analisis kinerja sdm dengan balanced scorecard
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD(STUDI KASUS PT TRI BAKTI SARIMAS)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
oleh :JUNI SETYANINGSIH
10853002995
JURUSAN SISTEM INFORMASIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAUPEKANBARU
2011
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Faktor utama dalam menentukan keberhasilan perusahaan adalah manusia (SDM). Bagian penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah pengukuran kinerja (performance apprasisal). Sementara pengumpulan informasi mengenai kinerja karyawan di PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru masih menggunakan pendekatan tradisional dengan beberapa kelemahan, sehingga kurang maksimal dalam mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Konsep Balanced Scorecard membantu memberikan kerangka kerja komprehensif untuk menerjemahkan visi ke dalam tujuan nyata perusahaan.
BAB IPENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dikaji dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah :
1. Bagaimana mengimplementasikan metode Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas.
2. Bagaimana mengukur kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
BAB IPENDAHULUAN
1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah :
1. Pengukuran kinerja SDM pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dilakukan dengan metode Balanced Scorecard.
2. Analisis Pengukuran kinerja hanya dilakukan pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru.
3. Data yang digunakan adalah data dari PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru pada tahun 2005, 2006, dan 2007.
4. Hasil analisis pengukuran kinerja nantinya menunjukkan bahwa kinerja SDM pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru merupakan indeks sudah mampu atau pun belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
BAB IPENDAHULUAN
1.4 Tujuan Penelitian
Penulisan laporan Kerja Praktek memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Melakukan pengukuran kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dengan metode Balanced Scorecard.
2. Melakukan analisis terhadap pengukuran kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru.
BAB IPENDAHULUAN
1.5 Manfaat Penelitian
Penulisan laporan Kerja Praktek ini memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan manajemen dalam analisa kinerja karyawan
2. Menghasilkan rancangan pengukuran kinerja yang mudah dipahami untuk mengukur kinerja secara periodik sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja
BAB IPENDAHULUAN
1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktek
Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, terhitung dari tanggal 7 November – 7 Desember 2011 di Kantor Pusat PT Tri Bakti Sarimas, Jalan Saleh Abbas No 50 B Senapelan, Pekanbaru.
BAB IPENDAHULUAN
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan dibagi menjadi enam bab, yaitu:
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3. BAB III LANDASAN TEORI
4. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
5. BAB V ANALISIS DATA
6. BAB VI PENUTUP
BAB IITINJAUAN UMUM
PERUSAHAAN2.1 Sejarah Singkat
PT Tri Bakti Sarimas merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan, didirikan berdasarkan akta pendirian No. 17 tanggal 1 Oktober 1986 dihadapan Notaris Tn. Singgih Susilo, S.H. Kantor pusat perusahaan ini berkedudukan di Jalan Saleh Abbas No 50 B Pekanbaru, dengan perwakilan berada di Jakarta, Padang, dan Medan. Sedangkan untuk lokasi pengembangannya berada di Kebun Sei Besar, Sei Bengkuang, Bukit Payung Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
BAB IITINJAUAN UMUM
PERUSAHAAN2.1 Sejarah Singkat (lanjut)
Visi
Mengisi pembangunan nasional di bidang perkebunan secara terpadu, yaitu bersama-sama dengan masyarakat melalui program kemitraan mewujudkan perkebunan modern, petani yang tangguh san mandiri, serta berwawasan agribisnis.
Misi
1. Mengembangkan budi daya kelapa sawit, kelapa hibrida, dan kakao untuk menghasilkan bahan baku bagi industri pengolahan terpadu dengan usaha terkait peternakan sapi berbasis zero waste
2. Meningkatkan nilai tambah dari bahan baku menjadi barang jadi dan produk turunannya
3. Mengembangkan jaringan pemasaran nasional (Indonesia) dan internasional.
BAB IITINJAUAN UMUM
PERUSAHAAN2.2 Aktivitas Perusahaan
PT TBS adalah sebuah perusahaan yang memiliki berbagai macam bisnis. Bermula dari memiliki bisnis inti perkebunan kelapa sawit, menanam kelapa dan kakao, kemudian berkembang dengan melanjutkan hasil sulingan menjadi produk santan siap saji dengan merek dagang “KARA”.
PT TBS melakukan ekspansi di bidang perkebunan (Kelapa sawit, Kakao, Kelapa Hibrida, dan Pinang), Peternakan sapi, Bibit/benih Kakao, Bibit Kelapa Unggul, dan Bibit Pinang, Industri pengolahan (pengolahan Kelapa Sawit, Pengolahan Kakao, Pengolahan Kelapa, Pabrik Pakan Ternak, dan pengolahan Kompos, hingga Ekspor hasil perkebunan.
BAB IITINJAUAN UMUM
PERUSAHAAN2.3 Struktur Organisasi
Direktur Utama Beyamin
Wakil Dirut Hizkia Cavendi
Finance, Acc, Commercial
Umum & Personalia Teknik Perkebunan
Riset dan Pengembangan
Konsultan Sekretaris
BAB IIILANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c) kemampuan kerja.
Schermerson, Hunt dan Osborn mengatakan kinerja adalah kuantitas dan kualitas atas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan individu, kelompok maupun organisasi.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.2 Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja menurut Siegel dan Marconi (1998) dalam Mulyadi (2001) adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasar sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Suparto Darudiato dalam jurnalnya, Pengukuran kinerja karyawan adalah suatu proses pengukuran keaktifan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya atau tugasnya dengan tujuan menghasilkan suatu susunan peringkat atau memberikan suatu gambaran mengenai prestasi kerja seorang karyawan.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.3 Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dimuat di dalam Havard Business Review (HBR) pada tahun 1992.
Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat perspektif.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.4 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard
Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada perspektif keuangan saja dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan.
Menurut Kaplan dan Norton (1998), untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.4.1 Perspektif Keuangan
Untuk mengetahui kinerja keuangan sebuah perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu:
a. Return of Investment(ROI)
untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi dalam jangka waktu tertentu.
b. Profit Margin
salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan.
c. Rasio Operasi
menggambarkan perputaran operating assets dalam hubungannya dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.4.2 Perspektif Pelanggan
Pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan menggunakan perhitungan:
a. Tingkat Pemerolehan Pelanggan
Akuisisi pelanggan diukur dengan banyaknya jumlah pelanggan baru
b. Retensi Pelanggan
Kemampuan mempertahankan pelanggan yang ada
c. Profitabilitas Pelanggan
Mengungkap pelanggan sasaran tertentu yang tidak memberikan keuntungan
BAB IIILANDASAN TEORI
3.4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk mengetahui kinerja proses bisnis internal sebuah perusahaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Inovasi Produk
b. Proses Operasi
c. Layanan Purna Jual
berusaha untuk memberikan manfaat tambahan terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.4.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Dalam menentukan tujuan dan ukuran yang berkaitan dengan kemampuan karyawan ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen, yaitu:
a. Kepuasan Karyawan
penentu dari pengukuran tingkat produktivitas karyawan dan tingkat retensi karyawan.
b. Retensi Karyawan
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan untuk tetap loyal terhadap perusahaan.
c. Produktivitas Karyawan
suatu ukuran hasil dampak keseluruhan usaha peningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal, dan kepuasan customer.
BAB IIILANDASAN TEORI
3.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Rosyati dan Hidayati (2004) dengan judul Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang). Penelitian ini mengukur kinerja perusahaan selama periode lima tahun, yaitu tahun 1998 s/d 2002. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PDAM kota Magelang yang diukur dengan konsep balanced scorecard yaitu dari aspek finansial dan non finansial, di mana ada bebarapa perspektif yang belum baik, sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya.
BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN
BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN
4.6 Populasi dan Sampel
Dari jumlah populasi yang ada, dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 20 % (karena populasi termasuk kecil), maka dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel sebesar 20 karyawan, yang perhitungannya sebagai berikut :
BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN
4.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Tahap ini yang dilakukan adalah melakukan uji Validitas dan Reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.1 Menetapkan Target dari tiap Perspektif
Perspektif Ukuran Target
Perspektif Keuangan Return of Investment (ROI) 2 %
Profit Margin 12 %
Rasio Operasi 20 %
Perspektif
Pelanggan/Konsumen
Tingkat Pemerolehan Pelanggan 4 %
Retensi Pelanggan 95 %
Profitabilitas pelanggan 40 %
Perspektif proses internal
bisnis
Inovasi Produk 80 %
Proses Operasi 5 menit
Layanan Purna Jual 90 %
Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan
Produktivitas Karyawan 30.000.000
Retensi Karyawan 1 %
Kepuasan Karyawan 60 %
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.1 Menetapkan Target dari tiap Perspektif (lanjut)
Tabel V.2. menyajikan penilaian bobot pada masing-masing perspektif.
Tabel V.2. Penilaian bobot masing-masing perspektif Balanced Scorecard PT Tri Bakti Sarimas
PerspektifKeuang
an
Pelangg
an
Prose
s Internal
Bisnis
Pembelajara
n dan
Pertumbuhan
∑Bobo
t (Persen)
Keuangan 3 3 3 9 25
Pelanggan 3 3 3 9 25
Proses
Internal Bisnis3 3 3 9 25
Pembelajara
n dan Pertumbuhan3 3 3 9 25
Jumlah 36 100
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.2 Mengukur Kinerja Tiap Perspektif
Pengukuran kinerja ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.2.1 Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel V.3.
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata
ROI 2,14 % 1,71 % 2,29 % 2,047 %
Profit Margin 12,73 % 10,14 % 13,59 % 12,15 %
Rasio Operasi 18,35 % 21,36 % 24,19 % 21,3 %
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.2.2 Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan
Pengukuran kinerja perspektif pelanggan pada PT Tri Bakti Sarimas menggunakan tiga ukuran, yaitu tingkat pemerolehan pelanggan, retensi pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel V.4.
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata
Tingkat Pemerolehan
Pelanggan
2,35 % 3,64 % 4,86 % 3,62 %
Retensi Pelanggan 97,65 % 96,36 % 95,14 % 96,38 %
Profitabilitas Pelanggan 34,20 % 58,69 % 26,84 % 39,91 %
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.2.3 Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses internal bisnis merupakan rangkaian akitivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi konsumennya. Proses internal bisnis terdiri dari tiga ukuran yaitu inovasi produk, proses operasi, dan layanan purna jual. Kinerja perspektif proses internal bisnis dari PT Tri Bakti Sarimas dapat dilihat dalam tabel V.5.Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata
Inovasi Produk 76,53 % 77,75 % 79,78 % 78,02 %
Proses Operasi 7 menit 5 menit 3 menit 5 menit
Layanan Purna Jual 89,81 % 88,37 % 90,45 % 89,54 %
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.2.4 Pengukuran Kinerja Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran
Perspektif pengukuran kinerja yang terakhir adalah pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perspektif ini yang diukur adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan, dan kepuasan karyawan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat pada tabel V.6.
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata
Produktivitas
Karyawan 31.259.753,85 33.109.462,54 32.236.935,48 32.202.050,63
Retensi
Karyawan 0 % 3,18 % 1,62 % 1,6 %
Kepuasan
Karyawan - - 38,68 % 38,68 %
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced
Scorecard
Untuk mengetahui hasil analisis data tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT Tri Bakti Sarimas secara menyeluruh dapat dilihat pada tabel V.8.
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced
Scorecard
a. Perspektif keuangan
Perbaikan yang sebaiknya dilakukan adalah mendukung inisiatif ketiga perspektif lainnya sebab perspektif keuangan menjadi muara dari pencapaian kinerja perspektif selanjutnya.
b. Perspektif Pelanggan
Perusahaan perlu melakukan promosi dengan lebih gencar dan sesuai dengan segmentasi masyarakat untuk mencapai target profitabilitas dan peningkatan jumlah pelanggan.
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced
Scorecard
c. Perspektif proses bisnis internal
Hal - hal yang perlu mendapat perhatian adalah inovasi produk dan layanan purna jual. Dengan meningkatkan pelayanan langsung kepada pelanggan dan menambah corner khusus pelayanan purna jual dapat meningkatkan nilai realisasi aspek ini.
BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN
DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced
Scorecard
d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada karyawan mengenai atribut PT TBS, dapat diketahui bahwa masalah krusial dalam PT Tri Bakti Sarimas mengenai sistem honorarium dan tunjangan yang diberikan serta penyelenggaraan pelatihan untuk peningkatan motivasi yang dirasa masih kurang.
Oleh karena itu, PT Tri Bakti Sarimas perlu mengoptimalkan penciptaan kepuasan kerja karyawan dengan memperbaiki sistem pemberian gaji dan tunjangan agar karyawan semakin termotivasi untuk bekerja dan terus menghasilkan produktifitas bagi perusahaan.
BAB VIPENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pada perspektif keuangan, pencapaian ROI dan profit margin telah mampu melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan, namun nilai rasio operasi melampaui batas target, yaitu 21,3 % yang semula ditargetkan dapat mencapai 20 % per-tahun. Peningkatan pencapaian ROI dan profit margin merupakan sinyal positif pada laporan keuangan yang dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan.
BAB VIPENUTUP
6.1 Kesimpulan
2. Pada perspektif pelangan, pencapaian tingkat pemerolehan pelanggan dari tahun 2005 s/d 2007 masih belum mampu mecapai target 4 % yang telah ditetapkan. Untuk pencapaian profitabilitas pelanggan juga masih berada di bawah dari target 40 % per tahunnya, namun tingkat retensi pelanggan telah mampu melampaui target 95% per-tahun yaitu dengan pencapaian 96,38 %. Hal tersebut berarti produk dan pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada pelanggannya yang setia sudah cukup baik.
BAB VIPENUTUP
6.1 Kesimpulan
3. Pada perspektif proses internal bisnis terdapat satu ukuran hasil yang sudah mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu proses operasi. Proses operasi perusahaan menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas transaksi dari 7 menit hingga menjadi 3 menit, sedangkan inovasi produk belum mampu melampaui target 80% per-tahun yaitu dengan pencapaian 78,02%. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa penjualan produk dari tahun ke tahun belum mengalami peningkatan. Untuk layanan purna jual rata-rata selama tiga tahun yaitu tahun 2005 s/d 2007 adalah sebesar 89,54% kurang dari target 90% per-tahun.
BAB VIPENUTUP
6.1 Kesimpulan
4. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dua ukuran hasilnya telah mengalami peningkatan baik itu produktivitas karyawan dan retensi karyawan sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan. Namun, berbanding terbalik dengan kepuasan karyawan yang masih berada jauh di bawah target 60 % per tahun yang telah ditetapkan. Hal tersebut membuktikan bahwa loyalitas karyawan pada perusahaan belum cukup baik, sehingga belum mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan, karena karyawan merupakan salah satu intangible assets yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan perkembangan sebuah perusahaan.
BAB VIPENUTUP
6.2 Saran
1. Dalam kinerja keuangan, pihak manajemen harus dapat menekan biaya operasional sehingga dapat meningkatkan laba bersih. Salah satu strategi penekanan biaya yaitu dengan menggunakan perencanaan yang tepat dan pembatasan biaya yang dianggap kurang bermanfaat. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan profit margin yang selama tahun 2005, 2006, dan 2007 masih belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
BAB VIPENUTUP
6.2 Saran
2. Pihak manajemen juga harus memperhatikan survey kepuasan karyawan, karena faktor tersebut merupakan faktor penting yang harus dipelihara guna kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Kepuasan konsumen mempengaruhi penjualan produk, serta pelayanan pendukung lainnya. Kepuasan karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, apabila kepuasaan karyawan terjamin, maka rangkaian aktivitas yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk menghasilkan produk dan pelayanan bagi pelanggan juga menjadi semakin baik. Oleh karena itu kedua komponen tersebut harus dijaga sebaik-baiknya.
BAB VIPENUTUP
6.2 Saran
3. Hasil analisis ini dapat dikatakan sebagai proposal yang ditujukan kepada perusahaan untuk mengarahkan perusahaan yang mengimplementasikan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dalam kegiatan bisnisnya
*Terima Kasih
*Sekian