analisis kesiapan sekolah dalam pelaksanaan ppdb …
TRANSCRIPT
ANALISIS KESIAPAN SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PPDB
ONLINE, UNBK DAN DAPODIK PADA SMK DI AMBON
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Disusun Oleh:
CHRISTONUS JOENS LUTURMAS
NIM: 702014023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
DESEMBER 2019
1
2
3
4
5
6
1. Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and
Technology (ICT) di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam
mendukung efektifitas dan kualitas proses Pendidikan. Pendidikan berbasis TIK merupakan
sarana interaksi manajemen dan administrasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan baik oleh
pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik dalam meningkatkan kualitas,
produktivitas, efektifitas dan akses Pendidikan [1]. Implementasi Teknologi Informasi dalam
dunia pendidikan yaitu berkembangnya software yang digunakan sebagai system informasi
dengan tujuan untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan, seperti Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB Online), Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan juga UNBK (Ujian
Nasional Berbasis Komputer).
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online bertujuan untuk meningkatkan mutu
layanan pendidikan, menciptakan sistem penerimaan siswa baru yang terintegrasi, dan untuk
melaksanakan penerimaan siswa baru dengan lebih praktis dan efisien. Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) diatur menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 [2]. Dapodik dibuat bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pengumpulan data pendidikan agar memudahkan proses perencanaan dan evaluasi
pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2015 [3]. UNBK memberikan banyak manfaat dalam pelaksanaannya, yaitu lebih
memudahkan dalam mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi
bahan dan meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat mempengaruhi
dalam pelaksanaan UNBK. Pelaksanaan UNBK tidak membutuhkan kertas dan ramah
lingkungan serta mencegah kecurangan dan kebocoran soal. Oleh karena itu, peserta didik
sangat diuntungkan dengan adanya UNBK ini. [14]. Dengan adanya peraturan ini, tentu saja
dimaksudkan bahwa sistem informasi tersebut akan dilaksanakan oleh semua sekolah di
Indonesia.
Beberapa Penelitian tentang UNBK, DAPODIK dan PPDB online telah dilakukan,
namun masih berfokus pada pelaksanaan di Pulau Jawa [5,6,7]. Bagaimana pelaksaan atau
implementasi dari ketiga implemetasi TIK tersebut di daerah Indonesia Timur? Pada
7
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pembelajaran 2018/2019 di SMK Negeri 7
Ambon mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun pembelajaran lalu. PPDB
tahun 2017 lalu sekitar 190-an siswa sedangkan tahun 2018 sebanyak 247 siswa atau naik 20
persen,”kata Kepala SMK Negeri 7 Ambon Drs. Saiful, MM.Pd di Ambon [8]. Menurut Saiful,
sesuai kuota jumlah siswa yang keluar sama dengan jumlah siswa yang diterima, karena terkait
dengan sarana dan prasarana yang ada atau tersedia.
Sedangkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan oleh SMK
Negeri 7 Ambon tahun 2018 ini merupakan tahun ketiga. Dari tahun ke tahun selalu dilakukan
evaluasi baik secara teknis maupun kesiapan siswa dan guru dalam proses pelaksanaan UNBK
[9]. Uktolseja mengatakan, sebanyak 189 siswa mengikuti Ujian Nasional (UN), yang mana
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), maka SMKN 4 Ambon melaksanakan
Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil. Ditambahkan, sebenarnya SMKN 4 sudah bisa
melaksanakan UNBK tahun ini karena dari sisi sarana prasarana sudah mendukung, namun
terjadi kesalahan teknis sewaktu mendaftar yaitu tidak mencontreng Ya dan Tidak, sehingga
dianggap masih manual atau berbasis kertas dan pinsil namun, tahun depan sekolah ini sudah
pasti mengikuti UNBK [10]. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa implementasi TIK dalam
dunia pendidikan yaitu pelaksanaan UNBK, PPDB online dan DAPODIK di Sekolah –sekolah
daerah Indonesia Timur, masih belum lancar, dengan berbagai kendala.
Karena itulah tujuan penelitian ini untuk mengkaji kesiapan sekolah di Ambon dalam
melaksanakan implementasi TIK di dunia pendidikan yaitu pelaksanaan UNBK, PPDB online
dan DAPODIK. Tempat penelitian ini adalah pada tiga SMK Negeri di Ambon yakni SMK
Negeri 7, SMK Negeri 6, dan SMK Negeri 4. Ketiga sekolah ini sudah melaksanakan UNBK,
PPDB Online, dan pengisian data Dapodik. Namun bagaimana kesiapan ketiga sekolah tersebut
dalam pelaksanaan setiap program pemerintah itu, inilah yang akan menjadi fokus penelitian.
Rumusan permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimana kesiapan Sarana dan Pra Sarana pada
SMK di Ambon dalam menerapkan PPDB Online, UNBK, dan DAPODIK, (2) Apakah Sarana
dan Pra Sarana sekolah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah dalam
menerapkan PPDB Online, UNBK, dan DAPODIK, (3) Apakah kendala sekolah dalam
8
persiapan menerapkan PPDB Online, UNBK, dan DAPODIK, (4) Bagaimana Sekolah dalam
mengatasi kendala dalam persiapan PPDB Online, UNBK, dan DAPODIK.
2. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa acuan penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dalam
penelitian ini. Jurnal berjudul “Analisis Persiapan Siswa Menghadapi Diterapkan Ujian
Nasional Berbasis Komputer Di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang” oleh Tony [5].
Penelitian ini berfokus pada persiapan siswa dan sudah sampai sejauh mana dalam menghadapi
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah
semua indikator persiapan siswa menghadapi UNBK sudah tercapai dengan baik. Namun
sekolah merasa kurang jika persiapan belajar siswa hanya itu saja, sekolah memberikan
kebijakan dengan memberikan jam tambahan untuk mata pelajaran yang akan diujikan setelah
jam sekolah.
Selain itu, terdapat jurnal penelitian yang berjudul “Evaluasi Kemampuan “ICT
OPERATOR” Dalam Mengisi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)” oleh Sigid Setyo
Wijonarto [6]. Penelitian ini mengacu pada evaluasi kemapuan ICT Operator dalam mengisi
data pokok pendidikan. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, rata-rata
kemampuan admin/ICT Operator sekolah terhadap aplikasi dapodik yang dilakukan dengan
wawancara tergolong baik karena masa kerja operator sekolah lebih dari 3 tahun, tetapi masih
di temukan adanya kendala dari faktor manusianya dengan rasa malas.
Adapun terdapat jurnal penelitian yang berjudul “Evaluasi Kesiapan Peserta Didik
Mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Di SMA Negeri 1 Tuntang” oleh
Gantang Febry Romanda [7]. Penelitian ini berfokus pada kesiapan peserta didik dalam hal
pengetahuan calon peserta didik terhadap proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) online. Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa 1). Peserta didik di SMA
Negeri 1 Tuntang memliki pemahaman yang cukup baik terhadap perkembangan teknologi saat
ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak akan kesulitan untuk melaksanakan
penerimaan peserta didik baru (PPDB) online. 2). Dalam pelaksanaan proses Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) online terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan oleh peserta didik
yaitu, persyaratan, alur pendaftaran dan prosedur pendaftaran. 3). Respon peserta didik terhadap
9
penerapan PPDB online terbilang sangat baik 30 sampel yang diisi peserta didik setuju dengan
10 penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online secara penuh di SMA Negeri 1
Tuntang.
Berdasarkan acuan jurnal penelitian terdahulu dapat dilihat bawasanya penelitian
dengan focus pelaksanaan UNBK [5] membahas tentang analisis persiapan siswa dan sudah
sampai sejauh mana dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sedangkan penelitian tentang DAPODIK [6] mengacu pada evaluasi kemapuan ICT Operator
dalam mengisi data pokok pendidikan. Penelitian tentang PPDB online [7] lebih berfokus
kepada kesiapan peserta didik dalam hal pengetahuan calon peserta didik terhadap proses
pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.
Penelitian sekarang mempunyai relevansi/keterkaitan bahasan obyek yang sama
mengenai UNBK, Dapodik dan PPDB Online. Akan tetapi penelitian sekarang mempunyai
perbedaan dan mengembangkan tentang kesiapan sarana dan prasarana sekolah dalam
melaksanakan UNBK, Dapodik dan PPDB Online.
Kesiapan adalah suatu kondisi dimana seseorang atau suatu badan dalam
mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi sesuatu atau untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam pengertian lain, kesiapan merupakan suatu kondisi dimana
seseorang telah mencapai pada tahapan tertentu atau dikonotasikan dengan kematangan fisik,
psikologis, spiritual dan skill [13].
Sarana dan prasarana belajar adalah sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda. Dalam hal ini sarana dan prasarana belajar
bisa disamakan dengan fasilitas belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan komunikasi dua
arah antara tenaga pendidik dan peserta didik, maka diperlukan sarana dan prasarana untuk
mendukungnya seperi media, ruangan kelas, dan buku sumber. Fasilitas belajar merupakan
semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak
agar tercapai tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien [12].
Kemampuan yang dimiliki ICT Operator yang berhubungan dengan ketangkasan,
kecakapan, dan ketetapan yang berhubungan dengan komputer dulunya telah didapat (kursus,
pendidikan, dll) oleh ICT Operator yang nantinya akan digunakan dalam hal pendukung
10
pengisian data yang nantinya dapat menentukan kualitas data yang disajikan kepada pengguna.
Adapun Kompetensi dan Indikator itu sendiri adalah (1) Memiliki kemampuan mengoperasikan
komputer, (2) Dapat mengoprasikan aplikasi pengolah kata dan angka dan dapat
menganalisanya, (3) Dapat merencanakan, mengatur kegiatan dan mengkomunikasikan ide dan
informasi kepada semua pihak terutama pihak terkait, (4) Dapat menjamin kelengkapan,
kebenaran, dan kemutakhiran data yang dikirimkan, (5) Bekerja sama dengan orang lain di
dalam maupun di luar kelompok dan dapat memecahkan masalah yang terjadi.Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) online adalah sebuah sistem pendaftaran peserta didik baru berbasis
web, dimana semua proses pendaftaran dilakukan secara otomatis di dalam website yang telah
disediakan oleh dinas pendidikan daerah setempat. Pendaftaran peserta didik yang awalnya
dilakukan secara manual kini bisa dilakukan dengan cara mengunjungi website dengan
menggunakan gadget, smartphone, ataupun komputer yang dimiliki oleh peserta didik sehingga
mereka mendapatkan informasi dan mengikuti proses penyeleksian secara terbuka.
PPDB online atau penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan penerimaan calon
peserta didik baru memenuhi syarat tertentu melalui proses entri, memakai sistem database,
seleksi otomatis oleh program komputer, dan hasil seleksi dapat diakses setiap waktu secara
online. Dalam Sarana Prasarana untuk menerapkan PPDB online membutuhkan perangkat-
perangkat yang sesuai dengan standar Pemerintah. Perangkat yang dimaksud terbagi atas 3,
yaitu (1)Perangkat Keras yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. (a)Proseseor, Minimal
Intel icore 5, (b) Memori, Minimal 2GB DDR3, (c) Hard Drive, Minimal 500GB Serial
ATA(7200RPm), (d) Network, Gigabit Network, (e) Optical Drive, tipe DVD RW, (f) Monitor,
Minimal 15’’, (g) Keyboard, Tipe USB Keyboard, (h)Mouse, Tipe Optical Mouse. (2)
Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. (a) Sistem Operasi, Windows
7/8/10, (b) Bahasa Pemrograman PHP, HTML, MySql. Untuk pembuatan Aplikasi system, (c)
IDE phpstorm, Untuk editor pembuatan aplikasi system, (d) MySql Server, Untuk Data Base
Server, (e) XAMPP, Untuk Web Server, (f) Mozila Firefox / Google Chrome, Untuk web
Browser, (g) Microsoft Word, Untuk Pembuatan Form, (h) Microsoft Excel, Untuk pembuatan
Data Input. (3) Perangkat Jaringan yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. (a) Switch /
11
Hub, Untuk penghubung Jaringan, (b) Kabel UTP, Sebagai media perantara, (c) RJ45,
Penghubung antara Kabel dengan Switch/hub.
Gambar 1. Alur Pendaftaran Peserta Didik Baru Online
Sedangkan untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem
pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam
pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas yang selama ini
sudah berjalan. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah [4].
Penyelenggaraan UNBK 13 pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online
dan terbatas di beberapa sekolah pilihan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
melampirkan standar sekolah yang layak menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) dalam situs resmi Kemendikbud yaitu unbk.kemdikbud.go.id. Menyediakan sarana
komputer dengan spesifikasi (minimal) seperti (1) Server. (a) PC/Tower/Desktop (bukan
laptop), (b) Processor 4 core dan clock rate minimal 1.6 GHz (64 bit), (c) RAM 8 GB, DDR 3,
(d) Harddisk 250 GB, (e) Operating System (64 bit): Windows Server/Windows 8/Windows 7
12
/Linux Ubuntu 14.04, (f) LAN CARD (NIC) 2 unit support GigaByte, (g) UPS (tahan 15 menit),
(h) Jumlah server mengikuti rasio 1:40 (1 server maksimal untuk 40 client), (i) Cadangan 1
server. (2) Client. (a) PC atau Laptop, (b) Monitor minimal 11 inch, (c) Processor minimal
single core, (d) RAM minimal 512 MB, (e) Operating System: Windows XP/Windows
7/Windows 8/ LINUX / MAC / Chrome OS, (f) Web Browser: Exambro versi terbaru, (g)
Hardisk minimal tersedia 10 GB (free space), (h) LAN Card, (i) Jumlah client mengikuti rasio
1:3 (1 client untuk 3 peserta), (j) Cadangan minimal 10%, (k) Headset/earphone (untuk ujian
listening SMA/MA dan SMK). (3) Jaringan area lokal (Local Area Network - LAN). (a) Switch
10/100/1000 Mbps dengan jumlah port sesuai dengan jumlah komputer pada setiap setiap
server, dan (b) Setiap server harus memiliki switch sendiri (tidak digabung dengan server lain)
[4].
Gambar 2. Jenis-jenis CBT (Computer Based Test)
“Data Pokok Pendidikan, yang selanjutnya disingkat DAPODIK adalah suatu sistem
pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data
satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan substansi pendidikan
yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang terus menerus diperbaharui secara online”
[3]. Data pokok pendididikan adalah data pokok yang bersifat nasional yang berskala nasional
dan terpadu yang dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan khususnya masalah registrasi
13
sekolahan dan pendidikan nasional. Sesuai dengan juknis BOS pada Permendikbud No 1 Tahun
2018 tentang spesifikasi komputer minimum yang harus dimiliki sekolah dalam menerapkan
Dapodik yaitu (1) Processor intel core i3 atau yang setara, (2) Memori standar 4 GB, (3) Hard
drive 120 GB SSD/500 GB HDD, (4) Sistem Operasi windows 10, (5) Aplikasi terpasang
peramban web google chrome, mozilla firefox.
Gambar 3. Tampilan untuk mengunduh aplikasi Dapodik
3. Metode
Penelitian ini adalah penelitian Survey dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gelaja, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat/mengenai sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu [12].
Penelitian ini dilakukan di 3 (tiga) SMK di Ambon tahun pelajaran 2018/2019 yaitu SMK
Negeri 7, SMK Negeri 6, dan SMK Negeri 4. Jumlah SMK di kota Ambon, yaitu sebanyak 10
sekolah. Penelitian hanya dilakukan pada 3 sekolah sebagai sampel. Responden dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah (3 orang) dan tenaga Proktor /Operator (6 orang).
14
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
bertujuan untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang diharapkan [12]. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif.
4. Hasil dan Pembahasan
Profil Sekolah
SMK Negeri 7 Ambon yang beralamat di Jl. OT. Pattimaipauw, Wainitu, kecamatan
Nusaniwe, kota Ambon, provinsi Maluku. SMK Negeri 7 Ambon memiliki 481 siswa dan 61
tenaga pendidik yang sudah termasuk PTK yang mendapat penugasan, berstatus aktif dan
terdaftar di sekolah induk. SMK Negeri 7 memiliki 6 kompetensi keahlian yaitu Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia, Seni Musik non Klasik, Kriya Tekstil, Kriya
Logam, dan Kriya Kayu.
SMK Negeri 6 Ambon yang beralamat di Jl. Woltermonginsidi, Lateri, kecamatan Baguala,
Kota Ambon, Provinsi Maluku. SMK Negeri 6 Ambon memiliki 753 siswa dan 65 tenaga
pendidik yang sudah termasuk PTK yang mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar di
sekolah induk. SMK Negeri 6 Ambon memiliki 5 Kompetensi keahlian yaitu Pekerjaan Sosial,
Analisis Kesehatan, Keperawatan, Akuntansi, dan Multimedia.
SMK Negeri 4 Ambon yang beralamat di Jl. Dr. Kayadoe, Kudamati, Benteng, Kecamatan
Baguala, Kota Ambon, Maluku. SMK Negeri 4 Ambon memiliki 920 siswa dan 91 tenaga
pendidik yang sudah termasuk PTK yang mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar di
sekolah induk. SMK Negeri 4 memiliki yaitu Mesin, Listrik, Elektro, Otomotif, Bangunan, &
TIK.
Berdasarkan Hasil Penelitian terhadap 9 orang narasumber yang dilakukan pada 3 SMK di
kota Ambon, Maka dapat ditarik beberapa hal mengenai kesiapan sekolah dalam melaksanakan
UNBK, Dapodik, dan PPDB online pada SMK di Ambon adalah sebagai berikut:
15
Kesiapan Sarana dan Prasarana Sekolah dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan
PPDB Online.
SMK Negeri 7 Ambon memaparkan bahwa dalam persiapan teknis untuk pelaksanaan
UNBK terhitung dari tahun 2019, SMK Negeri 7 Ambon membutuhkan ruang 4 Ruangan.
Untuk pelaksanaan PPDB pada SMK Negeri 7 Ambon biasanya mendaftarkan secara online,
yang perlu disiapkan ialah perangkat komputer yang sudah tersambung dengan internet dan
sudah dipasangkan aplikasi Xampp client. Kesiapan teknis DAPODIK ialah Data Siswa, data
siswa harus lengkap yang harus dilengkapi dengan 5 dokumen.
SMK Negeri 6 Ambon menguraikan bahwa yang disiapkan dari sarana berupa akses
internet, 2 server utama dan 1 server cadangan. Dan untuk pelaksanaan UNBK disiapkan 2
Proktor dan 2 Teknisi, Yang berikutnya berkaitan dengan Dapodik, Dapodik sendiri melekat
dengan data guru, data siswa, rombongan belajar, jumlah guru yang mengikuti sertifikasi. Jadi
untuk data Dapodik di SMK ini sudah sinkronkan dengan sistem yang dibuat oleh
Kemendikbud. Sedangkan dalam persiapan Dapodik yang harus disiapkan adalah spesifikasi
perangkat harus diatas standar. Contohnya standar prosesor adalah core i3 yang digunakan
adalah core i5, kemudian untuk hardisknya yang sarankan 320GB dan yang gunakan ialah
500GB, untuk RAM yang dibutuhkan 4GB karena aplikasi Dapodik membutuhkan banyak
kapasitas memori dan yang digunakan 4GB. Sedangkan untuk kesiapan PPDB Online yang
perlu disiapkan yaitu data dan kelengkapan sistem untuk membantu memperlancar proses
pendaftaran peserta didik baru. Dikarenakan sistem pendaftaran online sementara dirancang,
untuk PPDB online proses hosting dan pembuatannya tidak dilakukan dilokasi sekolah, tetapi
dibantu dari pihak lain.
Berikutnya SMK Negeri 4 Ambon menjabarkan terkait persiapan, yang harus disiapkan
untuk UNBK yang pertama itu ada internet, server, dan komputer untuk siswa. pelaksanaan
UNBK pada SMK Negeri 4 ini sudah yang ke 2 kali . Kemudian untuk Dapodik, yang perlu
disiapkan adalah data siswa. Sedangkan untuk PPDB online SMK Negeri 4 Ambon belum
melaksanakan PPDB Online. Sedangkan untuk kesiapan persiapan operator sesuai dengan
spesifikasi komputer yang mengarah ke standarisasi ruangan maupun komputernya. Sedangkan
16
untuk operator Dapodik persiapannya hanya persiapan spesifikasi yang dikhususkan untuk
komputer operator Dapodik.
SMK Negeri 7 Ambon menguraikan bahwa persiapan ruangan dalam melaksanakan
UNBK berjumlah 4 ruangan. Dalam pelaksanaan UNBK, SMK Negeri 7 Ambon hanya
menjalankan 2 sesi. Berbeda dengan SMK Negeri 7 Ambon, SMK Negeri 6 Ambon
menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan UNBK hanya menggunakan 2 ruangan. Dengan
jumlah siswa mencapai 219 siswa, terpaksa SMK Negeri 6 Ambon melaksanakan UNBK
dengan 3 sesi. Sedangkan untuk SMK Negeri 4 Ambon, dalam melaksanakan UNBK hanya
menggunakan 2 ruang dan menjalankan 3 sesi dengan menggunakan komputer seadanya untuk
memfasilitasi 277 siswa dalam pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2019.
SMK Negeri 7 Ambon memaparkan bahwa terkait dengan jumlah komputer, dalam satu
ruang jumlah komputer bervariasi, pada ruang 1 berjumlah 34 unit laptop dan PC, kemudian
ruang 2 yaitu 20 unit, kemudian ruang 3 ialah 25 unit, dan ruang 4 yaitu 35 unit. Sedangkan
untuk SMK Negeri 6 Ambon jumlah komputer keseluruhan ialah 80 unit yang terbagi pada 2
ruangan dengan masing-masing ruangan memiliki 1 server utama dan 1 server cadangan untuk
kedua ruangan. Ada juga peralatan lain seperti headset, UPS untuk menyimpan tegangan listrik
agar jika terjadi pemadaman listrik servernya tetap hidup. Berbeda dengan SMK Negeri 6
Ambon, pada SMK Negeri 4 Ambon memiliki 60 unit komputer yang digunakan untuk UNBK,
dan disiapkan 6 unit server cadangan.
Dari data ini dapat dikatakan bahwa ada persiapan awal memang sudah terlihat jelas bahwa
sudah siap dalam melaksanakan ketiga hal ini. Meski pada pelaksanaan awal terdapat kendala-
kendala kecil namun bisa diatasi dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusnawati (dalam
Astiwi [13], 2012) yang menyatakan bahwa kesiapan merupakan suatu kondisi dimana
seseorang telah mencapai pada tahapan tertentu atau dikonotasikan dengan kematangan fisik,
psikologis, spiritual dan skill. Oleh karena itu SMK-SMK di Ambon bisa dikatakan siap dalam
melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online.
Pada persiapan ruang dan komputer, dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa masih belum
memadai karena terdapat 2 sekolah yakni SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 6 yang memiliki
17
fasilitas ruang dan komputer yang belum memenuhi standar atau kelayakan. Misalnya pada
SMK Negeri 4 Ambon yang memiliki jumlah ruangan hanya 2 dan jumlah komputer hanya 30
per ruang. Terlihat bahwa belum sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (dalam Rizkita , 2016)
yang mengatakan bahwa fasilitas belajar merupakan semua yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan berjalan
lancar, teratur, efektif dan efisien”. Oleh karena itu dari segi kesiapan sarana dan prasarana
SMK-SMK di Ambon, dapat dikatakan belum semua sekolah siap dalam melaksanakan ketiga
hal tersebut.
Standar Sarana dan Prasarana dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online.
Dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online perlu adanya perangkat
komputer yang sesuai dengan standar pemerintah. Spesifikasi komputer sangat penting dalam
menjalankan aplikasi yang bertujuan menunjang kelancaran pendidikan. SMK Negeri 7 Ambon
menjabarkan bahwa dari standar spesifikasi perangkat yang ditetapkan oleh pemerintah sudah
mencukupi. Dalam hal ini seperti minimal RAM yang digunakan berapa gigabyte dan
seterusnya sesuai dengan spesifikasi syarat minimal perangkat. Ditambahakan juga untuk
spesifikasi UNBK dan Dapodik dalam hal ini perangkat, sudah menunjang dan mencukupi.
Sedangkan untuk PPDB Online sampai saat ini sedang mengarah ke standar spesifikasi.
Terkait dengan spesifikasi perangkat komputer, SMK Negeri 6 Ambon menuturkan bahwa
dari sisi harapan ideal memang sarana di SMK Negeri 6 Ambon memang perlu dibenahi karena
belum memadai. Karena ruang UNBK yang ideal ialah 3 ruangan dan yang dimiliki saat ini
hanya 2 ruangan. selanjutnya untuk Dapodik dan PPDB online sudah memenuhi standar dan
untuk PPDB sedang dalam proses pembuatan. Ditambahkan juga pada SMK Negeri 6 Ambon
untuk spesifikasi perangkat sudah sesuai dengan standar minimal. Ini tahun ketiga SMK Negeri
6 Ambon melaksanakan UNBK jadi pastinya sudah memenuhi standar spesifikasi. Sama halnya
dengan Dapodik, sudah mencukupi standar dari RAM, hardisk dsb.
SMK Negeri 4 Ambon memaparkan bahwa sekolah sudah menunjang dari aspek standar
perangkat namun hanya perlu penambahan jumlah unit komputer dalam melaksanakan UNBK.
Kemudian ditambahkan juga bahwa perangkat komputer untuk UNBK dan Dapodik sudah
18
melebihi standar. Misalnya dari pemerintah menyarankan hardisk 250GB yang disiapkan
sekolah ialah 500GB. Untuk standar spesifikasi yang digunakan sesuai dengan hasil penelitian
ini menunjukan bahwa diperlukan komputer-komputer yang sesuai standar pemerintah baik dari
spesifikasi RAM, hardisk dsb untuk melaksanakan UNBK, Dapodik dan PPDB online.
Pada hasil penelitian ini menunjukan sarana komputer yang ada di ketiga SMK yang
melaksanakan ketiga program tersebut, sudah memenuhi standar kelayakan bahkan ada yang
melebihi standar. Misalnya pada SMK Negeri 7 Ambon untuk UNBK kapasitas RAM pada
server yang dibutuhkan ialah 8GB yang terpasang beberapa sekolah ada yang 8GB sampai
dengan 16GB. Dapat dilihat bahwa hasil penelitian sudah sesuai dengan Standar Kelayakan
Sekolah dalam melaksanakan UNBK. Yang berikut untuk Dapodik dapat dilihat pada hasil
penelitian bahwa rata-rata SMK di Ambon sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan
pemeritah bahkan ada yang melebihi. Dalam hal ini mencakup spesifikasi minimum komputer
yaitu Processor intel core i3 atau yang setara, Memori standar 4 GB, Hard drive 120 GB
SSD/500 GB HDD,Sistem Operasi windows 10, dan aplikasi terpasang peramban web google
chrome, mozilla firefox. Selanjutnya untuk PPDB online hanya sebagian SMK yang sudah
melaksanakannya dan beberapa sekolah sedang dalam proses perancangan sistemnya.
Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online.
Dalam pelaksanaan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online sekolah juga menghadapi kendala.
Dalam hal ini kendala dari dalam maupun dari luar sekolah. SMK Negeri 7 Ambon
menguraikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan ketiga hal tersebut. Yakni dari segi
pelaksanaan awal pertama kali sering mendapatkan kendala, seperti sinkronisasi yang terhambat
dsb. Kemudian ditahun pertama biasanya terkait dengan server pusat, adapun terkait dengan
padamnya listrik. Tapi tahun kedua pelaksanaan itu sudah berjalan dengan baik. Ini adalah
merupakan tahun ketiga untuk pelaksanaan UNBK. Dari segi teknis terkait dengan listrik
biasanya dari Dinas Pendidikan telah berkoordinasi awal dengan PLN. Kemudian ditambahkan
juga kendala yang dihadapai yakni sistem trouble dari server, listrik padam, kendala-kendala
pada saat sinkronisasi ke server pusat, dan koneksi terputus pada saat mengunduh data. Bahkan
harus mengantri karena pada saat sinkronsasi hampir seluruh sekolah di Indonesia mengunduh
19
data dari server pusat. Biasanya menunggu sampai jam 2-3 subuh di sekolah untuk melakukan
sinkronisasi. Sedangkan untuk PPDB online tidak ada masalah, karena dilakukan langsung oleh
sekolah sendiri.
SMK Negeri 6 Ambon menjabarkan bahwa kendala yang ditemui ialah dalam pelaksanaan
UNBK sering terjadi pemadaman listrik. Meskipun sudah dikoordinasikan antara Dinas
Pendidikan Provinsi Maluku dengan PLN, namun tanpa diduga terjadi pemadaman selama
beberapa menit tapi bisa diatasi. Selanjutnya mengenai PPDB online ada siswa SMP yang di
luar kota Ambon yang mendapat kendala karena akses internet kadang lambat dan sebagainya.
Sehingga mereka lebih memilih untuk datang ke sekolah untuk mendaftar secara manual.
Sedangkan berkaitan dengan Dapodik tidak ada kendala yang substansial. Kemudian
ditambahkan juga kendala yang ditemui ialah biasanya terjadi pada peralatan jaringan. Pada
konektor kabel LAN yang sudah tidak rapat dengan soketnya bisa terlepas bila tersentuh dan
jika sentuh terjadi disconnect pada komputer client. Selanjutnya untuk Dapodik tidak memiliki
kendala pada peralatan. Kalau kendala dalam aplikasi yaitu masalah sinkronisasi dengan pusat.
Sinkronisasi membutuhkan jaringan internet yang stabil. Karena jika tidak stabil ketika proses
sinkronisasi dilakukan akan terjadi masalah pada file yang disinkronkan.
Terkait dengan kendala, SMK Negeri 4 Ambon memaparkan bahwa yang menjadi kendala
ialah terjadi pemadaman listrik. Kendala selanjutnya adalah kurangnya fasilitas komputer dan
ruangan dalam pelaksanaan UNBK. Sedangkan untuk UNBK maupun PPDB Online tidak
menemui kendala.
Terdapat kendala dalam melakasanakan ketiga hal diatas. Kendala pelaksanaan UNBK
yang sering dihadapi ialah tejadi pemadaman listrik yang tidak terduga. Sudah ada koordinasi
dari pihak sekolah terhadap Dinas Kota dan telah beritahukan kepada pihak PLN, namun sering
terjadi pemadaman pada saat pelaksanaan. Hal ini sangat menghambat jalannya pelaksanaan
ujian, karena seluruh komputer klien akan padam dan yang yang masih aktif hanya komputer
server. Maka dapat disimpulkan bahwa hal yang sangat mempengaruhi ketidaklancaran
jalannya UNBK ialah pemadaman listrik. Oleh karena itu perlu adanya penanganan dan cara
mengantisipasi kendala tersebut. Selanjutnya dari hasil penelitian dapat dilihat dalam
20
pelaksanaan Dapodik tidak memiliki kendala yang signifikan hanya teknis seperti sinkronisasi
dengan server pusat atau pembaharuan sistem. Pembaharuan sistem membutuhkan koneksi
internet yang stabil agar dalam proses pengunduhan dan proses sinkronisasi dapat berjalan baik.
Solusi dilakukan menghadapi kendala dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB
Online.
Perlu adanya Solusi untuk menangani kendala yang dihadapi dalam melaksanakan UNBK,
Dapodik, dan PPDB Online. SMK Negeri 7 Ambon mengemukakan solusi yang harus
dilakukan terkait dengan kendala sebelumnya adalah kendala teknis pada jaringan tidak terlalu
berat, karena para guru punya kompetensi dibidang IT. Berkaitan dengan akses internet, jauh
sebelumnya sekolah telah berkoordinasi dengan Telkom, termaksud dengan kemampuan
kecepatan akses internet, dan daya yang terpasang ialah 20Mbps untuk mengatasi beberapa
komputer yang ada. Pada sekolah ini terdapat 1 ruang terpisah yang di dalamnya menggunakan
wifi karena ruang tersebut terpisah dari 3 ruang lainnya. Kemudian solusi yang diambil ialah,
jika ingin terhubung dengan jaringan dari luar, proktor harus memastikan bahwa sudah
terhubung dengan jaringan pusat. Selanjutnya, masalah pada siswa yang dengan sengaja
mematikan komputer dan melaporkan bahwa komputernya bermasalah. Pada tahun pertama
proktor beserta para guru mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah ini, tapi setelah masuk
tahun kedua mereka sudah bisa mengatisipasinya karena pada sistem sudah terbaca.
SMK Negeri 6 Ambon mengemukakan solusi yang pertama berkaitan dengan PPDB yaitu
siswa yang berada di luar kota Ambon atau di luar Maluku tetap diberikan kesempatan untuk
mendaftar karena siswa mengalami kesulitan dalam mengakses internet. Sedangkan untuk
Dapodik tidak ada kendala. Dan untuk UNBK terkait dengan pemadaman listrik solusinya
sudah dikoordinasikan dengan pihak PLN dan Dinas Pendidikan. Bahkan setiap pelaksanaan
UNBK ada pemantauan langsung dari Dinas Pendidikan dan dari instansi lain seperti LPMP
(Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan), UNPATTI (Universitas Pattimura) dan lain-lain.
Kemudian solusi untuk konektor ialah proktor langsung mengganti dengan konektor yang baru.
Solusi untuk Dapodik selain menyediakan internet yang cukup stabil, operator harus ke Telkom
untuk mendapatkan internet yang stabil. Untuk mengatasi kendala PPDB tersebut operator
21
harus menentukan waktu kapan harus memasukan data, pencarian data dan lain-lain, dilakukan
lebih efisien dan mengurangi biaya.
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, SMK Negeri 4 Ambon memaparkan terkait
dengan pemadaman listrik, sekolah telah mediskusikan hal tersebut dengan Dinas Kota dan
juga pihak PLN. Sedangkan untuk fasilitas ruangan dan komputer sekolah menggunakan
fasilitas yang ada.
Harapan Sekolah kedepannya dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online.
Dalam pelaksanaan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online kedepan adanya harapan agar
lebih baik lagi. SMK Negeri 7 Ambon berharap dengan terselenggaranya UNBK Mandiri untuk
meringankan beban sekolah dari segi biaya. Kemudian dari segi pemeriksaan dalam pelaksanaan
UNBK offline juga lebih memudahkan sekolah karena sekolah bisa melihat langsung hasil yang
diperoleh oleh siswa. Selain itu harapan kedepan dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan
PPDB, pemerintah harus melihat loyalitas dari proktor dan operator yang bekerja siang dan
malam juga menambahkan upah untuk proktor karena jika dihitung sangat kecil.
Harapan SMK Negeri 6 Ambon, sebaiknya pemerintah dalam hal ini Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan menyiapkan fasilitas
komputer dan akses internet yang lancar. Kemudian terkait dengan UNBK diharapkan tenaga-
tenaga proktor dan teknisi diberikan pelatihan yang maksimal agar lebih menguasai sistem
aplikasi dan jadwal yang diturunkan dari Kemendikbud untuk tahapan-tahapan persiapan,
pendaftaran, sampai kepada sinkronisasi dan pelaksanaan. Sebaiknya lebih awal sehingga tidak
menimbulkan kesan tergesa-gesa dari pihak sekolah. Selanjutnya kedepannya bisa ditambahkan
server cadangan untuk ketiga ruangan di SMK Negeri 6 Ambon. Berkaitan dengan Dapodik
kedepan, berkaitan dengan bantuan-bantuan seperti penambahan ruang belajar, ruang praktek,
kemudian fasilitas-fasilitas lain diharapkan bisa terealisasi berdasarkan usulan dari sekolah
melalui Dapodik. Yang terakhir harapan dari sekolah agar penerimaan siswa baru online pada
SMK Negeri 6 Ambon bisa terealisasi dan tidak mengalami kendala dan bisa lebih baik seperti
fasilitasnya diperbaharui. Sebaiknya pada saat ujian siswa yang menyiapkan laptop sendiri agar
dalam pelaksanaannya sekali jalan, jika siswa yang menyediakan laptop sendiri untuk ujian itu
22
akan lebih baik karena lebih meringankan sekolah. Kedepannya mungkin bisa ujiannya dari
rumah menggunakan komputer atau leptop sendiri. Untuk Dapodik harapannya untuk
pemerintah dalam memperbaharui aplikasi terbaru agar lebih cepat, sehingga sekolah tidak
menunggu terlalu lama hingga aplikasi siap digunakan. Sedangkan harapan untuk PPDB
kedepannya bisa dibentuk sebuah tim operator, karena PPDB ini menyangkut system, jadi harus
merawat sistem ini karena sebuah sistem yang pertama pasti merencanakan, kemudian
membuat, setelah itu mengaplikasikan dan yang terakhir itu maintenance, dan proses
maintenance ini yang terpenting karena teknologi terus berkembang. Aplikasi yang digunakan
sekarang ini diperbaharui sesuai dengan perkembangan sehingga harus selalu diperbaharui agar
tidak menjadi lambat.
SMK Negeri 4 Ambon berharap dalam melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online,
kedepannya Dinas Kota sebaiknya menyiapkan fasilitas komputer untuk sekolah-sekolah di
Maluku terkhususnya SMK Negeri 4 ini agar bisa lebih baik lagi dalam melaksanakan UNBK.
Dan juga untuk PPDB Online sebaiknya terealisasikan agar memudahkan sekolah dalam
melaksanakan pendaftaran siswa baru. Kemudian harapan kedepan untuk peralatan yang
memadai yang diberikan dari dana BOS sebaiknya dipercepat, karena jika ada perangkat yang
rusak maka harus menunggu dana BOS akibatnya pelaksanaan menjadi terhambat.
5. Kesimpulan
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan SMK-SMK di Ambon dalam
melaksanakan UNBK, Dapodik, dan PPDB Online dari segi kesiapan ruang belum memenuhi
standar yang ditetapkan pemerintah. Namun, dari segi kesiapan peralatan komputer bisa
dikatakan baik karena dapat dilihat dari hasil yaitu pada ketiga sekolah sudah sudah memenuhi
standar kelayakan bahkan ada yang melebihi standar.
Daftar Pustaka
[1] Putri Manafe, Indahyana (2017). Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) (Studi di SMP Negeri 1 Salatiga). Universitas Kristen Satya Wacana.
23
[2] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang
Sederajat. Jakarta : Depdiknas, https://jdih.kemdikbud.go.id/. Diakses tanggal 06 Desember
2018 pukul 13:06 WIB.
[3] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok
Pendidikan. Jakarta : Depdiknas, https://jdih.kemdikbud.go.id/. Diakses tanggal 09
Desember 2018 pukul 15:27 WIB.
[4] Puspendik. (2015). Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),
https://unbk.kemdikbud.go.id/ Diakses tanggal 06 desember 2018 pukul 13:26 WIB
[5] Tonny (2016). Analisis Persiapan Siswa Menghadapi Diterapkan Ujian Nasional Berbasis
Komputer di SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang. Universitas Kristen Satya Wacana.
[6] Setyo Wijonarto, Sigid (2017). Evaluasi Kemampuan “ICT OPERATOR” Dalam Mengisi
Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Universitas Kristen Satya Wacana.
[7] Febry Romanda, Gantang (2016). Evaluasi kesiapan Peserta Didik Mengikuti Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) Online Di SMA Negeri 1 Tuntang. Universitas Kristen Satya
Wacana.
[8] Tribun Maluku. 2018. PPDB SMKN 7 Ambon, Naik Signifikan. https://www.tribun-
maluku.com/2018/07/ppdb-smkn-7-ambon-naik-signifikan/. Diakses tanggal 01 Desember
2018 pukul 17.44 WIB.
[9] Tribun Maluku. 2018. Tahun Ketiga UNBK pada SMKN 7 Ambon. https://www.tribun-
maluku.com/2018/03/tahun-ketiga-unbk-pada-smkn-7-ambon/. Diakses tanggal 03
Desember 2018 pukul 13.09 WIB.
[10] Tribun Maluku. 2017. SMKN 4 laksanakan UN berbasis kertas dan pensil.
https://www.tribun-maluku.com/2017/04/smkn-4-laksanakan-un-berbasis-kertas-dan-
pensil/. Diakses tanggal 28 November 2018 pukul 09.14 WIB.
[11] Janatusurur ,Rizkita. (2016). Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dikelas Xi IIS SMA PGRI 1
Bandung. Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
[12] Naibaho, Afriani Rolenta (2018). Implementasi Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) Online Tingkat Sekolah Menengah Atas di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
24
Utara. Skripsi, Departemen Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik, Universitas Sumatera Utara.
[13] Reftina Kustyaning, Astiwi (2012). Kesiapan SMP Negeri 1 Bantul Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Menuju Sekolah Bertaraf Internasional. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA.
[14] Putri Manafe, Indahyana (2017). Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) (Studi di SMP Negeri 1 Salatiga). Universitas Kristen Satya Wacana.