analisa peningkatan mutu produk hepamax soft kapsul di pt x.docx

15
ANALISA PENINGKATAN MUTU PRODUK HEPAMAX SOFT KAPSUL DI PT X Ahmad Bundari 1 , Ir. Rudi Yulianto 2 1 PT. Dankos Farma , Email : [email protected] 2 Dosen FTI Universitas Jayabaya Abstrak Peningkatan mutu produk merupakan hal yang sangat penting bagi peningkatan daya saing perusahaan baik didalam negeri maupun diluar negeri. Faktor utama dalam presentasi perusahaan adalah kualitas (mutu) produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas. Jaminan kualitas tidak lengkap apabila persyaratan yang ditentukan tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan pembeli. Jaminan kualitas tidak efektif jika tidak ada evaluasi kesinambungan terhadap faktor yang mempunyai kesempurnaan desain dan spesifikasi. Lewat penelitian ini kita dapat mengetahui cara pelaksanaan jaminan kualitas produk yang dilakukan di perusahaan PT.X sehingga standart mutu produk bisa dipertahankan secara berkesinambungan untuk tercapainya kepuasan pelanggan. Dalam pelaksanaan yang dilakukan PT.X dalam pengendalian mutu produk dengan jalan antara lain : 1. Menjamin kualitas produk dengan memverifikasi seluruh produk sesuai persyaratan yang telah ditentukan 2. Mengendalikan kualitas produk dengan menekankan pengendalian proses proses produksi dibawah kondisi terkendali sesuai prosedur yang berlaku. 3. Dengan melakukan perubahan perubahan pada mesin yang mendukung peningkatan kualitas produk. Abstract Improved product quality is very important for improving the competitiveness of both companies in the country and abroad. A major factor in the company's presentation is the quality (quality) products meet quality requirements. Quality assurance is not complete when the specified requirements are not fully reflect the needs of buyers. Quality assurance is not effective if there is no evaluation of the factors that have a continuity of design excellence and specifications. Through this research we can find out how the implementation of quality assurance at the company's products are carried PT.X so that 1

Upload: rinarossonerina

Post on 24-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

ANALISA PENINGKATAN MUTU PRODUK HEPAMAX SOFT KAPSUL DI PT XAhmad Bundari1, Ir. Rudi Yulianto21PT. Dankos Farma , Email : [email protected] FTI Universitas JayabayaAbstrakPeningkatan mutu produk merupakan hal yang sangat penting bagi peningkatan daya saing perusahaan baik didalam negeri maupun diluar negeri. Faktor utama dalam presentasi perusahaan adalah kualitas (mutu) produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas. Jaminan kualitas tidak lengkap apabila persyaratan yang ditentukan tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan pembeli. Jaminan kualitas tidak efektif jika tidak ada evaluasi kesinambungan terhadap faktor yang mempunyai kesempurnaan desain dan spesifikasi.Lewat penelitian ini kita dapat mengetahui cara pelaksanaan jaminan kualitas produk yang dilakukan di perusahaan PT.X sehingga standart mutu produk bisa dipertahankan secara berkesinambungan untuk tercapainya kepuasan pelanggan. Dalam pelaksanaan yang dilakukan PT.X dalam pengendalian mutu produk dengan jalan antara lain :1. Menjamin kualitas produk dengan memverifikasi seluruh produk sesuai persyaratan yang telah ditentukan2. Mengendalikan kualitas produk dengan menekankan pengendalian proses proses produksi dibawah kondisi terkendali sesuai prosedur yang berlaku.3. Dengan melakukan perubahan perubahan pada mesin yang mendukung peningkatan kualitas produk.

AbstractImproved product quality is very important for improving the competitiveness of both companies in the country and abroad. A major factor in the company's presentation is the quality (quality) products meet quality requirements. Quality assurance is not complete when the specified requirements are not fully reflect the needs of buyers. Quality assurance is not effective if there is no evaluation of the factors that have a continuity of design excellence and specifications. Through this research we can find out how the implementation of quality assurance at the company's products are carried PT.X so that the standard of product quality can be maintained on an ongoing basis to achieve customer satisfaction. In the implementation conducted PT.X in the quality control of products by road, among others: 1. Ensure product quality by verifying the product according to the requirements specified 2. Controlling the quality of the product by emphasizing the control of production processes under controlled conditions according to applicable procedures. 3. By making changes changes to the machines that support the improvement of product quality.

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

10

Industri farmasi merupakan industri yang selalu menciptakan produk obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan manusia, terutama kebutuhan akan kesehatan. Sehingga perusahaan farmasi berusaha menghasilkan obat-obatan yang berkualitas, efektif dan inovatif untuk meningkatkan kesehatan. Dalam meningkatkan keberhasilan suatu perusahaan farmasi bukan hanya menghasilkan produk yang berkualitas saja, tetapi faktor yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.Kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa bukan hanya dari segi kualitas tetapi juga kuantitas. Karena kualitas menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan konsumen sebelum membeli barang dan jasa, akibatnya kualitas merupakan faktor utama dalam keberhasilan suatu produk dipasaran. Kualitas sebagai kata kunci dalam persaingan industri, secara strategis dapat dijaminkan sebagai segala sesuatu yang memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (konsumen).Mutu sebagai kesatuan karakteristik suatu produk baik barang maupun jasa berperan penting demi memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam berbagai kegiatan produksi dan perdagangan produk setiap konsumen menuntut adanya jaminan mutu dari produsen maupun penjual. Jaminan mutu merupakan kegiatan yang sistematis dan terencana yang diimplementasikan dalam system mutu guna memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa suatu produk memenuhi standar mutu yang dikendaki. Dengan adanya jaminan mutu produsen dituntut untuk melakukan pengendalian mutu.Oleh karena barang atau produksi yang mengalami ketidak sesuaian perlu diadakan pengendalian, agar dapat diketahui sebab adanya ketidaksesuaian tersebut. Pada waktu penelitian, peneliti memperoleh data selama satu tahun dan data tersebut terdapat adanya jumlah kecacatan pertiap unit, maka dalam pengendalian produksi obat hepamax ini menggunakan bantuan pengendalian proses statistik (Statistical Process Control). Karena secara umum dalam metode statistik ini memberikan cara cara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasinya dan informasi didalam data itu digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. 1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasannya1.2.1 Rumusan masalahDalam uraian diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:a. Perencanaan proses pengendalian kualitas produksi obat hepamax di PT. X Tersebut.b. Faktorfaktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produk di PT. X.c. Pengendalian proses statistik (Statistical Process Control) untuk produksi obat Hepamax di PT. X berada pada proses pengontrolan.2. Dasar teori2.1 Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)CPOB merupakan suatu konsep dalam industri farmasi mengenai prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu industri farmasi untuk menjamin mutu obat jadi, yang diproduksi dengan menerapkan Good Manufacturing Practices dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan produksi sehingga obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya.CPOB bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu (BPOM, 2006)Ada 4 landasan umum dalam CPOB 2006 yaitu :a. Pada pembuatan obat pengawasan secara menyeluruh adalah sangat essensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Pembuatan obat secara sembarangan tidak dibenarkan bagi obat yang akan digunakan sebagai penyelamat jiwa atau memulihkan atau memelihara kesehatan.b. Tidaklah cukup apabila obat jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang menjadi sangat penting adalah mutu harus dibentuk ke dalam produk. Mutu obat tergantung pada bahan awal, proses pembuatan dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan yang dipakai, dan personalia yang terlibat dalam pembuatan obat.c. Untuk menjamin mutu suatu obat jadi tidak boleh hanya mengandalkan hanya pada pengujian tertentu saja. Semua obat hendaklah dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan cermat.d. CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk memastikan agar sifat dan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan yang dikehendaki.2.2 KualitasKendali mutu atau disebut juga pengendalian kualitas merupakan salah satu usaha untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi dalam produksi. Dan sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan mutu. Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan nilai uang yang di keluarkan.Ada dua segi umum tentang kualitas yaitu:1. kualitas rancangan.2. kualitas kecocokan.Kualitas kecocokan adalah seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang dui isyaratkan oleh rancangan itu.Kualitas kecocokan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pemilihan proses pembuatan, latihan dan pengawasan tenaga kerja. Jenis istim jaminan kualitas (pengendalian proses, uji, aktivitas pemeriksaan, dan sebagainya.) yang digunakan seberapa jauh prosedur jaminan kualitas diikuti dan motivasi angkatan kerja untuk mencapai kualitas. Kualitas rancanganadalah semua barang dan jasa dihasilkan dalam berbagai tingkat kualitas danvariasi dalam tingkat kualitas ini memang disengaja, kualitas menjadi factor dasar keputusan konsumen dalam memilih prodak dan jasa. Akibatnya kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan posisi bersaing.Tiap produk mempunyai sejumlah unsur-unsur yang bersama-sama menggambarkan kecocokan penggunaanya. Parameter-parameter ini biasanyadinamakan ciri-ciri kualitas, yang terdiri dari:1. Fisik. Panjang, berat, voltase, kekentalan.2. Indera. Rasa, penampilan,warna.3.Orientasi waktu. Keandalan (dapat dipercaya), dapatnya dipelihara,dapatnya dirawat. Banyak ahli yang mendefinisikan kualitas yang secara garis besaroreintasinya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaanatau organisasi yang berorientasi pada kualitas. Dari beberapa definisi terdahulu dapat dikatakan bahwa secara garis besar, kualitas adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. (Dorothea, 2004: 5). Pelanggan yang dimaksud disini bukan pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan tidak pernah datang kembali lagi, melainkan mereka yang dating berulang-ulang untuk membeli dan membeli. Ada beberapa dimensi kualitas untuk industri manufaktur dan jasa. Maksud dan tujuan dari pengendalian mutu untuk memasukkan bahwa suatu operasi mampu memproduksi barang dan jasa dengan tingkat mutu yang diharapkan, dibutuhkan pemeriksaan atas beberapa atau semua unsur. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mendeteksi secara tepat produk yang cacat. Pengendalian mutu dalam suatu perusahaan pada dasarnya merupakan alat manajemen pada bagian produksi dengan maksud untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah ada dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. Dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, perusahaan perlu mengadakan pengendalian kualitas terhadap bahan baku yang digunakan dalam proses produksi serta pengawasan produk akhir.1. Pengendalian kualitas bahan baku.Bahan baku merupakan faktor yang sangat penting terhadap kualitas produk jadi atau produk akhir. Untuk perusahaan tertentu, pengaruh produk akhir ditentukan oleh kualitas bahan bakunya. Dengan demikian pengendalian kualitas bahan baku tidak bisa ditinggalkan.2. Pengawasan selama proses produksi.Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Proses produksi perlu diawasi secara efektif agar produk akhir yang di hasilkan mempunyai kualitas yang baik.3. Pengendalian kualitas produk akhir.Keberhasilan suatu perusahaan banyak tergantung terhadap tingkat kepuasan konsumen terhadap pemakaian produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Produk akhir yang dihasilkan oleh perusahaan ialah yang akan berpengaruh terhadap penilaian konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas produk akhir sangat diperlukan sehingga dapat diperoleh produksi akhir yang memiliki mutu baik.2.3 Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control)Statistik adalah seni pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan suatu analisis informasi yang terkandung didalam suatu sampel dari populasi itu. Metode statistik memainkan peranan penting dalam jaminan kualitas. Metode statistik itu memberikan caracara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasinya dan informasi didalam data itu digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Lagipula statistik adalah bahasa yang digunakan oleh insinyur pengembangan, pembuatan, pengusahaan, manajemen, dan komponen komponen fungsional bisnis yang lain untuk berkomunikasi tentang kualitas. (Montgomery, 1993)Untuk menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau produk yang dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap titik origin dan hal-hal yang berhubungan, dalam rangka menjaga dan memperbaiki kualitas produk sesuai dengan harapan. Hal ini disebut Statistical Process Control (SPC). 3. Data produk3.1 Flow Chart Proses Produk Hepamax Soft Kapsul

Gambar 3.1 Flow Chart Proses Produk Hepamax Soft KapsulPengayakan Ambil bahan bahan yang ingin diayak dengan melihat MLS (Master Log Sheet), ayak bahan tersebut dengan menggunakan mesh 100, tampung hasil pengayakan bahan tersebut dengan menggunakan kantong plastik. Pembuatan SuspensiRendam bahan Lipoid s 100 dengan menggunakan alcohol 96% aduk bahan tersebut sampai sempurna sehingga larutan tersebut menjadi homogen dengan suhu kira kira 60C.Pembuatan CangkangMixing bahan- bahan dengan menggunakan homogenizer ross sampai halus dan homogen dengan speed 25 Rpm. Masukan ke dalam Gelatin melting tank dengan temperatur 70C.Mixing selama 30 menit sampai didapat suhu gelatin dengan temperature 62 63 C.Tampung gelatin dalam gelatin distribution tank dengan massa maturisasi selama semalam dengan menyetel suhu maturisasi 40C.Pengisian Lakukan pengadukan secara manual suspensi soft kapsul tersebut yang berada di dalam hooper tiap 10 menit dengan temperatur 25 C dan Rh 50 %. Isi suspensi soft kapsul tersebut ke dalam gelatin sampai membentuk soft kapsul yang sempurna , masukkan soft kapsul yang baru jadi melalui conveyor ke dalam tumbler dan tampung hasilnya di tray dengan mengatur sama banyak.AgingSoft kapsul hasil pengisian harus di aging atau disimpan untuk dikeringkan selama 14 jam sampai soft kapsul tersebut cukup keras atau tidak lembek.PencucianSetelah soft kapsul di Aging dengan bentuk yang sempurna untuk proses terakhir adalah pencucian dengan menggunakan alcohol 96% selama 5 menit.3.2Kebocoran produk Hepamax Soft KapsulHepamax merupakan salah satu produk Soft Kapsul yang dihasilkan oleh PT.X dimana produk ini merupakan produk yang langsung dijual ke konsumen. Pada penelitian ini penulis meneliti tentang kebocoran produk hepamax yang dihasilkan. Adapun hasil dari kebocoran produk hepamax karena ada lubang kecil pada sisi pinggir soft kapsul seperti garis hitam. Hal ini dapat mengakibatkan isi atau suspensi dari kapsul keluar sehingga khasiat obat berkurang, dan menyebabkan stabilitas obat turun karena isi suspensi terkontaminasi oleh faktor dari luar.Akibat dari kebocoran menyebabkan produk yang akan dipasarkan akan terhambat karena akan melalui proses sortir terlebih dahulu, untuk mendapatkan produk hepamax yang bagus sesuai standar yang telah ditetapkan. Untuk produk yang tidak sesuai standar (bocor) dinyatakan produk tersebut afkir atau produk gagal, yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produk ( standard yield ).

Grafik 3.1 Pencapaian actual yield rata-rata Hepamax januari - mei 20104. Analisa data dan pembahasan4.1 Peningkatan KualitasPeningkatan kualitas merupakan aktifitas teknik dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dan produk ( barang atau jasa ), kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan perbedaan diantara kinerja aktual dan standar.Dalam hal ini peningkatan kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas sebagai suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem industri, untuk meningkatkan kualitas produk, guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.Sedangkan pada PT X. sendiri yang menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 lebih menekankan pada aspek peningkatan proses industri. Peningkatan proses itu sendiri mempunyai arti bagaimana baiknya kualitas suatu produk ( barang atau jasa ) itu memenuhi spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh bagian desain dan pengembangan dari suatu perusahaan itu. Spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh bagian desain dan pengembangan produk yang disebut sebagai kualitas desain ( quality of design ) harus berorientasi kepada kebutuhan dan ekspektasi pelanggan ( orientasi pasar). 4.2 Analisa Sebab Akibat ( Diagram FishBone)

Hepamax Soft Kapsul bocorMANUSIAMETODEMESINSambungan lembaran gelatin kanan & kiri kurang sempurnaSuhu setting tidak sama dg suhu actualHeater segment tidak optimalThermocuple rusakPemotongan gelatin tidak sempurnaDieroll tumpulLembaran pita gelatin lembekSirkulasi udara dingin kurangMATERIALTerjadi kenaikan suhu&Rh ruangan fillingLINGKUNGANSupply T&Rh tidak terkendaliHepamax soft kapsul bocor

Dari diagram fishbone terdapat 4 penyebab terjadinya kebocoran pada produk Hepamax soft kapsul. berikut analisis berdasarkan faktor penyebab :

Kondisi setelah diadakan perbaikan :

LCL = 18,89 CL = 22,89 UCL = 22,85Gambar 4.1 Peta Kontrol X bar Ketebalan Gelatin Soft Kapsul pada PT.X

UCLLCL = 0CL =3,40UCL = 7,19Gambar 4.2 Peta Kontrol R bar Ketebalan Gelatin Soft Kapsul pada PT.X

Dari Gambar 4.1 tampak bahwa peta kontrol x bar tidak terkendali karena adanya data yang berada diluar batas kontrol yakni yang ditandai dengan gambar bintang. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembuatan produk hepamax soft kapsul tidak berada dalam pengendalian. Sedangkan pada gambar 4.2 Tampak menunjukkan peta kontrol R bar yang berada dalam proses pengendalian yang ditunjukkan dengan tidak adanya tanda pengukuran yang melewati batas batas kontrol.Dengan adanya peta kontrol yang belum terkendali maka pada PT.X harus mengadakan kajian ulang mengapa terjadi peta kontrol yang tidak terkendali dan harus di adakan perbaikan terhadap faktor faktor penyebab itu. Faktor faktor penyebab terjadinya peta kontrol yang tidak terkendali pada PT.X adalah antara lain :1. Faktor mesin yang kurang memenuhi standart untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.2. Karena suhu dan Rh ruangan yang tidak stabil.Setelah dikaji dan ditinjau ulang terhadap penyebab penyebab tersebut dan diadakan tindakan lanjut, maka diperoleh data data baru dalam pembuatan peta kontrol X bar dan R ( tabel 4.2) yang dimana sudah diadakan perbaikan dalam proses produksi.

LCL = 18,88CL =20,79 UCL = 22,69Gambar 4.3 Peta kontrol X bar ketebalan Gelatin soft kapsul pada PT.X setelah adanya perbaikan.

LCLCLUCLLCL = 0CL =3,30UCL = 6,98Gambar 4.4 Peta kontrol R ketebalan Gelatin soft kapsul pada PT.X setelah adanya perbaikanBerdasarkan peta kontrol X bar dan R pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 maka kita dapat mengetahui bahwa peta kontrol dalam keadaan stabil dan dalam pengendalian berdasarkan analisa ketebalan. Dari peta kontrol tersebut maka kita dapat menentukan kapabilitas proses dengan menggunakan indeks kapabilitas proses ( Cp ) dan indeks kerjanya ( Cpk ).Cp = ( USL LSL ) / 6SDimana s = R bar / D2 = 3,30 / D2 = 1,419 mmCp= ( 25 -15 ) / 6 x 1,419 = 1,17 mmUntuk Cp dengan harga 1,17 berarti menunjukkan kapabilitas baik tapi perlu untuk mendapatkan harga 1,33 ke atas dengan kriteria untuk indeks kerja dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :Cpk = min ( CPL , CPU ) yang mana:CPL= ( X double bar LSL ) / 3 (R bar / d2)= ( 20,79 15 ) / 3 ( 3,30 / 2,326 )= 5,79 / 4,256= 1,3604 mmCPU = ( USL X double bar ) / 3 ( R bar / d2 )= ( 25 -20,79 ) / 3 ( 3,30 / 2,326 )= 4,21 / 4,256= 0,9892 mmBerdasarkan ukuran indeks kerjanya diketahui bahwa Cpk = 1,3604 = CPL hal ini berarti bahwa nilai rata-rata ketebalan Gelatin soft kaspsul pada PT.X ( X double bar = 20,79 ) adalah lebih dekat ke batas yang ditetapkan USL = 25, Dari pada batas bawah LSL = 15 . hai ini menunjukkan bahwa proses mampu memenuhi spesifikasi bawah karena nilai CPL = 1,3604 ( < 1,00 = mampu memenuhi batas spesifikasi bawah). Sebaliknya CPU = 0,9892 angka ini menujukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL = 25 karena nilai CPU = 0,9892 maka CPU < 1,33 (tidak mampu memenuhi spesifikasi atas).

5. Kesimpulan dan saran5.1 KesimpulanPeningkatan mutu produk Hepamax pada PT. X yang menggunakan sistem manajemen mutu pada saat ini telah dijalankan sesuai dengan persyaratan persyaratan yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaanya sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT.X , melakukan peningkatan mutu produk Hepamax Soft Kapsul,maka penulis dapat menyimpulkan antara lain :1. Kualitas mutu produk Hepamax soft kapsul pada PT.bX sudah baik, hal ini ditunjukan dari peta kontrol pengukuran ketebalan gelatin dimana sudah ada perbaikan pada proses produksi yang sebelumnya belum tercapai.bBerdasarkan ukuran indeks kerjanya diketahui bahwa Cpk = 1,3604 = CPL hal ini berarti bahwa nilai rata-rata ketebalan gelatin soft kaspsul pada PT. X ( X double bar = 20,79 ) adalah lebih dekat ke batas yang ditetapkan USL = 25, daripada batas bawah LSL = 15. Hai ini menunjukkan bahwa proses mampu memenuhi spesifikasi bawah karena nilai CPL = 1,3604 ( < 1,00 = mampu memenuhi batas spesifikasi bawah). Sebaliknya CPU=0,9892 angka ini menujukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas USL = 25 karena nilai CPU = 0,9892 maka CPU < 1,33 ( tidak mampu memenuhi spesifikasi atas ).2. Untuk meningkatkan mutu produk yang baik selain penyediaan SDM yang berkualitas, didukung pula oleh kemampuan mesin dan lingkungan yang baik.3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan untuk operasional yang lebih baik.5.2 Saran Dalam rangka meningkatkan mutu produk Hepamax soft kapsul yang dihasilkan maka saran yang dapat penulis berikan kepada PT. X adalah sebagai berikut :1. Perlu dilakukannya sosialisai tentang kebijakan dari manajemen mutu ISO 9001 : 2000 kepada semua karyawan yang ada dalam perusahaan agar karyawan mengerti dan mampu menerapkan setiap persyaratan yang terkandung dalam sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 dalam rangka mengurangi kegagalan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh PT. X.2. Perlunya kesinambungan suatu sistem pengembangan mutu terpadu sebagai langkah acuan perusahaan dalam mencapai Total Quality Management yang diperlukan bagi perusahaan dimasa yang akan datang.DAFTAR PUSTAKA1. Vincent. Gaspersz, metode analisis untuk peningkatan mutu, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 20032. Rudi Suardi, sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 PPM, 20023. www.google.com mutu tanggal 28 Juli 2010 pukul 19:514. www.google.com CPOB tanggal 06 November 2010 pukul 14:08