analisis komunikasi islam dalam media cetak
DESCRIPTION
kominikasiTRANSCRIPT
Nama : R.Rachmad Cahyo Santoso
NIM : 13730058
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi / B
Analisis Komunikasi Islam dalam Media Cetak
Media Cetak : Koran REPUBLIKA
Senin, 19 Oktober 2015
“Pesan Damai di Tengah Siaga Satu”, salah satu Judul Berita di Republika
Berita yang memuat tentang berdamainya dua sponsor sepakbola yaitu antara Sponsor Persib
Bandung (Bobotoh Persib bandung) dengan Sponsor Sriwijaya FC pada saat turnamen piala
Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), ahad (18/10).
“Kami sudah lelah bermusuhan, kalau damai kami bisa nonton dijakarta dengan aman. Mereka
(jackmania) juga bisa nonton dibandung dengan aman” tutur wawan salah satu Bobotoh dari
Cimahi. Hal yang sama dilakukan oleh The jackmania dengan membentangkan Spanduk
bertuliskan “Selamat datang Bobotoh, Bersatu itu seru”, walaupun hanya tulisan dari spanduk
tetapi pesan yang disampaikan oleh Jackmania dapat tersampaikan ke Sporter Persib bandung
(bobotoh).
Dari berita tersebut terdapat disimpulkan bahwa hal yang terpenting adalah “Kerukunan antar
sesama manusia”, dalam pandangan Islam, seperti yang tercantum dalam Al-Quran Surat Al-
Hujarat (49) : 13
“hay manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu sebangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”
1
Ayat tersebut ditujukan kepada umat manusia seluruhnya, manusia harus saling kenal mengenal
karena semakin kuat suatu jalinan antara manusia maka akan semakin terbuka ruang untuk saling
memberikan pertolongan atau manfaat.
Suku, ras, dan bangsa hanya sebagai nama untuk memudahkan suatu kelompok agar mudah
berinteraksi antar kelompok tersebut, sehingga bisa mengenali sifat dan perilaku yang berbeda-
beda. Di hadapan Allah semuanya sama atau setara.
Dalam pandangan islam perseteruan didasari oleh Ujub , Ria, Iri, dengki, takabur, Hasut, Fitnah,
Coba , dan sombong. Nafsu untuk merendahkan orang lain karena mereka menganggap diri
mereka yang terbaik dan kesombongan karena mereka bangga dengan kemampuan mereka tanpa
melihat keatas bahwasanya ada yang lebih baik dari mereka.
Dan ketia kerukudan dan perdamaian terjadi sifat-sifat tercela yang terdapat pada diri manusia
tersebut sudah perlahan berkurang dan menjadi sifat yang terpuji dengan bertoleransi dan
menjaga kerukunan antar manusia.
Dalam Al-quran surat Al-Hujarat (49) : 10-11
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
Rahmat”
Dalam Ayat tersebut terdapat pesan atau nilai-nilai keislaman yaitu menjaga kerukunan dan
toleransi adalah suatu bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.
2