analisis drama pada suatu hari

Upload: chandra-niansari

Post on 18-Jan-2016

298 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Drama

TRANSCRIPT

PADA SUATU HARIKarya : ARIFIN C. NOORIjin Penyiaran dan pementasan pada Teater Kecil Jakarta

TEMA : KekeluargaanPARA TOKOH DAN PENOKOHAN:Nenek: pencemburu, penyindir, penasehat, romantis dan keras kepala. Sayang, kenapa kau berfikir kesana? Itu sangat tidak baik, lagi tidak ada gunanya. Sayang , berhenti kau berfikir tentang hal itu. Selalu kau begitu. Selalu kau tak pernah ambil pusing setiap kali saya sakit. Kau sudah terlalu pintar berciuman ketika pertama kali kau mencium saya. Saya kira tidak begitu. Tua adalah konsekwensi dari kesadaran kita. Bukan fantastis. Tapi memang dia tokoh fantasi kau bahkan sampai saat kau tua (Menangis) Sengaja kau suruh Joni menyiapkan segera minuman kesukaannya begitu dia datang. Saya akan terus menangis. Biar geledek menyambar saya tetap menangis.Kakek: jujur, penasehat, dan romantis Saya memang pintar berkhayal. Setiap kali saya menonton saya selalu mengkhayalkan adegan ciuman secara amat terperinci. Kausendiri yang menyuruh agar saya berlaku pura-pura tidak kenal kepada nyonya itu. Katakan bidadariku apa yang..Pesuruh: amanat, jujur dan lalai Tuan besar sering menceritakan perihal nyonya kepada saya. Dan ketika saya tahu nyonya datang, segera saya buatkan minuman itu. Selamat minum nyonya. Terus terang sudah dua kali, nyonya. Ayo lita nonton ikan.Joni dan Meli dan Feri masuk ke dalam.Janda, Nyonya Wenas: Penyindir dan penggoda Ya, saya dan anjing saya sakit. Setiap kali saya sakit anjing saya juga ikut sakit. Saya agak senang karena sekarang saya agak sembuh, tetapi Bison agak parah sakitnya. Terima kasih (Sambil pergi) Bisonku.Arba, Sopir: amanat dan jujur muncul Sopir Arba membawa beberapa koper dan tas meletakkan di sana, tidak lama kemudian muncul Novia dengan anak-anaknya, Meli dan Feri. Papanya sendiri yang menculik, kira-kira seperempat jam yang lalu tuan dokter tadi menemui saya dan diam-diam mengajak Meli dan Feri pulang.Novia: pencemburu, berburuk sangka dan keras kepala Saya yakin dia hanya pura-pura sakit. Ibu, saya cemburu. Tapi, Nita, kau sendiri bisa menimbang bagaimana sakitnya perasaan saya melihat tingkah Vita terhadap pasiennya yang pura-pura sakit itu.?Nita: penasehat Novia, apakah kau tidak pernah memperhatikan baik-baik betapa jernih mata anak-anakmu yang lucu itu. Meli dan Feri. Betul-betul kau diliputi kemarahan saja. Cobalah berfikir dengan tenang. Sebegitu banyak sudah kata yang kau ucapkan tapi tidak sepatahpun kata yang dapat menjelaskan kenapa kau minta cerai dari suamimu. Kalau kau mau jujur sebenarnya kau hanya digerakkan oleh prasngka-prasangkamu sendiri saja. Coba. Kalau kau bisa cemburu oleh Icih kenapa oleh puluhan perempuan-perempuan lain atau bahkan gadis-gadis yang juga berobat kepada suamimu?MeliFeriVitaIcih

AMANATDrama yang diciptakan Arifin ini sangat mempunyai pesan moral yang tinggi, menyikapi banyaknya sebuah kata perceraian yang terjadi dewasa ini yang didasari oleh perasaan cemburu, hal sepele yang tentunya tidak perlu lagi ada dalam kalimat rumah tangga. Banyak asumsi yang mengatakan, bahwa sebuah pernikahan ibarat seperti sebuah mainan saja oleh sebagian besar orang yang tentunya tidak memiliki keseriusan dalam menjalani bahtera rumah tangganya. Peran seorang saudara atau orang tua kerap kali dapat menyelamatkan sebuah pernikahan, namun apakah yang terjadi jika tidak ada orang tua atau pun saudara? Apakah perceraian akan tetap terjadi.Kuncinya adalah pada diri kita, sebagai manusia tentu bersinggungan dengan orang jelas terjadi, namun bagai mana kita menyikapi akan hal yang tentunya tidak perlu kita rasakan kepada orang-orang yang kita sayangi. Pikirkan lah dalam segalah hal yang akan terjadi jika sebuah perceraian terjadi, terlebih jika dalam rumah tangga itu telah memiliki anak yan tidak tahu pasti tentang masalah yang dialami kedua orang tuanya. Beban psikis tentunya akan benar benar dirasakan oleh anak walau secara fisik mereka tidak memperlihatkan itu semua. Yang paling serius adalah sebuah tindakan yang tidak tepat saat memilih jalan.Dari hari demi hari perceraian banyak terjadi, mulai dari rasa cemburu yang belum tentu kebenarannya, dengan emosi saat menyelesaikan, yang ada hanyalah saling baku lontar kejelekan pasangan, lalu bagai mana dengan ucapan-ucapan manis mereka sebelum menikah? Apakah mereka akan menjilat lagi itu semua. Setidaknya bukan hanya diperuntukan bagi yang sudah menikah saja. Kita yang belum menikah tentunya bisa menjadi modal dasar kita untuk lebih siap dan hati-hati dalam memilih seorang pasangan hidup. Tidak hanya manis dimuka, tapi cobalah menjadikan hidupmu manis disetiap waktuanya. Agar kata-kata perceraian tidak lagi terucap di kemuadian hari.Jika kita mengintip kisah cinta di novel yang dimana didalamnya terdapat sebuah cinta yang begitu setianya hingga melahirkan keluarga yang begitu bahagia, alangkah indahnya dan bahagia kita melihat itu, tidakkah kita ingin seperti dalam cerita itu? Menjalani hidup dengan perasaan saling percaya, hingga maut yang memisahkan keduanya.Pengarang mengharapkan adanya kesadaran dari individu tentang cara untuk menanggapi sebuah permasalahan dalam rumah tangga, harus dengan pemikiran yang mantap sebelum memutuskan suatu keputusan, kita dilatih menahan sebuah emosi dalam menyelesaikan persoalan. Banyak dari sebuah hubungan termasuk dalam rumah tangga yang mengalami kebuntuan dalam memecahkan masalahnya,

Biografi ARIFIN C. NOER

Arifin C. Noer Lahir tanggal 10 maret 1941, dari keluarga tukang sate di Cierbon, Jawa Barat. Ia meninggal dunia pada tanggal 28 Mei 1995 di Jakarta. Slah seorang Sutradara Teater terkemuka ini juga handal sebagai penulis drama. Karya-karya monumentalnya seperti : Kapai-kapai, Sumur Tanpa Dasar, Mega-mega, Dalam bayangan Tuhan dan lain-lain, banyak dipentaskan oleh berbagai kelompok Teater, baik di dalam maupun di luar Negri. Kariernya sebagai penulis lakon dimulai sejak menjadi mahasiswa di Surakarta. Ketika itu ia aktif dalam group Teater Muslim pimpinan Muhamad Dipenogoro, dan ia pun dikenal pernah bergabung dengan Rendra.

Sebagai penulis naskah dan sutradara Teater, Arifin merupakan fenomena yang menarik dalam khasanah perkembangan teater modernIndonesia. Selain giat mengembangkan apa apa yang disebutnya teater eksperimental, Arifin juga menjadikan kekayaan teater tradisi Indonesia sebagai sumber kreativitas. Maka, tak ayal banyak pengamat yang mengatakan bahwa teater Arifin adalah teater modern Indonesia yang meng- Indonesia.

Dunia film mulai dirintisnya dengan menjadi suradara film yang Suci Sang Primadonna pada tahun 1977, setelah sebelumnya ia dikenal sebagai penulis skenario. Dengan modal bakat menyutradarai dan menulis naskah yang luar biasa, dunia Filmpun memberi prestasi dengan menyabet piala Citra diantaranya lewat Film : Taxi dan Serangan Fajar. Film-filmnya, selain menarik secara tematik dan artistik juga ada yang sangat digemari masyarakat, yaitu : Pemberontakan G. 30. S. PKI dan Taxi. Adapun Film-filmnya yang lain adalah: Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa, Harmonikaku, Biarkan Bulan Itu, Bibir Mer dan sinetron antara lain : Sebuah Pintu Sebuah Kalbu, Bulan Dalam Baskom dan Keris.

Selain sebagai penulis naskah dan sutradara teater dalam film, Arifin C. Noer adalah pendiri Teater Ketjil, pemikir kesenian dan sarjana sosial. Ia menerima SEA Writer Award dari Thailand serta menjadi penceramah dan memberikan workshop teater di dalam maupun luar negri. Pada tahun 1972, ia menerima anugerah seni dari pemerintah Republik Indonesia.