analisis kualitas air danau lembah ugm

14
Analisis Kualitas Air Ari Setyobudi 12/330947/PN/12644 Manajemen Sumberdaya Perikanan INTISARI Kualitas air merupakan tingkatan parameter komponen suatu perairan yang menunjukkan kelayakan air untuk dapat dihuni oleh organisme air ataupun untuk dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri. Pada praktikum kualitas air ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di kolam Perikanan UGM dan danau lembah UGM. Pengamatan dilakukan pada parameter fisika (suhu, kecerahan, TSS), kimia (DO, CO2 bebas, BO, BOD, Alkalinitas, pH), dan biologi (densitas dan diversitas plankton). Pengamatan dilakukan setiap 3 jam selama 12 jam (dari pukul 06.00-18.00 WIB) Sabtu, 2 November 2013. Dari hasil pengamatan ditarik kesimpulan air kolam memiliki kualitas lebih baik, setelah dilakukan pembandingan paramater-parameter fisika, kimia, dan biologi. Densitas plankton kolam tertinggi terjadi pada pukul 18.00 WIB dimana pada inlet kolam terdapat 72 idv/L dan di outlet sebanyak 75 idv/L dengan indeks diversitas masing-masing adalah inlet 3,32 dan pada outlet adalah 3,33. Manfaat dari pengukuran analisis kualitas air adalah untuk mengetahui kualitas suatu perairan demi kelangsungan kehidupan, dan apabila terjadi pencemaran dapat mengambil tindakan untuk memperoleh solusinya. Kata kunci: Analisis, Diversitas, Parameter, Plankton. PENDAHULUAN Air memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan. Air merupakan kandungan terbesar dalam makhluk hidup. Pentingnya penjagaan mutu / kualitas air adalah agar kehidupan tidak terganggu, terutama untuk biota air. Kualitas perairan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap survival dan pertumbuhan makhluk-makhluk air (Asmawi, 1986). Kualitas air merupakan gambaran mutu atau kondisi air menurut standar tertentu.

Upload: ary-s-bhe

Post on 12-Apr-2016

161 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

deskripsi tentang telah kualitas air di danau lembah ugm

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

Analisis Kualitas Air

Ari Setyobudi

12/330947/PN/12644

Manajemen Sumberdaya Perikanan

INTISARI

Kualitas air merupakan tingkatan parameter komponen suatu perairan yang menunjukkan

kelayakan air untuk dapat dihuni oleh organisme air ataupun untuk dimanfaatkan oleh

manusia itu sendiri. Pada praktikum kualitas air ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di

kolam Perikanan UGM dan danau lembah UGM. Pengamatan dilakukan pada parameter

fisika (suhu, kecerahan, TSS), kimia (DO, CO2 bebas, BO, BOD, Alkalinitas, pH), dan

biologi (densitas dan diversitas plankton). Pengamatan dilakukan setiap 3 jam selama 12 jam

(dari pukul 06.00-18.00 WIB) Sabtu, 2 November 2013. Dari hasil pengamatan ditarik

kesimpulan air kolam memiliki kualitas lebih baik, setelah dilakukan pembandingan

paramater-parameter fisika, kimia, dan biologi. Densitas plankton kolam tertinggi terjadi

pada pukul 18.00 WIB dimana pada inlet kolam terdapat 72 idv/L dan di outlet sebanyak 75

idv/L dengan indeks diversitas masing-masing adalah inlet 3,32 dan pada outlet adalah 3,33.

Manfaat dari pengukuran analisis kualitas air adalah untuk mengetahui kualitas suatu perairan

demi kelangsungan kehidupan, dan apabila terjadi pencemaran dapat mengambil tindakan

untuk memperoleh solusinya.

Kata kunci: Analisis, Diversitas, Parameter, Plankton.

PENDAHULUAN

Air memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan. Air merupakan

kandungan terbesar dalam makhluk hidup. Pentingnya penjagaan mutu / kualitas air adalah

agar kehidupan tidak terganggu, terutama untuk biota air. Kualitas perairan memberikan

pengaruh yang cukup besar terhadap survival dan pertumbuhan makhluk-makhluk air

(Asmawi, 1986). Kualitas air merupakan gambaran mutu atau kondisi air menurut standar

tertentu.

Page 2: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

Pengukuran kualitas air, dilakukan pengukuran terhadap beberapa paramater.

Parameter lingkungan yang diukur adalah parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter

fisika meliputi suhu udara dan air, kecerahan. Parameter kimia yang diukur adalah kandungan

DO, CO2, alkalinitas, pH air. Sedangkan parameter biologi yang diukur adalah densitas dan

diversitas plankton (Kordi, 2005).

Perkembangan zaman dan aktivitas manusia dapat menyebabkan penurunan

kualitas air (Pappo, 2009). Terdapat beberapa syarat suatu perairan layak untuk kehidupan

ikan, yaitu kadar amonia dan nitrit rendah, tidak ada polutan, pH stabil, kesadahan dan

temperatur sesuai, kadar bahan organik stabil (Andri, 2009).

Praktikum analisis kualitas air inipun memiliki tujuan untuk mengetahui

kualitas air kolam Perikanan UGM dan danau lembah UGM sebagai lokasi praktikum,

mengetahui cara pengambilan sampel pengujian kualitas air, dan mengetahui hubungan antar

parameter.

METODOLOGI

Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan pada 2 November 2013 pukul

06.00-18.00, praktikum dilaksanakan setiap 3 jam sekali di kolam Perikanan UGM dan danau

lembah UGM. Pada praktikum kali ini digunakan alat-alat seperti botol oksigen, erlenmeyer,

gelas ukur, pipet tetes dan ukur, ember plastik, termometer, secchi disk, plankton net, kertas

label, mikroskop, pH meter. Selain itu digunakan bahan-bahan antara lain MnSO4, reagen O2

, 1/80 N Na2S2O3, 1/44 N NaOH, indikator PP, amylum, MO, H2SO4 pekat, dan 1/50 N

H2SO4.

Parameter yang diamati pada praktikum ini adalah parameter fisika, kimia, dan

biologi. Paramater fisika yang diukur adalah suhu udara dan air menggunakan termometer,

kecerahan menggunakan secchi disk dan TSS menggunakan penimbangan kertas saring dan

dihitung dengan rumus TSS = 1000/50 x (a-b) x 100 mg/L; dimana a adalah berat setelah

penyaringan dan b adalah berat sebelum penyaringan.

Parameter kimia yang diamati adalah pH air, kandungan DO dengan metode

winkler, DO = 1000/50 x A x 0,1 mg/L; dimana A adalah volume titrasi 1/80 N Na2S2O3.

Pengukuran CO2 bebas dengan alkalimetri, dihitung dengan rumus CO2 bebas = 1000/50 x Y

Page 3: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

x mg/L; dimana Y adalah volume titrasi 1/44 N NaOH. Alkalinutas diukur dengan metode

alkalimetri, perhitungan dengan rumus Alkalinitas = 1000/50 x Y x mg/L; dimana L adalah

total volume titrasi. Sedangkan parameter biologi yang diamati yaitu densitas dan diversitas

plankton.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Kualitas Air Kolam Jurusan Perikanan UGM

Parameter 06.00

09.00

12.00

15.00

18.00

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet

Suhu udara (C°) 25,5 23 30 29 32 31,5 31,5 28,5 28,25 25,5

Suhu air (C°) 29 29 27,5 29 30,5 30,5 28,5 33,5 33 31,5

Kecerahan (cm) 19,5 20 14,5 20,25 20,9 41,5 25 22 21 27,125

TSS (ppm) 0,156 0,165 0,131 0,21 0,178 0,13

DO (ppm) 3 2,35 2,8 27 8,5 6 7,5 9,5 6,3 6,1

CO₂ (ppm) 55 25,5 44 27,4 30,8 30,5 65,4 20 26,2 30

Alkalinitas

(ppm) 103 68 74 80 92 92 29 88 43 88

BODₒ (ppm) 2,2 0,9 5,8 7 5,8 7,4

BOD₅ (ppm) 0 2,7 0,3 0 0,2 0,29

BO 24,04 32,9 32,26 13,28 26,56 31

Ph 7,05 7,05 7,25 7 8,15 8,35 7,3 8,35 7,9 7,25

Page 4: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Kualitas Air Danau Lembah UGM

Parameter 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00

Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet

Suhu udara (c°) 24,5 24,5 30 29,5 31 29,5 32 24 26,5 26

Suhu air (c°) 29,5 29,5 28 28,5 31,5 30 31,5 30,5 29,5 27

Kecerahan (cm) 54,75 34,5 43,5 51,375 24,125 43,5 43 32,35 25,5 38

Tss (ppm) 0,34 0,136 0,157 0,231 0,714 0,19

Do (ppm)co₂ 2,2 3,3 6,1 3,6 7,7 10 6,25 11,5 5,8 9

Co₂ (ppm) 97,9 24 21,4 17,4 11 0 1,125 2,8 49,2 16,6

Alkalinitas

(ppm) 88 109 102 36 96 110 100 73 115 112

Bodₒ (ppm) 1,1 3,2 7,5 10,1 5,5 0,7

Bod₅ (ppm) 0 0 0 0,1 0 0,6

Bo 34,16 27,2 28,47 27,2 24,04 22,141

Ph 7,15 7,65 7 7,7 8,8 8,95 8,9 8,35 7,65 7,3

Praktikum kualitas air dilaksanakan pada Sabtu, 2 November 2013 pada pukul

06.00-18.00 WIB. Praktikum atau pengamatan dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam.

Lokasi dilaksanakan di dua tempat yaitu kolam Perikanan UGM dan danau lembah UGM.

Kondisi sekitar kolam perikanan didominasi oleh rerumputan dan pepohonan tinggi. Warna

air kolam perikanan berwarna hijau dan terdapat beberapa tanaman mengapung seperti eceng

gondok. Sedangkan kondisi danau lembah UGM hampir sama. Vegetasi sekitar danau

didominasi oleh pepohonan tinggi dan bambu. Warna air danau adalah hijau dan terdapat

apungan sampah yang cukup banyak.

Page 5: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

05

101520253035

waktu

suhu udara VS waktu

inlet

outlet

24

26

28

30

32

waktu

suhu air VS waktu

inlet

outlet0

10

20

30

40

waktu

suhu air VS waktu

inlet

outlet

0

10

20

30

40

waktu

Suhu udara VS waktu

inlet

outlet

Dari hasil pengamatan kualitas air didapatkan tabel hasil pengamatan seperti

diatas. Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan grafik parameter terhadap waktu.

Maka didapatkan sajian sebagai berikut :

Grafik 1.1 Suhu air vs waktu kolam Grafik 1.2 Suhu air vs waktu danau

Grafik 2.1 Suhu air vs waktu kolam Grafik 2.2 Suhu air vs waktu danau

Page 6: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

0,1

0,2

0,3

06.00 12.00 18.00

cm

waktu

TSS VS waktu

inlet

outlet 0

0,2

0,4

0,6

0,8

06.00 12.00 18.00

cm

waktu

TSS VS waktu

inlet

outlet

Dari grafik dapat dilihat bahwa pada suhu udara kolam di inlet dan outlet

terdapat perbedaan. Suhu rata-rata udara pada inlet lebih tinggi daripada di outlet. Hal

tersebut juga sama dengan rata-rata suhu udara pada danau. Suhu udara inlet lebih tinggi

daripada di outlet. Suhu udara tertinggi tercapai pada pukul 12.00-15.00. Hal tersebut

dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menyebabkan kenaikan suhu udara. Pada

pukul 12.00-15.00 intensitas cahaya matahari sedang tinggi sehingga suhu udara tertinggi

tercapai.

Pada suhu air juga hampir sama dimana inlet lebih tinggi sedikit daripada suhu

air di outlet. Hal tersebut mungkin terjadi karena pada inlet merupakan tempat masuknya air

dari saluran lain sehingga memiliki suhu berbeda. Anomali terjadi pada suhu air inlet pukul

15.00 dan 18.00. Sifat air yang sukar menerima dan melepas panas sepertinya menyebabkan

hal tersebut. Sehingga suhu tertinggi tercapai pada pukul 18.00 yaitu sebesar 33oC di kolam

inlet dan pada danau suhu tertinggi tercapai pada pukul 12.00 dengan nilai suhu 31,5oC di

inlet danau. Sedangkan suhu air pada outlet kolam tertinggi pukul 15.00 dengan suhu 33,5oC

dan pada outlet danau suhu tertinggi adalah 30,5o C pada pukul 15.00. Menurut Barus (2002),

kisaran suhu air yang baik untuk perairan dan kehidupan didalamnya adalah berkisar 23-

32oC. Namun, suhu air tidak selalu pada suhu optimum, seperti itu, tergantung pada intensitas

cahaya matahari yang masuk pada perairan tersebut.

Grafik 3.1 TSS vs waktu kolam Grafik 3.2 TSS vs waktu danau

Paramater selanjutnya yang diamati adalah TSS (Total Solid Solve) atau total

padatan yang tersuspensi didalam air. Tingginya nilai TSS menunjukkan zat-zat organik atau

anorganik yang terakumulasi dan tidak banyak organisme yang menggunakannya. TSS kolam

inlet tertinggi pada pengamatan pukul 18.00 sebesar 0,178 ppm dan outlet pada pukul 12.00

Page 7: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0102030405060

cmwaktu

Kecerahan

inlet

outlet

0

5

10

15

pp

m

waktu

DO

inlet

outlet

0

10

20

30

40

50

cm

waktu

Kecerahan

inlet

outlet

0

2

4

6

8

10

pp

m

waktu

DO

inlet

outlet

sebesar 0,21 ppm. Sedangkan pada danau inlet TSS tertinggi pada pukul 18.00 sebesar 0,714

ppm dan outlet kolam pada pukul 12.00 sebesar 0,231 ppm. Hal tersebut mungkin terjadi

karena pada pukul 18.00 banyak organisme fotosintesis yang sudag berkurang aktivitas

fotosintesisnya, sehingga TSS meningkat. TSS dapat menghalangi penetrasi cahaya matahari

yang masuk dalam air sehingga berpengaruh terhadap kecerahan.

Grafik 4.1 kecerahan vs waktu kolam Grafik 4.2 kecerahan vs waktu danau

Grafik 5.1 DO vs waktu kolam Grafik 5.2 DO vs waktu danau

Page 8: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

50

100

150

pp

m

waktu

CO2

inlet

outlet0

20

40

60

80

pp

m

waktu

CO₂

inlet

outlet

Grafik 6.1 CO2 vs waktu kolam Grafik 6.2 CO2 vs waktu danau

Kecerahan merupakan kemampuan air dalam meneruskan penetrasi cahaya.

Kecerahan tertinggi inlet kolam pengamatan pada pukul 15.00 mencapai 40 cm, pada outlet

kolam pada pukul 12.00 mencapai 41,5 cm. Untuk inlet danau kecerahan tertinggi pada

pengamatan pukul 06.00 mencapai 54,75 cm dan outlet pada pukul 09.00 mencapai 51,38 cm.

Nilai TSS mempengaruhi nilai kecerahan karena sifat TSS yang menghalangi penetrasi

cahaya, sehingga berhubungan terbalik dengan kecerahan (Nybakken, 1992).

Kecerahan sendiri akan mempengaruhi kadar DO perairan. Kadar DO

merupakan banyaknya oksigen yang terkandung dalam 1 liter air. DO akan meningkat

apabila fotosintesis dalam perairan terjadi (Effendie, 2003). Jadi, apabila kecerahan tinggi

maka cahata menembus perairan lebih banyak sehingga fotosintesis berjalan dan kandungan

DO meningkat. Kadar DO tertinggi inlet kolam terjadi pada pengamatan pukul 12.00 sebesar

8,5 ppm dan terendah pada pengamatan 09.00 sebesar 2,8 ppm, sedangkan pada outlet DO

tertinggi pukul 09.00 sebesar 27 ppm. Pada inlet danau memiliki kadar DO tertinggi pada

pukul 12.00 sebesar 7,7 ppm, dan untuk outlet danau tertinggi pada pukul 15.00 sebesar 11,5

ppm.

Untuk parameter CO2 bebas merupakan kebalikan dari DO. CO2 bebas

merupakan zat asam arang bebas didalam air. Kondisi CO2 bebas yang tinggi terjadi apabila

kecerahan rendah, sehingga fotosintesis terhambat dan respirasi meningkat (Effendie, 2003).

CO2 bebas pada inlet danau tertinggi pada pengamatan pukul 06.00 mencapai 97,9 ppm,

outlet pada pukul 06.00 mencapai 24 ppm. Sedangkan pada inlet kolam tertinggi pukul 15.00

sebesar 65,4 ppm dan outlet pada pukul 12.00 sebesar 30,5 ppm. Namun kondisi tersebut

Page 9: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

5

10

06.0009.0012.0015.0018.00

waktu

pH

inlet

outlet

0

20

40

60

80

100

120

pp

m

waktu

Alkalinitas

inlet

outlet0

20406080

100120140

pp

mwaktu

Alkalinitas

inlet

outlet

6

7

8

9

06.00 09.00 12.00 15.00 18.00

waktu

pH

inlet

outlet

sebenarnya mustahil terjadi. Karena pada kondisi tersebut, organisme yang berada atau hidup

didalamnya akan mati. Karena menurut Effendie (2003), kadar CO2 bebas yang bisa

ditoleransi adalah 8-15 ppm. Mungkin telah terjadi kesalahan pengamatan oleh praktikan

ataupun terjadinya kontaminasi bahan, sehingga menyebabkan kesalahan perhitungan.

Grafik 7.1 alakalinitas vs waktu kolam Grafik 7.2 alkalinitas vs waktu danau

Grafik 8.1 pH vs waktu kolam Grafik 8.2 pH vs waktu danau

Parameter kimia yang diamati adalah alkalinitas dan pH air. Alkalinitas

merupakan kandungan ion-ion basa disuatu perairan (CO3- dan HCO3-). Ion-ion tersebut

merupakan hasil metabolisme organisme yang hidup didalamnya. Alkalinitas inlet kolam

tertinggi pada pukul 06.00 sebesar 103 ppm, outlet pada pukul 12.00 sebesar 92 ppm. Untuk

danau alkalinitas inlet tertinggi pada pukul 18.00 sebesar 115 ppm, outlet pada pukul 12.00

sebesar 110 ppm.

Page 10: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

0,2

0,4

0,6

0,8

06.00 12.00 18.00

pp

m

waktu

BOD5

inlet

outlet

0

2

4

6

8

10

12

06.00 12.00 18.00

pp

m

waktu

BODo

inlet

outlet

0

2

4

6

8

06.00 12.00 18.00

pp

m

waktu

BODo

inlet

outlet

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

06.00 12.00 18.00

pm

m

waktu

BOD5

inlet

outlet

Nilai alkalinitas ini dapat mempengaruhi derajat keasaman (pH). pH merupakan

derajat keasaman yang menunjukkan besarnya konsentrasi ion H+ di dalam air. pH air inlet

kolam tertinggi pada pukul 12.00 yaitu 8,15, outlet 8,35. Sedangkan pada inlet danau pH

tertinggi pada pukul 15.00 senilai 8,9, outlet pada pukul 12.00 senilai 8,95. Besarnya nilai pH

air dipengaruhi oleh alkalinitas. Semakin tinggi nilai alkalinitas, maka semakin tinggi

kandungan ion basa, semakin tinggi pula nilai pHnya.

Grafik 9.1 BODo vs waktu kolam Grafik 9.2 BODo vs waktu danau

Grafik 10.1 BOD5 vs waktu kolam Grafik 10.2 BOD5 vs waktu danau

BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang diperlukan

untuk mengurai bahan organik oleh mikroorganisme. BODo inlet kolam tertinggi pada pukul

12.00 dan 18.00 yang menunjukkan nilai 5,8 ppm, sedangkan untuk outlet kolam BODo

Page 11: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

5

10

15

20

25

30

35

40

06.00 12.00 18.00

pp

m

waktu

BO

inlet

outlet

0

5

10

15

20

25

30

35

06.00 12.00 18.00

pp

m

waktu

BO

inlet

outlet

tertinggi pada pukul 18.00 sebesar 7,4 ppm. Pada danau nilai BODo tertinggi inlet pada pukul

12.00 dan outlet juga pada pukul 12.00 yang masing-masing nilainya 7,5 ppm dan 10,1 ppm.

Sedangkan untuk parameter BOD5 untuk inlet kolam BOD5 tertinggi pada pukul 12.00

sebesar 0,3 ppm, outlet pada pukul 18.00 sebesar 0,29 ppm. Pada danau BOD5 tertinggi

pengamatan pukul 18.00 sebesar 0,6 ppm (outlet) sedangkan inletnya menunjukkan 0

sepanjang hari.

Grafik 11.1 BO vs waktu kolam Grafik 11.2 BO vs waktu danau

Bahan organik merupakan parameter pencemaran perairan oleh tumpukan bahan

organik tidak terurai. Kandungan BO meningkat pada siang hari karena pada siang hari suhu

meningkat dan metabolisme meningkat. Apabila hal tersebut tidak diimbangi dengan

penguraian oleh dekomposer, bisa terjadi pencemaran pada perairan tersebut. BO tertinggi

kolam inlet pada pukul 12.00 sebesar 32,26 ppm, dan pada danau inlet dan outlet juga pada

pukul 12.00 masing-masing sebesar 28,47 dan 8,95 ppm. Tinggi rendahnya BO berhubungan

dengan tingkat aktivitas dekomposer. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme dari

mikroorganisme pengurai. Semakin tinggi suhu, metabolismenya semakin cepat (Effendie,

2002).

Page 12: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

0

20

40

60

80

100

120

140

160

06.00 12.00 18.00

inlet

outlet

Densitas Danau

De

nsi

tas

Waktu

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

06.00 12.00 18.00

inlet

outlet

Diversitas Danau

Div

ersi

tas

Waktu

0

10

20

30

40

50

60

70

80

06.00 12.00 18.00

inlet

outlet

Densitas KolamD

en

sita

s

Waktu

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

06.00 12.00 18.00

inlet

outlet

Diversitas Kolam

Div

ers

ita

s

Wakt

Grafik 12.1 densitas kolam vs waktu Grafik 12.2 densitas danau vs waktu

Densitas plankton menunjukkan banyaknya individu yang hidup dalam satu liter

air. Pada praktikum dilakukan densitas plankton. Dari grafik dapat dilihat densitas plankton

di inlet kolam terus meningkat dan mencapai puncak pada pukul 18.00 yang total individu

mencapai 72 idv/L. Pada outlet kolam juga sama puncak densitas pada pukul 18.00 dengan

total individu 75 idv/L. Sedangkan pada danau, densitas menurun seiring waktu. Densitas

tertinggi pada pukul 06.00 dengan total individu 143 idv/L.

Grafik 13.1 diversitas kolam vs waktu Grafik 13.2 diversitas danau vs waktu

Page 13: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

Pada grafik diatas menunjukkan diversitas tertinggi pada danau terjadi pada

pukul 12.00 dengan spesies mendominasi Anaerob siseklini sebanyak 7 yang terjadi di outlet

danau. Sedangkan pada kolam diversitas tertinggi tercapai pada pukul 18.00, spesies yang

mendominasi adalah Synedra sp. sebanyak 13 individu. Tingkar diversitas ini menunjukkan

baiknya kualitas suatu perairan.

Praktikum Analisis Kualitas Air bermanfaat untuk mengetahui kualitas suatu

perairan demi kelangsungan organisme didalamnya maupun bagi kelangsungan hidup

manusia. Sehingga apabila terjadi pencemaran dapat mengambil tindakan untuk

mengontrolnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan perbandingan parameter-parameter dan dicocokkan dengan teori,

perairan kolam lebih baik atau kualitasnya lebih baik dibandingkan danau. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengamatan parameter DO, CO2 bebas, alkalinitas, BOD, dan BO yang

menunjukkan hasil yang masih dapat ditolerir oleh organisme. Selain itu di kolam kualitas

airnya lebih terkontrol daripada di danau.

SARAN

Untuk praktikum sudah bagus, ketersediaan alat cukup lengkap. Namun,

alangkah baiknya untuk asisten tetap memantau kinerja praktikan. Apabila terjadi kesalahan,

percobaan dapat diulangi, sehingga data lebih valid.

Page 14: Analisis Kualitas Air Danau Lembah UGM

DAFTAR PUSTAKA

Andri, dkk. 2009. Faktor-faktor Penting dalam Proses Pembesaran Ikan di Fasilitas

Mursey Dan Pembesaran. UNSRI. Palembang.

Asmawi. 1986. Pemeliharaan Ikan di Dalam Keramba. PT. Gramedia. Jakarta.

Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. USU Press. Medan.

Effendie. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan

Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Kordi, K.M. 2005. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Pappo. 2009. Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan Industri Perikanan Desa

Rumbangan kecamatan Naegara kabupaten Jembaran. UNSRI. Palembang.