analisis isi pesan dakwah dalam film kisah nabi yusuf as...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM FILM KISAH NABI YUSUF AS
DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI).
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Dan Penyiaran Islam(S.Sos.I)
Oleh:
KHAERIAH
NIM. 108051000114
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlakudi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Mei 2013
khaeriah
i
ABSTRAK
Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Film Kisah Nabi Yusuf AS
Di Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Media kini telah menjadi sebuah alat bagi setiap individu dalam memenuhi
kebutuhannya akan sebuah informasi. Namun tidak hanya itu, media massa juga
mempunyai beberapa fungsi umum selain memberikan informasi. Yaitu edukasi,
hiburan dan juga alat untuk menyampaikan isi pesan dakwah. Keunggulan dari
media sebagai alat yang dapat dengan mudah dijangkau oleh siapapun yang
menggunakan media itu sendiri yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh manusia
untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Dakwah pada saat ini dapat dilakukan dengan berbagai media massa,
termasuk media elektronik seperti televisi. Pada zaman sekarang para da’i atau
dai’ah banyak menggunakan media massa untuk berdakwah, yang bisa dilakukan
melalui lagu, artikel, Koran dan majalah.
Stasiun televisi pertama yang mengudara di Indonesia pada tahun 1962.
Siaran perdana TVRI dahulu masih hitam putih. TVRI merupakan salah satu
media massa (elektronik) yang tayang pertama kali di Indonesia. TVRI
merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang
jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton
sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah
dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.
Dalam film kisah para Nabi yang tayang di TVRI pada bulan Ramadhan
menggambarkan dengan visual tentang bagaimana syariat yang ada pada Nabi-
Nabi sebelum nabi Muhammad, kemudahan dalam memahami kisah-kisah Nabi
terdahulu lewat film tersebut ketimbang harus membaca dan memahami langsung
dari al-Qur’an, kitab tafsir dan hadist yang tidak semua orang bisa melakukannya,
dan satu-satunya media televisi yang mengangat program kisah Nabi terdahulu.
Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang isi pesan dakwah dalam film kisah
Nabi Yusuf AS di TVRI.
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis isi pesan pada penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif (deskriptif). Yang biasanya menggunakan narasi
atau menjelaskan suatu kejadian berdasarkan tema.
Film kisah Nabi Yusuf dominan menggambarkan tentang bagaimana
akhlaq seorang utusan Allah SWT yang merupakan manusia pilihan Tuhan untuk
memberikan tauladan yang baik terhadap umat manusia. Jika selama ini seseorang
hanya mendapatkan gambaran tentang kisah Nabi Yusuf dari al-Qur’an dan
Hadist, kini lewat film tersebut kita dapat melihat secara fisual mengenai
perjalanan kisah hidup Nabi Allah Yusuf lewat film kisah Nabi Yusuf.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media masa kini telah menjadi sebuah alat bagi setiap individu dalam
memenuhi kebutuhannya akan sebuah informasi. Namun tidak hanya itu, media
massa juga mempunyai beberapa fungsi umum selain memberikan
informasi.Yaitu edukasi, hiburan dan juga alat untuk menyampaikan isi pesan
dakwah. Keunggulan dari media sebagai alat yang dapat dengan mudah dijangkau
oleh siapapun yang menggunakan media itu sendiri yang pada akhirnya
dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Pemilik media terus berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah program
acara yang menurut mereka dapat membawa keuntungan yang besar, karena
semakin banyak orang yang melihat suatu acara maka semakin banyak juga
orang-orang yang berkepentingan untuk memasarkan sebuah produk baik berupa
iklan, jasa dan juga kampanye politik. Hal ini semata-mata untuk publisitas
kepada halayak umum.
Penentuan program acara dalam sebuah industri media masa tentunya
melalui beberapa tahap, baik dari menejerial yang meliputi “planning, organizing,
directing, dan controlling”1 sampai dengan perencanaan anggaran yang harus
dikeluarkan dalam setiap produknya.
Perindustrian media masa baik yang bersifat cetak, online, dan televisi di
Indonesia semakin banyak dan beragam, peta persaingan pun antara media masa
1Jenny Ratna, Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Komunikasi Organisasi, Jakarta,
Universitas Terbuka, Cet.1; Ed. 2, 2009, h, 4.13
2
negeri dan swasta semakin ketat untuk mencari penonton. hal ini semakin
memotivasi pemilik media untuk tetap bertahan dengan persaingan atau harus
tersingkir dan gulung tikar, oleh karena itu pemilik media harus terus melakukan
inovasi produk mereka agar tetap mendapat penonton terbanyak.
Latar belakang masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam
tentunya menjadi alasan bagi pemilik media untuk berlomba-lomba membuat
produk mereka berbackground islam. Seperti diskusi islami, tabligh akbar, talk
show islami, kuliah subuh, sinetron religi dan film islami. Kebanyakan media saat
ini dari hasil pengamatan sementara peneliti yaitu lebih banyak membuat program
acara talk show dan diskusi panel dengan narasumber ustadz yang mempunyai
kredibilitas dan popularitas tinggi dalam masyarakat. Namun sedikit sekali media
yang melakukan dakwah dengan mengangkat film islami.
Televisi Republik Indonesia atau yang dikenal dengan TVRI adalah
stasiun televisi milik Negara yang menayangkan film tentang kisah-kisah para
Nabi. Hal ini menarik perhatian peneliti karena satu-satunya stasiun televisi yang
menayangkan kisah Nabi terdahulu. Berbeda dengan kebanyakan stasiun TV
swasta, mereka lebih memprioritaskan paradigma modern yang terjadi dalam
masyarakat ketimbang perkembangan islam pada zaman Nabi terdahulu yang
hanya dapat ditemukan dalam al-Qur’an, kitab tafsir dan hadist.
Ketertarikan penulis meneliti hal ini adalah selain mengedepankan
dakwah, informasi dan edukasi, dalam film kisah-kisah para Nabi juga dapat
menggambarkan dengan visual tentang bagaimana syariat yang ada pada Nabi-
Nabi sebelum Nabi Muhammad, kemudahan dalam memahami kisah-kisah nabi
terdahulu lewat film tersebut ketimbang harus membaca dan memahami langsung
3
dari al-Qur’an, kitab tafsir dan hadist yang tidak semua orang bisa melakukannya,
dan satu-satunya media televisi yang mengangat program kisah-kisah nabi
terdahulu. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentangANALISIS ISI PESAN
DAKWAH DALAM FILM KISAH NABI YUSUF AS DI TELEVISI
REPUBLIK INDONESIA (TVRI).
B.Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Film tentang kisah Nabi yang ada di TVRI diantaranya Nabi Ya’kub, Nabi
Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Yusuf. Kemudian peneliti memberi
batasan hanya pada film kisahNabi Yusuf mulai episode 5 sampai episode 17.
Film ini sendiri terdiri atas 34 episode, dimana dalam episode tersebut terjadi dua
perjalanan, yaitu ketika Nabi Yusuf di istana, dan Nabi Yusuf dewasa.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah maka secara rinci rumusan masalah yang
menjadi pertanyaan penelitian adalah:
Bagaimana analisisisi pesan dakwah dalam film kisahNabi Yusuf di
televisi republik Indonesia (TVRI) ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan telah diajukan, maka ada tujuan penelitian
sebagai berikut:
Mengetahui isi pesandakwah yang ada dalam film kisahNabi Yusuf AS.
4
2. Manfaat Penelitian
Selanjutnya dengan terciptanya tujuan tersebut penulis mengharapkan
hasil penelitian ini mendapatkan manfaat yang antara lain:
a. Segi Akademis, memberikan kontribusi bagi pengembangan
penelitian melalui pendekatan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi
sebagai alat bantu utama pada jurusan KPI Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Memberikan kontribusi dan pengetahuan tentang dakwah Islamiyah
melalui media masa bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
c. Segi praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah
wawasan bagi kader dakwah dan aktifis dakwah Islam pada
umumnya.
D. Kajian Pustaka
1. Kajian terdahulu
Dari sekian banyak skripsi yang membahas mengenai analisis isi sudah
banyak dilakukan oleh mahasiswa KPI (Komunikasi dan Penyiaran Islam), namun
tidak mengecilkan hati dan minat penulisuntuk meneruskan dari berbagai
penelitian yang berkaitan dengan komunikasi untuk menunjang penelitian. Antara
lain:
Rosidatun Munawaroh 106051001877 Fakultas Dakwah dan Komunikasi
jurusan Komunikasi Penyiaraan Islam UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta 2011 M.
judul Analisis isi pesan dakwah pada materi Tausiah agama menjelang senja
(Tamasya) Qolbu di radio Gema Annisa 102,8 FM, Cikarang Utara. membahas
5
tentang bahwa pesan-pesan yang disampaikan melalui program Tamasya Qolbu
mengandung 3 kategori pesan yakni, Aqidah, syariah & akhlaq. lebih cenderung
narasumbernya menjelaskan mengenai ibadah shalat & Hukum muamalah yang
menjadi nilai keislamaan seseorang.
Nur Hikmah 107051002364 Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan
Komunikasi Penyiaraan Islam UIN Syarif Hidayatulloh 2011 M. Judul Analisis Isi
pesan dakwah rubrik pribadi muslim majalah keluarga Muzakki (Edisi April - Juli
2011).Membahas pesan-pesan keagamaan yang tediri dari pesan dakwah didalam
diri, dakwah antar pribadi, dakwah dalam kelompok, dakwah dalam organisasi
dan setelah di analisis pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan dakwah
yang menjelaskan tentang dakwah didalam diri.
Neneng Ratna Komala Sari 207051000620 Fakultas Dakwah dan
Komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulloh
Jakarta 2011 M. Judul Analisis isi pesan dakwah dalam rubric people majalah
Glow UpEdisi September 2009-Januari 2010. Membahas pesan yang terdapat
dalam rubrik glow people adalah pesan keagamaan berdakwah melalui profesi,
pesan dakwah melalui profesi itu sendiri terbagi kedalam 3 kategorisasi yaitu
dakwah melalui profesi, menajemen dakwah melalui profesi, factor pendukung
dan penghambat.
Sedangkan skripsi yang saya buat yaitu Analisis isi pesan dakwah dalam
film kisahNabi Yusuf AS di TVRI. membahas tentang isi pesan dakwah yang
terdapat dalam sebuah film yaitu film kisahNabi Yusuf yang mana film tersebut
“merupakan film yang dibuat dengan meneliti dari 60 kitab tafsir dan
6
menghabiskan waktu riset selama delapan tahun dalam penggarapannya”2.
Kemudian TVRI memberikan warna yang berbedadengan mengemas dakwah
dalam sebuah film para Nabi terdahulu yaitu Nabi Yusuf. Berbeda dengan media
lain yang kebanyakan tidak berdakwah dengan film-film islami seperti ini, mereka
cenderung seragam dalam mengemas dakwah seperti: talk show, diskusi panel,
tabligh akbar, kuliah subuh dan acara dzikir.
C. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini bersifat analisis isi
deskriftif, yaitu metode penelitian melelui pendekatan kualitatif yang dihasilkan
dari survei lapangan. Data tersebut berupa data, kata-kata, gambar, dan dokumen.
Metode analisis isi digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam
penelitian ini dokumen yang di maksud adalah film kisah Nabi yusuf yang ada di
TVRI.
Krippendorf mengemukakan kajian isi adalah tekhnik penelitian yang
dimanfaatkan menarik kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data atas dasar
konteksnya, sedangkan R.Holsty memberikan definisi bahwa kajian isi adalah
tekhnik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.3
Selanjutnya unsur konteks sebuah penelitian dengan metode analisis isi haruslah
memperhatikan konteks dari data yang di analisis.
2Pustaka Nilna, film Seri Nabi Yusuf As” artikel Diakses Pada Rabu 07 November 2012
dari http://www.pustakanilna.com/film-seri-nabi-yusuf-as/ 3 Sojono & Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), cet. Ke
1.h,13
7
Analisis isi (content analysis) adalah “penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif”4. Pelopor analisis isi
adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu
mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Ada
beberapa definisi mengenai analisis isi.
Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua
analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk
mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. “Menurut Holsti, metode
analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan
mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara objektif,
sistematis, dan generalis”5. Objektif berarti menurut aturan atau prosedur yang
apabila dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan kesimpulan
yang serupa. Sistematis artinya penetapan isi atau kategori dilakukan menurut
aturan yang diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan
pengkodingan data agar tidak bias. Generalis artinya penemuan harus memiliki
referensi teoritis. Informasi yang didapat dari analisis isi dapat dihubungkan
dengan atribut lain dari dokumen dan mempunyai relevansi teoritis yang tinggi.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-
bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat
menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian.
4 Sojono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pembelajaran Dan Penerapan, (
Jakarta, PT Rineka Cipta, 1999), h. 3. 5 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, ( Bandung, Tarsito, 1990), h. 140.
8
Menurut Badgan dan Taylor seperti yang dikutip oleh Moelong dalam
bukunya penelitian kualitatif adalah “sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa, kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan pelaku yangdiamati.”6Artinya dalam penulisan ini penulis berupaya
menghimpun data mengenai isi pesan dakwah dalam film kisah Nabi Yusuf di
TVRI, kemudian penulis mengelola dan menganalisa data secara deskriptif
dengan menafsirkan secara kualitatif.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian dalam penulisan ini adalah isi pesan dakwah yang ada
dalam film kisah Nabi Yusuf. Sedangkan objek penelitian ini adalah film kisah
Nabi Yusuf yang ada di TVRI.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik sebagai
berikut:
a. Observasi, adalah “suatu cara pengumpulan data dengan mengamati
suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu”7. Yakni dengan mengamati
langsung film kisahNabi Yusuf yang ditayangkan oleh TVRI pada
pukul 17.00-18.00 WIB Yang hanya ditayangan pada bulan puasa.
b. Wawancara, adalah Tanya jawab antara pewawancara dengan yang
diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu
hal, yakni penulis mendengar dan memperoleh informasi dan
6 Lexy J. Moelong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cet X (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1999), h, 3. 7 Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta: PPM, 2007), h. 184
9
keterangan dengan cara tanya jawab dan tatap muka secara langsung
dengan responden pada skripsi ini.
c. Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data data baik yang
bersifat tulisan dan juga foto-foto yang berkaitan dengan skripsi ini.
4. Sistematikapeulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2007” sebagai pedoman dan rujukan dalam pembuatan skripsi.
D. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini akan diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang masalah, batasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini meliputi pengertian Analisis isi, Pengertian Dakwah ,
Unsur-Unsur Dakwah, Pesan Dakwah, Pengertian Pesan Dakwah,
Kategorisasi Pesan Dakwah, Pengertian Akhlak, Aqidah dan
Syari’ah, Pengertian Film, Unsur-unsur dalam Film, dan Dakwah
Melalui Film.
10
BAB III : PROFIL FILM KISAH NABI YUSUF AS
Bab ini meliputi Latar belakang pembuatan film kisah Nabi Yusuf,
Visi dan Misi pembuatan film kisah Nabi Yusuf,Profil TVRI
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISA DATA
Bab ini meliputi hasil analisis isi pesan dakwah film kisah Nabi
Yusuf di TVRI berdasarkan klasifikasi AqidahNabi Yusuf di istana
dan Nabi Yusuf dewasa , Nabi Yusuf di istana dan Nabi Yusuf
dewasa, dan Syari’ah, Nabi Yusuf di istana dan Nabi Yusuf
dewasa.
BAB V : Penutup
(kesimpulan dan Saran)
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Isi
1. Pengertian Analisis Isi
Pengertian analisis adalah “aktifitas yang memuat sejumlah kegiatan
seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan
ditaksir maknanya”1.
Analisis isi (Content Analysis) adalah “tekhnik penelitian untuk membuat
inferensi – inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi
komunikasi”2. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu
berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun
nonverbal. Sejauh ini, makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap
peristiwa komunikasi.
Sebenarnya analisis isi komunikasi amat tua umurnya, setua umur
manusia. Namun, panggunaan teknik ini diintoduksikan di bawah nama analisis
isi (content analysis) dalam metode penelitian tidak setua umur penggunaan
istilah tersebut. Tuanya umur penggunaan analisis isi dalam praktik kehidupan
menusia terjadi karena sejak ada manusia di dunia, manusia saling menganalisis
makna komunikasi yang dilakukan antara satu dengan lainnya. “Gagasan untuk
1Cara Pedia, Pengertian dan Definisi Analisis, Artikel diakses pada, 05 Febuari 2013 dari
carapedia.com 2Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, ( Yogyakarta, PT. LKSI
Printing Cemerlang 2001) h, 337.
12
menjadikan analisis isi sebagai teknik penelitian justru muncul dari orang seperti
Bernard Berelson (1959)”3. Ia telah menaruh banyak perhatian pada analisis isi.
Berelson mendefinisikan analisis isi dengan: “content anlysis is a research
technique for the objective, systematic, and quantitativ description of the manifest
content of communication”4. Tekanan Berelson adalah menjadikan analisis isi
sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari
apa yang tampak dalam komunikasi.
Analisis isi dapat digunakan pada teknik kuantitatif maupun kualitatif,
tergantung pada sisi mana peneliti memanfaatkannya. Dalam penelitian kualitatif,
Analisis Isi ditekankan pada bagaimana peneliti melihat keajekan isi komunikasi
secara kualitatif, dan bagaimana peneliti memaknakan isi komunikasi, membaca
simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi.
Selain itu penggunaan analisis isi tidak berbeda dengan penelitian
kualitatif lainnya. Hanya saja, karena teknik ini dapat digunakan pada pendekatan
yang berbeda (baik kuantitatif maupun kualitatif), maka penggunaan analisis isi
tergantung pada kedua pendekatan itu. Penggunaan analisis isi untuk penelitian
kualitatif tidak jauh berbeda dengan pendekatan lainnya. Awal mula harus ada
fenomena komunikasi yang dapat diamati, dalam arti bahwa peneliti harus lebih
dulu dapat merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan semua tindakan
harus didasarkan pada tujuan tersebut.
Langkah berikutnya adalah memilih unit analisis yang akan diuji, memilih
objek penelitian yang menjadi sasaran analisis. Kalau objek penelitan
berhubungan dengan data-data verbal (hal ini umumnya ditemukan dalam analisis
3Jane Stokes, Terjemah How To Do Media and Cultural Studies( Yogyakarta, PT.
Bentang Pustaka, 2003), h, 53. 4Jane Stokes, Terjemah How To Do Media and Cultural Studies, h. 54.
13
isi), maka perlu disebutkan tempat, tanggal, dan alat komunikasi yang
bersangkutan. Namun, kalau objek penelitian berhubungan dengan pesan-pesan
dalam suatu media, perlu dilakukan identifikasi terhadap pesan dan media yang
mengantarkan pesan itu.
Penggunaan analisis isi dapat dilakukan sebagaimana “Pual W.Missing
melakukan studi tentang “The Voice of America”. Analisis isi didahului dengan
melakukan coding terhadap istilah-istilah atau penggunaan kata dan kalimat yang
relevan, yang paling banyak muncul dalam media komunikasi”5.
“Ada beberapa bentuk klasifikasi dalam analisis isi. Seperti yang dikutip oleh
Janis yaitu”6:
1. Analisis isi pragmatis, dimana klasifikasi dilakukan terhadap tanda
menurut sebab akibatnya yang mungkin. Misalnya, berapa kali suatu kata
diucapkan yang dapat mengakibatkan munculnya sikap suka terhadap
produk sikat gigi A.
2. Analisis isi semantik, dilakukan untuk mengklasifikasikan: tanda menurut
maknanya. Analisis ini terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
1) Analisis penunjukan (designation), menggambarkan frekuensi
seberapa sering objek tertentu (orang, benda, kelompok, atau konsep)
dirujuk.
2) Analisis penyifatan (attributions), menggambarkan frekuensi
seberapa sering karakterisasi dirujuk (misal referensi kepada
ketidakjujuran, kenakalan, penipuan, dan sebagainya).
5Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, idiologi, dan politik Media, ( Yogyakarta, LKSI,
2002 ) h, 13. 6Sojono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pengantar Penerapan, ( Jakarta,
PT. Rineka Cipta, 1999), h, 3
14
3) Analisis pernyataan (assertions), menggambarkan frekuensi
seberapa sering objek tertentu dikarakteristikkan secara khusus. Analisis
ini secara kasar di sebut analisis tematik. Contohnya, referensi terhadap
perilaku nyontek di kalangan mahasiswa sebagai maling, pembohong dan
sebagainya
Analisis sarana tanda (sign-vechile), dilakukan untuk
mengklasifikasi isi pesan melalui sifat psikofisik dari tanda, misalnya
berapa kali kata cantik muncul, kata seks muncul.
Dalam penelitian kualitatif, “penggunaan analisis isi lebih banyak
ditekankan pada bagaimana simbol-simbol yang ada pada komunikasi itu
terbaca dalam interaksi sosial, dan bagimana simbol-simbol itu terbaca dan
dianalisis oleh peneliti”7. Dan sebagaimana penelitian kualitatif lainnya,
kredebilitas peneliti menjadi amat penting. Analisis isi memerlukan
peneliti yang mampu menggunakan ketajaman analisisnya untuk merajut
fenomena isi komunikasi menjadi fenomena sosial yang terbaca oleh
orang pada umumnya.
1) Pengertian Analisis Wacana
Analisis wacana adalah “analisis isi yang lebih bersifat kualitatif dan dapat
menjadi salah satu alternatif untuk melengkapi dan menutupi kelemahan dari
analisis isi kuantitatif yang selama ini banyak digunakan oleh para peneliti”8. Jika
pada analisis kuantitatif, pertanyaan lebih ditekankan untuk menjawab “apa”
(what) dari pesan atau teks komunikasi, pada analisis wacana lebih difokuskan
7Burhan Mungin ed.., Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta, PT. Raya Grafindo
Persada, 2007), h. 193. 8Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, h, 3.
15
untuk melihat pada “bagaimana” (how), yaitu bagaimana isi teks berita dan juga
bagaimana pesan itu disampaikan.
Analisis wacana merupakan suatu kajian yang digunakan secara ilmiah,
baik dalam bentuk tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah ini
berarti penggunaan bahasa seperti dalam komunikasi sehari-
hari. Stubbs menjelaskan bahwa analisis wacana menekankan kajian penggunaan
bahasa dalam konteks sosial, khususnya dalam interaksi antar penutur. Senada
dengan itu, cocok dalam hal ini menyatakan bahwa analisis wacana itu merupakan
kajian yang membahas tentang wacana, sedangkan wacana itu adalah bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi.
Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan pada dalam
komunikasi. Lebih tepatnya lagi, telah mengenai aneka fungsi (prakmatik) bahasa.
Kajian tentang pembahasaan realitas dalam sebuah pesan tidak hanya apa yang
tampak dalam teks atau tulisan, situasi dan kondisi (konteks) seperti apa bahasa
tersebut diujarkan akan membedakan makna subyektif atau makna dalam
perspektif mereka.
B. Dakwah
1. PengertianDakwah
Secara “etimologis, kata “ dakwah” berasal dari Bahasa Arab da’ayad’u–
da’watan, yang berarti : ajakan, seruan, panggilan, atauundangan”9.Dakwah
menurut istilah dalam surat An-Nahl ayat 125 adalahmengajak umat manusia
kejalan Allah dengan cara bijaksana, nasehatyang baik serta berdebat dengan cara
yang baik pula.
9Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Kiat sukses Berdakwah, (Jakarta:
Amzah, 2006),hal. xii
16
Artinya : Dan jika kamu) tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar.(QS.Al-Baqoroh: 23)
Quraish Sihabmendefinisikannya dakwah sebagai “seruan atau ajakan
kepada keinsyafan, atauusaha mengubah sesuatu yang tidak baik kepada sesuatu
yang lebih baikterhadap pribadi maupun masyarakat”10
Dakwah adalah “suatu
proses penyampaian atau penyeruaninformasi Ilahiyah kepada para hamba
manusia yang merupakan bagianintegral dari hidup dan kehidupan setiap individu
muslim”.11
Dakwahadalah “suatu gejala di mana terdapat dua orang atau lebih
yang salah satuatau sebagian diantaranya menyampaikan amar ma‟ruf nahi
munkar”12
.Jadi, dakwah adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang bersifatmenyeru
atau mengajak kepada orang lain, untuk mengamalkan ajaranIslam dengan tujuan
mencari kebahagiaan hidup dunia dan akhirat dengandasar keridhaan Allah.
Sebagaimana ayat al-Qur‟an berbicara dalam surat Al-Imran ayat 104:
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
10
Tri, Pengertian Dakwah, artikel diakses pada 09 November 2012 dari
http://tri1405.blogsome.com 11
Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2006), hal. 62 12
Masduqi Affandi, Ontologi Dakwah, (Surabaya: Dian Tamah, 2007). h. 53
17
mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.
Menurut Syamsuri Siddiq (1982:8), dakwah adalah : Segala usaha dan
kegiatan yang disengaja dan berencana dalam wujud sikap, ucap dan perbuatan
yang mengandung ajakan dan seruan, baik langsung atau tidak langsung di-
tujukan kepada orang perorangan, masyarakat, maupun golongan supaya tergugah
jiwanya, terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya mempelajari
dan menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
Sedangkan Endang Saifuddin Anshari memberikan definisi dakwah dalam
arti sempit dan arti Luas. Definisi dakwah secara sempit, dakwah berarti
menyampaikan Islam kepada manusia secara lisan maupun tulisan, serta lukisan.
Arti Dakwah secara luas adalah penyebaran penterjemahan, dan pelaksanaan
Islam dalam peri kehidupan dan penghidupan manusia (termasuk di dalamnya
politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan
dan sebagainya13
.
Meskipun demikian, kesamaan dan perbedaan yang ada bagi para ahli
dalam mendefinisikan dakwah sesunggunya dapat diambil kesimpulan yaitu14
a. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan
dengan sadar dan terencana.
b. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia kejalan Allah,
memperbaiki situasi yang lebih baik ( dakwah sebagai pembinaan
dan pembangunan)
Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni
hidup bahagia sejahtera di dunia atau pun di akhirat.
13
Endang S. Anshari, Wawasan Islam, ( Interprises, Jakarta 1982), h, 19 14 Asmuni Syukir, Dasar-dasar strategi Dakwah Islam, (Al-Ikhlas, Surabaya, Indonesia),
h, 21.
18
2 . Unsur-unsur Dakwah
Dalam kegiatan dakwah, unsur-unsur dakwah harus selalu berada di
dalamnya guna dapat mencapai tujuan dakwah yang diinginkan, karena pada
hakekatnya unsur dakwah sendiri merupakan sesuatu yang melekat dalam
dakwah. Dan adapun unsur-unsur dakwah adalah sebagai barikut:
1). Da'i (pelaku dakwah)
Yang dimaksud da'i atau biasa disebut dengan sebutan mubaligh (orang
yang menyampaikan ajaran Islam) adalah orang yang melaksanakan atau
menyampaikan dakwah secara lisan, tulisan ataupun perbuatan baik secara
individu, kelompok ataupun secaraorganisasi.
Jadidakwah professional ini tidak wajib bagi muslim yang
belummemenuhi persyaratan dakwah seperti itu. Subyek dakwah dalam tarafini
disebut Da'i. salah satu bentuk dari dakwah professional ini antaralain adalah
tabligh, “sedangkan subyek dakwah dalam hal ini disebutdengan istilah
muballigh”15
. “Allah SWT telah mewajibkan kepada Rasulnya dan orang-
orangmu'min untuk berdakwah kepada Allah, akan tetapi Allahmengikat
perintahnya tersebut dengan syarat harus dikerjakan atasdasar ilmu pengetahuan
yang mendalam (bashirah) dan kebijaksanaan(al-hikmah)”16
.
2). Mad'u (orang yang menerima dakwah)
15
Sjahroni A.J, Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah (Surabaya: Dakwah Digital
Press, 2008), hal. 3. 16
Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq, Methode Dan Strategi Da'wah Islam
(Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 1996), hal.113.
19
Yang dimaksud dengan mad'u adalah manusia yangmenerima dakwah
yang disampaikan oleh da'i atau dengan kata laindisebut sebagai obyek atau
sasaran dakwah, baik secara individu,kelompok, orang Islam maupun tidak.
3). Maddah (materi dakwah)
Unsur dakwah yang ketiga adalah maddah atau pesan dakwah, pesan
dakwah ialah isi yang disampaikan oleh da'i sebagai orang yang menyampaikan
kepada mad'u. Dalam mengkaji tentangmateri dakwah, Sjahroni A. J berpendapat
bahwa, ''Secara umumsebenarnya materi dakwah tercakup dalam Al-Qur'an dan
Al-Hadits.Dengan demikian ajaran Islam yang termuat di dalam dua kitabtersebut
sebagai rumusan secara kaffah tentang materi dakwah''17
.
3. Pesan Dakwah
1) Pengertian Pesan Dakwah
Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan
olehkomunikator. “Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema)
sebagaipengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah
lakukomunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yangperlu
diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi”18
.
Sementara Astrid mengatakan bahwa “pesan adalah ide, gagasan,informasi
dan opini yang dilontarkan seorang komunikator kepadakomunikan yang
bertujuan untuk mempengaruhi komunikan kearahsikap yang diinginkan oleh
komunikator”19
.
17 Sjahroni A.J, Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah…..hal. 3. 18 A.W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bina Aksara, 1986). h.
14 19
Susanto Astrid, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1997). h.
7
20
Dakwah adalah suatu aktifitas atau kegitan yang bersifat menyeruatau
mengajak kepada orang lain, untuk mengamalkan ajaran Islam dengan tujuan
mencari kebahagiaan hidup didunia dan akhirat dengandasar keridhaan Allah
SWT.Dalam Ilmu Komunikasi pesan dakwah adalah message, yaitusimbol-
simbol. Dalam literature berbahasa Arab, pesan dakwah disebutmaudlu’ al-
da’wah ( موضوعالدعوة ). Istilah ini lebih tepat dibandingdengan istilah “materi
dakwah” yang diterjemahkan dalam Bahasa Arabmenjadi maddah ad-da’wah (
Istilah pesan dakwah dipandanglebih tepat untuk menjelaskan, “isi .( مادةالدعوة
dakwah berupa kata, gambar,lukisan dan sebagainya yang diharapkan dapat
memberikan pemahamanbahkan perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.”20
Islam atau syariat adalah sebagai kebenaran hakiki yang datangdari Allah
melalui Malaikat Jibril kepada para Nabi-Nya dan terakhirkepada Nabi
Muhammad SAW. Pesan dakwah ini dalam Al-Qur‟andi ungkapkan dengan arti
yang beraneka ragam yang menunjukkkanfungsi kandungan ajaran-Nya, misalnya
dalam Q.S An-Nahl:125disebut dengan Sabili rabbika (jalan Tuhanmu).21
Untuk
menghasilkan pesan dakwah yang dapat diterima,dimengerti, dan bisa
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, makadiperlukan perencanaan pesan
yang baik. Dalam studi komunikasi,untuk merencanakan pesan mengenai sasaran,
yang dapatmempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan behavior, ada hal yang
perludipertimbangkan:
1). Audiens. Dengan mengetahui siapa dan bagaimana audiens
yangdihadapi, maka dai dapat merencanakan pesan dakwah yang
akandisajikan.
20 Moch. Ali aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: kencana, 2009). h.318 21 Aep Kusnawan, Ilmu Dakwah, (Surabaya: Pustaka bani Quraisy, 2007). h. 47
21
2). Bahasa. Meliputi dua kode, simbol, dan isyarat (pesan verbal
ataunonverbal) yang akan digunakan.
3). Pendekatan. Meliputi bagaimana “strategi berhubungan dengan
audienssupaya terjadi proses komunikasi yang bisa menghasilkan
commonmeaning (apa yang dimaksud komunikator sama dengan yang
diterimaoleh komunikan), dan pesan-pesan komunikator dapat
diterima audiensdengan senang hati (tanpa keterpaksaan)”22
.Ketiga
aspek tersebut perlu diperhatikan dalam pengelolahan pesandakwah.
2). Kategorisasi Pesan Dakwah
a. Masalah keimanan (aqidah)
Aqidah dalam Islam adalah bersifat I‟tiqad bathiniyah yangmencakup
masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukuniman. Masalah aqidah ini
secara garis besar ditunjukkan olehRasulullah SAW, dalam sabdanya.
(اخرجه البخبري )اإليوبى أى تؤهي ببهللا و هالئكته و برسله و تؤهي ببلبعث
“ Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malalikat-malaikat-Nya,
Rosul-rosul-Nya, dan beriman Hari akhir” Hadistdikeluarkan oleh Imam
Bukhori.23
Akidah menjadi materi utama dakwah, memilki ciri-ciri yangmembedakan
dengan kepercayaan agama lain, yaitu:
1). Keterbukaan melalui kesaksian (syahadat). Dengan demikianseorang
muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakuiidentitas
keagamaan orang lain.
22
Abdul Aziz, Jelajah Dakwah Klasik-Kotemporer, (Yogyakarta Gama Media, 006). h.
62 23
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ wal Marjan, (Bairut, Darul Fikr,2005). h. 9
22
2). Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwaAllah
adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok ataubangsa
tertentu.
3). Kejelasan dan kesederhanaan.Seluruh ajaran akidah baik soalKetuhanan,
Kerasulan, ataupun Alam ghaib sangat mudahdipahami.
4). Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amalperbuatan.
“Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakanmanifestasi dari iman
dipadukan dengan segi-segi pengembangandiri dan kepribadian
seseorang dengan kemaslahatan masyarakatyang menuju pada
kesejahteraannya. Karena aqidah memilkiketerlibatan dengan soal-soal
kemasyarakatan”24
.
Akidah pada hakikatnya sangat luas dan menyangkut semua aspek dalam
kehidupan manusia. Namun itu semua terangkum dalam rukun iman yang enam
yaitu:
a) Percaya kepada Allah
b) Percaya kepada malaikat
c) Percaya kepada Rosul
d) Percaya kepada kitab suci
e) Percaya kepada hari kiamat
f) Percaya kepada qodo dan qodar.
b. Masalah Keislaman (syariah)
Menurut konteks kajian hukum Islam, kata tasy’ri merupakanbentuk
masdar dari syarra‟a yang berarti menciptakan dan menetapkansyari‟ah. Sedang
24 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah…h. 97
23
dalam istilah para ulama fiqh bermakna “ Menetapkannorma-norma hukum untuk
menata kehidupan manusia baik dalamhubungannya dengan Tuhan , maupun
dengan umat manusia lainnya”25
.
Syari‟ah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir(nyata)
dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah gunamengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan mengaturpergaulan hidup antara
sesama manusia. Hal ini dijelaskan dalam sabdaNabi SAW :
اخرجه ). اإلسالم أى تعبذ هللا و ال تشرك به شيئب و تقين الصالة و تؤدي الزكبة الوفروضت و تصوم رهضبى
(البخبري
“Islam adalah bahwasannya engkau menyembah kepada AllahSWT. Dan
janganlah engkau mempersekutukan-Nya dengan sesuatu,mengerjakan
sembahyang, membayar zakat-zakat yang wajib, berpuasapada bulan
Romadhon. Hadist dikeluarkan oleh Imam Bukhori”26
.
Dalam materi dakwah bidang syariah dimaksudkan untukmemberikan
gambaran yang benar, pandangan yang jernih, kejadiansecara cermat terhadap
hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiappersoalan pembaruan, sehingga umat
tidak terperosok kedalamkejelekan, sementara yang diinginkan dalam dakwah
adalah kebaikan.Dan materi dakwah yang menyajikan unsur syariat harus dapat
menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dalam bidanghukum yang
bisa wajib, mubah (diperbolehkan),dianjurkan (mandub),makruh (dianjurkan
supaya tidak dilakukan), dan haram (dilarang).
Syariah merupakan aturan yang harus diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, karena syariah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dan
hubungan`manusia`dengan`manusia.`Syariah`meliputi:
1)`Ibadah,`dan`ibadah`meliputi:
25
Tim Penyususn Studi Islam IAIN Sunan Ampel, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Al-
Ikhlas,2005) hal. 105 26
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ wal Marjan........ hal. 9
24
a)`Thaharah`(bersuci)
b)`Sholat
c)`Zakat
d)`Puasa
e)`Haji
2)`Muamalah`yang`meliputi:
a)`Munakahat`(hukum`nikah)
b)`Waratsah`(hukum`waris)
c)`Muamalah`(hukum`jual`beli)
d)`Zinayah`(hukum`pidana)
e)`Khilafah(hukum`negara)
f)`Jihad`(hukum`peperangan`dan`perdamaian)
c. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)
Akhlak adalah bahasa Arab, jama‟ dari kata khuluq artinya tabiatatau
perangai, sabda Nabi Muhammad SAW :
.إًوب البعثت ألتون حسي األخالق
“Aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia”(HR. Malik).
Menurut Ibnu Maskaweh dalam kitabnya Tahzibul Akhlak.Khuluq adalah
keadaan dalam jiwa seseorang yang mendorong untukmelakukan pekerjaan tanpa
didahului oleh pemikiran dan pertimbangan.Jadi, akhlak digambarkan sebagai
sikap jiwa yang dari padanya tumbuhkemampuan untuk memberi tanggapan
secara responsife (tanpa dipikirdulu) terhadap suatu nilai, karena sikap itu telah
25
mendarah daging atautabiat yang diperoleh dari kebiasaan berulang-ulang yang
dilatihkan.27
Masalah akhlak dalam aktifitas dakwah (sebagai materi
dakwah)merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan
dankeislaman seseorang. “Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai
pelengkap,bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan
denganmasalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak adalah
sebagaipenyempurna keimanan dan keislaman”28
.
Menurut M. Ali Aziz mengutip pendapat Al-Ghozalimemaknai akhlak
sebagai “suatu sifat yang tetap pada seseorangyang mendorong untuk melakukan
perbuatan yang mudahtanpa membutuhkan sebuah pemikiranMenurut pendapat
Asmuni Syukir dalam bukunyaDasar-dasar Strategi Dakwah Islam, menyatakan
bahwa masalah Akhlaq dalam aktivitas dakwah (sebagai materidakwah)
merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapikeimanan dan keislaman
seseorang.Dalam kitabnya “tanzib al-akhlaq”, IbnuMaskawehmengatakan bahwa,
akhlak diartikan sebagai keadaan jiwayang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu perbuatantanpa memerlukan pemikiran”29
.
Materi akhlak sangat luas sekali, bahkan tidak hanyabersifat lahiriyah saja,
akan tetapi materi akhlak jugamelibatkan bentuk pemikiran yang sangat
mendalam.
Secara garis besar materi akhlak meliputi tiga hal, yaitu:
27
M. Romly Arief, Kuliah Akhlaq Tasawuf, (Jombang: Unhasy Press, 2006). h. 1-2 28
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam… h. 60 29
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al Ikhlas,
1983),hal. 62.
26
1) Akhlaq terhadap Allah, akhlak ini tidak bertolak padapengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.
2) Akhlak terhadap manusia, yang meliputi :
a) Diri sendiri
b) Tetangga
c) Masyarakat lainya
3) Akhlaq terhadap lingkungan adalah :
a) Flora
b) Fauna.
Mengenai tiga hal di atas tersebut sangatlah salingberkaitan dan sangat
terikat satu sama lain, karena memangtidak dapat dipisahkan meski bisa untuk
dibedakan.Walaupun sebagai perumpamaan yang tepat, Islamsebagai sebuah
pohon yang amat rindang yang berada di perutbumi berupa aqidah, bahan
pohonnya adalah hukum-hukumdan buah serta dedaunan adalah akhlaqul karimah
(Budipekerti).
Lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berbedadi sekitar manusia,
baik binatang, tumbuh-tumbuhan, ataupunmakhluk lain yang beragama. Dan
mengenai risalah-risalahAllah ini, Moh Natsir membaginya dalam tiga bagian
pokok,yaitu:
1) Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesamamanusia,
(hablumminannas)
2) Menyempurnakan hubungan antara manusia denganlingkungan (hablum
minal alam)
27
3) Menyempurnakan hubungan antara manusia denganTuhannya (hablum
minalallah)45
C. Film
1 . Pengertian Film
Film pertama kali lahir di paruh kedua abad 19, dibuat denganbahan dasar
selluloid yang sangat mudah terbakar, bahkan oleh percikanabu rokok sekalipun.
Istilah film pada mulanya mengacu pada suatumedia sejenis plastik yang dilapisi
dengan zat peka cahaya. Media pekacahaya ini sering disebut selluloid. Film pada
awalnya adalah karyasinematrografi yang memanfatkan selluloid sebagai
penyimpannya.Sinematrogafi adalah kata serapan dari bahasa
InggrisCinematography yang berasal dari bahasa Latin
kinema„gambar‟.sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang
membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabungkangambar
tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yangdapat menyampaikan ide (dapat
mengemban cerita).
Perkembangan teknologi media penyimpan telah mengubahpengertian
film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yangmengacu pada bentuk
karya seni audio-visual. “Singkatnya film kinidiartikan sebagai suatu genre
(cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai
medianya”30
.
2. Unsur-Unsur Dalam Sebuah Film
a. Title (judul)
30
Heru Effendy, Mari Membuat Film Panduan Menjadi Produser, (Yogyakarta :
Panduan, 2002)h. 20
28
b. Crident title, meliputi produser, karyawan, artis, ucapan terima kasih,dan
lain-lain.
c. Tema film.
d. Intrik, yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.
e. Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan.
f. Plot (alur cerita).
g. Suspen atau keterangan, masalah yang masih terkantung-katung.
h. Million, setting, atau latar belakang terjadinya peristiwa, waktu,bagian
kota, perlengkapan, dan fesyen yang disesuaikan.
i. Sinopsis,yaitu untuk memberi ringkasan atau gambaran dengan
cepatkepada orang yang berkepentingan.
j. Trailer, yaitu bagian film yang menarik.
k. Character, yaitu karakteristik pelaku-pelakunya.
D. Dakwah Melalui Film
Zaman yang semakin maju membuat berbagai hal yang dulu tak mungkin
kini menjadi mungkin. Di antaranya, merekam gambar dan suaradalam bentuk
film. Secara obyektif, tampaknya kita tidak dapat menilaiseluruh film itu buruk,
atau seluruh film itu baik. Karena dalamkenyataannya, terdapat berbagai jenis
film dan hasil akhirnya jugabermacam-macam.
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990), film dalam
batasansinematografi sepanjang sejarahnya memberikan keluasan tema bila
dilihatdari isi sasaran atau tujuannya. Film dakwah memiliki banyak potensi.
29
1)Pesan yang disampaikan dalam bentuk film lebih mudah
dipahami,misalnya dalam film tata cara sholat.
2) Film dapat mengubah persepsi masyarakat.
3) Film mampu mengubah gaya hidup masyarakat. Misalnya, masyarakatkota
kini terbiasa dengan gaya hidup islami semacam berjilbab,
berucap“Alhamdulilah” dan “Insya Allah”, karena film mencontohkannya.
4) Dakwah dengan media film memiliki sasaran dakwah lebih luas daripada
dakwah dengan tulisan dan ceramah.
5) Film dakwah dapat abadi dan terus ditonton meski para pembuatnyatelah
meninggal. Selain itu, para pelaku pembuatan film dakwahdiharapkan
beragama dengan baik dan berniat dakwah”31
.
Untuk menghasilkan pesan dakwah yang dapat diterima, dimengerti,dan
bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka diperlukanperencanaan
pesan yang baik. Dalam studi komunikasi, untuk merencanakanpesan mengenai
sasaran, yang dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif,behavior, dan ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Audiens. Dengan mengetahui siapa dan bagaimana audiens yang
dihadapi,maka dai dapat merencanakan pesan dakwah yang akan disajikan.
2. Bahasa. Meliputi semua kode, symbol, dan isyarat (pesan verbal
maupunnonverbal) yang akan digunakan.
3. Pendekatan. Meliputi bagaimana strategi berhubungan dengan
audienssupaya terjadi proses komunikasi yang bisa menghasilkan
commonmeaning (apa yang dimaksud komunikator sama dengan diterima
olehkomunikan), dan pesan-pesan komunikator dapat diterima audiens
31 (http://tri1405.blogsome.com , diakses 7 Mei 2007)
30
dengansenang hati (tanpa keterpaksaan). “Ketiga aspek tersebut perlu
diperhatikan dalam pengelolaan pesandakwah”32
.
32 Abdul Aziz, Jelajah Dakwah: Klasik-Kotemporer, (Yogyakarta : Gama Media, 2006) h.
63
31
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM KISAH NABI YUSUF AS
A. Latar Belakang Pembuatan Film Kisah Nabi Yusuf AS
Mimpi merupakan kunci bagi kita untuk menahlukkan dunia.
Didengungdengungkan di seluruh media yang menghasilkan output suara, sudah
wajarlah kalimat itu sangat akrab di telinga kita semua. Kalimat itu pula yang
menjadi awal dari kisah Nabi Yusuf yang termahsyur. “Berawal dari mimpi,
semua terjadi. Dibuang ke sumur, dijadikan budak, difitnah, dipenjara, hingga
menjadi penguasa mesir yang luar biasa yang membawa kesejahteraan dan
kemakmuran dizamannya. Kisah Nabi Yusuf patutlah di jadikan teladan bagi kita,
agar kita dapat menaklukkan dunia kita sendiri”1.
Diangkat dari kisah yang tertuang dalam kitab suci. Kisah Nabi Yusuf ini
kemudian dituangkan ke dalam sebuah bentuk film, karya sutradara kenamaan
Iran, Majid Majidi. Film ini menceritakan kisah tentang Nabi Yusuf, yang
dituangkan secara interaktif. Dengan alur cerita yang seakan membawa kita
berjalan menembus ruang dan waktu, menuju waktu di mana Nabi Yusuf masih
menginjakkan kakinya di muka bumi ini. Seakan membawa kita berwisata secara
ruhaniah, mempelajari cerita tentang Nabi Yusuf yang berjalan dalam
kehidupannya.
Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri
NabiYa'qub. Ia dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil,
saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikurniakan Allah rupa yang bagus, paras tampan
1Wawancara Pribadi dengan Dedi, Jakarta 05 Desember 2012.
32
gadis dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan
gadis-remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan
dicintai dibandingkan dengan saudara- saudaranya yang lain, terutamanya setelah
ditinggalkan yaitu wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa ia masih berusia dua
belas tahun.
Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya'qub terhadap anak-anaknya
telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yang
lain, yang merasakan bahwa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil
sesama anak, memanjakan Yusuf lebih daripada yang lain.
Rasa jengkel mereka terhadap kepada ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf
membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan
rasa persaudaraan telah mengalami yang akrab di antara mereka. Kisah Nabi
Yusuf terdapat dalam satu surah penuh yang juga bernama surah Yusuf.
Disebutkan bahawa sebab turunnya surah Yusuf adalah kerana orang-orang
Yahudi meminta kepada Rasulullah saw untuk menceritakan kepada mereka kisah
Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf perubahan pada sebahagiannya dan terdapat
penambahan pada sebahagiannya. Lalu Allah SWT menurunkan satu surah penuh
yang secara terperinci menceritakan kisah Nabi Yusuf.
Berawal dari diceburkannya Nabi Yusuf kedalam sumur oleh saudaranya
sendiri dan kemudian ditemukan oleh seorang pedagang kemudian Yusuf kecil
dijual sebagai budak kepada pembesar kerajaan di Mesir. Problematika yang
dialami Nabi Yusuf adalah ketika cobaan yang datang kepadanya berupa
ketertarikan Zulaikhah kepada Yusuf, dan ini menjadi awal dari kisah Yusuf di
istana. Maka ketika kita melihat visualisasi dari kisah film nabi yusuf sungguh
33
banyak hal yang kita dapat pelajari, terutama tentang syariat, akhlaq, dan
ketauhidan yang dibawa oleh Nabi Yusuf. Dengan tujuan edukasi terhadap kisah
Nabi-Nabi terdahululahtentunya penonton diharapkan mendapat pelajaran-
pelajaran yang bermanfaat.
“Kesungguhan dari pembuatan film ini dapat terasa dalam setiap adegan
yang ditampilkan”2. Walau mungkin kualitas gambar dan penataan suaranya tidak
sebagus film-film Barat, tapi hal itu tidak menghalangi kita untuk dapat belajar
dan meneladani kisah yang disajikan oleh film ini.
Kisah-kisah al-Qur’an yang diangkat ke layar lebar atau dijadikan film
tentu bukan pekerjaan mudah. Diperlukan banyak nara-sumber baik kitab-kitab
klasik sejarah, tafsir, hadis, serta beragam eksplorasi lainnya.Pasti yang lebih
pelik lagi adalah ketika menukil sumber-sumber hadis yang sahih dan
membedakannnya dari hadis-hadis Israiliyyat yang banyak bersileweran dalam
berbagai kitab hadis.
Mengutip dari situs www.isyraq.wordpress kita bisa melihat betapa
seriusnya penggarapan film ini. “Film ini dibuat selama 4 tahun dengan menelan
biaya produksi kurang-lebih 70 Milyar Rupiah”3.Film besutan /Farajullah
Salahsyur/ ini merupakan hasil dari 8 tahun riset di perpustakaan al-Azhar Mesir
dan telaah kurang-lebih 60 kitab tafsir disamping kunjungan ke museum /Musée
du Louvre/, Paris, lantaran di museum ini, benda-benda purbalaka peradaban kuno
Mesir banyak tersimpan.
Untuk memproduksi film ini agar betul-betul mendekati keadaan
sebenarnya, di pinggiran kota Teheran, dibangun replika kota “Thebes” (yang
2Wawancara Pribadi dengan Dedi 3Isyraq, Film Nabi Yusuf, Artikel diakses pada 06 Februari 2013 dari
www.isyraq.wordpress.com
34
selama berabad-abad merupakan ibu kota Mesir Kuno) sebagaimana Thebes yang
asli, ada sungai Nil, ada patung Luxor atau Spinx, pahatan-pahatan kuno, dan
patung Amenhotep III ayah Amenhotep IV, yang kemudian mengubah gelarnya
menjadi Akhenatun setelah menjawab seruan Yusuf menyembah Tuhan Yang
Esa.
Satu hal juga yang membuat kita patut kagum dengan produser film ini,
dimana film ini terdapat 34 episode yang kesemuanya sangat mengagumkan.
film`besutan sineas Iran initampildengan para pemain yang semuanya
menutupaurat dengan sopan. Kendati adasegmen kehidupan Mesir Kuno, di mana
para wanitanya bermodel rambut khas
mereka, namun pakaian para wanita ditampilkan tertutup, sehingga sangat
aman kita tonton bersama anak-anak kecil sekalipun.
B. Profil Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Stasiun Televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24
Agustus 1962. “Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta”4. Siarannya
ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang
diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus
yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Pada tahun
80-an dan 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya
TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga
4TVRI, “sejarah TVRI” artikel diakses pada 12 Desember 2012 dari
http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php
35
Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh
negara.
“TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika
didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada
tahun 1990 diSurabaya”5.
1. LATAR BELAKANG
a. “Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk
memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek
pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek
Asian Games IV.
b. Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK
Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan
Televisi (P2T).
c. Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di
Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat
itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu
persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut”6:
1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower
80 meter.
3. Mempersiapkan software (program dan tenaga).
d. Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran
percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan
pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24
Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara
siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion
utamaGelora Bung Karno.
e. Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963
tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum
Presiden RI.
f. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran
Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara
berturut-turut diikuti dengan
Stasiun Medan, Surabaya, Makassar,Manado, Denpasar,
dan Balikpapan.
5TVRI, “sejarah TVRI 6TVRI, “sejarah TVRI
36
2. TVRI PADA ERA ORDE BARU
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan
tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung
bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen
Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan
informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang
bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk
pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya “tujuan kebijakan Pemerintah dan program-
programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern
dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya
tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual”7.
Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan
melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota
maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus
meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-
integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik)
Pemerintah.
“Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan
siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain
sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang
manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi”8.
7TVRI, “sejarah TVRI
8TVRI, “sejarah TVRI
37
3. TVRI PADA ERA REFORMASI
Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000
tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara
kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada
Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001
tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk
urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI untuk urusan keuangan.
Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun
2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah
pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian Negara BUMN.
Selanjutnya melalui “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran
Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara”9. Semangat
yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk
melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak
komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas
TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang
sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk
kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran
televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di
Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah
Indonesia dengan” jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat
ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh
376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia”10
.
Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah:
9TVRI, “sejarah TVRI
10Tvri, profil TVRI, Artikel diakses pada 06 Februari 2013 dari
www.tvri.balisarver.com/home/profil.php
38
1. TVRI Stasiun DKI Jakarta
2. TVRI Stasiun Nangroe Aceh
Darussalam
3. TVRI Stasiun Sumatera
Utara
4. TVRI Stasiun Sumatera
Selatan
5. TVRI Stasiun Jawa Barat
dan Banten
6. TVRI Stasiun Jawa Tengah
7. TVRI Stasiun Jogyakarta
8. TVRI Stasiun Jawa Timur
9. TVRI Stasiun Bali
10. TVRI Stasiun Sulawesi
Selatan
11. TVRI Stasiun Kalimantan
Timur
12. TVRI Stasiun Sumatera
Barat
13. TVRI Stasiun Jambi
14. TVRI Stasiun Riau dan
Kepulauan Riau
15. TVRI Stasiun Kalimantan
Barat
16. TVRI Stasiun Kalimantan
Selatan
17. TVRI Stasiun Kalimantan
Tengah
18. TVRI Stasiun Papua
19. TVRI Stasiun Bengkulu
20. TVRI Stasiun Lampung
39
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri
atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga
Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di
antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
“TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF,
setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18
Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu
Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan
dan Jawa Timur”11
.
TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai
pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif,
edukatif dan entertain.
C. TVRI Dewasa Ini
Dengan perubahan “status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik
sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka
TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah
Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT”12
.
Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat
melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur
Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah
melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing
dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara
TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.
11Wawancara Pribadi dengan Dedi, Jalarta 05 Desember 2012. 12TVRI, sejarah TVRI
40
Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan
diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan
kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang
ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing,
dengan kualifikasi yang jelas.
Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi
tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari
luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia.
Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji
untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain
dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun
sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan
dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu
sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas.
Bertepatan dengan “peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei
2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay
TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia”13
.
Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui
perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan
perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24
Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.
13
TVRI, “sejarah TVRI
41
D. Visi dan Misi TVRI
1. Visi
“Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam
rangkaturut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
memperkuat`kesatuan`nasional.
2. Misi
Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan
kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
1. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi
yang utama.
2. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta
menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan
kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
3. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa
dan negara Indonesia di dunia Internasional”14
.
E. Sinopsis film kisah Nabi Yusuf AS.
Film kisah Nabi Yusuf dominan menggambarkan tentang bagaimana
akhlaq seorang utusan Allah SWT yang merupakan manusia pilihan Tuhan
untuk memberikan tauladan yang baik terhadap umat manusia. Sesungguhnya
ketauladanan yang ditunjukan oleh Nabi Yusuf dalam film tersebut ialah
berusaha menggambarkan tentang aplikasi dari keempat sifat wajib yang
melekat pada diri seorang Nabi, yaitu sifat Shidiq, Amanah, Tabligh, Fatonah.
14
TVRI, “sejarah TVRI
42
Sifat Shidiq dalam film tersebut dapat terlihat dari kejujuran sikap yang
diperlihatkan Nabi Yusuf ketika beliau menghadapi berbagai macam keadaan.
Bahkan dalam keadaan yang terdesakpun Nabi yusuf selalu berikap jujur.
Sifat Amanah dalam film ini juga dapat diamati ketika Yusuf ditemukan oleh
pedagang dari sebuah sumur, ketika Yusuf ditanya berulang-ulang kali oleh
Malik Bin Zaher Bin Malik Yusuf hanya berkata “aku adalaha seorang anak
sumur” sebagaimana pesan Allah yang disampaikan melalui Jibril, Bahwa
Yusuf AS jangan memberitahukan identitas mu kepada siapapun.
Sifat tabligh yaitu dalam film ini juga tergambar bagaimana kegigihan
Nabi Yusuf menyampaikan pesan ketauhidan, dan akidah yang dibawa oleh
Yusuf dan bersumber langsung dari Allah SWT. Dan sifat fatonah Nabi Yusuf
sebagai seorang yang terpilih ini tercermin dari retorika Yusuf berbicara
dihadapan penguasa mesir dan menjadikan penguasa mesir jatuh hati dan
menyukainya untuk diizinkan tinggal di istana. Sifat fatonah juga terlihat
ketika Yusuf mendapat beberapa kedudukan terpenting dalam kerajaan seperti
menjadi mentri keuangan.
Kesabaran dan ketabahan, serta rasa tawakal kepada Allah yang
ditunjukan Nabi Yusuf benar-benar dapat menjadikan pelajaran dan contoh
yang baik. Sebab dalam kisah tersebut bagaimana seseorang manusia yang
mendapatkan ujian dengan faras wajah yang tampan. Kini dapat kita
simpulkan bahwa segala bentuk kenikmatan yang kita terima dari Allah SWT
adalah merupakan cobaan, lantas tergantung dari diri kita sendiri bagaimana
mensyukuri nikmat tersebut agar menjadi ketabahan atas kebaikan terhadap
diri kita.
43
Sebagaimana juga syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad, Nabi
Yusuf juga membawa syari’at yang sama, yakni beribadah kepada Allah
SWT dengan berdoa. Ibadah sholat 5 waktu yang dibawa Nabi Muhammad
saw, juga intinya adalah berdoa karna arti sholat itu sendiri adalah do’a.
namun hanya tatacaranya saja yang berbeda.
44
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Penulisan temuan dan analisis data dari film kisah Nabi Yusuf ini terbagi
kedalam tiga bagian. Bagian pertama yaitu menggambarkan isi pesan dakwahNabi
Yusuf berada di istana dan Yusuf dewasa yang mengandung unsur akidah. Bagian
kedua yaitu menggambarkan isi pesan dakwah Nabi Yusuf di istana, dan Yusuf
dewasa yang mengandung unsur akhlak. Bagian ketiga adalah menggambarkan isi
pesan dakwah Nabi Yusuf di istana, Yusuf dewasa yang mengandung unsur
syariat.
A. Isi Pesan Dakwah dari Segi Akidah
1. Akidah Nabi Yusuf AS.
a. Wafatnya ibunda Nabi Yusuf ketika melahirkan saudara Nabi
Bunyamin ketika dalam perjalanan menuju pemakaman Nabi Ya’kub.
Kejadian ini terintegrasi dengan ayat al-Qur’an surat al-Baqoroh ayat
156. (Rukun iman kategori qodo dan qodhar)
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
b. Mimpi Nabi Yusuf adalah mimpi yang menunjukan bahwa Yusuf
akan menjadi seorang Nabi dan terdapat dalam surat Yusuf ayat 4
yaitu: (Rukun iman kategori percaya kepada Rosul).
45
“(ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku
(Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim a.s.)
Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari
dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
c. Mu’jizat Nabi Yusuf ketika diceburkan kedalam sumur yaitu dengan
berubahnya rasa air sumur tersebut dari yang semula asin menjadi
tawar. Tentunya sebagai Nabi Allah SWT selalu menjaga Yusuf dari
Marabahaya. (Rukun iman kategori percaya kepada Rosul).
d. Kepercayaan Nabi Yusuf terhadap pesan dari Allah SWT yang
disampaikan melalui malaikat Jibril yang berkata “ wahai yusuf ini
adalah cobaan yang harus engkau hadapi untuk menguji dirimu
sebagai nabi yang terpilih, maka bersabarlah”. (Rukun iman kategori
percaya kepada Allah).
2. Akidah Nabi YusufAS Di Istana
a. Yusuf hanya akan menundukan kepala kepada Allah SWT, maka
ketika diperkenalkan kepada pengusa mesir, semua orang yang berada
di istana menundukan kepalanya kecuali Nabi Yusuf. (Rukun iman
kategori percaya kepada Allah).
b. Ketika Yusuf hendak dijual oleh Malik bin Zahr(pedagang dari
madinah) Yusuf percaya bahwa tuhannya akan selalu menjaganya dari
segala cobaan. (Rukun iman kategori percaya kepada Allah).
46
c. Yusuf berpasrah diri kepada Allah atas segala cobaan yang akan
dihadapinya dimasa depan dan harus terpisah dari orang tuanya (Nabi
Ya’kub) untuk hidup di Mesir. (Rukun iman kategori percaya kepada
Allah).
3. Akidah Nabi Yusuf AS Dewasa
a. Yusuf menerima wahyu dari “utusan Allah” yaitu malaikat Jibril
ketika “Yusuf dewasa pada umur 33 tahun berupa ahli hikmah dan
ahli dalam bidang ilmu fiqh”1. (Rukun iman kategori percaya kepada
Malaikat).
b. Mu’jizat Nabi Yusuf yang diberikan Allah untuk menolong Yusuf atas
fitnah dari Zulaikhah yang menuduh Yusuf ingin memperkosa
Zulaikah dengan menjadikan anak kecil yang belum bisa berbicara
dari salah satu penghuni istana. Ibnu Ma’mun berkata “jika yang
koyak bagian depan dari gamis yusuf maka yusuf bersalah, dan jika
yang koyak pada bagian belakang gamis yusuf maka Zulaikahlah yang
memfitnah. (Rukun iman kategori percaya kepada Rosul).
B. Isi Pesan Dakwah dari Segi Akhlak
1. Akhlak Nabi Yusuf AS.
a. sifat hormat dan kasih sayang Yusuf kepada semua saudaranya.
(akhlak terhadap manusia).
1Muhammad Jamil, Tafsir al-Showi, (Mesir, dar al-Fikr) juz 2, h. 298.
47
b. Sifat rendah hati Nabi Yusuf ketika Yahuda menjatuhkan Yusuf dari
keledai yang dinaikinya seraya berka “ wahai yahuda kesalahan apa
yang aku lakukan sehingga engkau berbuat seperti ini”. Tanpa
melawan sambil terjatuh dengan muka memar Yusuf hanya
tersenyum. (akhlak terhadap manusia)
c. Sifat kasih sayang Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya, walaupun
Yusuf telah dianiaya dan dipukuli saudara-saudaranya, dan karna
sangat mencintai saudaranya tersebut ketika Yusuf hendak dimasukan
kedalam sumur Yusuf berpesan kepada salah satu dari saudaranya
untuk segeralah kalian bertaubat, sebelum Allah menumpahkan
bencana besar kepada anak turun kalian sambil menangis.(akhlak
terhadap manusia)
d. Yusuf tidak membenci kepada saudara-saudaranya yang telah
menganiaya Yusuf dan membuangnya kedalam sumur. (akhlak
terhadap manusia)
e. Yusuf selalu berperasangka baik kepada tuhannya ketika yusuf
dikabarkan harus berpisah dengan ayahnya oleh malaikat Jibril ketika
Yusuf berada di dalam sumur. (akhlak terhadap Allah)
f. Ketika Yusuf berada didalam sumur hanya ada tiga ekor merpati yang
menemaninya dan Yusuf memberikan makanan yang telah diberikan
saudaranya ketika Yusuf diceburkan kedalam sumur, ini adalah sifat
kasih sayang Yusuf kepada hewan.(akhlak terhadap lingkungan)
g. Sifat amanah Nabi Yusuf juga tercermin ketika “malik bin Zaher”
menemukan Yusuf dari dalam sumur saat ditanya, “ wahai gulam,
48
siapa ayahmu dan dari golongan mana engkau?” Yusuf sesungguhnya
ingin memberitahu tentang identitas dirinya kepada Malik bin Zaher
agar ia dapat kembali kepada ayahnya. Namum pesan yang
disampaikan oleh pembawa pesan tuhan agar yusuf tidak memberitahu
tentang identitas dirinya seraya yusuf berkata “ aku adalah seorang
anak yang terlahir dari sumur”. (akhlak terhadap Allah)
h. Sifat tidak pendendam Nabi Yusuf ketika ada 1 dari rombongan Malik
bin Zaher memukul wajahnya sampai berdarah ketika Yusuf hendak
berziyarah kemakam ibunya Rahiil untuk berpamitan saat akan pergi
bersama rombongan yang akan menjualnya sebagai budak di Mesir.
Ketika orang tersebut memukuli Yusuf saat berada dimakam ibu Yusuf
tangan dari orang tadi tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa.
Sampai pada suatu malam ketika orang tersebut menangisi atas sakit
dari tangannya itu dan Yusuf melihatnya sedang meminta pertolongan
kepada tuhannya yang terbuat dari patung, Yusuf menghampirinya
dengan rasa kasihan dan kasih sayang untuk memaafkan orang tersebut
dan mengelus bagian yang sakit tersebut. Dengan izin Allah
sembuhlah tangan orang tersebut dengan seketika. Kemudian Yusuf
berkata “tuhanku adalah yang telah memberikan kesakitan dan
tuhanku juga yang maha pemberi penyembuhan”, sambil terenyuh
orang tadi menjadi orang pertama yang mengikuti Yusuf untuk masuk
kedalam agama Yusuf. (akhlak terhadap manusia).
49
2. Akhlak Nabi Yusuf AS Di Istana
a. Sifat sopan dan santun Nabi Yusuf sehingga raja Potipar dan istrinya
Zulikhah mengangkatnya sebagai anak yang mempunyai kedudukan
kusus di istana potipar. (akhlak terhadap manusia).
b. Sifat dermawan Nabi Yusuf yang sering membagi-bagikan makanan
kepada fakir miskin yang ada di istana Potipar. (akhlak terhadap
manusia lainnya).
c. Sifat adil Nabi Yusuf ketika ia dipercaya sebagai seseorang yang
diperintahkan Potipar dan Zulaikhah sebagai penata meja makan dan
juga sebagai orang yang membacakan buku untuk Potipar ketika
Potipar hendar istirahat, yang sebelumnya kedua pekerjaan tersebut
adalah pekerjaan yang didambakan oleh dua orang penjaga istana. Dua
orang tersebut menceritakan kepada Yusuf bahwa pekerjaan tersebut
adalah pekerjaan yang menjadi kesukaan mereka berdua, kemudian
yusuf berbicara kepada Potipar untuk mengembalikan pekerjaan
tersebut kepada dua orang yang sebelumnya mengerjakan pekerjaan
tersebut. (akhlak terhadap manusia).
d. Sifat cerdas Nabi Yusuf juga terbukti ketika Nabi Yusuf membongkar
kasus korupsi makanan yang dilakukan para penjaga kuil “Amora”.
Sebab para penjaga disana banyak menyelundupkan makanan dengan
dalih bahwa makanan ini akan diberikan kepada “tuhan Amora” yang
sejatinya makanan tersebut hanya dimakan oleh para penjaga kuil.
Sedangkan makanan yang diberikan kepada fakir miskin yang ada
dalam kerajaan hanya sedikit dan sisa. Yusuf berkata “ sebagai benda
50
yang mati, patung tidaklah membuthkan makan dan minum, lagi pula
kenapa penjaga kuil semuanya mempunyai perawakan yang subur dan
gemuk sedangkan masyarakat miskin berbadan kurus”. Dengan
kejadian tersebut raja Potipar memerintakan Yusuf yang mengatur
distribusi makan yang ada di kerajaan Potipar dengan adil. (akhlak
terhadap manusia).
e. Nabi Yusuf tidak pernah duduk diatas pundak orang lain sekalipun
Yusuf diperintahkan oleh Zulaikhah pada saat berjalan-jalan, namun
karna terpaksa Yusufpun duduk diatas kereta yang ditandu oleh para
budak. Meskipun seperti itu Yusuf terus merasa tidak nyaman dengan
mimik wajah yang gelisah ketika berada diatas kereta. (akhlak terhadap
diri sendiri).
3. Akhlak Nabi Yusuf AS Dewasa
a. Nabi Yusuf tidak tergiur dengan kecantikan Zulaikhah yang
menginginkan Yusuf. Ketampanan dan kegagahan Nabi Yusuf
merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Yusuf agar
Yusuf bisa menjaga diri dari perbuatan tercela. Sebagaimana
dilukiskan dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 23-24. (akhlak terhadap
diri sendiri).
51
23. dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan
Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini."
Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-
orang yang zalim tiada akan beruntung.
24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud
(melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak
melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami
memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang
terpilih.
b. Retorika dan gaya bahasa Yusuf yang sopan santun terhadap siapapun,
baik dari golongan pejabat istana maupun faqir miskin yang berada
dilingkungan istana menjadikan yusuf seseorang yang sangat
dikagumi.(akhlak terhadap diri sendiri terhadap masyarakat lainnya).
c. Sabar dan ketabahan Nabi Yusuf dengan cobaan yang datang dari
ketampanan yang dimiliki Yusuf. Sebab setelah kejadian yang terdapat
dalam ayat :
Maka tatkala wanita itu (Zulaikha)mendengar cercaa mereka,
diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka
tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah
pisau (untuk memotong jamuan), kemudian Dia berkata (kepada
Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka
tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan
rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha
52
sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain
hanyalah Malaikat yang mulia." (QS: Yusuf: 31)
Sebab dengan kejadian ini semua wanita yang ada di istana
mengingkan ketampanan Yusuf dan menyerahkan kesucian untuk
mendapatkan Yusuf. (akhlak terhadap diri sendiri).
C. Isi Pesan Dakwah dari Sisi Syariah
1. Syariah Nabi Yusuf AS.
a. Ziarah kubur yang dilakukan kemakam kakeknya yaitu Nabi Ismail.
(Rukun islam kategori ibadah).
b. Ketika Nabi Yusuf dianiaya dan hendak diceburkan kedalam sumur
Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya untuk segera bertaubat, dan
mengakui kesalahannya kepada Nabi Ya’kub. (Rukun islam kategori
ibadah).
c. Ziarah kubur Nabi Yusuf kemakam ibunda Yusuf yaitu Rakhil.
(Rukun islam kategori ibadah).
d. Ritual ibadah yang dilakukan Nabi Yusuf yakni pada malam hari dan
ditempat yang sunyi. Yusuf beribadah dengan berdo’a kepada Allah
SWT dengan menceritakan permasalahan yang dihadapinya, meminta
petunjuk dan lindungan dari tuhannya. (Rukun islam kategori ibadah).
e. Nabi Yusuf membuktikan kebesaran Tuhannya dengan menunjukan
beberapa keistemewaannya yang dia dapat dari tuhannya untuk
sebuah pembuktian bahwa tuhannya adalah tuhan yang patut
disembah dengan sebenar-benarnya. Berikut adalah beberapa
keistimewaan yang terjadi dengan keistimewaan Nabi Yusuf :
53
1) Yusuf menolong orang yang telah menyakiti dan memukulinya
sampai mengucurkan darah. Disaat orang tersebut mendapatkan
balasan atas perlakuannya terhadap Yusuf dengan tangan yang
terasa sangat sakit, kemudian yusuf mendekatinya dan berkata
sungguh aku dan tuhan ku telah memaafkan mu wahai lelaki.
Diusaplah tangan lelaki tersebut yang sedang memegang tuhannya
yang terbuat dari patung, lalu dengan izin Allah sembuhlah seperti
semuala penyakit tersebut dan seketika orang tersebut
mengucapkan bahwa Dia kini telah berpindah keyakinan seperti
keyakinan yang dimiliki Nabi Yusuf. (Rukun islam kategori
ibadah).
2) Yusuf memberikan pertolongan juga kepada salah satu kakek tua
yang sedah sakit parah, dan dengan izin dari Allah SWT kakek
tersebut dapat berjalan layaknya seorang pemuda. Dan pada saat
itu juga kakek tersebut mengikuti keyakinan yang dibawa Nabi
Yusuf. (Rukun islam kategori ibadah).
2. Syariah Nabi Yusuf AS Ketika Di Istana
a. Ketika Nabi Yusuf diajak oleh Zulaikhah untuk mengunjungi kuil raja
amor, yusuf tidak menundukan kepala seperti yang dilakukan oleh
semua pengunjung disana. Bahwasanya Yusuf hanya akan tunduk dan
patuh kepada Allah SWT dan tidak mensyrikan Allah dengan suatu
apapun. (Rukun islam kategori ibadah).
54
b. Yusuf kecil setiap malam berdo’a kepada Allah SWT untuk selalu
diberi petunjuk dan perlindungan dari segala macam cobaan dan
fitnah selama Yusuf berada di istana. (Rukun islam kategori ibadah).
3. Syariah Nabi Yusuf AS Dewasa
a. Yusuf selalu berusaha mengajak orang-orang terdekatnya ketika ia
menjadi distributor untuk prihal panganan untuk istana untuk
menyadari bahwa hanya Allah SWT yang sepatutnya disembah,
dengan menunjukan beberapa kemukjizatannya dengan menghadapi
berbagai macam problematika masalah di istana. Yusuf selalu berkata
“hanya tuhan kulah yang menciptakan premasalahan ini, dan tuhan
ku jugalah yang akan memberikan jalan keluar atas permasalahan
ini”. Melihat perkataan ini kemudian banyak dari kerabat yang dekat
dengan Yusuf yang ikut menyembah kepada Allah SWT secara diam-
diam. (Rukun islam kategori ibadah).
b. Yusuf selalu mengajarkan kepada orang-orang terdekatnya untuk
berdo’a kepada Allah SWT saat malam tiba dan berbicara dengan hati
untuk menceritakan permasalahan yang terjadi dan selalu bersyukur
atas nikmat yang didapat pada hari ini. (Rukun islam kategori ibadah).
c. Sikap tawakal Nabi Yusuf saat mendapan godan dari Zulaikhah
dengan selalu meminta pertolongan dari Allah SWT. Berikut adalah
percakapan ketika Zulaikah merayu Yusuf dan terlihat benar-benar
kuatnya iman dan ketaqwaan yusuf kepada Allah SWT. (Rukun islam
kategori ibadah).
“Barangkali ia berkata kepada Yusuf: 'Yusuf, alangkah tampan
wajahmu." Dan barangkali Yusuf akan berkata demikian:
55
"Tuhanku menggambarkan aku sebelum aku diciptakan." Wanita
itu berkata sambil mendekati Yusuf: "Yusuf, alangkah halusnya
rambutmu." Yusuf berkata: "Ia adalah sesuatu yang pertama kali
hancur dariku saat aku berada dalam kuburan." Wanita itu
berkata: "Alangkah jernih kedua matamu." Yusuf berkata:
"Dengan keduanya aku melihat apa yang diciptakan oleh
Tuhanku." Wanita itu berkata: "Bukankah aku adalah sesuatu
yang diciptakan oleh Tuhanmu? Angkatlah pandangan matamu
dan lihatlah wajahku." Yusuf berkata: "Aku takut pada hari
kiamat." Wanita itu berkata: "Aku mendekat padamu tetapi
engkau malah menjauh dariku." Yusuf berkata: "Aku ingin
mendekat pada Tuhanku." Wanita itu berkata: "Aku telah dikuasai
oleh perasaan cinta padamu. Aku menjadi bahagian dari udara
yang aku hirup dan yang aku bernafas darinya. Engkau tidak
akan lari dariku." Yusuf mengetahui bahawa ia mengajaknya
untuk mendekati, lalu beliau berkata: "Aku berlindung kepada
Allah s.w.t. Aku meminta ampun kepada Allah s.w.t Yang Maha
Agung. Tuhan Pencipta alam semesta telah memuliakan aku
dengan rumah ini, dan pemilik rumah ini telah memuliakan aku
dengan kepercayaannya. Maka siapakah yang aku khianati? Dan
keselamatan apa yang aku harapkan bagi diriku jika aku memang
melakukan apa yang engkau inginkan.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melihat dan mengamati hasil penemuan serta yang peneliti
analisis, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa: dalam film kisah Nabi Yusuf
yang ditayangkan oleh TVRI mulai episode ke 5 sampai episode ke 17 yaitu
terjadi dua masa perjalanan kerasulan Nabi Yusuf AS. Dua masa tersebut adalah
saat Nabi Yusuf di istana, dan Nabi Yusuf dewasa.
. Ketampanan dan kegagahan Nabi Yusuf merupakan cobaan yang
diberikan Allah SWT kepada Nabi Yusuf agar Nabi Yusuf bisa menjaga diri dari
perbuatan tercela.
Film kisah Nabi Yusuf dominan menggambarkan tentang bagaimana
akhlaq seorang utusan Allah SWT yang merupakan manusia pilihan tuhan untuk
memberikan tauladan yang baik terhadap umat manusia. Sesungguhnya
ketauladanan yang ditunjukan oleh Nabi Yusuf dalam film tersebut ialah berusaha
mengambarkan tentang aplikasi dari keempat sifat wajib yang melekat pada diri
seorang Nabi, yaitu sifat Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah.
Sifat Shidiq dalam film tersebut dapat terlihat dari kejujuran sikap yang
diperlihatkan Nabi Yusuf ketika Beliau menghadapi berbagai macam keadaan.
Bahkan dalam keadaan yang sangat terdesakpun Nabi Yusuf selalu bersikap jujur.
Sifat amanah dalam film ini juga dapat diamati ketika Yusuf kecil ditemukan oleh
pedagang dari sebuah sumur, ketika Yusuf ditanya berulang-ulang kali oleh Zaher
Bin Malik Yusuf hanya berkata “aku adalah seorang anak sumur” sebagaimana
57
pesan Allah yang disampaikan melalui Jibril, bahwa Yusuf AS jangan
memberitahukan identitas mu kepada siapapun.
Sifat tabligh yaitu dalam film ini juga tergambar bagaimana kegigihan
Nabi Yusuf menyampaikan pesan ketauhidan, dan akidah yang dibawa oleh Yusuf
dan bersumber langsung dari Allah SWT. Dan sifat fatonah Nabi Yusuf sebagai
seorang yang terpilih ini tercermin dari retorika Yusuf berbicara dihadapan
penguasa mesir dan menjadikan penguasa mesir jatuh hati dan menyukainya
untuk diizinkan tinggal di istana. Sifat fatonah juga terlihat ketika Yusuf
mendapat beberapa kedudukan terpenting dalam kerajaan seperti menjadi mentri
keuangan.
Kesabaran dan ketabahan, serta rasa tawakal kepada Allah yang
ditunjukan Nabi Yusuf benar-benar dapat menjadikan pelajaran dan contoh yang
baik. Sebab dalam kisah tersebut bagaimana seseorang manusia yang
mendapatkan ujian dengan faras wajah yang tampan. Kini dapat kita simpulkan
bahwa segala bentuk kenikmatan yang kita terima dari Allah SWT adalah
merupakan cobaan, lantas tergantung dari diri kita sendiri bagaimana mensyukuri
nikmat tersebut agar menjadi ketabahan atas kebaikan terhadap diri kita.
Sebagaimana juga syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad, Nabi
Yusuf juga membawa syari’at yang sama, yakni beribadah kepada Allah SWT
dengan berdoa. Ibadah sholat 5 waktu yang dibawa Nabi Muhammad saw, juga
intinya adalah berdoa karna arti sholat itu sendiri adalah do’a. namun hanya
tatacaranya saja yang berbeda.
58
B. Saran-saran
Sehubungan dengan terselesaikannya penulisan ini maka
penulismemberikan saran kepada para pembaca sebagai berikut :
1. Bagi pihak TVRI (Televisi Republik Indonesia)
a. Mengingat film kisah Nabi Yusuf Hanya ditayangkan pada bulan
suci Ramadhan diharapkan film tersebut juga tetap ditayangkan
pada tidak hanya bulan suci Ramadhan. Dengan alasan film
tersebut sangat memberikan manfaat kepada umat manusia untuk
lebih mengenal perjalanan nabi-nabi terdahulu.
b. Pemutaran jam tayang film kisah Nabi Yusuf yang ada pada jam
17.00 wib dan 03.00 untuk lebih di berikan waktu yang dapat
dinikmati oleh semua lapisan masyarakat semua usia, dengan
menempatkan film tersebut pada jam tayang yang lebih kondusif.
2. Bagi mahasiswa dan masyarakat
a. Memilih tayangan tentang perkembangan dakwah islam dimasa
lalu dengan mengetahui perjalanan Nabi terdahulu.
b. Objektif dalam melihat sebuah tayangan media, sebab paradigma
yang ada pada masyarakat dalam melihat semua acara yang ada
dimedia bermotifkan hiburan. Pilihlah tanyangan yang lebih
bermanfaat ketimbang memenuhi kebutuhan hiburan saja.
c. Memahami bahwa belajar tidak hanya lewat buku, dan guru, tapi
belajar juga dapat didapat dengan melihat isi dari tayangan sebuah
program acara yang ada dimedia.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul, Jelajah Dakwah Klasik-Kotemporer, Yogyakarta Gama Media, 2006
.
Abdurrahman dan Sojono, Metode Penelitian: Suatu Pembelajaran Dan
………………..Penerapan, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1999
Astrid, Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: Bina Cipta,
……………..1997
Ali, Aziz Moch., Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009
A.J, Sjahroni, Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah, Surabaya: Dakwah
……………DigitalPress, 2008
Al-Hasani, Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Kiat sukses Berdakwah,
…………..Jakarta: Amzah, 2006
Arief, M. Romly, Kuliah Akhlaq Tasawuf, Jombang: Unhasy Press, 2006
Depag RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya.
Effendy, Heru, Mari Membuat Film Panduan Menjadi Produser, Yogyakarta
………….: Panduan, 2002
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta, PT.
………….LKSI Printing Cemerlang 2001
_________,Analisis Framing, Konstruksi, idiologi, dan politik Media,
………….Yogyakarta, LKSI, 2002
Fuad, Abdul Baqi Muhammad, Al-Lu’lu’ wal Marjan, Bairut, DarulFikr,2005
Kusnawan, Aep, Ilmu Dakwah, Surabaya: Pustaka Bani Quraisy, 2007
_____________,Komunikasi dan Penyiaran IslamBandung, Benang Merah Pers,
2004.
Masduqi, Affandi, Ontologi Dakwah, Surabaya: Dian Tamah, 2007
Moelong, Lexy JMetodelogi Penelitian Kualitatif, cet X Bandung: PT
…………..Remaja Rosda Karya, 1999.
Mungin, Burhan ed,Metodelogi Penelitian Kualitatif, Jakarta, PT. Raya
…………..Grafindo Persada, 2007.
60
Ratna, Jenny Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Komunikasi Organisasi,
……………Jakarta, Universitas Terbuka, Cet.1; Ed. 2, 2009.
Kountur, Ronny, Metode Penelitian, Jakarta: PPM, 2007.
Khaliq, Abdul Syaikh Abdurrahman, Methode Dan Strategi Da'wah Islam
……………….Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1996
Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito, 1990
Sanapiah, FaisalFormat-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja
……………..Grafindo Persada, 2001.
S. Anshari, Endang Wawasan Islam, Jakarta, 1982.
Syamsuri Siddiq, Dakwah dan Teknik Berkhutbah, (PT. Al-Ma’arif,
………………Bandung, 1982 .
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Al-Ikhlas,
………………..Surabaya,Indonesia).
Suparta, Munzier dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana
………………Prenada Media Group,2006.
Stokes Jane, Terjemah How To Do Media and Cultural Studies Yogyakarta,
………………PT. Bentang Pustaka, 2003
Sojono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pengantar Penerapan,
………………..Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1999.
Widjaja A.W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bina
…………….Aksara, 1986.
Wawancara Pribadi dengan Dedi, Jakarta 05 Desember 2012.
61
DAFTAR PUSTAKA DARI INTERNET
TVRI, “Sejarah TVRI” Artikel Diakses pada Rabu 12 Desember 2012 dari
…………….http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php
Pustaka Nilna, film Seri Nabi Yusuf As” artikel Diakses Pada Rabu 07 November
……………….2012dari http://www.pustakanilna.com/film-seri-nabi-yusuf-as/
http://tri1405.blogsome.com/2007/05/07/apengertian-dakwah,diakses09November
2012)
http://carapedia,pengertian dan definisi analisis, artikel diakses pada, 05 februari
2013 dari carapedia..com
www.isyraq.wordpress.com
WAWANCARA OLEH BAPAK DEDI
SELASA, 4 DESEMBER 2012 PUKUL 13:50 WIB DI TVRI
PROGRAM FILM KISAH NABI YUSUF AS DI TVRI
TANYA : Bagaimana pandangan bapak tentang dakwah melalui sebuah media?
JAWAB : Dakwah sebuah media itu yang kebetulan pada jaman sekarang sudah masuk jaman
media elektronik tetapi di jaman para wali dahulu melalui media elektronik untuk
menyebarkan agama islam yaitu dengan gamelan dan musik. Di jaman sekarang
media elektronik yang pesanya sangat cepat dan pesat juga baik bagi masyarakat
nasional yang sangat kompetensif dalam penyebaran, terutama dalam hal agama baik
islam maupun agama lain.
TANYA : Mengapa TVRI memilih kisah-kisah islami Nabi Yusuf pada program tayangan di
TVRI?
JAWAB : TVRI memilih kisah-kisah Nabi Yusuf supaya publik atau masyarakat itu memahami
seorang Nabi yang memang sudah di pilih oleh Allah yang beliau itu dengan penuh
perjuangan di masa kecil selalu di benci dan di fitnah oleh saudara-saudaranya.
Saudara Nabi Yusuf dengan segala ketampanannya.
TANYA : Apa visi dan Misi dari film tersebut?
JAWAB : Bagaimana perjuangan Nabi yang memang relevansinya dikaitkan dengan masa
sekarang dalam arti dalam kehidupan di jaman Nabi itupun juga ada yang sifatnya di
fitnah, di caci dan seperti halnya seperti Nabi Yusuf baik oleh yang lain maupun
keluarganya itu. Dan sekarang bagaimana pemahaman sekarang itu bahwa
relevansinya perjuangan itu sama saja dan kitapun sama mengalami hal yang sama
dalam ketentuan perjuangan atau strategi lain.
TANYA : Pesan apa yang ingin disampaikan dari film kisah-kisah Nabi Yusuf di TVRI?
JAWAB : Khususnya untuk masyarakat muslim itu memahami pemahaman perjuangan kisah
atau perjuangan islam melalui kisah-kisah Nabi diantaranya kisah Nabi Yusuf untuk
menimbulkan pemahaman dan pengertian pola pikir bagaimana pola pikir islam
sebenarnya dengan adab islam, budi pekerti dalam hal islam itu yang seutuhnya agar
menjadi satu pemahaman dan satu pemikiran yang di perjuangkan Nabi.
TANYA : Kritik sosial apa yang ingin disampaikan dari kisah-kisah Nabi Yusuf?
JAWAB : Bagaimana sekarang seseorang yang memang diangkat oleh Allah sebagai Rasulullah
sebagai Nabi Allah dalam pemahaman, pemikiran dan pola perilaku tindak lajut
walaupun beliau itu tampan tidak ada kesombongan yang ada di dalam dirinya
seorang Nabi karena beliau tunduk kepada aturan yang Allah berikan.
TANYA : Apa yang melatar belakangi penayangan film kisah-kisah Nabi Yusuf di TVRI?
JAWAB : Berkaitan dengan bulan suci ramadhan dan itupun kami tayangkan pada setiap jam 3
pagi hingga menjelang sahur tetapi terkadang melebihi sahur karena waktu itu ada
olimpiade, bagaimana dalam memahami satu masalah itu bahwa segala sesuatu di
dunia ini tak ada yang lebih kecuali pilihan Allah. Nabi Yusuf tetap teguh dengan
keimanannya apalagi dengan keyakinannya kepada Allah SWT.
TANYA : Basic pembuatan film tersebut dibuat dimana?
JAWAB : Pembuatan filmnya dari Iran.
TANYA : Ketika di TVRI di translate ke dalam Bahasa Indonesia siapa yang mentranslatenya?
JAWAB : Memang sudah ada aslinya dari menkominpo yang bekerja sama dengan TVRI untuk
menayangkan kisah islami yang berkaitan dengan Nabi Yusuf dan kitapun melalui
istilahnya ada sensor internal apa yang memang pemahaman terhadap Islam di
Indonesia mungkin ada yang sedikit berbeda karena kita melalui proses sensor.
TANYA : Apakah kinergi antara visi-misi dari film dan TVRI itu sendiri sebagai media publik?
JAWAB : TVRI memiliki lembaga pelayanan publik yang memang harus melayani terhadap
publik apa kebutuhan publik karena momentumnya berkaitan dengan ramadhan. Seperti
halnya kisah Nabi Yusuf walaupun produk yang kita pakai dari luar. Kinerginya ada dan
pasti sama karena sesama muslim.
TANYA : Feedback yang di terima oleh media sendiri?
JAWAB : Sangat baik sekali dari masyarakat karena boleh dikatakan belum begitu banyak dalam
hal menayangkan kisah-kisah Nabi. Banyak hal pemahaman-pemahaman tentang iklan
terhadap Nabi Yusuf hanya sekedar tahu. Pemahaman-pemahaman yang efensinya beliau
itu memang seorang yang luar biasa karena pilihan Allah dengan segala ketampanannya.
TANYA : Yang paling penting, lebih dominan ke arah mana dari film tersebut antara
penyampaian syariat, aqidah dan juga akhlak?
JAWAB : Semuanya, antara syariat, aqidah dan akhlak berkaitan dengan aqidah yang tidak bisa
diragukan lagi terus mengenai syariat islam apa yang memang di film itupun sangat
menyentuh dan akhlak seorang Nabi Yusuf itu sangat luar biasa dengan kekuatan
daripada akhlaknya dan etika yang beliau miliki selalu terjaga dengan baik.
TANYA : Yang saya lihat sebagai penonton dari film tersebut kira-kira lebih condong untuk
menampilkan ketauhidan atau backgorundnya bagaimanasih akhlak seorang Nabi?
JAWAB : Efensinya lebih ke akhlak seorang Nabi kalau masalah aqidah sudah jelas
ketauhidanpun sudah jelas tetapi bagaimana akhlak seorang Nabi pilihan Allah dengan
segala kelebihannya dengan akhlak beliau yang memang di jaman sekarang susah diikuti
oleh umat muslim seutuhnya.
Mengetahui
Peneliti Narasumber
(Khaeriah) ( Dedi Suryana)