analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan berbasis
TRANSCRIPT
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH
PERIODE 2010-2014
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
AIDA SANIA ASRI 12010112140088
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2016
ii
iii
iv
Motto
إن مع العسر یسرا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(Al-Insyirah: 6)
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah: 153)
v
vi
ABSTRACT
Islamic banking is a financial institution that serves as an intermediary between the parties that have surplus funds and those who need funds. As intermediary institution, Islamic bank perform its role by channeling funds for financing. There are several products of financing that provided by Islamic bank, one of them is profit and loss sharing based of financing. The attempt of Islamic bank in channeling its funds for financing was not apart from the risks, therefore good management and control are needed. Islamic bank should observe the factors that may affect on financing. The purpose of this study was to analyze the factors that influence profit and loss sharing based of financing of Islamic bank.
The population in this study was Islamic commercial banks in Indonesia, which consists of 12 banks. The samples used are selected using purposive sampling technique and there are 5 banks that meet the criteria. The data used in this study are secondary data that obtained from quarterly financial reports of Islamic bank during the period of 2010-2014, and the number of observation points is 100. The method of data analysis used in this study is multiple linear regression analysis with significant level of 5%.
The results showed that simultaneously, the five independent variables include equivalent rate, FDR, CAR, NPF, and SWBI are significantly influence to profit and loss sharing based of financing. Partially, SWBI has positive significant effect on profit and loss sharing based of financing and CAR influence significantly negative to profit and loss sharing based of financing, while equivalent rate, FDR and NPF didn’t influence to profit and loss sharing based of financing. Result of regression estimation show that the predictive ability of the model was 70.2%, while the remaining 29.8% was influenced by other factors outside the model.
Keyword: Financing based on profit and loss sharing, Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adquacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)
vii
ABSTRAK
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediator antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Sebagai lembaga intermediasi, bank syariah menjalankan perannya dengan menyalurkan dana berupa pembiayaan. Terdapat beberapa produk pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah, salah satunya adalah pembiayaan berbasis bagi hasil. Usaha bank syariah dalam menyalurkan dananya untuk pembiayaan tidak terlepas dari berbagai risiko, oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan dan pengawasan yang baik. Bank syariah harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembiayaan yang akan disalurkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan berbasis bagi hasil bank syariah.
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia, yang terdiri dari 12 bank. Sampel yang digunakan diperoleh menggunakan purposive sampling dan terdapat 5 bank yang memenuhi kriteria. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari laporan keuangan triwulan periode 2010-2014, dan jumlah titik observasinya sebanyak 100. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, kelima variabel independen yaitu tingkat bagi hasil, FDR, CAR, NPF, dan SWBI berpengaruh secara signigikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. Secara parsial, SWBI memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil dan CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil, sedangkan tingkat bagi hasil, FDR dan NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. Hasil estimasi regresi menunjukkan kemampuan prediksi model sebesar 70,2%, sedangkan sisanya sebesar 29,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
Kata kunci: Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adquacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014” guna
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program S1 Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Diponegoro yang telah memberikan bekal ilmu
pengatahuan yang berguna.
2. Bapak Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E., selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
sekaligus selaku dosen wali yang telah memberikan arahan dan nasihat
selama menempuh studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
3. Bapak Muhamad Syaichu, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
ix
arahan, saran, dan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu yang
bermanfaat serta membantu kelancaran studi.
5. Kedua orang tua tercinta, Bapak H. Slamet Riyadi dan Ibu Siti
Samroh, serta saudara-saudara tersayang, Muhamy Akbar, Afka
Elman, Nurlia Erfani, dan juga keluarga besar yang tidak pernah lelah
mendoakan dan memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat penulis. Rizki Maulida, Ikhtiara Nurani, Mia Maraya,
Paramitha Azizah, Retno Yudhiarti, Yeyen Kumalasari, Reinisa
Ramadhani, Ilmia Rahma yang telah memberikan dukungan dan
motivasi.
7. Teman-teman satu bimbingan. Samantha, Rheza, Rikha, dan Sheila
yang telah membantu dan berjuang bersama dalam menyelesaikan
skripsi.
8. Teman-teman Manajemen 2012 yang sama-sama berjuang untuk masa
depan. Terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.
9. Teman-teman KKN Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri,
Kabupaten Jepara. Eka, Fevi, Agatha, Yoseph, Fuad, dan Bagus.
Terima kasih atas pengalamannya selama KKN, juga atas motivasi dan
dorongan dalam mengerjakan skripsi.
x
10. Serta semua pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
yang telah membantu penyelesaian skripsi ini secara langsung maupun
tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Semarang, Juni 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN .................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................. v
ABSTACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 16
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 17
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................... 17
1.3.2 Kegunaan Penelitian ................................................................ 18
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................ 18
BAB II TELAAH PUSTAKA .......................................................................... 20
2.1 Landasan Teori .................................................................................. 20
2.1.1 Teori Asset/Liability Management .......................................... 20
2.1.2 Anticipated Income Theory ..................................................... 20
xii
2.1.3 Teori Struktur Modal ............................................................... 21
2.1.4 Bank ........................................................................................ 21
2.1.5 Teori Intermediasi Keuangan .................................................. 24
2.1.6 Perbankan Syariah ................................................................... 26
2.1.6.1 Pengertian Perbankan Syariah .................................... 26
2.1.6.2 Shariah Enterprise Theory ......................................... 27
2.1.6.3 Perbedaan Sistem Bank Syariah dengan Bank
Konvensional .............................................................. 28
2.1.6.4 Peranan dan Fungsi Perbankan Syariah ...................... 32
2.1.6.5 Prinsip Dasar Perbankan Syariah ................................ 34
2.1.6.6 Produk Operasional Bank Syariah .............................. 35
2.1.7 Pembiayaan Bank Syariah ....................................................... 40
2.1.7.1 Tujuan dan Fungsi Pembiayaan .................................. 41
2.1.7.2 Jenis-Jenis Pembiayaan .............................................. 43
2.1.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis
Bagi Hasil pada Perbankan Syariah ........................................ 47
2.1.8.1 Tingkat Bagi Hasil ...................................................... 48
2.1.8.2 Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................. 49
2.1.8.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................. 50
2.1.8.4 Non Performing Financing (NPF) .............................. 52
2.1.8.5 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) ................ 55
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 57
2.3 Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat dan Hipotesis ........................................................................................... 63
2.3.1 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan ............... 63
2.3.2 Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 64
2.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 65
xiii
2.3.4 Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 66
2.3.5 Pengaruh Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) terhadap Pembiayaan .............................................................. 67
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 68
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………. . 71
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................... 71
3.1.1 Variabel Penelitian................................. ................................. 71
3.1.2 Definisi Operasional Variabel................................. ................ 72
3.1.2.1 Pembiayaan……………....... ...................................... 72
3.1.2.2 Tingkat Bagi Hasil……………................ .................. 72
3.1.2.3 Financing to Deposit Ratio (FDR).................. ........... 73
3.1.2.3 Capital Adequacy Ratio (CAR).................. ................ 73
3.1.2.3 Non Performing Financing (NPF).................. ............ 73
3.1.2.3 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)............. ... 74
3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 75
3.2.1 Populasi................................. .................................................. 75
3.2.2 Sampel................................. .................................................... 76
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 77
3.3.1 Jenis Data ................................................................................ 77
3.3.1 Sumber Data ............................................................................ 77
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 77
3.5 Metode Analisis ................................................................................ 78
3.5.1 Uji Asumsi Klasik................................. .................................. 78
3.5.1.1 Uji Normalitas................................. ........................... 78
3.5.1.1 Uji Autokorelasi................................. ......................... 80
3.5.1.1 Uji Heteroskedastisitas................................. .............. 81
3.5.1.1 Uji Multikolonieritas................................. ................. 82
3.5.2 Analisis Regresi Berganda.................................................... .. 83
3.5.3 Uji Hipotesis…………………….. .......................................... 84
3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)................................ .. 84
xiv
3.5.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).............. ... 84
3.5.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) .. 85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……………... .......... 86
4.1 Deskriptif Obyek Penelitian .............................................................. 86
4.2 Analisis Data ..................................................................................... 87
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian................................ ... 87
4.2.2 Uji Asumsi Klasik................................ ................................... 91
4.2.2.1 Uji Normalitas.................. .......................................... 92
4.2.2.2 Uji Autokorelasi.................. ....................................... 94
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas.................. ............................. 95
4.2.2.4 Uji Multikolonieritas.................. ................................ 97
4.2.3 Analisis Regresi Berganda................................ ...................... 98
4.2.4 Pengujian Hipotesis ................................................................. 100
4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)................................ .. 100
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)....... .......... 101
4.2.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
..................................................................................... 102
4.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis ....................................................... 103
4.3 Pembahasan ....................................................................................... 104
4.3.1 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan............... 104
4.3.2 Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 106
4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 107
4.3.4 Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan ............................................................................. 108
4.3.5 Pengaruh Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) terhadap Pembiayaan .............................................................. 110
BAB V PENUTUP…………………………………………. ............................ 112
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 112
xv
5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 113
5.3 Saran .................................................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 115
LAMPIRAN ....................................................................................................... 120
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Periode 2410-2015 .......... 3
Tabel 1.2 TBH, FDR, CAR, NPF, SWBI, dan Pembiayaan Tahun 2009-2014 . 11
Tabel 1.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................................ 14
Tabel 2.1 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga ........................................................ 29
Tabel 2.2 Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional......................... 31
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 60
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 74
Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 88
Tabel 4.2 Uji Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov ........................................ 94
Tabel 4.3 Run Test............................................................................................... 95
Tabel 4.4 Uji Glejser ........................................................................................... 97
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 98
Tabel 4.6 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................................... 99
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 100
Tabel 4.8 Hasil Uji F ........................................................................................... 101
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 102
Tabel 4.10 Jumlah Pembiayaan dan Tingkat Bagi Hasil Bank Umum Syariah .. 105
Tabel 4.11 Jumlah Pembiayaan dan FDR Bank Umum Syariah ........................ 107
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 70
Gambar 4.1 Histogram ..................................................................................... 92
Gambar 4.2 Probability Plot ............................................................................ 93
Gambar 4.3 Scatterplot ................................................................................... 96
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Data Penelitian ............................................................................. 120
Lampiran B Hasil Analisis Regresi .................................................................. 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi merupakan suatu fenomena yang ditimbulkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan semakin sempitnya jarak dan
waktu. Globalisasi memungkin negara-negara di dunia untuk bertukar pandangan,
pemikiran, aspek budaya, dan aspek kenegaraan lainnya. Salah satu aspek dalam
suatu negara yang dipengaruhi oleh globalisasi adalah aspek perekonomian di
mana perekonomian suatu negara merupakan aspek penting yang dapat dijadikan
ukuran kemakmuran masyarakat suatu negara.
Perekonomian tidak dapat terlepas dari lembaga keuangan yang senantiasa
berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Lembaga keuangan
adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan
(financial assets) atau tagihan (claims) dibandingkan dengan aset non keuangan
(non financial assets) (Siamat, 2005: 4). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dilihat bahwa salah satu kegiatan lembaga keuangan adalah mengelola aset, yang
dilakukan dengan menjadi perantara untuk pihak-pihak yang kelebihan dana dan
yang memerlukan dana. Secara umum, lembaga keuangan dibagi menjadi dua
yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Kedua
lembaga keuangan ini memiliki fungsi yang berbeda yang terlihat dari
kegiatannya. Lembaga keuangan bank melakukan kegiatannya dengan
2
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman serta memberikan jasa keuangan lainnya.
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang menjalankan
kegiatan paling lengkap dibandingkan dengan lembaga keuangan bukan bank,
seperti menghimpun dan menyalurkan dana secara langsung serta melekukan
kegiatan jasa lainnya. Lembaga keuangan bukan bank hanya melakukan salah satu
kegiatan lembaga keuangan dan tidak dapat menghimpun dana secara langsung.
Contoh lembaga keuangan bukan bank adalah perusahaan asuransi yang
menghimpun dana melalui premi, pegadaian menyalurkan dana jika peminjam
memiliki barang yang bernilai jual untuk dijadikan jaminan, dan leasing.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dirumuskan fungsi bank
yaitu sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada
masyarakat.
Bank jika dilihat berdasarkan kegiatan operasionalnya dapat dibedakan
menjadi dua yakni bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional,
sedangkan bank syariah atau bank Islam (Muhammad, 2005: 13) adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
3
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank
Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Eksistensi perbankan syariah semakin popular tidak hanya di negara-negara
Islam tetapi juga di negara-negara bukan Islam seperti di negara Barat. Perbankan
syariah di Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1992 dengan didirikannya
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia menunjukkan peningkatan dan
fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari Tabel Perkembangan Perbankan Syariah di
Indonesia periode 2009-2015 berikut ini.
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia periode 2009-2015
Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*) Bank Umum Sayriah - Jumlah Bank 6 11 11 11 11 12 12 - Jumlah Kantor 711 1.215 1.401 1.745 1.998 2.151 2.121 Unit Usaha Syariah - Jumlah Bank Umum
Konvensional yang memiliki UUS
25 23 24 24 23 22 22
- Jumlah Kantor 287 262 226 517 590 320 327 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
- Jumlah Bank 138 150 155 158 163 163 161 - Jumlah Kantor 225 286 364 401 402 439 433
Total Kantor 1.223 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 2.881 *) Juni 2015 Sumber: depkop.go.id
4
Berdasarkan Tabel 1.1, jumlah bank umum syariah mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, jumlah bank umum syariah di Indonesia
adalah 6 bank dan mengalami penambahan pada tahun 2010 yakni sebanyak 5
bank umum syariah, sehingga jumlah bank umum syariah di Indonesia menjadi
11. Pada tahun 2011 hingga tahun 2013, jumlah bank umum syariah tidak
bertambah maupun tidak berkurang, kemudian pada tahun 2014 bertambah
sebanyak 1 bank menjadi 12 bank dan hingga bulan Juni 2015 belum terjadi
penambahan. Perkembangan jumlah kantor bank umum syariah juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bank
syariah di Indonesia jika dilihat dari jumlah kantornya mengalami peningkatan.
Jika dilihat dari jumlah bank umum konvensional yang memiliki unit usaha
syariah dan jumlah kantornya, perkembangan dari tahun 2009 sampai Juni 2015
mengalami fluktuasi yang pada Juni 2015 mengalami penurunan. Jika melihat
pada jumlah BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), perkembangannya
mengalami peningkatan dari tahun 2009-2014 namun mengalami penurunan pada
Juni 2015. Secara keseluruhan, perkembangan perbankan syariah di Indonesia
mengalami peningkatan hingga tahun 2014 dan mengalami penurunan yang kecil
pada tahun 2015.
Kegiatan usaha bank syariah dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. Oleh
karena itu, terdapat perbedaan prinsip antara bank syariah dan bank konvensional,
misalnya dalam menjalankan salah satu kegiatan usahanya sebagai perantara
keuangan yaitu menyalurkan dana berupa pinjaman kepada masyarakat, bank
konvensional memberlakukan sistem imbal hasil yang biasa disebut bunga. Bunga
5
adalah bentuk imbal hasil yang akan diperoleh bank sebagai bentuk balasan atas
jasa pinjaman yang telah diberikan oleh bank kepada nasabahnya, yang
besarannya ditentukan oleh kebijakan bank yang bersangkutan. Perbankan syariah
yang dalam kegiatannya berlandaskan pada ajaran agama Islam meninggalkan
sistem bunga yang ada pada perbankan konvensional, karena bunga bank
dianggap sebagai riba dan riba merupakan perbuatan yang dilarang dalam ajaran
Islam dan sebagai gantinya, perbankan syariah memberlakukan sistem bagi hasil
di mana besarannya ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, yakni
debitur (bank) dan kreditur (nasabah yang akan meminjam dana).
Dalam melakukan kegiatan usahanya, bank syariah memiliki beberapa
produk yang ditawarkan untuk nasabahnya. Pengembangan produk bank syariah
dikelompokkan menjadi tiga yakni Produk Penghimpunan Dana, Produk
Penyaluran Dana, dan Produk Jasa. Produk penghimpunan dana bank syariah
dibagi menjadi dua prinsip yakni Prinsip Wadi’ah dan Prinsip Mudharabah.
Prinsip wadi’ah yaitu praktek perbankan di mana nasabah bertindak sebagai yang
meminjamkan dana dan bank sebagai peminjam.
Prinsip mudharabah adalah praktek dalam perbankan syariah di mana
penyimpan dana bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana) dan bank bertidak
sebagai mudharib (pengelola dana). Terdapat tiga produk bank syariah
berdasarkan prinsip mudharabah yakni mudharabah mutlaqah, mudharabah
muqayamah on balance sheet, dan mudharabah muqayamah off balance sheet.
Mudharabah mutlaqah merupakan produk penghimpunan dana bank syariah
berupa tabungan dan deposito. Mudharabah muqayamah on balance sheet
6
merupakan simpanan khusus dan pemilik dana dapat memberikan beberapa syarat
yang harus dipatuhi oleh bank, sedangkan mudharabah muqayamah off balance
sheet yaitu bentuk produk penyaluran dana prinsip mudharabah di mana bank
hanya bertindak sebagai perantara antara pemilik dana dan pelaksana usaha.
Produk penyaluran dana bank syariah dibagi menjadi tiga prinsip yakni
prinsip jual beli (Tijaroh), prinsip sewa (Ijarah), dan prinsip bagi hasil.
Penyaluran dana bank syariah ini selanjutnya disebut dengan pembiayaan. Produk
perbankan syariah berdasarkan prinsip jual beli antara lain pembiayaan
murabahah, salam (jual beli barang belum ada), dan Istishna’. Produk perbankan
syariah berdasarkan prinsip sewa dikenal dengan ijarah muntahhiyah bittamlik
(praktek sewa di mana barang nantinya akan berpindah kepemilikan). Produk
perbankan syariah berdasarkan prinsip bagi hasil terbagi menjadi tiga yakni
musyarakah, mudharabah, dan mudharabah muqayadah. Musyarakah adalah
kerja sama antara pelaku usaha dengan bank di mana keuntungan usaha nantinya
akan dibagi sesuai dengan tingkat yang telah disepakati bersama.
Mudharabah adalah pemberian modal oleh bank kepada nasabah yang
memiliki keahlian di mana keuntungan yang nanti akan didapatkan oleh peminjam
dana akan dibagi untuk kedua belah pihak, bank dan nasabah. Nasabah peminjam
dana nantinya harus mengembalikan dana yang telah dipinjamnya kepada bank
berupa modal pokok beserta bagi hasil yang telah disepakati bersama. Dalam
praktek mudharabah, apabila nasabah peminjam dana mengalami kerugian dalam
usahanya, maka kerugian tersebut akan ditanggung oleh kedua belah pihak atau
dengan kata lain, bank ikut menanggung kerugian yang dialami oleh peminjam
7
tersebut. Produk penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil, mudharabah, menjadi
topik utama dan menjadi variabel dependen dalam penelitian ini.
Salah satu kegiatan perbankan syariah adalah melakukan penyaluran dana.
Penyaluran dana dalam bank konvensional disebut dengan kredit, sedangkan
penyaluran dana di bank syariah disebut dengan pembiayaan. Pembiayaan atau
financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga (Muhammad, 2005: 17). Pembiayaan selalu dikaitkan dengan
bisnis atau usaha, karena dalam bisnis, terutama bisnis yang baru memulai,
dibutuhkan dana yang cukup untuk menjalankan kegiatan usahanya. Usaha-usaha
yang perlu dibiayai oleh bank tidak hanya usaha/bisnis yang besar namun
usaha/bisnis mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga membutuhkan
pembiayaan untuk kelangsungan usahanya.
Sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya menyalurkan dana, bank
menjadi lembaga keuangan yang banyak dibutuhkan dan diandalkan oleh
masyarakat atau bisnis. Kegiatan bank syariah dalam menyalurkan dana kepada
masyarakat atau dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat, seperti
halnya bank konvensional, memiliki risiko dalam pemberian kreditnya, bank
syariah juga tidak terlepas dari permasalahan dalam kegiatannya melakukan
pembiayaan. Oleh karena itu, praktek pembiayaan bank syariah perlu dikelola dan
diawasi dengan baik supaya kegiatan penyaluran dana (pembiayaan) yang
dilakukan oleh bank tidak merugikan bank sendiri dan dapat menguntungkan bagi
nasabah.
8
Bank syariah harus memperhatikan aspek-aspek yang perlu ditinjau dalam
menyalurkan dananya kepada masyarakat agar pembiayaan yang disalurkan bank
dapat memberikan imbal hasil yang menguntungkan baik bagi bank sendiri
maupun bagi peminjam. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, faktor
yang dapat mempengaruhi perbankan syariah dalam memberikan pembiayaan
antara lain Financing to Deposit Ratio (FDR) seperti yang pernah diteliti oleh
Prasasti (2014); Non Performing Financing (NPF) yang diteliti oleh Purwidianti
(2014), Prasasti (2014), Nurapriyani (2009), dan Wardiantika (2013); tingkat bagi
hasil yang diteliti oleh Prasasti (2014); spread bagi hasil yang diteliti oleh Prasasti
(2014); Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diteliti oleh Pratami (2011), Palupi
(2015), Aprianti (2011), Wardiantika (2013), Purwidianti (2014), Nurapriyani
(2009), Lestari (2013), Nurbaya (2013).
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pembiayaan adalah Capital
Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Nurbaya (2013); Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI) yang diteliti oleh Aprianti (2011) dan Nurapriyani (2009);
Return on Asset (ROA) yang diteliti oleh Lestari (2013) dan Nurbaya (2013);
Suku Bunga Kredit Bank Konvesional yang diteliti oleh Nurapriyani (2009); Suku
Bunga SBI yang diteliti oleh Aprianti (2011); equivalent rate pembiayaan yang
diteliti oleh Aprianti (2011); dan equivalent rate Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
diteliti oleh Aprianti (2011).
Pada penelitian ini hanya akan membahas mengenai pengaruh tingkat bagi
hasil, FDR, CAR, NPF, dan SWBI terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil pada
Perbankan Syariah di Indonesia. Berikut disajikan data mengenai Tingkat Bagi
9
Hasil, Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), dan
Pembiayaan Bank Syariah Tahun 2009-2014.
Eksistensi perbankan syariah saat ini semakin popular, di mana salah satu
kegiatan pokoknya adalah penyaluran dana melalui pembiayaan. Pembiayaan
tidak terlepas dari usaha atau bisnis. Perkembangan bisnis di Indonesia juga
semakin tinggi dengan semakin banyaknya bisnis-bisnis baru yang tumbuh.
Kegiatan yang dilakukan oleh usaha-usaha haruslah didukung dengan adanya
pendanaan yang baik agar kegiatannya lancar dan dapat bersaing serta bertahan
hidup di tengah banyaknya bisnis saat ini. Hal ini menjadi alasan untuk mengkaji
mengenai variabel pembiayaan.
Variabel tingkat bagi hasil menjadi variabel dalam penelitian ini karena
penyaluran dana tidak terlepas dari adanya imbal hasil yang dalam perbankan
syariah berupa bagi hasil. Variabel ini juga masih belum banyak diteliti dan ada
ketidakkonsistenan hasil dari penelitian terdahulu. Financing to Deposit Ratio
(FDR) adalah salah satu rasio untuk mengukur likuiditas. Rasio ini juga masih
jarang diteliti untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap pembiayaan.
Modal merupakan aspek penting dalam suatu usaha tidak terkecuali pada
perbankan. Modal yang cukup dapat membantu bank dalam menutup kerugian
dan menjadi cadangan bagi bank ketika terjadi risiko dalam pembiayaan. CAR
sudah banyak diteliti khususnya pada penyaluran dana bank konvensional, akan
tetapi penggunaan CAR pada penelitian ini karena adanya ketidakkonsistenan
hasil penelitian terdahulu.
10
Pembiayaan tidak terlepas dari adanya risiko, oleh karena itu bank perlu
berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya. Risiko pembiayaan ditunjukkan
dengan adanya pembiayaan bermasalah yang dapat berupa pembayaran angsuran
pokok dan bagi hasil yang tidak lancar (kurang lancar, diragukan, dalam perhatian
khusus) dan bahkan macet. Risiko pembiayaan dalam perbankan syariah dapat
dilihat dari rasio NPF yang menunjukkan perbandingan antara pembiayaan
bermasalah dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan. Hal ini menjadi alasan
dalam pemilihan NPF sebagai variabel independen dalam penelitian ini.
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia merupakan instrumen keuangan jangka
pendek yang dikeluarkan oleh Bank Indoensia sebagai salah satu wadah bagi bank
yang memiliki kelebihan likuiditas. Variabel SWBI dipilih dalam penelitian ini
karena masih jarang diteliti pengaruhnya terhadap pembiayaan dan hasil
penelitian terdahulu juga menunjukkan adanya ketidakkonsistenan hasil.
Berikut disajikan data mengenai tingkat bagi hasil, Financing to Deposit
Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), dan Pembiayaan Tahun 2009-2014.
11
Tabel 1.2 Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
(SWBI), dan Pembiayaan Tahun 2009-2014
Tahun Bagi Hasil - Akad Mudharabah (%)
FDR (%)
CAR (%)
NPF (%)
SWBI (Miliar Rupiah)
Pembiayaan (Miliar Rupiah)
2009 19,11 89,70 10,77 4,01 3.076 46.886
2010 17,39 89,67 16,25 3,02 5.408 68.181
2011 16,05 88,94 16,63 2,52 9.244 102.655
2012 14,40 100,00 14,13 2,22 4.993 147.505
2013 14,90 100,32 14,42 2,62 6.699 184.122
2014 20,69 91,50 15,74 4,33 8.130 199.330
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (ojk.go.id)
Data yang tersaji pada Tabel 1.2 menunjukkan adanya fluktuasi pada
Tingkat Bagi Hasil, FDR, CAR, NPF, dan SWBI. Akan tetapi tidak dengan
Pembiayaan yang justru setiap tahun semakin meningkat. Tingkat bagi hasil
mengalami fluktuasi dari tahun 2009-2013 dan mengalami kenaikan yang
signifikan pada tahun 2014 sebesar 5,79% dari 14,90 (tahun 2013) menjadi
20,69%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pendapatan bagi hasil dari
akad mudharabah pada bank umum syariah dan unit usaha syariah pada tahun
2014. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kondisi bank umum syariah yang
semakin baik dan semakin banyak yang meminta pembiayaan pada bank umum
syariah.
FDR bank umum syariah juga mengalami fluktuasi dan mengalami
penurunan persentase pada tahun 2014 dari 100,32% menjadi 91,50%. Rasio FDR
yang ditentukan oleh Bank Indonesia minimal 75% dan tidak boleh melebihi
12
110%. Hal ini berarti rasio FDR pada tahun 2014 sudah memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Rasio CAR, NPF, dan SWBI juga mengalami fluktuasi. Semakin tinggi
rasio CAR maka semakin tinggi pula dana yang dimiliki bank yang akan
digunakan untuk mengembangkan usaha dan sebagai cadangan untuk menghadapi
kerugian masa depan yang mungkin terjadi akibat penyaluran kredit atau
pembiayaan. Rasio CAR yang ditunjukkan pada data di atas menunjukkan bahwa
dana yang dimiliki bank untuk pengembangan usaha dan cadangan semakin
tinggi. NPF mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,71% dari 2,62%
(tahun 2013) menjadi 4,33%. SWBI mengalami fluktuasi dan terjadi kenaikan
SWBI pada tahun 2014. Kenaikan ini menandakan bahwa bank meningkatkan
penyaluran dananya pada SWBI. Peningkatan penyaluran SWBI ini dapat
disebabkan oleh bonus SWBI yang tinggi.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bank
syariah telah banyak dilakukan. Akan tetapi terdapat ketidakkonsistenan hasil dari
penelitan-penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Prasasti (2014) dan
Kurniawanti (2014) menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil memiliki pengaruh
positif terhadap pembiayaan bagi hasil, sedangkan penelitian Palupi (2015) dan
Asrori (2013) menunjukkan tidak adanya pengaruh tingkat bagi hasil terhadap
volume pembiayaan berbasis bagi hasil.
Penelitian Prasasti (2014) mengenai pengaruh Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap pembiayaan bagi hasil menunjukkan hasil bahwa FDR memiliki
pengaruh positif terhadap pembiayaan, sedangkan penelitian Lestari (2013) dan
13
Nurbaya (2013) menunjukkan hasil yang berbeda yakni tidak adanya pengaruh
FDR terhadap pembiayaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nurbaya (2013)
mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pembiayaan
menunjukkan hasil bahwa CAR memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pratami (2011), Purwidianti (2014),
Wardiantika (2013), dan Lestari (2013) menunjukkan tidak adanya pengaruh CAR
terhadap pembiayaan.
Penelitian lain mengenai pengaruh Non Performing Financing (NPF)
terhadap pembiayaan yang dilakukan oleh Purwidianti (2014) menunjukkan
adanya pengaruh positif, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Prasasti
(2014), Nurapriyani (2009), dan Wardiantika (2013) menunjukkan adanya
pengaruh negatif variabel NPF terhadap pembiayaan. Penelitian yang dilakukan
oleh Pratami (2011), Aprianti (2011), Palupi (2015), dan Lestari (2013) mengenai
pengaruh NPF terhadap pembiayaan menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh.
Hasil penelitian Aprianti (2011) mengenai pengaruh Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI) terhadap pembiayaan menunjukkan adanya pengaruh positif,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurapriyani (2009) dan Wardiantika
(2013) masing-masing menunjukkan adanya pengaruh negatif dan tidak adanya
pengaruh.
Berikut ini disajikan ringkasan variabel penelitian terdahulu yang menjadi
variabel penelitian ini.
14
Tabel 1.3 Research Gap
No Variabel Peneliti Hasil
1. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan
Prasasti (2014) Berpengaruh positif signifikan
Kurniawanti (2014) Berpengaruh positif signifikan
Palupi (2015) Tidak berpengaruh signifikan
Asrori (2013) Tidak berpengaruh signifikan
2. Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan
Prasasti (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Giannini (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Lestari (2013) Berpengaruh positif tidak signifikan
Nurbaya (2013) Tidak berpengaruh signifikan
Pengaruh LDR terhadap Kredit
Yuwono (2012) Berpengaruh positif signifikan
Galih (2011) Berpengaruh positif signifikan
Daelawati (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Barus (2013) Berpengaruh negatif signifikan
3. Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan
Nurbaya (2013) Berpengaruh positif signifikan
Pratami (2011) Berpengaruh negatif tidak signifikan
Lestari (2013) Berpengaruh negatif tidak signifikan
Wardiantika (2013) Tidak berpengaruh signifikan
Purwidianti (2014) Tidak berpengaruh signifikan
Pengaruh CAR terhadap Kredit
Oktaviani (2012) Berpengaruh positif signifikan
Triasdini (2010) Berpengaruh positif signifikan
Nurlestari (2015) Berpengaruh negatif signifikan
Dewiyani (2014) Berpengaruh negatif signifikan
15
Tabel 1.3 (lanjutan)
4. Pengaruh NPF terhadap Pembiayaan
Purwidianti (2014) Berpengaruh positif signifikan
Lestari (2013) Berpengaruh positif tidak signifikan
Prasasti (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Nurapriyani (2009) Berpengaruh negatif signifikan
Wardiantika (2013) Berpengaruh negatif signifikan
Pratami (2011) Berpengaruh negatif tidak signifikan
Aprianti (2011) Tidak berpengaruh signifikan
Palupi (2015) Tidak berpengaruh signifikan
Pengaruh NPL terhadap Kredit
Nurlestari (2015) Berpengaruh positif signifikan
Primasari (2015) Berpengaruh positif signifikan
Dewiyani (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Huda (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Mardhian (2013) Berpengaruh negatif signifikan
Anindita (2011) Berpengaruh negatif signifikan
Triasdini (2010) Berpengaruh negatif signifikan
5. Pengaruh SWBI terhadap Pembiayaan
Aprianti (2011) Berpengaruh positif signifikan
Nurapriyani (2009) Berpengaruh negatif signifikan
Wardiantika (2013) Tidak berpengaruh signifikan
Pengaruh SBI terhadap Kredit
Oktaviani (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Ramadhan (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Sumber: penelitian terdahulu
Terdapat banyak penelitian terdahulu yang telah mengkaji mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi pembiayaan bank syariah. Akan tetapi Tabel 1.3
menunjukkan adanya ketidakkonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya. Oleh
karena itu, hal ini menjadi salah satu alasan untuk mengkaji kembali faktor-faktor
16
tersebut. Selain itu, variabel yang digunakan dalam penelitian ini juga ada
beberapa yang merupakan hasil konversi dari variabel yang ada pada bank
konvensional. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) yang merupakan
variabel konversi dari Loan to Deposit Ratio (LDR) masih jarang diteliti
pengaruhnya bagi pembiayaan bank syariah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah adanya kesenjangan penelitian (research gap) yang ditunjukkan dengan
hasil yang berbeda atau ketidakkonsisten hasil dari penelitian terdahulu mengenai
pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah
Bank Indonesia (SWBI) terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada
Perbankan Syariah.
Selain itu, terdapat pula ketidakkonsistenan antara data yang diolah dengan
teori yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan adanya data Tingkat Bagi Hasil,
Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) pada
tahun 2009-2014 yang mengalami fluktuasi, sedangkan pembiayaan mengalami
peningkatan.
Adanya research gap dan phenomena gap ini merupakan alasan untuk
mengkaji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan berbasis bagi
hasil pada perbankan syariah. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang signifikan bagi pembiayaan berbasis bagi hasil bagi
17
perbankan syariah serta mengetahui cara untuk meningkatkan dan menjaga
pembiayaan.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan berbasis bagi
hasil pada perbankan syariah?
2. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan
berbasis bagi hasil pada perbankan syariah?
3. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pembiayaan
berbasis bagi hasil pada perbankan syariah?
4. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan
berbasis bagi hasil pada perbankan syariah?
5. Bagaimana pengaruh Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Menganalisis pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan berbasis bagi
hasil pada perbankan syariah.
2. Menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
18
3. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pembiayaan
berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
4. Menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
5. Menganalisis pengaruh Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) terhadap
pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan dalam menentukan kebijakan
dalam hal pembiayaan.
2. Bagi penyusun, penelitian ini merupakan penerapan atas teori-teori yang
pernah diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek yang ada.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat memberikan informasi untuk penelitian
yang lebih lanjut khususnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.4 Sistematika Penulisan
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang penulisan penelitian
ini, maka disusunlah sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai
materi–materi yang dibahas di tiap–tiap bab. Sistematika penulisan ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
19
BAB II TELAAH PUSTAKA
Bab ini berisi tentang landasan teori yang mendasari penelitian,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang variabel–variabel yang akan diteliti, jenis dan
sumber data, populasi dan penentuan sampel, serta metode
pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi obyek penelitian, hasil analisis data
dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang
diberikan berkaitan dengan hasil penelitian.