analisis biota perairan bai

Upload: aunurrahman

Post on 09-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Kajian

TRANSCRIPT

BASELINE STUDI KONDISI LAMUN DAN MANGROVE DI PERAIRAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PABRIK PEMBUATAN ALUMUNIUMPT BINTAN ALUMINA INDONESIA (KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN)

PEDAHULUANSebagai lokasi KKLD (Kawasan Konservasi Laut Daerah), studi baseline ekologi (ecological baseline study) di perairan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, diperlukan untuk mendapatkan data dasar terkini terkait ekologi pada lokasi tersebut, termasuk kondisi ekosistem terumbu karang, mangrove dan juga kondisi lingkungannya. Data-data yang diperoleh diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan pembangunan pabrik pembuatan alumunium PT Bintan Alumina Indonesia.

METODE STUDIMetode studi yang digunakan adalah metode survey, yaitu dengan meneliti suatu fenomena alami untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan yang menyebabkan gejala tersebut terjadi. Hasil studi yang diperoleh dibahas secara deskriptif yaitu untuk membuat gambaran mengenai suatu kejadian atau situasi.a. Pengamatan LamunPenentuan stasiun pengamatan lamun dilihat dari titik yang akan menjadi lokasi kegiatan pembangunan pabrik pembuatan alumunium PT Bintan Alumina Indonesia (pada area reklamasi serta rencana pelabuhan). Pada setiap plot pengamatan ditempatkan sebuah transek kuadrat dengan ukuran 100 cm x 100 cm yang disekat menjadi 25 bagian dengan ukuran masing- masing petak 20 cm x 20 cm. Dalam tiap transek kuadrat yang telah ditempatkan, dilihat jenis lamun, jumlah tegakan lamun, dan persen penutupan lamun. Kerapatan diketahui dengan menghitung jumlah tegakan lamun per spesies yang sama. Selain kerapatan, dihitung pula persen penutupan lamun pada setiap transek kuadrat.Parameter yang Diamati1. Kerapatan Jenis (Di) merupakan jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit area. Nilai ini dihitung dengan rumus:

Keterangan: Di = Jumlah individu -i per satuan luas (ind/m2)Ni = Jumlah individu -i (tegakan) dalam transek kuadratA = Luas transek kuadrat (m2)2. Kerapatan relatif (RDi) merupakan perbandingan jumlah spesies dengan jumlah total individu seluruh spesies. Nilai ini dihitung dengan rumus:

Keterangan: RDi = Kerapatan relatifNi = Jumlah individu i (tegakan) dalam transek kuadratNy= Jumlah total individu seluruh spesies3. Frekuensi jenis (Fi) merupakan peluang suatu jenis spesies ditemukan dalam titik contoh yang diamati, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: Fi = Frekuensi Jenis ke-iPi = Jumlah petak contoh dimana spesies-i ditemukanpi= Jumlah total petak contoh yang akan diamati4. Frekuensi relatif (RFi) adalah perbandingan antara frekuensi spesies-i dan jumlah frekuensi untuk seluruh spesies, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: Rfi = Frekuensi RelatifFi = Frekuensi jenis ke-ifi = Jumlah total petak contoh yang akan diamati5. Penutupan (Ci) adalah luas area yang tertutupi oleh spesies-i, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan : Ci = Luas area yang tertutupi spesies ke-ifi = Frekuensi (jumlah kotak dengan kelas dominansi yang sama) Mi = Titik tengah % spesies ke-i6. Penutupan relatif (RCi) adalah perbandingan antara penutupan individu spesies ke-i dengan jumlah total penutupan seluruh jenis :

Keterangan: Rci = Penutupan relatifCi = Luas area yang tertutupi jenis ke-iCij = Penutupan seluruh spesies7. Indeks nilai penting lamun (INP) digunakan untuk menghitung dan menduga secara keseluruhan dari peranan satu spesies di dalam suatu komunitas. Indeks nilai penting (INP) berkisar antara 0-3. INP memberikan gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan terhadap suatu daerah. Semakin tinggi nilai INP suatu spesies relatif terhadap spesies lainnya, maka semakin tinggi peranan spesies tersebut pada komunitasnya. Rumus yang digunakan dalam menghitung INP adalah:INP = RFi + RDi + RciKeterangan: INP = Indeks Nilai PentingRFi = Frekuensi relatif RDi = Kerapatan relatif RCi = Penutupan relatif8. Keanekaragaman dan KeseragamanKeanekaragaman dan keseragaman lamun ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :Keanekaragaman jenis lamun ditentukan dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Weanner

Keterangan : H = Indeks keanekaragaman.ni = Jumlah individu jenis ke- i. N = Jumlah total individu.Pi = Proporsi frekuensi spesies ke-i dari terhadap jumlah total. Kriteria dari indeks keanekaragaman ditentukan berdasarkan nilai yang didapat :H < 1 = Keanekaragaman rendah.1 < H < 3 = Keanekaragaman sedang. H > 3 = Keanekaragaman tinggi.Indeks keseragaman jenis dihitung dengan menggunakan rumus Shannon weaner :

Keterangan : E = Indeks Keseragaman.H = Indeks KeanekaragamanH maks = Indeks Keanekaragaman MaksimumS = Jumlah SpesiesNilai Indeks keseragaman berkisar antara 0-1, dengan kategori sebagai berikut : E < 0,4 = Keseragaman kecil.0,4 < E < 0,6 = Keseragaman sedang. E > 0,6 = Keseragaman tinggi.

b. Pengamatan MangrovePenentuan stasiun pengamatan dengan metode purpossive random sampling yang didahului dengan survei lapangan dan pencitraan melalui aplikasi Google earth. Penentuan stasiun pengamatan lamun dilihat dari titik yang akan menjadi lokasi kegiatan pembangunan pabrik pembuatan alumunium PT Bintan Alumina Indonesia (pada araea reklamasi serta rencana pelabuhan). Setelah ditentukan dua stasiun studi berdasarkan ketebalan vegetasi dan bentang geografis, plot transek dibuat di setiap stasiun dengan ukuran 10 x 10 meter sebanyak 2 jalur. Di dalam setiap unit contoh (jalur) secara nested sampling dibuat sub-sub unit contoh yakni 2 m x 2 m. Beberapa data yang diambil dalam studi ini antara lain : jenis mangrove, jumlah tegakan mangrove, diameter batang. Parameter yang Diamati1. Kerapatan Jenis (Di) merupakan jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit area. Nilai ini dihitung dengan rumus:

Keterangan: Di = Kerapatan jenis ke-iNi = Jumlah individu -i (tegakan) dalam transek kuadratA = Luas transek kuadrat (m2)2. Kerapatan relatif (RDi) merupakan perbandingan jumlah spesies dengan jumlah total individu seluruh spesies, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: RDi = Kerapatan relatifNi = Jumlah individu i (tegakan) dalam transek kuadratNy= Jumlah total individu seluruh spesies3. Frekuensi jenis (Fi) merupakan peluang suatu jenis spesies ditemukan dalam titik contoh yang diamati, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: Fi = Frekuensi Jenis ke-iPi = Jumlah petak contoh dimana spesies-i ditemukanp= Jumlah total petak contoh yang akan diamati4. Frekuensi relatif (RFi) adalah perbandingan antara frekuensi spesies-i dan jumlah frekuensi untuk seluruh spesies, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: Rfi = Frekuensi RelatifFi = Frekuensi jenis ke-ifi = Jumlah total petak contoh yang akan diamati5. Penutupan (Ci) adalah luas area yang tertutupi oleh spesies-i, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan : Ci = Luas area yang tertutupi spesies ke-iBA = d2/4 (d=diameter batang setinggi dada, = 3,1416) A = Luas total area pengambilan contoh (m2)6. Penutupan relatif (RCi) adalah perbandingan antara penutupan individu spesies ke-i dengan jumlah total penutupan seluruh jenis :

Keterangan: Rci = Penutupan relatifCi = Luas area yang tertutupi jenis ke-iCij = Penutupan seluruh spesies7. Indeks nilai penting lamun (INP) digunakan untuk menghitung dan menduga secara keseluruhan dari peranan satu spesies di dalam suatu komunitas. Indeks nilai penting (INP) berkisar antara 0-3. INP memberikan gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan terhadap suatu daerah. Semakin tinggi nilai INP suatu spesies relatif terhadap spesies lainnya, maka semakin tinggi peranan spesies tersebut pada komunitasnya. Rumus yang digunakan dalam menghitung INP adalah:INP = RFi + RDi + RciKeterangan: INP = Indeks Nilai PentingRFi = Frekuensi relatif RDi = Kerapatan relatif RCi = Penutupan relative8. Keanekaragaman dan KeseragamanKeanekaragaman dan keseragaman mangrove ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :Keanekaragaman jenis mangrove ditentukan dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Weanner

Keterangan : H = Indeks keanekaragaman.ni = Jumlah individu jenis ke- i. N = Jumlah total individu.Pi = Proporsi frekuensi spesies ke-i dari terhadap jumlah total. Kriteria dari indeks keanekaragaman ditentukan berdasarkan nilai yang didapat :H < 1 = Keanekaragaman rendah.1 < H < 3 = Keanekaragaman sedang. H > 3 = Keanekaragaman tinggi.Indeks keseragaman jenis dihitung dengan menggunakan rumus Shannon weaner :

Keterangan : E = Indeks Keseragaman.H = Indeks KeanekaragamanH maks = Indeks Keanekaragaman MaksimumS = Jumlah SpesiesNilai Indeks keseragaman berkisar antara 0-1, dengan kategori sebagai berikut : E < 0,4 = Keseragaman kecil.0,4 < E < 0,6 = Keseragaman sedang. E > 0,6 = Keseragaman tinggi.c. Pengamatan Kualitas AirUntuk mengetahui kualitas perairan dilakukan pengamatan variabel biologi melalui organisme yang ada dalam sistem perairan tersebut. Dalam studi ini variabel biologi yang diamati berupa struktur komunitas fitoplankton dan struktur komunitas makrobenthos. Penentuan stasiun pengamatan lamun dilihat dari titik yang akan menjadi lokasi kegiatan pembangunan pabrik pembuatan alumunium PT Bintan Alumina Indonesia (pada area reklamasi dan rencana pelabuhan). Planktona. Kelimpahan planktonPerhitungan kelimpahan fitoplankton dilakukan untuk mengetahui berapa besar kelimpahan setiap genus tertentu yang ditemukan selama pengamatan. Nilai kelimpahan plankton dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (modifikasi Eaton et al. 1995).

Keterangan :N : Kelimpahan plankton (sel/l)n : Jumlah plankton yang diamati (sel)Vr : Volume contoh air yang tersaring (ml)Vo : Volume air yang diamati (ml)Vs : Volume air yang disaring (ml)b. Indeks keanekaragaman (H)Indeks Keanekaragaman digunakan untuk melihat tingkat stabilitas suatu komunitas atau menunjukkan kondisi struktus komunitas dari keanekaragaman jumlah jenis organisme yang terdapat dalam suatu area. Nilai keanekaragaman jenis yang ada dalam komunitas perifiton dan fitoplankton diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan modifikasi Indeks Shannon-Wiener, yaitu:

Keterangan :H : Indeks keanekaragamanpi : ni / N (proporsi jenis ke-i)ni : jumlah individu jenis ke-iN : jumlah total individuKriteria:H