analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUNTARY
DISCLOSURE OF INTELLECTUAL CAPITAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
ALPIN WIJAYA
NIM: 109082000161
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Alpin Wijaya
2. Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 11 Februari 1991
3. Alamat : Jalan Sawo RT 013 RW 05 No 138
Kelurahan Gandul Kecamtan Cinere
Kota Depok 16544
4. Telepon : 08990057045
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Al-Jamhuriyah Gandul Tahun 1997-2003
2. SMPN 253 Jakarta Selatan Tahun 2003-2006
3. SMAN 97 Jakarta Selatan Tahun 2006-2009
4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Jakarta Tahun 2009-2016
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
vii
IV. Prestasi
1. Juara III Ganda Anak-Anak Putra Kejuaran Bulutangkis Walikota
Depok 2003
2. Juara I Bulutangkis Fun Games Superindo Cinere 2003
3. Juara II Bulutangkis Grand Final Badminton Serving Contest 2003
4. Juara III Ganda Remaja Putra Piala Walikota Jakarta Utara 2006
5. Juara III Ganda Campuran Taruna Kejuaran Kelompok Umur
Perorangan PBS Cabang Jakarta Utara 2008
6. Juara III Bulutangkis Tunggal Taruna Putra Hari Ulang Tahun Kota
Depok ke 9 Tahun 2008
7. Juara I Tunggal Putra dan Ganda Putra KOMFAKDA CUP 2010
8. Juara I Tunggal Putra dan Ganda Putra Dekan Cup FEB 2010
9. Juara I Tunggal Putra dan Juara II Ganda Putra Manajemen Cup 2010
10. Juara III Tunggal Putra Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset
(PIONIR) V Perguruan Tinggi Negeri Agama Islam Negeri Se-
Indonesia 2010
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Suyitno
2. Ibu : Giyem
3. Anak Ke dari : 1 dari 4 bersaudara
viii
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTED VOLUNTARY DISCLOSURE OF
INTELLECTUAL CAPITAL
ABSTRACT
Alpin Wijaya
This research is aim to analyze and get empirical evidence about the affect of
profitability, firm size and auditor type to voluntary disclosure of intellectual capital
on manufacture companies in Indonesia.
This research was doing at manufacture company which are listed at
Indonesia Stock Exchange for 2010-2014. This research used purposive sampling, it
was found that 185 companies as the research sample. Researches analysis used
classical assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing.
The results of data analysis showed that the average of intellectual capital
disclosure amounted only 23 items from 78 items of intellectual capital. The result
from used multiple linear regression analysis are it can be seen that the significance
value of F test is 0,003 so that simultaneous, profitability, firm size and auditor type
affected the voluntary disclosure of intellectual capital. For t test, only firm size has
significance value of t test above 0,001 so partially, firm size has affected on the
voluntary disclosure of intellectual capital and profitability and auditor type
variables has no affected on the voluntary disclosure of intellectual capital.
Keywords: Multiple Linear Regression Analysis, Profitability, Firm Size, Auditor
Type
ix
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUNTARY
DISCLOSURE OF INTELLECTUAL CAPITAL
ABSTRAK
Alpin Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memperoleh bukti empiris
tentang pengaruh profitabilitas, firm size dan auditor type terhadap voluntary
disclosure of intellectual capital pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
Sampel dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Dengan menggunakan metode purposive
sampling, didapat sebanyak 185 perusahaan yang ditentukan sebagai sampel
penelitian. Analisis yang digunakan meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda dan pengujian hipotesis.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat pengungkapan
intellectual capital hanya sebesar 23 item dari 78 item intellectual capital. Dari hasil
analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F adalah
sebesar 0,003 sehingga secara simultan, variabel profitabilitas, firm size dan auditor
type berpengaruh terhadap voluntary disclosure of intellectual capital. Untuk uji t,
hanya variabel firm size yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 sehingga
secara parsial, variabel firm berpengaruh terhadap voluntary disclosure of intellectual
capital dan variabel variabel profitabilitas serta auditor type tidak berpengaruh
terhadap voluntary disclosure of intellectual capital.
Kata Kunci: Analisis Regresi Linier Berganda, Profitabilitas, Firm Size, Auditor Type
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan kasih sayang, perhatian,
semangat serta doa yang tiada hentinya kepada penulis.
2. Kedua Mertua penulis yang telah memberikan kasih sayang, perhatian,
semangat serta doa yang tiada hentinya kepada penulis.
3. Istri penulis, Lyandra Aisyah Margie yang telah mendoakan, memberikan
dukungan dan semangat untuk kesuksesan penulis. Terimakasih atas
semua kasih sayangnya.
4. Adik-adik penulis yang telah memberikan semangat untuk kesuksesan
penulis. Terimakasih atas semua kasih sayangnya.
5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
7. Dr. Rini, Ak., CA., selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan
waktunya dan tak pernah lelah dalam membimbing dan memberi
semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga akhirnya
skripsi ini terselesaikan.
8. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., selaku sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dan tak
pernah lelah dalam membimbing dan memberi semangat serta nasihat
kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini
terselesaikan.
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah sabar dan ikhlas mendidik serta
memberikan ilmu yang Insya Allah dapat bermanfaat.
10. Teman-teman Akuntansi UIN 2009, terimakasih untuk semangat dan
kebersamaannya.
11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 01 Mei 2016
Alpin Wijaya
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitan ............................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................ 8
xiii
1. Agency Theory ........................................................................... 8
2. Signaling Theory ....................................................................... 9
3. Legitimacy Theory ..................................................................... 9
4. Definisi Intellectual Capital ...................................................... 10
5. Komponen Intellectual Capital ................................................. 13
6. Pengungkapan Intellectual Capital ........................................... 16
7. Profitabilitas .............................................................................. 21
8. Firm Size ................................................................................... 21
9. Auditor Type .............................................................................. 22
B. Penelitian Sebelumnya .................................................................... 23
C. Kerangka Penelitian ........................................................................ 28
D. Hipotesis .......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 34
B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 34
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 35
D. Metode Analisi Data ....................................................................... 36
1. Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 36
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 36
3. Analisis Regresi ........................................................................ 39
4. Koefisien Determinasi .............................................................. 40
5. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................... 40
xiv
6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........... 41
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 42
1. Variablen Dependen ............................................................... 42
2. Variabel Independen ............................................................... 47
a. Profitabilitas ...................................................................... 47
b. Firm Size ........................................................................... 47
c. Auditor Type ...................................................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian ............................................................................ 50
1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................... 50
2. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................ 51
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 53
1. Analisis Statisitik Deskriptif ................................................. 53
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 54
3. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 71
B. Saran ............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 73
LAMPIRAN ........................................................................................................ 76
xv
DAFTAR TABEL
No. Tabel Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Empiris Tentang Intellectual Capital ............... 25
3.1 Item Pengungkapan Intellectual Capital ............................ 44
3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 48
4.1 Populasi dan Sampel .......................................................... 50
4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ............................................... 51
4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ..................................... 53
4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................. 54
4.5 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas ............................... 55
4.6 Uji Park .............................................................................. 56
4.7 Hasil Uji Normalitas .......................................................... 59
4.8 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 61
4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................... 62
4.10 Hasil Uji Pengaruh Simultan ............................................. 63
4.11 Hasil Uji Parsial ................................................................ 64
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Penelitian ............................................................. 28
4.1 Grafik Scatterplot ................................................................. 57
4.2 Histrogram ........................................................................... 58
4.3 Hasil Uji Normal Probability ............................................... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi global dapat ditandai dengan munculnya berbagai
industri baru berbasis pengetahuan (knowledge-based business). Implikasinya,
knowledge asset menjadi sangat penting dalam peningkatan nilai perusahaan
daripada faktor produksi fisik karena perusahaan berusaha untuk
mempertahankan posisinya di pasar (Suhardjanto dan Wardhani, 2010).
Perusahaan yang berbasis pengetahuan menerapkan konsep manajemen
pengetahuan yang bertugas mencari informasi mengenai bagaimana cara memilih,
mengelola dan memanfaatkan sumber daya agar efisien. Perhatian khusus
perusahaan terhadap intellectual capital menjadi solusi tepat untuk menjawab
masalah tersebut. Intellectual capital didefinisikan sebagai sumber daya
pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses, atau teknologi yang
dapat digunakan untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan (Bukh et al., 2005).
Intellectual capital adalah kepemilikan pengetahuan dan pengalaman,
pengetahuan profesional dan skill, hubungan-hubungan yang baik, dan kapasitas
teknologi, yang mana ketika diterapkan akan memberi keunggulan
kompetitif organisasi (CIMA, 2004). Menurut Fitriani (2012) mendefinisikan
intellectual capital sebagai suatu potensi perusahaan untuk meningkatkan
2
keunggulan daya saing yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan lainnya
ataupun sulit untuk ditiru oleh pesaing lainnya.
Intellectual capital disclosure perlu diungkapkan oleh suatu perusahaan. Menurut
Goh dan Lim (2004) dengan adanya permintaan transparasi yang meningkat di
pasar modal, informasi intellectual capital membantu investor menilai
kemampuan perusahaan dengan lebih baik. Oleh karena itu beberapa pihak
tertarik untuk melakukan penelitian tentang praktek intellectual capital
disclosure.
Penelitian intellectual capital disclosure telah dilakukan oleh beberapa
peneliti diantaranya Sawarjuwono (2003), Bukh et al., (2005), Purnomosidhi
(2005), Ulum (2007), Taliyang et al., (2011) dan Ferreira et al., (2012). Menurut
Rahardian dan Meiranto (2011) salah satu pendekatan yang digunakan untuk
menilai dan mengukur aset pengetahuan adalah intellectual capital, kegunaan
intellectual capital sebagai salah satu instrumen untuk menentukan nilai
perusahaan telah menarik perhatian akademisi dan praktisi.
Di Indonesia, fenomena pengungkapan intellectual capital masih bersifat
voluntary. Sampai saat ini belum ada pengelompokkan komponen intellectual
capital yang dapat diterima bersama dan belum ada pola khusus pengungkapan
intellectual capital, namun demikian terdapat perkembangan konsep intellectual
capital di Indonesia dengan adanya regulasi yaitu PSAK No.19 (revisi 2009)
tentang aset tak berwujud (Yuniasih et al., 2011)
3
Dalam PSAK No. 19 disebutkan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva
nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau
jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2007).
Intellectual capital sudah mulai dikenal di Indonesia, hal ini disebabkan
karena pentingnya perusahaan menyadari persaingan bisnis yang semakin ketat
dan membuat perusahaan-perusahaan tersebut memberikan perhatian lebih kepada
human capital, structural capital, maupun customer capital. Apabila perusahan-
perusahaan tersebut mengikuti perkembangan yang ada, yaitu manajemen
berbasis pengetahuan, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat bersaing
secara kompetitif melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh intellectual
capital yang dimiliki perusahaan sehingga mendorong terciptanya produk-produk
yang favourable bagi konsumen (Sawarjuwono, 2003).
Suhardjanto dan Wardhani (2010) menemukan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, begitu juga penelitian
dari Marisanti (2012) menyatakan bahwa hubungan profitabilitas terhadap
intellectual capital menunjukan hasil yang signifikan. Purnomosidhi (2006)
menemukan bahwa firm size berpengaruh signifikan, Istanti (2009) dan Taliyang
et al., (2011) juga menemukan hal yang sama. Sebaliknya Nugroho (2012) dan
Ferreira et al., (2012) menemukan bahwa firm size tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan intellectual capital. Woodcock (2009) menemukan
bahwa auditor type berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual
4
capital. Ferreira et al., (2012) dan Setianto (2014) juga menemukan hal yang
sama.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian White et al., (2005) (dalam
Istanti, 2009), tentang intellectual capital disclosure pada perusahaan
bioteknologi yang telah listed di Australia pada tahun 2005. White (dalam Istanti,
2009) juga menyatakan bahwa terdapat beberapa item intellectual capital
disclosure (ICD) index yang dikembangkan oleh Bukh et al., (2005). Index ini
digunakan untuk pengungkapan skor intellectual capital oleh 102 perusahaan
bioteknologi yang terdaftar dalam laporan tahunan 2005. Dalam penelitian White
et al., (2007) sejumlah variabel independen digunakan untuk menguji faktor-
faktor yang mempengaruhi intellectual capital disclosure meliputi konsentrasi
kepemilikan, tingkat leverage, dewan independen (komisaris independen), umur
perusahaan dan ukuran perusahaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh White et al.,
(2007) adalah (1) perusahaan yang diteliti bukan perusahaan bioteknologi,
melainkan perusahaan manufaktur, karena di Indonesia belum ada penggolongan
secara spesifik tentang kriteria perusahan bioteknologi, (2) penelitian ini hanya
menggunakan variable profitabilitas, firm size dan auditor type.
Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah annual report perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 karena pada rentang dalam tahun tersebut beberapa perusahan
5
manufaktur mulai memperhatikan intellectual capital sebagai upaya untuk
meningkatkan value perusahaan.
Hal menarik yang menyebabkan penelitian ini dilakukan karena:
1. Pertama, untuk mencari informasi yang lebih rinci tentang pengelolaan
intellectual capital mulai dari pengikhtisaran, pengukuran sampai
pengungkapannya dalam laporan keuangan perusahaan.
2. Kedua, dunia bisnis di Indonesia kurang memiliki keunggulan kompetitif
yang menyebabkan rendahnya daya saing dan kurangnya kemampuan
untuk mempertahankan eksistensi perusahaan (going concern) (Nugroho,
2012).
Berdasarkan atas penjelasan di atas, peneliti mengajukan penelitian dengan
judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Voluntary Disclosure of
Intellectual Capital (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”
B. Perumusan Masalah
Secara umum, intellectual capital didefinisikan sebagai pengetahuan yang
memberikan informasi tentang nilai tak berwujud perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing suatu perusahaan. Pada era
ekonomi baru, intellectual capital telah menjadi satu-satunya keunggulan
kompetitif bagi perusahaan. Oleh karena itu intellectual capital telah menjadi
asset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern.
6
Berdasarkan fenomena di atas, masalah-masalah yang diangkat dalam
penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan yang meliputi:
1. Apakah profitabilitas mempengaruhi intellectual capital disclosure pada
perusahaan industri manufaktur di Indonesia?
2. Apakah firm size mempengaruhi intellectual capital disclosure pada
perusahaan industri manufaktur di Indonesia?
3. Apakah auditor type mempengaruhi intellectual capital disclosure pada
perusahaan industri manufaktur di Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris mengenai:
a. Pengaruh profitabilitas terhadap intellectual capital disclosure
pada perusahaan industri manufaktur di Indonesia.
b. Pengaruh firm size terhadap intellectual capital disclosure pada
perusahaan industri manufaktur di Indonesia.
c. Pengaruh auditor type terhadap intellectual capital disclosure pada
perusahaan industri manufaktur di Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
7
1. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai
bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk
menambah ilmu pengetahuan.
2. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
3. Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta
menambah referensi mengenai intellectual capital disclosure pada
suatu perusahaan.
b. Kontribusi Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk
meningkatkan kualitas intellectual capital disclosure dalam
laporan tahunannya.
2. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi investor dalam
menanamkan modalnya dengan mempertimbangkan intellectual
capital diclosure perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Agency Theory
Agency theory menjelaskan hubungan antara owner dengan pengelola
perusahaan yang mempublikasikan annual report perusahaan. Stakeholder
adalah pihak yang membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan,
kinerja perusahaan serta informasi yang mendukung prospek perusahaan
dimasa yang akan datang. Manajer adalah pihak yang mengelola informasi
mengenai perusahaan, baik kondisi keuangan maupun non keuangan.
Pengelolaan informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan dapat
menimbulkan adanya masalah asimetri informasi karena manajer dapat
mengendalikan informasi yang akan dipublikasikan Jensen dan Meckling
(1976).
Yuniasih et al., (2011) menjelaskan bahwa masalah asimetri informasi
erat hubungannya dengan teori keagenan. Adanya tata kelola yang baik
diharapkan dapat mengurangi konflik dengan memperkecil asimetri informasi.
Salah satu cara mengurangi asimetri informasi yaitu dengan melakukan
pengungkapan yang lebih luas. Dengan melakukan intellectual capital
9
disclosure, perusahaan dapat mengatasi masalah asimetri informasi untuk
mengurangi biaya agensi yang timbul.
2. Signaling Theory
Signaling theory menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja yang
tinggi menggunakan informasi keuangan untuk mengirim sinyal kepada pasar.
Biaya atas sinyal bad news adalah lebih tinggi daripada good news, hal ini
diperlihatkan dalam penelitian Spence (Spence, 1973 dalam Marisanti, 2012).
Oleh karena itu, manajer lebih termotivasi untuk menggunakan intellectual
capital sebagai private information secara sukarela. Hal ini disebabkan oleh
ekspektasi manajer bahwa sinyal yang positif mengenai kinerja perusahaan
akan mampu mengurangi asimetri informasi (Oliviera et al., 2008)
Signaling theory menjelaskan bagaimana seharusnya sinyal-sinyal
keberhasilan atau kegagalan manajemen (agen) disampaikan kepada pemilik
(prinsipal). Perusahaan melakukan pengungkapan terhadap intellectual capital
dengan harapan dapat mengirimkan sinyal positif kepada pihak eksternal
perusahaan bahwa perusahaan pada masa sekarang sedang berinvestasi dalam
bentuk intellectual capital yang diharapkan akan memberikan keuntungan
ekonomi untuk perusahaan dimasa yang akan datang sehingga pada akhirnya
meningkatkan nilai dan reputasi perusahaan. Dengan nilai dan reputasi
perusahaan yang bagus dimata pihak eksternal, maka akan mendorong pihak
eksternal untuk berinvestasi kedalam perusahaan (Marisanti, 2012).
10
3. Legitimacy Theory
Menurut Guthrie et al., (2004) (dalam Marisanti, 2012), legitimacy theory
berhubungan erat dengan pelaporan intellectual capital. Perusahaan lebih
mungkin untuk melaporkan intangibles mereka jika mereka memiliki
kebutuhan yang spesifik untuk melakukannya. Teori legitimasi ini apabila
dikaitkan dengan tingkat intellectual capital disclosure, maka bisa dikatakan
bahwa perusahaan yang legitimasinya masih dipertanyakan bisa menggunakan
informasi yang diungkapkan dalam disclosure public untuk memperbaiki
legitimasinya di mata publik.
Ulum (2007) menjelaskan bahwa teori legitimasi juga erat hubungannya
dengan penggunaan metode content analysis sebagai ukuran dari pelaporan
intellectual capital. Perusahaan lebih cenderung melaporkan intellectual
capital jika kemungkinan perusahaan menemukan bahwa mereka tidak
mampu melegitimasi statusnya berdasarkan tangible asset yang umumnya
dikenal sebagai simbol kesuksesan perusahaan. Menurut Guthrie et al., (2006)
(dalam Ulum, 2007), alat terbaik untuk pengukuran, pengembangan dan
pelaporan intellectual capital pada saat ini adalah content analysis.
4. Definisi Intellectual Capital
Istilah intellectual capital pertama kali ditemukan oleh Galbraith yang
menulis surat yang ditujukan kepada teman sejawatnya, Kalecki, pada tahun
1969. Dalam tulisannya, Galbraith mengemukakan berikut ini :”I wonder if
you realize how much those of us the world around have owed to the
11
intellectual capital you have provided over these last decades” (Hudson, 1993
dalam Purnomosidhi, 2005)
Klein dan Prusak (1994) (dalam Sawarjuwono, 2003) menyatakan apa
yang kemudian menjadi standar pendefinisian intellectual capital, yang
kemudian dipopularisasikan oleh Stewart (1994). Menurut Klein dan Prusak
”...we can define intellectual capital operationally as intellectual material
that has been formalized, captured, and leveraged to produce a higher valued
asset”.
Menurut Sveiby (1998) (dalam Sawarjuwono, 2003) “The invisible
intangible part of the balance sheet can be classified as a family of three,
individual competence, internal structural, and external structure”. Sementara
itu Edvinsson seperti yang dikutip oleh Brinker (2000) dalam Sawarjuwono
(2003) menyamakan intellectual capital sebagai jumlah dari human capital,
dan structural capital (misalnya, hubungan dengan konsumen, jaringan
teknologi informasi dan manajemen).
Joefri (2002) (dalam Istanti, 2009) membahas bahwa intellectual capital
adalah perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan mengelola
ancaman dalam banyak kehidupan. Banyak pakar yang mengatakan bahwa
kapital ini sangat besar perannya dalam menambah nilai suatu kegiatan,
termasuk dalam mewujudkan kemandirian suatu daerah. Berbagai organisasi,
lembaga dan strata sosial yang unggul dan meraih banyak keuntungan atau
12
manfaat adalah karena mereka terus menerus mengembangkan sumber daya
atau kompetensi manusianya.
Secara ringkas Smedlund dan Poyhonen (2005) (dalam Rupidara, 2008)
mewacanakan intellectual capital sebagai kapabilitas organisasi untuk
menciptakan, melakukan transfer, dan mengimplementasikan pengetahuan.
Sementara Heng (dikutip oleh Sangkala, 2006 dalam Istanti, 2009)
mengartikan intellectual capital sebagai aset berbasis pengetahuan dalam
perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing. Valentine (dikutip oleh
sangkala, 2006 dalam Istanti, 2009) mendefinisikan intellectual capital
sebagai hasil dari proses transformasi pengetahuan itu sendiri yang di
transformasikan dalam aset yang bernilai bagi perusahaan.
Sangkala (2006) (dalam Istanti, 2009) juga menyebutkan bahwa
intellectual capital sebagai intellectual material, yang meliputi pengetahuan,
informasi, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan secara
bersama untuk menciptakan kekayaan (wealth). Intellectual capital
merupakan sebuah sumber daya penting dan sebuah kapabilitas untuk
bertindak berdasarkan pengetahuan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa intellectual capital
merupakan suatu konsep yang dapat memberikan sumber daya berbasis
pengetahuan baru dan mendeskripsikan aktiva tak berwujud yang jika
digunakan secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan
13
strateginya dengan efektif dan efisien. Dengan demikian intellectual capital
merupakan pengetahuan yang memberikan informasi tentang nilai tak
berwujud perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan
bersaing.
5. Komponen Intellectual Capital
Dengan memahami komponen-komponen intellectual capital dalam
kaitannya dengan strategi pengelolaan intellectual capital maka diharapkan
dapat memberikan dasar bagi perusahaan untuk mampu menciptakan nilai
tambah yang akhirnya akan membangun suatu daya saing perusahaan.
Sawarjuwono (2003) menyatakan bahwa intellectual capital terdiri dari tiga
elemen utama yaitu:
a. Human Capital (modal manusia)
Human capital merupakan lifeblood dalam intellectual capital.
Disinilah sumber innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen
yang sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan tempat
bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan
kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital
mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi
terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada
dalam perusahaan tersebut. Human capital akan meningkat jika perusahaan
mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.
(Brinker, 2000 dalam Sawajuwono, 2003) memberikan beberapa
14
karakteristik dasar yang dapat diukur dari modal ini, yaitu training
programs, credential, experience, competence, recruitment, mentoring,
learning programs, individual potential and personality.
b. Structural Capital atau Organizational Capital (modal organisasi)
Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan
dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang
mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang
optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional
perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen
dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Seorang
individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika
organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual
capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada
tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam upaya pengukuran
elemen ini Edvinsson (dikutip oleh Brinker, 2000 dalam Sawarjuwono,
2003) menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1) Nilai yang diperoleh dari teknologi proses hanya didapatkan ketika
mereka lanjutkan ke nilai perusahaan
2) Melacak umur dan dukungan vendor saat ini untuk teknologi proses
perusahaan
15
3) Bukan hanya mengukur spesifikasi kinerja proses tetapi kontribusi
nilai aktual terhadap produktivitas perusahaan
4) Memasukkan indeks kinerja proses dalam kaitannya dengan
menentukan tujuan kinerja proses
c. Relational Capital atau Costumer Capital (modal pelanggan)
Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang
memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan
yang harmonis association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan
para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan
berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan
pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan
dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Relational capital
dapat muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang dapat
menambah nilai bagi perusahaan tersebut. Edvinsson (dikutip oleh Brinker,
2000 dalam Sawarjuwono, 2003) menyarankan pengukuran beberapa hal
berikut ini yang terdapat dalam modal pelanggan, yaitu:
1) Customer Profile. Siapa pelanggan-pelanggan kita, dan bagaimana
mereka berbeda dari pelanggan yang dimiliki oleh pesaing. Hal
potensial apa yang kita miliki untuk meningkatkan loyalitas,
mendapatkan pelanggan baru, dan mengambil pelanggan dari pesaing.
16
2) Custumer Duration. Seberapa sering pelanggan kita berbalik pada
kita? Apa yang kita ketahui tentang bagaimana dan kapan pelanggan
akan menjadi pelanggan yang loyal? Serta seberapa sering frekuensi
komunikasi kita dengan pelanggan.
3) Customer Role. Bagaimana kita mengikutsertakan pelanggan ke dalam
disain produk, produksi dan pelayanan.
4) Customer Support. Program apa yang digunakan untuk mengetahui
kepuasan pelanggan.
5) Customer Success. Berapa besar rata-rata setahun pembelian yang
dilakukan oleh pelanggan.
Rupidara (2008) menyebutkan setelah melalui berbagai review
dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi konvergensi dalam kategorisasi
dan bahasa yang digunakan dalam model intellectual capital. Intellectual
capital tersusun atas 3 komponen, yakni 1) seluruh atribut human capital
(seperti intelektual, skills, kreativitas, cara kerja), 2) organizational capital
(intellectual property, data-data, proses-proses, budaya), dan 3) relational
capital (seluruh relasi eksternal dengan konsumen, suppliers, partners,
networks, regulators, dll). Keseluruhan hal itulah yang membentuk kesatuan
entitas intellectual capital.
6. Pengungkapan Intellectual Capital
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin pesat memberikan banyak
pengaruh dalam pelaporan keuangan perusahaan, terutama dalam hal
17
penyajian dan penilaian aset tidak berwujud. Agency theory, mungkin
merupakan pusat teori bagi semua teori akuntansi, yang menjelaskan bahwa
separasi kepemilikan dan pengendalian perusahaan menciptakan suatu moral
hazard, dimana manager sebagai agen untuk pemilik pemegang saham,
bertindak atas nama kepentingan diri ekonomi mereka sendiri (Jensen dan
Meckling, 1976 dalam Istanti, 2009).
Sawarjuwono (2003) menyatakan perubahan lingkungan bisnis saat ini
memberikan banyak pengaruh dalam pelaporan keuangan perusahaan,
terutama dalam hal penyajian dan penilaian aset tidak berwujud. Kegagalan
current financial statements dalam memberikan informasi tentang apa yang
menjadi pencipta nilai dalam perusahaan, merupakan salah satu yang ikut
mempengaruhi. Wallman menyarankan perusahaan untuk memulai
mengungkapkan “hidden assets” yang dimilikinya dengan menerbitkan
pernyataan tambahan (suplemen) dalam laporan tahunan yang dipublikasikan
(Brinker, 2000 dalam Sawarjuwono, 2003).
Dari literatur-literatur yang berhasil dikumpulkan, kebanyakan para
penulis membahas tentang pengukuran intellectual capital. Sedangkan
bagaimana pelaporan intellectual capital dibuat masih jarang dibahas.
Disamping itu publikasi terhadap intellectual capital masih jarang dilakukan.
Seperti halnya dengan pengukuran intellectual capital, pelaporan aset ini
belum dibuatkan sebuah standard tertentu. Beberapa penulis (seperti Bontis,
2000 dan Sveiby, 2001 dalam Sawarjuwono, 2003) menyarankan untuk
18
melakukan pelaporan keuangan ke dalam dua bentuk, yaitu laporan keuangan
yang lama dalam ukuran moneter ditambah dengan laporan khusus tentang
intellectual capital dengan ukuran non moneter, Bontis (2000) (dalam
Sawarjuwono, 2003) menyatakan bahwa:
"Menambahkan perspektif aliran ke dalam perspektif saham ini mirip
dengan menambahkan laporan laba rugi ke neraca akuntansi. Dua perspektif
gabungan (atau dua alat pelaporan, dalam kasus akuntansi) memberikan
informasi lebih dari satu tunggal saja. Pada saat yang sama, laporan arus
intellectual capital menyajikan beberapa tantangan tambahan dalam hal
kompleksitas."
Pernyataan ini juga menunjukkan pentingnya laporan tambahan yang
menguraikan intellectual capital dalam perusahaan. Usulan-usulan ini dapat
diterima oleh berbagai kalangan dan secara umum pelaporan terhadap
intellectual capital perusahaan biasa disebut statement of intellectual capital.
Sawarjuwono (2003) menyatakan penelitian terhadap pelaporan
intellectual capital ini juga dilakukan oleh Guthrie dan Petty (2000) (dalam
Sawarjuwono, 2003) yang melakukan penelitian terhadap 20 perusahaan di
Australia yang telah terdaftar pada bursa efek. Hasil penelitian ini
menunjukkan porsi pengungkapan setiap elemen intellectual capital, dimana
30% indikator digunakan untuk mengungkapkan human capital, 30%
organizational capital (internal structure) dan 40% customer capital (external
structure). Disamping hal-hal diatas, riset Guthrie dan Petty (2000) (dalam
Sawarjuwono, 2003) menunjukkan bahwa:
19
1) Intellectual capital disclosure lebih banyak (95%) disajikan secara
terpisah dan tidak ada yang disajikan dalam angka atau kuantitatif. Hal
ini mendukung pandangan yang selama ini kuat yaitu aktiva tidak
berwujud atau intellectual capital sulit untuk dikuantifikasikan.
2) Pengungkapan mengenai modal eksternal lebih banyak dilakukan oleh
perusahaan. Tidak terdapat pola tertentu dalam laporan-laporan
tersebut. Hal-hal yang banyak diungkapkan menyebar diantara ketiga
elemen intellectual capital.
3) Pelaporan dan pengungkapan intellectual capital dilakukan masih
secara sebagian dan belum menyeluruh.
4) Secara keseluruhan perusahaan menekankan bahwa intellectual capital
merupakan hal penting untuk menuju sukses dalam menhadapi
persaingan masa depan. Namun hal itu belum dapat diterjemahkan
dalam suatu pesan yang solid dan koheren dalam laporan tahunan.
Intellectual capital disclosure tidak disajikan dalam neraca. Hal tersebut
disebabkan intellectual capital disclosure sulit untuk diukur dan
dikuantifikasikan. Intellectual capital disclosure dituangkan dalam informasi
tambahan melalui laporan tahunan yang dipublikasikan.
Intellectual capital disclosure dapat menciptakan kepercayaan dengan
karyawan dan stakeholder, serta mencegah kerugian dan rumor gosip yang
mempengaruhi reputasi perusahaan. Kepercayaan penting dalam jangka
panjang bagi perusahaan sebagai suatu strategi dalam menciptakan komitmen
20
stakeholder yang lebih tinggi untuk masa depan perusahaan. Pengungkapan
informasi mengenai intellectual capital dapat juga dijadikan perusahaan
sebagai alat pemasaran. Dengan intellectual capital disclosure, perusahaan
dapat memberikan bukti tentang nilai-nilai sejati mereka yang diterapkan
dalam perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan
intellectual sehingga dapat meningkatkan reputasi.
Dengan membaca intellectual capital statement, akan ditemukan sesuatu
yang berbeda karena intellectual capital statement di bentuk dari tiga dimensi.
Pertama, intellectual capital statement memiliki beberapa bentuk dari
knowledge narrative, yaitu suatu skenario yang menceritakan kemampuan
perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut mampu melakukan aktivitas
dengan baik. Kedua Intellectual capital statement mengidentifikasikan
sekumpulan tantangan knowledge management berupa usaha-usaha
manajemen untuk pengembangan dan kondisi pengetahuan yang dimiliki
perusahaan. Ketiga, adanya pelaporan yang mengkombinasikan angka,
visualisasi dan narasi dalam pendesainan komposisi untuk menunjukkan
pengembangan sumber pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan
(Mouritsen et al., 2000 dalam Sawarjuwono, 2003).
Pada penelitian ini Intellectual Capital Disclosure (ICD) digunakan
sebagai variabel dependen yang menjadi pusat perhatian penelitian.
Sedangkan variabel independen yang menjadi faktor dalam mempengaruhi
intellectual capital disclosure adalah profitabilitas, firm size dan auditor type.
21
Index intellectual capital disclosure menyimpulkan pengungkapan
perusahaan pada 6 area, yaitu karyawan, pelanggan, teknologi informasi,
pemrosesan, penelitian dan pengembangan serta pernyataan strategis.
7. Profitabilitas
Petronila dan Mukhlasin (2003) (dalam Sutanto dan Supatmi, 2009)
menyatakan bahwa profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja
manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aset, maupun modal sendiri. Banyak perusahaan cenderung
mengungkapkan secara lengkap tentang hal-hal yang baik mengenai
perusahaan dalam laporan tahunan, dengan tujuan untuk memperoleh nama
baik yang tinggi di mata publik.
Signaling theory dapat menjelaskan hubungan antara profitabilitas dengan
pengungkapan intellectual capital secara baik. Ketika perusahaan dengan
profitabilitas yang masih rendah ataupun perusahaan-perusahaan yang baru
berdiri akan cenderung untuk mengungkapkan intellectual capital lebih
banyak ke dalam annual report perusahaannya. Hal ini dilakukan untuk
memberikan sinyal kepada pihak eksternal perusahaan bahwa perusahaan
sedang berinvestasi dalam bentuk intellectual capital yang akan memberikan
keuntungan di masa yang akan datang bagi perusahaan.
22
8. Firm Size
Semakin besar firm size, semakin tinggi pula tuntutan terhadap
keterbukaan informasi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Dengan
mengungkapkan informasi yang lebih banyak, perusahaan mencoba
mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Meningkatnya
pengungkapan informasi akan mengurangi asimetri informasi. Agency cost
timbul karena kepentingan yang bertentangan dari para pemegang saham,
manajer dan pemilik hutang (Martson, dalam Lordanita 2003).
Agency theory apabila dikaitkan dengan firm size memiliki hubungan yang
erat. Pada kondisi dimana agency cost yang harus ditanggung perusahaan
besar jauh lebih besar dibanding dengan perusahaan yang lebih kecil sehingga
untuk menurunkan biaya tersebut, perusahaan perlu mengungkapkan
informasi yang lebih banyak, salah satunya adalah dengan melakukan
intellectual capital disclosure.
9. Auditor Type
Auditing merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi biaya keagenan
(Jensen dan Meckling, 1976). Menurut Widowati (2011), auditing dapat
mengurangi information gap. Selain itu, melalui auditing informasi yang
diungkapkan menjadi lebih luas dan kredibel (Ferreira et al., 2012).
23
Menurut Azizkhani (2010) (dalam Ferreira et al., 2012), banyak penelitian
yang menunjukan KAP yang berafiliasi dengan Big Four menyediakan secara
relatif kualitas hasil audit yang lebih baik dibandingkan KAP yang tidak
berafiliasi dengan Big Four. Kantor akuntan yang berafiliasi dengan Big Four
tentu dengan independesi yang mereka miliki akan berusaha untuk
mempertahankan reputasinya melalui pengungkapan laporan keuangan secara
lebih lengkap untuk memenuhi kepentingan pemegang saham dan pengguna
informasi lainnya, termasuk pengungkapan intellectual capital. Perusahaan
dengan biaya keagenan yang tinggi akan cenderung menggunakan jasa kantor
akuntan yang berafiliasi dengan Big Four.
Agency theory apabila dikaitkan dengan auditor type memiliki hubungan.
Pada kondisi dimana perusahaan dengan agency cost tinggi akan memilih
menggunakan jasa kantor akuntan yang ternama untuk mendapatkan kualitas
hasil audit yang lebih baik sehingga untuk menurunkan biaya tersebut,
perusahaan perlu mengungkapkan informasi yang lebih banyak, salah satunya
adalah dengan melakukan intellectual capital disclosure.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian tentang intellectual capital di Indonesia mulai berkembang sejalan
dengan kebutuhan perusahaan dalam meningkatkan pemberdayaan intangible
asset sebagai salah satu faktor peningkatan daya saing perusahaan.
Penelitan Sawarjuwono (2003) membahas tentang perlakuan, pengukuran,
dan pelaporan intellectual capital. Penelitian Purnomosidhi (2005) menunjukkan
24
bahwa firm size dan leverage berhubungan secara signifikan dengan intellectual
capital disclosure, metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
content analysis.
Pada penelitian Ulum (2007) intellectual capital digunakan untuk menilai
kinerja karyawan, serta struktur modal pada perusahaan perbankan di Indonesia
pada tahun 2006, dengan menggunakan metode Partial Last Square (PLS).
Rupidara (2008) dalam penelitiannya yang bersifat library research
mengemukakan bahwa intellectual capital merupakan suatu strategi yang
digunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan
daya saing suatu organisasi.
Penelitian Istanti (2009) menunjukkan bahwa firm size berhubungan secara
signifikan dengan intellectual capital disclosure, metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis.
Nugroho (2012) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ICD pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 dengan menggunakan
model regresi. Tabel di bawah ini menunjukkan ringkasan penelitian terdahulu
tentang intellectual capital disclosure.
25
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Profitabilitas (X1), Firm Size (X2), Auditor Type (X3), Voluntary Disclosure of Intellectual Capital (Y)
No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 Y
1 Pengungkapan Sukarela
Modal Intelektual Pada
Perusahaan Publik di BEJ
(Bambang Purnomosidhi,
2005)
Jenis data: Sekunder
Responden: 84 perusahaan
yang masuk dalam
pemeringkatan penerapan
tata kelola perusahaan di BEJ
tahun 2001-2003
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: Leverage dan
kinerja modal intelektual
Firm size,
leverage dan
kinerja modal
intelektual
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
2 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan Sukarela
Modal Intelektual
(Sri Layla Wahyu Istanti,
2009)
Jenis data: Sekunder
Responden: 90 perusahaan
selain bank dan lembaga
keuangan di BEI tahun 2007
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: Umur
perusahaan, komisaris
independen, konsentrasi
kepemilikan dan leverage
Firm size
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
26
Profitabilitas (X1), Firm Size (X2), Auditor Type (X3), Voluntary Disclosure of Intellectual Capital (Y)
No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 Y
3 Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
Tingkat Pengungkapan
Informasi Intellectual
Capital di dalam Laporan
Tahunan
(Felicia Dwiputri Sutanto
dan Supatmi, 2009)
Jenis data: Sekunder
Responden: 46 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2009
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: Struktur
kepemilikan, basis
perusahaan, leverage dan
umur perusahaan
Firm size
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
sedangkan
profitabilitas tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
4 The Determinants of
Intellectual Capital
Disclosure among
Malaysian Listed Company
(Siti M. Taliyang, Rohaida
A. Latif dan Nurul H.
Mustafa, 2011)
Jenis data: Sekunder
Responden: 150 perusahaan
yang terdaftar di Bursa
Malaysia tahun 2009
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: Age, leverage,
ownership dan growth
Age, firm size,
ownership dan
growth
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Profitabilitas (X1), Firm Size (X2), Auditor Type (X3), Voluntary Disclosure of Intellectual Capital (Y)
27
No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 Y
5 Analisis Hubungan
Profitabilitas Terhadap
Pengungkapan Intellectual
Capital
(Endang Kiswara
Marisanti, 2012)
Jenis data: Sekunder
Responden: 54 perusahaan
perbankan yang terdaftar di
IDX tahun 2010-2011
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: -
Profitabilitas
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
6 Factors Influencing
Intellectual Capital
Disclosure by Portuguese
Companies
(Ana L. Ferreira, Manuel C.
Branco dan Jose A.
Moreira, 2012)
Jenis data: Sekunder
Responden: 45 perusahaan
yang terdaftar di Portuguese
Stock Exchange tahun 2006
Metode analisis data: Metode
regresi linier berganda
Variabel lain: Ownership
concentration, leverage,
industry affiliation dan level
of intellectual capital
Firm size dan
auditor type
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
sedangkan
profitabilitas tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap voluntary
disclosure of
intellectual capital
28
C. Kerangka Penelitian
Hubungan antara profitabilitas, firm size dan auditor type sebagai variabel
independen dengan intellectual capital disclosure sebagai variabel dependen
secara sistematis dapat digambarkan dalam kerangka penelitian seperti terlihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Voluntary Disclosure of Intellectual
Capital
Basis Teori: Agency Theory, Signaling Theory, Legitimacy Theory
Auditor Type (X3)
Firm Size (X2) Intellectual Capital
Disclosure (Y)
Profitabilitas (X1)
29
Gambar 2.1 (lanjutan)
Kerangka Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
30
D. Hipotesis
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh pada intellectual capital disclosure
perusahaan, antara lain:
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Intellectual Capital Disclosure
Profitabilitas yang tinggi merupakan salah satu hal yang dianggap baik
oleh perusahaan, oleh karena itu, akan cenderung diungkapkan secara detail
oleh perusahaan. Pengungkapan rinci ini biasanya juga didukung dengan
pengungkapan informasi sukarela, termasuk intellectual capital, yang
diharapkan akan dapat meningkatkan nama baik perusahaan (Sutanto, 2009).
Jika dilihat dari signaling theory, perusahaan melakukan pengungkapan
terhadap intellectual capital dengan harapan dapat mengirimkan sinyal positif
kepada pihak eksternal perusahaan bahwa perusahaan pada masa sekarang
sedang berinvestasi dalam bentuk intellectual capital yang diharapkan akan
memberikan keuntungan ekonomi untuk perusahaan dimasa yang akan datang
sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai dan reputasi perusahaan.
(Marisanti, 2012)
Sutanto (2009) menyebutkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh
yang signifikan dengan intellectual capital disclosure. Mendukung penemuan
Sutanto (2009), Taliyang et al., (2011) dan Ferreira et al., (2012) juga
menemukan hasil yang sama.
31
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian Marisanti (2012)
terhadap 54 perbankan yang terdaftar di IDX tahun 2010 dan 2011
mengatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap luas intellectual
capital disclosure yang dilakukan. Oleh karena itu hipotesis yang dirumuskan
oleh peneliti adalah:
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure.
2. Pengaruh Firm Size terhadap Intellectual Capital Disclosure
Agency theory dapat menjelaskan hubungan antara firm size dan
intellectual capital disclosure. Berdasarkan agency theory, agency cost
bertambah seiring dengan bertambahnya proporsi modal eksternal (Jensen dan
Meckling, 1976). Sementara penggunaan modal eksternal pada perusahaan
besar cenderung semakin besar. Dengan demikian, perusahaan besar
cenderung memiliki biaya keagenan yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan kecil.
Dengan melakukan intellectual capital disclosure secara lebih luas,
asimetri informasi antara pemegang saham dan manajer dapat dikurangi.
Pemegang saham tentu akan memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang
kondisi perusahaan, termasuk tentang bagaimana prospek penciptaan nilai
perusahaan di masa yang akan datang. Dengan berkurangnya asimetri
informasi antara pemegang saham dan manajer, maka agency cost yang
32
dikeluarkan untuk memantau kinerja manajer juga berkurang. Oleh karena itu,
untuk mengurangi agency cost, perusahaan yang lebih besar tentu akan
termotivasi untuk melakukan intellectual capital disclosure secara lebih luas
Taliyang et al., (2011).
Penelitian Purnomosidhi (2006) menemukan bahwa firm size berpengaruh
signifikan terhadap intellectual capital disclosure. Mendukung penelitian
Purnomosidhi, Istanti (2009) dan Taliyang et al., (2011) juga menemukan
bahwa firm size berpengaruh signifikan terhadap intellectual capital
disclosure.
Berbeda halnya dengan penelitian sebelumnya, Nugroho (2012)
menemukan bahwa firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap
intellectual capital disclosure. Namun, Ferreira et al., (2012) menemukan
bahwa firm size berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure pada
perusahaan yang listing di Portugis. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
yang dirumuskan adalah :
H2: Firm size berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure.
3. Pengaruh Auditor Type terhadap Intellectual Capital Disclosure
Agency theory dapat menjelaskan hubungan antara auditor type dan
intellectual capital disclosure. Menurut Ferreira et al., (2012), auditing
33
merupakan cara untuk mengurangi agency cost dan meningkatkan kredibilitas
dari informasi yang diungkapan.
Menurut Azizkhani (2010) (dalam Ferreira et al., 2012), banyak penelitian
yang menunjukan KAP yang berafiliasi dengan Big Four menyediakan secara
relatif kualitas hasil audit yang lebih baik dibandingkan KAP yang tidak
berafiliasi dengan Big Four. Untuk menjaga reputasinya maka KAP yang
berafiliasi dengan Big Four tidak akan melakukan tindakan yang dapat
merusak reputasinya dan meminta perusahaan untuk menyajikan laporan
keuangan secara lebih detail. Oleh karena itu, perusahaan yang menghadapi
biaya keagenan yang tinggi akan menggunakan jasa KAP yang berafiliasi
dengan Big Four.
Penelitian Woodcock (2009) menemukan bahwa auditor type
berpengaruh signifikan terhadap intellectual capital disclosure. Mendukung
penelitian Woodcock, Ferreira et al., (2012) dan Setianto (2014) juga
menemukan bahwa auditor type berpengaruh signifikan terhadap intellectual
capital disclosure. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan
adalah :
H3: Auditor type berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini bersifat kuantitatif dan
merupakan studi empiris yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela intellectual capital (yang
diukur dengan ICD Index).
Pada penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan
pengaruh antara variabel independen yang meliputi profitabilitas, firm size dan
auditor type terhadap variabel dependen, yaitu intellectual capital disclosure.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai
tahun 2014. Perusahaan sektor manufaktur menarik untuk diteliti karena
perusahaan ini mempunyai intellectual capital yang merupakan salah satu faktor
utama dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Penelitian ini menggunakan
annual reports tahun 2010 sampai tahun 2014 sebagai sampel. Tahun 2010
sampai 2014 dipilih karena menggambarkan kondisi yang relatif baru dipasar
modal Indonesia. Dengan menggunakan sampel yang relatif baru diharapkan hasil
penelitian akan lebih
35
relevan untuk memahami kondisi yang aktual serta pola pengungkapan
intellectual capital pada perusahaan di Indonesia.
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
dipilih berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatives sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Adapun kriteria sampel yang akan digunakan sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2010 sampai tahun
2014 yang dapat diakses (tidak underconstruction) saat pengumpulan data
dilakukan.
2. Informasi laporan tahunan (annual report) lengkap selama tahun 2010
sampai tahun 2014.
3. Menerbitkan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) atau
mengungkapkan (disclosure) informasi tanggung jawab sosial lainnya
selama tahun 2010 sampai 2014 dalam laporan tahunan.
4. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu annual
report untuk tahun 2010 sampai 2014. Annual report digunakan karena pada
annual report terdapat sumber informasi yang dilaporkan oleh perusahaan yang
36
penting dan bermanfaat bagi stakeholder dalam pengambilan keputusan dengan
tujuan untuk mengurangi adanya asimetri informasi.
Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
content analysis, yaitu suatu metode pengumpulan data penelitian melalui teknik
observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen. Tujuan content
analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristik atau informasi
spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang
obyektif dan sistematik Indriantoro (2004). Content analysis dilakukan dengan
cara membaca laporan tahunan setiap perusahaan sampel dan memberi kode
informasi yang terkandung didalamnya.
D. Metode Analisis Data
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai alat uji statistik dan hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Uji Statistik Deskriptif
Ghozali (2005) menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan
gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi). Statistik deskriptif biasanya digunakan untuk
menggambarkan profil data sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis
statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis.
37
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali (2005).
Variabel yang menyebabkan multikolinieritas ditunjukkan dengan nilai
toleransi yang lebih kecil dari 0,1 (nilai tolerance < 0,1) atau nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang lebih besar daripada 10 (VIF > 10). Jika
tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan melihat grafik plot
antara nilai-nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residual SRESID. Selain itu untuk mendukung hasil grafik plot yang ada,
38
maka dilakukan uji Glejser dan uji Park. Uji ini dilakukan dengan meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi kedua variabel yang ada yaitu variabel bebas dan terikat mempunyai
distribusi data yang normal atau mendekati normal Ghozali (2005). Proses
uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-
parametik One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test dan memperhatikan
penyebaran data (titik) pada normal probabitility plot. Jika distribusi data
adalah memenuhi asumsi normalitas, maka garis yang menggambarkan data
seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya dan jika data tidak
mengikuti garis diagonalnya , maka distribusi data adalah tidak memenuhi
asumsi normalitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan masalah autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Masalah ini terjadi karena adanya residual tidak
bebas dari satu observasi ke observasi lain.
39
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan alat analisis Durbin-Watson. Skala pengujian
autokorelasi didasarkan pada nilai pada tabel Durbin-Watson, sehingga
diketahui nilai dl dan du dengan mencari berdasarkan banyak variabel (k)
dan banyak sampel (n). Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas (du)
dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
3. Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi Linier Berganda
dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS). Variabel dependen adalah pengungkapan intellectual capital dan
variabel independennya meliputi profitabilitas, firm size dan auditor type.
Model regresi pada penelitian ini adalah:
Y = α + β + e
Y = α + β1 x1 + β2 x2 + β3 x3 + e
Keterangan:
Y = Intellectual Capital disclosure Index
Α = konstanta
β, β1…β3 = koefisien regresi
x1 = profitabilitas
x2 = firm size
x3 = auditor type
40
e = eror
Hipotesa yang dikemukakan oleh peneliti menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 5%. Oleh karena itu, apabila tingkat signifikansi yang
diperoleh dari hasil pengolahan data lebih dari 5% maka hipotesa ditolak,
sebaliknya jika hasil uji hipotesa berada diantara 0-5% maka hipotesa
diterima.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
Adjusted R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen.
5. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-
sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji signifikansi pengaruh
komisaris independen, struktur kepemilikan, moderasi antara komisaris
independen dengan profitabilitas serta moderasi antara struktur kepemilikan
dengan profitabilitas secara bersama-sama terhadap pengungkapan
41
intellectual capital digunakan uji F dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel
independen dan moderasi antar variabel independen tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel
independen dan moderasi antar variabel independen mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat F-hitung pada output. Jika F-
hitung lebih besar daripada F-tabel maka hipotesis diterima, sebaliknya jika F-
hitung lebih kecil daripada F-tabel maka hipotesis ditolak.
6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
42
dan moderasi antar variabel independen tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti bahwa secara individual variabel independen
dan moderasi antar variabel independen mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat t-hitung pada output. Jika t-
hitung lebih besar daripada t-tabel maka hipotesis diterima, sebaliknya jika t-
hitung lebih kecil daripada t-tabel maka hipotesis ditolak.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti. Variabel dependen yang ada pada penelitian ini adalah pengungkapan
intellectual capital yang diukur dengan menggunakan angka index (ICD
Index). Metode content analysis digunakan untuk mengukur jumlah
pengungkapan intellectual capital dengan membaca dan memberi kode
informasi yang terkandung didalamnya menurut kerangka intellectual capital
yang dipilih. Apabila item yang ditentukan diungkapkan oleh perusahaan di
dalam annual report, maka akan diberi skor 1. Sedangkan, apabila item yang
ditentukan tidak diungkapkan, maka akan diberi skor 0 Ferreira et al., (2012).
43
Penilaian ICD Index ini dilakukan dengan cara membandingkan jumlah
pengungkapan intellectual capital yang telah dilakukan oleh perusahaan
dengan jumlah maksimum pengungkapan intellectual capital yang seharusnya
dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian, perhitungan ICD Index dapat
dirumuskan sebagai berikut:
ICD Index = ( Σdi / M ) x 100%
Keterangan mengenai rumus ICD Index akan dijelaskan sebagai berikut:
ICD Index = Variabel dependen index pengungkapan intellectual capital
di = Jumlah pengungkapan intellectual capital perusahaan
1 jika suatu diungkapkan dalam annual report
0 jika suatu diungkapkan dalam annual report
M = Total jumlah item yang diukur (78 item).
Penelitian ini menggunakan indeks pengungkapan sejumlah 78 item yang
dikembangkan oleh Bukh et al., (2005). Intellectual capital disclosure diukur
melalui enam dimensi meliputi karyawan, konsumen, teknologi informasi,
proses, penelitian dan pengembangan serta pernyataan strategi. Berikut akan
dijabarkan enam dimensi pengukuran intellectual capital yang berjumlah 78
itema menurut Bukh et al., (2005) yang dapat dilihat pada Tabel 3.1
44
Tabel 3.1
Item Pengungkapan Intellectual Capital
Keterangan Jenis Item Kode
Employees
(27 items)
Employee breakdown by age
Employee breakdown by seniority
Employee breakdown by gender
Employee breakdown by nationality
Employee breakdown by department
Employee breakdown by job function
Employee breakdown by level of education
Rate of employee turnover
Comments on changes in the number of employees
Comments on employee health and safety
Employee absenteeism rate
Discussion of employee interviews
Statements of policy on competency development
Description of competency development programs and
activities
Education and training expense
Education and training expenses by number of employees
Employee expenses by number of employees
Recruitment policies of the firm
Separate indication firm has a HRM department, division or
function
Job rotation opportunities
Career opportunities
Remuneration and incentive systems
Pensions
Insurance policies
Statements of dependence on key personnel
Revenues per employee
Value added per employee
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25
E26
E27
45
Tabel 3.1 (lanjutan)
Item Pengungkapan Intellectual Capital
Keterangan Jenis Item Kode
Customers
(14 items)
Number of customers
Sales breakdown by customer
Annual sales per segment or product
Average purchase size by customer
Dependence on key customers
Description of customer involvement in firm’s operation
Description of customer relations
Education/training of customers
Ratio of customers to employees
Value added per customers to employees
Absolute market share (%) of the firm within its industry
Relative market share (not expressed as percentage) of the
firm
Market share (%) breakdown by country, segment, product
Repurchases
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8 C9
C10
C11
C12
C13
C14
Information
Technology
(IT)
(5 items)
Description of investments in IT
Description of existing IT systems
Software assets held or developed by the firm
Description of IT facilities
IT expenses
IT 1
IT 2
IT 3
IT 4
IT 5
Processes
(8 items)
Information and communication within the company
Efforts related to the working environment
Working from home
Internal sharing of knowledge and information
External sharing of knowledge and information
Measure of internal or external processing failures
Discussion of fringe benefits and company social programs
Environmental approvals and statements/policies
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
46
Tabel 3.1 (lanjutan)
Item Pengungkapan Intellectual Capital
Keterangan Jenis Item Kode
Research and
Development
(9 items)
Statements of policy, strategy and/or objectives of R&D
activities
R&D expenses
Ratio of R&D expenses to sales
R&D invested into basic research
R&D invested into product design and development
Details of future prospects regarding R&D
Details of existing company patents
Number of patents and licenses, etc.
Information on pending patents
RD1
RD2
RD3
RD4
RD5
RD6
RD7
RD8
RD9
Strategi
statement
(11 items)
Description of new production technology
Statements of corporate quality performance
Information about strategic alliances of the firm
Objectives and reason for strategic alliances
Comments on the effects of the strategic alliances
Description of the network of suppliers and distributors
Statement of image and brand
Corporate culture statements
Statements about best practices
Organisational structure of the firm
Utilization of energy, raw materials and other input goods
Investment in the environment
Description of community involvement
Information on corporate social responsibility and objective
Description of employee contracts/contractual issues
SS1
SS2
SS3
SS4
SS5
SS6
SS7
SS8
SS9
SS10
SS11
SS12
SS13
SS14
SS15
Sumber: Bukh et al., (2005)
47
2. Variabel Independen
Pada penelitian ini karakteristik perusahaan yang menjadi variabel
independen adalah profitabilitas, firm size dan auditor type.
a. Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset,
maupun modal sendiri (Taliyang, 2011). Pada penelitian ini, variabel
profitabilitas diukur dengan menggunakan return on assets (ROA), yaitu
dengan membandingkan laba setelah pajak dengan total aset (Marisanti,
2012).
b. Firm Size
Firm size merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang
ditunjukkan dengan nilai total aktiva yang disajikan dalam neraca akhir
tahun (Istanti, 2009). Pada penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh firm
size terhadap jumlah pengungkapan intellectual capital, digunakan indeks
yang diukur dengan menggunakan “the natural log” total aset perusahaan
agar konsisten dengan Purnomosidhi (2006).
c. Auditor Type
48
Auditor type merupakan auditor eksternal yang melakukan audit atas
laporan keuangan yang dibagi menjadi dua tipe, yaitu auditor dari KAP Big
Four dan auditor dari KAP non Big Four (Ferreira et al., 2012). Variabel
auditor type digunakan untuk membedakan kantor akuntan publik yang
melakukan audit perusahaan. Pada penelitian ini, variabel auditor type
diukur dengan menggunakan angka dummy untuk membedakan antara KAP
Big Four dan KAP non Big Four. Angka 1 diberikan kepada KAP Big Four
sedangkan angka 0 diberikan kepada KAP non Big Four. Berikut ini daftar
KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan KAP Big Four (Setianto, 2014).
1. KAP Osman Bing Satrio dan Eny (berafiliasi dengan Deloitte
Touche Tohmatsu)
2. KAP Purwantono, Suherman & Surja (berafiliasi dengan Ernst &
Young)
3. KAP Siddharta & Widjaja (berafiliasi dengan KPMG)
4. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (berafiliasi dengan Price
Waterhous Copper)
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
49
1 Dependen:
Pengungkapan
Intellectual
Capital (ICD)
Pengungkapan item-
item intellectual capital
yang memiliki 6
dimensi.
ICD
Index=(Σdi/M)x100%
di= pengungkapan
item-item intellectual
capital
M=total jumlah yang
diukur
Rasio
Tabel 3.2 (lanjutan)
No Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
2 Independen: Profitabilitas
Menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba
dalam hubungannya
dengan penjualan, total
aset, maupun modal
sendiri dengan
membandingkan laba
setelah pajak dengan
total aset.
ROA = Laba Setelah
Pajak/Total Assets X
100%
Rasio
3 Firm Size Merupakan gambaran
besar kecilnya
perusahaan yang
ditunjukkan dengan
nilai total aktiva yang
disajikan dalam neraca
akhir tahun.
Diukur dengan
menggunakan ”the
natural log” total
aset perusahaan
Rasio
4 Auditor Type Merupakan auditor
eksternal yang
melakukan audit atas
laporan keuangan yang
dibagi menjadi 2 tipe,
yaitu auditor dari KAP
Perusahaan yang
diaudit oleh KAP Big
Four diberi skor (1),
sedangkan
perusahaan yang
diaudit oleh KAP
Nominal
50
Big Four dan auditor
dari KAP non Big
Four.
non Big Four diberi
skor (0)
Sumber: Istanti (2009), Marisanti (2012) dan Ferreira et al., (201
50
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
1. Deskripsi Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI yang mempublikasikan annual report atau sustainability
report dari tahun 2010 sampai 2014. Perusahaan untuk sektor manufaktur
yang terdaftar di BEI sebanyak 138 perusahaan dan 690 populasi yang dapat
diambil dari tahun 2010 sampai 2014, dari 138 perusahaan yang terdaftar
hanya 37 perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan pada website
BEI www.idx.co.id secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai 2014
sehingga sampel yang digunakan berjumlah 185 perusahaan. Metode
pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Tabel 4.1
Populasi dan Sampel
Kriteria Populasi/Sampel Jumlah
Perusahaan manufaktur terdaftar 138
Total populasi perusahaan
manufaktur dari tahun 2010 sampai
2014
690
Informasi data yang tidak ditemukan
pada website BEI 2010 sampai 2014
505
51
Tabel 4.1 (lanjutan)
Populasi dan Sampel
Kriteria Populasi/Sampel Jumlah
Yang mempublikasikan annual
report di BEI dari tahun 2010 sampai
2014
185
Total sampel yang dapat dipakai 185
Sumber: data sekunder diolah 2016
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini meliputi seluruh
klasifikasi industri manufaktur. Tabel 4.2 memberi gambaran tentang
ringkasan perusahaan sektor manufaktur yang mengungkapkan intellectual
capital pada annual report tahun 2010 sampai 2014.
Tabel 4.2
Deskripsi Subjek Penelitian
Sektor Perusahaan Jumlah Perusahaan
1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 60 Perusahaan
2. Sektor Aneka Industri 35 Perusahaan
3. Sektor Industri Konsumsi 90 Perusahaan
Sumber: data sekunder diolah 2016
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis. Variabel yang dianalisis
adalah pengungkapan intellectual capital sebagai variabel dependen,
52
sedangkan variabel independen meliputi profitabilitas, firm size dan auditor
type.
a. Intellectual Capital Disclosure
Intellectual capital disclosure perusahaan manufaktur terdiri dari 78
item yang diungkapkan pada annual report tahun 2010 sampai 2014 dengan
cara menggunakan content analysis. Peneliti menggunakan angka 1 untuk
perusahaan yang mengungkapkan item intellectual capital dan
menggunakan angka 0 untuk perusahaan yang tidak mengungkapkan item
intellectual capital. Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.
b. Profitabilitas
Profitabilitas diukur dengan menghitung rasio laba setelah pajak
dibagi dengan total aset (ROA) perusahaan Untuk data lebih lengkap dapat
dilihat pada lampiran 2.
c. Firm Size
Firm size diukur dengan menggunakan “the natural log” total aset
perusahaan . Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.
d. Auditor Type
Untuk auditor type, peneliti memberikan skor (0) untuk perusahaan
yang diaudit oleh KAP non Big Four dan skor (1) untuk perusahaan yang
diaudit oleh KAP Big Four. Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 4.
53
B. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean),
dan nilai standar deviasi. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh
gambaran perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ICD Index 185 7 38 23,50 6,590
Profitabilitas 185 -22,232 66,909 9,50366 12,304091
Firm Size 185 2,202 8,731 5,57628 1,614283
Auditor Type 185 0 1 ,62 ,486
Valid N (listwise) 185
Sumber: data sekunder diolah 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan jumlah responden (N) ada 185
sampel, dari 185 sampel ini memiliki pengungkapan intellectual capital rata-
rata 23,50 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,590. Kondisi ini
menunjukkan bahwa rata-rata intellectual capital disclosure pada perusahaan
yang menjadi sampel, yaitu perusahaan manufaktur adalah masih rendah atau
kecil, sehingga perusahaan perlu memberi pengungkapan yang lebih banyak
agar para user dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang
intellectual capital yang dimiliki perusahaan. Sedangkan untuk nilai standar
54
deviasi lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata menunjukkan bahwa
pengungkapan intellectual capital yang diungkapkan masing-masing
perusahaan sampel memiliki besaran yang hampir sama antar masing-masing
sampel perusahaan.
Untuk variabel independen pertama yaitu profitabilitas memiliki nilai rata-
rata 9,503 dengan standar deviasi 12,304 yang menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan sampel relatif rendah. Variabel independen kedua
menunjukkan bahwa firm size memiliki rata-rata 5,576 dengan standar deviasi
sebesar 1,614. Untuk variabel independen ketiga yaitu auditor type
menunjukkan nilai rata-rata 0,62 dengan standar deviasi 0,486.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan Uji multikolinieritas diperoleh gambaran perusahaan
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 18,127 1,757 10,316 ,000
Profitabilitas ,079 ,040 ,147 1,947 ,053 ,894 1,118
Firm Size ,959 ,293 ,235 3,267 ,001 ,989 1,011
Auditor Type -1,168 1,029 -,086 -1,135 ,258 ,886 1,129
a. Dependent Variable: ICD Index
55
Sumber: data sekunder diolah 2016
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menganalisa
korelasi antar variabel independen pada nilai Tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dalam Collinearity Statistics (Ghozali dalam Istanti,
2009). Jika hasil uji nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95% (Ghozali
dalam Istanti, 2009). Selanjutnya dengan melihat nilai VIF, jika tidak
terdapat nilai VIF yang lebih dari 10 menunjukkan bahwa antar variabel
independen dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Tabel
dibawah ini menunjukkan ringkasan dari hasil uji multikolinieritas.
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Independen
Collinearity Statistics
Kesimpulan
Tolerance VIF
Profitabilitas 0.894 1.118 Tidak ada multikolinieritas
Firm Size 0.989 1.011 Tidak ada multikolinieritas
Auditor Type 0.886 1.129 Tidak ada multikolinieritas
Sumber: data sekunder diolah 2016
Berdasarkan pada tabel diatas, terlihat bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Selanjutnya
56
hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada
satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar
variabel independen dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji
Park. Uji Park dilakukan untuk meregresi nilai Ln (logaritma natural)
absolute residual terhadap variabel independen.
Tabel 4.6
Uji Park
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,515 ,635 2,384 ,021
LnX1 -,014 ,100 -,020 -,137 ,892
LnX2 -,073 ,349 -,030 -,209 ,835
a. Dependent Variable: Lnei2
Sumber: data sekunder diolah 2016
Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel
dependen dengan tingkat kepercayaan dibawah 5% berarti ada indikasi
terjadinya heteroskedastisitas (Ghozali dalam Istanti, 2009). Model regresi
yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Park pada
tabel 4.6 mengindikasikan nilai probabilitas signifikansi diatas 5%.
57
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak
terdapat adanya heteroskedastisitas.
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Sumber: data sekunder diolah 2016
c. Uji Normalitas
Pengujian distribusi normal dilakukan dengan cara melihat histogram
yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati
normal, seperti pada gambar 4.2 dibawah ini.
58
Gambar 4.2
Histogram
Sumber: data sekunder diolah 2016
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistic
non-parametrik One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test. Nilai signifikansi
dari residual yang terdistribusi secara normal adalah jika nilai Asymp. Sig
(2-tailed) dalam uji One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test lebih besar dari
α= 0,05 (Ghazali, 2005). Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
59
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorof-Sminorf Test)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 185
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 6,33934822
Most Extreme Differences
Absolute ,068
Positive ,063
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,923
Asymp. Sig. (2-tailed) ,362
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data sekunder diolah 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan normalitas
dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test memiliki
probabilitas tingkat signifikansi diatas kepercayaan α= 0,05 yaitu 0,362. Hal
ini berarti dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
Uji yang kedua menggunakan uji pengganggu yang terdistribusi secara
normal. Normal probability plot, yang membandingkan distribusi kumulatif
dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi
60
normal. Gambar berikut merupakan hasil uji normal probability plot sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Sumber: data sekunder diolah 2016
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal dengan penyebaran mengikuti arah garis diagonal. Dengan
memperhatikan grafik ini, dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas sehingga layak untuk digunakan.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Durbin-Watson. Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam
61
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,267a ,071 ,056 6,326 1,803
a. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
b. Dependent Variable: ICD Index
Sumber: data sekunder diolah 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai DU untuk 185 sampel dan 3
variabel adalah 1,792 sementara nilai DW adalah 1,803 lebih besar dari
batas DU dan kurang dari (4 - DU) / (4 – 1,792) = 2,207. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
3. Hasil Hipotesis dan Pembahasan
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang terlihat pada tabel 4.9
mengindikasikan kemampuan persamaan regresi untuk menunjukkan
tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen.
62
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,273a ,075 ,059 6,392
a. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
b. Dependent Variable: ICD Index
Sumber: data sekunder diolah 2016
Nilai R Adjusted Square sebesar 0,059 atau 5,9% menunjukkan bahwa
variasi pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan oleh
profitabilitas, firm size dan auditor type. Sedangkan sisanya sebesar 94,1%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, seperti:
firm age, leverage, level of intellectual capital dan ownership concentration.
b. Uji Pengaruh Simultan (F Test)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Nilai F diturunkan dari tabel ANOVA yang
dapat dilihat pada tabel 4.10
63
Tabel 4.10
Hasil Uji Pengaruh Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 595,779 3 198,593 4,861 ,003b
Residual 7394,470 181 40,853
Total 7990,249 184
a. Dependent Variable: ICD Index
b. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
Sumber: data sekunder diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diperoleh hasil uji signifikan sebesar
0,003 yang mana lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan
oleh peneliti, yaitu 0,05. Berarti profitabilitas, firm size dan auditor type
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
intellectual capital.
c. Uji Parsial (t Test)
Untuk pengujian hipotesis pertama sampai pengujian hipotesis ketiga
dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian
dengan menggunakan alat analisis regresi linier diperoleh hasil sebagai
berikut:
64
Tabel 4.11
Hasil Uji Parsial (t Test)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 18,127 1,757 10,316 ,000
Profitabilitas ,079 ,040 ,147 1,947 ,053
Firm Size ,959 ,293 ,235 3,267 ,001
Auditor Type -1,168 1,029 -,086 -1,135 ,258
a. Dependent Variable: ICD Index
Sumber: data sekunder diolah 2016
Diantara tiga variabel independen yaitu profitabilitas, firm size dan
auditor type terdapat 1 variabel yang menunjukkan signifikansi secara
parsial. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi yang lebih kecil
dari 0,05.
Berdasarkan tabel 4.11, untuk variabel firm size dapat diperoleh hasil
uji signifikansi sebesar 0,001 yang mana lebih kecil dari tingkat signifikansi
yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu 0,05. Berarti firm size secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.
65
d. Hipotesis 1: Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan
Intellectual Capital
Pengujian pengaruh variabel profitabilitas memiliki koefisien 0,147
dengan nilai signifikansi 0,053 yang lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
intellectual capital. Hipotesis 1 dalam penelitian ini ditolak.
Petronila dan Mukhlasin (dalam Sutanto dan Supatmi, 2009)
menyatakan bahwa profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja
manajemen dalam mengelola perusahaan. Signalling theory dapat
menjelaskan hubungan antara profitabilitas dengan pengungkapan
intellectual capital secara baik.
Ketika perusahaan dengan profitabilitas yang masih rendah ataupun
perusahaan-perusahaan yang baru berdiri akan cenderung untuk
mengungkapkan intellectual capital lebih banyak ke dalam annual report
perusahaannya. Hal ini dilakukan untuk memberikan sinyal kepada pihak
eksternal perusahaan bahwa perusahaan sedang berinvestasi dalam bentuk
intellectual capital yang akan memberikan keuntungan di masa yang akan
datang bagi perusahaan.
Tetapi, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Marisanti (2012)
66
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan intellectual capital.
Tidak berpengaruhnya profitabilitas terhadap pengungkapan
intellectual capital disebabkan karena banyak perusahaan sampel yang
memiliki profitabilitas yang rendah (hasil rata-rata sampel 9,503), namun
manajemen tidak melakukan pengungkapan informasi intellectual capital
yang lebih luas. Biaya yang relatif besar untuk dapat melakukan
pengungkapan informasi membuat perusahaan tidak dapat mengungkapan
intellectual capital secara lebih luas, padahal jika perusahaan dapat
memberikan pengungkapan informasi yang lebih luas, hal ini dapat
memberikan sinyal positif kepada para stakeholder bahwa perusahaan
sedang mengembangkan aset intellectual yang dapat menghasilkan produk
yang lebih inovatif (Sutanto dan Supatmi, 2009).
Kesimpulan analisis hipotesis pertama dalam penelitian adalah
profitabilitas tidak dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan
pengungkapan intellectual capital yang lebih luas karena perusahaan masih
belum yakin akan timbal balik manfaat yang didapat setelah melakukan
pengorbanan biaya dengan mengungkapkan intellectual capital.
e. Hipotesis 2: Pengaruh Firm Size terhadap Pengungkapan
Intellectual Capital
Pengujian pengaruh variabel firm size memiliki koefisien 0,235
dengan nilai signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
67
yang ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan
bahwa firm size berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual
capital. Hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima.
Semakin besar firm size, semakin tinggi pula tuntutan terhadap
keterbukaan informasi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Dengan
mengungkapkan informasi yang lebih banyak, perusahaan mencoba
mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Meningkatnya
pengungkapan informasi akan mengurangi asimetri informasi. Agency cost
timbul karena kepentingan yang bertentangan dari para pemegang saham,
manajer dan pemilik hutang (Martson, dalam Lordanita 2003).
Agency theory apabila dikaitkan dengan firm size memiliki hubungan
yang erat. Pada kondisi dimana agency cost yang harus ditanggung
perusahaan besar jauh lebih besar dibanding dengan perusahaan yang lebih
kecil sehingga untuk menurunkan biaya tersebut, perusahaan perlu
mengungkapkan informasi yang lebih banyak, salah satunya adalah dengan
melakukan pengungkapan intellectual capital.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa firm size
berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Istanti (2009), Taliyang et al., (2011)
Ferreira et al., (2012) yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.
68
Meek et al., (dalam Istanti, 2009) mengemukakan teori bahwa
perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang
ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham dan analis, sehingga
perusahaan besar memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang
lebih luas dari perusahaan kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang
banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum. Mengungkapkan
lebih banyak informasi seperti pengungkapan intellectual capital
merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas
publik.
Kesimpulan analisis hipotesis kedua dalam penelitian adalah firm size
dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pengungkapan
intellectual capital yang lebih luas karena perusahaan mencoba
mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik.
f. Hipotesis 3: Pengaruh Auditor Type terhadap Pengungkapan
Intellectual Capital
Pengujian pengaruh variabel auditor type memiliki koefisien -0,086
dengan nilai signifikansi 0,258 yang lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan
bahwa auditor type tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
intellectual capital. Hipotesis 3 dalam penelitian ini ditolak.
69
Auditing merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi biaya
keagenan (Jensen dan Meckling, 1976). Menurut Widowati (2011), auditing
dapat mengurangi information gap. Selain itu, melalui auditing informasi
yang diungkapkan menjadi lebih luas dan kredibel (Ferreira et al., 2012).
Agency theory apabila dikaitkan dengan auditor type memiliki
hubungan. Pada kondisi dimana perusahaan dengan agency cost tinggi akan
memilih menggunakan jasa kantor akuntan yang ternama untuk
mendapatkan kualitas hasil audit yang lebih baik sehingga untuk
menurunkan biaya tersebut, perusahaan perlu mengungkapkan informasi
yang lebih banyak, salah satunya adalah dengan melakukan pengungkapan
intellectual capital.
Tetapi, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
auditor type tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ferreira et al., (2012)
yang menyatakan bahwa auditor type berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan intellectual capital. Perusahaan audit besar memiliki
perhatian lebih untuk reputasi mereka dan akan mendorong klien mereka
untuk mengungkapkan informasi berkualitas tinggi.
Tidak berpengaruhnya auditor type terhadap pengungkapan
intellectual capital disebabkan karena tidak semua perusahaan sampel di
audit oleh KAP yang berafiliasi dengan Big Four (hasil rata-rata sampel
0,62), sehingga auditor tidak memberikan dorongan kepada perusahaan
70
untuk melakukan pengungkapan informasi intellectual capital yang lebih
luas.
Kesimpulan analisis hipotesis ketiga dalam penelitian adalah auditor
type tidak dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pengungkapan
intellectual capital yang lebih luas karena auditor tidak dapat mendorong
perusahaan untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas, auditor disini
hanya menjalankan tugasnya untuk memeriksa laporan perusahaan dan
memberikan hasil auditnya.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data dalam penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela intellectual capital
pada perusahaan manufaktur dari tahun 2010 hingga 2014, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji secara parsial menunjukan bahwa profitabilitas dalam penelitian
ini tidak berpengaruh terhadap voluntary disclosure of intellectual capital.
2. Hasil uji secara parsial menunjukan bahwa firm size dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap voluntary disclosure of intellectual capital yang
berarti bahwa semakin besar firm size, maka pengungkapan intellectual
capital yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin luas. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai firm size yang besar
memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap praktek pengungkapan
intellectual capital.
3. Hasil uji secara parsial menunjukan bahwa auditor type dalam penelitian
ini tidak berpengaruh terhadap voluntary disclosure of intellectual capital.
73
D. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel lain yang
memungkinkan peningkatan nilai adjusted R square, misalnya umur
perusahaan, tipe industri, pertumbuhan perusahaan, dan lain-lain. Bisa
juga menambahkan moderasi variabel lain untuk mengembangkan hasil
penelitian tentang pengungkapan intellectual capital.
2. Penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian dengan memperpanjang
periode pengamatan serta objek yang berbeda, misalnya perusahaan
perbankan agar mendapatkan hasil yang lebih representative dan
mendapatkan temuan yang lebih kuat.
74
DAFTAR PUSTAKA
Artinah, Budi. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual
Capital pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan Vol. 5, No. 2
Bukh, P.N., Nielsen, C., Gormsen, P., and Mouritsen, J. 2005. “Disclosure of
Information on Intellectual Capital in Danish IPO Prospectus”. Accounting,
Auditing, and Accountability Journal, Vol. 18 No. 6 pp. 713-732.
CIMA, 2004. “Understanding Corporate Value: Managing and Reporting
Intellectual Capital”. Cranfield University: School of Management
Ferreira, A.L., Branco, M.C, and Moreira, J.A. 2012. “Factors influencing intellectual
capital disclosure by Portuguese companies”. International Journal of
Accounting and Financial Reporting ISSN 2162-3082 Vol. 2, No. 2
Fitriani, Ayu Erika. 2012. Pengaruh Struktur Corporate Governance terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual. Universitas Diponegoro
Hadi, Nor. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik di Bursa Efek
Jakarta (Tesis). Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19.
Salemba Empat. Jakarta
Istanti, Sri Layla Wahyu. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Sukarela Modal Intelektual (Tesis). Semarang: Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro
Koesworosari, Ririk Yunita Hendry. 2011. Pengaruh Ownership Retention, Reputasi
Underwriter, Umur, dan Komisaris Independen terhadap Pengungkapan
Intellectual Capital dalam Prospektus IPO dengan Proprietary Cost sebagai
Variabel Pemoderasi (Tesis). Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret
Marisanti, Endang Kiswara. 2012. “Analisis Hubungan Profitabilitas Terhadap
Pengungkapan Intellectual Capital”. Diponegoro Journal of Accounting,
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11
75
Oliveira, Lidia., Lucia Lima Rodrigues., and Russel Craig. 2008. Applying Voluntary
Disclosure Theories to Intangible Reporting: Evidence from The Portuguese
Stock Market. www.ssrn.com
Permatasari, Venessa Dita. 2010. Praktik Intellectual Capital Disclosure dan
Permintaan Narrow Financial Based Stakeholders di Indonesia. Universitas
Sebelas Maret
Purnomosidhi, Bambang. 2006. “Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada
Perusahaan Publik di BEJ”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9, No. 1,
pp 1-20
Rahardian, Ariawan Aji dan Meiranto, Wahyu. 2011. “Analisis Pengaruh Intellectual
Capital terhadap Kinerja Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan
Partial Least Square”.
Rupidara, Neil S. 2008. “Modal Intelektual dan Strategi Pengembangan Organisasi
dan Sumber Daya Manusia”.
Sawarjuwono, T. dan A. P. Kadir. 2003. “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran
dan Pelaporan (sebuah library research)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 5
(1): 35-57.
Suhardjanto, Djoko dan Wardhani, Mari. 2010. “Praktik Intellectual Capital
Disclosure Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. JAAI
VOLUME 14 NO. 1, JUNI 2010: 71–85
Sutanto, Felicia Dwiputri dan Supatmi. 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital di dalam
Laporan Tahunan”.
Taliyang, S.M, Latif, R.A, and Mustafa, N.H. 2011. “The Determinants of
Intellectual Capital Disclosure among Malaysian Listed Companies”.
International Journal of Management and Marketing Research Vol. 4 No. 3
Trihendradi, Cornelius. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.
Edisi Pertama. Andi.
Ulum, Ihyaul. 2007. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan di Indonesia (Tesis). Semarang: Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro
76
Yuniasih, Ni Wayan, Rasmini, Ni Ketut, dan Wirakusuma, Made Gede. 2011.
“Pengaruh Diversitas Dewan pada Luas Pengungkapan Modal Intelektual”.
Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh
2011
Wardani, Rr. Puruwita. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas
Pengungkapan Sukarela”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 14, No. 1,
Mei 2012
Widarjo, Wahyu. 2011. “Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal
Intelektual”. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi
XIV Aceh 2011
Zulkarnaen, Eric Iskandarsjah dan Mahmud, Amir. 2013. “Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Luas Pengungkapan Intellectual Capital”. Jurnal
Dinamika Akuntansi Vol. 5, No. 1, Maret 2013, pp. 79-85 ISSN 2085-4277
77
Lampiran 1. Intellectual Capital Disclosure
Tahun 2010
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
6 Krakatau Steel 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
7 Eterindo Wahanatama 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
8 Berlina 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
19 Sat Nusapersada 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
29 Bentoel International 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
30 Indofarma 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3
31 Kimia Farma 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7
32 Kalbe Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10
33 Merck 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
34 Martina Berto 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
36 Unilever Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
EmployeesNama PerusahaanNo Jumlah
78
Lanjutan Lampiran 1.
Tahun 2011
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
5 Alumindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
6 Krakatau Steel 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
7 Eterindo Wahanatama 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
8 Berlina 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
19 Sat Nusapersada 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
29 Bentoel International 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
30 Indofarma 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 9
31 Kimia Farma 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7
32 Kalbe Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10
33 Merck 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
34 Martina Berto 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
36 Unilever Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
JumlahEmployees
Nama PerusahaanNo
79
Lanjutan Lampiran 1.
Tahun 2012
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
5 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
6 Krakatau Steel 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
7 Eterindo Wahanatama 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
8 Berlina 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
19 Sat Nusapersada 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
22 Indofood Sukses Makmur 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
29 Bentoel International 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
30 Indofarma 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7
31 Kimia Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8
32 Kalbe Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10
33 Merck 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
34 Martina Berto 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
36 Unilever Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
No Nama PerusahaanEmployees
Jumlah
80
Lanjutan Lampiran 1.
Tahun 2013
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
4 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
5 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
6 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
7 Krakatau Steel 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7
8 Eterindo Wahanatama 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
9 Berlina 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
13 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
15 Astra Otoparts 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
16 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5
19 KMI Wire and Cable 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8
20 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5
21 Sat Nusapersada 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
22 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6
23 Delta Djakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
24 Indofood Sukses Makmur 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
29 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
30 HM Sampoerna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
31 Bentoel International 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
32 Indofarma 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8
33 Kimia Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8
34 Kalbe Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 11
35 Merck 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
36 Martina Berto 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
37 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
38 Unilever Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
No Nama PerusahaanEmployees
Jumlah
81
Lanjutan Lampiran 1.
Tahun 2014
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 10
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
4 Mulia Industrindo 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
5 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
6 Alumindo 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
7 Krakatau Steel 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9
8 Eterindo Wahanatama 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
9 Berlina 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 10
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
13 Indah Kiat 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
15 Astra Otoparts 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
16 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
17 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
18 Century Textile 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7
19 KMI Wire and Cable 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7
20 Sucaco 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7
21 Sat Nusapersada 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10
22 Akasha Wira International 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
23 Delta Djakarta 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
24 Indofood Sukses Makmur 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
25 Multi Bintang Indonesia 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
26 Prasidha Aneka Niaga 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
27 Nippon Indosari Corpindo 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
29 Gudang Garam 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
30 HM Sampoerna 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10
31 Bentoel International 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
32 Indofarma 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
33 Kimia Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10
34 Kalbe Farma 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 12
35 Merck 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 10
36 Martina Berto 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 11
37 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8
38 Unilever Indonesia 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 10
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
No Nama PerusahaanEmployees
Jumlah
82
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14
1 Holcim Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
2 Asahimas Flat Glass 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
6 Krakatau Steel 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
7 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3
8 Berlina 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
11 Tjiwi Kimia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
12 Indah Kiat 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 5
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
17 KMI Wire and Cable 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4
18 Sucaco 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
19 Sat Nusapersada 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
26 Ultrajaya Milk 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4
27 Gudang Garam 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3
28 HM Sampoerna 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
29 Bentoel International 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
30 Indofarma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
31 Kimia Farma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
33 Merck 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
CustomersNo Nama Perusahaan Jumlah
83
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14
1 Holcim Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
2 Asahimas Flat Glass 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
6 Krakatau Steel 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
7 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
8 Berlina 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
11 Tjiwi Kimia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
12 Indah Kiat 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
13 Astra Otoparts 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 3
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
17 KMI Wire and Cable 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4
18 Sucaco 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
19 Sat Nusapersada 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
26 Ultrajaya Milk 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4
27 Gudang Garam 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4
28 HM Sampoerna 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
29 Bentoel International 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
30 Indofarma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
31 Kimia Farma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
33 Merck 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
No Nama PerusahaanCustomers
Jumlah
84
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14
1 Holcim Indonesia 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5
2 Asahimas Flat Glass 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 5
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
6 Krakatau Steel 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
7 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5
8 Berlina 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
11 Tjiwi Kimia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
12 Indah Kiat 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
14 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
17 KMI Wire and Cable 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4
18 Sucaco 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4
19 Sat Nusapersada 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
26 Ultrajaya Milk 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 5
27 Gudang Garam 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4
28 HM Sampoerna 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
29 Bentoel International 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
30 Indofarma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
31 Kimia Farma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
33 Merck 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
JumlahCustomers
Nama PerusahaanNo
85
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14
1 Holcim Indonesia 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5
2 Asahimas Flat Glass 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 5
4 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alakasa Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
7 Krakatau Steel 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
8 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5
9 Berlina 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
12 Tjiwi Kimia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
13 Indah Kiat 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
15 Astra Otoparts 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
16 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
19 KMI Wire and Cable 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4
20 Sucaco 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4
21 Sat Nusapersada 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6
22 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
23 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
28 Ultrajaya Milk 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 5
29 Gudang Garam 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4
30 HM Sampoerna 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
31 Bentoel International 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
32 Indofarma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
33 Kimia Farma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
34 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
35 Merck 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
36 Martina Berto 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
37 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
38 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
JumlahCustomers
Nama PerusahaanNo
86
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14
1 Holcim Indonesia 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5
2 Asahimas Flat Glass 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 5
4 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alakasa Industrindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 Alumindo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
7 Krakatau Steel 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
8 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5
9 Berlina 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
12 Tjiwi Kimia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
13 Indah Kiat 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
15 Astra Otoparts 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
16 Goodyear Indonesia 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
19 KMI Wire and Cable 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5
20 Sucaco 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5
21 Sat Nusapersada 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6
22 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4
23 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
28 Ultrajaya Milk 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 6
29 Gudang Garam 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4
30 HM Sampoerna 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
31 Bentoel International 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
32 Indofarma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
33 Kimia Farma 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
34 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
35 Merck 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
36 Martina Berto 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
37 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
38 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
JumlahCustomers
Nama PerusahaanNo
87
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0
5 Alumindo 0 0 0 0 0 0
6 Krakatau Steel 0 1 1 0 0 2
7 Eterindo Wahanatama 0 0 0 0 0 0
8 Berlina 0 1 1 0 0 2
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 0
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0
13 Astra Otoparts 0 1 1 1 0 3
14 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 0 1
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0
17 KMI Wire and Cable 0 1 0 0 0 1
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0
19 Sat Nusapersada 1 1 0 0 0 2
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 1
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 0
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0
28 HM Sampoerna 1 1 1 0 0 3
29 Bentoel International 0 1 1 1 0 3
30 Indofarma 0 0 1 1 0 2
31 Kimia Farma 1 1 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 1
33 Merck 1 0 1 0 0 2
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 1
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 1
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 1
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0
Information TechnologyNama Perusahaan JumlahNo
88
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0
5 Alumindo 0 0 0 0 0 0
6 Krakatau Steel 0 1 1 0 0 2
7 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 0 1
8 Berlina 0 1 1 0 0 2
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 0
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0
13 Astra Otoparts 0 1 1 1 0 3
14 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 0 1
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0
17 KMI Wire and Cable 0 1 0 0 0 1
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0
19 Sat Nusapersada 1 1 0 0 0 2
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 1
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 0
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0
28 HM Sampoerna 1 1 1 0 0 3
29 Bentoel International 0 1 1 1 0 3
30 Indofarma 0 0 1 1 0 2
31 Kimia Farma 1 1 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 1
33 Merck 1 0 1 0 0 2
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 1
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 1
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 1
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanInformation Technology
Jumlah
89
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0
5 Alumindo 0 0 0 0 0 0
6 Krakatau Steel 0 1 1 0 0 2
7 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 0 1
8 Berlina 0 1 1 0 0 2
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 0
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0
12 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0
13 Astra Otoparts 0 1 1 1 0 3
14 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 0 1
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0
17 KMI Wire and Cable 0 1 0 0 0 1
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0
19 Sat Nusapersada 1 1 0 0 0 2
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0
21 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 1
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 0
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0
28 HM Sampoerna 1 1 1 0 0 3
29 Bentoel International 0 1 1 0 0 2
30 Indofarma 0 0 1 1 0 2
31 Kimia Farma 1 1 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 1
33 Merck 1 0 1 0 0 2
34 Martina Berto 0 0 1 0 0 1
35 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 1
36 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 1
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanInformation Technology
Jumlah
90
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0
4 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0
6 Alumindo 0 0 0 0 0 0
7 Krakatau Steel 0 1 1 0 0 2
8 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 0 1
9 Berlina 0 1 1 0 0 2
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 0
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0
13 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0
15 Astra Otoparts 0 1 1 1 0 3
16 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 0 1
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0
19 KMI Wire and Cable 0 1 0 0 0 1
20 Sucaco 0 0 0 0 0 0
21 Sat Nusapersada 1 1 0 0 0 2
22 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0
23 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 1
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 1
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 0
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1
28 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1
29 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0
30 HM Sampoerna 1 1 1 0 0 3
31 Bentoel International 0 1 1 0 0 2
32 Indofarma 0 0 1 1 0 2
33 Kimia Farma 1 1 0 0 0 2
34 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 1
35 Merck 1 0 1 0 0 2
36 Martina Berto 0 0 1 0 0 1
37 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 1
38 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 1
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanInformation Technology
Jumlah
91
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5
1 Holcim Indonesia 0 0 0 0 0 0
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 0
4 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0
6 Alumindo 0 0 0 0 0 0
7 Krakatau Steel 0 1 1 0 0 2
8 Eterindo Wahanatama 0 0 1 0 0 1
9 Berlina 0 1 1 0 0 2
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 0
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 0 0 0 0
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 0 0 0
13 Indah Kiat 0 0 0 0 0 0
15 Astra Otoparts 0 1 1 1 0 3
16 Goodyear Indonesia 0 0 1 0 0 1
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 0 0
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0
19 KMI Wire and Cable 0 1 0 0 0 1
20 Sucaco 0 0 0 0 0 0
21 Sat Nusapersada 1 1 0 0 0 2
22 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 0
23 Delta Djakarta 0 0 1 0 0 1
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 1 0 0 1
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 0 0 0
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 0
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 1 0 0 1
28 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1
29 Gudang Garam 0 0 0 0 0 0
30 HM Sampoerna 1 1 1 0 0 3
31 Bentoel International 0 1 1 0 0 2
32 Indofarma 0 0 1 1 0 2
33 Kimia Farma 1 1 0 0 0 2
34 Kalbe Farma 0 0 1 0 0 1
35 Merck 1 0 1 0 0 2
36 Martina Berto 0 0 1 0 0 1
37 Mandom Indonesia 0 0 1 0 0 1
38 Unilever Indonesia 0 0 1 0 0 1
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanInformation Technology
Jumlah
92
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 0 0 0 1 3
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 1 1 0 0 2
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 Krakatau Steel 1 0 0 1 0 1 0 1 4
7 Eterindo Wahanatama 0 1 0 0 0 0 1 0 2
8 Berlina 0 0 0 1 0 1 0 1 3
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 0 0 1 1 0 2
10 Tirta Mahakam Resources 0 1 0 0 0 1 0 0 2
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
12 Indah Kiat 0 1 0 1 1 0 0 1 4
13 Astra Otoparts 0 1 0 1 1 1 0 0 4
14 Goodyear Indonesia 0 1 0 1 1 1 0 0 4
15 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 0 0 1 0 0 3
16 Century Textile 0 0 0 0 0 1 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 1 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 Sat Nusapersada 0 1 0 1 1 1 0 1 5
20 Akasha Wira International 0 0 0 0 0 1 0 1 2
21 Delta Djakarta 0 0 0 1 1 1 0 0 3
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 1 1 0 0 1 3
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 0 1
25 Nippon Indosari Corpindo 0 1 0 1 1 1 0 0 4
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 1 0 0 2
27 Gudang Garam 0 0 0 1 1 1 0 1 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 1 1 1 0 1 4
29 Bentoel International 0 0 0 1 0 1 0 1 3
30 Indofarma 0 1 0 1 1 1 0 1 5
31 Kimia Farma 1 0 0 1 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 1 1 1 1 1 1 0 1 7
33 Merck 1 0 0 1 0 1 0 1 4
34 Martina Berto 0 1 0 1 1 0 0 0 3
35 Mandom Indonesia 0 0 0 1 1 0 0 0 2
36 Unilever Indonesia 1 1 0 0 0 1 0 1 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 1 1 0 0 3
Nama PerusahaanNoProcesses
Jumlah
93
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 0 0 0 1 3
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 1 1 0 0 2
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 Krakatau Steel 1 0 0 1 0 1 0 1 4
7 Eterindo Wahanatama 0 1 0 1 0 1 1 1 5
8 Berlina 0 0 0 1 0 1 0 1 3
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 1 0 1 1 0 3
10 Tirta Mahakam Resources 0 1 0 0 0 1 0 1 3
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
12 Indah Kiat 0 1 0 1 1 0 0 1 4
13 Astra Otoparts 0 1 0 1 1 1 0 1 5
14 Goodyear Indonesia 0 1 0 1 1 1 0 0 4
15 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 1 0 1 0 0 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 1 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 1 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 Sat Nusapersada 0 1 0 1 1 1 0 1 5
20 Akasha Wira International 0 0 0 1 1 1 0 1 4
21 Delta Djakarta 0 0 0 1 1 1 0 0 3
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 1 1 0 0 1 3
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 1 0 1 0 0 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 1 0 1 1 1 0 1 5
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 1 0 1 3
27 Gudang Garam 0 0 0 1 1 1 0 1 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 1 1 1 0 1 4
29 Bentoel International 0 0 0 1 0 1 0 1 3
30 Indofarma 0 1 0 1 1 1 0 1 5
31 Kimia Farma 1 0 0 1 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 1 1 1 1 1 1 0 1 7
33 Merck 1 0 0 1 0 1 0 1 4
34 Martina Berto 0 1 0 1 1 0 0 0 3
35 Mandom Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 0 3
36 Unilever Indonesia 1 1 0 0 0 1 0 1 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 1 1 0 0 3
No Nama PerusahaanProcesses
Jumlah
94
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 0 0 0 1 3
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 0 1 3
3 Mulia Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 Krakatau Steel 1 0 0 1 0 1 0 1 4
7 Eterindo Wahanatama 0 1 0 1 1 1 0 1 5
8 Berlina 0 0 0 1 0 1 0 1 3
9 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 1 0 1 1 0 3
10 Tirta Mahakam Resources 0 1 0 0 0 1 0 1 3
11 Tjiwi Kimia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
12 Indah Kiat 0 1 0 1 1 0 0 1 4
13 Astra Otoparts 0 1 0 1 1 1 0 1 5
14 Goodyear Indonesia 0 1 0 1 1 1 0 1 5
15 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 0 0 1 0 1 4
16 Century Textile 0 0 0 0 0 1 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 0 0 0 1 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 Sat Nusapersada 0 1 0 1 1 1 0 1 5
20 Akasha Wira International 0 0 0 1 1 1 0 1 4
21 Delta Djakarta 0 0 0 1 1 1 0 0 3
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 1 1 0 0 1 3
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 1 0 1 0 0 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 1 0 1 1 1 0 0 4
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 1 1 0 0 3
27 Gudang Garam 0 0 0 1 1 1 0 1 4
28 HM Sampoerna 0 0 0 1 1 1 0 1 4
29 Bentoel International 0 0 0 1 0 1 0 1 3
30 Indofarma 0 1 0 1 1 1 0 1 5
31 Kimia Farma 1 0 0 1 1 1 0 1 5
32 Kalbe Farma 1 1 1 1 1 1 0 1 7
33 Merck 1 0 0 1 0 1 0 1 4
34 Martina Berto 0 1 0 1 1 0 0 0 3
35 Mandom Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
36 Unilever Indonesia 1 1 0 0 0 1 0 1 4
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 1 1 0 0 3
No Nama PerusahaanProcesses
Jumlah
95
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 0 0 0 1 3
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 0 1 3
4 Mulia Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
6 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7 Krakatau Steel 1 0 0 1 0 1 0 1 4
8 Eterindo Wahanatama 0 1 0 1 1 1 0 1 5
9 Berlina 0 0 0 1 0 1 0 1 3
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 1 0 1 1 0 3
11 Tirta Mahakam Resources 0 1 0 0 0 1 0 1 3
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
13 Indah Kiat 0 1 0 1 1 0 0 1 4
15 Astra Otoparts 0 1 0 1 1 1 0 1 5
16 Goodyear Indonesia 0 1 0 1 1 1 0 1 5
17 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 0 0 1 0 1 4
18 Century Textile 0 0 0 0 0 1 0 0 1
19 KMI Wire and Cable 0 0 0 1 1 0 0 0 2
20 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 1 1
21 Sat Nusapersada 0 1 0 1 1 1 0 1 5
22 Akasha Wira International 0 0 0 1 1 1 0 1 4
23 Delta Djakarta 0 0 0 1 1 1 0 0 3
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 1 1 0 0 1 3
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 1 0 1 0 0 2
27 Nippon Indosari Corpindo 0 1 0 1 1 1 0 0 4
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 1 1 0 0 3
29 Gudang Garam 0 0 0 1 1 1 0 1 4
30 HM Sampoerna 0 0 0 1 1 1 0 1 4
31 Bentoel International 0 0 0 1 0 1 0 1 3
32 Indofarma 0 1 0 1 1 1 0 1 5
33 Kimia Farma 1 0 0 1 1 1 0 1 5
34 Kalbe Farma 1 1 1 1 1 1 0 1 7
35 Merck 1 0 0 1 0 1 0 1 4
36 Martina Berto 0 1 0 1 1 0 0 0 3
37 Mandom Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
38 Unilever Indonesia 1 1 0 0 0 1 0 1 4
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 1 1 0 0 3
No Nama PerusahaanProcesses
Jumlah
96
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 0 0 0 1 3
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 0 1 3
4 Mulia Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 1 0 0 2
6 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7 Krakatau Steel 1 0 0 1 0 1 0 1 4
8 Eterindo Wahanatama 0 1 0 1 1 1 0 1 5
9 Berlina 0 0 0 1 0 1 0 1 3
10 Charoen Pokphand Indo 0 0 0 1 0 1 1 0 3
11 Tirta Mahakam Resources 0 1 0 0 0 1 0 1 3
12 Tjiwi Kimia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
13 Indah Kiat 0 1 0 1 1 0 0 1 4
15 Astra Otoparts 0 1 0 1 1 1 0 1 5
16 Goodyear Indonesia 0 1 0 1 1 1 0 1 5
17 Multistrada Arah Sarana 1 1 0 0 0 1 0 1 4
18 Century Textile 0 0 0 0 0 1 0 0 1
19 KMI Wire and Cable 0 0 0 1 1 0 0 0 2
20 Sucaco 0 0 0 0 0 0 0 1 1
21 Sat Nusapersada 0 1 0 1 1 1 0 1 5
22 Akasha Wira International 0 0 0 1 1 1 0 1 4
23 Delta Djakarta 0 0 0 1 1 1 0 0 3
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 1 1 0 0 1 3
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 1 0 1 0 0 2
27 Nippon Indosari Corpindo 0 1 0 1 1 1 0 0 4
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 1 1 0 0 3
29 Gudang Garam 0 0 0 1 1 1 0 1 4
30 HM Sampoerna 0 0 0 1 1 1 0 1 4
31 Bentoel International 0 0 0 1 0 1 0 1 3
32 Indofarma 0 1 0 1 1 1 0 1 5
33 Kimia Farma 1 0 0 1 1 1 0 1 5
34 Kalbe Farma 1 1 1 1 1 1 0 1 7
35 Merck 1 0 0 1 0 1 0 1 4
36 Martina Berto 0 1 0 1 1 0 0 0 3
37 Mandom Indonesia 0 0 0 1 1 1 0 1 4
38 Unilever Indonesia 1 1 0 0 0 1 0 1 4
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 1 1 1 0 0 3
No Nama PerusahaanProcesses
Jumlah
97
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
RD1 RD2 RD3 RD4 RD5 RD6 RD7 RD8 RD9
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4
2 Asahimas Flat Glass 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
6 Krakatau Steel 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
7 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
8 Berlina 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
10 Tirta Mahakam Resources 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
11 Tjiwi Kimia 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
12 Indah Kiat 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
14 Goodyear Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
16 Century Textile 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
19 Sat Nusapersada 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
20 Akasha Wira International 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
28 HM Sampoerna 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
29 Bentoel International 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
30 Indofarma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
31 Kimia Farma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
33 Merck 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
34 Martina Berto 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
35 Mandom Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
36 Unilever Indonesia 1 0 0 1 1 1 0 1 0 5
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanResearch and Development
Jumlah
98
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
RD1 RD2 RD3 RD4 RD5 RD6 RD7 RD8 RD9
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4
2 Asahimas Flat Glass 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
6 Krakatau Steel 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
7 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4
8 Berlina 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
10 Tirta Mahakam Resources 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
11 Tjiwi Kimia 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3
12 Indah Kiat 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
14 Goodyear Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
16 Century Textile 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
19 Sat Nusapersada 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
20 Akasha Wira International 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
28 HM Sampoerna 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
29 Bentoel International 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
30 Indofarma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
31 Kimia Farma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
33 Merck 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
34 Martina Berto 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
35 Mandom Indonesia 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
36 Unilever Indonesia 1 0 0 1 1 1 0 1 0 5
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nama PerusahaanNoResearch and Development
Jumlah
99
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
RD1 RD2 RD3 RD4 RD5 RD6 RD7 RD8 RD9
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5
2 Asahimas Flat Glass 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
3 Mulia Industrindo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
6 Krakatau Steel 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
7 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4
8 Berlina 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
10 Tirta Mahakam Resources 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
11 Tjiwi Kimia 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
12 Indah Kiat 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
13 Astra Otoparts 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
14 Goodyear Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
16 Century Textile 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
18 Sucaco 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
19 Sat Nusapersada 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
20 Akasha Wira International 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
21 Delta Djakarta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
22 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
25 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
26 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
27 Gudang Garam 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
28 HM Sampoerna 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
29 Bentoel International 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
30 Indofarma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
31 Kimia Farma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
32 Kalbe Farma 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
33 Merck 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
34 Martina Berto 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
35 Mandom Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
36 Unilever Indonesia 1 0 0 1 1 1 0 1 0 5
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanResearch and Development
Jumlah
100
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
RD1 RD2 RD3 RD4 RD5 RD6 RD7 RD8 RD9
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5
2 Asahimas Flat Glass 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
4 Mulia Industrindo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
5 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
7 Krakatau Steel 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
8 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4
9 Berlina 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
10 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
11 Tirta Mahakam Resources 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
12 Tjiwi Kimia 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
13 Indah Kiat 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
15 Astra Otoparts 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
16 Goodyear Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
18 Century Textile 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
19 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
20 Sucaco 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
21 Sat Nusapersada 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
22 Akasha Wira International 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
23 Delta Djakarta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
29 Gudang Garam 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
30 HM Sampoerna 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
31 Bentoel International 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
32 Indofarma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
33 Kimia Farma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
34 Kalbe Farma 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
35 Merck 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
36 Martina Berto 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
37 Mandom Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
38 Unilever Indonesia 1 0 0 1 1 1 0 1 0 5
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanResearch and Development
Jumlah
101
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
RD1 RD2 RD3 RD4 RD5 RD6 RD7 RD8 RD9
1 Holcim Indonesia 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5
2 Asahimas Flat Glass 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
4 Mulia Industrindo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
5 Alakasa Industrindo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 Alumindo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
7 Krakatau Steel 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
8 Eterindo Wahanatama 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4
9 Berlina 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
10 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
11 Tirta Mahakam Resources 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
12 Tjiwi Kimia 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
13 Indah Kiat 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
15 Astra Otoparts 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
16 Goodyear Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
18 Century Textile 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
19 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
20 Sucaco 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
21 Sat Nusapersada 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
22 Akasha Wira International 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
23 Delta Djakarta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
24 Indofood Sukses Makmur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2
27 Nippon Indosari Corpindo 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
28 Ultrajaya Milk 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
29 Gudang Garam 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
30 HM Sampoerna 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
31 Bentoel International 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
32 Indofarma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
33 Kimia Farma 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2
34 Kalbe Farma 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
35 Merck 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3
36 Martina Berto 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
37 Mandom Indonesia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
38 Unilever Indonesia 1 0 0 1 1 1 0 1 0 5
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No Nama PerusahaanResearch and Development
Jumlah
102
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 SS13 SS14 SS15
1 Holcim Indonesia 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
5 Alumindo 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6
6 Krakatau Steel 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7
7 Eterindo Wahanatama 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7
8 Berlina 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5
11 Tjiwi Kimia 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 9
12 Indah Kiat 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10
13 Astra Otoparts 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 11
14 Goodyear Indonesia 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
18 Sucaco 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
19 Sat Nusapersada 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
21 Delta Djakarta 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6
22 Indofood Sukses Makmur 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5
25 Nippon Indosari Corpindo 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6
27 Gudang Garam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4
28 HM Sampoerna 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6
29 Bentoel International 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8
30 Indofarma 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
31 Kimia Farma 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 9
32 Kalbe Farma 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
33 Merck 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7
34 Martina Berto 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 5
36 Unilever Indonesia 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4
Nama PerusahaanStrategic Statement
JumlahNo
103
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 SS13 SS14 SS15
1 Holcim Indonesia 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
2 Asahimas Flat Glass 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
5 Alumindo 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6
6 Krakatau Steel 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9
7 Eterindo Wahanatama 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9
8 Berlina 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 9
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 6
11 Tjiwi Kimia 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 9
12 Indah Kiat 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11
13 Astra Otoparts 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
14 Goodyear Indonesia 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 9
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
18 Sucaco 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
19 Sat Nusapersada 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
21 Delta Djakarta 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
22 Indofood Sukses Makmur 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 6
25 Nippon Indosari Corpindo 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
27 Gudang Garam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 5
28 HM Sampoerna 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
29 Bentoel International 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8
30 Indofarma 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
31 Kimia Farma 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 9
32 Kalbe Farma 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
33 Merck 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7
34 Martina Berto 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 5
36 Unilever Indonesia 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4
Nama PerusahaanNoStrategic Statement
Jumlah
104
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 SS13 SS14 SS15
1 Holcim Indonesia 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
3 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
4 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
5 Alumindo 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 7
6 Krakatau Steel 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10
7 Eterindo Wahanatama 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9
8 Berlina 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
9 Charoen Pokphand Indo 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 9
10 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7
11 Tjiwi Kimia 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
12 Indah Kiat 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 9
13 Astra Otoparts 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
14 Goodyear Indonesia 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8
15 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
16 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6
17 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
18 Sucaco 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
19 Sat Nusapersada 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
20 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
21 Delta Djakarta 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
22 Indofood Sukses Makmur 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10
23 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8
24 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5
25 Nippon Indosari Corpindo 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9
26 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
27 Gudang Garam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 5
28 HM Sampoerna 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
29 Bentoel International 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
30 Indofarma 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
31 Kimia Farma 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 9
32 Kalbe Farma 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
33 Merck 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7
34 Martina Berto 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
35 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 5
36 Unilever Indonesia 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
37 Kedawung Setia Industrial 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4
No Nama PerusahaanStrategic Statement
Jumlah
105
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 SS13 SS14 SS15
1 Holcim Indonesia 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
4 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
6 Alumindo 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 7
7 Krakatau Steel 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10
8 Eterindo Wahanatama 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9
9 Berlina 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
10 Charoen Pokphand Indo 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 9
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7
12 Tjiwi Kimia 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
13 Indah Kiat 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 9
15 Astra Otoparts 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
16 Goodyear Indonesia 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6
19 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
20 Sucaco 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
21 Sat Nusapersada 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
22 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
23 Delta Djakarta 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
24 Indofood Sukses Makmur 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5
27 Nippon Indosari Corpindo 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9
28 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
29 Gudang Garam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 5
30 HM Sampoerna 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
31 Bentoel International 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
32 Indofarma 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
33 Kimia Farma 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 9
34 Kalbe Farma 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
35 Merck 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7
36 Martina Berto 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
37 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 5
38 Unilever Indonesia 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4
No Nama PerusahaanStrategic Statement
Jumlah
106
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 SS13 SS14 SS15
1 Holcim Indonesia 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
2 Asahimas Flat Glass 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
4 Mulia Industrindo 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
5 Alakasa Industrindo 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
6 Alumindo 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 7
7 Krakatau Steel 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10
8 Eterindo Wahanatama 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9
9 Berlina 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
10 Charoen Pokphand Indo 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 9
11 Tirta Mahakam Resources 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7
12 Tjiwi Kimia 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
13 Indah Kiat 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 9
15 Astra Otoparts 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
16 Goodyear Indonesia 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8
17 Multistrada Arah Sarana 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
18 Century Textile 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6
19 KMI Wire and Cable 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3
20 Sucaco 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6
21 Sat Nusapersada 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 10
22 Akasha Wira International 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
23 Delta Djakarta 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
24 Indofood Sukses Makmur 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10
25 Multi Bintang Indonesia 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8
26 Prasidha Aneka Niaga 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5
27 Nippon Indosari Corpindo 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9
28 Ultrajaya Milk 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
29 Gudang Garam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 5
30 HM Sampoerna 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
31 Bentoel International 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7
32 Indofarma 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 8
33 Kimia Farma 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 9
34 Kalbe Farma 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
35 Merck 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7
36 Martina Berto 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
37 Mandom Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 5
38 Unilever Indonesia 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
39 Kedawung Setia Industrial 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4
No Nama PerusahaanStrategic Statement
Jumlah
107
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2010
No Nama Perusahaan Jumlah
1 Holcim Indonesia 27
2 Asahimas Flat Glass 14
3 Mulia Industrindo 10
4 Alakasa Industrindo 7
5 Alumindo 13
6 Krakatau Steel 25
7 Eterindo Wahanatama 21
8 Berlina 26
9 Charoen Pokphand Indo 15
10 Tirta Mahakam Resources 17
11 Tjiwi Kimia 26
12 Indah Kiat 22
13 Astra Otoparts 31
14 Goodyear Indonesia 21
15 Multistrada Arah Sarana 17
16 Century Textile 15
17 KMI Wire and Cable 19
18 Sucaco 15
19 Sat Nusapersada 35
20 Akasha Wira International 20
21 Delta Djakarta 17
22 Indofood Sukses Makmur 24
23 Multi Bintang Indonesia 21
24 Prasidha Aneka Niaga 13
25 Nippon Indosari Corpindo 25
26 Ultrajaya Milk 19
27 Gudang Garam 17
28 HM Sampoerna 23
29 Bentoel International 26
30 Indofarma 23
31 Kimia Farma 30
32 Kalbe Farma 33
33 Merck 24
34 Martina Berto 29
35 Mandom Indonesia 16
36 Unilever Indonesia 31
37 Kedawung Setia Industrial 13
108
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2011
No Nama Perusahaan Jumlah
1 Holcim Indonesia 27
2 Asahimas Flat Glass 14
3 Mulia Industrindo 12
4 Alakasa Industrindo 8
5 Alumindo 13
6 Krakatau Steel 27
7 Eterindo Wahanatama 30
8 Berlina 28
9 Charoen Pokphand Indo 21
10 Tirta Mahakam Resources 19
11 Tjiwi Kimia 27
12 Indah Kiat 25
13 Astra Otoparts 35
14 Goodyear Indonesia 23
15 Multistrada Arah Sarana 18
16 Century Textile 15
17 KMI Wire and Cable 19
18 Sucaco 15
19 Sat Nusapersada 35
20 Akasha Wira International 22
21 Delta Djakarta 18
22 Indofood Sukses Makmur 25
23 Multi Bintang Indonesia 21
24 Prasidha Aneka Niaga 16
25 Nippon Indosari Corpindo 26
26 Ultrajaya Milk 21
27 Gudang Garam 19
28 HM Sampoerna 24
29 Bentoel International 26
30 Indofarma 29
31 Kimia Farma 30
32 Kalbe Farma 33
33 Merck 24
34 Martina Berto 30
35 Mandom Indonesia 21
36 Unilever Indonesia 31
37 Kedawung Setia Industrial 13
109
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2012
No Nama Perusahaan Jumlah
1 Holcim Indonesia 31
2 Asahimas Flat Glass 20
3 Mulia Industrindo 12
4 Alakasa Industrindo 16
5 Alumindo 15
6 Krakatau Steel 29
7 Eterindo Wahanatama 31
8 Berlina 27
9 Charoen Pokphand Indo 21
10 Tirta Mahakam Resources 20
11 Tjiwi Kimia 25
12 Indah Kiat 21
13 Astra Otoparts 37
14 Goodyear Indonesia 22
15 Multistrada Arah Sarana 20
16 Century Textile 15
17 KMI Wire and Cable 19
18 Sucaco 16
19 Sat Nusapersada 35
20 Akasha Wira International 22
21 Delta Djakarta 19
22 Indofood Sukses Makmur 28
23 Multi Bintang Indonesia 21
24 Prasidha Aneka Niaga 16
25 Nippon Indosari Corpindo 25
26 Ultrajaya Milk 22
27 Gudang Garam 19
28 HM Sampoerna 25
29 Bentoel International 23
30 Indofarma 28
31 Kimia Farma 31
32 Kalbe Farma 33
33 Merck 25
34 Martina Berto 31
35 Mandom Indonesia 18
36 Unilever Indonesia 32
37 Kedawung Setia Industrial 13
110
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2013
No Nama Perusahaan Jumlah
1 Holcim Indonesia 32
2 Asahimas Flat Glass 21
3 Mulia Industrindo 15
4 Alakasa Industrindo 16
5 Alumindo 16
6 Krakatau Steel 29
7 Eterindo Wahanatama 31
8 Berlina 28
9 Charoen Pokphand Indo 21
10 Tirta Mahakam Resources 21
11 Tjiwi Kimia 25
12 Indah Kiat 22
13 Astra Otoparts 37
14 Goodyear Indonesia 23
15 Multistrada Arah Sarana 21
16 Century Textile 15
17 KMI Wire and Cable 20
18 Sucaco 17
19 Sat Nusapersada 35
20 Akasha Wira International 23
21 Delta Djakarta 19
22 Indofood Sukses Makmur 29
23 Multi Bintang Indonesia 22
24 Prasidha Aneka Niaga 17
25 Nippon Indosari Corpindo 26
26 Ultrajaya Milk 23
27 Gudang Garam 19
28 HM Sampoerna 26
29 Bentoel International 24
30 Indofarma 29
31 Kimia Farma 31
32 Kalbe Farma 34
33 Merck 25
34 Martina Berto 31
35 Mandom Indonesia 19
36 Unilever Indonesia 33
37 Kedawung Setia Industrial 15
111
Lanjutan Lampiran 1
Tahun 2014
No Nama Perusahaan Jumlah
1 Holcim Indonesia 34
2 Asahimas Flat Glass 25
4 Mulia Industrindo 17
5 Alakasa Industrindo 18
6 Alumindo 19
7 Krakatau Steel 31
8 Eterindo Wahanatama 31
9 Berlina 29
10 Charoen Pokphand Indo 24
11 Tirta Mahakam Resources 24
12 Tjiwi Kimia 27
13 Indah Kiat 26
15 Astra Otoparts 38
16 Goodyear Indonesia 24
17 Multistrada Arah Sarana 24
18 Century Textile 17
19 KMI Wire and Cable 20
20 Sucaco 20
21 Sat Nusapersada 36
22 Akasha Wira International 25
23 Delta Djakarta 20
24 Indofood Sukses Makmur 29
25 Multi Bintang Indonesia 24
26 Prasidha Aneka Niaga 21
27 Nippon Indosari Corpindo 31
28 Ultrajaya Milk 24
29 Gudang Garam 23
30 HM Sampoerna 30
31 Bentoel International 27
32 Indofarma 30
33 Kimia Farma 33
34 Kalbe Farma 35
35 Merck 29
36 Martina Berto 34
37 Mandom Indonesia 25
38 Unilever Indonesia 35
39 Kedawung Setia Industrial 15
112
Lampiran 2. Profitabilitas
Tahun 2010
ROA
Laba setelah Pajak (dalam Jutaan Rupiah)
1 Holcim Indonesia 828.422 10.437.249 7,94
2 Asahimas Flat Glass 330.973 2.372.657 13,95
3 Mulia Industrindo 164.311 4.532.299 3,63
4 Alakasa Industrindo 4,156 159,196 2,61
5 Alumindo 43.723 1.559.150 2,80
6 Krakatau Steel 139.933 1.935.004 7,23
7 Eterindo Wahanatama 38,16 533,38 7,15
8 Berlina 34,761 550,907 6,31
9 Charoen Pokphand Indo 6,1 164,1 3,72
10 Tirta Mahakam Resources -9,904 577,182 -1,72
11 Tjiwi Kimia 466 23.298 2,00
12 Indah Kiat 130 59.251 0,22
13 Astra Otoparts 1.141.179 5.585.852 20,43
14 Goodyear Indonesia 7.415.868 127.685.085 5,81
15 Multistrada Arah Sarana 14.789.000 360.935.000 4,10
16 Century Textile -116,9 3.057 -3,82
17 KMI Wire and Cable 48,316 958,737 5,04
18 Sucaco 60.764 1.157.613 5,25
19 Sat Nusapersada -1.085.503 93.486.904 -1,16
20 Akasha Wira International 31,659 324,493 9,76
21 Delta Djakarta 139,567 708,584 19,70
22 Indofood Sukses Makmur 2.952,9 47.276,0 6,25
23 Multi Bintang Indonesia 442.916 1.137.082 38,95
24 Prasidha Aneka Niaga 25,685 414,611 6,19
25 Nippon Indosari Corpindo 99,775 568,265 17,56
26 Ultrajaya Milk 107,34 2.007 5,35
27 Gudang Garam 4.146.282 30.741.679 13,49
28 HM Sampoerna 6.421.000 20.525.000 31,28
29 Bentoel International 218.621 4.902.507 4,46
30 Indofarma 12,547 733,958 1,71
31 Kimia Farma 138.716 1.657.292 8,37
32 Kalbe Farma 1.288.629 7.032.497 18,32
33 Merck 118,794 434,768 27,32
34 Martina Berto 36,764 333,13 11,04
35 Mandom Indonesia 131.445 1.047.238 12,55
36 Unilever Indonesia 3.387.000 8.701.000 38,93
37 Kedawung Setia Industrial 16,892 557,725 3,03
No Nama Perusahaan Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Ratio (%)
113
Lanjutan Lampiran 2.
Tahun 2011
ROA
Laba setelah Pajak (dalam Jutaan Rupiah)
1 Holcim Indonesia 1.063.560 10.950.501 9,71
2 Asahimas Flat Glass 336.995 2.690.595 12,52
3 Mulia Industrindo 258.663 6.119.186 4,23
4 Alakasa Industrindo 9,97 258,484 3,86
5 Alumindo 54.784 1.862.966 2,94
6 Krakatau Steel 149.591 2.398.079 6,24
7 Eterindo Wahanatama 72.961 620.709 11,75
8 Berlina 40.028 643.964 6,22
9 Charoen Pokphand Indo 2,3 264,2 0,87
10 Tirta Mahakam Resources 4,152 690,933 0,60
11 Tjiwi Kimia 317 23.578 1,34
12 Indah Kiat 161 63.188 0,25
13 Astra Otoparts 1.006.706 6.964.227 14,46
14 Goodyear Indonesia 2.156.464 130.802.310 1,65
15 Multistrada Arah Sarana 6.943.000 538.091.000 1,29
16 Century Textile 369,1 3.652,50 10,11
17 KMI Wire and Cable 63,704 1.083,50 5,88
18 Sucaco 109.571 1.455.621 7,53
19 Sat Nusapersada -1.041.047 85.334.915 -1,22
20 Akasha Wira International 25,686 316,048 8,13
21 Delta Djakarta 145,085 696,167 20,84
22 Indofood Sukses Makmur 3.077,2 59.324,2 5,19
23 Multi Bintang Indonesia 507.382 1.220.813 41,56
24 Prasidha Aneka Niaga 23,858 421,366 5,66
25 Nippon Indosari Corpindo 115,933 759,137 15,27
26 Ultrajaya Milk 128,45 2.180,50 5,89
27 Gudang Garam 4.894.057 39.088.705 12,52
28 HM Sampoerna 8.065.000 19.330.000 41,72
29 Bentoel International 305.997 6.333.957 4,83
30 Indofarma 36.919 1.114.901 3,31
31 Kimia Farma 171.765 1.794.400 9,57
32 Kalbe Farma 1.498.877 8.274.554 18,11
33 Merck 231,159 584,389 39,56
34 Martina Berto 42,663 541,674 7,88
35 Mandom Indonesia 140.039 1.261.573 11,10
36 Unilever Indonesia 4.163.000 10.482.000 39,72
37 Kedawung Setia Industrial 23,629 587,567 4,02
No Nama Perusahaan Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Ratio (%)
114
Lanjutan Lampiran 2.
Tahun 2012
ROA
Laba setelah Pajak (dalam Jutaan Rupiah)
1 Holcim Indonesia 1.381.404 12.168.517 11,35
2 Asahimas Flat Glass 346.609 3.115.421 11,13
3 Mulia Industrindo 324.974 6.558.955 4,95
4 Alakasa Industrindo 5.123 147.882 3,46
5 Alumindo 13.949 1.881.569 0,74
6 Krakatau Steel -19.560 2.561.947 -0,76
7 Eterindo Wahanatama 38.600 960.957 4,02
8 Berlina 36.470,90 345.350,90 10,56
9 Charoen Pokphand Indo 2.680.872 12.348.627 21,71
10 Tirta Mahakam Resources -32.218 679.649 -4,74
11 Tjiwi Kimia 34,8 2.682,00 1,30
12 Indah Kiat 496 66.475 0,75
13 Astra Otoparts 1.053.246 8.807.056 11,96
14 Goodyear Indonesia 6.673.997 123.915.331 5,39
15 Multistrada Arah Sarana 320 624.486 0,05
16 Century Textile -3.642 31.156 -11,69
17 KMI Wire and Cable 125.182 1.161.698 10,78
18 Sucaco 169.468 1.486.921 11,40
19 Sat Nusapersada 980.806 92.235.615 1,06
20 Akasha Wira International 83.376 389.094 21,43
21 Delta Djakarta 208.121 745.307 27,92
22 Indofood Sukses Makmur 3.261,2 59.389,40 5,49
23 Multi Bintang Indonesia 453.405 1.152.048 39,36
24 Prasidha Aneka Niaga 25.623 682.611 3,75
25 Nippon Indosari Corpindo 149.149 1.204.944 12,38
26 Ultrajaya Milk 353.432 2.420.794 14,60
27 Gudang Garam 4.013.758 41.509.325 9,67
28 HM Sampoerna 9.945 26.247 37,89
29 Bentoel International -323 6.936 -4,66
30 Indofarma 42.385 1.118.619 3,79
31 Kimia Farma 205.133 2.076.348 9,88
32 Kalbe Farma 1.730.864 9.417.957 18,38
33 Merck 107.808 569.431 18,93
34 Martina Berto 46.349 609.494 7,60
35 Mandom Indonesia 150.374 1.261.573 11,92
36 Unilever Indonesia 4.839 11.339 42,68
37 Kedawung Setia Industrial 36.837 570.564 6,46
No Nama Perusahaan Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Ratio (%)
115
Lanjutan Lampiran 2.
Tahun 2013
ROA
Laba setelah Pajak (dalam Jutaan Rupiah)
1 Holcim Indonesia 1.006.363 14.894.990 6,76
2 Asahimas Flat Glass 338.358 3.539.393 9,56
3 Mulia Industrindo 481.911 7.189.899 6,70
4 Alakasa Industrindo -315 241.913 -0,13
5 Alumindo 26.119 2.752.078 0,95
6 Krakatau Steel -13.600 2.379.504 -0,57
7 Eterindo Wahanatama 7.911 1.291.711 0,61
8 Berlina 39.456,60 352.782,20 11,18
9 Charoen Pokphand Indo 2.528.960 15.722.197 16,09
10 Tirta Mahakam Resources -46.278 723.177 -6,40
11 Tjiwi Kimia 27 2.605 1,04
12 Indah Kiat 221,1 6.777,20 3,26
13 Astra Otoparts 948.013 12.484.843 7,59
14 Goodyear Indonesia 4.634.391 111.048.164 4,17
15 Multistrada Arah Sarana 3.601 629.066 0,57
16 Century Textile -113 31.045 -0,36
17 KMI Wire and Cable 73.530 1.337.022 5,50
18 Sucaco 104.639 1.762.032 5,94
19 Sat Nusapersada 1.426.192 78.631.009 1,81
20 Akasha Wira International 55.656 441.064 12,62
21 Delta Djakarta 264.451 867.041 30,50
22 Indofood Sukses Makmur 2.503,80 77.611,40 3,23
23 Multi Bintang Indonesia 1.192.419 1.782.147 66,91
24 Prasidha Aneka Niaga 21.322 681.832 3,13
25 Nippon Indosari Corpindo 158.015 1.822.689 8,67
26 Ultrajaya Milk 325.127 2.811.621 11,56
27 Gudang Garam 4.328.736 50.770.251 8,53
28 HM Sampoerna 10.818 27.405 39,47
29 Bentoel International -1.042 9.232 -11,29
30 Indofarma -54.223 1.294.511 -4,19
31 Kimia Farma 214.550 2.471.940 8,68
32 Kalbe Farma 1.952.589 11.315.061 17,26
33 Merck 175.455 696.946 25,17
34 Martina Berto 16.756 611.770 2,74
35 Mandom Indonesia 160.564 1.465.952 10,95
36 Unilever Indonesia 5.353 12.703 42,14
37 Kedawung Setia Industrial 36.003 850.233 4,23
No Nama Perusahaan Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Ratio (%)
116
Lanjutan Lampiran 2.
Tahun 2014
ROA
Laba setelah Pajak (dalam Jutaan Rupiah)
1 Holcim Indonesia 652.412 17.195.352 3,79
2 Asahimas Flat Glass 458.635 3.918.391 11,70
3 Mulia Industrindo 484.446 7.215.152 6,71
4 Alakasa Industrindo 2.659 244.879 1,09
5 Alumindo 1.949 3.212.439 0,06
6 Krakatau Steel -156.892 2.598.423 -6,04
7 Eterindo Wahanatama -142.136 1.331.049 -10,68
8 Berlina 21.623,70 351.616,60 6,15
9 Charoen Pokphand Indo 1.746.644 20.862.439 8,37
10 Tirta Mahakam Resources 23.140 713.715 3,24
11 Tjiwi Kimia 20,5 2.710,90 0,76
12 Indah Kiat 126,2 6.519,30 1,94
13 Astra Otoparts 871.659 14.380.659 6,06
14 Goodyear Indonesia 2.741.756 125.498.249 2,18
15 Multistrada Arah Sarana 473 625.204 0,08
16 Century Textile 286 30.872 0,93
17 KMI Wire and Cable 70.080 1.337.351 5,24
18 Sucaco 136.672 1.656.007 8,25
19 Sat Nusapersada -2.659.511 65.403.180 -4,07
20 Akasha Wira International 31.021 504.865 6,14
21 Delta Djakarta 288.073 991.947 29,04
22 Indofood Sukses Makmur 3.885,40 85.938,90 4,52
23 Multi Bintang Indonesia 788.057 2.231.051 35,32
24 Prasidha Aneka Niaga -28.175 620.929 -4,54
25 Nippon Indosari Corpindo 188.578 2.142.894 8,80
26 Ultrajaya Milk 283.361 2.917.084 9,71
27 Gudang Garam 5.368.568 58.220.600 9,22
28 HM Sampoerna 10.181 28.831 35,31
29 Bentoel International -2.279 10.251 -22,23
30 Indofarma 1.165 1.248.344 0,09
31 Kimia Farma 234.625 2.968.185 7,90
32 Kalbe Farma 2.072.781 12.425.032 16,68
33 Merck 181.472 716.599 25,32
34 Martina Berto 2.977 619.383 0,48
35 Mandom Indonesia 174.908 1.853.235 9,44
36 Unilever Indonesia 5.739 14.281 40,19
37 Kedawung Setia Industrial 44.489 952.177 4,67
Nama PerusahaanNo Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Ratio (%)
117
Lampiran 3. Firm Size
Tahun 2010
Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Log (total aset)
1 Holcim Indonesia 10.437.249 7,02
2 Asahimas Flat Glass 2.372.657 6,38
3 Mulia Industrindo 4.532.299 6,66
4 Alakasa Industrindo 159,196 2,20
5 Alumindo 1.559.150 6,19
6 Krakatau Steel 1.935.004 6,29
7 Eterindo Wahanatama 533,38 2,73
8 Berlina 550,907 2,74
9 Charoen Pokphand Indo 164,1 2,22
10 Tirta Mahakam Resources 577,182 2,76
11 Tjiwi Kimia 23.298 4,37
12 Indah Kiat 59.251 4,77
13 Astra Otoparts 5.585.852 6,75
14 Goodyear Indonesia 127.685.085 8,11
15 Multistrada Arah Sarana 360.935.000 8,56
16 Century Textile 3.057 3,49
17 KMI Wire and Cable 958,737 2,98
18 Sucaco 1.157.613 6,06
19 Sat Nusapersada 93.486.904 7,97
20 Akasha Wira International 324,493 2,51
21 Delta Djakarta 708,584 2,85
22 Indofood Sukses Makmur 47.276,0 4,67
23 Multi Bintang Indonesia 1.137.082 6,06
24 Prasidha Aneka Niaga 414,611 2,62
25 Nippon Indosari Corpindo 568,265 2,75
26 Ultrajaya Milk 2.007 3,30
27 Gudang Garam 30.741.679 7,49
28 HM Sampoerna 20.525.000 7,31
29 Bentoel International 4.902.507 6,69
30 Indofarma 733,958 2,87
31 Kimia Farma 1.657.292 6,22
32 Kalbe Farma 7.032.497 6,85
33 Merck 434,768 2,64
34 Martina Berto 333,13 2,52
35 Mandom Indonesia 1.047.238 6,02
36 Unilever Indonesia 8.701.000 6,94
37 Kedawung Setia Industrial 557,725 2,75
NoFirm size
Nama Perusahaan
118
Lanjutan Lampiran 3.
Tahun 2011
Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Log (total aset)
1 Holcim Indonesia 10.950.501 7,04
2 Asahimas Flat Glass 2.690.595 6,43
3 Mulia Industrindo 6.119.186 6,79
4 Alakasa Industrindo 258,484 2,41
5 Alumindo 1.862.966 6,27
6 Krakatau Steel 2.398.079 6,38
7 Eterindo Wahanatama 620.709 5,79
8 Berlina 643.964 5,81
9 Charoen Pokphand Indo 264,2 2,42
10 Tirta Mahakam Resources 690,933 2,84
11 Tjiwi Kimia 23.578 4,37
12 Indah Kiat 63.188 4,80
13 Astra Otoparts 6.964.227 6,84
14 Goodyear Indonesia 130.802.310 8,12
15 Multistrada Arah Sarana 538.091.000 8,73
16 Century Textile 3.652,50 3,56
17 KMI Wire and Cable 1.083,50 3,03
18 Sucaco 1.455.621 6,16
19 Sat Nusapersada 85.334.915 7,93
20 Akasha Wira International 316,048 2,50
21 Delta Djakarta 696,167 2,84
22 Indofood Sukses Makmur 59.324,2 4,77
23 Multi Bintang Indonesia 1.220.813 6,09
24 Prasidha Aneka Niaga 421,366 2,62
25 Nippon Indosari Corpindo 759,137 2,88
26 Ultrajaya Milk 2.180,50 3,34
27 Gudang Garam 39.088.705 7,59
28 HM Sampoerna 19.330.000 7,29
29 Bentoel International 6.333.957 6,80
30 Indofarma 1.114.901 6,05
31 Kimia Farma 1.794.400 6,25
32 Kalbe Farma 8.274.554 6,92
33 Merck 584,389 2,77
34 Martina Berto 541,674 2,73
35 Mandom Indonesia 1.261.573 6,10
36 Unilever Indonesia 10.482.000 7,02
37 Kedawung Setia Industrial 587,567 2,77
No Nama PerusahaanFirm size
119
Lanjutan Lampiran 3.
Tahun 2012
Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Log (total aset)
1 Holcim Indonesia 12.168.517 7,09
2 Asahimas Flat Glass 3.115.421 6,49
3 Mulia Industrindo 6.558.955 6,82
4 Alakasa Industrindo 147.882 5,17
5 Alumindo 1.881.569 6,27
6 Krakatau Steel 2.561.947 6,41
7 Eterindo Wahanatama 960.957 5,98
8 Berlina 345.350,90 5,54
9 Charoen Pokphand Indo 12.348.627 7,09
10 Tirta Mahakam Resources 679.649 5,83
11 Tjiwi Kimia 2.682,00 3,43
12 Indah Kiat 66.475 4,82
13 Astra Otoparts 8.807.056 6,94
14 Goodyear Indonesia 123.915.331 8,09
15 Multistrada Arah Sarana 624.486 5,80
16 Century Textile 31.156 4,49
17 KMI Wire and Cable 1.161.698 6,07
18 Sucaco 1.486.921 6,17
19 Sat Nusapersada 92.235.615 7,96
20 Akasha Wira International 389.094 5,59
21 Delta Djakarta 745.307 5,87
22 Indofood Sukses Makmur 59.389,40 4,77
23 Multi Bintang Indonesia 1.152.048 6,06
24 Prasidha Aneka Niaga 682.611 5,83
25 Nippon Indosari Corpindo 1.204.944 6,08
26 Ultrajaya Milk 2.420.794 6,38
27 Gudang Garam 41.509.325 7,62
28 HM Sampoerna 26.247 4,42
29 Bentoel International 6.936 3,84
30 Indofarma 1.118.619 6,05
31 Kimia Farma 2.076.348 6,32
32 Kalbe Farma 9.417.957 6,97
33 Merck 569.431 5,76
34 Martina Berto 609.494 5,78
35 Mandom Indonesia 1.261.573 6,10
36 Unilever Indonesia 11.339 4,05
37 Kedawung Setia Industrial 570.564 5,76
No Nama PerusahaanFirm size
120
Lanjutan Lampiran 3.
Tahun 2013
Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Log (total aset)
1 Holcim Indonesia 14.894.990 7,17
2 Asahimas Flat Glass 3.539.393 6,55
3 Mulia Industrindo 7.189.899 6,86
4 Alakasa Industrindo 241.913 5,38
5 Alumindo 2.752.078 6,44
6 Krakatau Steel 2.379.504 6,38
7 Eterindo Wahanatama 1.291.711 6,11
8 Berlina 352.782,20 5,55
9 Charoen Pokphand Indo 15.722.197 7,20
10 Tirta Mahakam Resources 723.177 5,86
11 Tjiwi Kimia 2.605 3,42
12 Indah Kiat 6.777,20 3,83
13 Astra Otoparts 12.484.843 7,10
14 Goodyear Indonesia 111.048.164 8,05
15 Multistrada Arah Sarana 629.066 5,80
16 Century Textile 31.045 4,49
17 KMI Wire and Cable 1.337.022 6,13
18 Sucaco 1.762.032 6,25
19 Sat Nusapersada 78.631.009 7,90
20 Akasha Wira International 441.064 5,64
21 Delta Djakarta 867.041 5,94
22 Indofood Sukses Makmur 77.611,40 4,89
23 Multi Bintang Indonesia 1.782.147 6,25
24 Prasidha Aneka Niaga 681.832 5,83
25 Nippon Indosari Corpindo 1.822.689 6,26
26 Ultrajaya Milk 2.811.621 6,45
27 Gudang Garam 50.770.251 7,71
28 HM Sampoerna 27.405 4,44
29 Bentoel International 9.232 3,97
30 Indofarma 1.294.511 6,11
31 Kimia Farma 2.471.940 6,39
32 Kalbe Farma 11.315.061 7,05
33 Merck 696.946 5,84
34 Martina Berto 611.770 5,79
35 Mandom Indonesia 1.465.952 6,17
36 Unilever Indonesia 12.703 4,10
37 Kedawung Setia Industrial 850.233 5,93
No Nama PerusahaanFirm size
121
Lanjutan Lampiran 3.
Tahun 2014
Total Aset (dalam Jutaan Rupiah) Log (total aset)
1 Holcim Indonesia 17.195.352 7,24
2 Asahimas Flat Glass 3.918.391 6,59
3 Mulia Industrindo 7.215.152 6,86
4 Alakasa Industrindo 244.879 5,39
5 Alumindo 3.212.439 6,51
6 Krakatau Steel 2.598.423 6,41
7 Eterindo Wahanatama 1.331.049 6,12
8 Berlina 351.616,60 5,55
9 Charoen Pokphand Indo 20.862.439 7,32
10 Tirta Mahakam Resources 713.715 5,85
11 Tjiwi Kimia 2.710,90 3,43
12 Indah Kiat 6.519,30 3,81
13 Astra Otoparts 14.380.659 7,16
14 Goodyear Indonesia 125.498.249 8,10
15 Multistrada Arah Sarana 625.204 5,80
16 Century Textile 30.872 4,49
17 KMI Wire and Cable 1.337.351 6,13
18 Sucaco 1.656.007 6,22
19 Sat Nusapersada 65.403.180 7,82
20 Akasha Wira International 504.865 5,70
21 Delta Djakarta 991.947 6,00
22 Indofood Sukses Makmur 85.938,90 4,93
23 Multi Bintang Indonesia 2.231.051 6,35
24 Prasidha Aneka Niaga 620.929 5,79
25 Nippon Indosari Corpindo 2.142.894 6,33
26 Ultrajaya Milk 2.917.084 6,46
27 Gudang Garam 58.220.600 7,77
28 HM Sampoerna 28.831 4,46
29 Bentoel International 10.251 4,01
30 Indofarma 1.248.344 6,10
31 Kimia Farma 2.968.185 6,47
32 Kalbe Farma 12.425.032 7,09
33 Merck 716.599 5,86
34 Martina Berto 619.383 5,79
35 Mandom Indonesia 1.853.235 6,27
36 Unilever Indonesia 14.281 4,15
37 Kedawung Setia Industrial 952.177 5,98
No Nama PerusahaanFirm size
122
Lampiran 4. Auditor Type
Tahun 2010
No Nama Perusahaan KAP BIG FOUR
1 Holcim Indonesia 1
2 Asahimas Flat Glass 1
3 Mulia Industrindo 1
4 Alakasa Industrindo 0
5 Alumindo 0
6 Krakatau Steel 1
7 Eterindo Wahanatama 0
8 Berlina 1
9 Charoen Pokphand Indo 1
10 Tirta Mahakam Resources 0
11 Tjiwi Kimia 0
12 Indah Kiat 0
13 Astra Otoparts 0
14 Goodyear Indonesia 1
15 Multistrada Arah Sarana 1
16 Century Textile 1
17 KMI Wire and Cable 1
18 Sucaco 0
19 Sat Nusapersada 0
20 Akasha Wira International 0
21 Delta Djakarta 1
22 Indofood Sukses Makmur 1
23 Multi Bintang Indonesia 1
24 Prasidha Aneka Niaga 1
25 Nippon Indosari Corpindo 1
26 Ultrajaya Milk 0
27 Gudang Garam 1
28 HM Sampoerna 1
29 Bentoel International 1
30 Indofarma 0
31 Kimia Farma 0
32 Kalbe Farma 1
33 Merck 1
34 Martina Berto 1
35 Mandom Indonesia 1
36 Unilever Indonesia 1
37 Kedawung Setia Industrial 0
123
Lanjutan Lampiran 4.
Tahun 2011
No Nama Perusahaan KAP BIG FOUR
1 Holcim Indonesia 1
2 Asahimas Flat Glass 1
3 Mulia Industrindo 1
4 Alakasa Industrindo 0
5 Alumindo 0
6 Krakatau Steel 1
7 Eterindo Wahanatama 0
8 Berlina 1
9 Charoen Pokphand Indo 1
10 Tirta Mahakam Resources 0
11 Tjiwi Kimia 0
12 Indah Kiat 0
13 Astra Otoparts 0
14 Goodyear Indonesia 1
15 Multistrada Arah Sarana 1
16 Century Textile 1
17 KMI Wire and Cable 1
18 Sucaco 0
19 Sat Nusapersada 0
20 Akasha Wira International 0
21 Delta Djakarta 1
22 Indofood Sukses Makmur 1
23 Multi Bintang Indonesia 1
24 Prasidha Aneka Niaga 1
25 Nippon Indosari Corpindo 1
26 Ultrajaya Milk 0
27 Gudang Garam 1
28 HM Sampoerna 1
29 Bentoel International 1
30 Indofarma 0
31 Kimia Farma 0
32 Kalbe Farma 1
33 Merck 1
34 Martina Berto 1
35 Mandom Indonesia 1
36 Unilever Indonesia 1
37 Kedawung Setia Industrial 0
124
Lanjutan Lampiran 4.
Tahun 2012
No Nama Perusahaan KAP BIG FOUR
1 Holcim Indonesia 1
2 Asahimas Flat Glass 1
3 Mulia Industrindo 1
4 Alakasa Industrindo 0
5 Alumindo 0
6 Krakatau Steel 1
7 Eterindo Wahanatama 0
8 Berlina 1
9 Charoen Pokphand Indo 1
10 Tirta Mahakam Resources 0
11 Tjiwi Kimia 0
12 Indah Kiat 0
13 Astra Otoparts 0
14 Goodyear Indonesia 1
15 Multistrada Arah Sarana 1
16 Century Textile 1
17 KMI Wire and Cable 1
18 Sucaco 0
19 Sat Nusapersada 0
20 Akasha Wira International 0
21 Delta Djakarta 1
22 Indofood Sukses Makmur 1
23 Multi Bintang Indonesia 1
24 Prasidha Aneka Niaga 1
25 Nippon Indosari Corpindo 1
26 Ultrajaya Milk 0
27 Gudang Garam 1
28 HM Sampoerna 1
29 Bentoel International 1
30 Indofarma 0
31 Kimia Farma 0
32 Kalbe Farma 1
33 Merck 1
34 Martina Berto 1
35 Mandom Indonesia 1
36 Unilever Indonesia 1
37 Kedawung Setia Industrial 0
125
Lanjutan Lampiran 4.
Tahun 2013
No Nama Perusahaan KAP BIG FOUR
1 Holcim Indonesia 1
2 Asahimas Flat Glass 1
3 Mulia Industrindo `1
4 Alakasa Industrindo 0
5 Alumindo 0
6 Krakatau Steel 1
7 Eterindo Wahanatama 0
8 Berlina 1
9 Charoen Pokphand Indo 1
10 Tirta Mahakam Resources 0
11 Tjiwi Kimia 0
12 Indah Kiat 0
13 Astra Otoparts 0
14 Goodyear Indonesia 1
15 Multistrada Arah Sarana 1
16 Century Textile 1
17 KMI Wire and Cable 1
18 Sucaco 0
19 Sat Nusapersada 0
20 Akasha Wira International 0
21 Delta Djakarta 1
22 Indofood Sukses Makmur 1
23 Multi Bintang Indonesia 1
24 Prasidha Aneka Niaga 1
25 Nippon Indosari Corpindo 1
26 Ultrajaya Milk 0
27 Gudang Garam 1
28 HM Sampoerna 1
29 Bentoel International 1
30 Indofarma 0
31 Kimia Farma 0
32 Kalbe Farma 1
33 Merck 1
34 Martina Berto 1
35 Mandom Indonesia 1
36 Unilever Indonesia 1
37 Kedawung Setia Industrial 0
126
Lanjutan Lampiran 4.
Tahun 2014
No Nama Perusahaan KAP BIG FOUR
1 Holcim Indonesia 1
2 Asahimas Flat Glass 1
3 Mulia Industrindo 1
4 Alakasa Industrindo 0
5 Alumindo 0
6 Krakatau Steel 1
7 Eterindo Wahanatama 0
8 Berlina 1
9 Charoen Pokphand Indo 1
10 Tirta Mahakam Resources 0
11 Tjiwi Kimia 0
12 Indah Kiat 0
13 Astra Otoparts 0
14 Goodyear Indonesia 1
15 Multistrada Arah Sarana 1
16 Century Textile 1
17 KMI Wire and Cable 1
18 Sucaco 0
19 Sat Nusapersada 0
20 Akasha Wira International 0
21 Delta Djakarta 1
22 Indofood Sukses Makmur 1
23 Multi Bintang Indonesia 1
24 Prasidha Aneka Niaga 1
25 Nippon Indosari Corpindo 1
26 Ultrajaya Milk 0
27 Gudang Garam 1
28 HM Sampoerna 1
29 Bentoel International 1
30 Indofarma 0
31 Kimia Farma 0
32 Kalbe Farma 1
33 Merck 1
34 Martina Berto 1
35 Mandom Indonesia 1
36 Unilever Indonesia 1
37 Kedawung Setia Industrial 0
127
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ICD Index 185 7 38 23,50 6,590
Profitabilitas 185 -22,232 66,909 9,50366 12,304091
Firm Size 185 2,202 8,731 5,57628 1,614283
Auditor Type 185 0 1 ,62 ,486
Valid N (listwise) 185
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 185
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 6,33934822
Most Extreme Differences
Absolute ,068
Positive ,063
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,923
Asymp. Sig. (2-tailed) ,362
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
128
Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 18,127 1,757 10,316 ,000
Profitabilitas ,079 ,040 ,147 1,947 ,053 ,894 1,118
Firm Size ,959 ,293 ,235 3,267 ,001 ,989 1,011
Auditor Type -1,168 1,029 -,086 -1,135 ,258 ,886 1,129
a. Dependent Variable: ICD Index
Heteroskedatisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,515 ,635 2,384 ,021
LnX1 -,014 ,100 -,020 -,137 ,892
LnX2 -,073 ,349 -,030 -,209 ,835
a. Dependent Variable: Lnei2
Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,267a ,071 ,056 6,326 1,803
a. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
b. Dependent Variable: ICD Index
129
Lampiran 6. Hasil Pengujian Hipotesis
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,273a ,075 ,059 6,392
a. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
b. Dependent Variable: ICD Index
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 595,779 3 198,593 4,861 ,003b
Residual 7394,470 181 40,853
Total 7990,249 184
a. Dependent Variable: ICD Index
b. Predictors: (Constant), Auditor Type, Firm Size, Profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 18,127 1,757 10,316 ,000
Profitabilitas ,079 ,040 ,147 1,947 ,053
Firm Size ,959 ,293 ,235 3,267 ,001
Auditor Type -1,168 1,029 -,086 -1,135 ,258
a. Dependent Variable: ICD Index
130