analisa otto engine supra x 125

Upload: liliksugianto

Post on 15-Jul-2015

99 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Torsi fungsi Putaran Engine30 25

Torsi (lbf.ft)

20 15 10 5 0 0 2000 4000 6000 8000 10000

Putaran Engine (rpm)

Trendline grafik Torsi fungsi putaran engine pada percobaan Otto Engine Variable Speed Water Brake Dynamometer Test berbentuk hyperbola. Dari grafik dapat dilihat bahwa torsi tertinggi ada pada 6000 rpm (26.2 lbf.ft) dan torsi terendah ada pada 8000 rpm (14.6 lbf.ft) pula. Dari putaran 4000 rpm ke 6000 rpm terjadi kenaikan torsi. Semakin tinggi putaran engine semakin besar pula torsi yang diberikan engine ke poros mesin. Torsi dibutuhkan pada saat awal engine berputar hingga mencapai putaran maksimum pada torsi maksimumnya,dimana torsi mempengaruhi akselerasi engine. Ketika engine berputar pada putaran tinggi melampaui putaran maksimum pada torsi maksimumnya, maka torsi akan turun karena pada putaran tinggi engine sudah tidak terbebani putaran awal.

Daya efektif (bhp) fungsi Putaran Engine12 10

Daya Efektif (Hp)

8 6 4 2 0 0 2000 4000 6000 8000 10000

Putaran Engine (rpm)

Trendline grafik daya efektif fungsi putaran engine pada percobaan Otto Engine Variable Speed Water Brake Dynamometer Test berbentuk hyperbola. Dari putaran 4000 rpm hingga 6000 rpm, terjadi kenaikan daya pada engine, tapi mengalami sedikit penurunan dari putaran 6000 rpm hingga 8000 rpm. Semakin banyak bahan bakar yang dikonsumsi engine, maka semakin cepat pula engine berputar dan daya yang dihasikan juga semakin besar. Tapi pada putaran 6000 rpm hingga 8000 rpm terjadi sedikit penurunan daya engine yang dikarenakan heat loss dan gesekan setiap komponen engine pada putaran tinggi semakin besar. Daya juga erat kaitannya dengan torsi engine. Secara perumusan adalah

Apabila nilai n semakin besar, maka daya yang dihasilkan engine akan semakin besar pula. Tapi pada putaran tertentu daya akan turun seiring dengan turunnya torsi yang dihasikan oleh engine.

Tekanan Efektif Rata-rata (bmep) fungsi Putaran Engine (rpm)1400 Axis Title Tekanan Efektif Rata-rata (kPA) 1200 1000 800 600 400 200 0 0 2000 4000 Axis Title 6000 8000 10000

Putaran Engine (rpm)

Trendline grafik tekanan efektif rata-rata (bmep) fungsi putaran engine pada percobaan Otto Engine Variable Speed Water Brake Dynamometer Test berbentuk hyperbola. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tekanan naik seiring dengan naik putaran engine yaitu pada putaran 4000 rpm sampai 6000 rpm. Tetapi lebih dari putaran 6000 rpm terjadi penurunan tekanan yang diakibatkan oleh turunnya daya engine pada putaran yang sama. Dari perumusan adalah bmep A z

dari rumus di atas dapat dilihat bahwa semakin besar bhp maka semakin besar pula bmep yang dihasilkan oleh engine, dimana variabel lain pada rumus bernilai konstan. Bmep sangat erat kaitannya dengan bhp yang dihasilkan oleh engine.

Pemakaian Bahan Bakar Specifik (sfc) fungsi Putaran Engine0.3 0.25

sfc Axis Title (kg/dt.jam)

0.2

0.15 0.1

0.05 0 0 2000 4000 6000 8000 10000

PutaranAxis Title(rpm) Engine

Trendline grafik pemakaian bahan bakar specifik (sfc) fungsi putaran engine pada percobaan Otto Engine Variable Speed Water Brake Dynamometer Test berbentuk parabola. Pada grafik terlihat, pada putaran 4000 rpm konsumsi bahan bakar sebesar 0.23 kg/hp.jam ini dikarenakan oleh pembebanan awal engine yang besar untuk mencapai putaran yang diinginkan. Tetapi sfc mulai menurun hingga putara 6000 rpm sebesar 0.152 kg/hp.jam, penurunan dikarenakan pembebanan awal engine sudah berkurang. Setelah putaran engine melebihi 6000 rpm terjadi kenaikan hingga 0.26 kg/hp.jam, yang dikarenakan semakin tinggi putaran semakin besar pula sfc-nya. Dimana semakin tinggi putaran engine semakin besar pula loses hasil pembakaran. Secara perumusan adalah sfc 3600 mbb kg Hp jam s

dari perumusan dapat disimpulkan bahwa sfc erat kaitannya dengan bhp yang dihasilkan engine. Dimana variabel mbb konstan, sedangkan bhp dan s bervariasi. Sfc juga dipengaruhi oleh waktu konsumsi bahan bakar (s).

Effisiensi Thermal fungsi Putaran Engine50

EffisiensiAxis Title (%) Thaermal

40 30 20 10 0 0 2000 4000 6000 8000 10000 th Poly. ( th)

putaran engine (rpm)

Trendline grafik effisiensi thermal fungsi putaran engine pada percobaan Otto Engine Variable Speed Water Brake Dynamometer Test berbentuk hyperbola. Pada grafik terlihat, pada putaran 4000 rpm hingga 6000 rpm terjadi kenaikan effisiensi thermal engine yang disebabkan oleh kenaikan bhp yang diikuti dengan menurunnya sfc. Tetapi pada putaran lebih dari 6000 rpm terjadi penurunan effisiensi themal yang disebabkan oleh loses thermal pada putaran tinggi. Secara perumusan adalahth

632 x100% sfc Q

Dari perumusan dapat disimpulkan effisiensi thermal dipengaruhi oleh nilai sfc dimana nilai dari Q konstan. Semakin besar sfc maka effisiensi themal engine akan menurun, begitu juga sebaliknya. Effisiensi thermal berbanding terbalik dengan pemakaian bahan bakar spacifik (sfc).