analisis kesiapan layanan puskesmas sebagai satelit
TRANSCRIPT
TESIS
ANALISIS KESIAPAN LAYANAN PUSKESMAS SEBAGAI
SATELIT ANTIRETROVIRAL THERAPY BAGI
ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)
DI KABUPATEN BADUNG
I MADE SUGIANA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
ANALISIS KESIAPAN LAYANAN PUSKESMAS SEBAGAI
SATELIT ANTIRETROVIRAL THERAPY BAGI
ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)
DI KABUPATEN BADUNG
I MADE SUGIANA
NIM 1392161021
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
ANALISIS KESIAPAN LAYANAN PUSKESMAS SEBAGAI
SATELIT ANTIRETROVIRAL THERAPY BAGI
ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)
DI KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pasca Sarjana Universitas Udayana
I MADE SUGIANA
NIM 1392161021
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL: 5 JUNI 2015
Mengetahui
Pembimbing I
Dr.dr.Dyah Pradnya Paramita D, MSi
NIP 19580704198703001
Pembimbing II
dr. I Nyoman Sutarsa, MPH
NIP 198404122008121002
Direktur
Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP 195902151985102001
Ketua Program Studi IKM
Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana,
Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH
NIP 194810101977021001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal: 1 Juni 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No : 1475/UN 14.4/HK/2015 Tanggal 1 Juni 2015
Ketua : Dr.dr. Dyah Pradnya Paramita Duarsa, MSi
Anggota :
1. dr. I Nyoman Sutarsa, MPH
2. Prof.Dr.dr.Mangku Karmaya, M.Kes.Repro
3. Prof.Dr.dr. Tuti Parwati Merati, SpPD
4. Dr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos, MM
v
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
NAMA : I Made Sugiana
NIM : 1392161021
Porgram Studi : Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul Tesis : ANALISIS KESIAPAN, DUKUNGAN DAN HAMBATAN
LAYANAN PUSKESMAS SEBAGAI SATELIT
ANTIRETROVIRAL THERAPY BAGI ORANG DENGAN
HIV/AIDS (ODHA) DI KABUPATEN BADUNG
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI Nomor: 17 Tahun 2010 dan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Denpasar, 1 Juni 2015
I Made Sugiana
NIM. 1392161021
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-Nyalah tesis
ini dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan prasyarat untuk mendapatkan gelar
magister pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, Msi sebagai
Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran
selama penyusunan tesis ini. Terima kasih juga sebesar-besarnya penulis sampaikan
kepada dr. I Nyoman Sutarsa, MPH sebagai Pembimbing II dengan penuh perhatian
memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.
Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang telah
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan yang sama juga
ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Strata 2 Pascasarjana Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan selaku dosen yang selalu membimbing mahasiswa dalam kuliah
metodologi penelitian, serta kepada Prof. Dr. dr. Nyoman Adiputra, MOH, selaku
pembimbing akademis penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
para penguji tesis, yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro, PA(K) selaku
penguji I, Prof. Dr. dr. Tuti Parwati Merati, Sp.PD (K) selaku penguji II, serta kepada
Dr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos, MM selaku penguji III yang telah memberikan
masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan secara tulus disertai penghargaan
kepada seluruh dosen S2 IKM yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan, Kepala Puskesmas Kuta Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Badung dan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan. Penulis juga mengucapkan
vii
terima kasih kepada seluruh informan yang telah bersedia di wawancarai dalam
pengumpulan data penelitian pada studi ini. Akhirnya penulis sampaikan ucapan terima
kasih kepada istriku tercinta dr. Ni Nyoman Kurniawan Kusumayani dan anakku
tersayang I Gde Wahyu Werayana Kusuma, yang telah memberikan semangat,
pengorbanan dan dukungan mental selama mengikuti perkuliahan sampai akhir
penyusunan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu berkenan
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan
penyelesaian tesis ini.
Denpasar, 5 Juni 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
ANALISIS KESIAPAN LAYANAN PUSKESMAS SEBAGAI SATELIT
ANTIRETROVIRAL THERAPY BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)
DI KABUPATEN BADUNG
Indonesia telah mengadopsi metode SUFA (Strategic Use of ARV) sejak tahun
2014 dalam menangani kasus HIV/AIDS. Untuk keberhasilan program tersebut, akses
layanan dan kepatuhan pengobatan (adherence) ARV menjadi hal yang penting. Studi
literatur model layanan berbasis primary health care pada perawatan HIV/AIDS di
beberapa negara berkembang, menunjukkan hasil yang cukup efektif menurunkan kasus
infeksi baru HIV, meningkatkan akses layanan, kepatuhan berobat, serta mengurangi
stigma dan diskriminasi terhadap odha. Akan tetapi, di Indonesia penelitian serupa
terkait puskesmas sebagai layanan primer dalam perawatan HIV/AIDS belum pernah
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesiapan sumber daya dan
situasi ekternal puskesmas yang berperan sebagai penghambat dan pendukung integrasi
layanan ART di puskesmas se-Kabupaten Badung.
Rancangan penelitian ini menggunakan kualitatif eksploratif dengan pendekatan
fenomenologi. Data kualitatif dikumpulkan melalui teknik in-depth interview (39
informan) dan satu kali focus group discussion (8 informan). In-depth interview
dilakukan pada petugas CST RSUD Badung, kepala puskesmas se-Kabupaten Badung,
petugas VCT puskesmas se-Kabupaten Badung, pemegang kebijakan, LSM dan odha
sebagai pengguna layanan. Sedangkan FGD dilakukan satu kali pada tokoh masyarakat
wilayah Kuta Selatan. Dukungan ketersediaan sumber daya puskesmas didapatkan
melalui wawancara dan observasi langsung ke setiap puskesmas dengan menggunakan
daftar tilik. Data dianalisis dengan pendekatan tematik dan disajikan secara naratif.
Hasil penelitian didapatkan ada dukungan kebijakan lokal, tokoh masyarakat dan
LSM terkait pengembangan layanan satelit ART, namun ada perbedaan perceived utility
dari informan tenaga kesehatan puskesmas. Perbedaan kebutuhan dirasakan oleh karena
sumber daya belum optimal, peningkatan beban kerja, kompetensi dan pengalaman
implementasi program HIV. Berdasarkan perspektif odha, hambatan utama mengakses
layanan ARV di puskesmas terkait adanya perceived stigma dan diskriminasi oleh
petugas kesehatan dan masyarakat. Hambatan-hambatan utama kesiapan puskesmas di
Kabupaten Badung sebagai satelit ART mandiri, terkait dengan jumlah dan kompetensi
SDM, tidak ada standar prosedur sebagai satelit ART, sarana dan prasarana penunjang
laboratorium yang belum optimal seperti pemeriksaan darah lengkap, kimia kinik, dan
CD4, sarana manajemen data dan informasi HIV/AIDS, serta pembiayaan program
penanggulangan HIV di puskesmas yang masih dominan dari donor.
Puskesmas di Kabupaten Badung berpotensi sebagai satelit ART, namun masih
terbentur oleh hambatan-hambatan struktural, meliputi odha dan sistem kesehatan.
Mekanisme pengembangan dilakukan secara bertahap, dimulai sebagai satelit ARV
pada beberapa puskesmas dengan fasilitas sumber daya yang lebih memadai.
Diperlukan dukungan pelatihan CST bagi petugas dan pembuatan SOP layanan. Upaya
penurunan stigma baik bagi masyarakat maupun petugas kesehatan, dukungan
pengadaan sarana laboratorium yang memadai, meliputi perlengkapan pemeriksaan
darah lengkap, CD4 dan kimia klinik terkait puskesmas sebagai layanan satelit ART.
Kata kunci: kesiapan, layanan puskesmas, antiretroviral therapy, HIV/AIDS.
ix
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF COMMUNITY HEALTH CENTER READINESS AS AN
ANTIRETROVIRAL THERAPY SATELLITE FOR PEOPLE LIVING WITH
HIV/AIDS (PLWHA) IN BADUNG REGENCY
SUFA strategy has been adopted by the Indonesian Government since 2014
emphasing that all HIV-positive people should offered anti-retroviral therapy regardless
their CD4 count level. This implies that a universal access to ARV and adherence towards
treatment are essential components for the success of SUFA implementation. Studies in
developing countries have revealed that primary health care based ARV treatment found to
be more effective in decreasing new HIV infection, improving service access, increasing
adherence and reducing HIV and AIDS-related stigma and discrimination. However, to our
knowledge, a study assessing community health center (puskesmas) readiness to providing
HIV treatment has not been undertaken in Bali Province yet. This study was aimed to
determine the readiness of community health centres to provide HIV treatment including
the barriers and enablers of providing such services at the puskesmas in Badung Regency –
Bali Province.
This study adopted a qualitative explorative design using a phenomenology
approach. Data were collected by conducting 39 in-depth interviews (CST RSUD Badung,
head of community health center, head of VCT program at community health center, policy
makers, non-government organization) and PLWHA, one focus group discussion (FGD) for
community leaders consisting of eight participants. Secondary data related to facilities and
available resources of each puskesmas were obtained by conducting a direct observation.
Data were then analised by adopting a thematic approach and were presented using a
narrative approach.
This study documented positive attitudes and supports regarding ARV treatment at
the community health centres particularly from policy makers, community leaders and
NGO. However, different perceptions related to perceived utility of HIV treatment at
community health centres have also documented from health providers. They indicated that
several barriers to providing ARV treatment at community health centres include: limited
resources, small number of HIV clients accessing community health centres, increased
workload, lack of competencies and experiences to implement HIV program. Furthermore
from PLWHA perspectives, the main barriers to access ARV treatment from community
health centers were related to perceived stigma and discrimination by health workers and
the community. This study have also documented other barriers to implementing ART at
the community health centres: lack of staff and competencies, no standard operational
procedure, limited laboratory facilities, limited facilities of data management and
information system on HIV / AIDS and lack of funding sustainability as the majority of
them were coming from donor agency.
Findings from this study indicating that several community health centers in Badung
Regency can be up-scaled as an ART-satellite followed by a health system strengthening
and stigma reduction measures. The implementation should be done gradually starting from
community health centres which have adequate existing support facilities. Furthermore, an
additional training related to ART and CST should be immediately conducted by the health
office of Badung Regency followed by developing a standard operational procedure at the
community health centre. Stigma reduction program should target both general population
and health providers. The health office of Badung Regency should also need to up-scale
basic laboratory facilities at the community health centres including a complete blood
count, CD4 and clinical chemistry.
Key words: readiness, community health center, antiretroviral therapy, HIV/AIDS.
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i
PRASYARAT GELAR .................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ................................................. Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian .................................................. Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan umum ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ................................................ Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Manfaat secara teoritis ............................... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Manfaat secara praktis ............................... Error! Bookmark not defined.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL
PENELITIAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Odha dan layanan ART .............................. Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Situasi masalah HIV dan AIDS di Indonesia ............ Error! Bookmark not
defined.
2.1.3 Studi terkait perawatan HIV di layanan primer ........ Error! Bookmark not
defined.
2.1.4 Standar puskesmas sebagai satelit ART..... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Stigma, diskriminasi dan pemanfaatan layanan ARTError! Bookmark not
defined.
2.2 Konsep Penelitian .................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Konsep kesiapan layanan puskesmas ......... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Konsep puskesmas sebagai satelit ART..... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Konsep SDM kesehatan di puskesmas....... Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Konsep infrastruktur (sarana dan prasana) layanan ART Error! Bookmark
not defined.
xi
2.2.5 Konsep manajemen dan informasi data layanan HIV/AIDS .............. Error!
Bookmark not defined.
2.2.6 Konsep pembiayaan kesehatan program HIV/AIDS di layanan primer
............................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.7 Konsep farmasi dan alat kesehatan layanan ART di puskesmas ........ Error!
Bookmark not defined.
2.2.8 Konsep stigma dan diskriminasi penyakit HIV ........ Error! Bookmark not
defined.
2.3 Landasan Teori ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Framework sistem kesehatan dunia ........... Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Teori Kurt Lewin ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Framework stigma dan diskriminasi .......... Error! Bookmark not defined.
2.4 Model Penelitian ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III. METODE PENELITIAN ................................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Rancangan Penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.2 Ruang Lingkup, Lokasi dan Waktu Penelitian ..... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Ruang lingkup penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Lokasi dan waktu penelitian ...................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Sumber Data dan Sampel ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Informan ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis Data .............................................................. Error! Bookmark not defined.
3.5 Instrumen Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Cara pengumpulan data .............................. Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Prosedur pengumpulan data ....................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Prosedur Analisis Data .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Pengolahan data ......................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Analisis data ............................................... Error! Bookmark not defined.
3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................... Error! Bookmark not defined.
3.9 Keabsahan Data ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3.10 Etika Penelitian ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................... Error! Bookmark not defined.
4.1 Karakteristik Informan .......................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Urgensi Kebutuhan Layanan Satelit ARV di Puskesmas .... Error! Bookmark not
defined.
4.3 Kesiapan Puskemas Sebagai Satelit ART ............. Error! Bookmark not defined.
xii
4.3.1 Kesiapan SDM puskesmas ......................... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Kesiapan sarana dan prasarana .................. Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Kesiapan sediaan farmasi dan alat kesehatan puskesmas Error! Bookmark
not defined.
4.3.4 Kesiapan pembiayaan ................................ Error! Bookmark not defined.
4.3.5 Kesiapan manajemen dan informasi data HIV/AIDS Error! Bookmark not
defined.
4.3.6 Leadership dan governance ....................... Error! Bookmark not defined.
4.5 Stigma dan Diskriminasi HIV/AIDS .................... Error! Bookmark not defined.
4.6 Refleksi ................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ............................ Error! Bookmark not defined.
6.1. Simpulan .............................................................. Error! Bookmark not defined.
6.2. Saran ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ..................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Perbandingan temuan kasus HIV dan AIDS di Indonesia periode
Tahun 1987-2014 ................................................................................................ 15
2.2 Jumlah kasus HIV/AIDS kumulatif berdasarkan jenis kelamin
dari tahun 1987-2013 di Propinsi Bali ................................................................ 15
2.3 Intervensi komprehensif dan layanan terpadu HIV/AIDS .................................. 23
2.4 Kerangka six building block sistem kesehatan WHO ......................................... 29
2.5 Konsep stigma dan diskriminasi, akses dan pemanfaatan layanan kesehatan .... 32
2.6 Model penelitian pengembangan layanan satelit ART di puskesmas ................. 33
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lokasi puskesmas di Kabupaten Badung ....................................................... 37
Tabel 4.1 Karakterisitik informan sebagai pengguna layanan ........................................ 48
Tabel 4.2 Karakterisitik peserta FGD dari tokoh masyarakat ........................................ 49
Tabel 4.3 Karakterisitik informan petugas VCT puskesmas se-Kabupaten Badung ...... 50
Tabel 4.4 Karakterisitik informan kepala puskesmas se-Kabupaten Badung ................ 50
Tabel 4.5 Karakterisitik informan pemegang kebijakan, petugas CST
RSUD Badung dan LSM ................................................................................ 51
Tabel 4.6 Kondisi akses layanan ARV di Klinik VCT RSUD Badung .......................... 52
Tabel 4.7 Kondisi SDM Internal Puskesmas se-Kabupaten Badung,
Februari 2015 ................................................................................................ .67
Tabel 4.8 Jenis Pelatihan Yang Pernah Diikuti Tenaga Puskesmas ............................... 69
Tabel 4.9 Kondisi Sarana dan prasana penunjang kesehatan ....................................... .77
Tabel 4.10 Sedian Alkes dan Farmasi di seluruh puskesmas
se-Kabupaten Badung, Februari 2015 ............................................................ 81
xv
DAFTAR SINGKATAN
AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome
ARV : Antiretroviral
ART : Antiretroviral Therapy.
BTA : Basil Tahan Asam
CD4 : Cluster of Differentiation 4
CST : Care Support and Treatment
Depkes : Departemen Kesehatan
DFAT : Department of Foreign Affairs and Trade
FGD : Focus Group Discussion
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IMAI : Intergrated Management of Adolescent and Adult Illness
IMS : Infeksi Menular secara Seksual
IO : Infeksi Opportunistik
Kabid. : Kepala Bidang
KDS : Kelompok Dukungan Sebaya
Kemenkes : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
KPAN : Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
KTS : Konseling Test Sukarela
KTIP : Konseling Test atas Inisiasi Petugas
LKB : Layanan Komprehensif Berkesinambungan
LFU : Lost to Follow Up
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
ODHA : Orang Dengan HIV-AIDS
PAD : Pendapatan Asli Daerah
PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa
PDP : Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV
PITC : Provider Initiated Test and Counseling
PMTCT : Prevention of Mother to Child Transmission
PPIA : Pencegahan Penularan infeksi HIV dari Ibu ke Anak
Puskesmas : Pusat kesehatan masyarakat.
RI : Republik Indonesia
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SDM : Sumber Daya Manusia
SIHA : Sistem Informasi HIV/AIDS
SKN : Sistem Kesehatan Nasional
TB : Tuberculosis
UNAIDS : Joint United Nations Programme on HIV AIDS
VCT : HIV Voluntary Counseling and Testing
WHO : World Health Organization
Yankes : Pelayanan kesehatan
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Lampiran 2 Lembaran Informasi
Lampiran 3 Formulir Persetujuan
Lampiran 4 Panduan FGD Untuk Informan Paramedis Pemegang Program VCT
Puskesmas
Lampiran 5 Panduan FGD Untuk Informan Kepala Puskesmas
Lampiran 6 Panduan Wawancara Mendalam Untuk Informan Odha Sebagai
Pengguna Layanan
Lampiran 7 Panduan Wawancara Mendalam Untuk Informan Pemegang
Kebijakan
Lampiran 8 Panduan FGD Untuk Informan Tokuh Masyarakat.
Lampiran 9 Panduan Wawancara Mendalam Untuk Informan LSM dan Petugas
Lapangan (Outreach).