analisis kinerja organisasi sektor publik menggunakan balanced scorecard
DESCRIPTION
fhgfeaTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
1/28
ANALISIS KINERJA ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN
BALANCED SCORECARD (Studi pada
Badan Pendidikan dan Pelatihan Proin!i
Ja"a Ti#ur$
PUBLIKASI ILMIA%
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar
Magister
Oleh& I N'OMAN SUAR)IKA
*+,*,-.**-
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
PAS/ASARJANA
0AKULTAS EKONOMI UNI1ERSITAS
BRAIJA'A
M ALANG
,*--
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
2/28
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIA%
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
3/28
ABSTRAK
Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan
rencana-rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah Balanced
Scorecard. Balance Scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen
perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance Scorecard dapat
menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi kedalam tindakan yang nyata.
Penelitian ini dilakukan pada adan Pendidikan dan Pelatihan !adan "iklat# Provinsi $a%a
&imur. Selama ini, adan "iklat Provinsi $a%a &imur belum menggunakan balanced scorecard untuk
mengukur kinerjanya. 'al ini menyebabkan pengukuran kinerja yang dilakukan belum optimal, terutama
dari sisi non (inansial.
"alamBalanced Scorecard, pengukuran kinerja dilihat dari ) perspekti( yaitu Customer and Stakeholder
Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, dan nternal Bussiness
Process Perspective. "alam Customer and Stakeholder Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari materi
"iklat yang dapat dan yang tidak dapat dipenuhi oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, permasalahan yang
dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan "iklat, pencapaian sasaran dalam kompetensi aparatur pemerintah, dan
tingkat kepuasan peserta diklat. "alam Financial Perspective, kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapatdiukur dengan menggunakan analisis realisasi anggaran, tingkat e(isiensi dan e(ekti(itas penggunaan anggaran, dan
analisis vertikal. "alamEmployees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari
peman(aatan teknologi in(ormasi, absensi karya%an dan perhitungan perputaran karya%an. "alam nternal
Bussiness Process Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari analisis sasaran yang tertuang dalam *encana
Strategis, perbandingan target dan realisasi peserta kegiatan diklat dan analisis pelaksanaan pengendalian dan
evaluasi kegiatan diklat.
Secara keseluruhan kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur sudah baik. +amun apabila
dilihat dari analisisBalanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya perlunya koordinasi
yang lebih intensi( antara provinsi dan abupatenota untuk memenuhi target peserta "iklat dan
peman(aatan teknologi in(ormasi, dukungan sistem in(ormasi manajemen dan database senantiasa harus
selalu ditingkatkan agar penerapan pengukuran kinerja dari perspekti( (inansial dan non (inansial!Balanced Scorecard! dapat dilakukan dengan baik.
ata kunci Balanced Scorecard, Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective,
Employees and Organization Capacity Perspective, nternal Bussiness Process Perspective,
adan "iklat Provinsi $a%a &imur.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
4/28
-2 PEN)A%ULUAN
-2-2 Latar Belakan3 Ma!alah
"e%asa ini, organisasi publik sedang berada pada
masa transisi dari era persaingan global menuju ke era
persaingan in(ormasi. Selain itu, organisasi publik juga
menghadapi tantangan besar dengan adanya kebijakan
otonomi daerah. /rganisasi publik semakin dituntutuntuk memberikan pelayanan secara pro(esional,
seperti layaknya organisasi bisnis, %alaupun orientasi
organisasi publik tetap nonpro(it.
/rganisasi publik juga harus mulai
menyadari dan lebih memperhatikan pentingnya
peranan pengukuran kinerja, sebagai sarana untuk
memantau keahlian dan perilaku aparat.
Pemerintah menanggapi hal ini dengan
mengeluarkan berbagai peraturan sebagai
pedoman kerja aparatur, antara lain eputusan
M0+PA+ +omor 120PM.PA+34552tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik dan eputusan M0+PA+
+omor 0P41M.PA+4455) tentang petunjuk
teknis transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
+amun demikian, perspekti( pengukuran
kinerja dengan hanya memperhatikan unsur
(inansial semata harus mulai ditinggalkan. 'al ini
disebabkan karena banyak aspek penentu
kesuksesan organisasi publik yang tidak dapat
dinilai dengan angka !dikuanti(ikasikan# dalamsatuan mata uang atau ditampilkan dalam laporan
keuangan, seperti kekayaan organisasi yang
si(atnya tidak ber%ujud "intangible assets!
maupun kekayaan intelektual sumber daya
manusia. Padahal, (aktor(aktor tersebutlah yang
justru menjadi penentu dan pendorong kemajuan
suatu organisasi publik !Suharsono, 4556#.
"itinjau dari perspekti( non (inansial,
organisasi publik harus mampu memberikan
pelayanan yang memadai bagi masyarakat. Untuk
itu diperlukan inovasi dalam sistem pelayanan,peningkatan kompetensi pega%ai, komitmen yang
kuat untuk peningkatan produktivitas dan juga
peningkatan (asilitas pelayanan publik. "engan
demikian diharapkan masyarakat akan semakin
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Pada akhirnya, semua hal tersebut diharapkan
dapat mendukung terciptanya pembangunan dan
pengembangan pelayanan publik.
Setiap organisasi, termasuk organisasi publik,
membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana
strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alatkomunikasi tersebut adalah balanced scorecard
!7melda, 455)#. Balance scorecard merupakan suatu
pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen
perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu
sistem strategi manajemen. Balance scorecard dapat
menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam
menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi
kedalam tindakan-tindakan nyata !aplan dan +orton,
8994#.
Selain mempertimbangkan aspek (inansial,balance scorecardjuga mempertimbangkan aspek
non (inansial. Balance scorecard tidak hanya
mengukur hasil akhir, tetapi juga aktivitas-
aktivitas penentu hasil akhir. Aplikasi balance
scorecard juga mencakup aktivitas pertumbuhan
dan pembelajaran, yang dapat memberikan
kontribusi pada proses bisnis internal. /leh
karena itu, balanced scorecard dinilai sesuai
untuk diterapkan pada organisasi sektor publik.
'al tersebut sejalan dengan tujuan organisasi
publik yang menempatkan pelayanan yangcenderung bersi(at kualitati( dan nonkeuangan
sebagai prioritas utama !Mahmudi, 4553#.
Penerapan balanced scorecard di organisasi
publik juga tidak sama dengan apa yang
dilakukan di organisasi bisnis !7melda, 455)#.
Perbedaan tersebut antara lain adanya perubahan
(rame%ork dimana yang menjadi pemicu dalam
balanced scorecard untuk organisasi publik
adalah misi untuk melayani masyarakat,
perubahan posisi perspekti( (inansial dan
perspekti( pelanggan, perspekti( pelangganmenjadi perspekti( customer and stakeholder,
serta perubahan perspekti( pertumbuhan dan
pembelajaran menjadi perspekti( employess and
organization capacity.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
5/28
Peningkatan kualitas dan kompetensi aparatur
pemerintahan sangat diperlukan untuk mencapai
peningkatan kualitas organisasi publik secara
keseluruhan. /leh karena itu, dibentuk adan
Pendidikan dan Pelatihan !adan "iklat# di setiap
provinsi. adan "iklat bertugas untuk memberikan
pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi paraaparatur pemerintah dari semua organisasi publik agar
mereka dapat memberikan layanan yang pro(esional,
bersih, ber%iba%a, dan dengan sikap mental positi(.
"alam :aporan Akuntabilitas inerja
7nstansi Pemerintah ; adan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi $a%a &imur &ahun 4559
terlihat bah%a kinerja adan "iklat selama tahun
4559 sangat memuaskan. "ari enam sasaran yang
terdapat dalam *encana Strategis adan "iklat
tahun 4559-458), hanya ada 4 sasaran yang tidak
terpenuhi 855
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
6/28
-262-2 Untuk Pen3e#7an3an Teori Akuntan!i
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
%a%asan dan pengetahuan mengenai penilaian
kinerja dengan menggunakan balanced
scorecard. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya
di bidang penerapan balanced scorecard diorganisasi publik.
-262,2 Untuk Prakti!i
'asil-hasil analisis yang didapatkan dalam
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi bagi manajemen, terutama untuk
mengetahui sejauh mana e(ektivitas "iklat yang
dilakukan serta seberapa besar tingkat kepuasan
masyarakat !dalam hal ini pega%ai pemerintah
yang pernah dibimbing oleh adan "iklat#
terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini
juga diharapkan dapat menjadi bahan masukanbagi organisasi publik lainnya tentang pentingnya
peranan perspekti( (inancial dan non (inansial
dalam Balanced Scorecard sebagai alat ukur
kinerja organisasi publik
-26242 Untuk Re3ulator
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan dan re(erensi untuk para regulator
dalam pengambilan kebijakan mengenai
pengukuran kinerja pada organisasi-organisasi
publik agar lebih komprehensi( mencakup semua
aspek, baik (inansial maupun non (inansial.
,2 TINJAUAN PUSTAKA
,2-2 Kiner5a
,2-2-2 Pen3ertian Kiner5a
inerja merujuk pada hasil yang dapat
diselesaikan oleh seorang karya%an dalam
periode %aktu tertentu. inerja juga merujuk
pada perilaku karya%an dalam bekerja. 'ersey
dan lanchard !8992# mende(inisikan kinerja
sebagai suatu (ungsi dari motivasi dankemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaannya. inerja adalah hasil seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di
dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama !*ivai dan asri, 455)#. Sejalan dengan
de(inisi-de(inisi sebelumnya, *obbins !8993#
menggambarkan kinerja sebagai (ungsi interaksi
antara kemampuan !ability#, motivasi !motivation#
dan kesempatan !opportunity#.
inerja seorang karya%an merupakan hal yang
bersi(at individual karena setiap karya%an
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda
dalam melaksanakan tugasnya. eberhasilan
kinerja seseorang diukur dari sejauh mana ia
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan baginya.
7kopin !455=# juga menyatakan bah%a
pengukuran kinerja karya%an identik dengan
apakah karya%an mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik. Artinya, karya%an memilikitanggung ja%ab, mampu melaksanakan
pekerjaannya tepat %aktu dan dapat mencapai
target yang telah ditentukan.
"e(inisi tersebut sejalan dengan apa yang
tercantum dalam 7nstruksi Presiden +omor 3
&ahun 8999 tentang Akuntabilitas inerja 7nstansi
Pemerintah, eputusan epala :embaga
Administrasi +egara tanggal 46 Maret 4552
+omor 4297?1=4552 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
inerja 7nstansi Pemerintah, Undang-Undang+omor 24 &ahun 455) tentang Pemerintahan
"aerah, Surat eputusan M0+PA+ +omor 0P-
826 M.PA+455) tentang Pedoman Umum
0valuasi :aporan Akuntabilitas inerja 7nstansi
Pemerintah,Peraturan Pemerintah +omor = &ahun
4551 tentang Pelaporan euangan dan inerja
7nstansi Pemerintah, Undang-Undang +o 46
tahun 4559 tentang Pelayanan Publik, Surat
Menteri +egara PA+ +omor 8258
M.PA+5)4559 Perihal ebijakan 0valuasi
Akuntabilitas inerja &ahun 4559, dan PeraturanM0+PA+ dan *e(ormasi irokrasi +omor 3
&ahun 4585 &entang Pedoman Penilaian inerja
Unit Pelayanan Publik.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
7/28
,2-2,2 Pen3ukuran Kiner5a Or3ani!a!i pu7lik
Pengukuran kinerja organisasi publik merupakan
suatu alat perencanaan dan sistem pengendalian
manajemen yang bertujuan untuk membantu manajer
publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
(inansial dan non (inansial. Pengukuran kinerja sektor
publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama,
pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk
memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja
dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah ber(okus
pada tujuan dan sasaran program unit kerja. edua, ukuran
kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian
sumber daya dan pembuatan keputusan. etiga, ukuran
kinerja sektor publik dimaksudkan untuk me%ujudkan
pertanggungja%aban publik dan memperbaiki komunikasi
pelanggan.
Sebagian besar organisasi publik telah
menyadari kebutuhan akan pengukuran kinerjadalam instansinya !#bottom$line% per&ormance#.
+amun pengukuran tersebut masih dilakukan
dengan menggunakan sistem tradisional, yaitu
pengukuran pencapaian (inansial yang didasarkan
pada pelaporan keuangan. Padahal, menurut
Mulyadi dan Setya%an !8999#, ukuran keuangan
tidak dapat menggambarkan kondisi riil
perusahaan di masa lalu dan tidak mampu
menjadi pedoman bagi suatu organisasi kearah
yang lebih baik, serta hanya berorientasi jangka
pendek. $adi, sistem pengukuran kinerja (inansialorganisasi publik ini lebih dirancang untuk
memenuhi kebutuhan shareholders, daripada
untuk menyediakan in(ormasi dalam membantu
pengelolaan suatu organisasi.
,2-242 Pen3ukuran Kiner5a Or3ani!a!i
pu7lik 8an3 Sei#7an3
Suatu sistem pengukuran kinerja organisasi publik yang
seimbang harus dapat meningkatkan perhatian dan
kesejajaran, mempermudah komunikasi, dan menyiapkan
suatu visi yang jauh ke depan !a &or'ard$looking vision#,
sehingga semua orang dapat termotivasi untuk mengubah
perilaku mereka agar sejalan dengan tujuan organisasi
publik. Suatu sistem pengukuran yang baik haruslah
menyeluruh atau komprehensi(, termasuk pengukuran-
pengukuran penting dari seluruh bidang operasional
maupun dari semua jenis pengukuran. Sistem tersebut juga
harus termasuk pengukuranpengukuran (inansial maupun
non (inansial, indikator-indikator dari hasil di masa lampau
dan prediktor-prediktor dari kinerja di masa datang, dan
pengukuranpengukuran yang mencakup (aktor %aktu,
biaya dan kualitas.
Parayudha !4559# menyatakan bah%a desain
balanced scorecard mampu meningkatkan
manajemen strategis dan tata kelola dalam
organisasi publik. Balanced scorecard dapat
menciptakan perilaku manajemen umum yang
lebih baik melalui persamaan yang kuat antara
pendekatan yang diusulkan dan desain lainnya,
sebagaimana yang diterapkan dalam sektor
komersial.
,2,2Balanced Scorecard,2,2-2 Perke#7an3an Kon!ep
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard adalah alat yang
menyediakan pengukuran komprehensi( bagi para
manajer tentang bagaimana organisasi mencapai
kemajuan le%at sasaran-sasaran strategisnya.
Balanced scorecard diperkenalkan pertama kali
oleh aplan dan +orton pada tahun 8994 dalam
artikel di(arvard Business )evie' yang berjudul
*he Balanced Scorecard +easures *hat rives
Per&ormance. "alam artikel ini disebutkan bah%abalanced scorecard merupakan suatu alat
akuntansi manajemen yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan yang ditinjau dari
perspekti( (inansial !&inancial perspective# dan
perspekti( non (inansial !Customer Perspective,
nternal Business Process Perspective, dan
-earning and ro'th Perspective# secara
seimbang.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
8/28
"i dalam artikel yang berjudulPutting *he
Balanced Scorecard *o /ork, aplan dan +orton
!8992# mengungkapkan bah%a balanced
scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran
kinerja perusahaan, namun balanced scorecard
juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
dan menggabungkan sistem pengukuran tersebutdengan strategi perusahaan. Balanced scorecard
digunakan sebagai alat untuk membantu
perusahaan dalam menerjemahkan dan
mengimplementasikan strateginya.
"alam perkembangan selanjutnya pada
tahun 8991, aplan dan +orton menulis artikel
yang ketiga mengenai balanced scorecard di
(arvard Business )evie' yang berjudul 0sing
the Balanced Scorecard as a Strategic
+anagement System. "i dalam artikel ini
disebutkan bah%a balanced scorecard sebagaialat akuntansi manajemen telah berkembang dari
suatu sistem pengukuran kinerja menjadi suatu
sistem manajemen strategi. 'al ini berarti
perusahaan yang inovati( dapat menggunakan
balanced scorecard tidak hanya untuk
menjelaskan dan mengkomunikasikan strategi,
melainkan juga untuk mengelola strateginya
dalam jangka panjang.
Menurut $ohannes !4556#, balanced
scorecard menjadi demikian populer karena
(ungsinya sebagai strategi korporasi, lebih darisekedar pengukur kinerja semata. eunggulannya
dibanding dengan konsep pengukuran lain adalah
keterkaitan antara empat perspekti( balanced
scorecard itu sendiri. "engan menggunakan data
sekunder terkini, kajian dilakukan untuk
menjelaskan bagaimana pengalaman korporasi
menggunakan balanced scorecard sehingga
mampu memberikan man(aat lebih dari ukuran
kinerja lainnya. ahkan, balanced scorecard oleh
berbagai akademisi diintegrasikan terhadap
konsep lain untuk memperoleh alat yang sinergidalam pengembangan korporasi.
"ar%anto !4552# menyatakan bah%a balanced
scorecard yang semula merupakan aktivitas
tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran,
kemudian diintegrasikan dengan sistem
manajemen strategis.Balanced scorecard bahkan
dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk
berkomunikasi dari berbagai unit dalam suatu
organisasi. Balanced scorecard juga
dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk
ber(okus pada strategi.
,2,2,2 Pen3ertian Balan9ed S9ore9ard
)ala# Or3ani!a!i Pu7lik
Balanced scorecard merupakan suatu sistem
pengukuran kinerja organisasi publik yang
seimbang dan komprehensi(. ata @Balanced
!seimbang# di dalam balanced scorecard
menunjukkan keseimbangan di antara
Peng
ukur
an
kin
erja
eks
ter
nal!masyarakat# dan
pengukuran
kinerjain
tern
al
!pr
oses
bi
snis
int
erna
l,in
ovasi
,
proses
bel
ajar
d
an
pertumbuhan#.
Pengukuran
kinerja
ma
sa
lal
u
!(ina
nsial#
da
n
pengukur
an
ya
ng
mendorongkinerja masa
datang !non
(inansial#.
Un
su
r
objektivita
s
!penguku
ran
b
er
up
a
h
as
il
kuan
titati(#
d
en
ga
nu
ns
ur
subje
ktivitas
!pen
gukuran
pemicu kinerjayang
membutuhkan
pertimbangankualitati(#.
&ujuan
jangkapendek
d
an
t
uj
ua
njangka panjang.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
9/28
,2,242 E#pat Per!pekti: Balanced
Scorecard
Perspekti( (inansial masih tetap
dipertahankan dalam balanced scorecardbersama
dengan ketiga perspekti( non (inansial dalam
balanced scorecard meliputi tiga hal, yaitu
customer and stakeholders perspective !sebagaipengganti customers perspective dalam balanced
scorecard organisasi bisnis#, internal business
process perspective, dan employess and
organization capacity !sebagai pengganti
learning and gro'th perspective dalam balanced
scorecard organisasi bisnis#. etiga perspekti( ini
merupakan ukuran-ukuran operasional yang dapat
dianggap me%akili (aktor(aktor pemicu kinerja
keuangan organisasi publik di masa mendatang.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
10/28
"alam menghadapi kompleksitas mengelola
suatu organisasi de%asa ini, seorang pimpinan
membutuhkan kemampuan untuk dapat melihat kinerja
organisasi publik yang dipimpinnya dari berbagai sudut
pandang secara bersamaan.Balanced scorecard sebagai
alat akuntansi manajemen memungkinkan para manajer
untuk melihat kinerja organisasi publik dari empatperspekti( penting secara bersamaan.
Balanced scorecard menyediakan ja%aban
atas empat pertanyaan yang mendasar yaitu
8 (o' do customers see us1 "Customerand stakeholders Perspective!
4 (o' do 'e look to shareholders1"Financial Perspective!
2 Can 'e continue to improve and createvalue1 "Employee and organisation capacity
Perspective!
) /hat must 'e e2cel at1 "nternalBusiness Process Perspective!
&ujuan dan pengukuran dalam balanced
scorecard lebih dari hanya sekedar sekumpulan
pengukuran kinerja (inansial dan non (inansial,
melainkan merupakan suatu pengukuran yang
diturunkan dari suatu proses top-do%n yang
dihasilkan dari misi dan strategi organisasi publik.
Balanced scorecard harus dapat menerjemahkan
misi dan strategi dari organisasi publik ke dalam
suatu tujuan dan pengukuran yang nyata dan
seimbang.
,2,262 Per!pekti: Keuan3an& Financial
Perspective: How Do We Look o
Stake!olders"
Pengukuran kinerja organisasi publik dari perspekti(
(inansial di dalam balanced scorecard masih tetap
dipertahankan, karena pengukuran kinerja keuangan sangat
berharga di dalam menyarikan konsekuensi-konsekuensi
ekonomis yang dapat diukur dari tindakan-tindakan yang
telah diambil oleh organisasi publik. Pengukuran kinerja
keuangan menunjukkan apakah strategi suatu organisasi
publik, penerapan, dan pelaksanaannya telah dapat
memberikan kontribusi yang berarti bagi perbaikan-
perbaikan yang mendasar !bottom$line improvement#.
Selain itu, perspekti( (inansial dalam organisasi publik
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang e(ekti( pada
masyarakat dengan biaya jasa yang murah.
,2,2.2 Per!pekti: Kon!u#en& C#sto$er
Perspective: How Do C#sto$ers See %s"
/rganisasi publik harus memiliki orientasi untuk
mengutamakan kesejahteraan dan kepuasan
customer dan stakeholdernya, dalam hal ini
masyarakat. /leh karena itu, balanced scorecard
menuntut para pimpinan untuk dapat
menerjemahkan misi organisasi publik mengenai
pelayanan kepada masyarakat secara umum ke
dalam suatu pengukuran spesi(ik yang
mencerminkan (aktor-(aktor penting bagi
masyarakat.
Perhatian masyarakat terhadap perusahaan
cenderung tertuju pada empat (aktor penting yaitu
time, 3uality, per&ormance and service, dan cost.
-ead time mengukur %aktu yang dibutuhkan olehorganisasi publik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. 4uality mengukur tingkat kegagalan
pelayanan yang dirasakan dan dinilai sendiri oleh
masyarakat. 4ualityjuga dapat digunakan umtuk
mengukur on$time delivery, yaitu keakurasian dari
perkiraan penyelesaian layanan. ombinasi
per&ormance and service mengukur bagaimana
pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik
memberi kontribusi dalam penciptaan nilai bagi
masyarakat. Untuk memposisikan balanced
scorecard di dalam lingkungan kerja, masyarakatharus menyatakan tujuan !goals# bagi time,
3uality, dan per&ormance and service dan
kemudian menerjemahkan tujuan tersebut ke
dalam suatu sistem pengukuran yang spesi(ik.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
11/28
,2,2;2 Per!pekti: Pro!e! Bi!ni! Internal&
&nternal B#siness Process Perspective:
W!at '#st We E(cel at"
Pengukuran internal dalam balanced scorecard
berasal dari proses bisnis yang mempunyai pengaruh
paling besar terhadap kepuasan masyarakat !customer
satis&action# yaitu misalnya (aktor-(aktor yangmempengaruhi cycle time, 3uality, employee skills, dan
productivity. "alam nternal Business Process
Perspective ini, organisasi publik dituntut untuk dapat
mengidenti(ikasi proses bisnis internal mana yang
penting dan mengandung nilai-nilai yang diinginkan
oleh pelanggan, yang harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya oleh organisasi publik.
"i dalam perspekti( ini balanced scorecard
akan memasukkan proses inovasi yaitu suatu proses
perancangan dan pengembangan produk, dimana
organisasi publik akan dimotivasi untuk mempunyaikemampuan bersaing jangka panjang dalam rangka
untuk memuaskan masyarakat di masa mendatang.
Setelah berinovasi, organisasi publik harus melakukan
perbaikan pada proses operasionalnya. Proses terakhir
yang harus dilakukan oleh organisasi publik untuk
memperbaiki proses bisnis internalnya adalah
mengukur proses pelayanannya.
,2,2
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
12/28
*asio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk memproleh gambaran tentang
perkembangan (inansial dan kinerja perusahaan.
*asio tersebut diperoleh dari hasil analisis
terhadap laporan keuangan, yang menyangkut
pemeriksaaan keterkaitan angka;angka dalam
laporan keuangan dan trend angka; angka dalam beberapa periode operasi
perusahaan.
*asio keuangan dapat dibagi kedalam tiga
bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu
*asio :ikuiditas, *asio Solvabilitas, dan *asio
*entabilitas. *atio :ikuiditas merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi ke%ajian (inansial
jangka pendeknya, seperti Current )atio, 4uick
)atio, dan Cash )atio. *atio Solvabilitas
mengukur perbandingan dana yang disediakanoleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari
kreditur perusahaan tersebut. *asio Solvabilitas
meliputi *otal ebt to E3uity )atio dan *otal
ebt to *otal 5sset )atio. *atio *entabilitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Cang termasuk dalam ratio ini adalah ross Pro&it
+argin, 6et Pro&it +argin, Earning Po'er o&
*otal investment, dan )eturn on E3uity !'elmi,
4559#.
"ari kesemua metode yang dapatdigunakan untuk mengukur kinerja di atas,
balanced scorecard dinilai paling cocok
diterapkan dalam organisasi publik. 'al ini
disebabkan karena disamping untuk menilai
e(isiensi dan e(ektivitas manajemen, balanced
scorecard juga merupakan aktivitas untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan
implementasi visi, misi, tujuan dan strategi
organisasi.
Balanced scorecard juga unggul bila dibanding
dengan metode pengukuran kinerja yang lain karena
mampu menyeimbangkan perspekti( (inansial dan
non (inansial.
Balanced scorecard diman(aatkan dalam setiap
tahap sistem manajemen strategik, sejak tahap
perumusan strategi sampai tahap implementasi
dan pemantauan !Mulyadi, 4558#. Pada tahap
perumusan strategi "strategy &ormulation!,
Balanced Scorecard digunakan untuk memperluas
cakra%ala dalam mena(sirkan hasil penginderaan
terhadap trend perubahan lingkungan makro dan
lingkungan industri ke perspekti( yang lebih luas.
Pada tahap perencanaan strategik !strategic
planning# Balanced Scorecard digunakan untuk
menerjemahkan strategi ke dalam sasaransasaran
stratejik yang komprehensi(, koheran, seimbang
dan terukur. Pada tahap penyusunan program
"programming!, Balanced Scorecard digunakan
untuk menjabarkan inisiati( strategik di empat
perspekti( ke dalam program. Pada tahap
penyusunan anggaran !budgeting# Balanced
Scorecard digunakan untuk menjabarkan programke dalam anggaran sehingga anggaran yang
dihasilkan juga bersi(at komprehensi(.
,242 Penelitian Terdahulu
eberapa penelitian mengenai balanced
scorecard telah dilakukan untuk mengukur kinerja
perusahaan akan dibahas di ba%ah ini
Penelitian yang dilakukan oleh Marista
!4554# mengenai Analisis Penelitian inerja
Menggunakan Balanced Scorecard !Studi asus
pada P&. Andalan Pasi(ic Samudera Semarang#memperlihatkan hasil dalam perspekti( keuangan
terdapat peningkatan pro(it margin dan rasio
operasi, namun dalam */7 mengalami penurunan.
"alam perspekti( konsumen terdapat peningkatan
retensi konsumen, akuisisi konsumen,
pro(itabilitas konsumen, kepuasan konsumen.
"alam perspekti( proses bisnis internal terdapat
peningkatan cycle e&&ectivesness, dan layanan
purna jual. "alam perspekti( pertumbuhan dan
pembelajaran terdapat peningkatan perputaran
karya%an, dan kemampuan sistem in(ormasi.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
13/28
'asil penelitian yang dilakukan oleh Sulastri
!4552#, pada perspekti( pelanggan dan
pertumbuhan, kinerja rumah sakit dinilai baik
karena rumah sakit mampu untuk
mempertahankan keberadaan karya%annya
sehingga tingkat retensi karya%an menjadi
rendah. *umah sakit juga sangat memperhatikankapabilitas karya%an sehingga rumah sakit selalu
berusaha untuk meningkatkan
ke
mamp
uan
karya%
annya
d
en
g
an
mengikutsertak
an
mereka
dal
a
mpelatihan-
pelatihan
yan
g
ak
an
mendukung kemampuan mereka dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, baik yang
diadakan oleh pihak rumah sakit maupun pihak
luar rumah sakit. Pada perspekti( pelanggan,
kinerja rumah sakit dikatakan kurang baik karena
rumah sakit belum mampu meningkatnya akuisisi
pasien setiap tahunnya. *umah sakit masih sering
mendapat keluhan atas jasa dan pelayanan yang
diberikan, namun demikian jumlah keluhan terus
menurun karena rumah sakit selalu berusaha
untuk segera menanggapi dan mengambil
tindakan yang diperlukan. Pada perspekti( proses
bisnis internal, kinerja rumah sakit dikatakan baik
karena rumah sakit mampu untuk melakukan
pengembangan pelayanan baru yang akan
meningkatkan pendapatan dan rumah sakit
mampu untuk terus menekan jumlah keluhan ataspelayanan yang diberikan dengan melakukan
pelayanan secepat mungkin. Pada perspekti(
keuangan, kinerja rumah sakit kurang baik. 'al
ini ditunjukkan dari */7 yang terus menurun dan
biaya yang selalu mengalami peningkatan,
meskipun pendapatan rumah sakit juga terus
meningkat. Penerapan Balanced Scorecard
dimungkinkan karena rumah sakit telah
mem(ormulasikan visi, misi dan strateginya dan
hasil penelitian menunjukkan bah%a kinerjarumah sakit dikatakan cukup baik dengan
menggunakanBalanced Scorecard.
'asil penelitian yang dilakukan oleh Andranik !455=#
mengenai penerapan Balanced Scorecard sebagai &olok
Ukur Pengukuran inerja pada *umah Sakit Umum
"aerah $enderal Ahmad Cani ota Metro :ampung
menunjukkan bah%a instrumen kinerja yang ada dalam
Balanced Scorecard dapat diterapkan dalam rumah sakit,
khususnya pada rumah sakit pemerintah. 'asil analisis
kinerja yang dinilai pada keempat perspekti( melalui
pendekatan konsep Balanced Scorecard di *SU" Ahmad
Cani ota Metro pada tahun 4551-4553 menunjukkan
bah%a beberapa perspekti( menunjukkan kinerja yang
baik, hal tersebut terlihat dari hasil yang dicapai oleh
perspekti( tersebut. Penelitian dilakukan dengan
membandingkan data sekunder yang ada seperti data
realisasi keuangan, data pengukuran kinerja tradisional
yang kemudian dibandingkan dengan target yang sudah
ditentukan sebelumnya kemudian data-data tersebut
dikelompokkan ke dalam perspekti( yang ada dan dicari
hubungan dari setiap indikator tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh *achma%ati et al!4551# menyimpulkan bah%a pengukuran kinerja
berguna untuk penilaian atas
keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka me%ujudkan misi dan
tujuan organisasi. agi organisasi publik,
pengukuran kinerja mencakup penetapan
indikator kinerja dan penilaian kinerja.
Selanjutnya dilakukan analisis kinerja dengan
menginterpretasikan lebih lanjut hasil penilaian
kinerja yang menggambarkan keberhasilan
kegagalan instansi pemerintah dalam
melaksanakan misi dan tujuannya.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
14/28
"ar%anto !4559# menyatakan bah%a
balanced scorecard membuat organisasi,
termasuk organisasi publik, ber(okus pada
strategi, karena penerapan balanced scorecard
memungkinkan semua unit dalam organisasi
memberikan kontribusi secara terukur pada
pelaksanan strategi organisasi. Balancedscorecard seyogyanya dikembangkan oleh setiap
organisasi pemerintah untuk mempertajam
perannya dalam menjalankan (ungsi-(ungsi
pemerintahan, sehingga membedakannya dengan
organisasi pemerintah lain. &ugas penga%asan
oleh "P* terhadap pemerintah akan dipermudah
jika instansi pemerintah memiliki strategi berbasis
balanced scorecard. Perumusan balanced
scorecard bukan suatu pekerjaan sekali jadi,
melainkan tugas yang terus menerus, dengan
setiap saat ada proses penyempurnaan dan yangterpenting adalah ia diman(aatkan untuk mencapai
visi dan misi organisasi.
42 METO)E PENELITIAN
42-2 Jeni! Penelitian
"alam penelitian ini, metode yang
dipergunakan adalah metode penelitian deskripti(
kualitati( dengan pendekatan studi kasus !case
study#. Penelitian kualitati( merupakan penelitian
yang berdasarkan pada suatu (enomena sosial atau
masalah-masalah dalam kehidupan manusia.arena itu, data kualitati( merupakan data
deskripti( dan kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian kualitati( sangat bergantung pada
logika dan teknik analisa data penelitinya.
Miles dan 'uberman !899)# dalam erg
!455)# menyebutkan tiga pendekatan utama untuk
melakukan analisa data kualitati(. Pendekatan
yang pertama adalah interpretative approaches,
yaitu pendekatan analisa kualitati( yang
mengubah serangkaian aktivitas manusia ke
dalam kata-kata terlebih dahulu sebelum datatersebut diinterpretasikan. Pendekatan kedua
adalah social anthropological approaches yang
mengumpulkan beragam rangkaian data lapangan
atau aktivitas studi kasus untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang objek
yang diteliti. Sedangkan pendekatan ketiga adalah
colaborative social research approaches dimana
peneliti bekerja sama dengan subjek penelitiannya
dalam suatu setting tertentu untuk mengamati
tindakanperubahan dari subjek tersebut. "alam
penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan pertama.
Studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi
suatu !atau beberapa# struktur sistem atau kasus
secara detail. Sukoharsono !4551#
mengemukakan bah%a studi kasus melibatkan @in
depth data collection invoving multiple resources
o& in&ormation rich in contest. Studi kasus
merekomendasikan bah%a peneliti harus
mempertimbangkan tipikal kasus yang bagaimana
yang akan diteliti sehingga menarik danberman(aat. asus dapat dipilih secara tunggal
ataupun kolekti(, multi$sites atau 'ithin$sites dan
dapat di(okuskan kepada sebuah kasus atau isu
!intrinsic atau instrumental#.
"engan dipilihnya metode deskripti( kualitati(
dengan pendekatan studi kasus, maka penelitian
ini hendak menganalisa kinerja adan "iklat
dengan menggunakan balanced scorecard.
42,2 O75ek Penelitian
/bjek dari penelitian ini adalah adan Pendidikandan Pelatihan !adan "iklat# Provinsi $a%a
&imur. Pemilihan objek penelitian ini disebabkan
karena adan "iklat merupakan @guru yang
memberikan pengajaran dan pelatihan bagi
organisasi-organisasi publik yang lain. /leh
karena itu, adan "iklat harus terlebih dahulu
memiliki kinerja yang baik agar layak menjadi
lembaga percontohan.
Selama ini kinerja adan "iklat, khususnya
di Provinsi $a%a &imur, diukur dengan
menggunakan :aporan Akuntabilitas inerja7nstansi Pemerintah !:A7P#. :A7P adalah
dokumen pelaporan yang memberikan in(ormasi
mengenai kinerja yang telah dicapai yang
diperhitungkan atas dasar rencana kinerja yang
telah disusun sebelumnya. &ujuan disusunnya
:A7P adalah untuk meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, dan bersih. :A7P merupakan %ujud
pertanggungja%aban dalam mencapai misi dan
tujuan instansi pemerintah !Astri, 4559#.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
15/28
Pada penelitian ini, kinerja adan "iklat akan
diukur dengan menggunakan balanced scorecard.
'asil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai
alternati( pengukuran kinerja. Selanjutnya akan
diambil kesimpulan.
inerja adan "iklat yang akan dianalisis
dalam penelitian ini adalah kinerja pada tahun4559. &ahun 4559 dipilih sebagai tahun penelitian
karena periode ini merupakan periode yang
terbaru, sehingga diharapkan hasil penelitian yang
diperoleh lebih akurat.
4242 A!pek kiner5a 'an3 )ianali!i!
Aspek kinerja yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
4242-2 C#sto$er and Stake!older Perspective
Aspek ini digunakan untuk mengetahui
apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapatmemenuhi semua kebutuhan DP+S !customer#
dan P+S !customer# yang ada di masing-masing
Satuan erja Perangkat "aerah !SP"#. adan
"iklat Provinsi $a%a &imur harus dapat
menja%ab pertanyaan Apakah adan "iklat telah
dapat menyediakan apa yang diinginkan oleh
SP">
Untuk mengetahui kebutuhan dan
keinginan tiap SP", dilakukan %a%ancara
dengan pimpinan tiap-tiap SP" yang ada di
Provinsi $a%a &imur dan dokumentasi laporantentang hal-hal yang terkait dengan aspek
customer and stakeholder. Pokok permasalahan
yang akan dibahas dalam %a%ancara tersebut
adalah
8. Materi "iklat apa saja yang sudah diberikanoleh adan "iklat, dan apakah materi "iklat
tersebut sudah sesuai dengan harapanCustomer >
4. Permasalah apa yang selama ini dialami olehSP" berkaitan dengan "iklat DP+SP+Smaupun "iklat Pimpinan>
2. Apa harapan pimpinan SP" terhadap DP+Smaupun P+S yang telah mengikuti "7klat>
). Seberapa besar tingkat kepuasan peserta"iklata setelah mengikuti "iklat>
4242,2 Financial Perspective
Perspekti( (inansial ber(okus pada pengelolaan
anggaran organisasi publik secara akuntabel. /leh
karena itu, epala "iklat harus ber(okus pada
bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan "iklat
secara e(isien. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus
dapat menja%ab pertanyaan Apakah pelayanan yang
diberikan oleh adan "iklat telah dilaksanakan dengan
biaya yang rendah>
Untuk melakukan evaluasi apakah pelayanan
yang diberikan oleh adan "iklat telah dilakukan
dengan biaya yang rendah, maka dilakukan
analisis terhadap laporan keuangan adan "iklat
Provinsi $a%a &imur tahun 4559. 0valuasi yang
dilakukan meliputi
8. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk "iklat
telah sesuai dengan anggaran yang tersediadalam "okumen Pelaksanaan Anggaran!"PA#>
4. Apakah tingkat 0(isiensi dan 0(ekti(itasidang euangan sudaha dicapai >
2. "engan menggunakan analisis vertikalbagaimana perbedaan kinerja keuangan antar
periode tahun 4553, 455=, dan 4559 yangtelah dilaksanakan oleh adan "iklat >
424242 E$plo)ees and Or*ani+ation
Capacit) Perspective
Perspekti( ini ber(okus untukmengembangkan kapasitas karya%an dan
organisasi. emampuan organisasi untuk
meningkatkan dan memenuhi permintaan
masyarakat terkait secara langsung dengan
kemampuan karya%an untuk memenuhi
permintaan itu. /leh karena itu, epala "iklat
harus menja%ab pertanyaan Apakah adan
"iklat menggunakan metode, teknologi in(ormasi,
dan sistem kerja yang sesuai dengan kemajuan
jaman dan lingkup pekerjaannya serta melakukan
pelatihan
kar
ya%a
n
un
tuk
ke
majuan
y
an
g
berk
elan
jutan>
Untuk
menilai
sejauh
ma
na
pengembangan kapasitas karya%an dan organisasi
yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi
$a%a &imur, maka dilakukan %a%ancara dengan
pimpinan dan pega%ai adan "iklat Provinsi
$a%a &7mur dan menganalisis dokumendokumen
yang terkait dengan aspek employees and
organization capacity. *erangka pertanyaan yang
diajukan antara lain
8. Apakah teknologi in(ormasi yang digunakandi adan "iklat Provinsi telah sesuai dengankemajuan jaman>
4. Seberapa besar persentase hari kerja yanghilang karena karya%an absen dalam
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
16/28
pekerjaannya >
2. Seberapa besar tingkat perputaran "turn over!karya%an yang terjadi di adan "iklat dan
bagaimana perbandingannya dari tahun 4553,455=, dan 4559>
424262&nternal B#ssiness Process Perspective
Pengukuran perspekti( proses bisnis
internal dilakukan dengan menggunakan
indikator-indikator sebagai berikutber(okus pada
tujuan untuk menyediakan pelayanan secara
kompetiti(. Untuk itu, epala "iklat harus
ber(okus pada tugas penting yang memungkinkan
adan "iklat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. adan "iklat Provinsi $a%a &imur
harus menja%ab pertanyaan "apatkah adan
"iklat meningkatkan pelayanan dengan
mengubah cara pelayanan itu disampaikan>
Untuk menilai sejauh mana pengembangan proses
bisnis internal yang telah dilakukan oleh adan
"iklat Provinsi $a%a &imur, maka dilakukan
%a%ancara dengan pimpinan dan pega%ai adan
"iklat Provinsi $a%a &imur dan menganalisis
dokumen-dokumen yang terkait dengan aspek
internal bussiness process. Pertanyaan yang
diajukan antara lain
8. Apakah pencapaian sasaran adan "iklatyang telah ditetapkan di dalam *enstra!4559-458)# untuk tahun 4559 sudah sesuai
dengan yang direncanakan >4. Apakah realisasi peserta kegiatan idang
"iklat epemimpinan, idang "iklat &eknis,
dan idang "iklat Eungsional yangmerupakan bidang kegiatan utama dari adan
"iklat Provinsi $a%a &imur sudah sesuaidengan yang ditargetkan >
2. agaimana kinerja idang Pengendalian dan0valuasi yang telah dilaksanakan oleh adan"iklat, dan kegiatan apa saja yang dapat
direalisasikan >
4262 Jeni! dan Su#7er )ata"alam penelitian ini, jenis data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. "ata primer
merupakan data penelitian yang diperoleh
langsung dari sumber asli !tidak melalui media
perantara#. "alam penelitian ini data primer yang
dikumpulkan diperoleh dari hasil %a%ancara yang
dilakukan kepada pimpinan dan karya%an adan
"iklat serta pimpinan SP".
"ata sekunder merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihaklain. "ata sekunder ini berupa dokumen tertulis,
laporanlaporan, dan artikel-artikel yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti, seperti
laporan keuangan, standar operasional dan
prosedur. "ata sekunder dalam penelitian ini
adalah :aporan Akuntabilitas inerja 7nstansi
Pemerintah &ahun 4559, :aporan Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan &ahun 4559, serta
:aporan euangan adan Pendidikan dan
Pelatihan &ahun 4559.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
17/28
42.2 Metode Anali!i! )ata
Analisis data menurut Moleong !4554 895#,
merupakan suatu proses mengorganisasikan dan
memprioritaskan urutan data ke dalam pola, kategori
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema serta dapat dirumuskan permasalahan dan
solusi yang memadai untuk manajemen "iklat.Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan komparati( yaitu
dengan membandingkan antara pengukuran
kinerja yang selama ini dilakukan digunakan
oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan
pengukuran kinerja berdasarkan Balanced
Scorecard !bedasarkan hasil %a%ancara dengan
kepala SP"# yang dinyatakan dengan skor total.
esarnya skor total yang diperoleh masing-
masing pada kedua pengukuran kinerja tersebut
kemudian dibandingkan. Pengukuran kinerjadengan skor lebih besar menunjukkan bah%a
pengukuran tersebut lebih tepat dilakukan dan
dapat dijadikan sebagai rekomendasi alat
pengukuran yang dapat diterapkan oleh adan
"iklat Provinsi $a%a &imur di %aktu yang akan
datang.
62 %ASIL PENELITIAN )AN
PEMBA%ASAN
62-2 Anali!i! dan Pe#7aha!an
62-2-2 Ma!alahMasalah yang dihadapi adan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur yaitu dalam
mengukur kinerja tidak menggunakan Balance
Scorecard. Seperti yang dapat dilihat dari uraian
diatas pengukuran kinerja selama ini yang
digunakan oleh adan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi $a%a &imur dilihat dari aspek keuangan
dan non keuangan namun tidak menggunakan
ukuran-ukuran kinerja yang ada di Balanced
Scorecard sehingga ukuran kinerja tersebut terasa
belum lengkap dan kurang dapat diketahuinyaaspek-aspek kinerja dari
em
pa
t
perspekt
i(
ukura
n
kine
rja
sebaga
ima
na
y
a
ng
ad
a
di
B
al
a
n
ce
d
Sc
ore
car
d.
Aspek
eu
angan
ya
ng
di
paka
i
dalam mengukur kinerja yaitu dengan melihat
realisasi anggaran. erdasarkan "PA-Perubahan
AP" adan "iklat Provinsi $a%a &imur &ahun
Anggaran 4559, jumlah alokasi anggaran
belanjanya sebesar *p.64.41).614.365,-. yang
terdiri dari anggaran AP" Murni sebesar
*p.)6.822.556.555,-dan tambahan anggaran
PAP" 4559 sebesar *p.3.828.663.365,-. Adapun
realisasi penyerapan keuangan sampai dengan 28
"esember 4559 adalah sebesar
*p.)9.546.)41.=15,55 atau sebesar 92,=5< darijumlah AP" adan "iklat Provinsi $a%a &imur
tahun Anggaran 4559.
"isamping itu pengukuran kinerja yang
digunakan dilihat dari esekretariatan, idang
"iklat epemimpinan, idang "iklat &eknis,
idang "iklat Eungsional serta idang
Pengendalian dan 0valuasi selama ini sudah
dilaksanakan oleh adan "iklat Provinsi $a%a
&imur dengan uraian sebagai berikut
8. esekretariatan idang ini melaksanakan
kegiatan dan sub-sub kegiatan yang mencakuppenyusunan program kegiatan kediklatan,
pengelolaan sarana, prasarana dan sumberdaya
manusia kediklatan, serta pengelolaan
keuangannya dengan melaporkan uraian
kegiatan dan sub-sub kegiatannya kemudian
juga melihat output ; outcame dengan uraian
deskripti( yang kurang tajam karena diuraikan
secara kualitati( namun demikian sudah dapat
dianggap memadai.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
18/28
8. idang "iklat epemimpinan idang inipada intinya melaksanakan 2 !tiga# kegiatanutama kediklatan yaitu "iklat epemimpinan
$abatan Struktural, "iklat Prajabatan DalonPega%ai +egeri Sipil !DP+S# dan "iklat
epemimpinan terkait lainnya. *ealisasi
kegiatan idang "iklat epemimpinan telahdisampaikan, namun nampak belum ada
kolum selisih antara target dan realisasinyasehingga belum dapat diketahui berapa
selisih antara target dan realisasinya serta
kegiatan mana yang selisihnya paling banyakdan yang paling sedikit.
4. idang "iklat &eknis idang ini padaprinsipnya melaksanakan kegiatan dan sub-sub kegiatan kediklatan yang substansinya
bersi(at teknis guna menunjang kebutuhan
peningkatan ilmu pengetahuan danketrampilan teknis bagi aparatur pemerintah
pada masingmasing SP" di lingkungan
Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengan hasiltarget !peserta# 8385 orang dan realisasi
!alumni# 8138 orang, nampak realisasi yangjumlahnya menurun namun, tidak dijelaskan
berapa prosentase tingkat penurunan ataukenaikan dari setiap kegiatan sehingga
analisis pengukuran kinerja masih belumlengkap dan kurang tajam.
2. idang "iklat Eungsional idang ini padaintinya melaksanakan kegiatan kediklatanuntuk jenis dan jenjang jabatan (ungsional
yang sudah maupun yang akan ada padamasingmasing SP" di lingkungan
Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengantarget !peserta# 8235 orang dan
realisasi !alumni# 8218 orang, nampak realisasi
yang jumlahnya menurun namun tidak dijelaskan
berapa prosentase tingkat penurunan atau
kenaikan dari setiap kegiatan sehingga analisis
pengukuran kinerja masih belum lengkap dan
kurang tajam.
6. idang Pengendalian dan 0valuasi idang
ini pada prinsipnya melaksanakan kegiatan
kediklatan yang mencakup Analisis
Manajemen ediklatan, Penyusunan
urikulum dan Modul, Monitoring dan
0valuasi Pelaksanaan "iklat, Akreditasi dan
Serti(ikasi !7S/ 95584555# hingga
pengembangan S"M Fidyais%ara. 'asilnya
sudah dilaporkan secara kualitati( sehingga
tidak dapat terukur secara kuantitati(.
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
19/28
Peta Strategi Badan Diklat ProvinsiJawa Timur
sama dg $ad%al Peserta
InternalEmployee
&FinancialBusinessOrg
!apacityPerspectivePerspective
PerspectiveBIAYA VS ANGGARAN
"iklat dengan biaya rendah Penghematan
anggaran
omputer :D" Penggunaan alat studio
dan alat komunikasi
Peningkatan kompetensi aparatur
Pemenuhan target peserta Peningkatan
kontribusi diklat thd kualitas S"M
*ealisasi kegiatan pendukung
EFISIENSI &
EFEKTIVITAS KEUANGAN
*ealisasi biaya selalu lebih
kecil dari anggaran
egiatan "iklat tetap
terlaksana dengan baik
Persentase ketidak hadiran
karya%an Pengaruhketidak hadiran karya%an
thd kinerja adan "iklat
&arget dan realisasi peserta"iklat Pra $abatan &arget dan
realisasi peserta "iklat Pim
&arget dan realisasi peserta
"iklat Eungsional &arget dan
realisasi peserta "iklat &eknis
ANALISIS VERTIKALKINERJA
Perbandingan knerja
keuangan 4553, 455=, dan
4559
$umlah karya%an yang
keluar dari adiklat pada
tahun 4553-4559
Manajemen "ata ediklatan
Analisis ebutuhan "iklat
Penyusunan urikulum
Silabi Monitoring 0valuasiPemeliharaan 7S/ 9558-4555
Pengembangan S"M
*eakreditasi dan reserti(ikasiGrand "esign "iklat
Sumber data, diolah
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
20/28
62-2,2 Pe#e9ahan Ma!alah
Untuk memecahkan permasalahan diatas
maka dipandang perlu dilakukan pengukuran
kinerja pada adan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi $a%a &imur dengan menggunakan
Balanced Scorcard agar pengukuran kinerja
menjadi lebih luas perspekti(nya karena dilihatdari aspek keuangan dan non keuangan,
disamping itu analisis yang selama ini sudah
dilaksanakan akan terasa lebih rinci dan lebih
mendalam lagi. "alam bagian ini akan diuraikan
bagaimana setiap perspekti( balanced scorecard
dapat diimplementasikan untuk mengukur kinerja
pada adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan
melihat dari
8 Customer and Stakeholder Perspective.
4 Financial Perspective
2 Employees and Organization CapacityPerspective
) nternal Bussiness Process Perspective
-2 C#sto$er and Stake!older Perspective
adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus
mengetahui apakah adan "iklat Provinsi $a%a
&imur betul-betul memenuhi kebutuhan
pelanggan. Mereka harus menja%ab pertanyaan
Apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur
menyediakan apa yang diinginkan oleh
pelanggan> -$ Materi PelatihanMateri yang dibutuhkan SP" untuk setiap
"iklat pada tahun 4559 dan pelaksanaannya pada
tahun 4559 adalah sebagai berikut
a# Materi "iklat Pra $abatan !:P$# berjumlah86 materi dan dilaksanakan secara
keseluruhan !855
-
5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard
21/28
6$ Tin3kat Kepua!an Pe!erta )iklat
'asil survey dengan penyebaran kuesioner
kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan di adan
"iklat Provinsi $a%a &imur atas pelaksanaan
"iklat di 2 kegiatan yaitu
(a)-eadership Skill For E2cellent Service
(b) Penyusunan Standar Pelayanan PublikAngkatan 777(c) "iklat *otal mage Front -iner
erdasarkan hasil analisis dari 2 !tiga# Pendidikan
dan Pelatihan yang dilaksanakan adan "iklat Provinsi
$a%a &imur, dapat kita lihat bah%a dari 852 responden
yang menyatakan pendapat tentang kesesuaian dengan
harapan mereka, maka diperoleh hasil 61,28< peserta
menyatakan sangat sesuai dengan harapan, 29,=8 -$ Teknolo3i In:or#a!i 8an3
)i3unakan
erkaitan dengan teknologi in(ormasi yang
digunakan di adan "iklat Provinsi $a%a &imur
dipandang sudah memadai, hal ini terlihat dariperalatan kantor yang sudah menggunakan
jaringan komputer dan penggunaan :D" dan
komputer di setiap kelas tempat Pendidikan dan
Pelatihan dilaksanakan. "emikian pula jika
dilihat dalam da(tar Asset &etap di +eraca adan
"iklat Provinsi $atim bah%a alat kantor dan alat
studio dan alat komunikasi telah mengalami
penambahan sebesar *p 4.451.2)8.)35 untuk alat
kantor dan sebesar *p )29.1)4.855,-untuk alat
studio dan alat komunikasi. 'al ini menunjukkan
bah%a penggunaan teknologi in(ormasi senantiasamengalami peningkatan. ,$ A7!en!i Kar8a"an
Persentase ketidak hadiran karya%an di adan
"iklat Provinsi $a%a &imur relati( kecil. $ika ada
karya%an yang tidak hadir, maka ketidakhadiran
tersebut mengurangi jatah cuti dalam tahun yang
bersangkutan. "alam satu tahun karya%an
mendapatkan cuti selama 84 hari. $ika iJin karena
sakit maka harus disertai dengan surat keterangan
dari dokter. "engan rendahnya tingkat ketidak
hadiran menunjukkan produktivitas yang cukup
tinggi. Persentase hari kerja yang hilang dihitungsebagai berikut
Untuk tahun 4553I !)5425# ? 855< I 83.29'tppbaihaLi%ordpress.com diakses
pada /ktober 4585
udiarti, 7sniarK 455). alanced Scorecard
Sebagai Alat Ukur inerja "an Alat
Pengendali Sistem Manajemen Strategis.
+a7alah lmiah 0nikom 89 :;$:er7a
httprona%ajah.%ordpress.com diakses
pada $anuari 4585
Mathis, *obert :. dan $ohn '. $ackson. 4558.
+ana7emen Sumber aya +anusia.
0disi 8. Salemba 0mpat, $akarta
Milkovitch, George &., dan $ohn F. oudreau,
899).(uman )esource +anagement, 1th
0dition, *ichard
". 7r%in 7nc., 'ome%ood, 7llinois.
Mulyadi dan Setya%an, $. 4558. Sistem
Perencanaan an Pengendalian
+ana7emen9 Sistem Pelipatgandaan>iner7a >euangan Perusahaan, Salemba
0mpat, $akarta
Muna%ir, S., 455=.5nalisa n&ormasi >euangan,
0disi eempat, :iberty, Cogyakarta.
+atha, .S., 455=. &otal Buality Management
Sebagai Perangkat Manajemen aru
Untuk /ptimisasi. Buletin Studi
Ekonomi 82 !8# 8-84
+iviari, +., 455=. Si Sigma, alance Scorecard,
"an aitannya "engan Audit
Manajemen.5udit =urnal 5kuntansi an
Bisnis 2!8#
/strenga, *. Michael, &errence *. /Jan, *obert
". Mc. 7lhattan, dan Marcus
". 'ar%ood, 8994. *he Earnst 5nd
?oung uide *o *otal Cost +anagement,
$ohn Filey And Son, +e% Cork.
*ahma%ati, A.", Su%itri, dan Maesaroh, 4551.
Analisis inerja /rganisasi Publik
"engan Metode alanced ScorecardN.
ialogue =urnal lmu 5dministrasi an
>ebi7akan Publik 2!8#3=-==.
*ivai, H. dan A. Ea%Ji, M.. asri, 455).
Per&ormance 5ppraisal9 Sistem ?ang
*epat 0ntuk +enilai >iner7a >arya'an
an +eningkatkan aya Saing
Perusahaan. P& *ajagra(indo Persada,
$akarta
*obbins, S.P. 8993. Perilaku
Organisasi 9 >onsep >ontroversi an5plikasi. 0disi ahasa 7ndonesia.
Prenhallindo, $akarta
*ossK Fester(eld, $ordanK 4559.
Pengantar >euangan Perusahaan@
Corporaten Finace Fundamentals,
Salemba 0mpat, $akarta.
Suharsono, 0.G. 4556. erangka
alance Scorecard "alam Menciptakan
eunggulan ersaing agi Perusahaan.
0npublished
Sulastri, A., 4552. Penerapan alanced
Scorecard Sebagai Sistem Penilaian
inerja Pada *umah Sakit 7slam
Surakarta Skripsi, *idak ipublikasikan,
Eakultas 0konomi Universitas Sebelas
Maret
&impe, A.". 8992. >iner7a. Detakan
edua. P&. Gramedia Asri Media,
$akarta
Feygandt, $erry $., "onald 0. ieso, dan
&erry "., 4553. Fa((ield, ntermediate
5ccounting, 84th 0dition, $ohn Filey
Sons, 7nc., Danada.
Fild, $ohn $K .*. SubranyamanK dan
*obert E 'alsey, 4556. Financial
Statement 5nalysisK Salemba 0mpat,
$akarta
Culi, 4551. &BM, Si Sigma "analanced Scorecard
httpkucingmeong.multiply.com diakses
pada +ovember 4585