analisis hubungan kausalitas neraca ...fakultas ekonomi dan bisnis universitas lampung bandar...

66
ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA TRANSAKSI BERJALAN DENGAN NILAI TUKAR PERIODE 2001:Q1- 2014:Q4 (STUDI KOMPARASI PADA TIGA NEGARA ASEAN) Skripsi Oleh Ikram Gifari FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: phungcong

Post on 30-Jan-2018

224 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA TRANSAKSIBERJALAN DENGAN NILAI TUKAR PERIODE 2001:Q1-

2014:Q4 (STUDI KOMPARASI PADA TIGA NEGARA ASEAN)

Skripsi

Oleh

Ikram Gifari

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

ABSTRACT

ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE RATE PERIOD2001:Q1-2014:Q4 (COMPARATION STUDY ON THREE ASEAN COUNTRY)

By

IKRAM GIFARI

This study aims to determine the causality between the current account and exchange rate onIndonesia, Philliphine, dan Thailand during the period 2001: Q1-2014: Q4. The method used inthis studyis the Granger Causality Test. The data used is time series during2001: Q1-2014: Q4.

The results of this study showedthere is a causality between current account andexchange rate on Indonesia and Phillphine with the level confidence 95% and 90%.Meanwhile there is no causality between current account and exchange rate inThailand, there is just one-way relation from currentaccount to exchange rate with levelof confidence 95%..

Keywords : Current Account, Exchange Rate, and Granger Causality

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA TRANSAKSI BERJALANDENGAN NILAI TUKAR PERIODE 2001:Q1-2014:Q4 (STUDI KOMPARASI

PADA TIGA NEGARA ASEAN)

Oleh

IKRAM GIFARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara neracatransaksi berjalan dengan nilai tukar di Negara Indonesia, Filipina dan Thailand selamaperiode 2001:Q1 – 2014:Q4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah UjiKausalitas Granger. Data yang digunakan adalah data time series selama periode2001:Q1 – 2014:Q4.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara neracatransaksi berjalan dengan nilai tukar di Indonesia dan Filipina dengan tingkat keyakinan95% dan 90%. Sedangkan tidak terjadi hubungan kausalitas di Thailand, hanya terdapathubungan satu arah dari neraca transaksi berjalan dengan nilai tukar dengan tingkatkeyakinan 95%.

Kata kunci : Neraca Transaksi Berjalan, Nilai Tukar, dan Kausalitas Granger

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA TRANSAKSIBERJALAN DENGAN NILAI TUKAR PERIODE 2001:Q1-

2014:Q4 (STUDI KOMPARASI PADA TIGA NEGARA ASEAN)

Oleh

Ikram Gifari

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA EKONOMI

pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI
Page 6: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI
Page 7: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI
Page 8: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Ikram Gifari, penulis dilahirkan pada tanggal 30

September 1993 di Bandar Lampung. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Faisal Hermanto dan Endang Purwanti.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Kartika II-5 Bandar

Lampung pada tahun 2005, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 4 Bandar

Lampung pada tahun 2008 dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Bandar

Lampung pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas lampung jurusan ekonomi pembangunan melalui jalur Ujian

SNMPTN. Pada tahun 2013 penulis melakukan kuliah kunjungan lapangan (KKL)

ke Bank Indonesia, Kementrian Koperasi dan Badan Kebijakan Fiskal. Pada

Januari 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Mekar

Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang.

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

MOTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(Q.S Al Insyarah : 5)

“Hard work beats talent when talent doesn’t work hard.”

(Kevin Durant)

“Terdapat berjuta kesempatan, pilih kesempatan terbaikmu dan lakukan dengan usahaterbaikmu”

(Ikram Gifari)

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

PERSEMBAHAN

Dengan puji syukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi

beserta segala isinya dan nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa

dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang, kupersembahkan karya

yang sederhana ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kepada:

Ayah dan Ibu tercinta Faisal Hermanto dan Endang Purwanti yang telah

membesarkanku dengan penuh kasih sayang, yang selalu memberikan semangat

dan dukungan, serta mendoakan keselamatan, kesehatan dan kesuksesanku.

Adikku yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan doa.

Dan

Almamater tercinta Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan Kausalitas Neraca

Transaksi Berjalan Dengan Nilai Tukar Periode 2001:Q1-2014:Q4 (Studi

Komparasi Pada Tiga Negara ASEAN)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak terbantu dan didukung oleh

berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Nurbetty Herlina Sitorus, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran,

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

memberikan perhatian, motivasi, semangat dan sumbangan pemikiran kepada

penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibu Irma Febriana M K, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Nelly Aida, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing, memberikan perhatian, nasihat, motivasi dan semangat selama

menjadi mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

pelajaran yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

8. Ayah dan Ibu tercinta, Faisal Hermanto dan Endang Purwanti. Terima Kasih

atas cinta dan kasih sayang serta dukungan yang diberikan selama ini,

kesabaran serta doa yang tidak pernah lelah demi yang terbaik untuk anak-

anaknya.

9. Adikku tersayang Fathia Sunia Oktaviani. Terimakasih atas dukungan,

semangat dan motivasi untuk terus berjuang.

10. Sahabat-sahabat tersayang dan seperjuangan di waktu kuliah. Putri, Dewi,

Cella,Yoga, Arga, Sofyan, Ipen, Usin, Pedo, Torbi, Kruhun, Ipon, Ridel,

Incang, Alan, Hardi, Iduy, Amri, Ginyon, Liting, Cumis dan Devin yang

selalu memberikan semangat, doa, dukungan, membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat Ekonomi Pembangunan 2011, Rahma, Indah, Gita N, Gita L,

Yesi, Butet, Nurul, Zahara, Tria, Amri, Richard, Nanang, Masruhan, Ayuni,

Caca, Glady, Iin, Cahya, Tari, Suci Y, Ika, Indah, Eni, Taqim, Yeni, Suci M

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

serta seluruh teman-teman EP’11 yang tidak dapat disebutkan satu persatu

karena keterbatasan yang ada. Terimakasih atas segala dukungan dan

semangatnya selama ini.

12. Teman dan sahabat SMA 4 Pakci, Nando, Fahri, Uci, Boing, Udin, Rahmat,

Risto, Riski, Nay yang selalu memberikan keceriaan, semangat dan dukungan

yang memotivasi.

13. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ekonomi Pembangunan,

khususnya Ibu Hudaiyah, Mas Feri, Ibu Yati, Mas Usman, Mas Ma’ruf.

14. Kakak tingkat EP 2010 serta adik tingkat EP 2012, 2013. Bang Rendi, Bang

Bolang, Boy, Yahya, Heru, Salim, Adit, Surya, Geri, Julian, Khanif, Ketut,

Yaser, Mia, Amiza, Oji, Siska, Deffa, Firdha, Selvi, Meri, Mau Raisa, Decu,

Jefri, Agung, dan Angel.

15. Teman-teman geng Ayuk. Ayuk Ani, Mbak Tumik, Ncik, Mang Jum, Tante

Klise, Ginan, Au, Ido, Fadli, Agus, Daus, Aco, Wak Anshor, Hasmuni, dan

Abang Headset.

16. Berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 2 Februari 2016

Penulis,

Ikram Gifari

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ii

DAFTAR TABEL......................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 11

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

E. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 12

F. Hipotesis............................................................................................ 13

G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. LandasanTeori................................................................................... 15

1. Pendekatan Elastisitas ................................................................. 15

2. Pendekatan Absorsi ..................................................................... 16

3. Neraca Transaksi Berjalan .......................................................... 17

a. Neraca Perdagangan ................................................................ 17

b. Neraca Jasa.............................................................................. 18

c. Pendapatan atas Investasi ........................................................ 19

d. Transaksi Unilateral ................................................................ 19

4. NilaiTukar ................................................................................... 19

a. Jenis-jenis Kurs ....................................................................... 21

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

ii

b. Sejarah Perkembangan Nilai Tukar di Indonesia.................... 23

c. Kurs Dalam Pendekatan Tradisional ....................................... 25

d. Kurs Dalam pendekatan Moneter............................................ 26

B. Hubungan Antar Variabel ................................................................. 26

C. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 29

III. METODE PENELITIAN

A. Deskripsi Data Input ......................................................................... 34

B. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 34

C. BatasanVariabel ................................................................................ 35

D. Metode Analisis ................................................................................ 35

E. Proses Identifikasi dan Model Penelitian.......................................... 36

1. Uji Stasionery........................................................................ 36

2. Uji Kointegrasi ...................................................................... 37

3. Penentuan Lag Optimum....................................................... 38

4. Uji Kausalitas Granger.......................................................... 39

5. Pengujian Arah Kausalitas .................................................... 42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian ................................................................................. 44

1. Uji Stasionery........................................................................ 44

2. Uji Kointegrasi ...................................................................... 45

3. Penentuan Lag Optimum....................................................... 46

4. Uji Kausalitas Granger.......................................................... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 50

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan.......................................................................................... 54

B. Saran ................................................................................................ 55

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

iii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perkembangan Neraca Transaksi Berjalan di Indonesia, Filipina, danThailand Periode 2001-2014 .......................................................................... 4

2. Perkembangan Kurs di Indonesia, Filipina, danThailand Periode 2001-2014dalam miliar USD ..........................................................................................7

3. Kerangka Pemikiran Neraca Transaksi Berjalan dengan Kurs di Indonesia,Filipina, dan Thailand ...................................................................................13

4. Kurva J ..........................................................................................................16

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Negara Berkembang di Kawasan Asia Tenggara .....................................3

2. PenelitianTerdahulu ................................................................................32

3. Deskripsi Data Input ...............................................................................34

4. Hasil Uji Unit Root dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) padaTingkat Level ..........................................................................................44

5. Hasil Uji Unit Root dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) padaTingkat First Difference..........................................................................45

6. Hasil Uji Kointegrasi Engel-Granger (EG) ...........................................45

7. Hasil Uji Penentuan Lag Optimum (Indonesia) .....................................46

8. Hasil Uji Penentuan Lag Optimum (Filipina) ........................................47

9. Hasil Uji Penentuan Lag Optimum (Thailand) ......................................47

10. Hasil Uji Kausalitas Granger .................................................................48

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang telah lama melakukan perdagangan

internasional untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat diproduksi

di dalam negeri. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi

dagang antara subjek ekonomi negara yang satu dengan subjek ekonomi negara

yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa. Adapun subyek ekonomi yang

dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan

ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun

departemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri, 2000).

Pada perdagangan internasional terdapat upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

menekan jumlah impor dan meningkatkan daya saing ekspor, dengan cara

pengendalian mata uang dalam negeri terhadap valuta asing (Perdianti, 2010).

Depresiasi kurs akan meningkatan harga mata uang asing di dalam negeri atau

menurunnya nilai mata uang domestik dikaitkan dengan mata uang asing yang

disebabkan oleh mekanisme pasar. Apresiasi kurs adalah penurunan harga mata

uang asing di dalam negeri atau meningkatnya nilai mata uang domestik dikaitkan

dengan mata uang asing. Kurs yang terdepresiasi membuat harga relatif produk

domestik menjadi lebih murah untuk negara lain sehingga kurs terkadang

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

2

digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya saing dengan mendorong

ekspor. Perubahan pada posisi ekspor kemudian berguna untuk memperbaiki

posisi neraca transaksi berjalan (Armunanto, 2015).

Perekonomian dunia yang mulai membaik selama tahun 2004 memberikan

pengaruh positif bagi neraca pembayaran Indonesia. Surplus transaksi berjalan

diperoleh karena semakin meningkatnya ekspor yang disebabkan karena

meningkatnya pula volume perdagangan dunia dan harga komoditi. Sementara itu

surplus disisi lalu lintas modal terkait dengan meningkatnya kepercayaan investor

terhadap prospek ekonomi Indonesia serta searah dengan kecenderungan

peningkatan aliran modal ke negara berkembang khususnya Asia Tenggara. Pada

tahun 2004 surplus yang cukup tinggi dapat mengurangi tekanan defisit yang

terjadi akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah pasca program Paris Club

(Bank Indonesia, 2014)

Kenaikan harga komoditi dan tingginya volume perdagangan dunia serta

terpeliharanya stabilitas rupiah memberikan pengaruh positif bagi perkembangan

nilai ekspor di Indonesia, (Griffin & Ebert, 2006). Perkembangan tersebut

merupakan faktor utama peningkatan nilai ekspor non migas terutama pada

barang industri berbasis primer, komoditi perdagangan serta ekspor minyak dan

gas sedangkan kelompok barang pertanian yang sebagian besar berupa bahan

mentah mengalami penurunan (Bank Indonesia, 2014). Kegiatan industri yang

dilakukan oleh setiap negara menjadi salah satu indikator untuk melihat apakah

negara tersebut dikategorikan sebagai negara maju atau berkembang. Negara

berkembang memiliki standar taraf hidup dan indeks pembangunan manusia yang

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

3

lebih rendah dibandingkan negara maju. Sebagian besar negara di dunia yaitu

sebesar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang, sedangkan di kawasan

Asia Tenggara sendiri terdapat 10 negara termasuk kedalamnya yang dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1. Negara Berkembang di Kawasan Asia Tenggara

1. Thailand

2. Timor Leste

3. Thailand

4. Brunei

5. Vietnam

6. Cambodia

7. Filipina

8. Indonesia

9. Laos

10. Malaysia

Sumber : World Bank

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Indonesia, Filipina, dan Thailand masih

termasuk dalam kategori negara yang masih berkembang. Neraca transaksi

berjalan merupakan salah satu indikator dari makroekonomi yang dianggap

sebagai penilaian dari stabilitas perekonomian suatu negara. Menurut (Utami,

2008) negara yang neraca transaksi berjalannya masih mengandalkan sektor

pertanian dan belum mengandalkan industri manufaktur termasuk kedalam

kategori negara berkembang. Salah satu alasannya adalah neraca transaksi

berjalan memperlihatkan daya saing internasional suatu bangsa dan sejauh mana

negara tersebut memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya (Muelgini,2015).

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

4

Adapun tingkat transaksi berjalan di negara Asean khususnya Indonesia, Filipina,

dan Thailand dapat dilihat pada Gambar 1. berikut ini:

Gambar 1. Perkembangan Neraca Transaksi Berjalan di Indonesia, Filipina,dan Thailand Periode 2001-2014

Sumber : Bank Indonesia

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa neraca transsaksi berjalan pada ketiga negara

mengalami pertumbuhan yang cukup fluktuatif, hanya Filipina yang pertumbuhan

neraca transaksi berjalannya relatif stabil. Sementara itu Indonesia adalah negara

yang memiliki nilai neraca transaksi berjalan terendah yaitu mengalami defisit

dalam neraca transaksi berjalannya pada tahun 2012 sampai 2014. Kondisi defisit

pada periode itu disebabkan oleh kondisi yang cukup struktural yaitu melemahnya

sektor eksternal akibat pelemahan perekonomian global khususnya di negara

China yang berdampak langsung terhadap ekspor Indonesia dan juga dari sektor

migas yang memberikan kontribusi negatif karena defisit neraca perdagangan

minyak masih lebih besar daripada surplus neraca perdagangan gas (Bank

Indonesia, 2011).

-40.0

-30.0

-20.0

-10.0

-

10.0

20.0

30.0

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

IDN PHI THA

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

5

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengambil kebijakan sistem kurs

mengambang bebas, sistem kurs mengambang bebas (free floating exchange rate

system) adalah sistem kurs mata uang domestik terhadap mata uang asing yang

kursnya ditentukan melalui mekanisme pasar, yaitu melalui banyaknya

permintaan dan penawaran terhadap valuta asing di pasar valuta asing pada waktu

tertentu. Dengan kata lain, melalui sistem ini kecenderungan suatu mata uang

mengalami apresiasi ataupun depresiasi relatif terhadap mata uang lainnya akan

sangat tergantung pada minat pasar untuk memegang mata uang yang

bersangkutan, tanpa adanya pembatasan maupun intervensi secara langsung dari

pihak-pihak tertentu, termasuk intervensi langsung dari pemegang otoritas

moneter suatu negara. Jadi dengan sistem kurs mengambang bebas, kurs mata

uang terhadap mata uang lainnya akan dibiarkan mengambang bebas, dalam arti

fluktuasinya dibiarkan bebas tanpa dibatasi atau dikendalikan secara langsung

(Atmadja, 2001).

Sistem kurs di Indonesia mengalami perubahan sebanyak tiga kali. Sistem kurs

tesebut adalah sistem kurs tetap, sistem kurs mengambang terkendali, dan terakhir

sistem kurs mengambang bebas. Sedangkan rezim nilai tukar mengambang bebas

di Thailand sendiri mulai diterapkan sejak 2 Juli 1997 demi mencegah risiko

terjadinya krisis dalam skala yang lebih besar, hal ini juga bertujuan agar

pergerakan nilai tukar dapat sejalan dengan fundamental ekonomi. Sedangkan

sebelum krisis ekonomi Asia pada tahun 1997-1998, Filipina menerapkan rezim

nilai tukar mengambang, dan hingga saat ini Indonesia, Thailand dan Filipina

masih menggunakan sistem nilai tukar mengambang dimana nilai tukar masing-

masing negara didominasi oleh pengaruh pasar (Adiputra, 2009). Sistem kurs

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

6

sendiri memiliki arti suatu perjanjian atau kesepakatan suatu kurs mata uang yang

akan digunakan sebagai pembayaran di waktu yang sekarang dan di waktu yang

akan datang antara dua mata uang di masing-masing negara.

Sistem kurs memiliki peran untuk tercapainya stabilitas moneter. Kurs yang stabil

diperlukan untuk terciptanya kondisi yang kondusif bagi kegiatan perekonomian

khususnya perdagangan internasional. Dengan adanya kondisi yang kondusif pada

perdagangan internasional diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

Neraca transaksi berjalan dipengaruhi oleh kurs negara itu sendiri terhadap valuta

asing. Perubahan kurs terhadap valas dipengaruhi oleh banyaknya barang dan jasa

yang diekspor dan diimpor. Semakin banyak barang dan jasa yang diekspor maka

akan menyebabkan apresiasi kurs negara tersebut, begitupun sebaliknya. Hal

tersebut menunjukkan pengaruh yang sangat nyata antara defisit neraca transaksi

berjalan terhadap fluktuasi kurs. Pada saat kondisi neraca transaksi berjalan

defisit, depresiasi rupiah masih sangat terkontrol sehingga perubahannya tidak

mengganggu kinerja perekonomian Indonesia. Justru sebaliknya pada saat kondisi

neraca transaksi berjalan mengalami surplus, depresiasi rupiah terhadap dollar

sulit untuk dikontrol (Purnomo, 2003). Perkembangan nilai mata uang dapat

dilihat pada Gambar 2. sebagai berikut

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

7

Gambar 2. Perkembangan kurs Indonesia, Filipina, dan Thailand periode2001-2014 dalam miliar USD

Sumber : Bank Indonesia

Pada Gambar 2 dapat dilihat perkembangan nilai mata uang Indonesia (IDR),

Filipina (PhP), dan Thailand (ThB). Di Indonesia kurs rupiah mengalami

penurunan yang drastis pada tahun 2008, hal ini disebabkan karena terjadinya

krisis global yang berdampak pada negara Indonesia. Krisis ini terjadi karena

berkurangnya daya beli Amerika Serikat sehingga negara-negara produsen yang

biasa melakukan ekspor ke Amerika Serikat mengalami penurunan pendapatan

karena dilakukannya kebijakan pembatasan impor oleh pemerintah Amerika

Serikat sendiri dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena

dampaknya. Lalu pada tahun 2013 kuartal keempat kurs rupiah kembali

terdepresiasi sebesar Rp 12.189 per Dollar AS.

Untuk mengetahui hubungan antara neraca transaksi berjalan dan kurs dapat

diketahui dengan teori kausalitas. Teori kausalitas merupakan prinsip sebab-

akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa

-

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

14,000.00

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

20012002200320042005200620072008200920102011201220132014

PHP THB IDR

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

8

membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara

segala kejadian, serta setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta

kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang

mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak

memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian

dari ilmu-ilmu yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

kausalitas antara nilai tukar dengan neraca transaksi berjalan, hal ini sesuai

dengan teori keynesian yang menyatakan hubungan antara kurs valuta asing

dengan Neraca Transaksi Berjalan dapat dijelaskan melalui mekanisme harga.

Menurut (Nopirin, 2009) apabila karena suatu hal kurs valuta mengalami apresiasi

(nilai mata uang asing meningkat dan nilai mata uang lokal menurun), maka hal

ini secara relatif dapat menyebabkan rendahnya harga barang ekspor dibanding

harga barang impor. Kondisi ini berpengaruh pada meningkatnya kemampuan

ekspor dan menurunnya kemampuan impor. Apabila kemampuan ekspor lebih

besar dari pada kemampuan impor, maka hal ini dapat menyebabkan surplus

neraca transaksi berjalan melalui neraca perdagangan. Demikian sebaliknya, oleh

karena itu menurut Keynesian dengan asumsi ceteris paribus, hubungan antara

kurs valuta dengan neraca transaksi berjalan adalah positif (Nopirin, 2009).

Sedangkan hubungan antara neraca transaksi berjalan dengan nilai tukar

dijelaskan dengan teori yang menyatakan bahwa neraca perdagangan dan neraca

pembayaran sering menjadi faktor yang dapat mendorong naik atau turunnya kurs

mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus dari neraca perdagangan dan

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

9

neraca pembayaran akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan

terjadinya apresiasi nilai mata uang. Karena ekspor mengalami kenaikan yang

berarti negara tersebut banyak menerima valuta asing sehingga kurs akan

terapresiasi. Sebaliknya penurunan atau defisit neraca perdagangan dan neraca

pembayaran akan diterjemahkan sebagai indikasi awal terdepresiasi mata uang

suatu negara, yang terjadi karena negara tersebut lebih banyak melakukan impor

dibanding ekspor. Dengan adanya neraca pembayaran ini dapat diketahui kapan

suatu negara mengalami surplus maupun defisit, (Hady, 2004).

Dari kedua teori tersebut dapat terlihat bahwa terdapat hubungan kausalitas antara

kedua variabel yaitu neraca transaksi berjalan dan kurs. Hal ini juga dibuktikan

oleh penelitian terdahulu oleh (Nugroho, 2004) yang menyatakan bahwa terjadi

hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dan kurs dan dari uji

kausalitas Final Prediction Error (FPE) pada langkah I dan langkah II juga

menunjukan hasil yang sama, bahwa saldo neraca transaksi berjalan

mempengaruhi kurs dan kurs juga mempengaruhi saldo neraca transaksi berjalan

pada periode 1982-2003.

Tidak sedikit negara ASEAN yang terhindar dari defisit neraca perdagangan, di

kawasan Asia Tenggara Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami

defisit neraca perdagangan. Dalam neraca perdagangan 10 negara ASEAN hanya

4 negara yg menghasilkan surplus yaitu Singapura sebesar 73,23 milliar USD,

Malaysia 22,29 milliar USD dan dua negara lain yang mendapatkan surplus

neraca perdagangan yaitu Brunei Darussalam dan Vietnam masing masing sebesar

7,83 milliar USD dan 554 juta USD. Sedangkan negara-negara yang mengalami

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

10

defisit neraca perdagangan yaitu Thailand yang paling besar mengalami defisit

yaitu sebesar 20,79 milliar USD, Filipina menempati posisi kedua sebesar 11,15

milliar USD dan Indonesia berada dibawah Thailand dan Filipina sebesar 4,08

milliar USD setelah itu disusul oleh Laos, Myanmar dan Kamboja (Bank

Indonesia, 2004). Dilihat dari negara-negara yang mengalami defisit neraca

perdagangan yaitu Thailand, Filipina, dan Indonesia ketiga negara menempati

posisi puncak defisit neraca perdagangan. Maka dari itu penulis ingin melihat

bagaimana perkembangan neraca transaksi berjalan yang dapat dilihat dari

transaksi neraca perdagangan masing masing negara dan bagaimana sistem nilai

tukar pada masing-masing negara dapat menstabilkan neraca transaksi berjalan

agar tidak mengalami defisit secara terus menerus.

Penulis mengambil periode penelitian 2001:Q1-2014:Q4 dikarenakan pada

periode tersebut ketiga negara yaitu Indonesia, Filipina dan Thailand sedang

dalam perekonomian yang mulai membaik sejak terjadinya krisis moneter 1998

yang berdampak pada melemahnya sektor-sektor perekonomian di masing-masing

negara tersebut. Maka penelitian ini ingin membuktikan apakah terdapat

hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan kurs di Indonesia,

Filipina, dan Thailand pada periode 2001:Q1-2014:Q4 dengan mengambil judul

“Analisis Hubungan Kausalitas Neraca Transaksi Berjalan dengan Kurs

periode 2001:Q1-2014:Q4 (Studi Komparasi Pada Tiga Negara Asean)”.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

11

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah pada tiga negara

Asean sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi bejalan dengan

kurs di Indonesia periode 2001-2014?

2. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan

kurs di Filipina periode 2001-2014?

3. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan

kurs di Thailand periode 2001-2014?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca

transaksi berjalan dengan kurs di Indonesia periode 2001-2014.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca

transaksi berjalan dengan kurs di Filipina periode 2001-2014.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kausalitas antara neraca

transaksi berjalan dengan kurs di Thailand periode 2001-2014.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk peneliti, pembaca, dan

masyarakat umum yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

12

1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan.

2. Menambah wawasan bagi penulis, mahasiswa agar berfikir secara ilmiah pada

bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Internasional khususnya neraca

transaksi berjalan dan kurs.

3. Menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak lain yang ingin mengetahui

pengaruh kausalitas neraca transaksi berjalan dengan kurs.

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan dengan rumusan malasah yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat

kita gambarkan kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah:

Neraca Transaksi Berjalan merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi

arus pembayaran jangka pendek atau mencatat transaksi ekspor-impor barang dan

jasa. Banyak faktor yang diduga mempengaruhi kesimbangan dari neraca

transaksi berjalan di Indonesia. Kurs merupakan salah satu faktor yang diduga

mempengaruhi neraca transaksi berjalan. Terdepresiasinya kurs akan

mengakibatkan peningkatan nilai ekspor karena harga relatif dalam negeri akan

menjadi lebih rendah di negara lain (Sumiyati, 2008).

Sistem yang diterapkan Indonesia, Filipina, dan Thailand adalah sistem kurs

mengambang bebas yang pada penentuan nilainya diserahkan sepenuhnya kepada

mekanisme pasar. Ketiga negara tersebut menerapkan sistem kurs mengambang

bebas sejak pertengahan 1998 yang besar kemungkinan menyebabkan melebarnya

rentang fluktuasi kurs rupiah yang terjadi hingga pertengahan tahun 1999.

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

13

Depresiasi kurs rupiah terhadap USD masih lebih besar dibanding negara tetangga

yang juga menganut sistem kurs yang fleksibel seperti Thailand dan Filipina,

keberhasilan memperkecil rentang fluktuasi kurs rupiah kiranya dapat juga

menjadi ukuran pemulihan ekonomi melalui neraca transaksi berjalan sendiri

(Rafinus,2001).

Dari penjelasan sebelumnya maka dapat diketahui hubungan antara neraca

transaksi berjalan dan kurs dimana dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Neraca Transaksi Berjalan dengan Kurs diIndonesia, Filipina, dan Thailand

F. Hipotesis

1. Diduga terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan

kurs di Indonesia periode 2001-2014.

2. Diduga terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan

kurs di Filipina periode 2001-2014.

3. Diduga terdapat hubungan kausalitas antara neraca transaksi berjalan dengan

kurs di Thailand periode 2001-2014.

G. Sistematika Penulisan

Rencana Penulisan mini skripsi ini akan dibagi dalam 5 bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Neraca TransaksiBerjalan

Kurs

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

14

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah

penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang diharapkan,

kerangka pemikiran, dan hipotesis yang diajukan serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

Bab ini berisi tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian, jenis-jenis dan

manfaat.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang Disain Penelitian, Operasional Variabel dan

Pengukuran, Populasi, Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan

Teknik Analisis Data yang digunakan dan Rancangan Uji Hipotesis

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang meliputi deskripsi

Neraca Transaksi Berjalan dan Kurs. Distribusi Data, Pengujian Persyaratan

Analisis yang tediri atas Pengujian Pengukuran Koefisien Korelasi, Pengukuran

Koefisien Determinasi dan Pengukuran Koefisien Regresi serta Pengujian

Hipotesis; dan Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan

analisis kuantitaf dan menggunakan metode causality granger melalui eviews6.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

II. PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pendekatan Elastisitas ( Elasticity Approach)

Pendekatan ini menjelaskan bahwa nilai tukar atau kurs dari dua negara

ditentukan oleh besar kecilnya neraca transaksi berjalan negara tersebut.

Berdasarkan pendekatan ini, kurs ekuilibrium adalah kurs yang akan

menyeimbangkan nilai impor dan ekspor dari suatu negara. Peningkatan kurs atau

penurunan nilai tukar mata uang akan membuat harga barang ekspor menjadi

lebih murah bagi pihak asing, sedangkan harga barang impor menjadi lebih mahal

bagi domestik sehingga mengakibatkan nilai ekspor mengalami peningkatan dan

impor mengalami penurunan sampai pada akhirnya nilai perdagangan intrnasionl

mengalami keseimbangan.

Hubungan yang terjadi antara nilai tukar riil dengan neraca perdagangan dapat

dilihat dengan menggunakan pendekatan kurva J. Kurva J adalah kurva yang

menggambarkan hubungan antara nilai tukar riil dengan neraca perdagangan

dalam jangka waktu pendek dan panjang. Pada kurva J dinyatakan asumsi bahwa

depresiasi nilai tukar akan memperbaiki kondisi neraca perdagangan suatu negara

pada jangka panjang. Akan tetapi, hal tersebut akan terjadi dengan syarat

terpenuhinya kondisi Marshall-Lerner. Kondisi Marshall-Lerner merupakan suatu

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

16

kondisi dimana jumlah elastisitas impor dan ekspor terhadap nilai tukar riil lebih

dari 1atau elastis (Nopirin, 2009).

Gambar 9. Kurva J

2. Pendekatan Absorsi (Absortion Approach)

Pendekatan ini menyatakan bahwa suatu depresiasi atau devaluasi akan

merangsang kenaikan produksi domestik dan ekspor sehingga pada gilirannya

akan meningkatkan tingkat pendapatan riil bagi negara yang bersangkutan.

Selanjutnya hal tersebut lambat laun akan meningkatkan impornya yang akan

menghilangkan sebagian manfaat atau perbaikan yang dibuahkan oleh depresiasi

atau devaluasi terhadap neraca perdagangannya. Persamaan identitas dari

pendekatan absorpsi adalah sebagai berikut:

Y = C + I + ( X - M )

Surplus

Defisit

t3

t2 t1

Neraca

perdagangan

0

Sumber : Yarbrough (2005)

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

17

C+I merupakan absorpsi domestik (pengeluaran domestik) atau A, sedangkan X-

M merupakan neraca perdagangan (trade balance atau TB). Dengan demikian

persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut (Salvatore, 2004)

Y = A + TB

TB = Y - A

Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan atau produksi domestik

sama dengan neraca perdagangan. Agar neraca perdagangan dapat diperbaiki oleh

depresiasi atau devaluasi mata uang domestik, maka pendapatan harus meningkat

atau absorpsi domestik harus turun.

3. Neraca Transaksi Berjalan (Current Account)

Neraca transaksi berjalan (current account) merupakan bagian dari neraca

pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi

ekspor-impor barang dan jasa) (Tambunan, 2001), yang meliputi :

a. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan yang merupakan salah satu komponen penting dari neraca

pembayaran mencatat arus barang atau ekspor dan impor yang biasanya

dinyatakan dalam Dolar AS. Ekspor barang dan jasa dicatat di sisi kredit

sedangkan impor barang dan jasa dicatat di sisi debit. Di dalam neraca

perdagangan biasanya dibedakan antara ekspor dan impor primer (pertambangan

dan pertanian) dengan ekspor dan impor non primer dan di Indonesia hal ini

dibagi menjadi dua kategori yaitu ekspor-impor migas dan ekspor-impor non

migas. Saldo neraca perdagangan Indonesia berbeda menurut negara mitra

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

18

dagangnya, karena struktur atau pola perdagangan luar negeri Indonesia tidak

sama dengan setiap negara. Misalnya, perdagangan luar negeri Indonesia dengan

negara-negara sedang berkembang lainnya lebih didominasi oleh komoditas-

komoditas pertanian dan pertambangan, sedangkan negara-negara maju lebih

banyak dari kategori produk-produk manufaktur, mulai dari barang konsumsi

sederhana, hingga berbagai macam mesin dan alat-alat transportasi, (Tulus

Tambunan, 2001).

b. Neraca Jasa

Neraca jasa mencatat ekspor-impor jasa seperti ongkos pengangkutan untuk

perdagangan, ongkos transportasi lainnya, asuransi, perjalanan luar negeri dan

jasa-jasa lainnya. Neraca jasa di Indonesia selalu menjadi masalah dalam neraca

transaksi berjalan karena neraca transaksi jasa saldonya tiap tahun selalu negatif.

Defisit ini disebabkan oleh nilai impor Indonesia dalam transaksi jasa (migas dan

nonmigas) selalu lebih besar daripada nilai ekspornya. Hal ini menunjukan bahwa

sektor jasa di Indonesia, termasuk sektor transportasi, komunikasi dan asuransi,

memang masih relatif underdeveloped jika dibandingkan dengan negara tetangga,

seperti Singapura dan Thailand. Jika transaksi barang disebut visible trade, maka

transaksi jasa disebut invisible trade, neraca jasa terdiri dari banyak pos, seperti

ongkos pengangkutan untuk perdagangan dan ongkos transportasi lainnya,

asuransi, perjalanan luar negeri, pengeluaran pemerintah, dan jasa-jasa lainnya,

(Tulus Tambunan, 2001).

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

19

c. Pendapatan atas Investasi

Pendapatan yang didapat dari investasi langsung maupun investasi portofolio dan

pendapatan ini bisa dalam bentuk bunga, dividen, fee, royalti dan lain-lain.

Pendapatan dicatat di sisi kredit dan pembayaran di sisi debit

d. Transaksi Unilateral

Merupakan transaksi satu arah yang tidak menimbulkan hak maupun kewajiban

secara yuridis bagi si penerima dan juga tidak menimbulkan kewajiban untuk

melakukan pembayaran bagi si pemberi. Termasuk dalam pos ini adalah

pemberian hadiah (gift) dan bantuan (aid) (Tulus Tambunan,2001).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa transaksi berjalan merupakan elemen

yang sangat penting dalam neraca pembayaran, oleh karena itu defisit neraca

transaksi berjalan harus dihindari. Tentunya negara harus mengusahakan agar

semua elemen transaksi berjalan surplus. Penyebab defisit karena salah satu dari

tiga kemungkinan berikut ini:

a. Defisit neraca perdagangan lebih besar dibandingkan surplus neraca jasa

b. Defisit neraca jasa lebih besar dibandingkan surplus neraca perdagangan

c. Kedua neraca tersebut sama-sama mengalami defisit, (Tulus Tambunan,2001).

2. Nilai Tukar

Nilai tukar atau kurs adalah perbandingan antara harga mata uang suatu negara

dengan mata uang negara lain. Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

20

menunjukkan berapa rupiah yang diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar

Amerika (Musdholifah, 2007).

Kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu

merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Jadi,

dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai mata

uang suatu negara dengan negara lain (Triyono, 2008).

Semakin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan

kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Sebagai dampak

meningkatnya laju inflasi maka nilai tukar domestik semakin melemah terhadap

mata uang asing. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan

dan investasi di pasar modal menjadi berkurang.

Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya

menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor seperti

yang diuraikan dibawah ini (Sukirno, 2004).

a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat.

b. Perubahan harga barang ekspor dan impor. .

c. Kenaikan harga umum (inflasi).

d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.

e. Pertumbuhan ekonomi

Terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu: sistem kurs

mengambang (floating exchang rate), kurs tertambat (pegged exchange rate), kurs

tertambat merangkak (crawling pegs), sekeranjang mata uang (basket of

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

21

currencies), kurs tetap (fixed exchange rate) (Triyono, 2008). Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu:

1. Faktor Fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator ekonomi seperti

inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara,ekspektasi

pasar dan intervensi Bank Sentral.

2. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa

pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara

penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya.

3. Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita

politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau

turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita

sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.

a. Jenis-jenis Kurs

1. Kurs mengambang

Sistem kurs mengambangditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa

adanya campur tangan pemerintah dalam upaya stabilisasi melalui kebijakan

moneter apabila terdapat campur tangan pemerintah maka sistem ini termasuk

mengambang terkendali (managed floating exchange rate).

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

22

2. Sistem kurs tertambat

Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau

sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang

utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut

bergerak mengikuti mata uang dari negara yang menjadi tambatannya.

3. Sistem kurs tertambat merangkak

Dimana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara

periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam

rentang waktu tertentu. Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat

mengukur penyelesaian kursnya dalam periode yang lebih lama jika dibanding

dengan sistem kurs terambat.

4. Sistem sekeranjang mata uang

Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu

negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata

uang. Mata uang yang dimasukan dalam keranjang biasanya ditentukan oleh

besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu.

5. Sistem kurs tetap

Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata

uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam

jumlah yang tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang memiliki

ketergantungan tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan seperti

sering mengalami gangguan alam, menetapkan kurs tetap merupakan suatu

kebijakan yang beresiko tinggi.

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

23

b. Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

Sejak tahun 1970, negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar

(Nopirin, 2009).

1. Sistem kurs tetap (1970- 1978)

Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut

sistem nilai tukar tetap kurs resmi Rp. 250/US$. Untuk menjaga kestabilan

nilai tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank Indonesia melakukan intervensi

aktif di pasar valuta asing.

2. Sistem mengambang terkendali (1978-Juli 1997)

Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada sistem sekeranjang mata

uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan

dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini,

pemerintah menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs

bergerak di pasar dengan spread tertentu. Pemerintah hanya melakukan

intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.

3. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997-sekarang)

Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US$ semakin

melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan

cadangan devisa yang terus berkurang maka pemerintah memutuskan untuk

menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan

mulai menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange

rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

24

Secara garis besar, ada dua sistem kurs, yaitu sistem kurs mengambang (floating

exchange rate system) dan sistem kurs tetap (fixed exchange rate system). Sistem

kurs mengambang sering juga di sebut dengan freely fluctuating exchange rate

system atau sistem kurs bebas flexible exchange rate system namun yang paling

popular adalah floating exchange rate system.

Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengemukakan bahwa sistem kurs

ada 3 (tiga) macam:

1. Cara kerja standar emas

Suatu sistem kurs dengan menggunakan standar emas. Sistem ini memberikan

kurs tukar valuta asing yang tetap untuk setiap Negara dan relatif mudah

dipahami.

2. Kurs valuta asing yang mengambang penuh

Kurs yang sepenuhnya di tentukan oleh kekuatan pasar (penawaran dan

permintaan).

3. Sistem kurs valuta asing yang mengambang “terkendali”.

Dalam sistem ini terdapat beberapa mata uang yang mengambang bebas

bersama – sama mata uang yang dikaitkan dengan dollar (mengambang

bersama – sama dengan dollar). Mata uang suatu Negara dibiarkan

mengambang bersama – sama dengan dollar secara bebas di pasaran. Tetapi

pemerintah suatu negara akan melakukan intervensi jika pasar dalam keadaan

kacau atau kurs sedang dianggap terlalu jauh dari yang diperkirakan sebagai

kurs yang tepat.

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

25

c. Kurs Dalam Pendekatan Tradisional

Penjelasan mengenai fluktuasi kurs dengan model pendekatan tradisional

didasarkan pada kajian terhadap pertukaran barang dan jasa antar Negara. Artinya

sejauh mana nilai kurs antara dua mata uang dari dua Negara ditentukan

berdasarkan besarnya nilai perdagangan barang dan jasa diantara dua Negara

tersebut. Oleh karena itulah model ini disebut sebagai model pendekatan

perdagangan (trade approach) atau pendekatan elastisitas terhadap pembentukan

kurs (elasticity approach to exchange rate determination). Menurut pendekatan

ini, equilibrium kurs adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai ekspor dan

nilai impor suatu negara. Dalam pendekatan ini kurs ditentukan dari

keseimbangan nilai ekspor dan nilai impor. Jika nilai ekspor lebih kecil dari pada

nilai impor, maka nilai mata uang suatu Negara akan mengalami depresiasi

(penurunan). Begitu sebaliknya, jika nilai ekspor lebih besar, maka nilai kurs akan

mengalami apresiasi (peningkatan) terhadap nilai tukar mata uang mitra

dagangnya secara internasional.

Dalam sistem kurs bebas dan atau mengambang kurs yang mengalami depresiasi

atau apresiasi akan mendorong terjadinya arus perubahan ekspor dan impor dari

barang dan jasa suatu Negara, sehingga akan tercapai keseimbangan nilai kurs di

mana nilai ekspor sama besarnya dengan nilai impor

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

26

d. Kurs Dalam Pendekatan Moneter

Pendekatan Teori Kuantitas Uang

Teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher yang secara matematis

dapat diformulasikan sebagai berikut:

MV = PT

Di mana :

M (money) : jumlah uang yang beredar

V (velocity) : Kecepatan peredaran uang

P (Price) : Tingkat harga barang

T (Trade) : Jumlah barang yang diperdagangkan.

Menurut Fisher harga barang tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah uang yang

beredar saja tetapi juga kecepatan peredaran uang. Semakin cepat peredaran uang

maka akan berakibat pada harga barang dan jasa yang semakin mahal yang

menyebabkan permintaan akan barang dan jasa dari luar negeri turun dan secara

tidak langsung akan melemahkan nilai tukar uang, sebaliknya jika kecepatan

peredaran uang semakin lambat maka harga barang akan turun yang secera tidak

langsung nilai uang naik.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Kurs dan Transaksi Berjalan

Hubungan antara kurs valuta asing dengan neraca transaksi berjalan dapat

dijelaskan melalui mekanisme harga. Menurut (KBPT) bahwa apabila karena

suatu hal nilai tukar valuta mengalami apresiasi (nilai mata uang asing meningkat

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

27

dan nilai mata uang lokal menurun), maka hal ini secara relatif dapat

menyebabkan rendahnya harga barang ekspor dibanding harga barang impor.

Kondisi ini berpengaruh pada meningkatnya kemampuan ekspor dan menurunnya

kemampuan impor. Apabila kemampuan ekspor lebih besar dari pada kemampuan

impor, maka hal ini dapat menyebabkan surplus neraca transaksi berjalan melalui

neraca perdagangan. Demikian sebaliknya. Oleh karena itu menurut KBPT,

dengan asumsi ceteris paribus, hubungan antara nilai tukar valuta dengan neraca

transaksi berjalan adalah positif (Nopirin, 2009).

Sedangkan hubungan antara kurs dan neraca transaksi berjalan dijelaskan dengan

teori yang menyatakan bahwa neraca perdagangan dan neraca pembayaran sering

menjadi faktor yang dapat mendorong naik atau turunnya kurs mata uang suatu

negara. Kenaikan atau surplus dari neraca perdagangan dan neraca pembayaran

akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan terjadinya apresiasi

suatu mata uang.dikarenakan ekspor mengalami kenaikan yang berarti negara

tersebut banyak menerima valuta asing sehingga kurs akan terapresiasi.

Sebaliknya penurunan atau defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran

akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi depresiasi mata uang suatu

negara, yang terjadi karena negara tersebut lebih banyak melakukan impor

dibanding dengan ekspor. Dengan adanya neraca pembayaran ini dapat diketahui

kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit (Hady, 2004).

Pada sisi permintaan, depresiasi nilai tukar valas akan menyebakan harga barang

luar negeri relatif lebih tinggi dibandingkan harga barang dalam negeri. Hal

tersebut akan berdampak pada peningkatan permintaan terhadap barang dalam

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

28

negeri, baik dari permintaan domestik maupun dari permintaan luar negeri (ekspor

meningkat). Analisis sisi permintaan ini diperkaya dengan konsep elastisitas harga

Marshall-Lerner Condition, dimana depresiasi nilai tukar akan meningkatkan

ekspor netto apabila jumlah elastisitas harga ekspor dan impor lebih besar dari

satu. Sedangkan, dari sisi penawaran, depresiasi nilai tukar valas akan

meningkatkan biaya bahan baku impor yang selanjutnya dapat menyebabkan

penurunan output produksi dan akan memicu kenaikan harga secara umum

(inflasi). Interaksi antara sisi permintaan dan sisi penawaran secara langsung akan

mempengaruhi arus perdagangan internasional, yang dalam indikator makro

tercermin pada neraca perdagangan (balance of trade). Dengan mengamati

perkembangan kinerja perdagangan internasional Indonesia selama ini, terlihat

bahwa nilai tukar masih digunakan sebagai alat oleh otoritas moneter untuk

mendorong ekspor (Waluyo dan Siswanto, 1998).

Nilai tukar riil yang rendah akan menyebabkan barang –barang domestik relatif

lebih murah sehingga penduduk domestik hanya akan membeli sedikit barang

impor. Keadaan sebaliknya adalah ketika nilai tukar riil tinggi, maka barang-

barang domestik menjadi relatif lebih mahal dibadingkan dengan barang-barang

luar negeri. Kondisi ini mendorong penduduk domestik membeli lebih banyak

barang impor dan masyarakat luar negeri membeli barang domestik dalam jumlah

yang lebih sedikit.

2. Transaksi Berjalan dan Nilai Tukar

Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah neraca transaksi berjalan.

Defisit dalam sebuah neraca transaksi berjalan menandakan bahwa sebuah negara

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

29

lebih banyak membeli dari luar negeri dibanding dengan menjualnya dengan kata

lain negara membutuhkan lebih banyak mata uang asing daripada apa yang

diterimanya dari penjualan ekspor dan menyuplai lebih banyak mata uangnya

sendiri dibanding dengan tingkat permintaan luar negeri untuk produk-produknya.

Tingkat permintaan berlebih mata uang asing akan menurunkan nilai tukar mata

uang sebuah negara sampai barang dan jasa domestik lebih murah untuk pelaku

pasar asing, dan asset asing tidak terlalu mahal untuk menghasilkan penjualan

bagi minat masyarakat dalam negeri.

C. Penelitian Terdahulu

1. Nugroho Bani Anggoro, 2004. “Analisis Kausalitas Saldo Neraca Transaksi

Berjalan Dengan KURS di Indonesia 1982-2003”. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa dilihat dari uji kausalitas Granger hipotesis yang diajukan

diterima yaitu terjadi kausalitas 2 arah antara variabel saldo neraca transaksi

berjalan dan variabel kurs. Dan dari uji kausalitas FPE pada langkah I dan

langkah II juga menunjukkan hasil yang sama, bahwa saldo neraca transaksi

berjalan mempengaruhi kurs dan kurs juga mempengaruhi saldo neraca transaksi

berjalan.

2. Novi Astri Perdianti, 2010. ”Analisis Dampak Perubahan Pertumbuhan Nilai

Tukar Riil Terhadap Inflasi, Pertumbuhan Output Dan Neraca Transaksi

Berjalan Di Indonesia Periode 1983-2009”. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan kausalitas antara nilai tukar riil, inflasi, Pertumbuhan

output dan neraca transaksi berjalan periode 1983-2009. Alat yang digunakan

untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini menggunakan Vector

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

30

Autoregression (VAR) dan propertinya (fungsi impulse response dan

dekomposisi varian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

kausalitas antara pertumbuhan nilai tukar riil dengan pertumbuhan output dan

inflasi. Hasil empiris menunjukkan depresiasi nilai tukar riil rupiah direspon

dengan kontraksi pertumbuhan output. Pertumbuhan nilai tukar riil tidak

direspon kuat oleh neraca transaksi berjalan Indonesia.

3. Darwanto, 2007. “Kejutan Pertumbuhan Nilai Tukar Riil Terhadap Inflasi,

Pertumbuhan Output,dan Pertumbuhan Neraca Transaksi Berjalan Di

Indonesia.” Penelitian ini menguji efek dari guncangan pertumbuhan nilai

tukar riil terhadap perekonomian di Indonesia dengan mempertimbangkan

data kuartal dari inflasi, pertumbuhan output, dan neraca transaksi berjalan.

Penulis menggunakan estimated impulse response dan VAR. Bukti empiris

mengindikasikan bahwa fluktuasi nilai tukar mempengaruhi inflasi dan

pertumbuhan output, tetapi tidak dapat mempengaruhi neraca transaksi

berjalan. Hasil dari analisis tersebut bahwa terdepresiasinya nilai tukar

berlawanan dengan teori klasik.

4. Ulfia dan Aliasuddin, 2009. “Hubungan Pendapatan Dan Kurs Di Indonesia”

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara

pendapatan dan kurs di Indonesia. Untuk menganalisis hubungan kausalitas tersebut

digunakan model granger causality. Uji dilakukan dengan menggunakan uji Wald.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap kurs dan

kurs berpengaruh terhadap pendapatan. Karena pendapatan berpengaruh terhadap

kurs dan kurs berpengaruh terhadap pendapatan maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan kausalitas antara pendapatan dan kurs.

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

31

5. Ike Nofiatin, 2012. “Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto,

Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) Periode 2005–2011”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

adanya hubungan kointegrasi dan hubungan kausalitas antara variabel

makroekonomi dan IHSG di BEI. Teknik analisis yang digunakan yaitu metode

Vector Autoregression (VAR). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat

hubungan kointegrasi antara inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan IHSG, namun

tidak ditemukan adanya kesamaan pergerakan antara PDB, jumlah uang

beredar, dan IHSG. Selain itu, tidak ditemukan hubungan kausalitas dua arah

antara variabel makroekonomi dan IHSG. Hasil analisis menunjukkan bahwa

terdapat beberapa hubungan kausalitas satu arah antara variabel makroekonomi

dan IHSG pada periode penelitian.

6. Wong Hock Tsen, 2014. External Balance And Budget In Malaysia. Penelitian

ini ditujukan untuk mengetahui mengenai neraca pembayaran dan anggaran di

Malaysia. Pada uju unit root menunjukan bahwa adanya data yang stationer

dan tidak stationer pada batasan penelitian tersebut menunjukan hasil terdapat

hubungan jangka panjang antara neraca pembayaran dan determinannya,

termasuk hubungan anggaran dengan determinannya dan juga neraca

pembayaran. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa neraca transaksi

berjalan dan persamaan ricardian mendominasi hubungan antara neraca

pembayaran dan anggaran belanja negara. Pengukuran jangka panjang dan

jangka pendek itu dibutuhkan untuk mengetahui ketidak seimbangan neraca

pembayaran. Tingkat kesehatan neraca pembayaran tersebut penting untuk

kestabilan pertumbuhan ekonomi.

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

32

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

1. Judul Analisis Kausalitas Saldo Neraca Transaksi Berjalan Dengan

KURS di Indonesia 1982-2003

Penulis Nugroho Bani Anggoro

Variabel

Penelitian

Neraca Transaksi Berjalan dan Kurs

Metode Penelitian Analisis yang digunakan adalah Uji kausalitas Final

Prediction Error

Hasil Saldo neraca transaksi berjalan mempengaruhi kurs dan kurs

juga mempengaruhi saldo neraca transaksi berjalan.

2. Judul Analisis Dampak Perubahan Pertumbuhan Nilai Tukar Riil

Terhadap Inflasi, Pertumbuhan Output Dan Neraca

Transaksi Berjalan Di Indonesia Periode 1983-2009

Penulis Novi Astri Perdianti

Variabel

Penelitian

Kurs, Inflasi, Pertumbuhan Output, Neraca Transaksi

Berjalan

Metode Penelitian Analisis yang digunakan adalah Time Consistency Model

(TCM)

Hasil Terdapat hubungan kausalitas antara pertumbuhan nilai

tukar riil dengan pertumbuhan output dan inflasi. Hasil

empiris menunjukkan depresiasi nilai tukar riil rupiah

direspon dengan kontraksi pertumbuhan output.

Pertumbuhan nilai tukar riil tidak direspon kuat oleh neraca

transaksi berjalan Indonesia.

3. Judul Kejutan Pertumbuhan Nilai Tukar Riil Terhadap Inflasi,

Pertumbuhan Output,dan Pertumbuhan Neraca Transaksi

Berjalan Di Indonesia.

Penulis Darwanto

Variabel

Penelitian

Kurs, Inflasi, Pertumbuhan Output, Neraca Transaksi

Berjalan

Metode Penelitian Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda

dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square)

dan ECM (Error Correction Model).

Hasil Fluktuasi nilai tukar mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan

output, tetapi tidak dapat mempengaruhi neraca transaksi

berjalan. Hasil dari analisis tersebut bahwa terdepresiasinya

nilai tukar berlawanan dengan teori klasik.

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

33

4. Judul Hubungan Pendapatan Dan Kurs Di Indonesia

Penulis Ulfia dan Aliasuddin

Variabel Penelitian Pendapatan dan Kurs

Metode Penelitian Metode analisis yang digunakan menggunakan kausalitas granger

Hasil Pendapatan berpengaruh terhadap kurs dan kurs berpengaruh

terhadap pendapatan. Karena pendapatan berpengaruh terhadap

kurs dan kurs berpengaruh terhadap pendapatan maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara

pendapatan dan kurs.

5. Judul Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai

Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) Periode 2005–2011

Penulis Ike Nofiatin

Variabel Penelitian Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar, PDB, JUB

Metode Penelitian Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan

menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square)

Hasil Terdapat hubungan kointegrasi antara inflasi, suku bunga, nilai

tukar, dan IHSG, namun tidak ditemukan adanya kesamaan

pergerakan antara PDB, jumlah uang beredar, dan IHSG. Selain itu,

tidak ditemukan hubungan kausalitas dua arah antara variabel

makroekonomi dan IHSG. Hasil analisis menunjukkan bahwa

terdapat beberapa hubungan kausalitas satu arah antara variabel

makroekonomi dan IHSG pada periode penelitian.

6. Judul External Balance And Budget In Malaysia

Penulis Wong Hock Tsen

Variabel Penelitian Neraca Pembayaran dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara

MetodePenelitian Analisis yang digunakan dengan metode kausalitas granger

Hasil Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa neraca transaksi

berjalan dan persamaan ricardian mendominasi hubungan antara

neraca pembayaran dan anggaran belanja negara. Pengukuran

jangka panjang dan jangka pendek itu dibutuhkan untuk

mengetahui ketidak seimbangan neraca pembayaran. Tingkat

kesehatan neraca pembayaran tersebut penting untuk kestabilan

pertumbuhan ekonomi.

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

A. Deskripsi Data Input

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah transaksi berjalan

dan nilai tukar. Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis dan sumber data

dirangkum dalam Tabel 2.1 dibawah ini dan input disajikan dalam lampiran.

Tabel 3. Deskripsi Data Input

Nama Data Satuan

Ukuran

Simbol Runtun

Waktu Sumber Data

Neraca transaksi

berjalan

Indonesia

Miliar USD NTBi Triwulan Bank Indonesia

Neraca transaksi

berjalan Filipina

Miliar USD NTBf Triwulan Bank Indonesia

Neraca transaksi

berjalan

Thailand

Miliar USD NTBt Triwulan Bank Indonesia

Kurs Indonesia Ribu Rupiah IDR Triwulan Bank Indonesia

Kurs Filipina Puluhan

Peso

PHP Triwulan Bank Indonesia

Kurs Thailand Puluhan

Baht

THB Triwulan Bank Indonesia

B. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder . Data ini bersumber

dari Bank Indonesia (www.bi.go.id). Selain itu digunakan pula buku-buku yang

berkaitan sebagai referensi yang dapat menunjang penelitian ini. Data yang

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

35

digunakan merupakan jenis data time series yang dimulai dari 2001 : Q1 sampai

dengan 2014 : Q4.

C. Batasan Variabel

Batasan atau definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Transaksi berjalan merupakan suatu catatan transaksi perdagangan antar

negara yang dihitungpada setiap periode (triwulan). Data diperoleh dari situs

http://www.bi.go.id yang dinyatakan dalam satuan miliarselama periode 2001

: Q1 sampai dengan 2014 : Q4.

2. Nilai tukar adalah perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan

mata uang negara lain. Nilai yang diteliti adalah nilai tukar riil. Data diperoleh

dari situs http://www.bi.go.id yang dinyatakan dalam satuan ribuselama

periode 2001 : Q1 sampai dengan 2014 : Q4.

D. Metode Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Granger

CausalityTest. Analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif

dan deskriptif. Pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk melihat sampel tertentu

(Soegiyono, 2012). Penelitian kuantitatif banyak menuntut penggunaan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

dari hasilnya. Demikian juga kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

36

dengan gambar, tabel, grafik atau penampilan lainnya. Sedangkan pendekatan

deskriptif merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberikan

gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau umum.

Pendekatan deskriptif dilakukan dengan melihat pergerakan variabel secara grafis

dan meninjau kejadian-kejadian dibalik pergerakan variabel tersebut.

E. Proses Identifikasi dan Model penelitian

1. Uji Stasionary (Unit Root Test)

Stasioneritas merupakan salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika

untuk data runtut waktu (time series). Data stasioner adalah data yang

menunjukkan mean, varians dan autovarians (pada variasi lag) tetap sama pada

waktu kapan saja data itu dibentuk atau dipakai, artinya dengan data yang

stasioner model time series dapat dikatakan lebih stabil. Apabila data yang

digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut

dipertimbangkan kembali validitas dan kestabilannya, karena hasil regresi yang

berasal dari data yang tidak stasioner akan menyebabkan spurious regression.

Spurious regression adalah regresi yang memiliki R2

yang tinggi, namun tidak ada

hubungan yang berarti dari keduanya.

Salah satu konsep formal yang dipakai untuk mengetahui stasioneritas data adalah

melalui uji akar unit (unit root test). Uji ini merupakan pengujian yang populer,

dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne Fuller dengan sebutan Augmented

Dickey-Fuller (ADF) Test. Jika suatu data time series tidak stasioner pada orde

nol, I(0), maka stasioneritas data tersebut bisa dicari melalui order berikutnya

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

37

sehingga diperoleh tingkat stasioneritas pada order ke-n (firstdifference atau I(1),

atau second difference atau I(2), dan seterusnya. Hipotesis untuk pengujian ini

adalah :

H0 : δ = 0 (terdapat unit root, tidak stasioner)

Ha : δ ≠ 0 (tidak terdapat unit root, stasioner)

Seluruh data yang digunakan dalam regresi dilakukan uji akar unit dengan

berpatokan pada nilai batas kritis ADF. Hasil uji akar unit denganmembandingkan

hasil t-hitung dengan nilai kritis McKinnon. Jika hasil uji menolak hipotesis

adanya unit root untuk semua variabel, berarti semua adalah stasionary atau

dengan kata lain, variabel-variabel terkointegrasi pada I (0), sehingga estimasi

akan dilakukan dengan menggunakan regresi linier biasa (OLS). Jika hasil uji unit

root terhadap level dari variabel-variabel menerima hipotesis adanya unit root,

berarti semua data adalah tidak stasionary atau semua data terintegrasi pada orde I

(1). Jika semua variabel adalah tidak stasionary, estimasi terhadap model dapat

dilakukan dengan teknik kointegrasi.

2. Uji Kointegrasi

Konsep kointegrasi pada dasarnya adalah untuk mengetahui kemungkinan adanya

hubungan keseimbangan jangka panjang pada variabel-variabel yang diobservasi.

Dalam konsep kointegrasi, dua atau lebih variabel runtun waktutidak stasioner

akan terkointegrasi bila kombinasinya juga linier sejalan dengan berjalannya

waktu, meskipun bisa terjadi masing-masing variabelnya bersifat tidak stasioner.

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

38

Bila variabel runtun waktutersebut terkointegrasi maka terdapat hubungan yang

stabil dalam jangka panjang.

Uji kointegrasi adalah uji ada tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel

bebas dan variabel terikat. Uji ini merupakan kelanjutan dari uji stationary.

Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah residual

terkointegrasi stationary atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka terdapat

hubungan yang stabil dalam jangka panjang. Sebaliknya jika tidak terdapat

kointegrasi antar variabel maka implikasi tidak adanya keterkaitan hubungan

dalam jangka panjang. Istilah kointegrasi dikenal juga dengan istilah error, karena

deviasi terhadap ekuilibrium jangka panjang dikoreksi secara bertahap melalui

series parsial penyesuaian jangka pendek. Ada beberapa macam uji kointegrasi,

antara lain :

Uji Kointegrasi Engel-Granger (EG)

Penggunaan kointegrasi EG didasarkan atas uji ADF (C,n), ADF (T,4) dan

statistik regresi kointegrasi CRDW (Cointegration Regression Durbin Watson).

Dasar pengujian ADF (C,n), ADF (T,4) adalah statistic Dickey-Fuller, sedangkan

uji CDRW didasarkan atas nilai Durbin Watson Ratio, dan keputusan penerimaan

atau penolakannya didasarkan atas angka statistik CDRW.

3. Penentuan Lag Optimum

Penentuan lag optimum bertujuan untuk mengetahui berapa banyak lag yang

digunakan dalam estimasi. Penentuan lag optimum diperoleh dari nilaiAkaike

Information Crtiterion (AIC) yang paling minimum pada keseluruhan variabel

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

39

yang akan diestimasi. Penentuan panjang lag optimal dapat dilakukan dengan

menggunakan kriteria informasi yang tersedia. Kandidat lag yang dipilih adalah

panjang lag menurut kriteria Akaike Information Crtiterion (AIC) danschwartz

bayesian criterion (SBC). Lag optimum akan ditemukan pada spesifikasi model

yang memberikan nilai AIC paling minimum (Gujarati, 2006).

4. Uji Kausalitas Granger

Setelah menguji lag optimum tahapan selanjutnya adalah melakukan uji kausalitas

granger yang digunakan untuk mengetahui hubungan saling mempengaruhi antara

variabel endogen. Uji kausalitas granger melihat pengaruh masa lalu terhadap

kondisi sekarang (Gujarati, 2006).

Uji kausalitas granger pada dasarnya mengasumsikan bahwa informasi yang

relevan untuk memprediksi variabel laju pertumbuhan ekonomi dan FDI adalah

hanya terdapat pada kedua data urut waktu dari kedua variabel tersebut.

Untuk menguji secara empirik hipotesis ini menggunakan analisis kausalitas

granger antara dua variabel. Uji kausalitas granger merupakan sebuah metode

untuk mengetahui dimana suatu variabel dependen (variabel tidak bebas) dapat

dipengaruhi oleh variabel lain (variabel independen) dan sisi lain variabel

independen tersebut dapat menempati posisi dependen variabel. Hubungan seperti

ini disebut hubungan kausal atau timbal balik.

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

40

Model dasar:

Keterangan:

Xt = Variabel X

Yt = Variabel Y

M = Jumlah lag

µt dan νt = Variabel pengganggu

α,β,λ,δ = Koefisien masing-masing variabel diasumsikan bahwa µt dan νt

tidakberkorelasi

Diasumsikan bahwa gangguan t dan νt tidak berkorelasi hasil-hasil regresi kedua

bentuk model ini akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai

koefisien-koefisien yaitu (Gujarati, 2006):

Maka terdapat kausalitas satu arah dari variabel X terhadap variabel Y.

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

41

Maka terdapat kausalitas satu arah dari variabel Y terhadap variabel X.

Maka tidak terdapat kausalitas baik antara variabel X dan Y maupun antara

variabel Y terhadap variabel X.

Maka terdapat kausalitas dua arah baik antara X terhadap Y maupun antara

variabel Y terhadap variabel X.

Kausalitas adalah hubungan dua arah. Dengan demikian, jika terjadi kausalitas

dalam model ekonometrika maka tidak terdapat variabel independen, semua

merupakan variabel merupakan variabel dependen. Ada atau tidaknya kausalitas

diuji melalui uji F atau dapat dilihat dari probabilitasnya (Widaryono, 2009).

Untuk melihat kausalitas granger dapat dilihat dengan membandingkan F-statistik

dengan nilai kritis F-tabel pada tingkat kepercayaan (1%, 5% atau 10%) dan dapat

diihat dari membandingkan nilai probabilitasnya dengan tingkat kepercayaan (1%,

5% atau 10%). Jika seluruh variabel memiliki nilai F-statistik lebih besar dari nilai

F-tabel pada tingkat signifikan, maka kedua variabel tersebut memiliki kausalitas

dua arah.

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

42

5. Pengujian Arah Kausalitas

Spesifikasi model yang telah dijabarkan diatas, maka model dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Pengujian Arah Kausalitas TB dan NT

TB NT , NTTB

Keterangan :

TBt = Transaksi berjalan

NTt = Nilai tukar

M = Jumlah lag

t dan νt = Variabel pengganggu

α,β,λ,δ = Koefisien masing-masing variabel diasumsikan bahwa µt dan

tidak berkorelasi

Hasil-hasil regresi dari model ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan

mengenai nilai koefisien-koefisien yaitu:

1. H0: TB tidak ada hubungan kausalitas terhadap NT

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

43

H1: TBterdapat hubungan kausalitas terhadap NT

2. H0: NT tidak ada hubungan kausalitas terhadap TB

H1: NTterdapat hubungan kausalitasterhadap TB

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis mengunakan Uji Kausalitas Granger, maka dapat

ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Variabel neraca transaksi berjalan Indonesia memiliki hubungan dua arah

dengan kurs Rupiah. Neraca transaksi berjalan meningkat berarti barang yang

diekspor lebih banyak dibanding barang yang diimpor oleh Indonesia, apabila

ekspor Indonesia meningkat maka akan menyebabkan nilai tukar terapresiasi

terhadap mata uang negara yang menjadi mitra dagang. Begitupun variabel

nilai tukar mempengaruhi neraca transaksi berjalan saat nilai tukar

terdepresiasi nilai ekspor akan meningkat sehingga neraca transaksi berjalan

mengalami surplus.

2. Variabel neraca transaksi berjalan Filipina memiliki hubungan dua arah

dengan kurs Peso. Variabel neraca transaksi berjalan dengan nilai tukar sama

dengan penelitian di negara Indonesia yaitu ketika neraca transaksi berjalan di

Filipina mengalami surplus akan meningkatkan cadangan devisa negara

tersebut sehingga akan berpengaruh positif terhadap perubahan nilai tukarnya.

Begitupun variabel nilai tukar mempengaruhi neraca transaksi berjalan saat

nilai tukar terdepresiasi akan meningkatkan ekspor negara tersebut karena

harga barang dalam negeri relatif lebih murah dibandingkan harga barang luar

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

55

negeri yang selanjutnya akan menyebabkan semakin banyaknya barang

produksi dalam negeri yang diminta oleh negara mitra dagang.

3. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Indonesia dan Filipina.

Variabel neraca transaksi berjalan Thailand dengan kurs Bath hanya

memiliki hubungan satu arah yaitu neraca transaksi berjalan dengan nilai

tukar yaitu ketika neraca transaksi berjalan di Thailand mengalami surplus

akan menyebabkan terapresiasinya nilai tukar baht.

B. Saran

1. Untuk menstabilkan neraca transaksi berjalan dan nilai tukar perlu campur

tangan pemerintah. Adapun bentuk kebijakan yang harus dilakukan

pemerintah yaitu dengan menaikan pajak barang impor sehingga barang impor

yang masuk kedalam negeri menjadi lebih mahal dan masyarakat lebih

memilih barang produksi dalam negeri karena harga yang relatif lebih murah

yang selanjutnya barang produksi dalam negeri memiliki daya saing .

Rendahnya tingkat impor akan meningkatkan produksi dalam negeri dan

mendorong suatu negara untuk melakukan ekspor sehingga akan terjadinya

surplus dalam neraca transaksi berjalan dan menyebabkan terapresiasinya nilai

tukar.

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambah periode penelitian

agar hasil penelitian lebih akurat. Selain itu dapat menambah objek penelitian

seperti Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Myanmar.

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, Muhammad Banyu 2009. Analisis Pengaruh Inflation Targeting

Framework Terhadap Exchange Rate Pass-Through di Indonesia.

Universitas Indonesia.

Armunanto, Yohanes Novi 2015. Analisis Determinan Neraca Transaksi Berjalan

di Indonesia Periode 2007-2015. Unila, Lampung.

Atmadja, Adwin Surdja 2001. Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap

Dolar Amerika Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar

Mengambang Bebas di Indonesia. Jurnal Akutansi & Keuangan. Vol.4

No.1 Hal 69-78.

Nugroho, Bani Anggoro 2004. Analisis Kausalitas Saldo Neraca Transaksi

Berjalan dengan Kurs di Indonesia 1982-2003. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Darwanto, 2007. Kejutan Pertumbuhan Nilai Tukar Riil Terhadap Inflasi,

Pertumbuhan Output,dan Pertumbuhan Neraca Transaksi Berjalan Di

Indonesia.

Eti, Sumyati Euis 2008. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Neraca

Berjalan di Empat Negara Asean (Indonesia, Malaysia, Thailand,

Philipin) Periode 1980-2007.

Griffin dan Ronald J Ebbert, 2006. Bisnis. Jakarta

Hady, Hamdy 2004. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional (Edisi 1).

Jakarta, Ghalia Indonesia.

Nofiatin, Ike 2013. Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai

Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Periode 2005–2011. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Brawijaya.

Muelgini, Yoke 2015. Nilai Tukar dan Transaksi Berjalan Lampost.

Musdholifah, 2007. HTTP://Imamsetyantoro.wordpress.com/2012/02

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS NERACA ...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALYSIS OF CAUSALITY CURRENT ACCOUNT TO EXCHANGE ...digilib.unila.ac.id/21758/3/SKRIPSI

Nopirin, 2009. Ekonomi Moneter. Yogyakarta, BPFE.

Perdianti, Novi Astri 2010. Analisis Dampak Perubahan Nilai Tukar Riil

Terhadap Inflasi, Pertumbuhan Output dan Neraca Transaksi Berjalan di

Indonesia Periode 1983-2009. Unpas, Jawa Barat.

Purnomo, Didit dan Wahyudi, 2003. Hubungan Kausalitas Defisit Neraca

Transaksi Berjalan Dengan Kurs di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol 4 No

1

Rafinus, Hamzar Bobby 2001. Desentralisasi Fiskal dan Kebijakan Ekonomi

Makro. Majalah Perencanaan Pembangunan, Edisi 23.

Sukirno, Sadono 2004. Makroekonomi edisi 3. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Salvatore, Dominique 2004. International Economic. McMillan Publishing

Company.

Sobri, 2000. Ekonomi Internasional. Badan penerbit Fakultas Ekonomi UGM,

Yogyakarta.

Tambunan, Tulus TH 2001. Perekonomian Indonesia Teori dan Temuan Empiris.

Jakarta Ghalia Indonesia.

Triyono 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Ulfia dan Aliasuddin, 2009. Hubungan Pendapatan Dan Kurs Di

Indonesia.Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Utami, Listiani Cita 2008. Analisis Variabel-variabel Determinan Ekspor Negara

Asean. Universitas Indonesia.

Waluyo dan Siswanto, 1998. Peranan Kebijakan Nilai Tukar Dalam Era Derulasi

dan Globalisasi, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank

Indonesia Vol 1 No 1.

Wong Hock Tsen, 2014. External Balance And Budget In Malaysia.University

Malaysia Sabah, Malaysia.

Bank Indonesia, www.bi.go.id