analisis “teks”...2019/11/04 · b. seleksi teks, dan focus pada tujuan c. analsisi teks...
TRANSCRIPT
ANALISIS “TEKS”Pertemuan keempat
PERKEMBANGAN PADARIGMA DALAM ANALISIS BAHASA (TEKS)
Strukturalisme: Bahasa, struktur, &
Masyarakat
Psikologi kebahasaan: Bahasa, Budaya, &
Pikiran
Pasca Strukturalisme: Bahasa bukan refleksi
dari realitas
1. Strukturalisme: Langue – Parole; Penanda-petanda; Sintagmatik-Paradigmatik
StrukturBahasa
StrukturKesadaran
StrukturMasyarakat
Langue-parole
• Langue: konsep dasar Bahasa berbentuk abstrak, hasil kesepakatan tentang sistem Bahasa dan nilaiyang ada dalam pikiran manusia.
• Parole: bentuk konkret dari Bahasa yang diciptakan oleh penutur, denganmengkombinasikan kode Bahasa (misal: bicara)
• Bahasa lahir dari relasi antara strukturmasyarakat, struktur Bahasa, dan strukturkesadaran masyarakat
Penanda dan petanda
Signifier/penanda is physical, sensual
Signified/petanda is psychological
Relasi makna sintagmatik dan paradigmatik
→
• Paradigmatik: relasi horizontal; relasi makna dalam satu frasa atau kalimat
• Sintagmatik: relasi vertilal; relasi antarkata yang memiliki kemungkinan untuk menduduki posisi yang sama dalam struktur kalimat
2. Psikologi Kebahasaan: Bagaimana individu menggunakanbahasa, untuk dirinya, pikirannya dan emosinya dibentuk dan ditransformasikan melalui interaksi sosial
Sapir-Whorf Teorema
ada hubungan kuat antarabahasa, budaya, dan pikiranseorang penutur
Budaya
Pikiran
Bahasa
Linguistik Kognitif: Kategorisasi linguistik merefleksikan dan/atauberpengaruh pada kategori mental (metafora, emosi)
3. Pasca-strukturalisme: Bahasa bukanlah refleksi dari realitas yang ada
Kritik terhadap strukturalisme:1. Teks bukan refleksi realitas; tidak ada kebenaran dibalik teks;
interaksi interpretant teks adalah produktivitas; satu teks memilikirelasi dengan teks lainnya
2. Tidak ada struktur atau system Bahasa yang tetap; Bahasa tidakteratur, & tidak stabil; tidak ada struktur tetap anatara petanda dan penanda, petanda dapat menjadi penanda
3. Kesadaran distrukturkan dalam bahasa
METODE MENGANALISIS TEKS
•SEMIOTIKA
•ANALISIS WACANA
•Apa semiotika?
•Apa tanda?
SEMIOTIKA
Coba maknai!
Apa maknanya?
Kenapa berbeda?
Semiotika adalah ilmu tentang tanda
Apakah tanda?
Tokoh Yang Membidani Semiotika
Ferdinand de Saussure 1857-1913
Charles Sander Pierce 1839-1914
Apakah tanda?
• Tanda = index, icon, symbol
• Tanda adalah gabungan antara penanda dan petanda
Komponen Tanda
Signified
Signifier
Dyadic Model (Saussure)
Signifier/penanda is physical, sensual
Signified/petanda is psychological
Komponen Tanda
Dyadic Model (Saussure)
Signifier/penanda is physical, sensual
Signified/petanda is psychological
Commonsense dictates that the signified, the concept, is primary.
Signifier is physical, sensual
Signified is psychological
Dyadic Model (Saussure)
Signifier/penanda is physical, sensual
Signified/petanda is psychological
Penanda dan petandaSignifier and signified
Object in the real world orspeaker’s mind
Penanda dan petandaSignifier and signified
Signifier/penanda is physical, sensual
Signified/petanda is psychological
Representamen is physical,sensual
Interpretant is meaning fromdecoding representamen
Triadic Model(Peirce)
Object in the real world orspeaker’s mind
PENANDA=CANTIK
PETANDA=
Tiga Cara Merepresentasi Objek (Peirce)
• Symbol• Diciptakan dengan sewenang-wenang, hanya berdasar
kesepakatan• Harus dipelajari – disepakati• Bahasa (secara umum), alfabet, tanda baca, angka, kode
morse, rambu2 lalu lintas
• Icon– Diciptakan atau mengimitasi petanda
– Terdapat kesamaan dengan penanda (dalam beberapaderajat kualitas)
– Potret diri, kartun, sound effect
• Index– Tercipta akibat penanda
– Asap, memar, suara ketukan pintu, tulisan tangan
Symbol
Icon
index
Semiotika sebagai system makna
• Secara esensial, tanda tidak memiliki keterkaitan mutlakdengan objek (alam)
• Makna terbangun secara structural dan relasional (tidakbersifat referensial)
• Tanda saling terkait dengan tanda lainnya
• Tanda memformalkan ‘citra’ objek, dan digenerelasisasikandalam system yang abstrak
CONTOH
Bagaimanakah bentuk baru penggunaan tanda halal?
1. Apa makna halal dalam iklan Sharp?
2. Melibatkan tanda apa saja? Dalam struktur yg bagaimana?
3. Bagaimana halal digunakan dalam struktur tanda dan struktur sosial?
4. Bagaimana halal digunakan dan diperbincangkan dalam kontekstersebut?
5. Bagaimana genre penyajian halal tersebut?
6. Apa potensi maksud penggunaan tanda halal tersebut?
7. Bagaimana gaya penyajian tanda halal tersebut?
8. Bagaimana modalitas tanda halal dalam iklan tersebut?
SEMIOTIKA SOSIAL
• Semiotika sosial diperkenalkan oleh Michael Alexander Kirkwood Halliday (M.A.K. Halliday)
• Semiotika sosial tidak hanya menginterpretasi makna tanda dalamstruktur yang sempit, namun dalam struktur yang lebih luas yaitustruktur sosial.
Language
Text
Context
• Bahasa, teks, tanda digunakan dalam konteks tertentu, dan memilikimakna tertentu
• Bahasa, teks, tanda memiliki fungsi tertentu dalam struktur tanda dan struktur sosial (konteks)
• Sehingga, untuk memaknai tanda tidak cukup memaknai tanda dan struktur tanda, namun juga penggunaanya dalak konteks sosial tertentu
Model analisis Semiotika Theo Van Leeuwena) Discourse:
• Tanda yang digunakan untuk mengkonstruksi representasi• Sumber pengetahuan yang dikonstruksi secara sosial, yang merepresentasikan aspek
realitas. • Discourse berkaitan dengan representasi
b) Genre• Bentuk interaksi tanda, atau wujud dialog antar tanda yang menciptakan makna• Berkaitan dengan ‘bahasa’
c) Style• Bentuk penampilan tanda• Berkaitan dengan identitas dan nilai
d) Modality• Unsur atau elemen tanda dalam meyakinkan kebenaran• Dibentuk dalam beragam “mode”• Tanda dapat ditampilkan dalam beragam kombinasi mode, untuk menunjukan
derajat kebenaran
Tanda / sumber semiotik
Membangun discourse
Discourse ditampilkan dalam genre
Genre ditampilkan dalam style
Style dipresentasikan dalam beragammode
Tahap Analisis Semiotika Sosial (Leeuwen)
1. Kumpulkan dokumen dan susun secara sistematis semua sumbersemiotic yang ada (termasuk sejarahnya)
2. Investigasi sumber-sumber semiotic tersebut dalam kontekssejarah, budayam dan konteks yang spesifik; dan pelajaribagaimana orang-orang menggunakan sumber semiotic tersebutdalam beragam konteks.
3. Temukan dan kembangkan sumber semiotic baru dan penggunaansumber semiotic tersebut dalam konteks penggunaan yang baru
Dimension of semiotic analysis
Discourse
Genre
Style
Modality
Multimodal Cohesion
Rhythm
Composition
Information Linking
Dialogue
• Rhythm: kohesi dan struktur dalam konteks waktu
• Composition: kohesi dan struktur dalam konteks ruang
• Information linking: keterkaitan antar informasi
• Dialogue: interaksi antar teks atau mode tanda
AnalisisWacana
Semiotikasosial
Semiotika
AnalisisWacana
Semiotikasosial
Semiotika
ANALISIS WACANA
Wacana?• Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar(Linguistik)
~ Konsep dan gagasan
~ Persyaratan gramatikal
~ Kohesif atau serasi
• Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi, yang menghubungkan proposisi satu dengan proposisi lain, kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan
• discourse is constituted by a group of sequences of signs, in so far as they are statements, that is, in so far as they can be assigned particular modalities of existence (Foucault 1972:107)
Analisis Wacana?
• Analisis wacana digunakan untuk menemukan apa yang benar-benar dimaksudkan orang ketika mereka mengatakan ini atau itu, atau menemukan realitas di balik wacana
• Analisis wacana mempelajari bahasa dalam pemakaian; semua jenisteks tertulis dan data lisan; dari percakapan sampai dengan bentuk-bentuk percakapan yang sangat melembaga
•Kenapa wacana haru dianalisis?
•Wacana = Bahasa
•Bahasa = menciptakan masyarakat (dan budaya)
•Wacana (Bahasa) = alat politik ~ politik Bahasa ~ language games
• “pertarungan wacana”
•Wacana = perilaku social = praktik sosial
• Kenapa wacana haru dianalisis?
• Wacana = Bahasa
• Bahasa = menciptakan masyarakat (danbudaya)
• Wacana (Bahasa) = alat politik ~ politik Bahasa ~ language games
• “pertarungan wacana”
• Wacana = perilaku social = praktik sosial
“suku primitif”Primitif: dalam keadaan yang sangat sederhana; belum maju(tentang peradaban; terbelakang): kebudayaan --; 2 sederhana; kuno (tidak modern tentang peralatan)
contoh
Bagaimana andamendefinisikankejadian ini?
Demokrat: Demo Jangan AnarkisRabu, 28 Maret 2012 12:02 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron berharap, aksi unjuk rasa yang diprovokasisalah satu partai politik diharapkan tidak anarkis dan menimbulkan keresahan di masyarakat. ''Saya bukan anti demonstrasi, karena demonstrasi merupakan bagian proses penyampaian aspirasi,'' katanya kepada wartawan, Rabu(28/3).
Menurutnya, jangan sampai demonstrasi mengarah ke hasutan, fitnah dan keluar dari rambu-rambu kepatutan dan bahkan menuju anarkis. Jika begitu, maka tidak ada jalanlain, aparat penegak hukum harus mengambil sikap yangtegas dan memproses pihak yang memprovokasi.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/28/m1kwnz-demokrat-demo-jangan-anarkis
Lalu apakah ini?
Anarkis?
• anarkis anar.kis[n] (1) penganjur (penganut) paham anarkisme; (2) orang yg melakukan tindakan anarki
• anarki anar.ki[n] (1) hal tidak adanya pemerintahan, undang-undang, peraturan, atauketertiban; (2) kekacauan (dl suatu negara)
• anarkisme anar.kis.me[n] ajaran (paham) yg menentang setiap kekuatan negara; teori politik ygtidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang
contoh
Di Mata Nelayan, Susi Dikenal Paling Berani Beli Ikan dengan HargaTinggi
• PANGANDARAN, KOMPAS.com – Sosok Susi Pudjiastuti dikenal oleh para nelayan KabupatenPangandaran dan Ciamis sebagai pengepul ikan yang berani membeli dengan harga tinggi. Nelayanpun merasa terbantu dengan adanya standar pembelian tinggi yang ditawarkan perempuan yang kini menjadi menteri Kelautan dan Perikanan RI tersebut.
“Bu Susi itu paling berani beli ikan nelayan dengan harga tinggi. Misalnya begini, biasanya ikanLayur per kilogramnya dua ribu, nah Bu Susi berani beli dari nelayan ikan itu sepuluh ribu per kilogramnya. Alasan Bu Susi, beli dengan harga tinggi ke nelayan karena akan dijual kembali ke luarnegeri,” terang Dadang (52), salah seorang nelayan saat ditemui di sekitar Pantai TimurPangandaran, Rabu (29/10/2014).
Dadang bersama rekan nelayan lainnya mengaku mengenal sosok Susi yang dulu selalu terjun kepantai untuk membeli ikan hasil tangkapan. Tak sungkan-sungkan, kata Dadang, Susi selalumembawa sendiri hasil pembelian ikannya dari para nelayan untuk dibawa ke rumahnya. Padahal, warga setempat mengetahui bahwa Susi berasal dari keluarga yang berkecukupan.
“Bu Susi itu orangnya tidak merasa sebagai orang kaya, dengan kami mudah berbaur dan bergaulseperti warga biasa lainnya,” kata dia.
Para nelayan di lokasi setempat pun berharap kepada Susi Pudjiastuti untuk bisa membawaperubahan nasib nelayan di seluruh Indonesia. Warga Pangandaran pun optimistis kepemimpinanSusi di Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mampu menunjukkan jati diri Indonesia sebagainegara kepulauan dengan wilayah lautnya yang luas.
“Saya yakin Susi jadi menteri akan mampu membawa perubahan, apalagi Indonesia memilikiwilayah laut luas yang kaya akan hasil alamnya,” ungkap Asep (35), salah seorang pengelolarestoran sea food di lokasi Objek Wisata Pangandaran.
Merokok di Istana, Menteri Susi Contoh Revolusi Mental Tidak Baikhttp://news.okezone.com/read/2014/10/28/337/1057780/merokok-di-istana-menteri-susi-contoh-revolusi-mental-tidak-baik
JAKARTA - Anggota Fraksi PPP DPR, Okky Asokawati, menyayangkan sikap MenteriKelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang merokok usai pengumuman kabinet di halaman Istana Merdeka Jakarta.
"Sangat menyayangkan sikap menteri Susi Pujiastuti serta menteri-menteri lainnyayang merokok secara vulgar di ruang publik seperti area Istana Kepresidenan," ujarOkky dalam keterangan yang diterima redaksi Okezone, Selasa (28/10/2014).
Menurut dia, merokok bukanlah contoh revolusi mental yang baik. Revolusi mental yaitu dari sikap yang tidak baik menjadi baik.
"Aksi Menteri Puji dan sejumlah menteri lainnya menjadi catatan awal yang tidakbagus," tuturnya.
CDA
Tokoh-tokoh CDA
• Teun Van Dijk
• Norman Fairclough
• Guntter Kress
• Theo Van Leeuwen
• Ruth Wodak
• Dll.
Analisis Wacana Kritis? (AWK)Critical Dicsourse Analysis? (CDA)
• “kritis” = menganalisis “yang tidak beres” dalam masyarakat
• Ketidakberesan akibat ketidakadilan, ketidaksetaraan, diskriminasi, ketidakbebasan
• CDA/AWK menganalisis ketidak beresan dalam masyarakat, akibatketidakadilan, ketidaksetaraan, diskriminasi, dan ketidakbebasandengan mencari sumber dan sebabnya, serta bentuk-bentukperlawanan yang mungkin
• Wacana menurut pandangan kritis: system pengetahuan yang memberi informasi tentang teknologi social dan teknologimemerintah yang merupakan betnuk kekuasaan dalam masyarakatmodern
pengetahuan kekuasaanKebenaran
wacana
Strukturalisme
StrukturBahasa
StrukturKesadaran
StrukturMasyarakat
Dimensi CDA
1. Teks
~ mengacu ke bentuk wicara, tulisan, grafik, dan kombinasinya
1. Praktik diskursif~ Bentuk produksi dan konsumsi teks
2. Praksis social
~ Pemaknaan intertekstualitas, peristiwa social – tertanam dalamtujuan, jaringan, dan praksis budaya social lainnya
Prinsip dasar analisis wacana
a. Teks & konteks
b. Keberurutan & intertekstualitas
c. Konstruksi & strategi
d. Peran kognisi social (persinggunan wacana & mind – representasikolektif)
e. Aturan penggunaan kategori-kategori penganalisis (pemanfaatananggapan umum)
f. Interdiskursivitas (style, genre, discourse)
Prinsip Dasar Bentuk Analisis CDA
1. Menganalisis hubungan semiosis dan unsur social (bagaimanasemiosis menentukan/mereproduksi/mengubah hubungankekuasaan yang tidak seimbang dan juga proses ideologisasi)
2. Hubungan itu menuntut analsisi Karena logika dan dinamikamasyarakat tidak selalu transparan, bahkan menyesatkan
3. Logika dan dinamika yang dominan perlu di tes, dan ditantang olehmasyarakat. Lalu, identifikasi kemungkinan mengatasinya
4. Mengambil jarak terahadap data. Meletakan data tetap padakonteksnya, klarifikasi posisi politik partisipan, dan focus padarefleksi diri dalam penelitian
4 LNGKAH CDA (Foirclough)
1. Fokus pada ‘ketidakberesan social’ – dalam aspek semiotica. Pilih satu topik (misal: terorisme, diskriminasi, perburuhan, dll)b. Teoretisasi topik (misal: kajian terorisme dari perspektif ekonomi, budaya, politik, dst)
2. Mengidentifikasi hambatan-hambatan untuk menangani ‘ketidakberesansocial’a. Analisis hubungan dialektik dengan unsur social lainnyab. Seleksi teks, dan focus pada tujuanc. Analsisi teks (linguistic & semiotik/struktur)
3. Mempertimbangakan apakah tatahan social ‘membutuhkan’ ketidakberesansocial tersebut?a. Menghubungkan antara konsisi ‘factual’ dengan ‘yang seharusnya’ (ideal)b. Menghubungkan ‘ketidakberesan’ dengan ideologi pemilik kuasa (dominan)
4. Mengidentifikasi cara-cara yang mungkin untuk mengatasi hambatan-hambatan itu
Model Wacana Teun Van Dijk
Struktur Teks
Struktur Makro: MaknaGlobal
Superstruktur: kerangkateks (pembuka, isi,
penutup)
Struktur mikro: makna local (pemilihan kata, bahasa,
gambar)
Elemen Pengamatan
Tematik: topik/tema yang ditampilkan
Skematik: bagian dan urutan antarbagian
Semantik: makna yang ingin ditekankan (detail, latar, penonjolan)
Sintaksis: bentuk kalimat, kata ganti, koherensi
Stilistik: pilihan kata
Retoris: pemilihan grafis, metafora, ekspresi
Konsep-konsep umum
• Ideologi
• Hegemoni
• Theory of Communicative Action
• Encoding-Decoding
• Political-economy
• Feminisme
• Pasca-kolonialisme (ras dan etnis)
Ideologi: False consciousness Merepresentasikan relasi imajiner antara individu dengan kondisi eksistensi realnyaKepentinganCommon sense atau kepercayaan
Hegemoni:Dominasi melalui konsen/kesepakatanMelibatkan kemauan dan kesepakatan aktif dari merekayang tersubordinasi dengan menerimanya sebagaicommon sense dan alamiah
Theory of Communicative Action:
- Kepentingan sebagai ideologi Klaim kebenaran dalam rasiokomunikasi. - Rasionalisasi kekuasaan dan krisis legitimasi “ruang public”
Lifeworld Klaim Kebenaran
Dunia Objektif True or False
Dunia Sosial Appropriateness
Dunia Ekspresif Authenticity
Komprehensif Klaim komprehensif
Encoding-decoding
The mediated communication
event as meaningful social
discourseENCODING
1: communication codes
of all kinds
2: structures and codes
of medium and of genre
DECODING
1: communication codes
of all kinds
2: structures and codes
of medium and of genre
Frameworks of Knowledge Frameworks of Knowledge
Social Realm
Social practice
Concepts of social
& personal nature
and relations
Cultural norms
World-view
Social Realm
Social practice
Concepts of social
& personal nature
and relations
Cultural norms
World-view
Material Practices
Relations of
production
Technical infra-
structure
Political/economic
structures
Conditions of
production
Material Practices
Relations of
production
Technical infra-
structure
Political/economic
structures
Conditions of
production
H
I
S
T
O
R
Y
-Political-economy-Sistem ekonomi dan politik masyarakat/negara dimana media hidup-Budaya dominan dan nilai sosial-Konflik nasional/kultural-Kepemilikan dan ukuran media
Langkah analisis:
1. Periksa organisasi teks; relasi antar teks; penggunaan tanda, kata, bahasa, dan bentuk-bentuk semantic lainnya; kumpulkan dan susunsecara sistematis
2. Periksa:a) Citra apa yang ingin dibentuk?b) Bagaimana proses pencitraan yang direpresentasikan?c) Siapa yang dipinggirkan/diabaikan/dimarjinalkan?d) Apa yang didiamkan dalam teks?
3. Analisa:a) Nilaib) Representasic) Hubungan antar unsur yang terlibat (socially) d) Identifikasi makna (maksud teks)
ANALISIS WACANA = “AGENT OF CHANGE”