analisis kondisi iklim & cuaca kalimantan...
TRANSCRIPT
PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buletin Cuaca
dan Iklim Kaltara yang berisi rangkuman informasi
meteorologi dan klimatologi di wilayah Kalimantan Utara
selama bulan Februari 2018 telah selesai. Buletin ini disusun
berdasarkan hasil pantauan baik terhadap unsur – unsur
cuaca lokal maupun faktor – faktor global dan regional yang
turut mempengaruhi kondisi klimatologi wilayah Kaliman-
tan Utara.
Unsur – unsur cuaca lokal yang dimaksud meliputi
informasi tentang curah hujan, angin, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, dan cuaca ekstrim yang
terjadi di wilayah Kalimantan Utara. Sedangkan informasi
kondisi atmosfer secara global dan regional meliputi analisis
perkembangan aktifitas MJO, El Nino & La Nina, gangguan
tropis dan suhu muka laut selama bulan Februari 2018.
Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk
lebih meningkatkan kesempurnaan buletin ini. Mudah-
mudahan dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini
dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang
kondisi cuaca dan iklim Kalimantan Utara.
TIM REDAKSI
Pelindung: Nanang Buchori, SP
Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan
Penanggung Jawab: William Santo HS, S.Kom
Redaktur/ Editor:
M. Hermansyah, S.Tr Elok Suci Wulandari, S.Tr
Raa’ina Farah Nur Annisa, S.Tr
Staf Redaksi: Gusti Dahniar IAP
Hakim Mubasyir, S.Kom Totok Dwi Sucahyanto, A.Md
Percetakan:
Pebri Amdani, A.Md Muhammad Ariansyah, S.Tr
Alamat Redaksi: JL. Mulawarman
Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan
Telp/Fax: 0551-21629
Email: [email protected]
Website: http://tarakan.kaltara.bmkg.go.id/
E D I S I B U L A N M A R E T 2 0 1 8
Kepala Stasiun Meteorologi
Juwata Tarakan
Nanang Buchori, SP NIP. 19690926 199202 1 001
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
2
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
LAPORAN UTAMA
ANALISIS KONDISI IKLIM &
CUACA KOTA TARAKAN
BULAN JANUARI 2018
3
Analisis Dinamika Atmosfer Skala
Global dan Regional
3
OLR (Outgoing Longwave
Radiation)
3
Suhu Muka Laut 3
Streamline 4
SOI 5
Analisis Skala Lokal 6
Angin Permukaan 6
Curah Hujan 6
Suhu Udara 6
Kelembaban Udara 7
LAPORAN KHUSUS
- Prakiraan Curah Hujan dan
Sifat Hujan Bulanan (Maret
2018)
8
- Prakiraan Curah Hujan dan
Sifat Hujan Bulanan (April
2018)
10
- Prakiraan Curah Hujan dan Sifat
Hujan Bulanan (Mei 2018)
12
DAFTAR ISTILAH 14
DAFTAR ISI
ANALISIS KONDISI IKLIM & CUACA
KALIMANTAN UTARA
Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Kalimantan Utara tidak terlepas dari
berbagai faktor baik skala global, regional maupun lokal. Kalimantan Utara
memiliki karakteristik tersendiri yakni tidak mempunyai musim (Non ZOM)
karena tidak jelas batas musim kemarau dan musim hujannya.
Keragaman hujan di wilayah Kalimantan Utara bergantung pada kondisi
atmosfernya, yang secara umum dipengaruhi oleh aktifitas dari berbagai
fenomena seperti MJO (Madden Jullian Oscillation), El Nino & La Nina, suhu
muka laut di perairan sekitar Indonesia, yang masing – masing berperan
terhadap ketersediaan uap air dalam pembentukan awan. Sedangkan
aktifitas gangguan tropis di sekitar wilayah Indonesia maupun monsun dapat
mempengaruhi pola angin yang dapat memicu penumpukan massa udara di
wilayah Kalimantan Utara. Bagaimanapun, dalam merepresentasikan cuaca
di wilayah Kalimantan Utara tidak dapat mengabaikan topografi dan kondisi
lokal.
Gambar 1. Pelabuhan kayan II Tanjung Selor
Sumber : http://4.bp.blogspot.com
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Analisis Dinamika Atmosfer
Skala Global dan Regional
Radiasi balik gelombang panjang atau OLR (Outgoing Longwave Radiation) dapat di interpretasikan
sebagai radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke atmosfer. Jika di atmosfer banyak terdapat
hambatan (misalnya awan yang tebal), maka OLR yang ditangkap oleh satelit akan bernilai rendah, begitu pula
sebaliknya.
OLR (Outgoing Longwave Radiation)
SST (Sea Surface Temperature)
3
Gambar 2. OLR Februari 2018 Gambar 3. Anomali OLR Februari 2018
Berdasarkan data OLR bulan Februari, secara umum wilayah Indonesia berada pada kisaran nilai 170
W/m2 – 250 W/m2, sedangkan nilai OLR untuk wilayah Kalimantan Utara sekitar 190 W/m2 – 230W/m2.
Nilai anomali OLR untuk wilayah Indonesia ditunjukkan oleh Gambar 3 bernilai antara –25 W/m2 hingga
5 W/m2, sedangkan untuk wilayah Kalimantan Utara bernilai antara –15 W/m2 hingga –5 W/m2 .Secara umum
nilai ini lebih rendah dibandingkan pada bulan Januari 2018, dimana nilai anomali yang semakin negatif menun-
jukkan adanya peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Secara umum nilai suhu permukaan laut di Indonesia pada bulan Februari 2018 berkisar antara 22ºC
hingga 31ºC, dengan suhu tertinggi berada di Laut Arafuru, sedangkan suhu terendah berada di Selat Sunda.
Suhu permukaan laut di sekitar perairan Tarakan (Kalimantan Utara bagian timur dan/atau Laut Sulawesi bagi-
an barat) yaitu sekitar 25.5C hingga 27.5ºC.
Indeks negatif dalam anomali SST menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih dingin dari rata-
rata klimatologisnya. Sementara indeks positif menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih panas dari rata
-rata klimatologisnya. Jika anomali suhu permukaan laut (SST) semakin tinggi, maka hal tersebut mengindikasi-
kan adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan dan hujan, begitu pula sebaliknya.
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Streamline
4
Gambar 4. SST Februari 2018 Gambar 5. Anomali SST Februari2018
Hasil analisis anomali suhu permukaan laut bulan Februari 2018 dapat diketahui secara umum untuk
wilayah Indonesia berada pada kisaran –0.1ºC hingga 0.9ºC, dengan anomali terbesar berada di laut Sulawesi,
sementara anomali terkecil berada di Laut Jawa. Anomali SST untuk perairan Tarakan (Kalimantan Utara bagian
timur dan/atau Laut Sulawesi bagian barat) bernilai antara 0,2ºC hingga 0,4ºC. Hal ini mengindikasikan suhu per-
mukaan laut di Perairan Tarakan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap penambahan pembentukan
awan hujan di wilayah Kalimantan Utara.
Streamline digunakan untuk melihat kecenderungan pergerakan angin dan massa udara di suatu
wilayah.
Gambar 6. Normal Streamline 3000 feet bulan Februari Gambar 7. Streamline 3000 feet Februari 2018
Gambar 6 di atas menunjukkan kondisi normal streamline untuk bulan Februari yang didapatkan dari ana-
lisis data selama 30 tahun. Normalnya, pada bulan Februari Indonesia didominasi oleh angin dari arah baratan,
dengan adanya konvergensi yang membentang disepanjang Sumatera hingga Jawa serta pada wilayah Kaliman-
tan Selatan dan Kalimantan Timur. Pola vortek yang kemudian diikuti oleh pola netral terjadi pada wilayah Su-
matera bagian utara. Hal tersebut juga terlihat pada pola streamline pada bulan Februari 2018 seperti yang di-
tunjukkan oleh Gambar 7.
Pola angin di wilayah Tarakan normalnya menunjukkan aliran angin (massa udara) dari arah Utara hing-
ga arah Timur Laut. Jika dilihat dari hasil analisis pada bulan Februari 2018, pola streamline di Kalimantan Utara
pada umumnya memiliki kecepatan rata-rata berkisar antara 1 m/s hingga 1,5 m/s (1 – 3 knot).
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
5
SOI (Southern Oscillation Index)
Indeks Osilasi Selatan atau SOI merupakan indeks yang menggambarkan perbedaan tekanan udara dekat
permukaan laut di kawasan Kepulauan Tahiti dan Darwin di Australia. SOI mengacu pada pola arus bolak-balik
perbandingan tekanan pada kedua tempat tersebut. Ketika tekanan di Darwin tinggi (high), maka tekanan di
Tahiti rendah (low), begitu pula sebaliknya. Selanjutnya, nilai SOI dikelompokkan menjadi lima fase, yaitu fase
konstan negatif (constantly negative), fase konstan positif (constantly positive), fase menurun cepat (rapidly fall-
ing), fase meningkat cepat (rapidly rising), dan fase mendekati nol (near zero) (Stone et al, 1996).
Fenomena El Nino dan La Nina adalah fase ekstrim dari osilasi selatan, dengan El Nino mengacu pada
pemanasan suhu muka laut di Pasifik, sedangkan La Nina sebaliknya. Kondisi El Nino biasanya digambarkan
oleh fase konstan negatif dan fase menurun cepat, sedangkan La Nina digambarkan oleh fase konstan positif dan
fase meningkat cepat. Sementara fase mendekati nol (near zero) menggambarkan kondisi normal atau aktivitas
El Nino/La Nina lemah atau tidak signifikan dan SOI berada pada rentang nilai <+10 dan > -10.
Gambar 8. di samping merupakan grafik yang
menunjukkan pergerakan indeks SOI dalam 30
hari. Pada bulan Februari 2018 menggambarkan
kondisi normal dengan kisaran nilai SOI sebesar –6
s/d +8.6.
Gambar 8. Indeks Osilasi Selatan
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
6
Gambar 11. Grafik suhu udara rata-rata harian Februari 2018 di empat daerah pengamatan
Suhu Udara
Berdasarkan gambar 11, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan Februari 2018 berkisar
antara 20.7°C hingga 28.9°C. Secara umum terdapat sedikit perbedaan pada grafik rata-rata suhu udara jika
dibandingkan dengan grafik pada bulan Januari, dimana suhu udaranya mengalami sedikit penurunan lebih ren-
dah dibandingkan bulan lalu. Grafik suhu terendah masih terdapat pada Stasiun Meteorologi Longbawan dengan
suhu rata-rata terendah dan tertingginya sebesar 20.70 c dan 24.30 c. Sedangkan Stasiun Meteorologi Nunukan,
Tarakan dan Tanjung Selor memiliki suhu rata-rata harian yang cenderung sama. Suhu rata-rata harian terendah
dan tertingginya sebesar 24.80 c di Stasiun Meteorologi Tanjung Selor dan 28.90 c di Stasiun Meteorologi Tara-
kan.
Curah Hujan
Pada bulan Februari 2018 jumlah curah hujan cenderung lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya.
Cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat terdapat di wilayah Tanjung Selor sebesar 88.5
mm pada tanggal 15 Februari dan Tarakan sebesar 124.8 mm pada tanggal 06 Februari. Secara umum pada
ke empat wilayah pengamatan memiliki jumlah hari hujan sebanyak 16 hari.
Gambar 10. Curah Hujan bulan Februari 2018
Analisis Skala Lokal
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
7
Berdasarkan gambar 13, terlihat bahwa suhu
udara minimum harian pada bulan Februari 2018
berkisar antara 22.4°C hingga 26.4°C pada stasiun
Tarakan, Nunukan dan Tanjung Selor. Sedangkan
Stasiun Meteorologi Longbawan memiliki suhu mini-
mum yang jauh dibawah dua stasiun lainnya yakni
berkisar 15.60 c—20.00 c, hal ini dikarenankan topo-
grafi daerah Long Bawan yang berupa dataran tinggi
sehingga suhu udaranya relatif lebih rendah. Rata-
rata suhu udara minimum harian tertinggi terdapat
pada daerah Tarakan sebesar 26.4°C pada tanggal
04 Februari, sedangkan rata-rata suhu udara mini-
mum harian terendah terdapat pada daerah Long-
bawan sebesar 15.60 c pada tanggal 16 Februari.
Gambar 13. Grafik suhu udara minimum harian Februari 2018 di empat
daerah pengamatan
Berdasarkan gambar 12, terlihat bahwa suhu
udara maksimum harian pada bulan Februari 2018
berkisar antara 25.4°C hingga 35.0°C. Rata-rata suhu
udara maksimum harian tertinggi terdapat pada dae-
rah Tanjung Selor sedangkan rata-rata suhu udara
maksimum harian terendah terdapat pada daerah
Long Bawan. Suhu udara maksimum tertinggi dan
terendah terjadi di Stasiun Tanjung Selor sebesar
35.0 0c pada tanggal 14 Februari dan suhu udara
maksimum terendahnya sebesar 26.1 0c pada tanggal
06 Februari. Gambar 12. Grafik suhu udara maksimum harian Februari 2018 di empat
daerah pengamatan
Gambar 14. Grafik kelembaban udara harian Februari 2018 di empat dae-
rah pengamatan
Kelembaban Udara
Kelembaban udara rata rata harian selama
bulan Februari 2018 pada wilayah Kalimantan Utara
berkisar 73.0%-95.0% .Nilai rata-rata kelembaban
udara dari yang tertinggi hingga terendah yaitu Sta-
siun Meteorogi Nunukan, Stasiun Meteorologi Tara-
kan, Stasiun Meteorologi Tanjung Selor dan Stasiun
Meteorologi Long Bawan. Kelembaban udara tertinggi
sebesar 95.0% yang terjadi pada tanggal 6 Februari
di Stasiun Meteorologi tanjung Selor dan kelembaban
udara rata-rata terendah sebesar 73.0% yang terjadi
pada tanggal 12 Februarii dan 14 Februari 2018 di
Stasiun meteorologi Nunukan dan Tanjung Selor.
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
PROSPEK CUACA DAN IKLIM 2018
8
Pada bulan Maret 2018, sebagian besar sifat hujan di wilayah Kalimantan Utara diprediksi lebih tinggi
dari normalnya (ATAS NORMAL), dengan curah hujan kategori tinggi diprediksi terjadi di beberapa wilayah
Kabupaten Nunukan, Malinau, dan Bulungan. Berikut daftar tabel prediksi curah hujan wilayah Kalimantan
Utara pada bulan Maret 2018.
Gambar 15. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Maret 2018
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Maret 2018
Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan
0—20 — —
21—50 — —
51—100 — —
101—150 - -
151—200 Nunukan Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Sebuku, Sembakung,
Sebatik, Nunukan
201—300 Nunukan
Bulungan
Malinau
Tarakan
Tanah Tidung
Sebatik, Nunukan, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Se-
buku, Sembakung,, Sembakung Tulai, Lumbis.
T.Palas, T.Palas Timur, kayan Selatan
Punjungan, kayan Hilir, Kayan Hulu, Kayan Se-
latan, Sungai Boh
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara
Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia
301—400 Nunukan
Malinau
Krayan Selatan, Krayan, Lumbis Ogong
Kayan Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh, Kayan
Hilir, Mentarangan, Malinau Selatan,Malinau
401—500 Nunukan Krayan
>500 — —
Monsun : Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran / tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.
Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m2 degan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.
Normal Hujan
: Normal hujan bulanan adalah nilai rata – rata curah hujan masing – masing bulan selama periode 30 tahun berturut – turut yang periodenya dapat ditentukan secara bebas.
Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Di Atas Normal (A), jika nilai perbandingannya > 115% Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85% - 115% Di Bawah Normal (B), jika nilai perbandingannya < 85% Mengingat bahwa curah hujan rata – rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata – rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian daerah yang sifat hujannya di Bawah Normal (B) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, demikian halnya daerah yang sifat hujannya di Atas Normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal ini tergantung pada rata – rata bulanannya pada tempat yang bersangkutan.
Intensitas Curah Hujan
: Ringan : Curah hujan 5 – 20 mm/hari atau 1 – 5 mm/jam Sedang : Curah hujan 20 – 50 mm/hari atau 5 – 10 mm/jam Lebat : Curah hujan 50 – 100 mm/hari atau 10 – 20 mm/jam Sangat lebat : Curah hujan >100mm/hari atau >20mm/jam
Cuaca Ekstrim
: Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi keadaan rata – ratanya atau diluar kebiasaan.