analisis dan perancangan website sebagai media...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA
INFORMASI PADA RUMAH SAKIT MATA SOLO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Muhammad Nassef Wibawa
07.12.2555
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
1
2
ANALYSIS AND DESIGN WEBSITE FOR MEDIA INFORMATION ON EYE HOSPITAL SOLO SURAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI
PADA RUMAH SAKIT MATA SOLO SURAKARTA
Muhammad Naseef Wibawa Krisnawati
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSRACT
Science and technology today are growing very fast, especially in the field of
information technology. Developments in the field of information technology is very supportive in the development of other sectors, such as trade, education, communications, industry, tourism, and so forth.
During Solo's Eye Hospital has indeed been issued brochures, booklets, calendars, and books as a medium of advertising and promotion, but it has not been able to give effect to the development of the Solo Eye Hospital. No media because accurate information about the Solo Eye Hospital.
In this paper the author tries to find solutions to promote the Solo Eye Hospital is by means of the design of the website. And expected by the design of the website creation can help people get information about the Solo Eye Hospital.
Keywords: Science and Technology, Media Information, Solution
1
1. Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat
berdampak pada perilaku informasi kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang lebih
cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki sebuah media
online, dimana informasi yang disajikan bisa dengan mudah dan cepat di dapatkan oleh
konsumen informasi. Media informasi online ini tiada lain adalah sebuah website, di dalam
website kita bisa menempatkan banyak informasi yang ingin kita publikasikan, dengan
demikian akan banyak orang menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Pelayanan kesehatan yang mempunyai standar mutu yang baik sangat di
dambakan masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Sementara itu, pelayanan kesehatan
yang bersifat khusus dan melayani secara terpadu (one stop service) belum ada di kota
Surakarta. Oleh karena itu, PT Heksa Pilar Mas (PT HPM) mendirikan pelayanan
kesehatan mata lengkap dengan pendukungnya yakni Rumah Sakit Mata Solo. Dengan
moto “Prima Dalam Pelayanan Kesehatan Mata” Rumah Sakit Mata Solo memberikan
pelayanan dengan SDM propesional serta fasilitas pendukung yang terbaik.
Dalam pengembangannya Rumah Sakit Mata Solo Surakarta belum memiliki
media informasi yang akurat, itu disebabkan karena rumah sakit ini baru didirikan pada
awal 2013. Kurangnya informasi tentang Rumah Sakit Mata Solo Surakarta ini
mengakibatkan masyarakat kurang mengenal rumah sakit ini padahal rumah sakit ini
adalah rumah sakit yang memiliki pelayanan yang bagus khususnya pada penyakit mata.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba untuk membangun media
informasi tentang Rumah Sakit Sata Solo Surakarta berbasis web. Media informasi ini di
harapkan membantu memfasilitasi penyampaian informasi kepada publik. Dan penulis
mencoba untuk membuat website terlihat menarik sehingga mudah diterima oleh
masyarakat
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan atau cara. Pendefinisian
sistem dikelompokkan dalam dua pendekatan, yaitu pendefinisian yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Richard F.
Neuschel, prosedur adalah suatu urutan tulis menulis, biasanya melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Jadi pengertian sistem yang menekankan pada prosedurnya adalah sebagai
berikut : “ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
2
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”1.
Secara umum, sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan ( input ) sehingga menghasilkan
keluaran (Output )”.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya.2 Sumber informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Informasi sangatlah penting dalam kehidupan kita, karena tanpa informasi akan
sulit bagi kita untuk hidup. Informasi yang baik akan mudah diterima dan sebaliknya
informasi yang jelek akan menyulitkan untuk dimengerti oleh sipenerima.
Suatu informasi mempunyai fungsi utama yaitu untuk menambah pengetahuan
atau untuk mengurangi ketidakpastian pemakaian informasi untuk lebih memahami apa itu
informasi, dikutip beberapa pendapat tentang informasi antara lain:
a. Robert N.Anthoni dan John Dearden (1980) mengatakan bahwa:
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya”.
b. Gordon B.Davis (1974) mengemukakan bahwa :
“ Informasi adalah data telah diolah menjadi suatu bentuk yang sangat penting bagi
sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
datang”.
2.3. Kualitas Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan
berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu:
a. Akurat (Accurate)
Informasi tersebut harus bebas dari kesalahan dan memiliki arti yang jelas
b. Tepat pada waktunya (Time Liness)
Informasi yang datanya pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi
tersebut merupakan landasan untuk menggambil keputusan. Dengan semakin
pentingnya informasi itu, maka diperlukan teknologi untuk mendapatkan, mengolah
dan mengirimkannya secepat mungkin kepada penerima.
1 Jogiyanto. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 2003.
3
c. Relevan (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi infomasi untuk
tiap-tiap orang berbeda-beda. Suatu perusahan akan membutuhkan informasi yang
berbeda dengan perusahaan lainnya.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “Penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya”3.
Analisis sistem merupakan salah satu tahapan pada pengembangan sistem. Tahap
analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam
tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Tahap analisis dilakukan
setelah tahap perancangan sistem dan sebelum tahap desain sistem.
3.2.1 Identifikasi Masalah
Mengindentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem, Masalah inilah yang menyebabkan sasaran sistem
tidak dapat diatasi, Dalam penyampaian informasi yang digunakan sebagai sarana
promosi pada Rumah Sakit Mata Solo Surakarta selama ini masih menggunakan
brosur, baliho, dan spanduk, penyebaran informasi yang model demikian
dirasakan masih ada sedikit kekurangan-kekurangan, sehingga diperlukan suatu
sistem informasi yang efektif dan efisien, serta mampu mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin berjalan maju, yang diharapkan dapat mengatasi
permasalahan tersebut.
3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem
Untuk menganalisa sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan
penyebab sebenarnya masalah yang terjadi sehingga sistem lama yang tidak
berfungsi. Permasalahan di sistem yang lama perlu ditemukan dan diperbaiki. Jika
sistem yang baru merupakan teknologi informasi maka perbaikan dari sistem yang
lama berupa perbaikan-perbaikan dalam bentuk informasi yang disediakan oleh
sistem yang baru. Supaya sistem yang baru berhasil, informasi yang dihasilkan
harus sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Menganalisis kebutuhan informasi
2 Jogiyanto HM, Op. cit., hal. 3 3Jogiyanto HM, 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, Hal 129
4
pemakai perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang relevan. Dengan ini,
maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan yang berhubungan dengan
analisis PIECES (Performances, Informations, Economics, Control, Eficiency,
Service)
1) Kinerja (Performances)
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja
dalam suatu organisasi. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja
dapat diukur dari througput dan respons time. Througput adalah jumlah informasi
yang dihasilkan dalam kurung waktu tertentu. Respons time adalah waktu tunggu
antara informasi dengan tanggapan yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Melihat kondisi dan situasi di lapangan, kinerja Rumah Sakit Mata Solo
Surakarta dalam menyampaikan informasi masih menggunakan cara offline.
Offline yang dimaksud adalah penyampaian- penyampaian informasi masih
dengan selebaran, brosur ataupun ditempel dipapan pengumuman. Hal ini
membutuhkan waktu yang lama, sehingga informasi yang seharusnya didapatkan
tepat menjadi usang. Hal menghambat proses kinerja:
a. Penyebaran informasi tentang Rumah Sakit Mata Solo untuk daerah
Surakarta membutuhkan waktu 3 hari, itupun belum menyebar
keseluruh wilayah.
b. Untuk mencari info berupa arsip- arsip membutuhkan waktu kurang
lebih 15 menit.
2) Informasi (Informations)
Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi
merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Pada Rumah
Sakit Mata Solo Surakarta terdapat sistem informasi yang kurang baik. Dari hasil
pengamatan diperoleh kelemahan pada sistem informasi yaitu:
a. Akurat: memasang spanduk dan menyebar brosur sering terjadi salah
cetak dan berpeluang untuk memberikan informasi yang menyesatkan.
b. Tepat Waktu : Informasi yang disampaikan terkadang tidak tepat waktu
misalnya adanya informasi yang mendadak harus disampaikan kepada
masyarakat sedangkan masyarakat belum tentu ada di rumah sakit.
c. Relevan: Ketidak tepatan waktu penyampaian mengakibatkan informasi
tidak relevan sehingga tidak bermanfaat lagi untuk orang yang
diharapkan mengetahui informasi tersebut.
3) Ekonomi (Economics)
Dari analisis ekonomi diperoleh kelemahan:
5
a. Setiap informasi yang membutuhkan spanduk atau brosur otomatis
akan membutuhkan biaya juga, padahal sering sekali rumah sakit
mengeluarkan informasi kepada masyarakat.
b. Operasional untuk penyampaian brosur dan spanduk juga memerlukan
biaya. Hal ini bisa menambah pengeluaran rumah sakit.
c. Arsip-arsip rumah sakit juga memerlukan tempat penyimpanan yang
membutuhkan biaya juga.
4) Kendali (Control)
Adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendektesi dan
memperbaiki kesalahan- kesalahan dan kecurangan- kecurangan yang terjadi.
Pengendalian atau kontrol dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaanya
untuk menghindari dan mendektesi sacara dini terhadap penyalahgunaan dan
kesalahan sistem serta menjamin keamanan data/informasi yang ada. Dari
pengamatan diperoleh kelemahan dalam kontrol antara lain:
a. Keamanan: Keamanan dokumen yang berupa arsip kurang aman
sebab surat yang dipakai gampang hilang atau rusak.
b. Hak Akses : informasi masih terbatas, misalnya ingin mengetahui
sesuatu tetapi orang yang berwenang tidak hadir sehingga untuk
memperoleh info yang diinginkan harus menunggu yang berwenang
hadir.
5) Efisiensi (Eficiency)
Merupakan peningkatan terhadap efisiensi operasi, efisiensi berbeda
dengan ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya
digunakan dengan pemborosan paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output
dibagi dengan inputnya. Dengan melihat sistem yang telah ada, dapat dinilai
bahwa penggunaan sistem yang telah ada masih belum efisien.
Hasil pengamatan pada sistem yang sedang berjalan diperoleh kelemahan
efisiensi yaitu:
a. Sumber Daya Manusia: Perolehan informasi masih terbatas.
b. Sumber Daya Alat: Untuk membuat brosur atau spanduk masih
mengandalkan pihak lain dalam yang ini orang yang ahli dalam
bidangnya.
6) Pelayanaan (Service)
Fokus pada analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana
kemudahan yang diberikan oleh sistem yang ditetapkan untuk menyelesaikan
pekerjaan, kemudahan untuk memperoleh data- data yang dibutuhkan untuk
proses evaluasi kinerja serta kemudahan bagi pasien ataupun user lain untuk
memperoleh informasi.
6
Staff Publikasi merupakan bagian yang mempunyai peranan yang cukup
banyak dibidang pelayanan terhadap kebutuhan informasi bagi masyarakat. Pihak-
pihak yang membutuhkan informasi tidak segan- segan datang pada saat jam-jam
sibuk untuk mendapatkan informasi sehingga menurunkan kualitas informasi akibat
terganggunya jam kerja. Dengan pembuatan sistem baru ada beberapa menu
yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang penyediaan
informasi.
3.2 Analisis Kebutuhan
Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis yaitu
kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Dalam analisis kebutuhan fungsional dibagi menurut pembagian level user:
Administrator
a. Admin dapat melakukan login.
b. Admin dapat merubah konten website.
c. Admin dapat merubah, menghapus dan menambah data profil,
dokter, fasilitas, layanan, karir, info, kontak.
Guest / Pengunjung
a. Pengunjung dapat melihat profil RSM Solo.
b. Pengunjung dapat melihat data dokter RSM Solo.
c. Pengunjung dapat melihat fasilitas RSM Solo.
d. Pengunjung dapat melihat layanan RSM Solo.
e. Pengunjung dapat melihat karir RSM Solo.
f. Pengunjung dapat melihat info RSM Solo.
g. Pengunjung dapat melihat kontak RSM Solo
.
3.2.2. Kebutuhan Non Fungsional
Dalam pembuatan sistem informasi berbasis web ini
membutuhkan serangkaian peralatan yang dapat mendukung kelancaran
proses pembuatan dan pengujian. Berikut ini aspek - aspek yang
dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi berbasis web :
7
3.2.2.1. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras (Hardware) adalah semua bagian fisik komputer
dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang
beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software)
yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan
tugasnya.
Spesifikasi perangkat keras untuk membuat program ini adalah :
a. Processor : Intel Dual Core @ 2.66 GHz
b. RAM : 1 GB
c. Hard disk : 160 GB
d. Monitor : LG Flatron ez T730SH 17”
Sedangkan kebutuhan minimal perangkat keras (hardware) yang
digunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut diantaranya:
a. Processor : Intel Pentium4
b. RAM : 512 MB
c. Hard disk : 1 GB (space untuk menyimpan program)
d. Monitor : Widescreen
3.2.2.2. Perangkat Lunak (software)
Kebutuhan software yang digunakan dalam pengerjaan program
ini adalah:
a. Sistem Operasi Windows 7
b. XAMPP
c. Adobe Photoshop CS
d. Macromedia Dreamwaver 8
3.2.2.3. Sumber Daya Manusia (Brainware)
Dalam hal penerapan dan pengembangan sistem yang baru ini
nantinya akan membutuhkan sumber daya atau pengguna, khususnya
sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan sistem tersebut,
untuk itu diperlukan bimbingan dan pelatihan. Kegiatan ini juga sebagai
ajang pembuktian sistem ini layak digunakan dan bisa dapat memenuhi
kebutuhan pengguna sesuai apa yang dibutuhkan.
8
3.3 Analisis Kelayakan
Studi kelayakan terhadap penerapan atau pengembangan sistem informasi yang
dilakukan dengan menganalisis beberapa variable-variable penting yang mempengaruhi
penerapan sistem informasi.
Ada beberapa faktor kelayakan yang mendukung dalam menentukan kemungkinan
layak atau tidaknya sistem yang akan dirancang nantinya sehingga dapat diketahui apakah
sistem tersebut nantinya dapat diteruskan atau tidak. Faktor tersebut antara lain :
3.3.1. Kelayakan Teknologi
Sistem yang dikembangkan dikatakan layak secara teknologi karena
teknologi pendukung baik dari segi hardware, software dan pembuat sudah dapat
ditemukan di pasaran, selain itu sudah ada pihak yang mengembangkan sistem
informasi yang sejenis sebelumnya.
3.3.2. Kelayakan Hukum
Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar
peraturan dan hukum yang berlaku, penerapan sistem yang baru harus tidak boleh
menimbulkan masalah di kemudian hari akibat melanggar hukum yang berlaku,
terutama dalam pelanggaran software berlisensi terkait penggunaan aplikasi
pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan
software resmi, berijin, sehingga tidak akan menimbulkan masalah di kemudian
hari.
3.3.3. Kelayakan Operasional
Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat
mengoperasionalkannya, sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses
pengembangannya dilakukan dengan teknik penyerepan kebutuhan informasi
melalui penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan
terlebih dahulu sebelum sistem dioperasikan sehingga akan mempermudah
penggunaan untuk menggunakan sistem ini, Sistem yang baru ini dikatakan layak
untuk dioperasikan.
3.3.4. Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan suatu sistem
menyangkut tentang besarnya dana yang akan dikeluarkan dengan harapan
manfaat yang lebih besar yang akan diperoleh dari pengembangan sistem
informasi tersebut. Sistem ini dikatakan layak karena manfaatnya lebih besar dari
pada nilai yang dikeluarkan.
Sebelum sistem ini dikembangkan maka perlu dihitung kelayakan
ekonomisnya. Teknik untuk menilai hal ini biasa disebut dengan analisis biaya atau
9
keuntungan (cost / benefit analys). Untuk melakukan analisis biaya diperlukan dua
komponen diantaranya :
1. Komponen Biaya
Komponen biaya adalah biaya yang berhubungan dengan
pengembangan sistem informasi. Biaya ini dapat dibagi dalam tiga
kategori utama yaitu:
a. Biaya Pengadaan
Biaya pengadaan ialah biaya yang berhubungan dengan kebutuhan
perangkat keras dan perangkat lunak. Biaya ini biasanya merupakan
biaya yang harus dikeluarkan pada tahun awal.
b. Biaya Persiapan Operasional
Biaya persiapan operasional ini berhubungan dengan semua biaya
untuk membuat sistem siap untuk beroperasi. Biaya persiapan
operasi ini juga merupakan biaya yang terjadi atau dikeluarkan pada
awal-awal tahun sebelum sistem dioperasikan.
c. Biaya Proyek
Biaya proyek berhubungan dengan biaya-biaya untuk
pengembangan sistem, termasuk di dalamnya adalah biaya
brainware.
2. Komponen Manfaat
a. Keuntungan Berwujud
Keuntungan berwujud ialah keuntungan pengurangan biaya
pembuatan modul dan brosur.
b. Keuntungan Tak Berwujud
Keuntungan tak berwujud ialah keuntungan yang sulit atau tidak
mungkin diukur dalam bentuk satuan uang.
Berikut ini rincian besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat.
3.4 Merancang Sistem
3.4.1. Perancangan Flowchart Sistem
10
Data Admin Data ProfilData
HalamanData InfoData LayananData FasilitasData Dokter Data Karir
Data Buku
Tamu
Input data
Admin
Input Data
Buku Tamu
Input Data
Karir
Input Data
Halaman
Input Data
Info
Input Data
Layanan
Input Data
Fasilitas
Input Data
Dokter
Input Data
Profil
Olah Data
Admin
Olah Data
Karir
Olah Data
Halaman
Olah Data
InfoOlah Data
Buku Tamu
Olah Data
Layanan
Olah Data
Fasilitas
Olah Data
Dokter
Olah Data
Profil
AdminBuku
TamuKarirHalamanInfoLayananFasilitasDokterProfil
Tampilan
Admin
Tampilan
Tamu
Tampilan
Karir
Tampilan
HalamanTampilan Info
Tampilan
Layanan
Tampilan
Fasilitas
Tampilan
Dokter
Tampilan
Profil
Data Berita Data Agenda
Input Data
Agenda
Input Data
Berita
Olah Data
Berita
Olah Data
Agenda
AgendaBerita
Tampilan
Agenda
Tampilan
Berita
Jadwal
Dokter
Input Data
Jadwal
Dokter
Olah Data
jadwal dokter
Jadwal
dokter
Tampilan
jadwal dokter
Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang di usulkan
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi Pembuatan Database
Untuk membuat web yang dinamis, maka diperlukan sebuah media penyimpanan
data sehingga data tidak statis dan memungkinkan data yang ada dapat diubah-ubah
sesuai keinginan. Media penyimpan data ini disebut sebagai database. Database terdiri
dari tabel-tabel yang berfungsi untuk menyimpan record-record informasi. Dalam
implementasi database, penulis menggunakan Phpmyadmin yang dirasa lebih cepat dan
mudah dipahami. Informasi-informasi web disimpan dalam database “ rumah sakit mata
solo” yang terdiri dari 12 tabel.
4.2 Implementasi Halaman Antar Muka
4.2.1. Halaman Login Administrator
Gambar 4.1 Tampilan Login Admin
11
4.2.2 Halaman Utama Administrator
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Utama Administrator
4.2.3 Halaman Utama
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Utama
12
4.2.4 Tampilan Halaman Profil
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Profil
4.2.5 Tampilan Halaman Dokter
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Dokter
13
4.2.6 Tampilan Halaman Fasilitas
Gambar 4.6. tampilan Fasilitas
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis, pembahasan dan implementasi pada bab-bab sebelumnya
tentang membangun sistem informasi dan promosi berbasis website pada Rumah Sakit
Mata Solo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari segi waktu dan tenaga dan biaya, maka sistem yang akan
dibangun lebih efisien diaplikasikan sebagai sarana media informasi dan
promosi Rumah Sakit Mata Solo.
2. Sistem ini juga akan bisa membentuk citra Rumah Sakit Mata Solo yang
unik di pandangan masyarakat umum.
3. Ditinjau dari segi PIECES (performance, information, economy, control,
efficiency, dan services), maka sistem ini lebih mempunyai keunggulan
untuk media informasi dan promosi bagi Rumah Sakit Mata Solo.
4. Ditinjau dari segi kelayakan baik kelayakan hukum, ekonomi, teknologi
maka sistem ini layak untuk dikembangkan oleh pihak Rumah Sakit Mata
Solo.
14
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat diberikan saran-saran yang
berguna, antara lain:
1. Bagi Rumah Sakit Mata Solo disarankan untuk membangun sistem ini
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas Rumah Sakit Mata Solo dari
berbagai aspek.
2. Perancangan sistem yang sudah dilakukan, masih terdapat banyak
kekurangan yang mungkin dapat diperbaiki dimasa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. HM, 2003 Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Sismoro,Heri. 2005, Pengantar Logika Informatika, Algoritma dan Pemrograman
computer. Yogyakarta: Andi. Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer . Yogyakarta: Andi.