analisa fixture

23
FIXTURE UNTUK INTACK MOTOR Definisi Jig adalah suatu alat yang digunakan untuk mengarahkan alat potong. Fixture adalah suatu alat yangdigunakan untuk mencekam benda kerja. Tujuan Ada beberapa tujuan dibuatnya jig & fixture: 1. Untuk pembuatan massal, 2. Untuk mempercepat proses, 3. Membuat harga jual semakin murah, dan 4. Keserasian benda yang dihasilkan. Syarat Syarat dalam pembuatan jig and fixture: 1. Low profile-Low cost 2. Location, Balance artinya pecekaman harus seimbang. Positif artinya menahan derajat kebabasan benda kerja yang terdiri dari 12 gearakan. Tetapi juga jangan sampai over definition, artinya terlalu banyak menahan sehingga berpengaruh terhadap biaya pembuatan jig & fixture.

Upload: arwan-darwono

Post on 29-Jun-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Fixture

FIXTURE UNTUK INTACK MOTOR

Definisi

Jig adalah suatu alat yang digunakan untuk mengarahkan alat potong.

Fixture adalah suatu alat yangdigunakan untuk mencekam benda kerja.

Tujuan

Ada beberapa tujuan dibuatnya jig & fixture:

1. Untuk pembuatan massal,

2. Untuk mempercepat proses,

3. Membuat harga jual semakin murah, dan

4. Keserasian benda yang dihasilkan.

Syarat

Syarat dalam pembuatan jig and fixture:

1. Low profile-Low cost

2. Location, Balance artinya pecekaman harus seimbang.

Positif artinya menahan derajat kebabasan benda kerja yang

terdiri dari 12 gearakan. Tetapi juga jangan sampai over

definition, artinya terlalu banyak menahan sehingga

berpengaruh terhadap biaya pembuatan jig & fixture.

Gambar 12 Derejat kebebasan

Page 2: Analisa Fixture

3. Clamping & Work holding

Macam macam clamping:

a. Sistem bolt and nut, mur dan baut,

b. Sistem toggle,

c. Sistem hidrolik/pneumatik, dan

d. Sistem cam

4. Repeat ability, artinya harus memperhatikan seberapa seberapa besar

toleransi yang di berrikan.

5. Design, artinya dalam pembuatan jig & fixture gunakan sebanyak

mungkin part yang telah standar.

6. Reliability, artinya harus rigit dan memperhatikan matrial yang akan

diproses.

Ruggedness, artinya kekasaran yang harus dicapai. Dan harus

menetukan basic benda kerjanya.

Page 3: Analisa Fixture

Produk Yang Akan Diproses

Nama : Inteck

Bahan : Almunium (Al)

Fungsi : Saluran penghubung bensin antara tengki dengan carburator.

Bagian-bagian yang diproses : Bagian “1” dan “2” (gambar dibawah)

Page 4: Analisa Fixture

Prinsip kerja

1. Simpan benda kerja pada bagian ‘r’ dan ‘q’,

2. Cekam dengan toggle ( ‘s’ dan ‘q’),

3. Setting catter hingga kedalaman pemakanan pada benda kerja ‘5 mm‘ (hanya

untuk pertama).untuk selanjutnya tidak ada setting cutter lagi, tetapi benda

kerja hanya cukup disimpan dan dicekam saja kemudian langsung diproses,

4. Lakukan pemakanan dari bagian ‘a’ menuju ke bagian ‘b’,

5. Buka toggle (bagian ‘p’ dan ‘s’) untuk mengeluarkan benda kerja,

6. Pindahkan benda kerja pada bagian ‘r’ ke bagian ‘q’,

7. Masukan benda kerja baru pada bagian ‘q’.

Catatan

1. Lakukan pengukuran dalam beberapa kali proses, karena ada kemungkinan

perbedaan ketinggian yang diakibatkan kondisi mesin yang tidak stabil.

2. Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, sesuaikan antara rpm dan feeding

dengan benda kerja.

Page 5: Analisa Fixture

3. Untuk memproses bagian “2”, syaratnya bagian satu harus di proses terlebih

dahulu.Karena bagian “1“ merupakan basic dalam memproses bagian “2“. Jadi

ketika pertama kali proses hanya satu benda kerja saja yang di proses, yaitu

benda kerja yang terpasang pada bagian ‘r’.

4. Proses dinyatakan selesai bila benda kerja telah melewati bagian’q’ dan ’r’.

Page 6: Analisa Fixture

Analisa

Lokasi

Hal yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi benda kerja adalah

keseimbangan dan 12 derajat kebebasan.

Pencekam pertama

Derajat kebebasan:

1. X+ , Ditahan oleh pena dan dudukan yang berbentuk tirus.

2. X- , Ditahan oleh toggle.

3. Y+ dan Y- , Ditahan oleh pecekam toggle,. Dikarenakan bentuk pecekamnya

yang berbentuk radius.

4. Z+ , Tidak perlu ada karena bagian ini mendapat tekanan dari cutter.

5. Z- , Tidak perlu ada, karena sudah diwakili oleh tekanan pahat yang berasal

dari X-

Page 7: Analisa Fixture

Tanpa kedua pena yang ada pada X+ maka katika terjadi pencekaman X+ cenderung

akan miring karena tidak tertahan.

Torsi yang diakibatkan oleh tekanan dan putaran cutter terhadap benda kerja.

1.

Torsi yang berada pada bagian Y (Y+ dan Y-) di tahan oleh pena,

toggle, dan ujung penyangga.

2.

Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) di tahan oleh pena

dan ujung penyangga.

3.

Page 8: Analisa Fixture

Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) di tahan oleh pena

dan ujung penyangga yang berbentuk tirus.

Pecekam kedua

Gambar A

Page 9: Analisa Fixture

Gambar B

Gambar C

Derajat kebebasan:

1. X+ , Ditahan oleh penyangga tempat menyimpan bagian yang telah difrais

(gambar A).

2. X- , Ditahan oleh penyangga tempat menyimpan bagian yang akan difrais

(gambar A).

3. Y+ dan Y- , Ditahan oleh toggle (gambar A), lokator (gambar C).

4. Z+ , Z- , Ditahan oleh toggle (gambar A), lokator (gambar C).

Page 10: Analisa Fixture

Torsi yang diakibatkan oleh tekanan dan putaran cutter terhadap benda kerja.

1.

Torsi yang berada pada bagian Y (Y+ dan Y-) Ditahan oleh

penyangga tempat menyimpan bagian yang telah difrais dan yang akan di frais.

2.

Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) Ditahan oleh

toggle (gambar A), lokator (gambar C).

3.

Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) Ditahan oleh toggle

(gambar A), lokator (gambar C).

Page 11: Analisa Fixture

Pecekaman /clamping

Pecekam yang digunakan memakai toggle, sehingga akan lebih mempercepat waktu

dalam loading dan unloading bongkar pasang benda kerja.Ada dua buah toggle yang

dipasang pada fixture ini, dengan arah pencekaman yang berbeda-beda.

1. Arah vertikal, yaitu untuk memproses bagian “A”, (no 1 pada gambar di

bawah)

2. Arah horisontal, yaitu untuk memproses bagian “B“ ( no 2 pada gambar di

bawah)

Penghubung pencekam antara benda kerja dengan toggle dapat kita lihat pada gambar

diatas, bagian ini berbentuk radius pada bagian ujungnya. Radius yang dibuat

disesuaikan dengan radius yang ada pada benda kerja.Juga terdapat tirus yang

disesuaikan dengan ketirusan benda kerja bila ditegakliruskan terhadap bidang

uangakan di proses.

Matrial yang digunakan berasal dari plastik, agar tidak merusak performance benda

kerja.

Basic

Dalam menentukanbasic ketika benda belum ada yang di proses atau akan memproses

bagian “1” maka ‘a’ dan ‘b’ dijadikan basic pada penyangga dan bagian ‘c’ dan ‘d’

dijadikan senbagai penahan yang menempel pada pena.

Untuk memproses bagian ”2” maka yang dijadikan basic adalah bagian 1 yang telah

diproses agar ketegaklurusan tercapai. Bagian c dan d dijadikan basic pada

penyangga.dan yang terakhir adalah bagian e dan f yang ditempatkan pada lokator.

Page 12: Analisa Fixture

Assembling

Dalam pengassemblingan fixture ini untuk bagian bagiannya di rakit secara biasa

(tinggal di baut dengan pasangannya). Tetapi ada beberapa hal yang harus di

assembling secara khusus, diantaranya:

1. Untuk memasang penyangga pada agar tegak lurus. Yaitu dengan memakai

alat bantu yang dicekam terhadap benda kerja. Kemudian di ukur

ketinggiannya antara landasan dengan bagian bawah benda kerja. Kemudian

proses penyangganya hingga ketinggiannya sesui dengan yang telah di ukur

tadi

Page 13: Analisa Fixture

Proses benda kerja yang ada pada gambar bawah sepanjang a. Sedangkan

untuk penyangga yang digunakan pada proses pertama tingginya a dikurangi

kelebihan tebalnya, karena antara tebal yang diproses pada yang pertama tidak

sama dengan yang di proses pada bagian kedua. Setelah di baut maka benda

kerja di pena.

Page 14: Analisa Fixture

2. Mensejajarkan penyangga.

Proses: cekam bens kerja, kemudiansimpan paralalel pada bagian atas benda

kerja dan dial dari a hingga B seperti gambar di bawah. Lakukan pandialan

secara satu persatu atau bergantian. Lakukan hingga nol. Dengan cara

memutar-mutar penyangga. Setelah fix maka hasil pendialan tadi dipena.

Keterangan gambar : p = penyangga

Page 15: Analisa Fixture

Tabel hasil percubaan

Tabel di bawah adalah hasil percobaan yang dilakuakan selama sebanyak 10 kali.

Keterangan waktu proses yang ada pada data di bawah adalah catatan waktu bongkar

pasang yang di gabuangkan (waktu pasang + waktu bongkar). Ketika pemasangan

maka waktu yang tadi sedang berjlan dipending (pause) terlebih dahulu, waktu tunggu

tadi digunakan untuk mengukur ketegaklurusan dan kejajaran benda kerja terhadap

penyangga. Untuk keterngan A, B, C, dan D dengan menggunakan filler.

Page 16: Analisa Fixture

Kendala

1. Benda kerja yang selalu berubah, karena yang di jadikan basic tidak satu

sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses permesinan.

2. Antara gambar dengan ukuran yang sebenarnya pada benda kerja hanya

sekitar 80% yang seseuai.

3. Kadang-kadang ukuran yang telah kita buat harus di sesuaikan dengan matrial

yang tersedia yang akan di Proses.

Page 17: Analisa Fixture

Kesimpulan

Ketika membuat fixture harus baik dulu disainnya. Kalau perlu kita gambar terlebih

dahulu 3 dimensinya sesusai dengan ukuran yang telah kita camtumkan.

Gunakan part-part standar yang telah ada agar memudahkan dalam pembuatannya.

Page 18: Analisa Fixture

PEMBUATAN FIXTURE UNTUK INTACK MOTOR

(Praktik Jig And Fixture)

DENDI SURADIRGANTARA 203131008

CRISTINE VITA SARI S 203131030

TOOL MAKER

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2006