analisa hira pabrik kelapa sawit
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Perusahaan perkebunan kelapa sawit bertujuan untuk memproduksi minyak
kelapa sawit dan inti kelapa sawit untuk kemudian dijual di dalam negeri dan
sebagian besar di ekspor ke luar negeri. Dalam pengolahan buah kelapa sawit
menjadi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit ini terdapat beberapa
tahapan,mulai dari buah kelapa sawit dipanen sampai masuk ke pabrik dan diolah
menjadi minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit (Kernel).
Dalam proses produksi tersebut tentunya didasarkan pada sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja atau biasa disebut SK!. Kesehatan
dan keselematan kerja merupakan prioritas dalam industri minyak kelapa sawit.
Perusahaan pastinya menekankan usaha"usaha untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan kerja karyawannya.
#spek keselamatan kerja merupakan $aktor yang sangat penting dalam suatupabrik. #nalisis terhadap $aktor bahaya yang potensial terjadi pada pabrik ini
perlu dilakukan sehingga kita mendapatkan data dan pertimbangan yang
diperlukan untuk penanganannya. Pada industri kelapa sawit, %&'# sudah
diterapkan dalam mengidenti$ikasi bahaya, akan tertapi keelakaan kerja masih
saja terjadi. Hazard Analysismerupakan susunan analisa bahaya dari suatu tempat
yang memiliki potensi bahaya. ahapannya yaitu*
1; &denti$ikasi kejadian yang tidak diinginkan yang mengarahkan pada bahayamaterial.
2; ekanisme analisis terhadap peluang kemungkinan terjadinya kejadian
yang tidak diharapkan.
3; +stimasi besarnya bahaya yang mungkin timbul.
Penyakit #kibat Kerja (P#K) adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja (Kep.Pres omor --
1
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
2/22
ahun //!). Dengan demikian P#K merupakan penyakit arti$isial. 0%O
membedakan empat kategori P#K yaitu*
1; Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumooniosis.
2; Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya
Karsinoma 1ronkhogenik.
3; Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebabdi antara $aktor"
$aktor penyebab lainnya, misalnya 1ronkhitis khronis.
4; Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada
sebelumnya, misalnya asma.
Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa
$aktor (multikausa $aktor), $aktor penyebab tersebut tergantung pada bahan yang
digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun ara kerja, dan lain"lain.
Pada umumnya $aktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 2 $aktor yaitu*
1; 3aktor $isik, terdiri dari* suara (bising), radiasi, iklim (panas4dingin), 5ibrasi
(getaran), dan penahayaan.
2; 3aktor kimia, yang terdiri dari bahan kimiawi yang digunakan dalam proses
kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu,uap, gas, larutan, awan atau kabut.
3; 3aktor biologis, terdiri dari bakteri, 5irus atau jamur, tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme hidup lainnya.
4; 3aktor $isiologis merupakan $aktor yang bersumber dari ketidaksesuaian,
ketidakharmonisan antara kondisi tenaga kerja dengan $ator dan
lingkungan kerja.
5; 3aktor psikososial, $aktor yang ditimbulkan oleh adanya stress mental di
lingkungan kerja.
&ndonesia sebagai negara yang masih mengandalkan sektor pertanian
sebagai penyumbang de5isa negara juga berpotensi mempunyai persoalan
kesehatan kerja di sektor pertanian. Data mengenai kasus keelakaan dan
gangguan kesehatan akibat kerja pada industri pertanian masih sangat terbatas
khususnya perkebunan kelapa sawit. #kti5itas kerja di perkebunan kelapa sawit
khususnya pekerjaan pemanenan masih dilakukan seara manual dan
mengandalkan tenaga manusia. Kondisi ini tentu saja berpotensi untuk
2
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
3/22
menimbulkan permasalahan khususnya SDs terhadap pekerja pemanenan.
Sampai saat ini belum ada data yang teratat dengan lengkap khususnya
mengenai gangguan SDs yang dialami oleh pekerja panen sawit sebagai
dampak dari pekerjaannya. Oleh sebab itu diperlukannya kegiatan %&'# (%a6ard,
&denti$iation, and 'isk #ssesment) untuk kegiatan deteksi dini SDs pada
lingkungan kerja yang berisiko terkena SDs. Selain itu pengelolaan manajemen
K! juga diperlukan untuk tindakan pengendalian dan penegahan SDs di suatu
perusahaan kelapa sawit. Disamping itu, dengan belum diketahuinya tingkat risiko
pekerjaan dan permasalahan lain yang terkait dengan keluhan SDs pada pekerja,
mendorong penulis untuk meneliti mengenai tingkat risiko $isiologi4ergonomik
pekerjaan dan hubungannya dengan keluhan SDs di P. Cipta 3utura
Palembang.
1.2; Tujuan
1; ahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses pelaksanaan suatu
kegiatan industri sehingga memliki wawasan dan pengetahuan yang luas
dalam bertindak dan memahkan masalah seara sistematis dan mandiri.2; ahasiswa dapat mengetahui resiko serta pengendalian dari proses
pelaksanaan suatu kegiatan industri terkhusus industri (pabrik) kelapa sawit.
3; emberikan rekomendasi management beruba ha6ard ellimination,
substitution, engineering ontrol, adminstrati5e ontrol serta penggunaan
#PD dalam penanggulangan dan penegahan terjadinya usuloskletal
Disorders pada pekerja.
3
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
4/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1; Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K!) merupakan perhatian dan
perlindungan yang diberikan perusahaan kepada seluruh karyawannya.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, tempat kerja, dan lingkungannya, serta ara"ara
karyawan dalam melakukan pekerjaannya. (Sutriso, -77)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K!), adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya penegahan (pre5enti$)
timbulnya keelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan ara mengenali hal"hal yang berpotensi menimbulkan keelakaan
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipati$ bila terjadi hal
yang demikian. (8usra, -779)
Pengertian K! menurut undang"undang o. tahun /:7 () adalah upaya
dan pemikiran dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani
manusia pada umumnya dan pekerja pada khususnya serta hasil karya dalam
rangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan panasila.
2.2; Kecelakaan Kerja
Keelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan
sering kali tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta
benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja
industri atau yang berkaitan dengannya. (arwaka, -7-)
Suatu keelakaan kerja hanya akan terjadi apabila terdapat berbagai $aktor
penyebab seara bersamaan pada suatu tempat kerja atau proses produksi. Dari
beberapa penelitian memberikan indikasi bahwa suatu keelakaan kerja tidak
dapat terjadi dengan sendirinya, akan tetapi terjadi oleh satu atau beberapa $aktor
penyebab keelakaan sekaligus dalam suatu kejadian (arwaka, -7-). Seara
umum penyebab keelakaan ada dua, yaitu unsafe action ($aktor manusia) dan
unsafe condition($aktor lingkungan). (#ni6ar, -77/)
4
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
5/22
Keadaan hampir elaka, yang dalam istilah sa$ety disebut dengan insiden
(inident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah ;near < miss= atau ;near mumnya risiko K!
(keselamatandan kesehatan kerja) dikonotasikan sebagai hal negati$ (negati5e
impat) antara lain* ('amli, -77)
1; Keelakaan terhadap manusia dan asset perusahaan
2; Kebakaran dan peledakan
3; Penyakit akibat kerja
4; Kerusakan sarana produksi
5; ?angguan operasi.
Keelakaan kerja merupakan keelakaan seseorang atau kelompok dalam
rangka melaksanakan kerja dilingkungan industri atau perusahaan. Keelakaan
kerja biasanya timbul sebagai gabungan dari beberapa $aktor, seperti $aktor
peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Dalam suatu pabrik,
terkadang ada mesin yang kurang baik, seperti tidak dilengkapi alat pengamanan
yang ukup, maka kondisi seperti ini dapat menjadi sumber risiko. (Sondang,
-77/)
5
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
6/22
2.2.1; Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Klasi$ikasi keelakaan kerja menurut &@O (/A-), yaitu *
1; Klasi$ikasi menurut jenis keelakaan
a; erjatuh
b; ertimpa benda jatuh
c; ertumbuk atau terkena benda < benda, terkeuali benda jatuh
d; erjepit oleh benda
e; ?erakan < gerakan melebihi kemampuan
f; Pengaruh suhu tinggi
g; erkena arus listrikh; Kontak dengan bahan < bahan berbahaya atau radiasi
i; Benis < jenis lain termasuk keelakaan yang belum masuk klasi$ikasi
tersebut.
2; Klasi$ikasi menurut penyebab
a; esin Pembangkit tenaga
terkeuali motor < motor listrik, mesin penyalur, mesin < mesin
unttuk mengerjakan logam, mesin < mesin pengolah kayu, mesin < mesin
pertanian, mesin "mesin pertambangan, mesin < mesin lain yang tidak
termasuk klasi$ikasi tersebut.
b; #lat angkat dan angkut
esin pengangkat dan peralatannya, alat angkut diatas rel, alat
angkut yang beroda keuali kereta api, alat angkut udara dan air, alat
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
7/22
f; Penyebab < penyebab yang belum termasuk dalam golongan < golongan
tersebut.
3; Klasi$ikasi menurut si$at luka atau kelainan
Patah tulang, renggang otot4urat, memar dan luka dalam lainnya,
amputasi, gegardan remuk, luka bakar, luka di permukaan, keraunan akut,
mati lemas, pengaruh arus listrik dan radiasi, akibat uaa dan lain< lain.
4; Klasi$ikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh
Kepala, leher, badan, anggota gerak atas, anggota gerak bawah,
banyak tempat, kelainan umum, dan lain < lain. (otoatmodjo, -77!)
2.2.2; Pene!a! Kecelakaan
Seara umum, penyebab keelakaan kerja bersumber dari penyebab dasar,
penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab dasar adalah
kebijakan yang tidak memperhatikan aspek < aspek keselamatan kerja. Penyebab
tidak langsung bersumber dari kondisi < kondisi dan perilaku yang tidak aman.
Penyebab langsung bersumber pada sebuah interaksi yang memiu keelakaan
terjadi. (%adiguna, -77/)
1eberapa perilaku dan kondisi yang tidak aman sebagai penyebab tidak
langsung keelakaan kerja yang sering ditemukan dalam akti5itas pertambangan
menurut %. 0. %einrih, yaitu* (%einrih, /97)
1; Perilaku tidak aman (unsa$e ation)
a; engoperasikan peralatan dengan keepatan yang tidak layak.
b; engoperasikan peralatan tanpa perintah.
c; enggunakan peralatan yang tidak layak.
d; enggunakan peralatan yang telah rusak atau aat.
e; Konsumsi obat < obatan, dll.
2; Kondisi tidak aman (unsa$e onditions)
a; Kurang pengawasan.
b; idak tersedianya peralatan.
c; Kurangnya sistem peringatan.
d; 1ahaya kebakaran dan peledakan.
e; erpapar radiasi, dll. (otoatmodjo, -77!)
7
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
8/22
2.3; Bahaa (Hazard)
1ahaya atau hazard merupakan segala hal atau sesuatu yang menpunyai
kemungkinan mengakibatkan kerugian baik pada harta benda, lingkungan,
maupun manusia. (1udiono, -779. )
1ahaya adalah sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab kerusakan. &ni
dapat menakup substansi, proses kerja dan atau aspek lainnya dari lingkungan
kerja. (Suardi, -772)
1erdasarkan kelompoknya, bahaya dapat di bagi menjadi - jenis, yaitu *
1; 1ahaya Keselamatan (Sa$ety %a6ard)
1ahaya keselamatan (sa$ety ha6ard) $okus pada keselamatan manusia yang
terlibat dalam proses, peralatan, dan teknologi. Dampak safety hazard bersi$at
akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas untuk terjadi rendah. 1ahaya
keselamatan (Safety hazard) dapat menimbulkan dampak idera, kebakaran, dan
segala kondisi yang dapat menyebabkan keelakaan di tempat kerja. Benis"jenis
sa$ety ha6ard, antara lain *
a; ehanial %a6ard, bahaya yang terdapat pada benda atau proses yang
bergerak yang dapat menimbulkan dampak, seperti tertusuk, terpotong,
terjepit, tergores, terbentur, dan lain"lain.
b; +letrial %a6ard, merupakan bahaya yang berasal dari arus listrik.
c; Chemial %a6ard, bahaya bahan kimia baik dalam bentuk gas, air, dan
padat yang mempunyai si$at mudah terbakar, mudah meledak, dan
korosi$.
2; 1ahaya Kesehatan (Health Hazard)
1ahaya kesehatan (health hazard) $okus pada kesehatan manusia. Dampak
health ha6ard bersi$at kronis, konsekuensi rendah, bersi$at terus"menerus, dan
probabilitas untuk terjadi tinggi. Benis"jenis health ha6ard, antara lain *
a; Physial %a6ard, berupa energi seperti kebisingan, radiasi, penahayaan,temperature ekstrim, getaran, dan lain"lain.
b; Chemial %a6ard, berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, air, dan
padat yang mempunyai si$at toksik, beraun, iritan, dan patologik
c; 1iologial %a6ard, bahaya dari mikroorganisme, khususnya yang
patogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
d; +rgonomi, merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan sebagai akibat ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.
8
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
9/22
&denti$ikasi bahaya adalah suatu usaha untuk mengetahui, mengenal, dan
memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem baik itu peralatan, tempat kerja,
prosedur aturan dan lainnya. Kegiatan identi$ikasi meliputi mendiagnosa,
menentukan bahaya, mengenal proses atau urutan akti$itasnya, kemungkinan
sebab dan akti$itasnya. &denti$ikasi bahaya merupakan suatu upaya untuk
mengurangi atau meminimalisir risiko serta tindakan yang dilakukan. (1urton,
//9)
2.4; "isik# (Risk)'isiko adalah mani$estasi atau perwujudan potensi bahaya (hazard event)
yang mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. ergantung dari
ara pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari yang paling ringan atau
rendah sampai ke tahap yang paling berat atau tinggi. (1udiono, -779. )
2.5; Pengen$alian "isik#
enurut P+'+#K+' o. 72 4 + 4 //A, pengendalian bahaya
keelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan dengan berbagai maam metode,
yaitu *
1; Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi,
5entilasi, hygiene, dan sanitasi (engineering control).
2; Pendidikan dan pelatihan.
3; Pembangunan kesadaran dan moti5asi yang meliputi sistem bonus, insenti$,
penghargaan, dan moti5asi diri.
4; +5aluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.
5; Penegakan hukum.
Sedangkan untuk pengendalian bahaya keelakaan sesuai dengan OS%#S
977*-77: kausul .!. tentang identi$iation ha6ard risk assessment and
determinant ontrol meliputi *
1; Elimination
2; Subtitution
3; Engineering control
4; Administrative control
9
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
10/22
5; PPE
2.6; Prinsi% Pencegahan Kecelakaan Kerja
indakan penegahan keelakaan bertujuan untuk mengurangi peluang
terjadinya keelakaan hingga seminimal mungkin. 1eberapa penegahan
keelakaan dapat dilakukan seperti berikut *
1; engidenti$ikasi potensi bahaya
2; enghilangkan bahaya
3; engurangi bahaya hingga seminimal mungkin jika penghilangan bahaya
tidak dapat dilakukan
4; elakukan penilaian risiko
5; engendalikan risiko. ('idley, -779)
Khusus untuk risiko K! (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ada beberapa
ara yang digunakan untuk mengidenti$ikasi bahaya, yaitu* ('amli, -77)
1; %&'# (%a6ard &denti$iation and 'isk #ssesment) adalah analisa yang
dilakukan pada akti5itas harian dan khusus suatu instalasi industri. #dapun
tahapan %&'#, yaitu*
a; Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang
lebih keil dan spesi$ik
b; &denti$ikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan
c; Determinasi resiko yang mungkin terjadi (e$ek bahaya dan tingkat
kemungkinannya)
d; Determinasi ara penegahan dan penanggulangan terhadap resiko
bahaya
e; Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang dihadapi untuk setiapkegiatan
f; Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan
2; %#&D (Hazard Indentification) adalah analisa penegahan terjadinya
bahaya pada instalasi industri4pabrik yang dilakukan dengan memperhatikan
keseluruhan aspek yang ada didalamnya. Keseluruhan aspek dari instalasi
industri4pabrik itu adalah*
10
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
11/22
a; Data in$ormasi instalasi industri (P3D, PE&D, @ay Out, data meteorologi,
data sosial kultural masyarakat sekitar, atatan peristiwa)
b; @okasi ($asilitas operasi, $asilitas pendukung)
c; 'esiko (SD, lingkungan, aset, image)
d; 3aktor Pemiu 1ahaya (proses operasi, transportasi, geogra$is dan
meteorologi, sosial kultural)
e; Potensi 1ahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, penemaran
lingkungan)
3; %#OPS(Hazards and Oerability Study) adalah teknik identi$ikasi bahaya
dengan sistem yang sangat terstruktur dan sistematis sehingga dapat
mengahasilkan kajian yang komprehensi$. amun, kelemahan %a6ops
adalah karena memerlukan waktu yang panjang, perlu tim ahli, dan sering
membosankan.
4; !ob Safety Analysis (BS#) yaitu salah satu teknik analisa yang sangat
populer dan banyak digunakan di lingkungan kerja. eknik ini berman$aat
untuk mengidenti$ikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu pekerjaan.
5; #nalisa pohon kegagalan ("ault #ree Analysis)yaitu metoda analisa yang
bersi$at dedukti$. Dimulai dengan menetapkan kejadian punak (top e5ent)
yang mungkin terjadi dalam suatu proses, misalnya kebakaran atau ledakan.
2.7; Tujuan $an &anfaat Keselamatan $an Kesehatan Kerja
ujuan utama dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K!) adalah sedapat
mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap
karyawan dan untuk melindungi sumber daya manusianya. ujuan kesehatan kerjaadalah * (%usni, -772)
1; eningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi"
tingginya baik $isik, mental, maupun sosialF
2; enegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan kerjaF
3; enyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga
kerjaF
4; eningkatkan kinerja
11
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
12/22
Perusahaan dapat melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
baik, maka perusahaan akan mendapat man$aat"man$aat mejalankan keselamatan
dan kesehatan kerja yaitu* (Geith6al, -77)
1; eningkatkan kinerja karyawan sehingga menurunnya jumlah hari kerja
yang hilang.
2; eningkatkan e$ekti5itas dan e$esiensi kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
3; enurunnya biaya"biaya kesehatan dan asuransi.
4; ingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung lebih rendah karena
menurunnya pengajuan klaim.5; 3leksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa memiliki,
6; 'asio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya itra
perusahaan, dan eningkatkan keuntungannya seara substansial
2.8; &uscul#skeletal Dis#r$ers '&SDs(
SDs adalah idera atau penyakit pada sistem syara$ atau jaringan seperti
otot, tendon, ligament, tulang sendi, tulang rawan atapun pembuluh darah. 'asa
sakit yang akibat SDs dapat digambarkan seperti kaku, tidak $leksibel,
panas4terbakar, kesemutan, mati rasa, dingin dan rasa tidak nyaman. Keluhan
muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang dari mulai keluhan ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit.
#pabila otot statis menerima beban statis seara berulang dan dalam waktu
yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,
ligamen dan tendon. %al inilah yang menyebabkan rasa sakit, keluhan ini disebut
keluhan musuloskeletal disorders (SDs) atau edera pada sistem
usuloskeletal (%umanteh, -77!).
Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang
berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi
pembebanan yang panjang. enurut Katharine et al. (-772), Cummulati5e
rauma Disorders (CD) atau biasa juga disebut SDs adalah nyeri
muskuloskeletal yang tetap dan selalu munul akibat trauma setelah A (enam)
minggu dengan tingkat keluhan* HmildI, HmoderateI dan Hsevere discomfort$.
2.9; Hazard, Identification, and Risk Assessment'HI"A(
12
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
13/22
%a6ard, &denti$iation, and 'isk #ssessment (%&'#) adalah salah satu
kegiatan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K!) di perusahaan,
merupakan dasar dalam menyusun dasar kerja K! yang berupaya untuk
mengidenti$ikasi bahaya dan risiko, serta upaya mengurangi $aktor bahaya seara
terarah dan penerapan.
Kegiatan ini merupakan salah satu pendekatan dalam penanganan $aktor
gangguan K! di tempat kerja yang bertujuan untuk meminimalisir keelakaan
kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja sehingga terapai e$ekti5itas dan
produkti5itas perusahaan.
Kegiatan %&'# ini terdiri dari*
)am!ar *+,ahapan %&'#
13
&-NIT-"IN)
E.ALUASI
PEN)ENDALIAN
"ISK ASSESS&ENT
IDENTI/IKASI
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
14/22
BAB III
PE&BAHASAN
3.1; "angkaian Pr#ses Pr#$uksi
)am!ar 0+,'angkaian proses produksi di P. Cipta 3utura Palembang
3.2; I$entifikasi Hazard $an "isik# Pa$a Pekerja Pemanaen Kela%a Sa1it
PT+ 2i%ta /utura Palem!ang
P. Cipta 3utura Palembang merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit
yang terletak di Palembang. #kti$itas produksi hingga menghasilkan produk CPO
(rude palm oil) bermutu tinggi dijalankan melalui beberapa tahapan mulai dari
14
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
15/22
pembukaan lahan perkebunan, pembibitan kelapa sawit, pengelolaan kebun
sehingga dapat memproduksi produksi tandan buah segar (1S), pengolahan 1S
menjadi CPO di pabrik pengolahan kelapa sawit, analisis kadar minyak CPO
hingga siap dijual ke konsumen.
Pengidenti$ikasian ha6ard dan risiko pada P. Cipta 3utura Palembang dapat
dilihat dari akti5itas < akti5itas produksi yang dilakukan, hal ini disebabkan
karena pada setiap tahap produksi terdapat kemungkinan munulnya risiko bahaya
terhadap pekerja terkait dengan alat kerja, postur tubuh, tata tempatr kerja dan
lain"lain. Salah satu akti5itas atau tahap yang memiliki risiko tinggi terhadap
keluhan SDs adalah tahap pemanenan kelapa sawit.
#kti5itas pemanenan kelapa sawit yang dilakukan seara manual berisiko
untuk menyebabkan gangguan otot rangka atau musuloskeletal disorders
(SDs). %al ini dikarenakan bekerja seara manual, pohon sawit yang tinggi,
tandan buah segar (1S) sawit yang berat, dan kondisi lingkungan. Pekerjaan
terdiri dari pemanenan (memotong pelepah dan 1S, memasukkan 1S ke dalam
angkong, dan mendorong angkong berisi 1S ke tempat penampungan hasil
(P%) dan pemuatan 1S ke truk pengangkut. Dapat dikategorikan bahwa
pekerjaan memanen kelapa sawit memiliki risiko tinggi terhadap munulmya
SDs.
%al ini dapat dilihat dari proses kerja pemanenan kelapa sawit yang dapat
dijelaskan sebagai berikut*
1; Sebelum melakukan pemanenan 1S, buruh panen terlebih dahulu
membersihkan pelepah yang sudah mati dan yang menghalangi 1S yang
akan dipotong.
2; Pada saat penelitian dilakukan, kondisi kebun sudah berumur lebih dari 2
tahun, dengan demikian tinggi pohon kelapa sawit rata"rata di atas ! meter.
3; ahap pemanenan, yang terdiri dari pemotongan pelepah dan 1S,memasukkan 1S ke dalam angkong, dan membawa 1S dengan angkong
ke P% . 1S yang telah jatuh didekat pohon atau sekitar piringan,
dikumpulkan di dekat HangkongI yang digunakan untuk mengangkut 1S
dari dalam kebun ke tempat pengumpulan hasil (P%). Pemanen memuat
angkong dengan -"! 1S, tergantung ukuran dan berat 1S. >mumnya
berat 1S berkisar antara 2 < 27 kg. #pabila 1S ukuran besar, maka satu
angkong hanya berisi - 1S, tetapi untuk 1S ukuran keil, angkong dapat
diisi ! 1S.
15
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
16/22
4; 1S yang dikumpulkan di P% ditandai (dinomori) dengan kode tertentu
yang menunjukkan blok4petak dan inisial pemanen. memperlihatkan
pemanen mengumpulkan 1S di dalam kebun dan memasukkan ke dalam
angkong untuk dibawa ke P%.
5; Setelah 1S terkumpul di P%, maka tukang muat akan memuat 1S ke
atas truk. Proses pemuatan ini sering dilakukan oleh - (dua) orang tukang
muat karena berat 1S bias menapai 27 kg. #pabila berat 1S masih di
bawah !7 kg satu orang pemuat mampu mengangkat 1S tersebut ke atas
truk. #lat bantu yang digunakan adalah ;tojok=.
Dibawah ini merupakan gambar beberapa akti5itas pemanenan kelapasawit*
)am!ar
0+*ahapan
Panen 1uah Sawit (1S)
1erdasarkan deskripsi proses kerja memanen dan memuat sawit di atas
dapat dilihat bahwa pekerjaan memanen sawit termasuk pekerjaan yang memiliki
risiko tinggi tehadap timbulnya SDs. 3aktor $isiologi4ergonomi merupakan
16
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
17/22
salah satu $aktor utama munulnya keluhan SDs pada pekerja pemanen kelapa
sawit, hal tersebut diantaranya postur tubuh pekerja yang salah, beban kerja yang
berat, lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi pekerja, dan sebagainya.
Pada umumnya keluhan yang dirasakan oleh sebagian besar pekerja adalah
pada bagian leher dan punggung bawah. Sedangkan keluhan yang paling sedikit
dirasakan adalah keluhan pada bagian pantat4bokong.
1erikut adalah beberapa $aktor $isiologi yang menyebabkan timbulnya
keluhan usuloskletal Disorders pada pekerja pemanen kelapa sawit*
1; ingginya pohon sawit sehingga saat melakukan pemotongan pelepah dan
1S pekerja melakukan pekerjaan sambil menengadah (o5erhead job)
2; >kuran 1S yang besar dengan berat menapai 27 kg menyulitkan pekerja
untuk mengangkat dan memindahkan 1S
3; #lat bantu kerja yang masih tradisional memaksa pekerja untuk
mengeluarkan tenaga yang besar untuk melakukan pekerjaan.
4; #kti5itas pemuatan 1S ke dalam truk dengan ara mengangkut,
menunduk. memutar pinggang dan melempar yang dilakukan berulang paya ha6ard elimination ini harus sejalan dan tidak mengurangi e$ekti5itas dan
e$isiensi proses produksi. %a6ard elimination yang dapat dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes
diantaranya*
1; engurangi intensitas pemakaian alat penggenggam tangan seperti tang,atau tombol panel.
2; %indari penggunaan alat yang memiliki getaran yang tinggi.
3; Bangan membuat tombol4swith yang hanya dioperasikan dengan satu atau
beberapa ujung jari. elakukan penekanan dengan satu atau beberapa
ujung jari berulang"ulang untuk jangka yang lama akan mengakibatkan rasa
lelah dan rasa kaku pada jari"jari tangan. Desain tombol4swit yang
digenggam atau berbentuk lempeng panjang akan lebih baik daripada yang
menggunakan ara penekanan dengan satu atau beberapa ujung jari.
17
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
18/22
4; Kurangi gerakan kepala yang berlebihan. Objek yang terletak diluar
lapangan penglihatan binokuler, mengakibatkan kepala harus banyak
bergerak untuk membatasi situasi tersebut. Dengan menata posisi pekerja
yang tepat, atau penyesuaian bangku kerja dapat mengatasi masalah ini.
5; Kurangi kompresi pada jaringan tubuh. >jung pegangan peralatan kerja,
misal kape4penggaruk sisa at tembok yang kurang memadai dapat
menekan a. ulnaris yang terletak dipangkal pergelangan tangan, sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan kesemutan dijari manis dan klingking.
emodi$ikasi pegangan peralatan tersebut dengan menambah tonjolan
yang terletak diantara ibu jari dan telunjuk, menyebabkan beban utama
tekanan akan berpindah ketempat ini yang relati$ bebas dari aliran
pembuluh darah.
6; Kurang berat beban yang diangkat.
7; Kurangi jarak dan $rekuensi pengankutan beban.
8; emastikan ada tidak ada hambatan antara pekerja dan beban diangkat.
3.3.2;Subtitution
Subtitusi adalah upaya pengendalian gangguan K! melalui penggantian
peralatan4bahan kerja dan4atau penggantian tempat kerja. Syarat dari substitusi ini
sendiri adaFah tidak mengurangi kualitas dan kuantitas produksi hasil kerja. >paya
substitusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan
munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*
1; >bah atau memodi$ikasi peralatan, terutama peralatan yang menimbulkan
getaran berlebihan.
2; >bah atau modi$ikasi area kerja untuk menegah agar kulit tidak terkena
tepian yang tajam.
3.3.3;Engineering Control
+ngineering ontrol adalah upaya pengendalian yang dilakukan pada
sumbernya. indakan ini dilakukan jika ha6ard tidak dapat dieliminasi maupun
disubstitusi, engineering ontrol yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*
18
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
19/22
1; engatur tata letak tempat kerja atau mesin sehingga pekerja dapat
berpindah tempat seara e$isien.
2; odi$ikasi proses kerja, seperti pengaturan shi$t kerja, pengaturan waktu
istirahat, rotasi tempat kerja, dan sebagainya.
3; #tur lokasi awal dan akhir pengangkutan beban, untuk membatasi jarak
yang ditempuh selama pengangkutan beban.
4; Sediakan ruang kerja yang leluasa sehingga gerakan atau postur tubuh
pekerja tidak terbatas (menghindari postur janggal).
5; Pastikan lantai tempat kerja dalam keadaan yang baik dan aman.
6; enggunakan alat bantu4peralatan mekanis untuk mengangkut beban yang
berat seperti li$t table, hoist, trolley,rane, on5eyor, hand truk, dan
sebagainya.
7; Sediakan tempat istirahat di setiap workstation, untuk menghilangkan rasa
lelah.
3.3.4;Adminstrative Control
Adminstrative control merupakan upaya yang mendukung program
pengendalian ha6ard K! dan meningkatkan keberhasilan program. #dminstrati5e
ontrol yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan munulnya
keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*
1; engatur jadwal kerja, disini termasuk jadwal istirahat pekerja.
2; engatur shi$t kerja.
3; elakukan rotasi kerja seara rutin.
4; engadakan pemeriksaan kesehatan seara rutin.
5; emperbaiki perenanaan tugas kerja atau job redesign. Kemampuan
seseorang yang ditugaskan untuk pekerjaan dengan akti5itas mengangkat
beban harus selaras dengan kebutuhan proporsi $isik tugas kerja, olehkarena itu perlu dilaksanakan pemeriksaan sebelum bekerja (Pre
+mployment %ealth +Jamination) dan pemeriksaan untuk penempatan
tenaga kerja yang seksama.
6; engadakan e5aluasi terhadap kinerja pekerja yang disesuaikan dengan
kemampuannya.
7; engadakan pendidikan dan pelatihan (training) terhadap pekerja
mengenai bagaimana postur tubuh yang baik dan ergonomis dalam
mengangkut barang dan sebagainya.
19
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
20/22
8; Pelatihan ara mengangkat beban yang aman, perbaikan sistem kerja dan
aplikasi teknologi baru untuk mengatasi penyimpangan perilaku dan tugas
kerja yang kurang memadai, harus dilaksanakan pada seluruh pekerja yang
ditugaskan untuk pekerjaan denga akti5itas mengangkat beban.
9; emberikan pendidikan kepada pekerja agar mengenakan #PD ketika
mengangkut beban.
3.3.5; Alat Pelin$ung Diri 'APD(
#lat pelindung diri (#PD) merupakan upaya pengendalian ha6ard K!
terakhir dan4atau bersama strategi ontrol ha6ard lainnya. %al yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan #PD ini adalah pemilihan #PD seara tepat,
dipakai dengan benar, digunakan ketika dibutuhkan, dipelihara seara rutin, dan
disimpan dengan aman. #PD yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan munulnya keluhan usuloskeltal Disordes diantaranya*
1; Penyediaan #PD berupa sarung tangan untuk mengangkat beban dan
pelindung lutut ketika berlutut kepada pekerja dan memastikan agar pekerja
menggunakannya ketika bekerja.
2; Penyediaan #PD berupa pelindung bahu ketika pekerja mengankut beban di
bahu dan memastikannya pekerja menggunakannya ketika mengangkat
beban.
3; enyimpan dan memelihara #PD seara rutin dan berkala.
20
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
21/22
BAB I.
KESI&PULAN DAN SA"AN
4.1; Kesim%ulan
1; P. Cipta 3utura Palembang mengau pada sistem keselamatan kerja dengan
metode SDS dan analisa %&'#.
2; Salah satu $aktor penyebab terjadinya Penyakit #kibat kerja adalah $aktor
$isiologi yang merupakan $aktor yang berhubungan dengan ara kerja, posisi
kerja, alat kerja, lingkungan kerja, tata letak4layout kerja yang tidak
ergonomis.
3; 3aktor $isiologis ini dikenal juga dengan istilah ergonomi.
4.2; Saran
Pengelolaan manajemen usuloskletal Disorders seara umum dilakukan
dengan ara sebagai berikut*
1; engurangi atau mengeliminasi kondisi yang berpotensi bahaya
menggunakan pengendalian teknik.
2; engubah dalam praktek kerja dan kebijkan manajemen yang seringdisebut pengendalian administrati$.
3; enggunakan alat pelindung diri.
Penerapan %&'# pada suatu perusahaan sangat perlu untuk mengidenti$ikasi
dan menilai ha6ard dan risiko yang mungkin timbul. Sehingga dapat mengurangu
atau menghilangkan ha6ard yang terjadi.
21
-
7/24/2019 Analisa HIRA Pabrik Kelapa Sawit
22/22
DA/TA" PUSTAKA
#ni6ar. -77/. #e%ni% &eselamatan dan &esehatan &er'a di Industri. 8ogyakarta *
?raha &lmu.
1udiono, #.. Sugeng. -779. . unga amai Higiene Perusahaan Ergonomi
(HIPE&ES) dan &esehatan dan &eselamatan &er'a. Semarang * 1adan
Penerbit >ni5ersitas Diponegoro.
%adiguna, 'ika #mpuh. -77/. *ana'emen Pabri%+ Pende%atan Sistem untu%
Efisiensi dan Efe%tifitas. Bakarta * 1umi #ksara.
%arianto, Sulistyo, 'ahmawaty, dkk. Pola Kerja Sebagai 3aktor 'isiko
erjadinya Oupational O5eruse Syndrome Pada Pekerja Pria Perusahaan
1ubuk Detergen. -77A.!urnal ,niversitas *edicina- olume /0 1omor /.
http*44www.uni5med.org4wp"ontent4uploads4-7-474'idwan.pd$
%einrih, %.0. /97. Industrial Accident Prevention. ew8ork * . ?raw %ill
1ook Company.
otoatmodjo, Soekidjo. -77!. Pengembangan Sumber 2aya *anusia. Bakarta *
P 'ineka Cipta.
'ahardjo, Suwandi dan %endra. -77/. 'isiko +rgonomi dan Keluhan
usuloskletal Disorders Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit. Prosiding
Seminar 1asional ergonomi I3 ,niversitas 2ionogoro Semarang. .
http*44sta$$.ui.a.id4internal4!--229:4publikasi4D.pd$. (diakses -9
Desember -72).
'amli, Soehatman. -77. Sistem *ana'emen &eselamatan 4 &esehatan &er'a
OHSAS 56775. Bakarta * Dian 'akyat.Sondang, Siagian P. -77/. &iat *ening%at%an Produ%tivitas &er'a. Bakarta * P
'ineka Cipta.
Sutriso, +di. -77.*ana'emen Sumberdaya *anusia. Bakarta * P Prenada edia
?roup.
arwaka. -7-.2asar82asar &eselamatan &er'a Serta Pencegahan &ecela%aan
di #emat &er'a. Surakarta * %arapan Press.
8usra, Dhoni. -779. Pentingnya Imlementasi dan &eselamatan dan &esehatan
&er'a dalam Perusahaan. Bakarta * P #leJ edia Komputindo.
22
http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2012/04/Ridwan.pdfhttp://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/D11.pdfhttp://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/D11.pdfhttp://www.univmed.org/wp-content/uploads/2012/04/Ridwan.pdf