analisis kinerja penyuluh pertanian di kelurahan …

69
ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA M. IDRIS EVENDI 105960064010 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYH MAKASSAR 2014 - 2015

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

i

ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN

DI KELURAHAN MALAKAJI KECAMATAN

TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

M. IDRIS EVENDI

105960064010

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYH MAKASSAR

2014 - 2015

Page 2: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

ii

ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN

DI KELURAHAN MALAKAJI KECAMATAN

TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

M.IDRIS EVENDI

105960064010

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Starata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014 – 2015

Page 3: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa

Nama Mahasiswa : M.Idris Evendi

Namor Induk Mahasiswa : 105960064010

Konsentrasi : Penyuluh Komonikasi Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Amruddin, S.Pt.,M.Pd.,M.Si St.Aisyah R, S.PT.,M.Si

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir. Saleh Molla, M.M. Amruddin, S.Pt.,M.Pd.,M.Si

Page 4: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Judul : Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa

Nama : M.IdrisEvendi

Stambuk : 105960064010

Konsentrasi : Penyuluh Komonikasi Pertanian

Program studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

TIM PENGUJI

Nama Tandatangan

1. Amruddin, S.Pt.,M.Pd.,M.Si (........................................)

Ketua Sidang

2. St Aisyah R, S.TP.M.Si (........................................)

Sekertaris

3. Ir Saleh Molla M.M (........................................)

Anggota

4. Ir. Muh. Arifin Fattah, M. Si (.........................................)

Anggota

Tangal ,…………………….

Page 5: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER IMFORMASI

Dengan ini saya menyatahkan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS

KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN MALAKAJI

KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA” adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun pada

perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

kutipan dari karya yang di terbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebut dalam teks dan dicamtumkan dalam daftar pustaka di bagiana akhir

skripsi ini.

Makassar, November, 2014

M.IDRIS EVENDI

105960064010

Page 6: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

vi

ABSTRAK

M.IDRIS EVENDI. 105960064010. Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian di

Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, dibawa bimbingan

AMRUDDIN dan ST.AISYAH.R

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kinerja penyuluh

pertanian di Kelurhan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa Kecamatan Tompobulu,

Kelurahan Malakaji. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan bahwa daerah

tersebut sangat membutuhkan penyuluh pertanian. Populasi dalam penelitian ini

sebanyak 5 kelompok tani setiap kelompok beranggotakan 25 orang maka

populasi dalam penelitian ini sebanyak 125 orang. Sampel di tetapkan secara

sengaja (purposive sampling) yaitu dari ke 5 kelompok tani diambil secara sengaja

masing-masing 5 orang yaitu ketua kelampok, sekretaris, bendahata, dan dua

anggota kelompok sebagai sampel penelitian, maka jumlah seluruh sampel yang

akan diambil adalah sebanyak 25 sampel.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa

Kinerja penyuluh pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa termasuk dalam kategori tinggi. Keberhasilan petani dalam

usaha di bidang pertanian terkaiat dengan pengetahuan, keterampilan, motivasi,

sikap, dan fasilitas penyuluh pertanian.

Page 7: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

meridhoi segala aktivitas keseharian kita. Dan tak lupa kita kirimkan shalawat dan

salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyinari kehidupan didunia ini.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu

persyaratan menyelesaikan studi S1 (Strata 1) pada Fakultas Pertanian Jurusan

Agribisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Analisis Kinerja

Penyuluh Pertanian di Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas pula dari bantuan berbagai pihak,

dalam berbagai bentuk, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada Amruddin. SP,t.M,Si sebagai pembimbing I, St. Aisyah R. S.Pt.M.Si

sebagai pembiming II.

Page 8: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

viii

Semoga amal dan kebaikan yang telah di berikan kepada penulis bernilai

ibadah dan mendapat pahala dari Allah SWT. Semoga tulisan ini menjadi karya

yang membuahkan nilai tambah bagi perkembangan pengetahuan dan

berimplementasikan pada masyarakat luas. Aamin.

Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Makassar, November, 2014

M.Idris Evendi

Page 9: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

ix

DAFTAR ISI

No Halaman

Teks

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ iv

PERNYATAAN MENGENI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ................. v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi

I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 4

II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 5

2.1.Pengertian Kinerja .......................................................................................... 5

2.2. Penilaian Kinerja ........................................................................................... 8

2.3. Penyuluh Pertanian ........................................................................................ 10

2.4. Kerangka Pikir…………………………………………………. .................. 14

III METODE PENELITIAN .................................................................................... 16

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 16

3.2. Sampel dan Populasi Penelitian ................................................................ 16

3.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 16

Page 10: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

x

3.4. Analisis Data ............................................................................................. 17

3.5. Depenisi Operasional ................................................................................ 18

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................................... 20

4.1. Letak dan Batas Wilayah Penelitian ............................................................. 20

4.2. Tofografi Kelurahan Malakaji ..................................................................... 20

4.3. Penggunaan Lahan dan Iklim ...................................................................... 20

4.4. Keadaan Penduduk ...................................................................................... 21

4.4. 1. Jumlah Penduduk Berdasrkan Jenis Kelamin ......................................... 22

4.4.2. Jumlah Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan .................................. 23

4.4.3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ....................................... 25

4.4.4 Pemanfaatan Lahan ................................................................................. 26

V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 28

5.1. Identitas Respondem ................................................................................. 28

5.1 1. Tingkat Umur ........................................................................................... 28

5.1.2. Jumlah Tanggungan ................................................................................ 29

5.1.3. Luas Lahan ................................................................................................ 30

5.1 4. Tingkat Pendidikan ................................................................................... 31

5.1.5. Pengalaman Berusaha Tani ...................................................................... 32

5.2. Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan Malakaji .................................. 40

VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 42

6.1. Kesimpulan .................................................................................................. 42

6.2. Saran ............................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 43

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

xi

DAFTAR TABEL

No Halaman

Teks

1. Keadaan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ...................................... 22

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............................................ 24

3. Jumlah Pendududk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................................ 25

4. Potensi Luas Lahan Pertanian di Kelurahan Malakaji .................................... 26

5. Responden Berdasarkan Umur ......................................................................... 28

6. Jumlah Tanggungan Keluarga .......................................................................... 29

7. Luas Lahan Responden .................................................................................... 30

8. Identitas Reponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................... 31

9. Identitas Reponden Berdasarkan Pengalaman ................................................. 32

10. Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan Malakaji ........................................ 40

Page 12: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

Teks

1. Bagan Kerangka Pikir …………………………………………………. 15

Page 13: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian …………………………………………………. . 43

2. Identitas Responden .............................................................................. 46

3. Nama dan Jabatan Responden ......................................................................... 47

4. Kinerja Penyuluh pertanian …………………………………………………... 48

5. Dokumentasi responden ……………………………………………………… 48

Page 14: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya meningkatkan keberhasilan di sektor pertanian di Indonesia

diperlukan penyuluh pertanian yang memiliki pengetahuan, keterampilan,

motivasi, dan sikap, sehingga penyuluh pertanian dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik. Selain faktor-faktor tersebut, ada faktor lain yang juga

mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian yaitu fasilitas. Penyuluh pertanian yang

memiliki fasilitas seperti komputer, handpone, slide projector dapat berfungsi

untuk memperlancar atau mempermudah pelaksanaan program penyuluhan dalam

pengembangan usaha pertanian. Untuk penyuluh pertanian yang memiliki jarak

tempat tinggal yang dekat akan mampu melaksanakan komunikasi dan

berkunjungan. Tinggi rendahnya kinerja penyuluh pertanian akan berdampak pada

keberhasilan dalam mengembangkan pelaksanaan program penyuluhan

(Sudarmanto, 2009).

Pembangunan pertanian di masa depan diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan dan

memperluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan semua peluang

ekonomi yang terjadi sebagia dampak globalisasi dan liberalisasi perekonomian

dunia. Dilain pihak sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam

reformasi ekomomi, yang salah satu tujuanyan menciptakan sumberdaya manusia

yang berkualitas yang memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam

persaingan global yang selama ini terabaikan dalam pembangunan pertanian.

Page 15: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

2

Dalam kaitan itu ada dua hal yang penting yang menyangkut kondisi sumberdaya

manusia pertanian di daerah yang perlu mendapatkan perhatian yaitu sumberdaya

petugas dan petani. Kedua sumberdaya tersebut merupakan pelaku dan pelaksana

yang mensukseskan program pembangunan pertanian.

Selain itu salah satu sumberdaya petugas pertanian adalah kelompok

funsional yaitu kelompok penyuluh. Penyuluh pertanian yaitu petugas yang

melakukan pembinaan dan berhubungan atau berhadapan langsung dengan petani.

Tugas pembinaan dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya petani di bidang

pertanian. Oleh karenanya dimasa yang akan datang, penyuluh pertanian harus

memiliki kualitas sumberdaya yang handal, memiliki kemandirian dan bekerja

secara professional serta mampu bertindak berdasarkan sumberdaya lokasi dan

berfikiran Internasional (Slamet, 2003).

Di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki potensi sumberdaya lahan

pertanian yang cukup luas, yang mana terdapat kelompok tani yang banyak

mengusahakan tanaman pangan dan tanaman hortikultura dangan adanya

penyuluh pertanian diharapakan dapat memaksimalkan hasil produksi sebagai

mana yang diharapkan.

Untuk mewujudkan hasil produksi yang maksimal penyuluh pertanian

di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa memiliki tujuan

program yang utama yaitu meningkatkan produksi pangan dan perekonomian

keluarga, dimana programnya mengarah kepada komoditi unggulan di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yaitu tehnik budidaya tanaman

Page 16: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

3

padi, jagung, ubi kayu dan tanaman sayaur-sayuran, tentang tehnik budidaya

yang baik agar dapat menghasilkan produksi yang maksimal, selain itu penyuluh

pertanian memberikan program-program pelatihan bagaimana cara atau tehnik

pemupukan yang baik, pembuatan pupuk kompos baik pupuk kompos padat

maupun cair dari limbah usaha pertanian seperti jerami, dedaunan dan rumput,

cara pengunaan teknologi di bidang pertanian seperti traktor dan pompa air. Ada

beberapa cara penyuluh pertanian di Kelurahan Malakaji dalam mensosialisasikan

program tersebut yaitu demostrasi memberikan gambaran kepada petani tentang

program yang akan di laksanakan, uji coba penyuluh pertanian terjun langsung

ke lapangan menguji program yang akan di terapakan, dan pelatiha penyuluh

pertanian memberikan pelatihan kepada kelompok tani bagaimana cara atau

tehnik budidaya tanaman pangan sesuai dengan program yang akan di capai.

Berdasarkan latar belakang maka dilaksanakan penelitian yang berjudul

“Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana kinerja penyuluh pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa ?

Page 17: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

4

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kinerja penyuluh pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa.

Adapun Kegunaan Penelitian yaitu :

a. Menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak yang terkait terutama

Dinas Pertanian dan Pemerintahan dalam membuat kebijakan penyuluh

pertanian.

b. Bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berminat pada pengembangan

penyuluh pertanian.

c. Menjadi bahan pelajaran bagi saya sebagai mahasiswa dan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 18: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kinerja

Menurut Robins (2002) kinerja adalah semua akhir kegiatan yang bisa

berupa waktu latihan yang intensif atau bisa pula mengemban tanggung jawab

pekerjaan seefisien dan seefektif mungkin. Yang terpenting adalah pekerjaan

ini didukung oleh pengetahuan, tindakan dan sikap dalam berbagai kegiatan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi hasil pelaksanaan

penyuluhan tersebut.

Sumberdaya Manusia yang handal akan mampu meningkatkan kinerja

pelayanan kepada masyarakat. Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor

kunci dalam reformasi ekonomi, yaitu menciptakan sumberdaya manusia yang

berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam

menghadapi persaingan global yang selama ini terabaikan. Dalam kaitan itu ada

dua hal yang penting yang menyangkut kondisi sumberdaya manusia pertanian

di daerah yang perlu mendapatkan perhatian yaitu sumberdaya petugas dan

sumberdaya petani. Kedua sumberdaya tersebut merupakan pelaku dan pelaksana

yang mensukseskan program pembangunan pertanian. Penyuluh adalah salah satu

unsur penting yang diakui peranannya dalam memajukan pertanian di Indonesia.

Penyuluh yang siap dan memiliki kemampuan dengan sendirinya berpengaruh

pada kinerjanya (Marius et al, 2006).

Page 19: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

6

Kinerja adalah prestasi yang dicapai karyawan dalam melaksanakan suatu

pekerjaan dalam suatu organisasi. Agar dapat memberikan umpan balik bagi

karyawan maupun organisasi, maka perlu dilakukan penilaian atas prestasi

tersebut (Handoko, 2001).

Kinerja seorang penyuluh dapat dilihat dari dua sudut pandang; pertama

bahwa kinerja merupakan fungsi dari karakteristik individu, karakteristik tersebut

merupakan variabel penting yang mempengaruhi perilaku seseorang termasuk

penyuluh pertanian; Kedua bahwa kinerja penyuluh pertanian merupakan

pengaruh dari situasional diantaranya terjadi perbedaan pengelolaan dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian disetiap kabupaten yang menyangkut

beragamnya aspek kelembagaan, ketenagaan, program penyelenggaraan dan

pembiayaan (Jahi et al, 2006).

Menurut Berlo (2002), ada empat kualifikasi yang harus dimiliki setiap

penyuluh pertanian untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu: (1) kemampuan untuk

berkomunikasi yaitu kemampuan dan keterampilan penyuluh untuk berempati dan

berinteraksi dengan masyarakat sasarannya, (2) sikap penyuluh antara lain sikap

menghayati dan bangga terhadap profesinya, sikap bahwa inovasi yang

disampaikan benar-benar merupakan kebutuhan nyata sasarannya, dan sikap

menyukai dan mencintai sasarannya dalam artian selalu siap memberi bantuan dan

melaksanakan kegiatan-kegiatan demi adanya perubahan-perubahan pada sasaran,

(3) kemampuan pengetahuan penyuluh, yang terdiri dari isi, fungsi, manfaat serta

nilai-nilai yang terkandung dalam inovasi yang disampaikan, latar belakang

keadaan sasaran dan (4) karakteristik sosial budaya penyuluh.

Page 20: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

7

Departemen Pertanian (2009), merinci standar kinerja seorang penyuluh

dapat diukur berdasarkan 9 (sembilan) indikator keberhasilan yakni:

(a) tersusunnya programa penyuluhan pertanian; (b) tersusunnya recana kerja

tahunan penyuluh pertanian; (c) tersusunnya data peta wilayah untuk

pengembangan teknologi spesifik lokasi; (d) terdesiminasinya informasi teknologi

pertanian secara merata; (e) tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian

pelaku utama dan pelaku usaha; (f) terwujudnya kemitraan pelaku utama dan

pelaku usaha yang menguntungkan; (g) terwujudnya akses pelaku utama dan

pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi;

(h) meningkatnya produktivitas agribisnis komoditas unggulan di wilayahnya; dan

(i) meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama. Berdasarkan pada

berbagai pendapat dan teori tentang kinerja penyuluh tersebut, maka disimpulkan

bahwa kinerja penyuluh adalah prestasi kerja yang dicapai seorang penyuluh

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyuluh.

Simanjuntak (2003), menjelaskan bahwa kinerja individu adalah tingkat

pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas

yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan kinerja

organisasi adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang harus dicapai oleh

organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Wibowo (2007), kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang

dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum

keterampilan. Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil

Page 21: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

8

suatu instansi, kinerja dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi

atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan

operasional. Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dengan kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

selama periode waktu tertentu.

2.1. Penilaian Kinerja

Menurut Veithzal (2005), mengatakan kinerja merupakan suatu fungsi dari

motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang

sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan

sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan

bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan

setiap orang sebagai kinerja kerja yang dihasilkan oleh penyuluh sesuai dengan

perannya dalam lembaga. Kinerja penyuluh merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam upaya lembaga untuk mencapai tujuannya.

Tujuan penilaian kinerja, secara umum, dapat dibedakan atas dua macam,

yakni: (1) Untuk mereward peformansi sebelumnya, dan (2) untuk memotivasikan

perbaikan peformansi pada waktu yang akan datang. Informasi-informasi yang

diperoleh dari penilaian peformansi itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

pemberian gaji, kenaikan gaji, promosi, dan penempatan-penempatan pada tugas-

tugas tertentu.Sistem penilaian kinerja akan bekerja baik ketika tujuan formal

Page 22: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

9

organisasi menggunakan penilaian kinerja konsisten terhadap tujuan penilaian,

termasuk penilai dan yang dinilai.

Menurut Buyung (2007) penilaian kinerja tergantung pada pengertian

kinerja itu sendiri. Sebagai contoh, jika kinerja itu adalah hasil kerja yang berupa

fisik (hard product) maka penilaiannya dapat ditentukan sebagai berikut:

1) Kualitas hasil kerja : dimaksudkan untuk kepuasan konsumen.

2) Kuantitas hasil kerja : dimaksudkan untuk mengukur tingkat

produktivitas.

3) Kemampuan bekerja sendiri : dimaksudkan untuk dapat diandalkan.

4) Pengetahuan dan ketrampilan kerja : dimaksudkan untuk mendapatkan

hasil kerja yang berkualitas.

5) Tanggung Jawab : dimaksudkan tanggung jawab seorang karyawan

terhadap peralatan dan proses, material dan keselamatan kerja bagi

orang lain.

Menurut Veithza (2006) penilaian kinerja banyak digunakan untuk:

1) meningkatkan kinerja;

2) menetapkan tujuan organisasi;

3) mengidentifikasikan pelatihan dan kebutuhan pengembangan.

Secara umum, penilaian kinerja banyak digunakan untuk:

1) kriteria studi validasi;

2) menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan organisasi;

3) menekankan kembali struktur kekuasaan;

4) perencanaan sumber daya manusia.

Page 23: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

10

Sementara itu, item khusus dalam faktor dokumentasi adalah:

1) kriteria validasi penelitian;

2) dokumen keputusan personil;

3) pemenuhan keperluan-keperluan resmi.

Meskipun akhir-akhir ini ada kesadaran yang meningkat di antara para

penelit dan para praktisi bahwa penilaian dapat efektif digunakan untuk berbagai

tujuan, tetapi suatu penilaian kinerja dapat tidak efektif untuk semua tujuan yang

sama dengan baik. Dalam mendiskusikan kegunaan penilaian kinerja, sangat

penting untuk membedakan antara tujuan organisasi, tujuan penilai, dan yang

dinilai serta tujuan peneliti penilaian kinerja.

Menurut Sudarmanto (2009), mengukur kinerja pegawai terkait dengan

alat pengukuran kinerja, secara garis besar diklasifikasikan dalam dua, yaitu:

(a) tipe penilaian yang dipersyaratkan yaitu dengan penilaian relatif dan penilaian

absolut. Penilaian relatif merupakan model penilaian dengan membandingkan

kinerja seseorang dengan orang lain dalam jabatan yang sama. Model penilaian

absolut merupakan penilaian dengan menggunakan standar penilaian kinerja

tertentu, dan (b) fokus pengukuran kinerja dengan tiga model, yaitu penilaian

kinerja berfokus sifat (trait), berfokus perilaku dan fokus hasil.

2.3. Penyuluh Pertanian

Sementara itu salah satu sumberdaya manusia petugas pertanian adalah

kelompok fungsional yaitu kelompok Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),

di mana Penyuluh Pertanian adalah petugas yang melakukan pembinaan dan

berhubungan atau berhadapan langsung dengan petani. Tugas pembinaan

Page 24: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

11

dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya petani di bidang pertanian, di mana

untuk menjalankan tugas ini di masa depan penyuluh harus memiliki kualitas

sumberdaya yang handal, memiliki kemandirian dalam bekerja, profesional serta

berwawasan global.

Di jelaskan lebih lanjut penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses

yang (1). Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan

melakukan perkiraan ke depan; (2). Membantu petani menyadarkan terhadap

kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut; (3). Meningkatkan

pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu masalah, serta

membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan yang dimiliki petani;

(4). Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan

cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya

sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan; (5). Membantu petani

memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal;

(6). Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya ; dan

(7). Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan

mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan ( Van Den Ban,

et.al ,2003).

Penyuluhan pertanian merupakan sarana kebijaksanaan yang dapat

digunakan pemerintah untuk mendorong pembangunan pertanian. Di lain pihak,

petani mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang diberikan

agen penyuluhan pertanian. Dengan demikian penyuluhan hanya dapat mencapai

sasarannya jika perubahan yang diinginkan sesuai dengan kepentingan

Page 25: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

12

petani.Tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian adalah meningkatkan

produksi pangan dalam jumlah yang sama dengan permintaan akan bahan pangan

yang semakin meningkat dengan harga bersaing di pasar dunia. Pembangunan

seperti ini harus berkelanjutan dan seringkali harus dilakukan dengan cara yang

berbeda dari cara yang terdahulu. Oleh karena itu, organisasi penyuluhan

pertanian yang efektif sangat penting di dalam situasi tersebut terutama di negara

yang sedang berkembang (Ilham, 2010).

Menurut Slamet (2003), penyuluh harus mampu merespon tantangan-

tantangan baru muncul dari situasi baru. Dan dalam paradigma baru penyuluhan

pertanian, salah satu faktornya adalah harus berorientasi agribisnis yang

memandang usahatani sebagai bisnis dengan motif mendapatkan keuntungan.

Sebagai konsekuensinya, lembaga penyuluhan pertanian di tingkat pusat (Badan

Pengembangan SDM) perlu melakukan kerjasama dan berkoordinasi dengan

Direktorat Jenderal Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Kerjasama

tersebut perlu ditindaklanjuti sampai tingkat kabupaten yang melibatkan penyuluh

dan petani (sebagai produsen komoditas pertanian). Selain itu, penyuluh juga

harus mampu berperan sebagai penghubung dalam membangun kerjasama antara

petani (kelompok tani) dengan pihak swasta (pengusaha swasta) yang menangani

pengolahan dan pemasaran produk olahan pertanian. Dukungan kebijakan

pemerintah daerah setempat sangat diperlukan terutama yang terkait dengan

penyediaan prasarana jalan dan sarana transportasi.

Page 26: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

13

Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani

beserta keluarganya yang meliputi kegiatan dalam ahli pengetahuan dan

ketrampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan keluarganya

berlangsung melalui proses belajar mengajar. Penyuluh pertanian harus ahli

pertanian yang berkompeten, disamping bisa berkomunikasi secara efektif

dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus

berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani. Dari uraian diatas, jelaslah

bahwa untuk mengsukseskan pembangunan dibidang pertanian tidak terlepas dari

peran seorang penyuluh sebagai fasilitator yang dapat memberikan kontribusi bagi

para petani dalam hal menyelesaikan permasalahan dibidang pertanian. Dengan

demikian, tujuan program penyuluhan adalah untuk mengubah petani yang

kemudian dapat membuat keputusan untuk mengubah usaha taninya. Perubahan

inilah yang menjadi tujuan terpenting pendidikan penyuluhan (Mardikanto, 2009).

Menurut Rasyid (2001), belum optimalnya peranan penyuluhan pertanian

dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi petani terhadap penyuluh

pertanian sebagai akibat rendahnya mutu pelayanan penyuluhan pertanian. Selain

itu lemah dan tidak sistematisnya sistem pendanaan sehingga menjadi salah satu

penyebab rendahnya kinerja penyuluh pertanian dalam menjalankan tugas dan

fungsinya. Penyuluh pertanian ke depan adalah penyuluh pertanian yang dapat

menciptakan dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan

peranan yang sesuai antara lain sebagai: penyedia jasa pendidikan (educator),

motivator, konsultan (pembimbing), dan pendamping petani.

Page 27: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

14

2.4. Kerangka Pikir

Keberhasilan dalam usaha di bidang pertanian salah satunya ditentukan

oleh kinerja penyuluh pertanian. Dalam kinerja penyuluh pertanian dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu pengetahuan, motivasi, sikap, keterampilan, dan

motivasi penyuluh itu sendiri. Selain faktor-faktor tersebut, ada faktor lain yang

juga mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian yaitu fasilitas. Penyuluh pertanian

yang memiliki pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap yang positif akan

mampu meningkatkan kinerja penyuluh pertanian yang pada akhirnya

keberhasilan petani dalam usaha pertanian diharapkan akan tercapai.

Penyuluh pertanian yang memiliki fasilitas yang lengkap akan

memperlancar atau mempermudah pelaksanaan penyuluhan pengembangan usaha

pertanian. Penyuluh pertanian yang memiliki jarak tempat tinggal yang dekat

akan mampu melaksanakan komunikasi dan berkunjungan kepada kelompok tani

yang ada di Kelurahan Malakaji.

Keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh

pertanian dan keberhasilan penyuluh dijadikan kerangka berpikir konsep dari

penelitian ini dan dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 28: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

15

Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Fasilitas

Penyuluh Pertanian

Kinerja Penyuluh

Pertanian

Pengetahuan

Keterampilan

Motivasi

Sikap

Keberhasilan

program

penyuluh

pertanian

Page 29: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

16

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa, pada bulan juni sampai Juli 2014. Pemilihan lokasi

berdasarkan pertimbangan bahwa melihat situasi dan kondisi di lapangan petani

sangat memerlukukan bantuan dari penyuluh pertanian dalam mengembangkan

usaha dalam bidang pertanian.

3.2. Tehnik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 5 kelompok tani setiap kelompok

beranggotakan 25 orang maka populasi dalam penelitian ini sebanyak 125 orang

sampel di tetapkan secara sengaja (purposive sampling) yaitu dari ke 5 kelompok

tani diambil secara sengaja masing-masing 5 orang yaitu ketua kelampok,

sekretaris, bendahata, dan dua anggota kelompok sebagai sampel penelitian, maka

jumlah seluruh sampel yang akan diambil adalah sebanyak 25 sampel.

3.3. Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengambilan data dalam penelitian ini antara lain :

a) Observasi adalah melihat langsung tempat yang akan di laksanakan

penelitian.

b) Wawancara adalah diperoleh secara langsung dari penyuluh dan petani

yang menjadi sampel, dengan menggunakan daftar kuesioner maupun

pengamatan langsung di lapangan.

Page 30: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

17

c) Dokumen adalah data yang di peroleh dari kantor Desa, Kantor Kecamatan,

laporan tahunan atau data statistik bulanan yang terkait meliputi dinas

pertanian yaitu Balai Penyuluhan Pertanian Lapangan, serta sumber-sumber

yang mendukung penelitian ini.

3.4. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan dideskripsikan

secara kualitatif. Dengan bantuan tabel silang, proses analisis dimulai sejak awal

penelitian hingga akhir penulisan laporan. Adapun tahap yang ditempuh adalah

mengolah seluruh data yang diperoleh kemudian diklasifikasi berdasarkan

kategorinya kemudian mencari hubungan-hubungan dengan kategori yang lain

agar tergambar Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa

Cara penggolongan tingkat kinerja penyuluh secara keseluruhan dibagi

dalam kategori kelas (tinggi, sedang, rendah) dengan menggunakan rumus.

Arikunto (2005), skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3, 2,

dan 1 dengan kriteria adalah sebagai berikut:

1. Rendah; 1,00 1,66

2. Sedang : 1,67 2, 33

3. Tinggi : 2,34 3,00

Page 31: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

18

3.5. Definisi Operasional

a. Kinerja penyuluh pertanian adalah hasil kerja yang dicapai seorang penyuluh

sesuai dengan tugas pokoknya dan fungsi penyuluh dalam pengembangan

usaha dalam bidang pertanian

b. Penilaian kinerja adalah dapat dilihat dari segi pengetahuan, keterampilan,

motivasi dan sikap seorang penyuluh, dan keberhasilan menjalankan program

di bidang pertanian.

c. Penyuluh pertanian adalah orang-orang yang ditunjuk langsung oleh

pemerintah untuk mendampingi kelompok tani yang bertugas mengarahkan,

mengawasi, mengontrol, memberi pengetahuan dan keterampilan dalam proses

pengembangan usaha pertanian.

d. Pengetahuan penyuluh pertanian adalah hasil pemahaman penyuluh pertanian

terhadap segala yang berkaitan dengan program, persiapan, pelaksanaan, dan

evaluasi penyuluhan pengembangan usaha pertanian.

e. Keterampilan penyuluh pertanian adalah kegiatan yang berhubungan dengan

program dalam kegiatan penyuluhan pengembangan usaha pertanian.

f. Motivasi penyuluh pertanian adalah dorongan utama seorang penyuluh

pertanian terhadap aktivitas petani untuk bertindak dengan cara tertentu

melalui program penyuluh pertanian.

g. Sikap penyuluh pertanian adalah tanggapan atau penilaian seorang penyuluh

pertanian terhadap pengembangan usaha pertanian yang disertai dengan

kecenderungan untuk bertindak.

Page 32: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

19

h. Fasilitas penyuluh pertanian adalah sarana dan prasaran yang dimiliki seorang

penyuluh pertanian untuk melancarkan atau mempermudah pelaksanaan

penyuluhan pengembangan di bidang pertanian.

Page 33: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

20

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis dan Topografis

Secara geografis, posisi wilayah Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu terletak di sebelah utara ibu kota Kabupaten Gowa yang terletak

kurang lebih 1 km dari ibu kota kabupaten dan 1 km dari kantor Kecamatan

Tompobulu. Berdasarkan letak wilayah administrasi, wilayah Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa berbatasan dengan empat wilayah yaitu

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Datara

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Alla Galung

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Garing

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bontobu’bung

Secara keseluruhan luas wilayah Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa kurang lebih 776,0 Ha. Dari luas tersebut,

Kelurahan Malakaji terbagi atas 4 dusun yaitu Dusun Malakaji, Dusun Kampong

Beru , Dusun Daulu dan Dusun Malakaji Pokki’. Berdasarkan keadaan topografis,

Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa terletak pada

ketinggian 500 – 700 meter di atas permukaan laut, dimana sebagian besar

wilayahnya terdiri dari tanah bukit.

4.2. Tanah dan Iklim

Jenis tanah yang ada di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa berdasarkan klasifikasi tanah terdiri dari tanah alluvial,

meditran, lateral dan lempung, dengan pH tanah berkisar antara 5 – 5,5. Keadaan

Page 34: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

21

iklim dicirikan oleh keadaan curah hujan kelembaban, penguapan, suhu udara dan

penyinaran matahari. Pembagian ini didasarkan atas besarnya nilai rasio rata-rata

jumlah bulan kering dan bulan basah pada kurung waktu tertentu. Bulan kering

yang dimaksud adalah bulan dengan jumlah curah hujan kurang dari 60 mm,

bulan lembab antara 60-100 mm dan bulan basah lebih dari 100 mm. Berdasarkan

penjelasan tersebut, keadaan iklim Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

selama lima tahun terkhir menunjukkan bahwa bulan Juni sampai September

merupakan bulan kering, sedangkan musim hujan atau bulan basa mulai pada

bulan November sampai Mei. Keadaan ini bergantian setiap tahun setelah

melewati masa peralihan yaitu bulan April, Mei dan November dengan suhu rata-

rata 22 – 260C.

4.3. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya suatu

wilayah/daerah dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya

pembangunan di segalah bidang kehidupan. Olehnya itu, kehadiran dan perannya

sangat menentukan bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil

maupun dalam skala besar. Untuk mengetahui keadaan penduduk Kelurahan

Malakaji dapat dilihat dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan dan mata

pencaharian.

Page 35: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

22

4.3.1. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan registrasi penduduk akhir tahun 2012, penduduk di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa mencapai 4.094 jiwa.

Menurut jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki di wilayah ini sebanyak 2.012

jiwa atau 49,15% dari total jumlah penduduk, sedangkan perempuan sebanyak

2.082 jiwa atau 50,85% dari total jumlah penduduk, sehingga dengan demikian

sex ratio pada tahun 2013 adalah sebesar 97% yang berarti jumlah penduduk laki-

laki di daerah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

perempuan. Secara rinci jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, 2014.

No Jenis Kelamin Jumlah ( orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 2.012 49,15

2 Perempuan 2.082 50,85

Jumlah 4.094 100

Sumber: Data Sekunder,Kantor Lurah Malakaji, 2014

Tabel 1 terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki sebesar 2.012 dengan

persentase 49,15 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.082 dengan

persentase 50,85. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin perempuan

lebih besar dibandingkan jumlah jenis kelamin laki-laki yang ada di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Page 36: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

23

4.3.2. Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan mulai dari taman

kanak-kanak sampai kepada perguruan tinggi. Upaya peningkatan pendidikan

yang ingin dicapai tersebut agar menghasilkan manusia seutuhnya, sedangkan

perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah setiap

tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa, umumnya merata dari tingkat pendidikan rendah

sampai tingkat pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan karena banyak diantara

mereka yang menyadari betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-

hari. Pemahaman mereka tentang pendidikan digolongkan cukup tinggi, sehingga

dalam penyerapan suatu inovasi diharapkan dapat berjalan dengan cepat.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan tingkat pengetahuan. Dalam hal ini, pengetahuan yang dimaksud adalah

pengetahuan tentang penyuluhan pertanian yang ada di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Untuk lebih jelasnya Tabel 2 berikut ini akan diuraikan komposisi tingkat

pendidikan penduduk Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa secara rinci pada Tabel 2.

Page 37: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

24

Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa 2014.

No Tingkat Pendidikan Jumlah(orang) Persentase(%)

1 Belum Tamat SD 750 18,31

2 Tidak Tamat SD 945 23,08

3 Tamat SD 1.213 29,62

4 Tamat SMP 567 13,84

5 Tamat SMA 339 8.28

6 Tamat Akademi 120 2,93

7 Tamat Perguruan Tinggi 160 3.90

Jumlah 4.094 100

Sumber :Data Sekunder Kelurah Malakaji, 2014

Table 2. terlihat bahwa penduduk yang lebih dominan tinggi) tingkat

pendidikannya adalah SD yaitu 1.213 orang, sedangkan tingkat pendidikan yang

(rendah) adalah tamat perguruan tinggi yaitu sebanyak 55 orang hal ini

menunjutkan tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Malakaji masih rendah.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat belajar dan motivasi di lingkungan

Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

4.3.3. Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu merupakan salah satu wilayah

Kabupaten Gowa dengan potensi lahan pertanian yang sangat luas dan siap diolah.

Hal ini yang menjadi penyebab utama sumber mata pencaharian sebahagian besar

penduduk berada pada sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 38: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

25

Tabel 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa 2014.

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 998 85,08

2 PNS 34 2,89

3 Pegawai Swasta 38 3,23

4 Pedagang 50 4,26

5 Pertukangan 33 2,81

6 Buruh 20 1,70

Jumlah 1.173 100

Sumber :Data Sekunder Kelurah Malakaji 2014.

Tabel 3 menunjukkan bahwa jenis mata pencaharian penduduk Kelurahan

Malakaji pada sektor pertanian tinggi yaitu sebanyak 998 orang dengan

persentase 85,8%. Hal ini di karena kan luasnya lahan dalam bidang pertanian

serta kurangnya lapangan kerja yang tersedia di Kelurahan Malakaji, sedangkan

jenis mata pencaharian rendah yaitu pertukangan sebanyak 33 orang dengan

persentase 1,17. Hal ini sebabkan kurangnya pendidikan dan keterampilan yang

di miliki masyarakat Kelurahan Malakaji.

Hal ini memberi gambaran bahwa sektor pertanian merupakan sumber

pendapatan bagi sebagian besar penduduk, sehingga salah satu upaya

mengembangkan sektor pertanian adalah melalui upaya panganekaragaman

komoditi pangan untuk mendukung ketahanan pangan.

Page 39: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

26

4.3.4. Pemanfaatan Lahan Pertanian

Secara umum, Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa mempunyai pontesi sumberdaya lahan pertanian terdiri dari lahan sawah,

lahan kering, dan sebagian hutan.

Potensi lahan sawah merupakan sumberdaya lahan bagi pengembangan

tanaman pangan khususnya padi dan palawija, potensi lahan kering umumnya

cocok untuk pengembangan ternak dan komoditi perkebunan, sedangkan potensi

lahan hutan digunakan dalam upaya pengembangan komoditi kayu-kayuan.

Secara rinci, potensi luas lahan pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu dapat dilihat dalam Tabel 4.

Tabel 4. Potensi Luas Lahan Pertanian yang ada di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa 2014.

No Jenis Lahan Luas(Ha) Persentase(%)

1 Sawah 570,0 73,45

2 Tegalan 48,0 7,10

3 Perkebunan 102,0 15,09

4 Pekarangan 21,0 3,11

5 Hutan 35,0 5,18

Jumlah 776,0 100

Sumber :Data Sekunder Kelurahan Malakaji 2014.

Tabel 4 menunjukkan bahwa wilayah penelitian termasuk wilayah yang

potensial untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan

dan kehutanan. Potensi pemanfaatan lahan yang tinggi adalah lahan sawah dengan

luas 570 Ha dengan persentase 73,45, hal ini di sebabkan oleh tingginya

kebutuhan pangan di Indonesis dan meningkatnya komsumsi masyarakat

Page 40: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

27

Kelurahan Malakaji, sedangkan pemanfaatan lahan yang rendah adalah lahan

pekarangan yaitu dengan luas 21,0 dengan persentase 3,11, hal ini disebabkan

karena lahan pekarangan di jadikan sebagai media tanam tanaman hias dan

sebagai cadangan obat-obatan atau apotik hidup.

Page 41: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

28

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas responden meliputi umur, jumlah tanggungang keluarga, luas

lahan, tingkat pendidikan, dan pengalaman berusahatani.

5.1.1. Umur

Umur responden sangat mempengaruhi kemampuan fisiknya dalam bekerja

dan berpikir. Petani yang berumur muda mempunyai kemampuan yang lebih

besar dari petani yang lebih tua. Yang berusia muda cenderung menerima hal-hal

yang baru dianjurkan untuk menambah pengalaman, sehingga cepat mendapat

pengalaman-pengalaman baru yang berharga dalam berusaha tani. Sedangkan

yang berusia tua mempunyai kapasitas mengelolah usaha tani lebih baik. dan

sangat berhati-hati bertindak, dikarenakan telah banyak pengalaman yang

dirasakan sekeluarga, keadaan umur responden dapat lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat Umur Responden di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Tahun 2014.

No Umur (Thn) Jumlah Persentase %

1 33-36 5 20

2 37-40 5 20

3 41-44 15 60

Jumlah 25 100

Sumber ; Data Primer setelah diolah, 2014.

Tabel 6 terlihat bahwa umur responden berdasarkan tingkat umur terendah

adalah responden yang berumur 33-36 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan

persentase 20%, sedangkan sisanya adalah tingkat responden yang berumur

Page 42: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

29

37-40 tahun sebanyak 5 orang dengan persentase 20% dan tingkat responden yang

berumur 41-44 tahun yaitu sebanyak 15 orang dengan persentase 50 %. Melihat

Tabel 6 mengenai tingkat umur responden yang ada di Kelurahan Malakaji,

bahwa petani tersebut masih tergolong muda sehingga mau menanggung resiko

hal ini sesuai pendapat Soekartawi (2006), yang menyatakan bahwa makin muda

umur petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum

mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat

menerapkan teknik cara bercocok tanam yang baik dalam mengembangkan

usahataninya.

5.1.2. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga yang dimaksud adalah seluruh anggota

keluarga yang tinggal dan menggantungkan hidupnya kepada petani responden.

Banyaknya jumlah tanggungan keluarga dapat berpengaruh terhadap pengelolaan

usaha tani, karena anggota keluarga petani yang relatif besar merupakan aset besar

dalam penyediaan tenaga kerja keluarga. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

No Jumlah Tanggungan Keluarga

(Orang)

Jumlah Responden

(orang)

Persentase %

1 1- 2 8 32

2 3-4 10 40

3 5-6 7 28

Jumlah 25 100

Sumber Data: Primer setelah diolah, 2014

Page 43: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

30

Tabel 7 memperlihatkan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbagi dua

yaitu 1-2, 3-4 orang dan 5-6 orang. Jumlah tanggungan keluarga responden adalah

1-2 orang yaitu 8 orang dengan persentase 32%, sedangkan jumlah tanggungan

responden yang berjumlah 3-4 orang yaitu sebanyak 10 orang dengan persentase

40 % dan sisanya 5-6 orang tanggungan responden sebanyak 7 orang dengan

persentase 28%.

5.1.3. Luas lahan

Luas lahan diukur dalam satuan hektar, dimana dari luas lahan tersebut

dikelolah sendiri oleh petani responden. Untuk mengetahui jumlah dan luas lahan

yang dimiliki oleh petani responden dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Identitas Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

No Luas Lahan (Ha) Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

1 0.10-1.00 19 76

2 2,00 - 3,00 6 24

Jumlah 25 100

Sumber Data: Data Primer setelah diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 8 memperlihatkan luas lahan di bagi atas dua bagian

yaitu 0,10-1,00 Ha dan 2,00-3,00. Luas lahan yang dimiliki petani pada tabel

diatas adalah 0,10-1,00 Ha yaitu sebanyak 19 orang responden dengan persentase

76 %, hal ini disebabkan olah masih rendahnya harga jual lahan di Kelurahan

Malakaji. Sedangkan luas lahan yang rendah 2,00-3,00 Ha adalah sebanyak 6

orang responden dengan persentase 24 %.

Page 44: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

31

5.1.4. Tingkat Pendidikan

Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan dapat berpengaruh terhadap

cara berfikir, bersikap dan bertindak dari seorang petani, baik yang formal

maupun non formal. Semakin tinggi pendidikan seorang petani semakin banyak

informasi-informasi yang diperoleh baik dalam bidang umum maupun dalam

bidang pertanian. Tingkat pendidikan petani responden di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, diukur dari pendidikan terakhir yang

diikuti responden. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten gowa

No Tingkat Pendidikan

(Petani)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase %

1 SD 15 60

2 SMP 6 24

3 SMA 4 16

Jumlah 25 100

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa tingkat pendidikan petani responden

dibagi atas tiga kelompok yaitu tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA.

Pendidikan petani responden tingkat SD sebanyak 13 orang petani responden

dengan persentase 52%, pendidikan petani responden tingkat SMP sebanyak 7

orang dengan persentase 28%, dan tingkat pendidikan petani responden SMA

sebanyak 5 orang dengan persentase 20%. Ini memperlihatkan bahwa tingkat

pendidikan petani responden di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa masih tergolong rendah.

Page 45: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

32

5.1.5. Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani antar responden berbeda-beda tergantung

lamanya petani mengelolah atau bekerja pada usahataninya. Semakin banyak

pengalaman yang dimiliki oleh petani maka semakin tinggi rasa tanggung jawab

terhadap usahataninya terutama dalam pengambilan keputusan tersebut. Untuk

melihat pengalaman berusahatani responden dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Identitas Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani

di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

No Pengalaman Berusahatani

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

1 14-17 6 24

2 18-21 10 40

3 >22 9 36

Jumlah 25 100

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Tabel 10 memperlihatkan bahwa pengalaman berusahatani dibagi menjadi

tiga yaitu 14-17, 18-21, dan >22 tahun. Pengalaman berusahatani yang dimiliki

oleh petani atau responden adalah 14-17 tahun yaitu sebanyak 6 orang dengan

persentase 24%, 18-21 tahun yaitu sebanyak 10 orang dengan persentase 40%,

dan >22 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 36%. Jadi dapat diartikan

bahwa pengalaman berusahatani responden di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa sudah cukup lama

Page 46: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

33

5.2. Kinerja penyuluh pertanian

Kinerja penyuluh pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa, dalam penelitian ini dipengaruhi olen beberapa

faktor antara lain, Pengetahuan , Ketarampilan, Motivasi, Sikap dan Fasilitas dari

penyuluh itu sendiri.

5.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan atau keahlian standar yang dimiliki oleh penyuluh pertanian

berupa kemampuan manejerial dan kemampuan teknis dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya. Indikator-indikator yang dinilai adalah kesesuaian

pendidikan dengan bidang tugas/pekerjaan, kemampuan dalam menyelesaikan

pekerjaan, kemampuan membuat keputusan menyelesaikan masalah, manfaat

pendidikan dan pelatihan yang diikuti dalam menunjang peningkatan pengetahuan

petani. Pelatihan dilaksanakan sebagai usaha untuk memperlancar proses belajar

seseorang, sehingga bertambah kompetensinya melalui peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikapnya dalam bidang pertanian menunjang pelaksanaan

tugasnya.

Tabel 11. Pengetahuan penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

No Pengetahuan Responden

( orang)

Skor

1 Tinggi (3) 15 45

2 Sedang (2) 10 20

3 Rendah (1) - -

Jumlah 25 65

Rata-rata 2.6

Page 47: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

34

Dapat di lihat pada Tabel 11 sebagian besar yaitu 15 orang responden

mengatakan pengetahuan penyuluh pertanian (tinggi 3) yaitu 45 skor, sedangkan

sisahnya mengatakan penyuluh pertanian (rendah 2) yaitu 10 orang responden

dengan skor 20. Dengan memiliki pengetahuan yang tinggi diharapkan kinerja

yang baik dari penyuluh pertanian dalam pengembangan usaha pertanian

semestinya akan tercapai. Rataan pencapaian skor pengetahuan penyuluh

mengenai pengembangan dalam usaha di bidang pertanian adalah 2.6 dari skor

maksimal 3,00 (termasuk dalam kategori tinggi). Dengan memiliki pengetahuan

yang tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian dalam

pengembangan usaha pertanian semestinya akan tercapai.

5.2.2. Keterampilan

Bentuk keterampilan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian dan

indikator yang dinilai adalah memiliki kemampuan untuk selalu menerapkan

teknologi-teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan praktis petani teknologi-

teknologi baru yang dilaksanakan dan dibutuhkan oleh petani. Keterampilan

penyuluh pertanian yang juga karena didukung dengan bentuk penguasaan alat-

alat bantu penyuluhan yang sangat baik bentuk alat bantu yang digunakan dalam

kegiatan penyuluhan agribisnis di bidang pertanian adalah terektor, pompo air ,

poster, dan brosur. Faktor lain yang menyebabkan keterampilan penyuluh

pertanian didukung oleh pendidikan yang dimiliki juga sangat tinggi dan

banyaknya pelatihan yang pernah dilaksanakan oleh penyuluh.

Page 48: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

35

Penyuluh pertanian yang memiliki pengalaman kerja yang cukup lama akan

mampu menambah keterampilannya dalam melakukan penyuluh di bidang pertanian.

Semakin banyak pengalaman kerja maka semakin tinggi keterampilan yang

didapatkan oleh penyuluh pertanian.

Tabel 12. Keterampilan penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Dapat di lihat pada Tabel 12 sebagian besar yaitu 13 orang responden

mengatakan keterampilan penyuluh pertanian (tinggi 3) yaitu 39 skor, hal ini

disebabkan karena banyaknya teknik penyampaian program penyuluhan

di Kelurahan Malakaji, sedangkan sisahnya mengatakan penyuluh pertanian

(rendah 2) yaitu 12 orang responden dengan skor 24. Dengan memiliki

keterampilan yang tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian

dalam pengembangan usaha pertanian. Rataan pencapaian skor keterampilan

penyuluh mengenai pengembangan dalam usaha di bidang pertanian adalah 2,52

dari skor maksimal 3,00 (termasuk dalam kategori tinggi). Dengan memiliki

keterampilan yang tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian

dalam pengembangan usaha pertanian.

No Keterampilan Responden

( orang)

Skor

1 Tinggi (3) 13 39

2 Sedang (2) 12 24

3 Rendah (1) - -

Jumlah 25 63

Rata-rata 2.52

Page 49: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

36

5.2.3. Motivasi

Motivasi adalah daya dorong yang menyebabkan seseorang ingin

melakukan suatu pekerjaan, motivasi yang dimiliki oleh penyuluh pertanian

karena didukung oleh prestasi. Indikator yang dinilai adalah Bentuk prestasi yang

dihasilkan oleh penyuluh pertanian yaitu selalu berhasil memecahkan masalah

yang dialami petani. Masalah yang dialami oleh petani adalah penyakit dan

kurangnya hasil produksi, selain prestasi yang menjadi faktor pendukung motivasi

penyuluh pertanian yaitu penyuluh pertanian memiliki harapan untuk selalu bisa

melakukan kegiatan pelatihan dan studi banding di daerah-daerah yang memiliki

usaha tani yang sudah maju dengan tujuan agar menambah pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman kerja.

Tabel 13. Motivasi penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Dapat di lihat pada Tabel 13 sebagian besar yaitu 12 orang responden

mengatakan bahwa motivasi penyuluh pertanian (tinggi 3) yaitu dengan skor 36,

hal ini disebabkan olah dalam satu Desa binaan adanya responden yang

termotivasi dan berhasil meningkatkan hasil produksi di Kelurahan Malakaji,

sedangkan responden mengatakan penyuluh pertanian dikatakan (rendah 2) yaitu

No Motivasi Responden

( orang)

Skor

1 Tinggi (3) 12 36

2 Sedang (2) 11 22

3 Rendah (1) 2 2

Jumlah 25 60

Rata-rata 2.4

Page 50: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

37

11 orang responden dengan skor 22, dan sisahnya lagi (kurang 1) yaitu 2 orang

dengan skor 2, hal ini disebabkan tidak meratanya dorongan motivasi seorang

penyuluh pertanian . dengan memilikinya motivasi yang (tinggi) diharapkan

kinerja yang baik dari penyuluh pertanian dalam pengembangan usaha pertanian.

Rataan pencapaian skor motivasi penyuluh mengenai pengembangan dalam usaha

di bidang pertanian adalah 2,4 dari skor maksimal 3,00 (termasuk dalam kategori

tinggi).

5.2.4. Sikap

Semangat dan kemauan serta kebiasaan untuk rajin dan giat bekerja dan

memaksimalkan kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan. Kedua hal

ini sangat tergantung kepada individu atau penyuluh itu sendiri. Indikator yang

dinilai adalah tingkat kehadiran penyuluh di kantor, tingkat kesadaran penyuluh

untuk mematuhi jadwal pembagian kerja yang telah ditetapkan bagi setiap

penyuluh, frekuensi pertemuan penyuluh dengan petani dan kelompok tani dalam

forum komunikasi antar penyuluh dan petani secara rutin dan terjadwal, metode

pendekatan yang dipakai penyuluh untuk memotivasi petani dalam berusaha

kesadaran mengunjungi petani diluar program kerja.

Dengan sikap yang sangat positif penyuluh pertanian memiliki keyakinan

akan kebaikan/kemanfaatan materi yang dia suluhkan kepada kelompok tani

binaannya. Rincian data selengkapnya mengenai sikap penyuluh dalam

pengembangan usaha di bidang pertanian dapat dilihat dalam Tabel 14.

Page 51: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

38

Tabel 14. Sikap penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Dapat di lihat pada Tabel 14 sebagian besar yaitu 20 orang responden

mengatakan sikap penyuluh pertanian (tinggi 3) yaitu 60 skor, hal ini disebabkan

karena banyaknya teknik penyampaian program penyuluhan di Kelurahan

Malakaji, sedangkan sisahnya mengatakan penyuluh pertanian (rendah 2) yaitu

5 orang responden dengan skor 10. Rataan pencapaian skor sikap penyuluh

mengenai pengembangan dalam usaha di bidang pertanian adalah 2,8 dari skor

maksimal 3,00 (termasuk dalam kategori tinggi). Dengan memiliki tinggi yang

tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian dalam pengembangan

usaha pertanian.

5.2.5. Fasilitas

Kinerja penyuluh dalam pengembangan usaha di bidang pertanian,

fasilitas yang dimiliki penyuluh pertanian di daerah ini yaitu hanya kendaraan

bermotor dan biaya operasional, fasilitas yang dimiliki penyuluh pertanian yaitu

fasilitas lain yang menjadi kebutuhan penyuluh pertanian di daerah ini juga adalah

computer dan handpone. upaya-upaya perubahan usaha tani yang disampaikan

oleh penyuluh kepada petani sangat bergantung pada ketersediaan sarana produksi

No Sikap Responden

( orang)

Skor

1 Tinggi (3) 20 60

2 Sedang (2) 5 10

3 Rendah (1) - -

Jumlah 25 70

Rata-rata 2.8

Page 52: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

39

dan peralatan baru dalam bentuk jumlah, mutu dan waktu yang tepat. Jika sarana

ini tersedia, maka akan lebih menjamin keberhasilan dalam usaha di bidang

pertanian.

Penyuluh pertanian yang memiliki fasilitas yang lengkap akan

memperlancar atau mempermudah pelaksanaan penyuluhan dalam pengembangan

usaha pertanian. Penyuluh pertanian yang memiliki fasilitas akan mampu

melaksanakan komunikasi dan berkunjungan kepada kelompok tani yang ada

di Kelurahan Malakaji.

Tabel 15 .Fasilitas penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Dapat di lihat pada Tabel 15 yaitu 12 orang responden mengatakan

fasilitas penyuluh pertanian (tinggi 3) yaitu 36 skor, hal ini disebabkan olah tidak

beranekaragamnya fasilitas yang di berikan kepada kelompok tani di Kelurahan

Malakaji, sedangkan sisahnya mengatakan penyuluh pertanian (sedang 2) yaitu

13 orang responden dengan skor 26. Hai ini disebabkan masih kurangnya

teknologi di bidang pertanian seperti mesin pencaca rumput. Dengan memiliki

fasilitas yang tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian dalam

pengembangan usaha pertanian. Rataan pencapaian skor fasilitas penyuluh

No Fasilitas Responden

( orang)

Skor

1 Tinggi (3) 12 36

2 Sedang (2) 13 26

3 Rendah (1) - -

Jumlah 25 62

Rata-rata 2.48

Page 53: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

40

mengenai pengembangan dalam usaha di bidang pertanian adalah 2,48 dari skor

maksimal 3,00 (termasuk dalam kategori tinggi). Dengan memiliki fasilitas yang

lengkap tinggi diharapkan kinerja yang baik dari penyuluh pertanian dalam

pengembangan usaha pertanian dapat membantuh memudahkan pekerjaan dalam

bidang pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

5.2.6. Uraian Kinerja penyuluh

Hasil prestasi kerja yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan baik

kualitas maupun kuantitas kerja dalam suatu periode tertentu. Indikator yang

dinilai antara lain penilaian oleh petani atau atasan terhadap pelayanan prima yang

dilakukan oleh penyuluh yang mencakup mutu pekerjaan seperti pengetahuan,

keterampilan, motivasi, sikap dan fasilitas, tanggung jawab menyelesaikan

masalah, tanggung jawab penguatan usaha tani untuk kesejahteraan petani dan

disiplin kerja.

Tabel 16. Uraian kinerja penyuluh pertanian menurut petani di Kelurahan

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

No Uraian Nilai Kategori

1 Pengetahuan 2,6 Tinggi

2 Keterampilan 2.52 Tinggi

3 Motivasi 2,4 Tinggi

4 Sikap 2,8 Tinggi

5 Fasilitas 2.48 Tinggi

Jumlah 12,8

Rata-rata 2.56 Tinggi

Sumber Data: Data primer setelah diolah, 2014

Page 54: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

41

Dari hasil analisis didapatkan bahwa rata-rata pencapaian kinerja penyuluh

pertanian berdasarkan pengetahuan, keterampilam, motivasi, sikap dan fasilitas

adalah 2.56 dari skor maksimal 3.00 (termasuk dalam kategori tinggi). Hal ini

disebabkan oleh masih adanya tanggung jawab yang besar yang harus dimiliki

oleh penyuluh pertanian. Karena tanggung jawab ini adalah mengacu pada

keseluruhan pekerjaaan atau kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka suatu

pekerjaan.

Bentuk tanggungjawab yang harus dimiliki oleh penyuluh pertanian

di daerah ini yaitu penyuluh pertanian berusaha sedapat mungkin mencari

pemecahan masalah yang selalu dihadapi oleh kelompok tani di Kelurahan

Malakaji, dan membantu kelompok tani dalam hal memfasilitasi petani dalam

hal membutuhkan sarana produksi yang diperlukan, dan berusaha memotivasi

petani agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti materi penyuluhan yang telah

diberikan.

Page 55: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

42

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa Kinerja penyuluh pertanian dalam pengembang di bidang pertanian

di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa termasuk dalam

kategori tinggi. Keberhasilan petani dalam usaha di bidang pertanian terkaiat

dengan pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap, dan fasilitas penyuluh

pertanian.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai

berikut:

a. Mengingat kinerja penyuluh pertanian sangat penting dalam pengembangan

usaha di bidang pertanian , maka diperlukan teknik dan pengalaman dari

seorang penyuluhan agar lebih baik dalam menyampaikan materi penyuluhan

sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, karna pengetahuan yang paling

utama yang dapat meningkatkan keterampilan, motivasi dan sikap penyuluh

pertanian itu sendiri.

b. Perlu penelitian lanjutan mengenai Kinerja Penyuluh Pertanian dalam

pengembangan usaha di bidang pertanian di Kelurahan Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa dari aspek peran penyuluh pertanian, peternak

dan pemerintah.

Page 56: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

43

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta

Berlo, 2006. The Process Of Communication Holt Rinehart And Winston Inc. New York.

Buyung, 2007. Penyuluhan Pertanian. Banyumedia Publishing Press. Malang.

Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Umum Penyuluhan Pertanian dalam

Bentuk Peraturan Perundangan Tentang Jabatan Fungsional Penyuluhan

Pertanian dan Angka Kreditnya. Jakarta: Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Handoko, 2001. Dinamika Kelompok. . Bumi Aksara. Jakarta.

Ilham, 2010. Diversifikasi Pangan dan Penyuluhan Pertanian Sebagai Upaya

Mewujudkan Ketahanan Nasional. Kompas. Diakses 8 Januari 2010.A

Jahit, Amri, Ani dan Leilani. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian , Jurnal

Penyuluhan. Vol. 2 No.2. Jawa Barat.

Mardikanto, 2009. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret,

University Press, Surakarta.

Marius, Sumardjo, Slamet Margono, Pang S Asngari . 2006. Penyuluhan

Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Rasyid, 2001. Manajemen Sumberdaya Manusia. Andi offset. Yogyakarta.

Robins, 2002. Perilaku OrganisasiPT Indeks. Jakarta.

Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Slamet, M. 2003. Paradigma Baru Penyuluh Pertanian di Era Otonomi Daerah.

Di dalam: Yustina I, Sudrajad A, Penyunting Memebentuk Pola Prilaku

Manusia Pembangunan. IPB. Bogor.

Sudarmanto, 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Simanjuntak, P.J. 2003. Manajemen Hubungan Industri. Pustaka Sinar Harapa,

Jakarta.

Page 57: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

44

Van dan Ben, 2003. Penyuluhan Secara Sistematis. http://www. europe. com

Diakses 7 Juni 2013.

Veithzal, 2005. Pedoman Peningkatan Kinerja Pegawai Petanian, jakarta.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persad, Jakarta.

Page 58: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

45

Page 59: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

46

Lampiran. 1

Kuesioner Untuk Kelompok

A. Frekuensi petani

1. Identitas Responden

1. Nama Petani :

2. Umur petani :

3. Pendidikan :

4. Tanggungan Keluarga :

5. Pengalaman Berusaha Tani :

1. Seberapa seringkah penyuluh pertanian mengunjungi kelompok tani bapak?

a. Sering mengunjungi petani (3)

b. Kadang-kadang mengunjungi petani (2)

c. Tidak perna mengunjugi petani (1)

2. Pemilikan dan Penguasaan Lahan

No Jenis Tanah Luas Garapan

Total

Page 60: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

47

2. PENGETAHUAN

1. Apakah pengetahuan yang di miliki penyuluh pertanian sesuai dengan yang

diharapkan ?

a. Sesuai (3)

b. kurang sesuai (2)

c. tidak sesuai (1)

Mohon jelaskan, alasan bapak……………………………………………………...

3. KETERAMPILAN

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!

1. Menurut bapak, apakah penyuluh pertanian sering melaksanakan konsep

penyuluhan yang berorientasi agribisnis?

a. Sering melaksanakan penyuluhan (3)

b. Jarang melaksanakan penyuluhan (2)

c. Tidak pernah melaksanakan penyuluhan (1)

4. MOTIVASI

1.Apakah motivasi penyuluh pertanian dapat mendorong bapak dalam usaha

penbangunan dibadang pertanian?

a. Mendorong (3)

b. Cukup mendorong (2)

c. Tidak mendorong (1)

Page 61: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

48

5. SIKAP PENYULUH

1. Bagaimana sikap penyuluh dalam menyampaikan program?

a. Baik (3)

b. Kurang Baik (2)

c. Tidak Baik (1)

6. FASILITAS

1. Apakah dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kepada

penyuluh dapat memperlancar penyampaian program peyuluhan?

a. lancer (3)

b. cukup lancar (2)

c. tidak lancar (1)

Page 62: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

49

lampiran. 2

Identitas Responden

lampiran 2. Identitas responden di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

No. Nama Umur Tingkat

Pendidikan

Luas

Lahan

Jumlah

Tanggung

an

Keluarga

Pengal

aman

Usahat

ani

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Dg. Harpah

Dg. Sansu

Dg. Mansa

Dg. Hami

Dg. Mansur

Dg. Juna

Dg. Mulis

Dg. Syukri

Dg. Hasan

Dg. Hamsa

Dg. Hamid

Dg. Asan

Dg. Sampara

Dg. Said

Dg. Sainuddin

Dg. Ngeppe

Dg. Lani

Dg. Ciwan

Dg. Miseng

Dg. Liwan

Dg. Arsyat

Dg.Mahmud

Dg. Moha

Dg. Dora

Dg. Rabanai

43

34

41

43

34

41

42

36

42

43

43

38

41

33

43

39

44

39

42

40

39

36

43

43

41

SD

SD

SD

SMP

SMP

SD

SD

SD

SD

SD

SD

SD

SD

SMP

SD

SD

SMP

SMA

SD

SMP

SMA

SD

SMA

SMP

SMA

0,10

0,10

0,10

1,00

0,10

0,50

1,00

1,00

1,00

0,50

2,00

0,50

2,00

2,00

1,00

1,00

2,00

2,00

1,00

1,00

3,00

0,00

3,00

0,50

1,00

4 4

3

2

5

2

5

3

3

2

2

2

4

4

2

6

4

3

1

6

6

3

5

2

2

5

21

16

16

23

22

20

23

17

20

19

14

15

15

18

22

22

20

19

22

20

20

23

22

23

20

Page 63: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

50

Lampiran 3

Nama dan jabatan

lampiran 3: Nama dan jabatan responden dalam kelompok di bidang pertanian

di Kelurahan Malakaji.

No Nama Jabatan Nama Kelompok

1 Dg Harpa

Dg Sansu

Dg Mansa

Dg Hami’

Dg Mansur

Ketua

Anggota

Julu Pa’mae

2 Dg Juna

Dg Mulis

Dg Syukri

Dg Hasan

Dg Hamsah

Ketua

Anggota

Pakere’

3 Dg dg Hamid

Dg Asan

Dg Sampara

Dg Said

Dg Sainuddin

Ketua

Anggota

Julu Pa’mae I

4 Dg Mappe

Dg Lani

Dg Ciwan

Dg Miseng

Ketua

Ketua

Bulo Sibatang

Page 64: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

51

Dg Sangkala

5 Dg Arsyat

Dg Musu’

Dg Harapa

Dg lallo

Dg Saling

Ketua

Anggota

Baji Ati

Lampiran 4

Kinerja Penyuluh Pertanan

Lampiran 4: Kinerja Penyuluh Pertanian di Keluraha Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa.

N

o Nama

Kinerja penyuluh pertanian

I II III IV V

1 Dg Harapa 3 2 3 3 2

2 Dg Sansu 2 3 2 3 3

3 Dg Mansa 3 3 3 3 2

4 Dg Hami 3 2 3 3 2

5 Dg Mansur 2 3 2 3 2

6 Dg Juna 3 2 2 3 3

7 Dg Mulis 3 3 3 2 3

8 Dg Syukri 3 2 3 3 2

9 Dg Hasan 2 3 2 3 3

10 Dg Hamsa 3 2 3 2 2

11 Dg Hamid 2 3 2 3 3

12 Dg Asan 2 3 3 3 2

13 Dg Sampara 2 3 1 3 3

14 Dg Said 3 2 3 2 3

15 Dg Sainuddin 3 3 2 3 2

16 Dg Mappe 3 2 2 3 2

17 Dg Lani 2 2 3 3 2

18 Dg Ciwan 3 3 2 3 3

19 Dg Miseng 2 3 2 3 3

Page 65: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

52

20 Dg Liwan 2 2 3 2 3

21 Dg Arsyat 3 2 3 3 2

22 Dg Mahmud 3 2 3 2 3

23 Dg Moha 3 3 2 3 2

24 Dg Dora 2 2 1 3 3

25 Dg Rabanai 3 3 2 3 2

Jumlah 65 63 60 70 62

Rata-rata 2.6 2.52 2.4 2.8 2,48

Kategori tinggi Tinggi tinggi Tinggi Tinggi

Keterangan

Rendah = 1.00-1,66

Sedang = 1.67-2.33

Tinggi = 2.34-3.00

Keterangan:

I : Kemanpuan Penyuluh Pertanian

II : Keterampilan Penyuluh Pertanian

III : Motivasi Penyuluh Pertanian

IV : Sikap Penyuluh Pertanian

V : Fasilitas

Page 66: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

53

Lampiran 5.

Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara dengan responden

Page 67: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

54

Gambar 2. Wawancara kepada responden

Gambar 3. Wawancara kepada responden

Page 68: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

55

Gambar 4. Wawancara kepada responden

Gambar 5. Diskusi Responden

Page 69: ANALISIS KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KELURAHAN …

56

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ulugalung tanggal 29 Juni 1993

dari ayah Syafaruddin dan ibu Rahmatia. Penulis merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis dilahirkan di Ulugalung tanggal 29 Juni 1993

dari ayah Syafaruddin dan ibu Rahmatia. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga bersaudar.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMA Negeri 1 Tompobulu

dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan. Penulis pernah magang di Desa Punranga

Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep selama dua bulan pada tahun 2013/2014.

Selain itu penulis juga aktif menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa

Kabupaten Gowa dan pengurus Himpunan Mahasiswa Sekretariat Tompobulu

pada tahun 2011/2012. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan

menulis skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Penyuluh Pertanian

di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”.