analisa kegagalan sabuk
DESCRIPTION
qqTRANSCRIPT
PRESENTASI ANALISA KEGAGALAN
TRANSMISI SABUK
Agus suparjo NIM: 130421018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
Transmisi Sabuk (Belt) Sabuk (belt) digunakan untuk mentransmisikan daya dari
porosyang satu ke poros yang lainnya melalui roda (pulli) yang
berputar dengan kecepatan sama atau berbeda. Karakter gesekan pada sabuk dan permukaan puli sangatmempengaruhi kemampuan transmisi untuk memindahkan daya.Sabuk banyak digunakan pada : alat-alat petananian,
pertambanagan,blower, compressor, machining tool, dllSabuk terdiri dari :1. Sabuk bulat2. Sabuk datar3. Sabuk V4. Sabuk gerigi
2
Komponen Transmisi Sabuk (Belt)
3
Konstruksi V-Belt
1. COVER 2. INSULATING COUMPOND3. TENSION MEMBERS4. COMPRESSION AREA
4
Jenis-jenis sabuk
a. tipe standar : ditandai huruf A, B, C, D, & Eb. tipe sempit : ditandai simbol 3V, 5V, & 8Vc. tipe untuk beban ringan : ditandai dengan 3L, 4L & 5L
5
Jenis Pemasangan SabukPenggerak sabuk terbuka
6
Penggerak sabuk silang
7
Penggerak sabuk gabungan
8
Perbandingan putaran
9
Panjang sabuk ( L )
10
Rasio gaya tegangan sabuk
Tipe terbuka
Tipe menyilang
11
Rasio gaya tegangan sabuk
12
Daya yang ditransmisikan
13
Torsi ditransmisikan
14
Keuntungan dan kerugian transmisi sabuk
Keuntungan :1. Tidak berisik2. Dapat menerima
dan meredam beban kejut
3. Jarak poros tidak tertentu
4. Mudah dan murah pembuatannya
5. Hanya memerlukan sedikit perawatan
Kerugian :1. Mudah terjadi slip
yang mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan
2. Mudah aus3. Kapasitas daya kecil
15
Kerusakan yang sering terjadi pada sistem transmisi sabuk terjadi akibat :
1. Misalignment antara pulliMisalignment sering terjadi karena proses assembly yang kurangbagus dan kurang teliti.2. UnbalanceUnbalance terjadi karena tidak sempurnanya proses desain danproses manufaktur yang dilakukan pada saat pembuatankomponen.3. Ketegangan pada sabuk yang tidak tepatKetegangan yang berlebihan pada sabuk akan menyebabkan ketahanan sabuk dan bearing mesin cepat melemah dan rusak.
16
4. Cacat pada sabuk dan pulliCacat yang terjadi pada sabuk dan pulli lebih sering disebabkanakibat proses manufaktur yang tidak baik ataupun proseduroperasional yang tidak sempurna.5. Kerusakan bantalan (bearing)6. Kontruksi mesin yang tidak kokoh7. Usia sabuk melebihi batas pemakaian8. Faktor lingkunganTerjadinya pengotoran yang menempel pada sabuk yangdiakibatkan oleh debu, pasir, dan oli
17
Pemecahan masalah :
1. Meluruskan kedua pulley dengan benar agar tidak terjadi misalignment antara pulli
18
2. Pemeriksaan seluruh bagian pada sabuk penggerak, sabukyang rusak harus diganti
3. Pemeriksaan kedudukan sabuk penggerak, bila kedudukannyapada pulli terlalu dalam sabuk harus diganti
19
4. Penyetelan ketegangan sabuk, penyetelan harus sesuai SOP atau buku pedoman.
Catatan :a. Sabuk kurang tegang → sabuk slip → cepat ausb. Sabuk terlalu tegang → bantalan menjadi cepat rusakc. Jika sabuk harus diganti perhatiakan ukuran sabuk
berdasarkan normalisasi
20
5.Menerapakan predictive maintenance yaitu dengan cara memonitoring kondisi suatu mesin saat mesin berjalan dengan cara pendeteksian terhadap getaran mesin, kebisingan, suhu dan lain-lainnya.
Apabila kerusakan tersebut tidak segera diperbaiki tentunya akan menyebabkan kerusakan yang lebih serius. Kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan terhentinya proses produksi, yang dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengganti bagian yang rusak dari sistem transmisi sabuk.
21
22