analisis glukosa
DESCRIPTION
analisis glukosa dengan metode luff schoolarTRANSCRIPT
ANALISIS KADAR GLUKOSA
PADA BAHAN PANGAN
10 September 2015
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memastikan keberadaan kandungan glukosa pada bahan pangan.
2. Mengetahui banyaknya kadar glukosa pada bahan pangan.
B. TEORI DASAR
Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organic yang terdapat di alam yang jumlahnya
paling banyak dan bervariasi dibandingkan dengan senyawa organic lainnya.
Senyawa ini disusun oleh tiga jenis atom, yaito karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen
(O) dengan rumus molekul umum Cx(H2O)y.
Berikut adalah jenis-jenis karbohidrat berdasarkan sususan molekulnya:
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 5 atau 6 atom karbon
(C). merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan
menjadi aldosa dan ketosa.
Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa
yaitu fruktosa.
2. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan
molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa (glukosa dan
fruktosa), laktosa (glukosa dan galaktosa), dan maltosa (glukosa dan
glukosa).
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida
sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
Metode Luff Scholar
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat
dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi dan fisik, enzimatik atau
biokimiawi dan kromatografi. Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida
maupun oligosakarida memerlukan perlakuan yaitu hidrolisa lebih dahulu sehingga
diperoleh monosakarida. Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam
atau enzim pada suatu keadaan tertentu.
Salah satu penentuan monosakarida dengan menggunakan cara kimiawi yaitu
dengan metode Luff Scholar. Pada penentuan ini yang ditentukan bukannya
kuprooksida yang mengendap tapi dengan menentukan kuprioksida dalam larutan
sebelum direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan
dengan gula reduksi (titrasi sampel). Penentuan titrasi dengan menggunakan Natrium
tiosulfat. Selisisih titrasi blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan kuprooksida
yang terbentuk dan ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang ada dalam
bahan/larutan (Sudarmadji, 1989).
C. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip dasar dari metode Luff Scholar ini adalah menghindrolisis karbohidrat
menjadi monosakarida. Glukosa hasil hidrolisis dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+.
Kelebihan Cu2+ dititrasi secara iodometri.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Buret
b. Statif + klem
c. Kaki tiga + kassa
d. Spirtus
e. Erlenmeyer
f. Mortar + stemper
2. Bahan
a. Sampel
b. Pereaksi Luff Scholar
c. H2SO4 25%
d. HCl 1M
e. KI 20%
f. Na2SO3 0,1 N
g. Amilum
h. Es batu
E. LANGKAH KERJA
1. Hidrolisis sampel
uji kualitatif (+) p. luff schoolar => endapan merah
di refluks selama 1 jam
+ HCl 1M sampai pH 2
dilarutkan dalam aquades
sampel ditimbang, di gerus 10 gram
2. Penetapan Kadar Glukosa Sampel
F. DATA PENGAMATAN
Berat sampel = 20 gram
1. Pembakuan Natrium Tiosulfat 0.1 N
No. V K2Cr2O7 (mL) N K2Cr2O7 V Na2S2O3 (mL)1. 25 0.1000 24.12. 25 0.1000 24.03. 25 0.1000 24.2
Rata-rata 25 24.1
N Na2 S2 O3=(V x N ) K2 Cr2O7
V Na2 S2 03
10 ml sampel + 25 ml lar Luff Scholar dalam erlenmeyer
panaskan selama 10 menit
didinginkan dengan es batu
+ KI 3 gram
+ H2SO4 10% sampai pH 2
dititrasi dengan Natrium Tiosulfat
0,1 N
+ amilum setelah terbentuk kuning
jerami
titrasi kembali dengan Natrium tiosulfat sampai
warna biru hilang
N Na2 S2 O3=25 x 0.1000
24.1
N Na2 S2 O3=0.1037 N
2. Penetapan Kadar Sampel (Metode Luff Scholar)
No. V Sampel (mL) V Na2S2O3 (mL)1. 10 0.32. 10 0.43. 10 0.3
Rata-rata 10 0.33
N sampel=(V x N ) Na2 S2 O3
V Sampel
N sampel=0.33 x 0.103710
N sampel=0.0034 N
3. Berat Sampel
Gram sampel = N x BE x V
= 0.0034 x 180.16 x 0.1
= 0.0612 gram (glukosa)
Gram Sorbitol= BM SorbitolBM Glukosa
x bobot glukosa
Gram Sorbitol=182.17180.16
x 0.0612 gram
Gram Sorbitol=0.0619 gram
4. Kadar Sampel
% kadar sampel= gram sorbitolgram sampel
x 100 %
% kadar sampel=0.0619 gram20 gram
x100 %
% kadar sampel=0.31%
5. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini adalah menganalisis kadar glukosa yang terdapat pada bahan
pangan permen no sugar merk “Frozz”.. Pemilihan sampel permen no sugar ini
adalah untuk membuktikan bahwa produk ini benar-benar tidak mengandung glukosa.
Permen bebas gula ini khususnya untuk konsumen yang sedang menjalankan program
diet dan yang memiliki riwayat penyakit diabetes. Kandungan dari produk ini yakni
terdapat pemanis alami sorbitol, magnesium stearate serta perisa alami mint. Sorbitol
adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme lambat di dalam tubuh. Sorbitol
diperoleh dari reduksi glukosa, mengubah gugus aldehid menjadi gugus hidroksil,
sehingga dinamakan gula alkohol. Rasa manisnya sekitar 60% dari sukrosa, dengan
kalori lebih kecil dari kalori sukrosa dalam jumlah yang sama.
Pemeriksaan kadar glukosa ditetapkan dengan metode Luff Scholar karena
metode ini memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan untuk analisis sampel yang
memiliki kadar karbohidrat berukuran sedang. Selain itu juga dinyatakan dalam
penelitian M. Verhaart merupakan metode yang baik untuk mengukur kadar
karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff
Schoorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
R-CHO + 2 Cu2+ à R-COOH + Cu2O2 Cu2+ + 4 I- à Cu2I2 + I2
2 S2O32- + I2 à S4O6
2- + 2 I-
Sebelum dilakukan penetapan kadar, sampel tersebut dihidrolisis terlebih dahulu
menggunakan asam yaitu HCl 1M sampai mencapai pH 2, kemudian di refluks
selama 1 jam. Proses hidrolisis ini dilakukan dengan tujuan untuk merubah
karbohidrat yang terkandung dalam sampel sehingga menjadi monomer-
monomernya. Kemudian setelah dihidrolisis, dilakukan uji kualitatif menggunakan
pereaksi Luff Schoolar yang akan menghasilkan endapan merah bata jika sampel
positif mengandung gula. Setelah uji kualitatif, sampel yang telah dihidrolisis ini
tidak menghasilkan endapan berwarna merah, tetapi menghasilkan endapan berwana
orange. Ini menunjukkan bahwa sampel memang tidak mengandung gula, atau hanya
mengandung sangat sedikit gula jika memang ada. Untuk lebih memastikannya, maka
dilakukan penetapan kadar dengan cara titrasi oleh Natrium tiosulfat yang telah
dibakukan. Sampel ditambahkan pereaksi Luff Schoolar lalu dipanaskan. Selama
pemanasan ditambahkan batu didih yang berfungsi untuk meratakan pemanasan.
Setelah pemanasan, dilakukan pendinginan yang bertujuan untuk menghentikan
proses reaksi. Penambahan KI setelah sampel didinginkan bertujuan untuk mereduksi
kelebihan CuO. Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi
Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2.
Kelebihan I2 ini dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat sehingga I2 akan membentuk
kompleks iod-amilum yang tidak larut air dan menghasilkan warna kuning sebagai
titik akhirnya. Dari hasil praktikum diperoleh kadar glukosa dari permen sugar free
ini adalah sebesar 0.3%.
6. SIMPULAN
Penentuan kadar glukosa dalam suatu pangan dapat ditentukan dengan metode
Luff Schoolar dimana glukosa hasil hidrolisis dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+
dan kelebihan Cu2+ dititrasi secara iodometri oleh natrium tiosulfat. Kadar glukosa
yang terkandung dalam permen Fozz sugar free ini sebesar 0,3%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/PER/IX/1988 tentang
Bahan Tambahanan Makanan (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Dirjen POM,
1988).
SNI 01-6993-2004. Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan – Persyaratan
PenggunaanDalam Produk Pangan. Badan Standardisasi Nasional.
Southgate DAT. 1976. Determination of Food Carbohydrates. London: Applied
Science Publisher Ltd.
Winarno. 1997. Kimia Pangan dan Gizi . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Badan Standardisasi Nasional. 1992. Uji Makanan dan Minuman. SNI 01-2891-
1992
LAPORAN PRAKTIKUM AKBM
ANALISIS KADAR GLUKOSA
PADA BAHAN PANGAN
10 September 2015
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Kimia Bahan Makanan
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Anto Suryanto (31112117)
Fatimah Nurul Hidayah (31112133)
Tamie Marhamah ()
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015