analisis faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PILIHAN ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN PRODUK PERAWATAN WAJAH
DI WILAYAH CIRENDEU (Study Kasus Pada Merek Ponds dan Sariayu)
Diajukan Oleh :
Nama : Nurfauziah
NIM : 104081002445
Fak/Jur : Ekonomi/Manajemen
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1432 H/2010 M
2
ABSTACT
This study is conducted based on the fact that there are many facial product brands distributed in the market. The effect of economic crisis striking Indonesia caused the the cange of attitude pattern of the customers. This condition make facial product manufactures rearrange marketing program which has been set up. Customer’s attitude toward a product has very important meaning for the manufacturer in creating marketing program, and there is general assumption that the customer’s attitude serves as strong factor the predict customer’s behavior, to predict product demand in the future and to develop appropriate marketing program. The purpose of this study is : (a) to analyze factor’s attribute choice that could influence cutomer’s attitude toward Ponds and Sariayu branded facial product. This study was carried out in Cirendeu toward 120 respondent as the sample of the study. The sampling technique is “Judgment sampling”, meanwhile the data collection applied interview and questionnaire techniques. The method applied is semantic variance scale. The examination of this study applied Fishbein Model, factor analysis.
The result of this study indicated that : (1) customers have positive attitude toward Ponds and Sariayu branded facial product. The attribute of price has the highest positive score compared with another attribute score of each Ponds facial product, and attribute package has the highest positive score compared with another attribute score of each Sariayu facial product.
Keywords : Factor Analyze, Attribute, Customer’s Attitude, Cosmetic
ii
3
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan atas kenyataan bahwa banyak sekali merek produk perawatan wajah yang beredar di pasar. Adanya pengaruh krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dapat menyebabkan perubahan perilaku konsumen. Keadaan ini mengharuskan produsen produk perawatan wajah melakukan penyesuaian kembali terhadap program pemasaran yang teelah disusun. Sikap konsumen terhadap produsen sangat penting artinya bagi perusahaan dalam pembuatan program pemasaran serta ada anggapan umum bahwa sikap konsumen merupakan faktor yang kuat untuk memprediksi perilaku konsumen, meramalkan permintaan produk pada masa yang akan datang dan untuk mengembangkan program pemasaran secara tepat. Tujuan penelitian ini adalah : (a) untuk menganalisis faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu Penelitian dilakukan di wilayah Cirendeu terhadap 120 responden sebagai sampel penelitian. Teknik yang digunakan adalah “Judgment Sampling”, sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Metode yang digunakan adalah skala beda semantik. Pengujian penelitian ini menggunakan Model Fishbein, analisis faktor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) konsumen memiliki sikap positif terhadap produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Atribut harga memiliki skor paling tinggi untuk produk perawatan wajah merek Ponds dan atribut kemasan memiliki skor paling tinggi untuk produk perawatan wajah merek Sariayu. Kata Kunci : Analisis Faktor, Atribut, Sikap Konsumen, Kosmetik
ii
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT , yang telah menciptakan
seluruh alam beserta isinya. Yang maha pengasih tiada lagi maha penyayang kepada
seluruh umat. Selawat serta salam selalu tercurah kepada pembawa pelita saat dunia
masih gelap dan penerang hati serta jalan manusia, kekasih Allah, Rasulullah SAW.
Atas berkat rahmat, hidayah, dan inayah dari Allah SWT akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas untuk memenuhi salah satu
syarat, guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-faktor Pilihan Atribut Yang
Mempengaruhi Sikap Konsumen Produk Perawatan Wajah di Wilayah Cirendeu
(Study Kasus Pada Merek Pond’s dan Sariayu)”. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Kritik dan saran akan penulis
harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Ayah dan mamah (H.Eddy H.Samblun dan Hj. Nurlailah), terima kasih yang
tak terhingga untuk semua do’a yang selalu dipanjatkan, dukungan moril dan
materilnya yang mungkin tidak akan bisa terbayar. “Ayah dan Mamah
makasih yah buat semua dukungannya, do’anya, uangnya buat biaya kuliah.
Ziah berharap dukungan dan do’anya terus ada sampe selamanya. Maaf
kuliahnya kelamaan, malah kawin duluan!!! Tapi akhirnya ziah bisa bikin
ayah dan mamah tersenyum bangga, itu semua karena kita saling menyayangi
dan mencintai”.
2. Untuk suami dan anak ku tercinta (Hendra Supeno dan Elzha Laila Habiba)
kalian berdua belahan jiwaku, semangat hidupku. “terima kasih Pah udah
sabar nurutin kemauan aku, kasih sayang yang selalu kamu berikan adalah
semangat dalam hidup aku. Aku sayang kamu ko…(jgn pernah merasa bosen
yah sama aku)”. “Elzha do’ain mamah yah supaya mamah bisa ngedidik kamu
menjadi anak yang cerdas dan solehah, Elzha harus jadi sarjana juga seperti
mamah. Mamah sayang Elzha”.
5
3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis serta bersedia meluangkan
waktunya memberikan bimbingan dan arahan yang begitu ikhlas dan penuh
kesabaran untuk penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku pembimbing II sekaligus ketua jurusan
Manajemen, terima kasih telah banyak memberikan bimbingan, saran,
masukan, semangat, dan nasihat sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Untuk kakak dan adik2 ku tercinta (Ka Uus, Bang Awal, Agil, kaysa)
“Makasih ya do’a dan dukungannya” (Milla dan Maiza) “adikku kalian harus
tetap bersemangat jangan pernah kecewain ayah dan mamah yah, kita harus
bangkit untuk ayah dan mamah”.
6. Untuk Mertuaku (Bpk Supeno dan Ibu Mela) dan untuk kakak2 iparku dan
keponakanku (-bang wahyudi,ka nur,rian-,-ka eni,bang saal,erwin,alpin,teguh-
,-ka ati,bang miswan,wanti,tikno,nur,yusuf,ines-,-ka ani,ka dedy,deni,sultan-,-
ka ipah,ka ibnu,haykal,nayla,zahira). “terima kasih do’a dan suportnya
yah…..”.
7. Untuk Keluarga besar H. Matrojih (alm) dan H. Samblun (alm), “akhirnya
ayah dan mamah ziah bisa jadiin anaknya seorang sarjana, dari hasil jerih
payah mereka berdua”.
8. Untuk teman-teman dan sahabat-sahabatku..”Firda makasiiiiiiiih banget udah
bantuin semuanya dari mulai proposal sampe selesai, makasih ya bu semoga
lahirannya lancar ya amienn..”, “Irma, gw ketinggalan nie sama lu, firda, dan
heni. Malah gua kawin duluan,tapi makasih ya..” dan tidak lupa “ Heni, woiiii
cepetan kawin, tinggal heni yang belum nyesel lu…hehehehe…makasih yah
hen dukungan dan do’anya”, dan untuk adik kelas ku Intan Suti “Intan
makasih atas kebersamaan kita selama ini dan sukses juga kompre kita”.
9. Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
10. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen FEB terima kasih telah memberikan
ilmunya yang sangat bermanfaat kepada penulis, semoga Allah SWT selalu
mencurahkan Rahmatnya untuk kalian semua. Amin.
11. Seluruh Staff bagian akademik dan keuangan FEB Ibu Umi, Pak Rahmat, Ka
Heri, Pak Bambang dan yang lainnya.
v
6
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
bahan informasi bagi penelitian selanjutnya. Skripsi ini bukanlah apa-apa
dibandingkan dengan kebaikan dan jasa orang yang telah membantu penulis
selama ini. Terima kasih.
Tangerang, November 2010
Penulis, Nurfauziah
vi
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari zaman ke zaman setiap wanita di seluruh dunia selalu ingin
berpenampilan menarik, cantik, menawan, dan enak untuk dilihat. Salah satu
upaya para wanita untuk menjaga dirinya agar tetap menarik, cantik, menawan
dan enak untuk dilihat adalah dengan cara merawat diri, termasuk salah satunya
adalah merawat wajah.
Dengan semakin berkembangnya zaman maka semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan, dan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
maka lahirlah perusahaan-perusahaan yang mulai memproduksi berbagai macam
produk perawatan wajah untuk memenuhi kebutuhan para wanita pada saat ini.
Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi produk perawatan wajah yang
dapat menghasilkan wajah cerah, awet muda, putih, dan bersih yang selama ini
didambakan para wanita.
Perusahaan-perusahaan produk perawatan wajah mulai mengenalkan
produknya kepada masyarakat melalui media iklan dalam ajang promosi produk-
produk yang mereka miliki. Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi yang
dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk, baik berbentuk
suatu benda maupun berbentuk jasa, kepada seseorang atau pembeli potensial.
Komunikasi selain iklan antara perusahaan dengan masyarakat adalah
melalui word of mouth. Karena, word of mouth merupakan salah satu penerapan
dari variabel yang ada pada marketing mix yaitu promosi. Dengan menggunakan
strategi word of mouth maka perusahaan dapat lebih mempromosikan produknya
dengan cara promosi yang mendalam. Yaitu dengan lebih banyak menerangkan
8
kepada masyarakat tentang produk, kegunaan produk, manfaat produk, dan untuk
siapa produk tersebut dipasarkan. Dan masyarakat pun dapat lebih jelas bertanya
tentang produk perawatan wajah tersebut.
Tetapi iklan juga memiliki kekuatan yang membuat konsumen
terdorong dan terbujuk untuk membeli produk yang di iklankan tanpa harus
merasakan, melihat maupun merasakan produk tersebut terlebih dahulu. Dengan
penayangan iklan yang berdurasi cukup panjang dan dilakukan secara berulang,
maka otomatis akan menciptakan ingatan akan suatu merek dalam benak
konsumen. Maka dengan adanya promosi melalui iklan dan word of mouth
perusahaan akan mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang
dipromosikan. Dan iklan juga akan memancing kaum hawa untuk mencoba
berbagai macam produk perawatan wajah seperti Ponds dan sariayu.
Dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, PT. Unilever mengeluarkan
produk perawatan wajah untuk wanita dengan merek Ponds. Dengan terus
melakukan berbagai macam inovasi produknya.
Melalui produk awal yang dikeluarkan Ponds dengan segmentasi yang
terbatas, dalam arti semua konsumen wanita baik remaja maupun dewasa yang
dilihat dari penayangan iklan Ponds selama ini bisa menggunakan produk Ponds,
hingga saat ini Ponds berinovasi dengan mengeluarkan produk yang khusus
diformulasikan bagi wanita yang mengalami tanda-tanda penuaan dini, sebut saja
rangkaian Ponds Age Miracle dengan statement “Keajaiban Dalam 7 Hari”.
Selain produk Ponds ada juga produk perawatan wajah yang juga
selalu mengeluarkan inovasi-inovasi produknya yaitu Sariayu. Akan tetapi
Sariayu dikenal masyarakat terlebih dahulu dibandingkan dengan produk Ponds.
Dalam Indonesia Original Brands (TOP 250) Sariayu (PT. Sariayu Indonesia)
9
mendapatkan banyak penghargaan diantaranya adalah IBBA (Indonesia Best
Brand Award) pada tahun 2008 peringkat 1 kategori alas bedak, tahun 2009
peringkat 1 kategori alas bedak. Platinum Brand tahun 2008 dan 2009 kategori
alas bedak, dan Brand Share tahun 2009 sebanyak 23,8% kategori alas bedak,
WOM tahun 2009 peringkat ke 3 kategori susu pembersih dan lipstick, pangsa
pasarnya menguasai 40% pasar kosmetik dan personal care kelas bawah. Ponds
(PT.Unilever) juga pernah mendapatkan penghargaan IBBA (Indonesia Best
Brand Award) pada tahun 2005-2007 peringkat 1 kategori pelembab wajah,
peringkat 4 kategori bedak wajah, peringkat ke 3 kategori susu pembersih,
peringkat ke 3 kategori face tonik, dan peringkat 1 kategori pemutih wajah.
Tidak hanya itu, bukti keseriusan produsen ke-dua merek tersebut
terbukti dalam Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), selang satu tahun
berikutnya yaitu pad tahun 2008. Berdasarkan survey di enam kota besar, yaitu
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makasar. Dengan jumlah
responden sebanyak 10.500 orang dengan kriteria usia 15 tahun sampai dengan
usia 65 tahun.
10
Tabel 1.1 Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
Peringkat merek-merek paling memuaskan berdasarkan ICSA 2008 No Merek QSS VSS PBS ES TSS
Sabun Pembersih Wajah 1 Biore 4,060 3,933 4,042 3,787 3,964
2 Ponds 4,090 3,919 4,057 3,726 3,959
3 Olay 4,092 3,948 3,942 3,721 3,932
4 Sariayu 4,130 3,922 4,009 3,410 3,884
5 Nivea 3,944 3,725 4,008 3,755 3,871
6 Shinzui 3,938 3,890 3,937 3,590 3,847
7 Dove 3,938 3,754 3,931 3,539 3,804
8 Clean & Clear
3,762 3,773 3,785 3,438 3,696
Pelembab Wajah
1 Ponds 4,326 4,128 4,325 4,001 4,203
2 Sariayu 4,147 3,958 4,023 3,819 3,993
3 Olay 4,103 3,879 4,067 3,746 3,957
4 Viva 4,013 3,978 3,987 3,682 3,920
5 Nivea 3,887 3,779 3,985 3,381 3,770
6 Hazeline 3,883 3,702 3,848 3,528 3,748
7 Mustika Ratu 3,896 3,642 3,838 3,529 3,735
8 Latulipe 3,773 3,553 3,650 3,402 3,602
Sumber : SWA 20/XXIV/18 september – 8 Oktober 2008
Keterangan dari tabel diatas, bahwa QSS (Quality Satisfaction Score)
adalah Kepuasan terhadap kualitas produk/pelayanan, VSS (Value Satisfaction
Score) adalah Kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang diterima, PBS
(Perceived Best Score) adalah Persepsi tingkat kebaikan dari merek yang
digunakan secara keseluruhan dibandingkan dengan merek-merek lain, ES
(Expectation Score) adalah Kemampuan merek yang bersangkutan dalam
11
memenuhi ekspektasi pelanggan dimasa mendatang, TSS adalah Total Satisfaction
Score.
Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada dua merek
produk perawatan wajah yakni Ponds dan Sariayu. Masing-masing produsen
pemegang merek selalu berusaha merebut perhatian konsumen mereka. Dalam hal
ini industri kosmetik harus selalu memperhatikan akan kualitas produknya
terutama komponen-komponen pada atribut produknya.
Dimulai dengan mutu produk seperti, bila menggunakan produk
tersebut tidak menimbulkan alergi ketika digunakan dan bahan atau formula yang
digunakan harus terasa ringan dikulit. Sifat produkpun harus sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen, seperti produk bersifat mencerahkan wajah
maupun dapat membersihkan kulit wajah secara maksimal untuk kategori
pembersih wajah baik sabun pembersih wajah (facial foam) maupun rangkaian
susu pembersih wajah. Tidak hanya itu produsen juga harus berupaya merancang
produknya, agar produk yang dikeluarkan mempunyai varian pilihan yang sesuai
dengan kebutuhan kulit wajah konsumen.
Namun, beberapa hal diatas perlu ditunjang dengan kebijakan harga
yang diberikan produsen. Karena, ada tipe konsumen yang tidak sensitive
terhadap harga, maka penentuan suatu harga pembelian tidak terpaku pada tinggi
atau rendahnya harga yang ditawarkan oleh produsen. Namun tidak jarang, dan
tidak sedikit konsumen yang sensitive terhadap harga yang dibandrol untuk
sebuah produk kecantikan.
Kadangkala harga yang dibandrol perusahaan lebih tinggi untuk
produk yang baru diluncurkan, dan hal itu dapat menimbulkan persepsi dalam
benak konsumen, produk yang mahal adalah produk yang memiliki kwalitas yang
12
baik. Namun, tidak jarang perusahaan membandrol produknya dengan harga yang
rendah (murah) untuk menarik dan mendapatkan konsumen baru.
Untuk itu perusahaan haruslah menetapkan harga yang lebih bersaing
dari harga produk perusahaan lain yang mengeluarkan produk lini produk yang
sama. Agar konsumen terdorong untuk melakukan pembelian.
Biasanya dalam menetapkan keputusan pembelian terhadap suatu
produk, konsumen menggunakan penetapan harga psikologis, yaitu
membandingkan harga produk yang dilihat lebih awal dibandingkan dengan harga
produk yang baru atau harga produk yang dilihatnya kemudian (Kotler,
1997:340).
Lokasi pembelian dipandang cukup penting, juga merupakan suatu
rangsangan pembelian bagi konsumen. Karena, semakin dalam mendapatkan
suatu produk akan semakin mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi
pembelian.
Karena kebutuhan wanita akan suatu produk semakin lama semakin
bertambah sesuai dengan kemajuan zaman dan perubahan iklim, maka
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan wajah harus
berupaya terus melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya.
Konsumen wanita seperti ibu rumah tangga merupakan tipe pembeli
yang lebih tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada kegunaannya karena
wanita lebih berperasaan dari para pria. Prabu Mangkunegara (2002:55).
Apabila berbicara mengenai pemilihan merek yang akan dibeli oleh
seorang konsumen maka sebenarnya aktifitas pemilihan sebuah produk atau
merek tersebut biasanya berawal dari adanya kebutuhan dalam diri konsumen.
Kemudian konsumen akan melakukan proses evaluasi berdasarkan informasi yang
13
ada dan akhirnya konsumen akan memilih merek yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka.
Sebenarnya bagaimana konsumen melakukan evaluasi dalam
pemilihan juga sulit diketahui secara pasti, 100% alasannya adalah karena hal
tersebut diproses dalam otak mereka dan umumnya konsumen tidak menyadarinya
secara langsung. Pada dasarnya pengambilan keputusan oleh konsumen itu bisa
dibagi berdasarkan atribut produk atau dikenal dengan istilah attribut based
choice (pilihan berdasarkan atribut) dan satunya lagi adalah berdasarkan sikap
atau yang sering disebut sebagai attitude based choice (pilihan berdasarkan sikap).
Attribute based choice adalah suatu proses dimana konsumen
melakukan pemilihan merek yang akan dibeli dengan melihat kepada atribut dari
produk tersebut. Misalnya seorang konsumen berencana mau membeli produk
perawatan wajah, maka biasanya konsumen akan melihat beberapa alternatif
produk perawatan wajah seperti : Ponds dan Sariayu. Apa yang akan dilakukan
oleh konsumen tersebut?. Biasanya konsumen tersebut menetapkan kriteria atau
faktor-faktor yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam otaknya untuk
membeli sebuah merek. Kemudian konsumen tersebut akan mulai membanding-
bandingkan merek-merek tersebut berdasarkan kriteria seperti daya bersih yang
mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label, ukuran, dan
promosi. Akhirnya konsumen tersebut akan memutuskan sebuah merek misalnya
produk perawatan wajah merek Ponds setelah membanding-bandingkan merek
tersebut berdasarkan faktor-faktor tersebut. Pilihan dengan melihat kriteria seperti
daya bersih yang mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label,
ukuran, dan promosi itulah yang disebut dengan Attribute based choice.
14
Biasanya pengambilan keputusan berdasarkan sikap didasarkan atas
kesan, intuisi, keyakinan maupun feeling atau perasaan. Kalau kita ambil contoh
misalnya waktu konsumen mengambil keputusan berdasarkan pertanyaan “merek
produk perawatan wajah mana yang anda senangi?” atau pertanyaan “merek apa
yang paling anda percayai?” dan misalnya konsumen diatas tadi tidak mengerti
mengenai produk perawatan wajah seperti bagaimana daya bersih yang
mencerahkan dan memutihkan, kemasan, harga, merek, label, ukuran, dan
promosi dan dia memilih hanya karena dia suka saja dengan merek Ponds
misalnya, maka berarti konsumen tersebut mengambil keputusan berdasarkan
hanya kepada perasaannya. Pilihan itulah yang disebut dengan attitude based
choice. Banyak konsumen yang hanya merasa suka dengan suatu merek kemudian
membelinya, padahal kualitas produknya belum tentu paling bagus.
Suatu pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa inovasi itu sangat
penting. Karena, konsumen selalu haus akan hal baru dan hal yang dapat
memecahkan berbagai permasalahan mereka. Dan inovasi produk adalah jalan
keluarnya. Sikap sebagai salah satu faktor eksternal, dapat mempengaruhi
seseorang mengambil keputusan pembelian produk. Sikap konsumen merupakan
respon atau penilaian yang diberikan konsumen secara konsisten, konsekuen,
menguntungkan atau tidak menguntungkan, positif atau negatif, suka atau tidak
suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.
15
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi pokok
permasalahan pada penelitian ini adalah :
- Faktor-faktor pilihan atribut apa saja yang mempengaruhi sikap konsumen
produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
- Untuk menganalisis faktor-faktor pilihan atribut apa saja yang
mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah merek Ponds
dan Sariayu.
2. Manfaat penelitian
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
perencanaan, aktivitas dan kebijakan pemasaran, sehingga dapat
memberikan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana belajar dan masukan bagi penulis
dalam menerapkan teori pemasaran yang telah dipelajari terhadap
kasus nyata yang relevan di perusahaan.
Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan
bagi penelitian yang berkaitan dengan sikap konsumen dan
diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
“Pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada konsumen
untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik
konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan
konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan” (Kotler dan Amstrong, 2003:7).
Lebih lanjut Kotler dan Amstrong mengemukakan definisi pemasaran yaitu :
“Pemasaran sebagai proses social dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.”
Hermawan Kartajaya (Briefcase Book Edukasi Professioal Syariah,
2005:15) mendefinisikan pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari satu
inisiator kepada stakeholder-nya.
Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,
memberi harga, melakukan promosi, dan mendisribusikan ide, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.
(Carl McDaniel dan Roger Gates, 2001:4).
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan
bahwa arti pemasaran sangat luas mencakup usaha perusahaan yang dimulai
dengan mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen yang perlu
dipuaskan, menentukan produk yang hendak di produksi, menentukan harga
17
produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi, dan penyaluran atau
penjualan produk tersebut.
Bauran Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan unsur-
unsur terkendali yang dikenal sebagai bauran pemasaran (Kotler dan
Amstrong,2003:78). Adapun bauran pemasaran dibagi kedalam 4 (empat)
kelompok yamg terkenal, yaitu ”4P” yang terdiri dari :
1. Produk (Product)
Merupakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan ke pasar
yang dapat dinikmati, digunakan maupun dikonsumsi oleh konsumen
nantinya.
2. Harga (Price)
Merupakan jumlah (Uang) yang dibayar untuk memperoleh barang
dan jasa yang dibutuhkan.
3. Tempat (Place)
Dalam hal ini (bauran pemasaran) disebut sebagai distribusi. Dalam
saluran distribusi dapat menunjukan berbagai kegiatan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan menjadikan produk dapat diperoleh dan
tersedia bagi konsumen.
4. Promosi (Promotion)
Merupakan kegiatan yang dapat mengkonsumsikan tentang
keunggulan barang tersebut sehingga dapat menarik konsumen untuk
membelinya. Dan kegiatan ini dapat disalurkan dengan berbagai cara
antara lain: periklanan, personal selling, promosi penjualan.
18
B. Konsep Sikap konsumen
1. Definisi Sikap Konsumen, Yaitu :
Menurut Hawkins dalam Noorhudha Muchsin (2002), sikap dapat
didefinisikan sebagai cara kita berfikir, merasakan dan bertindak terhadap
beberapa aspek. Sikap dalam kamus marketing juga didefinisikan sebagai
kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan
pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu obyek atau konsep, atau suatu
keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik tengah (mid point) diantara dua
titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan.
Ada tiga komponen dasar yang mendukung sikap seseorang, yaitu :
o Kognitif, yaitu kepercayaan seseorang terhadap suatu obyek.
o Afektif, yaitu perasaan seseorang mengenai suka tidak suka terhadap
suatu obyek.
o Perilaku, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Perlu kita ketahui bahwa sikap ini dilakukan konsumen konsumen
berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar, baik
dari pengalaman atau dari yang lain. Sikap konsumen ini bisa
merupakan sikap positif maupun negatif terhadap produk tertentu.
2. Ciri-ciri Sikap Konsumen
Sifat dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif.
Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh dan tidak menyukai
keberadaan suatu obyek. Sedangkan sikap positif menimbulkan
kecenderungan untuk mendekat, menyukai, menerima atau bahkan
mengharapkan kehadiran suatu obyek tertentu. Selain memiliki dua sifat,
Sikap juga memiliki ciri-ciri yaitu :
19
Sikap selalu menggambarkan hubungan subjek dan objek.
Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan
pengalaman dan latihan .
Karena Sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun
sulit.
Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi.
Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam sesuai
dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya.
Dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
Sikap yang sudah berkembang dalam diri seseorang akan cenderung
dipertahankan dan sulit diubah. Meskipun demikian sikap seseorang masih
dapat dibentuk maupun diubah.
Untuk mengubah atau membentuk sikap seseorang, maka diharuskan
melalui beberapa cara, yaitu :
a. Adopsi
Kejadian dan peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang dan terus
menerus, bertahap dan diserap ke individu dan mempengaruhi
terbentuknya suatu sikap.
b. Diferensiasi
Adanya perkembangan dan pengalaman, intelegensi dan pengetahuan,
maka ada hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang
tersendiri dan lepas dari jenisnya terhadap objek tersebut dapat
terbentuk pula sikap tersendiri.
20
c. Integrasi
Pembentukuan sikap terjadi secara bertahap, mulai dari berbagai
pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu hingga
akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
d. Trauma
Trauma merupakan pengalaman yang tiba-tiba dan mengejutkan yang
meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
e. Generalisasi
Pengalaman traumatic yang dialami seseorang pada beberapa hal
tertentu dapat menimbulkan sikap negatif pada suatu hal yang sejenis.
3. Fungsi Sikap Konsumen
Sikap menurut Loudon dan Bitta dalam Noorhudha Muchsin (2002)
mempunyai empat fungsi, yaitu ;
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan
atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan.
b. Fungsi Pertahanan Diri
Bisa juga disebut dengan Fungsi Pembelaan Ego. Sikap yang dibentuk
untuk melindungi seseorang dari kebenaran mendasar tentang diri
sendiri atau ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi
dalam mempertahankan diri.
c. Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu seseorang untuk memberikan arti pada dunia yang
tidak beraturan dan semrawut. Oleh karena itu mereka mencari
21
kosistensi, stabilitas, definisi, dan pemahaman dari suatu kebutuhan
yang selanjutnya berkembanglah sikap kearah pencarian pengetahuan
d. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk
menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata
dan lebih mudah di tampakkan.
4. Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap antara lain :
a. Classical Conditioning
Sikap dibentuk dengan cara mengasosiasikan produk dengan obyek
tertentu sebelumnya telah dikenal oleh konsumen.
b. Instrumental Conditioning
Produk yang memuaskan, maka dengan sendirinya konsumen akan
membentuk sikap positif terhadap merek (produk) tersebut.
c. Cognitive Learning Theory
Situasi konsumen hendak memecahkan suatu masalah atau memenuhi
kebutuhan menuntut mereka membentuk sikap terhadap produk
berdasarkan informasi yang dihasilkan, dipadu dengan pengetahuan dan
keyakinan mereka. (Bilson Simamora).
22
5. Model Sikap Struktural
Menurut Schiffinan dan Kanuk dalam Hartono Sastro Wijoyo (2005),
model sikap struktural ada dua macam yakni :
a. Model sikap ada tiga komponen, yaitu :
1) Komponen Kognitif (a cognitive component)
Persepsi dan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen diperoleh dari
kombinasi pengalaman langsung dengan sikapnya terhadap objek saat
membeli produk dan dihubungkan dengan informasi dari berbagai
variasi sumber tentang produk.
2) Komponen Afektif (an affective component)
Suatu perasaan atau emosi konsumen tentang merek atau produk
tertentu merupakan komponen afektif dari suatu sikap
3) Komponen Konatif (a conactive component)
Kecenderungan atau kemungkinan konsumen akan melakukan suatu
tindakan spesifik atau bertindak dengan cara khusus dengan melihat
pada objek sikap.
a. Model Sikap Multiattribute :
1) The Attribute-toward-object model :
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu
kategori produk atau merek spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi
kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu
23
Gambar 2.1 Fishbein Multiatribute Model
Evaluation of product attribute (ei)
Brand Beliefs (bi)
Overall Brand evaluation (Ao)
Intention to buy (Bi)
Behavior (B)
Sumber : Assel dalam Laily Firda Septiani, 2009
Formulasi matematis dari model sikap terhadap obyek, oleh
Fishbein dapat dirumuskan sebagai berikut :
n = ∑ ( ) ( )
i=0 Dimana :
= Sikap terhadap obyek o (produk, merek, dan lain-lain)
= keyakinan I tentang obyek o, yaitu: probabilitas subyektif
bahwa dihubungkan pada atribut i
= Evaluasi dari atribut i
n = jumlah keyakinan
Dari uraian diatas, para konsumen akan memiliki sikap yang
baik (favorable) terhadap suatu merek tertentu, jika mereka menilai
tingkatan atribut yang dimilikinya positif dan cukup memuaskan, dan
sebaliknya akan memiliki sikap yang tidak baik (infavorable) terhadap
merek tertentu, jika mereka merasakan bahwa atribut-atribut yang
diinginkan tidak memuaskan atau terlalu banyak atribut yang negatif.
24
2) The Attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui
tingkah laku dari pada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap
konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa
pembelian ditempat itu.
3) Theory fo-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya
didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merek produk
bukan pada merek itu sendiri, tindakan pembelian dan mengkonsumsi
produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
6. Formasi Sikap
Pelajari sikap baik konsumen yang ditunjukan sebagai berikut :
a. Kepuasan terhadap produk (Classical condition)
b. Image terhadap merek (Uncondition)
c. Produk baru yang link dengan merek (Conditioned)
d. Sikap mengikuti pembelian
Sikap konsumen akan belajar dengan baik sehingga waktu setelah
berbelanja, konsumen sudah dapat memberikan penilaian. Hal itu dilakukan
dengan melihat pembentukan sikap positif konsumen setelah membeli produk
tertentu.
Sumber-sumber yang mendukung Attitude Formation :
(1) Pengalaman langsung
Pengalaman ini berupa percobaan dan evaluasi yang dilakukan oleh
konsumen.
25
(2) Informasi dari konsumen lain
Informasi yang berasal dari teman, keluarga ataupun orang lain.
(3) Pemasar untuk meningkatkan fokus penggunaan program pemasaran
langsung, hal ini dilakukan untuk membidik konsumen yang sedikit
tertarik dan sesuai gaya hidup terhadap produk dan jasa yang ada.
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. (Sumarwan,
2004;24)
2. Studi Perilaku Konsumen
Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Apa yang dibeli konsumen?
b. Mengapa konsumen membelinya?
c. Kapan mereka membelinya?
d. Dimana mereka membelinya?
e. Berapa sering mereka membelinya?
f. Berapa sering mereka menggunakannya?
26
3. Tipe-tipe Konsumen
Psikologis Inggris, Johnstone, mengemukakan tipe-tipe konsumen
diantaranya adalah : (Prabu Mangkunegara, 2002;55)
a. Pembeli Pria
1) Mudah terpengaruh oleh bujukan penjual.
2) Sering tertipu karena tidak sabaran untuk memilih dulu sebelum
membeli.
3) Punya perasaan kurang enak jika memasuki toko tanpa membeli
sesuatu.
4) Kurang begitu berminat untuk berbelanja sehingga sering terburu-
buru mengambil keputusan pembelian.
5) Mudah dipengaruhi oleh nasihat baik, argumentasi yang objektif.
b. Pembeli Wanita
1) Tidak mudah terbawa arus atau bujukan penjual
2) Lebih tertarik pada warna, bentuk, bukan pada kegunaannya,
karena wanita lebih berperasaan dari pada pria.
3) Juga lebih banyak tertarik pada “gejala mode”
4) Mementingkan status sosial, dalam hal ini wanita jauh lebih peka.
5) Menyenangi hal-hal yang romantis dari pada yang objektif.
6) Senang berbelanja sehingga seringkali sukar untuk cepat
menentukan barang mana yang akan dibeli.
7) Cepat merasakan suasana toko.
c. Pembeli Remaja
1) Remaja amat mudah terpengaruh oleh rayuan penjual
2) Mudah terbujuk rayuan iklan
27
D. Model Proses Pembelian Oleh Konsumen
Terdapat dua proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen :
a. Model Fenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha
mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang dialami
konsumen dalam memcahkan masalah pembelian yang sesungguhnya.
b. Model Logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan
struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen, mengenai:
Jenis, bentuk, modal, dan jumlah yang akan dibeli
Tempat, dan saat pembelian
Harga dan cara pembayaran. (Swastha&Handoko, 119:2000)
E. Keputusan Pembelian
1. Struktur Keputusan Pembelian
Struktur keputusan pembelian ada tujuh komponen, yaitu :
a. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
b. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat menambil keputusan untuk membeli produk tertentu.
c. Keputusan tentang merek
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang merek mana yang
akan dibeli.
d. Keputusan tentang penjualannya
Konsumen dapat mengambil keputusan dimana produk tersebut akan
dibeli.
28
e. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat.
f. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian.
g. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan
cicilan. (Swastha&Handoko,2000;125)
2. Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan
Proses merupakan pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas
lima tahap, yaitu :
a. Menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan
b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber
c. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian
d. Keputusan untuk membeli
e. Perilaku sesudah pembelian. (Swastha Handoko, 2000:146)
3. Keputusan untuk membeli dan perilaku sesudah pembelian
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam
pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka
konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila
konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai
29
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk,
merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. Semua
tahap yang ada didalam proses pembelian sampai dengan tahap kelima
adalah bersifat operatif.
F. Atribut Produk
Definisi Atribut produk menurut Tjiptono dalam
(jurnalskripsitesis.worldpress.com.2008) adalah sebagai berikut :
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut
produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan
sebagainya.
Atribut-atribut produk tersebut sangat berpengaruh terhadap reaksi
pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu faktor
produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang
dirancang oleh perusahaan.
Sementara itu Stores (Kaplan and Norton, 1996;78), menyatakan
bahwa “product attributes for its consumer value proposition: price, fashion,
and quality”, yang artinya atribut produk dapat mengidentifikasikan tiga
tujuan sebagai atribut utama untuk proposisi nilai pelanggan, yaitu harga,
model atau desain, dan mutu atau kualitas.
Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat digunakan
konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut produk dengan
kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut
apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan
30
strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih
memuaskan konsumen.
Atribut produk terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Atribut yang berwujud (Tangible)
Adalah sesuatu ciri produk yang berwujud, antara lain meliputi harga,
kemasan, desain produk, label dan warna.
2. Atribut yang tidak berwujud (Intangible)
Adalah ciri suatu produk yang tidak berwujud, seperti nama baik dan
popularitas dari perusahaan penghasil produk tersebut.
G. Bauran Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran perusahaan mengkombinasikan unsur-
unsur terkendali yang dikenal sebagai bauran pemasaran (Kotler dan Amstrong,
2003:78). Atribut dalam produk perawatan wajah terdapat dalam bauran
pemasaran. Adapun bauran pemasaran dibagi kedalam 4 (empat) kelompok
yang terkenal dengan “4P” yang terdiri dari :
1. Produk (Product)
Menurut Kotler (2000:448) Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk merupakan variabel pemasaran yang paling mendasar dari bauran
pemasaran karena produk merupakan penawaran nyata oleh perusahaan pada
pasar. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan variabel produk dapat
dijadikan instrument oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran produknya
untuk mengkomunikasikan variabel produk yang sesuai di mata konsumen,
sehingga menimbulkan persepsi tertentu pada konsumen yang
31
mengkonsumsi produk tersebut, yang diinginkan oleh produsen dan sesuai
dengan yang diharapkan konsumen. Salah satu keputusan variabel produk
yang penting adalah keputusan mengenai atribut produk, yaitu kualitas
produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain
(design) (Kotler dan amstrong, 2001:347)
a. Bukti fisik produk
Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atas ‘segala sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
b. Kualitas produk
Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya,
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan
perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan Amstrong, 2001 :
354)
c. Fitur produk
Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing.
d. Rancangan produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan
produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang dapat menarik
perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan
memberi keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran (Kotler dan
Amstrong, 2001 : 354)
32
2. Harga (Price)
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439), Harga adalah sejumlah
uang dibebankan atau suatu produk jasa, jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen. Atau karena memiliki dan menggunakan produk dan jasa
tersebut.
Isman Pepadri (2002) harga adalah sejumlah uang yang ditentukan
perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan
sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan
konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan
keputusan pembelian.
Cara menentukan kebijakan penetapan harga (Kotler, 2005:142) :
a. Memilih tujuan penetapan harga
Perusahaan memutuskan dimana ingin memposisikan tawaran pasarnya.
Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga.
b. Menentukan permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan
karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan
pemasaran suatu perusahaan.
c. Memperkirakan biaya
Permintaan menentukan batas harga yang tertinggi dapat di kenakan
perusahaan pada produknya. Biaya menentukan batas terendahnya.
d. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing
Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya
perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga dan
kemungkinan reaksi harga pesaing.
33
e. Memilih metode penetapan harga
Dengan adanya 3C, yaitu jadwal permintaan pelanggan (customer’s
demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing
(competitor’s prices). Perusahaan akan siap memilih harga.
f. Memilih harga akhir
Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan
faktor-faktor tambahan. Yang meliputi penetapan harga psikologis,
penetapan harga berbagi laba dan resiko dan kebijakan penetapan harga
perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak lain.
3. Tempat (place)
Dalam bauran pemasaran tempat disebut juga dengan Distribusi.
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen
ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa
tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan
faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang
menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat di
golongkan kedalam dua golongan, yaitu : pedagang perantara dan agen
perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses
negosiasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
4. Promosi (Promotion)
Menurut Philip Kotler Promosi meliputi semua alat-alat kombinasi
pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi
yang sifatnya membujuk. Promosi merupakan suatu proses komunikasi dari
34
penyampaian amanat atau berita tentang barang atau jasa dari penjual
kepada para pembeli potensial (konsumen).
a. Bentuk-bentuk promosi :
1) Periklanan
Philip Kotler mengatakan bahwa Advertensi adalah suatu bentuk
penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari barang-
barang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang
dikenal. Jadi, advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa
advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu
media, sehingga antara promotor dengan audience tidak dapat
berdialog dengan langsung.
2) Penjualan Personal
Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh
perorangan dari pendapat para sarjana, antara lain Philip dan Duncan
yang memberikan definisi penjualan personal sebagai bentuk kontak
perorangan antara penjual atau wakilnya dengan pembeli, merupakan
cara penjualan yang tertua dan terpenting.
3) Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan yang melengkapi metode-
metode penjualan seperti advertensi, promosi penjualan dan
penjualan oleh perorangan.
4) Promosi Penjualan
Philip Kotler mengatakan bahwa promosi penjualan merupakan
kegiatan pemasaran selai penjualan oleh perorangan, advertensi, dan
publisitas, yang mendorong kosumen untuk membeli dan mendorong
35
keberhasilan agen penjual, misalnya pajangan, pertunjukan, aksibisi,
demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus
menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi
faktor-faktor yang mempengaruhi efektif atau tidaknya promosi
antara lain : (Drs. Basu Swastha D.H. dan Drs. Irawan MBA)
1). Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi
2). Sifat pasar
3). Jenis produk yang dipasarkan
4). Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang
c. Tahap Pengembangan Promosi
Pasar sasaran menuntun keputusan promosi. Strategi promosi
mencakup menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih
saluran komunikasi, anggaran komunikasi, memilih bauran komunikasi,
mengevaluasi hasil strategi setiap komponen bauran.
H. Penelitian Terdahulu
Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam
penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian
terdahulu.
Hence Izhar (2000) “Analisis sikap konsumen terhadap Atribut Sabun
Mandi : Studi pada Sabun Mandi Merek Lux dan Giv di Kota Malang”. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa 1) konsumen bersikap positif terhadap sabun
mandi merek Lux dan Giv. Artinya bahwa kedua merek tersebut telah
menguasai benak konsumen. 2) Dengan pendekatan Fishbein model diketahui
36
bahwa atribut yang digunakan sebagai variabel menunjukan positif secara
keseluruhan atribut. Artinya bahwa konsumen merasa aman dan nyaman
dalam mengkonsumsi sabun mandi Lux dan Giv. 3) Lingkungan sosial
konsumen dapat berpengaruh pada norma subyektif konsumen dalam membeli
produk sabun mandi merek Lux dan Giv yaitu berperan sebagai pemberi
pengaruh, pengambil keputusan, pembeli, dan pemakai. 4) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan sikap konsumen terhadap kedua produk sabun
mandi tersebut. Artinya bahwa konsumen tidak memiliki sikap yang berbeda
dalam menilai kedua merek sabun tersebut.
Irma Syahroni (2009) “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu
Rumah tangga Dalam Keputusan Pembelian Produk Perawatan Wajah dan
Positioning Beberapa Merek Produk Perawatan wajah”. Hasil penelitiannya
adalah analisis faktor menunjukan faktor dominan yang mempengaruhi
keputusan ibu rumah tangga dalam membeli kosmetik adalah faktor sosial
dengan eigen value 8.135 yang terdiri dari 8 atribut faktor yaitu teman
menggunakannya, saran teman, harga lebih murah, harga stabil, mencerahkan
wajah, membersihkan wajah, pemberian sampel, penggunaan berbagai media,
promosi. Analisis korespondensi menunjukan viva menempati kuadran
pertama dengan atribut harga murah, harga stabil, mencerahkan wajah dan
dapat membersihkan wajah. Merek Ponds menempati kuadran ke dua, Olay
dan Sariayu menempati kuadran yang sama yaitu kuadran ketiga.
Noorhudha Muchsin (2002) “Analisis Sikap Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex dan Kanzen di Kota
Malang”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa 1) konsumen memiliki sikap
positif terhadap produk sepeda motor merek sanex dan kanzen. Atribut harga
37
memiliki skor positif paling tinggi dibanding dengan skor atribut lainnya
untuk masing-masing sepeda motor baik sanex maupun kanzen, 2)
Lingkungan sosial konsumen mempunyai norma subyektif konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian produk sepeda motor merek sanex dan
kanzen. Variabel yang dominan untuk merek sanex adalah anggota keluarga,
sedangkan variabel yang dominant untuk merek kanzen adalah penjual, 3)
Tidak terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk sepeda motor
antara merek sanex dan kanzen dengan nilai sig. Z diseluruh atribut sikap
bernilai > dari α = 0,05. (Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa
rata-rata kedua kelompok ini memiliki kesamaan sikap dalam pembelian
sepeda motor merek sanex dan kanzen).
Rachma (2002) “Analisis Sikap Terhadap Minat Berperilaku
Konsumen di Kota Malang : Studi kasus pada Dove Cream Bar”. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa penelitian ini mendukung Theory of Planned
Behavior, terbukti dari hasil riset berupa analisis sikap, konsumen merasa
yakin dan memberikan evaluasi yang cukup baik pada tingkat kepercayaan
95% konsumen di Kota Malang lebih banyak yang bersikap positif.
38
I. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2
(Kerangka Berfikir)
Sumber : penulis
Latar Belakang Pemikiran
FAKTOR LOKASI : - Lokasi /
Tempat pembelian
Faktor Ke-1
Faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap konsumen produk perawatan wajah
FAKTOR PRODUK : - Mutu
produk - Sifat produk - Rancangan
Produk
FAKTOR PROMOSI : - Promosi
penjualan - Periklanan - Personal
selling
FAKTOR HARGA : - Harga
psikologis - Kebijakan
harga
Analisis Faktor-faktor
Kesimpulan
Interpretasi Hasil
Faktor Ke-2
Faktor Ke-3
Faktor Ke-1
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor-faktor Pilihan Atribut
Yang Mempengaruhi Sikap Konsmen Produk Perawatan Wajah di Wilayah
Cirendeu (Study Kasus Pada Merek Ponds dan Sariayu)”.
Maka untuk memperoleh gambaran sikap konsumen, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji
Hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek
penelitian (Kuncoro,2003:9).
Ada dua manfaat penggunaan penelitian deskriptif. Pertama, untuk
study dalam bidang bisnis terutama digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bisnis. Kedua, studi deskriptif diperlukan untuk mengenali
distribusi dan perilaku data yang kita miliki (Kuncoro,2003:9).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari : objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiono,2004:72). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna
produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu yang berdomisili di
wilayah Cirendeu.
40
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang karateristiknya akan
diteliti dan sampel mewakili keseluruhan populasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Non-probability Sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono,1999:77).
Sampel dari penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan
produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu. Metode pengambilan
sampel digunakan adalah metode Judgment Sampling, yaitu responden
yang sesuai dengan karateristik populasi yang diinginkan, siapapun
responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan
sebagai elemen-elemen sampel penelitian. (Abdul Hamid,2007:29). Dan
karateristik responden dalam penelitian ini adalah remaja, wanita dewasa,
dan ibu rumah tangga dengan batas usia 15 tahun.
Penentuan sampel menurut Malhotra dalam Laily Firda Septiani
(2009). Minimal adalah empat atau lima kali jumlah variabel atribut yang
ditentukan. Atas dasar pendapat ini, jumlah sampel yang diambil
ditetapkan sebanyak 120 (seratus dua puluh) responden yang dipilih
menjadi 60 responden pemakai produk perawatan wajah merek Ponds dan
60 responden pemakai produk perawatan wajah merek Sariayu. Karena
sebaiknya sampel berjumlah 100 atau lebih. Jangan melakukan analisis
faktor kalau ukuran sampelnya kurang dari 50. Bilson Simamora
(2005:108).
41
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang penulis kumpulkan untuk penunjang penelitian ini, dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh dari hasil survey dengan menyebarkan
kuesioner kepada para responden yaitu remaja, wanita dewasa, dan ibu
rumah tangga yang pernah dan atau sedang menggunakan salah satu
produk perawatan wajah, yakni Ponds dan Sariayu.
Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa wawancara
tidak terstruktur dan kuesioner, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Wawancara Tidak Terstruktur
Yakni, pedoman wawancara yang hanya membuat garis batas
yang akan ditanyakan. Peneliti akan menanyakan seputar penggunaan
produk perawatan wajah Ponds maupun Sariayu serta pendapat mereka
mengenai produk tersebut.
b. Kuesioner / Angket
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan
secara tertulis yang harus dijawab oleh responden sesuai dengan
petunjuk yang ada, maka disusunlah suatu struktur pertanyaan dalam
kuesioner yang akan disebarkan.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi,
seperti study kepustakaan, melalui literatur yang berhubungan dengan
pembahasan skripsi yaitu mengenai teori-teori yang digunakan penelitian
42
kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan
memahami bahan-bahan yang berkaitan dengan bidang yang menjadi topic
pembahasan penulis, penelitian ini dimaksudkan agar penulis memperoleh
gambaran yang jelas tetang aspek-aspek teoritis dari masalah yang akan
penulis bahas. Serta internet, yang digunakan penulis untuk mencari
bahan-bahan penulisan yang dibutuhkan penulis.
D. Metode Analisis Data
Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian
dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Jenis data
dibagi menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data
yang dinyatakan dalam bentuk dua angka, tetapi berbentuk kata, kalimat,
gambar atau bayangan. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk angka. (Dwi Prayitno, 2007:7)
1. Analisis Kualitatif
Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat Deskriptif
dengan menyebarkan 120 kuesioner pada pengguna produk perawatan
wajah merek Ponds dan Sariayu. Dalam rangka memperoleh data yang
sesuai dengan keperluan penelitian ini menurut Nazir dalam Hence
Inzar (2000) khusus untuk data kualitatif supaya dapat dikuantitatifkan
yaitu dengan menggunakan Skala Beda Semantik (semantic
differencial scala) dengan tujuh angka dimana responden diminta
memberi tanggapan atas tiga pertanyaan positif dan tiga pertanyaan
negatif.
43
Tabel 3.1 Pengukuran Skala Beda Semantik
Sangat
Setuju
Setuju Agak
Setuju
Netral Agak
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
setuju
(3) (2) (1) (0) (-1) (-2) (-3)
Cara pengukuran dengan menghadapkan responden pada
pertanyaan dan kemudian untuk memberikan jawaban “sangat
setuju”,”setuju”,”agak setuju”,”netral”,”agak tidak setuju”,”tidak
setuju”,”sangat tidak setuju”. Dan jawaban lain yang sesuai dengan
konteks pertanyaan dan pernyataan tetapi dengan skor yang sama
(dalam hal ini skor kepercayaan).
Table 3.2 Pengukuran Skala beda Semantik
Sangat
Percaya
Percaya Agak
Percaya
Netral Agak
Tidak
Percaya
Tidak
Percaya
Sangat
Tidak
Percaya
(3) (2) (1) (0) (-1) (-2) (-3)
Untuk skor evaluasi yaitu “sangat percaya”,”percaya”,”agak
percaya”,”netral”,”agak tidak percaya”,”tidak percaya”,dan “sangat
tidak percaya”. Masing-masing alternative jawaban diberikan niali +3
hingga -3.
Penggunaan teknik analisis ini untuk menggambarkan data
lapangan secara diskriprif dengan cara menginterpretasikan hasil
pengolahan lewat tabulasi. Hasil analisis diskriptif ini berguna untuk
mendukung interpretasi terhadap hasil analisis yang digunakan.
44
a. Uji Validitas
Teknik analisis data validitas untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas didefinisikan sebagai
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
terdapat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dengan data
yang sesungguhnya.
Pengukuran validitas pada instrument ini dilakukan dengan
korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan skor item
dengan skor totalnya (keseluruhan item), yang rumusnya sebagai
berikut:
r = korelasi produk moment
∑xy = jumlah perkalian skor item dengan skor
∑x² = Jumlah skor kuadrat item
∑y² = Jumlah skor kuadrat item
n = Jumlah sampel
r =n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
{n∑ x − (∑x) }{n∑ y − (∑ y) }
45
Uji hipotesis untuk validitas tiap butir suatu angket adalah sebagai
berikut:
a. Hipotesis
Ho : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktornya
(butir tidak valid)
H : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktornya (butir
valid)
b. Tingkat signifikansi = 5%
c. Daerah kritis
R positif ≤ R , maka H tidak ditolak
R positif > R , maka H ditolak
d. Statistik Uji : dengan menggunakan program SPSS, yaitu dapat
dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation pada output.
e. Kesimpulan
positif ≤ , maka butir pertanyaan tidak valid
positif > , maka butir pertanyaan valid
Jika terdapat butir yang tidak valid, maka butir yang tidak
valid tersebut harus dikeluarkan dan proses analisis diulang untuk
butir yang valid saja.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Jika hasil yang dilakukan berulang menghasilkan yang
relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat
reliabilitas yang baik.
46
Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung Cronbach Alpha
masing-masing instrument. Variabel-variabel tersebut dikatakan
reliable bila Cronbach Alpha nya memiliki nilai lebih besar 0.60
(Purbayu, 2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat
konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur
tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah
koefisien Alpha Cronbach dengan rumus :
2
2
1)1( t
I
SS
kkri
Keterangan :
k = Mean kuadrat antara subyek
2iS = Mean kuadrat kesalahan
2tS = Varians total
Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki
koefisien Alpha Cronbach minimal 0,6 yang berarti bahwa
instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang
handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
47
2. Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis data dengan
menggunakan :
a. Analisis Faktor
1) Konsep Dasar Analisis Faktor
Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis
tentang saling ketergantungan (interpendensi) dari beberapa
variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan
dari bentuk hubungan antar variabel yang diteliti menjadi
sejumlah faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang
diteliti. Analisis ini juga menggambarkan tentang struktur data
dari suatu penelitian, artinya ingin diketahui susunan dan
hubungan yang terjadi pada hubungan antar variabel. Dalam
analisis faktor tidak ada pembagian variabel menjadi variabel
bebas dan variabel tergantung. (Suliyanto, 2005:114)
2) Fungsi Analisis Faktor
Analisis digunakan untuk:
a. Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat
menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel.
b. Mengidentifikasi variabel-variabel baru yang lebih kecil,
untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari
serangkaian variabel asli yang berkorelasi.
c. Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah
variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis
multivariat lain.
48
3) Proses Analisis Faktor
Proses dasar analisis faktor :
a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.
b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan
menggunakan MSA (Measure of Sampling Adequacy).
c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni
factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari
variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel
sebelumnya.
d. Melakukan proses Factoring Rotation atau rotasi terhadap
faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk
memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor
tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu :
ORTHOGONAL ROTATION
Yakni, memutar sumbu 90°. Orthogonal Rotation
digunakan bila analisis bertujuan untuk mereduksi
jumlah variabel tanpa mempertimbangkan seberapa
berartinya faktor yang terekstraksi. Menurut Wibisono
(2006:160), proses rotasi dengan metode orthogonal
masih bisa dibedakan menjadi :
a) Quartimax
Metode ini bertujuan untuk merotasi faktor awal
hasil ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh
hasil rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot
49
yang tinggi disatu faktor dan sekecil mungkin pada
faktor lain.
b) Varimax
Bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil
ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil
rotasi, dimana dalam satu kolom, nilai yang ada
sebanyak mungkin mendekati nol. Hal ini berarti
didalam setiap faktor tercakup sedikit mungkin
variabel.
c) Equimax
Bertujuan untuk mengkombinasikan metode
quartimax dan varimax.
Maka, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode VARIMAX.
OBLIQUE ROTATION
Yakni, memutar sumbu kanan, namun tidak harus 90°.
Dengan rotasi ini, korelasi antar faktor masih
diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak
lurus satu dengan yang lainnya. Oblique Rotation
digunakan untuk memperoleh sejumlah faktor yang
secara teoritis cukup berarti.
e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya
memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut, yang
dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor
tersebut.
50
f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor
yang terbentuk telah valid. Valid analisis faktor
dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil analisis
faktor tersebut bisa digeneralisasikan ke-populasi validasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
- Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian
membandingkan hasil faktor sampel satu dengan
sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa
dikatakan faktor yang terbentuk telah valid.
- Dengan melakukan metode Comfirmatory Factor
Analysis (CFA) dengan cara Structural Equation
Modelling. Proses ini bisa dibantu dengan
menggunakan software khusus seperti LISREL.
g. Setelah faktor yang terbentuk dikatakan stabil dan bisa
untuk menggeneralisasikan populasinya, maka selanjutnya
bisa dilakukan pembuatan factor scores. Factor scores
pada dasarnya adalah upaya untuk membuat satu atau
beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk
menggantikan variabel asli yang sudah ada. Pembuatan
factor scores akan berguna jika akan dilakukan analisis
lanjutan, seperti analisis regresi atau analisis diskriminant.
Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan hanya
sampai pada langkah menginterpretasikan faktor yang
telah terbentuk dan memberikan nama atas faktor yang
terbentuk. Penulis tidak melanjutkan pada langkah validasi
51
dan scores, karena kedua langkah tersebut diperlukan jika
ingin melakukan analisis regresi dan analisis diskriminant.
Sedangkan tujuan dalam penelitian ini hanya sebatas ingin
mengetahui faktor-faktor yang akan terbentuk atas
variabel-variabel yang telah ada.
4) Persyaratan Dalam Analisis Faktor
Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi dalam
melakukan analisis faktor : (Ety Rochaety, 2007:186)
a) KMO dan Barlett’s Test
KMO (Kaiser – Mayer – Olkin) merupakan
indeks perbandingan besarnya koefisien korelasi
observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial.
Jika nilai kuadrat koefisien korelasi parsial dari semua
pasangan variabel lebih kecil dari pada jumlah kuadrat
koefisien korelasi, maka harga KMO akan mendekati
satu, yang menunjukan penggunaan analisis faktor.
Menurut Suliyanto (2005:123) untuk menguji
ketepatan dalam model faktor, uji statistic yang
digunakan adalah Barlett’s Test Sphericity dan Kaiser –
Mayer – Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan
sampelnya.
52
Ukuran ketepatan Kaiser – Mayer – Olkin
(KMO) adalah sebagai berikut : (Subhas Salam (2004)
dalam Suliyanto.
- 0,9 : Baik Sekali
- 0,8 : Baik
- 0,7 : Sedang / Agak Baik
- 0,6 : Cukup
- 0,5 : Kurang
- <0,5 : Ditolak
b) Anti – Image Matrices
Besarnya angka measure sampling of eduquacy
(MSA) berkisar antara 0 – 1, dengan kriteria sebagai
berikut :
Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat
diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.
Jika MSA > 0,05, maka variabel tersebut masih
dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Jika MSA < 0,05, maka variabel tersebut tidak
dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih
lanjut, sehingga variabel harus
dikeluarkan/dibuang.
5) Model Analisis Faktor
Pada dasarnya model analisis faktor dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu : (Suliyanto, 2005:118)
53
a) Principal Componen Analysis
Principal Componen Analysis merupakan model dalam
analisis faktor tujuannya untuk melakukan prediksi
terhadap sejumlah faktor yang dihasilkan.
Model Principal Component Analysis:
= ℓ + ℓ + … … … … ℓ
Syarat, m ≤ p
Jika ditulis dalam bentuk matriks adalah :
F = ℓX, dimana:
F : faktor principal components (unobservable)
X : variabel yang diteliti (observable)
: bobot dari kombinasi linier (loading)
b) Common Factors
Common Factors merupakan model dalam analisis
faktor yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari
variabel yang diteliti (karateristik dari observasi)
Model Common Factors:
= ℓ + ℓ + … … … … ℓ +
Syarat, m ≤ p
X = ℓF + ε, dimana:
F : common factor (unobservable)
X : variabel yang diteliti (observable)
: bobot dari kombinasi linier (loading)
ε : specific factor
54
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variabel
penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan menjadi empat variabel yaitu :
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran
Harga
1. Harga
Psikologis
a. Harga terjangkau
Ordinal b. Harga lebih murah
2. Kebijakan
Harga
a. Harga stabil
Ordinal b. Diskon Pembelian
c.Kualitas harga
Produk
1. Mutu Produk a. Tidak menimbulkan alergi
Ordinal b. Terasa lembut dikulit
2. Sifat Produk a. Mencerahkan wajah
Ordinal b. Membersihkan wajah
3. Rancangan
Produk
a. Wangi yang khas
Ordinal
b. Banyak Varian
c.Kemasan
d.Merek
e.label
f.ukuran
Promosi
1. Promosi
Penjualan
a. Pemberian sampel
Ordinal b. Kupon hadiah
2. Periklanan a. Penggunaan berbagai media
promosi
Ordinal b. Iklan menarik
c. Bintang iklan sesuai dengan
produk
3.Personal
selling
a.SPG (Sales Promotion Girl) Ordinal
b.Tenaga Penjual
55
Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran
Lokasi
1.Lokasi/Tempat
Pembelian
a. Dekat dengan tempat kerja atau
kantor
Ordinal b. Dekat dengan rumah
c. Pada toko retail
d. Pada toko kelontong (warung)
h. Terdapat dimana-mana
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Wilayah Cirendeu
Objek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang merupakan
pengguna dari beberapa jenis produk perawatan wajah di wilayah
Cirendeu. Karena itulah penulis mencoba melaporkan gambaran umum
wilayah Cirendeu sebagai salah satu kelurahan dari kecamatan Ciputat
Timur Kabupaten Tangerang Selatan Provinsi Banten.
a. Sejarah Nama Cirendeu
Menurut bahasa lisan warga Cirendeu zaman dahulu, wilayah Cirendeu
atau desa Cirendeu merupakan sebuah desa yang terdiri dari desa
Cirendeu dan desa Pisangan. Dari tahun ke tahun desa Cirendeu sering
melakukan pergantian pimpinan kepala desa, sekitar tahun 1980-an
desa Cirendeu di pimpin oleh Bpk. Abdul Mutholib. Pada saat masa
kepemimpinan beliau sekitar tahun 1984 desa Cirendeu dibagi menjadi
dua yaitu kelurahan Cirendeu dan kelurahan Pisangan secara
definitive.
Kelurahan Cirendeu pada saat ini di pimpin oleh seorang lurah yang
bernama Bpk. Chairul Sadudin. Kelurahan Cirendeu berada di wilayah
kecamatan Ciputat Timur, kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi
Banten. Luas wilayah Cirendeu ± 320 ha/km² dengan batas wilayah,
antara lain :
- Batas wilayah utara : Berbatasan dengan wilayah Lebak
Bulus Jakarta Selatan.
57
- Batas wilayah Selatan : Berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Pisangan.
- Batas wilayah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Rempoa dan Kelurahan Pisangan.
- Batas wilayah Timur : Berbatasan dengan wilayah Lebak
Bulus Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil sensus kependudukan tahun 2009, jumlah penduduk
kelurahan Cirendeu berjumlah ± 23.428 orang terdiri dari 11.936 laki-
laki dan 11.492 perempuan. Kelurahan Cirendeu terdiri dari 12 RW
(Rukun Warga) dan 52 RT (Rukun Tetangga). Wilayah Cirendeu
berdekatan dengan wilayah Jakarta Selatan, wilayah Cirendeu sering
juga disebut dengan Selatan Jakarta.
Sumber : Data yang diperoleh dari kantor kelurahan Cirendeu
2. Pond’s
Pond’s adalah salah satu merek produk kosmetik yang dikeluarkan
oleh PT. Unilever. Awalnya perusahaan tersebut bernama Zeepfabrieken
N.V.Lever yang didirikan pada tanggal 5 Desember 1933. Dan kemudian
tertanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever
Indonesia.
b. Riwayat Pond’s
Krim Pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh
ilmuwan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond’s mengambil sari pati
teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati
tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak
58
lama kemudian produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract.
Sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan
diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia. Pada tahun 1886,
Pond’s diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun
1914 Pond’s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi
merek menjadi lambang (ikon) kecantikan. Pada pertengahan tahun
1920an, Pond’s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan
pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat pemerhati
masalah kecantikan. Citra gayanya didukung oleh jaminan
penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan
kecantikan wanita.
c. Kategori Produk Pond’s
Pond’s dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
1) Pengendalian Minyak
Solusi pengendalian minyak Pond’s dengan Vitamin B3-nya, bahan
pengurang minyak, triclosan dan tabir surya membantu mengurangi
dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini
juga membantu mengurangi dan mengendalikan kelebihan minyak
pada kulit anda. Produk ini juga membantu untuk menghidupkan
kembali sel-sel mati dan mencegah timbulnya jerawat sehingga
anda dapat tampil segar setiap hari.
2) Pemutih Kulit
Produk pemutih kulit Pond’s bukan hanya sekedar menjadikan kulit
wanita menjadi putih, namun juga membuat kulit berkilau cerah.
Pond’s White Beauty memiliki vitamin B3, B6, E, dan C sebagai
59
penghilang racun yang menetralisir noda-noda penyebab flek hitam
yang terdapat di dalam lingkungan dan mengurangi penumpukan
zat melanin, sehingga membuat kulit menjadi halus, bersih dan
cerah.
3) Penghambat Penuaan Dini
Produk Pond’s Anti Aging (Anti Penuaan Dini) sebagai produk
masstige pertama memperkenalkan CLA sebagai bahan untuk
menghambat masalah penuaan dini. Dengan menggunakan produk
tersebut wanita dapat terbantu mengembalikan serta meningkatkan
kelembaban kulit dari lapisan paling luar sampai lapisan paling
dalam untuk manghaluskan kulit, mengurangi kepudaran warna
kulit, sebagai tanda-tanda penuaan dan mengurangi garis hitam
dibawah lingkaran bola mata, kantung mata dan penonjolan hanya
dalam waktu dua minggu.
4) Varians Pond’s
Sejak awal kemunculan ponds di Indonesia, PT. Unilever telah
mengeluarkan banyak varian Ponds, dan dibagi menjadi beberapa
seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
60
Tabel 4.1 Varian Pond’s
No Nama Produk Kegunaan Cara Bekerja Perfect Mate
1
Oil Control Facial Foam Membersihkan secara menyeluruh
dan mencegah masalah yang
disebabkan oleh produksi minyak
yang berlebih.
Dengan butiran halus yang
mengngkat minyak, kotoran dan
make-up dari pori-pori secara lembut
dan efektif. Anti-Oil Bio 5
membantu mengurangi produksi
kelenjar minyak yang berlebih
2 Control & Refine Toner Membersihkan kotoran dari minyak
yang tertinggal sehingga pori-pori
tetap bersih, dan kulit terlihat cantik
lebih lama.
Zinc Minerals dan Royal Jelly
Ekstrak, membantu mencegah
timbulnya jerawat dan komedo
hitam, membuat kulit terasa segar,
pori-pori kencang, dan membantu
mengurangi produksi minyak
berlebih.
Clear Solution
3 Shake and Clean Membuat kulit wajah segar, bersih
berseri, dan jauh dari jerawat
Lapisan pembersih lembut (karena
tidak mengandung kadar alkohol
yang tinggi) membersihkan wajah
tanpa menimbulkan iritasi atau
kekeringan pada wajah. Sedangkan
kandungan Triclosannya membunuh
bakteri penyebab jerawat. Satu
langkah mudah merawat kulit wajah
ketika membersihkannya.
4 Acne Blemish
lighteninng Cream
Membantu memudarkan vlek dan
noda jerawat
Formulasi yang 100% bebas minyak
dengan bahan yang terkenal dapat
membantu kulit tampak lebih putih.
Vitamin B3 dan Aloe Vera yang
membantu memudarkan vlek dan
noda jerawat untuk kulit yang lebih
bersih dan merata
5 Anti-Bacterial Facial Mengandung salycilic acid dan Butiran halusnya dengan lembut
61
Scrub butiran halus agar kulit menjadi lebih
bersih secara nyata
mengangkat kotoran, minyak dan
make-up dari pori-pori. Sedangkan
salycilic acid membantu pori-pori
tetap terbuka sehingga mencegah
tumbuhnya jerawat. Acne spots –
butiran halusnya dengan lembut
mengangkat sel-sel kulit mati yang
kusam sehingga kulit terlihat lebih
bersih dan bersinar setelah anda
mencuci muka
Ponds White Beauty
6 Spotless White Cream Membuat kulit tampak putih bersinar
dan mengurangi noda gelap serta
bekas jerawat
Mengandung vitamin B3, B6, E, C
dan UV protection yang memberikan
nutrisi pada kulit dan menjadikat
kulit tampak lebih putih dan bersinar
karena berkurangnya noda gelap dan
bekas jerawat pada wajah. Dengan
formula yang ringgan dan mudah
terserap oleh kulit
7 Lightening Facial Foam Membersihkan secara menyeluruh
sehingga kulit tampak lebih putih
merona dan bersinar
Mengandung Pro-Vitamin B3 yang
bisa mengurangi kekusaman dan
mencerahkan kulit, sekaligus
mengangkat sel-sel kulit mati
8 Cleansing Milk Membuat kulit wajah bersih, terasa
halus dan tampak cerah berseri alami
bak mutiara
Dilengkapi dengan Pearl Nutrient,
Vitamin B3dan AHA (Alpha Hyroxy
Acid) yang aktif mengangkat
kotoran tanpa menyebabkan
kekeringan kulit
9 Lightening Toner Kulit terlihat lebih cerah, segar dan
lebih bersinar
Toner lembut ini akan mencerahkan
kulit yang kusam dan lelah. Pori-pori
terasa lebih kencang dan benar-benar
bersih, tanpa menyebabkan
kekeringan
10 Shake and Clean Membuat wajah bersih, segar dan Lapisan pembersihnya lembut
62
tampak putih berseri membersihkan wajah tanpa
menimbulkan iritasi atau kering pada
wajah. Mengandung Vitamin B3 dan
AHA (Alpha Hydroxy Acid), bahan
aktif yang dapat mengangkat sel
kulit mati dan kotoran pada wajah.
Lapisan perawatannya merawat
wajah secara menyeluruh dan
memberi kesegaran pada kulit.
11 Lightening Cream POND,S white beauty™ baru dengan
Lycopene membuat kulit lebih putih
merona dan bersinar. Kelebihan yang
mungkin tidak diberikan oleh krim
pemutih biasa
Lycopene terdapat pada bunga
mawar, untuk memberikan warna
merona. Lycopene juga ditemukan
secara alami pada kulit manusia,
namun kadarnya berkurang seiring
waktu. POND’S institute telah
melakukan terobosan baru dengan
mengkombinasikan Lycopene dan
teknologi Pro-Vitamin B3, membuat
kulit tampak lebih putih merona dan
bersinar
12 Ligthening Lotion POND,S white beauty™ baru dengan
Lycopene membantu kulit lebih putih
merona dan bersinar. Kelebihan yang
mungkin tidak diberikan oleh krim
pemutih biasa
Lycopene yang banyak ditemukan
pada bunga mawar, memberikan
warna merona yang bersinar.
Lycopene juga ditemukan secara
alami pada kulit manusia, namun
kadarnya berkurang seiring waktu.
POND’S institute telah melakukan
terobosan baru dengan
mengkombinasikan Lycopene dan
teknologi Pro-Vitamin B3, membuat
kulit tampak lebih putih merona dan
bersinar, namun dengan formula
yang ringan dan mudah terserap oleh
kulit
13 Spotless White Cream Membuat kulit tampak putih bersinar Mengandung Vitamin B3, B6, E, C
63
dan mengurangi noda gelap serta
bakas jerawat
dan UV protection yang memberikan
nutrisi pada kulit dan menjadikan
kulit tampak lebih putih dan bersinar
karena berkurangnya noda gelap dan
bekas jerawat pada wajah
Ponds Flawless White
14 Deep whitening Facial
Foam
Membuat kulit tampak putih bersinar
dan mengurangi noda gelap serta
bekas jerawat
Mengandung Vitamin B3, B6, E, C
dan UV protection yang memberikan
nutrisi pada kulit dan menjadikan
kulit tampak lebih putih dan bersinar
karena berkurangnya noda gelap dan
bekas jerawat pada wajah
15 Visible Lightening Day
Cream
Membuat kulit tampak lebih putih,
mengurangi noda hitam dan bekas
jerawat secara nyata hanya dalam 7
hari
VAO-B3 complex yang bekerja
efektif untuk menyamarkan noda
hitam dan membantu meratakan
warna kulit wajah
16 Visible Lightening Daily
Lotion
Membuat kulit tampak lebih putih
dan halus bersinar secara alami
VAO-B3 complex yang bekerja
efektif untuk menyamarkan noda
hitam dan membantu meratakan
warna kulit wajah
17 Re-Brightening Night
Treatment
Membantu menyegarkan kulit yang
lelah, menjadikannya tampak lebih
cerah
Formulasi yang memberikan nutrisi
dan melembabkan, diperkaya oleh
VAO-B3 complex yang bekerja saat
anda tidur, memberikan hasil yang
terbaik
18 Anti-spot Intensive
Whitening Serum
Membantu mengurangi ukuran dan
intensitas noda-noda hitam pada kulit
sehingga tampak lebih bersinar
merata
Kekuatan dari VAO-B3 comlex dan
Alpha Lactions yang membantu
mengurangi intensitas noda-noda
hitam
Ponds Age Miracle
19 Daily Regenerating
Facial Foam
Pembersih harian dengan micro-
exfoliation lembut yang membantu
regenerasi kulit
Micro-beadsnya mengangkat dengan
ringan sel-sel kulit mati dan
membantu merangsang pertumbuhan
sel-sel kulit baru
20 Daily Resurfacing Membantu mengurangi vlek hitam Dengan Advanced CLA4
64
Cream UV SPF 15
PA++
akibat penuaan dan kerutan hanya
dalam 7 hari
Complex™ yang terkenal dapat
meningkatkan produksi sel-sel kulit
baru. Sedangkan SPF 15 PA++
melindungi kulit dari penyebab
utama penuaan kulit
21 Day Cream SPF 15
PA++
Hanya 7 hari, vlek hitam dan keriput
mulai tampak berkurang secara nyata
Memiliki terobosan anti penuaan
yaitu CLA yang akan membuat kulit
tampak muda tanpa iritasi. Saat
mengusapkan krim pada kulit,
partikel-partikel khususnya langsung
bekerja menyamarkan kerutan pada
kulit anda tampak lebih halus,
lembut dan bersinar
22 Overnight Repair Cream Bekerja secara optimal untuk
membantu memperlambat tanda-
tanda penuaan saat anda tidur
Dengan Advanced CLA4
Complex™ yang bisa membantu
meningkatkan produksi sel-sel kulit
baru dan membantu memperbaiki
kondisi kulit pada saat tidur
23 Concentrated
Resurfacing Serum
Membantu mengurangi vlek khitam
akibat penuaan dan kerutan hanya
dalam 7 hari
Mengandung konsentrasi tertinggi
dari Advanced CLA4 Complex™,
tekhnologi anti-aging terbaik
24 Dual Eye Therapy UV Dua formula yang unik mengatasi
dua tanda penuaan yang berbeda pada
daerah sekitar mata
Krim pink untuk bagian atas mata,
membantu menyamarkan garis-garis
halus dan kerutan pada mata. Krim
putih untuk bagian bawah mata
dengan chamomile, membantu
menyamarkan kantung mata dan
lingkaran gelap
25 Advanced Resurfacing
Microdermabrasion Kit
Memberikan hasik yang sebanding
dengan perawatan mikrodermabrasi
profesional
1. polishing Cream dengan
microcrystals yang membantu
mengikis sel-sel kulit mati.
2. Glow Enhancers dengan ekstra
moisturizer yang memberikan nutrisi
yang tepat setelah perawatan
Sumber data : http://www.unilever.co.id yang telah diolah
65
3. Sariayu Martha Tilaar
d. Sejarah Sariayu Martha Tilaar
Martha Tilaar adalah sebuah nama dari seorang pendiri sekaligus
penemu ramuan kosmetik Sariayu. Tahun 1972 Martha berangkat ke Eropa
untuk mempelajari ramu-ramuan. Dikunjunginya pabrik Yves Rocher di
Perancis, Mary Quant di Inggris, dan hartleben di Jerman Barat. Kembali
ke Indonesia, empat tahun kemudian ia mendirikan Martha Griya Salon
yang memperkenalkan perawatan tradisional. Usaha itu kian berkembang
dengan berdirinya pabrik kosmetik PT. Sari Ayu Martha Kosmetik
Indonesia yang diresmikan oleh Ny. Nelly Adam Malik pada tanggal 22
Desember 1981. Baru berusia dua tahun perusahaan itu mendapatkan
penghargaan tertinggi untuk penampilannya pada The First asian Beauty
Congress and Exhibition, Singapura. Martha sendiri memperoleh Doktor
Kehormatan di bidang Fashion Artistry dari The World University Tucson,
Arizona Amerika Serikat pada tahun 1984.
Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerja sama dengan
Theresia Harsini Setiady, dari PT. Kalbe Farma sekaligus pemiliknya.
Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetik dan jamu, yang diberi
nama PT. Martni Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai
produk pertama. Pada 22 Desember 1981 PT. Martha Berto membuka
pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan industri Pulo
Gadung Jakarta Timur diresmikan oleh Ny. Nelly Adam Malik saat itu istri
Wakil Presiden Adam Malik. Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT.
Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetik Sariayu
Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar kembali membuka pabrik kedua,
66
kali ini di Jalan Pulo Kambing II/I, masih di area yang sama Kawasan
Industri Pulo Gadung yang kali ini di resmikan oleh Ny. Karlinah Umar
Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
e. Varian Make-up Based Sariayu
Tabel 4.2 Varian Sariayu
No Jenis Fungsi Varian Warna Jenis Kulit
1 Compact
Powder (Bedak
Padat)
Berfungsi sebagai sentuhan akhir
pada tata rias untuk
menyempurnakan tata rias
keseluruhan. Diperkaya dengan
Ekstrak Pinang dan Tabir Surya
Alami
JK Kuning Langsat
JK Sawo Matang
JK Kuning Gading
JK4 Sari Bunga Petak
JK7 Kuning Pengantin
JK9 Kuning Kencana
2 Compact
Powder (Bedak
Pada SPF 15)
Bedak padat dengan SPF 15,
Vitamin E dan Plam Oil sebagai
pelembab alami
Kuning Langsat
Kuning Pengantin
3 Cream
Foundation
(Krim Alas
Bedak)
Meratakan warna kulit dan
menyamarkan noda/flek agar kulit
terlihat halus, tahan lama, cocok
untuk pesta maupun riasan
panggung
Kuning Pengantin
Kuning Kencana
Kuning Gading
4 Foundation
(Alass Bedak)
Menjadikan warna kulit tampak
lebih rata. Menyamarkan
noda/flek agar kulit terlihat lebih
halus. Diperkaya dengan ekstrak
Pinang dan Tabir Surya Alami
Kuning langsat Normal-Kering-
Normal
Berminyak
Kuning Pengantin Normal-Kering-
Normal
Berminyak
Kuning Kencana Normal-Kering
Kuning Gading Normal-Kering
Sawo Matang
Normal-Kering
67
5 Loose Powder
(Bedak tabur)
Dengan butiran lembut yang
menjadikan kulit tampak lebih
halus. Diperkaya dengan Ekstrak
Pinang dan Tabir Surya Alami
Kuning Langsat
Kuning Pengantin
Kuning kencana
Kuning Gading
Sawo Matang
6 Two way Cake
(Bedak dwi
Guna)
Panduan foundation dan bedak
untuk hasil yang lebih menutup,
menyempurnakan riasan (fungsi
bedak) sekaligus menyamarkan
noda (fungsi foundation). Praktis
digunakan untuk merapikan
(touch up) tata rias
7 Two Way Cake
(Bedak
Dwiguna SPF
15)
Dasar tata rias yang berfungsi
sebagai foundation sekaligus
bedak, dengan inovasi kandungan
SPF 15, Vitamin E dan Palm Oil
sebagai pelembab alami.
Kuning Langsat
Kuning Pengantin
Sumber data : http//www.sariayu.com yang telah diolah
f. Perjalanan Trend Warna Sariayu
Tahun 1987 merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan tata
rias dekoratif Sariayu. Dengan tema Senja di Sriwedari, Sariayu
berhasil memberikan nuansa baru bagi perempuan Indonesia dalam
merias wajah. Keberhasilan ini disusul dengan lahirnya tren warna tiap
tahun secara konsisten dengan tetap berpijak pada konsep panduan
antara warna trend dunia dengan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Inilah rangkaian trend warna Sariayu dari tahun 1987 hingga 2009:
68
Tabel 4.3
Trend Warna Sariayu
No Tren Warna Tahun
1 Senja di Sriwedari 1987
2 Gaya Warna Disainer 1988
3 Sumatra Bergaya 1989
4 Puri Prameswari 1990
5 Senandung Nyiur 1991
6 Riwayat Asmat 1992
7 Rama-rama Toraja 1993
8 Balada Banda Naira 1994
9 Lenggang Betawi 1995
10 Aceh Gemilang 1996
11 Misteri Dayak 1997
12 Pusako Minang 1998
13 Mentari Pagi Bromo 1999
14 Millenium Nusantara 2000
15 Taman Air Minahasa 2001
16 Kharisma Jogja 2002
17 Bunga Khatulistiwa 2003
18 Paras Nusapada 2004
19 Eksotika Bali 2005
20 Pelangi Sriwijaya 2006
21 Parijs Van Java 2007
22 Kilau Martapura 2008
23 Cantika Jawatimur 2009
Sumber data : www.sariayu.com
Dan pada tahun 2010 sariayu mengusung trend warna
Senandung Rimba Sumatra. Sariayu mempersembahkan Trend warna
ke-24 “Senandung Rimba Sumatra”. Sumatra dikenal sebagai The Land
of Gold, karena banyak flora yang memancarkan semburat emas ketika
69
terkena sinar matahari. Hampir setengah dataran Sumatra terdiri dari
hutan rimbun yang menjadi daerah resapan air, produsen oksigen dunia,
gudang tanaman obat serta sumber daya alam lainnya.
Hutan sumatra menjadi tempat tinggal bermacam satwa dan
tumbuhan yang unik dan eksotis, beberapa diantaranya termasuk langka
dan dilindungi seperti Rafflesia arnoldi (bunga terlebar) dan Titan
Arum (bunga bangkai) adalah bunga tertinggi. Rimba Sumatra juga
menjadi area konservasi berbagai satwa langka tropis, seperti Harimau
sumatra dan Gajah Sumatra.
Konsistensi untuk selalu menggunakan bahan-bahan alami dan
bermanfaat dalam setiap produknya, menghasilkan inovasi terbaru
dalam Sariayu Trend Warna 2010, yaitu kandungan mineral dari batu
Amethyst yang berupa Amethyst Powder untuk merawat tekstur kulit
dan bibir. Menyamarkan pengaruh buruk pada kulit akibat stress
dengan mengaktifkan sirkulasi darah dikulit, wajah tampak lebih cerah
dan segar.
Lipstick dan Liquid Lip Color dengan aroma segar buah khas
Sumatra utara, Markisa. Dengan pelembab alami, spf 15, serta ekstrak
bungan Kiss Me Quick untuk efek bibir tampak lebih bervolume, warna
menempel sempurna dan tahan lama.
70
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Untuk mendapatkan data primer penulis melakukan penyebaran
kuesioner kepada para pengguna produk perawatan wajah khususnya yang
menggunakan produk perawatan wajah merek Pond’s dan Sariayu di
Wilayah Cirendeu. Sebanyak 120 responden yang dianggap mewakili.
Sebelum diberikan kepada 120 responden, peneliti melakukan try-out
dengan menyebarkan 40 buah kuesioner yakni 20 kuesioner untuk
pengguna produk perawatan wajah merek Pond’s dan 20 kuesioner untuk
pengguna produk perawatan wajah merek Sariayu, dengan 26 instrumen
untuk Kepercayaan, 26 instrumen untuk Evaluasi, dan tingkat signifikan
5% r table = 0,444, untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari
semua pertanyaan tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
71
Pond’s 4. Kepercayaan
Tabel 4.4 Uji Validitas Ponds
No Korelasi Antara Nilai korelasi
(Pearson Corellation)
Probabilitas Korelasi [sig(2-
tailed)]
Kesimpulan
1 Harga terjangkau 0,646 0,002 Valid 2 Harga lebih murah 0,908 0,000 Valid 3 Harga stabil 0,716 0,000 Valid 4 Diskon 0,633 0,003 Valid 5 Harga sesuai produk 0,146 0,540 Tidak Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,605 0,005 Valid 7 Kulit terasa lembut 0,924 0,000 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,639 0,002 Valid 9 Membersihkan secara
maksimal 0,650 0,002 Valid
10 Wangi yang khas 0,914 0,000 Valid 11 Varian 0,705 0,001 Valid 12 Kemasan 0,481 0,032 Valid 13 Merek terbaik 0,910 0,000 Valid 14 Label 0,897 0,000 Valid 15 Ukuran 0,889 0,000 Valid 16 Sampel Produk 0,675 0,001 Valid 17 Hadiah 0,901 0,000 Valid 18 Promosi media cetak dan
elektronik 0,527 0,017 Valid
19 Iklan menarik 0,639 0,002 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,678 0,001 Valid 21 Memiliki SPG 0,431 0,058 Tidak Valid 22 Mudah didapat dekat tempat
kerja 0,927 0,000 Valid
23 Mudah didapat dekat rumah 0,647 0,002 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,588 0,006 Valid 25 Terdapat pada toko kelontong 0,897 0,000 Valid 26 Terdapat dimana-mana 0,670 0,001 Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2001)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak
valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu
pertanyaan no.5 dengan nilai 0,146, dan pertanyaan no.21 dengan nilai
0,431.
72
Tabel 4.5 Uji Validitas Ponds
5. Evaluasi No Korelasi Antara Nilai korelasi
(Pearson Corellation)
Probabilitas Korelasi [sig(2-
tailed)]
Kesimpulan
1 Harga terjangkau 0,651 0,002 Valid 2 Harga lebih murah 0,635 0,003 Valid 3 Harga stabil 0,784 0,000 Valid 4 Diskon 0,822 0,000 Valid 5 Harga sesuai produk -0,146 0,540 Tidak Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,657 0,002 Valid 7 Kulit terasa lembut 0,492 0,027 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,593 0,006 Valid 9 Membersihkan secara
maksimal 0,670 0,001 Valid
10 Wangi yang khas 0,626 0,006 Valid 11 Varian 0,801 0,000 Valid 12 Kemasan 0,496 0,026 Valid 13 Merek terbaik 0,512 0,021 Valid 14 Label 0,795 0,000 Valid 15 Ukuran 0,702 0,001 Valid 16 Sampel Produk 0,603 0,005 Valid 17 Hadiah 0,815 0,000 Valid 18 Promosi media cetak dan
elektronik 0,654 0,002 Valid
19 Iklan menarik 0,572 0,008 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,667 0,001 Valid 21 Memiliki SPG 0,139 0,559 Tidak Valid 22 Mudah didapat dekat tempat
kerja 0,664 0,001 Valid
23 Mudah didapat dekat rumah 0,797 0,000 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,618 0,004 Valid 25 Terdapat pada toko kelontong 0,718 0,000 Valid 26 Terdapat dimana-mana 0,670 0,001 Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2001)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak
valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu
pertanyaan no.5 dengan nilai -0,146, dan pertanyaan no.21 dengan nilai
0,139.
73
Sariayu 1. Kepercayaan
Tabel 4.6 Uji Validitas Sariayu
No Korelasi Antara Nilai korelasi (Pearson
Corellation)
Probabilitas Korelasi [sig(2-
tailed)]
Kesimpulan
1 Harga terjangkau 0,605 0,005 Valid 2 Harga lebih murah 0,537 0,015 Valid 3 Harga stabil 0,074 0,756 Tidak Valid 4 Diskon 0,524 0,018 Valid 5 Harga sesuai produk 0,450 0,046 Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,516 0,020 Valid 7 Kulit terasa lembut 0,606 0,005 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,603 0,005 Valid 9 Membersihkan secara
maksimal 0,570 0,009 Valid
10 Wangi yang khas 0,618 0,004 Valid 11 Varian 0,588 0,006 Valid 12 Kemasan 0,515 0,020 Valid 13 Merek terbaik 0,499 0,025 Valid 14 Label 0,460 0,041 Valid 15 Ukuran 0,474 0,035 Valid 16 Sampel Produk 0,448 0,048 Valid 17 Hadiah 0,548 0,012 Valid 18 Promosi media cetak dan
elektronik 0,542 0,013 Valid
19 Iklan menarik 0,624 0,003 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,753 0,000 Valid 21 Memiliki SPG 0,709 0,000 Valid 22 Mudah didapat dekat tempat
kerja 0,643 0,002 Valid
23 Mudah didapat dekat rumah 0,602 0,005 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,811 0,000 Valid 25 Terdapat pada toko kelontong 0,822 0,000 Valid 26 Terdapat dimana-mana 0,375 0,103 Tidak Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2010)
Dari table diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak
valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu
pertanyaan no.3 dengan nilai 0,074, dan pertanyaan no.26 dengan nilai
0,375.
74
Tabel 4.7 Uji Validitas Sariayu
2. Evaluasi No Korelasi Antara Nilai korelasi
(Pearson Corellation)
Probabilitas Korelasi [sig(2-
tailed)]
Kesimpulan
1 Harga terjangkau 0,684 0,001 Valid 2 Harga lebih murah 0,545 0,013 Valid 3 Harga stabil 0,424 0,062 Tidak Valid 4 Diskon 0,514 0,020 Valid 5 Harga sesuai produk 0,543 0,013 Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,650 0,002 Valid 7 Kulit terasa lembut 0,684 0,001 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,563 0,010 Valid 9 Membersihkan secara
maksimal 0,673 0,001 Valid
10 Wangi yang khas 0,596 0,006 Valid 11 Varian 0,602 0,005 Valid 12 Kemasan 0,605 0,005 Valid 13 Merek terbaik 0,779 0,000 Valid 14 Label 0,833 0,000 Valid 15 Ukuran 0,628 0,003 Valid 16 Sampel Produk 0,619 0,004 Valid 17 Hadiah 0,871 0,000 Valid 18 Promosi media cetak dan
elektronik 0,634 0,003 Valid
19 Iklan menarik 0,705 0,001 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,671 0,001 Valid 21 Memiliki SPG 0,752 0,000 Valid 22 Mudah didapat dekat tempat
kerja 0,480 0,032 Valid
23 Mudah didapat dekat rumah 0,478 0,033 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,481 0,032 Valid 25 Terdapat pada toko kelontong 0,802 0,000 Valid 26 Terdapat dimana-mana 0,315 0,177 Tidak Valid
Sumber : Data Primer diolah (Mei, 2010)
Dari table diatas dapat dilihat bahwa ada 2 butir pertanyaan yang tidak
valid karena nilai korelasinya dibawah nilai r tabel (0,444), yaitu
pertanyaan no.3 dengan nilai 0,424, dan pertanyaan no.26 dengan nilai
0,315.
Setelah membandingkan antara hasil dari produk perawatan wajah
merek Pond’s dengan Sariayu pertanyaan yang dianggap valid untuk
kepercayaan sebanyak 24 variabel, dan evaluasi 24 variabel.
75
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrument dianggap telah memiliki tingkat kehandalan yang
dapat diterima jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih
besar atau sama dengan 0,6 (Priyatni, 2008:25). Secara keseluruhan hasil
pengujian validitas dan reliabilitas untuk masing-masing variabel nampak
seperti tabel dibawah ini :
Tabel 4.8 Validitas dan Reliabilitas Atribut Sikap Pada Kelompok Kepercayaan
Atribut Pond’s Sariayu Keterangan Harga terjangkau 0,687 0,530 Valid Harga lebih murah 0,869 0,424 Valid Harga tidak mengalami
perubahan per 6 bulan 0,621 0,448 Valid
Memberikan diskon 0,680 0,462 Valid Harga sesuai manfaat 0,451 0,474 Valid Tidak menimbulkan alergi 0,618 0,461 Valid Membuat kulit lembut 0,843 0,654 Valid Mencerahkan wajah 0,539 0,520 Valid Membersihkan wajah 0,700 0,481 Valid Wangi khas 0,841 0,466 Valid Varian 0,601 0,476 Valid Kemasan 0,579 0,479 Valid Merek 0,738 0,396 Valid Label 0,836 0,477 Valid Ukuran 0,849 0,518 Valid Sampel produk 0,640 0,445 Valid Hadiah 0,850 0,494 Valid Promosi media cetak dan
elektronik 0,598 0,369 Valid
Iklan menarik 0,680 0,576 Valid Bintang iklan sesuai produk 0,660 0,543 Valid Memiliki SPG 0,545 0,510 Valid Dapat diperoleh dekat tempat
kerja 0,767 0,558 Valid
Dapat diperoleh dekat rumah 0,695 0,513 Valid Terdapat di toko retail 0,631 0,413 Valid Terdapat di warung kelontong 0,833 0,505 Valid Distribusi terjamin 0,596 0,559 Valid
Reliabilitas 0,955 0,857 Reliabel Sumber : Data Primer diolah. (Mei,2010)
76
Tabel 4.13 Validitas dan Reliabilitas Atribut Sikap Pada Kelompok Evaluasi
Atribut Pond’s Sariayu Keterangan Harga terjangkau 0,664 0,687 Valid Harga lebih murah 0,695 0,505 Valid Harga tidak mengalami
perubahan per 6 bulan 0,793 0,357 Valid
Memberikan diskon 0,765 0,581 Valid Harga sesuai manfaat 0,798 0,577 Valid Tidak menimbulkan alergi 0,599 0,668 Valid Membuat kulit lembut 0,569 0,671 Valid Mencerahkan wajah 0,588 0,588 Valid Membersihkan wajah 0,640 0,625 Valid Wangi khas 0,714 0,493 Valid Varian 0,747 0,566 Valid Kemasan 0,481 0,632 Valid Merek 0,569 0,656 Valid Label 0,645 0,717 Valid Ukuran 0,657 0,639 Valid Sampel produk 0,608 0,427 Valid Hadiah 0,760 0,761 Valid Promosi media cetak dan
elektronik 0,709 0,604 Valid
Iklan menarik 0,569 0,588 Valid Bintang iklan sesuai produk 0,572 0,639 Valid Memiliki SPG 0,787 0,701 Valid Dapat diperoleh dekat tempat
kerja 0,594 0,511 Valid
Dapat diperoleh dekat rumah 0,795 0,502 Valid Terdapat di toko retail 0,626 0,532 Valid Terdapat di warung kelontong 0,676 0,761 Valid Distribusi terjamin 0,625 0,451 Valid
Reliabilitas 0,947 0,923 Reliabel Sumber : Data Primer diolah. (Mei,2010)
Dari uji validitas pada ke-26 atribut yang berhubungan dengan
sikap pembelian menampakan hasil uji yang baik (r > 0,254) dan juga
memiliki kehandalan yang dapat diterima yaitu masing-masing bernilai
lebih besar dari 0,6.
77
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif Statistik
Penelitian menggunakan sampel sebanyak 120 orang, yakni 60 orang
untuk pengguna produk perawatan wajah merek Ponds dan 60 orang untuk
pengguna produk perawatan wajah merek Sariayu. Berdasarkan hasil
output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada responden yang
merupakan pengguna dari produk perawatan wajah merek Ponds dan
Sariayu, dapat diperoleh data sebagai berikut :
a. Karateristik Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga
yang menggunakan produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu.
Dalam penelitian ini objeknya adalah ibu rumah tangga yang
berdomisili di wilayah Cirendeu, sampel yang dipilih sebanyak 120
responden dengan karateristik dibawah ini.
Tabel 4.10 Karateristik Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid < 20 th 11 9,2 9,2 9,2
21 th - 30 th 50 41,7 41,7 50,8 31 th - 55 th 59 49,2 49,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik usia
didominasi oleh responden yang berusia ≤ 20 tahun dengan total
responden sebanyak 11 orang atau dengan persentase 9,2 %, responden
yang berusia 21-30 tahun dengan total responden sebanyak 50 orang
atau dengan persentase 41,7%, dan responden yang berusia 31-55
78
tahun dengan total responden sebanyak 59 orang dengan total
persentase 49,2%.
Gambar 4.1
Tabel 4.11 Karateristik Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik responden
yang bekerja didominasi oleh responden ibu rumah tangga yang tidak
bekerja dengan persentase sebanyak 55% atau sebanyak 66 orang, dan
responden yang bekerja sebanyak 54 orang atau dengan persentase
45%.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Ya 66 55,0 55,0 55,0
Tidak 54 45,0 45,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
31 th - 55 th21 th - 30 th< 20 th
Usia responden
60
50
40
30
20
10
0
Freque
ncy
Usia responden
79
Gambar 4.2
Tabel 4.12 Merek Produk Yang Digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Ponds 60 50,0 50,0 50,0
Sariayu 60 50,0 50,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari tabel frekuensi diatas menunjukan bahwa ibu rumah tangga di
wilayah Cirendeu yang menggunakan produk perawatan wajah merek
Pond’s sebanyak 60 orang atau dengan persentase sebesar 50%, dan
yang menggunakan produk perawatan wajah merek Sariayu sebanyak
60 orang atau dengan persentase sebesar 50%.
TidakYa
Bekerja
70
60
50
40
30
20
10
0
Frequ
ency
Bekerja
80
Gambar 4.3
Tabel 4.13 Lama penggunaan produk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid < 7 hari 14 11,7 11,7 11,7
8 hari - 6 bulan 65 54,2 54,2 65,8 7 bulan - 12 bulan 27 22,5 22,5 88,3 > 13 bulan 14 11,7 11,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karateristik lama
penggunaan produk yang terlihat adalah lama penggunaan ≤ 7 hari
sebanyak 14 orang atau dengan persentase sebesar 11,7%, lama
penggunaan 8 hari-6 bulan sebanyak 65 orang atau dengan persentase
sebesar 54,2%, lama penggunaan 7 bulan-12 bulan sebanyak 27 orang
atau dengan persentase sebesar 22,5%, dan lama penggunaan ≥ 13
bulan adalah 14 orang atau dengan persentase sebesar 11,7%.
SariayuPonds
Merek produk yang digunakan
60
50
40
30
20
10
0
Frequ
ency
Merek produk yang digunakan
81
Gambar 4.4
Tabel 4.14 Pengeluaran responden untuk pembelian produk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid < Rp.50.000 42 35,0 35,0 35,0
Rp.51.000 - Rp.150.000 53 44,2 44,2 79,2 Rp.151.000 - Rp.250.000 22 18,3 18,3 97,5 >Rp.251.000 3 2,5 2,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa karateristik pengeluaran
responden untuk pembelian produk perawatan wajah yang digunakan
adalah yang pertama pengeluaran sebesar ≤ Rp.50.000,- sebanyak 42
orang atau dengan persentase sebesar 35%. Kedua pengeluaran sebesar
Rp.51.000,- - Rp.150.000,- sebanyak 53 orang atau dengan persentase
sebesar 44,2%. Ketiga pengeluaran sebesar Rp.151.000,- -
Rp.250.000,- sebanyak 22 orang atau dengan persentase sebesar
> 13 bulan7 bulan - 12 bulan8 hari - 6 bulan< 7 hari
Lama penggunaan produk
70
60
50
40
30
20
10
0
Frequ
ency
Lama penggunaan produk
82
18,3%, dan yang keempat pengeluaran sebesar ≥ Rp.251.000,-
sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar 2,5%.
Gambar 4.5
b. Umum
1) Kepercayaan
Tabel 4.15 Harga Terjangkau
Harga terjangkau
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan harga terjangkau, 6
responden menyatakan sangat percaya, 37 responden menyatakan agak
percaya, 12 Responden menyatakan netral, 11 responden menyatakan
agak tidak percaya, dan 12 responden menyatakan Tidak percaya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 12 10,0 10,0 10,0
Agak tidak percaya 11 9,2 9,2 19,2 Netral 12 10,0 10,0 29,2 Agak percaya 37 30,8 30,8 60,0 Percaya 42 35,0 35,0 95,0 Sangat percaya 6 5,0 5,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
>Rp.251.000Rp.151.000 - Rp.250.000
Rp.51.000 - Rp.150.000< Rp.50.000
Pengeluaran perbulan
60
50
40
30
20
10
0
Freque
ncy
Pengeluaran perbulan
83
Maka, dapat disimpulkan bahwa 35% responden yang menyatakan
Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang
mereka gunakan.
Tabel 4.16 Harga lebih murah
Harga lebih murah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan harga lebih murah, 9
responden menyatakan sangat percaya, 34 responden menyatakan agak
percaya, 25 Responden menyatakan netral, 5 responden menyatakan
agak tidak percaya, dan 10 responden menyatakan tidak percaya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8% responden yang menyatakan
Percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang
mereka gunakan, harganya lebih murah dari produk perawatan wajah
merek lain.
Tabel 4.17 Harga tidak mengalami perubahan per 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Agak tidak percaya 7 5,8 5,8 14,2 Netral 28 23,3 23,3 37,5 Agak percaya 26 21,7 21,7 59,2 Percaya 37 30,8 30,8 90,0 Sangat percaya 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Agak tidak percaya 5 4,2 4,2 12,5 Netral 25 20,8 20,8 33,3 Agak percaya 34 28,3 28,3 61,7 Percaya 37 30,8 30,8 92,5 Sangat percaya 9 7,5 7,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
84
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan harga tidak mengalami
perubahan per-6 bulan, 12 responden menyatakan sangat percaya, 26
responden menyatakan agak percaya, 28 Responden menyatakan
netral, 7 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 10 responden
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8%
responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan harga
produk perawatan wajah yang mereka gunakan, harganya tidak
mengalami perubahan per 6 bulan.
Tabel 4.18 Memberikan diskon
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 14 11,7 11,7 11,7
Agak tidak percaya 14 11,7 11,7 23,3 Netral 24 20,0 20,0 43,3 Agak percaya 34 28,3 28,3 71,7 Percaya 29 24,2 24,2 95,8 Sangat percaya 5 4,2 4,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 29 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang digunakan memberikan diskon, 5 responden menyatakan sangat
percaya, 34 responden menyatakan agak percaya, 24 Responden
menyatakan netral, 14 responden menyatakan agak tidak percaya, dan
14 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan
bahwa 24,2% responden yang menyatakan Percaya terhadap
pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan
memberikan diskon, tetapi ada juga sekitar 11,7% yang menyatakan
85
tidak percaya terhadap pemberian diskon, jadi pemberian diskon
kurang berpengaruh terhadap konsumen.
Tabel 4.19 Harga sesuai manfaat
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan harga produk perawatan
wajah yang mereka gunakan sesuai dengan kemanfaatannya, 13
responden menyatakan sangat percaya, 25 responden menyatakan agak
percaya, 24 Responden menyatakan netral, 4 responden menyatakan
agak tidak percaya, dan 6 responden menyatakan tidak percaya. Maka,
dapat disimpulkan bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya
terhadap pernyataan harga produk perawatan wajah yang mereka
gunakan sesuai dengan kemanfaatannya.
Tabel 4.20 Tidak menimbulkan alergi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Tidak percaya 15 12,5 12,5 17,5 Agak tidak percaya 8 6,7 6,7 24,2 Netral 5 4,2 4,2 28,3 Agak percaya 30 25,0 25,0 53,3 Percaya 46 38,3 38,3 91,7 Sangat percaya 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Agak tidak percaya 4 3,3 3,3 8,3 Netral 24 20,0 20,0 28,3 Agak percaya 25 20,8 20,8 49,2 Percaya 48 40,0 40,0 89,2 Sangat percaya 13 10,8 10,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
86
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 46 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang mereka gunakan tidak menimbulkan alergi, 10 responden
menyatakan sangat percaya, 30 responden menyatakan agak percaya, 5
responden menyatakan netral, 8 responden menyatakan agak tidak
percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya, dan 6 responden
menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa
38,3% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan
produk perawatan wajah yang mereka gunakan tidak menimbulkan
alergi.
Tabel 4.21 Membuat kulit lembut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 7 5,8 5,8 5,8
Agak tidak percaya 1 ,8 ,8 6,7 Netral 27 22,5 22,5 29,2 Agak percaya 27 22,5 22,5 51,7 Percaya 44 36,7 36,7 88,3 Sangat percaya 14 11,7 11,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 44 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang mereka gunakan membuat kulit lembut, 14 responden
menyatakan sangat percaya, 27 responden menyatakan agak percaya,
27 responden menyatakan netral, 1 responden menyatakan agak tidak
percaya, dan 7 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat
disimpulkan bahwa 36,7% responden yang menyatakan Percaya
terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka gunakan
membuat kulit lembut.
87
Tabel 4.22 Mencerahkan wajah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 5 4,2 4,2 4,2
Tidak percaya 15 12,5 12,5 16,7 Agak tidak percaya 7 5,8 5,8 22,5 Netral 9 7,5 7,5 30,0 Agak percaya 25 20,8 20,8 50,8 Percaya 39 32,5 32,5 83,3 Sangat percaya 20 16,7 16,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 39 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang mereka gunakan dapat mencerahkan wajah, 20 responden
menyatakan sangat percaya, 25 responden menyatakan agak percaya, 9
responden menyatakan netral, 7 responden menyatakan agak tidak
percaya, 15 responden menyatakan tidak percaya, dan 5 responden
menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa
32,5% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan
produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat mencerahkan
kulit.
Tabel 4.23 Membersihkan wajah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 5 4,2 4,2 4,2
Tidak percaya 13 10,8 10,8 15,0 Agak tidak percaya 7 5,8 5,8 20,8 Netral 13 10,8 10,8 31,7 Agak percaya 28 23,3 23,3 55,0 Percaya 47 39,2 39,2 94,2 Sangat percaya 7 5,8 5,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
88
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden
menyatakan percaya terhadap pernyataan Produk Perawatan Wajah
Yang Mereka gunakan dapat membersihkan wajah, 7 responden
menyatakan sangat percaya, 28 responden menyatakan agak percaya,
13 responden menyatakan netral, 7 responden menyatakan agak tidak
percaya, 13 responden menyatakan tidak percaya, dan 5 responden
menyatakan sangat tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa
39,2% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan
produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat membersihkan
wajah.
Tabel 4.24 Wangi yang khas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 5 4,2 4,2 4,2
Tidak percaya 12 10,0 10,0 14,2 Agak tidak percaya 2 1,7 1,7 15,8 Netral 19 15,8 15,8 31,7 Agak percaya 22 18,3 18,3 50,0 Percaya 54 45,0 45,0 95,0 Sangat percaya 6 5,0 5,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 54 responden
menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 22
responden menyatakan agak percaya, 19 responden menyatakan netral,
2 responden menyatakan tidak percaya, 12 responden menyatakan
tidak percaya, dan 5 responden menyatakan sangat tidak percaya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa 45% responden yang menyatakan
Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah yang mereka
gunakan memiliki wangi yang khas.
89
Tabel 4.25 Varian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Tidak percaya 16 13,3 13,3 18,3 Agak tidak percaya 6 5,0 5,0 23,3 Netral 22 18,3 18,3 41,7 Agak percaya 13 10,8 10,8 52,5 Percaya 47 39,2 39,2 91,7 Sangat percaya 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden
menyatakan percaya, 10 responden menyatakan sangat percaya, 13
responden menyatakan agak percaya, 22 responden menyatakan netral,
6 responden menyatakan agak tidak percaya, 16 responden
menyatakan tidak percaya, dan 6 responden menyatakan sangat tidak
percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 39,2% responden yang
menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang mereka gunakan memiliki banyak varian.
Tabel 4.26 Kemasan menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Tidak percaya 14 11,7 11,7 16,7 Agak tidak percaya 18 15,0 15,0 31,7 Netral 23 19,2 19,2 50,8 Agak percaya 12 10,0 10,0 60,8 Percaya 41 34,2 34,2 95,0 Sangat percaya 6 5,0 5,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 41 responden
menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 12
responden menyatakan agak percaya, 23 responden menyatakan netral,
90
18 responden menyatakan agak tidak percaya, 14 responden
menyatakan tidak percaya, dan 6 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 34,2% responden yang
menyatakan Percaya dari pada tidak percaya jadi kemasan produk
perawatan wajah yang menarik dapat mempengaruhi sikap konsumen
untuk membeli.
Tabel 4.27 Merek terbaik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 4 3,3 3,3 3,3
Tidak percaya 15 12,5 12,5 15,8 Agak tidak percaya 12 10,0 10,0 25,8 Netral 17 14,2 14,2 40,0 Agak percaya 24 20,0 20,0 60,0 Percaya 36 30,0 30,0 90,0 Sangat percaya 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 36 responden
menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 24
responden menyatakan agak percaya, 17 responden menyatakan netral,
12 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden
menyatakan tidak percaya, dan 4 responden menyatakan sangat tidak
percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30% responden yang
menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk perawatan wajah
yang mereka gunakan adalah merek terbaik.
91
Tabel 4.28 Label
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 5 4,2 4,2 4,2
Agak tidak percaya 3 2,5 2,5 6,7 Netral 18 15,0 15,0 21,7 Agak percaya 35 29,2 29,2 50,8 Percaya 48 40,0 40,0 90,8 Sangat percaya 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden
menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 35
responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral,
3 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 5 responden
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 40%
responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki label yang berisi
informasi tentang produk.
Tabel 4.29 Ukuran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Agak tidak percaya 2 1,7 1,7 6,7 Netral 18 15,0 15,0 21,7 Agak percaya 32 26,7 26,7 48,3 Percaya 51 42,5 42,5 90,8 Sangat percaya 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden
menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 32
responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral,
2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 6 responden
92
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 42,5%
responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak ukuran.
Tabel 4.30 Memberikan sampel produk
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 33 responden
menyatakan percaya, 10 responden menyatakan sangat percaya, 20
responden menyatakan agak percaya, 18 responden menyatakan netral,
18 responden menyatakan agak tidak percaya, 15 responden
menyatakan tidak percaya dan 6 responden menyatakan sangat tidak
percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 27,5% responden yang
menyatakan Percaya bahwa mereka memilih produk perawatan wajah
karena produk tersebut sering memberikan sampel produk namun ada
juga yang menyatakan agak tidak percaya bahwa produk yang mereka
gunakan memberikan sampel produk sekitar 15%.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Tidak percaya 15 12,5 12,5 17,5 Agak tidak percaya 18 15,0 15,0 32,5 Netral 18 15,0 15,0 47,5 Agak percaya 20 16,7 16,7 64,2 Percaya 33 27,5 27,5 91,7 Sangat percaya 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
93
Tabel 4.31 Memberikan hadiah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 5 4,2 4,2 4,2
Agak tidak percaya 2 1,7 1,7 5,8 Netral 36 30,0 30,0 35,8 Agak percaya 23 19,2 19,2 55,0 Percaya 42 35,0 35,0 90,0 Sangat percaya 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden
menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 23
responden menyatakan agak percaya, 36 responden menyatakan netral,
2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 5 responden
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 35%
responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan produk
perawatan wajah yang mereka gunakan sering memberikan hadiah,
namun ada 30% responden yang netral dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.32 Promosi melalui media cetak dan elektronik
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden
menyatakan percaya, 17 responden menyatakan sangat percaya, 21
responden menyatakan agak percaya, 28 responden menyatakan netral,
dan 6 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 6 5,0 5,0 5,0
Netral 28 23,3 23,3 28,3 Agak percaya 21 17,5 17,5 45,8 Percaya 48 40,0 40,0 85,8 Sangat percaya 17 14,2 14,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
94
bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya terhadap pernyataan
produk perawatan wajah yang mereka gunakan melakukan promosi
melalui media cetak dan elektronik yang dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli.
Tabel 4.33 Iklan menarik
SSumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 responden
menyatakan percaya, 14 responden menyatakan sangat percaya, 29
responden menyatakan agak percaya, 21 responden menyatakan netral,
dan 8 responden menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan
bahwa 40% responden yang menyatakan Percaya bahwa iklan produk
perawatan wajah yang mereka gunakan menarik.
Tabel 4.34 Bintang iklan sesuai produk
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 responden
menyatakan percaya, 13 responden menyatakan sangat percaya, 18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 8 6,7 6,7 6,7
Netral 21 17,5 17,5 24,2 Agak percaya 29 24,2 24,2 48,3 Percaya 48 40,0 40,0 88,3 Sangat percaya 14 11,7 11,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak percaya 7 5,8 5,8 5,8
Agak tidak percaya 2 1,7 1,7 7,5 Netral 43 35,8 35,8 43,3 Agak percaya 18 15,0 15,0 58,3 Percaya 37 30,8 30,8 89,2 Sangat percaya 13 10,8 10,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
95
responden menyatakan agak percaya, 43 responden menyatakan netral,
2 responden menyatakan agak tidak percaya, dan 7 responden
menyatakan tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 30,8%
responden yang menyatakan Percaya bahwa iklan produk perawatan
wajah yang mereka gunakan menggunakan bintang iklan yang sesuai
dengan produk, namun lebih banyak responden yang menyatakan
Netral mencapai 35,8% responden.
Tabel 4.35 Memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 31 responden
menyatakan percaya, 15 responden menyatakan sangat percaya, 13
responden menyatakan agak percaya, 19 responden menyatakan netral,
12 responden menyatakan agak tidak percaya, 20 responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 25,8% responden yang
menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan memiliki SPG di setiap gerai.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Tidak percaya 20 16,7 16,7 25,0 Agak tidak percaya 12 10,0 10,0 35,0 Netral 19 15,8 15,8 50,8 Agak percaya 13 10,8 10,8 61,7 Percaya 31 25,8 25,8 87,5 Sangat percaya 15 12,5 12,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
96
Tabel 4.36 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 45 responden
menyatakan percaya, 11 responden menyatakan sangat percaya, 15
responden menyatakan agak percaya, 15 responden menyatakan netral,
5 responden menyatakan agak tidak percaya, 19 responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 37,5% responden yang
menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan dapat diperoleh dekat tempat kerja.
Tabel 4.37 Dapat diperoleh dekat rumah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden
menyatakan percaya, 3 responden menyatakan sangat percaya, 20
responden menyatakan agak percaya, 13 responden menyatakan netral,
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Tidak percaya 19 15,8 15,8 24,2 Agak tidak percaya 5 4,2 4,2 28,3 Netral 15 12,5 12,5 40,8 Agak percaya 15 12,5 12,5 53,3 Percaya 45 37,5 37,5 90,8 Sangat percaya 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Tidak percaya 18 15,0 15,0 23,3 Agak tidak percaya 5 4,2 4,2 27,5 Netral 13 10,8 10,8 38,3 Agak percaya 20 16,7 16,7 55,0 Percaya 51 42,5 42,5 97,5 Sangat percaya 3 2,5 2,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
97
5 responden menyatakan agak tidak percaya, 18 responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 42,5% responden yang
menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan dapat diperoleh dekat rumah.
Tabel 4.38 Terdapat pada toko retail
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 27 responden
menyatakan percaya, 3 responden menyatakan sangat percaya, 17
responden menyatakan agak percaya, 23 responden menyatakan netral,
15 responden menyatakan agak tidak percaya, 23 responden
menyatakan tidak percaya, dan 12 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 22,5% responden yang
menyatakan Percaya bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan dapat diperoleh di toko retail, namun ada 19,2% responden
yang menyatakan Netral terhadap pernyataan tersebut.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 12 10,0 10,0 10,0
Tidak percaya 23 19,2 19,2 29,2 Agak tidak percaya 15 12,5 12,5 41,7 Netral 23 19,2 19,2 60,8 Agak percaya 17 14,2 14,2 75,0 Percaya 27 22,5 22,5 97,5 Sangat percaya 3 2,5 2,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
98
Tabel 4.39 Terdapat di warung kelontong
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 42 responden
menyatakan percaya, 12 responden menyatakan sangat percaya, 24
responden menyatakan agak percaya, 15 responden menyatakan netral,
10 responden menyatakan agak tidak percaya, 13 responden
menyatakan tidak percaya, dan 4 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 35% responden yang
menyatakan Percaya dan 10,8% responden Tidak Percaya bahwa
produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh di
warung kelontong, walaupun produknya tidak terdapat di warung
kelontong responden tetap memilih produk perawatan wajah Ponds dan
Sariayu.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 4 3,3 3,3 3,3
Tidak percaya 13 10,8 10,8 14,2 Agak tidak percaya 10 8,3 8,3 22,5 Netral 15 12,5 12,5 35,0 Agak percaya 24 20,0 20,0 55,0 Percaya 42 35,0 35,0 90,0 Sangat percaya 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
99
Tabel 4.40 Distribusi terjamin
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 54 responden
menyatakan percaya, 6 responden menyatakan sangat percaya, 20
responden menyatakan agak percaya, 5 responden menyatakan netral,
6 responden menyatakan agak tidak percaya, 19 responden
menyatakan tidak percaya, dan 10 responden yang menyatakan sangat
tidak percaya. Maka, dapat disimpulkan bahwa 45% responden yang
menyatakan Percaya terhadap produk perawatan wajah yang mereka
gunakan karena mereka merasakan bahwa distribusi produknya
terjamin.
2) Evaluasi
Tabel 4.41 Harga terjangkau
Sumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak percaya 10 8,3 8,3 8,3
Tidak percaya 19 15,8 15,8 24,2 Agak tidak percaya 6 5,0 5,0 29,2 Netral 5 4,2 4,2 33,3 Agak percaya 20 16,7 16,7 50,0 Percaya 54 45,0 45,0 95,0 Sangat percaya 6 5,0 5,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak setuju 2 1,7 1,7 1,7
Tidak setuju 11 9,2 9,2 10,8 Agak tidak setuju 9 7,5 7,5 18,3 Netral 9 7,5 7,5 25,8 Agak setuju 32 26,7 26,7 52,5 Setuju 46 38,3 38,3 90,8 Sangat setuju 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 46 responden
menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 32 responden
menjawab agak setuju, 9 responden menjawab netral, 9 responden
menjawab agak tidak setuju, 11 responden menjawab tidak setuju, dan
2 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan
bahwa konsumen setuju dengan harga produk perawatan wajah yang
digunakan harganya terjangkau.
Tabel 4.42 Harga lebih murah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 43 responden
menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 20 responden
menjawab agak setuju, 25 responden menjawab netral, 10 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan harga
produk perawatan wajah yang digunakan harganya lebih murah.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 9 7,5 7,5 7,5
Agak tidak setuju 10 8,3 8,3 15,8 Netral 25 20,8 20,8 36,7 Agak setuju 20 16,7 16,7 53,3 Setuju 43 35,8 35,8 89,2 Sangat setuju 13 10,8 10,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
101
Tabel 4.43 Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 55 responden
menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 22 responden
menjawab agak setuju, 21 responden menjawab netral, 4 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan harga
produk perawatan wajah yang digunakan harganya tidak mengalami
perubahan setiap 6 bulan.
Tabel 4.44 Memberikan diskon
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 38 responden
menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 29 responden
menjawab agak setuju, 23 responden menjawab netral, 12 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 8 6,7 6,7 6,7
Agak tidak setuju 4 3,3 3,3 10,0 Netral 21 17,5 17,5 27,5 Agak setuju 22 18,3 18,3 45,8 Setuju 55 45,8 45,8 91,7 Sangat setuju 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 9 7,5 7,5 7,5
Agak tidak setuju 12 10,0 10,0 17,5 Netral 23 19,2 19,2 36,7 Agak setuju 29 24,2 24,2 60,8 Setuju 38 31,7 31,7 92,5 Sangat setuju 9 7,5 7,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
102
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju dengan diskon yang
diberikan oleh produsen.
Tabel 4.45 Harga sesuai manfaat
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 56 responden
menjawab setuju, 15 responden menjawab sangat setuju, 21 responden
menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 2 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa harga produk
perawatan wajah yang digunakan sesuai dengan kemanfaatannya.
Tabel 4.46 Tidak menimbulkan alergi
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden
menjawab setuju, 13 responden menjawab sangat setuju, 27 responden
menjawab agak setuju, 10 responden menjawab netral, 4 responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 7 5,8 5,8 5,8
Agak tidak setuju 2 1,7 1,7 7,5 Netral 19 15,8 15,8 23,3 Agak setuju 21 17,5 17,5 40,8 Setuju 56 46,7 46,7 87,5 Sangat setuju 15 12,5 12,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 13 10,8 10,8 10,8
Agak tidak setuju 4 3,3 3,3 14,2 Netral 10 8,3 8,3 22,5 Agak setuju 27 22,5 22,5 45,0 Setuju 53 44,2 44,2 89,2 Sangat setuju 13 10,8 10,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
103
menjawab agak tidak setuju, dan 13 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan tidak menimbulkan alergi.
Tabel 4.47 Membuat kulit lembut
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 60 responden
menjawab setuju, 16 responden menjawab sangat setuju, 15 responden
menjawab agak setuju, 17 responden menjawab netral, 2 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 10 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan membuat kulit terasa lebih
lembut.
Tabel 4.48 Mencerahkan wajah
SSumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 10 8,3 8,3 8,3
Agak tidak setuju 2 1,7 1,7 10,0 Netral 17 14,2 14,2 24,2 Agak setuju 15 12,5 12,5 36,7 Setuju 60 50,0 50,0 86,7 Sangat setuju 16 13,3 13,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak setuju 2 1,7 1,7 1,7
Tidak setuju 6 5,0 5,0 6,7 Agak tidak setuju 8 6,7 6,7 13,3 Netral 7 5,8 5,8 19,2 Agak setuju 26 21,7 21,7 40,8 Setuju 52 43,3 43,3 84,2 Sangat setuju 19 15,8 15,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
104
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden
menjawab setuju, 19 responden menjawab sangat setuju, 26 responden
menjawab agak setuju, 7 responden menjawab netral, 8 responden
menjawab agak tidak setuju, 6 responden menjawab tidak setuju, dan
2 responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan
bahwa produk perawatan wajah yang mereka gunakan dapat
mencerahkan wajah.
Tabel 4.49 Membersihkan wajah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 responden
menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat setuju, 29 responden
menjawab agak setuju, 22 responden menjawab netral, 10 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 5 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan dapat membersihkan wajah
secara maksimal.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 5 4,2 4,2 4,2
Agak tidak setuju 10 8,3 8,3 12,5 Netral 22 18,3 18,3 30,8 Agak setuju 29 24,2 24,2 55,0 Setuju 47 39,2 39,2 94,2 Sangat setuju 7 5,8 5,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
105
Tabel 4.50 Wangi khas
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden
menjawab setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, 27 responden
menjawab agak setuju, 30 responden menjawab netral, 1 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki wangi yang khas.
Tabel 4.51 Varian
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 58 responden
menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 29 responden
menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, dan 5
responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa
konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan memiliki banyak varian produk.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 6 5,0 5,0 5,0
Agak tidak setuju 1 ,8 ,8 5,8 Netral 30 25,0 25,0 30,8 Agak setuju 27 22,5 22,5 53,3 Setuju 52 43,3 43,3 96,7 Sangat setuju 4 3,3 3,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 5 4,2 4,2 4,2
Netral 19 15,8 15,8 20,0 Agak setuju 29 24,2 24,2 44,2 Setuju 58 48,3 48,3 92,5 Sangat setuju 9 7,5 7,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
106
Tabel 4.52 Kemasan
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 44 responden
menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 24 responden
menjawab agak setuju, 26 responden menjawab netral, 8 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki kemasan menarik.
Tabel 4.53 Merek terbaik
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 52 responden
menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, 27 responden
menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 3 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 10 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan adalah merek terbaik.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 8 6,7 6,7 6,7
Agak tidak setuju 8 6,7 6,7 13,3 Netral 26 21,7 21,7 35,0 Agak setuju 24 20,0 20,0 55,0 Setuju 44 36,7 36,7 91,7 Sangat setuju 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 10 8,3 8,3 8,3
Agak tidak setuju 3 2,5 2,5 10,8 Netral 19 15,8 15,8 26,7 Agak setuju 27 22,5 22,5 49,2 Setuju 52 43,3 43,3 92,5 Sangat setuju 9 7,5 7,5 100,0 Total 120 100,0 100,0
107
Tabel 4.54 Label
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 62 responden
menjawab setuju, 8 responden menjawab sangat setuju, 25 responden
menjawab agak setuju, 12 responden menjawab netral, 4 responden
menjawab agak tidak setuju, 8 responden menjawab tidak setuju, dan 1
responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan
bahwa konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk.
Tabel 4.55 Ukuran
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 43 responden
menjawab setuju, 5 responden menjawab sangat setuju, 20 responden
menjawab agak setuju, 32 responden menjawab netral, 9 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 11 responden menjawab tidak setuju.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak setuju 1 ,8 ,8 ,8
Tidak setuju 8 6,7 6,7 7,5 Agak tidak setuju 4 3,3 3,3 10,8 Netral 12 10,0 10,0 20,8 Agak setuju 25 20,8 20,8 41,7 Setuju 62 51,7 51,7 93,3 Sangat setuju 8 6,7 6,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 11 9,2 9,2 9,2
Agak tidak setuju 9 7,5 7,5 16,7 Netral 32 26,7 26,7 43,3 Agak setuju 20 16,7 16,7 60,0 Setuju 43 35,8 35,8 95,8 Sangat setuju 5 4,2 4,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
108
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki banyak ukuran.
Tabel 4.56 Sampel produk
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 40 responden
menjawab setuju, 5 responden menjawab sangat setuju, 17 responden
menjawab agak setuju, 47 responden menjawab netral, 5 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen menyatakan netral
terhadap pernyataan bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan sering memberikan sampel produk.
Tabel 4.57 Hadiah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 59 responden
menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat setuju, 25 responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 6 5,0 5,0 5,0
Agak tidak setuju 5 4,2 4,2 9,2 Netral 47 39,2 39,2 48,3 Agak setuju 17 14,2 14,2 62,5 Setuju 40 33,3 33,3 95,8 Sangat setuju 5 4,2 4,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 8 6,7 6,7 6,7
Agak tidak setuju 5 4,2 4,2 10,8 Netral 16 13,3 13,3 24,2 Agak setuju 25 20,8 20,8 45,0 Setuju 59 49,2 49,2 94,2 Sangat setuju 7 5,8 5,8 100,0 Total 120 100,0 100,0
109
menjawab agak setuju, 16 responden menjawab netral, 5 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan sering memberikan hadiah.
Tabel 4.58 Promosi media cetak dan elektronik
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 58 responden
menjawab setuju, 10 responden menjawab sangat setuju, 17 responden
menjawab agak setuju, 21 responden menjawab netral, dan 6
responden menjawab tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa
konsumen setuju bahwa produk perawatan wajah yang mereka
gunakan mempromosikan produk melalui media cetak dan elektronik.
Tabel 4.59 Iklan menarik
Sumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 6 5,0 5,0 5,0
Netral 21 17,5 17,5 22,5 Agak setuju 25 20,8 20,8 43,3 Setuju 58 48,3 48,3 91,7 Sangat setuju 10 8,3 8,3 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat tidak setuju 2 1,7 1,7 1,7
Tidak setuju 7 5,8 5,8 7,5 Agak tidak setuju 3 2,5 2,5 10,0 Netral 7 5,8 5,8 15,8 Agak setuju 24 20,0 20,0 35,8 Setuju 65 54,2 54,2 90,0 Sangat setuju 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
110
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 65 responden
menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 24 responden
menjawab agak setuju, 7 responden menjawab netral, 3 responden
menjawab agak tidak setuju, 7 responden menjawab tidak setuju, dan 2
responden menjawab sangat tidak setuju. Maka, dapat disimpulkan
bahwa konsumen setuju bahwa iklan produk perawatan wajah yang
mereka gunakan sangat menarik.
Tabel 4.60 Bintang iklan sesuai produk
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 61 responden
menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 18 responden
menjawab agak setuju, 22 responden menjawab netral, 1 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 6 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa iklan produk
perawatan wajah yang mereka gunakan menggunakan bintang iklan
yang sesuai dengan produk.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 6 5,0 5,0 5,0
Agak tidak setuju 1 ,8 ,8 5,8 Netral 22 18,3 18,3 24,2 Agak setuju 18 15,0 15,0 39,2 Setuju 61 50,8 50,8 90,0 Sangat setuju 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
111
Tabel 4.61 Memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden
menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 27 responden
menjawab agak setuju, 13 responden menjawab netral, 8 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan memiliki SPG (Sales
Promotion Girl) disetiap gerai.
Tabel 4.62 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 53 responden
menjawab setuju, 14 responden menjawab sangat setuju, 15 responden
menjawab agak setuju, 19 responden menjawab netral, 8 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 11 responden menjawab tidak setuju.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 7 5,8 5,8 5,8
Agak tidak setuju 8 6,7 6,7 12,5 Netral 13 10,8 10,8 23,3 Agak setuju 27 22,5 22,5 45,8 Setuju 53 44,2 44,2 90,0 Sangat setuju 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 11 9,2 9,2 9,2
Agak tidak setuju 8 6,7 6,7 15,8 Netral 19 15,8 15,8 31,7 Agak setuju 15 12,5 12,5 44,2 Setuju 53 44,2 44,2 88,3 Sangat setuju 14 11,7 11,7 100,0 Total 120 100,0 100,0
112
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat dengan
tempat kerja.
Tabel 4.63 Dapat diperoleh dekat rumah
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 59 responden
menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 24 responden
menjawab agak setuju, 13 responden menjawab netral, 4 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 9 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan dapat diperoleh dekat dengan
rumah.
Tabel 4.64 Terdapat pada toko retail
Sumber : Hasil output SPSS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 9 7,5 7,5 7,5
Agak tidak setuju 4 3,3 3,3 10,8 Netral 13 10,8 10,8 21,7 Agak setuju 24 20,0 20,0 41,7 Setuju 59 49,2 49,2 90,8 Sangat setuju 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 7 5,8 5,8 5,8
Agak tidak setuju 6 5,0 5,0 10,8 Netral 14 11,7 11,7 22,5 Agak setuju 31 25,8 25,8 48,3 Setuju 51 42,5 42,5 90,8 Sangat setuju 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
113
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 responden
menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 31 responden
menjawab agak setuju, 14 responden menjawab netral, 6 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 7 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan terdapat pada toko retail.
Tabel 4.65 Terdapat pada warung kelontong
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 33 responden
menjawab setuju, 12 responden menjawab sangat setuju, 20 responden
menjawab agak setuju, 40 responden menjawab netral, 17 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 8 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen menjawab netral terhadap
produk perawatan wajah yang mereka gunakan terdapat pada warung
kelontong.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 8 6,7 6,7 6,7
Agak tidak setuju 7 5,8 5,8 12,5 Netral 40 33,3 33,3 45,8 Agak setuju 20 16,7 16,7 62,5 Setuju 33 27,5 27,5 90,0 Sangat setuju 12 10,0 10,0 100,0 Total 120 100,0 100,0
114
Tabel 4.66 Distribusi terjamin
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 57 responden
menjawab setuju, 11 responden menjawab sangat setuju, 20 responden
menjawab agak setuju, 15 responden menjawab netral, 4 responden
menjawab agak tidak setuju, dan 13 responden menjawab tidak setuju.
Maka, dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju bahwa produk
perawatan wajah yang mereka gunakan mudah didapatkan karena
distribusi produknya terjamin.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak setuju 13 10,8 10,8 10,8
Agak tidak setuju 4 3,3 3,3 14,2 Netral 15 12,5 12,5 26,7 Agak setuju 20 16,7 16,7 43,3 Setuju 57 47,5 47,5 90,8 Sangat setuju 11 9,2 9,2 100,0 Total 120 100,0 100,0
115
C. Pengujian Hipotesis Pertama
Analisis faktor digunakan untuk menguji seberapa besar sikap
konsumen terhadap atribut produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor
adalah suatu teknik untuk menganalisis saling ketergantungan (interpendence)
dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan
dari bentuk hubungan antar variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor
yang lebih sedikit dari jumlah variabel yang diteliti. (Sulianto, 2005:114).
Analisis ini juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian,
artinya ingin diketahui susunan dan hubungan yang terjadi pada hubungan
antar variabel.
Analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel
yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor sehingga dimungkinkan
dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat
diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit.
(Suliyanto, 2005:114)
Dalam analisis faktor yang harus dipenuhi adalah angka Measure of
Sampling Adequancy (MSA) harus diatas 0,5 untuk keperluan analisis faktor
dalam penelitian ini variabel indicator yang digunakan sebanyak 26 variabel
yang disebarkan kepada 120 responden. Dari 26 variabel ini akan
dikelompokkan menjadi beberapa factor dengan menggunakan analisis faktor.
1. Menentukan variabel yang akan dianalisis
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari 26
variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Ke-26 variabel yang dianggap telah valid dan reliable, dimasukkan ke
116
dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilai dari Kaiser-Mayer-Olkin
(KMO) and Barlett’s Test dan Measure of Sampling (MSA)-nya diatas 0,5
adapun dari hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.67 KMO and Barlett’s Test Ponds
Sumber : Hasil output SPSS
Tabel 4.68 KMO and Barlett’s Test Sariayu
Sumber : Hasil output SPSS
Dari hasil output uji KMO and Barlett’s Test pada tabel diatas,
besarnya angka MSA untuk Ponds adalah 0,722 dengan tingkat signifikan
0,000 dan angka MSA untuk Sariayu 0,628 dengan nilai signifikan 0,000.
Oleh karena angka tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikan jauh berada
dibawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel dan sampel yang ada secara
keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut.
Dan untuk kepentingan analisis lebih lanjut, dengan melihat angka
pada Anti-Image Matrices, Khususnya pada angka korelasi yang bertanda
(a) dari kiri atas ke kanan bawah. Adapun hasil Measure of Sampling
Adequancy (MSA) dalam tabel Anti-Image Matrices pada Anti-Image
Correlation yang tertera pada tabel dibawah ini.
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,722
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
1571,605
df 351 Sig. ,000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,628
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
2118,702
df 351 Sig. ,000
117
Tabel 4.69 Angka Measure of Sampling Adequancy untuk Ponds
No Pertanyaan MSA Keterangan 1 Harga terjangkau 0,733 Valid 2 Harga lebih murah 0,756 Valid 3 Harga tidak mengalami perubahan
per-6 bulan 0,603 Valid
4 Memberikan diskon 0,572 Valid 5 Harga sesuai manfaat 0,666 Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,669 Valid 7 Membuat kulit lembut 0,851 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,718 Valid 9 Membersihkan wajah 0,781 Valid
10 Wangi yang khas 0,713 Valid 11 Varian produk 0,703 Valid 12 Kemasan yang menarik 0,609 Valid 13 Merek terbaik 0,680 Valid 14 Memiliki label 0,813 Valid 15 Ukuran yang bervariasi 0,822 Valid 16 Sampel produk 0,646 Valid 17 Memberikan hadiah 0,806 Valid 18 Promosi melalui media cetak dan
elektronik 0,731 Valid
19 Iklan menarik 0,643 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,710 Valid 21 Memiliki SPG di setiap gerai 0,749 Valid 22 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,729 Valid 23 Dapat diperoleh dekat rumah 0,855 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,633 Valid 25 Terdapat pada warung kelontong 0,781 Valid 26 Distribusi produk terjamin 0,624 Valid
Sumber : Hasil output SPSS
118
Tabel 4.70 Angka Measure of Sampling Adequancy untuk Sariayu
No Pertanyaan MSA Keterangan 1 Harga terjangkau 0,507 Valid 2 Harga lebih murah 0,525 Valid 3 Harga tidak mengalami perubahan
per-6 bulan 0,809 Valid
4 Memberikan diskon 0,538 Valid 5 Harga sesuai manfaat 0,609 Valid 6 Tidak menimbulkan alergi 0,606 Valid 7 Membuat kulit lembut 0,633 Valid 8 Mencerahkan wajah 0,570 Valid 9 Membersihkan wajah 0,547 Valid
10 Wangi yang khas 0,642 Valid 11 Varian produk 0,827 Valid 12 Kemasan yang menarik 0,540 Valid 13 Merek terbaik 0,590 Valid 14 Memiliki label 0,828 Valid 15 Ukuran yang bervariasi 0,690 Valid 16 Sampel produk 0,588 Valid 17 Memberikan hadiah 0,662 Valid 18 Promosi melalui media cetak dan
elektronik 0,610 Valid
19 Iklan menarik 0,612 Valid 20 Bintang iklan sesuai produk 0,800 Valid 21 Memiliki SPG di setiap gerai 0,554 Valid 22 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,627 Valid 23 Dapat diperoleh dekat rumah 0,557 Valid 24 Terdapat pada toko retail 0,637 Valid 25 Terdapat pada warung kelontong 0,588 Valid 26 Distribusi produk terjamin 0,597 Valid
Sumber : Hasil output SPSS
Dari hasil tabel diatas terlihat bahwa semua variabel sudah memiliki
angka MSA diatas 0,5, maka dengan demikian ke-26 variabel tersebut
dapat dianalisis lebih lanjut.
2. Estimasi Communality
Communalities menunjukkan beberapa varians yang dapat dijelaskan
oleh faktor yang diekstrk. (Bilson Simamora,2005:125). Dengan ketentuan
bahwa semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat
hubungannya dengan faktor yang terbentuk. (Singgih Santoso,2007:42).
119
Adapun nilai communalities yang diperoleh dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.71 Nilai Communiality untuk Ponds
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa A1 (Harga terjangkau)
memiliki nilai 0,875, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 87,5% varians
dari atribut ke-1 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. (jika pada
Initial Extraction Harga terjangkau 1,000 0,875 Harga lebih murah 1,000 0,749 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan 1,000 0,819
Memberikan diskon 1,000 0,846 Harga sesuai manfaat 1,000 0,480 Tidak menimbulkan alergi 1,000 0,904 Membuat kulit lembut 1,000 0,803 Mencerahkan wajah 1,000 0,524 Membersihkan wajah 1,000 0,803 Wangi khas 1,000 0,801 Varian 1,000 0,860 Kemasan 1,000 0,773 Merek 1,000 0,825 Label 1,000 0,759 Ukuran 1,000 0,811 Sampel produk 1,000 0,614 Hadiah 1,000 0,822 Promosi media cetak dan elektronik 1,000 0,722 Iklan menarik 1,000 0,755 Bintang iklan sesuai produk 1,000 0,830 Memiliki SPG 1,000 0,733 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 1,000 0,640 Dapat diperoleh dekat rumah 1,000 0,729 Terdapat di toko retail 1,000 0,798 Terdapat diwarung kelontong 1,000 0,676 Distribusi terjamin 1,000 0,909
120
tabel component matrix, terdapat 7 component yang terbentuk). Untuk A2
(Harga lebih murah) memiliki nilai 0,749, hal ini menunjukkan bahwa
sekitar 74,9% varians dari atribut ke-2 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
Untuk A3 (Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan) memiliki
nilai 0,819, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 81,9% varians dari atribut
ke-3 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A(Memberikan diskon)
memiliki nilai 0,846, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 84,6% varians
dari atribut ke-4 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A5 (Harga
sesuai manfaat) memiliki nilai 0,480, hal ini menunjukkan bahwa sekitar
48% varians dari atribut ke-5 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A6 (Tidak menimbulkan alergi) memiliki nilai 0,904, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 90,4% varians dari atribut ke-6 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A7 (Membuat kulit terasa lembut)
memiliki nilai 0,803, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,3% varians
dari atribut ke-7 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A8
(Mencerahkan kulit) memiliki nilai 0,524, hal ini menunjukkan bahwa
sekitar 52,4% varians dari atribut ke-8 dapat dijelaskan oleh faktor
terbentuk.
Untuk A9 (Membersihkan wajah) memiliki nilai 0,803, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 80,3% varians dari atribut ke-9 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A10 (Wangi yang khas) memiliki
nilai 0,801, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,1% varians dari atribut
ke-10 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A11 (Varian produk)
121
memiliki nilai 0,860, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 86% varians dari
atribut ke-11 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A12 (Kemasan yang menarik) memiliki nilai 0,773, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 77,3% varians dari atribut ke-12 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A13 (Merek terbaik) memiliki nilai
0,825, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,5% varians dari atribut ke-13
dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A14 (Memiliki label produk)
memiliki nilai 0,759 , hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,9% varians
dari atribut ke-14 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A15 (Ukuran yang bervariasi) memiliki nilai 0,811, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 81,1% varians dari atribut ke-15 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A16 (Sampel produk) memiliki
nilai 0,614, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 61,4% varians dari atribut
ke-16 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A17 (Memberikan
hadiah) memiliki nilai 0,822, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,2%
varians dari atribut ke-17 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A18 (Promosi melalui media cetak dan elektronik) memiliki
nilai 0,722, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,2% varians dari atribut
ke-18 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A19 (Iklan menarik)
memiliki nilai 0,755, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,5% varians
dari atribut ke-19 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A20
(Bintang iklan sesuai produk) memiliki nilai 0,830, hal ini menunjukkan
bahwa sekitar 83% varians dari atribut ke-20 dapat dijelaskan oleh faktor
terbentuk.
122
Untuk A21 (Memiliki SPG disetiap gerai) memiliki nilai 0,733, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 73,3% varians dari atribut ke-21 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A22 (Dapat diperoleh dekat tempat
kerja) memiliki nilai 0,640, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 64%
varians dari atribut ke-22 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk
A23 (Dapat diperoleh dekat dengan rumah) memiliki nilai 0,729, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 72,9% varians dari atribut ke-23 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A24 (Terdapat pada toko retail) memiliki nilai 0,798, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 79,8% varians dari atribut ke-24 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A25 (Terdapat di warung
kelontong) memiliki nilai 0,676, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,6%
varians dari atribut ke-25 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk
A26 (Distribusi produk terjamin) memiliki nilai 0,909, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 90,9% varians dari atribut ke-26 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk.
123
Tabel 4.71 Nilai Communiality untuk Sariayu
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa A1 (Harga terjangkau)
memiliki nilai 0,726, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,6% varians
dari atribut ke-1 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. (jika pada
tabel component matrix, terdapat 5 component yang terbentuk). Untuk A2
(Harga lebih murah) memiliki nilai 0,878, hal ini menunjukkan bahwa
Initial Extraction Harga terjangkau 1,000 0,726 Harga lebih murah 1,000 0,878 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan 1,000 0,521
Memberikan diskon 1,000 0,658 Harga sesuai manfaat 1,000 0,706 Tidak menimbulkan alergi 1,000 0,877 Membuat kulit lembut 1,000 0,837 Mencerahkan wajah 1,000 0,701 Membersihkan wajah 1,000 0,752 Wangi khas 1,000 0,752 Varian 1,000 0,855 Kemasan 1,000 0,823 Merek 1,000 0,855 Label 1,000 0,646 Ukuran 1,000 0,839 Sampel produk 1,000 0,921 Hadiah 1,000 0,784 Promosi media cetak dan elektronik 1,000 0,710
Iklan menarik 1,000 0,629 Bintang iklan sesuai produk 1,000 0,692 Memiliki SPG 1,000 0,599 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 1,000 0,823 Dapat diperoleh dekat rumah 1,000 0,701 Terdapat di toko retail 1,000 0,793 Terdapat diwarung kelontong 1,000 0,924 Distribusi terjamin 1,000 0,811
124
sekitar 87,8% varians dari atribut ke-2 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
Untuk A3 (Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan) memiliki
nilai 0,521, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 52,1% varians dari atribut
ke-3 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A(Memberikan diskon)
memiliki nilai 0,658, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 65,8% varians
dari atribut ke-4 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A5 (Harga
sesuai manfaat) memiliki nilai 0,706, hal ini menunjukkan bahwa sekitar
70,6% varians dari atribut ke-5 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A6 (Tidak menimbulkan alergi) memiliki nilai 0,877, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 8,77% varians dari atribut ke-6 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A7 (Membuat kulit terasa lembut)
memiliki nilai 0,837, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 83,7% varians
dari atribut ke-7 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A8
(Mencerahkan kulit) memiliki nilai 0,701, hal ini menunjukkan bahwa
sekitar 70,1% varians dari atribut ke-8 dapat dijelaskan oleh faktor
terbentuk.
Untuk A9 (Membersihkan wajah) memiliki nilai 0,752, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 75,2% varians dari atribut ke-9 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A10 (Wangi yang khas) memiliki
nilai 0,752, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 75,2% varians dari atribut
ke-10 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A11 (Varian produk)
memiliki nilai 0,855, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 85,5% varians
dari atribut ke-11 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
125
Untuk A12 (Kemasan yang menarik) memiliki nilai 0,823, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 82,3% varians dari atribut ke-12 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A13 (Merek terbaik) memiliki nilai
0,855, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 85,5% varians dari atribut ke-13
dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A14 (Memiliki label produk)
memiliki nilai 0,646, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 64,6% varians
dari atribut ke-14 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A15 (Ukuran yang bervariasi) memiliki nilai 0,839, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 83,9% varians dari atribut ke-15 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A16 (Sampel produk) memiliki
nilai 0,921, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 92,1% varians dari atribut
ke-16 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A17 (Memberikan
hadiah) memiliki nilai 0,784, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 78,4%
varians dari atribut ke-17 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A18 (Promosi melalui media cetak dan elektronik) memiliki
nilai 0,710, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 71% varians dari atribut ke-
18 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A19 (Iklan menarik)
memiliki nilai 0,629, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 62,9% varians
dari atribut ke-19 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A20
(Bintang iklan sesuai produk) memiliki nilai 0,692, hal ini menunjukkan
bahwa sekitar 69,2% varians dari atribut ke-20 dapat dijelaskan oleh faktor
terbentuk.
Untuk A21 (Memiliki SPG disetiap gerai) memiliki nilai 0,599, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 59,9% varians dari atribut ke-21 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A22 (Dapat diperoleh dekat tempat
126
kerja) memiliki nilai 0,823, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82,3%
varians dari atribut ke-22 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk
A23 (Dapat diperoleh dekat dengan rumah) memiliki nilai 0,701, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 70,1% varians dari atribut ke-23 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk.
Untuk A24 (Terdapat pada toko retail) memiliki nilai 0,793, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 79,3% varians dari atribut ke-24 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk A25 (Terdapat di warung
kelontong) memiliki nilai 0,924, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 92,4%
varians dari atribut ke-25 dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk. Untuk
A26 (Distribusi produk terjamin) memiliki nilai 0,811, hal ini
menunjukkan bahwa sekitar 81,1% varians dari atribut ke-26 dapat
dijelaskan oleh faktor terbentuk.
3. Melakukan Faktoring dan Rotasi
Setelah semua variabel memenuhi syarat untuk dianalisis, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor yaitu
melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga
terbentuk satu arah atau beberapa faktor dalam melakukan ekstraksi ini dan
metode yang digunakan adalah Principal Componen Analysis yang
bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan
dihasilkan. Proses rotasi dilakukan untuk mempermudah menempatkan
variabel-variabel yang ada ke faktor-faktor yang terbentuk. Dalam
penelitian ini proses rotasi menggunakan metode varimax (bagian dari
orthogonal).
127
a. Penentuan jumlah faktor
Dalam menentukan jumlah factor dalam penelitian ini, penulis
menggunakan nilai eigen value. Susunan eigen value selalu diurutkan
dari yang terbesar sampai yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka
eigen value dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah
faktor yang terbentuk. (Singgih Santoso, 2007:43). Untuk menentukan
jumlah faktor dapat dilihat pada tabel Total Variance Explained
dibawah ini.
Tabel 4.73 Total Variance Explained untuk Ponds
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% 1 10,857 40,209 40,209 10,857 40,209 40,209 3,615 13,388 13,388 2 2,451 9,077 49,286 2,451 9,077 49,286 3,239 11,997 25,385 3 1,929 7,146 56,432 1,929 7,146 56,432 3,214 11,903 37,288 4 1,735 6,426 62,858 1,735 6,426 62,858 3,197 11,839 49,127 5 1,479 5,477 68,336 1,479 5,477 68,336 2,741 10,152 59,279 6 1,275 4,722 73,058 1,275 4,722 73,058 2,458 9,104 68,384 7 1,105 4,093 77,150 1,105 4,093 77,150 2,367 8,766 77,150 8 0,963 3,566 80,716 9 0,792 2,935 83,651 10 0,738 2,732 86,383 11 0,625 2,314 88,697 12 0,565 2,093 90,790 13 0,441 1,632 92,422 14 0,386 1,431 93,853 15 0,360 1,334 95,187 16 0,264 0,979 96,166 17 0,248 0,920 97,086 18 0,196 0,726 97,812 19 0,150 0,557 98,369 20 0,131 0,485 98,854 21 0,101 0,374 99,228 22 0,072 0,268 99,495 23 0,062 0,229 99,724 24 0,031 0,114 99,838 25 0,028 0,104 99,942 26 0,010 0,036 99,977
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil output SPSS
128
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat 26 variabel
(component) yang dimasukkan dalam analisis faktor, dan hanya ada 7
(Tujuh) faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor angka eigen
value diatas 1, dengan dua faktor angka eigen value diatas 1, dengan
tiga faktor angka eigen value diatas 1, dengan empat faktor angka
eigen value tetap diatas 1, dengan lima faktor angka eigen value tetap
diatas 1, dengan enam faktor angka eigen value masih diatas 1, dengan
tujuh faktor angka eigen value masih diatas 1, tetapi ketika beranjak ke
10 faktor, angka eigen value mengalami perubahan angka dibawah
satu, yaitu 0,963. Sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada 7
faktor saja.
Gambar 4.6
S
u
Sumber : Hasil output SPSS
272625242322212019181716151413121110987654321
Component Number
12
10
8
6
4
2
0
Eige
nvalu
e
Scree Plot
129
Jika tabel Total Variance Explained menjelaskan dasar jumlah
faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka score plot
menampakkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari 1 ke-2
faktor (faktor dari sumbu Component Number = 1 ke 2), arah garis
menurun sangat tajam.
Lalu dari angka 2 ke 3, garis masih menurun namun tidak setajam
dari 1 ke 2. Kemudian dari angka 3 ke 4, 4 ke 5, 5 ke 6, dan 6 ke 7,
mengalami penurunan slope yang relatif kecil. Dan dapat terlihat
bahwa pada faktor ke 8 sudah dibawah angka 1 dari sumbu Y
(eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa 7 faktor adalah paling
optimal untuk meringkas dua puluh enam variabel tersebut.
130
Tabel 4.74 Total Variance Explained untuk Sariayu
Extraction method : Principal Component Analysis Sumber : Hasil output SPSS
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat 26 variabel
(component) yang dimasukkan dalam analisis faktor, dan hanya ada 5
(Lima) faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor angka eigen
value diatas 1, dengan dua faktor angka eigen value diatas 1, dengan
tiga faktor angka eigen value diatas 1, dengan empat faktor angka
eigen value tetap diatas 1, dengan lima faktor angka eigen value tetap
diatas 1, tetapi ketika beranjak ke 6 faktor, angka eigen value
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% 1 9,605 35,572 35,572 9,605 35,572 35,572 7,648 28,324 28,324 2 6,614 24,496 60,068 6,614 24,496 60,068 5,391 19,967 48,291 3 2,220 8,222 68,290 2,220 8,222 68,290 3,332 12,339 60,630 4 1,251 4,633 72,924 1,251 4,633 72,924 2,973 11,010 71,640 5 1,090 4,035 76,959 1,090 4,035 76,959 1,436 5,319 76,959 6 0,870 3,224 80,183 7 0,797 2,953 83,135 8 0,701 2,597 85,733 9 0,542 2,008 87,740 10 0,507 1,880 89,620 11 0,464 1,719 91,339 12 0,450 1,665 93,004 13 0,336 1,245 94,249 14 0,294 1,091 95,339 15 0,254 0,940 96,280 16 0,216 0,799 97,079 17 0,181 0,671 97,750 18 0,165 0,611 98,361 19 0,140 0,520 98,881 20 0,106 0,393 99,274 21 0,068 0,253 99,528 22 0,060 0,223 99,751 23 0,035 0,131 99,882 24 0,019 0,072 99,953 25 0,010 0,038 99,991 26 0,002 0,008 99,999
131
mengalami perubahan angka dibawah satu, yaitu 0,870. Sehingga
proses factoring seharusnya berhenti pada 5 faktor saja.
Gambar 4.7
Sumber : Hasil output SPSS
Jika tabel Total Variance Explained menjelaskan dasar jumlah
faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka score plot
menampakkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari 1 ke-2
faktor (faktor dari sumbu Component Number = 1 ke 2), arah garis
menurun namun tidak tajam.
Lalu dari angka 2 ke 3, garis masih menurun namun agak sedikit
lebih tajam dari 1 ke 2. Kemudian dari angka 3 ke 4, dan 4 ke 5,
mengalami penurunan slope yang relatif kecil. Dan dapat terlihat
bahwa pada faktor ke 6 sudah dibawah angka 1 dari sumbu Y
272625242322212019181716151413121110987654321
Component Number
10
8
6
4
2
0
Eige
nvalu
eScree Plot
132
(eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa 5 faktor adalah paling
optimal untuk meringkas dua puluh enam variabel tersebut.
b. Interpretasi Faktor
Setelah terbentuk faktor, maka tahapan selanjutnya adalah
menginterpretasikan faktor-faktor yang terbentuk. Dalam penelitian ini
akan dilakukan terhadap 7 faktor yang terbentuk untuk Ponds dan 5
faktor yang terbentuk untuk Sariayu. Ke-7 dan ke-5 faktor ini
terbentuk dari mereduksi variabel-variabel indikator yang
mempengaruhi sikap konsumen dalam pembelian produk perawatan
wajah.
Interpretasi ini didasarkan pada nilai faktor loading masing-masing
variabel pada faktor yang terbentuk. Untuk Ponds dari komponen 1
sampai dengan komponen 7 angka eigen value > 1, maka proses
faktoring hanya sampai dengan 7 faktor saja. Untuk Sariayu dari
komponen 1 sampai dengan komponen 5 angka eigen value >1, maka
proses faktoring hanya sampai dengan 5 faktor saja. Jika diteruskan
sampai faktor berikutnya angka eigen value sudah kurang dari 1 yakni
untuk Ponds = 0,963 dan untuk Sariayu = 0,870.
133
Tabel 4.75 Component Matrix (a) untuk Ponds
Extraction Method : Principal Component Analisys A 7 components extracted. Sumber : Hasil output SPSS
Setelah diketahui bahwa tujuh faktor adalah jumlah yang paling
optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke-26
variabel tersebut pada 7 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-
angka yang ada pada tabel tersebut adalah faktor loading, yang
Component 1 2 3 4 5 6 7 Harga terjangkau 0,651 0,501 0,193 -0,272 0,249 -0,019 0,161 Harga lebih murah 0,593 -0,035 -0,157 -0,455 0,325 0,208 -0,122 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan
0,572 0,492 -0,069 0,483 -0,040 0,039 -0,095
Memberikan diskon 0,500 0,526 0,280 -0,138 0,456 0,104 0,045 Harga sesuai manfaat 0,447 -0,296 0,152 0,251 -0,301 0,118 0,039 Tidak menimbulkan alergi 0,534 -0,371 0,671 0,140 -0,020 -0,053 -0,090 Membuat kulit lembut 0,681 -0,254 -0,166 -0,174 -0,134 -0,434 -0,105 Mencerahkan wajah 0,424 -0,061 0,217 0,233 0,061 -0,251 0,415 Membersihkan wajah 0,703 -0,376 0,046 -0,245 0,288 -0,145 -0,001 Wangi khas 0,744 -0,004 0,109 -0,286 -0,197 -0,108 -0,322 Varian 0,529 0,523 0,094 0,158 -0,420 0,169 -0,262 Kemasan 0,527 0,632 -0,064 0,091 0,029 -0,258 0,124
Merek 0,655 0,058 -0,317 -0,107 -0,186 -0,497 0,011
Label 0,632 0,019 -0,186 -0,208 -0,284 0,092 0,439 Ukuran 0,752 0,001 0,057 -0,436 -0,198 0,083 -0,080 Sampel produk 0,655 0,283 0,168 0,163 0,001 -0,111 0,194
Memberikan hadiah 0,740 -0,069 -0,152 -0,006 -0,292 0,165 0,366
Promosi media cetak dan elektronik
0,614 -0,099 -0,308 0,246 0,338 0,136 -0,218
Iklan menarik 0,503 -0,417 -0,342 -0,017 0,110 0,363 0,258
Bintang iklan sesuai produk 0,668 -0,176 -0,394 0,073 0,279 -0,248 -0,230 Memiliki SPG 0,730 -0,159 -0,173 0,286 -0,109 -0,208 -0,086 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
0,635 -0,132 0,287 0,025 0,313 0,072 0,182
Dapat diperoleh dekat rumah 0,608 0,063 -0,138 0,465 0,197 0,219 -0,181 Terdapat di toko retail 0,617 0,137 0,093 -0,349 -0,300 0,359 -0,220 Terdapat diwarung kelontong
0,646 -0,228 -0,212 0,286 -0,074 0,269 0,043
Distribusi terjamin 0,508 -0,384 0,684 0,141 -0,024 -0,057 -0,107
134
menunjukan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1,
faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, dan faktor 7.
Setelah mengetahui nilai komponen matrix maka dilakukan rotasi
faktor, rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data
yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel pada faktor
yang ada dapat dilihat pada tabel rotated component matrix dibawah
ini. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading terbesar dari masing-
masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel
akan masuk ke dalam faktor yang mamiliki nilai loading terbesar,
ssetelah dilakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.
135
Tabel 4.76 Rotated Component Matrix(a) untuk Ponds
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 12 iterations. Sumber : Hasil output SPSS
Component 1 2 3 4 5 6 7 Harga terjangkau 0,788 0,001 0,122 0,101 0,130 0,237 0,395 Harga lebih murah 0,149 0,203 0,198 -0,010 0,159 0,291 0,732 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan 0,594 0,580 0,101 0,034 0,072 0,225 -0,250 Memberikan diskon 0,769 0,120 -0,110 0,120 -0,079 0,153 0,429 Harga sesuai manfaat -0,075 0,253 0,108 0,462 0,358 0,186 -0,149 Tidak menimbulkan alergi 0,070 0,096 0,103 0,922 0,035 0,144 0,089 Membuat kulit lembut 0,044 0,123 0,796 0,233 0,201 0,157 0,181 Mencerahkan wajah 0,369 0,053 0,196 0,417 0,309 -0,273 -0,054 Membersihkan wajah 0,077 0,175 0,457 0,416 0,202 0,013 0,586 Wangi khas 0,185 0,113 0,503 0,311 0,077 0,582 0,243 Varian 0,455 0,286 0,068 0,059 0,077 0,688 -0,290 Kemasan 0,788 0,156 0,299 -0,103 0,079 0,121 -0,078 Merek 0,279 0,122 0,810 -0,016 0,242 0,135 0,021 Label 0,258 0,004 0,276 0,022 0,740 0,226 0,129 Ukuran 0,204 0,013 0,363 0,221 0,333 0,582 0,372 Sampel produk 0,613 0,202 0,206 0,284 0,248 0,109 -0,014 Memberikan hadiah 0,220 0,216 0,251 0,166 0,758 0,242 0,065 Promosi media cetak dan elektronik 0,113 0,738 0,223 0,065 0,092 0,036 0,318 Iklan menarik -0,165 0,400 0,072 0,063 0,631 -0,030 0,399 Bintang iklan sesuai produk 0,092 0,561 0,622 0,047 0,049 -0,025 0,338 Memiliki SPG 0,141 0,504 0,548 0,282 0,259 0,101 -0,045 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,335 0,225 0,058 0,507 0,243 -0,035 0,395 Dapat diperoleh dekat rumah 0,256 0,778 0,053 0,165 0,107 0,109 0,064 Terdapat di toko retail 0,158 0,093 0,084 0,138 0,262 0,779 0,250 Terdapat diwarung kelontong 0,006 0,593 0,146 0,210 0,481 0,149 0,072 Distribusi terjamin
0,047 ,085 0,096 0,929 0,013 0,142 0,080
136
Component matrix hasil proses rotasi (rotated component matrix)
untuk Ponds memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan
nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi
masing-masing faktor, dengan hasil sebagai berikut :
1) Variabel Harga Terjangkau
Korelasi antara variabel 1 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,651, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,788 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
2) Variabel Harga Lebih Murah
Korelasi antara variabel 2 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,593, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,149. Sebaliknya, korelasi antara variabel 2 dengan
faktor 7 yang sebelum dirotasi adalah -0,122, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,732. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 2 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 7.
3) Variabel Harga Tidak Mengalami Perubahan Per-6 Bulan
Korelasi antara variabel 3 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,0,572, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,594 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
4) Variabel Memberikan Diskon
Korelasi antara variabel 4 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,526, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,120. Sebaliknya, korelasi antara variabel 4 dengan
faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,500, dengan rotasi
137
maka semakin diperbesar menjadi 0,769. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 4 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 1.
5) Variabel Harga Sesuai Manfaat
Korelasi antara variabel 5 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,447, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi -0,075. Sebaliknya, korelasi antara variabel 5 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,251, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,462. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 5 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
6) Variabel Tidak Menimbulkan Alergi
Korelasi antara variabel 6 dengan faktor 3 yang sebelum
dirotasi adalah 0,671, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,103. Sebaliknya, korelasi antara variabel 6 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,140, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,922. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 6 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
7) Variabel Terasa Lembut Dikulit
Korelasi antara variabel 7 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,681, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,044. Sebaliknya, korelasi antara variabel 7 dengan
faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,166, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,796. Dengan demikian
138
dapat dikatakan bahwa variabel 7 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 3.
8) Variabel Mencerahkan Wajah
Korelasi antara variabel 8 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,424, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,369. Sebaliknya, korelasi antara variabel 8 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,233, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,417. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 8 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
9) Variabel Membersihkan Wajah
Korelasi antara variabel 9 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,703, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,077. Sebaliknya, korelasi antara variabel 9 dengan
faktor 7 yang sebelum dirotasi adalah -0,001, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,586. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 9 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 7.
10) Variabel Wangi Yang Khas
Korelasi antara variabel 10 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,744, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,185. Sebaliknya, korelasi antara variabel
10 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah -0,108,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,582. Dengan
139
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 10 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 6.
11) Variabel Varian Produk
Korelasi antara variabel 11 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,529, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,455. Sebaliknya, korelasi antara variabel
11 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,169, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,688. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 11 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 6.
12) Variabel Kemasan Menarik
Korelasi antara variabel 12 dengan faktor 2 yang
sebelum dirotasi adalah 0,632, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,156. Sebaliknya, korelasi antara variabel
12 dengan faktor 1 yang sebelum dirotasi adalah 0,527, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,788. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 12 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 1.
13) Variabel Merek Terbaik
Korelasi antara variabel 13 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,655, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,279. Sebaliknya, korelasi antara variabel
13 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,317,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,810. Dengan
140
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 13 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 3.
14) Variabel Label
Korelasi antara variabel 14 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,632, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,258. Sebaliknya, korelasi antara variabel
14 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,284,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,740. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 14 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 5.
15) Variabel Ukuran
Korelasi antara variabel 15 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,752, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,204. Sebaliknya, korelasi antara variabel
15 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,083, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,582. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 15 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 6.
16) Variabel Sampel Produk
Korelasi antara variabel 16 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,655, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,613 maka variabel ini masuk kedalam
faktor 1.
141
17) Variabel Memberikan Hadiah
Korelasi antara variabel 17 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,740, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,220. Sebaliknya, korelasi antara variabel
17 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,292,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,758. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 17 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 5.
18) Variabel Promosi Melalui Media Cetak dan Elektronik
Korelasi antara variabel 18 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,614, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,113. Sebaliknya, korelasi antara variabel
18 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah -0,099,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,738. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 18 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 2.
19) Variabel Iklan Menarik
Korelasi antara variabel 19 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,503, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi -0,165. Sebaliknya, korelasi antara variabel
19 dengan faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah 0,110, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,631. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 19 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 5.
142
20) Variabel Bintang Iklan Sesuai Produk
Korelasi antara variabel 20 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,668, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,092. Sebaliknya, korelasi antara variabel
20 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,394,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,622. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 20 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 3.
21) Variabel Memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
Korelasi antara variabel 21 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,730, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,141. Sebaliknya, korelasi antara variabel
21 dengan faktor 3 yang sebelum dirotasi adalah -0,173,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,548. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 21 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 3.
22) Variabel Dapat Diperoleh Dekat Tempat Kerja
Korelasi antara variabel 22 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,635, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,335. Sebaliknya, korelasi antara variabel
22 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,025, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,507. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 22 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 4.
143
23) Variabel Dapat Diperoleh Dekat Rumah
Korelasi antara variabel 23 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,608, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,256. Sebaliknya, korelasi antara variabel
23 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,063, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,778. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 23 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 2.
24) Variabel Terdapat Pada Toko Retail
Korelasi antara variabel 24 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,617, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,158 Sebaliknya, korelasi antara variabel
24 dengan faktor 6 yang sebelum dirotasi adalah 0,359, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,779. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 24 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 6.
25) Variabel Terdapat Pada Warung Kelontong
Korelasi antara variabel 25 dengan faktor 1 yang
sebelum dirotasi adalah 0,646, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,006. Sebaliknya, korelasi antara variabel
25 dengan faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah -0,228,
dengan rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,593. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 25 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 2.
144
26) Variabel Distribusi Terjamin
Korelasi antara variabel 26 dengan faktor 3 yang
sebelum dirotasi adalah 0,684, dengan rotasi maka semakin
diperkecil menjadi 0,047. Sebaliknya, korelasi antara variabel
26 dengan faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,141, dengan
rotasi maka semakin diperbesar menjadi 0,929. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 26 dapat dimasukkan
sebagai komponen faktor 4.
145
Tabel dibawah ini menunjukan susunan pertimbangan yang terjadi
atas pembentukan sikap pada pembeli produk perawatan wajah merek
Ponds.
Tabel 4.77 Hasil loading faktor pada Ponds
Faktor Atribut % Keragaman Total
Loading
1
harga terjangkau
40,209
0,788 kemasan menarik 0,788 memberikan diskon 0,769 sampel produk 0,613 harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan
0,594
2
dapat diperoleh dekat rumah 9,077
0,778 promosi melalui media cetak dan elektronik 0,738 terdapat pada warung kelontong 0,593
3
merek terbaik 7,146
0,810 membuat kulit lembut 0,796 bintang iklan sesuai produk 0,622 memiliki SPG (sales promotion girl) 0,548
4
tidak menimbulkan alergi
6,426
0,922 distribusi terjamin 0,593 dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,507 harga sesuai manfaat 0,462 mencerahkan kulit 0,417
5
memberikan hadiah 5,477 0,758 memiliki label 0,740 iklan menarik 0,631
6
terdapat pada toko retail 4,722
0,779 varian produk 0,688 wangi khas 0,582
memiliki banyak ukuran 0,582 7 harga lebih murah 4,093 0,732
membersihkan wajah 0,586 Sumber : Hasil Output SPSS
Dengan demikian, ke-26 variabel yang telah direduksi hanya
terdiri atas 7 (tujuh) faktor, yaitu :
a. Faktor pertama didominasi oleh :
1) Harga terjangkau, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,788 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
146
2) Kemasan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,788 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
3) Memberikan diskon, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,769
maka variabel ini masuk dalam faktor 1.
4) Sampel produk, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,613 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
5) Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan, karena
variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen
faktor ke-1 yaitu, 0,594 maka variabel ini masuk dalam faktor
1.
b. Faktor ke-dua didominasi oleh :
1) Dapat diperoleh dekat rumah, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,778 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
2) Promosi melalui media cetak dan elektronik, karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2
yaitu, 0,738 maka variabel ini masuk dalam faktor 2.
3) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki
nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,593
maka variabel ini masuk dalam faktor 2.
147
c. Faktor ke-tiga didominasi oleh :
1) Merek terbaik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,810 maka variabel
ini masuk dalam faktor 3.
2) Membuat kulit lembut, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,796 maka
variabel ini masuk dalam faktor 3.
3) Bintang iklan sesuai produk, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,622 maka
variabel ini masuk dalam faktor 3.
4) Memiliki SPG (sales promotion girl), karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-3
yaitu, 0,548 maka variabel ini masuk dalam faktor 3.
d. Faktor ke-empat didominasi oleh :
1) Tidak menimbulkan alergi, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,922 maka
variabel ini masuk dalam faktor 4.
2) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki
nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,593
maka variabel ini masuk dalam faktor 4.
3) Dapat diperoleh dekat tempat kerja, karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4
yaitu, 0,507 maka variabel ini masuk dalam faktor 4.
148
4) Harga sesuai manfaat, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,462 maka
variabel ini masuk dalam faktor 4.
5) Mencerahkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,417 maka variabel
ini masuk dalam faktor 4.
e. Faktor ke-lima didominasi oleh :
1) Memberikan hadiah, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,758 maka variabel
ini masuk dalam faktor 5.
2) Memiliki label, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,740 maka variabel
ini masuk dalam faktor 5.
3) Iklan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,631 maka variabel
ini masuk dalam faktor 5.
f. Faktor ke-enam didominasi oleh :
1) Terdapat pada toko retail, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,779 maka
variabel ini masuk dalam faktor 6.
2) Memiliki banyak varian, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,688 maka
variabel ini masuk dalam faktor 6.
149
3) Wangi khas, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar
pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,582 maka variabel ini
masuk dalam faktor 6.
4) Memiliki ukuran, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-6 yaitu, 0,582 maka variabel
ini masuk dalam faktor 6.
g. Faktor ke-tujuh didominasi oleh :
1) Harga lebih murah, karena variabel ini memiliki loading
terbesar pada komponen faktor ke-7 yaitu, 0,732 maka variabel
ini masuk dalam faktor 7.
2) Membersihkan wajah, karena variabel ini memiliki loading
terbesar pada komponen faktor ke-7 yaitu, 0,586 maka variabel
ini masuk dalam faktor 7.
Dengan demikian faktor yang terekstrak berjumlah 7
faktor dengan tingkat kemampuan untuk menjelaskan
keragaman total sebesar 77,15%. Dari hasil diatas (tabel 4.90)
menunjukan besar koefisien tertinggi pada masing-masing
variabl disetiap faktor setelah dilakukan rotasi varimax.
Menunjukan bahwa pertimbangan utama pada konsumen
produk perawatan wajah merek Ponds adalah harga terjangkau,
kemasan menarik, memberikan diskon, sampel produk, harga
tidak mengalami perubahan per-6 bulan. (Faktor Harga)
150
Tabel 4.78 Component Matrix (a) untuk Sariayu
Extraction Method : Principal Component Analisys A 7 components extracted. Sumber : Hasil output SPSS
Setelah diketahui bahwa lima faktor adalah jumlah yang paling
optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke-26
variabel tersebut pada 5 menunjukan distribusi ke-26 variabel tersebut
pada 5 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada
Component 1 2 3 4 5 Harga terjangkau 0,563 0,042 0,589 -0,244 0,038 Harga lebih murah 0,489 0,093 0,588 0,533 0,017 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan 0,711 0,016 0,049 0,105 0,036
Memberikan diskon 0,260 0,471 0,574 -0,168 -0,101 Harga sesuai manfaat 0,735 -0,168 0,365 0,020 -0,066 Tidak menimbulkan alergi 0,742 -0,547 -0,166 0,027 0,008 Membuat kulit lembut 0,723 -0,226 0,177 -0,350 0,331 Mencerahkan wajah 0,637 -0,485 0,025 -0,167 0,177
Membersihkan wajah 0,639 -0,384 0,330 -0,069 -0,286 Wangi khas 0,689 -0,460 0,147 0,206 0,031 Varian 0,768 -0,460 -0,151 0,174 -0,004 Kemasan 0,638 -0,461 -0,274 0,273 0,234
Merek 0,746 -0,518 -0,170 0,009 0,018
Label 0,594 0,399 -0,084 -0,357 0,026 Ukuran 0,576 0,464 -0,271 -0,011 -0,466 Sampel produk 0,792 0,169 -0,416 0,058 -0,300
Memberikan hadiah 0,692 0,150 -0,282 -0,412 0,182
Promosi media cetak dan elektronik 0,435 0,711 0,107 -0,017 0,058
Iklan menarik 0,502 0,545 0,074 0,249 0,110
Bintang iklan sesuai produk 0,440 0,679 0,137 -0,115 0,077 Memiliki SPG -0,049 0,704 0,166 -0,157 -0,222 Dapat diperoleh dekat tempat kerja 0,191 0,787 -0,334 0,007 0,237
Dapat diperoleh dekat rumah 0,123 0,812 -0,155 -0,019 0,052 Terdapat di toko retail 0,087 0,817 0,119 0,315 -0,072 Terdapat diwarung kelontong 0,786 0,197 -0,418 0,052 -0,299
Distribusi terjamin 0,126 0,696 -0,153 0,246 0,476
151
tabel tersesbut adalah faktor loading. Yang menunjukan besarnya
korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor
4, dan faktor 5.
Setelah mengetahui nilai komponen matrik maka dilakukan rotasi
faktor, rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data
yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel pada faktor
yang ada. Nilai loading untuk masing-masing variabel terhadap faktor-
faktor yang ada dapat dilihat pada tabel rotated component matrix
dibawah ini. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading terbesar dari
masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu
variabel akan masuk kedalam faktor yang memiliki nilai loading
terbesar, setelah dilakukan perbandingan besar korelasi pada setiap
baris.
152
Tabel 4.79 Rotated Component Matrix(a) untuk Sariayu
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 12 iterations. Sumber : Hasil output SPSS
Component 1 2 3 4 5 Harga terjangkau 0,297 0,084 0,789 -0,014 0,094 Harga lebih murah 0,372 0,273 0,532 -0,049 -0,616 Harga tidak mengalami perubahan per6bulan 0,566 0,254 0,281 0,237 -0,026 Memberikan diskon -0,180 0,296 0,728 0,083 -0,032 Harga sesuai manfaat 0,593 0,008 0,567 0,161 -0,083 Tidak menimbulkan alergi 0,883 -0,192 0,048 0,219 0,101 Membuat kulit lembut 0,670 0,074 0,449 -0,080 0,418 Mencerahkan wajah 0,753 -0,166 0,212 -0,007 0,249 Membersihkan wajah 0,555 -0,309 0,526 0,260 -0,065 Wangi khas 0,803 -0,126 0,246 0,071 -0,160 Varian 0,885 -0,088 0,041 0,249 -0,035 Kemasan 0,887 0,019 -0,178 0,052 -0,031 Merek 0,871 -0,168 0,055 0,223 0,122 Label 0,194 0,432 0,331 0,365 0,423 Ukuran 0,106 0,362 0,146 0,821 0,040 Sampel produk 0,504 0,297 0,013 0,756 0,088 Memberikan hadiah 0,455 0,344 0,156 0,300 0,586 Promosi media cetak dan elektronik -0,033 0,705 0,373 0,264 0,051 Iklan menarik 0,179 0,681 0,254 0,210 -0,157 Bintang iklan sesuai produk -0,032 0,663 0,422 0,235 0,135 Memiliki SPG -0,518 0,393 0,319 0,272 0,031 Dapat diperoleh dekat tempat kerja -0,150 0,837 -0,114 0,215 0,201 Dapat diperoleh dekat rumah -0,295 0,726 0,050 0,271 0,108 Terdapat di toko retail -0,324 0,706 0,183 0,234 -0,320 Terdapat diwarung kelontong 0,484 0,317 0,016 0,762 0,094 Distribusi terjamin
-0,058 0,885 -0,112 -0,104 -0,016
153
Component matrix hasil proses rotasi (rotated component matrix)
untuk Sariayu memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan
nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi
masing-masing faktor, dengan hasil sebagai berikut :
1) Variabel Harga Terjangkau
Korelasi antara variabel 1 dengan faktor 3 yang sebelum
dirotasi adalah 0,589, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,789 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3.
2) Harga Lebih Murah
Korelasi antara variabel 2 dengan faktor 3 yang sebelum
dirotasi adalah 0,588, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,532 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3.
3) Harga Tidak Mengalami Perubahan Per-6 Bulan
Korelasi antara variabel 3 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,711, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,566 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
4) Memberikan Diskon
Korelasi antara variabel 4 dengan faktor 3 yang sebelum
dirotasi adalah 0,574, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,728 maka variabel ini masuk kedalam faktor 3.
5) Harga Sesuai Manfaat
Korelasi antara variabel 5 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,735, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,593 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
154
6) Tidak Menimbulkan Alergi
Korelasi antara variabel 6 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,742, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,883 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
7) Membuat Kulit Lembut
Korelasi antara variabel 7 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,723, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,670 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
8) Mencerahkan Wajah
Korelasi antara variabel 8 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,637, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,753 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
9) Membersihkan Wajah
Korelasi antara variabel 9 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,639, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,555 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
10) Wangi Khas
Korelasi antara variabel 10 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,689, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,803 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
11) Memiliki Banyak Varian
Korelasi antara variabel 11 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,768, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,885 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
155
12) Kemasan Menarik
Korelasi antara variabel 12 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,638, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,887 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
13) Merek
Korelasi antara variabel 13 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,746, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,871 maka variabel ini masuk kedalam faktor 1.
14) Memiliki Label Produk
Korelasi antara variabel 14 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,594, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,194. Sebaliknya, korelasi antara variabel 14 dengan
faktor 2 yang sebelum dirotasi adalah 0,399, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,432. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 14 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 2.
15) Memiliki Banyak Ukuran
Korelasi antara variabel 15 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,576, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,106. Sebaliknya, korelasi antara variabel 15 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah -0,011, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,821. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 15 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
156
16) Sampel Produk
Korelasi antara variabel 16 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,792, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,506. Sebaliknya, korelasi antara variabel 16 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,058, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,756. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 16 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
17) Memberikan Hadiah
Korelasi antara variabel 17 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,692, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,455. Sebaliknya, korelasi antara variabel 17 dengan
faktor 5 yang sebelum dirotasi adalah -0,300, dengan rotasi
maka semakin diperbesar menjadi 0,586. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 17 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 5.
18) Promosi Melalui Media Cetak dan Elektronik
Korelasi antara variabel 18 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,711, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,705 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
19) Iklan Menarik
Korelasi antara variabel 19 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,545, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,681 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
157
20) Bintang Iklan Sesuai Produk
Korelasi antara variabel 20 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,679, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,663 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
21) Memiliki SPG (sales promotion girl)
Korelasi antara variabel 21 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,704, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,393 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
22) Dapat Diperoleh Dekat Tempat Kerja
Korelasi antara variabel 22 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,787, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,837 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
23) Dapat Diperoleh Dekat Rumah
Korelasi antara variabel 23 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,812, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,726 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
24) Terdapat Pada Toko Retail
Korelasi antara variabel 24 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,817, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,706 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
25) Terdapat Pada Warung Kelontong
Korelasi antara variabel 25 dengan faktor 1 yang sebelum
dirotasi adalah 0,786, dengan rotasi maka semakin diperkecil
menjadi 0,484. Sebaliknya, korelasi antara variabel 25 dengan
faktor 4 yang sebelum dirotasi adalah 0,052, dengan rotasi
158
maka semakin diperbesar menjadi 0,762. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 25 dapat dimasukkan sebagai
komponen faktor 4.
26) Distribusi Terjamin
Korelasi antara variabel 26 dengan faktor 2 yang sebelum
dirotasi adalah 0,696, dengan rotasi maka semakin diperbesar
menjadi 0,885 maka variabel ini masuk kedalam faktor 2.
159
Tabel dibawah ini menunjukan susunan pertimbangan
yang terjadi atas pembentukan sikap pada pembeli produk
perawatan wajah merek Sariayu.
Tabel 4.80 Hasil loading faktor pada Sariayu
Faktor Atribut % Keragaman Total
Loading
1
Kemasan menarik
35,572
0,887 Varian produk 0,885 Tidak menimbulkan alergi 0,883 Merek terbaik 0,871 Wangi khas 0,803 Mencerahkan wajah 0,753 Membuat kulit lembut 0,670 Harga sesuai manfaat 0,593 Harga mengalami perubahan per-6 bulan
0,566
Membersihkan wajah 0,555
2
Distribusi terjamin
24,496
0,885 Dapat diperoleh dekat tempat kerja
0,837
Dapat diperoleh dekat rumah
0,726
Terdapat pada toko retail 0,706 Promosi melalui media cetak dan elektronik
0,705
Iklan menarik 0,681 Bintang iklan sesuai produk 0,663 Memiliki label produk 0,432 Memiliki SPG 0,393
3
Harga terjangkau 8,222
0,789 Memberikan diskon 0,728 Harga lebih murah 0,532
4
Memiliki banyak ukuran 4,633
0,821 Terdapat pada warung kelontong
0,762
Sampel produk 0,756 5 Memberikan hadiah 4,035 0,586
Sumber : Hasil Output SPSS
160
Dengan demikian, ke-26 variabel yang telah direduksi hanya terdiri
atas 5 (lima) faktor, yaitu :
a. Faktor pertama didominasi oleh :
1) Kemasan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,887 maka variabel
ini masuk dalam faktor 1.
2) Varian produk, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,885 maka variabel
ini masuk dalam faktor 1.
3) Tidak menimbulkan alergi, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,883 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
4) Merek terbaik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,871 maka variabel
ini masuk dalam faktor 1.
5) Wangi khas, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar
pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,803 maka variabel ini
masuk dalam faktor 1.
6) Mencerahkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,753 maka variabel
ini masuk dalam faktor 1.
7) Membuat kulit lembut, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,670 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
161
8) Harga sesuai manfaat, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,593 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
9) Harga tidak mengalami perubahan, karena variabel ini memiliki
nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,566
maka variabel ini masuk dalam faktor 1.
10) Membersihkan wajah, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-1 yaitu, 0,555 maka
variabel ini masuk dalam faktor 1.
b. Faktor ke-dua didominasi oleh :
1) Distribusi terjamin, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,885 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 2.
2) Dapat diperoleh dekat tempat kerja, karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2
yaitu, 0,837 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
3) Dapat diperoleh dekat rumah, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,726 maka
variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
4) Terdapat pada toko retail, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,706 maka
variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
5) Promosi melalui media cetak dan elektronik, karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2
yaitu, 0,705 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
162
6) Iklan menarik, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,681 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 2.
7) Bintang iklan sesuai produk, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,663 maka
variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
8) Memiliki label produk, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-2 yaitu, 0,432 maka
variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
9) Memiliki SPG (sales promotion girl), karena variabel ini
memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2
yaitu, 0,393 maka variabel ini masuk ke dalam faktor 2.
c. Faktor ke-tiga didominasi oleh :
1) Harga terjangkau, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,789 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 3.
2) Memberikan diskon, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,728 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 3.
3) Harga lebih murah, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-3 yaitu, 0,532 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 3.
163
d. Faktor ke-empat didominasi oleh :
1) Memiliki banyak ukuran, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,821 maka
variabel ini masuk ke dalam faktor 4.
2) Terdapat pada warung kelontong, karena variabel ini memiliki
nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,762
maka variabel ini masuk ke dalam faktor 4.
3) Sampel produk, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-4 yaitu, 0,756 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 4.
e. Faktor ke-lima didominasi oleh :
1) Memberikan hadiah, karena variabel ini memiliki nilai loading
terbesar pada komponen faktor ke-5 yaitu, 0,586 maka variabel
ini masuk ke dalam faktor 5.
Dengan demikian faktor yang terekstrak berjumlah 5 faktor
dengan tingkat kemampuan untuk menjelaskan keragaman total
sebesar 76,958%. Dari hasil diatas (tabel 4.93) menunjukan besar
koefisien tertinggi pada masing-masing variabel disetiap faktor
setelah dilakukan rotasi varimax. Menunjukan bahwa
pertimbangan utama pada konsumen produk perawatan wajah
merek Sariayu adalah kemasan menarik, varian produk, tidak
menimbulkan alergi, merek terbaik, wangi khas, mencerahkan
kulit, membuat kulit lembut, harga sesuai manfaat, harga tidak
mengalami perubahan per-6 bulan, dan membersihkan wajah.
(Faktor Rancangan Produk)
164
4. Penamaan Faktor Yang Terbentuk
Untuk menamai faktor yang telah terbentuk dalam analisis
faktor, dapat dilakukan dengan cara yaitu, memberikan nama faktor
yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor
tersebut atau memberikan nama faktor berdasarkan variabel yang
memiliki nilai faktor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak
memungkinkan untuk memberikan nama faktor yang dapat mewakili
semua variabel yang membentuk faktor tersebut. (Suliyanto.
2005:121). Maka, berdasarkan analisis faktor pada ke-dua belas faktor
yang terbentuk diberi nama sebagai berikut :
Untuk Ponds :
a. Faktor ke-1 terbentuk dari variabel :
1. Harga terjangkau dengan factor loading sebesar 0,788
2. Kemasan menarik dengan factor loading sebesar 0,788
3. Memberikan diskon dengan factor loading sebesar
0,769
4. Sampel produk dengan factor loading sebesar 0,613
5. Harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan dengan
factor loading sebesar 0,594
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor satu, maka faktor satu dapat diberi nama faktor
“harga”.
165
b. Faktor ke-2 terbentuk dari variabel :
1. Dapat diperoleh dekat rumah dengan factor loading
sebesar 0,778
2. Promosi melalui media cetak dan elektronik dengan
factor loading sebesar 0,738
3. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading
sebesar 0,593
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor dua, maka faktor dua dapat diberi nama faktor
“lokasi”.
c. Faktor ke-3 terbentuk dari variabel :
1. Merek terbaik dengan factor loading sebesar 0,810
2. Membuat kulit lembut dengan factor loading sebesar
0,796
3. Bintang iklan sesuai produk dengan factor loading
sebesar 0,622
4. Memiliki SPG (sales promotion girl) dengan factor
loading sebesar 0,548
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor tiga, maka faktor tiga dapat diberi nama faktor
“rancangan produk”.
166
d. Faktor ke-4 terbentuk dari variabel :
1. Tidak menimbulkan alergi dengan factor loading
sebesar 0,922
2. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading
sebesar 0,593
3. Dapat diperoleh dekat tempat kerja dengan factor
loading sebesar 0,507
4. Harga sesuai manfaat dengan factor loading sebesar
0,462
5. Mencerahkan wajah dengan factor loading sebesar
0,417
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor empat, maka faktor empat dapat diberi nama
faktor “mutu produk”.
e. Faktor ke-5 terbentuk dari variabel :
1. Memberikan hadiah dengan factor loading sebesar
0,758
2. Memiliki label produk dengan factor loading sebesar
0,740
3. Iklan menarik dengan factor loading sebesar 0,631
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor lima, maka faktor lima dapat diberi nama faktor
“promosi”.
167
f. Faktor ke-6 terbentuk dari variabel :
1. Terdapat pada toko retail dengan factor loading sebesar
0,779
2. Varian produk dengan factor loading sebesar 0,688
3. Wangi khas dengan factor loading sebesar 0,582
4. Memiliki banyak ukuran dengan factor loading sebesar
0,582
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor enam, maka faktor enam dapat diberi nama faktor
“lokasi”.
g. Faktor ke-7 terbentuk dari variabel :
1. Harga lebih murah dengan factor loading sebesar 0,732
2. Membersihkan wajah dengan factor loading sebesar
0,586
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor tujuh, maka faktor tujuh dapat diberi nama faktor
“harga”.
Untuk Sariayu :
a. Faktor ke-1 terbentuk dari variabel :
1. Kemasan menarik dengan factor loading sebesar 0,887
2. Varian produk dengan factor loading sebesar 0,885
3. Tidak menimbulkan alergi dengan factor loading
sebesar 0,883
4. Merek terbaik dengan factor loading sebesar 0,871
168
5. Wangi khas dengan factor loading sebesar 0,803
6. Mencerahkan wajah dengan factor loading sebesar
0,753
7. Membuat kulit lembut dengan factor loading sebesar
0,670
8. Harga sesuai manfaat dengan factor loading sebesar
0,593
9. Harga tidak megalami perubahan per-6 bulan dengan
factor loading sebesar 0,566
10. Membersihkan wajah dengan factor loading sebesar
0,555
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor satu, maka faktor satu dapat diberi nama faktor
“rancangan produk”.
b. Faktor ke-2 terbentuk dari variabel :
1. Distribusi terjamin dengan factor loading sebesar 0,885
2. Dapat diperoleh dekat tempat kerja dengan factor
loading sebesar 0,837
3. Dapat diperoleh dekat rumah dengan factor loading
sebesar 0,726
4. Terdapat pada toko retail dengan factor loading sebesar
0,706
5. Promosi melalui media cetak dan elektronik dengan
factor loading sebesar 0,705
6. Iklan menarik dengan factor loading sebesar 0,681
169
7. Bintang iklan sesuai produk dengan factor loading
sebesar 0,663
8. Memiliki label produk dengan factor loading sebesar
0,432
9. Memiliki SPG (sales promotion girl) dengan factor
loading sebesar 0,393
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor dua, maka faktor dua dapat diberi nama faktor
“lokasi”.
c. Faktor ke-3 terbentuk dari variabel :
1. Harga terjangkau dengan factor loading sebesar 0,789
2. Memberikan diskon dengan factor loading sebesar
0,728
3. Harga lebih murah dengan factor loading sebesar 0,532
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor tiga, maka faktor tiga dapat diberi nama faktor
“harga”.
d. Faktor ke-4 terbentuk dari variabel :
1. Memiliki banyak ukuran dengan factor loading sebesar
0,821
2. Terdapat pada warung kelontong dengan factor loading
sebesar 0,762
3. Sampel produk dengan factor loading sebesar 0,756
170
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor empat, maka faktor empat dapat diberi nama
faktor “rancangan produk”.
e. Faktor ke-5 terbentuk dari variabel :
1. Memberikan hadiah dengan factor loading sebesar
0,586
Dengan melihat variabel yang membentuk
faktor lima, maka faktor lima dapat diberi nama faktor
“promosi”.
171
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian
responden terhadap faktor-faktor pilihan atribut yang mempengaruhi sikap
konsumen produk perawatan wajah merek Ponds dan Sariayu, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu :
1. Melalui analisis faktor dapat diperoleh 7 (tujuh) faktor yang berpengaruh
paling dominan terhadap sikap konsumen pada produk perawatan wajah
merek Ponds. Adapun faktor-faktor tersebut :
a. Faktor pertama, yaitu harga terjangkau, kemasan menarik, memberikan
diskon, sampel produk, harga tidak mengalami perubahan per-6 bulan.
b. Faktor ke-dua, yaitu dapat diperoleh dekat rumah, promosi melalui
media cetak dan elektronik, terdapat pada warung kelontong.
c. Faktor ke-tiga, yaitu merek terbaik, membuat kulit lembut, bintang
iklan sesuai produk, memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
d. Faktor ke-empat, yaitu tidak menimbulkan alergi, distribusi terjamin,
dapat diperoleh dekat tempat kerja, harga sesuai manfaat, mencerahkan
kulit
e. Faktor ke-lima, yaitu memberikan hadiah, memiliki label, iklan
menarik
f. Faktor ke-enam, yaitu terdapat pada toko retail, varian produk, wangi
khas, memiliki banyak ukuran
g. Faktor ke-tujuh, yaitu harga lebih murah, memberikan diskon
172
2. Diperoleh 5 (lima) faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap sikap
konsumen produk perawatan wajah merek Sariayu. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah :
a. Faktor pertama, yaitu kemasan menarik, varian produk, tidak
menimbulkan alergi, merek terbaik, wangi khas, mencerahkan wajah,
membuat kulit lembut, harga sesuai manfaat, harga tidak mengalami
perubahan per-6 bulan, membersihkan wajah
b. Faktor ke-dua, yaitu distribusi terjamin, dapat diperoleh dekat tempat
kerja, dapat diperoleh dekat rumah, terdapat pada toko retail, promosi
melalui media cetak dan elektronik, iklan menarik, bintang iklan sesuai
produk, memiliki label, memiliki SPG (Sales Promotion Girl)
c. Faktor ke-tiga, yaitu harga terjangkau, memberikan diskon, harga lebih
murah
d. Faktor ke-empat, yaitu memiliki banyak ukuran, terdapat pada warung
kelontong, sampel produk
e. Faktor ke-lima, yaitu memberikan hadiah
Namun pertimbangan utama lebih Nampak pada atribut produk
perawatan wajah merek Ponds adalah atribut Harga Terjangkau, karena atribut
Harga terjangkau memiliki nilai positif paling tinggi dibandingkan atribut lain.
Sedangkan pertimbangan utama yang Nampak pada produk perawatan wajah
merek Sariayu adalah atribut Kemasan Menarik, karena atribut Kemasan
menarik memiliki nilai positif yang paling tinggi dibandingkan atribut lain.
173
B. Implikasi
Pertimbangan utama konsumen pada setiap atribut berbeda-beda,
pertimbangan utama pada atribut produk perawatan wajah merek Ponds yang
digunakan adalah pada harga terjangkau. Dimana sudut pandang konsumen
lebih tertuju pada harga produk perawatan wajah merek ponds yang
terjangkau. Sedangkan pertimbangan utama pada atribut produk perawatan
wajah merek Sariayu yang digunakan adalah atribut kemasan yang menarik.
Dimana sudut pandang konsumen lebih tertuju pada kemasan produk
perawatan wajah merek Sariayu yang menarik.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sikap konsumen produk
perawatan wajah merek Ponds maupun Sariayu memang mempertimbangkan
atribut harga terjangkau, harga lebih murah, harga tidak mengalami perubahan
per-6 bulan, diskon pembelian, harga sesuai manfaat, tidak menimbulkan
alergi, terasa lembut dikulit, mencerahkan wajah, membersihkan wajah, wangi
khas, varian produk, kemasan, merek, label, ukuran, sampel produk, hadiah,
promosi melalui media cetak dan elektronik, iklan menarik, bintang iklan
sesuai produk, memiliki SPG (Sales Promotion Girl), dapat diperoleh dekat
tempat kerja, dapat diperoleh dekat rumah, terdapat pada toko retail, terdapat
pada warung kelontong, distribusi terjamin.
C. Saran-saran
1. Hasil penelitian menunjukan atribut mencerahkan kulit memiliki nilai
positif paling rendah dibandingkan dengan atribut lain pada produk
perawatan wajah merek ponds, oleh karena itu perusahaan harus
memperbaiki produknya agar dapat lebih baik lagi dalam mencerahkan
wajah. Dan hasil penelitian menunjukan atribut memiliki SPG (Sales
174
Promotion Girl) memiliki nilai positif paling rendah dibandingkan dengan
atribut lain pada produk perawatan wajah merek sariayu, oleh karena itu
perusahaan harus memperhatikan promosinya dengan menyediakan SPG
(Sales Promotion Girl) pada setiap gerainya.
2. Pada saat ini perusahaan produk perawatan wajah harus selalu
meningkatkan inovasi baik da;am hal promosi, reformasi produk maupun
merek guna memperpanjang daur hidup produk dalam pasar. Dengan cara
mendiferensiasi produk yaitu keistimewaan, kualitas penyesuaian, daya
tahan, kendalan sehingga konsumen akan loyal atau fanatik untuk selalu
menggunakan produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
3. Bagi peneliti berikutnya disarankan untuk meneliti sikap konsumen
dengan memperhatikan data-data berdasarkan jenis/karateristik demografi
konsumen serta perlu adanya batasan kapan terakhir kali konsumen
menggunakan produk yang menjadi objek penelitian sehingga tidak
menimbulkan bias pada hasil penelitian.
4. Untuk penelitian berikutnya disarankan lebih mengembangkan “angka
model ideal”, karena model ini berguna untuk mengetahui informasi
berkenaan dengan ‘merek ideal’ dari suatu produk.
175
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchori, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Alfabeta; Bandung, 2005.
Azwar, Saifudin, (2003).”Manajemen Penelitian”, Edisi kesatu, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. Grafika Karya Utama; Jakarta, 2004 Hartini, Sri., (2004). “Analisis Perilaku Konsumen Industri Sepatu Di Wedoro:
Penelitian Sikap Atas Atribut Produk dan Pengaruhnya Pada Niat Membeli Ulang”.
Hasan, Ali. “Marketing”. Media Presindo. Jakarta. 2008. Istijanto.”Aplikasi Analisis Riset Pemasaran”. PT. Gramedia. Jakarta. 2008. Izhar, Hence., “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Sabun Mandi: Studi Pada
Sabun Mandi Merek Lux dan Giv Di Kota Malang”. 2000. Kotler & Amstrong. “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Erlangga; Jakarta, 2003. ________ & AB. Sutanto. I “ Manajemen Pemasaran Di Indonesia; Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”. Salemba Empat; Jakarta, 2001.
________. “ Manajemen Pemasaran ”. Jilid 2, Salemba Empat; Jakarta, 2002. ________. “ Manajemen Pemasaran”, Edisi kesebelas, Jilid 2, Indeks: Jakarta, 2005. ________& Keller, Kevin lane “ Manajemen Pemasaran”, Edisi keduabelas, Jilid 1,
Indeks: Jakarta, 2007. Muchsin, Noorhudha., 2002, “Analisis Sikap Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Merek Sanex dan Kanzen Di Kota Malang”, Tesis, Universitas Brawijaya, Malang.
Priyanto, Dwi. “Mandiri Belajar SPSS”, Mediakom, Yogyakarta, 2008. Rahma., “Analisis Sikap Terhadap Minat Berprilaku Konsumen di Kota Malang”,
2002. Rangkuti, Freddy. “Risat Pemasaran”. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta, 2003. Suliyanto. “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor,
September 2005. Sumarwan, Ujang, Dr.Ir,. “Perilaku Konsumen”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004.
176
Swasta, Basu & Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Liberti, Yogyakarta,
Delta Khoirunnisa, 2002. Syahroni, Irma. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Rumah Tangga
Dalam Keputusan Pembelian Produk Perawatan Wajah”. 2009 Umar, Husein,. “Riset Pemasarn dan Perilaku Konsumen”, Gramedia, Jakarta, 2000. Uyanto, Stanislaus S. “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006. Van de Velde, Liesbet. “Consumers Attitude and Behaviour
Towards”Flandria”Quality Labelled Tomatoes”. Denmark, 2005. http: www.unilever.com http: www.marthatilaar.com
177
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK
PERAWATAN WAJAH DI WILAYAH CIRENDEU (study kasus pada produk Pond’s dan sariayu)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Responden yang terhormat
Bersama dengan ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut.
Kuesioner ini diajukan oleh:
Nama : Nurfauziah
NIM : 104081002445
Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Bisnis
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk mendapat data yang saya perlukan sebagai prasarat kelulusan untuk
memperoleh gelar sarjana S1 pada UIN Syarif Hidayatullah.
Anda diharapkan mengisi kuesioner menurut pendapat anda sendiri bukan menurut
pandangan umum. Untuk itu saya sampaikan terima kasih atas kesediaan anda
mengisi kuesioner ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cirendeu,
Nurfauziah
DATA RESPONDEN
1. Nama : ……………………………………………………..
2. Alamat : ……………………………………………………..
3. Usia : a. ≤ 20 tahun
b. 21 tahun – 30 tahun
178
c. 31 tahun – 55 tahun
d. ≥ 56 tahun
4. Apakah anda seorang Ibu Rumah Tangga yang bekerja ?
a. Ya
b. Tidak
5. Merek produk yang digunakan :
a. Pond’s
b. Sariayu
6. Lama penggunaan Merek Produk yang anda gunakan :
a. ≤ 7 hari c. 7 bulan – 12 bulan
b. 8 hari – 6 bulan d. ≥ 13 bulan
7. Pengeluaran perbulan untuk pembelian merek produk tersebut :
a. ≤ Rp. 50.000
b. Rp. 51.000 – Rp. 150.000
c. Rp. 151.000 – Rp. 250.000
d. ≥ Rp. 251.000
I. KEPERCAYAAN
Berikan jawaban atas atribut-atribut produk perawatan wajah berikut ini dengan memberikan tanda (√) yang sesuai dengan jawaban anda.
No PERTANYAAN Sangat Percaya
Percaya Agak Percaya
Netral Agak Tidak Percaya
Tidak Percaya
Sangat Tidak Percaya
1. Apakah anda percaya bahwa harga produk yang anda gunakan terjangkau?
179
2. Apakah produk yang anda gunakan harganya lebih murah dengan merek yang lain?
3. Apakah produk yang anda gunakan tidak mengalami perubahan harga setiap 6 bulan?
4. Apakah produk yang anda gunakan sering memberikan diskon?
5. Apakah harga produk yang anda gunakan sesuai dengan nilai kemanfaatannya?
6. Apakah produk yang anda gunakan tidak menimbulkan alergi?
7. Apakah produk yang anda gunakan membuat kulit terasa lebih lembut?
8. Apakah produk yang anda gunakan dapat mencerahkan wajah?
9. Apakah produk yang anda gunakan dapat membersihkan wajah secara maksimal?
10. Apakah produk yang anda gunakan memiliki wangi yang khas?
11. Apakah produk yang anda gunakan memiliki banyak varian?
12. Apakah produk yang anda gunakan memiliki kemasan yang menarik?
13. Apakah produk yang anda gunakan adalah merek terbaik?
14. Apakah produk yang anda gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk?
15. Apakah produk yang anda gunakan memiliki banyak ukuran?
16. Apakah anda memilih produk yang anda gunakan, karena produk tersebut sering memberikan sampel produk?
17. Apakah produk yang anda gunakan sering memberikan hadiah?
18. Apakah media promosi produk
180
yang anda gunakan melalui media cetak dan elektronik?
No PERTANYAAN Sangat Percaya
Percaya Agak Percaya
Netral Agak Tidak Percaya
Tidak Percaya
Sangat Tidak Percaya
19. Apakah anda percaya bahwa iklan produk yang anda gunakan menarik?
20. Apakah anda percaya bahwa produk yang anda gunakan, menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk?
21. Apakah produk yang anda gunakan memiliki SPG (sales promotion girl) di setiap gerai penjualan pada pusat perbelanjaan (Carrefour, Giant,dll)?
22. Apakah anda percaya produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan tempat kerja atau kantor?
23. Apakah anda percaya produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan rumah anda?
24. Apakah anda percaya produk yang anda gunakan terdapat pada toko retail?
25. Apakah anda percaya produk yang anda gunakan terdapat pada warung kelontong?
26. Apakah anda merasakan mudah mendapatkan produk karena distribusinya menjamin?
II. EVALUASI
Berikan jawaban atas atribut-atribut produk perawatan wajah berikut ini dengan memberikan tanda (√) yang sesuai dengan jawaban anda.
No PERTANYAAN Sangat Setuju
Setuju Agak Setuju
Netral Agak Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1. Apakah anda setuju bahwa harga produk yang anda gunakan terjangkau?
2. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan harganya lebih murah dengan merek yang lain?
181
3. Apakah anda setuju bahwa produk yang anda gunakan tidak mengalami perubahan harga setiap 6 bulan?
4. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan sering memberikan diskon?
No PERTANYAAN Sangat Setuju
Setuju Agak Setuju
Netral Agak Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
6. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan tidak menimbulkan alergi?
7. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan membuat kulit terasa lebih lembut?
8. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat mencerahkan wajah?
9. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat membersihkan wajah secara maksimal?
10. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki wangi yang khas?
11. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki banyak varian?
12. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki kemasan yang menarik?
13. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan adalah merek terbaik?
14. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki label yang berisi tentang informasi produk?
15. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki banyak ukuran?
16. Setujukah anda bahwa anda memilih produk yang anda gunakan, karena produk tersebut sering memberikan sampel produk?
182
17. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan sering memberikan hadiah?
18. Setujukah anda bahwa media promosi produk yang anda gunakan melalui media cetak dan elektronik?
19. Setujukah anda bahwa iklan produk yang anda gunakan menarik?
20. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan, menggunakan bintang iklan yang sesuai dengan produk?
No PERTANYAAN Sangat Setuju
Setuju Agak Setuju
Netral Agak Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
21. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan memiliki SPG (sales promotion girl) di setiap gerai penjualan pada pusat perbelanjaan (Carrefour, Giant,dll)?
22. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan tempat kerja atau kantor?
23. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan dapat diperoleh dekat dengan rumah anda?
24. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan terdapat pada toko retail?
25. Setujukah anda bahwa produk yang anda gunakan terdapat pada warung kelontong?
26. Apakah anda merasakan mudah mendapatkan produk karena distribusinya menjamin?
Terima kasih atas partisipasinya
183