analisis manajemen pengenoalian persedjaan ikan...
TRANSCRIPT
ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN
PERSEDJAAN IKAN HIAS AIR TA'WAR DI
CV. VIV A JAY A INTERNATIONAL
AG UNG SUPRIY ANTO
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2006Ml1427 H
ANALISIS MANAJEMEN PENGENUALIAN
PERSEDIAAN IKAN RIAS AIR TA \VAR DI
CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL
Oleh
AGUNG SUPRIYANTO
101092123349
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS
FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International". Telah di !\ii dan dinyatakan Lulus dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari Sabtu, 17 Juni 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu J urusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
Jakarta, Juli 2006
Tim Penguji
/J
DR.H. Kushlo:o, SE, MM I
Penguji II
r---.. Men~etahut, ... ·
I HJ~i "' IJ it 'i ,;
Dekan
1 Ja a Putra. M.Sis : 150 317 956
' '--·-···--~-...
Ketua Jurusan
Sosek Pertanian/ Agribisnis
r
,,-;«'~)l_ Ir. Mudatsir Najamuddm, MMA
NIP: 150 317 958
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
: Agung Supriyanto : 101092123349 : Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis : Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International.
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sa1jana
Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pembimbing I
Ir. Lilis Imamah I, M.Si
Dekan
Jakarta, Juli 2006
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Pembimbing II
~ Drs. Ac:ep Muhib, MM
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Sosek Pe:rtanian/ Agribisnis
RIWAYATHIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Februari 1983. Penulis
adalah anak pertama dari I ima bersaudara dari pasangan Bapak Suro to dan !bu
Sulasmiyati.
Tahun 1995 penulis lulus dari SDN Kedaung 01 Bekasi Barat, kemudian
pada tahun 1998 menyelesaikan studi di SLTP I Cipasung Tasikmalaya. Penulis
menyelesaikan pendidikan menengah umum di SMU Plus BBS Bogor, Jawa Baral
pada tahun 2001.
Tahun 2001 penulis diterima sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1tanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan
Teknologi.
Selain dalam kegiatan perkuliahan, penulis aktif di sebagai pimpinan
redaksi Buletin Jumat Al Waasit. Selain itu penulis juga sebagai editor buku
be1judul "Meluruskan Radikalisme Islam" karya Dr. Ali Syu'aibi terbitan Pustaka
Azhary, Jakarta, tahun 2004 dan "Muhammad Seorang Milyuner?" karya Dr. Ali
Syu'aibi terbitan Pustaka Azhary, Jakarta, tahun 2004.
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL I(ARYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU ¥..ARYA ILMIAH
PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA M.ANAPUN
.Jakarta, Juli 2006
Penulis
RINGKASAN
AG UNG SUPRIY ANTO, Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International. (Di Bawah Bimbingan LILIS IMAMAH ICHDAYATI dan ACEP MUHIB).
Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, terrnasuk di dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Bean hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara. Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan hias mernpakan komoditas potensial karena pasar luar negeri sangat respon terhadap ikan hias dari Indonesia.
Perkembangan nilai ekspor ikan hias dari tahun 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai ekspor ikan hi.as sebesar 13,6 juta US $ mengalami peningkatan pada tahun 200 I sebesar 14,6 juta US $ dan tahun 2002 sebesar 15, l juta US $. Nilai ekspor ikan hias terbesar yaitu tahun 2003 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Berdasarkan data tersebut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat baik. Untuk memenuhi peluang tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis dalam pelaksananannya, antara lain memperkuat daya saing dengan meningkatkan manajemen pengendalian persediaan agar mencapai efisiensi dan efektifitas.
CV. Viva Jaya International merupakan salah satu perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia. Masalah pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi CV. Viva Jaya International, sehingga perusahaan harus menangani pengadaan dan penyaluran ikan hias dengan serius. Dengan melakukan manajemen pengendalian persediaan ikan hias secara tepat maka perusahaan dapat melakukan efektifitas pengendalian persediaan dan efisiensi biaya persediaan (biaya pemesanan dan biaya penyimpanan).
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya, menganalisis jumlah pemesanan optimal dan frekuensi pembelian optimal bahan baku/ ikan hias, menghitung titik optimal persediaan pengaman serta titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan. Penelitian ini merupakan studi kasus pad a CV. Viva Jaya International yang berlokasi di Jl. Raya Patriot Gg. Al Falah Rt. 01/ Rw. 02 Kel. Jakasampurna Bekasi Barat 17145.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari CV. Viva Jaya berupa data kualitatif dan kuantitatif. Untuk sistem pengadaan ikan hias akan dipaparkan secara deskriptif (kualitatif). Sedangkan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan data-data kuantitatif dan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ditunjang dengan analisis persediaan pengaman dan analisis titik pemesanan kembali (ROP).
CV. Viva Jaya International mengkhususkan diri memperdagangkan berbagai jenis ikan hias untuk elcspor. Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar dengan berbagai ukuran yang di ekspor oleh perusahaan ini. Penghitungan data kuantitatif untuk pengendalian persediaan menggunakan data pembelian dan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil sebagai sampel penelitian dikarenakan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan hias untuk ekspor yang lain. Ketiga jenis ilcan hias ini pun selalu diekspor oleh perusahaan minimal seminggu. Ketiga jenis ikan hias ini dapat dijadikan contoh penghitungan data, berdasarkan metode EOQ dan ROP.
Sistem organisasi untuk mengendalikan persediaan dalam perusahaan ini sudah terstruktur dan fungsional. Setiap bagian dalam perusahaan ini telah menjalankan tugas sesuai fungsi dan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi dengan bawahan dan manajer yang lain untuk melaksanaan keputusan yang diambil perusahaan. Untuk melakukan persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan mengatur jenis ikan hias dan penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembe:lian ikan hias, sistem penyimpanan ikan hias dan mengkontrol proses perdagangannya.
Pembelian persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak memenuhi kuantitas. Sedangkan sistem penyimpanannya diberlakukan CV. Viva Jaya International adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang terdahulu dibeli merupakan ilcan hias yang dijual pertama kali.
Total biaya persediaan bahan baku per tahun adalah total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan pe11ahunnya. Total biaya persediaan ikan hias pada CV. Viva Jaya International periode Januari 2005 sampai Desember 2005 untuk ikan hias Black ghost sebesar Rp. 2.523.637,-, ikan hias Rainbow bosmani sebesar Rp. 2.010.586,- dan pada ikan hias Congo tetra sebesar Rp. 2.240.688,- dengan frekuensi pembelian ikan hias yang dilakukan perusahaan unt:uk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghost, 927 ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor untukjenis Congo tetra.
Apabila perusahaan melakukan penghitungan persediaan dengan model EOQ maka diperoleh total biaya persediaan optimum untuk Ikan Black ghost sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow sebesar Rp. 1.020.391,- serta untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Frekuensi pembelian ikan hias berdasarkan model EOQ hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbow dengan rata-rata tiap pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra dengan rata-rata tiap pesanan 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV. Viva Jaya Internasional dapat melakukan efisiensi dan efektifitas. Perusahaan dapat menghemat biaya total persediaan sebesar 12 % yaitu Rp. 314.135,- untuk ilcan Black ghost, untuk ilcan Rainbow bosmani penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195,- dan sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,untuk ikan hias Congo tetra.
Persediaan pengaman/ safety stock yang dilakukan perusahaan juga lebih tinggi dibandingkan persediaan pengaman berdasarkan perhitungan EOQ. Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan menjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan, persediaan pengaman dari ikan hias jenis Black ghost adalah 5.636 ekor yaitu sebesar Rp. l.690.726,- dan Rainbow bosmani adalah l.202 ekor, yaitu sebesar Rp. 360.593,- serta Congo tetra adalah l.740 ekor yaitu sebesar Rp. 957.153,-. Sedangkan dengan model EOQ persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost yaitu sebesar Rp. 1.573.435,- dan 498 ekor untuk Rainbow yaitu sebesar Rp. 149.535,- serta l.096 ekor untuk Congo tetra yaitu sebesar Rp. 602.916,-. Berdasarkan hasil tersebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat mengefisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % yaitu Rp. 117 .290,- untuk ilrnn Black ghost, 59 % yaitu Rp. 211.058,- untuk ikan Rainbow dan 37 % yaitu Rp. 354.236,- untuk ikan Congo tetra.
Titik pemesanan kembali dimaksudkan agar perusahaan melakukan pembelian ikan hias pada saat dimana persediaan perusahaan mencapai jumlah tertentu dan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan stok. Berdasarkan perhitungan model EOQ, titik pemesanan kembali (ROP) pada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor untuk ikan Conggo tetra.
Dalam penelitian ini disarankan agar pengendalian persediaan ikan hias di CV. Viva Jaya International sebaiknya memperhatikan frekuensi pembelian ikan hias. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan terlalu sering dilakukan. Perlu dilakukan pengurangan frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pembiayaan persediaan dan jumlah pembelian ditingkatkan dengan memperhatikan efektifitas waktu dan tempat. Selain itu perusahaan perlu meminimalkan persediaan pengaman agar biaya penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat berkurang serta perusahaan perlu memperhatikan titik pemesanan kembali dalam jumlah te1ientu agar perusahan tepat waktu dan tidak kehabisan stok dalam melakukan pembelian.
KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat
iman dan Islam kepada kila. Tiada daya upaya dan kekualan kecuali hanya milik
Allah SWT. Shalawal dan salam semoga tercurah kepacla Rasulullah Muhammad
Saw, keluarga, sahabat clan penerusnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah wa syukurillah, alas kehenclak clan izin-Nya serla clengan
perjuangan yang cukup panjang penulis bisa menyelesaikan skripsi sebagai salah salu
syaral menclapalkan gelar sarjana. Karena sesungguhnya Allah SWT Sang Maha
Pengasih menjanjikan kemuclahan di dalam kesulitan yang kita haclapi.
Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang clhoif clan lak lepas clari kesalahan, penulis
memohon maaf alas segala kesalahan clan kekurangan yang lerdapal clalam skripsi ini.
Semoga perbedaan dapat menjadi kebaikan dan manfaat bagi kita semua.
Akhirnya penulis mengucapkan syukron katsiron alas segala saran clan
bimbingannya maupun pengetahuan yang telah diberikan sehingga penulis clapat
menyelesaikan slucli dan skripsinya. Rasa lerimakasih yang tak terhingga penulis
ucapkan kepacla :
I. Kedua Orang Tua ku lersayang (Suroto dan Sulasmiyati) yang telah
mengorbankan segalanya untuk memberikan yang terbaik bagi pulra-pulrinya.
Cinta dan kasih sayangnya selalu menghiasi dalam setiap langkah hidup ini.
2. Jbu Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si, selaku pembimbi.ng materi yang telah
meluangkan waktu serta sangat sabar dan bijaksana dalam memberikan arahan
maupun bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ors. Acep Muhib, MMA, selaku pembimbing teknis yang telah banyak
membantu dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti
bagi penulis.
4. Bapak DR. Kusharyono, SE, MM, selaku penguji I yang telah menguji dan
memberikan banyak saran dan masukan agar skripsi ini lebih baik.
5. Bapak Ir. Andy Afandy, MM, selaku penguji II yang telah menguji dan
membantu penulis memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua .lurusan Sosial Ekonomi
Pe1ianian/ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Ddrnn Fakultas Sains dan
Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
8. Para dosen-dosen ku tercinta yang telah memberikan pengetahuan dan
ilmunya (Ir. !wan, Prof. Aki Baihaki, Ir. Enny W, Ir. Djunaidi, Ir. U Maman,
Jr. Tun Kelana Jaya, dan lain-lain) Jasanya tak terbalas sepanjang masa.
9. Pihak CV. Viva Jaya International khususnya Mr. Yarto Kamadi yang
memberikan izin dan kemudahan penulis dalam penelitian. Kepada Bapak
Erik Sahusilawane dan Bapak Sukim yang sangat membantu dalam proses
penelitian.
I 0. Para staff kantor dan karyawan CV. Viva faya International atas
kerjasamanya dan telah membantu dalam penelitian.
11. Adik-adikku tercinta (Amry "Bejo" Nurcahyo, Atik 'Noe" Nurul Hidayanti,
Aziz "Gjis" Kurniansyah, dan Arafie "Ucrit" Fikri Al Dzaky).Terimakasih
atas kasih sayangnya yang telah menjadikan mas sabar dalam hidup ini.
Segala yang mas lakukan untuk kalian semua.
12. Non Mutia Syamsuri, atas dorongan, motivasi dan kesabarannya dalam
melalui serta menemani pe1jalanan ini. Your kindness make me meaningful.
13. Keluarga besar penerbit Pustaka Amri dan Pustaka Azhary (Bpk. Muhtarom
dan Istri, Bpk Tosik Abdul Ghrofur dan lstri) yang telah memberikan bantuan
moril dan materil serta pelajaran tentang kehidupan dan kemandirian.
14. Teman-teman terbaikku sepanjang masa (Slamet Riyanto dan Rahmat Akhiri
beserta si kecilnya dan istri). Susah dan senang milik kita semua, makan gak
makan asal kumpul.
15. Teman-teman dekatku (Nasrodin Hasan, Didin Muhidin, Ade Lili Muflihah,
Nur Aqidah, Rosmiati, Nia Rusnia, dan Lili Rusmawatie) yang telah menjadi
teman bertukar pikiran dan semoga kalian sukses dalam cinta dan cita.
16. Teman seperjuangan di kampus (Ilham Nurrochman, Nurul Mubarok, Delvin
Raya Siregar, Riko Saputra, Chandra S, Ahmad Naoval, Evi Mustopiah,
Hermovana dan Siti Nurlaela) thanks for the experiences.
17. Agribsinis angkatan 200 I kelas A (Saparullah, Abdul kadir, Asep Noorman,
Ahmad Isra, Siti Zaenab, Mira Nunnagribah, Rahmayanti Adi, Dian TW,
Andari, Angga Ginanjar, Ahmad Riza, Khairil Rasyid, Khotib, dll) Kelas B
(Kaswid, Khairil Anwar, Tri Aji, Taufan Sukrno S, Aditya Fajri, Susi S,
Firrnansyah, Irwan, M Faisal, Teh !is, dll) mohon rna.af yang belurn tersebut
namanya.
18. Seluruh rnahasiswa Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah.
19. Seluruh staffUIN SyarifHidayatullah
20. Sernua orang yang telah rnernbantu saya dan yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Sernoga segala kebaikan dari seluruh pihak yang tersebut diatas diterirna dan
mernperoleh pahala dari Allah SWT. Tiada kata-kata yang dapat menggarnbarkan
kebaikan kalian sernua. Semoga skripsi ini dapat memberikan rnanfaat dan
kernashalatan bagi semua orang.
Jakarta, Juli 2006
Agung Supriyanto
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ···················································································· I
KATA PENGANTAR ................................................................................ .ii
DAFTAR ISi ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... .ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
I. PENDAHULUAN ............................................................................ I
I. I La tar Belakang ...................................................................... I
I .2 Perumusan Masalah ............................................................. .4
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7
2. I Ikan Hias Air Tawar ............................................................. 7
2.1. I Sifat Produk Ikan Hias Air Tawar ............................. 8
2. I .2 .Tenis Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor ................... I I
2.1.3 Budidaya Hean Hias Air Tawar .................................. I 4
2.2 Sistem Manajemen ................................................................ 20
2.2. I Pengertian Manajemen .............................................. 20
2.2.2 Manajemen Modern ................................................... 2I
2.3 Manajemen Pengendalian Persediaan ................................... 22
2.3. I Pengertian dan Peranan Pengendalian Persediaan ..... 24
2.3.2 Fungsi Persediaan ......................................................... 26
2.3 .3 .Tenis-jenis Persediaan ................................................ 27
2.3.5 Penentuan Persediaan ................................................. 34
2.4 Model-model Analisis Pengendalian Persediaan ................. .35
2.4.1 Economic Order Quantity (EOQ) ............................. 36
2.4.2 Persediaan Pengaman ............................................... .37
2.4.3 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ............... .38
2.5 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan .................................... .40
2.6 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................... .42
III. METODE PENELITIAN ............................................................... .45
3.1 Lokasi clan Waktu Penelitian ............................................... .45
3.2 Jenis clan Sumber Data ......................................................... .45
3 .3 Batasan Penelitian/ Sampel Data ............................................ .46
3 .4 Metode Penelitian ................................................................ .4 7
3.5 Metode Analisis Data .......................................................... .47
3.4.1 Model Persediaan Economic Order Quantity ............ .47
3.4.2 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ....................... 50
3.4.3 Analisis Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ... 51
3.6 Definisi Operasional .............................................................. 52
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 54
4.1 Sejarah clan Perkembangan Perusahaan ................................ 54
4.2 Lokasi Perusahaan ................................................................ 55
4.3 Struktur Organisasi ............................................................... 56
4.4 Tenaga Kerja ......................................................................... 59
4.5 Pemasaran ............................................................................. 60
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 63
5.1 Jenis Ikan Hias ...................................................................... 63
5.2 Kualitas Ikan Hias ................................................................. 64
5.3 Proses Pembelian Ikan Hias .................................................. 70
5 .4 Sistem Penyimpanan Bahan Baku ........................................ 71
5.5 Proses Perdagangan .............................................................. 73
5.7 Analisis Biaya Persediaan Hean Rias ..................................... 79
5.8 Pengendalian Persediaan Hean Rias dengan Model EOQ ..... 83
5.9 Waktu Tunggu (Lead Time) ................................................. 90
5.10 Persediaan Pengaman .......................................................... 91
5.11 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) .......................... 95
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 99
6.1 Kesimpulan ........................................................................... 99
6.2 Saran ..................................................................................... 102
DAFTARPUSTAKA .................................................................................. 103
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005 ................................... 3
2. Pembelian Hean Hias (Black Ghost, Rainbow, Congo Tetra) pada CV. Viva Jaya International selama periode Januari 2005-Desember 2005 (per ekor) ....................................................... 77
3. Komponen Biaya Pemesanan Ikan Hias CV. Viva Jaya International .......... 79
4. Komponen Biaya Penyimpanan Hean Hias CV. Viva Jaya International ....... 81
5. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan KebijakanPerusahaan pada CV. Viva Jaya International. .............................. 82
6. Jumlah Pemesanan Optimal lkan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 85
7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 86
8. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Perusahaan pada CV. Viva Jaya International. ............................ 87
9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Viva Jaya International. ............. 88
10. Waktu Ttmggu Rata-rata dan Standar Deviasi Ikan Hias di CV. Viva Jaya International. ....................................................................... 90
11. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International periode Januari 2005-Desember 2005 ......................................................................... 91
12. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menumt Metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005 ..................................... 93
13. Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengan1an yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International. .................................................................. 94
14. Persediaan Maksimum Ikan Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 -Desember 2005 ............ 98
15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut Metode EOQ .................................................................................... 96
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Hubungan Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan ............................. 37
2. Kurva Titik Pemesanan Kembali .............................................................. .39
3. Bagan Alur Pemikiran Penelitian .............................................................. 44
4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International ....................................... 75
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Hal am an
1. Bagan Struktur Organisasi CV. Viva Jaya International .......................... .105
2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Hean Hias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 106
3. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ilrnn Hias Rain bow bosmani CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 107
4. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Hias Congo Tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 .......... .108
5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005 .... 109
6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan .............................................................. 110
7. Perhitungan Waktu Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi ...................... 111
8. Perhitungan Persediaan Pengaman ........................................................... .112
9. Kurva EOQ Ikan Hias Black Ghost.. .......................................................... 113
10. Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani .................................................. .113
11. Kurva EOQ Ikan Hias Congo tetra ............................................................ 113
12. Perencanaan persediaan ikan hias Black ghost berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 114
13. Perencanaan persediaan ikan hias Rainbow bosmani berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 116
14. Perencanaan persediaan ikan hias Congo tetra berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 118
15. Grafik Perencanaan Persediaan Ilrnn Hias Black ghost (Tahun) ............... 120
16. Grafilc Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahw1) .... .121
17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Congo tetra (Tahun) .............. .122
1.1 Latar Belalrnng
BABI
PENDAHULUAN
Indonesia mernpakan negara yang kaya sumber daya alam baik dar; sektor
m1gas maupun non migas. Sektor migas mencakup kekayaan minyak dan gas
burni y,mg sifatnya tidak dapat diperbaharui. Sedangkan s<:ktor non migas yaitu
kekayaan alam yang tidak termasuk dalam minyak dan gas bnmi yang sifatnya
clapat clipe:·baharui, misalnya sektor pe1ianian. Kelebihan tersebut meqjadi
ki;unggulan komparatif bagi Indonesia untuk lebih. maju dan bcrsaing dalam
pcrdagangan dunia.
Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhar1 ekonomi adalah sektor p;;rtanian, termasuk di
dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya
perikanan yaug sangat besar. Untuk menumbuhkembangkan potensi tcrsebut,
pemerintah dalam ha! ini Direktorat Jenderal Perikanan Bud.idaya telah mcnyusun
program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:
I. Program peningkalan produksi perikanan hudidaya unluk ckspor
(PROPEKAN)
2. Program peningkatan produksi perikanan umuk konsumsi 1113syarakat
(PROK.SIMAS)
3. Program peningkatan dan rehabilitasi smr.berclaya perikanan budiclaya
Sebagai bagian dari sektor non migas yang memiliki input positif oagi
pemasukan devisa negara, komoditas ikan hias juga memiliki potensi yang besar.
Hal ini karena Indonesia memiliki keunggulan dalam jumlah clan jenis ikan hias
air tawar. Hampir 75% ilrnn hias dunia berasal dari Indonesia, tercalt\l tidak
:rnrang clari 363 jenis ilcan hias air tawar dikembangkan di Indonesia clan telah
diekspor ke berbagai negara di dunia. Keadaan tersebut mcnempatk:.m Indonesia
sebagai saldh satu negara terkaya clalam jenis komoditas ikan him, jika
clibandingkan clengan negara tropis lainnya (Bachtiar, 2004: 7).
Ikan hifls air tawar termasuk komoclitas yang clapat dibudiclayakan secara
ten's-menerus dan clapat diperbaharui sewaktu-waktu. Sedangkan Ikan bias air
laut tid.ik dapat dibudidayakan clan diperbaharui, jika ten,s-rnenerus dilnkukan
pellangkapan, 1- .eseimbangan ekosistem air laut dapat berubah. !kiln bias air laut
memiliki nilai jual yang lebib tinggi dibandingkan ikan hias <1ir tawar. Tetapi
keterbatasan ikan bias air laut menyebabkan peluang pasr:r ikan bias air tawar
semakin terbuka lebar.
Sampai saat ini ikan bias belum mendapatkan perhatian yang besar dari
pemerintab dibandingkan perikanan konsumsi atau basil komoditas pcrtanian
lainnya. Walaupun belum mendapatkan perbatian yang b~sar dari per.1erintah,
sektor ikan hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara.
Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan bias merupakan
komoditas yang potensial karena pasar diluar negeri sangai: respon terhadap ikan
bias tropis dari Indonesia. Perkembangan ikan hias periode 2000-2005 disajikan
Tabel 1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005
Tahun Nilai
b) (juta US:
I
2000
-------2001
I 2002
14,6
13,6
15, 1
. -----~---·· -·-2003 15,8
2004 15,8
-----
Su111bcr : llm:an l'usal Statistik, diolah Deparlcmen Pc:-industrian, 2005
L\u-; Tabd 1 tersebut c\apat cliketahui perkembangan nilai ekspor ikan hias
dari tulrnn 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai
c·:,spor ilrnn hias scbcsar 13,6 juta US$ mengalami pcn;nglrntan pada tahun 2001
scbcsar 14,6 j1.Jta US$ clan tahun 2002 sebesar 15,1 juta US$. Nilai ekspor ikan
bias tcrbcsar yaitu tahun 20\)3 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Bcrdasarkan data
tcrscbut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat '
baik. Untuk mememihi peluang tersebut, diperlukau lang,kah-langkah s!rategis
dalam pelaksananannya, antara lain mernperkuat daya saing, dengan melakukan
cfisiensi biaya produksi. Komponen utama dari biaya proc\uksi adalah biaya
pcrscdiaan bahan bairn oleh lrnrena itu pengenc\alian terhadap persediaan bahan
bairn hams clijalankan secara optimal agar biaya persediaan dapat ditekan dan
kuantitas persediaan dapat te1jaga.
Si stem clistribusi clan pemasaran hasil-hasi I perikanan harus
rncmpcrtimbangkan manajemen pengendalian persediaan bnlmn balm. Perscdiaan
merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang
secara terns menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali (I-bndoko,
1992: 3 34).
1.2 Pcrumusan Masalah
Untuk menjaga kelangsungan sistem distribusi dan pemasaran hasil-hasil
perikanan yang sifatnya unik yaitu perishable dan bulky, pengendalian bahan
bairn memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perhitungan clalam mengelola jumlah persecliaan yang harus climiliki perus2.haan
agar terhinclar clari te1jaclinya kelebihan atau kekurar1gan procluk dalam
perusahaan tersebut, sehingga ticlak mengganggu kelancaran proses pemasaran.
Kegiatan pembelian ilcan hias merupakan aktivitas yang clilaksanakan
sccara rutin oleh CV. Viva Jaya International. Perusahaan membdi ikan-ikan hias
dari pemasok/ supplier clan ikan hias clitujukan untuk memenuhi kebutulrnn ekspor
ke Amerika, J cpang, Hongkong, Ero pa clan negara lainnya.
Masalah pengendalian persecliaan bahan bairn merupakan sualu
permasalahan yang sering clihaclapi CV. Viva Jaya International sebagai sal:lh satu
perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia, sehingga perusahaan harus menangani
pengr1cban clan penyaluran ilrnn hias clengan serius.
Pengenclalian persediaan ikan hias yang clilak:ukan perusahaan harus
Persediaan ikan hias adalah faktor produksi modal yang merupakan investasi
terbcsar di CV. Viva Jaya International dan mempengaruhi aktiva lancar dnri
pcrusahaan. D~ngan melakukan manajemen pengenJalian persediaan ikan hias
secarn terJat a1aka perusahaan dapat melakukan efektifitas penge:1daiian
persediaan dan efisiensi biaya persediaan (biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan) sehingga mengoptimalkan aliran cash )low perusahan.
Pengadaan ikan hias hams tepat jumlah, tepat mum, lepat waktu dan tepr.t
harga, untuk menentuknn persediaan optimal ikan hias maka pernmusan masalah
yang clikaji adalah:
1. Bagaimanakah sistem pengadaan ikan hias ,Jru1 keputusan yang
dilakukan CV. Viva Jaya International J,alam pengendalian
persediaannya?
2. Apa'cah jumlah pemesanan Hean hias (Q) clan frc:kuensi (F) pernbelian
ikan hias yang dilakukan perusahaan telah optimal'?
3. Berapa titik optimal persediaan pengaman (Sctfely Stock) dan titik
optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat di l.:ikukan perusahaan?
J .3 Tujuan dau Kegunaan Penelitian
Tujtwn penelitian yang clilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sistem pengadaan ikan hias clan k~putusan yang dilakukan
CV. Viva Jaya International dalam pengendaliru1 persecliaannya.
2. Menganalisis jumlah pemesanl.Ul optimal clan frekuensi pe,nbelian
3. Menghitung titik optimal persediaan pengaman yang dapat menjamin
kebutuhan bahan bairn dan menghitung waktu tunggu optimal serta
titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan.
Kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pertanian
Pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri., Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pt.mtsahaan dalam mengambil
keputusan untuk besarnya peme~anan bahan bal::µ sehingga diperoleh
tingkat persediaan optimal
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk
memperhitungkanjumlah persediaan pengaman (safety stock) sd1ingga
tidak terj adi kekurangan bahan baku dan titik pemesanan kembali.
4. Sebag~i informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1 Hem Bias Air Tawar
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan-ikan hias dipelihara untuk tujuan kesenangan. Menurut Bachtiar
(2004) kesenangan ini mengacu kepada keunikannya. Faktor-faktor ketrnikan ikan
hi::is clapat clilihat clari :
1. Bentuk ikan hias meliputi tubuhnya yang pipih a tau bulat, pendek atau
panjang, siripnya berjuntai atau normal, rnatmiya besar atau menonjol.
7.. Ukuran ilrnn hias, clari yang hanya 1 cm hini;ga kbih clari 20 CJ'l.
3. Corak warna, jumlah warna, serta kesernsi:m warna.
4. Kebiasaan ikan, seperti gaya berenangnya tenang atau gesit,
bergerombol atau tic!ak, serta suka menjahili ikan lain atau ticlak.
Keunggulan setiap jenis il(an hias tersebut berclasarkan pada sudut
pandang konsumen. Misalnya, ikan hias yang berukuran kecii mudah diangkut
clan lebih tahan atau ticlak mudah mati dibandingkan dengarr ikan yang hL:l"l'.kuran
lxsar, baik karena penyakit maupun akibat kualitas air yang rendah. Namun, hal
itu bukai•lah pr.tokan yang bersifat mutlak. lkan hias berukuran kecil lebih disukai
konsumen karena kemudahan dalam pemberian pakan, pc rawatan, clan air ticlak
im.dah kotor. Selain memiliki kelebihan tersebut, ikan hias berukuran kecil
lcrnyata cukup sulit dibudidayakan, terutama clari segi perkembang-biukannya
dibancli:1gkan d~ngan ikan hias berukuran besar. Tctapi k1Jsulhan tersebut dapat
incluk, men.J<:ga kualitas air, menentukan ikan ;1ang ~.iap kawin clan cara
perkawina11nya, serta memelihara telur clan larva ikan hias.
2.1.1 Sifat Produk lkan Hias Air Tawar
llrnn bias air rnwar termasuk clalam p:·oduk agribisnis perikanan. Prociuk
agribsinis umumnya memiliki sifat rawan terhadap kernsakan (perishable),
memiliki uhnan yang besar per tumpukan (bu/J..y/ voluminous), clan beraneka
ragam mutunya (quality variation). Kerawanan terhaclap kerusakan sangat
berpcnm untuk menentukan metocle clan tempat penyimpanan, metocle clan alat
pengangkutan, serta penjaclwalan. Di lain pihak, keanekaragaman mutu
mernerlukan stanclarisasi, penyortiran, clan pengelomjiokan berdasarkaH stanc1.ar
produk yang baku atau cliinginkan oleh konsnrnen. Menurul Said clan Intan \2004:
63) serta Kuncoro (2004: 75) sifat-sifat procluk agribisnis clalam hal ini ikan hias
air tzmar cliuraikan sebagai berikut.
1. Mm/ah rusak.
Sifat procluk agribisnis yang muclah rusak, yaitu clalam hal ini ikan hias air
tawar, memerlukan penanganan yang cepat clan cermat untuk menjaga mutu
sesuai clengan yang diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang Japat clilakukan
adalah pengepakan (packing), penclinginan (cooling) dan pengangkutan clengan
cepat, sr:suai dengan jenis procluk. Sifat muclah rusak menycbabkan kegiatan pada
fungsi pcngangkutan clan penyimpanan menjacli lebih kompleks clan mahal.
Pengangkutan iknn hias lmms dilnkuktm dengan cepat dim lrnti·hati.
Selama pengangkutan, tingkat oksigen dan suhu harus tetap clapat clikoHlrol dan
oksigcn, suhu, dan goncangan.Sebelum melakukan ke:c,i:;lan pengangkutan,
pengepa;rnn harus clibkukan unt11k mengurangi kerusakan ;:elama pengangkutan.
Jcnis clan cr.ra pengepakan clisesuaikan dengan angkutan yang cligunakan ser•a
rnma clan jauhnya jarak pengangkutan. Fungsi penyimpanan berperaa un,uk
mengurangi jumlah kerusakan procluk clan agar clapat bertah::tn lebih lama.
2. Sifat Ukuran yang Besar Per Tumpuk1111
Sifat tersebut menyebabkan procluk pertanian memerlukan tempat yang
besar, terutama untuk kebutuhan penyimpanan clan pengangkutan. Pengangkutan
yang dilakukan dengan jarak yang relatif ja•.th d~ri sumier produK kc daerah
pcmasaran 8kan menelan biaya pcngangkc1t:m yang rebtif tinggi. Begitlt juga
dcngan fungsi penyimpanan yang clilakukan, memerlukan tempat atau gudang
yang relatif besar sehingga biaya penyimpanannya juga relalif besar. Hal ini
secara relatif akan memperbesar marjin biaya pemasaran komoditas tersebut.
3. Keser11g11m1111 produk kurang sesuai
Kesera;iaman ikan yang cliharapkan pembeli dalam j umlah ban yak sering
tidak dapat dipenuhi oleh eksportir. Masalahnya, ikan di peroleh clari beberapa
peternak yang tentunya berbecla ukurannya. Misalkan, pacla bulan H, beberapa
peternak memelihara ikan A, sedangkan dari luar menginginkan ikan B sehingga
pesanan tidak terpenuhi k&rena di pasaran saat itu hanya ikan jenis A yar.g ))Uling
banyak, seclangkan ikan jenis B hany& dipelihara beberap 1 peternak. Akibatnya,
ikan yang diambil tidak berukuran sama. Sementara bila pada saal di1)i lih ii<an
yang bcrukuran sama, temyata jumlahnya tidak sampm memenuhi peimintaan
4. K1111ti1111itas paso/11111 yang kuraug te1j11ga
Permasalahan pasokan juga merupakan kendala kare:na banyaknya pesanan
tidak dapal dip<:nuhi. Hal tersebut disebabkan oleh bcbernpa hal, di antaranya
sL:bagai berikut.
a. Mengandalkan ikan tangkapan alam
Beberapa jenis ikan yang diekspor oleh pengurnha Indonesia rnerupakan
hasil iangkapan alarn, seperti ikan arwana Kalimantan (Sceropagesformosuo),
botia (Botia macracantha), dan beberapfl kelornpok ikan rainbow (genus
:J/oso/epis, Te/111aterina, Iriantherina). Bila pcsanan pernbeli jatuh pada musim
saat ikan tersebut mudah clitangkap rnaka pasokan akan mulus-nrnlus saja. Akan
lctapi, bila pesanan datang pada musim jarang diternui ikan maka kontinuitas
pasokan menjadi berkurang sehingga pembeli hanya bisa kecewa. karena, ilrnn
ikan tersebut tidak dapat dipesan dari negara lain.
b. Teknologi bucli daya belum banyak ditcrn;?kan
Teknologi bucli daya belum banyak diterapkan dalnm biclang ikan hias.
Masih banyak eksportir yang menerima ikan tangkapan alam, stper:i botia.
Karena belum banyak hasil budi daya yang diterapkan pacla ikan ini.
Pengembangan ikan botia masih merupakan peke1jaan rumah bagj praktisi ikan
bias maupun pemerintah melalui Departemen Kelautan clan Perikanan. Ikan
tersebut belum berhasil dibudidayakan. Kalaupun bisa, tingkat kematian larva
masih tinggi (di alas 60%). ltupun semua ikan tidak sampai dewasa. Bila budi
daya ikan ini tidak dicoba terus, ada kemungkinan suatu saat botia akan punah di
Toba, ~ umatra Utara. Eksploitasi ikan yang berlebihan tanpa usaha untuk
mcmbuclida;-ahmnya akan berakibat fatal bagi spesieo. yang bersangkutan.
Bahkan, pameo pencari ikan maupun eksportir yang dengan gegabah mer,gatakan
selama di alan; masih banyak mengapa hams membudidayakannya.
c. Pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan kurang beraga1n
Kurang beragamnya jenis ikan yang dibudidayakan akan berakibat
penolakan pcsanan dari pembeli oleh eksportir. Karena tidak adanya ikan yane
dipesan. Sebagai contoh, ilrnn frontosa (CypJ10tilap!a ji·o1Josa) merupakan ikaP
clengan kebutuhan ekspor yang tinggi, tet'.lpi jarang sekali peh:rnak ikan yang
mcmbudidayakan-nya sehingga kerap kali pcsanan ikan tcrscbut tidak dapat
dipenuhi dalam jumlah banyak karena kurangnya stole Demikian juga clengan
ilrnn siklicl Afnka, seperti tropeus (Tropeus brichardi), red katanga (Aulonocara
sp.), rnlvus (Lamprologus ca/vus), serta berbagai ikan cmfish scperti corydoras
(Corydoras sp.), sinodontis (Synodontis sp.), clan Sorubrim iima.
Adapun earn mengatasinya dengan meningkatkan kemampuan bucli daya
yang sclama ini masih menggantungkan pada hasil tangkapan alam, serta clengan
lllCningkatkan kemampuan eksportir dalam hal keanekaragaman dan jumlah stole
ikan yang cliperlukan.
2.1.2 Jcnis Ikan Hias Air Tawar untuk Ek.s\)O!"
.Tenis ikan hias air ta war cukup ban yak. Namun, tidak semua jenis wr.,ebut
bisa diekspor. Ada kalanya jenis ikan hias air tawar !idak diekspor karena
terjacli, misalnya karena ikan tersebut suclah sangat umurn clibucliclayakan atau
semua negara tdah memilild pasokan ikan tersebut clalam ju ml ah cukup ban yak.
Penggolongan ilcan hias umumnya clilakukan sesuai clengan selera para
pembeli atau buyer di luar negeri. Hal inilah yang akan menjadi penentu bagi para
pctani untuk memilih jenis ikan hias yang akan dikembangkannya. Ikan hias air
tmvar untuk ekspor dikelompokkan bcrdasarkan keluarga atau l'amili (Bachtiar,
2004: 7).
::. Famili Characidae
1. Neon terra (Paracheirodon innesi).
2. Phantom (Megalomphoduss).
3. Red nose atau rummy nose (Petitel/a georgae).
4. Black teJTa (Gymnocorimbus temetzi).
S. Kaisar I emperor tetra (Palmed, Nematobricon pahneri I Jnpaicthis kerii).
6. Congo tetra (Hemigrammopetersius caudalid).
7. Silver dollar (Methynis hypsaucheri).
b. Famili Anllbantidae
I. Cupang atau betta (Betta splendens).
2. Sepat biru (Golden strain gourami atau Trichogaster trichoptem:,).
3. Sepal mutiara (Pear/gourami a/au Trichogaster /eeri).
·I. Tambakan (Kissing gourami atau Helostoma temmineki).
5. Labiosa (Thick lipped gourami atau Colisa labiosa,I.
c. Famili Cicblidae
2. Seven:m (Cichlasoma severuiri).
3. Manfis (Angelfish atau PterophyUum sea/are).
4. Ramirezi (Apistograma ramirezi).
~. Oskar (Astmnotus ocellatus).
d. Famili Poicilidae
1. Platy (Xiphophorus maculata).
2. Guppy (Poecilia reticulata).
3. Molly (Poecilia sphenops).
e. F:unili Cyprinidac
I. Sumatranus (Barbus letrazona,Puntius tetrazona,atau Capocta /elrazona.)
~. Cheker barb (Barbus oligolepsi).
3. Suberti (Bar bus suberti).
4. Rosy barb (Puntius conchonius).
5. Maskoki (Carrassius aurah10).
6. Koi (Cyprinus carpus).
f. Famili Callichthydae
Corydoras (Corydorassp.)
g. Famili Rainbow
l. Rainbow bosmani (Melantonia bosmani).
2. Blue rainbow (Melantonia lacuslris).
h. Famili Ancient
Black ghost (Apteronotus aldiji·ons).
2.1.3 Budidaya Ilmu Hias Air Tawar. (Black ghost, Rainbow bosmani,
clan Congo tetra)
Dengan budidaya yang baik, diharapkan standar atau kriteria ikan untuk
mampu menembus pasar ekspor akan tercapai. Berikut ini akan diuraikan
mengenai ikan hias air tawar jenis Black ghost, Rainbow bosmani, dan Congo
tetra (Bachtiar, 2004: 17).
a. Black Ghost (Apteronotus altlifrons)
lkan hias air tawar jenis Black
ghost merupakan salah satu ikan hias
air tawar famili ancient. Black ghost
memilki nama latin Apteronotus
aldifrons. Karakteristik ikan ini adalah
sekujur tubuh ikan Black ghost berwarna hitam kelam. Sirip perut be1:juntai
meliuk-liuk. Sirip ekor mengeras seperti lidi dan terdapat lingkaran berwarna
putih denganjumlah tertentu dan bentuk tubuhnya tampak seperti daun pisang.
Memilih lnduk
lnduk sebaiknya berumur 10-12 bulan. Induk jantan memiliki tubuh
ramping, hitam mengilap, dan tampak panjang. Induk betina memiliki perut
gemuk dan warna tubuh agak buram.
- Mempersiapkan Pemijahan
• Wadah untuk pemijahan bisa berupa akuarium berukuran 100 x 50 x 40
cm dengan tinggi air 25-30 cm dan bak tembok berukuran 1 00 x 50 x 50
cm atau I x 1 x 0,5 m dengan tinggi air 25-30 cm.
• Air hams steril danjernih dengan pH 6,5, serta suhu 24- 26 °C
o Substrat berupa pakis atau benda keras seperti pi pa PVC atau keramik.
Proses Pemijahan
• \Vadah disucihamakan dengan PK agar nyaman bagi induk untuk kawin.
• Pemijahan dilakukan secara massal yaitn perbandingan j an tan betina 1: 1.
• Telur akan keluar setelah induk betina dikawini indukjantan.
Merawat Telur dan Larva
• Setelah telur keluar sebaiknya segera diangkat bersama sarangnya dan
dipindahkan ke wadah penetasan yang beraerasi lemah. Substrat diganti
dengan yang baru km-ena masih ada induk yang kawin. Telur akan
menetas setelah 48 jam.
• Setelah semua menetas, wadah atau air dari sisa telvr dan telur yang tidak
menetas dibersihkan. Wadah juga diberi aerasi lemah.
• Setelah 3 hari, larva diberi pakan berupa infusoria atau cacing rambut
(yang dimakan berupa sari/lendir dari cacing biru).
• P~meliharaan ini berlangsung selama 25-30 hari.
Mcniwat Bcnih llurn
• Tahap pertama di bak atau akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm yang
beraerasi lemah dengan padat tebar 500- 800 ekor/l 00 liter air.
o Tahap keclua di bak atau akuarium dengan ukuran sama dengan tahap
pertama. Han ya, padat tebarnya menjacli 300-500 ekor/100 liter air.
• Fakan berupa cacing rambut clan lama pemeliharaan setiap tahap 25-30
- Merawat Telur, Larva, dan Beuih lkan
Telur akan menetas setelah 5 hari keluar dari induk bctina. lnduk jantan
dari jenis rainbow tidak akan memakan telurnya. Agar telur terhindar dari jamur,
air di dalam wadah penetasan diberi larutan MGO. Selama 3 hari sejak menetas,
larva tidak perlu diberi makan karena masih hertahan hidup dengan egg yolk.
Pakan berupa infusoria dapat diberikan setelah 4--5 hari scjak menetas.
Perrmeliharaan berlangsung hingga 25-30 hari. Setelah 30 hari, ikan
dapat dijual atau dibesarkan lagi hingga 2 bulan. Pembesaran ini dapat dilakukan
di dalam akuarium atau bak tembok.
c. Congo tetra (Hemigrmnmopetersius caudalis)
lkan Congo tetra tetap tampak
indah, rneskipun tidak dipelihara di
akuariurn. Badannya panjang agak
tipis (compressed) dengan warna
yang rnenyala, sisi tubuhnya berwarna-warni antara kuning hijau dan biru, serta
pcrut berwarna silvers atau perak.
Jenis ini memiliki keunikan di bagian siripnya. Bentuk sirip punggung dan
sirip ekor bc1juntai, sehingga jika berenang tarnpak sepe1ii sedang menari Bali.
Sirip-sirip tersebut rnemiliki warna abu-abu dan kadang··kadang memiliki corak
violet.
Memilih Induk
lnduk jantan memiliki warna lebih mencolok, jelas, dan cemerlang,
sedangkan warna induk betina agak burarn. Sirip punggung ikan jantan agak
panjang, sirip ekor berjuntai dan memiliki 2 cagak seperti garpu, sedangkan ikan
betina tidak. Induk yang telah siap kawin biasanya ben.nnur 8-10 bulan dengan
panjang 5-6 cm.
Mcmpersiapkan Pemijahan
Ikan ini dapat dipijahkan secara berpasangan atau massal. Secara
berpasangan membutuhkau akuarium berukuran 40 x 40 x 40 cm dengan tinggi air
30 cm. Pemijahan secara massal bisa menggunakan bak tembok bernkuran 1 x 1 x
0,5 m atau 2 x 1 x 0,5 m dan akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dengan
kepadatan 8 ekor/100 liter air. Perbandingan jantan dan betina dalam pemijahan
secara massal adalah 1 : 3. Sebelum digunakan, wadah bernpa akuarium atau bak
tcmbok hams disucihamakan dengan larutan PK. Air harus jernih <ian steril
dengan pH sekitar 6,5, se1ia suhu 22-26 °C (suhu paling optimum adalah 24 °C).
Substrat untuk menempelkan telur berupa hydrilla atau tanaman air yang
mengapung dengan akar panjang, seperti eceng gondok atau myriophyllum
Proses Pemijahan
Sebelum dilepaskan ke wadah pemijahan, sebaiknya induk jantan dan
bclina dipisahkan selama 24 jam di dalam wadah yang berb•oda dan dibero terlebih
dabulu (tidak diberi makan). Kemudian, barn dilepaskan ke wadah pemijahan.
Scbelum memijah, ikan jenis ini akan mengalami proses pemijahan yang
berlangsung c1.1kup lama, yakni sekitar 1-2 hari. Setelah bercumbu, seekor induk
bctina akan beflelur, lcemudian disusul oleh betina yang lain dengan selang 1 jam.
1-Ial terscbut akan terjadi pada pemijahan secara massal dan umumnya terjadi
..
hanya akan berlangsung satu kali. · Telur-telur yang te!ah dikeluarkan bisa
ditetasb.n di tempat tersendiri atau cukup induk-induknya yang diangkat dan
dipindahkan ke tempat semula.
- Mcrawat Telur dan Larva
Wadah diisi air, kemudian anti jamur MOO dilarutlrnn kc dalam rir (0,01
mg/liter) dan MB I tetes untuk 5 liter air. Telur ym;g mer:.empel di tan<1man air
dibiarkan berada di akuarium atau bak pemijahan. Telur baru akan nwr.etas
setelah 48 jam. Sambil menunggu telur menetas keseluruhm1, air diberi udara
dengan perlahan-lahan untuk memberikan tambahan 02 kepada telur dan Jarva.
Setelah 3 hari, pakan berupa rotifera clan nauphi artemia diberikan hingga larva
bcnunur l 0 hari. Setelah itu, barn didederkan di akuarium ymg lebih luas.
Mcrawat Bcnih Ikan
Sebelum dijual atau dipasarkan, anak ikan hams melalui 2-3 tahap
pcrawatn. Sctiap tahap membutuhkan perlakuan yang sama. Perbedaannya hm1ya
pad a padat tcbarnya. Tahap pcrtanm padat tebarnya 10--1.5 ckor/ liter nir, tahap
kcdua mcnjadi 7-10 ekor/liter air, dan tahap ketiga 5 ekoriliter air. Pemcliharaan
set1ap tahap sekitar 25-30 hari.
Penggantian air dapat. dilakukan setiap satu minggu sekali dengan cara
disifon sebanyak 1/4 bagim1 akuarium (bagian dasmnya). Selama pemeliharaan,
aernsi ringan tetap diperlukan. Dalam pembesaran ini wadah yang digunakan
sclain akuariurn oisa bak tembok dengan ketinggian air 20---30 cm dari dasar 1.Jak.
2.2 Sistcm Manajcmcn
Istilah mrmajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada lceseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan, seperti
ketatalaksanaan, manajemen, management dan pengurusan. Untuk mengilindari
penafsiran yang berbeda-beda, dalam penelitian ini dipakai istilah aslinya, yaitu
11 n1anajcn1cn 11•
2.2.l Pengertian Manajemen
Istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama,
manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang
orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga, manajemen sebagai ~uatu
seni (arl) dan sebagai suatu ilmu. (Manullang, 2004: 3)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses.
Dalam Encylopedia of the Social Sciense dikatakan bahwa manajen:en adalah
suatu proses dengan mana, pelaksanaan suatu tujuan tcrtentu diselenggarakan dan
diawasi.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang
orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
di>ebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut manajer. Manajer
adalah pej a bat yang bertanggung j awab atas terselenggaranya aktivitas-akti.vitas
mmrnjemen agm· tujmm unit yang dipimpinnya te1·oapai dengnn men1uiunnlmn
bantnan orang lain. (Manullang, 2004: 3)
Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu? A ktivitas
mtmaJcmen dimaksudkan kegiatan-kegiatan at~u fungsi-fungsi yang dilakukan
oleh setiap manaJer. Pada umunmya, kegiatan-kegiatan manajer dan aktivitas
manajer itu adalah planning, organizing, ste<jfing, directing, dan control1ing. Ini
Jering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen,
bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Menurut pengcrtian yang ketiga, manajemen itu adalah seni atuu suatu
ilmu. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapid tujuan yang nyata
mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen s::bagai ilmu berfungsi
m-enerangkaa fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadii1n-kejadian, keadaan
keadaan, dan memberikan penjelasan-penjelasan. (Manullang, 2004: 3)
Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu. seperti
yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau stat~men-st.atemen umum, dan
dipertaht'.nkan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penydidikan-penyelidikan.
Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertent:i.
Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan,
kira-kira suatu panca indera keenam, keahlian yang bcrsifat intuisi. Dalam
lwhiduoan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar me:takukan kedua fongsi
tersebut, yaitu selain fongsi ilmu juga sebagai seni.
2.2.2 Manajemen Modern
Seiring berkembanganya ilmu pengetahuan, pengertian clan pengap'ikasian
manajemen pun mengalami perkembangan. Istilah manajemen saat ini mengacu
cliselesaikm: secara efisien clan efektif clengan clan melalui orang lain. (Coulter clan
Robbins, 1999: &)
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan
kegiatan utama yang clilakukan oleh pm·a manajer. Fungsi-fungsi ini lazimnya
clisebut 111erancang, mengorganisasi, memimpin clan mengenclalikan.
Melalui manajemen (yakni melalui pengkoorclinasian clan pengintegrasian
peke1jaan orang-orang lain) kegiatan-kegiatan kerja organisasi itu cliselesaikm1
secara efisien clan efektif; atau sekurang-kurangnya itulah apa yang cliclambakan
oleh manajemen.
Efisiensl merupakan bagian penting mmmjemen. Efisiensi itu mengacu
pacla hubungan masukan clengm1 keluaran. Seandainya manajer mampu
mePclapatkan lebih bm1yak keluaran dm·ipada masukan, manajer telah
meningkatkan efisiensi.
Sedangkan efektivitas seringkali dilukiskan sebagai melakukan hal-hal
yang tepat, artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut
mcncapai sasarannya. Sementara efisiensi lel:ih memperhatikan "sm·ana-s.:irana"
melaksanakan segala sesuatunya, efektivitas itu berkaitan dengan "hasil akhir,"
atau pencapaian sarana-sarana organisasi. (Coulter clan Robbins, 1999: 8-9)
2.3 MaPajcmen Pengendalian Persediaan
Pcngendalian dalam hal ini diartikan sebagai pengawasnn, sekaligus dapat
mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian
kegiatan dalarn sebuah perusahaan, rnelainkan juga terrnasuk pengurnpulan data
sebagai rnasul< an (input) guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha
perbaikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang akan
datang.
Manajernan pengendalian persediaan beiarti mengacu pada proses
mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan pengendalian persediaan agar
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain untuk masa
saat ini dan akau datang.
Manajemcn Pcrscdiaan (inventory control) atau clisebut juga inventory
management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan
kebutuban material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi
dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investm:i persediaan material
clapat ditekan secara optimal. Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai
efisiensi dan efektivitas optimal dalam penyediaan material. Dalam peng0rtian di
atils, usaha yang peilu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar
dapat diperinci sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003: 4-5):
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi;
2. Membatasi nilai seluruh investasi;
3. Membatasi jenis danjurnlah material;
4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada.
' Sedangkan dalam menangani per5ediaan barang haruslah dianut prinsip
clisimpan clalam persccliaan haruslah seclemikian rupa sehingga procluksi clan
opernsi perusahaan ticlak terganggu, tetapi di lain pihak s ~kaiigus harus dijaga
agar biaya invcstasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal
tI1ungk!n."
Prinsip tersebut memang selaras dengan prin:;ip ekonomi, yakni
"menghasilkan keluaran tert1;ntu dengan biaya seminimal rnungkin, atau dengan
biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin." (Indrajit clan
Djokopranoto, 2003: 10-11)
2.3.1 Pcngcrtian dan Peranan Pcngcndalian Perscdiaan
Pengertian dari pcrsediaan adalah suatu aktiva y.mg mcliputi barang
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dolarn suatu periode usaha
yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/ proses
produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam
suatu proses produksi. Jadi persediaan mernpakan sejumlah bahan-bahan yang
dis<:diakan chm bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam pcrnsahaan untuk
proses produksi, serta barang-barang jadi/ produk yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari komponen atau langganan sctiap waktu (Assauri,
2004: 169-170).
Adapun alasan diperlakukannya persediaan oleh suatti perusahaan adalah
karena:
I. Dibutuhlrn1111ya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk
memindahkan produk dari suatu tinglrnt ke tingkat proses yang lain,
2. Alasan organisasi, untuk memungkinkan saiu unit atau bagian
membuat skedul operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang
lainnya.
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
pernsahaan yang secara kontinu diperoleh, diubah, yang kernudian dijual kmnbali.
Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan di dalam
persediaan yang akan digunakan dalam perusahaan. Ni!ai dari persediaan harus
clicatat, cligolong-golongkan menurut jenisnya yang kcrnudian clibuatkan perincian
clari masing-masing barangnya dalam suatu periocle tertentu.
Pacla akhir suatu periode, pengalokasian biaya-biaya dapat dibebankan
pada aktivitas yang te1jadi dalam periode tersebut. Dalam mengalokasikan biaya
biaya, biasanya setiap perusahaan mengenal pos-pos biaya untuk mengukur hasil
yang telah dicapai dalam suatu pcriode tertentu. Kegagalan dalam
mengal•)kasikan biaya dapat menimbulka.'1 kegagalan dalam mengetahui posisi
keuangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh suatu perusahaan secara layaK.
Dari keterangan di atas dapatlah di!(etahui bahwa persediaan sangat
penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara
operasi yang berurutan clalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya
kepacla konsumen. Hal ini berarti clengan aclanya persediaan memengkinkan
lcrlaksananya operasi produksi dan faktor waktu antara operasi dapat
climinimumkan. Persediaan dapat diminimumkan dengan mengatlakan
percncanaan produksi yang lebih baik, serta organisasi bagian produksi yang lebih
2.3.2 Fungsi Perscdiaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai
fongsi penting persediaan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi (Handoko, 1992:335):
I. Fungsi Decoupling
Y aitu fungsi persediaan bahan baku yang memungkinkan perusahaan
dapat memenuhi permintaan Jangganan tanpa tergantung pada pemasok.
Persecliaan bahan bairn diaclakan perusahaan agar ticlak sepenuhnnya tergantung
pacla pengaclaannya clalam ha! kuantitas clan waktu pengiriman. Persecliaan barang
jadi cliperlukan untuk memenuhi permintaan procluk yang ticlak pasti dari para
langganan. Persecliaan yang cliadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
kurm1men yang ticlak dapat cliperkirakan clisebutjluctuation slack.
2 Fungsi Economic lot Sizing
Yaitu fungsi yang menyimpan persecliaan sehing.ga perusahaan clapat
men1p~·ocluksi dun membeli sumberclaya-sumberdaya clalam kuantitas yang dapat
mengurangi biaya-biitya per unit. Persedian Lot Size ini mempertimbangkan
potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murnh, clan sebagainya
karena µerusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar
dibanding dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya per3ediaan.
3. Fungsi Antisipasi
Yaitu fi.mgsi yang berguna bagi pernsahaan dalam menghadapi
ketidakpastian j «ngka waktu pengiriman clan pesanan barang selama periode
pemesanan kcmbali sehingga memerlukan persediaan pengaman. Fungsi
23.3 Jenis-jenis Persediaan
Persediaan yang terdapat dalam pernsahaan dapat dibedakan n 1enurut
becerapa cara. Memm1t Assauri (2004) dilihat dari fungsinya, persediaan dapat
dibcdakan atas :
I) Barch Stock atau Lot Size Inventory yaitu persc!diaan yang diadakan
karena memb<:li atau membuat bahan-bahan/ barang-barang dalam jmnlah yang
lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pacia saat itu. Jadi dalan1 h;il ini
pembclian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang peng
gunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaa.1 karena
peno,adaan bahan/ barang yang clilakukan lebih banyak daripacla yang dibutuhkan.
Perseclirmn ini timbul di mana bahan/barang yang clibeli, dike1j akan/dibuat
atau diangkut dalam jumlah y"ang besar (bulk), sehingga barang-barang diperoleh
lcbih b<:nyak dan cepat daripada penggu11aan atau penge:luarannya, dan untuk
scmcntara tcrcipta suatu persecliaan. Perlu kita ketahui bahwa adalah rdatif lebih
mcngunt•.111gkan apabila kita melakukan pembelian dalam jumlah yang hesar,
lrnrcna kemungkinan untuk mendapatkan potongan harga pembelian, hiaya
pengangkutan yang lebih murah per unitnya dan penghematan dalam biaya-biaya
lainnya yang mungkin diperoleh. Untuk ini kita perlu membandingkan antara
penghcmt1tan-penghematan karena mengadakan pembelian secara besar·')esaran
dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya persecliaan tersebut, seperti
biaya scwa guclang, biaya investasi, risiko penyimpanan clan sebagainya.
Jadi keuntungan yang akan diperoleh dari adnnya batch-stock atau lot size
a) Memperoleh potongan harga pada harga pembelian.
b) Mempcroleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena adanya
operasi atau "production run" yang lebih lama.
c) Penghematan di dalam biaya angkutan.
Bagi negara-negara yang sudah maju, persoalan perbandingun dari
ket,ntungan atau penghematan yang diperoleh dengan besarnya biaya yang
dit;mbulkan oJeh persediaan ini sangat diperhatikan. Sedang di negara-negara
yang sedang berkembang, di mana masalah kelangkaan (scarcity) masih
merupakan ha! yang umum, maka persoalan efisiensi clari batch stock (lot size
invento1J) ini kurang cliperhatikan; sehingga selalu terclapat kecenclerungan tmtuk
mengaclakan pembelian secara besar-besaran tanpa memperhatikan biaya yang
tirnbul knrenanya.
2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
tluktuasi permintaan konsumen yang ticlak clapat diramalkan. Dalam ha! ini
perusahaan mengadakan persediaan untuk clapat memenuhi permintaan
konsum..:n, apabila tingkat permintaan men:mjukkan kcadaan yang tidak berah1ran
atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dalmlu. Jadi
apabila I ordapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persecliaan ini
(fluctumion stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik
'.uru1mya permintaan tersebut
3) Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
i1uktuasi permintaan yang clapat diramalkan, berdasarkan pola musima11 yang
permintaan yang meningkat. Di samping itu anticipation stock dimaksudkan pula
untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-hahan sehingga tidak
mengganggu jalannya produk atau menghindari kemacetan produksi.
Walaupun kita mengetahui bahwa persediaan dapat dibedakan menurut
fungsinyH, tetapi perlu kita ketahui bahwa persediaan itu sendiri merupakan fungsi
cadangan dan karena itu hendalmya harus dapat digunal:an s,ecara efisien.
Di samping perbedaan menurut fungsi, persed 1aan itu dap1t pula
dibedakan atau dikelompokkan menurnt jenis dan posisi barang tersebut di dalam
urutan penge1jaan produk yaitu:
1) Persediaan Bahan Baku (Raw JV!aterials Stock) yaitu persediaan dari
barnng-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana
dapat dipernleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau
pcrusa'.1aan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaqn pabri:c yang
menggunabnr;ya, Bahan bairn diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah
!11elalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished good). Sebagai
contoh b~nang diolah menjadi kain atau kaos, kapas dipintal mt:njadi benang, dan
!rnlit diolah Il1enjadi sepatu. Contoh lain, kertas yang merupakan bahan balm bagi
perusahaan perc<!takan, tetapi kertas juga merupakan barang; jadi bagi suatu pabrik
yang menghasilkan kertas. Jadi pengertian dari bahan bairn meliputi semua bahan
yang dipergueakan dalam perusahaan pabrik, kecuali terhad.ap bahan-balum yang
secara fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
pabrik tersebut.
2) Persediaan bagian produk atau suku cadang yang dibeli {purchased
parts/ components stock) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts
yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling
dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang
yang merupakan parts ini tidak mengalami perubaban dalam operasi. Misalnya
pabrik mobil, di mana dalam ha! ini bagian-bagian (part.1) dari mobil ~ersebut
tidak diprodusir dalam pabrik mobil, tetapi diprodusir oleh perusahaan lain, dan
kemudian diassembling menjadi barang jadi yakni mobil.
3) Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang··barang perlengkapan
(supplies stock) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang
dipergunakaE dalmn bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian
amu kornponen dari barang jadi. Misalnya minyak solar dan minyak pelumas
hanya merupakan bahan pembantn.
4) Pers~diaan barang setengah jadi atau barang clalam proses (work in
pnicess/ progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap
bagian dalem satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu
bcntuk, telapi lebih perlu di proses kembali untuk kcmudian menjadi barang jadi.
Tctapi 1r.tmgkin saja barang setengah jadi bagi suatu pabrik, merupakie1 barang
jadi bagi pabrik lain karena proses produksinya memang hanya sampai pada tahap
itu. Mungkin pula barang setengah jadi !tu merupak1m bahan bnku bagi
perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Pengertian dari
Y"ng belum berupa barang jadi, akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut.
Sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual kepada konsumen atau
pelanggan.
5) Persediaan barang jadi (finished goods stock) yaitu persediaan barang
barang yang tel ah selesai di proses atau diol ah dalarn pabrik dan siap untuk dijual
kepada pelanggan atau perusahaan Jain. Dengan demikian barang jadi ini adalah
produk selesai dan telah siap tmtuk dijual. Biaya-biaya yang meliputi pembuatan
procluk selesai ini tercliri dari biaya bahan baku, upah buruh langsung, serta biaya
overhead yang berhubungan dengan produk terse but.
2.3.4 Iliaya-biaya yang timbul dari persediaan
Menu rut Assauri (2004: 172) unsur-unsur biaya yang terdapat dalam
pcrsediaan dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :
l. Biaya pemesanan (ordering costs).
2. Biaya ya10g te1jacli dari adanya persediaan (inventory canying costs).
3. Biaya kekurangan persecliaan (out of stock cost;).
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity cissociated costs).
a. Bjaya pemesanan (ordering costs).
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan
pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual, sr:jak dari pesanan
( orde1) dibnat clan dikirim ke penjual, sampai barang .. barang/ bahan-bahan
terscbut clikiri,n dan cliserahkan se1ia diinspeksi di guclang alau claerah pengolahan
(process areas). Jacli biaya ini berhubungan dengan pesanan, tetapi sifr.tnya agak
atau banyalmya barang yang dipesan. Yang termasuk dalam biaya pemesanan ini
ialah semua hiaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan bahan
ttrscbut, di antaranya biaya administrasi pembelian dan penempatan ordt-r (cost of
piili'ing onle1), biaya pcngangkutan dan bongkar muat (.1·hipping and handling
cosf,1), biaya pcnerimaan dan biaya pemeriksaan.
b. Bmya yang terjadi dari adanya persediaan (invem'o1y canying 1:osts).
Yanis d11nakst1d dengan Inventory carrying 1:ost atL1lah bi.iya-biaya ya!1g
dipcrlukan berkenaan dengan adanya persediaan yu:1g meliputi scluruh
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan scbagai akitiat adanya sejumlah
pcrsed:aan. Jadi biaya ini berhubungan dengan te1jadinya persediaan dan disebut
juga dengan biaya mengadakan persediaan (stock holding costs). Biaya ini
berlmbungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat di guclang.
B"sarnya biaya ini bervariasi tergantung clari besar kecilnya "ata-rata
persecliaan, Yang tennasuk clalam biaya ini ialah semua bi:;,ya yang timbul karena
barang clisimp<m yaitu biaya pergudangan (storage costs) yang terdiri dari biaya
sewa gudang, 11pah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan, biaya
pcrnlatan m.iterial handling di gudang, biaya administrasi :~.udang dan biaya-biaya
lainnya.
Biay'l pergudangan ini tidak akan ada, apabilu ticlak ada persecliaan, Di
sampbg biaya pergudangan dalam "inventory carrying costs" termasuk pula
asurausi atas persediaan yang dimiliki seperti halnya dengan aktiva lainnya, dan
pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biasanya
rata-rata selaPla satu tahun. Selain itu, dalam biaya ini juga 1ermasuk penghapusan
dan risiko-risiko karena ketinggalan zaman atau m1mjadi tua, kerusakan, kecurian
da11 turnm1ya nilai/harga barang dalam persediaan itu (depreciation and
oiJsolescence)
Akhirnya yang termasuk dalam biaya ini adalah bunga atas modal yang
dii11vesla>.ika11 dalam inventory untuk mcngganti biaya (co."/ «l capital tied up)
yang timbul karena hilangnya kesempatan untuk mrmggunakan modal tersebut
dalam investasi lain s~hingga disebut juga cost of forgone inveslmcnl opportunity.
Biasa11ya "inventory carrying cost" ditentukan sebagm rnatu persr;;ntase (%) dari
nilai uang dari persediaan tersebut per unitnya dalam sarn tahun.
c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock cosr.1).
Yang dimaksudkan dengan biaya ini adalah biaya-biaya yang timbul
sebagai akil:>at terjadinya persediaan yang lebih kedl d.aripada jumlah yang
diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang diperlukan karena
seorang pelange;an meminta atau memesan suatu barang sedangkan barang atau
bahan yang ciibutuhkan tidak tersedia. Di samping juga dapat merupakan biaya
biaya yang ti:nbul akibat pengiriman kembali pesanan (orde1:1 tersebut.
cl. Bi.aya-biaya berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs).
Yang dimaksnd dengan capacity associated C'.Jsls adalah biaya-biaya
terdiri 2tas biaya kerja lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian ke1ja dan
biaya-biaya pengangguran (idle time coJts). Biaya-biaya ini terjadi km·ena adanya
penam bah an a tau pengurangan kapasitas, a tau bi la terlal u ban yak a tau terlalu
2.3.5 Pcnentuan Persediaan
Apabila barang-barang yang telah dibeli atau cliprocluksi sencliri semuanya
te1jual clalam suatu periocle fiskal maka clalam meaentukan gross profit atas
penjualan akan clapat clitentukan clengan muclah, yaitu total harga pokok
~ernbclian atau biaya produksi yang juga merupakan harga pokok pcqjualan
dibebar.kan pada hasil penjualan (Revenue fi"om Saleo"'}. Tetapi biasanya sebagian
barang yang dibeli, ticlak atau belum terjual pada al(;'lir suatu periode. Hal ini
rnemerlukan penilaian atas barang-barang tersebut. Yang menjadi persoalan dalam
menentukan nilai dari persediaan yang dilaporkan pada ncraca sebagai laporan
keuangan aclalah faktor-faktor apakah yang termasuk clalam. suatu persediaan dan
berapa besarnya nilai persecliaan tersebut (Assauri, 2004: 173)
a. Cara-cam Penentuan Jumlah Persediaan.
Sistem yang umum clikenal clalam menentukan jumlah persecliaan pacla
akhir suatu periode aclalah:
I. Periodic System, yaitu setiap akhir periode dilakukan pe:rhitungan secara flsik
dalarn menentukan jurnlah persediaan akhir.
2. Perpitual System atau juga clisebut Book Inventories yaitu persediaan yang
diatur dalam catatan administrasi. Setiap mutasi clari pers-~cliaan sebagai akibat
dari p~mbdian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalmn kartu administrasi
persediaannya. Bila metode ini yang clipakai, maka perhitungan secara fisik hanya
clilakukan paling ticlak setalrnn sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan
cou/1/er checki11g anta,ra jumlah persecliaan menurut fisik d•;ngan menurut catatan
b. M~tode Penilaian Persediaan.
Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang r!apat digunakan, di
antaranya dengan:
1. First-Jn, First-Out (FIFO- Method), bahwa barang-bi1rnng yang terdahulu
dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali.
2. Rata-rata ditimbang (Weighted Average Methoa), bahwa barang-barang yang
dijual rnerupalmn barang yang terdapat dalam pcrsediaan.
3. Last-Jn, First-Out (LIFO-Methtod), bahwa barang-banmg yang paling akh.ir
dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali.
2.4 Model-Model Analisis Pengendalian Persediaan
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003:47) ada berbagai model dalam
analisis pengendalian persediaan, diantaranya adalah. sistem pengendalian
persediaan yang berdasarkan permintaan yang independen, yaitu :
1. Sistem pemesanan tetap
Dalam sistem ini, untuk setiap kali pemesanan, jumhth yang dipesan seialu
krsifat \etap. Model yang paling populer ialah model EOQ (economic order
quontity).
2. Sistem Droduksi tumpukan.
Sistem ini berorientasi pada produksi barang dal;i.m tumpukan tertentu.
Model yang cukup populer adalah formula economic prod.11ction quanlily (EPQ),
runout lime method (ROT), dan aggregme run out lime 111ethod (AROT).
3. Si stem periodik tetap
Sistem ini digunakan cintuk perhitungan atau tinjauan pemesanan kembali
persecliaan baning berdasarkan jadwal waktu yang :etap. Model yang
clikembangkan dalam sistem ini, di antaranya adalah economic order interval.
4. Sistcrn rninitnurn-maksimum
Sistem ;ni menganut paham bahwa sebaiknya cliusahalrnn suatu jumlah
perseoiaan minimum untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan, namun
juga perlu ditetapkan jumlah maksimal untuk menjamin tidak tertumnuknya
barang secara tidnk terkendali. Ini sesuai dengan prinsip manajemen persecliaan.
2.4.l Economic Order Quantity (EOQ)
Metode EOQ merupakan teknik pcngendalian per>ediaan yang tertua dan
paling stderhana. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Ford W. Harris
pada I <115. Metode ini bertujuan untuk meminimisasi biaya total (keseluruhan)
dan untuk mendapatkan hasil persediaan ekonomis maka dilakukan efisiensi
biaya. Biaya yang mempengaruhi kuantitas pemesanan optimal (Economic Order
Qillmlily) menurut Assauri (2004:181) adalah biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Untuk menekan biaya persediaan, perusahau menghadapi clua 3ifat yang
bertentangan. Sifat yang pertama menekankan pada jumlah pesanan sangnt besar
sehingga biaya pemesanan selama satu periode menjadi lebih kecil. Tetapi
sebaliknyn, biaya penyimpanan menjadi besar. Sifat kedua menekan agar jumlah
pesanan sangat kecil, sebalik.nya biaya pemesanan menjadi sangat be:mr per
ciigambarkan hubungan biaya-biaya tersebut pacia Gr.mbar 1 bahwa .iumlah
pesanan yang ekonomis terletak antara perbatasan biaya penyimpanan ciengan
biaya pemcsanan yang mencapai nilai minimum.
Biaya
Biaya Total (TC)= I-I (Q) + S (Q) 2 Q
Biaya P.;nyimpanan = H (~)
Biaya Pemesanan ~ S (D) ·~~ Q
~~~~~~~~~~~--0 EOQ Kuanti tas bahan bairn
Gambar 1. Hubnngan biaya pemesanan dan Biaya penyimpanan Sumber: Handoko (1992)
2.4.2. Persediaan Pengaman
Y <ing dimaksudkan dengan persediaan pengaman (Safety Stock) adalah
persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan
teijadinya kekurangan bahan (stock out). Kemungkinan te~jDdinya stock out dapat
disebabkan karena penggunaan bahan balm yang lebih besar daripada perkiraan
semula, atau keterlambatan dalam penerimaan bahan bairn yang dipesan. Akibat
pengadaan persediaan pengaman terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi
1---··-~=·--- ----- -- _J~_,_· 1 11
akan menambah besarnya "carrrying cost''. Oleh karena itu pengadaan perscdiaan
pengaman oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang
ditimbulkan kare.-ia te1jadinya stock out, tetapi juga pada saat itu diusahakm1 agar
"carrying cost" adalah serendah mungkin (Assauri, 2004: 186).
Waktu tunggu (lead time) adalah lamanya waktn antara mulai dari
dilakukannya pemesanan bahan baku sampai dengan kedatangan bahan baku
tersebut dan diterima digudang pemesan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama
antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi. Untuk
m-:ngurangi kesalahan dari perkiraan waktu tunggu r.ua~u pesanan digunakan rata
rata lead time daH standar deviasi lead time.
2.4.3. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
1'itik pemesanan kembali adalah suatu titik ata1.1 bat11s <lari jumlah
perse<liaan yang ada pada suatu saat di ma.1a pemesanan hams diadakan kembali.
Titik ini menunjukkan kepada bagian pernbelian tmtuk me,11gadakan pemesanan
kembali bahan-bahan persediaan nntuk menggantikan persediaan yang telah
digunalrnn. Dalam menentukan titik ini kita harus memperhatikan bcsarnya
penggunaan bahan selama bahan-bahan yang dipesan belum datang dan
persediaan minimum. Besarnya penggunaan selama bahan-bahan yang dipesan
belum di1erima ditentukan oleb dua faktor yaitu "lead time" dan ting'.<at
penggunaan rata-rata. Jadi besarnya penggunaan bahan selama bahan-bahan yang
dipcsan belum cliterima (selama lead time) adalah hasil pc:rkalian antara waktu
yang dibutuhkan untuk memesan (lead lime) clan jumlah penggunaan rata-rata
Dengan memperhatikan kedua faktor tersebut maka dapat digambarkan
hubungan titik pemesanan kembali pada Gambar 2 bahwa suatu volume pesanan
(Q), diterima dan digunakan pada tingkat yang konstan. Jika persediaan berkurang
s::impai reorder point (ROP), pesanan berikutnya segera ditempatkan, tidak perlu
menunggu persediaan habis karena waktu penyerahan barang (lead time). Setiap
pesanan diterin1a seluruhnya pada saat persediaan habis, sehingga tidak acla stock
011/ (Mulyono, 2002: 302).
Volume Pesa mm
... Q' I
Slope =unit/day= d
' ' ' ' ' ' ' ' -----------r-----
ROP
' ' ' I ' ' I
----~------------' ' I I
' '
' ' I ' ' •.•••• 1. I
' ' ' ' ' [__~~~~--''--~.J...-~~~~~-'-~-""'~-~~~~-'-~~.~
Lead Time
Gambar 2. Kurva Titik Pemesanan Kembali Sumber: (Mulyono, 2002)
Waktu
2.5 Hasil-lrn$il Penclitian yang Relevan
Manajemen pengendalian persediaan bahan baku nwmerlukan penelitian
untuk dilakukannya optimalisasi pada sistem pengadaan persediaan bahan baku
perusaluan. Penelitian seperti ini telah banyak dilakukan. Pada kajian
pengenJalian persediaan bahan baku teh ekspor pada PT. Sar.iwangi AEA Gunung
Putri, Bogor (Hikmawan, 2002) menunjukkan babwa sistem pengadaan
perscdiaannya belum optimal, hal ini berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan metode EOQ. Hal ini dikarenakan pembelian atas baban bakunya
bcrsifat speculative purchasing sehingga biaya persediaim yang dikeluarkan
perusahaan sangat besar. Frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan lebih
t;nggi dibandingkan dengan frekuensi pembelian optimal sehingga biaya
pemesana'1 menjadi tinggi. Aspek persediaan pengamm~ d.1 perusabaan ini juga
lebih tinggi dengan persedian pengaman dengan perhitungan metode EOQ dan ha!
ini mengakibatkan perusabaan mengeluarkan biaya yang besar untuk
penyimpanan.
Basil penelitian tentang pengendalian persediam1 bahan baku produk ikan
tuna kaleng di PT JUI FA International Foods dengan menggunakan mode\ EOQ
(Annika, 2002), menyatakan bahwa pengendalian persediaan perusahaan ini
belumlah optimal, ha! ini dikarenakan frekuensi pem1:sanan terlalt: tinggi
dibanclingkan frekuensi pemesanan optimal. Jumlah pemesanan pun harus
clitingkhtkan q;ar dapat mengefisienkan biaya pengadam1 persediaan, akan t.::tapi
jumlah pemesananjuga harus disesuaikan clengan kapasitas ruang inventory.
Llerdasarkan beberapa hasil penelitian m&ka kecertderungan yang bisa
disimpulkan dari hasil penelitian di berbagai perusahaan, yaitu:
1. Perhitungan dengan metode EOQ menghasilkan frekuensi pengadaan
persedir an optimal lebih kecil dibandingkan frekuensi yang clilukukan
perusahaan selama ini.
2. Perhitungan jumlah pemesanan optimal dengan metode EOQ memberikan
nilai yang lebih besm· darijumlah pemesanan yang dilakukan perusahaan.
3. Persediaan pengaman perusahan lebih bes'ar clibandingkan dengan
persediaan pengaman optimal dengan metode EOQ.
Kcmungkinan pernsahaan melakukan frekuensi pemesanan yang terlalu
senng dikarenakan dari permintaan perusahaan yang sifatnya tidak tetap dan
perusanaan berspckulatif terhadap persediaan, sehingga perusahan terlalu S<"ring
melakukan pemesanan dengan jumlah yang relatif sedikit. Hal ini akan
mengak!batkan tingginya biaya pemesanan serta jumlah pemesanan dan
pe!·sediaan pengaman yang besar mengakibat tingginya biaya pemesanan. Hal ini
berlawanan rlengan perhitungan yang menggunakan metode EOQ, dimana
frekucnsi pemesanan optimal yaitu lebih kecil clari frekuensi yang dilakukan
pcrusahaan.
M ctode EOQ menyimpulkan berclasarkan hasil permintaan yang ada
pcrusahaan harus dapat realistis dan lebih efisien dalam pengadaan persediaan di
pernsahaan, sehingga dengan perhitungan yang optimal maka akan mengurang1
biaya total p~rsecliaan clari persediaan perusahaan.
2.6 Kcrnngl~a Pemikiran Pcnelitian
Melihat potensi perikanan yang dirniliki Indonesia dan dikaitkan dengan
konclisi pasaran ikan hias clunia, pada prinsipnya peluang untuk rneningkatkan
ckspor ikan lii'.is Indonesia rnasih sangat terbuka. Prospek inihch yang harus dapat
di manl'aadrnn olch perusahaan-perusahaan pengekspor ilrnn bias di Indonesia
dengan rneningkatkan lagi usahanya.
Dalarn rangka pernenuhan ekspor tersebut ha! terpenting yang ti.nut
mendukung yaitu persediaan ikan hias sebagai asset penting bagi perusahaan
knrcna persentasenya terhadap investasi cukup besar. Persediaan yang di<ldakan
untuk menjmnin kelancaran produksi perusahaan setiap saat. Tanpa persediuan
produksi tidak akan berjalan sebagaimana semestinya. Oleh :rnrena itu pen.sahaan
harus menentukan besarnya tingkat persediaan dar1 me11gendalikmmya s~cara
disicn dan cfeki.if. Analisis pengadaan ikan hias air tawar merupakan ar,alisis
kt;alitatif yang meliputi jenis dan asal ikan hias, identifikasi kebutuhan ikan hias,
proscdur pembelian ikan hias, pengujian mutu ikan hias dm cara penyirnpanan
ikan hias air tawar.
Identifikasi kebijakan perusahaan dalam sistem pengendalian bahan baku
yaaL1 meliputi pembelian ikan atau banyaknya ikan yang digunakan oleh
perusahaan untuk dipasarkan, biaya persediaan ikan hias, serta w<:ktu tunggu yang
diperlukan perusahaan untuk mernperoleh ilrnn hias tersebut.
Biaya penyimpanan clan biaya pemesanan merupakan dua biaya yang
saling bertentangan. Bila perusahaan rnemesan bahan balrn dalam jumlah kecil,
scbaliknya teijadi bila perusahaan memesan dalam jurnlab besar, yang
mengakibatkan biaya pernesanan menjadi rendah dan biaya penyimpanan menjadi
tiuggi. Maka cligunakan analisis model EOQ (Economic Order Quantity) yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ha! tersebut clengan menentukan suatu
jumlah pembelian dimana biaya pemesanan sama clengan biaya penyimpanan.
Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) merupakan kuantitas climana biaya
total untuk persiapan pemesanan clitambah clengan biaya penyimpanar. aclalah
!11inimal, sehiugga efisiensi persecliaan bahan baku di clalarn perusahaan tenebut
cbpat dilaksanakan clengan baik.
Persediaan pengaman merupakan jurnlah persediaan yang paling rendah
yang harus ada untuk semua jenis bahan. Persediaan pengaman bcrfungsi
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kek urangan bahan yang
clisebabkan oleh kebutuhan bahan yang lebih besar dari rerkirmm semula, atau
keterlambatan dalam penerimaan bahan yang dipesan.
Dalam optimasi persediaan perlu juga ditentukan su<!tu titik pemesanan
kembali, uniuk mengetahui kapan suatu perusahaan harus melakukan pemesanan
kembali. Titik pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah
pcrsediaan yang ada pada suatu saat dimana pesamm harus clilakukan kembali
(Assauri, 7.004: 196).
Al ur pcmikiran diatas dapat diterangkan dalam skema kerangka pemikiran
scbagai berikut:
Mauajcmen. PengendalfanPe. rsecli·a· a. u·.··· .. I CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL
---------~-----------.,,..,
Kebutuh1111·nm11 Hi as
MetodeROP
Kebijakau Pernsa~~au · dala1i1 · Sistem Peugcndaliau limn Hias
Binya Pcrsedinan I.kanHias
·--'-'-__....,
Wllktu l)inggu Pcmesauan
·MetocleEOQ
Efisiensi .. Pe.ugendaliau.Persedimln • I(nantitas Pe111es1111a~ Q1~~inl11l • Frekuensi l'emesa.n1111 Optimal o Pcrsediaa~ Pcngl}lllllJI • Wakt11J~emcs11mmKe11Jbali
Gum bar 3. Bagan Alnr Pemikiran Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelifom
Penentuan tempat penelitian dilakukan secara seng<ua (pwyJosive) pada
CV. Viva fay<i International yang berlokasi di Jl. Raya Pal riot Gg. Al Falah Rt.
01/ Rw. 02 Kel. Jakasampuma Bekasi Baral J 7145.
Penentuan tempat dilakukan dengan pertimbangan bahwa CV. Viva Jaya
International adalah sa!ah satu dari perusahaau agribisnis ekspor impor ikan hias
air lawm yang cukup maju di JaBoTaBek. Pangsa pasarnya tidak hanya lokal tapi
sudah mcrnmbah ke mancanegara misalnya, Eropa, Jepang, Amerika Serikai dan
berbagai negara lainnya. CV.· Viva Jaya International juga mengimpor berbagai
jenis ikan bias tawar u11tuk di pasarkan kembali.
Penelitian ini dilaksanakan dan dilakukan pada bulan Agustus 2005
sarnpai dengr.n bulan Novemher 2005 .
.l.2 .Jenis dan Sumber Data
Jcnis data yang digunakan adalah data text, b'.lik ya:1g berbentuk alphabet
maupun numerik. Data text bisa berbentuk apa saja (misal satu atau sepulvh digit)
kare1u yang menentukan arti dari data tersebut adalah interpretasi.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode
oengumpulan df!ta primer dengan melakukan pengamllan dan wawancara
langsung cl-:1~gan pihak perusahaan, serta dokumen-dokumen perusahaan terutama
li tcrntur yang berhubungan dengan manajemen produksi khususnya manajemen
ocn,ecliaan. Data sekuncler juga cliclapat clari informasi yang berlrnbungan clengan
ckspor impc'r ikan hias dari BPS (Baclan Pusat Statistik), data/ dokumen
pcrusalrnn dan lembaga-lcmbaga pemerintahan.
Data kualitatif mengenai kegiatan pengendalian per.,;ecliaan cliperoleh dari
lrnsil pcngamalan langsung di pernsahmm d:m penjclasan tlari pihak perusahaan.
Informasi mengenai data kuantitatif diperoleh dari Iaporan bulanan dari bagian
produksi CV.Viva Jaya International.
3.3 Batasan Penclitian/ Sampel Data
Penghitungan data kuantitatif untuk peng1)ndalian persediaan
mcnggunakan data pembelian clan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow
bosmani clan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil
sebagai sampel penelitian berdasarkan pertimbangm1 oebaga' berikut :
1. Ikan hias jenis Bleck ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra
tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan bias
untuk ekspor yang lain. Maka nilai in vestasi yang terbesar
dijadikan contoh uta111a dalam penelifom ini.
2. Ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra
selalu diekspor oleh perusahaan minimal scminggu sekali.
Sehingga frekuensi permintam1 ketiga jeni~ ikan bias ini
konstan.
3. Kctiga jenis ilrnn hias ini dapat dijadikan sebagai contoh
penghitungari data, yang nantinya dapat cligunakan untuk
penghitungan jenis ikan hias yang lain oleh pemsahaan
berdasarkan metocle clan rumusan yan,i.~ digunaknn dalam
penelitian ir.i bila terbukti optimal.
CIA l'Vlctodc Penclitian
MetoJe penelitian Analisis Pengendalian Perscdiaan lkan Hias di CV.
Viva faya International menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus
meru1Jakan metcde penelitian tentang status subjek yang berkenaan cler.gan suatu
fase spesifi!J khas dari keseluruhan personalitas (Nazir 2004).
3.5 Mctnde Analisis Data
Pengenclalian persediaan bahan baku menggunakan data kuantitatif c:lan
dianalisis cleng1ln menggunakan model Economic Order Qu.mtity (EOQ) , analisis
persecliaan pengaman dan analisis pemesanan kembali. Pengo\aha11 data
kuantitatif ini menggunakan alat bantu software komputer berupa program
Microsoji Excel.
3.5.l Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ}
Metocle EOQ bertujuan mencntukan jumlah clc.n frek1;ensi peml::elian yang
optimal. Melalui penentuan jum\ah dan frekuensi pembeli:m yang optimal maka
Dengan menggunakan variabel-variabel dibawah ini dapat ditentukan total
biaya pemesanan clan penyimpanan, sehingga didapatkan nili:i EOQ,
s = Biaya pemesanan per pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per periode waktu
TS Total biaya pemesanan tahunan
TH = Total biaya penyimpanan tahunan
Q = Kuantitas barang setiap pemesanan
Q* -- Kuantitas ekonomis barang setiap pemesanan (EOQ)
TC Total biaya persediaan bahan baku
F = Frekuensi pembelian bahan balm
D = Permintaan bahan baku per periode waktu
l'erscdim111 bahan baku yang optimal dianalisis clengan metocle Economic
Ord:r Quantity (EOQ), secara sistematis, biaya pengendalian persediaan dapat
ditulis sebagai berikut (Handoko, 1992:340):
l. Tuuil biaya r,emesanan tahunan (TS)
2. Total biaya penyirnpanan tahunan (TH)
=
=
[ ;~) (S)
['21 CHJ 2J
3. Tot_il bi a ya persediaan cliketahui dari penjumlalmn total biaya pemesanan
uht111a11 <kngaP total biaya penyirnpanan tahunan, yalrni:
TC ~Ds + Q H Q 2
4. Untuk rnc1;dapatka1111ilai Q* (EOQ), dilakukan perkalian silang dan pisahkan
Q di scbelah kiri tanda sama dengan ..
2DS = Q2H Q2 = 2DS
H
Q* -~ I-I
5. Untuk mengetahui frekuensi yang optimal selama satu periode digunakan
rumus sebagai b0rikut:
1: ,, D
Q*
Metode EOQ mengasumsikan bahwa biaya pengendalian persediaan
terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Handoko
(1992:341) penerapan model EOQ dasar menggunakan beberapa asumsi, yaitu:
I. Uemand dikctahui, konstan dan diketahui (clctcrmanistik).
2. Ilarga per unit procluk aclalah konstan.
3. Biaya penyimpanan per unit pe1iahun (H) aclalah konstan.
4. Biayn pemesanan per pesanan (S) aclalah konstan.
5. Waklll tunggu (lead time) cliketahui dan konstan.
6. Ticlak te1jacli kekurangan bahan atau "back orders".
Dengan aclanya asumsi bahwa pennintaan dan waktu tunggu konstan
menycbt' bkan metocle ini kurang clapat cliterapkan pacla pembelian bahan bairn clan
waktu tunggu ;'ang berfluktuasi. Pacla kenyataannya permint:wn clan waktu tunggu
besarnya relatir' berfluktuasi. Sehingga perlunya menghitung persecliaan
pengaman untuk mengantisipasi keticlakpastian clari permintaan clan waktu
3.5.2 Pcrscdiaan Pcngaman (Safety Stock)
Sebelum persediaan pengaman dapat ditentukan, ada dua faktor das'1! lain
yang perlu diperhatikan dan dihitung, yaitu:
I) Jarak waktu penyerahan (Delive1y !ead time) yaitu jarak waktu yang
terdapat antara saat pengaclaan pesanan untuk pengisian persediaan clengan saat
pcncrimmm barang-barang yang dipesan itu di gudang persediaan.
2) Waktu yang terlinclung (Coverage time) yaitu jangka wakt'! yang
efoktif climana persecliaan pengaman dapat menutup fluktuasi pcrmintaan tanpa
dibnntu oleh penambahan persecliaan.
Hubungan yang tepat antara "coverage time" dan "delivery lead time",
terlihat bahwa makin l8ma "coverage time" berlangsunr, maka makin besar
persediaan pengaman (Assauri, 2004: 192)
Rumus perhitllngan persediaan pengaman adalah sebagai berikut:
S = K. CTu
Swndar dcviasi dari pcnggunaan bahan baku selama pengisian adalah:
clirnana:
S = pcrscdiaan pengaman (safety stock)
K ~policy factor yang nilainya tcrgantung pacla bcsarnya tingkat pelayam.n
Ot, 00 stanclar cleviasi dari waktu yang terlinclung
:; u = stanclar cleviasi clari penggunaan bahan bairn
L = waktu tunggu rata-rata
D = penggunaan bahan baku rata-rata
Rumus tersebut dipakai untuk menentukan persediaan pengaman
berdasarkan distribusi normal yaitu bahan baku yang dipakai bergerak cepat.
Persediaan minimum besamya sama dengan p1~rsediaan per1gaman.
Persediaan maksimum diperoleh dari jumlah persediaan pengaman ditambah
de1.gan jumlah pembelian bahan baku optimal.
Persecliar.n minimum = S = K . cru
Persccliaan maksimum = persecliaan pengaman + persecliaan optimal = S + Q
3.5.3. Analisis Titik Pemcsanan Kembali (Reorder Point)
Menurut As$auri (2004: 196), titik pemesanm1 kembaii adalah suatu titik
atau batas dari jumlah persediaan yang ada pacla suatu sar.t climana pemesanana
haru:; diadakan kembali. Titik pemesanan kembali mun·~ul ketika persecliaan
oarung di gudang perusahaan menjacli berkurang kuantitasnya, sehingga
persecliaan yang dibutuhkan tersebut hams dipesan kemhali, agar kontinuitas
procluksi teijagc;.
Hes,irnya titik 'pemesanan kembali dapat diketahui rndalui rumus berikut:
T = S + (L.cl)
Dimana :
T = titik pi;;mesanan kembali
S = persecliaan pengaman
d = rata-rata pembelian per hari
L.cl = pemakaian bahan balm selama waktu tunggu
3.1) Definisi Operasional
a. Jcnis Bahan Bairn/ Ikan Hias
Jenis Ika11 bias yang cligtmakan untuk mewakili penelitian persecliaaan
ikan hias terdiri jadi 3 jenis ikan hias yaitu Black ghost, Rainbow bosmani, clan
Congo tetra. Dengan ukurannya yaitu Black ghost ukuran 2 inci up, Rainbow
bo.1·11u1ni ukuran 2 inci up, clan Congo tetra ukuran XL.
b. Kebutuhan Ikan Hias
lkan hias yang dibutuhkan ( ekor per tahun) yaitu jumlah ikan hias yang
dibutuhlrnn olel1 perusahaan. Kebutuhan ini berdasarkan pembelian yang
dilakukari oleh perusahan dari pemasok selama satu tahun.
c. Biaya-Biaya Persediaan
I. Biaya pemesanan bahan baku/ ikan hias (Rp per pesanan per tahun)
yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan ;etiap kali me;akukan
pem~sanan, antara lain biaya telepon/ fax dan biaya surat pesanan.
2. B;aya penyimpanan bahan baku/ ikan hias (Rp per ekor per tahun)
yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusnhaan akibat aclanya
penyimpanan persediaan bahan baku/ ikan hias, antara lain biaya
fosilitas perseditum, biuyn perawatan pers~diaim clan biayti asunmsi
persediaan.
d. Waktu Timggu
Waktu tunggu yaitu selang waktu antarn pemesanan bahan baku/ ikan hias
c!cngan saat datang dan diterimanya bahan baku/ ikan hias di gudang persediaan.
Waktu tunggu ini dapat dihitung dengan hari atau bulan :ergantung dari sifat dan
kcbutuhan bahan yang diperlukan perusahaan.
e. Frekuensi Pembelian
Frekuensi pembelian Gumlah pembelian per taLun) yaitu banyaknya
pembelian yang dilakukan perusahaan selama satu tahun.
f. Pcrscdiaan Pengaman
Pcrscdiaan pcngaman adalah sualu pcrsediaan yang disimpan di luar
kebutuhan yang diharapkan untuk menjaga kemungkinan adanya kekurangan
bahan (stock out).
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
-1.1. Sejarah dan Pcrkcmbangan Perusahaan
Perusahaan CV.Viva Jaya International adalah salah satu perusahaan di
biclang ekspor impor ikan hias air tawar yang ada di Indonesia. Perusahaan ini
mengutamakan kegiatan usahanya pada penjualan ikan hias jenis air tawm skala
besar untuk pasar dalam dan luar negeri.
Perusahaan ini di sahkan menjadi perusahaan komanditer (CV) pada
tanggal 5 Desember 1988, berdasarkan akta notaris No. I. 7 Anianny Lamoen
Tecljo, Sh. yang berkedudukan di JI. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimalang,
Kranji, Bekasi, Jawa Barnt. Luas areal lahan seluruhnya adalah 9850 m2 dengan
luas tempat penyimpanan clan perawatan ikan 7500 m2 dan selebihnya digunakan
sebagai kantor, mess karyawan, tempat packing clan lapangan clahraga.
CV. Viva Jaya International clidirikan oleh bapak Kam Tjui Ing, yang
merupakan salah satu perintis dari eksportir ikan hias air tawar di Indonesia.
Beliau mengklmsuskan untuk mengekspor ikan bias Botia marchanta sejak tahun
1962 di claernh Jambi, kepulauan Sumatera. Saat ini CV. Viva Jaya International
men.1adi lebih berkembang setelah clipimpin oleh anak terlua heliu yaitu bapak
\' arlo l(nn1adi.
Pndu masa seknrang perusahaan hanya berorientasi m~nj1rnl ikan hii1s ail·
ti'.war uutuk skala ckspor. Sebelunmya CV. Viva Jaya Internatioual juga
ckspor tetapi seiring pe1jalanan waktu hanya ikan hias air tawar yang rnemiliki
kontinuitas yang baik untuk dipasarkan. Di tahun 1926 CV. Viva Jaya
International mulai mendirikan kantor di daerah Slipi, Jakarta Pusat. Akan tetapi
perusahaan tidak memiliki tempat untuk packing dan penyimpanan ikan.
Perusahaan ini hanya mcmilild kantor dan sedikit ru3ngan untuk melakukan
perclagangan ikan hias.
l'uda Tahun 1988 sciring <lcngan pcrkt'mbangun p·~rusuhaan. CV. Vivn
Jaya International memindahkan kegiatan usaha ke lokasi yang lebih luas dan
kondusi f yaitu di daerah Bekasi Barat. Untuk memenuhi peningkatan permintaan
ikan hias di luar negeri maka perusahaan melakukan intensilikasi usaha dengan
rnenambah tenaga kerj a, memper!tlngkapi infrastruktur serta meningke.tkan
permo'.lalan dari investor maupun lembaga keuangan.
Pada saat ini perusahaan menjual berbagai jenis tropical.fish untuk pasaran
luar negeri, seperti Hongkong, Amerika Serikat, Singapura, Eropa dan lain-lain.
"f.2 LoLasi Pcrusahaan
Kantor clan lempat penyimpanan produk clari CV. Viva Jaya International
terktak di Jl. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimc.lang, Kranji, Bekasi 17145,
Ja\va l3arat.
Pcmilihan lokasi ini karena strattgis dan kondusif. Strnlcgis karena lokasi
usalia Li'.lak jauh <lari milra bisnis (supplier) maupun p<;:ternak ikan sehingga
mcmp~rmudah untuk mendapatkan ikan hias siap ekspor. Lokasi ini dikatakan
Yang perlu cliwaspaclai perusahaan aclalah keamanan ikan terhaclap
pencurian, karena banyak juga jenis ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi,
misalkan ikan arwana super red, aligator, clan lainnya. Pengamanan dilakukan
dengan memperlengkapi sistem keamanan perusahaan dengan kamera CCTV,
rnempcrketat keamanan 24 jam (2 Shift), serta menerapkan kejujuran karyawan
un 1.uk turul meujaga keamanan dan ketertiban perusahaan.
4.3 Struktur Organisasi
Perusahaan CV. Viva Jaya International pada awal berdirinya
menggunakan sistem manajemen organisasi yang sedcrhana, tetapi saat ini tdah
dilakukan pembaharuan. Struktur organisasi mengalami perubahan total clari
orgamsas1 bersifat sederhana menjacli struktur organisasi fungsional. f;trnktur
org1nisasi ini mengelompoklcan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan sejenis ke
dabm unit-unit organisasi yang terpisah. Perusahaan ini dipimpin oleh komisaris
utama yang memiliki wewenang untuk memimpin serta menentukan
kcbijaksanaan perusahaan. (Lampiran I)
Kelebihan clari sistem organisasi fungsional yang diterapkan perusahaan
nu aclalah aclanya pembidangan tugas-tugas yang jelas maka pencleiegasian
keputusan operasional clapat berjalan clengan tepat clan benar. Spesialisasi
kur;'awan pun dapat dikembangkan clan cligunakan semaksimal mungkin, dengan
digunakl\nnya tenaga-tenaga ahli yang sesuai fungsinya dapal mempermuclah
pcn'sahaan melaksanakan ·keputusan strategiknya sesuai clengan tuj\wn
diadakannya koordinasi dan pengawasan terhadap sesama tenaga ahli. Rangkap
jabatan pun dapat le1jadi dalam sistem ini yang dapat mengganggu pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab yang dibebankan. Tugas-tugas dan tanggungjawab dari
jabatan dan staf maupun karyawan CV.Viva Jaya Inl'ernational dapat dijelaskan
sebagai berikul:
• Komisaris.
Komisaris ini adalah puncak pimpinan tertingg,i. dalam organisasi,
mempunyai pengaruh terbesar atas kebijakan yang akan diambil dan mengawasi
kinerja perusahaan agar berjalan sesuai dengan lltjuan.
• Dirnktur
Direktur memiliki wewenang dalam menentukan kebijaksan&im yang
terkai t dalam seluruh kegiatan dalam perusahaan, melakukan koordinasi atas
kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan bawahannya, dan melakukan
perenc:maan, menganalisis dan mengevaluasi terhadap pro;iram kerja yang akan
clan tclah clilaksanakan.
o Ms11ajer Utama
Memimpin para manajer dibawahnya dan mernbentuk team work,
sebi11gga dapal melaksanakan program kerja yang telah diletapkan. Bertanggung
jawab unluk memotivasi clan mengaktiflrnn bawalmn scrla rnemberikan instruksi
inslrul.si kepada para manajer dibawahnya.
• Manajer Ekspor/ Impor
Tugas dan wewenang manajer ekspor/impor adalah mengatur ke:giatan
;1ent;aturan pemenuhan order. Manajer ini membawahi ;angsung para staff ekspor
dan impor yang rncngatur pcmenuhan bahan bairn, operasional e)(spor impor, dan
<:kspor/ impor per wilayah pemasaran. Diantara tugas manajer ekspor/impor
beserta staff nya adalah,
1. Melaksanakan transaksi ekspor/impor.
2. MG!akukan kontrol dan pelaksanaan terhadap kegiatan ekspor/imoor
produk perusahaan.
3. Mengatur administrasi dokumen ekspor/impor beserta tata cara
pembayaran produk.
4. Mt'nangani pemasaran dan perencanaan ikan hias untuk ekspor/ impor.
• Manajer Keuangan dan Akunting
Secara spesifik tugas manajer keuangan dan akunting adalah mengatur
ktluar masuknya kas dalam perusahaan dan membuat laponmnya secara periodik,
menyiapkan dan mengelola sumber-sumber keuangan secara efektif serta
bertanggung jawab atas pengaturan pembayaran kewajiban perusahaan dan
penerimaan perusahaan.
• Manajer purchasing, packing, dan inventory.
Manajer ini mengatur tiga hal bersamaan yaitu pembc:lian, pengepakan,
dan invcntaris perusahaan. Ketiga tugas tersebut mempakan ujung tombak
pcrusahaan dalam hal persediaan ikan bias perusahaan. Manajer ini berscntuhan
lnng;.ung dengan pihak supplier sebagai penyedia produk. Manajer ini
membawahi staff pengepakan dan staff penanganan inventaris. Tugas dar,
1. Mengatur pembelian produk dari pihak suppli9r mulai dengan masalab
harga, kualitas hingga kuantitas
2. Mcngatur pengepakan terhadap produk yang akan dikirim, menangani
secara detail masalah-masalah pengepakan dan tata caranya hingga
prodnk dapat dibawa dengan baik sampai ke tempat tujuan.
3. tvle1:gatur infarstruklur yang climiliki oleh perusahaan, penanganan
gedung, fasilitas perusahaan bese1ia peralatmmya.
4. Melakukan pengawasan clan kontrul agar alat-alat pemeliharan clan
penanganan procluk berfungsi dengan baik.
4.4 Tenaga Kerja
CV. Viva Jaya International saat ini memiliki 30 (!rang karyawan yaitu
terdiri dari 8 orang staff kantor, 8 orang staff keamanan, 14 orang staff guclang
dau perawatan. Karyawan di CV. Viva Jaya International berstatus tetap maupun
kontrak dan sistcm pembayaran gaji clilakukan tiap awal bulan.
Staff ahli perusahaan seperti manajer dan supervisor diduduki oleh SDM
yang berkualitas dan berpengalaman. Pengalaman dan kemampuan manajerial
bagi para manajer sangatlah berperan dalam peningkatan kine1ja perusahaan. Para
staff ahli pun diharapkan man1pu mengusasai pengetahuan dan te knologi
penanganan ikan te1mutakhir, sehingga menj adi ke'mggulan internal organisasi
pert1sahua11.
Karyawan di CV. Viva Jaya International sebagian besar aclalab warga di
CV. Viva Jaya International memberlakukan jam kerja normal unt1.lk para
slaff tllllllrn nmlai pukul 09.00-17.00 dengan l jam istirahat yaitu pukul 12.00-
!3.UO, total jam ke1ja karyawan adalah 7 jam. UntuL staff gudang cliberlakukan 2
d1iji yaiti, shiji 1 mulai pukul 09.00-17.00 dan shifl 2 mulai pukul 17.00-01.00.
Scdanglrnn untl'k staff keamanan jam kerja sclama 24 jam dengan 2 shiji. Hari
kc1ja pcrusahaan cliberlakukan selama 6 hari yaitu dari hari Senin hingga Sabtu
clan khusus untuk smff keamanan selama 7 hari.
Salah satu fasilitas yang diberikan oleh perusahaan adalah tempat linggal
bagi para karyawan di dalam lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diberikan untuk
para ma,1ajer maupun untuk para staffumum perusahaan. Dengan adanya fasilitas
:ni l"tll~mberikan stimulus positif dalam peningkatan scm:u1gat clan kine1ja para
karya\van.
4.5 Pemasarnn
Pemasaran merupakan ha! utama dalam pernsahaan agribisnis yang
bcrgera'' dalam bi dang ekspor ikan hias. CV. Viva Jaya International memiliki
sis:em pemasa :an yang aktif, yaitu selain menunggu pesanan yang clatang,
perusahaan ini pun gencar melakukan ekspansi pemasaran ke negara-negm-a lain.
Bagian yang bertanggung jawab dalam kegiat,m pemasaran dalam perusahaan ini
adalah manajer ekspor/impor. Selain menangani ha! yang bersifat operasional
pelaksanaan ekspor/impor, manajer ini bertugas manang<111i pcmasaran bc:rik<1t
pengembangannya.
a. Daerah pemasaran
Daerah pemasaran CV. Viva Jaya International aclalah negara-negara
benua '\sia, Eropa dan Amerika, cliantaranya Jepang, Hongkong, Singapura,
inggris, Belancla, Italia, Brazil, Amerika Serikat clan lain-lain. Pengiriman clalam
negeri pun terkaclang clilakukan apabila terclapat pesanan, biasanya pesanan ini
hanya berlaku khusus untuk beberapa jenis ikan hias.
b. Promosi
Perusahaan pun giat melaksanakan promosi procluk ilcan hias yaitu clengan
memasang iklan di majalah ikan hias luar negeri, promosi melalui berbagai situs
pcrikunan di internet clan mcngikuti berbagai pamernn di dalam clan luar negeri.
Parneran di luar negeri sangat banyak manfaatnya bagi perus:ihaan, cliantaranya:
I) Men12etahui pangsa pasar ikan hias international, baik harga, tren, clan para
kompctitor/pesaing.
2) Mengetahui tren ikan hias yang akan clatang.
3) Diperoleh database pembeli, penyuplai, farm breeder (peternak ilrnn) dari
berbagai negara.
4) Memperoleh permintaan ilrnn hias dari seluruh dunia sehingga pendapatan
perusahaan akan bertambah.
5) Mcnambah pengetahuan tentang teknologi budi daya ilrnn hias dt:ngan rnelihat
pcrkembangan tcknologi dari pescrta pameran negara lain
c. Price (harga)
Barga yang diberlakukan oleh CV. Viva Jaya International adalah harga
ikan hias yang berlaku di pasar. Salah satu hal yang mempe:ngaruhi harga adalah
ukuran ilcan hias. Ukuran ikan hias dapat diten!ukan dalam 2 hal :
I. Ukuran pasti (inci), Misal; 2 inci, 3 inci, 4 inci dan seteru:mya
2. lJkuran besar-kccil, yaitu; S = 2 cm, M =3,5 cm , L = 4 cm, XL= 5 cm serta
Jumbo= 7 cm.
d. Packing dan shiping
Bagi perusahaan yang bergerak dalam ekspor ikan hias proses pengemasan
merupakan hal yang sangat penting, karena pengemasan akan mempi;mgaruhi
kcscla1nala11 ikan yang dikirirn kc ncgarn tujuan. Pcr,gcrnasan yang baik
disc·suaibn ckngan ukuran, jenis dan banyaknya ikan dalam kantong plastik.
Teknik pengemasan dan prosedur pengmman harus mengikuti standar
pen~rbrn1gan international. Biasanya sebelum dilakukan pemberangkatan di
banciar:i, ierdapat pemeriksaan dan kelengkapan dokurnen. Konfirmasi ke negara
luj uan teniang pengiriman ikan hias dilakukan tiga/ clua hari sebelum
pembcrnngkatan.
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persecliaa11 baban baku/ ikan bias yang clilakukan CV. Viva Jaya
International berdasarkan permintaan order clari costumer luar negeri. Ikan bias
yang biasanya rutin Ulltuk clilakukan pengirilmm ekspor ke luar negeri aclalah jenis
ikan Iii as 11/ac·k gho.1·1, Rainbow, clan Congo lelra. Biasanya ketiga jenis ikan bias
ini dikirim ke negara tujuan ekspor minimal sekali dalam setiap minggunya.
Sistcrn organisasi untuk rncngcnclalikan persecliaan dalarn perusabaan ini
suchth terslruktur clan fungsional. Setiap bagian clalam perusahaan ini telah
menj~dankan tugas sesuai fungsi clan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi
ckngan bwah,m dan manajer yang lain untuk melahanaan keputusan yang telah
ditetapkm1 perusahaan.
S. l Jeuis ikan Hi'.ls
CY. Yiv:t Jaya International mcngkhtisuskan diri memperdagangkan
bcrbagai jcnis ikan hias untuk ekspor. Sebagian ikan hias yang dipasarkan aclalah
jenis ikan hias tropis (tropical fish). Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar
dcngan berbagai ukuran yang di ekspor oleh CY. Viva Jaya International. Namun
j .1rnlah ini sifatnya ticlak tetap, karena ekspor ikc.n hias yang dilakukan perusahaan
bcrdasarkan permintaan konsumen. Apabila konsumen/ pasar tidak lagi respon
terhadap jenis ikan hias tertentu maka ~kspornya tidak dilakukan. Misalnya, pacla
nrnka ekspor jenis ikan ini pun jarang dilakvkan. Padahal pada tahun 2002-2004,
ikan hias jenis Lau han mengalami booming/ lonjakan permintaan.
Konsumen perusahaan ini adalah hobiis ikan hias mancanegara. Sebagai
eksportir, perusahaan ini dituntut memi!iki ikan hias yang beragam dan mampu
mernasok ikan hias secara kontinyu. Bila perusahaan ini tidak mampu memem1hi
pcrmintaan para pclanggannya maka kredibilitas pernsahaan akan dipertanyakan
dan membuat perusabaan kehilangan konsumert.
5.2 Kualitas Ikan Hias
S·.:lain jenis ikan hias yang harus diperhatikan, kualitas ikan hias juga
1m:njadi perhatian utama pcrusahaan ini dalam mengekspor produknya. Dengan
kualitas ikan yang baik maka daya saing produk akan meningkat dan kepuasan
konsurnen tctap te1jaga. Untuk menjaga kualitas ikan hias maka diperlukan
pe1Emg1111w1 khusus sehingga ikan yang akan di ekspor memiliki kualitl.s terbaik
untuk memeauhi permintaan ekspor. CV. Viva Jaya International menerapkan
sistcm manajemen kualitas untuk menjaga kualitas produk:nya, yaitu
1) Manajemen kedatangan ikan
Manajemen kedatangan ikan merupakan suatu cara untuk pengaturan ikan
ikan yang clatang dari luar negeri (biasanya ikan indukan atau ikan impor yang
nkan di~kSJl')J" lngi) maupun yang clatang clari supplier lokal. Ikan yang baru
cbtang tcrscbut ticlak boleh dicampur dengan stok lama, kecuali ikan telah
dises\'aikan (beradaptasi) dengan lingkungan baru minimal selama 48 jam dari
2) Manajeman knalitas air
Kualitas air selalu harus dijaga agar selalu baik. Air yang jernih dan
bening belum tentu baik untuk ikan. Peugukuran kualitas air harus sesuai dengan
kondisi standar. Kondisi standar itu rneliputi oksigen terlarut, pH, se1ta kanclungan
air yang bcbas amonia, nitrit dan nitrat. Kualitas air tersebut hams clisesuaikan
dengan kebutuhan hidup ikan hias. Misalnya,
a) lkan yang berasal dari Afrika lebih scsuai dengan air yang ber-pl-l
netrnl hingga basa (7-9) clan kesadahan air 20-30 di-I, kandungan
oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1
ppm.
b) lL:m yang berasal dari Amerika Tengah clan Amerika Se Iatan
membutuhkan air clengan pH mendekati asam sampai netral (5,5-
7 ), l~csadahannya kurang dari I 0 dH, bmdungan oksigen ter!arut 2-
5 ppm clan kandungan amoni~·, kurang dari I ppm.
c) lkan daerah tropis, seperti ikan yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia membutuhkan pH netral (7), kesadahan 10-20 di-I,
oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1
ppm.
3) Pencegahan dan pengobatan penyakit ilcan
Pencegahan penyakit ikan yang dilakukan CV.Viva Jaya Inten,ation~l
c:iantaranya dengan melakukan sterilisasi desir.fektan terhadap semua peralatan.
Masing-masing akuarium dan bale menggunakan skoop jaring yang berbeda untuk
gejala sa:dt, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolasi ke
tcmpat terpisah, clan tidak boleh di ekspor.
4) Perawatan ikan sebelum dikirim
lb11 yn11g akan dikirim kc luar negeri ticlak boleh rnendapatkan flukt,rnsi sinar
d;111 kt1nli1<1.' air ya11g berbcda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di tempat
penyimp:1ua11. CV. Viva Jaya International melakukan pelabelan untuk scmua
<1ku:1riurn pt.:nyin1rnnan yang di scsuaikan dcngan nan1a dun jenis ikan hias. l·lal ini
dilakukan agar ilrnn bias rnuclah diambil, kesalahan pengan1bilan dapat dihindari,
sena rnudah dikontrol. Akuarium di!etakkan pada pMisi rnuclah dijangkau agar
mudah melakukm1 perneliharaan.
Perawatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap hari yaitu pemeriksaan
d:m pernbersi11dn akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan clan ikan hiao yang mati
di dnlmnnyn dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan mengacu pada
komlisi kesehatan dan nilai gizi pakan yang diberilrnn. Serla kepadatan ikan l-.ias
dalam wadah tidak t<:l'lalu tinggi agar stres pada ikan hias dapat dirninimalisir
5) Manajernen pengirirnan ikan :1ias
Jkan hias yang akan diekspor harus dipastikan schat secarn klinis dan bebas
dari penyakit 11.iar. Bila pada saat pcngemasan terlihat tvnda·tanda sakit, maka ikan
tidak boleh dik'rim. Berikut adalah beberapa ha! yang dilakukan CV.Viva Jaya
l11tenwtional dalarn rnanajemen pengirirnan ikan,
a. Seleksi lkan hias.
Jkan hias yang akan diangkut dipilih yang m;impunyai ciri, diantaranya
sebaga: bcrikut.
gcjala sakit, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolas; ke
lcmpat terpisah, dan ticlak boleh di ekspor.
4) Perawatan ikan sebelum dikirim
lkan yang akan dikirim ke luar negeri tidak boleh mendapatkan fluktuasi sinar
dan kualitas air yang berbeda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di te1npat
pc;1yim1n1nan. CV. Viva Jaya International melakukan pdabelan untuk semua
akuarium penyirnpanan yang di sesuaikan clengan nama dan jenis ikan hias. Hal ini
dilakukan agar ikan hias mudah diambil, kesalahan pengambilan dapat dihindari,
scrta mudah dikontrol. Akuarium diletakkan pada pcsisi muclah dijangkau agar
mudah moiakukan pcmcliharaan.
Pcrnwatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap ~1ari yaitu pcmeriksaan
dan pcmbersihan akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan dan ikan hias yang mati
di dalamnya dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan menga1:u pada
kondisi kesehatan clan nilai gizi pakan yang diberikan. Serta kepadatan ikan hias
dalam waclah tidak terlalu tinggi agar stres pacla ikan hi2s dapat diminimalisi:.
5) Mamtjernen pengiriman ikan hias
lkan bias yang akan diekspor harus dipastikan sehat secara klinis dan bebas
clari pcnyakit luar. Bila pada saat pengemasan terlihat tanda .. tanda sakit, maka ikan
tidak boleh dikirirn. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan CV.Viva Jaya
International dalam manajemen pengiriman ikan,
a. Seleksi lkan hias.
lkan bias yang akan cliangkut dipilih yang mcmp1myai ciri, di«ntaranya
scbagai bcrikut.
Kantong plastik yang dibuat khusus untuk ikan hias biasanya tidak
\Jersuclut di bagian bawalmya untuk menghindari ikan yang tc!1jebak masuk. Selain
itu, untuk menghinclari terjadinya kebocoran akibat ilrnn bergerak munclur clan
duri sirip punggungnya akan mengenai plastik. Khusus untuk ikan hias yang
berduri clan bcrsirip tajam biasanya plastik dilapisi clengan kertas/ koran lalu
clilapisi plastik lagi.
Setelah semua ilrnn hias dimasukkan clan banyaknya air memadai, sekitar
dua per tiga bagian kantong plastik. Kemuclian kantong plastik diberi oksigen dari
tabung oksigen clan diikat dengan karet gelang. Banyaknya ikan hias dalam plastik
dapal clihitung berdasarkan kepadatan per liter ail media sehingga besarnya
kantong plastik disc:suaikan dengan jumlah clan besar ikaa hias.
Plastik yang berisi ikan hias climasukkim ke dalam kardus karton yang
clilapisi styrofoam. Kegunaan styrofoam aclalah untuk menstabilkan suhu ikan hias
selama perjalanan clan memuclahkan pengemasan sehingga kantong plastik
tersusun rnpi. Biasanya untuk pengangkutan jarak jauh cligunakan es batu yang
dirnasukLan clalam kantong plastik tersencliri. Kemudian disimpan di antara
turnpukan kantong plastik yang berisi ikan sehingga suhu air di kantong ikan hias
menjadi dingin. Jumlah es batu clisesuaikan clengan jurnlah clan ukuran ikan hias.
Dengan perlakuan demikian, ikan hias menjadi pasif dan kebutuhan oksigen
~1erkunrng sehingga kandungan amonia clan gas karbonclioksicla tidak nwningkat.
d. PL:11ycdiaan air
, \ir yang clipakai untuk transportasi ikan hias h2.rus benar-benar berkualitas
ada di akuariurn atau kolam tempat semula ikan hias yang akan diangk11t berada.
Air yang akan clipakai harus suclah clicliamkan, ticlak acla ikan yang climasukkan <li
bak yang berisi air untuk penganglrntan tersebut. Penanganan air ini clua puluh
em pat jam sebelumnya harus cliaerasi atau diresirkulasi terlebih clalmlu.
e. Cara pengemasan
Untuk ikan karnivora, pengemasan clalam kantong plastik yang baik
<Lclalah rangkap clua clan memakai kertas di antara plastik. Hal tersebut untuk
mcnghinclari perkelahian antar ikan hias karena plastik tembus panclang. Aclapun
pengemasan juga dapat cligunakan plastik rangkap, yaitu plastik putih atau bening,
kemudian plastik hitam dan terakhir plastik bening lagi. Hal tersebut dimaksudkan
agar ik::m hias tenang atau tidak stres karena situasi di dalam plastik gelap, seperti
keaclaan malam hari sehingga kebutuhan oksigen juga rendah.
Sesudab ikan hias dimasukkan sesuai clengan media air yang acla dalam
;ilas:ik kemasan, ujung kantong yang terbuka clitekan sampai semua udara di
Lantc<11g keluar scmua. Mclalui sclang oksigen di alas ;:icnnukaan air dimasukkan
oksigen sebanyak dua pertiga kantong. Selang kemuclian ditarik keluar secara
hati-llati dan plastik cliikat erat clengan karet gelang. Oksigen ini dapat tertahan
sdanrn 40 jam setelah clilakukan pengemasan.
Pcnerapan earn pengangkutan yang baik tentu harus dilakukan oleh CV.
Viva Jaya lntcrnational agar kualitas ikan bias yang dikirirn seiama penerbangan
,clcip dal~1m komlisi baik.
5.3 Proses Pcmbclian llum Hias
Dalam proses perdagangan dikenal proses tahap awal bagaimana barang
terscbut didapatkan dan awal perusahaan melakukan perseciiaan. Tahap tersebut
dikenal sebagai tahap pembelian barang ..
Puda CV. Viva Jaya International proses pembelian barang ini ditangani
oleh manajer purchasing, packing dan inventory. M1majer ini berperan penting
dalam segala kegiatan perusahaan dalam melakukan pembelian ikan hias,
penyimpanannya serta bagaimana barang tersebut di kemas untuk dipasarkan.
Perusahaan memperoleh ikan hias 8ecara kontinu dari para supplie1· tetap
yang jumlahnya saat ini terdapat 30 pem2sok. Para pcmasok ini berloka3i
umumnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Adapun pemasok
dari luar kota sifatnya ticlak tetap, hanya mengirim ikan pacla saat clibutuhkan
pcrusahaan .
Dalam menentukan kebutuhan ikan hias, bagian ekspor/impor membuat
perencan:.rnn .iumlah ikan hias yang akan clijual. Perencanaan ini berdasarkan
permintaan costumer di luar negeri, clan persediaan yang ada di gudang
penyunpanan.
Setelah bagian ekspor/ impor melakukan perencatman jumlah produk
maka dilnkukan follow up kepada bagian keuangan yang mengeluarkan PO
(Purchusing Orde1) clan diteruskan kepacla bagian purchasing, packing clan
invc11101-y. Bagian ini yang menghubtrngi para supplier-o·upplier.
l'erusahaan memperoleh ikan hias dari pihak supplier yang dilaksanakan
lainnya pun dilakukan pembelian. Dalam setahun pembelian ikan bias dilakukan
rnaksimal 50 kali, pada umumnya pembelian dilakukan perusahaan 48-49 kali
dalam setahun.
Setelah mendapatkan ikan hias sesuai dengan yang dibutuhkan, transaksi
te1jadi antara pihak perusahaan dengan pihak supplier. Ikan hias yang dikirim
supplier dilakukan pemeriksaan ulang (cross check), limn hias ini harus sesuai
jumlah, kualitas clan ukurannya dengan permintaan. !kan hias yang lolos seleksi
kondisi fisiknya harus bagus, tidak ada yang mati maupun saldt. Apabila terdapat
ikan hias yang mati atau sakit malca ikan tersebut tidak di proses oleh perusahaan.
Mengenai sistem pembayaran ikan hias yang telah dikirim oleh supplier
dibcrlakukan sistem kredit. CV. Viva Jaya International akan membayar ikan hias
biasanya satu bulan setelah pengiriman dengan pemberian giro pada pihak
supplier. Sistem ini dirasakan efektif karena perusahaan dapat lebih mengatur
kondisi keuangan clan permodalan.
SA Sistcm Prnyimpanan Bahan Balm
Scte!ah dilakukan proses pembelian oleh perusahaan, ikan bias yang telah
di perib·1 saa: transaksi disimpan di tempat penyimp~nan. Penyimpanan ikan hias
diternpmkan pada bak-bak akuarium ynng sudah disterilisasi. Pada ikan-ikan
tertentu yang mudah sakit, (rentan terhadap perubahan) diberikan perlal:uan
kitusus, misalnya kwidungan oksigen hams t0Lap kaya dan kandungan arnoniak
harus benar-benar minim. Ikan seperti ini biasanya ikan yang diambil dari alam
Pada ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmania dan Conggo tetra
tidak ada perlakuan khusus dalam penanganan penyimpanan. Ikan hanya
dilakukan pengccekan apakah selalu dalam kondisi baik Karena ketiga jenis ikan
ini biasanya ticl::ik lama di tempat penyimpanan, hanya b<~berapa hari scbelmn
1Jengiriman. Tempat penyimpanan bagi jen!s Black ghost, Rainbow bosmania dan
Conggo tetra hanya sebagai tempat transit, pemberokan clan pengecekan kondisi
ikan agar siap untuk di ekspor.
CV. Viva Jaya International tidak menggunakan rnetode yang khusus
dalam 1m~nilai persediaan ikan hias. Namun berdasarkan mutu clan penanganan
ikrn hias sebelum keberangkatan ekspor, perusahaan menggunakan metode First
/Jz First Out (FIFO) yang berarti barang yang terdahulu dibeli merupakan ba~ang
yang dijual pertama kali. Ilcan hias untuk ekspor, mutu d.an konclisinya harus
te1jaga. Ilrnn hias yang pertama kali dibeli perusahaan telah diberlakukan
pcnanganan. Penangansn ilrnn hias yang pertama kali masuk ini memungkinkan
ikan untuk siap diekspor, baik ditinjau dari segi kualhas maupun kekuatan ikan
clalam pe1jalanan ke luar negeri.
D~.lam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode CV. Viva jaya
Intcrnallcnal nienggunakan metode Pe11Je/ual System atau juga disebut Book
im'clllories yaitu diatur clalam catatan aclministrasi persediaan. Semua ikan hias
yang masuk yaitu pcmbelian clan ikan hias yang telah dikirim atau penjualan
dicatal dalarn buku catalan l.ogistik pcrusahaan. Pcncataltlll ini dilnkukun U&:nr
mlminis:rnsi pen1sahaan lebih tertib dan terstruktur. Hal ini akan memuclahkan
dalam pembua.an laporan neraca tahunan, yang dapB.t menggambarkan
profitabilitas, dan eksistensitas perusahaan.
5.5 Proses Perdagangan
CV. Viva Jaya International merupskan perusahc:an dagang, yang kegiatan
usahanya memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan in.i bergerak t:ebagai
c!(sportir ikan hias air tawar, dimana perusahaan ini tidak rnclakukan budidaya
ikan secara i..husus. Ikan bias yang akan diekspor ini dibeli dari supplier dan
petani ikan hias, kemudian CV. Viva Jaya International menampung dan m.:rawat
ikan hias agar siap ekspor. Secara go.ris hesar perusahaan ini bergerak dahm
lingkup pemasaran ilcan hias untuk pasar luar negeri.
Karena perusahaan menitik beratkan pada proses Jl•ordagangan ikan hias
untuk ekspor, maka di dalam perusahaan terdapat stru.kturisasi pengambil
keputusan dalam kegiatan perdagangan CV. Viva Jaya International. Aciapun
prosedur perclagangannya adalah:
a. Bagian ekspor/impor memperoleh permintaan dari pa:sar luar negeri.
b. Bagian ekspor/impor berkoorclinasi dengan bagian persediaan untuk
mcngetalrni ketersediaan ikan hias di tempat penyimpanan mengenai
kuantitas dan kualitasnya. Apabila ketersediaan ika.n hias di pt':rusahaan
kurnng maka bagian persecliaan melakukan permir taan kepada supplier
untuk dilakukan pengiriman.
c. Llagi~111 ekspor/impor mengevaluasi permintaan luar negen dcngan
d. Pihak perusahaan rnelakukan kesepakatan dengan i:mportir luar neceri
rnent;enai jenis ikan, karakteristik ikan hias, harga jual dan sistern
pernbayaran yang digunakan. Biasanya pembayaran dengan transfer
setelah ikan hias diterima importir.
e. Setelah ada kesepakatan maka bagian ekspor/ impor menyiapkan dolrnmen
untuk pengiriman ikan hias dan menghubungi bagian pengepabn dan
persedir.an untuk dilakukan pengepakan ikan hias yang sesuai dengan
pesanan.
Kegiataa ekspor diawali dengan pemindahan ikan hias yang sudah
dikemas dari ternpat penyimpanan menuju bandara. Pada ~mat di bandara pibak
berwenang (bea cukai) melakukan pengecekan terhadap barang yang :tl<an
diekspor. Oleh karena itu jumlab ikan bias yang dikirim barns sesuai dengan yang
teraata dalam dokumen pengiriman. Setelab semua prosedur administrasi selesai,
kemasan ikan bias dimasukkan di bagasi khusus dalam pesawat.
Mengenai biaya transportasi dibebankan kepada eksportir barang dalam
hnl ini CV. Viva Jaya International, yaitu dengan sistem Cash, Insurance and
Freight (CIF). Sistem ini menjelaskan apabila terdapat sesuatu bal mengenai
kondisi barang, misalkan ikan mati sampai negara tujuan maka pibak eksportir
bertanggung jawab penuh sampai barang diterima importir. Dari uraian diatas alur
perdagangan CV. Viva Jaya International dapat digambarkan dalam bagan sebagai
berikut,
Pencari Ikan
Pedagang Pengumpul (Supplier)
Peternak lkan Hias
CV. Viva J~!: .· J_ Importir dari Inter11atio~ ~~N-·~eg_ra_r_a_L_a_in_· ~
Gambar 4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International.
Berdasarkan Gambar 4 diatas dapatlah diketahui bahwa CV. Viva Jay a
International mendapatkan pasokan ikan hiasnya (persedia:an) untuk dijual kepada
importir luar negeri dari tiga sumber yaitu pencari ikan, peternak ikan dan
pedagang pengumpul. Pencari ikan hias yang menjual ikan hias-nya ke CV. Viva
Jaya International karena jenis ikan yang diperoleh tidak hisa dibudidayakan atau
hanya dapat ditangkap dari alam. Peternak ikan hias terkadang pula memasok ikan
hias ke perusahaan ini. Namun karena keterbatasan modal, pencari ikan hias dan
peternak ikan hias tidak dapat memasok ikan secara kontinyu kepada CV. Viva
Jaya International yang melakukan pembayaran dengan cara kredit.
Untuk memperoleh pasokan ikan hias secara kontinyu CV. Viva Jaya
International mengandalkan pedagang pengumpul karena lebih luas jaringannya
kcpada pcncuri ikan hias dan pclcrnak ikan hias. P1;daga11g ptmgumpul pun
memililj pcrmodalan yang cukup baik untuk memasok ikan kc perusahaan ini.
CV. Viva Jaya International tidak hanya menganclalkan pasokan ikan hias dari
bebcrapa pengumpul saja, juga menjalin ke1jasama <lengan pengumpul-
nengumpul yang lainnya berdasarkan spesialisasi ikan hias yang mer~ka miliki.
Hal ini dilakukan agar CV. Viva Jaya International dapat menjaga ketersediaan
ikan hias untuk di ekspor. Agar kerjasama selalu terjalin baik dengan pihak
pedagang pengumpul/ supplier, CV. Viva Jaya International memberikan harga
yang bai k dan proses pembayaran yang tepat waktu.
5.6 Pembe!ian Ikan llias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV. Viva Jaya International
CV. Viva Jaya International menggum,kan ilrnn hias berdasarkan
pcnninl'ian dari pasar ekspor/ luar mgeri. Besar kecilnya permintaan dari pasar di
luar negeri menentukan seberapa besar pembelian ikan hias untvk diekspor.
Apabila permintaan dari luar negeri meningkat berarti pembelian ikan hias pun
akan meningkat. Pembelian ikan hias diketahui ti'.tp bulan mengaiami fluktuasi,
baik itu peningkatan maupun mengalami penurunan pembelian ikan hias.
p,ombelian ikan hias j~nis Black ghost, Rainbow, Congo tetra dapat di!ihat pada
Tabel 2 .'ebagai berikut,
Tabel 2. Pembelian Ikan Hias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV.Viva Jaya International selama periocle .Tanuari-Desember 2005 (per ekor)
-Tnhun
Black ghost Rainbow Congo tetra 2004-2005 bosmani
-· l'embelian Fluktuasi Bulan Pembelian Flu:(tuasi Pembelian Fluktuasi
---------- ( ekor) (%) ( ekor) (%) (ekor} (%) Ja11uari 30.240 - 3.975 - 4.200 -. --··- ···- ..... _, __ ---·------ ·-·---Februari 31.570 4,40 4.260 7,17 4.985 18,69 - --!V1aret 34.520 9,34 3.050 (28,40) 5.270 5,72 -- -------~--· --- ···-Awil 26.635 (22,84) 3.640 19,34 6.775 28,56 IV!ei 12.510 (53,03) 4.520 24,18 2.900 (57,20) ---
(31,97) l Jt111i 15.390 23,02 3.075 6.210 1 !4,14 ~- "l -----
Juli 25.067 62,88 3.830 24,55 ! 3.410 (45,09) ~-
(24,02) i 7.940 I _ Agustl12_ 9.540 (61,94) 2.910 132,84 September 7.130 (25,26) 3.250 11,68 5.540 _J30,23) Oktober 8.460 18,65 5.242 61,29 3.000 (45,85) November 7.110 (15,96) 3.750 (28.46) 7.355 145,l 7 ------ -Desembcr 9.207 29,49 4.860 29,60 9.540 29,71 - -Total 217.379 (31,25) 46.362 64,96 67.125 296,46 --·---- -
r--1~~!'!.:_l":\_( a 18.114,9 (5,21) 3.863,5 10,83 5.593,75 49,41 - -----Standar
10.637,9 - 746,32 - -Dev. 2.069,88 -Surnbtr: Bagian Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005
Berdasarkan Tabel 2 di atas clapat cliketahui bahwa adanya fluktuasi clari
kebutuhan ikm: hias atau pembelian ikan hias menunjt:kkan karena adanya
11crubalwn perrnintaan clari pasar Juar negeri tiap bulmmya. Pcmbelian ikan hias
icrt'n;\gi pacla ilrnn Black ghost yaitu pacla bulan Maree 2005 sebesar 34.520 ekor
atau rncningkat sebesar 9, 34% dari bulan sebelumnya. lkan jenis ini Jebih banyak
diminta r.lari daerah Hongkong. Pembelian ikan Blac~ ghosr pacb bulan ini tinggi
brcna pcrndntnan dari konsurnen Chimil Hongkong yang meningkat. Pada 1wal
diwn k1Jnsurnc11 di Hongkong memiliki minat yang tinggi u11tuk ikan Black ghost
n1enunmny« p~mbelia;1 ikan hias jenis Black ghost teijadi di akhir tahun tahun.
i'ermintaan p1.1da akhir tahun berkurang khususnya di negara-negara Asia seperli
Cl1ina daa kpang karena pacla bulan-bulan ini rata-rata penclucluknya banyak yang
rnelakukan libman akhir tahun.
Pcmbelian ikan hias Rainbow bosmani tertinggi yaitu pacla bulan Oktober
2005 sebesar 5.242 ekor atau meningkat sebesar 61,29 %. Begitu pula ikan hias
Congo tetra pembelian tertinggi pada bulan Desember 2005 sebesar 9.540 ekor
atau mening'.rnt sebesar 29,71 %. Pangsa pasar jenis ikan hias adalah di negara
ncgara Eropa dan Amerika. Peningkatan pembelian ikan hias jenis Rainbow
bosmani clan Congo tetra terjadi di akhir tahun yai1g biasanya terdapat b1t11yak
pamcrnn ikan hias di negara-negara tersebut. Sedangkan rata-rata menurunnya
punbclian ikan hias jenis Rainbow bosmani dan Congo tetra te1jadi di awal tahvn.
Pcrmintaan pada awal tahun berkurang khususnya di negara-negara Eropa dan
An:erika karena pada bulan-bulan ini merupakan musirn dingin yang pada
umurnnya pemeliharaan ikan hias menjadi sulit
CV. Vi"a Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis
ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan adanya stock list maka
perusahaan dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak
rncrnenuhi ku'.!Etitas. Sistem penyimpanannya diberlakukan sistem First In Firs/
Out (FIFO) yang bcrarli ikan hias yang terclahulu dibcli mer.Ipakun ikan hi as yang
dijual pertama kali.
5.7 1\ rrnlisis Bia ya l'crscdiaan limn Hias
Dalam analisis biaya persediaan bahan bairn di CV. Viva Jaya
International terdapat dua komponen biaya, yaitu biaya p1:mesanan dan biaya
pcnyimpanan. Biaya pemesanan adalah biaya yang timbu! dikarenakan
perusnhaan rnelakukan pembelian bahan bairn. Biaya pemesanan didalamnya
terdapat biaya telepon dan biaya surat pesanan.
Biaya telepon timbu! karena perusahaan memes1m ikan hias dengan
menggunakan telepon dan biaya faksimili karena pengit'iman PO (Purchase
Order) clalam bentuk faksimili kepada supplier. Hal ini dirasakan efektif dan tepat
untuk mempercepat proses pemesanan dibandingkan utu:mn perusahaan hams
cltttang langsung kepacla supplier untuk memesan. Sedangkan biaya surat pesanan
tirnbul clari biaya yang hams clikeluarkan perusahaan uutuk membuat surat
pesamm per satu pesanan. Seclangkan biaya transportasi pengiriman i\,an hias
rlitanggung oleh pihak supplier. Sehingga biaya pemesanan t'.dak mencakup biaya
trnnsportasi.
Dengan clemikian komponen biaya pemesanan ikan hias jenis Black ghost,
Rainbow vosmani, dan Congo tetra pacla CV. Viva Jaya International disajikan
dalam Tabel 3 sebagai berikut,
Tabel.3 Komponen Biaya Pemesanan Hean Hias CV. Viva Jaya International
-Jenis lkan Hias
KQmponen Biaya Black host Rainbow bosmani Comw tetta
Nilai (Rn) % Nilai (Rn\ % Nilai IRn\ %
Telenon & Fax 750 1,8 750 1,8. 750 1,8 ,-::- .. ,.,,.. """' IV"I ('\(\ ".I c r.,-:-n 0'7 00 ~i; /;RI\ 97.40,
Dalam biaya pemesanan dapal dilihat dalam Tabel 3 bahwa nominal biaya
1,cmc:sanan tiap jcnis ikan hias yang dipesan adalah sama, yaitu total biaya yang
dikduarkan Rp. 37.430,-. Hal ini dikarenakan pengiriman fax atau waktu
penggunaan telcpon untuk memesan tiap jenis ikan hias adalah sama yaitu lrnrang
lcbih sch1111:1 6 menit' sehingga biaya telepon dan fax nominalnya tidak berl:ieda
yaitu scbesar Rp. 750,- setiap pemesanan. Sedangkan biaya surat pesanan juga
tklak bcroccla antar tiap pemesanan ikan hias karena biaya material surat pesanan
(kcrtas) dan biaya pemprosesan surat pesanan memiliki biaya yang sama, tfop
pernesanan tiap jenis ikan hias membutuhkan satu surat pi::sanan yang biayanya
sebcsar Rp. 36.680,-. Penjelasan penghitungan surat pesanan dapat dilihat pada
lr.11npiran u.
Jenb biaya persediaan yang kedua yaitu biaya penyimpanan. B;aya
penyirnpanaa yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya International yaitu biaya-biaya
yang timbul dari perawatan tempat penyimpanan, biaya pe11yediaan fasilitas, dan
opporlunily cost. Yang dimaksud dengan opportunity cost adalah pengorbanan
atas sejumlah biaya apabila biaya tersebut di simpan di bank, dalam ha! ini biaya
yang dimaksud adalah biaya persediaan. lndikator penghitungan opportunity cost
acblah tingkat suku bunga peminjaman rata-rata pada bulan Januari 2005 srtmpai
bulan Desember 2005 yaitu sebesar 8,06% (Lampiran 5).
Selain biaya pengorbanan alas investasi, yang termasuk komponen biaya
pcnyimpanan adalab biaya perawatan clan biaya fasilitas. Fliaya perawatm1 adalah
biaya kebersihan dan kesehatan ikan bias sebelum di ekspor. Biaya fasilitas adalah
. ,. .,., -
yang clibutuhkan ikan hias. Dengan demikian biaya penyimpanan masing-1:msing
ikan '.crcantum dalam Tabel 4 berikt1t.
Ta be I. 'I Komponen Biaya Penyimpanan llrnn Hias CV. Viva Jaya International
,·--·
' Jeni; Ikan Hias I 011 1.n Biaya Black !!.host
Nilai (Rn1 %
\ l(ornp Rainbow bosmani
Nilai (Rn) %
. __ Congo tetra
Nilai (Rp)___ %
·----'-1~90~ L._ .. "-----·--·· -----·
s 104,1 34,7 104, 1 34~?_ --an 75 25 75 25 - 137 5 25
I Fasilita
\ .. ?e~~~~;--34,7
mil)' Cost 120,9 40,3 120,9 40,3
300 100 300 100 IJ?Jll'.O.':l.l ____ 2,,,2:.!l ,65_ 4 0 :l Total 550 100
\,...... .. _ ·-·---""-"-'-'--"-'-"--' Sumber: Bagtan Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005, data diolah
Bercbsarkan Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa biaya fasilitas yang
dikeluarkan adalah 34,7% dari total biaya penyimpanan atau sebesar Rp. 104,1,-,
oiaya perawatan 25% dari total biaya penyirnpanan aiau sebesar Rp. 75,- dan
biaya yang krbe3ar adalah biaya pengorbarn;n atas investasi yaitu 40,3% dari total
biaya ~1cnyimpanan atau sebesar Rp. 120,9,-. Berdasarlrnr. perhitungan diatas
perusahaan mengeluarkan biaya untuk melakukan penyimprnan sebcsar Rp. 300,-
per ekor untuk ikan hias Black ghost, Rp. 300,- per ekoi u!1':uk ikan hias Rainbow
bosmwii clan Rp. 550,- per ekor untuk ikan hias Congo tetra,
Untuk perhitungan biaya penyimpanan, perusahaan mengambil kebijakan
bahwa biaya penyimpanan ikan hias adalah sekitar 20% dari harga beli ikan hias
per ekor. Harga ikan hias yang berlaku di tingkat supplier, Black ghost Rp. 1.500,-
per ekor, ikan hias Rainbow bosmani Rp. 1.500,- per ekor clan ikan hias Congo
tetrn Rp. 2.750,- per ekor. Biaya-biaya ini rutin dikeluarkan perusahaa~1 dalam
Dari biaya pemesanan dan penyimpanan yang terdap~t pada Tabel 2 dan 3
dapat dib~tahui biaya total pengendalian persediaan yang dilakukan oleh
per,isahaan. Perhitungan biaya total persediaan berdasarkan rumus biay?i total
persediaan yaitu biaya total pemesanan · dijumlahkan dengan biaya total
penyimpanan, disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut berikut.
Tabd 5. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Pernsahaan pada CV. Viva Jaya International
Jen is
Jkan
r1!;~r-, .. 1.:.<.~ "~. ------. v\a.:ib(h! )'i()SlllU!li 1-------·-·-
Frckucnsi Jun1lah ·
Pcmbelian Pe1nesanan
(x) (Ekor/Pesan)
---\ !) (2)
--;;--r 4.348
50 927 -~3----I 50 J.343 ['_'on,\~O
e'.!.~~-.,-
Biaya Biaya Biaya Total
Pcn1esanan Penyin1panan Pemesanan
(Rp/Pesan) (Rp/Ekorffhn) (Rpffh)
(3) (4) (5)=(1)x(3)
37.430 300 1.871.500
37.430 300 1.871.500
37.430 550 1.871.500
Surnbcl': Dagnn Keua!1gan, CV. Viva Jaya lnternat10nal, 2005, data d10lah
Biaya Tota! Biaya Total
Pcnyimpanan Persediann
(Rpffh) (Rpffh)
..
(6)=(2)x(4)/2 (7)=(5)+(6)
652.137 2.523.637
139.086 2.010.586
369.188 2.140.688
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dijelaskan bahwn. frekuensi pembelian
yang clibkL:irnn pacla 'tiap jenis ikan hias aclalah sama yaitu sebanyak 50 kali
;:icmbelirn1. Sedangkan jumlah pemesanan atau kuantitas ekor pemesanan
diperoleh dari total pembelian ikan hias dibagi dengan frekuensi pemesan"n yang
,Jilakukan p<;rusahaan. Jumlah pemesanan yang dilakukan setiap pemesanan
sebesar 4.348 ek.or untuk ikanjenis Black ghost, 927 ekor w1tuk Rainbow bos1.wni
dan 1.343 ekor untukjenis Congo tetra.
Dalam biaya total persediaan terdapat perbedaan yaitu, ikan hias Black
Tabcl 6. Jumlah Pcmesanan Optimal Ilrnn Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International
n1bc!ian Bia ya Bia ya EOQ -·orlThn) Pe1nesanan Penyirnpanan I
(Rp/Pesanan) · (Rp/Ekor/Thn) 2 SD I '
D s H
1.2 S D)/H EOQ
[(2SD)/ H]'l'
(:) '(2) (3) (4)=2(2)(1) (5)=(4)/(3) (6)=.J(5) I-
17.379 37.430 300 16.272.991.940 ' '4,243.306 7.365 -
6.3G2 37.430 300 3.470.659.320 1 1.568.864 3.401 "-·----· -· _,_ _____
6 L/_l!fl_<I_.~ __
(_'u,1gu 7.125 37.430 550 5.024.977.500
I 9.136.323 3.023 -
Berclasarkan hasil penghitungan dari metocle EOQ diperoleh jumlah
pemesanan yang ekonomis yaitu sebesar 7 .365 ekor untuk ikan Black ghost,
3.401 ckor tmtllk ikan Rainbow bosmani dan 3.023 ekor untuk ikan Congo tetra.
Jumlab pemesanan ekonomis ini memiliki nilai yang Desar clibandingkan jumlah
pcmcsanan yang clilakukan perusahaan. Banyaknya jumlah pcmesanan ikan hias
akan berpengaru h pad a frekuensi pembelian yang dilakukm1 perusahaan clan pada
akhirnya berpengaruh pada total biaya persediaan ikan hias.
Dengan cliketahuinya jumlah pemesanar1 ekonomis maka frekuensi
per1esanan yang optimal dapat diketahui. Frekuensi pembelian optimal adalah
banyalrnya pembelian yang dilakukan perusahaan berdasarkan jumlah pemesanan
optimal. Frekuensi pembelian optimal aclalah basil perhitungan EOQ dibagi
dc:ngun pembeliun selama satu tahun oleh perusahaan. Berciasarkan penghitungan
dcngan pendekatan metode EOQ maka frekuensi pembeEan optimal ikan hias
Tabel 7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International
I Jenis lkan Bias ···--
I Pembelian EOQ Frdrnensi
(1) (2) (3)=( 1 )/(2)
Black ghost 217.379 7.365 30 ·--
Rainbow bosmani 46.362 3.401 14
Congo tetra 67. 125 3.023 22 ~-
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa, ikan Blac,'; ghost
memiliki frekuensi 30 kali pembelian dalam setahun, Rainbow 14 kali, dan Congo
tetra scbanyak 22 kali. Jumlah frekuensi ini sangatlah berbeda dengan yang
dilakukan perusahan yaitu sebanyak 50 kali dalam setahun untuk ketiga jenis ikan
hi as. Perbedaan ini dikarenakan jumlah pomesanan optirr al kuantitasnya lebih
tinggi dcngan pemesanan yang dilakukan perusahaan. Pemesanan sebanyak 50
kali oleb perusahaan disebabkan stok di perusahaan h:mya tergantung duri
"'J'JJiicr tanpa melakukan penyirnpanan ikan hias. Hal ini juga dikarenakan
p~rJ,Jintaan ikan bias oleh pelanggan luar negeri untuk ketigajenis ikan hias Hlacli
ghosl, Ifoinbow bosmani dan Congo ietra dilakukan seminggu sekali atau
st:banyak 48-50 kali permintaan tiap tahunnya.
Setelal1 mendapatkan basil perhitungan dari keseluruhan variabel maka
dapatlah diketahui biaya total persecliaan secara optimum. 3iaya total persediaan
optimun, aclalah jumlah nominal yang dikeluarkan untuk melakukan pcrsecliaan
ikan bias secJra ekonomis clan efisien. Berclasarkurr penghitungan clrngaa
nendekatan metocle EOQ maka total biaya persediaan optimal ikan hias clapat
Tabel 8. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarka:l Economic Order Quantity (EOQ) pada CV. Viva Jaya International
Jt;,liS Frekucnsi EOQ Biaya Biay1 Biaya Total Biaya Total Biaya Total
!kan J-llas Pe•nbelian Pemesanan Penyimpannn Pemcsanan Penyin1panan Pcrsediaan
(x) (Rp/Pesanan) (Rp/Ekorffh) (Rp/Th) (Rpfl'h) (Rpffh)
-----· (I) (2) (3) (4) (5)=(l)x(3) (6)=(2)x(4)/2 (7)=(5)->(6)
Black 30 7.365 37.430 300 l.104.751 1.104.751 2.209.502 l!,:105/
\--'-:·"-: ·-l<11111boH' 14 3.401 37.430 300 510.196 510.196 l.020.391 Uos11u111
1-, Congo 22 3.023 37.430 550 831.225 831.225 1.662.449 tutra
Berdasarkan model EOQ yang terdapat pada Tabd 8, diperoleh biaya
pcrsediaan optimal tiap !kan hias. !lean Black ghost memi liki biaya persediaan
optimum sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow st:besar Rp. l.C20.391,-
scrrn untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Perhitungan biaya-
hia)a ini dilrnrapkan dapat diterapkan perusahaan dalam rnenentukan kcbijakan
percedia,.nnya. Dari hasil penghitungan ini terdapat pcrb·;daan antara Tabel 5
dengan Tabel 8, yakni antara total biaya persediaan ikan hias menurut kebiJakan
perusahaan clengan yang me1iggunakan model EOQ. Perhitungan pada Tabel 5
memiliki nilai yang, lebih besar dibandingkan pada Tabel 8. Perbeclaan ini
mengicientifikasikan bahwa perhitungan dengan metocle EOQ menjaclikan
pernsaha :111 dapat melakukan efisiensi biaya persediaan.
?erbedaan ini menunjukkan adanya penghematan total biaya persecliaan
liari sistem yang digunakan perusahaan terhadap sistern EOQ. Bernasarkan
penghitungan dengan pendekatan metode EOQ rnaka penghematan biaya
Tabel 9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Vivajaya International
1 otal Biava Persedinan -nis lkan 1-lias Sistem yang Sistem EOQ Diuunakan Pcrusahaan Peng ------
-ic1natan Perscntase
(O(L_
J ~lack ghost 2.523.637 2.209.502 31 l.135 12 ··-- .. -l~ainbow 2.010.586 I.020.391 99 0.195 49
·-- .. _ ongo tetra 2.240.688 1.662.449 57 o.238 26
Bcrdasarkan Tabel 9 di alas dapat dijclaskan bahwa, perusahaan dapat
menghemat total biaya persediaan 12 % yaitu Rp. 314.13:5,- untuk ikan Black
ghost, tmtuk ikan Rainbow penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195, .. dan
sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,- untuk ikan hias Congo tet1 a.
Total bis.ya persediaan yang dikeluarkan perusahaan lebih besar dari
perhitungan menurut metode EOQ. Dalam hal ini sistem pengendalian persediaan
yang clilakukan perusahaan belumlah optimal. Perusahaan sebenarnya dapat
mr-nghemat biaya pengeluaran yang biasa dilakukar. untuk melakukan pemesanan.
Penghematan berdasarkan perhitungan ini dapat dilakukan bila frekuensi
pembclian yang dilakukan perusahaan diperkecil sampai pada titik optimal. \Jntuk
mendapatkan nilai optimal dalam melakukan pemesanan ikan hias perlu
memperhatikan frekuensi pemesanan berdasarkan perhitungan EOQ.
Dengan menggunakan metode EOQ diperoleh j. umlah dan frekuensi
pernesanan yang lebih rendah. Sehingga biaya .. biaya yang dikeluarkan perusahaan
d~dnrn mengelola persediaan dapat ditekan, seperti biaya pemesanan dan biaya
pc:nyin1pc.nan. Dengan adanya optimalisasi biaya persediaaan rnaka pernsahaan
dnpnt lebih efisien dalam mengatur persediaan ikan hias.
Biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan jumlah pemesanan saling
mempengaruhi untuk memperoleh kuantitas pemesanan optimal. · Dalam
persecliaan biaya penyimpanan clan biaya pemesanan acalah keclua ha! yang saling
bertolak belakang. Apabila jumlah pemesanan menjadi besar, biaya pemesanan
r~nclah maka biaya penyimpanan menjadi tinggi. Sedangkan apabila jumlah
pemesar1an seclikit agar biaya penyimpanan renclah tetapi hal ini menyebabkan
biaya pemesanan menjacli tinggi. Maka tmtuk memperoleh jumlah pemcsanan
optimal, biaya pemesanan harus samadengar. biaya penyimpman.
Berclasarkan Tabel 8 pacla ikan hias Black ghost biaya pemesanan adalah
Rp. 1.104.751,- yang besarnya sama clengan biaya penyimpanan Rp. 1.104.751,
sehingga biaya total persecliaan Rp. 2.209.502,- clan jumlah pemesanan c.ptimal
sebesar 7.365 ekor. Untuk ikan hias Rainbow bosmani biaya pemesanan adalah
Rp. SlC.196,- yang besarnya sama dengan biaya penyimpanan Rp. 510.196,
sehingga biaya total persediaan Rp. 1.020.391,- clan jumlah pemesanan optimal
scbesar 3.401 ekor. Sedangkan untuk ilcan hias Congo tetra biaya pemenanM
adalah Rp. 831.225,- yang besarnya pun sama dengan biaya penyimpanan Rp.
831.225,- maka biaya total persecliaan Rp. 1.662.449,- clan jumlah pemesanan
optimal scbesar 3.023 ekor. Hubungan antara biaya pemesanan, biaya
penyimp:111an, biaya total persediaan clan jumlah peme•sanan optimal yang
dipaparkan diatas dapat dilihat pada kurva EOQ tiap jenis ikan hias di Lampiran
9, 10 clan 11.
5.9 Wakt11 Tunggu (Lead Time)
Dalam mcngatur inventory perusahaan sangatlah penting memperhatikan
waktu tunggu (lead time) yang tepat. Hal ini clilakukan agar perusahaan cla1)at
mengantisipasi ketidakpastian pasokan ilcan yang berasal dari supplier srh!ngga
perusahaan terhindar dari keterlambatan penerimaan yang dapat mcnyebabkan
keterlambatan perusahaan saat ikan hams di ekspor.
Disini perusahaan membutuhkan waktu tunggu paling cepat 1 hari sampai
7 hari untuk menerima ikan hias dari supplier .. Sedangkan setelah ikan diterima
r.kri supplier 1m1ksimal batas waktu pengiriman permintaan ikan hia~ kepada
pdangga;1 di luar negeri adalah selama kurnng lebih 7 hmi Dari perhitungan
tcrsebul dapat dilihat waktu tunggu rata-rata clan standa:r cleviasi dari waktu
lunggu ikan hias sepcrti pada Tabel I 0 di bawah ini
Tabd. l 0 Waktu tunggu rata-rata clan Sta11dar Deviasi llrnn Hias di CV. Viva Jaya International, Periocle Oktober 2004-September 2005
1-------Waktu Tunggu Rata-rata I
I Hari Bulan I I L 4 o,13333
Standar Deviasi
Hari Bulan
2, 1602 0,072
Berdasmkan Tabel.10 di atas clapat terlihat bahwa waktu tunggu iata-rata
dalam kurun waktu bulan adalah sebesar 0,13333 clan standar deviasi bula.mya
adalah sebesar 0,072. dua variabel ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan
'"'c,,,i;,,,rn_,.,,n"arnan nntimal. Perhituurmn waktu tunggu beserta stlmdar deviasi
5.10 Pcr~ediaan pcngmnan
Persediaan pengaman dilakukan pernsahaan agar perusahaan tidak
mengalami stock out apabila ada permintaan. Untuk mengantipasi keadaan
tersebul CV.Viva Jaya International melakukan peroediaan pengaman yang
dilakukan berdasarkan kebutuhan ilrnn hias serta waktu tunggunya. Persediaan
pcngam»n berfungsi untuk mengantisipasi permintaan dan waktu tunggu yang
'luktuatif'. Pada kenyataannya permintaan ikan hias d<tri importir sifatnya
!:ulm:atif. Sehingga diperlukan persediaan pengaman jika terdapat permirtaan
yang jumlahnya melebihi persediaan perusahaan.
Dapat d1lilrnt dari Tabel 11 bahwa persediaan pengarnan dilakukan selama
:no hari kc:rjr, perusahaan dalam bulan Januari 2005 - Desember 2005 dan
~1csarnya persediaan pengaman berdasarkan perkalian c\ari jumlah rata-rata
vu!u111c Jic:mbdian pcrhari tkngan waktu tunggu tcrlama yaitu 7 li.u'i. Per,;edimm
yang biasa dilakukan perusahaan dapatlah dilihat pada Tabel 11 berikut ini.
Tabel.11 Pe1hitungan Persediaan Pengaman CV. Viv8. llya lnternational periode Januari 2005-Desember 2005
l;cnis- Voh1n1e Rnta~Rata Vohnne Persediaan Bi
!kan Pe1nl,elian Pembelian Pcngan1an Penyit
I I li;ts (ekor) perhari (ekor) (ekor) (R
\ mack
(a) !b)~!a1/270 hari (c~bx7)
2;7379 805 5.636 31
~ O\V 46.362 172 1.202 3 , bu.11 iani
aya ,;,,8 npanan Pcnyi111panan
p) PersediaL.n
Pengaman (RE)_
)0 1.690.726
00 360.593
\ C'ongo tetra 67.125 249
-
1.740 5 50 957.153 -
~ • 1 • ~ ,.
Rp. 1.690.726,- untuk ikan hias Black ghost, Rp. 360.593,- untuk ikan hias
Rainbow bosmani, dan Rp. 957.153,- untuk ikan hias Congo tetra. Sedangkan
jumlah ilrnn untuk persediaan pengaman yang dila!rnkan p<orusahaan selama irii
aclalah ~ebanyak 5.636 ekor untuk ikan Black ghost, 1.202 ekor untuk ilrnn
Rainbow bosmani clan 1.740 ekor untuk ikan Congo telra. Jumlah pernediaan
pengaman ini biasa dilakukan perusahaan untnk mengantisipasi apabila adanya
rcsiko kematian terhadap ikan bias maupun kekurangan stole untuk pengiriman.
Dalam menentukan persediaan pengaman yang optimal, penelitian ini
nwnggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan (service !eve{). Tingkat
pclay<'IWJ\ yang dilakukan olch CV. Viva .Jaya lnti.:rnational dilakukan
berdasarkt<n rasio persentase pembelian atau penjualan ikan hias terhadap
pcmbclian ibn hias dari supplier (Lampiran 2).
CV. Viva Jaya International memiliki tingkat pel: 1yanan sebesar 90 %
·mn:k Black ghost, 89 % untuk Rainbow, dan 90 % untuk Congo tetra. Besamya
rnsiu ini dikar<.:nakan adanya rcsiko kcmatian clan sakitnya ikan hias sdarna masa
pcrscdi1an pengaman (Lampiran 2, 3 dan 4).
Berclasarkan standar cleviasi clari waktu tunggu yang clidapat pacla Tabel. l 0
maka uapatlah dihitung persecliaan pengaman optimal yang harus clilakukan
perusahaan. Berclasarkan penghitungan clengan pendekatan metode EOQ dan
persdiaan pengaman optimal maka pengbit1.1ngan persecliaan pengarnan ikan bias
disajikan dalam Tabel 12 dibawah ini dengan variabel perhitungannya pada
Lampiran 8.
Tabel.12 Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menurut metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005
-Jcnis Policy St. Deviasi Persediaan Biay a Bia ya
\kan Factors Waktu Pengan1r.n Penyin1p nnan Peny impannn
I !ins Pclindung (Ekor) Pcrscdiaan
-- (Kl Bu S=KxBu Pcngu1n~!L_
Black ghost 90% (1,28) 4.097 5.245 30C 1.573.435 ·-
Rainbo\v 89% (1,28) 389 498 300 149.53:0
Co11go tetr.i 90% (1,28) 856 1.096 550 602.916 -
Berdasarkan Tabel 12 di atas memperlihatkan bahwa biaya Persediaan
F<.:ns«rnan menurut metode EOQ pada tiap jenis ilcan hi as adalah ikan Black ghost
udulah sebcsl\r Rp. l.573.435,-. ikan Rainbow sebesar Rp. 149.535,- sedangkan
ilrn11 C\mgo tetra sebesar Rp. 602.916,-.
Dulr.m perhitungan metode EOQ perusahan harus melakukan persediaan
1Jengaman sebesar 5.245 ekor untuk ilcan Black ghost, 498 ekor untuk Ra!nbow
dan 1.096 untuk ikan Congo tetra. Dimana jumlah persediaan tersebul adalah
1ll·1:.c'Cliaun 1nini111u111 u11tuk pcrnsahmm 1nc11ghindari lwkura11g11n ikun hiu:;,
Dari perhitungan persediaan pengaman menurut mei:ode EOQ pada Tabel
12 diatas apabila dibandingkan dengan persediaan pengaman yang dilakukan
perusahaan tertera pada Tabel 11, menunjukkan bahwa persediaan pengaman
vang dilakukan perusahaan belumlah optimal. Persediaan pengamm1 meto<le EOQ
membcrikan solusi cfisiensi biaya persediaan pengama:1 seperti yang dapat dilibat
pada Tnbel.13 sebagai berikut.
Tabel.13 Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International
~
Jenis Biava Persediaan Pen12aman Efisiensi Biaya Ilcan Perhitungan Perhitungan Pernediaan Pengaman Bias rerusahaan MetodeEOQ (Rp)
(Rn) (Rn) Black ghost 1.690.726 1.573.435 117.290
Rtiinbo\V 360.593 149.535 211.058
Congo tetra 957.153 602.916 354.236
Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat dibuktikan bahwa apabila
menggnnakan metode EOQ malca perusahaan dapat mengefisiensikan biaya
pcnyimpanan sebcsar 7 % untuk ikan Black ghost, 59 % unluk ikan Rainliow dan
3 7 % untuk ikan Congo tetra.
Berdasarkan perhitungan jumlah persediaan ekonomis dan jumlah
persediaan pengaman minimum, CV. Viva Jaya International dapat meh1k•1kan
efisiensi dalam biaya persediaan. Efisiensi ini ditentukan dengan jumlah
persec\iaan maksimum yang clapat c\ilakukan perusahaan. Persec\iaan maksimnm
merupakan batas jumlah persediaan paling besar yang diadakan perusahaan
supaya tidak melakukan persediaan secara berlebihar1. Dengan persediaan
maksimum, CV. Viva Jaya International dapat melakukan batasan dalam
pembelian ikan hias. Sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya dan
elisiensi daya tamptmg atas ikan hias yang dimiliki perusahaan.
Pcrsec\iaan maksimum ini diperoleh dari penjumlahan antara jumlah
pcmesanan ekonomis dan jumlah persediaan pengmnan berdasarkan perhitungan
'
maksimum yang dapat dilakukan oleh CV. Viva Jaya International dapat diketahui
dalam Tabel I 4 sebagai berikut.
Tabel 14. Persediaan Maksimum Ilrnn Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 - Desember 2005
-·---~·---- --- --
-
J umlah Pemesanan Ikan Bias Ekonomis
{ekor)
Black ghat/ 7.365
Rainbow 3.401 Congo tetra 3.023
Persediaan Pengaman
(ekor)
5.245
498
1.096
-
---
Persediaan Maksimum
(ekor) ___ --1
12.610
3.899 4.119
Berdasarkan Tabel 14 di atas dapatlah diketahui bahwa pcrsediaan
maksimum dad ikan hias CV. Viva Jaya International sebe;:ar 12.610 ekGr untuk
ikan Black ghost, 3.899 ekor untuk ikan Rainbow, dan 4J 19 ekor untuk ikan
Congo tetra. Jumlah ini adalah jumlah persediaan paling banyak yang boleh
clilakukan perusahaan berclasarkan metode EOQ. Dengan menggunakan metode
EOQ pcrusahaan clapat melakukan efisiensi clan efoktifitas dalmn mcngcndalikari
persediaan ilrnn hias. Metode ini memberikan keuntungan bagi pernsahaan clalam
hal biaya, waktu clan jumlah persediaan ilcan hias.
5.11 Titik Pemesanan Kembali (reorder point)
Apabila metode EOQ menjawab pertanyaan berapa banyak pemesanan
yang optimal, sedangkan reorder point (ROP) menjawab pertanyaan kapan mulai
m~ngadakan pemesanan kembali.
ROP te1jadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok
bcrkurang terus. Oleh karena itu perusahaan menentukBn titik pemesanan kembali
yang harus dilakukan perusahaan agar perusahaan tidak kehabisan stok maupun
kelebihan stok. Untuk mengetahui besarnya titik pemesanan kembali maka
dipcrlukan data rata-rata pembelian per hari, waktu tunggu rata-rata perhari dan
persediaan pengaman. Untuk itu maka perhitungan titik pemesanan ki.'mbali
berdasiirkan pendekatan metode ROP dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut.
Tabei 15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut metode ROP
~enis Waktu ·runggu RatnMRata Volu1ne Pen!belian Perscdiaan Titik
lkan R:ltaMrata Pen1belian perluui Sclama Waktu Pengmnan Pe1nesanan
Hias -- (hari) (ckorlhari) Tun•Jl_ll~kor) (ekorl Kc1nhali
L D (DxL) s T~S+DL
Black 4 805 3.220 5.245 S.465
Ghost Rninbow
4 172 687 498 1.185 bosn1ani Congo
4 249 994 Lt.096 '."!.091 ,Vf/'i/
.•... -.--~--~- ---·
Waktu tunggu rata-rata yang digunakim adalah selama 4 hari dilwlikan
cicngan rnta-rata volume pembelian per hari sehingga didapatkan pembelian
sdama waktu tunggu yaitu sebanyak 3 .220 ekor untnk ikan hia~ Black ghost, 687
ckor ttnluk ikan hias Rainbow bosmani dnn 994 ekor untuk ikan hias Congo tetra.
1mtuk mendapatkan jumlah titik pemesanan kembali pernbelian selama waktu
trnggu dijumlahkan dengan persediaan pengaman berdvsarkan m<::tode EOQ.
Maka nntuk memenuhi titik pemesanan kemb'1li yang optimum
8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ilcc.n Rainbow dan 2 091 ekor
untuk ikan Conggo tetra. Jumlah ini adalah titik optimum agar tidak te1:iadi
kdrnrnngan stole maupun kelebihan stok bagi perusahaan dalam melakukan
pemesanan kembali persediaan ilcan hiasnya. Dalam aitian perusahaan llapat
melakukan pemesanan kembali untuk kebutuhan ekspor apabila stole ikan hias
berada 1iada jumlah yang te1tera diatas.
Dengan adanya titik pemesanan kembali maka persediaan ikan hias pnda
tempat penyimpanan perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan
stole Perusahaan dapat menentukan kapan pembelian ilcan hias dilaksanakan
clcngan titik pemesanan kembali.
Berdasarkan data-data yang telah dianalisis diatas malca dapat di.lakukan
pcrcncanaan pcrsecliaan pacla masing-masing ilcan hias seperti tercantum pacla
lrnnpirnn 12, i 1 dan I 4.
Dalam perencanaan persecliaan ikan hias dilakukan perencanaan atas
Lc:buculrnn/ pcrmintaan, kekurangan pesanan, persecliaa>1 ditangan, stok pengaman,
rcncana penc:rimaan dan rencana pemesanan. Permintaan adalah kebutuhan ikan
hias yang harus dipenuhi, kekurangan pesanan adalah kekurangan ikan hias
sc:bclum aclanya pemesanan, persediaan di tangan adalah jumlah ikan hias yang
,ida setelah pemesanan cliterima, stok pengaman adalah jumlah ilcan hias yang
d:jadikan persecliaan pengaman apabila permintaan ikan fluktuatif atau pemesanan
ikan bclum dilerima, rencana penerimaan adalah rencana kedatangan ikan yang
telah clipesan, dan rencana pemesanan adalah rencana atau clilakukannya
dilakulcan perencanaan berdasarkan hasil penghitungan EOQ dan periode w~.ktu
selmna 48 minggu. Perencanaan persediaan dipaparkan pula dalam bentuk grafik.
Grafik perencanaan persediaan dapat dilihat pada Lampi ran 15, 16 dam 17.
Den gan ad an ya perencanaan persediaan maka diharapkan pernsahaan
dapat merencanakan persediaan ikan hiasnya secara periodik dan sistematik
berdasarkan penghitungan Economic Order Quantity (EOQ). Melalui metode
EOQ dan perencanaan persediaan malca manajemen pengendalian persediaan ikan
bias air tawar di CV. Viva Jaya International dapat dilakukan secara efektif dan
efisien.
G.J Kc!Jimpulan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Ber·:lasarkan penelitian manajemen pengendalian persediaan ikan hias di CV.
Viva Jaya International, sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang
dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya
dapat diketahui bahwa:
• Sistem organisasi untuk mengendalilrnn persediaan dalam perusahaan ini
sudah terstruktur dan fungsional. Untuk mela'.cukan persediaan ikan hias
CV. Viva Jaya International terlebih dahulu mengatur jenis ilcan hi as dan
penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembelian ikan hias,
p~nyimpanan ikan hias dan mengkontrol proses pcrdagangannya.
• CV. Viva Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis
ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan stock list perusa\iaan
dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan
tidak memenuhi kuantitas.
• Sistem penyimpanan yang diber!akukan CV. Viva Jaya International
adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang
tcrdahulu dibeli mernpakan ikan hias yang dijual pertama kali.
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jumlah pemesanan ikan hias (Q)
clan frekuensi (F) pembelian ikan hias yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya
ln~ernational, yakni:
• Jumlah pemesanan ikan hias dan frekuensi pembdian ikan hias yang
dilakukan oleh CV. Viva Jaya International belum mencapai titik optimal.
Masil1 terdap~tnya kelebihan jumlah pesanan ] ang dilakukan oleh
perusahaan, ha! ini mengakibatkan biaya persediaan yang harus
dikeluarkan perusahaan menjadi besar. Frekuensi pembelian ikan hias
yang dilakukan perusahaan untuk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali
dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghusl, 927
ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor tmtL1kjeni3 Congo tetra.
• Apabila perusahaan melakukan persecliaan dengan model EOQ frekucnsi
pembelian hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap
pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbov1 dengan rata-rata tiap
pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra clengan rata
rata tiup pesana!1 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV.
Viva Jaya lnternasional dapat melakukan efisiensi. Perusahaan clapat
E1enghemat biaya persediaan sebesar 12 % untuk ikan hias Black ghost, 49
% untuk ikan hias Rainbow bosmani dan 26 % untuk ikan hias Congo tetra
apabila melakukan sistem persediaan berdasark&n model EOQ.
3. Be;·da3arkan hasil penelitian dapat diketahui persediaan pengaman (Safety
Stock) yang optimal dan waktu optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat
di lakukai> oleh CV. Viva Jaya International, yakni:
s Persecliaan pengaman/ safety stock yang dilakukan pcrusahaan lebil1 tinggi
dibandingkan persecliaan pengaman berdasarkan pcrhilungan LOQ.
Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan
111enjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan persediaan pengaman
clari ikan hias jenis Black ghost sebesar 5.636 ekor, Rainbow sebesar 1.202
ekor, dan Congo tetra sebesar 1.740 ekor. Sedangkan dengan model EOQ
persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost, 498 ekor
untuk Rainbow, dan 1.096 ekor untuk Congo tetra. Berdasa;·kan hasil
tcrsebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat
mengcfisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % untuk ikai1 Black ghost,
59 % untuk ikan Rainbow dan 37 % untuk ikan Congo tetra.
• Bcrdas:trkan pcrhitungan model EOQ, waktu peme:mnan kembali (ROP)
rada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor
untuk i!can Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor
untuk ikan Conggo tetra. Dalam artian perusahaan dapat melakukan
pemesa1an kembali untuk kebutuhan ekspor apabil2. stok ikan hias berada
pada jumlah 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, l.185 ekor untL1k ikan
Rainbow dan 2.091 ekor untuk ilcan Conggo tetra.
6.2 Sanui
1. Menyarankan agar di terapkan metode EOQ dalam manajemeu
perscdiaan ikan hias di CV. Viva Jaya International agar persl'cliaan
dapat di optimalisasikan. Berdasarkan hasil penelii:ian memperlihatkan
bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan pemsahaan terlalu sering
dilakukan. Dengan metode EOQ Perlu clilakukan pengurangan
frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pe:mbiayaan pcr~ediaan
dan jumlah pernbelian ditingkatkan dengan memperhatikan efrktifitas
waktu dan tempat.
'2. Ti1:gkat persediaan pengaman perlu disesuaikan sehingga biaya
penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat optimal. Pemsahaan
pun perlu memperhatikan wakt.u pemesanan l:embali (ROP) dalam
jumlah tertentu agar perusahan tepat waktu clalam mdakukan
pembelian clan perusahan tidak kehabisan stok persecliaannya.
3. IC;rcna total biaya pcnyirnpanan dilakukan per tahun. Scbclum
mdakukan pcrhitungan EOQ malrn disarankan untuk mcmpcrhalikan
ken:ba!i stok yang ada di perusahmm (standinr stock) per bulannya.
Sehingga diketahtii riil biaya penyimpanan yang harus dikeluarkim
rerusahaan per bulan. (
DAFTARPUSTAKA
Annika. Ana/isis Penge11dalian Persediaan Bahc<n Baku Prociuk Ikan Tuna Kaleng di PT. JUI FA International Foods Cilacap. Skripsi. (Bogor : Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, 2002)
Assauri, Sofjan. J\1anajernen Produksi clan Operasi. (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004)
Bachtiar, Y. dan Tim Lentera. Budiclaya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2004)
Badan Pusat Statistik, Statistik Pe,'dagangan Luar Negeri Indonesia (Ekspor), Jakarta. 2005.
Bank Indonesia. Suku Bunga Deposito Rata- Rata 12 Bank Urnum Periode Januari 2005-Desernber 2005. http://www.bi.go.id. Jakarta. 2 ha!. Selasa. 7 Maret. Pukul 6:50:15 WIB. 2006.
Coulter, M. clan Robbins, P. S. Manajernen Ji/id I. (Jaka:rta: PT. Prenhallindo, 19)9)
Eket, Y. A. Ku11111s Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Tiga Dua, 2004)
l lmdoko T. H. Dasar-Dasar ivfanajemen Produksi clan Operasi. (Y ogyakarta: BPFE, 1992)
Hikrnawan, J. A. Kcijian Pengendalicm Persediaan Bahan Baku Teh Ekspor pada -"T S{frhvcmgi AEA Gunung Putri Bogar. Skripsi. (Bogor : Jurus:m lhm1-Ilmu Sosoial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertan an. lnstitut Pcrtanian Bogor, 2002) '
lndrnjit, E. R. dan Djokopranoto. R. Jvfancyemen I'ersediaan. (Jakarta: Grnsindo, 2003)
Kuncoro, Budi, Elrn. Kial Memasarkan Jkan Hias. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004)
l\lanullang, M. Das{fr-Dasar ]vf{fnajemen. (Yogyakarta: Gajahmada Univ ~1sity
Mulyono, S. Rise/ Operasi. (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 21)02)
1'\azir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 20014)
'.Zc111tdrnti. F. Mwwjemen J'ersediaan. (Jakarta: PT Rcija Grafindo l'ersac\a, :W04)
J~~nder, lJ dan Heizer, J. Prinsip-prinsip 1\!fanajemen <)perllsi. (Jakarta: Sakmba E•npat, 2001)
:said, Gumbirn. E. dan Intan, Haritz. A. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2004)
Stoner, James A. F. dan Freeman, R. Edward. Manajemen. Jilid I. (Jakarta: PT Indeks, 2002)
Sugiyono. Metode Penelilian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2003)
Tim Pcnyusun Pcdoman Penulisan Skripsi Fakultas Sains dan Tcknologi UIN Syahid Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi. (.Jakarta: Universitas Islam Negeri Press, 2004)
Umar, Husci1~. Research Methods in Finance and Bankin. (hkarta: PT Gramedia Pustalrn Utama, 2002)
/
~ -JJ L!l!J ~ Vivajaya International
ii :{::\:1 1~;,11·1.Jl (Jg. i\l~Fa!ah Nu. 89 \{'f. OJ RV/. 021, l<el. J:ika -~·,unplir11;1
l(ec. Bt.·kasi Barat 17145, INJ)()I'1ESIA ! \.•! p. { 02 I ) 8E6<11 16~7, 8890987, 8850022 Fax. ( o:~ ! ) gg500 .:7
/~-1n:iil · vivajaya(fJ)cbn-nvt id, ka1nadi((!)(,.:bo.11<:! id
SJ1_i:at J~dcrmlliilll No : 00 l /II/ A/2006
Yung bt_:rlanda tangan di bawah ini 1ncnyatakau bali\\i.l
Nama : Agung Supriyanto
Nim : JO 109212349
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
1 lidayatullah, Jakarta, telah melakukan penelitaian ,1ada periode Agust\ls 2005
sampai November 2005. Dengan judul "Analisis Manajemcn Pengendalian
l\:rsedim1 !kan llias Air Tawar di CV. Viva Jaya International" den;:,an hasil
yang baik .
Dcmikian surat kcterangan 1111 dibuat untuk dapal dipergunakan dengan
semestinya,
lkknsi, 28 Februari 2006
/.J)f1VRr\ '·
, /
fa!!< Sahusil:iwane. S.E. Ckncral Man 1ger
m 1. B8!?:an Siruktur O:lrnnisasi CV. Viva .lava lnternasional ~ ' .
KepalaUrut. Keama."1l'.l.n
Il/lanaj er Keuangan
StaffK.e.a.."nar.a.n 51.uf pern~a=an Ekspor·Irnpor
Assistenl:eama.:.tan I
Kepala Penyimp.anan Jkan 1
I Assston I L ___ . ____ .. __
r-:ffPanmhlur~nl
Ke?al.a Peny:unpan.an 1 bm 2
Ass.i~..en
-- T--
~:;;om~=]
Slruktur Organisasi CV. \'iva Jaya Internasional
l'J'CS1ctc11 L'>icck•··"·
W.:..a~i;."'..f.' 1-~am~
Me.."1B.je:r E kspor-Irr1 per
S~ffOr~a:iio:i.tl Ekspot·Impor
l:..::pah Th n:,..i:::.-.;o.a..'tan lkan 3
EP=clili== ]
K'-'p.al.a.R&D Fenyim.p:t.!.anll:an
. Staif.R&D l l Pen:;"impa:r= D:an J
~taffSDM & Ekspor-Irnpor Wil Asia
IVia."l.r!.je: pw-chJ .;ack, i1're
Ke p.ala Ba.;En Pengepakan
Stafi'Per~~U:.n Gedutt;; d<i.nFasilit::ts;
Staff Per..g.;,;;a.kan
Lampira!1 2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Bias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Janumi 2005-Desember 2005
I ------
Tahun Black ghost I 2005 (ekor) f ! Bulan --------- Pembelian Penjualan
.l:tnuari 30240 -----~-·-
Februari 31570 --·---Maret 34520 ~··--·--------
April 26635
, Mei 12510
.!uni 15390
.Juli 25067 --·--Agustus 9540
, September 7130
I Oktober 8460
, November 7110
I Desember 9207
Total 217379
\ R;;-t a -;:;;-t a 18114,9 1 · ----···----------------- -----L•?;td. Dev. __ 10637,9
-
----
2700 0 --2800 0
-300(1 0
-235( I
I
0 110(
135 22.5(
90(
65(
80(
65( )
0
0 -0
0
0
0
0
0
85( i()
19401; 10
16166 ,7 9244,'. 18
%
--89
89
87 88 88 88 90
94
91
95
91
92.
-90
------
I .11npirn11 3. Tabcl D::la Pcmbclian clan Penjtialan lkan Hias Rainbow bm:mani CV. Viva Jaya lntcrnational l'criodc Januari 2005-Dcsember 2ll05
i -
-----T:--llrnn-·1--------l-(,-·1i_n_b_ow--bo_s __ n_1_t_m_i __ _
-~~lO~-----·L__ (ekor) _____ % i ______ l~_l:ll_t11_1__ ____________ l_'c_·n_1_b_e_li_a_n __
1_P_enjualan _____ . ___ __
I ) ' 3975 .)''5(.-10 88 1 anuan I'"'---~-------------· -1 Fcbrudn 4260 3850 90 r--~-.. ---~--··--- ---- . l.~'.~1n?l___________ __ 3050 2800 92
----i !\p_i:ji____ 3640 3 l:iO 87 I Mei 4520 f----·-- ---------+-----------+----------t-------i
4200 93
I .luni 3075 2800 91 1--i .lul_!_ ___________________ 3_8_3_0-l--------i i\gustus 2910 1- ------- ----+------------+-----------1s,,plembcr 3250
1 Oktobcr 5242 ! Nc~;~-,n--be_r _____ 1 3750
35•)0 91
2450 84
28•)0 86
4550 87
3500 93 1--·----- --------·--!---·- -----·--t----------1----1
I Dc:;_c:m~e_r -·------ _____ 4860 4200 \ 86_
I Tola! 46362 4130~-)-i9
l ~t:~t.aJ;~:l -~ -i_-------------~-~-~-~~~~-:-----!-~-:--~~~
Larnpirnn 4. Tabcl Data Pernbelian dan Penjualan !lean Hias C:ongo tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005
i--- . ~'~~~1 -Bulan
r-----1 ~J;;;~,-u !'I
·--·-----·-·
ar1 -Febru
Maret
_l':J?!:i I --··-·-·-·--
Mei
---~
U;l;l-;- ---"'··----"
uli -------us
mber
A gust
I Septe I Oktol )Cl' r---
i Nove mber ---~
··-··----------U)_~SCJ nber
I Total --·
rata
)ev. -
1--------1 Rata-
t_ Std.!
·----
Congo tetra (ekor)
-- %
Pembelian Penjualan
4200
4985
5270 1----
6775
2900 ---- -6210
3410
7940
5540
3000 --7355
9540
67125
5593,75
2069,88
-385( ) 92 -------·-455( J 91
490( 93 -- '-------)
) 6301 93 -2451 ) 84 ----------5601 90 ------)
)
0 c
3151 92 -
700 88 ·- ----
490 I 88 -
2801 I 93 --1---
6301 J 86 -----840 ( J 88
-60201 [I -
-· 5016,6' :r 90
() 179~.J.i -
Lampiran 5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005
Pcriocle
2005
Janua n
ar\ Fcbru
f Murel
I , \pril I I Mei 1----·---
\Jun~ -
I 1u1i
tus
mber Sep le
Oktob er
1 Nove rnbcr ··--·-
Dcsc1 nb:r
lb ta-rata
-
-
-
-
·---·-·----~--------
Nilai
(%)
7,06
7,11
8,04
7,09
7,16
7' 11
7,3
7,46
8,65
9,21 ·--
9,6
10,95
8,061666667
Sum her: Bank Indonesia, Suku Bunga Deposito Rata-rata Bank Um um I 2 Bulan, 2005
Lampi ran 6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan
Diketahui:
Biaya Tetap:
- Gaji pegawai bagian adsministrasi
- Biaya operasi bagian adsministrasi
Biava Variabel:
'= Rp. 1.500.000,
= Rp. 300.000,-
·· Biaya 1;emrosesan surat pesanan = Rp. 680/ surat pesanan
- h:mbuatan sun'tt pesanan rata-rata/ tahun = 50 Eksemplar
Biaya Surnt Pesanan = Biaya Tetap
J umlah Surat Pesanan
= 1.500.000 + 300.000
50
= 1.800.000
50
+ Biaya Variabel
+ 680
+ 680
= Rp. 36.680/ per surat pesanan
(Sumber: Bagian Keuangan CV. Viva Jaya International, data diolah)
Lampiran 7 . Tabel Perhitungan Wakti1 Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi
-hari bulan __
-·-
1 0,0333 ----------2 Q,0667
~-------
3 0,1
4 0,1333 --5 0,1667 ----6 0,2
7 0,2333
Rata-rata 4 .0,1333
StancLir cleviasi 2,1602 0,072
i .arnpiran. 8 Perhitungan Persediaan Pcngaman
l'c:1lii1u11ga11 l'crscdiaa:111 l'cngrnnan untuk lkan llias J\ir T•1war CV. Viva .Jaya iPt<:rnational adalah sebagai berikut:
;\ lkan /Jlack ghost
CTf '' ~ L (0D') + D2 (0L2) cc -I (0, J 3 333) (10637 ,9)2 + ( 18114,9)2 (0,072)2 • -J 1 G.789.405,84 = 4.097
S=k(CTT) s = 1,28 (4.097) S ·= 5.245 Ekor
B. llun Rainbow
CTT =\IL (0D2) + D2 (0L2)
=-I (0,13333) (746,32)2 + (3863,5)2 (0,072)2
=-I 151.643,61 = 389
S=k(ar) s ,, J ,28 (389) S cc 408 Ekor
B.Conggo Tetra GT = -J L ( aD2
) + D2 ( aL2)
=-I (0, 13333) (2069,88)2 + (5593,75)2 (0,072)2 =-I 733.447,04 = 856
S=k(al) s = 1,2~ (856) S = 1. 096 Ek or
Larnpirn:}. 9 Kurva EOQ lkan Hias Black ghost
l31aya Total {TC)
B1nyt1 p..:nyimpmiim (I!)
Rp. J.2\/9502,· ---- ----"'-"'-~__..
7.365
EOQ
I .rnnpiran. l (J Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani
Biaya
Biaya lotal (TC)
Kirnnt!tas lkan Hias (ckor)
~onyirnpnnnn (Ii)
3AOI
EOQ
Rp.510.196,~
Biaya µcmcsanan (S}
Kuantit1.!: !kan l \ias (ckor)
L.ampiran.11 K urva EOQ Ilrnn Bias Congo tetra
Ilia ya
Biaya Torn! (TC)
Rp.831.225,~
3n 12. f'crenc311aa111Jersediaan ikan 11ias Blaci.: gi1ost bcrdasarkan perl1itu11gan EOQ
I - - --·· -P~ricd~-· ·- I o I 1 2 3 4 I 5 6 7 s I 9 i o 11 ii
ban Ikan Hias i 7560 I 7560 7560 7560 7893 7893 : 7893 1 7893 8630 8630 8630 1 s63o -
i1gan Pesanan 7560 7735 7910 8085 8593 9101 9609 10117 11362 12607 I
13852 15097
aan di Tangan -175 -350 -525 -700 -1208 1 -1716 -2224 -2732 -3977 -5222 -6467 -7712
~ngaman 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 I 5245 5245
a Penerimaan 7385 7385 7385 I 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385
,a Pemesanan 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385 7385
I - Periode I I 13 14 15 16 I 17 18 19 20 I 21 22 23 24
ihan Ikan Hias I 6659 6659 6659 6659 3128 312D 3128 3128 3848 3848 ! 3848 I 3848 1
mgan Pesanan • i4371 13645 !2919 i2193 7936 3679 I -578 25so -987 2s61 / -676 3112 ,
-- 1-6986 J -6260 I -5534 J -4s~-551 3106 I .'.i78 / 4835 I 987 j 4524 i 676 I 4213 i . . - - ~~- -- --- ' 5245 I 5245 i 5245 I 5245 I s245 I s245
iaan di Tangan
5245 I 5245 engaman 5245 5245 5245 5245
1a Penerirnaan 7385 7385 I 7385 7385 7385 7385 I - 1 7385 7385 7385 n I ,.,,0, I -;'~' I -i-v- I _,Q, I '7'0< I ,-- " - I I Im --1 - ·1
1a1--e111esa.112U1 1 ~ 0 .: J :.o_, I t5o) ! !.:io_- · ..::v__,, -__ L2":-~_::: i ' 7385 i 7335 --~---'
r-- ---~
I ~~e I i 25 26 27 28 I 29 30 3 l 32 I 33 34 35 3~
-·-··
I 6267 ban llcan Hias 6267 6267 6267 2385 2385 i 2385 2385 I 1783 1 1783 1783 1 1783
n gan P es an an 2054 936 -1s2 I -1300 -6300 -3915 -1530 -6530 -4747 -2964 I -8566 -6783
aan di Tangan 5331 I 6449 7567 8685 6300 3915 89i5 6530 4747 10349 8566 6783
~ngan1an 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245 5245
•a Penerima.Bn 7385 I 7385 7385 7385 - - 7385 - - 7385 - I -
ta Pemesanan 7385 7385 7385 - - 7385 - - 7385 - - -
~- I Peri ode
'!:7 38 39 40 I 41 42 43 44 I 45 46 47 48
1har1 lkan Hias 2115 2115 2115 2115 1778 1778 1778 1778 2302 2302 2302 2302
mgan Pesanan -4668 -2553 -7823 -5708 -3930 -2152 -7759 -5981 -3679 -1377 -6460 -4158
iaan di Tangan I 4668 9938 7823 I 5708 I 3930 9537 7759 5981 3679 8762 6460. 4158 x lsllil~ls~i™s\~15~5 5lli/~i~ 5245 5245 i 5245 I engarr1a11
.13 Penerimaan 7385 7385 7385
1a Pemesanan 7385 7385 7385
ll1 13. Fen-:nc;in.:;; 1;;__~iinl 1\1\\ berdasar}·_an
Periode I I 0 I 1 2 3 4 I 5 6 7 8 I 9 10 11 12 I I! I 994 I 994 ! 994 994 1065 11065
I I 7;1 ban lkan Bias !
1C65 1065 793 793 793
ngan Pesarn:n I I s15 i -14131 -419 575 -1761 -696 369 -1967 -1174 -381 412 -2196
aan di Tangan I 1 2407 1413 I 419 2826 1761 696 3032 1967 1114 1 381 2989 2196 '
i 1. 498 498 1 498 498 I 498 498 498 498 498 498 498 :ngaman I 498
a P enerimaar1 I i 3401 - I - 3401 - - 3401 - - - 3401 -I 3401 i 1a Pen~esanan - - ! 3401 - - 3401 - - - 3401 - I -
r Peri ode I 13 14 15 16 I 17 18 19 20 I 21 22 23 24
Ihan Ikan Hi as I 910 i 910 I 910 I 910 1130 1130 I 1130 I i 130 769 1 76') 769 I 769
mQCJ.!. Pc:sanr:n l -1286 I -376 I 534 I -1957 -827 I 303 I -1968 j -838 -69 I 700 I -1932 1-1163 ' ' ' I i ' ' ' I 1 /'V'l"" 1
iaan di Isngan 1286 i 376 I 2s61 j 1951 827 3098 j 1968 838 69 2701 1932 1163
engaman I 498 r 49sf4981 498 498 498 I 498 498 498 498 498 498
3401 na Penerimaan I j 3401 I : 1--
na Pemesanan I 3401 ' ·
3401
3401 3401
-·- ------··- --·------- ----- --·----·-·-·--- ----·-- ----.. ----·-----------------------------, JJeriode ---------
~ ~~- ' 0.· "'' "'O ....,, ~,,j ' :."' '°"/1 ...,5 '6 j ., __ ('. / ~·-:0 ..) _11 -'-"- ! _,.:, _,..,. .) .:>) --------
ian lkr.n Hias I 9ST i_ 958 I . 9~-8T958 T-728-1-728-- 728 I 728 I 813 813 813 i 813
~gan Pesan_§Ji_ I -205 j ~53_ f _:1690 ) -732 i -4 724 I -1949 -1221 -408 405 ) -2183 / -1370
ian di Taugan j 205 ) 2648 \ 1690 I 732 I 4 I 2677 / 1949 / 1221 / 408 I 2996 I 2183 11370
ngaman I 498 1 498 I 498 498 I 498 I 498 i 498 I 498 498 498 498 I 498
I - I 3401 l - I - I - I 3401 I - I - - 3401 - I -I 340 J I - I - . I - I 3401 I - I - j - 3401 - - ! -
a Penerimaan
a Pemesanan
Periode I 37--3;;-_ 39 - 40 I 41 42 43- - 44 J 45 46 47 48
han Ikan Hias 11311 11311 i 1311 1311 938 I 938 : 938 / 938 1215 1215 1215 I 1215
~anPesanan 1 -59 J 12s2 I -838 473 I -1990 -1052 -114 824 -1362 -147 1068 / -1118
I 59 I 2149 I 838 I 2928 147 233~ I 1118 I .aan di Tangan I 1990 1052 114 2577 1362
! 49R I 498 I 498 I 498 , 498 I 498 I 498 ...... -. ·-- ·-- I ·-- . ·-- I
,,,_~,.-,.."'"""'""""""' p ' ' - , ' I ! 4'.;115 I 't::tO I 't'.10 I
I I 3401 I - I 3401 I I - I - I 3401 I - I - I 3401 I ~ 1a Penerimaan
ia Pemesanan 3401 I - I 3401 I - I - I - I 3401 I - I - f34o1/- --- T -~ -I
<:n : ...: ., ' · c ' ct k , · -oQ 1.r;:an 111as 011gu tetra ocr asar a:n pcr111tu11ga11 b
Periode I I
Ll_-1 2 3 4 I - 5 - -6 1 s I 9 10 n 12 I - I
I 1050 1050 1050 1050 1246 I ' I
bar:. lkan }ii2s I 1246 1246 1246 131s i31s 131s I 1318 ~
ngan Pesanan I 963 1-923 127 -1846 -600 646 -1131 115 -1590 -212 I 1046 1 -659
aan di Ta11can I 1973 923 2896 1846 600 2377 1131 2908 1590 272 1977 659
:ngan1an I 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096 1096
1a Penerimaan I 3023 - - 3023 - - 3023 - 3023 - - 3023 -
1a Pemesanan 13023 - 3023 - - 3023 - 3023 - - 3023 - 3023
,---- - - ----- - -
! Periode
I 13 14 is 16 I 11 18 19 20 I 21 22 23 24 I 725 1553 1553 1l1an Ikru, Hias l 1694 I 1694 I 1694
I 1694 I 725 I 725 725 1553 1553
114 mgan Pesa.nan ) 1035 I -294 / 1400
[ 19881 294 i 1623
71 / -2227 / -1502 I
.,------ ----2952 2227 I 1502 /
-777 -52 1501 31 -1439
iaan di Tangm1 777 52 2992 I 1439 2909 i 1522
""'" 1 "'96 I 1096 1096 1096 I 1096 1096 1096 1096 1096 1096 I
0a Penerirnaan ~3023 - 3023 3023 / - H- ---+----+-3_0_--!---..+----j_::.=:_ i 3023 I 3023 - I - 3073 ! '0L.-c: ! ! on-- i I '
1 I _, I _, _, ! j _:v.;...) j I
23 3023
na Pemesanan
l)eriode - .. ·-·---]
25 26 --- -,c r~-::;~---"-1----,)T- "' -1 "' "6 I ~I ..;;,() .:_j _;u :J ,:,.._ .J_J ~").._,. .J_- -' J ·
I 853 I i
ss3 I 1985 l 985 I 1385 13s5 I 1385 han Ikan Hias 853 I 853 1985 1935 1385
-2056 -1203 I -350 ,o- I -- - 1450 412 -626 I
1-1132 ngan Pesanai1 _. ..1 -)J) 7S9 -879 I 506 , I
1573 1
2611 626 1 2264 i 879 1 2s11 1 i 132 aan di Tanaan 2056 I 1203 I 350 2520 535 "'
:ngaman 1096 1096 I 1096 1096 1096 1096 f 1096 [ 1096 J 1096 [ 1096 1096 [ 1096 I a Penerimaa1 - - I - 3023 - 3023 3023 - 3023 I - "or I -" _j
I
.a Pemesanan - - I 3023 - 3023 3023 - 3023 - I -o--.) ~.J - I -
Peri ode
37 38 39 40 I 41 42 43 44 I 45 46 47 48
, han Ikan Hias 750 750 I 750 I 750 I 1839 I 1839 I 1839 I 1839 I 2385 I 2385 I 2385 2385
1096
'-3s2 I 368 I -1905- -11551 6s4 -~.500 TB39 155 -:i-s3 I 1~ 1264 I 626 ,
.aa.n di Tangan [ 382 I 2655 I 1905 1155 / 2339 500 ! 1634 _2868 483 : 1121 I l 759 J -626 I I mo;; I moi:: I rnoi:: I mo;; I rno;; mo,:: I 100,c; i mo;; I rno;; I I .l.V./V i ,:.,v,,-v ( ,_,_,_,..._, ! ~·--'~"-' i :..·-·~---· :..·.·-··-· ' lHJH i •V/V ! .J..V/V 1
I I I 3023 I - I 3023 I 3023 I - I 3023 I 3023
ngan Pesa.nan
;ngaman
ia Penerimaan
1 AO:::: 1 f\o;; I ~~~
- I 3023
ia Pemesanan 1 3023 3023 - I 3023 3023 3023 I 3023 l
piran 15. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Black ghost (Tahun).
I 85001=-----------.~-.·1·~'1:'.'=)1--~~~~--~-------~---~----------:_::::::::::::::::::::::::::::::::=::=::=::=::j 8000
7500 1---~~~~=====4~==~! 1_ c•;·····-~~==· 7.000 I
6500
600(!
~ 5500 +-- 1--+l--l+-H-· - -1 II 11 z ' - - - - - - - - - - - - - .. - - - ....... ! 5000 , ____________________ _,_,
i ::~ """ -.-1····· ······11 \ I I I I ··I·\······ 2_· ..., 3500 .r· ·: ·" • - I 1
3000 - ·--·-- -I - !
~~~~ I I ~t·. ·l·t· / I lJ.\ .. i 1500 I II ll I I I 1·r·1 . I I ·,~:ti -1 1
~~~ I - ~ --l l \ r 1 r \ - r · -\ -- ·r r ·r · \ 0 . . . . . " . . . .
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849
Waktu (minggu kc-)
•",,.,,,,,. '"'' Kebutuhan Ikan Hias ---Jumlah Pesanan - .. - · Persediaan Pcngaman
piran 16. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahnn).
3600r;-.--.--.--.--.--~-"---'-~.----'-.--.--.--.--.--.--~.--.--~.----'----~~~--'---'-.--.----'---'-.--.--.--.--c...
3400 I
3200 1:.._-~p-~j---·~t~.--~t-~~-t-'--'-ccf-'--'-c~ff.--~lc-c--'--:iC---cci·'--'-c-'-c-~lc-.--l~~~~t~-'--:ii-·~ 30001_,-c1-.--'-.,jt---cc-c1t-~~.--111--~-"'ll~-,-'--n~~'-"'11-c-~.--~1
?Ann.ic-~+-•:~11-----.il~··'·'J~·-~~-·ll•.--··+l•·-•-----'l!l'--··•·····'...-'fl''·--~;11----·-····•·l!l--"·-"c-ll·•~l'l·•-'··•·~~l'
.. .I :··········H·'·'··· l+·····ll•"'•••cflF'·'·'····-+l··•··•··A'l···••····· ··II•··················· ··---11: II
2400 tEl~l+-'-
i ~:~ Fff rl-1-. · 1-1 11 1~-1800
I ~u==I=\=l=~=WI=\--•·; •.. I
.. L._ . -r--•·· "'
!" ~·-----·-·-
!- J
' :::: _············· =~ ··········· - --=/=\ ····=· =--·· .. -.. _,_ .··-·--! - ::~q____:_ l _2········ ' l=tt_j s 1600 .;;
1000 ..... ·-- ····· ··········I +; \ ·r-800 ·······-· ~ ···- ---,····- - -- - ............. -..... -r-,--·
~ §T-\:f-J:'V\-T 1f f tf ff f +-r-v-/'t4'-t~F f~ 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849
Waktu (mingu ke-)
---Kebutuhan Ikan 1-Iias ---Jumlah Pesanan .... - · Persediaan Pengaman
piran 17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Rias Congo tetra (Tahun). -----
---
3200
3Q00
2800
. i ••• .·.· .•. · ·..... : .• -- • • • •. • .··.•·· ...•. · • i. ..... •. ··•. ••• • ....• ·· .. •·. ·.·· ·.• ""~
I • .. ··•·• <•I• • ···. i • 1 ··· · ·.·. ·• <, . ·•.• i•. < I · ·•.• · .. · .. • • •·· ; . ·.. ··· · .. · • ' , .. _ .. ,1.•·•·-1.•I•.·•• .[;..:•··· .. '•·•····••·• ->.' 1.•·· .. .. . ..· I .. ••• ' ... . • • •;; • ' > .-.-;- .· · ..
..• i. 1 ...••..•. 1 •.. 1 .... • · .•• ··••·.·• .•...• i·· ·•· ..••....•••.•. · •·,_. .· .·_. . .. .•... . .• . , r > , . . > I -•-·• i .· •.. ·. • . r !- .•• ••·-· ...... ·· . 2600
2400 •-· ·--~. ,.-.---- . - . ··-- --· .... .. ; .'.. ·--icii'·=I· -'"" '' ' ' ; l.>· >·o:: ,' ">. : '', - .. ,- ---- _, -' 1· , , ',>· r·.; ~-- . '.;' ·. • 1. : ', ·. : ·.i f-- .· h , ' 2200 -C . r--"- •:---.-- --'-c--" ·. I .• . -•------· -·--- ---•·· -~·-· .... - -- -··, .. ··. l. -•··-. •.-1··- - ·-···· --
0 . ·· . ·.• • 1. . •· , I · ·.. ·.• · -;:' 20 0 . ' i .. . .•. •• i ·. . •..•. •• . l . • . . . . .. d -- ,1---1:-
0 1800 I -- 1 - .. ·• . ..· .... , . I ··. • ..:;::- i·: ' _--- i-~ . .• ' I . . • "5 1600 - ' ' 1- ' 1-- - '--l-+---4-..::::_ · I . . . •1 . I i \ · , § 14001 ···· ,_ -'··········· ___ , __ , __ --.-+- - L. • ···- -····· • ' I .. __ ,_ ··-..; ' . i i \ 1200 J.__ . - ~ -1-++-+-~~1 .
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849
Waktu (minggu ke-)
--Kebutuhan Ikan Hias ----Jmnlah Pesanan .. - - · Persediaan Pengan1an
Lampiran 18. Dokumentasi
I. Tempat penyimpanan ikan hias dalam akuarium kaca.
2. Perawatan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.
3. Tempat penyimpanan ikan hias dalam bak-bak permanen.
4. Pakan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.
5. Tempat packing dan penyortiran ilrnn hias.
6. lkan hias di packing dan dimasukkan dalam kardus untuk ekspor.
7. Penyesuaian suhu ikan hias di ruangan AC sebelum di ekspor.
8. Jumlah ikan hias per kardus disesuaikan denganjenis ikan.
9. Tempat karantina kura-kura