hamil di RW 08 Dusun Branggah Blanten tidak pernah melakukan senam hamil
c. Ibu hamil di RW 08 Dusun Branggah Blanten mengatakan mengkonsumsi tablet zat besi
d. Semua Ibu hamil mengatakan melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan desa 1 kali per trimester
e. Sebagian besar ibu hamil mengatakan mengkonsumsi gizi ibu hamil
Do : a. Jumlah ibu hamil di
RW 08 Dusun Branggah Blanten 7 orang
b. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa 86 % ibu hamil tidak melakukan senam hamil dan 14% ibu hamil pernah melakukan senam hamil.
c. Hasil kuisioner menunjukkan 100% ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi.
d. Terdapat 100% ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan desa.
e. Diagram menunjukkan terdapat 86% ibu hamil mengkonsumsi gizi seimbang ibu hamil dan 14% tidak
Belum pernah mendapatkan informasi akan pentingnya senam hamil Ibu hamil tidak pernah melakukan atau mengikuti senam hamil Tidak diadakan posyandu ibu hamil di tingkat RW.
Resiko terjadinya kesulitan persalilan pada ibu hamil di RW 08 dusun branggah blanten desa nyatnyono
2. DS Ibu-ibu menyusui
mengatakan tidak pernah diberikan penyuluhan cara perawatan payudara
Ibu menyusui mengatakan sebagian besar ibu menyusui di RW 08 dusun branggah blanten bekerja di pabrik dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore.
Ibu menyusui mengatakan lebih sering memberikan bayinya susu formula pada saat mereka bekerja
mengkonsumsi gizi seimbang.s
Data sekunder : bidan desa mengatakan
senam hamil hanya diadakan di tingkat kelurahan dan harus bayar.
DO : Jumlah ibu menyusui di RW
08 Dusun Branggah Blanten sebanyak 21 orang.
Hasil kuisioner menunjukkan 41% ibu menyusui tidak tahu tentang perawatan payudara.
Hasil kuisioner menunjukkan 10 (45%) dari 22 (55%) bayi mendapatkan susu formula.
Data skunder : Kader posyandu balita
mengatakan ibu-ibu menyusui tidak pernah diberikan penyuluhan cara perawatan payudara.
Tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang perawatan payudara
Tidak pernah melakukan perwatan payudara
Resiko kurangnya pemenuhan ASI pada bayi di RW 08 dusun branggah blanten desa nyatnyono.
B. Dewasa 1. DS :
Sebagian besar warga di dusun branggah blanten rw 08 mengatakan bahwa masalah kesehatan yang
DO : 1. Terdapat12,94% warga yang
mengeluhkan hipertensi . 2. Ada 43,53% warga dusun
branggah blanten yang
Risikotinggi peningkatan angka kejadian hipetensi pada dewasa beruhubungan dengan kurangnya pengetahuan , penyebab dan cara mengatasi serta komplikasi hipertensi .
dikeluhkan adalah hipertensi
2. DS:Hasilwawancaradenganwarga Rw 08 sebagian besar mengatakan pekerjaan yang dijalani adalah buruh
kurang memahami tentang hipertensi
3. Sebagian besar Penduduk RW VIII kurang mengenal penyebab hipertensi dengan presentasi 41,18%
4. Hasilobservasi di beberapa lingkungan RT belum adanya senam ataupun olahraga bagi para penduduk dewasa di dusun branggah blanten , hanya ada senam/olahraga pada lansia .
5. Hasil observasi di RW 8 dusun branggah blanten sibuk dengan pekerjaan yang dilakukan .
DO : 1. Terdapat 24,71% warga
bekerja menjadi buruh 2. Dari hasil observasi di
lapangan terdapat sebagian besar warga tidak menggunakan alat pelindung diri saat berangkat ataupun di tempat kerja.
3. Warga kurang memahami tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan saat kerja
Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan kerja.
C. Remaja 1. DS Hasil wawancara dengan ketua karang taruna remaja diwilayah Dusun Branggah/ Blanten Desa Nyatnyono RW 08 didapatkan data sebagai berikut : Ketua karang taruna remaja melalui hasil diskusi kelompok remaja mengemukakan bahwa mayoritas remaja di wilayah RW 08 merokok dan belum pernah diadakan penyuluhan kesehatan dan tatalaksana pada remaja merokok.
2. DS : Hasil wawancara dengan orang tua
remaja diwilayah Dusun Branggah/ Blanten Desa Nyatnyono RW 08 didapatkan data sebagai berikut :Orang tua mengatakan bahwa anak remaja mereka belum mengetahui kesehatan reproduksi.Orang tua mengatakan bahwa kesehatan reproduksi sangat tabu.Hasil wawancara dari Ketua karang taruna remaja mengatakan bahwa :Keaktifan karang taruna remaja dalam bidang kesehatan belum ada.
DO : 1. 46% dari hasil sampel
kuesioner menunjukkan remaja mempunyai kebiasaan merokok
2. 5% dari hasil kuesioner remaja merokok pada usia 21 tahun. sebanyak
3. 21% remaja dari hasil kuesioner menghisap rokok 1- 5 batang / hari
4. 25% remaja dari hasil kuesioner menghisap rokok 6 - 12 batang / hari
DO : 1. 38% Remaja dari hasil
kuesioner tidak mengetahui cara pencegahan PMS.
2. 57% Sikap remaja dari hasil kuesioner
3. Belum mengetahui kesehatan reproduksi.
Perilaku remaja melakukan kebiasaan belum optimalnya tata laksana bagi remaja dengan merokok. merokok diwilayah RW 08 Nyatnyono
Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja diwilayah Dusun Branggah / Blanten Desa Nyatnyono RW 08
Resiko Peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan akibat merokok pada remaja
Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja
5. D. LANSIA 6. 1. Ds :7. Banyak warga yang menderita
penyakit hipertensi.8. Banyak warga yang mengatakan
memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan.
9. 2. Ds:
Sebagian besar warga lansia di RW 8 menderita asam urat.
Ny.H selaku kader lansia mengatakan banyak lansia yang tidak aktif mengikuti posyandu lansia.
E. ANAK USIA SEKOLAH1. DSBranggah yang mempunyai anak usia sekolah mengatakan bahwa sebagian besar pola makan ankanya tidak teratur. -sebagian besar anak usia sekolah di RW 8 Dusun Blanten Branggah mengatakan mengkonsumsi jajanan
Do :Dari hasil kuesioner yang dibagi penyakit hipertensi sebanyak 29,03 % lansia dan dari data puskesmas di Desa Nyatnyono terdapat 59 orang hipertensi esensial dan hipertensi lain 31orang.Dari hasil kuesioner terdapat lansia yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok 6,46 %, minum kopi 23,65 % dan makanan yang mengandung kolestrol 69,89%.
Do:Dari hasil kuesioner banyak lansia yang mederita asam urat sebanyak 21,5 %.Dari hasil wawancara dengan kader lansia Ny. H didapatkan lansia yang aktif menghadiri posyandu lansia sekitar 60 lansia.
DO : Dari analisa kuesioner didapatkan data : 50% mengkonsumsi minuman ringan, 39% mengkonsumsi makanan ringan, dan 11 % lain-lain (coklat, permen, roti). Dari hasil observasi didapatkan
Kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab hipertensi.Kurang pengetahuan lansia dalam perilaku sehat.
Kurang pengetahuan lansia terhadap faktor-faktor penyebab asam urat.Kurangnya kesadaran lansia dalam pemeliharaan kesehatan.
kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat
Resiko terjadinya peningkatan penyakit hipertensi pada lansia di RW 8 Dusun Branggah Blanten desa Nyatnyono
Resiko meningkatnya kejadian penyakit asam urat di RW8 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono kecamatan Ungaran Barat.
Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah
tidak sehat dan tidak tahu cara memilih jenis jajanan yang sehat.
2. DSSebagian besar anak laki-laki usia sekolah di RW 8 Dusun Blanten Branggah mengatakan suka bermain play station. Sebagian besar anak perempuan usia sekolah di RW 8 Dusun Blanten Branggah mengatakan suka bermain gadget (hp).
bahwa dilingkungan TPQ RW 8 tempat anak-anak mengaji, banyak sampah bungkus jajanan berserakan.
DO : Dari analisa kuesioner didapatkan data : 27% suka bermain play station, 18% lompat tali, 4% monopoli, 3% bermain kartu dan 48% lain-lain (gadget, hp). Dari hasil observasi di RW 8 Dusun Blanten Branggah terdapat tempat rental Play station dan ramai oleh anak usia sekolah.
Penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
Resiko gangguan perkembangan perilaku anak
F. LINGKUNGAN
DS
Ibu rt III dan ibu kadus mengatakan pada 1 tahun sebelumnya pernah terjadi kasus DBD
DO :
1. Terdapat vektor berupa nyamuk sebesar 69.09%, kecoa 25 %, lalat 35 %, dan tikus 55 %.
2. Frekuensi pengurasan bak mandi > seminggu sebesar 18.18 %
3. Penggunaan tempat sampah terbuka 41 %.
4. Jarak rumah dengan tempat
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan, sikap yang kurang mendukung kesehatan serta adanya kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Risiko timbulnya penyakit (DBD, diare)
pembuangan sampah < 5 meter 49 %
5. Jarak sumber air dengan septik tank yang < 5 meter 2 %.
6. Penduduk rw viii mempunyai kebiasaan menggantung baju sebesar 76.36 %
7. Kebiasaan penduduk tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air 29 %.
8. Data puskesmas tentang presentase rumah tangga yang ber-phbs menurut kecamatan 84.5 % untuk desa nyatnyono.
9. Hasil observasi di beberapa lingkungan dijumpai adanya genangan air berupa kolam ikan yang belum aktif.
SCORING MASALAH :
SCORING MASALAH :
No. Masalah
Kesehatan
Kriteria Penapisan Jumlah
Sesu
ai d
enga
n pe
ran
pera
wat
kom
unita
s
Res
iko
terja
di
Res
iko
para
h
Pote
nsi u
ntuk
pen
didi
kan
kese
hata
n
Inte
res k
omun
itas
Kem
ungk
inan
dia
tasi
Rel
evan
den
gan
prog
ram
Ters
edia
sum
ber t
empa
t
Ters
edia
sum
ber w
aktu
Ters
edia
sum
ber d
ana
Ters
edia
sum
ber f
asili
tas
Ters
edia
sum
ber S
DM
1. Peningkatan
kejadian merokok
pada usia remaja
Branggah Blanten
diwilayah Desa
nyatnyono
berhubungan
5 5 5 7 5 5 4 4 2 5 5 3 61
dengan belum
optimalnya tata
laksana bagi remaja
dengan merokok
2. Risiko terjadinya
peningkatan
penyakit DBD di
RW 8 dusun
branggah blanten
berhubungan
dengan Kurangnya
penerapan PHBS.
Resiko gangguan
perkembangan
5 5 5 5 3 5 5 5 4 2 5 5 54
3 Risiko tinggi
peningkatan angka
kejadian hipertensi
di Rw 08 dusun
branggah blanten
5 5 5 5 3 5 5 5 4 2 5 5 54
berhubungan
dengan
Kurangnyapengeta
huan dan penyebab
hipertensi serta
kesibukan bekerja .
4 Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan kerja.
5 5 4 5 3 5 5 5 3 2 5 5 52
5 Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 47
6 Resiko terjadinya penningkatan penyakit hipertensipada lansia di Rw 08 Dusun branggah balnten berhubungan dengan kurangnya pengetahuan lansia tentang factor-factor penyebab hipertensi
4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 46
8. Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja berhubungan dengan kurangnnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten desa nyatnyono
5 5 5 3 4 3 4 4 3 2 3 4 45
9. Resiko penurunan status kesehatan
5 5 5 3 4 3 4 4 3 2 3 4 45
anak usia sekolah
10. Resiko meningkatnya pentakit asam urat di RW 08 Dusun Branggah Blannten
4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 43
NODIAGNOSA KOMUNITAS
KRITERIA
SKOR PRIORITAS
A B C D E F
10. Resiko kurangnya pemenuhan ASI pada bayi B/D Kurangnya
pengetahuan ibu tentang perawatan payudara 5 5 7 7 8 5 37 2
11. Resiko terjadinya kesulitan persalilan pada ibu hamil di RW 08 dusun branggah blanten desa nyatnyono. 6 7 7 6 5 5 36 1
TOTAL 11 12 14 13 13 10 73
Keterangan :
A : Kesadaran masyarakat
B : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah
C : Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah
D : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah
E : Beratnya akibat masalah jika masih tetap
F : Cepat masalah teratasi
Skor penilaian : 1 – 10
DIANGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya kesulitan persalilan pada ibu hamil di RW 08 dusun branggah blanten desa nyatnyono.
2. Resiko kurangnya pemenuhan ASI pada bayi B/D Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara.
3. Risiko tinggi peningkatan angka kejadian hipetensi pada dewasa beruhubungan dengan kurangnya pengetahuan, penyebab dan cara mengatasi serta komplikasidari hipertensi.
4. Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Resiko Peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan akibat merokok pada remaja berhubungan dengan perilaku remaja melakukan kebiasaan merokok belum optimalnya tata laksana bagi remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08.
6. Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja Berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08.
7. Resiko terjadinya peningkatan penyakit hipertensi pada lansia di RW 8 Dusun Brangah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya pengetahuan lansia tentang faktor-faktor penyebab terjadinya hipertensi dengan ditandai masih banyak lansia yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok,minum kopi dan mengkonsumsi makanan berkolestrol.
8. Resiko meningkatnya kejadian penyakit asam urat di RW 8 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan Kurangnya kesadaran lansia dalam pemeliharaan kesehatan ditandai dengan masih banyak lansia yang tidak aktif dalam mengikuti posyandu lansia.
9. Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat.
10. Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
11. Risiko timbulnya penyakit (DBD, diare) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan, sikap yang kurang mendukung kesehatan serta adanya kondisi lingkungan yang tidak sehat.
C. PERENCANAAN
No
Dx
Diagnosa
keperawatan
komunitas
Tujuan Rencana intervensi Rencana evaluasi
Jangka panjang Jangka pendek Kriteria Stand
ar
1.1. Resiko Peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan akibat merokok pada remaja berhubungan dengan perilaku remaja melakukan kebiasaan merokok belum optimalnya tata laksana bagi remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08.
Setelah dilakukan intervensi kepe-rawatan selama 3 minggu diharapkan peningkatan kejadian merokok pada remaja menurun, Jangka Panjang (6 bulan ):
1. Tidak terjadinya penyakit akibat dari kebiasaan remaja merokok.
Terciptanya lingkungan remaja yang bersih sehat
Jangka Pendek:Remaja tahu, mau, dan mampu lebih banyak tentang:
a. Pengertian merokok
b. Jenis-jenis perokok.
c. Cara Berhenti Merokok.
d. Penyakit yang timbul karena kebiasaan merokok yang tidak sehat.
e. Meningkatkan Kesadaran diri remaja agar saat merokok tidak didekat perokok
1. Beri penyuluhan pada remaja RW 08 tentang rokok dan penyuluhan tentang beberapa penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok (macam penyakit, penyebab)
2. Motivasi remaja melalui kader atau tokoh masyarakat untuk aktif memelihara lingkungan yang sehat dengan tidak merokok saat ada perokok pasif
3. Koordinasi dengan tokoh masyarakat untuk menyelenggaraka lingkungan remaja yang bersih dan sehat.
4. Berikan penjelasan dampak akibat dari kebiasaan merokok khususnya pada saluran
Verbal
Psikomotor
-.
.
2.
lingkungan
pasif. pernafasan (Bronkitis kronis , asma )
5. Motivasi orang tua remaja atau keluarga remaja, bahwa lingkungan yang sehat sangat mempengaruhi remaja.
6. Menampilkan beberapa video animasi tentang dampak dari merokok untuk menarik simpati para remaja
Rujuk segera apabila ada anggota remaja yang menunjukkan gejala dari penyakit
3. Risiko tinggi
peningkatan
angka
kejadian
hipertensi di
RW 8
dusunbrangg
ahblantenber
hubunganden
ganKurangny
apengetahuan
dan penyebab
dari
hipertensi
serta
kesibukan
Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 2 kali
pertemuan
diharapkan
dalam 1
minggu
warga Rw08
dusun
branggah
blanten
memahami
pengertian ,
penyebab ,
Setelahdilakukaninter
vensikepe-
rawatanselama2mingg
udiharapkan dalam
kurun waktu 6 bulan
angka peningkatan
kejadian hipertensi
diwarga rw08 dusun
branggah blanten
tidak terjadi dengan
KH :
1. Tidakterjadinyapen
ingkatan angka
kejadian hipertensi
pada warga rw 08
dusun branggah
1. Memberikan penyuluhan
padawarga RW 8 tentang
hipertensi ,
2. Motivasimasyarakatuntuk
melakukankegiatan
olahraga di pagi hari atau
sore hari minimal 1x
seminggu .
3. Memberikan diet pada
warga yang beresiko
terkena hipertensi .
Koordinasidengantokohmasyarakatuntukmenyelenggarakanolahraga atau senam bareng pada warga rw 08 dusun branggah
Verbal
psikomotor
Psikomotor
1. Beberapa
warga
memaham
i dan
mampume
njelaskant
entanghip
ertensi
dan
bahaya
komplikas
i
hipertensi
berat .
2. Masyarak
attermotiv
bekerja . cara
mengatasi
dan
mencegah
serta
komplikasi
dari
hipertensi
dengan KH :
1. Masyarakat
memahami
tentang
pengertian ,penye
bab , cara
mengatasi dari
hipertensi dan
bahaya
komplikasi
hipertensi .
2. Masyarakat Rw
08 branggah
blanten
blanten .
2. Persentase
hipertensi 1-5%
blanten asiuntukb
erolahraga
, dan
melakuka
n olahraga
pada pagi
ataupun
sore hari .
3. Masyarak
at
mengerti
diet pada
hipertensi
.
mengatakan
sudah tidak
mengeluh
hipertensi .
4. Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan kerja.
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 2 hari
di harapkan
dalam kurun
waktu 1
minggu tidak
terjadi resiko
penyakit
pada warga
rw08 dusun
branggah
blanten yang
bekerja
sebagai
Setelah di
lakukan
intervensi
selama 2
minggu di
harapkan
dalam kurun
waktu 6 bulan
tidak terjadi
penyakit pada
warga rw08
dusun
branggah
blanten yang
bekerja
sebagai buruh
- Memberikan penyuluhan
tentang pentingnya
menggunakan alat
pelindung diri saat
bekerja.
Meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya APD .
Verbal
Psikomotor
1. Warga
memahami
tentang
pentingnya
kesehatan
saat kerja.
2. Warga
memakai
alat
pelindung
diri saat
berangkat
serta
bekerja.
buruh dengan
KH :
1. Warga
mengetahui
tentang
pentingnya
kesehatan dan
keselamatan saat
kerja
2. Warga
menggunakan
alat pelindung
diri saat bekerja
Warga mengatakan memahami tentang bahaya dari tidak menggunakan alat pelndung diri saat kerja
dengan KH :
1. Waga tidak
beresiko terkena
penyakit yang
berhubungan
dengan
pekerjaannya.
Warga dapat menjaga kesehatan dan keselamatan diri aat kerja.
5. Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan anak usia sekolah dapat mengurangi frekuensi penggunaan media elektronik, dan dalam waktu kurun 6 tidak terjadi penyimpangan tumbuh kembang anak usia sekolah sesuai dengan tahap tugas perkembangan anak usia
Orang tua dan anak mengetahui dampak buruk penggunaan media elektronik yang berlebihan pada anak serta orang tua dapat membatasi penggunaan media elektronik untuk anak sehingga anak tidak tergantung lagi dengan media elektronik sebagai kebiasaan bermain anak.
Memberikan Pendidikan kesehatan terkait dampak negatif penyalahgunaan media elektronik.
Kognitif 80% Ibu dan anak usia sekolah di RW 8 mengetahui tentang:
- Dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan
- Cara mengatasi anak yang sudah kecanduan gadget
Cara mencegah anak agar tidak kecanduan gadget.
sekolah.
6. Resiko
terjadinya
peningkatan
penyakit hipertensi
pada lansia di RW
8 Dusun Brangah
Blanten Desa
Nyatnyono
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan lansia
tentang faktor-
faktor penyebab
terjadinya
hipertensi.
Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
selama lebih dari
6 bulan
diharapkan tidak
terjadi peningkatan
angka kejadian
hipertensi pada
lansia di wilayah
RW 08 Dusun
Branggah Blanten
Desa Nyatnyono.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 kali
pertemuan
diharapkan:
a. Pengetahuan
Lansia tentang
penyakit
Hipertensi
meningkat.
b. Masyarakat mampu mengidentifikasi perilaku atau kebiasaan yang baik untuk kesehatan.
Mandiri :
1. Lakukan penyuluhan
tentang diet Hipertensi
dan demonstrasi
pembuatan jus belimbing
2. Ajak lansia melakukan
senam hipertensi
bersama.
Kognitif dan psikomotor
psikomotor
1. 80 %
lansia
memaha
mi dan
mengerti
tentang :
a. Makan
an
yang
dianjur
kan
bagi
pender
ita
Hipert
ensi
b. Makan
an
yang
harus
dihind
ari
pender
ita
Hipert
ensi.
c. Manfa
at
menaat
i diit
hiperte
nsi.
d. Bahay
a tidak
mentaa
ti diit
hiperte
nsi.
2. 75% lansia
dapat meniru
dan
memahami
tentang :
a.
Pentingn
ya senam
hipertensi
pada
lansia,
b.
Cara/gera
kan
senam
hipertensi
yang
benar,
c.
Manfaat
senam
hipertensi
.
3. 80%
lansia dapat
memahami
tentang:
a.
Pentingn
ya
pemeriks
aan tekan
darah.
b.
Batasan
tekanan
darah
normal
lansia.
c.
manfaat
pemeriks
aan rutin
tekanan
darah.
81. Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja Berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan remaja mampu mengetahui tentang kesehatan reproduksi di wilayah Branggah/ Blanten Desa Nyatnyono RW 08Jangka Pendek: Setelah dilakukan tindakan selama 2 minggu
Jangka Panjang (6 bulan ):
2. Berjalannya kelompok remaja memebntuk program Pelayanan konseling membentuk remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat, menghindari resiko TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA), dan masalah PMS
-
1. Berikan penyuluhan pada remaja diwilayah Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08 tentang pentingnya memperhatikan dan mengenal masalah
2. kesehatan reproduksi yaitu :
Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja dapat di kelompokan sebagai berikut:
a. kehamilan tak dikehendaki
b. Masalah PMS, termasuk
- Masyarakat dan remaja mampu mengenal masalah kesehatan pada remaja
- Remaja mampu menyebutkan masalah kesehatan reproduksi
- Kelompok remaja dan seluruh remaja mampu membentuk program –
diharapkan :
Remaja RW 08 mampu mengidentifikasi masalah sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi
1. Terbentuk kelompok remaja di RW 08 sebagai wadah kegiatan bagi remaja
infeksi HIV/AIDSc. Tindak kekerasan seksual,
seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan transaksi seks komersil.
d. Pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja, berupa pembekalan ilnu pengetahuan diantaranya :
- Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja
- Proses reproduksi yg bertanggung jawab
- Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan
- Persiapan pra nikahKehamilan dan persalinan, serta cara Pencegahannya
3. Kolaborasi dengan pihak puskesmas untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pada remaja.
program masalah kesehatan reproduksi
- Kelompok Remaja mampu merencanakan kegiatan bagi remaja tentang Remaja mampu menyebutkan perubahan yang terjadi pada kesehatan reproduksi
9. Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan
Setelah dilakukan intervensi kepe-rawatan selama 2 minggu diharapkan
7. Ibu dan anak dapat membedakan, mimilih makanan yang sehat.
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan sehat dan tidak sehat pada ibu dan anak
1. Kognitif 1. 80% Ibu dan anak usia sekolah di
dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat
Resiko meningkatnya kejadian penyakit
anak usia sekolah dapat membedakan makanan yang sehat dan tidak sehat dan dalam kurun waktu (6 bulan) : tidak ada anak usia sekolah yang terserang penyakit diare, sakit gigi dan types.
8. Ibu dapat membuat bekal yang menarik dan sehat sebagai alternatif agar anak tidak jajan sembarangan.
Anak dapat ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
sekolah.2. Memberikan motivasi agar
anak tidak jajan sembarangan dan demonstrasi untuk menyiapkan bekal yang sehat untuk anak sekolah.
Mengadakan kegiatan kerja bakti dengan anak usia sekolah di TPQ wilayah RW 8
2. Afektif & Psikomotor
3. Psikomotor
RW 8 mengetahui tentang:
-Definisi makanan sehat untuk tumbuh kembang anak usia sekolah
-Dampak negatif mengkonsumsi jajanan sembarangan
-Cara memilih jajanan yang sehat.
2. 80% Ibu dapat mempraktikkan cara menyiapkan bekal yang sehat untuk anak sekolah.
80% anak usia sekolah ikut
asam urat di RW8 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan Kurangnya kesadaran lansia dalam pemeliharaan kesehatan ditandai dengan masih banyak lansia yang tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin.
.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan masyarakat mampu mela-kukan perawatan pada warga lansia di wilayah RW 8.
Jangka Panjang (6 bulan):
1. Berjalannya posyandu lansia dalam mengadakan tes kadar asam urat secara optimal.
2. Masyarakat mampu memelihara kesehatan lansia dengan melakukan pemeriksaan rutin.
Jangka Pendek: Setelah dilakukan tindakan keperawatan:
1. Masyarakat RW 8 mampu mengidentifikasi masalah kesehatan pada lansia.
2. Masyarakat mampu mengidentifikasi rencana tindakan keperawatan pada lansia.
3. Terbentuk kelompok lansia di RW 8 sebagai wadah kegiatan bagi lansia.
- Tokoh-tokoh masyarakat RW 8 Dusun Branggah Blanten
- Pokjakes RW 8 Dusun Branggah Blanten
Seluruh usia lanjut di RW 8 Dusun Branggah Blanten
Verbal
berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti
- Masyarakat dan lansia mampu mengenal masalah kesehatan pada lansia.
- Masyarakat dan lansia mampu menyebutkan masalah kesehatan pada lansia.
- Masyarakat dan lansia mampu membentuk kelompok lansia.
Psikomo-tor - Masyarakat dan lansia mampu merencanakan kegiatan bagi lansia.
- Masyarakat dan lansia mampu mengelola kelompok lansia yang telah terbentuk.
- Lansia mampu menyebutkan perubahan – perubahan yang terjadi pada lansia.
- Lansia mampu menjelaskan pentingnya pembentuk
an kelompok lansia.
Masyarakat dan lansia mau mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang diadakan.
10 Resiko kurangnya
pemenuhan ASI
pada bayi di RW
08 Dusun
Branggah Blanten
Desa Nyatnyono
berhubungan
dengan Kurangnya
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x3 minggu
diharapkan bayi
dapat terpenuhi
kebutuhan ASI
Setelah dilakukan tindakan selama 1x3 minggu diharapkan ibu menyusui di RW 08 Dusun branggah blanten desa nyatnyono
MANDIRI :
- Menjelaskan tujuan perawatan payudara
- Menjelaskan langkah-langkah perawatan payudara
- Mendemostrasikan cara perawatan payudara
Kognitif
Kognitif
Psikomotor
- 75% ibu-ibu yang mempunyai bayi dan yang menyusui mampu melaksanakan bresker
pengetahuan ibu
tentang perawatan
payudara
dapat mengetahui:
1. Cara perawatan payudara
2. Manfaat dan tujuan perawatan payudara
KELOMPOK
- Lakukan kolaborasi dengan kelompok untuk melaksaan pemeriksaan antropometri pada bayi
75%
ibu-
ibu
yang
memp
unyai
bayi
dan
ibu
yang
meny
usui
bayin
ya
memil
iki
pengu
kuran
antrop
ometr
i
norma
l
11. Resiko
terjadinya
kesulitan
persalilan
pada ibu
hamil di RW
08 dusun
branggah
blanten desa
nyatnyono
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 1 x 3
minggu, diharapkan
ibu hamil mengerti
tata cara senam
hamil di RW 08
Dusun Branggah
Blanten Desa
nyatnyono
Kecamatan Ungaran
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
1 x 3 minggu,
diharapkan.
a. Ibu hamil
mengetahui akan
pentingnya senam
hamil
b. Ibu hamil mampu
menjawab
pertanyaan yang di
berikan tekait
masalah yang akan
timbul jika tidak
melakukan senam
Mandiri :
1. Memberikan penyuluhan
tentang pengetahuan
senam hamil
2. Memberikan penyluhan
tentang pentingnya cara
senam hamil
3. Anjurkan pada ibu hsmil
untuk selalu
memperhatikan
kesehatannya.
4. Anjurkan ibu hamil untuk
melakukan senm hamil
secara mandiri
5. memberikan demonstrasi
tentang cara senam hamil
Kognitif
Afektif
Psikomotor
80 %
ibu
hamil
bisa
melak
ukan
senam
hamil
secara
mandi
ri
mend
emost
rasika
n cara
senam
hamil
Ibu hamil bisa melakukan secara mandiri untuk melakukan senam hamil.
hamil
yang
baik
dan
benar
POA.
No Diagnosa
Keperawatan
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Jawab
1. 2. Resiko Peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan akibat merokok pada remaja berhubungan dengan perilaku remaja melakukan kebiasaan
Mandiri
a. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok.
b. Lakukan pemutaran video animasi bahaya merokok
Remaja diwilayah Branggah/ Blanten Desa Nyatnyono RW 08
Sabtu, 16.00 Madin rt 06 Dusun Branggah
Fatmawati
merokok belum optimalnya tata laksana bagi remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08.
Kelompok
a. Lakukan penyuluhan PKHS (Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat ) terhadap remaja
b. Lakukan pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan.
Kerjasama
a. Lakukan kerjasama lintas sektor yaitu tokoh agama setempat dalam pendidikan spiritual.
b. Lakukan kerjasama lintas program seperti puskesmas yaitu pelaksanaan PKPR (Pelayanan kesehatan peduli remaja) dengan
a. Remaja diwilayah RW 08
b. Kader Remaja
a. Tokoh agama
Puskesmas setempat
memberikan KIE, konseling dengan mengadakan kegiatan FGD (Focus Group Discussion/diskusi kelompok terarah ) diantara remaja, tentang dampak merokok bagi kesehata individu maupun orang disekitar.
2.
Risiko terjadinya peningkatan penyakit DBD di RW 8 dusun branggah blanten berhubungan dengan Kurangnya penerapan PHBS
1. Memberikan KIE
pada pokjakes RW 8
tentang pentingnya
penerapan PHBS
2. Memberi motivasi
3. masyarakat untuk
melakukan
pemberantasan
jentik-jentk nyamuk
dengan
2. Tokoh-tokoh
masyarakat RW 8
Dusun branggah
blanten
3. Pokjakes RW 8
Dusun branggah
blanten
Seluruh warga RW 8 Dusun branggah blanten
Minggu Madin Rt 06 Dusun Branggah
Mahasiswa I Wayan WiriawanSuharsoyo Bambang Endang Dwi R
menggunakan bubuk
abate, menguras bak
mandi seminggu
sekali
4. Memberikan
kesadaran pada
masyarakat untuk
tidak menggantung
baju setelah dipakai.
1. Koordinasi
dengan tokoh
masyarakat
untuk
menyelenggarak
an kerja bakti
membersihkan
tempat yang
terdapat
genangan air dan
lingk,sekitar
3 Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat
Memberikan Pendidikan kesehatan terkait dampak negatif penyalahgunaan media elektronik (gadget) yang berlebihan.
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan sehat dan tidak sehat pada ibu dan anak sekolah.
2. Memberikan motivasi agar anak tidak jajan sembarangan dan demonstrasi untuk menyiapkan bekal yang sehat untuk anak sekolah.
Ibu dan anak usia sekolah
Ibu dan anak usia sekolah
Sabtu, 19 Des 2015
Jam 15.30
Sabtu, 19 Des 2015
Jam 15.30
Lingkungan RW 8 Dusun
Branggah.
Lingkungan RW 8 Dusun
Branggah.
Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo
Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo
Endah Zuni Astutik
Endah Zuni Astutik
4 Risiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi di
1. Memberikanpenyulu
han padawarga RW
8 tentangpengertian
dan penyebab serta
Warga 1. Balaiperte
muan di
RW 8
Lingkungan
Mahasiswa PSK
1. Moh.Edi Fajri
Yayuk Ernawati
Rw 08 dusun branggah blanten berhubungandenganKurangnyapengetahuan dan penyebab hipertensi serta kesibukan bekerja
komplikasi
hipertensi .
2. Motivasimasyarakat
untukmelakukankegi
atan olahraga di pagi
hari atau sore hari
minimal 1x
seminggu .
3. Memberikan diet
pada warga yang
beresiko terkena
hipertensi .
Koordinasidengantokohmasyarakatuntukmenyelenggarakanolahraga atau senam bareng pada warga rw 08 dusun branggah blanten
RW 8
5 Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh
1. Memberikan
penyuluhan tentang
pentingnya
menggunakan alat
1. Balaiperte
muan di
RW 8
Lingkungan
Mahasiswa PSK 1.Moh.Edi Fajri
Yayuk Ernawati
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan kerja.
pelindung diri saat
bekerja.
2. Meningkatkan
pengetahuan warga
tentang pentingnya
APD .
RW 8
6 Resiko
terjadinya
peningkatan
penyakit
hipertensi
pada lansia di
RW 8 Dusun
Brangah
Blanten Desa
Nyatnyono
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama lebih dari 6
bulan diharapkan
tidak terjadi
peningkatan angka
kejadian hipertensi
pada lansia di wilayah
RW 08 Dusun
Branggah Blanten
Desa Nyatnyono.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 kali pertemuan
diharapkan:
b. Pengetahuan
Lansia tentang
penyakit
Hipertensi
meningkat.
b. Masyarakat mampu mengidentifikasi perilaku atau
Mandiri :
3. Lakukan
penyuluhan
tentang diet
Hipertensi dan
demonstrasi
pembuatan jus
belimbing.
Kognitif dan
psikomotor
Mahasiswa 1. 80 % lansia
memahami
dan
mengerti
tentang :
e. Makanan
yang
dianjurkan
bagi
penderita
Hipertensi
f. Makanan
yang harus
dihindari
lansia tentang
faktor-faktor
penyebab
terjadinya
hipertensi.
kebiasaan yang baik untuk kesehatan.
4. Ajak lansia
melakukan
senam
hipertensi
bersama.
Kerjasama:
Bekerjasama lintas program dengan posyandu lansia dalam melakukan pemeriksaa
psikomotor
penderita
Hipertensi.
g. Manfaat
menaati
diit
hipertensi.
h. Bahaya
tidak
mentaati
diit
hipertensi.
2. 75% lansia
dapat meniru dan
memahami
tentang :
a. Pentingnya
senam
hipertensi
pada lansia,
b.
n tekanan darah.
Cara/gerakan
senam
hipertensi
yang benar,
c. Manfaat
senam
hipertensi.
3. 80% lansia
dapat memahami
tentang:
a. Pentingnya
pemeriksaan
tekan darah.
b. Batasan
tekanan darah
normal
lansia.
c. manfaat
pemeriksaan
rutin tekanan
darah.
7.2. Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja Berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono RW 08
Mandiri
a. Memberikan penyuluhan tentang dampak masalah kesehatan reproduksi
b. Lakukan penyuluhan dengan metode sosialisasi adalah dengan memberikan informasi kesehatan reproduksi tentang PMS
Kelompok a. Lakukan
pendekatan kepada keluarga yang mempunyai remaja dengan mengembangkan kelompok Bina Keeluarga Remaja (BKR)
Remaja diwilayah Branggah/ Blanten Desa Nyatnyono RW 08
Remaja, kader remaja dan orang tua remaja.
Hasbiani
Kerjasama
Lakukan kerjasama lintas program seperti puskesmas yaitu pelaksanaan PKPR (Pelayanan kesehatan peduli remaja) dengan memberikan penyuluhan mengadakan kegiatan FGD (Focus Group Discussion/diskusi kelompok terarah ) tentang kesehatan reprodukssi.
8. Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan sehat dan tidak sehat pada ibu dan anak sekolah.
4. Memberikan motivasi agar anak tidak jajan sembarangan dan
Anak sekolah Sabtu, 19 Des 2015
Jam 15.30.
Lingkungan RW 8 Dusun Branggah.
Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo.
Hapsari Wulandar
makanan yang sehat.
Resiko meningkatnya kejadian penyakit asam urat di RW 8 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan Kurangnya kesadaran lansia dalam pemeliharaan kesehatan
demonstrasi untuk menyiapkan bekal yang sehat untuk anak sekolah.
Mandiri
1. Pendidikan
kesehatan tentang
diet asam urat.
2. Demonstrasi cara
menangani penyakit
Asam urat dengan
jus jambu.
Kerjasama
Membantu posyandu lansia dalam pemeriksaan asam urat
Lansia Dusun
Branggah/Blanten
Lansia Dusun
Branggah/Blanten
Lansia Dusun
Branggah/Blanten
Khoiurunniam ahmad
9. Resiko
kurangnya
pemenuhan
ASI pada bayi
di RW 08
Dusun
Branggah
Blanten Desa
Nyatnyono
berhubungan
dengan
Kurangnya
pengetahuan
ibu tentang
perawatan
payudara
Mandiri :
- Menjelaskan tujuan perawatan payudara
- Menjelaskan langkah-langkah perawatan payudara
- Mendemostrasikan cara perawatan payudara
KELOMPOK
- Lakukan kolaborasi dengan kelompok untuk melaksaan pemeriksaan antropometri pada bayi
-
Semua
ibu
menyusui
dan
bayinya
di RW 08
dusun
branggah
blanten
desa
nyatnyon
o
Mahasiswa Nurma afriliana
ulva
11 Risiko penurunan
Mandiri :
1. Memberikan
Semua ibu hamil di RW 08 dusun
Mahasiswa Rifqi Subekti
derajat kesehatan masyarakat di RW 8 dusun branggah blanten berhubungan dengan Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.
penyuluhan tentang
pengetahuan senam
hamil
6. Memberikan
penyluhan tentang
pentingnya cara
senam hamil
7. Anjurkan pada ibu
hsmil untuk selalu
memperhatikan
kesehatannya.
8. Anjurkan ibu hamil
untuk melakukan
senm hamil secara
mandiri
9. memberikan
demonstrasi tentang
cara senam hamil
branggah blanten desa nyatnyono
IMLEMENTASI
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : 1. Fatmawati
Kelompok : 8 (Delapan)
Tempat praktik :Dusun Branggah/Blanten, Desa Nyatnyono RW 08
Masalah komunitas :1. Bahaya merokok bagi remaja
A. Diagnosis keperawatan
1. Resiko Peningkatan angka kejadian gangguan kesehatan akibat merokok pada remaja berhubungan dengan perilaku remaja
melakukan kebiasaan merokok belumoptimalnya tata laksana bagi remaja diwilayah Dusun Branggah/Blanten Desa Nyatnyono
RW 08.
B. Jenis Implementasi
1. Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok.
2. Lakukan pemutaran video animasi bahaya merokok
C. Tujuan Implementasi
Remaja tahu, mau,dan mampu lebih banyak tentang Pengertian merokok, jenis-jenis perokok, cara berhenti merokok, Penyakit yang
timbul karena kebiasaan merokok yang tidaks ehat, meningkatkan Kesadaran diri remaja agar saat merokok tidak didekat perokok
pasif.Tidak terjadinya penyakit akibat dari kebiasaan remaja merokok, terciptanya lingkungan remaja yang bersih sehat.
D. Keterkaitan tujuan dengan penanganan diagnosis
Diharapkan para remaja dapat mengurangi frekuensi kebiasaan merokok, dan meningkatnya kesadaran diri remaja agar tidak merokok
didekat perokok pasif, remaja mengetahui komplikasi akibat dari kebiasaan remaja merokok, terciptanyalingkungan remaja yang sehat.
E. Sasaran
Para remaja Dusun Branggah/Blanten RW 08
F. Waktu dan tempat
Sabtu 19 Desember 2015Pukul 16.00 WIB
Madin RT 06 Dusun Branggah
G. Evaluasi/Hasil tindakan
1. Sebanyak 46% dari hasil sampel kuesioner yang menunjuk kan remaja mempunyai kebiasaan merokok mengetahui bahaya merokok.
2. Para remaja sangat antusias dalam penyuluhan dalam pemutaran video animasi bahaya merokok.
3. Pihak kader remaja sangat mendukung dan ikut membantu dalam program kesehatan remaja
H. Kendala/hambatan
Kendala yang kami hadapi saat implementasi adalah kendala cuaca,kurang tepat waktu, kurangnya jumlah remaja yang hadir.
Lampiran :
1. Daftar hadir
2. Foto kegiatan
3. Sap dan materi
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Moh.Edi Fajri dan Yayuk Ernawati
Kelompok : 8 (Delapan)
Tempak Praktik : Dusun Branggah / Blanten, Desa Nyatnyono Kec. Ugaran Barat
Masalah Komunitas/ Kelompok Risiko : Dewasa
A. Diagnosa Keperawatan
Risiko tinggi peningkatan angka kejadian hipetensi pada dewasa di dusun branggah blanten Rw 08 nyatnyono beruhubungan dengan
kurangnya pengetahuan, penyebab dan cara mengatasi serta komplikasi dari hipertensi.
B. Jenis Implementasi
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,penyebab dan cara mengatasi serta komplikasi dari hipertensi .
b. Memberikan diiet hipertensi untuk pencegahan hipertensi kronis .
c. Demonstrasi senam hipertensi sebagai penanganan alami untuk mengurangi penyakit hipertensi .
C. Tujuan Implementasi
Diharapkan tidak terjadi peningkatan angka kejadian hipertensi pada dewasa diDusun Branggah Blanten Rw 08 Desa Nyatnyono .
D. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
a. Pengetahuandewasa tentang penyakit Hipertensi meningkat.
b. Masyarakat mampu mengidentifikasi perilaku atau kebiasaan yang baik untuk kesehatannya terutama pada penyakit hipertensi .
E. Sasaran Masyarakat
Bapak dan Ibu warga dusun Branggah Blanten Rw 08 desa Nyatnyono .
F. Waktu dan Tempat
Waktu : Minggu, 13 Desember 2015
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Madin dusun Branggah Rw 08 Nyatnyono
G. Evaluasi / Hasil Tindakan
1. 80 % Dewasa dusun Branggah Blanten Rw 08 Nyatnyono memahami dan mengerti tentang :
a. Pengertian dari penyakit Hipertensi .
b. Penyebab dari penyakit Hipertensi .
c. Komplikasi dari penyakt Hipertensi .
d. Cara megatasi penyakit Hipertensi .
2. 80 % Dewasa dapat mengetahui dan memahami tentang :
a. Diiet penyakit hipertensi
b. Makanan yang dianjurkan pada resiko dan penderita penyakit hipertensi .
c. Makanan yang harus dihindari pada resiko dan penderita penyakit hipertensi .
3. 80% Dewasa dapat mengetahui tentang:
a. Manfaat senam Hipertensi .
b. Langkah langkah senam Hipertensi
H. Kendala / Hambatan
1. Keadaan cauca yang hujan menghambat kehadiran beberapa orang dewasa warga dusun Branggah Blanten Rw 08 desa
Nyatnyono .
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGARAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : 1.I Wayan Wiriawan (010112a041)
2. Suharsoyo Bambang. W.M (010112a098)
3.Endang Dwi Rahayu (010112a028)
Kelompok : Delapan
Tempat Praktik : Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono Kec. Ungaran Barat..
Masalah Komunitas/ Kelompok Resiko : Kelompok Lingkungan
a) Diangnosis Keperawatan
Risiko timbulnya penyakit (DBD, diare) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan, sikap yang kurang mendukung kesehatan serta adanya kondisi lingkungan yang tidak sehat
b) Jenis implementasi1.Penyuluhan lingkungan sehat.
2.Penyuluhan demam berdarah.3.6 langkah cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar.
c) Tujuan Implementasi1. Warga dusun Branggah Blanten dapat mengetahui tentang lingkungan sehat.2. Warga Dusun Branggah Blanten mengert cara pencegahan dan penanganan penyakit demam berdarah.3. Waraga dusun baranggah Blanten dapat mengeetahui cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dan dapat mempraktikkan
CTPS dalam kehidupan sehari-hari, sesuai waktu yang ditentukan.
d) Keterkaitan tujuan dengan penagganan diagnosisDiharapkan waraga dusun Branggah Blanten dapat melakukan dan menrapkan kehidupan kesehatan lingkungan sehingga nantinya, masyarakat
e) Sasaran masyarakat Warga masyarakat Dusun Branggah RW 08, Perwakilan masyarakat Ibu-ibu PKK, Rt 01, 02, dan 06.
f) Waktu dan tempat Hari Minggu 13 Desember 2015, Pukul 14.00 WIB Madin Rt 06/ 08 Dusun Brangggah.
g) Evaluasi/ Hasil tindakan 1.Masyarakat dusun Branggah/Blanten dapat mengetahui tentang lingkungan sehat dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.Masyarakat Dusun Branggah Blanten dapat mengetahui dan melkukan pencegahan serta penatalaksanaan tentang penyakit demam berdarah3.Masyarakat/ ibu-ibu PKK dapat melakukan 6 gerakan cuci tangan baik dan benar secara bersama-sama, mengetahui apa itu cuci tangan, tujuan cuci tangan, serta waktu cuci tangan.
h) Kendala/ hambatanKendala yang kami hadapi saat implementasi adalah keterbatasan waktu, yang hanya 5 menit saja sehingga, kurang efektif jika perwakilan masyarakat dalam demonstrasi pada saat itu juga.
Lampiran :
1. Daftar hadir 2. Foto kegiatan 3. Sap dan materi ( Sudah Dikumpulkan beserta format nilai ujian pada tgl 13 Desember 2015 )
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Moh.Edi Fajri dan Yayuk Ernawati
Kelompok : 8 (Delapan)
Tempak Praktik : Dusun Branggah / Blanten, Desa Nyatnyono Kec. Ugaran Barat
Masalah Komunitas/ Kelompok Risiko : Dewasa
I. Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya penyakit pada warga yang bekerja sebagai buruh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akan
keselamatan dan kesehatan kerja.
J. Jenis Implementasi
d. Berikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan dan keselamatan pada pekerja buruh .
K. Tujuan Implementasi
Diharapkan tidak terjadi peningkatan terdajinya penyakit pada dewasa didusun Branggah Blanten Rw 08 Desa Nyatnyono .
L. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
c. Pengetahuandewasa tentang kesehatan dan keselamatan pada pekerja meningkat.
M. Sasaran Masyarakat
Bapak dan Ibu warga dusun Branggah Blanten Rw 08 desa Nyatnyono .
N. Waktu dan Tempat
Waktu : Minggu, 20 Desember 2015
Jam : 20.00 WIB
Tempat : Rumah pak Rt 01 dusun Branggah Rw 08 Desa Nyatnyono
O. Evaluasi / Hasil Tindakan
4. 80 % Dewasa dusun Branggah Blanten Rw 08 Nyatnyono memahami dan mengerti tentang :
a. Kesehatan dan keselamatan dalam bekerja .
P. Kendala / Hambatan
2. Keadaan cauca yang hujan menghambat kehadiran beberapa orang dewasa warga dusun Branggah Blanten Rw 08 desa
Nyatnyono .
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Khoirunni’am Ahmad
Era Setiawati
Kelompok : 8 (Delapan)
Tempak Praktik : dusun Branggah / Blanten, Desa Nyatnyono Kec. Ugaran Barat
Masalah Komunitas/ Kelompok Risiko : Lansia
Q. Diagnosa Keperawatan :
Resiko meningkatnya kejadian penyakit asam urat di RW 8 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan
Kurangnya kesadaran lansia dalam pemeliharaan kesehatan.
R. Jenis Implementasi :
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang faktor penyebab asam urat
f. Demonstrasi pembuatan jus jambu sebagai obat herbal untuk mengurangi penyakit asam urat.
g. Melakukan kerjasama lintas program dengan posyandu lansia dalam mengadakan cek asam urat.
S. Tujuan Implementasi.
Diharapkan tidak terjadi peningkatan angka kejadian hipertensi pada lansia di wilayah RW 08 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono
T. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis.
d. Pengetahuan Lansia tentang penyakit Hipertensi meningkat.
e. Masyarakat mampu mengidentifikasi perilaku atau kebiasaan yang baik untuk kesehatan.
U. Sasaran Masyarakat
Warga Lansia dusun Branggah / Blanten
V. Waktu dan Tempat
Waktu : Minggu, 13 des,201t. 08.15 WIB
Tempat : Masjid roudlotul abidin, Blanten.
W. Evaluasi / Hasil Tindakan
2. 80 % Lansia memahami dan mengerti tentang :
a. Makanan yang dianjurkan bagi penderita asam urat.
b. Makanan yang harus dihindari penderita asam
c. Manfaat menaati diit asam urat.
d. Bahaya tidak mentaati diit asam urat
3. 80 % lansia dapat mengetahui dan memahami tentang :
a. Cara pembuatan jus jambu.
b. kandungan dalam jus jambu.
c. Manfaat jus jambu bagi penderita asam urat.
4. 80% lansia dapat memahami tentang:
a. Pentingnya pemeriksaan asam urat.
b. Batasan normal asam urat bagi pria dan wanita
c. manfaat pemeriksaan rutin asam urat.
X. Kendala / Hambatan
- Masyarakat tidak hadir tepat waktu
- Kurangnya minat lansia RW 8 untuk mengikuti kegiatan
- Letak kegiatan lumayan jauh.
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Endah Zuni Astutik
Kelompok : 8
Tempat Praktik : Rw 8 Dusun Blanten Branggah, Desa Yatyono
Masalah Komunitas/Kelompok Risiko : Anak Usia Sekolah
A. Diagnosis Keperawatan
Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
B. Jenis Implementasi
Pengkes “Mencegah anak sekolah Kecanduan Gadget”
C. Tujuan Implementasi
Orang tua dan anak mengetahui dampak buruk penggunaan media elektronik yang berlebihan pada anak serta orang tua dapat membatasi penggunaan media elektronik untuk anak sehingga anak tidak tergantung lagi dengan media elektronik sebagai kebiasaan bermain anak.
D. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan anak usia sekolah dapat mengurangi frekuensi penggunaan media elektronik, dan tidak terjadi penyimpangan tumbuh kembang anak usia sekolah sesuai dengan tahap tugas perkembangan anak usia sekolah.
E. Sasaran Masyarakat
Orang tua yang mempunyai anak usia sekolah di Rw 8 Dusun Blanten Branggah
F. Waktu dan Tempat
Sabtu, 19 Desember 2015 pukul 20.00 WIB di Kediaman Bp Solekhan (acara selapanan) Rt 1 Dusun Blanten Branggah
G. Evaluasi/Hasil Tindakan
80% orang tua yang hadir dapat menyebutkan :
- Dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan- Cara mengatasi anak yang sudah kecanduan gadget- Cara mencegah anak agar tidak kecanduan gadget.
H. Kendala/Hambatan
- Masyarakat tidak hadir tepat waktu
- Sempat terjadi konslet listrik, sehingga penggunaan media elektronik sebagai sarana pengkes terganggu.
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Endah Zuni Astutik
Kelompok : 8
Tempat Praktik : Rw 8 Dusun Blanten Branggah, Desa Yatyono
Masalah Komunitas/Kelompok Risiko : Anak Usia Sekolah
I. Diagnosis Keperawatan
Resiko gangguan perkembangan perilaku anak berhubungan dengan penggunaan media elektronik yang tidak tepat dan berlebihan.
J. Jenis Implementasi
Pengkes “Mencegah anak sekolah Kecanduan Gadget”
K. Tujuan Implementasi
Orang tua dan anak mengetahui dampak buruk penggunaan media elektronik yang berlebihan pada anak serta orang tua dapat membatasi penggunaan media elektronik untuk anak sehingga anak tidak tergantung lagi dengan media elektronik sebagai kebiasaan bermain anak.
L. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan anak usia sekolah dapat mengurangi frekuensi penggunaan media elektronik, dan tidak terjadi penyimpangan tumbuh kembang anak usia sekolah sesuai dengan tahap tugas perkembangan anak usia sekolah.
M. Sasaran Masyarakat
Orang tua yang mempunyai anak usia sekolah di Rw 8 Dusun Blanten Branggah
N. Waktu dan Tempat
Sabtu, 19 Desember 2015 pukul 20.00 WIB di Kediaman Bp Solekhan (acara selapanan) Rt 1 Dusun Blanten Branggah
O. Evaluasi/Hasil Tindakan
80% orang tua yang hadir dapat menyebutkan :
- Dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan- Cara mengatasi anak yang sudah kecanduan gadget- Cara mencegah anak agar tidak kecanduan gadget.
P. Kendala/Hambatan
- Masyarakat tidak hadir tepat waktu
- Sempat terjadi konslet listrik, sehingga penggunaan media elektronik sebagai sarana pengkes terganggu.
-
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN
Nama :Hasbiani
Kelompok :8
Tempat praktik :Rw 8 Dusun Blanten Branggah, Desa Nyatnyono
Masalah komunitas/atau kelompok resiko : Remaja
A. Diagnosis keperawatan
Resiko penurunan status kesehatan reproduksi pada remaja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja di wilayah dusun branggah blanten desan yatnyono RW 8
B. Jenis implementasi
Pengkes “ kesehatan reproduksi penyakit menular seksual (PMS)”C. Tujuan implementasi
Para remaja mengetahui tentang penyakit menular seksual, dan kesehatan reproduksi pada remaja. D. Keterkaitan Tujuan Dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan para remaja untuk menjaga kesehatan reproduksi,dan agar tidak terjadi penyimpangan penyakit pada remaja. E. Sasaran Remaja
Para remaja di RW 8 Dususn Blanten Branggah
F. Waktu dan Tempat
Sabtu,19 Desember 2015 pukul 16.00 WIB di Branggah Blanten RW 6G. Evaluasi /hasil tindakan
50% remaja yang hadir dapat menyebutkan a. Cara penularan penyakit seksual
b. Cara menjaga kesehatan reproduksi
c. Cara pencegahan penyakit menular seksual
H. Kendala atau hambatan
-para remaja tidak hadir tepat waktu
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Hapsari Wulandari
Kelompok : 8
Tempat Praktik : Rw 8 Dusun Blanten Branggah, Desa Yatyono
Masalah Komunitas/Kelompok Risiko : Anak Usia Sekolah
Q. Diagnosis Keperawatan
Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat
R. Jenis Implementasi
Pengkes “Bayaha Jajanan Sembarangan”
S. Tujuan Implementasi
Orang tua dan anak mengetahui Bahaya jajanan sembarangan di luar dan bisa membedakan makanan sehat dan tidak sehat serta orang tua dapat membuat bekal yang sehat dan kreatif untuk anak.
T. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan anak usia sekolah dapat mengurangi jajanan tidak sehat di luar, dan tidak terjadi penyakit yang tidak di inginkan terhadap anak.
U. Sasaran Masyarakat
Orang tua yang mempunyai anak usia sekolah di Rw 8 Dusun Blanten Branggah
V. Waktu dan Tempat
Minggu, 20 Desember 2015 pukul 09.00 WIB setelah acara kerja bakti di Depan Mushola Rt 4 Dusun Blanten Branggah
W. Evaluasi/Hasil Tindakan
80% orang tua yang hadir dapat menyebutkan :
- Bisa membedakan makanan sehat dan tidak sehat- Bahaya jajanan sembarangan - Alternatif supaya tidak jajan sembarangan
X. Kendala/Hambatan
- Masyarakat tidak hadir tepat waktu.
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Hapsari Wulandari
Kelompok : 8
Tempat Praktik : Rw 8 Dusun Blanten Branggah, Desa Yatyono
Masalah Komunitas/Kelompok Risiko : Anak Usia Sekolah
Y. Diagnosis Keperawatan
Resiko penurunan status kesehatan anak usia sekolah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat
Z. Jenis Implementasi
Pengkes “Bayaha Jajanan Sembarangan”
AA. Tujuan Implementasi
Orang tua dan anak mengetahui Bahaya jajanan sembarangan di luar dan bisa membedakan makanan sehat dan tidak sehat serta orang tua dapat membuat bekal yang sehat dan kreatif untuk anak.
BB. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan anak usia sekolah dapat mengurangi jajanan tidak sehat di luar, dan tidak terjadi penyakit yang tidak di inginkan terhadap anak.
CC. Sasaran Masyarakat
Orang tua yang mempunyai anak usia sekolah di Rw 8 Dusun Blanten Branggah
DD. Waktu dan Tempat
Sabtu, 19 Desember 2015 pukul 20.00 WIB di Kediaman Bp Solekhan (acara selapanan) Rt 1 Dusun Blanten Branggah
EE.Evaluasi/Hasil Tindakan
80% orang tua yang hadir dapat menyebutkan :
- Bisa membedakan makanan sehat dan tidak sehat- Bahaya jajanan sembarangan - Alternatif supaya tidak jajan sembarangan
FF. Kendala/Hambatan
- Masyarakat tidak hadir tepat waktu
- Sempat terjadi konslet listrik, sehingga penggunaan media elektronik sebagai sarana pengkes terganggu.
LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO
Nama : Nurma Afriliana Ulva
Rifqi Subekti
Kelompok : delapan
Kelompok risiko : ibu hamil,ibu menyusui dan bayi
A. Diagnosa keperawatan
1. Resiko kurangnya pemenuhan ASI pada bayi di RW 08 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
2. Resiko terjadinya kesulitan persalilan pada ibu hamil di RW 08 Dusun Branggah Blanten Desa Nyatnyono berhubungan dengan
kurang pengetahuan pencegahan kesulitan persalilan.
B. Jenis implementasi
1. Penyuluhan tentang teknik menyusui yang baik dan benar
2. Penyuluhan tentang perawatan payudara (breast care)
C. Tujuan
Implementasi 1
Ibu menyusui Mampu mengetahui pengertian teknik menyusui yang benar
Ibu menyusui Mampu mengetahui tujuan teknik menyusui yang benar
Ibu menyusui Mampu mengetahui manfaat teknik menyusui yang benar
Ibu menyusui Mampu mengetahui posisi dan perlekatan menyusui
Ibu menyusui Mampu mengetahui langkah-langkah menyusui yang benar
Ibu menyusui Mampu mengetahui cara melepaskan hisapan bayi
Ibu menyusui Mampu mengetahui cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Ibu menyusui Mampu mengetahui cara menyendawakan bayi
Ibu menyusui Mampu mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar
Implementasi 2
Mampu menjelaskan tentang pengertian Breast Care
Mampu menyebutkan manfaat breast care dengan benar
Mampu menyebutkan tujuan breast care
Mampu menyebutkan alat-alat yang digunakan dalam breast care
Mampu menghafal urutan langkah-langkah breast care
Mampu mendemonstrasikan bresat care dengan benar
D. Keterkaitan tujuan dengan penanganan diagnosis
Diharapkan ibu hamil dan ibu menyusui dusun Branggah Blanten dapat melakukan dan menerapkan teknik menyusui yang baik dan
benar serta perawatan payudara (breast care)
E. Sasaran masyarakat
Ibu hamil dan ibu menyusui
F. Waktu dan tempat
Posyandu balita dusunbranggah blanten
Minggu, 13 desember 2015
Jam : 10.00 WIB
G. Evaluasi dan hasil tindakan
1.ibu hamil dan ibu menyusui dusun Branggah/Blanten dapat mengetahui tentang teknik menyusui yang baik dan benar dan dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pada saat menyusui
2. ibu hamil dan ibu menyusui Dusun Branggah Blanten dapat mengetahui tentang perawatan payudara (breast care) dan melakukan
secara mandiri dirumah
H. Kendala/hambatan
1. Tidak diadakan posyandu khusus ibu hamil