analisis kinerja routing protocol aomdv, dsdv...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,
DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN
UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC
NETWORK)
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
Oleh :
Luthfi Alif
NIM : 11150910000028
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
-
i
ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,
DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN
UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC
NETWORK)
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
Oleh :
Luthfi Alif
NIM : 11150910000028
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
-
ii
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN
-
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Maret 2019
Luthfi Alif
-
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Luthfi Alif
NIM : 11150910000028
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Nonekslusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL AOMDV, DSDV,
DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA TCP DAN
UDP DI JARINGAN VANET (VEHICULAR AD-HOC
NETWORK)
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilih Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Jakarta
Pada tanggal: April 2019
Yang menyatakan
(Luthfi Alif)
-
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas nikmat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Komputer Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penyelesaian skripsi
ini tidak lepas dari berbagai bantuan, dukungan, saran, dan kritik yang telah penulis
dapatkan, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendo’akan, dan
mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi.
2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
3. Ibu Arini, ST. MT., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika,
serta Bapak Feri Fahrianto M.Sc., selaku sekretaris Program Studi
Teknik Informatika.
4. Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Luh Kesuma Wardhani, M.T., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga
skripsi ini bisa selesai dengan baik.
5. Seluruh Dosen, Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi,
khususnya Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan
bantuan dan kerjasama dari awal perkuliahan.
6. Mr. Knuld dari Google Group NS2 yang membantu ketika terjadi error
pada pembuatan simulasi skripsi.
7. Teman-teman dikontrakan Bu Ema dan teman seperjuangan
seperskripsian: Bebek, Ucan, Afie, Yamin, Maji, Faisol, Jenal, Lord
Azter, Yudha, Pahrijal dll.
8. Kepada teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan, yang sudah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas
-
vii
dukungannya. Semoga kita bisa lebih baik lagi dan sukses di masa yang
akan datang.
9. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Apabila ada kebenaran dari penulisan ini maka kebenaran tersebut
datangnya dari Allah, tetapi apabila ada kesalahan dalam penulisan ini maka
kesalahan ini berasal dari penulis. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu. Penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan meridhai segala usaha kita.
Jakarta, April 2019
Luthfi Alif
11150910000028
-
viii
Penulis : Luthfi Alif (11150910000028)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Analisis Kinerja Routing Protocol AOMDV, DSDV, dan
ZRP dengan pengiriman paket data TCP dan UDP di Jaringan VANET (Vehicular
Ad-Hoc Network)
ABSTRAK
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi wireless kini semakin banyak.
VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) merupakan teknologi wireless yang dipasang
pada kendaraan sehingga kendaraan dapat bekomunikasi dengan kendaraan lain
(V2V) atau dengan infrastuktur (V2I). Permasalahaan topologi yang berubah-ubah
disebabkan mobilitas dan kecepatan tinggi pada VANET dapat diatasi
menggunakan routing protocol. Namun banyaknya jenis routing protocol jaringan
wireless memerlukan sebuah pengujian kinerja sehingga didapatkan routing
protocol dengan hasil terbaik untuk diimplementasikan. Pada penelitian ini
dilakukan pengujian routing protocol AOMDV (Ad-Hoc on Demand Multipath
Distance Vector), DSDV (Destination Sequenced Distance Vector), dan ZRP (Zone
Routing Protocol) menggunakan skenario pengiriman paket TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode simulasi dan program pendukung yang dibutuhkan
adalah Openstreetmap, SUMO, NS2, NAM, dan AWK. Pengujian kinerja routing
protocol tersebut menggunakan parameter pengujian QOS (Quality of Service)
diantaranya packet delivery ratio, end to end delay, throughput, dan packet loss.
Dari penelitian dengan menggunakan skenario 30, 60, 90, dan 120 kendaraan/node
diketahui AOMDV merupakan routing protocol terbaik untuk diimplementasikan
karena unggul pada parameter packet delivery ratio, throughput, dan packet loss
pengiriman TCP maupun UDP. Sedangkan DSDV hanya unggul pada parameter
end to end delay dan ZRP tidak unggul dimanapun.
Kata Kunci : Wireless, VANET , TCP, UDP, AOMDV, DSDV, ZRP, QOS
Jumlah Daftar Pustaka : 52 (7 Buku referensi + 35 Jurnal + 10 Website)
Jumlah halaman : VI BAB + XVIII halaman + 160 halaman + 44 gambar + 41
tabel + 28 grafik
-
ix
Penulis : Luthfi Alif (11150910000028)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Performance Analysis of AOMDV, DSDV, and ZRP
Routing Protocol by sending TCP and UDP data packages on the VANET Network
(Vehicular Ad-Hoc Network)
ABSTRACT
The development and utilization of wireless technology are now increasing.
VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) is a wireless technology installed on vehicles
so that vehicles can communicate with other vehicles (V2V) or infrastructure (V2I).
Changing topology problems due high mobility and speed on VANET can be solved
using routing protocols. Many types of routing protocols require a performance
test so that only routing protocol with the best result to be implemented. In this
research, will be a performance test using routing protocols AOMDV (Ad-Hoc on
Demand Multipath Distance Vector), DSDV (Destination Sequenced Distance
Vector), and ZRP (Zone Routing Protocol) with TCP (Transmission Control
Protocol) and UDP (User Datagram Protocol) delivery scenarios. The research
method used the simulation method and the supporting programs needed are
Openstreetmap, SUMO, NS2, NAM, and AWK. The routing protocol performance
testing uses QOS (Quality of Service) parameters including packet delivery ratio,
end to end delay, throughput, and packet loss. From the result of research using
the 30, 60, 90, and 120 nodes conclude that AOMDV is the best routing protocol to
implement becase superior on packet delivery ratio, throughput, and packet loss.
Whereas DSDV only superior in end to end delay and ZRP is not superior
anywhere.
Keywords : Wireless, VANET , TCP, UDP, AOMDV, DSDV, ZRP, QOS
Bibliography : 52 (7 Books + 35 Journals + 10 Websites)
Number of pages : VI chapters + XVIII pages + 160 pages + 44 images + 41
tables + 28 graphs
-
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xix
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 7
1.3.1 Metodologi .........................................................................................7
1.3.2 Proses .................................................................................................7
1.3.3 Tools ...................................................................................................8
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................... 9
1.5 Manfaat Penulisan ................................................................................. 9
1.6 Metode penelitian ................................................................................ 10
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ..............................................................10
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ........................................................10
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 11
BAB II ...................................................................................................................12
LANDASAN TEORI ...........................................................................................12
2.1 Jaringan Komputer .............................................................................. 12
2.2 Jaringan Wireless Ad-Hoc.................................................................... 12
2.3 Perangkat Jaringan Wireless ................................................................ 13
-
xi
2.3.1 Ethernet Card ...................................................................................13
2.3.2 Router ...............................................................................................14
2.3.3 RSU ..................................................................................................14
2.3.4 On Board Unit (OBU) .....................................................................15
2.4 Protokol ............................................................................................... 16
2.5 Model OSI ........................................................................................... 17
2.6 Model TCP/IP ...................................................................................... 19
2.7 VANET (Vehicular Ad-Hoc Network) ............................................... 21
2.7.1 Karakteristik VANET ......................................................................22
2.7.2 Pengaplikasian VANET ...................................................................23
2.8 Transmission Protocol ......................................................................... 26
2.9 Protokol TCP (Transmission Control Protocol) ................................. 26
2.9.1 Segmen TCP ....................................................................................28
2.9.2 Header TCP .....................................................................................29
2.9.3 Port pada TCP ..................................................................................31
2.9.4 TCP Flag ..........................................................................................31
2.9.5 TCP Three Way Handshake .............................................................32
2.10 Protokol UDP (User Datagram Protocol) ........................................... 33
2.10.1 Pesan pada UDP ...............................................................................34
2.10.2 Header UDP .....................................................................................34
2.10.3 Port pada UDP .................................................................................35
2.11 IP (Internet Protocol) .......................................................................... 36
2.12 Routing ................................................................................................. 36
2.13 Routing Protocol .................................................................................. 37
2.14 AOMDV .............................................................................................. 39
2.15 DSDV .................................................................................................. 40
2.16 ZRP ...................................................................................................... 41
2.17 Quality of Service ................................................................................ 43
2.18.1 Packet Delivery Ratio ......................................................................44
2.18.2 End to End Delay .............................................................................44
2.18.3 Packet Loss ......................................................................................45
-
xii
2.18.4 Throughput .......................................................................................45
2.19 Metode Simulasi .................................................................................. 46
2.20 Program Pendukung ............................................................................ 47
2.20.1 Vmware Workstation Pro ....................................................................47
2.20.2 Open Street Map ..............................................................................48
2.20.3 SUMO ..............................................................................................49
2.20.4 NS2 ..................................................................................................49
2.20.5 NAM ................................................................................................50
BAB III ..................................................................................................................51
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................51
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 51
3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 56
3.2.1 Problem Formulation .......................................................................57
3.2.2 Conceptual Model ............................................................................57
3.2.3 Input and Output Data .....................................................................57
3.2.4 Modelling .........................................................................................57
3.2.5 Simulation ........................................................................................57
3.2.6 Verification and Validation ..............................................................58
3.2.7 Experimentation ...............................................................................58
3.2.8 Output Analysis ................................................................................58
3.3 Alasan Menggunakan Metode Simulasi .............................................. 58
3.4 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................. 59
3.5 Alur Penelitian ..................................................................................... 60
BAB IV ..................................................................................................................61
IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN......................................61
4.1 Problem Formulation .......................................................................... 61
4.2 Conceptual Model ................................................................................ 62
4.2.1 Pembuatan Jalur VANET dengan Opens Street Map ......................62
4.3 Input dan Output data .......................................................................... 63
4.3.1 Input .................................................................................................63
4.3.2 Output ..............................................................................................66
-
xiii
4.4 Modelling ............................................................................................. 67
4.4.1 Skenario Simulasi 1 .........................................................................67
4.4.2 Skenario Simulasi 2 .........................................................................68
4.4.3 Skenario Simulasi 3 .........................................................................69
4.4.4 Skenario Simulasi 4 .........................................................................70
4.4.5 Skenario Simulasi 5 .........................................................................71
4.4.6 Skenario Simulasi 6 .........................................................................72
4.5 Simulation ............................................................................................ 73
4.5.1 Konversi file .osm menjadi file simulasi SUMO .............................73
4.5.2 Konfigurasi file map.tcl ...................................................................77
4.5.3 Skenario routing protocol ................................................................87
4.5.4 Konfigurasi routing protocol ZRP ...................................................87
4.5.5 Skenario Pengiriman Paket TCP dan UDP ......................................89
4.5.6 Skenario Uji Coba Node Sender dan Receiver ................................90
4.6 Verification and Validation ................................................................. 91
4.7 Experimentation ................................................................................... 91
4.8 Output Analysis .................................................................................... 91
BAB V ...................................................................................................................92
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................92
5.1 Verification dan Validation ................................................................. 92
5.2 Experimentation ................................................................................... 94
5.2.1 Pengujian Konfigurasi Simulasi ......................................................94
5.2.2 Pengujian paket terkirim dengan sender dan receiver .....................95
5.2.3 Pengujian kinerja pengiriman paket TCP dan UDP ........................98
5.2.4 Pengujian kinerja Routing protocol ...............................................101
5.3 Output Analysis .................................................................................. 101
5.3.1 Skenario 1 ......................................................................................102
5.3.2 Skenario 2 ......................................................................................106
5.3.3 Skenario 3 ......................................................................................110
5.3.4 Skenario 4 ......................................................................................114
5.3.5 Skenario 5 ......................................................................................118
-
xiv
5.3.6 Skenario 6 ......................................................................................122
5.3.7 Evaluasi Kinerja Keseluruhan ........................................................126
BAB VI ................................................................................................................135
PENUTUP ...........................................................................................................135
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 135
6.2 Saran .................................................................................................. 136
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................137
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................143
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan menurut jenisnya ............................2
Gambar 1.2 Jumlah kecelakaan dan korban dari tahun 2012 hingga 2016..............3
Gambar 2.1 Jaringan Wireless Ad-Hoc ..................................................................13
Gambar 2.2 Ethernet Card .....................................................................................14
Gambar 2.3 Router .................................................................................................14
Gambar 2.4 Road Side Unit (RSU) ........................................................................15
Gambar 2.5 On Board Unit ....................................................................................16
Gambar 2.6 Model OSI layer .................................................................................17
Gambar 2.7 Perbandingan Model Lapisan TCP/IP dengan Model Lapisan OSI ..19
Gambar 2.8 Skema Jaringan Vehicular Ad-hoc Network (VANET) .....................21
Gambar 2.9 bagian pada pesan/segmen TCP .........................................................28
Gambar 2.10 Variasi Header TCP .........................................................................29
Gambar 2.11 Gambar Proses Three Way Handshake pada TCP ...........................32
Gambar 2.12 Skema Pesan pada UDP ...................................................................34
Gambar 2.13 Header pada UDP ............................................................................34
Gambar 2.14 Klasifikasi Routing Protocol di VANET .........................................37
Gambar 2.15 Skema Routing Protocol AODV ......................................................39
Gambar 2.16 Skema Routing Protocol AOMDV ..................................................40
Gambar 2.17 Skema Routing Protocol DSDV ......................................................41
Gambar 2.18 Skema Routing Protocol ZRP ..........................................................42
Gambar 2.19 Program Vmware Workstation Pro ..................................................48
Gambar 2.20 Program Open Street Map ................................................................48
Gambar 2.21 Program SUMO (Simulation of Urban Mobility) ............................49
Gambar 2.22 NAM ( Network Animator ) .............................................................50
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................59
Gambar 3.2 Alur Penelitian ...................................................................................60
Gambar 4.1 Peta jalan yang dijadikan skema simulasi ..........................................62
Gambar 4.2 Map hasil konversi yang digunakan pada simulasi ............................76
Gambar 4.3 Proses simulasi lalu lintas jalan raya dengan SUMO.........................76
Gambar 4.4 Konfigurasi protocol ZRP .................................................................89
file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243020file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243021file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243022file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243023file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243024file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243025file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243026file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243027file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243028file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243029file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243030file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243031file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243032file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243033file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243034file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243035file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243036file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243037file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243038file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243039file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243040file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243041file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243042file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243043file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243044file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243045file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243046file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243047file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243048file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/Analisa%20Kinerja%20Routing%20Protocol%20AOMDV,%20DSDV,%20dan%20ZRP,%20%20pada%20pengiriman%20paket%20TCP%20dan%20UDP%20di%20%20Vehicular%20Adhoc%20Network%20(Vanet).docx%23_Toc532243049
-
xvi
Gambar 5.1 Verifikasi jumlah node 30 dan kecepatan rata-rata
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tugas pada tiap lapisan OSI ..................................................................18
Tabel 2.2 Tugas tiap Lapisan TCP/IP ....................................................................20
Tabel 2.3 Port Pada TCP ......................................................................................31
Tabel 2.4 Port pada UDP .......................................................................................35
Tabel 2.5 Routing Table Node 4 ............................................................................41
Tabel 2.6 Kategori Packet Delivery Ratio .............................................................44
Tabel 2.7 Kategori End to End Delay ....................................................................45
Tabel 2.8 Kategori Paket Loss ...............................................................................45
Tabel 2.9 Kategori Throughput ..............................................................................46
Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis............................................................................53
Tabel 3.2 Perbandingan Penelitian Sejenis ............................................................55
Tabel 4.1 Skenario perbedaan sender dan receiver ...............................................64
Tabel 4.2 Asumsi Skenario Simulasi 1 ..................................................................67
Tabel 4.3 Asumsi Skenario Simulasi 2 ..................................................................68
Tabel 4.4 Asumsi Skenario Simulasi 3 ..................................................................69
Tabel 4.5 Asumsi Skenario Simulasi 4 ..................................................................70
Tabel 4.6 Asumsi Skenario Simulasi 5 ..................................................................71
Tabel 4.7 Asumsi Skenario Simulasi 6 ..................................................................72
Tabel 5.1 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data TCP).......................102
Tabel 5.2 Hasil end to end delay (AOMDV paket data TCP) .............................103
Tabel 5.3 Hasil throughput (AOMDV paket data TCP) ......................................104
Tabel 5.4 Hasil packet loss (AOMDV paket data TCP) ......................................105
Tabel 5.5 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data TCP) ...........................106
Tabel 5.6 Hasil end to end delay (DSDV paket data TCP)..................................107
Tabel 5.7 Hasil throughput (DSDV paket data TCP) ..........................................108
Tabel 5.8 Hasil packet loss (DSDV paket data TCP) ..........................................109
Tabel 5.9 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data TCP) ..............................110
Tabel 5.10 Hasil end to end delay (ZRP paket data TCP) ...................................111
Tabel 5.11 Hasil throughput (ZRP paket data TCP) ............................................112
Tabel 5.12 Hasil packet loss (ZRP paket data TCP) ............................................113
-
xviii
Tabel 5.13 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data UDP) ....................114
Tabel 5.14 Hasil end to end delay (AOMDV paket data UDP) ..........................115
Tabel 5.15 Hasil throughput (AOMDV paket data UDP) ...................................116
Tabel 5.16 Hasil packet loss (AOMDV paket data UDP) ...................................117
Tabel 5.17 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data UDP) .......................118
Tabel 5.18 Hasil end to end delay (DSDV paket data UDP) ...............................119
Tabel 5.19 Hasil throughput (DSDV paket data UDP) .......................................120
Tabel 5.20 Hasil packet loss (DSDV paket data UDP)........................................121
Tabel 5.21 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data UDP) ............................122
Tabel 5.22 Hasil end to end delay (ZRP paket data UDP) ..................................123
Tabel 5.23 Hasil throughput (ZRP paket data UDP) ...........................................124
Tabel 5.24 Hasil packet loss (ZRP paket data UDP) ...........................................125
Tabel 5.25 Hasil rata-rata packet delivery ratio TCP dan UDP...........................126
Tabel 5.26 Hasil rata-rata end to end delay TCP dan UDP .................................128
Tabel 5.27 Hasil rata-rata throughput TCP dan UDP ..........................................130
Tabel 5.28 Hasil rata-rata packet loss TCP dan UDP ..........................................132
-
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data TCP) .....................102
Grafik 5.2 Hasil end to end delay (AOMDV paket data TCP) ............................103
Grafik 5.3 Hasil throughput (AOMDV paket data TCP).....................................104
Grafik 5.4 Hasil packet loss (AOMDV paket data TCP) .....................................105
Grafik 5.5 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data TCP) .........................106
Grafik 5.6 Hasil end to end delay (DSDV paket data TCP) ................................107
Grafik 5.7 Hasil throughput (DSDV paket data TCP) .........................................108
Grafik 5.8 Hasil packet loss (DSDV paket data TCP) .........................................109
Grafik 5.9 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data TCP) .............................110
Grafik 5.10 Hasil end to end delay (ZRP paket data TCP) .................................111
Grafik 5.11 Hasil throughput (ZRP paket data TCP) ..........................................112
Grafik 5.12 Hasil packet loss (ZRP paket data TCP) ..........................................113
Grafik 5.13 Hasil packet delivery ratio (AOMDV paket data UDP)...................114
Grafik 5.14 Hasil end to end delay (AOMDV paket data UDP) .........................115
Grafik 5.15 Hasil throughput (AOMDV paket data UDP) ..................................116
Grafik 5.16 Hasil packet loss (AOMDV paket data UDP) ..................................117
Grafik 5.17 Hasil packet delivery ratio (DSDV paket data UDP) .......................118
Grafik 5.18 Hasil end to end delay (DSDV paket data UDP)..............................119
Grafik 5.19 Hasil throughput (DSDV paket data UDP) ......................................120
Grafik 5.20 Hasil packet loss (DSDV paket data UDP) ......................................121
Grafik 5.21 Hasil packet delivery ratio (ZRP paket data UDP) ..........................122
Grafik 5.22 Hasil end to end delay (ZRP paket data UDP) .................................123
Grafik 5.23 Hasil throughput (ZRP paket data UDP) ..........................................124
Grafik 5.24 Hasil packet loss (ZRP paket data UDP) ..........................................125
Grafik 5.25 Hasil rata-rata packet delivery ratio TCP dan UDP .........................126
Grafik 5.26 Hasil rata-rata end to end delay TCP dan UDP ................................128
Grafik 5.27 Hasil rata-rata throughput TCP dan UDP.........................................131
Grafik 5.28 Hasil rata-rata packet loss TCP dan UDP .........................................133
file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913518file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913519file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913520file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913521file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913522file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913523file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913524file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913525file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913526file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913527file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913528file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913529file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913530file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913531file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913532file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913533file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913534file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913535file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913536file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913537file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913538file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913539file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913540file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913541file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913542file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913543file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913544file:///C:/Users/Hades/Desktop/Skripsi/skripsi%202.docx%23_Toc532913545
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer memiliki jenis yang bermacam-macam namun
seiring perkembangannya jaringan komputer harus memiliki fungsi
komunikasi aktif untuk dapat selalu berinteraksi tanpa terbatasi oleh jarak.
Penerapan jaringan juga harus disesuaikan dengan kondisi teknis lokasi dan
pengguna untuk peningkatan efisiensi jaringan tersebut. Penerapan jaringan
dengan penggunaan media frekuensi radio jauh lebih fleksibel dari media
kabel, karena keberadaan jangkauan kawasan dan pengguna yang lebih
besar. Media frekuensi radio juga dapat digunakan dengan baik oleh
pengguna yang semi-nomadic hingga mobile (Subchan, Ritzkal, &
Goeritno, 2017).
Jaringan dengan media frekuensi radio atau yang dikenal jaringan
nirkabel (wireless) memiliki teknologi ad-hoc yaitu jaringan infrastruktur
di mana node berkomunikasi dalam mode multihop menggunakan
perangkat nirkabel. Keuntungan jaringan ad-hoc dibandingkan dengan
jaringan seluler adalah waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dan lebih murah
untuk diterapkan (Madani, Khattak, Jadoon, & Sarwar, 2018).
Jaringan ad-hoc memiliki fitur unik tertentu seperti kemampuan
pengaturan diri, toleransi kesalahan, dan mudah diterapkan tanpa
infrastruktur yang ada dan dalam pengaplikasiannya disebut MANET
(Mobile ad-hoc Network). MANET sendiri sudah mendapat banyak
perhatian karena kemudahan penyebaran jaringan dan fleksibelitasnya.
Setiap simpul MANET bertindak sebagai pemancar, penerima dan
forwarder paket. Jaringan ini paling cocok pada jaringan yang tidak
menyediakan infrastruktur seperti skenario bencana di mana infrastruktur
hancur. Penggunaan MANET yang terkenal lainnya distributed
collaborative computing, pencarian dan pelacakan hewan langka,
pengoperasian dibawah laut, dll (Madani et al., 2018).
-
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengembangan teknologi jaringan MANET (Mobile Ad-hoc
Network) saat ini sudah merambah kebidang lalu lintas dan kendaraan
dimana pada kendaraan dipasang perangkat wireless ad-hoc sehingga tiap
kendaraan dapat memberi atau menerima informasi yang berkaitan dengan
kondisi lalu lintas. Kendaraan yang dilengkapi perangkat wireless dan
bergerak menempuh perjalanan dapat diasumsikan sebagai sebuah
pergerakan node. Node yang bergerak ini, membentuk jaringan ad-hoc yang
disebut VANET (Vehicular Ad hoc Networks) (Dimyati, Anggoro, &
Wibisono, 2016).
Di Indonesia teknologi VANET sendiri belum digunakan padahal
urgensi akan teknologi tersebut sangat penting. Hal ini diperlihatkan dengan
adanya perkembangan jumlah kendaraan transportasi dari tahun ke tahun
menurut Badan Pusat Statistik yang dapat dilihat pada gambar 1.1.
(Badan Pusat Statistik, 2016)
Menurut (Badan Pusat Statistik, 2016) Pada periode 2012-2016,
terdapat peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi yaitu
8,19 persen per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi pada semua
jenis kendaraan setiap tahunnya. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor
yang cukup tinggi terjadi pada mobil penumpang 8,73 persen per tahun
Gambar 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan menurut jenisnya
-
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diikuti kemudian oleh sepeda motor, mobil barang dan bis masing-masing
8,32 persen, 7,52 persen dan 2,26 persen per tahun.
Penambahan kendaraan bermotor pada transpotasi darat setiap
tahunnya memiliki dampak tersendiri bagi lalu lintas tersebut. Dampak yang
terjadi pada umumnya adalah kemacetan yang semakin meluas, namun bila
perkembangan jumlah kendaraan tidak diiringi dengan perkembangan
teknologi keamanan dalam berkendara dapat menyebabkan dampak yang
lebih buruk seperti menelan korban jiwa karena kecelakaan.
(Badan Pusat Statistik, 2016)
Gambar 1.2 di atas merupakan data (Badan Pusat Statistik, 2016)
mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kendaraan
transportasi darat. Dilihat perkembangan selama tahun 2012-2016, jumlah
kecelakan lalu lintas di Indonesia menunjukkan trend yang berfluktuasi,
begitu pula dengan jumlah korban luka ringan dan luka berat serta keragian
materi yang dialami.
Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas POLRl)
Gambar 1.2 Jumlah kecelakaan dan korban dari tahun 2012 hingga 2016
-
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mencatat jumlah kecelakaan sepanjang 2016 sebanyak 106.129 kejadian
dengan korban meninggal 26.185 jiwa (orang). Jumlah tersebut naik 7,23
persen dibandingkan pada tahun 2015 dengan 98.970 kejadian. Kecelakaan
tersebut telah mengakibatkan 170.293 orang menjadi korban dengan
komposisi korban luka ringan 71,38 persen, korban luka berat 13,25 persen,
dan korban mati (meninggal) 15,37 persen (gambar 1.2), dengan nilai
kerugian materi yang dialami pada tahun tersebut adalah 226.833 juta rupiah
(Badan Pusat Statistik, 2016).
Teknologi VANET yang digunakan pada lalu lintas transportasi
kendaraan dapat mengatasi permasalahan kemacetan yang mana informasi
yang diterima dari kendaran lain akan diolah sehingga dapat menunjang
pengambilan keputusan dalam pengambilan jalur kendaraan (Muhammad,
Virgono, & Saputra, 2017).
Walaupun termasuk kedalam MANET, terdapat beberapa
karakteristik perbedaan antara VANET dan MANET. Diantaranya mobilitas
node pada Vanet sangat tinggi dibanding MANET dan bergerak lebih
dinamis dibanding MANET yang cenderung diam(Adrian, Fahmizal, &
Rosyid, 2018). Pada VANET juga tidak ditemui masalah dengan media
penyimpanan dan suplai energi (Dimyati et al., 2016).
VANET yang merupakan salah satu teknologi wireless ad-hoc
seperti MANET, juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan
yang paling rawan adalah sifat jaringan wireless yang sementara
menyebabkan topologi jaringan menjadi berubah-ubah sehingga dampaknya
jalur komunikasi terputus ketika paket belum sampai. Perubahan topologi
dapat terjadi dikarenakan terdapat pergerakan dari mobile node dengan
kecepatan tertentu. Untuk mengatasi masalah perubahan topologi tersebut
maka dibutuhkan suatu protokol routing untuk menjaga jalur komunikasi
pada jaringan (Muhammad Irfan Denatama, Doan Perdana, Muhammad
Irfan Denatama, & Negara, 2016).
VANET yang memiliki karakteristik khusus yaitu mobilitas node
yang tinggi tentunya memerlukan implementasi jenis protokol routing yang
-
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat mengakomodasi pergerakan node tersebut (Lestari & Sari, 2018).
Dalam pengiriman paket suatu jaringan terdapat dua protokol
transmisi data yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP) yang berada pada layer Transport yang
menghasilkan dua jenis paket data yang berbeda. TCP menyediakan layanan
yang dapat diandalkan tanpa beban berlebih jaringan. Selain banyak layanan
seperti kontrol aliran, manajemen kemacetan dan keandalan, TCP berusaha
menyediakan baik pemanfaatan yang efisien dan pembagian sumber daya
jaringan yang adil. UDP adalah protokol transmisi cepat yang digunakan
oleh sebagian besar aplikasi real-time karena cocok untuk menunda aplikasi
sensitif seperti transmisi video dan audio. UDP tidak menyediakan kontrol
aliran atau pemulihan kesalahan dan tidak memerlukan manajemen koneksi
(Wheeb, 2015).
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Analisis performansi
protokol pada jaringan VANET sebelumnya sudah pernah dilaksanakan.
Penelitian yang paling mendekati dilakukan oleh (Draz, Ali, Yasin, & Shaf,
2018) yang berjudul “Evaluation based analysis of packet delivery ratio for
AODV and DSR under UDP and TCP environment”. Penelitian tersebut
memiliki kekurangan yaitu protokol perutean yang digunakan hanya
menggunakan jenis reaktif dan parameter yang digunakan hanya Packet
Delivery Ratio. Penelitian selanjutnya oleh (Sitompul, Negara, & Sanjoyo,
2018) mengenai “Analisis Performansi Protocol Routing AODV dan FSR
pada VANET” juga masih memiliki kekurangan yaitu belum menggunakan
skema pengiriman UDP dan belum menggunakan Protokol jenis Hybrid
pada VANET. Kekurangan serupa juga terjadi pada penelitian (N. Saeed, R.
U. Amin, A. S. Malik, M. K. Kasi, & B. Kasi, 2017) mengenai
“Performance Evaluation of AODV, DSDV and DSR Routing protocol s in
Unplanned Areas” dan penelitian oleh (Mahmoud & Hussein, 2016) yang
berjudul “Performance Analysis of AODV , DSR and DSDV Routing
protocol s in VANET”. Penelitian terkahir yang dilakukan oleh (Meraihi,
Acheli, & Ramdane-Cherif, 2017) tentang “QoS performance evaluation of
-
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
AODV and DSR routing protocol s in city VANET scenarios” memiliki
kekurangan berupa skema pengiriman hanya TCP dan belum menggunakan
protokol Hybrid.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas,
dilakukan penelitian yang bermaksud menguji kinerja protocol perutean
berjenis terdiri Reaktif (AOMDV), Proaktif (DSDV) dan Hybrid (ZRP)
yang berjudul “ANALISIS KINERJA ROUTING PROTOCOL
AOMDV, DSDV, DAN ZRP DENGAN PENGIRIMAN PAKET DATA
TCP DAN UDP DI JARINGAN VEHICULAR AD-HOC NETWORK
(VANET)”. Penelitian ini berupa simulasi perancangan jaringan VANET
dengan skema jalan raya di DKI Jakarta menggunakan tools Open Street
Map, lalu di konversi dalam bentuk simulasi lalu lintas dengan SUMO
(Simulation of Urban Mobility) dan selanjutnya dikonversi untuk
penambahan skema seperti protokol perutean dan protokol pengiriman
dengan Network Simulator 2 (NS2) yang terinstall pada sistem operasi
Linux.
Parameter pengujian yang digunakan untuk menguji protokol
perutean antara lain Packet Delivery Ratio, Throughput, Packet loss, dan
End to End Delay yang didapatkan dengan menggunakan bahasa AWK dan
Perl. Data yang didapatkan dibuat grafik dan dianalisis menggunakan MS.
Excel.
-
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah
bagaimana analisis kinerja routing protocol AOMDV, DSDV, dan ZRP
dengan skema pengiriman paket data TCP dan UDP di Jaringan VANET ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang peneliti tentukan pada penelitian ini, yaitu:
1.3.1 Metodologi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi pustaka serta metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah metode Simulasi.
1.3.2 Proses
Batasan proses yang ditentukan pada penelitian ini, antara
lain:
1. Perancangan jaringan VANET dibuat dengan skema peta
DKI Jakarta yaitu di daerah Rawa Barat, Kebayoran Baru
Kota Jakarta Selatan.
2. Perancangan jaringan VANET hanya sampai tahap simulasi
jaringan sehingga tidak melakukan pengimplementasian
mengunakan alat ataupun perangkat wireless.
3. Protokol perutean yang digunakan terdiri dari reaktif
(AOMDV), Proaktif (DSDV), dan Hybrid (ZRP) bukan jenis
protokol lain yaitu protokol position based.
4. Skema pengiriman paket data hanya menggunakan protokol
TCP dan UDP.
5. TCP dan UDP pada skenario merupakan objek penelitian
yang berbeda sehingga hasil TCP dan UDP tidak
dibandingkan.
6. Pengambilan kecepatan 10 m/s atau 36 km/jam sebagai
skenario pada penelitian ini berdasarkan peraturan Menteri
-
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perhubungan Republik Indonesia nomor 111 tahun 2015
dimana batas kecepatan kendaraan di perkotaan paling tinggi
yaitu 50 km/jam.
7. Jenis kendaraan yang digunakan untuk simulasi pada
penelitian ini hanya mobil.
1.3.3 Tools
Berikut ini adalah tools yang digunakan untuk melakukan
penelitian, diantaranya:
1. Sistem Operasi yang digunakan untuk melakukan penulisan
adalah Windows 10 Pro (64-bit).
2. Penulisan dilakukan dengan spesifikasi laptop Acer Aspire
E5-475G processor Intel Core i5 7200U @ 2,5 GHz (4
CPUs) dan RAM sebesar 8 GB.
3. Simulasi dilakukan dengan menggunakan mesin virtual
yaitu Vmware Workstatio pro versi 12.1.1 build-3770994.
4. Sistem Operasi yang digunakan untuk melakukan simulasi
adalah Linux Ubuntu 14.04 LTS (32 bit) dengan alokasi
RAM sebesar 3 GB dan processor Intel Core i5 7200U 2,5
GHz (1 CPU)
5. Pengambilan data Map skema lalu lintas Jalan Raya
menggunakan Open Street Map. Pembuatan simulasi lalu
lintas menggunakan Simulation Urban Mobility (SUMO)
versi1.1. Penambahan skema protokol perutean dan
pengiriman menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Hasil
output berupa animasi oleh NAM. Pengambilan data
simulasi menggunakan AWK Script dan Perl Script.
Penampilan garfik data parameter menggunakan MS. Excel.
6. Penelitian tidak membahas pembuatan aplikasi mengenai
jaringan VANET dan protokolnya.
-
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui, membandingkan, dan menentukan jenis routing protocol terbaik
untuk diterapkan pada jaringan VANET.
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
1) Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.
2) Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan strata satu
(S1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3) Sebagai portofolio penulis yang akan dapat dipergunakan
pada masa mendatang.
4) Membandingkan teori yang telah didapat saat kuliah dengan
masalah yang sebenarnya.
5) Mengetahui dan memahami cara kerja jaringan wireless dan
implementasinya.
2. Bagi Universitas
1) Mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam menguasai
bidang jaringan Teknik Informatika.
2) Menjadi sumbangan literatur karya ilmiah dalam disiplin
ilmu teknologi khususnya bidang jaringan komputer.
3) Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian sejenis
berikutnya.
3. Bagi Masyarakat
1) Mengetahui evaluasi kinerja routing protocol yaitu Reaktif
(AOMDV), Proaktif (DSDV) dan Hybrid (ZRP) pada
pengiriman data TCP dan UDP di jaringan VANET.
-
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2) Sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan routing protocol AOMDV, DSDV,
ZRP, TCP dan UCP, maupun VANET.
1.6 Metode penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini dibagi
menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan
sistem . Berikut penjelasan kedua metode tersebut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan studi pustaka sebagai metode
pengumpulan data. Studi pustaka merupakan salah satu kegiatan
penelitian yang berfungsi sebagai landasan teori bagi penyelesaian
masalah dalam penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data
dilakukan secara manual dengan mempelajari buku-buku serta
jurnal terkait dengan informasi penelitian seperti VANET, routing
protocol AOMDV, DSDV, ZRP, dll. Di dalam studi pustaka juga
dilakukan peroses pencarian penelitian sejenis guna
membandingkan sehingga tidak terjadinya kesamaan topik pada
penelitian.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam perancangan sistem metode yang digunakan oleh
peneliti adalah metode simulasi, Terdapat 8 tahapan pada metode
tersebut, antara lain (Fahri, Fiade, & Suseno, 2017):
1. Problem Formulation
2. Conceptual Model
3. Input Output Data
4. Modelling
5. Simulation
6. Verification dan Validation
7. Experimentation
8. Output Analysis
-
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang dibuat pada tugas akhir ini akan dibagi dalam
enam bagian, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat,
metode dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran
menyeluruh dari penulisan skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas mengenai berbagai teori yang mendasari
analisis permasalahan yang berhubungan dengan pembahasan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi pembahasan atau pemaparan metode yang penulis
pakai dalam pencarian data maupun perancangan sistem yang
dilakukan pada penelitian.
BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI
DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa, perancangan,
implementasi dan pengujian sistem selama penelitian ini
berlangsung.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai hasil dan pembahasan rancangan
pembuatan aplikasi penjadwalan dengan menggunakan algoritma
genetika dan rancangan tampilan aplikasinya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini kesimpulan dari hasil pembahasan seluruh bab serta
saran-saran yang kiranya dapat diperhatikan serta
dipertimbangkan untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.
-
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama (Madcoms, 2015).
Sedangkan menurut (Kizza, 2015), Jaringan komputer adalah
sistem terdistribusi yang terdiri dari gabungan komputer dan perangkat lain.
Jaringan sendiri memiliki elemen jaringan yang memungkinkan untuk
menghubungankan perangkat atau komputer untuk berkomunikasi melalui
sebuah aturan atau protokol komunikasi. Elemen atau komponen jaringan
terdiri dari perangkat keras seperti hub, router, bridges dan perangkat lunak
yang bertugas untuk mengatur jalannya komunikasi pada jaringan.
2.2 Jaringan Wireless Ad-Hoc
Jaringan Ad-Hoc adalah sekelompok perangkat komunikasi atau
node yang berkomunikasi satu sama lain tanpa memiliki topologi
(infrastruktur) yang tetap dan belum ditentukan sebelumnya oleh jaringan.
Oleh karena itu seseorang dapat mendefinisikan jaringan ad-hoc sebagai
jaringan dinamis. Masing-masing node memiliki kapasitas untuk
berkomunikasi langsung dengan node lain. Jaringan ad hoc dapat dibuat
dengan menggunakan teknologi wireless seperti Bluetooth, Wi-Fi, dll yang
disebut jaringan Wireless Ad-Hoc (Sharmila & Shanthi, 2016).
Dalam situasi darurat, jenis jaringan ini sangat berguna untuk
berkomunikasi secara langsung dengan pusat layanan informasi. Jaringan
wireless ad-hoc memiliki beberapa klasifikasi yaitu Wireless Mesh Network
(WMN), Wireless Sensor Network (WSN), Mobile Ad-Hoc Network
(MANET), Vehicular Ad-Hoc Network (VANET), dll (Sharmila & Shanthi,
2016).
-
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Sharmila & Shanthi, 2016)
2.3 Perangkat Jaringan Wireless
Perangkat jaringan adalah alat-alat yang pada umumnya digunakan
untuk membangun jaringan komputer (Madcoms, 2015). Perangkat tersebut
antara lain:
2.3.1 Ethernet Card
Ethernet Card merupakan hardware jaringan yang dipasang
pada sebuah PC yang berfungsi untuk dapat berkomunikasi dengan
komputer lain melalui jaringan LAN (Local Area Network).
Ethernet Card menggunakan kabel coaxial, twisted pair, dan dapat
digunakan juga dalam wireless LAN (WLAN). Setiap Ethernet Card
memiliki MAC Address (Medium Accsess Control) yang unik dan
berbeda (Madcoms, 2015).
Gambar 2.1 Jaringan Wireless Ad-Hoc
-
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Madcoms, 2015)
2.3.2 Router
Router adalah sebuah perangkat keras jaringan komputer
yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai
routing untuk menyambungkan jaringan LAN atau WAN ke
jaringan internet atau menyambungkan dua atau lebih jaringan yang
berbeda kelas. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat
tujuan dari paket data yang melewatinya dan memutuskan rute yang
akan dilewati paket data tersebut untuk sampai ke tujuan (Madcoms,
2015).
(www.pcmag.com)
2.3.3 RSU
Road Side Unit merupakan perangkat yang digunakan
sebagai access point dan ditempatkan di sepanjang jalan seperti
persimpangan yang padat dan tempat yang rawan akan kecelakaan.
Gambar 2.2 Ethernet Card
Gambar 2.3 Router
-
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
RSU berfungsi sebagai sebuah node untuk memberikan informasi
kepada kendaraan serta sebagai access untuk pertukaran data baik
antar kendaraan maupun dengan infratruktur. RSU mempunyai
prosedur dalam menyampaikan informasi nya antara lain:
a. RSU mempunyai kewajiban untuk lebih memperluas
jangkauan jaringan nya karena semakin jauh atau luas
jangkauan nya maka semakin banyak pula kendaraan atau
node yang bisa berkomunikasi.
b. RSU diharuskan bisa memberikan informasi terkait dengan
kemanan dan keselamatan dalam berkendara
c. RSU diharuskan menyediakan koneksivitas internet ke On
Board Unit (OBU) (Hadiwiriyanto, Trisnawan, & Amron,
2018).
(www.siemens.com)
2.3.4 On Board Unit (OBU)
OBU atau On Board Unit adalah sebuah perangkat yang
dipasang pada kendaraan yang berguna untuk melakukan
Gambar 2.4 Road Side Unit (RSU)
-
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
komunikasi antar kendaraan (V2V) atau komunikasi dengan
infrastuktur (V2I) seperti Road Side Unit (RSU). OBU digunakan
untuk fitur jaringan dengan komunikasi yang kuat dan fleksibel
sehingga OBU merupakan salah satu implementasi jaringan
VANET yang menjadi sistem transportasi lebih cerdas / Intelligent
Transport System (ITS). Salah satu implementasi menggunakan
OBU adalah sistem pembayaran tol dengan Electronic Toll atau E-
toll tanpa menempelkan kartu pada perangkat. OBU pada perangkat
E-toll (Li, Feng, Wang, & Qian, 2015).
(www.detik.com)
2.4 Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan data,
informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi
penerima agar komunikasi berlangsung dengan benar. (Syamsu, 2013).
Sedangkan menurut (Madcoms, 2015) protokol adalah sekumpulan
peraturan/konvensi/sinkronisasi yang digunakan oleh suatu komputer untuk
bertukar data pada sebuah jaringan komputer, misalnya melakukan
pengiriman e-mail, mentransfer file, mengakses halaman website pada
internet, chitting antar komputer, dll.
Gambar 2.5 On Board Unit
-
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5 Model OSI
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO)
mengembangkan Open System Interconnection (OSI) model yang ditujukan
untuk menyederhakan protokol komunikasi dalam jaringan komputer. OSI
adalah model arsitektur terbuka yang berfungsi sebagai standar protokol
komunikasi jaringan, meskipun bukan yang paling banyak digunakan
sekarang. OSI sendiri terdiri dari dua buah protokol, satu di elemen sumber
dan yang lainnya di elemen tujuan (Kizza, 2015).
Pengembangan model OSI didasari oleh bentuk komunikasi melalui
jaringan yang dapat dipecah menjadi tujuh lapisan, di mana setiap lapisan
memiliki tugas yang berbeda-beda. Lapisan yang berbeda pada protokol
memberikan layanan yang berbeda yang mana lapisan sebelumnya menjadi
dasar untuk protokol lapisan berikutnya. Proses komunikasi terjadi bergerak
dari lapisan protokol paling atas hingga ke bawah dan dikirim keluar melalui
media jaringan untuk diterima sumber tujuan (Kizza, 2015).
(Kizza, 2015)
Tugas dari tiap lapisan OSI menurut (Bora, Bora, Singh, & Arsalan,
2014) dapat dilihat pada tabel 2.1.
Gambar 2.6 Model OSI layer
-
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1 Tugas pada tiap lapisan OSI
Lapisan Fungsi
7 (Application) Lapisan yang digunakan untuk berinteraksi dengan
pengguna. Di sinilah data berubah menjadi situs web,
program obrolan, dan sebagainya. Protokol yang
berjalan pada lapisan ini cukup banyak, seperti DNS,
FTP, HTTP, HTTPS, NFS, POP3, SMTP, dan SSH.
6 (Presentation) Lapisan ini merepresentasikan data, eenskripsi, dan
menerjemahkan bahasa pemrograman yang dapat
dibaca manusia ke dalam instruksi kode mesin yang
dapat digunakan oleh lapisan dibawahnya. yang
diformat Protokol yang bekerja pada lapisan ini
antara lain TELNET dan SNMP.
5 (Session) Lapisan ini membentuk sebuah lingkungan yang
terdiri dari dua pihak (pengirim dan penerima) dan
mengontrol percakapan yang ada didalamnya.
Percakapan sendiri terdiri dari banyaknya permintaan
maupun respon. Protokol yang bekerja pada lapisan
ini ; NETBIOS, ADSP, PAP, dll.
4 (Transport) Lapisan ini terutama berkaitan dengan Reliabilitas
(keamanan seperti enkripsi / dekripsi, firewall, dll.),
Pemeliharaan alur paket dengan mengurangi kongesti
dan melakukan pemeriksaan kesalahan memastikan
kualitas layanan dengan mengirim ulang data ketika
data telah rusak.
Pada lapisan ini bekerja protokol TCP dan UDP.
3 (Network) Lapisan ini menyediakan layanan pengalamatan pada
paket yang diterima dan pada gilirannya membantu
paket tersebut untuk dikirim sesuai dengan alamat
tujuan. Protocol yang bekerja pada lapisan ini antara
lain IP, ARP, RARP, dll.
2 (Data Link) Menyediakan metode yang mana informasi dari
jaringan dipecah menjadi frame dan dikirim melalui
lapisan fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab
untuk beberapa deteksi dan koreksi kesalahan.
-
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Protokol yang digunakan pada lapisan ini antara lain
PPP dan SLIP.
1 (Physical) Mengubah sinyal menjadi bit, yang dapat digunakan
oleh lapisan lain. Sinyal disesuaikan untuk
memungkinkan beberapa pengguna menggunakan
koneksi yang sama. Layer ini juga menentukan
bagaimana jaringan terkoneksi yaitu kabel atau
wireless.
2.6 Model TCP/IP
Model protokol TCP / IP adalah suatu model protokol yang secara
luas digunakan pada berbagai sistem otoritatif karena kemampuan
beradaptasi dan banyaknya kegunaan yang disediakan. Microsoft yang pada
awalnya membangun pengaturan konvensi mereka sendiri namun sekarang
kembali menggunakan model ini. Model protokol TCP/IP pada awalnya
digunakan hanya untuk transportasi dan perkembangannya sekarang
mendukung beberapa proses yang berbeda (Mundra & Taeib, 2015).
(Mundra & Taeib, 2015)
Dari gambar 2.7 diatas, terlihat model TCP/IP merupakan model
yang menyederhanakan dua hingga tiga lapisan pada model lapisan OSI
Gambar 2.7 Perbandingan Model Lapisan TCP/IP dengan Model Lapisan OSI
-
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi satu lapisan khusus. Layer pada TCP/IP dan fungsinya menurut
(Mundra & Taeib, 2015) dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tugas tiap Lapisan TCP/IP
Lapisan Fungsi
1 (Application) Menyediakan akses aplikasi ke jaringan TCP/IP. Layer ini
menangani high-level-protocol, masalah representasi data,
proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan
terjadinya komunikasi antar jaringan. Protokol yang
bekerja pada lapisan ini adalah Telnet, DHCP, DNS,
HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dan lain lain.
2 (Host-to-host) Bertanggung jawab atas komunikasi antar dua buah
node. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari
sumber data menuju tujuan data dengan membuat logical
connection diantara keduanya. Layer ini bertugas
memecah data dan menyatukan kembali data yang
diterima dari Application layer ke dalam aliran data yang
sama antara sumber dan pengirim data. Ada dua cara
pengiriman data, connection-oriented (menggunakan
protocol TCP) atau connectionlessoriented (menggunakan
protocol UDP). Protokol yang bekerja pada lapisan ini
adalah TCP dan UDP.
3 (Internetwoking) Bertanggung jawab dalam masalah routing dan
addressing (pembuatan paket IP). Layer ini bertugas
menentukan rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah
paket data. Selain itu, layer ini juga bertugas melakukan
paket switching untuk mendukung tugas utama tersebut.
Protocol yang bekerja pada lapisan ini adalah IP, ICMP,
ARP, RARP.
4 (Network Interface) Lapisan antarmuka jaringan (juga dikenal oleh lapisan
akses jaringan) bertugas meletakkan paket TCP / IP pada
media sistem dan menerima paket TCP / IP dari media
sistem.
-
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 VANET (Vehicular Ad-Hoc Network)
Vehicular Ad-Hoc Network (VANET) merupakan bagian atau
pengembangan dari Mobile Ad-Hoc Network (MANET) yang menggunakan
jaringan wireless berbasis Ad-Hoc dan diterapkan pada kendaraan bergerak
(Sitompul et al., 2018). Sedangkan menurut (Budi, Siswa, & Abijono, 2016)
VANET adalah teknologi jaringan yang menggunakan perpindahan
kendaran sebagai node, untuk menciptakan berbagai jaringan yang bersifat
mobile.
(Ferronato & Trentin, 2017)
Tujuan utama jaringan VANET adalah membantu kendaraan-
kendaraan untuk dapat saling berkomunikasi dan memelihara jaringan
komunikasi diantara mereka tanpa menggunakan central base station atau
controller. VANET bertanggung jawab untuk komunikasi antar kendaraan
bergerak pada suatu lingkungan tertentu. Kendaraan dapat berkomunikasi
dengan kendaraan lain yang disebut dengan V2V (Vehicle to Vehicle)
communication atau kendaraan juga dapat berkomunikasi dengan
infrastruktur seperti RSU (Road Side Unit) yang disebut dengan V2I
(Vehicle to Infrastructure) communication atau V2R (Vehicle to Roadside)
communication (Sitompul et al., 2018).
Sedangkan menurut (N. Saeed et al., 2017) VANET memiliki dua
tujuan khusus yang pertama meningkatkan keamanaan dan keselamatan
Gambar 2.8 Skema Jaringan Vehicular Ad-hoc Network (VANET)
-
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengguna dari sisi jalan maupun kendaraan dengan teknologi smart vehicle
dan yang kedua menyediakan konekstivitas kepada pengguna jalan menuju
internet dan layanan VANET lainnya.
2.7.1 Karakteristik VANET
Jaringan VANET memiliki beberapa karakteristik khusus,
menurut (N. Saeed et al., 2017) karakteristik tersebut antara lain :
1. Topologi jaringan sangat dinamis: karena bersifat memiliki
kecepatan tinggi yang tinggi, VANET topologinya sering
berubah. Misalnya jika kecepatan dua kendaraan sekitar 60
mph, hubungan antara keduanya hanya dapat bertahan
kurang dari 10 detik.
2. Sering Pemutusan: dengan kecepatan tinggi dan distribusi
kendaraan yang tidak kontinu maka akan sering terjadi
pemutusan koneksi, atau koneksi akan bertahan pada vehicle
tersebut sampai ada kendaraan berikutnya.
3. Pemodelan Mobilitas: Pemodelan mobilitas adalah salah
satu hal membedakan antara VANET dengan MANET,
selain kecepatan dan mobilitas VANET yang lebih tinggi,
mobilitas pada VANET memiliki pola yang jelas yaitu
mobilitas kendaraan yang dibatasi oleh geografi atau bentuk
jalan yang sifatnya tetap.
4. Daya Baterai: Daya baterai pada VANET cenderung lebih
baik dari MANET karena ketersediaan daya/energi bersifat
berkelanjutan dalam bentuk baterai kendaraan.
5. Interaksi Dengan Sensor Onboard: Gerakan dan posisi
kendaraan saat ini dapat dengan mudah diketahui seperti
penggunan GPS.
6. Kendala Pengaplikasian: Pengaplikasian VANET pada
kendaraan pada umumnya sangat sulit, dibutuhkan analisis
mendalam agar nilai Quality of Service terpenuhi sehingga
pengiriman informasi tidak terlambat ataupun gagal.
-
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Attenuation : Seperti pada gelombang radio pada umumnya
jaringan VANET juga dapat terkena dampak atenuasi seperti
penundaan, pemantulan, kehilangan paket, dll.
8. Jangkauan Transmisi : Jangkauan transmisi pada VANET
yang menggunakan arsitektur gelombang radio masih sangat
terbatas yaitu seluas 1 km namun teknologi tersebut masih
dapat ditingkatkan.
9. Dukungan Anonimitas : Proses interksi antar kendaraan
dengan VANET tidak seperti jaringan wireless lain di mana
VANET tidak perlu menggunakan otentikasi untuk
mengirimkan maupun menerima data.
2.7.2 Pengaplikasian VANET
Komunikasi antar kendaraan (V2V) maupun komunikasi
antara kendaraan dengan Infrastruktur (V2I) pada VANET memiliki
tujuan yang bermacam-macam. Secara garis besar menurut (N.
Saeed et al., 2017) terbagi menjadi tiga yaitu :
1) Pengaplikasian berorientasi keselamatan
Pengaplikasian ini ditujukan untuk pemantauan
jalan, lalu lintas, dan pertukaran informasi yang terdiri
dari:
a. Real-time Traffic : Aplikasi ini ditujukan untuk
memberikan informasi mengenai keadaan lalu
lintas terkini yang dapat digunakan untuk
menghindari kepadatan kendaraan dan
kemacetan lalu lintas.
b. Post-Crash Notification : Kendaraan yang
berada disekitar area kecelakaan dapat
membantu pihak patroli dengan mengirimkan
informasi kepada kendaraan lain sebagai
peringatan untuk tidak melewati daerah tersebut.
-
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Cooperativ Message Transfer : kendaraan yang
digunakan dengan kecepatan rendah maupun
berhenti dapat bekontribusi untuk mengirimkan
informasi ke kendaraan lain, dapat pula
digunakan untuk mengautomisasi penggunaan
rem pada keadaan tertentu.
d. Road Hazard Control Notification :
Pengaplikasian ini dapat memberitahu informasi
mengenai kondisi jalan apabila terjadi bencana
secara tiba-tiba, contohnya longsor, gempa, dll.
e. Cooperativ Collision Warning :
Memperingatkan pengemudi yang berpotensi
untuk mengalami kecelakaan bila melewati suatu
jalan sehingga pengemudi dapat menggunakan
jalan lain.
f. Traffic Vigilance : Kamera pada Road Side
Unit (RSU) dapat digunakan untuk memantau
lalu lintas dan memeriksa apakah ada
pelanggaran hukum yang terjadi pada daerah
tersebut.
2) Pengaplikasian berorientasi kenyamanan
a. Route Diversions : Pengaplikasian ini sangat
membantu untuk merencanakan rute lain bila
terjadi kemacetan.
b. Electronic Toll Collection : Aplikasi ini dapat
membantu pengumpulan pembayaran tol secara
elektronik dan mengidentifikasi kendaraan
tersebut.
c. Parking Availability : Informasi mengenai
ketersediaan parkir dapat diterima pengemudi
yang ingin memarkir kendaraan mereka di
-
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tempat tertentu. Pengaplikasian ini sangat
meningkatkan kepuasan pengemudi dan
mengurangi rasa stress ketika tidak adanya
tempat parkir.
d. Active Predicition : Pengemudi dapat
mengetahui kondisi fisik jalan sehingga dapat
menyesuaikan kecepatan sebelum memasuki
Kawasan jalan tersebut.
3) Pengaplikasian berorientasi komersil
a. Remote Vehicle Personalization/ Diagnostic :
dapat digunakan untuk mengunduh konfigurasi
kendaraan dan membagikannya pada lingkup
jaringan kendaraan.
b. Internet Access : Internet dapat diakses oleh
kendaraan melalui RSU. Pengemudi maupun
penumpang dapat mengakses konten video-
streaming pada saat bepergian.
c. Digital Map Downloading : Peta digital sangat
berguna seperti peta penunjuk jalan pada
umumnya. Pengemudi dapat mengunduh peta
tertentu dengan jaringan ini.
d. Real Time Video Relay : Digunakan sebagai
media hiburan, seperti menonton video maupun
film secara langsung.
e. Value-added Advertisement : Sebagai media
untuk mengiklankan informasi sebuah produk.
Contohnya ada produk makanan atau minuman
disekitar jalan yang sedang dilalui.
f. Environmental Benefits : Penggunaan untuk
penelitian mengenai kendaraan berbasis ramah
-
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
lingkungan sehingga mengurangi polusi
kendaraan pada umumnya.
g. Fuel Saving : Pengaplikasian VANET pada
pembayaran tol yang mengakibatkan tidak perlu
berhentinya kendaraan akan mengurangi
penggunaan bahan bakar.
h. Time Utilization : Dengan akses internet
pengemudi maupun penumpang dapat tetap
terhubung dengan pekerjaan maupun keluarga
sehingga dapat memanfaatkan waktu mereka
dalam kemacetan maupun dalam perjalanan.
2.8 Transmission Protocol
Transmission Protocol adalah Protokol yang berada pada lapisan
transport yang digunakan untuk melakukan pekerjaan berupa pengiriman
paket dari penerima ke tujuan. Adanya protokol disebabkan pengiriman
paket tidak bisa dilakukan secara sembarang dan memiliki ketentuan
tertentu. Seperti dalam suatu proses pengiriman paket yang dilakukan secara
bersama-sama tanpa adanya protokol tidak mungkin dapat dilakukan karena
dapat terjadi kesalahan dan tabrakan data. Penerima paket juga harus
mengetahui paket apa yang dikirim kepadanya atau apakah paket tersebut
benar dikirim ke padanya sehingga ia dapat memberi sebuah balasan.
Pengiriman paket juga tidak bisa dilakukan secara besar karena akan
mempengaruhi jaringan sehingga ada batasan ukuran paket yang dikirim
dan proses segmentasi paket (Goralski, 2017).
2.9 Protokol TCP (Transmission Control Protocol)
Salah satu protokol transmisi atau transportasi standar yang
digunakan pada layer IP adalah TCP (Transmission Control Protocol). TCP
adalah suatu protokol yang berada pada lapisan transport (baik itu dalam
tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi
-
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sambungan (connection oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP
dispesifikasikan pada dokumen RFC 793. (Syamsu, 2013)
TCP juga menurut (Dordal, 2015) memiliki karakteristik
fungsionalitas yang jauh lebih baik untuk mengirim data ke soket yang
terhubung. TCP sendiri memiliki beberapa karakteristik khusus
yaitu(Syamsu, 2013):
1. Connection-oriented
Berorientasi sambungan (connection-oriented) yang mana
sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang
berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).
2. Reliable
Paket Data yang dikirim oleh protokol TCP ke tujuan
memiliki suatu urutan khusus yang dapat diterima penenerima
sesuai urutannya.
3. Full Duplex
Koneksi yang terjadi antara dua host TCP terdiri dari dua
buah jalur yaitu jalur keluar dan jalur masuk.
4. Flow Control
TCP menyediakan layanan flow control yang berguna untuk
mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang
akhirnya membuat padat jaringan internetwork. layanan flow control
yang dimiliki oleh pihak pengirim secara terus menerus memantau
dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu.
5. Segmentation
Data yang diterima dari lapisan sebelumnya oleh protokol
TCP akan dipecah menjadi menjadi beberapa bagian atau segmen
dengan ukuran byte.
-
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Pengiriman paket
Mengirimkan paket secara “one-to-one” karena memang
TCP harus membuat sebuah sirkuit logis/ sirkuit virtual antara dua
buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi.
7. Byte stream
TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua
buah jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream
yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor
acknowledgment dalam setiap header TCP juga didefinisikan dalam
bentuk byte.
2.9.1 Segmen TCP
Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-
datagram IP (datagram merupakan satuan protocol data unit pada
lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah
header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan
menggunakan header IP dari protokol IP (Syamsu, 2013).
Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 2 16 -
(ukuran header ip terkecil (20 byte) + ukuran header TCP terkecil
(20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan
menggunakan header protokol network interface (lapisan pertama
DARPA Refrence Model) menjadi frame lapisan Network
Interface(Syamsu, 2013).
(Syamsu, 2013)
Didalam header IP dari sebuah segmen TCP, field source IP
Address diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host
Gambar 2.9 Bagian pada pesan/segmen TCP
-
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara itu,
field destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast
dari sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini
dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one to one
(Syamsu, 2013).
2.9.2 Header TCP
Ukuran dari header TCP bervariasi dengan ukuran header
TCP paling kecil tanpa tambahan opsi adalah 20 byte. Variasi header
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.
(Dordal, 2015)
Bagian bagian header TCP pada gambar diatas secara
singkat dapat dijelaskan sebagai berikut (Syamsu, 2013):
a. Source Port, mengindikasikan sumber protokol lapisan
aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan.
Gabungan antara field source IP Address dalam header IP