analisis faktor pendorong wisatawan untuk …eprints.ums.ac.id/72353/11/naskah publikasi.pdfalat...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR PENDORONG WISATAWAN UNTUK
MENGUNJUNGI OBJEK WISATA
(STUDI KASUS: OBJEK WISATA AIR TERJUN JUMOG)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
BRILLIAN NUR DIANSARI
D 600 150 065
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
ANALISIS FAKTOR PENDORONG WISATAWAN UNTUK
MENGUNJUNGI OBJEK WISATA
(STUDI KASUS: OBJEK WISATA AIR TERJUN JUMOG)
Abstrak
Objek wisata Air Terjun Jumog yang memiliki keindahan khas wisata alam dan
fasilitas yang lengkap terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar. Akan tetapi jumlah wisatawan bulan November 2018 hanya 5.006
orang. Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan dengan meninjau kebutuhan
atau keinginan wisatawan supaya dapat meningkatkan jumlah dan daya tarik
wisatawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor-faktor
pendorong wisatawan untuk mengunjungi objek wisata Air Terjun Jumog. Metode
yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Pengolahan data
menggunakan sotware AMOS dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Hasil dari penelitian ini terdiri dari 6 faktor pendorong wisatawan untuk
mengunjungi Objek Wisata Air Terjun Jumog yaitu daya tarik wisata (attraction),
aksesibilitas (accessibility), amenitas (amenity), fasilitas tambahan (ancillary),
kepuasan wisatawan, dan loyalitas. Faktor attraction, amenity, dan ancillary
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan. Faktor attraction, amenity,
dan kepuasan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
Kata Kunci: Objek Wisata Air Terjun Jumog, Structural Equation Modeling
(SEM), Software AMOS, Kuesioner
Abstract
Jumog Waterfall Tourism Object which has the unique of natural tourism and
complete facilities is located in Berjo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar
Regency. However, the number of tourists in November 2018 is only 5,006
people. Therefore there is a need for development by reviewing the needs or
desires of tourists in order to increase the number and attractiveness of tourists.
The purpose of this study is to identify the driving factors of tourists to visit
Jumog Waterfall. The method used is Structural Equation Modeling (SEM).
Processing data using AMOS software with a questionnaire as a data collection
tool. The results of this study are consists of 6 driving factors for tourists to visit
the Jumog Waterfall Tourism Objects that attractions, accessibility, amenity,
ancillary, tourist satisfaction, and loyalty. Attraction, amenity, and ancillary
factors have a significant effect on tourist satisfaction. Attraction, amenity, and
tourist satisfaction factors have a significant effect on loyalty.
Keywords: Jumog Waterfall Tourism Object, Structural Equation Modeling
(SEM), Software AMOS, Quetionnaire
2
1. PENDAHULUAN
Keadaan potensi wisata negara Indonesia yang cukup kompetitif membuat
pemerintah berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor
pariwisata sebagai salah satu pemasukan devisa. Kabupaten Karanganyar
adalah salah satu kabupaten yang berada di kawasan karesidenan Surakarta
yang memiliki potensi wisata yang cukup besar, baik yang sudah
berkembang maupun yang masih dalam binaan. Objek wisata Air Terjun
Jumog yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar memiliki keindahan khas wisata alam dan fasilitas yang
lengkap. Akan tetapi jumlah wisatawan pada bulan November 2018 hanya
mencapai 5.006 orang yang notabene masih lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah wisatawan Air Terjun Grojogan Sewu yang bisa mencapai
19.263 orang (Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar, 2018). Oleh sebab itu, perlu adanya pengembangan objek
wisata di Air Terjun Jumog dengan meninjau kebutuhan atau keinginan
wisatawan supaya dapat meningkatkan jumlah dan daya tarik wisatawan.
Dalam penelitian ini diperoleh rumusan masalah mengenai model
struktur faktor pendorong wisatawan dalam mengingkatkan jumlah
wisatawan di objek wisata Air Terjun Jumog. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi faktor-faktor pendorong wisatawan untuk mengunjungi
objek wisata Air Terjun Jumog hingga merancang model strukturnya yang
dinyatakan dalam bentuk variabel-variabel yang saling terkait dan masing-
masing memiliki indikator.
Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling
(SEM) karena melibatkan sejumlah variabel independen dan dependen
yang saling berhubungan membentuk model. Metode SEM sangat
mendukung penelitian ini karena hasil yang diperoleh dapat menyatakan
faktor apa saja yang berpengaruh dan signifikan guna meningkatkan daya
tarik wisatawan untuk mengunjungi objek wisata Air Terjun Jumog.
3
2. METODE
Mulai
Identifikasi Masalah dan Perumusan
Masalah serta Tujuan Penelitian
Studi Lapangan
Penyusunan dan
Pengujian Kuesioner
Apakah poin pertanyaan?
A. Valid
B. Reliabel
Ya
Tidak
Pengolahan dan
Analisis Data
Selesai
Kesimpulan dan Saran
Pengumpulan Data
Revisi Kuesioner
Gambar 1 Alur Penelitian
Penelitian ini diawali identifikasi masalah, perumusan masalah, dan tujuan
penelitian seperti telah dijelaskan di atas. Dilanjutkan studi lapangan yang
dilakukan peneliti dengan mengunjungi objek wisata Air Terjun Jumog.
Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5
berisi 27 pertanyaan yang terdiri dari 6 faktor utama yang telah valid dan
reliabel diberikan kepada minimal 104 responden yaitu wisatawan
domestik yang minimal sudah satu kali berkunjung ke objek wisata Air
Terjun Jumog atau objek wisata sejenis. Setelah kuesioner direkap dalam
Microsoft Excel, dilakukan pengolahan data menggunakan software
AMOS dengan metode SEM. Langkah berikutnya peneliti menganalisis
data menjadi informasi berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh
kesimpulan faktor apa saja yang berpengaruh dan saran yang diberikan
untuk meningkatkan jumlah wisatawan mengunjungi objek wisata Air
Terjun Jumog.
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini memberikan hasil dan pembahasan mengenai faktor
pendorong wisatawan untuk mengunjungi objek wisata Air Terjun Jumog.
Gambar 2 merupakan model struktur berisi variabel dan indikator yang
digunakan serta hipotesis dalam penelitian.
Gambar 2 Model Struktur dan Hipotesis
Berikut merupakan hasil hipotesis dari model penelitian yang
diusulkan:
H1: Attraction berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
H2: Accessibility berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
H3: Amenity berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
H4: Ancillary berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
H5: Attraction berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
H6: Accessibility berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
H7: Amenity berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
H8: Ancillary berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
H9: Kepuasan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
Tahap dalam analisis SEM meliputi tahap pengujian model
pengukuran, uji prasyarat analisis SEM, dan pengujian model struktural.
5
3.1 Pengujian Model Pengukuran
Pengujian ini digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas
indikator pada masing-masing konstruk. Dalam pengujian ini semua
indikator dinyatakan valid karena memiliki nilai loading factor > 0,5
yang ditunjukkan dalam gambar 3 dan reliabel karena nilai AVE
model > 0,5 serta CR model > 0,7 yang ditunjukkan dalam tabel 1.
Gambar 3 Nilai Loading Factor pada Model
Tabel 1 Nilai AVE Model dan CR Model
Variabel Indikator λ Validitas AVE CR Reliabilitas
ATTRACTION
(ATT)
X11 0,899 Valid
0,792 0,952 Reliabel
X12 0,876 Valid
X13 0,895 Valid
X14 0,887 Valid
X15 0,893 Valid
ACCESSIBILITY
(ACC)
X25 0,868 Valid
0,796 0,952 Reliabel
X24 0,898 Valid
X23 0,915 Valid
X22 0,881 Valid
X21 0,897 Valid
AMENITY X35 0,887 Valid 0,760 0,980 Reliabel
6
Variabel Indikator λ Validitas AVE CR Reliabilitas
(AME) X34 0,879 Valid
X33 0,880 Valid
X32 0,878 Valid
X31 0,875 Valid
X36 0,873 Valid
X37 0,829 Valid
X38 0,870 Valid
ANCILLARY
(ANC)
X45 0,860 Valid
0,780 0,951 Reliabel
X44 0,893 Valid
X43 0,927 Valid
X42 0,882 Valid
X41 0,853 Valid
KEPUASAN
WISATAWAN
(KW)
Y11 0,867 Valid 0,834 0,769 Reliabel
Y12 0,957 Valid
LOYALITAS
(LOY)
Y21 0,936 Valid 0,812 0,764 Reliabel
Y22 0,865 Valid
3.2 Uji Prasyarat Analisis SEM
Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi kecukupan jumlah sampel
yang ditunjukkan dalam gambar 4 dengan metode estimasi Maximum
Likelihood sebanyak 100 sampai 200 (Ghozali, 2011), data
berdistribusi normal baik secara univariat maupun multivariat dilihat
dari indikator yang memiliki nilai c.r. kurtosis dalam rentan -2,58 < z
< 2,58 ditunjukkan pada tabel 2, dan uji multikolinearitas dengan
melihat nilai korelasi antar variabel eksogen tidak diperbolehkan
melebihi 0,9 ditunjukkan pada tabel 3.
Gambar 4 Jumlah Sampel pada SEM
Tabel 2 Uji Normalitas Data
Variable min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.
X38 1.000 5.000 -.702 -3.509 .213 .533
X37 1.000 5.000 -.492 -2.462 .134 .334
X36 1.000 5.000 -.983 -4.913 .710 1.775
Y22 1.000 5.000 -.838 -4.188 .294 .734
7
Variable min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.
Y21 1.000 5.000 -.885 -4.426 .328 .820
Y12 1.000 5.000 -.625 -3.126 -.055 -.138
Y11 1.000 5.000 -.678 -3.388 -.188 -.471
X41 1.000 5.000 -.801 -4.004 .355 .886
X42 1.000 5.000 -.640 -3.198 .074 .186
X43 1.000 5.000 -.745 -3.725 .421 1.053
X44 1.000 5.000 -.726 -3.628 .397 .993
X45 1.000 5.000 -.785 -3.924 .320 .799
X31 1.000 5.000 -.716 -3.580 .360 .901
X32 1.000 5.000 -.716 -3.580 .476 1.191
X33 1.000 5.000 -.788 -3.941 .462 1.155
X34 1.000 5.000 -.684 -3.421 .219 .548
X35 1.000 5.000 -.774 -3.869 .449 1.123
X21 1.000 5.000 -.510 -2.549 -.155 -.387
X22 1.000 5.000 -.632 -3.162 .069 .173
X23 1.000 5.000 -.760 -3.800 .316 .791
X24 1.000 5.000 -.700 -3.501 .242 .604
X25 1.000 5.000 -.705 -3.527 -.035 -.088
X15 1.000 5.000 -.731 -3.656 .239 .597
X14 1.000 5.000 -.603 -3.013 .276 .690
X13 1.000 5.000 -.572 -2.859 .220 .549
X12 1.000 5.000 -.536 -2.679 .156 .389
X11 1.000 5.000 -.518 -2.592 -.060 -.149
Multivariate
-12.922 -2.000
Tabel 3 Uji Multikolinearitas
Estimate
ATT <--> ACC .650
ACC <--> AME .699
AME <--> ANC .621
ACC <--> ANC .736
ATT <--> ANC .618
ATT <--> AME .687
3.3 Pengujian Model Struktural
Digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Meliputi pembentukan
model struktur yang ditunjukkan dalam gambar 5, uji kelayakan
model struktural dengan melihat kriteria goodness of fit yang telah
terpenuhi ditunjukkan pada gambar 6, dan uji signifikansi berdasarkan
hipotesis yang telah ditentukan di mana hipotesis diterima ketika p
value < 0,05 dan cr positif > 1,96 ditunjukkan dalam tabel 4.
8
Gambar 5 Spesifikasi Model
Gambar 6 Kelayakan Model Struktural
9
Tabel 4 Hasil Uji Signifikansi
Estimate S.E. C.R. P Label
KW <--- ATT .206 .103 1.996 .046 par_19
KW <--- ACC .110 .119 .930 .352 par_20
KW <--- AME .288 .109 2.645 .008 par_21
KW <--- ANC .481 .112 4.279 .000 par_22
LOY <--- KW .390 .121 3.220 .001 par_23
LOY <--- ATT .249 .108 2.315 .021 par_24
LOY <--- ACC -.065 .123 -.530 .596 par_25
LOY <--- AME .239 .117 2.050 .040 par_26
LOY <--- ANC .037 .128 .293 .770 par_27
Berdasarkan hasil analisis SEM pada tabel di atas, diperoleh
beberapa hasil sebagai berikut:
a. Nilai p value pengaruh variabel attraction terhadap kepuasan
wisatawan (ATT KW), variabel amenity terhadap kepuasan
wisatawan (AME KW), dan variabel ancillary terhadap
kepuasan wisatawan (ANC KW) yang diperoleh < 0,05 dan cr
bertanda positif > 1,96 maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa
attraction, amenity, dan ancillary berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
b. Nilai p value pengaruh variabel kepuasan wisatawan terhadap
loyalitas wisatawan (KW LOY), variabel attraction terhadap
loyalitas wisatawan (ATT LOY), dan variabel amenity terhadap
loyalitas wisatawan (AME LOY) yang diperoleh < 0,05 dan cr
bertanda positif > 1,96 maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa
kepuasan wisatawan, attraction, dan amenity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas wisatawan.
c. Nilai p value pengaruh variabel accessibility terhadap kepuasan
wisatawan (ACC KW) tidak signifikan. Nilai p value pengaruh
variabel accessibility terhadap loyalitas wisatawan (ACC LOY)
dan variabel ancillary terhadap loyalitas wisatawan (ANC LOY)
tidak signifikan. Sehingga Ho tidak ditolak dan disimpulkan bahwa
accessibility tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan,
accessibility dan ancillary tidak berpengaruh terhadap kepuasan
wisatawan.
10
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
a. Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini yaitu variabel laten
(antara lain: attraction, accessibility, amenity, ancillary, kepuasan
wisatawan, dan loyalitas) dan variabel manifest (antara lain:
keindahan alam, ketenangan lokasi, kondisi udara, kondisi air,
hiburan, transportasi umum, lokasi, kondisi jalan, alternatif jalan,
penunjuk arah, penginapan, restoran, toko, fasilitas anak dan umum,
toilet umum, area parkir, tempat ibadah, pos pelayanan informasi,
organisasi wisata, promosi, kebersihan, keamanan, kenyamanan,
kualitas pelayanan, harga, niat untuk kembali, dan rekomendasi).
b. Faktor attraction, amenity, dan ancillary berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan wisatawan karena mempunyai nilai CR lebih dari
1,960.
c. Faktor attraction, amenity, dan kepuasan wisatawan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas karena mempunyai nilai CR lebih dari
1,960.
4.2 Saran
a. Penelitian ini masih bersifat umum, maka penulis menyarankan
kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan akan lebih mengembangkan model
dan teori ataupun menambah variabel-variabel lainnya.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan bagi
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, dkk. 2005. Tourism Principle and Practive Third Edition. Harlow:
Prentice Hall.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.