analisis good corporate governance, faktor akuntansi dan ...eprints.ums.ac.id/41073/26/naskah...

20
ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI RATING SUKUK (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI Periode 2011-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : GALIH SAPUTRO B200120360 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: lediep

Post on 29-Jul-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR

AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI

RATING SUKUK

(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI

Periode 2011-2014)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

GALIH SAPUTRO

B200120360

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR

AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI

RATING SUKUK

(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI

Periode 2011-2014)

Galih Saputro

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Email: [email protected]

ABSTRAKSI

Sukuk merupakan suatu efek syariah berupa sertifikat atau bukti

kepemilikan yang bernilai sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu

(tidak terpisah atau tidak terbagi) atas: aset berwujud tertentu, nilai manfaat atas

aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada, jasa yang

sudah ada maupun yang akan ada, aset proyek dan kegiatan investasi. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh good corporate governance (GCG),

leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi auditor terhadap

sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk

dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan memperoleh peringkat dari

PT. PEFINDO. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling

sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak

11 perusahaan dengan 31 data. Dengan adanya data yang tidak sesuai sehingga

menyebabkan model tidak memenuhi syarat yaitu 1 maka sampel menjadi 30 data.

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis data ordinal

logistic regression.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji

parameter estimates.

Berdasarkan hasil penelitian pada model ordinal logistic regression diketahui

beberapa hal, sebagai berikut: (1)variabel GCG yang diproksikan dengan item cek

list pengungkapan GCG tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan

terhadap rating sukuk, (2)variabel leverage tidak berpengaruh dan secara statistik

tidak signifikan terhadap rating sukuk, (3)variabel likuiditas tidak berpengaruh

dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (4)variabel firm size

tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk,

(5)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan

terhadap rating sukuk, (6)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik

tidak signifikan terhadap rating sukuk dan (7)variabel reputasi auditor

berpengaruh dan secara statistik signifikan terhadap rating sukuk.

Kata kunci : Reputasi Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.

ABSTRACT

Sukuk is an Islamic securities in the form of a certificate or proof of

ownership is the same value as representing the part of certain (not separated or

divided) into: tangible assets given, the value of benefits on tangible assets given

either already exist or will exist, services are already existing and will exist, the

project assets and investment activities. The purpose of this study was to examine

the influence of good corporate governance (GCG), leverage, liquidity, firm size,

maturity, secure and reputable auditor to sukuk in non-financial companies listed

on the Indonesia Stock Exchange 2011-2014 period.

The population in this study are companies that issue securities and listed on

the Indonesia Stock Exchange (2011-2014) and received ratings of PT.

PEFINDO. The sampling method with a purposive sampling in accordance with

the specified criteria. The number of samples collected as many as 11 companies

with 31 data. Given that the data does not match, causing the model does not

qualify then the sample is 1 to 30 data. The collected data were analyzed using

logistic regression analysis of ordinal data. Testing the hypothesis in this study

using a test parameter estimates.

Based on the results of research on the model of ordinal logistic regression in

mind a few things, as follows: (1) variable GCG proxied by item check list

disclosure GCG no effect and was not statistically significant to rating securities,

(2) variable leverage does not affect and are not statistically significantly to the

rating sukuk, (3) the liquidity variables have no effect and are not statistically

significant to rating securities, (4) the variable firm size had no effect and were

not statistically significant to rating securities, (5) variable maturity of no effect

and was not statistically significant the rating of the sukuk, (6) does not affect the

variable maturity and statistically not significant to the rating sukuk and (7)

variable auditor reputation and statistically significant effect on the rating sukuk.

Keywords: Reputation Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.

A. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan suatu wadah/tempat bertemunya antara

perusahaan penerbit efek dengan pihak berkepentingan (investor) dengan

tujuan untuk melakukan transaksi penawaran dan penjualan efek. Pasar modal

memiliki dua peranan penting yaitu peran di bidang ekonomi dan peran di

bidang keuangan (Purwaningsih, 2013). Dalam instrumen pasar modal yang

berkembang di Indonesia terbagi atas dua yaitu instrumen pasar modal

konvensional dan syariah. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor:

40/DSN-MUI/X/2003 efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksudkan

dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal adalah surat

berharga yang akad, pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya

memenuhi prinsip-prinsip syariah. Efek syariah yang dimaksud mencakup

saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah, Kontrak Investasi

Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) syariah dan surat berharga lainnya

yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(MUI) NO: 32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah (sukuk) adalah suatu

surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan

emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi

hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Rating sukuk biasa disebut sebagai tolak ukur akan kemampuan dari

perusahaan penerbit efek untuk memenuhi kewajiban berupa bagi hasil yang

ditujukan kepada investor terkait efek yang dimiliki tersebut. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan lembaga pemeringkatan PT. PEFINDO.

Menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) dalam Prasetiyo

(2010)Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan yang diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan

keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas

dana yang telah mereka investasikan.

Berdasarkan penelitian terdahulu ada beberapa faktor yang

dimungkinkan mempengaruhi rating sukuk atau obligasi konvensional.

Pertama, dipengaruhi oleh faktor akuntansi (Afiani, 2013) dan (Tamara,

2014). Kedua, dipengaruhi oleh faktor akuntansi dan non akuntansi

(Purwaningsih, 2013) dan (Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar, 2014). Ketiga,

pemberian rating pada umumnya mengacu pada kemampuan perusahaan

dalam penerapan corporate governance index dan faktor akuntansi (Dali,

Ronni dan Malelak, 2015) dan (Lestari dan Yasa, 2014). Pada dasarnya

proses pemeringkatan sukuk di Indonesia sama dengan pemeringkatan

obligasi konvensional (Afiani, 2013).

Penelitian ini mengembangkan dari penelitian Purwaningsih (2013).

Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Purwaningsih (2013)

yaitu 1) penambahan variabel firm size, reputasi auditor dan good corporate

governance yang di proksikan dengan pengungkapan good corporate

governance menggunakan item cek list, 2) Objek penelitian ini ialah

perusahaan non keuangan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI dan mendapat

peringkat oleh PT. PEFINDO, 3) periode penelitian ini yaitu 2011-2014, dan

4) Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ordinal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate

governance, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi

auditor terhadap rating sukuk.

B. KAJIAN LITERATUR

1. Teori Agency

Jensen & Meckling (1976) mengemukakan bahwa hubungan

keagenan merupakan sebuah kontrak di mana satu atau lebih principal

(investor) yang memberikan kepercayaan kepada agent (manajer) untuk

melakukan pekerjaan/pelayanan sesuai dengan amanat yang diberikan

principal yaitu berupa wewenang untuk mengelola perusahaan.

2. Teori Signal

Menurut Saidi (2004) dalam Morasa dan Mawikere (2013), isyarat

atau sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan

yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen

memandang prospek perusahaan. Proses pemberian petunjuk/informasi

yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengurangi akan asimetri

informasi antara perusahaan yang di wakili oleh manajer dan pihak

eksternal yaitu investor.

3. Sukuk

3.1. Definisi

Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan (Nomor: KEP-181/BL/2009) dan PSAK 110

tentang akuntansi sukuk, sukuk di definisikan sebagai efek syariah

berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dengan

mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak

terbagi (syuyu’/ undivided a’yan)) atas:

a) aset berwujud tertentu;

b) nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada;

c) jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada;

d) aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ ayyan); dan/atau

e) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin

khashah).

3.2.Landasan Sukuk

a) Hasil Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-

181/BL/2009 tentang efek penerbitan syariah.

b) PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk

c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003

tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip

syariah di bidang pasar modal.

d) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002

tentang obligasi syariah.

e) Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002

tentang obligasi syariah mudharabah.

f) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004

tentang obligasi syariah ijarah.

3.3.Jenis Sukuk

Jenis-jenis sukuk yang telah ada, berdasarkan pada jenis akad

yang digunakan dalam transaksi dan dikeluarkan oleh Accounting

and Auditing Organization of Islamic Financial Institutions

(AAOIFI, 2008) atau Organisasi Akuntan dan Auditing Institusi

Keuangan Islam, jenis sukuk yaitu (Rusydiana, 2012 dalam

Kurniawati, 2013) :

a. Sukuk ijarah.

b. Sukuk mudharabah.

c. Sukuk musyarakah.

d. Sukuk Musyarakah.

3.4. Syarat Penerbitan Sukuk

Prosedur penerbitan sukuk oleh emiten harus memenuhi beberapa

persyaratan. Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:

KEP-181/BL/2009.

4. Peringkat/Rating Sukuk

Peringkat kredit digunakan sebagai evaluasi independen perusahaan

terkait pelayanan atas pembayaran angsuran utang secara tepat waktu

(Gonis, E., Paul, S. dan Wilson, N. 2012).

5. PT. PEFINDO

PT. PEFINDO (PT Pemeringkat Efek Indonesia) merupakan

perusahaan pemeringkat tertua dan terpercaya di Indonesia, didirikan

pada tanggal 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa

Keuangan (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal) dan

Bank Indonesia.

6. Good Corporate Governance

6.1. Pengertian

Menurut IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance)

mendefinisikan corporate governance sebagai kesatuan mekanisme

untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar

operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para

pemangku kepentingan (stakeholders).

6.2. Asas-asas Good Corporate Governance

Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), mengeluarkan

asas terhadap pedoman penerapan terhadap good corporate

governance yaitutransparency, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk

mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan

memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).

7. Faktor Akuntansi

Faktor-faktor akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini, antara

lain:

a. Leverage

Menurut Manurung (2006) dalam Sudaryanti, Mahfudz dan

Wulandari, 2011 rasio leverage digunakan untuk mengukur

keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor

(kewajiban) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas).

b. Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap

kewajiban lancarnya (Hanafi dan Halim 2009;75).

c. Firm Size

Firm size (ukuran perusahaan) diukur menggunakan total aset,

penjualan dan ekuitas (Andry, 2005).

8. Faktor Non Akuntansi

Faktor-faktor non akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu:

a. Maturity

Jogiyanto (2013:189) mengemukakan bahwa maturity adalah nilai

yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.

Perusahaan mempunyai kewajiban untuk melunasi atau

menyelesaikan kesepakatan terkait obligasi dengan membayar nilai

nominal obligasi kepada pemegang sertifikat pada saat jatuh tempo

(Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari, 2011).

b. Secure

Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi

oleh jaminan (Andy, 2005). Menurut Brister et al (1994) dalam

Magreta dan Nurmayanti (2009) menyatakan bahwa investor akan

menyukai obligasi yang dijamin dibanding obligasi tidak dijamin.

c. Reputasi Auditor

Sejati (2010) menyatakan bahwa reputasi auditor berhubungan

hasil dengan hasil audit yang diterima, yaitu ketika yang melakukan

audit mempunyai reputasi audit yang tinggi maka akan memberikan

hasil audit yang dapat dipercaya sehingga semakin kecil perusahaan

mengalami kegagalan. Di Indonesia, reputasi audit yang tinggi di

berikan kepada KAP besar yang berlaku universal yang dikenal

dengan Big Four Worldwide Accounting Firm atau big 4 (Ma’arij,

Zulbahridar, dan Azhar A, 2014).

Berdasarkan kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: GCG berpengaruh terhadap rating sukuk.

H2: Leverage berpengaruh terhadap rating sukuk.

H3: Likuiditas berpengaruh terhadap rating sukuk.

H4: Firm size berpengaruh terhadap rating sukuk.

H5: Maturity berpengaruh terhadap rating sukuk.

H6: Secure berpengaruh terhadap rating sukuk.

H7: Reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk.

C. METODE PENELITIAN

1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan

sukuk dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan

memperoleh peringkat dari PT. PEFINDO. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria:

1) Sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan non keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2014.

2) Sukuk korporasi yang ratingnya dikeluarkan oleh PT PEFINDO

selama kurun waktu pengamatan tahun 2011-2014 dan

3) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan

yang berakhir 31 Desember,

4) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan

tahunan (annual report) selama tahun 2011-2014 yang dapat

diakses/diperoleh melalui www.idx.com atau melalui masing-

masing situs perusahaan.

2. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

berupa laporan keuangan 2011- 2014 yang di unduh pada

www.idx.co.id dan data sukuk yang beredar selama 2011-2014 di akses

pada www.ojk.co.id serta mengakses www.pefindo.co.id untuk melihat

daftar perusahaan yang di peringkat PT. PEFINDO.

3. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

a. Rating Sukuk

Peringkat sukuk merupakan indikator ketepatan waktu

pembayaran pokok perjanjian dan bagi hasil obligasi syariah,

yaitu mencerminkan skala risiko dari semua obligasi syariah

yang diperdagangkan.

K

a

t

e

g

o

r

i

P

e

r

i

n

g

k

at Sukuk

Sumber: Purwaningsih (2013)

2. Variabel Independen

a. Good Corporate Governance

Goodcorporate governance dalam penelitian ini

menggunakan indeks pengungkapan good corporate governance

yang diperoleh dari hasil penelitian Kartika Sari (2010).

Berdasarkan penelitian Bhuiyan dan Biswas (2007) dalam

Kartika Sari (2010), pengungkapan good corporate governance

pada laporan tahunan perusahaan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Total skor item yang diungkapkan oleh perusahaan

Skor maksimum yang seharusnya diungkapkan perusahaan

b. Leverage

Rasio leverage dalam penelitian ini di ukur dengan

perbandingan antara total liabilitas terhadap total aset.

Peringkat Obligasi Skala Ordinal Kategori

idAAA(sy) 4 Invesment Grade

idAA(sy) 3 Invesment Grade

idAA(sy) 3 Invesment Grade

idAA(sy) 3 Invesment Grade

idA(sy) 2 Invesment Grade

idA(sy) 2 Invesment Grade

idA(sy) 2 Invesment Grade

id (sy) 1 Invesment Grade

id (sy) 1 Invesment Grade

id (sy) 1 Invesment Grade

id (sy) - idD(sy) 0 Non Invesment Grade

Total Liabilitas

Total Aset

c. Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka

pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif

terhadap kewajiban lancarnya (hutang dalam ini merupakan

kewajiban perusahaan. Total sset Lancar

Total Liabilitas Lancar

d. Firm Size

Firm size dalam penelitian ini dapat di ukur dengan

menggunakan logaritma natural dari total aset.

Firm Size = LN Total Aktiva

e. Secure

Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi

dipengaruhi oleh jaminan. Pengukuran variabel secure

menggunakan variabel dummy,0 jika obligasi tersebut tidak

dijamin, 1 jika obligasi dijamin.

f. Maturity

Jatuh tempo/maturity adalah tanggal di mana obligasi akan

mendapat pembayaran kembali yang ditujukan kepada

pemegangnya. Variabel maturity diukur dengan variabel

dummy, di mana jika sukuk memiliki jatuh tempo/umur ≤ lima

tahun maka memperoleh nilai 1 dan nilai 0 jika sukuk memiliki

jatuh tempo/umur > lima tahun.

g. Reputasi Auditor

Variabel reputasi auditor diukur dengan variabel dummy, 0

jika laporan keuangan diaudit oleh selain the big four dan 1 jika

laporan keuangan diaudit the big four. Adapun yang termasuk

KAP big four yang berada di Indonesia yaitu Deloitte diwakili

oleh Osman Bing Satrio & Rekan, PricewaterhouseCooper

(PwC) diwakili oleh Tanudiredja, Wibisana & Rekan, Ernst

&Young diwakili oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja dan

KPMG diwakili oleh KAP Siddharta & Widjaja

(www.stabilitas.co.id).

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu analisis

regresi logistik ordinal. Pengujian yang akan dilakukan dalam analisis

regresi logistik ordinal dalam penelitian ini yaitu Uji Case Processing

Summary, Model Fitting Information, Uji Goodness of Fit, Uji Pseudo

R-Square, Uji Parallel Lines dan Uji Parameter Estimates.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Sampel

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka sampel sukuk yang

digunakan dalam penelitian ini ialah 31 sukuk yang beredar dari tahun

2011-2014. Namun berdasarkan hasil uji parallel lines data yang telah

dipilih tidak sesuai (signifikan), sehingga ada sebagian data sampel

yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya. Jadi, jumlah data

yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya yaitu 1 data dan

hasil sampel akhir pada penelitian ini setelah adanya pengurangan

sampel ialah sebesar 30 data.

2. Hasil Analisis Data

2.1. Uji Case Processing Summary

Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015

Dari

tabel 4.4 di atas dapat diketahui perolehan rating sukuk yang beredar

selama tahun pengamatan yaitu tahun 2011-2014. Sukuk yang

memperoleh rating BBB-, BBB, BBB+ selama tahun pengamatan

yaitu 1 sukuk atau sekitar 3.3%. Kemudian sukuk yang memperoleh

rating A-, A, A+ selama tahun pengamatan yaitu 11 atau sekitar

36.7%. Sedangkan sukuk yang memperoleh rating AA-, AA, AA+

selama tahun pengamatan yaitu 16 sukuk atau sekitar 53.3% dan

sukuk yang memperoleh rating AAA selama tahun pengamatan yaitu

2 sukuk atau sekitar 6.7%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selama

tahun pengamatan perolehan rating sukuk di dominasi oleh AA-, AA,

AA+.

2.2. Uji Model Fitting Information

S

N Marginal

Percentage

Rating

BBB-, BBB, BBB+ 1 3,3%

A-, A, A+ 11 36,7%

AA-, AA, AA+ 16 53,3%

AAA 2 6,7%

Valid 30 100,0%

Missing 0

Total 30

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 59.823

Final 52.840 6.983 7 .431

umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015

Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa model dengan intercept saja

menghasilkan nilai -2 Log Likelihood 59.823 sedangkan jika variabel

independen GCG, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan

reputasi auditor dimasukkan ke dalam model, maka nilai -2 Log

Likelihood 52.840 sehingga Chi-Square 6.983 dan penurunan ini

signifikan pada 0.431 yang berarti model dengan variabel independen

mampu memberikan hasil akurasi yang lebih baik untuk memprediksi

peringkat sukuk dibandingkan hanya model dengan intercept saja.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model fit. Hal ini sesuai dengan

pendapat Ghozali (2011; 361) yang menyatakan bahwa suatu model

dikatakan bagus (fit) jika pada -2 Log Likelihood terjadi penurunan

nilai sesudah seluruh variabel independen dimasukkan dalam uji.

2.3. Uji Goodness-of-Fit

S

umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015

Dalam uji goodness-of-fit diharapkan nilai chi-square (pearson dan

deviance) rendah dan memiliki probabilitas >alpha 5%, sedangkan

dalam hasil pada tabel 4.6 nilai signifikan pearson<alpha 5%. Jadi

dapat disimpulkan bahwa pada uji goodness-of-fit dalam penelitian ini

dapat diabaikan karena probabilitas pearson signifikan pada alpha 5%

yang disebabkan beberapa cell yang memiliki frekuensi nol. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ghozali (2011; 361) yang menyatakan bahwa

goodness-of-fit tidak begitu relevan oleh banyaknya cell yang

memiliki frekuensi nol, maka dapat diabaikan.

2.4. Uji Pseudo R-Square

Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015

Tabel 4.7 ini memberikan nilai R-square seperti halnya dalam

regresi OLS yang berarti variasi variabel dependen (peringkat sukuk)

Chi-Square df Sig.

Pearson 119.167 80 .003

Deviance 52.840 80 .992

Cox and Snell .208

Nagelkerke .240

McFadden .117

yang dapat dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar

24% dan sisanya 76% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

2.5. Uji ParallelLinesa

Uji ParallelLinesa bertujuan untuk menilai apakah asumsi bahwa

semua kategori memiliki parameter yang sama atau tidak.

-2 Log

Likelihood Chi-Square Df Sig.

Null Hypothesis 52.840

General 32.622b 20.218

c 14 .123

Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015

Dari tabel 4.7 ini memberikan hasil uji Parallel Linesa dengan

menunjukkan nilai probabilitas>0.05 yaitu 0.123>0.05 yang berarti

model cocok atau semua kategori memiliki parameter yang sama dan

sesuai sehingga tidak perlu dilakukan permodelan kembali. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ghozali (2011;364) bahwa dalam uji Parallel

Linesa peneliti dapat melihat nilai probabilitas, jika menunjukkan nilai

yang lebih besar dari alpha 5% maka model sudah sesuai yang berarti

semua kategori memiliki parameter yang sama.

2.6. Hasil Analisis Ordinal Logistic Regression

Metode Ordinal Logistic Regression digunakan untuk melihat

pengaruh GCG (Index Corporate Governance), Leverage, Likuiditas,

Firm Size, Maturity, Secure dan Reputasi Audior terhadap rating

sukuk.

Parameter Estimasi

Estimate Std.

Error Wald df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Thresh

old

[Rating = 1] -.428 4.426 .009 1 .923 -9.103 8.246

[Rating = 2] 3.087 4.443 .483 1 .487 -5.622 11.796

[Rating = 3] 6.550 4.568 2.056 1 .152 -2.404 15.504

Locati

on

GCG 2.435 3.376 .520 1 .471 -4.181 9.052

Leverage -1.925 3.219 .358 1 .550 -8.234 4.383

Likuiditas .580 .973 .355 1 .551 -1.327 2.487

F_S .138 .099 1.954 1 .162 -.055 .331

[Maturity=0] .645 1.859 .120 1 .729 -2.999 4.289

[Maturity=1] 0a . . 0 . . .

S

u

m

b

er : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015.

Dari tabel Parameter Estimasi, pada kolom estimate dapat di bentuk

sebuah persamaan Ordinal Logistic Regression atau sebuah

persamaan perbandingan di bawah ini:

Logit P(BBB) = -0.428 + 2.435GCG – 1.925Leverage +

0.580Likuiditas + 0.138Firm Size +

0.645Maturity + 0.415Secure -2.815Reputasi

Auditor + e...............................................(1)

Logit (P(BBB) + P(AA)) = 3.087 + 2.435GCG – 1.925Leverage +

0.580Likuiditas + 0.138Firm

Size + 0.645Maturity +

0.415Secure – 2.815Reputasi

Auditor + e.......................(2)

Logit (P(BBB) + P(AA) +P(A)) = 6.550 + 2.435GCG –

1.925Leverage +

0.580Likuiditas + 0.138 Firm

Size + 0.645Maturity + 0.415

Secure – 2.815Reputasi

Auditor + e...................(3)

Dari data persamaan model regresi logistik ordinal yang telah

terbentuk di atas maka diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Variabel GCG berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai positif yaitu 2.435 dan tidak signifikan

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 2.435) =

11.416

2. Variabel leverage berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai negatif yaitu -1.925 dan tidak signifikan

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp -1.925) =

0.146.

3. Variabel likuiditas berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.580 dan tidak signifikan

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.580) =

1.786.

4. Variabel firm size berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.138 dan tidak signifikan

[Secure=0] .415 1.063 .152 1 .697 -1.669 2.499

[Secure=1] 0a . . 0 . . .

[R_A=0] -2.815 1.608 3.064 1 .080 -5.966 .337

[R_A=1] 0a . . 0 . . .

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.138) =

1.148.

5. Variabel maturity berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai positif yaitu 0 dan tidak signifikan pada

probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.645) = 1.906.

6. Variabel secure berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk

dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.415 dan tidak signifikan

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.415) =

1.514.

7. Variabel reputasi auditor berpengaruh dalam penentuan peringkat

sukuk dengan koefisien bernilai negatif yaitu -2.815 dan

signifikan pada probabilitas >0.10 dengan nilai odd rasio(Exp -

2.815) = 0.060.

2.7. Uji Parameter Estimates dan Interpretasi Hasil

Parameter estimates digunakan untuk menguji beda dua rata-rata

H0 dan H1. Dalam hal ini, uji parameter estimates sama halnya

dengan uji t dalam menguji beda dua rata-rata terhadap H0 dan H1

dengan tingkat kesalahan 10%, jika nilai probabilitas yang tertera

dalam output data (signifikan) lebih besar dari pada perbandingan

probabilitas maka H0 ditolak dan H1 diterima dan apabila lebih

kecil dari perbandingan probabilitas maka H0 diterima dan H1

ditolak.

(Lihat Tabel Parameter Estimasi)

Variabel GCG memiliki nilai koefisien positif sebesar 2.435

dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant

yaitu sebesar 0.471 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa

kenaikan skor cek list pengungkapanGCG tidak mempunyai

pengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan

yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Lestari dan Yasa (2014) bahwa kenaikan

maupun penurunan rating sukuk tidak dipengaruhi oleh tinggi

rendahnya perolehan skor cek list pengungkapan GCG.

Variabel leverage memiliki nilai koefisien negatif sebesar - 1.925

dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant

yaitu sebesar 0.550 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan

non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Purwaningsih

(2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan

Al Azhar (2014); Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011);

Afiani (2013) dan Tamara (2013) yang menyatakan bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.

Variabel likuiditas memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.580

dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10, berarti dapat diartikan

bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada

perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-

2014.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih

(2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Sudaryanti, Mahfudz dan

Wulandari (2011) dan Sejati (2010) yang menyatakan bahwa

likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.

Variabel firm size memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.138

dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada

perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-

2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan

Nurmayanti (2009); Sejati (2010) dan Andry (2005)yang

menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh dengan rating

sukuk.

Variabel maturityuntuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar

0.645 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10, berarti dapat disimpulkan

bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada

perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-

2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan

Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar (2014) dan

Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011) yang menyatakan

bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.

Variabel secure untuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar

0.415 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada

perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-

2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih

(2013) yang menyatakan bahwa secure atau jaminan tidak

berpengaruh terhadap perolehan rating sukuk.

Variabel reputasi auditor untuk 0 memiliki nilai koefisien negatif

sebesar -2.815 dengan nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan

level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat

diartikan bahwa reputasi auditorberpengaruh negatif terhadap

rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam

BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Andry (2005) dan Sejati (2010)yang menyatakan bahwa

reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk.

E. KESIMPULAN 1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat

ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:

a) Nilai Pseudo R-Square menunjukkan variasi variabel dependen

(peringkat sukuk) yang dapat dijelaskan oleh semua variabel

independen adalah sebesar 24% dan sisanya 76% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model.

b) Good Corporate Governance yang diproksikan dengan item cek

list dapat diketahui bahwa GCG memiliki nilai signifikasi lebih

besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.471 > 0.10.

Hal ini dapat diartikan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap

rating sukuk.

c) Faktor akuntansi (leverage, likuiditas dan firm size). 1) Leverage

memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.550 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2)

Likuiditas memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level

of significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3) Firm

size memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.

d) Faktor non akuntansi (maturity, secure dan reputasi auditor). 1)

Maturity memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level

of significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2) Secure

memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of

significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan

bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3)

Reputasi auditor memiliki nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan

level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat

diartikan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap rating

sukuk.

2. Saran

Dari hasil pembahasan dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini,

maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut ini:

1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum

melakukan investasi harus terlebih dahulu melihat faktor non akuntansi

yaitu reputasi auditor atau KAP yang mengaudit laporan keuangan

perusahaan sebelum berinvestasi pada sukuk.

2. Bagi Perusahaan

Manajemen atau pihak perusahaan yang menerbitkan sukuk harus

selektif dalam memilih KAP yang akan melakukan audit atas kinerja

perusahaan selama periode akuntansi dan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a) Untuk peneliti selanjutnya harus memperluas objek penelitian

yaitu dengan menggunakan semua perusahaan yang

menerbitkan sukuk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

diperingkat oleh semua perusahaan pemeringkat yang ada di

Indonesia.

b) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang

periode pengamatan agar akurasi model semakin baik dan

dapat digeneralisasikan.

c) Untuk penelitian selanjutnya harus memperhatikan

penggunaan variabel dummy dalam variabel independen, agar

pada saat analisis data dapat dihasilkan kecocokan model.

d) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau

mengganti variabel lain sebagai amatan. Karena masih banyak

variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap perolehan

rating sukuk.

DAFTAR PUSTAKA

Afiani, Damalia 2013. “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas,

Dan Leverage Terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris Pada

Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode 2008-

2010)”. ISSN 2252-6765 AAJ 2 (1) (2013).

Andry, Wydia 2005. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi

Prediksi Peringkat Obligasi”. uletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, September 2005.

Dali, Chandra Ly; Sautma Ronni; dan Mariana Ing Malelak 2015.

”Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Rasio Keuangan

terhadap Peringkat Obligasi”.FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 30-

35.

Departemen Keuangan Republik Indonesia Bapepam dan LK 2009.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan Nomor: KEP-181/BL/2009 Tentang Penerbitan Efek

Syariah.

Gonis, E., Paul, S. and Wilson, N. 2012. “The rating decision and the

determinants of credit ratings: UK empirical investigation”.

Under consideration for publication in International Review of

Finansial Analysis. ISSN 1057-5219.

Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Multivaret dengan Aplikasi SPSS”

cetakan V. Badan Penerbit UNDIP.

http://www.stabilitas.co.id

Ikatan Akuntan Indonesia 2014. PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk,

Jakarta.

Jensen, M. C., and Meckling, W., 1976. “Theory of the Firm: Managerial

Behavior gency Cost, and Ownership Structure”. Journal of

Finance Economics 3,pp. 305-360. Kurniawati, Devi Dwi. 2013. “Analisis Perkembangan Sukuk (Obligasi

Syariah) Dan Dampaknya agi Pasar Modal Syariah”. Universitas

Negeri Surabaya

Lestari, Kadek Yasa dan Gerianta Wirawan Yasa 2014. “Pengaruh

Penerapan Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap

Peringkat Obligasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1

(2014):227-249, ISSN: 2302-8556.

Ma’arij, Arinurty; Zulbahridar dan Al Azhar A 2014. “Analisis Faktor

Akuntansi dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Non Keuangan Yang

Terdaftar Di BEI dan Diperingkat Oleh PEFINDO Periode 2009-

2013”. Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.

Morasa, Jenny dan Lidia Mawikere, 2013. “Analisis Pengaruh Laba Per

Lembar Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek

Indonesia (Studi Pada Saham Perusahaan LQ-45 Periode 2004 S/D

2008)”. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi UNSRAT “GOOD WILL” Volume 2 – Nomor

2, Desember 2011. ISSN: 2088 – 8899.

Prasetyo, Adhi 2010. “PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

TERHADAP PERINGKAT O LIGASI”.Skripsi Program Sarjana

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Septi, Purwaningsih 2013. “Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk

Yang Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non-Akuntansi”. ISSN

2252-6765 AAJ 2 (1) (2013).

Tamara, Karima.2013. “Analisis Model Prediksi Pemeringkatan Obligasi

Syariah Perusahaan dengan Pendekatan Rasio Keuangan Di Bursa

Efek Indonesia”. Jurnal Penelitian Vol 10, No.2, November 2013.

Hlm. 232-253.

_____.____. “ROADMAP Pasar Modal Syariah 2015-2019”. OJK.