analisis kinerja organisasi sektor publik menggunakan balanced scorecard

Upload: nianatus-pusanto

Post on 19-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fhgfea

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    1/28

    ANALISIS KINERJA ORGANISASI

    SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN

    BALANCED SCORECARD (Studi pada

    Badan Pendidikan dan Pelatihan Proin!i

    Ja"a Ti#ur$

    PUBLIKASI ILMIA%

    Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

    Magister

    Oleh& I N'OMAN SUAR)IKA

    *+,*,-.**-

    PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

    PAS/ASARJANA

    0AKULTAS EKONOMI UNI1ERSITAS

    BRAIJA'A

    M ALANG

    ,*--

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    2/28

    LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIA%

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    3/28

    ABSTRAK

    Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan

    rencana-rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah Balanced

    Scorecard. Balance Scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen

    perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance Scorecard dapat

    menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi kedalam tindakan yang nyata.

    Penelitian ini dilakukan pada adan Pendidikan dan Pelatihan !adan "iklat# Provinsi $a%a

    &imur. Selama ini, adan "iklat Provinsi $a%a &imur belum menggunakan balanced scorecard untuk

    mengukur kinerjanya. 'al ini menyebabkan pengukuran kinerja yang dilakukan belum optimal, terutama

    dari sisi non (inansial.

    "alamBalanced Scorecard, pengukuran kinerja dilihat dari ) perspekti( yaitu Customer and Stakeholder

    Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, dan nternal Bussiness

    Process Perspective. "alam Customer and Stakeholder Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari materi

    "iklat yang dapat dan yang tidak dapat dipenuhi oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, permasalahan yang

    dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan "iklat, pencapaian sasaran dalam kompetensi aparatur pemerintah, dan

    tingkat kepuasan peserta diklat. "alam Financial Perspective, kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapatdiukur dengan menggunakan analisis realisasi anggaran, tingkat e(isiensi dan e(ekti(itas penggunaan anggaran, dan

    analisis vertikal. "alamEmployees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari

    peman(aatan teknologi in(ormasi, absensi karya%an dan perhitungan perputaran karya%an. "alam nternal

    Bussiness Process Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari analisis sasaran yang tertuang dalam *encana

    Strategis, perbandingan target dan realisasi peserta kegiatan diklat dan analisis pelaksanaan pengendalian dan

    evaluasi kegiatan diklat.

    Secara keseluruhan kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur sudah baik. +amun apabila

    dilihat dari analisisBalanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya perlunya koordinasi

    yang lebih intensi( antara provinsi dan abupatenota untuk memenuhi target peserta "iklat dan

    peman(aatan teknologi in(ormasi, dukungan sistem in(ormasi manajemen dan database senantiasa harus

    selalu ditingkatkan agar penerapan pengukuran kinerja dari perspekti( (inansial dan non (inansial!Balanced Scorecard! dapat dilakukan dengan baik.

    ata kunci Balanced Scorecard, Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective,

    Employees and Organization Capacity Perspective, nternal Bussiness Process Perspective,

    adan "iklat Provinsi $a%a &imur.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    4/28

    -2 PEN)A%ULUAN

    -2-2 Latar Belakan3 Ma!alah

    "e%asa ini, organisasi publik sedang berada pada

    masa transisi dari era persaingan global menuju ke era

    persaingan in(ormasi. Selain itu, organisasi publik juga

    menghadapi tantangan besar dengan adanya kebijakan

    otonomi daerah. /rganisasi publik semakin dituntutuntuk memberikan pelayanan secara pro(esional,

    seperti layaknya organisasi bisnis, %alaupun orientasi

    organisasi publik tetap nonpro(it.

    /rganisasi publik juga harus mulai

    menyadari dan lebih memperhatikan pentingnya

    peranan pengukuran kinerja, sebagai sarana untuk

    memantau keahlian dan perilaku aparat.

    Pemerintah menanggapi hal ini dengan

    mengeluarkan berbagai peraturan sebagai

    pedoman kerja aparatur, antara lain eputusan

    M0+PA+ +omor 120PM.PA+34552tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

    Pelayanan Publik dan eputusan M0+PA+

    +omor 0P41M.PA+4455) tentang petunjuk

    teknis transparansi dan akuntabilitas dalam

    penyelenggaraan pelayanan publik.

    +amun demikian, perspekti( pengukuran

    kinerja dengan hanya memperhatikan unsur

    (inansial semata harus mulai ditinggalkan. 'al ini

    disebabkan karena banyak aspek penentu

    kesuksesan organisasi publik yang tidak dapat

    dinilai dengan angka !dikuanti(ikasikan# dalamsatuan mata uang atau ditampilkan dalam laporan

    keuangan, seperti kekayaan organisasi yang

    si(atnya tidak ber%ujud "intangible assets!

    maupun kekayaan intelektual sumber daya

    manusia. Padahal, (aktor(aktor tersebutlah yang

    justru menjadi penentu dan pendorong kemajuan

    suatu organisasi publik !Suharsono, 4556#.

    "itinjau dari perspekti( non (inansial,

    organisasi publik harus mampu memberikan

    pelayanan yang memadai bagi masyarakat. Untuk

    itu diperlukan inovasi dalam sistem pelayanan,peningkatan kompetensi pega%ai, komitmen yang

    kuat untuk peningkatan produktivitas dan juga

    peningkatan (asilitas pelayanan publik. "engan

    demikian diharapkan masyarakat akan semakin

    merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

    Pada akhirnya, semua hal tersebut diharapkan

    dapat mendukung terciptanya pembangunan dan

    pengembangan pelayanan publik.

    Setiap organisasi, termasuk organisasi publik,

    membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana

    strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alatkomunikasi tersebut adalah balanced scorecard

    !7melda, 455)#. Balance scorecard merupakan suatu

    pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen

    perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu

    sistem strategi manajemen. Balance scorecard dapat

    menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam

    menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi

    kedalam tindakan-tindakan nyata !aplan dan +orton,

    8994#.

    Selain mempertimbangkan aspek (inansial,balance scorecardjuga mempertimbangkan aspek

    non (inansial. Balance scorecard tidak hanya

    mengukur hasil akhir, tetapi juga aktivitas-

    aktivitas penentu hasil akhir. Aplikasi balance

    scorecard juga mencakup aktivitas pertumbuhan

    dan pembelajaran, yang dapat memberikan

    kontribusi pada proses bisnis internal. /leh

    karena itu, balanced scorecard dinilai sesuai

    untuk diterapkan pada organisasi sektor publik.

    'al tersebut sejalan dengan tujuan organisasi

    publik yang menempatkan pelayanan yangcenderung bersi(at kualitati( dan nonkeuangan

    sebagai prioritas utama !Mahmudi, 4553#.

    Penerapan balanced scorecard di organisasi

    publik juga tidak sama dengan apa yang

    dilakukan di organisasi bisnis !7melda, 455)#.

    Perbedaan tersebut antara lain adanya perubahan

    (rame%ork dimana yang menjadi pemicu dalam

    balanced scorecard untuk organisasi publik

    adalah misi untuk melayani masyarakat,

    perubahan posisi perspekti( (inansial dan

    perspekti( pelanggan, perspekti( pelangganmenjadi perspekti( customer and stakeholder,

    serta perubahan perspekti( pertumbuhan dan

    pembelajaran menjadi perspekti( employess and

    organization capacity.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    5/28

    Peningkatan kualitas dan kompetensi aparatur

    pemerintahan sangat diperlukan untuk mencapai

    peningkatan kualitas organisasi publik secara

    keseluruhan. /leh karena itu, dibentuk adan

    Pendidikan dan Pelatihan !adan "iklat# di setiap

    provinsi. adan "iklat bertugas untuk memberikan

    pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi paraaparatur pemerintah dari semua organisasi publik agar

    mereka dapat memberikan layanan yang pro(esional,

    bersih, ber%iba%a, dan dengan sikap mental positi(.

    "alam :aporan Akuntabilitas inerja

    7nstansi Pemerintah ; adan Pendidikan dan

    Pelatihan Provinsi $a%a &imur &ahun 4559

    terlihat bah%a kinerja adan "iklat selama tahun

    4559 sangat memuaskan. "ari enam sasaran yang

    terdapat dalam *encana Strategis adan "iklat

    tahun 4559-458), hanya ada 4 sasaran yang tidak

    terpenuhi 855

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    6/28

    -262-2 Untuk Pen3e#7an3an Teori Akuntan!i

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah

    %a%asan dan pengetahuan mengenai penilaian

    kinerja dengan menggunakan balanced

    scorecard. Selain itu, penelitian ini diharapkan

    dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya

    di bidang penerapan balanced scorecard diorganisasi publik.

    -262,2 Untuk Prakti!i

    'asil-hasil analisis yang didapatkan dalam

    penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

    bahan evaluasi bagi manajemen, terutama untuk

    mengetahui sejauh mana e(ektivitas "iklat yang

    dilakukan serta seberapa besar tingkat kepuasan

    masyarakat !dalam hal ini pega%ai pemerintah

    yang pernah dibimbing oleh adan "iklat#

    terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini

    juga diharapkan dapat menjadi bahan masukanbagi organisasi publik lainnya tentang pentingnya

    peranan perspekti( (inancial dan non (inansial

    dalam Balanced Scorecard sebagai alat ukur

    kinerja organisasi publik

    -26242 Untuk Re3ulator

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    bahan masukan dan re(erensi untuk para regulator

    dalam pengambilan kebijakan mengenai

    pengukuran kinerja pada organisasi-organisasi

    publik agar lebih komprehensi( mencakup semua

    aspek, baik (inansial maupun non (inansial.

    ,2 TINJAUAN PUSTAKA

    ,2-2 Kiner5a

    ,2-2-2 Pen3ertian Kiner5a

    inerja merujuk pada hasil yang dapat

    diselesaikan oleh seorang karya%an dalam

    periode %aktu tertentu. inerja juga merujuk

    pada perilaku karya%an dalam bekerja. 'ersey

    dan lanchard !8992# mende(inisikan kinerja

    sebagai suatu (ungsi dari motivasi dankemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas

    atau pekerjaannya. inerja adalah hasil seseorang

    secara keseluruhan selama periode tertentu di

    dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil

    kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah

    ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

    bersama !*ivai dan asri, 455)#. Sejalan dengan

    de(inisi-de(inisi sebelumnya, *obbins !8993#

    menggambarkan kinerja sebagai (ungsi interaksi

    antara kemampuan !ability#, motivasi !motivation#

    dan kesempatan !opportunity#.

    inerja seorang karya%an merupakan hal yang

    bersi(at individual karena setiap karya%an

    mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda

    dalam melaksanakan tugasnya. eberhasilan

    kinerja seseorang diukur dari sejauh mana ia

    dapat mencapai tujuan yang ditetapkan baginya.

    7kopin !455=# juga menyatakan bah%a

    pengukuran kinerja karya%an identik dengan

    apakah karya%an mampu melaksanakan tugasnya

    dengan baik. Artinya, karya%an memilikitanggung ja%ab, mampu melaksanakan

    pekerjaannya tepat %aktu dan dapat mencapai

    target yang telah ditentukan.

    "e(inisi tersebut sejalan dengan apa yang

    tercantum dalam 7nstruksi Presiden +omor 3

    &ahun 8999 tentang Akuntabilitas inerja 7nstansi

    Pemerintah, eputusan epala :embaga

    Administrasi +egara tanggal 46 Maret 4552

    +omor 4297?1=4552 tentang Perbaikan

    Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

    inerja 7nstansi Pemerintah, Undang-Undang+omor 24 &ahun 455) tentang Pemerintahan

    "aerah, Surat eputusan M0+PA+ +omor 0P-

    826 M.PA+455) tentang Pedoman Umum

    0valuasi :aporan Akuntabilitas inerja 7nstansi

    Pemerintah,Peraturan Pemerintah +omor = &ahun

    4551 tentang Pelaporan euangan dan inerja

    7nstansi Pemerintah, Undang-Undang +o 46

    tahun 4559 tentang Pelayanan Publik, Surat

    Menteri +egara PA+ +omor 8258

    M.PA+5)4559 Perihal ebijakan 0valuasi

    Akuntabilitas inerja &ahun 4559, dan PeraturanM0+PA+ dan *e(ormasi irokrasi +omor 3

    &ahun 4585 &entang Pedoman Penilaian inerja

    Unit Pelayanan Publik.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    7/28

    ,2-2,2 Pen3ukuran Kiner5a Or3ani!a!i pu7lik

    Pengukuran kinerja organisasi publik merupakan

    suatu alat perencanaan dan sistem pengendalian

    manajemen yang bertujuan untuk membantu manajer

    publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur

    (inansial dan non (inansial. Pengukuran kinerja sektor

    publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama,

    pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk

    memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja

    dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah ber(okus

    pada tujuan dan sasaran program unit kerja. edua, ukuran

    kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian

    sumber daya dan pembuatan keputusan. etiga, ukuran

    kinerja sektor publik dimaksudkan untuk me%ujudkan

    pertanggungja%aban publik dan memperbaiki komunikasi

    pelanggan.

    Sebagian besar organisasi publik telah

    menyadari kebutuhan akan pengukuran kinerjadalam instansinya !#bottom$line% per&ormance#.

    +amun pengukuran tersebut masih dilakukan

    dengan menggunakan sistem tradisional, yaitu

    pengukuran pencapaian (inansial yang didasarkan

    pada pelaporan keuangan. Padahal, menurut

    Mulyadi dan Setya%an !8999#, ukuran keuangan

    tidak dapat menggambarkan kondisi riil

    perusahaan di masa lalu dan tidak mampu

    menjadi pedoman bagi suatu organisasi kearah

    yang lebih baik, serta hanya berorientasi jangka

    pendek. $adi, sistem pengukuran kinerja (inansialorganisasi publik ini lebih dirancang untuk

    memenuhi kebutuhan shareholders, daripada

    untuk menyediakan in(ormasi dalam membantu

    pengelolaan suatu organisasi.

    ,2-242 Pen3ukuran Kiner5a Or3ani!a!i

    pu7lik 8an3 Sei#7an3

    Suatu sistem pengukuran kinerja organisasi publik yang

    seimbang harus dapat meningkatkan perhatian dan

    kesejajaran, mempermudah komunikasi, dan menyiapkan

    suatu visi yang jauh ke depan !a &or'ard$looking vision#,

    sehingga semua orang dapat termotivasi untuk mengubah

    perilaku mereka agar sejalan dengan tujuan organisasi

    publik. Suatu sistem pengukuran yang baik haruslah

    menyeluruh atau komprehensi(, termasuk pengukuran-

    pengukuran penting dari seluruh bidang operasional

    maupun dari semua jenis pengukuran. Sistem tersebut juga

    harus termasuk pengukuranpengukuran (inansial maupun

    non (inansial, indikator-indikator dari hasil di masa lampau

    dan prediktor-prediktor dari kinerja di masa datang, dan

    pengukuranpengukuran yang mencakup (aktor %aktu,

    biaya dan kualitas.

    Parayudha !4559# menyatakan bah%a desain

    balanced scorecard mampu meningkatkan

    manajemen strategis dan tata kelola dalam

    organisasi publik. Balanced scorecard dapat

    menciptakan perilaku manajemen umum yang

    lebih baik melalui persamaan yang kuat antara

    pendekatan yang diusulkan dan desain lainnya,

    sebagaimana yang diterapkan dalam sektor

    komersial.

    ,2,2Balanced Scorecard,2,2-2 Perke#7an3an Kon!ep

    Balanced Scorecard

    Balanced Scorecard adalah alat yang

    menyediakan pengukuran komprehensi( bagi para

    manajer tentang bagaimana organisasi mencapai

    kemajuan le%at sasaran-sasaran strategisnya.

    Balanced scorecard diperkenalkan pertama kali

    oleh aplan dan +orton pada tahun 8994 dalam

    artikel di(arvard Business )evie' yang berjudul

    *he Balanced Scorecard +easures *hat rives

    Per&ormance. "alam artikel ini disebutkan bah%abalanced scorecard merupakan suatu alat

    akuntansi manajemen yang digunakan untuk

    mengukur kinerja perusahaan yang ditinjau dari

    perspekti( (inansial !&inancial perspective# dan

    perspekti( non (inansial !Customer Perspective,

    nternal Business Process Perspective, dan

    -earning and ro'th Perspective# secara

    seimbang.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    8/28

    "i dalam artikel yang berjudulPutting *he

    Balanced Scorecard *o /ork, aplan dan +orton

    !8992# mengungkapkan bah%a balanced

    scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran

    kinerja perusahaan, namun balanced scorecard

    juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan

    dan menggabungkan sistem pengukuran tersebutdengan strategi perusahaan. Balanced scorecard

    digunakan sebagai alat untuk membantu

    perusahaan dalam menerjemahkan dan

    mengimplementasikan strateginya.

    "alam perkembangan selanjutnya pada

    tahun 8991, aplan dan +orton menulis artikel

    yang ketiga mengenai balanced scorecard di

    (arvard Business )evie' yang berjudul 0sing

    the Balanced Scorecard as a Strategic

    +anagement System. "i dalam artikel ini

    disebutkan bah%a balanced scorecard sebagaialat akuntansi manajemen telah berkembang dari

    suatu sistem pengukuran kinerja menjadi suatu

    sistem manajemen strategi. 'al ini berarti

    perusahaan yang inovati( dapat menggunakan

    balanced scorecard tidak hanya untuk

    menjelaskan dan mengkomunikasikan strategi,

    melainkan juga untuk mengelola strateginya

    dalam jangka panjang.

    Menurut $ohannes !4556#, balanced

    scorecard menjadi demikian populer karena

    (ungsinya sebagai strategi korporasi, lebih darisekedar pengukur kinerja semata. eunggulannya

    dibanding dengan konsep pengukuran lain adalah

    keterkaitan antara empat perspekti( balanced

    scorecard itu sendiri. "engan menggunakan data

    sekunder terkini, kajian dilakukan untuk

    menjelaskan bagaimana pengalaman korporasi

    menggunakan balanced scorecard sehingga

    mampu memberikan man(aat lebih dari ukuran

    kinerja lainnya. ahkan, balanced scorecard oleh

    berbagai akademisi diintegrasikan terhadap

    konsep lain untuk memperoleh alat yang sinergidalam pengembangan korporasi.

    "ar%anto !4552# menyatakan bah%a balanced

    scorecard yang semula merupakan aktivitas

    tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran,

    kemudian diintegrasikan dengan sistem

    manajemen strategis.Balanced scorecard bahkan

    dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk

    berkomunikasi dari berbagai unit dalam suatu

    organisasi. Balanced scorecard juga

    dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk

    ber(okus pada strategi.

    ,2,2,2 Pen3ertian Balan9ed S9ore9ard

    )ala# Or3ani!a!i Pu7lik

    Balanced scorecard merupakan suatu sistem

    pengukuran kinerja organisasi publik yang

    seimbang dan komprehensi(. ata @Balanced

    !seimbang# di dalam balanced scorecard

    menunjukkan keseimbangan di antara

    Peng

    ukur

    an

    kin

    erja

    eks

    ter

    nal!masyarakat# dan

    pengukuran

    kinerjain

    tern

    al

    !pr

    oses

    bi

    snis

    int

    erna

    l,in

    ovasi

    ,

    proses

    bel

    ajar

    d

    an

    pertumbuhan#.

    Pengukuran

    kinerja

    ma

    sa

    lal

    u

    !(ina

    nsial#

    da

    n

    pengukur

    an

    ya

    ng

    mendorongkinerja masa

    datang !non

    (inansial#.

    Un

    su

    r

    objektivita

    s

    !penguku

    ran

    b

    er

    up

    a

    h

    as

    il

    kuan

    titati(#

    d

    en

    ga

    nu

    ns

    ur

    subje

    ktivitas

    !pen

    gukuran

    pemicu kinerjayang

    membutuhkan

    pertimbangankualitati(#.

    &ujuan

    jangkapendek

    d

    an

    t

    uj

    ua

    njangka panjang.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    9/28

    ,2,242 E#pat Per!pekti: Balanced

    Scorecard

    Perspekti( (inansial masih tetap

    dipertahankan dalam balanced scorecardbersama

    dengan ketiga perspekti( non (inansial dalam

    balanced scorecard meliputi tiga hal, yaitu

    customer and stakeholders perspective !sebagaipengganti customers perspective dalam balanced

    scorecard organisasi bisnis#, internal business

    process perspective, dan employess and

    organization capacity !sebagai pengganti

    learning and gro'th perspective dalam balanced

    scorecard organisasi bisnis#. etiga perspekti( ini

    merupakan ukuran-ukuran operasional yang dapat

    dianggap me%akili (aktor(aktor pemicu kinerja

    keuangan organisasi publik di masa mendatang.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    10/28

    "alam menghadapi kompleksitas mengelola

    suatu organisasi de%asa ini, seorang pimpinan

    membutuhkan kemampuan untuk dapat melihat kinerja

    organisasi publik yang dipimpinnya dari berbagai sudut

    pandang secara bersamaan.Balanced scorecard sebagai

    alat akuntansi manajemen memungkinkan para manajer

    untuk melihat kinerja organisasi publik dari empatperspekti( penting secara bersamaan.

    Balanced scorecard menyediakan ja%aban

    atas empat pertanyaan yang mendasar yaitu

    8 (o' do customers see us1 "Customerand stakeholders Perspective!

    4 (o' do 'e look to shareholders1"Financial Perspective!

    2 Can 'e continue to improve and createvalue1 "Employee and organisation capacity

    Perspective!

    ) /hat must 'e e2cel at1 "nternalBusiness Process Perspective!

    &ujuan dan pengukuran dalam balanced

    scorecard lebih dari hanya sekedar sekumpulan

    pengukuran kinerja (inansial dan non (inansial,

    melainkan merupakan suatu pengukuran yang

    diturunkan dari suatu proses top-do%n yang

    dihasilkan dari misi dan strategi organisasi publik.

    Balanced scorecard harus dapat menerjemahkan

    misi dan strategi dari organisasi publik ke dalam

    suatu tujuan dan pengukuran yang nyata dan

    seimbang.

    ,2,262 Per!pekti: Keuan3an& Financial

    Perspective: How Do We Look o

    Stake!olders"

    Pengukuran kinerja organisasi publik dari perspekti(

    (inansial di dalam balanced scorecard masih tetap

    dipertahankan, karena pengukuran kinerja keuangan sangat

    berharga di dalam menyarikan konsekuensi-konsekuensi

    ekonomis yang dapat diukur dari tindakan-tindakan yang

    telah diambil oleh organisasi publik. Pengukuran kinerja

    keuangan menunjukkan apakah strategi suatu organisasi

    publik, penerapan, dan pelaksanaannya telah dapat

    memberikan kontribusi yang berarti bagi perbaikan-

    perbaikan yang mendasar !bottom$line improvement#.

    Selain itu, perspekti( (inansial dalam organisasi publik

    bertujuan untuk memberikan pelayanan yang e(ekti( pada

    masyarakat dengan biaya jasa yang murah.

    ,2,2.2 Per!pekti: Kon!u#en& C#sto$er

    Perspective: How Do C#sto$ers See %s"

    /rganisasi publik harus memiliki orientasi untuk

    mengutamakan kesejahteraan dan kepuasan

    customer dan stakeholdernya, dalam hal ini

    masyarakat. /leh karena itu, balanced scorecard

    menuntut para pimpinan untuk dapat

    menerjemahkan misi organisasi publik mengenai

    pelayanan kepada masyarakat secara umum ke

    dalam suatu pengukuran spesi(ik yang

    mencerminkan (aktor-(aktor penting bagi

    masyarakat.

    Perhatian masyarakat terhadap perusahaan

    cenderung tertuju pada empat (aktor penting yaitu

    time, 3uality, per&ormance and service, dan cost.

    -ead time mengukur %aktu yang dibutuhkan olehorganisasi publik untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat. 4uality mengukur tingkat kegagalan

    pelayanan yang dirasakan dan dinilai sendiri oleh

    masyarakat. 4ualityjuga dapat digunakan umtuk

    mengukur on$time delivery, yaitu keakurasian dari

    perkiraan penyelesaian layanan. ombinasi

    per&ormance and service mengukur bagaimana

    pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik

    memberi kontribusi dalam penciptaan nilai bagi

    masyarakat. Untuk memposisikan balanced

    scorecard di dalam lingkungan kerja, masyarakatharus menyatakan tujuan !goals# bagi time,

    3uality, dan per&ormance and service dan

    kemudian menerjemahkan tujuan tersebut ke

    dalam suatu sistem pengukuran yang spesi(ik.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    11/28

    ,2,2;2 Per!pekti: Pro!e! Bi!ni! Internal&

    &nternal B#siness Process Perspective:

    W!at '#st We E(cel at"

    Pengukuran internal dalam balanced scorecard

    berasal dari proses bisnis yang mempunyai pengaruh

    paling besar terhadap kepuasan masyarakat !customer

    satis&action# yaitu misalnya (aktor-(aktor yangmempengaruhi cycle time, 3uality, employee skills, dan

    productivity. "alam nternal Business Process

    Perspective ini, organisasi publik dituntut untuk dapat

    mengidenti(ikasi proses bisnis internal mana yang

    penting dan mengandung nilai-nilai yang diinginkan

    oleh pelanggan, yang harus dilakukan dengan sebaik-

    baiknya oleh organisasi publik.

    "i dalam perspekti( ini balanced scorecard

    akan memasukkan proses inovasi yaitu suatu proses

    perancangan dan pengembangan produk, dimana

    organisasi publik akan dimotivasi untuk mempunyaikemampuan bersaing jangka panjang dalam rangka

    untuk memuaskan masyarakat di masa mendatang.

    Setelah berinovasi, organisasi publik harus melakukan

    perbaikan pada proses operasionalnya. Proses terakhir

    yang harus dilakukan oleh organisasi publik untuk

    memperbaiki proses bisnis internalnya adalah

    mengukur proses pelayanannya.

    ,2,2

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    12/28

    *asio keuangan adalah alat yang

    digunakan untuk memproleh gambaran tentang

    perkembangan (inansial dan kinerja perusahaan.

    *asio tersebut diperoleh dari hasil analisis

    terhadap laporan keuangan, yang menyangkut

    pemeriksaaan keterkaitan angka;angka dalam

    laporan keuangan dan trend angka; angka dalam beberapa periode operasi

    perusahaan.

    *asio keuangan dapat dibagi kedalam tiga

    bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu

    *asio :ikuiditas, *asio Solvabilitas, dan *asio

    *entabilitas. *atio :ikuiditas merupakan rasio

    yang digunakan untuk mengukur kemampuan

    perusahaan dalam memenuhi ke%ajian (inansial

    jangka pendeknya, seperti Current )atio, 4uick

    )atio, dan Cash )atio. *atio Solvabilitas

    mengukur perbandingan dana yang disediakanoleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari

    kreditur perusahaan tersebut. *asio Solvabilitas

    meliputi *otal ebt to E3uity )atio dan *otal

    ebt to *otal 5sset )atio. *atio *entabilitas

    adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

    Cang termasuk dalam ratio ini adalah ross Pro&it

    +argin, 6et Pro&it +argin, Earning Po'er o&

    *otal investment, dan )eturn on E3uity !'elmi,

    4559#.

    "ari kesemua metode yang dapatdigunakan untuk mengukur kinerja di atas,

    balanced scorecard dinilai paling cocok

    diterapkan dalam organisasi publik. 'al ini

    disebabkan karena disamping untuk menilai

    e(isiensi dan e(ektivitas manajemen, balanced

    scorecard juga merupakan aktivitas untuk

    mengetahui sejauh mana keberhasilan

    implementasi visi, misi, tujuan dan strategi

    organisasi.

    Balanced scorecard juga unggul bila dibanding

    dengan metode pengukuran kinerja yang lain karena

    mampu menyeimbangkan perspekti( (inansial dan

    non (inansial.

    Balanced scorecard diman(aatkan dalam setiap

    tahap sistem manajemen strategik, sejak tahap

    perumusan strategi sampai tahap implementasi

    dan pemantauan !Mulyadi, 4558#. Pada tahap

    perumusan strategi "strategy &ormulation!,

    Balanced Scorecard digunakan untuk memperluas

    cakra%ala dalam mena(sirkan hasil penginderaan

    terhadap trend perubahan lingkungan makro dan

    lingkungan industri ke perspekti( yang lebih luas.

    Pada tahap perencanaan strategik !strategic

    planning# Balanced Scorecard digunakan untuk

    menerjemahkan strategi ke dalam sasaransasaran

    stratejik yang komprehensi(, koheran, seimbang

    dan terukur. Pada tahap penyusunan program

    "programming!, Balanced Scorecard digunakan

    untuk menjabarkan inisiati( strategik di empat

    perspekti( ke dalam program. Pada tahap

    penyusunan anggaran !budgeting# Balanced

    Scorecard digunakan untuk menjabarkan programke dalam anggaran sehingga anggaran yang

    dihasilkan juga bersi(at komprehensi(.

    ,242 Penelitian Terdahulu

    eberapa penelitian mengenai balanced

    scorecard telah dilakukan untuk mengukur kinerja

    perusahaan akan dibahas di ba%ah ini

    Penelitian yang dilakukan oleh Marista

    !4554# mengenai Analisis Penelitian inerja

    Menggunakan Balanced Scorecard !Studi asus

    pada P&. Andalan Pasi(ic Samudera Semarang#memperlihatkan hasil dalam perspekti( keuangan

    terdapat peningkatan pro(it margin dan rasio

    operasi, namun dalam */7 mengalami penurunan.

    "alam perspekti( konsumen terdapat peningkatan

    retensi konsumen, akuisisi konsumen,

    pro(itabilitas konsumen, kepuasan konsumen.

    "alam perspekti( proses bisnis internal terdapat

    peningkatan cycle e&&ectivesness, dan layanan

    purna jual. "alam perspekti( pertumbuhan dan

    pembelajaran terdapat peningkatan perputaran

    karya%an, dan kemampuan sistem in(ormasi.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    13/28

    'asil penelitian yang dilakukan oleh Sulastri

    !4552#, pada perspekti( pelanggan dan

    pertumbuhan, kinerja rumah sakit dinilai baik

    karena rumah sakit mampu untuk

    mempertahankan keberadaan karya%annya

    sehingga tingkat retensi karya%an menjadi

    rendah. *umah sakit juga sangat memperhatikankapabilitas karya%an sehingga rumah sakit selalu

    berusaha untuk meningkatkan

    ke

    mamp

    uan

    karya%

    annya

    d

    en

    g

    an

    mengikutsertak

    an

    mereka

    dal

    a

    mpelatihan-

    pelatihan

    yan

    g

    ak

    an

    mendukung kemampuan mereka dalam

    memberikan pelayanan kepada pasien, baik yang

    diadakan oleh pihak rumah sakit maupun pihak

    luar rumah sakit. Pada perspekti( pelanggan,

    kinerja rumah sakit dikatakan kurang baik karena

    rumah sakit belum mampu meningkatnya akuisisi

    pasien setiap tahunnya. *umah sakit masih sering

    mendapat keluhan atas jasa dan pelayanan yang

    diberikan, namun demikian jumlah keluhan terus

    menurun karena rumah sakit selalu berusaha

    untuk segera menanggapi dan mengambil

    tindakan yang diperlukan. Pada perspekti( proses

    bisnis internal, kinerja rumah sakit dikatakan baik

    karena rumah sakit mampu untuk melakukan

    pengembangan pelayanan baru yang akan

    meningkatkan pendapatan dan rumah sakit

    mampu untuk terus menekan jumlah keluhan ataspelayanan yang diberikan dengan melakukan

    pelayanan secepat mungkin. Pada perspekti(

    keuangan, kinerja rumah sakit kurang baik. 'al

    ini ditunjukkan dari */7 yang terus menurun dan

    biaya yang selalu mengalami peningkatan,

    meskipun pendapatan rumah sakit juga terus

    meningkat. Penerapan Balanced Scorecard

    dimungkinkan karena rumah sakit telah

    mem(ormulasikan visi, misi dan strateginya dan

    hasil penelitian menunjukkan bah%a kinerjarumah sakit dikatakan cukup baik dengan

    menggunakanBalanced Scorecard.

    'asil penelitian yang dilakukan oleh Andranik !455=#

    mengenai penerapan Balanced Scorecard sebagai &olok

    Ukur Pengukuran inerja pada *umah Sakit Umum

    "aerah $enderal Ahmad Cani ota Metro :ampung

    menunjukkan bah%a instrumen kinerja yang ada dalam

    Balanced Scorecard dapat diterapkan dalam rumah sakit,

    khususnya pada rumah sakit pemerintah. 'asil analisis

    kinerja yang dinilai pada keempat perspekti( melalui

    pendekatan konsep Balanced Scorecard di *SU" Ahmad

    Cani ota Metro pada tahun 4551-4553 menunjukkan

    bah%a beberapa perspekti( menunjukkan kinerja yang

    baik, hal tersebut terlihat dari hasil yang dicapai oleh

    perspekti( tersebut. Penelitian dilakukan dengan

    membandingkan data sekunder yang ada seperti data

    realisasi keuangan, data pengukuran kinerja tradisional

    yang kemudian dibandingkan dengan target yang sudah

    ditentukan sebelumnya kemudian data-data tersebut

    dikelompokkan ke dalam perspekti( yang ada dan dicari

    hubungan dari setiap indikator tersebut.

    Penelitian yang dilakukan oleh *achma%ati et al!4551# menyimpulkan bah%a pengukuran kinerja

    berguna untuk penilaian atas

    keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan

    sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

    ditetapkan dalam rangka me%ujudkan misi dan

    tujuan organisasi. agi organisasi publik,

    pengukuran kinerja mencakup penetapan

    indikator kinerja dan penilaian kinerja.

    Selanjutnya dilakukan analisis kinerja dengan

    menginterpretasikan lebih lanjut hasil penilaian

    kinerja yang menggambarkan keberhasilan

    kegagalan instansi pemerintah dalam

    melaksanakan misi dan tujuannya.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    14/28

    "ar%anto !4559# menyatakan bah%a

    balanced scorecard membuat organisasi,

    termasuk organisasi publik, ber(okus pada

    strategi, karena penerapan balanced scorecard

    memungkinkan semua unit dalam organisasi

    memberikan kontribusi secara terukur pada

    pelaksanan strategi organisasi. Balancedscorecard seyogyanya dikembangkan oleh setiap

    organisasi pemerintah untuk mempertajam

    perannya dalam menjalankan (ungsi-(ungsi

    pemerintahan, sehingga membedakannya dengan

    organisasi pemerintah lain. &ugas penga%asan

    oleh "P* terhadap pemerintah akan dipermudah

    jika instansi pemerintah memiliki strategi berbasis

    balanced scorecard. Perumusan balanced

    scorecard bukan suatu pekerjaan sekali jadi,

    melainkan tugas yang terus menerus, dengan

    setiap saat ada proses penyempurnaan dan yangterpenting adalah ia diman(aatkan untuk mencapai

    visi dan misi organisasi.

    42 METO)E PENELITIAN

    42-2 Jeni! Penelitian

    "alam penelitian ini, metode yang

    dipergunakan adalah metode penelitian deskripti(

    kualitati( dengan pendekatan studi kasus !case

    study#. Penelitian kualitati( merupakan penelitian

    yang berdasarkan pada suatu (enomena sosial atau

    masalah-masalah dalam kehidupan manusia.arena itu, data kualitati( merupakan data

    deskripti( dan kesimpulan yang dapat diambil dari

    penelitian kualitati( sangat bergantung pada

    logika dan teknik analisa data penelitinya.

    Miles dan 'uberman !899)# dalam erg

    !455)# menyebutkan tiga pendekatan utama untuk

    melakukan analisa data kualitati(. Pendekatan

    yang pertama adalah interpretative approaches,

    yaitu pendekatan analisa kualitati( yang

    mengubah serangkaian aktivitas manusia ke

    dalam kata-kata terlebih dahulu sebelum datatersebut diinterpretasikan. Pendekatan kedua

    adalah social anthropological approaches yang

    mengumpulkan beragam rangkaian data lapangan

    atau aktivitas studi kasus untuk mendapatkan

    pemahaman yang lebih mendalam tentang objek

    yang diteliti. Sedangkan pendekatan ketiga adalah

    colaborative social research approaches dimana

    peneliti bekerja sama dengan subjek penelitiannya

    dalam suatu setting tertentu untuk mengamati

    tindakanperubahan dari subjek tersebut. "alam

    penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah

    pendekatan pertama.

    Studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi

    suatu !atau beberapa# struktur sistem atau kasus

    secara detail. Sukoharsono !4551#

    mengemukakan bah%a studi kasus melibatkan @in

    depth data collection invoving multiple resources

    o& in&ormation rich in contest. Studi kasus

    merekomendasikan bah%a peneliti harus

    mempertimbangkan tipikal kasus yang bagaimana

    yang akan diteliti sehingga menarik danberman(aat. asus dapat dipilih secara tunggal

    ataupun kolekti(, multi$sites atau 'ithin$sites dan

    dapat di(okuskan kepada sebuah kasus atau isu

    !intrinsic atau instrumental#.

    "engan dipilihnya metode deskripti( kualitati(

    dengan pendekatan studi kasus, maka penelitian

    ini hendak menganalisa kinerja adan "iklat

    dengan menggunakan balanced scorecard.

    42,2 O75ek Penelitian

    /bjek dari penelitian ini adalah adan Pendidikandan Pelatihan !adan "iklat# Provinsi $a%a

    &imur. Pemilihan objek penelitian ini disebabkan

    karena adan "iklat merupakan @guru yang

    memberikan pengajaran dan pelatihan bagi

    organisasi-organisasi publik yang lain. /leh

    karena itu, adan "iklat harus terlebih dahulu

    memiliki kinerja yang baik agar layak menjadi

    lembaga percontohan.

    Selama ini kinerja adan "iklat, khususnya

    di Provinsi $a%a &imur, diukur dengan

    menggunakan :aporan Akuntabilitas inerja7nstansi Pemerintah !:A7P#. :A7P adalah

    dokumen pelaporan yang memberikan in(ormasi

    mengenai kinerja yang telah dicapai yang

    diperhitungkan atas dasar rencana kinerja yang

    telah disusun sebelumnya. &ujuan disusunnya

    :A7P adalah untuk meningkatkan pelaksanaan

    pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil

    guna, dan bersih. :A7P merupakan %ujud

    pertanggungja%aban dalam mencapai misi dan

    tujuan instansi pemerintah !Astri, 4559#.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    15/28

    Pada penelitian ini, kinerja adan "iklat akan

    diukur dengan menggunakan balanced scorecard.

    'asil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai

    alternati( pengukuran kinerja. Selanjutnya akan

    diambil kesimpulan.

    inerja adan "iklat yang akan dianalisis

    dalam penelitian ini adalah kinerja pada tahun4559. &ahun 4559 dipilih sebagai tahun penelitian

    karena periode ini merupakan periode yang

    terbaru, sehingga diharapkan hasil penelitian yang

    diperoleh lebih akurat.

    4242 A!pek kiner5a 'an3 )ianali!i!

    Aspek kinerja yang dianalisis dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut

    4242-2 C#sto$er and Stake!older Perspective

    Aspek ini digunakan untuk mengetahui

    apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapatmemenuhi semua kebutuhan DP+S !customer#

    dan P+S !customer# yang ada di masing-masing

    Satuan erja Perangkat "aerah !SP"#. adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur harus dapat

    menja%ab pertanyaan Apakah adan "iklat telah

    dapat menyediakan apa yang diinginkan oleh

    SP">

    Untuk mengetahui kebutuhan dan

    keinginan tiap SP", dilakukan %a%ancara

    dengan pimpinan tiap-tiap SP" yang ada di

    Provinsi $a%a &imur dan dokumentasi laporantentang hal-hal yang terkait dengan aspek

    customer and stakeholder. Pokok permasalahan

    yang akan dibahas dalam %a%ancara tersebut

    adalah

    8. Materi "iklat apa saja yang sudah diberikanoleh adan "iklat, dan apakah materi "iklat

    tersebut sudah sesuai dengan harapanCustomer >

    4. Permasalah apa yang selama ini dialami olehSP" berkaitan dengan "iklat DP+SP+Smaupun "iklat Pimpinan>

    2. Apa harapan pimpinan SP" terhadap DP+Smaupun P+S yang telah mengikuti "7klat>

    ). Seberapa besar tingkat kepuasan peserta"iklata setelah mengikuti "iklat>

    4242,2 Financial Perspective

    Perspekti( (inansial ber(okus pada pengelolaan

    anggaran organisasi publik secara akuntabel. /leh

    karena itu, epala "iklat harus ber(okus pada

    bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan "iklat

    secara e(isien. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus

    dapat menja%ab pertanyaan Apakah pelayanan yang

    diberikan oleh adan "iklat telah dilaksanakan dengan

    biaya yang rendah>

    Untuk melakukan evaluasi apakah pelayanan

    yang diberikan oleh adan "iklat telah dilakukan

    dengan biaya yang rendah, maka dilakukan

    analisis terhadap laporan keuangan adan "iklat

    Provinsi $a%a &imur tahun 4559. 0valuasi yang

    dilakukan meliputi

    8. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk "iklat

    telah sesuai dengan anggaran yang tersediadalam "okumen Pelaksanaan Anggaran!"PA#>

    4. Apakah tingkat 0(isiensi dan 0(ekti(itasidang euangan sudaha dicapai >

    2. "engan menggunakan analisis vertikalbagaimana perbedaan kinerja keuangan antar

    periode tahun 4553, 455=, dan 4559 yangtelah dilaksanakan oleh adan "iklat >

    424242 E$plo)ees and Or*ani+ation

    Capacit) Perspective

    Perspekti( ini ber(okus untukmengembangkan kapasitas karya%an dan

    organisasi. emampuan organisasi untuk

    meningkatkan dan memenuhi permintaan

    masyarakat terkait secara langsung dengan

    kemampuan karya%an untuk memenuhi

    permintaan itu. /leh karena itu, epala "iklat

    harus menja%ab pertanyaan Apakah adan

    "iklat menggunakan metode, teknologi in(ormasi,

    dan sistem kerja yang sesuai dengan kemajuan

    jaman dan lingkup pekerjaannya serta melakukan

    pelatihan

    kar

    ya%a

    n

    un

    tuk

    ke

    majuan

    y

    an

    g

    berk

    elan

    jutan>

    Untuk

    menilai

    sejauh

    ma

    na

    pengembangan kapasitas karya%an dan organisasi

    yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi

    $a%a &imur, maka dilakukan %a%ancara dengan

    pimpinan dan pega%ai adan "iklat Provinsi

    $a%a &7mur dan menganalisis dokumendokumen

    yang terkait dengan aspek employees and

    organization capacity. *erangka pertanyaan yang

    diajukan antara lain

    8. Apakah teknologi in(ormasi yang digunakandi adan "iklat Provinsi telah sesuai dengankemajuan jaman>

    4. Seberapa besar persentase hari kerja yanghilang karena karya%an absen dalam

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    16/28

    pekerjaannya >

    2. Seberapa besar tingkat perputaran "turn over!karya%an yang terjadi di adan "iklat dan

    bagaimana perbandingannya dari tahun 4553,455=, dan 4559>

    424262&nternal B#ssiness Process Perspective

    Pengukuran perspekti( proses bisnis

    internal dilakukan dengan menggunakan

    indikator-indikator sebagai berikutber(okus pada

    tujuan untuk menyediakan pelayanan secara

    kompetiti(. Untuk itu, epala "iklat harus

    ber(okus pada tugas penting yang memungkinkan

    adan "iklat untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat. adan "iklat Provinsi $a%a &imur

    harus menja%ab pertanyaan "apatkah adan

    "iklat meningkatkan pelayanan dengan

    mengubah cara pelayanan itu disampaikan>

    Untuk menilai sejauh mana pengembangan proses

    bisnis internal yang telah dilakukan oleh adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur, maka dilakukan

    %a%ancara dengan pimpinan dan pega%ai adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur dan menganalisis

    dokumen-dokumen yang terkait dengan aspek

    internal bussiness process. Pertanyaan yang

    diajukan antara lain

    8. Apakah pencapaian sasaran adan "iklatyang telah ditetapkan di dalam *enstra!4559-458)# untuk tahun 4559 sudah sesuai

    dengan yang direncanakan >4. Apakah realisasi peserta kegiatan idang

    "iklat epemimpinan, idang "iklat &eknis,

    dan idang "iklat Eungsional yangmerupakan bidang kegiatan utama dari adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur sudah sesuaidengan yang ditargetkan >

    2. agaimana kinerja idang Pengendalian dan0valuasi yang telah dilaksanakan oleh adan"iklat, dan kegiatan apa saja yang dapat

    direalisasikan >

    4262 Jeni! dan Su#7er )ata"alam penelitian ini, jenis data yang digunakan

    adalah data primer dan data sekunder. "ata primer

    merupakan data penelitian yang diperoleh

    langsung dari sumber asli !tidak melalui media

    perantara#. "alam penelitian ini data primer yang

    dikumpulkan diperoleh dari hasil %a%ancara yang

    dilakukan kepada pimpinan dan karya%an adan

    "iklat serta pimpinan SP".

    "ata sekunder merupakan data yang

    diperoleh secara tidak langsung melalui media

    perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihaklain. "ata sekunder ini berupa dokumen tertulis,

    laporanlaporan, dan artikel-artikel yang ada

    kaitannya dengan masalah yang diteliti, seperti

    laporan keuangan, standar operasional dan

    prosedur. "ata sekunder dalam penelitian ini

    adalah :aporan Akuntabilitas inerja 7nstansi

    Pemerintah &ahun 4559, :aporan Pelaksanaan

    Pendidikan dan Pelatihan &ahun 4559, serta

    :aporan euangan adan Pendidikan dan

    Pelatihan &ahun 4559.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    17/28

    42.2 Metode Anali!i! )ata

    Analisis data menurut Moleong !4554 895#,

    merupakan suatu proses mengorganisasikan dan

    memprioritaskan urutan data ke dalam pola, kategori

    dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

    tema serta dapat dirumuskan permasalahan dan

    solusi yang memadai untuk manajemen "iklat.Analisis data dalam penelitian ini

    dilakukan dengan pendekatan komparati( yaitu

    dengan membandingkan antara pengukuran

    kinerja yang selama ini dilakukan digunakan

    oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan

    pengukuran kinerja berdasarkan Balanced

    Scorecard !bedasarkan hasil %a%ancara dengan

    kepala SP"# yang dinyatakan dengan skor total.

    esarnya skor total yang diperoleh masing-

    masing pada kedua pengukuran kinerja tersebut

    kemudian dibandingkan. Pengukuran kinerjadengan skor lebih besar menunjukkan bah%a

    pengukuran tersebut lebih tepat dilakukan dan

    dapat dijadikan sebagai rekomendasi alat

    pengukuran yang dapat diterapkan oleh adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur di %aktu yang akan

    datang.

    62 %ASIL PENELITIAN )AN

    PEMBA%ASAN

    62-2 Anali!i! dan Pe#7aha!an

    62-2-2 Ma!alahMasalah yang dihadapi adan Pendidikan

    dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur yaitu dalam

    mengukur kinerja tidak menggunakan Balance

    Scorecard. Seperti yang dapat dilihat dari uraian

    diatas pengukuran kinerja selama ini yang

    digunakan oleh adan Pendidikan dan Pelatihan

    Provinsi $a%a &imur dilihat dari aspek keuangan

    dan non keuangan namun tidak menggunakan

    ukuran-ukuran kinerja yang ada di Balanced

    Scorecard sehingga ukuran kinerja tersebut terasa

    belum lengkap dan kurang dapat diketahuinyaaspek-aspek kinerja dari

    em

    pa

    t

    perspekt

    i(

    ukura

    n

    kine

    rja

    sebaga

    ima

    na

    y

    a

    ng

    ad

    a

    di

    B

    al

    a

    n

    ce

    d

    Sc

    ore

    car

    d.

    Aspek

    eu

    angan

    ya

    ng

    di

    paka

    i

    dalam mengukur kinerja yaitu dengan melihat

    realisasi anggaran. erdasarkan "PA-Perubahan

    AP" adan "iklat Provinsi $a%a &imur &ahun

    Anggaran 4559, jumlah alokasi anggaran

    belanjanya sebesar *p.64.41).614.365,-. yang

    terdiri dari anggaran AP" Murni sebesar

    *p.)6.822.556.555,-dan tambahan anggaran

    PAP" 4559 sebesar *p.3.828.663.365,-. Adapun

    realisasi penyerapan keuangan sampai dengan 28

    "esember 4559 adalah sebesar

    *p.)9.546.)41.=15,55 atau sebesar 92,=5< darijumlah AP" adan "iklat Provinsi $a%a &imur

    tahun Anggaran 4559.

    "isamping itu pengukuran kinerja yang

    digunakan dilihat dari esekretariatan, idang

    "iklat epemimpinan, idang "iklat &eknis,

    idang "iklat Eungsional serta idang

    Pengendalian dan 0valuasi selama ini sudah

    dilaksanakan oleh adan "iklat Provinsi $a%a

    &imur dengan uraian sebagai berikut

    8. esekretariatan idang ini melaksanakan

    kegiatan dan sub-sub kegiatan yang mencakuppenyusunan program kegiatan kediklatan,

    pengelolaan sarana, prasarana dan sumberdaya

    manusia kediklatan, serta pengelolaan

    keuangannya dengan melaporkan uraian

    kegiatan dan sub-sub kegiatannya kemudian

    juga melihat output ; outcame dengan uraian

    deskripti( yang kurang tajam karena diuraikan

    secara kualitati( namun demikian sudah dapat

    dianggap memadai.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    18/28

    8. idang "iklat epemimpinan idang inipada intinya melaksanakan 2 !tiga# kegiatanutama kediklatan yaitu "iklat epemimpinan

    $abatan Struktural, "iklat Prajabatan DalonPega%ai +egeri Sipil !DP+S# dan "iklat

    epemimpinan terkait lainnya. *ealisasi

    kegiatan idang "iklat epemimpinan telahdisampaikan, namun nampak belum ada

    kolum selisih antara target dan realisasinyasehingga belum dapat diketahui berapa

    selisih antara target dan realisasinya serta

    kegiatan mana yang selisihnya paling banyakdan yang paling sedikit.

    4. idang "iklat &eknis idang ini padaprinsipnya melaksanakan kegiatan dan sub-sub kegiatan kediklatan yang substansinya

    bersi(at teknis guna menunjang kebutuhan

    peningkatan ilmu pengetahuan danketrampilan teknis bagi aparatur pemerintah

    pada masingmasing SP" di lingkungan

    Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengan hasiltarget !peserta# 8385 orang dan realisasi

    !alumni# 8138 orang, nampak realisasi yangjumlahnya menurun namun, tidak dijelaskan

    berapa prosentase tingkat penurunan ataukenaikan dari setiap kegiatan sehingga

    analisis pengukuran kinerja masih belumlengkap dan kurang tajam.

    2. idang "iklat Eungsional idang ini padaintinya melaksanakan kegiatan kediklatanuntuk jenis dan jenjang jabatan (ungsional

    yang sudah maupun yang akan ada padamasingmasing SP" di lingkungan

    Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengantarget !peserta# 8235 orang dan

    realisasi !alumni# 8218 orang, nampak realisasi

    yang jumlahnya menurun namun tidak dijelaskan

    berapa prosentase tingkat penurunan atau

    kenaikan dari setiap kegiatan sehingga analisis

    pengukuran kinerja masih belum lengkap dan

    kurang tajam.

    6. idang Pengendalian dan 0valuasi idang

    ini pada prinsipnya melaksanakan kegiatan

    kediklatan yang mencakup Analisis

    Manajemen ediklatan, Penyusunan

    urikulum dan Modul, Monitoring dan

    0valuasi Pelaksanaan "iklat, Akreditasi dan

    Serti(ikasi !7S/ 95584555# hingga

    pengembangan S"M Fidyais%ara. 'asilnya

    sudah dilaporkan secara kualitati( sehingga

    tidak dapat terukur secara kuantitati(.

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    19/28

    Peta Strategi Badan Diklat ProvinsiJawa Timur

    sama dg $ad%al Peserta

    InternalEmployee

    &FinancialBusinessOrg

    !apacityPerspectivePerspective

    PerspectiveBIAYA VS ANGGARAN

    "iklat dengan biaya rendah Penghematan

    anggaran

    omputer :D" Penggunaan alat studio

    dan alat komunikasi

    Peningkatan kompetensi aparatur

    Pemenuhan target peserta Peningkatan

    kontribusi diklat thd kualitas S"M

    *ealisasi kegiatan pendukung

    EFISIENSI &

    EFEKTIVITAS KEUANGAN

    *ealisasi biaya selalu lebih

    kecil dari anggaran

    egiatan "iklat tetap

    terlaksana dengan baik

    Persentase ketidak hadiran

    karya%an Pengaruhketidak hadiran karya%an

    thd kinerja adan "iklat

    &arget dan realisasi peserta"iklat Pra $abatan &arget dan

    realisasi peserta "iklat Pim

    &arget dan realisasi peserta

    "iklat Eungsional &arget dan

    realisasi peserta "iklat &eknis

    ANALISIS VERTIKALKINERJA

    Perbandingan knerja

    keuangan 4553, 455=, dan

    4559

    $umlah karya%an yang

    keluar dari adiklat pada

    tahun 4553-4559

    Manajemen "ata ediklatan

    Analisis ebutuhan "iklat

    Penyusunan urikulum

    Silabi Monitoring 0valuasiPemeliharaan 7S/ 9558-4555

    Pengembangan S"M

    *eakreditasi dan reserti(ikasiGrand "esign "iklat

    Sumber data, diolah

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    20/28

    62-2,2 Pe#e9ahan Ma!alah

    Untuk memecahkan permasalahan diatas

    maka dipandang perlu dilakukan pengukuran

    kinerja pada adan Pendidikan dan Pelatihan

    Provinsi $a%a &imur dengan menggunakan

    Balanced Scorcard agar pengukuran kinerja

    menjadi lebih luas perspekti(nya karena dilihatdari aspek keuangan dan non keuangan,

    disamping itu analisis yang selama ini sudah

    dilaksanakan akan terasa lebih rinci dan lebih

    mendalam lagi. "alam bagian ini akan diuraikan

    bagaimana setiap perspekti( balanced scorecard

    dapat diimplementasikan untuk mengukur kinerja

    pada adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan

    melihat dari

    8 Customer and Stakeholder Perspective.

    4 Financial Perspective

    2 Employees and Organization CapacityPerspective

    ) nternal Bussiness Process Perspective

    -2 C#sto$er and Stake!older Perspective

    adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus

    mengetahui apakah adan "iklat Provinsi $a%a

    &imur betul-betul memenuhi kebutuhan

    pelanggan. Mereka harus menja%ab pertanyaan

    Apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur

    menyediakan apa yang diinginkan oleh

    pelanggan> -$ Materi PelatihanMateri yang dibutuhkan SP" untuk setiap

    "iklat pada tahun 4559 dan pelaksanaannya pada

    tahun 4559 adalah sebagai berikut

    a# Materi "iklat Pra $abatan !:P$# berjumlah86 materi dan dilaksanakan secara

    keseluruhan !855

  • 5/28/2018 Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard

    21/28

    6$ Tin3kat Kepua!an Pe!erta )iklat

    'asil survey dengan penyebaran kuesioner

    kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan di adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur atas pelaksanaan

    "iklat di 2 kegiatan yaitu

    (a)-eadership Skill For E2cellent Service

    (b) Penyusunan Standar Pelayanan PublikAngkatan 777(c) "iklat *otal mage Front -iner

    erdasarkan hasil analisis dari 2 !tiga# Pendidikan

    dan Pelatihan yang dilaksanakan adan "iklat Provinsi

    $a%a &imur, dapat kita lihat bah%a dari 852 responden

    yang menyatakan pendapat tentang kesesuaian dengan

    harapan mereka, maka diperoleh hasil 61,28< peserta

    menyatakan sangat sesuai dengan harapan, 29,=8 -$ Teknolo3i In:or#a!i 8an3

    )i3unakan

    erkaitan dengan teknologi in(ormasi yang

    digunakan di adan "iklat Provinsi $a%a &imur

    dipandang sudah memadai, hal ini terlihat dariperalatan kantor yang sudah menggunakan

    jaringan komputer dan penggunaan :D" dan

    komputer di setiap kelas tempat Pendidikan dan

    Pelatihan dilaksanakan. "emikian pula jika

    dilihat dalam da(tar Asset &etap di +eraca adan

    "iklat Provinsi $atim bah%a alat kantor dan alat

    studio dan alat komunikasi telah mengalami

    penambahan sebesar *p 4.451.2)8.)35 untuk alat

    kantor dan sebesar *p )29.1)4.855,-untuk alat

    studio dan alat komunikasi. 'al ini menunjukkan

    bah%a penggunaan teknologi in(ormasi senantiasamengalami peningkatan. ,$ A7!en!i Kar8a"an

    Persentase ketidak hadiran karya%an di adan

    "iklat Provinsi $a%a &imur relati( kecil. $ika ada

    karya%an yang tidak hadir, maka ketidakhadiran

    tersebut mengurangi jatah cuti dalam tahun yang

    bersangkutan. "alam satu tahun karya%an

    mendapatkan cuti selama 84 hari. $ika iJin karena

    sakit maka harus disertai dengan surat keterangan

    dari dokter. "engan rendahnya tingkat ketidak

    hadiran menunjukkan produktivitas yang cukup

    tinggi. Persentase hari kerja yang hilang dihitungsebagai berikut

    Untuk tahun 4553I !)5425# ? 855< I 83.29'tppbaihaLi%ordpress.com diakses

    pada /ktober 4585

    udiarti, 7sniarK 455). alanced Scorecard

    Sebagai Alat Ukur inerja "an Alat

    Pengendali Sistem Manajemen Strategis.

    +a7alah lmiah 0nikom 89 :;$:er7a

    httprona%ajah.%ordpress.com diakses

    pada $anuari 4585

    Mathis, *obert :. dan $ohn '. $ackson. 4558.

    +ana7emen Sumber aya +anusia.

    0disi 8. Salemba 0mpat, $akarta

    Milkovitch, George &., dan $ohn F. oudreau,

    899).(uman )esource +anagement, 1th

    0dition, *ichard

    ". 7r%in 7nc., 'ome%ood, 7llinois.

    Mulyadi dan Setya%an, $. 4558. Sistem

    Perencanaan an Pengendalian

    +ana7emen9 Sistem Pelipatgandaan>iner7a >euangan Perusahaan, Salemba

    0mpat, $akarta

    Muna%ir, S., 455=.5nalisa n&ormasi >euangan,

    0disi eempat, :iberty, Cogyakarta.

    +atha, .S., 455=. &otal Buality Management

    Sebagai Perangkat Manajemen aru

    Untuk /ptimisasi. Buletin Studi

    Ekonomi 82 !8# 8-84

    +iviari, +., 455=. Si Sigma, alance Scorecard,

    "an aitannya "engan Audit

    Manajemen.5udit =urnal 5kuntansi an

    Bisnis 2!8#

    /strenga, *. Michael, &errence *. /Jan, *obert

    ". Mc. 7lhattan, dan Marcus

    ". 'ar%ood, 8994. *he Earnst 5nd

    ?oung uide *o *otal Cost +anagement,

    $ohn Filey And Son, +e% Cork.

    *ahma%ati, A.", Su%itri, dan Maesaroh, 4551.

    Analisis inerja /rganisasi Publik

    "engan Metode alanced ScorecardN.

    ialogue =urnal lmu 5dministrasi an

    >ebi7akan Publik 2!8#3=-==.

    *ivai, H. dan A. Ea%Ji, M.. asri, 455).

    Per&ormance 5ppraisal9 Sistem ?ang

    *epat 0ntuk +enilai >iner7a >arya'an

    an +eningkatkan aya Saing

    Perusahaan. P& *ajagra(indo Persada,

    $akarta

    *obbins, S.P. 8993. Perilaku

    Organisasi 9 >onsep >ontroversi an5plikasi. 0disi ahasa 7ndonesia.

    Prenhallindo, $akarta

    *ossK Fester(eld, $ordanK 4559.

    Pengantar >euangan Perusahaan@

    Corporaten Finace Fundamentals,

    Salemba 0mpat, $akarta.

    Suharsono, 0.G. 4556. erangka

    alance Scorecard "alam Menciptakan

    eunggulan ersaing agi Perusahaan.

    0npublished

    Sulastri, A., 4552. Penerapan alanced

    Scorecard Sebagai Sistem Penilaian

    inerja Pada *umah Sakit 7slam

    Surakarta Skripsi, *idak ipublikasikan,

    Eakultas 0konomi Universitas Sebelas

    Maret

    &impe, A.". 8992. >iner7a. Detakan

    edua. P&. Gramedia Asri Media,

    $akarta

    Feygandt, $erry $., "onald 0. ieso, dan

    &erry "., 4553. Fa((ield, ntermediate

    5ccounting, 84th 0dition, $ohn Filey

    Sons, 7nc., Danada.

    Fild, $ohn $K .*. SubranyamanK dan

    *obert E 'alsey, 4556. Financial

    Statement 5nalysisK Salemba 0mpat,

    $akarta

    Culi, 4551. &BM, Si Sigma "analanced Scorecard

    httpkucingmeong.multiply.com diakses

    pada +ovember 4585