analisis marjin pemasaran jeruk siam asal...

112
ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL BANYUWANGI DI P ASAR IND UK KRAMAT JATI PASAR REBO DKI JfAKARTA MUTIA SYAMSURI JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006/ 1427 H

Upload: trinhkiet

Post on 10-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL BANYUW ANGI DI P ASAR IND UK

KRAMAT JATI PASAR REBO DKI JfAKARTA

MUTIA SYAMSURI

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2006/ 1427 H

Page 2: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL BANYUWANGI DI l'ASAR INDUK

KRAMAT JATI PASAR REBO DKI JrAKARTA

Oleh:

MUTIA SYAMSURI

101092123366

Slaipsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERl SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

Page 3: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

PENGESAHAN UJIAN

Slaipsi yang berjudul "Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam Asal Banyuwangi di Pasar Induk Kramat Jati Pasar Reho DIG Jakaiia". Telah di uji dan dinyatakan Lulus dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari Selasa, 14 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian{ Agribisnis.

Tim Penguji

Penguji I

Dr. Elpawati, Ir, MP

Mengetahui,

Dekan

Ji'iikultas Sains dan Telmologi / f;, '~~' ,~'.,',';,,;,.::..,--<!/> ,',,

;;,5 ,,u~~.~.· .. ;~,~~c:~.-~ i' \ ' '\ .. ,\, •• ,

\,-~-~~: ..... \\•.',:: . _> 1> (~~J '.L~ J

'' - ,;;: -~~~,~~i:+l/ . t DR. SJ'o~fitrisy Jaya Putra, M.Sis

NIP:l50317956 ~

Jakarta, November 2006

Penguji II

!11~ 1p, v Ir. ,'.(u'dy Afandy, MM

Ketua Jurusan

Sosek Pertanian/ Agribisnis

~~ Ir. Mudatsir Najainuddin, MMA

NIP. 150 317 958

Page 4: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

VIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama

NIM

Program Studi

Judul Skripsi

: Mutia Syamsuri

: 10!0192123366

: Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

: Analisis Maijin Pemasaran Jeruk Siam Asal

Banyuwangi di Pasar Induk Kramat Jati Pasar

Rebo OKI Jakarta

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk mernperoleh gelar Saijana

Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembimbing I

Jakarta, November 2006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing II

Ir.MZ~MMA ·11J •---._ v,;-%~

Ir. Lilis I lchdayati, M.Si

Mengetahui,

Dekan,

M.Sis

Ke tu a J urusan

Sosek Pertanian/ Agribisnis

r

~~ Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA

NIP. 150 317 958

Page 5: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

PERNYATAAN

DENGAN INI SAVA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBA GA!

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEM.BAGA MANAPUN.

.Jakarta, November 2006

Pcnulis

Page 6: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

RINGKASAN

MUTIA SYAMSURI, Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam Asal Banyuwangi di Pasar lnduk Kramat Jati Pasar Reho DKI Jakarta. (Dibawah bimbingan MUDATSIR NAJAMUDDIN dan LILIS IMAMAH ICHDAY ATI).

Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, termasuk di dalamnya sub sektor hortikultura, yaitu buah-buahan, sayur-sayman, bunga hias dan lain-lain. Salah satu buah yang masih digemari masyarakat dan mudah diperoleh adalah buah jeruk (Citrus sp).

Buah jeruk digemari disebabkan karena harga jeruk relatif tidak mahal schingga daya beli masyarakat cukup kuat. Dengan demikian, serapan pasarnya pun cukup kuat. Kondisi ini menyebabkan jenis jeruk mudah dijual dan cepat laku di pasaran. (Cahyono, 2005). Produksi jeruk nasional pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 mengalami pertumbuhan positif. produksi jeruk dalam negeri dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 mengalami peningkatan. Pertumbuhan produksi jeruk .sebesar 7,36 % terjadi pada talrnn 2001, pada tahun 2002 meningkat sebesar 40,02 %, pada tahun 2003 meningkat sebesar 58,02 % dan pada tahun 2004 produksi jeruk meningkat sebesar 35,38 % dari tahun sebelumnya.

Pemasaran jeruk di Pasar Induk Kramat Jati sendiri ditentukan oleh lembaga pemasaran seperti pedagang grosir dan pedagang pengecer. Lembaga-lembaga pemasaran inilah yang akan berperan dalam menentukan mekanisme pasar. Oleh sebab itu, cukup menarik untuk dilakukan penelitian,mengenai anailisis marjin pemasaran jeruk siam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran dan lembaga pemasaran jeruk siam di Pasar Induk Kramat Jati, fungsi pemasaran yang terjadi pada tiap lembaga pemasaran, mengetahui biaya pemasaran, hargr dan margin pemasaran tiap saluran pemasaran jeruk siam

Penelitian ini dilakukan di Pasar .Induk Kramat Jati sebagai pasar acuan, karena pasar ini merupakan satu-satunya pasar grosir yang ada di wilayah DK! Jakarta. Pasar ini menerima pasokan jeruk siam dari daerah-·daerah sentra produksi di pulau Jawa serta menyalurkan ke seluruh DKI Jakarta. Sedangkan untuk daerah produsen jeruk siam penulis mengambil sampel di daerah Banyuwangi dengan pertimbangan daerah tersebut mewakili sentra daerah lain dalam mensuplai pasokan jeruk siam di pasar Tnduk Kramat Jati. Penelitian dilakukan selama bulan April sampai dengan Mei 2006. Data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Sa!uran pemasaran jeruk siam di Pasar lnduk Kramat Jati dianalisis dengan mengamati lembaga pemasaran yang digunakan sebagai perantara dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Masing­masing saluran yang ada akan memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran dan besaran sebaran marjin di tiap saluran pemasaran. Analisis marjin pemasaran digunakan untuk melihat efisiensi teknik pemasaran jeruk siam.

Page 7: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Marjin pemasaran di hitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pemhelian pada setiap tingkat lembaga pemasaran. Besarnya maijin pemasaran pada dasarnya meupakan penjumlahan dari biaya-biaya dan Iaba yang diperoleh tiap lembaga pemasaran.

Pada saat dilakukannya penelitian, jeruk siam yang masuk ke wilayah DKI Jakarta yang melalui Pasar Induk Kramat Jati datangkan dari produsen di Jawa Timur (Banyuwangi, Jember, Ngawi), Sumatera (Palembang, Lampung), Kalimantan (Pontianak) dan Jawa Tengah (Purwokerto, Purworejo). Sedangkan konsumennya berasal dari sekita wilayah OKI Jakarta. Dari hasil penelit:an di lapangan, saluran pemasaran yang terdapat di Pasar Induk Karamat Jati mencakup beberapa lembaga pemasaran, diantaranya petani yang berlaku sebagai produsen jeruk siam, pedagang pengumpul, pedagang grosir yang terdapat di Pasar Induk Kramat Jati, pedagang pengecer dan ya'lg terakhir adalah konsumen jeruk siam. Adapun bagan saluran pemasaran jeruk siam di DK! Jakarta dapat dilihat sebagai berikut,

I PETANI Ji.. PENGUMPUL GROS IR PENGECER KONSUMEN AKHIR

_ Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan o!eh masing-masing lembaga pemasaran sehingga jeruk siam dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir di DKI Jakarta adalah,(1) Petani : Fungsi Penjualan. (2) Pedag;ang pengumpul: Fungsi pembelian, penjua!an, pengangkutan, penyimpanan, sortasi, standarisasi, penanggungan resiko, informasi pasar dan pembiayaan. (3) Grosir: Fungi pembelian, penjualan, penyimpanan, sortasi dan informasi pasar. ( 4) Pengecer: Fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, sortasi clan informasi pasar.

Dari hasil analisis marjin pemasaran, terdapat perbedaan ma~j in pemasaran tiap !embaga saluran pemasaran. Besarnya marjin pemasaran tiap lembaga saluran pemasaran adalah, (!) Di tingkat pengumpul : memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp.1414,19 per Kg (2) Di tingkat Grosir: memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp. I 092.9:5 per Kg (3) Di tingkat pengecer : memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp. 2478.57 per Kg.

Sedangkan untuk biaya pemasaran pada tiap lembaga saluran pemasaran adalah, (I) Pengumpul : Biaya pemetikan, penyortiran, pengepakan, pengangkutan, retribusi, penyusutan, transportasi, sewa tempat dan upah tenaga jual. Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi, sewa tempat, bongkar muat dan penyortiran. Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 33,22 per Kg. (3) Pengecer : Biaya pikul, penyusutan, retribusi dan sewa tempat. Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 524,61 per Kg.

Page 8: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa J,11Ja yang telah memberikan nikmat

iman dan Islam kepada kita. Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali hanya milik

Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad

Saw, keluarga, sahabat dan penerusnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah wa syukurillah, atas kehendak dan izin-Nya serta dengan

perjuangan yang cukup panjang penulis bisa menyelesaikan skripsi sebagai salah '

satu syarat mendapatkan gelar sarjana. Karena sesungguhnya Allah SWT Sang

Maha Pengasih menjanjikan kemudahan di dalam kesulitan yang kita hadapi.

Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang dhoif dan tak lepas dari kesalahan,

penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan · yang terdapat

dalam skripsi ini. Semoga perbedaan dapat menjadi kebaikan dan manfoat bagi

kita semua.

Akhirnya penulis mengucapkan syukron katsiron atas segala saran dan

bimbingannya maupun pengetahuan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan skripsinya. Rasa terimakasih yang tak terhingga penulis

· ucapkan kepada :

I. Kedua Orang Tua ku tersayang (Syamsuri Rachmat dan Djahra Kiat) yang

telah mengorbankan segalanya untuk memberikan yang terbaik bagi putra-

putrinya. Cinta dan kasih sayangnya selalu menghiasi dalam setiap

langkah hidup ini.

Page 9: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA selaku pembimbing materi yang

sangat sabar dan bijaksana dalam memberikan bimbingan dan motivasi

kepada penulis.

3. !bu Ir. Lilis lmamah lchdayati, M.Si selaku pembimbing teknis yang telah

banyak membantu dalam memberikan bimbingan dan masukan yang

sangat berarti bagi penulis.

4. !bu Dr, Elpawati, Ir. MP, selaku penguji I yang telah menguji dan

memberikan banyak saran dan masukan agar skripsi ini lebih baik.

5. Bapak Ir. Andy Afandy, MM, selaku penguji 11 yang telah menguji dan

membantu penulis memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam skripsi

ini.

6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA, selaku Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian/ Agribisnis UIN Syarifl-!idayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta.

8. Para dosen-dosen ku tercinta yang telah memberikan pengetahuan dan

ilmunya (Ir. !wan, Prof. Aki Baihaki, Ir. Enny W, Ir. Djunaidi, Ir. U

Maman, Ir. Tun Kelana Jaya, dan lain-lain) Jasanya tak terbalas sepanjang

rnasa.

9. Pihak Pasar lnduk Kramat Jati Pasar Rebo Jakarta Timur. Khususnya

Bapak Suminto yang memberikan kemudahan dan sangat membantu

penulis dalam proses penelitian.

Page 10: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

10. Para pedagang grosir, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer Pasar

lnduk Kramat Jati atas kerjasamanya dan telah membantu dalam

penelitian.

11. Adik-adildrn tercinta (Eda, Oib, Iba, lka dan Iii). Terimakasih s.1dah

bersedia menjadi pendengar yang baik dikala Cici banyak masalah dan

membantu Cici dalam tugas sehari-hari.

12. Untuk Keluarga Besar-Ku (Cici Maya, Ko Tutuy, Ko Mato, Ko Aluk, Ko

Ndu, Ko Ulis, Winda, Ci La, Ka Any, Ngge', Nis. Om Acha, Bapa Aluk,

Nene Badang Oil) Terimakasih banyak atas support moril dan materil

yang telah diberikan.

13. Mas Jung, atas dorongan, motivasi dan kesabarannya dalam melalui serta

menemani perjalanan ini. Terimakasih atas waktu, perhatian dan kasih

sayangnya yang telah diberikan.

14. Teman-teman terbaikku sepanjang masa (Ade Lili Muflihah, Nur Aqidah,

Rosmiati dan suami, Nia Rusnia, serta Lili Rusmawatie dan suami). Tiada

kenangan paling indah dari persahabatan yang telah terjalin.

15. Teman-teman Satu Perjuangan Skripsi (Dwi HS, Achu, Dian dan Aldi)

semoga diberikan kemudahan dan kesuksesan untuk langkah selanjutnya.

16. Teman-teman KKN Lampung Krui "Agadipa? Mido2 gawoh" (Acan,

Di.Jin, Otib, Sapar, Aris, Angga, Illiam, Asep, Epoy, Ella, Mo) semoga

kita bisa "surfing dan pesta pantai" lagi.

17. Agribsinis angkatan 2001 kelas A (Abdul kadir, Ahmad Isra, Siti Zaenab,

Mira Nurmagribah, Rahmayanti Adi, Andari, Khairil Rasyid, Umar TL

Page 11: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

dll) Kelas B (Kaswid, Khairil Anwar, Tri Aji, Taufan Sukmo S, Aditya

Fajri, Susi S, Firmansyah, Irwan, M Faisal, Teh lis, dll) mohon maafyang

belum tersebut namanya. thanks for the experiences

13. Selumh mahasiswa Agribisnis UIN Syari:iHidayatullah.

19. Selumh staff UIN Syarif Hidayatullah (Bapak Gun, Nicky, Bu Ova dan

Iain-lain)

20. Semua orang yang telah membantu saya dan yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu.

Semoga segala kebaikan dari seluruh pihak yang tersebut diatas diterima

dan memperoleh pahala dari Allah SWT. Tiada kata-kata yang dapat

menggambarkan kebaikan kalian semua. Semoga skripsi ini dapat rnemberikan

rnanfaat dan kemashalatan bagi semua orang.

Jakarta, November 2006

. Mutia Syamsuri

Page 12: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

DAFTARISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISi ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTARGAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

l .1 Latar Belakang ..................................................................... 1

l .2 Perumusan Masalah ............................................................. 6

l .3 Tujuan Penelitian ................................................................. 6

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................... 7

11. TIN.JAUAN PUST AKA .................................................................. 8

2.1 Karakteristik dan Klasifikasi Tanaman Jeruk ...................... 8

2.1.1 Karakteristik Pasar Jeruk Siam ..................................... 9

2.1.2 Karakteristik Musim Panen Jeruk Siam ......................... 10

2.2 Definisi Pemasaran .............................................................. 10

2.2.1 Definisi Pasar Pertanian ............................................... 12

2.2.2 Sistem Pemasaran Pertanian ........................................ 13

2.2.2.1 Sifat-sifat Produk Pe1ianian ............................. 14

2.2.2.2 Sifat-sifat Produksi Pertanian .......................... 17

2.3 Lembaga dan Saluran Pemasaran ......................................... 19

2.4 Peranan dan Fungsi Pemasaran ............................................. 24

2.4.1 Fungsi Pertukaran ......................................................... 25

2.3.1.1 Fungsi Usaha Pembelian .................................. 26

Page 13: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.4.2 Fungsi Fisik .................................................................. 28

2.3.2.l Fungsi Penyimpanan ........................................ 28

2.3.2.2 Fungsi Usaha Pengangkutan ............................ 29

2.3.2.3 Fungsi Usaha Pengolahan ................................ 30

2.4.3 Fungsi Fasilitas ............................................................ 31

2.3.3.1 Fungsi Standarisasi dan Pengolahan Mutu ....... 31

2.3.3.2 Fungsi Pembiayaan .......................................... 33

2.3.3.3 Fungsi Penanggungan Resiko .......................... 33

2.5 Biaya Pemasaran ................................................................. 34

2.6 Harga ................................................................................... 37

2.7 Informasi Pasar .................................................................... 40

2.8 Maijin Pemasaran ............................................................... 40

2.9 Penelitian Terdahulu ........................................................... 43

2.10 Kerangka Pemikiran Penelitian .......................................... 44

III. . METODE pENELITIAN ............................................................... 47

3 .1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 4 7

3 .2 Definisi Operasional ............................................................. 4 7

3.3 .Tenis dan Sumber Data .......................................................... 48

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................... 49

3.5 Metode Pengolahai1 clan Analisis Data ................................ 49

3.5.1 Analisis Saluran dai1 Pemasaran .................................... 50

3.5.2 Analisis Marj in Tataniaga ......................................... 50

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 52

4.1 Sejarah dai1 Perkembangfil1 Pasar Induk Kramat Jati ........... 52

4.2 Visi, Misi dan Tujuan Pasar Induk Kramat Jati .................... 54

4.3 Lokasi dan Kondisi Perusahaill1 ........................................... 54

4.4 Struktur Organisasi .............................................................. 56

4.5 Kegiatan Usaha .................................................................... 56

Page 14: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

V. HASlL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 58

5.1 Analisis Saluran dan Lembaga Pemasaran ........................... 58

5.2 Analisis Fungsi-fungsi Pemasaran ........................................ 62

5.3 Analisis Marjin Pemasaran ................................................... 66

5.3.l Maijin Pemasaran Jernk Siam Dai·i Petani ke Pedagai1g Pengumpul ............................................... 67

5.3.2 Marjin Pemasaran Jeruk Siam Dari Peclagang Pengumpul ke Pedagang Grosir .................................... 67

5.3.3 Marjin Pemasarfil1 Jeruk Siam Dari Peclagang Grosh· ke Pedagfil1g Pengecer ........................................ 7 4

5.3.4 Marjin Pemasarfil1 Jeruk Sifil11 Dari Peclagang Pengecer ke Konsumen ................................................. 77

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 85

6.1 Kesimpulan ............................................................................ 85

6.2 Sarfil1 ...................................................................................... 87

DAFT AR PUST AKA .................................................................................. 88

Page 15: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

DAFT ART ABEL

Nomor Ha lam an

1. Zat-zat Gizi yang Terkandung dalam Buah Jeruk Siam Setiap 100 gr Bahan yang Dapat di Makan ............................................................... 2

2. Produksi Buah Jeruk di Indonesia Selama Tahun 2000-2004 ........................ 3

3. Perkembangan Rata-rata Konsumsi Buah Jeruk Perkapita Tahun 1990-2004 ............................................................................................ 4

4. Fungsi-fongsi Pemasaran Jeruk Siam di tingkat Petani, Pengumpul, Grosir dan Pengecer ........................................................................................ 62

5. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengumpul.. .... 68

6. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Grosir. ............. 75

7. Analisis Ma~jin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengecer. ......... 78

8. Analisis Marj in Pemasaran Jeruk Sian1 di Tingkat P;:dagang, Pengumpul, Pedagang Grosir dan Pedagang Pengecer. ....................................................... 82

9. Total Biaya Pemasaran dan Jenis Biaya Pemasaran Pada Pedagang Pengumpul, Pedagang Grosir dan Pedagang Pengecer .................................... 82

Page 16: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

DAFT AR GAMBAR

Nomor Halaman

I. Saluran Pemasaran Konsumsi dan lndustri ............................................... 21

2. Hubungan Antara Mmjin Pemasm·an dengan Nilai Marj in Pemasaran .... 39

3. ·Kerangka Pemikiran ................................................................................. 44

4. Fluktuasi Jumlah Pasokan Jeruk Siam bulan April, Mei, Juni, Tahun Tahun 2006 di Pasar Induk Kramat Jati ................................................... 59

5. Fluktuasi Harga Jeruk Simn bulan April, Mei, Juni, Tahun Tahun 2006 di Pasar Induk Kramat Jati ................................................... 60

6. Bagan Saluran Pemasaran Jeruk Siam dari Petani, Pedagang Pengwnpul, Grosir dan Pengecer ................................................................................. 61

7. Ratio Persentase Harga Beli, Biaya Pemasaran Keuntungan Terhadap Harga .Tuai Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengumpul ........................ 74

8. Ratio Persentase Harga Beli, Biayn Pemasaran Keuntun(lan Terhadap Harga Jual Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Grosir ................................. 77

9. Ratio Persentase Harga Beli, Biaya Pemasaran Keuntungan Terhadap Barga Jual Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengecer ............................. 81

I 0. Penyebaran Marj in Pemasaran Jeruk Siam dari Petani, Pedagang ':lengumpul, Grosh· dan Pengecer ............................................................... 83

Page 17: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor Hal am an

L Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 90

2. Rata-rata Harga Jeruk Siam di Pasar Induk Kramat Jati bulan April, Mei dan Juni Tahun 2006 .......................................................... 91

3. Rata-rata Pasokan Jeruk Siam di Pasar Induk Kramat Jati bulan April, Mei dan Juni Tahun 2006 .......................................................... 91

4. Struktur Organisasi Pasar Induk Kramat Jati ...................................... 92

5. Dokumentasi ........................................................................................ 93

Page 18: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

BABl PEi'TDAHULUAN

1.L Latar Bclakang ...

Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan

kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, termasuk di

dalamnya sub sektor hortikultura, yaitu buah-buahan, sayur-mayur, bunga hias

dan lain-lain. Salah satu buah yang masih digemari masyarakat dan mudah

diperoleh adalah buah jeruk (Citrus sp ).

Buah jeruk digemari disebabkan karena harga jeruk relatif tidak mahal

sehingga daya beli masyarakat cukup kuat. Dengan demikian, serapan pasarnya

pun cukup kuat. Kondisi ini menyebabkan jenis jeruk :mudah dijual dan cepat laku

di pasaran (Cahyono, 2005:4).

Kesukaan (preferensi) masyarakat yang tinggi terhadap buah j eruk

menyebabkan tingginya permintaan buah jeruk di masyarakat. Dengan dem'kian

dibutuhkan stok yang banyak untuk memenuhi kebutuhan masyaral<at tersebut.

Permintaan buah jeruk akan meningkat terns setiap tahunnya sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan pertumbuhan pendapatan

masyarakat serta tingkat pertumbuhan pendidikan dan pe 11getahuan masyarakat

(Cahyono, 2005:4).

Jeruk dikenal sebagai buah yang mengandung banyak manfaat bagi tubuh

manusia. Di dalam jeruk terdapat kandungan zat-zat gizi yang sangat diperlukan

. oleh tubuh manusia, diantara zat-zat gizi tersebut dapa:t dilihat pada Tabel 1,

Page 19: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tabel 1. Zat-zat Gizi yang Terkandung dalam Buab Jeruk Siam Setiap 100 gr Balian yang Dapat di Makau

No Jenis zat Jumlah kaudungan gizi Jeruk Siam

1. kalori 2. 0,80 3. 4. karbohidrate

Dilihat dari segi permintaan buah jeruk yang selalu meningkat maka

dapatlah dipastikau bahwa produksi buah jeruk tiap tahunnya mengalami

peningkatan. Data mengenai jumlah produksi jeruk tiap tahmmya dapat dilihat

pada Tabel 2. berikut ini,

Tabel 2. Produksi Buab Jeruk di Indonesia Selama Tabun 2000-2004 . . .

Tabun Jumlab (Ton) Pertumbuban (%) .

2000 644.052 -... -

2001 691.433 7,36 .

2002 968.132 40,02

2003 1.529.824 58,02 .

2004 2.071.084 35,38 . ... _____

Page 20: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Berdasarkan Tabel 2. di atas dapat diketabui bahwa produksi jeruk dalam

negeri dari tahun 2000 sampai dengan tabun 2004 mengalami peningkatan.

Perturnbuhan produksi jeruk sebesar 7,36 % terjadi pada tabun 2001, pada tahun

2002 meningkat sebesar 40,02 %, pada tahun 2003 meningkat sebesar 58,02 %

dan pada tahun 2004 produksi jeruk meningkat sebesar 35,38 % dari tahun

sebelumnya.

Peningkatan produksi dalam negeri yang diharapkan mampu memicu

penawaran, dan dapat menciptakan perbaikan kondisi kesejahteraan petani

Indonesia. Indikatomya adalah bahwa pilihan konsumen terhadap buah-buahan

segar yang ada semakin beragam dengan mutu yang semakin baik, se1ia dengan

ting)<:at harga yang masih dapat dijangkau oleh daya beli sebagian besar

masyarakat. Perkembangan konsumsi buah jeruk perkapita dapat dilihat pada

Tabel 3. berikut ini,

Tabel 3. Perkernbangan Rata-rata Konsumsi B:uah .Jeruk Perkapita Tahun 1990-2004 (Kgrfahun).

Tahun 1990 1993 1996 1999 2002 2004 Pertumbuhan Rata-rata

Tahun 2002-2004 (%)

Konsumsi 0,38 0,94 1,30 1,20 1,98 2,70 12,19 Jeruk

Sumber: BPS dalam Stat1stik Pertaman Deptan 2005.

--

Bedasarkan Tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa perkembangan rata-rata

konsurnsi buah jeruk per kapita pada tahun 1990 sebesar 0.88 Kg, Tahun 1993

sebesar 0,94 Kg, Tabun 1996 sebesar 1,30 Kg, Talnm 1999 sebesar 1,20 Kg,

Page 21: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tahun 2002 setesar 1,98 Kg dan Tahun 2004 sebesar 2,70 Kg. Maka dapat dilihat

bahwa pertumbuhan rata-rata pada Tahun 2002-2004 sebesar 12,19 persen.

Pasar hlduk Kranmt Jati merupakan indikator harga dari beberapa

komoditas pertanian baik itu sayur mayur maupun buah-buahan, tak terkecuali

bagi buah jeruk. Pasokan dan kebutuhan buah jeruk yang relatif kontinyu pada

Pasar Induk Kramat jati dan popularitas buah jeruk di kalangan masyarakat

menjadikan komoditas ini menarik untuk diteliti.

Selama ini hasil panen komoditi jeruk melalui mata rantai perdagangan

yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Sehingga kemungkinan

untuk terjadinya fluktuasi harga eceran jeruk cukup tinggi. Penentu harga juga

didasarkan atas pemasokan dan permintaan. Perubahan harga bisa terjadi setiap

hari sehingga berfluktuasinya harga tersebut akan mempengaruhi pendapatan

usaha tani. Petani juga hams bisa membedakm1 hm·ga yang bersifat sementara dan

yang bersifat relatif konstan. Pada umumnya harga buah jen1k siam dipasaran

reridah atau menurun pada bulan November-Februari (walaupun bukan panen

utama). Hal ini disebabkan karena pada saat yang sama. Komoditas buah-buahan

yang lain, sepe1ti mangga, durian, rambutm1, duku sedang puncaknya musim

berbuah (panen raya) sehingga menjadi saingan dari komoditas jeruk. Pada bulan

Mei-Juni pasar komoditas jemk akan tinggi dan bisa. menepati urutan utama

karena kurangnya saingan dari komoditas buah-buah lainnya, sehingga pada saal

tersebut harga jeruk bisa tinggi, wataupun pada bulan tersebut (Mei-Juni)

merupakan panen raya (Cahyono, 2005:160).

Page 22: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Pajak dan retribusi, pungutan lain yang dilakukan asosiasi atau pungutan

tidak resmi (µungli) )'ang dikenakan di suatu daerah tertentu merupakan hambatan

perdagangan bagi perekonomian. Pengenaan pungutan ini tidak menciptakan

perilaku anti persaingan tapi bisa menghambat iklim persaingan.

Pungutan-pungutan ini membuat harga lebih mahal dan terkesan ada

diskriminasi harga atau monopoli. Kemungkinru1 besar penyebab hru·ga lebih

majml adalah karena banyaknya pungutan tersebut, bukan karena perilaku anti

persaingan. Pemasaran jeruk di Pasru· Induk Kramat Jati sendiri ditentukan oleh

lembaga pemasaran seperti pedagang grosir dan pedagang pengecer. Lembaga­

lembaga pemasaran inilah yang akru1 berperan dalam menentukan mekanisme

pasar:·

Dalam penelitian ini cukup menarik untuk melihat fenomena dimana

terdapat pihak yang paling diuntungkan dan dirugikan pada sal~ran pemasaran

jeruk sirun di Pasar Induk Krrunat Jati. Terdapatnya perbedaan ma~jin pemasruw1

yang cukup signifikru1 dalam tiap lembaga pemasaran dikru·enakan tiap lembaga

pemasaran memiliki peranan yang berbeda-beda dan adanya lembaga pemasaran

yang cukup dominan yaitu pedagang grosir. Penelitian ini meneliti mengenai

aspek saluran pemasaran jeruk siam, fungsi pemasaran dan maijin pemasaran

jeruk siam yang terjadi di Pasar Induk Kraniat Jati selaku pasar acuan (grosir) bagi

pasar lainnya yang berada di sekitar daerah tersebut.

Page 23: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

1.2,'Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikaji lebih lairjut mengenai

ketepatan sistem pemasaran jeruk sian1, fungsi pemasarim dan marjin pemasaran

jernk siam di Pasar Induk Kramat Jati. Oleh karena itu rumusan masalah yang

akan dikaji meliputi:

I. Bagaimana saluran dan lembaga pemasaran serta fungsi pemasai·ai1 yang

terjadi pada pemasai·anjeruk siain di Pasar Induk Kramat Jati?

2. Berapakah besarnya biaya pemasaran, harga dan marjin pemasaran tiap

lembaga pemasaranjeruk siain di Pasar Induk Krnmat Jati?

1.3. Tujuan pcnclitian

·1. Mengetahui saluran dan lembaga pemasaran setta fungsi pemasaran yang

terjadi pada pemasaran jeruk siain di Pasar Induk Kram at .T ati

2. Mengetahui besai·nya biaya pemasaran, harga dan mai:jin pemasaran tiap

lembaga pemasaran jeruk siam di Pasar Induk Kramat Jati.

1.4. Kegunaan Penelitian

Pcnclitian ini diharapkan dapat berguna bugi pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu :

I. Bagi lembaga pemasaran, hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan

merumuskan kebijakan mengenai pemasaran jeruk siam yang mengarah

Page 24: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2. Masyarakat umum, hasil penelitian ini di harapkan dapat berfungsi sebagai

salah satu sumber dari sekian banyak infommsi mengenai komoditi jeruk

siam terutama rnengenai aspek pemasarannya.

·3. Penulis, merupakan pengaplikasian ilnrn yang dimiliki oleh penulis.

4. Pengemhangan ilmu, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat

memberikan masukan yang berguna tentang saluran dan lembaga

pemasarru1, fungsi pemasaran, besarnya biaya pemasru·an, harga serta

marjin pemasaran tiap 'embaga pemasaran jeruk: siam di Pasar Induk

Kramat Jati.

5. Pemerintah, bahan informasi bagi pemerintah daerah dan pusat rnengcnai

saluran dru1 lembaga pemasaran, fungsi pemasaran, besamya biaya

pemasaran, hru·ga serta marjin pemasaran tiap lembaga pemasaran jeruk

siam di Pasar Induk Kramat Jati.

6. Dari segi ilmiah sebagai ba11an informa0i dan memperkaya bahan acuan

untuk penelitian lru1jutan.

Page 25: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA

2.1. Karaktcristik dan Klasifikasi Tanaman Jeruk

Menurut Cahyono (2004:8) dalam dunia tumbuh-tumbuhan tananian jeruk

mandarin diklasifikasikan sebagai berikut:

• Divisi : Spermalhopyla (tanaman berhiji)

• Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah)

• Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua atau biji belah)

• Ordo : Rutales

• Famili : Rutaceae

• Sub-famili : Auranlioideae

• Genus : Citrus

• Sub-genus : Eucitrus

Papeda

• Spesies : Citrus reticulata Blanco

Citrus nobilis (Andrews) Var. Chrysocmpa

Tanan1an jeruk yang tergolong ke dalam sub-genus Eucitrus adalah yang

paling banyak dibudidayakan dan tersebar luas menduduki seluruh dunia. Ini

karena buahnya enak dimakan (daging buah banyak mengandung air dan rasanya

manis). Sedangkan tanaman jeruk yang tergolong ke dalam sub-genus Papeda

tidak enak dimakan ( daging buahnya memiliki rasa masam dan berbau wangi agak

' . , '

Page 26: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

...

bumbu sayur. Tanaman jeruk yang tergolong ke dalam sub-genus Eucitrus adalah

sebagai berikut:

I. Jeruk manis (Citrus aura11ti11m L)

2. Jeruk mandarin (Cirtus reticula Blanco; Citrus 11obilis Andreaws) ····

3. Jeruk Besar (Citrus maxima (Burn) Merr)

4. Jeruk lemon (Citrus limo11 (L) Burn F)

5. Jeruk Lime (Citrus a11ra11tifolia Swingle)

6. Jeruk Sitrun (Citrus medica Linnaeus)

7. Jeruk Grape Fruit (Citrus Paradisi Macf>

8. Jeruk Kasturi (Citrus mitis Blanco)

Jeruk siam adalah jenis jeruk yang yang paling disukai oleh masyarakat

dari semua bangsa sehingga jenis jeruk siam (Cirtus re.lieu/a Blanco) yang

tergolong dalam jeruk mandarin adalah yang paling banyak diusahakan dan

dikembangkan di berbagai negara. Bahkan, salah satu jenis jeruk siam menduduki

posisi teratas di pasaran. Sekitar 60 persen pasaran jeruk didominasi oleh jeruk

siam (Cahyono, 2004:8-lG).

2.1.1. Karakteristik Pasar Jeruk Siam

Pasar jeruk siam memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan

pasar komoditas lainnya. Pasar jeruk siam diartikan sebagai tempat te1jadinya

penawaran dan permintaan jeruk siam, transaksi, tawar-me:nawar nilai (harga) dan

atau te1jadinya pemindahan kepemilikan melalui suatu kesepakatan antara

pembeli clan penjual. Kesepakatan tersebut berupa kesepakatan harga jeruk sian1,

cara pembayaran, cara pengiriman, tempat pengambilan atau penerimaan produk,

Page 27: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

jumlah produk, spesifikasi serta mutu produk jeruk siam dan lain-lain yang

berhubungan dengan pemindahan produkjeruk siam (Sa 'id dan Intan, 2001 :58).

lJntuk spesifikasi dan mutu jeruk siam didasarkan pa:da ukuran besarnya

buah, standar kualitasnya digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas kualitas I :

5-6 buah per Kg; kelas kualitas II: 7-9 buah per Kg; dan kelas kualitas III" lebih

dari 10 buah (Anonim, 1994, Cahyono, 2005;148).

2.1.2. Karaktcristik Musim Pancn Jcruk Siam

Tanaman jeruk siam berbuah sepanjang tahun dan panen dapat dilakukan

dua kali setahun, yaitu berlangsung pada bulan Mei sampai dengan Agustus

(panen utama) dan bulan November sampai dengan Januari (panen kecil).

Basil panen buah jeruk pada tanaman yang baru berbuah umumnya masih

rendah, yakni berkisar antara 1 0 Kg - 40 Kg per pohon per tahun. Basil panen

tcrlinggi biasanya dimulai pada tanaman berumur I 0 tahun - 15 tahun, dan

seterusnya tanaman akan berbuah lebat setiap tahunnya hingg;a tanaman berumur

19 tahun, setelah itu produksinya akan menurun; Dengan demikian umur

ekonomis tanaman jeruk siam adalah 19 tahun dengan masa produktif sekitar 15

tahun. Pada masa produktif, produksinya dapat mencapai kisaran 300 Kg/

pohon/tahun. (Cal1yono, 2005;!41).

2.2. Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kdompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dalan1

Page 28: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:56).

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan

kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan,

penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain. Atau pemasaran

adalah upaya menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan

(Saladin, 2004:47).

Definisi mengenai pemasaran menurut Anindita (2004:3-4), adalah suatu

runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan Ulltuk memindahkan suatu produk dari

titik produsen ke titik konsumen. Ada tiga ha! yang perlu menjadi perhatian terkait

dengan definisi pemasaran antara lain:

I. Kegiatan yang disebut sebagai jasa adalah suatu fungsi yang dilakukan dalam

kegiatan pemasaran. FU11gsi ini bertujuan Ulltuk mengubah produk berdasarkan

bentuk (form), waktu (time), tempat (place), atau kepemilikan (possession).

Jasa menambah nilai dari suatu produk dan dilakU:kan Ulltuk memenu:hi

kebutuhan konsumen.

2. Titik produsen adalah asal dari produk itu dijual pertama oleh produsen atau

petani

3. Titik konsumen. Tujuan dari suatu pemasaran adalah menyan1paikan ke

konsumen akhir sebagai transaksi terakhir.

Anindita (2004:5) menyatakan, pemasaran akan dikatakan produktif jika

menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses untuk menciptakan barang dan jasa

Page 29: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

lebih berguna. Ada empat jenis dari kegunaan yang dilakukan dalam ·pemasaran,

antara lain:

1. Kegtmaan bentuk (Form utility). Kegunaan ini muncul apabila suatu barang

memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Rumah pemotongan hewan melakukan

pemotongan hewan menjadi daging yang siap dimasak sehingga menambah

kegunaan bentuk

2. Kegunaan tempat (place utility) yaitu kegunaan yang timbul ketika hasil

produksi disediakan di suatu tempat yang masyarakatnya menginginkan

barang tersebut.

3. Kegunaan waktu (time utility) dilakukan dalam pemasarar1 ketika produk

tersedia pada saat yang diinginkan.

4. Kegunaan milik (possession utility) dilakukan ketika barang ditransfer atau di

tempatkan atas kontrol dari seseorang yang menginginkan.

2.2.1. Definisi Pasar Pertanian

Pada mulanya istilah pasar diartikan sebagai tempat pertemuan antara

penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang-barang mereka (tempat

melakukan barter). Pengertian pasar yang· sering disarankan oleh para ahli

ekonomi adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas

sejumlah produk atau kelas produk terteritu. Dilain pihak, para pengusaha sering

mendefinisikan pasar berdasarkan pengelompokan pelanggan sehingga dikenal

berbagai jenis pasar, seperti pasar kebutuhan, pasar produk, pasar demografis, dan

Page 30: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

pasar geografis. Bahkan, mereka memperluas penggolongannya sehingga dikenal

istilah pasar pemberi suara, pasar tenaga kerja dan pasar donor.

Pasar juga dapat diartikan sebagai tempat te1jadinya penawaran dan

permiqtaan jeruk siam, transaksi, tawar-menawar nilai (harga) dan atau terjadinya

pemindahan kepemilikan melalui suatu kesepakatan antara pembeli dan penjual.

Dengan demikian, pasar pertanian merupakan tempat dimana terdapat interaksi

antara kekuatan penawaran dan permintaan produk pertanian, terjadi tawar­

menawar ni.lai produk, terjadi pemindahan kepemilikan, dan terjadi kesepakatan­

kesepakatan yang berhubungan dengan pemindahan kepemilikan. Jika didasarkan

pada konsep sistem agribisnis, maka pasar pertanian terdiri atas pasar input dan

alat-alat pertanian, pasar produk pertanian, dan pasar produk industri pengolahan

hasil pertanian atau pasar produk agroindustri. Sedangkan pasar agribisnis adalah

tempat dimana terjadi interaksi antara penawaran dan permintaan produk (barang

atau jasa) di bidang agribisnis, terjadi transaksi dan kesepakatan nilai, jumlah,

spesifikasi produk, cara pengiriman, penerimaan, dan pembayaran, serta tempat

terjadi pemindahan kepemilikan barang atau jasa di bidang agribisnis (Sa'id dan

Intan, 2001 :58-60).

2.2.2. Sistem Pemasaran Pertanian

Menurut Sa'id dan Intan (2001:62-63), sistem pemasaran pertanian

merupakan suatu kesatuan mutan lembaga-lembaga pemasaran yang melakukan

fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari

produsen awal ke tangan konsumen akhir dan sebaliknya memperlancar aliran

uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh

Page 31: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

lembaga-lembaga pemasaran, dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen

awal dalam suatu sistem komoditas. Sistem pemasaran pertanian tersebut

mencakup kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang ada

dalam sistem komoditas tersebut, baik secara vertikal berdasarkan urutan

penambahan kegunaan atau penciptaan nilai tambah maupun secara horizontal

berdasarkan tingkatan kegiatan produktif yang sama.

Tingkat produktivitas sistem pemasaran ditentukan oleh tingkat efisiensi

dan efektivitas seluruh kegiatan fungsional sistem pemasaran tersebut, yang

selanjutnya menentukan kinerja operasi dan · proses sistem. Efisiensi sistem

pemasaran dapat dilihat dari terselenggaranya integrasi vertikal dan integrasi

horizontal yang kuat, te1jadi pembagian yang adil dari rasio nilai tan1bah yang

tercipta dengan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produktif masing-masing

pelaku. Sistem pemasaran tersebut seringjuga 'disebut sebagai saluran pemasaran

atau saluran distribusi.

2.2.2.1. Sifat-Sifat Produk Pertanian ' '

Menurut Sa'id dan Intan (2001:63-67), produk pertanian umunmya

memiliki sifat rawan terhadap keiusakan (perishable), memiliki ukuran yang

besar per tumpukan (bulky! voluminous), dan beraneka ragam mutunya (quality

variation). Kerawanan terhadap kerusakan dan ukuran yang besar per

tumpukannya sangat berperan untuk menentukan metode dan tempat

penyimpanan, metode dan alatpengangkutan, serta penjadwalan. Di Ja;n pihak,

keanekaragaman mutu memerlukan standarisasi, penyortiran, dan pengelompokan

Page 32: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

berdasarkan standar produk yang baku atau diinginkan oleh konsumen. Sifat-sifat

produk pertanian adalah sebagai berikut.

1. Tidak Tahan Lama

Sifat produk pertanian yang mudah busuk dan rusak, terutama produk

buah buahan, sayur-sayuran, daging hasil peternakan dan perikanan, memerlukan

penanganan yang cepat dan cermat untulc menjaga mutu sesuai dengan yang

diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang dapat dilakukan adalah pengepakan

(packing), pendinginan (cooling dan freezing), pengangkutan dengan cepat, dan

pengolahan, sesuai dengan jenis produk. Sifat mudah busuk dan rusak di atas

menyebabkan kegiatan pada fungsi pengangkutan dan penyimpanan menjadi lebih

kompleks dan mahal.

Pengangkutan buah-buahan, sayur-sayuran; ikan, daging, dan telur harus

dilakukan dengan cepat dan hati-hati. Selama pengangkutan, tingkat kelembaban

dan suhu harus tetap dapat dtkontrol dan goncangan harus dapat dikurangi karena

buah-buahan, sayur-sayuran, dan telur sangat peka terhadap tingkat kelembaban,

suhu, dan goncangan. Sebelum melakukan kegiatan pengangkutan, pengepakan

harus dilakukan untuk mengurangi kerusakan selama pengangkutan. Pengepakan

produk juga berfungsi untuk melindungi produk selama masa penyimpanan. Jenis

dan cara pengepakan disesuaikan dengan jenis produk dan angkutan yang

digunakan serta lama dan jauhnya jarak pengangkutan.

Fungsi penyimpanan berperan untuk mengurangi jumlah kerusakan dan

kebusukan produk, di samping dapat bertahan lebih lama. Untuk menjaga agar

produk pertanian tetap segar untuk masa tertentu, maka produk tersebut disimpan

Page 33: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

di ruang pendingin atau bahkan dapat menggunakan ruang hampa udara. Hasil

serelia dan biji-bijian agar dapat bertahan lebih lama dimasukkan ke karung atau

kantong dan disimpan dalam gudang yang suhu dan kelembabarmya relatif dapat

dikontrol. Fungsi penyimpanan tersebut juga menjadi pelindung dari serangan

binatang atau hewan yang dapat menggangp,u produk yang disimpan.

2. Sifat Ukuran yang Besar per Tumpukan

Sifat tersebut menyebabkan produk pertanian memerlukan tempat yang

besar, terutama untuk kebutuhan penyimpanan dan pengangkutan. Pengangkutan

yang dilakukan dengan jarak yang relatif jauh dari sumber produk ke daerah

pemasaran akan menelan biaya pengangkutiin yang relatif tinggi. Begitu juga

dengan fungsi penyimpanan yang dilakukan, memerlukan tempat atau gudang

yang relatif besar sehingga biaya penyimpanannya juga relatif besar. Hal ini

secara relatif akan memperbesar marjin biaya pemasaran komoditas tersebut.

3. Mutu Produk yang Bervariasi

Mutu produk pertanian bervariasi dari tahun ke tahun, dari musim ke

musim, dan dari sentra produksi yang satu ke sentra produksi lainnya. Kualitas

produk sangat ditentukan oleh kesesuaian· kondisi terhadap pertumbuhan tanaman,

jenis varierns, dan penanganarmya. Mungkin dalam suatu periode produksi,

kondisi lingkungan cocok untuk mendukurtg pertumbuhan dan proses produksi

sehingga hasil produksinya memiliki mutu yang tinggi. Di lain pi!J.ak, pada

periode yang lain, kondisi lirtgkurtgan tidak mendukung pertumbuhan dan proses

produksi sehingga mutu produksinya menjadi rendah. Mutu produk sangat

ditentukan oleh beberapa faktor, seperti keadaan iklim clan cuaca, keadaan fisik

Page 34: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

, .. tanah (seperti topografi, ketinggian, tekstur, jenis, dan. tingkat kesuburannya),

peristiwa alam (seperti banjir), serangan penyakit dan hama pertanian, serta

tingkat penerapan teknologi produksi dan penanganan pascapanen yang tidak

tepat. J~nis varietas yang ditanam juga berpengaruh bagi mutu hasil pertanian,

seperti varietas unggul dan varietas lokal. Begitu juga cara penanganannya, baik

selama masa produksi dan panen maupun penanganan pascapanen.

2.2.2.2. Sifat Produksi Pertanian

Menurut Sa'id dan Intan (2001), produksi pertanian umumnya bersifat

musiman, pasokan produk bervariasi dan tidak stabil dari waktu ke waktu, jumlah

produksinya sulit untuk ditentukan, dan terdapat · variasi antara pusat-pusat

produksi secara geografis. Sifat-sifat produksi pertanian tersebut diuraikan di

bawah ini.

1. Musiman

Kebanyakan produksi pertanian bersifat musiman,. walaupun ada yang

dapat berproduksi secara terus-menerus sepanjang tahm1, tetapi produksinya

berfluktuasi, di mana dikenal adanya musim panen raya dan paceklik. Produksi

petemakan di daerah yang mengenal empat musim memiliki fluktuasi sepanjang

tahun. Produksi telur dan susu pada musim semi dan awal musim panas relatif

Jebih tinggi dibanding pada musim gugur dan awal musim dingin. Namun, di

Indonesia yang hanya mengenal musim kering dan musim hujan, fluktuasi

produksi telur dan susu relatif dapat dikendalikan. Walaupun pada musim hujan

sering terjadi penurunan produksi dibanding pada musim kering, tetapi

fluktuasinya relatif kecil. Produksi buah-buahan pada umumnya memiliki musim

Page 35: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

berbuah yang tertentu sepanjang tahun, kecuali beberapa komoditas yang

produksinya relatif merata sepanjang tahun.

2. Bervariasi dalam Jumlah dan Nilai

Produksi pe1ianian juga bervariasi dalam jumlah dari waktu ke waktu.

V ariasi jumlah produk pertanian dalam suatu periode tertentu disebabkan oleh

tanggapan petani terhadap tingkat harga, program-program pemerinta11 mengenai

pengembangan komoditas, seperti program pewilayahan komoditas, pe.l1ingkatan

produksi, dan program lainnya, serta pengaruh dari faktor-faktor yang sulit atau ...

tidak dapat dikontrol, seperti banjir dan erosi, gempa burni, angin topan, letusan

gmmng berapi, kebalcaran areal, serta serangan hama dan penyakit yang akut.

V ariasi jumlah tersebut menyebabkan terjadinya variasi nilai atau harga produk

sepanjang ta11un.

3. Wilayah Produksi Tersebar

Wilayah sentra produksi pertanian untuk suatu komoditas tertentu bersifat

unik, tergantung pada jenis komoditasnya. Ada komoditas yang cocok ditanam di

dataran tinggi dengan suhu rendah, seperti kol, kubis, kentang, bawang daun,

caisim, kopi, teh, dan markisa. Ada yang· cocok ditanam di dataran rendah atau

pantai, seperti yute dan sagu. Ada juga yang cocok untuk dataran tinggi dan juga

cocok untuk dataran rendah, seperti cabai, dan jambu mete. Di samping itu,

dikenal pula adanya tanaman tropis dan subtropis.

4. Biaya Produksi Berbeda di Setiap Daerah Produksi

Suatu komoditas tertentu yang diproduksi pada daerah yang berbeda

memiliki perbedaan biaya produksi ·per unit produk. Perbedaan biaya produksi

Page 36: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

antara daerah produksi yang satu dan daerah produksi lainnya te1jadi karena

berbagai faktor yang mempengaruhi. Ada daerah yang berproduksi efisien dan ada

daerah yang berproduksi tidak efisien untuk suatu komoditas tertentu.

2.3. Lembaga dan Saluran Pemasaran

Cahyono (2005: 157), menyatakan bahwa lembaga1 pemasaran adalah

baclan hukum atau perorangan yang menangani kegiatan pemasaran. J,embaga

pemasaran sangat membantu clan memudahkan petani proclusen dalam menjual

hasil panennya dan memudahkan konsun1en dalam memperoleh barang yang

clikehendaki. Sedangkan menurut Aninclita (2004: 16), kelembagaan dalam

pemasaran meliputi berbagai pedagang perantara dan lembaga-lembaga lainnya

yang melaksanakan berbagai fungsi pemasaran yang terlibat dalam pembelian clan

penjualan barang karena mereka ikut memindahkan barang clari produsen ke

konsumen.

Menurut Limbont, clan Sitorus dalam Azir (2002:19-20), lembaga

pemasaran merupakan badan-badan atau lembaga yang berusaha dalam bidang

pemasaran, menggerakkan barang dari produsen ke konsumen melalui penjualan.

Selanjutnya, lembaga perantara yang umum terlibat dalam bidang pemasaran

produk pe1tanian antara lain:

I. Carload Receiver, yaitu para pedagang yang melakuklm kegiatan pembeli

produk pertanian tertentu secara mobil (bergerak) dari satu tempat ke tempat

lain dengan menggunakan alat angkut trnk (carload) biasanya, bila trnk-truk

Page 37: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

yang digunakan telah penuh langsung dibawa ke pasar-pasar di kota (daerah

konsumen)

2. Jobber atau wholesaler, adalah para pedagang hasil p<:rtanian yang biasanya

menampung pembelian carload receiver.

3. Broker, adalah perantara yang mempunyai kegiatan yang menghubungkan

antar penjual dan pembeli produk-produk pertanian. Broker unrnmnya

mempunyai kemampuan untuk: (a) mengumpulkan ket1:rangan pasar setempat

maupun yang lebih luas, (b) mengetahui persediaan produk pertanian yang

ingin diperjualbelikan, (c) mengetahui pergerakkan harga di pasar produk

pertanian yang dipasarkan, ( d) mengetahui tentang jemis dan kualitas hasil

pertanian yang diperdagangkan , · dan · ( e) menghubungkan penjual dan

pembeli.

4. Cornrnision Merchant, adalah pedagang yang mendapat kepercayaan dari

pemilik barang ataupun dari pembeli barang dengan kuasa (menutup kontrak,

melakukan transaksi, dan lain-lain) dari pemilik barang maupun d~i pembeli

barang, atas kegiatan yang dilakukannya cornrnison merchant akan

mendapatkan komisi.

5. Auction, adalah lembaga pemasaran yang melakukan penjualan produk­

produk pertanian secara terbuka di hadapan konsumen yang akan membeli

produk pertanian bersangkutan. Adapun harga yang te1jaJi adalah konsumen

yang mengajukan harga tinggi

6. Chainstore Buying Organization, adalah lembaga perantara pemasaran hasil­

hasil pertanian yang besar,yang memiliki bagian pembelian di berbagai tempat

Page 38: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

atau kota, karena dukungan modal yang besar dan keefektifan dalam

menjalankan organisasi maka kegiatan yang dilakukannya sangat luas mulai

dari pengumpulan bahan-bahan (terutama bahan pangan) sampai

penyebarannya kepada konsumen akhir, contohnya Bulog.

7. Service Wholesaler, mcrupakan gabungan kegiatan antara carload receiver

dengan Jobber untuk mcmpersingkat waktu dan memperlancar peuyampaian

produk pertanian (terutama yang mudah rusak) keterangan konsumen melalui

pedagang pengecer.

8. Speculator, adalah lembaga perantara dalam pemasaran pertanian yang

mencari keuntungan besar melalui spekulasi.

9. Retailer, adalah lembaga perantara pemasaran yang langsung menjual produk

pertanian bersangkutan langsung ke tangan konsumen akhir (rumah tangga).

Pedagang eceran produk pertanian di Indonesia umumnya be1111odal kecil dan

penyampaian produk kepada konsumen dengan earn menunggu konsumen

datang sendiri ke tempat pengecer, tetapi banyak pula yang mendatangi

konsumen seperti pedagang pengecer yang mengguna.kan pikulan, bakul,

gero bak, dan lain-lain.

Pengertian saluran pemasaran menurut David A. Revzan dalam Swastha

dan Ira wan ( 1990:286) adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang

dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Tingkat Saluran

Pemasaran mcnurut Saladin, (2004:62) adalah sebagai berikut :

1.Saluran Nol Tingkat, Saluran Pemasaran Langsung (A Zero Levels Channel or

Direct Marketing Channel)

Page 39: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

a. Dari rumah ke rumah (door-to-door)

b. Arisan Rumah (Home Parties)

c. Lewat Pos (Mai.' Order)

d. Lewat toko-toko perusahaan (Manufacture owner stores)

2. Saluran satu tingkat (A one-level channel)

Penjualan melalui satu perantara di dalam salurnn pemasaran barang

konsumsi, perantara ini merupakan pedagang besar atau grosir, sedang di dalam

saluran industri ini mereka merupakan tenaga penjual representative.

3. Saluran dua tingkat ( two-level channel)

Penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan. Di dalam saluran

pemasaran barang konsumsi mereka merupakan pedagang besar atau grosir dan '

pengecer, sedangkan dalam saluran pemasaran barang industri mereka merupakan

penyalur tunggal dan distributor industri.

4. Saluran tiga tingkat (three-level channel)

Penjualan yang mempunyai tiga perantara yaitu pedagang besar atau grosir, . ..

pemborong dan pengecer. Ada juga perusahaan yang menggunakan saluran

pemasaran banyak tingkat (higher level marketing channel), al(an tetapi jarang

terjadi.

5. Saluran aneka tingkat.

Saluran distribusi lebih dari tiga tingkat.

Saluran pemasaran untuk barang konsumsi dan industri digambarkan sebagai

berikut,

Page 40: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Gambar 1. Saluran Pemasaran Konsumsi dan Industri a) Saluran Pemasaran Konsumen

0-level

Petani Produsen

1-level

Petani Produsen

2-level

Petani Produsen

·-

3-level

Petani Pr;idusen

Pedagang J Grosir [Pedagang

Grosir

,, Konsumen

0-level

Petani Produsen

Konsurnen lndustri

' ' Pedagang Pedagang Pengecer Pengecer

b) Saluran Pemasaran Industri

I-level ~--

tani Pe Prod us en

utor Distrib Indu stri

men Konsu In du stri

2-level

Petani Produsen

Produsen Representatif

Konsumen lndustri

~-

,, Jobber

J Pedagang Pengecer

3-level

J Petani

Produsen

Produ~ Representatif

... •

J Konsumen

lndustri

Page 41: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.4. Pcranan dan Fungsi-fungsi Pcmasaran

Fungsi pemasaran menurut Anindita (2004:195), adalah kegiatan utama

yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran. Menurut Sa 'id

dan lntan (2001 :77) Proses penyaluran barang dan atau jasr. dari produsen ke

tangan konsumen akhir memerlukan berbagai kegiatan fungsional pemasaran

yang ditujukan untuk memperlancar proses penyaluran lbarang dan atau jasa

secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kegiatan fungsional tersebut disebut fungsi-fungsi pema~aran. Fungsi-fungsi

pemasaran dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terkait atau ter!ibat

dalam proses pemasaran suatu komoditas, yang membentuk rantai pemasaran atau

sering disebut sebagai sistem pemasaran. Fungsi pemasaran dapat didefinisikan

sebagai serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

pemasaran, baik aktivitas proses fisik maupun aktifitas jas~, yang ditujukan untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya m elalui penciptaan atau penambahan kegunaa.1 bentuk, waktu,

tempat, dan kepemilikan terhadap suatu produk.

Fungsi-fungsi pemasaran tersebuf sangat penti.ng untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang dihadapi oleh · produsen dalam upaya memuaskan

konsumen secara lebih efektif dan efisien. Hambatan-hambatan tersebut terutama

terkait dengan kendala waktu, jarak tempat, kekurangan informasi pasar, serta

adanya perbedaan penilaian dan hak milik terhadap suatu produk. Fungsi-fungsi di

atas dilakukan untuk menciptakan dan atau menambah kegunaan waktu, tempat,

bentuk, atau kepemilikan dari suatu produk sehingga produk tersebut dapat

Page 42: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

memenuhi kebutuhan dan selera konsumen atau penggunanya. Sa'id dan Intan

(2001:86)

2.4.1. Fungsi Pertukaran

Fungsi pertukaran meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan

pemindahan hak milik suatu barang dan atau jasa melalui suatu proses pertukaran.

Proses pertukaran tersebut dapat terjadi apabila antara pembeli dan penjual

menemukan kesepakatan dan menyetujui suatu nilai atau tingkat harga tertentu

terhadap suatu jumlah unit tertentu dari suatu barang atau jasa yang akan

diperjualbelikan. Proses kesepakatan nilai atau tingkat harga dalam suatu kegiatan

pertukaran dapat terjadi dengan tiga tipe. Tipe pertama, di mana penjual dan

pembeli sama-sama aktif. Tipe kedua, di mana penjual aktii~ tetapi pembeli pasif.

Tipe ketiga, di mana penjual pasif, tetapi pembeli aktif.

Fungsi pertukaran terdiri atas dua fungsi, yaitu usaha: pembelian dan usaha

penjualan. Kata "usaha pembelian" (buying) digunakan untuk membedakan

dengan kata pembelian (purchasing) dalam· arti sehari-hari. Usaha pembelian

meliputi rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan pembelian sampai kepada

barang yang dibeli tersebut diterima di gudang penyimpanan. Begitu juga dengan

kata "usaha penjualan" (selling) digunakan untuk menggambarkan rangkaian

kegiatan yang dilakukan untuk mentransfer' barang yang akan dijual kepada

pembelinya, mulai dari rencana penjualari, penyiapan berkas penjualan, hingga

barang tersebut diterima oleh pembeli sesuai dengan perjfil1jian dan syarat-syarat

pembelian yang disepakati bersama.

Page 43: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.4.1.1. Fungsi Usaha Pembelian

Fungsi usaha pembelian merupakan bagian penting dari suatu proses

pemasaran. Usaha pembelian dilakukan oleh pedagang perantara (yakni pedagang

besar, pengumpul, atau pengecer) untuk dijual kembali dart oleh produsen untuk

dijadikan bahan baku atau masukan dalrun proses procluksi, se:perti input-input

dan alat-alat pertanian yang dibeli oleh petani, pembelian hasil pertanian oleh

industri pengolahan, dan pembelian produk setengah jacli oleh industri untuk

diolah lebih lanjut menjadi produk jadi. Pedagang pe11g11mpul dapat membeli

hasil-hasil pertanian untuk dijual kepada pedagang besar atau ke industri yang

membutuhkan produk tersebut sebagai bahan baku. Ped.agang besar membeli

produk dari pedagang pengumpul untuk dijual kepada industri pengolahan ata11

kepada pengecer. Begitu juga pengecer dapat membeli produk clari peclagang

besar atau inclustri pengolahan atau agen~agen penjualannya untuk clijual kembali

kepada ko11sume11. Bahl:an, usaha pembelian clapat terjadi antarlevel peclagang

perantara yang setingkat, misalnya antara pengecer yang satu clan pengecer yang

lainnya.

Fungsi usaha pembelian dalrun sistem·pemasaran pertanian sangat penting

untuk ditelaah secara mendalrun clalam rangka memperlancar proses pemasaran

suatu komoditas. Langkah-langkah dalam fungsi usaha pembelian adalah (I)

mengidentifikasi kebutuhan; (2) menentukan jenis, mutu, dan jumlah barang yang

akan dibeli; (3) mengiclentifikasi clan· 'menetapkan p:rioritas surnber-sumber

pembelian; ( 4) menynsun rencana implementasi; clan (5) melakukan negosiasi clan

transaksi pembelian.

Page 44: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.4.1.2. Fungsi Usaha Penjualan

Fungsi usaha penjualan lebih umum dikenal dengan istilah usaha

perdagangan (merchandising). Usaha penjualan mencakup serangkaian kegiatan

yang dilakukan dalam proses pemindahan hak milik produk dari produsen atau

lembaga perantara pemasaran, yang mempunyai hak kepemilikan, kepada

konsumen atau pemakai, termasuk di dalamnya kegiatan promosi dan periklanan.

Tingkat kerumitan kegiatan yang dilakukan tergantung pada jenis clan sifat

produk, volume penjualan, jarak antara tempat produksi dan konsumen, dan

karakteristik konsumennya. Usaha penjualan produk ekspor relatif lebih rumit

dibanding penjualan produk untuk konsumsi dalam negeri.

Usaha penjualan di atas, seperti 'halrlya dengan usaha pembelian, dapat

dilakukan oleh pedagang perantara (seperti pedagang pengumpul, pedagang besar,

dan pedagang pengecer) dan produsen (seperti industri input dan alat-alat

pertanian, pengusaha · produksi pertanian; · dan · industri pengolahan). Bagian

penjualan dari unit-unit usaha tersebut'benisaha untuk menemukan kebutuhan

konsumennya dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk menarik

minat konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi produk-produk yang

ditawarkan. Usaha untuk menemukan·kebutuhan konsumen biasanya lebih gencar

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau' iridustri-industri besar melalui riset

pemasaran dan selaitjutnya menciptakan produk baru atau mengembangkan

produk yang sudah ada sesuai dengan kebntUhan konsumen atau pemakaL Usaha

penjualan juga berperan untak menemukan permintaan potensial bagi produknya

I··: . ', .

Page 45: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

~ ·" dan berusaha mengubah permintaan potensial tersebut meI\jadi permintaan nyata

melalui kegiatan promosi dan periklanan.

Dalam sistem agribisnis, usaha penjualan sebagai fungsi sub-sistem

pemasaran menjadi sangat penting dalam upaya memperlancar aliran produk dari

produsen ke tangan konsumen akhir. Usaha penjualan tersebut meliputi berbagai

keputusan yang harus diambil, yakni (I) jenis produk apa yang akan dijual, (2)

tingkat mutu produk yang bagaimana yang akan dijual, (3) berapa jumlah produk

yang akan dijual, (4) kapan menjualnya, (5) dimana menjualnya dan (6)

bagaimana cara menjualnya.

2.4.2. Fungsi Fisik

Fungsi fisik adalah semua aktifitas untuk menangani, menggerakkan, dan

mengubah produk-produk secara fisik sesuai 'dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Fungsi-fungsi fisik tersebut meliputi penyimpanan, pengangkutan, dan

pengolahan. Studi dan analisis fungsi fisik pemasaran berperan untuk menja wab

pertanyaan kapan (fungsi penyimpanan), di mana (fungsi pengangku~), dan apa

(fungsi pengolahan). Dengan demikian; fungsi fisik sangat terkait dengan kegiatan

fungsional pemasaran yang menimbulkan kegunaan waktu, tempat, dan bentuk.

2.4.2.1 Fungsi Penyimpanan

Fungsi penyimpanan berupaya mengatur dan mengontrol persediaan untuk

kebutuhan selama periode tertentu. ·Fungsi' tei:sebut dapat menangani produk

berupa masukan (bahan baku) untl.lk'''suati.l kegiatan Jproduksi, di samping

menangani keluaran berupa produk hasil kegiatan produksi, seperti pada industri

input pertanian, usal1a produksi pertanian, dan industri pengolahan produk

Page 46: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

pert<)llian. Penyimpanan persediaan bahan balm ditujukan untuk menjamin

pasokan kebutuhan bahan baku secara berkesinambungan untuk kegiatan produksi

reguler. Penyimpanan persediaan produk hasil kegiatan produksi ditujukan untuk

mengontrol pasokan sesuai dengan kebutuhan pasar dan kemampuan agen-agen

pemasaran industri tersebut untuk memasarkan produknya.

Fungsi penyimpanan ada yang bersifat jangka panjang, terutama untuk

mengontrol dan mengatur pasokan tahunan, mencegah fluktuasi harga yang

ekstrim antara musim panen raya dan musim paceklik, dan ada yang bersifat

jangka pendek, yaitu yang berperan untuk·mengatur pasokan jangka pendek di

pasar dan menjaga keseimbangan pasokan' dan pennintaan. Penyimpan'.lll jangka

pendek, yang sifatnya sementara, dilakukan sebelum produk dipasarkan atau

sebelum digunakan sebagai masukan dalam proses produksi.

Dalam melakukan usaha penyimpanan, beberapa ha! yang perlu m~ndapat

perhatian adalah (I) berapa jumlah stok yang dimiliki sebagai persediaan, (2)

berapa perkiraan jum !ah stok regional, nasional, dan dunia; (3) bagaimana cara

mengelola dan membiayai stok; (4) bagaimana cara mengurangi tingkat volume

stok yang efektif dan efisien; dan (5) berapa lama penyimpanan yang diperkirakan

akan dilakukan.

2.4.2.2. Fungsi Usaha Pengangkutan

Fungsi usaha pengangkutan merilegang peranan penting dalam proses

pemasaran suatu komoditas, terutama dalam memperlanca:r pcrpindahan produk

dari lokasi produksi sampai ke lokasi konsumen akhir. Fungsi di atas semakin

penting dengan semakin jauhnya jarak antara lokasi prodnksi dengan lokasi

Page 47: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

konsumen akhir atau pengguna. Dengan demikian, pertimbangan biaya-biaya

yang dikeluarkan dalam fungsi usaha pengangkutan menjadi salah satu komponen

biaya pemasaran dan besarnya sebanding dengan semakin jaulmya jarak yang

ditempuh dalam proses perpindahan produk tersebut. Begitu juga jika produk

tersebut melewati beberapa tahapan pengangkutan, seperti pengangkutan produk

pertanian dari lokasi produksi menuju ke gudang pedagang besar, selanjutnya

menuju ke gudang industri pengolahan, dan akhirnya menuju ke lokasi konsumen .....

akhir. Seinuanya akan memperbesar biaya pemasaran. Akumulasi biaya

pemasaran tersebut merupakan salah satu dari tiga faktor yang menentukan

tingkat harga di tangan konsumen akhir: Biaya pemasaran yang besar akan

memperbesar tingkat harga produk di tangan konsumen akhir.

2.4.2.3. Fungsi Usaha Pengolahan

Produsen dalam sistem agribisnis meliputi industri atau penyedia input-

input dan alat-alat pertanian, usaha produksi pertanian, dan industri pengolahan

hasil pertanian. Usaha produksi pertanian' telah · menambah sebagian kegunaan

bentuk kepada input-input pertanian menjadi produk pertanian yang mengalir

dalam sistem pemasaran pertanian.

Peranan fungsi usaha pengolahan sangat diperlukan untulc memµnbah dan

melengkapi kegunaan bentuk kepada::: pr6duk-produk pertanian tersebut.

Perubahan-perubahan bentuk tersebut dimaksudkan uni.uk menambah kegunaan

bentuk sesuai dengan keinginan dan · kebutuhan komrnnen. Fungsi usaha

pengolahan terse but ada yang dilakukan · secara sederhana dan murah dan serta

Page 48: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

...

yang dilakukan secara besar-besaran dan mahal. Ada yang menggunakan

teknologi sederhana dan ada yang menggunakan teknologi canggih.

2.4.3. Fungsi Fasilitas

Fungsi fasilitas pemasaran mencakup semua kegiatan yang dapat

membantu kelancaran proses pemasaran. Fungsi fasilitas dalam sistem pemasaran

pertanian terdiri atas standarisasi dan penggolongan mutu, pembiayaan,

penanggungan resiko, dan penyediaan info1masi pasar. Bahkan, dalam beberapa

literatur, ada yang menambahkan beberapa fungsi fasilitas yang lain, seperti

penelitian pasar, penelitian dan pengembangan produk, pengembangan dan

perluasan permintaan, serta pengepakan dan pengemasan.

2.4.3.1. Fungsi Standarisasi dan Penggolongan Mutu

Standarisasi adalah suatu ukurrui' tingkat mutu suatu produk dengan

menggunakan standar wruna, ukuran atau volume, bentuk, susunan, ukuran

jumlah dan jenis unsur-unsur kru1dungan (zat-zat kandungan), kekuatan atau

ketahanan, kadar air, rasa, tingkat kematangan, dan berbagai keriteria lainnya

yang dapat dijadikan standar dasar niutu produk. Pemilihru1 kriteria dasar

standarisasi tergantung pada permintaan pembeli, konsum<:n atau pengguna, dan

disesuaikan denganjenis komoditas yang akan distandarisasL

Dapat digllllakan satu atau lebih kriteria sebagai dasar standarisasi mutu

produk. Standarisasi sebagai ukuran tin'gkat''mutu produk memegang peranan

penting dalam sistem pemasaran · sekarang ini, di mana dengan standarisasi

produk, para pembeli, penjual, dan lembaga pemasarim lainnya memiliki

Page 49: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

kesamaan bahasa mengenai suatu ukuran tingkat mutu produk sehingga dapat

mempermudah proses pertukaran, terutama dalam era pasar global.

Penggolongan mutu adalah suatu usaha mengklasifikasikan atau

meng~lompokkan produk-produk pertanian kedalam kumpulan-kumpulan yang

berdasarkan standarisasi tertentu, sehingga produk-produk yang berada dalam satu

kelompok memiliki kesamaan ukuran untuk setiap kriteria dasar standarisasi yang

digunakan. Secara sederhana, kegiatan penggolongan mutu produk pettanian oleh

petani umurnnya dilakukan berdasarkan ukuran volume, tingkat kematangan dan

kerusakan, serta hanya dilakukan secara visual. Dengan demikian, kegiatan

penggolongan tersebut lebih bersifat sebagai suatu kegiatan menyortir, yakni

memisahkan produk yang secara visual rendah mutunya dari kumpui~ produk

yang tinggi mutunya.

Standarisasi dan penggolongan ·mutlr produk memiliki peranan yang

sangat penting bagi kelancaran sistem pemasaran. Oleh kar1ma itu, sangat penting

untuk menetapkan grade dan standar mutu produk-produk agribisnis dan

agroindustri secara nasional. Misalnya, produk agribisnis dlibagi ke dalam empat

grade, yakni istimewa (A), pilihan (B), kcimersial (C), dan ekonomis (D).

Keempat grade tersebut masih perltr ditetapkan spesifikasinya untuk setiap

jenis produk agribisnis dan agroindustri yang diproduksi di Indonesia sehingga di

setiap pengecer, seperti di supermarket, setiap jenis produk memiliki grade yang

ditempelkan pada produk tersebut atau pada kemasannya. Dengan Standaxisasi

dan grading tersebut, maka produk yang dijual akan memiliki keseragaman mutu

berdasarkan grade yang tertera pada label. Dengan demikian, konsumen hanya

Page 50: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

melihat grade dari produk yang akan dibeli tanpa melakukan pemilihan sendiri

yang cukup memakan waktu.

2.4.3.2. Fungsi Pembiayaan

...

Fungsi pembiayaan merupakan salah satu fungsi fas:Uitas pemasaran yang

dilakukan oleh setiap tahap kegiatan pemasaran. Fungsi pembiayaan berperan

dalam perencanaan pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, peiigawasan

pembiayaan, pengevaluasian pembiayaan, dan pengendalian pembiayaan.

Perencanaan pembiayaan dimulai dengan mengidentifikasi obyek-obyek yang

akan dibiayai, memperkirakan jumlah dana yang dibutuhkan, mengidentifikasi

sumber-sumber pendanaan dengan berbagai syarat-syarat yang diperlukan, dan

menetapkan prioritas sumber-sumber pendanaan berdasarkan kemampuan untuk

memenuhi syarat-syarat masing-masing suniber dana.

Selanjutnya, usaha pengadaan dana ini mencakup usaha pengadaan dana

pembiayaan (meliputi pencarian dan pengelolaan sumber-sumber dana untuk

pembiayaan) dan pengelolaan biaya. Se!elah dana pembiayaan dialokasikan

berdasarkan prioritas obyek yang akan dibfayai, maka selama periode pembiayaan

diadakan pengawasan yang intensif untuk memonitor pelaksanaan pembiayan.

Pengawasan yang intensif tersebut ditujukan untuk menge:fektifkan pelaksanaan

pembiayaan dan mengefisienkan pengeh:iaran biaya sampai batas yang tidak

mengurangi efektivitas pembiayaan. ·

2.4.3.3. Fungsi Penanggungan Resiko

Penanggungan resiko merupakan· salah satu unsur biaya atau penyedot

biaya yang sulit diperkirakan besarnya drtfam·setiap aktivitas bisnis, baik resiko

Page 51: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

penurunan produksi maupun resiko penurunan dalam nilai produk atau

pendapatan bersih usaha bisnis. Resiko penurunan produksi pertanian dapat

disebabkan oleh bencana Jlam (seperti banjir, topan, dan gempa bumi) dan

bencana lainnya (seperti kebakaran, serangan hama dan penyakit tanaman,

pencurian, dan kesalahan dalam menerapkan teknik budi claya). Resiko penurunan

dalam nilai te1:jadi karena penurunan mutu, perubahan harga yang disebabkan oleh

perubahan preJerensi, cita-rasa dan selera konsumen, perubahan kondisi pasokan,

atau perubahan konclisi perekonomian secara umum.

Dalam agribisnis, para pelaku dap1t menghadapi resiko-resiko, seperti

resiko produksi (seperti penurunan volume clan mutu produk), resiko pemilikan,

resiko keuangan dan pembiayaan, resiko kerugian karena kecelakaan, bencana

alam, dan faktor alam lainnya, kerugian karena perikatan, serta kerugian karena

hubungan tata kerja. Disamping itu, resiko perubahan harga merupakan resiko

yang seringkali menghantui pikiran para pelaku dalam sistem agribisnis.

2.5. Biaya Pcmasaran

Menurut Anindita (2004:114), dalam memperhitungkan biaya pemasaran

ada berbagai biaya yang sering terlibat dalam pemasaran hasil pertanian yaitu

biaya transportasi, biaya pengepakan, biaya prosesing, biaya sewa tempat, clan

lain-lain . .lenis biaya yang dikeluarkan akan berbecla sesuai clengan komoditi yang

ditangani.

Menurut Boyd, dkk (2000: 14) harga penjualan akhir produk

mencerminkan biaya dari melakukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan

Page 52: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

untuk transaksi pertukaran. Biaya-biaya itu sangat bervariasi di antara produk dan

pelanggan yang berbeda. Biaya-biaya itu secara relatif dianggap memiliki

proporsi tinggi untuk harga barang kemasan yang dibeli konsumen.

Menurut Anindita (2004:114), untuk memperhitungkan biaya pemasaran

perlu dirinci ke berbagai kegiatan pemasara1. Berikut ini kemungkinan biaya yang •"

terjadi dalam biaya pemasaran produk pertanian yaitu ;

1. Biaya Persiapan dan biaya pengepakan.

Apabila diasumsikan bahwa pemanenan dan pergerakan dari produksi ke

tempat penjualan petani (farm gate) adalah biaya produksi malrn biay;:t. pertama

dari pemasaran adalah persiapan penjualanan pengepakan (produce preparation

and packaging costs). Biaya ini meliputi biaya pembersihan, sortasi, dan grading.

Biaya kedua yang dihadapi pedagang adalah pengepakan (.packaging).

2. Biaya Handling.

Di berbagai tingkat lembaga/saluran pemasaran akan dilakuakn

pengepakan (packed) dan pembukaan 'pak · (unpacked), bongkar muat dan

kemudian dimasukkan ke gudang/toko dan terakhir dikeluarkan kembali. Seluruh

kegiatan ini diperhitungkan sebagai biaya handling.

3. Biaya Transportasi.

Setelah dilakukan pengepakan, produk kemudian diangkut. Di daerah

pedesaan dimana transportasi mesin jarang ada, maka peranan manusia atau

hewan dalam transportasi relatif besar. Trasportasi dengan truk atau !container

membutuhkan perhitungan yang cermat terutama berapa biaya tiap kilognmnya.

Page 53: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

4. Biaya Produk yang Hilang.

Susut dalam proses pemasaran produk pertanian adalah sesuatu ha! yang

umum, terutama jika produk tersebut mudah rusak. Mulai kegiatan sortasi,

grading, pengepakan, transportasi, penyimpanan pada umumnya akan mengalan1i

susut karena banyak terjadi kerusakan dan penanganan yang kurang baik sehingga

banyak yang terbuang dalam berbagai kegiatan. Sehingga harga tiap kilogram di

tingkat petani seringkali tidak dapat sebanding dengan harga satu kilogram di

tingkat eceran. Satu kilogram di tingkat petani dapat me11jadi kurang dari satu

kilogram sampai pengecer atau konsumen. Penyusutan yang besar seringkali

te1jadi pada panen raya karena banyak produk yang tidak terjual. Jarak yang jauh

juga penyebab dari penyusutan.

5. Biaya Penyimpanan.

Biaya penyimpanan dapat menjadi biaya yang penting dalam., pemasaran

produk pertanian karena seringkali tujuan penyimpanan agar produk dapat

tersedia sepanjang waktu. Ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit terutama

gudang yang digunakan relative komersfaL Yang, perlu diperhitungkan adalah

apakah biaya penyimpanan relatif sesuai dengan kenaikan harga jual. .,,

6. Pungutan-pungutan, Komisi, dan Pembayaran tidak Resmi.

Biaya lain yang perlu diperhitungkan seperti biaya retribusi di pasar,

komisi ke pedagang perantara (broker), pajak-pajak dan bartyak biaya yang

dike!uarkan secara tidak resmi, misalnya pungli.

Page 54: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.6. Harga

Menurut William .T. Stanton dalam Swastha dan Irawan (1990:241) yang

dimaksud dengan harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk jika

mungkin) yang clibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk

clan pelayanannya. Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang

dibayarkan oleh pembeli itu sudah tem1asuk pelayanan yang diberikan oleh

penjual. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntw1gan dari harga

terse but.

Konsep harga, nilai, utiliti saling berhubungan di dalam teori ekonomi.

Utiliti adalah atribut dari barang-barang yang memuaskan keinginan konsumen.

Nilai (Value) adalah ekspresi dari suatu procluk yang mempun:yai daya tarik untuk

dipertukarkan dengan produk lain. Harga menunjukkan nilai rupiah dan atau

apapun media keuangan yang ada dalam suatu negara. Definisi harga yaitu

sejumlah uang (dan kemungkinannya beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memenuhi pertukaran. Pertukaran dapat juga dilakukan clengan barang yang

disertai dengan pelayanan. (Anindita, 2004: 68).

Harga pada unmmnya ditentukan oleh adanya hub:mgan yang terjadi

antara pennintaan dan penawaran. Dalam realitas harga selalu berfluktuasi, ha! ini

disebabkan oleh tiga alasan, yaitu karena naik turunnya pada per111intaan

(jluctuation in demand), naik turum1ya pada penawaran (fluctuation in :;upply),

dan eksperimentasi dalam proses penentuan harga (Anindita, 2004:95).

Menurut Anindita (2004:95-103), secara umum ada lima jenis fluktuasi

(naik turunnya) harga, yaitu:

Page 55: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

I. Variasi harga musiman

Fluktuasi harga musiman ini biasanya terjadi di saat ada po la yang relatif pada

perubahan pada penawaran dan permintaan. Iklim dan permintaan musiman

untuk beberapa komoditi adalah faktor penting yang menyebabkan fluktuasi

harga nrnsiman. Karena produksi untuk hasil pertanian sangat tergartfung pada

cuaca yang berlangsllllg, maka ada saat harga akan rendah dan ada saat harga

akan tingi.

2. Variasi harga tahU11an

Fungsi permintaan dan penawaran mllllgkin akan menggambarkan sebagai

rata hasil pertahllll dengan harga tahtman yang mengubah kenaikan dari

beberapa fungsi.

Produksi. pertanian yang mempllllyai v!triasi harga tahllllan yang besar, ha! ini

karena beberapa faktor yaitu:

a. Hasil panenan mudah terpengitruh oleh kondisi cuaca dan hama penyakit

b. Luas lahan pertanian yang ditanami dan yang dlipanen setiap tahllll

berubah.

c. Elastisitas harga dari permintaan Ulltuk beberapa komoditi pertanian

adalah sangat tidak ·elastis. · Sehingga; 'apabila terjadi sedikit i:ergeseran

atau perubahan penawaran mengakibatkan fluktuasi harga yang besar.

3. Trend • ' ,,

Trend (kecenderllllgan) yang terjadi pada beberapa harga komoditi pertanian

dikaitkan dengan tingkat inflasi · dan deflasi di dalam pereokonomian dan

beberapa faktor yang khusus dari produk basil pertanian. Hal ini termasuk

Page 56: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

perubahan-perubahan dalarn taste (selera) dan preferences (pilihan) para

konsumen, kenaikan produksi dan pendapatan serta perubahart teknologi yang

digunakan dalarn proses produksi.

4. Pergerakan harga sesuai siklus

Di sarnping variasi harga musiman, dan tahunan yang dapat mengik.iti pola

variasi yang teratur, ada pula pola variasi mengikuti siklus. Siklus ini dapat

dijelaskan dengan Model Cobweb (sarang laba-laba), yaitu teori yang

menjelaskan komponen siklus dari pasangan jumlah-harga tertentu melalui

jalur waktu (time path). Pada model ini, harga-harga dan jumlah yang

ditawarkan digan1barkan saling berhubungan sebagai mata rantai kausalitas

yang berlangsung berulang-ulang. Harga yang tinggi akan menyebabkan

produksi yang tinggi, kemudian setelah terjadi penawaran yang tinggi

mengakibatkan harga yang rendah.

5. Pergerakan harga random

Pergerakan ini mengacu pada pergeseran harga yang tidak diperkirakan atau

tidak diharapkan seperti penemuan, serangan harna, kehancuran fisik dari

angin topan atau banjir dan lain-Ir.in. Di samping itu, saat ini pola pergerakan

random juga diarnati karena adanya perubahan siklus ekonomi, seperti adanya

resesi atau depresi dan recove1y. Perubahan lain yang terjadi akibat adanya

perubahan yang relatif besar dinarnakan perubahan struktural, seperti adanya

krisis ekonomi, jatuhnya rupiah, liberalisasi perdagangan, dan peristiwa lain

dii mana darnpaknya dari perubahan dalam penawaran ataupun pe1mintaan

dilakukan melalui dummy variabel.

Page 57: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.7. lnformasi Pasar

Informasi pasar merupakan suatu informasi yang di.butuhkan oleh

konsumen manpun produsen, baik dalam perencanaan maupun dalarn sistem

pemasaran. Menurut Dahl dan Hammod (1997) dalam Azir (2002:33)

menyatakan bahwa terdapat tiga jenis informasi pasar, yaitu :

1. Marnet News, yaitu informasi harian yang dikomw1ikasikan antara

pembeli dengan penjual yang terdiri dari harga, volume, kualitas dan

preferensi konsumen.

2. Market Outlook, merupakan proses anal is is untuk perencm1aan yang akan

datang. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh partisipm1 yang kegiatan

pemasarannya sudah besar.

3. Advertising, yaitu berguna untuk informasi pasar yang diperoleh dm·i

penjualan atau pemerintah mengenai harga, jumiah, mutu dan sebagainya.

lnformasi pasar dapat mempengaruhi pemasaran suatu komoditas.

lnfonnasi pasar diharapkan dapat di terima oleh produsen clan konsumen secara

utuh, sehingga dapat digunakan sebagai sinyal untuk menentukm1 jumlah, harga

maupun mutu produk yang dihasilkan atau di beli oleh lembaga-lembaga

pemasaran yang terlibat (Dahl dan Hammond, 1997 dalam Azir, 2002:34). ·

2.8. Marjin Pemasaran

Menurut Anindita (2004: I 05-107), mmjin pemasaran menunjukkan

perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalmn sistem pemasaran. Hal tersebut

juga dapat didefinisikm1 sebagai perbedaan antm·a apa yang dibayar oleh

Page 58: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

konsumen dan apa yang diterima oleh produsen umuk produk pertaniannya.

Ma1jin pemasaran diantara pertanian dan pedagang eceran bisa diungkapkan

dengan notasi PR - PF . Hal itu juga diwakili dengan jarak vertikal antara kurva

permintaan (atau kurva penawaran) di dalan1Gambar2

Marj in Pc1nasarau

Barga So (Derived Supply)

Dp (Primary Demand)

Dt1 (Derived Demand)

Jumlah

Gambar 2. Hubungan Antara Marjin Pcmasaran dcngan Nilai Marjin Pcmasaran

Sumber : Anindita, (2004: l 06)

Permintaan primer (primary demand) ditentukan oleh respon dari

konsumen akhir. Di dalam analisis empiris; harga eceran dan data kuantitas

biasanya digunakan untuk menentukan hubungan permintaan primer. Permintaan

turunan (derived demand) dignnakan untuk menunjuk rencana permintaan untuk

input yang digunakan.

Nilai marjin pemasaran dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang

berbeda yaitu :

Page 59: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

1. Komponen marjin pemasaran yang diperhitungkan berdasarkan tingkat

pengembaliannya kepada faktor produlcsi yang digunakan dalarr.

pemasaran, seperti melakukan prosesing dan jasa pemasaran yang

dibayarkan mulai dari tingkat petani sampai ke tingkat konsume11. Hal-ha!

ini termasuk gaji sebagai pengembalian yang dibayarkan kepacla pekerja,

bunga sebagai pengembalian terhadap modal yang dipinjam, sewa sebagai

pengembalian untulc tanah dan bangunan dan ke:untungan merupakan

pengembalian untuk pengusaha dan resiko penanaman modal. Seluruh

komponen yang terlibat at.in dibayarkan dalam proses pemasaran disebut

sebagai biaya pemasaran (marketing costs).

2. Komponen lain clalam memerinci marjin pemasaran adalah

mengkategorikan pengembalian/penerimaan yang diambil 'menurut

berbagai macam agen atau institusi yang terlibat di dalam pemasaran

procluk seperti jumlah uang yang masulc ke: pedagang eceran atas

pelayanan mereka, pedagang grosir untuk kegiatan mereka, pemroses

untuk kegiatan pemproduksiannya, dan perakit untuk pekerjaan yang

mereka lakukan. Pembagian ini disebut sebagai pembayaran jasa

pemasaran (marketing charges).

Di dalam studi pemasaran, seluruh kompomm marjin ·· pemasaran

ditampilkan sebagid biaya pemasaran dan keuntungan bersih. Kew1tungan bersih

didapat dari perbeclaan antara maijin pemasaran dan biaya pemasaran.

Keuntungan bersih mencenninkan pembayaran atas resiko,. manajemen dan modal

yai1g dimasukkan dalam memindahkai1 produlc dari satu tingkat pasar 'ke tingkat

Page 60: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

pasar yang lain. Seringkali marjin pemasaran yang besar dikarenakan oleh

penyediaan layanan pemasaran yang diminta oleh konsumen. Penyediaan layanan

ini memerlukan pekerja, manajemen, dan modal tambahan yang membawa kepada

akumulasi biaya dan oleh karena itu marjin pemasaran menjadi tinggi. (Anindita,

2004: 106-107)

2.9. Penelitian Terdahulu

Syarnsuri (2002) dalam penelitian tentang Analisis Efisiensi Pemasaran

Buah Lokal dan Import di DKI Jakarta, dapatlah disimpulkan bahwa Pasar lnduk

Ki·an1at J ati adalah pusat grosir buah yang berfungsi m:bagai media saluran

pemasaran buah yang masuk ke DKI Jakarta. Buah lokal yar1g dipasarkan berasal

dari pedagang pengumpul yang berada diisentra produsen, sedangkan buah import

berasal dari importir buah di Jakarta. Dalmn analisis marjin pemasaran terlihat

bahwa buah import memiliki marjin pemasaran yang lebih besar dibandingkan

bu ah lokal dikarenakan bi a ya pemasaran buah import yang lebih rendah. Struktur

pasar yang terjadi di tingkat pedagang pengumpul, importir dan grosir bersifat

oligopoli, sedangkan untuk pengecer bersifat monopolistik.

Page 61: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

2.10. Kerangka Pemikiran.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati sebagai pasar acuan

karena pasar ini merupakan satu-satunya pasar grosir buah··buahan yang ada di

DKI Jakarta. Pasar Induk Kramat Jati menerima pasokan jeruk siam dari daerah­

daerah sentra produksi di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan serta

menyalurkannya ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini meneliti

sistem pemasaran jeruk siam yang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati dengan

memperhatikan saluran pemasaran dan lembaga pemasaran yang terlibat dalam

menyalurkan jeruk siam dari petani hingga konsumen akhi.r. Lembaga-lembaga

pemasaran jeruk siam meliputi pedagang pengumpul, pedagang grosir dan

pedagang pengecer.

Sistem pemasaran jeruk siam meri:tpakan kesatuan urutan-urutan lembaga­

lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasar:m. Fungsi pemasaran

dalam penelitian ini meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas

yang pada akhimya merupakan biaya pemasaran. Setiap lembaga pemasaran yang

melibatkan diri dalam suatu sistem pemasaran bertujuart untuk memperoleh

keuntungan yang dipengaruhi oleh harga dan biaya pemasaran.

Perbedaan kegiatan fungsional dari tiap lembaga akan menyebabkan

perbedaan harga jual dari lembaga pemasaran yang satu dengan yang lain.

Perbedaan harga ini yang disebut maijin pemasaran secara sistematis dapat ditulis

Mi = Psi - Pbi. Marjin pemasaran pada dasarnya terdiri clad dua komponen yaitu

biaya dan keuntungan dan secara sistematis dapat ditulis Mi = Ci + ni. Semakin

besar perbedaan harga antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam

Page 62: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

proses penyaluran jeruk siam, maka akan semakin besar pula mrujin

pemasarannya. Apabila semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka

akan semakin banyak pula perlakuan yang akan diberikan terhadap komoditi jeruk

sirun sehingga mengakibatkru1 terjadinya biaya pemasaran. Alur pemikiran diatas

dapat dirangkum dalrun Grunbar 3. skema kerangka pemikiran.

Page 63: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

, ..

I PASAR INDUK KRAMAT JATIJ

.. ..

SISTEM PEMASARAN JERUKSIAM

' SALURANPEMASARAN

,, LEMBAGAPEMASARAN

~·----

FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN

' . I HARGA I. J BIA YA 1..-.--..[ KEUNTUNGAN I 1 · ·1

I Mi= Psi-Pbi I I Mi =Ci +m I

: MARJIN PEMASARAN

Gambar 3. Kerangka Pemikiran \,

\ \

Page 64: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

BAB HI METODE PENEI.ITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati sehagai pasar acuan,

karena pasar ini merupakan satu-satunya pasar grosir buah-buahan yang ada di

wilayah DKI Jakarta. Pasar ini menerima pasokan jeruk silun dari daerah-daerah

sentra produksi jeruk siam dari berbagai daerah di Indonesia dan menyalurkan ke

wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian diambil dari pedagang pengumpul yang

berasal dari daerah Ban:vuwangi yang m~nsuplai pasokan jeruk siam di Pasar : l' .\ l l .! j

Induk Kramat Jati DKI Jakarta. Penelitian dilakukan selama bulan April sampai

dengan Mei 2006.

3.2. Definisi Op erasional

1. Jenis sampel/ jeruk

Jenis jeruk yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk siam dengan

nilai grade A. Jeruk siam dengan nilai grade A adalah jenis jeruk siam yang

memiliki kualitas terbaik. I . ""

2. Analisis Saluran Pemasaran l i '

Saluran pemasaran jeruk siam di Pasar Induk Kramat Jati dianalisis

dengan mengamati lembaga pemasaran yang digunakan s<:bagai perantara dalam

penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Masing-masing · lembaga

pemasaran yang ada akan memperlihatkan faktor-faktor yang mempengarnhi

marjin pemasaran dan besaran sebaran marjin di tiap saluran pemasaran.

Page 65: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

3. Analisis Marjin Pemasaran

, Analisis marjin pemasaran digunakan untuk melihat efisiensi teknik

pemasaran jeruk siam. Marjin pemasaran di hitung berdasarkan pengurangan

harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga pemasaran.

Besarnya marjin pemasaran pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya­

biaya dan keuntungan yang diperoleh tiap lembaga pemasaran. Sedangkan

keuntungan adalah hasil pengurangan dari marjin pemasaran terhadap biaya

pemasaran.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini bersumber dari data

primer dan data sekunder. Data primer meliputi data mengenai jmnlah lembaga

yang terlibat dalam sistem pemasaran komoditi jeruk siam, harga jual, harga beli,

biaya-biaya pemasaran serfa jalur pemasaran yang dilalui komoditi jeruk siam.

Data primer ini digunakan untu1c menghitung besmnya mai:jin pemasaran di setiap

lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses penyampaian jeruk siam dari

produsen hingga ke konsumen akhir. Data sekunder digunakan sebagai data

penunjang yang bersumber dari media massa, internet, tulisan-tulisan yang

berkaitan dengan penelitian dan instm1si yang terkalt sepe1ti dari BPS, Direktorat ...

Jendral Bina Ho1tikultura, dan Koperasi Pasar Indu1c Kramat Jati.

Page 66: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh melalui wawancara dengan pedagang pengumpul, pedagang

grosir, pedagang pengecer serta pengamatan secara langsung di Pasar Induk

Kramat Jati. Sebagai alat bantu dalam wawancara digmmkan daftar pertanyaan

kuisioner, hasil yang diperoleh melalui observasi beguna untuk rendataan

terhadap fakta-fakta yang ada untuk merumuskan masalah. Hasil wawancara yang

dilakukan, dikumpulkan untuk mengiidentifikasi dan mengevaluasi komponen­

komponen penelitian.

Metode pengumpulan data seperti pemilihan responden yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan

responden dilakukan secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang

dipilih adalah berdasarkan responden yang mensuplai pasokan jeruk siam ke Pasar

Induk Kramat Jati dan responden pemasaran dilakukan dengan mengikuti arus

barang dalam proses penyalurannya dari produsen sampai dengan konsumen

akhir. Penarikan responden terdiri dari 10 pedagang pengumpul, 15 pedagang

grosir di Pasar Induk Kramat Jati dan 20 pedagang pengecer di sekitar Pasar Induk

Kram at J ati.

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan diolah dengan menggunakan pendekatan

terhadap lembaga pemasaran yang · terlibat dengan menggunakan analisis

pemasaran dan marjin pemasaran. Data kuantitatif yang dikumpulkan kemudian

Page 67: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

diolah dengan menggunakan alat bantu software komputer program Micro.IO./i

Excel.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai

fluktuasi harga dan pasokan jeruk siam yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati.

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui jenis-jenis biaya yang

dikeluarkan dalam proses pemasaran sehingga dapat ditentukan marjin pemasaran

yang diterima oleh tiap lembaga pemasaran. Data kualitatif dan kuanitatif dalan1

bentuk tabulasi. Pengguna<.n tabulasi dimaksudkan untuk menyerdehanakan data

ke dalam bentuk yang mudah dipahami.

3.5.1. Analisis Saluran dan Lembaga Pemasaran

Menganalisis dengan mengamati lembaga pemasaran yang digunakan

sebagai perantara dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen.

Masing-masing Jembaga pemasaran yang ada akan memperlihatkan fakfor-faktor

yang mempengaruhi maijin pemasai·an dan besaran sebaran :marjin di ~iap saluran

pemasaran.

3.5.2. Analisis Marjin Pemasaran

Mi =Psi-Phi

. '

Mi =Ci+ni

Dimana:

Mi = Marj in pemasarfill pada dasai· tingkat ke-

Psi = Harga jual pada tingkat ke-i

Page 68: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Ci = Biaya pemasaran pada tingkat ke•i

1ti = Keuntungan pemasaran pad:) pasar tingkat ke-i

Penyebaran marjin pemasaran jeruk siam dapat pula di ambil berdasarkan

persentase laba Lerhadap biaya yang dikeluarkan untuk mcmasarkan jf'ruk siam

oleh masing-masing pemasaran. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

Rasio Biaya ·- Keuntungan (%) = 1t(x J:-1 Ci =-_J

Dimana:

1ti = Keuntungan lembaga pemasaran

Ci = Biaya lembaga pemasarl(ll?- , .

Page 69: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Scjarah Pcrkcmbangan Pasar Indnk Kramat Jati

Masalah pasar di DK! Jakarta tidak dapat terlepas dari peranan PD

(Pcrusahaan Daerah) Pasar Jaya yang menctapkan target utamanya yaitu

menjadikan setiap pasar yang dikelolanya menjadi tempat belanja utama,

nyaman, aman, dan menyediakan kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, khas,

segar, murah, clan bersaing.

Dalam hal ini PD. Pasar Jaya merupakan pengelola pasar yang berada di

OKI Jakarta, salah satunya Pasar Jnduk Kramat Jati ( dari sekitar 151 pas::ir yang

tersebar di 5 wilayah DKI Jakarta). Tugas pokok PD. Pasar Jaya a:dalah : (J)

Melaksanakan pelayanan umum clalam bidang pemasaran. (2) Membina para

pelaku atau pedagang pasar, (3) Menciptakan stabilitas harga serta membantu

menclistribusikan barang dan jasa. Seclangkan fungsi utamanya adalah : (I)

Mclakukan percncanaan, pcmbangunan, pcmeliharaan, dan pengawasan fisik

pasar, (2) Melakukan pengelolaan pasar dan fasilitas pe:rpasaran lainnya, (3)

Melakukan pembinaan terhadap pelaku pasar I pedagang.

Pasar Jnduk Kramat Jati merupakan pusat perdagangan b<!sar sayur-matur

dan buah-buahan di wilayah DKI Jakarta yang bersifat menyeluruh dengan

fasilitas-fasilitas penclukung/pelengkap yang diperlukan sebagai pusat

perclagangan sayur-mayur dan buah-buahan.

Buah-buahan yang diperdagangkan di Pasar Induk Kranmt Jati berasal dari

berbagai cl11erah di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan terdapat juga

Page 70: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

·~-

buah-buahan impor dari luar negeri. Sedangkan untuk komoditas jeruk saat

pengamatan di lapangan pada umumnya didatangkan dari daerah Cilacap Jawa

Barat, Jember, Banyuwangi Jawa Timur, Riau, Palembang, Lampung Sumatera,

Bali dan Pontianak Kalimantan. Jeruk yang didatangkan dan diperdagangkan

tersebut terdiri dari jeruk nipis, jeruk peras, jeruk bali, jemk masak. Sedangkan

jeruk masak yang didatangkan dan perdagangkan terdiri dari jeruk brastagi, jeruk

medan, jeruk siam dan jeruk pontianak.

Kondisi pasar pada umumnya pada pasar-pasar di Indonesia dicerminkan

pula oleh Pasar Induk Kramat Jati, dimana kondisi pasar yang umumnya kurang

terawat, sumpek, semrawut, becek, sarana pembuangan sampah tidak optimal

sehingga menimbulkan bau, kurang nyaman, sarana parkir kurang memadai,

tempat usahanya banyak yang kosong, ha! ini dapat mengakibatkan pasar sepi dan

kurang diminati pengunjung. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka. pasar akan

kalah bersaing dengan pasar-pasar modern, otomatis pasar tradisional sepi dan

dalamjangka waktu tertentu bisa saja pasar tradisional akan tutup.

Berdasarkan kondisi tersebut PD Pasar Jaya selaku pihak pengelola Pasar

lnduk Kramat Jati melakukan renovasi, penataan dan pernmajaan tempar usaha

sejak 28 februari 2002 hingga tahun 2007.ini dilakukan imtuk membenahi diri

akan perfoma yang lebih baik dalam bidang Manajemen, SDM, Kualitas

Pelayanan, penyediaan sarana dan prasarana belanja serta kualitas dn kuantitas

komoditi yang dijual sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sistem online outlet di Pasar Induk Kramat Jati pun akan mulai di

berlakukan sehingga pembeli dapat mengetahui harga pada saat itu juga. Layanan

Page 71: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

tersebut sudah dapat dinanfaatkan mulai tahun 2006. Sehingga nantinya

diharapkan Pasar Induk Kramat Jati akan menjadi Pusat Perdagangan Agrobisnis

Indonesia.

4.2. Visi, Misi, dan Tujuan Pasar Induk Kramat Jati

ViSi, Misi, dan Tujuan Perusahaan dapat tercermin dari peranan yang

dilakukan PD. Pasar Jaya yakni sebagai ber:kut:

I. Memberikan iklim usaha yang kondusif

a. Menyempurnakan sistem manajemen (Manual Pasar Induk Kramat Jati)

seperti: cara membeli, menjual, loading unloading, pengangkutan barang,

kendaran, penanganan produk, pengemasan, kendaraan angkut,

memberikan fasilitas, AGRO OUTLET bagi daerah.

b. Penyempurnaan pemasaran (Pedagang'adalah Aset Perusahaan)

2. Memberikan sarana usaha yang layak.

Fisik bangunan baik/memadai, penataan pasar dan lingkungan pasar.

3. Mengoptimalkan nilai property pasar.

' i ~

4.3. Lokasi dan Kondisi Tempat Penelitian

Pasar Induk Kramat Jati terletak di JI. Raya Margonda KM 17 Kelurahan

Kan1pung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Nomor telepon (021)

8400859. Pasar Induk Kramat Jati disahkan berdasarkan SK Gubernur KDKI

Jakarta no. D-V-a.18/1/19/1974. Dan pasar ini mulai didirikan pada tahun 1973,

Page 72: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

oerdiri diatas areal seluas 14,70 Hektar tetapi luas efektif yang baru digunakan

seluas 11,00 Hektar dan lahan yang belum digunakan seluas 3,70 Hektar.

Pasar Induk Kramat Jati Memiliki 3.684 tempat usaha yang terdiri dari

2.124 tempat usaha bersifat layanan grosir dan 1.740 tempat usaha bersifat

layanan eceran. Jumlah ke~eluruhan pedagang 1.764 pedagang yang terdiri dari

pcdagang grosir clan pedagang pengecer. Khusus pedagr.ng grosir jnuk siam

sebanyak 70 pedagang dan pedagang pengecer jeruk siam 48 peclagang. Fasilitas

lain yang terclapat di Pasar lnduk Kramat Jati yaitu, luas lahan parkir 9. 793 1112

dengan waktu kegiatan 24 jam/hari, untuk sarana angkutan pihak pengelola

mcmbentuk kemilraan dengan PT. KABAP!N .IA YA yang menyecliakan 174

kendaraan (resmi) dan 1.026 kendaraan (0'11prengm1) dan Jumlah manusia yang

beraktivitas ± 20.000 orang/hari dan volume sampah yang clihasilkan 300

M3/hari. Banyak jenis komocliti ym1g diperjual belikan yang terdiri clari buah-

buahan 31 jenis, sayur-mayur 37 jenis dan umbi-umbian 3 jenis, jumlah pasokan

yang paling banyal( cliclatangkan adalah sayur-mayur 1.300 ton/hari sedangkan

buah-buahan 1.100 ton dan umbi-umbian 125 ton. Daerah penclistribusimi terbesar

adalah di wilayah pasar DK! Jakarta 75 persen sedangkan pasar Botabek 20

persen, Restoran 0.50 persen, Swalayan 0.50 persen dan luar Botabek 4.00 persen.

Hal inila11 yang menjadikan Pasm··Jnduk Kramat jati sebagai pasar acuan terbesar

di wilayah DK! Jakarta.

Peremajaan dan renovasi Pasar Induk Kramat Jati yang sedaag dilakukan

oleh pihak pengelola untuk menciptakan kondisi pasar yang nyarnan sudah dapal

dinikmati. Walaupun pen1bangunannya masih dalam prosef. penyelesaian dan

Page 73: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

sebagian besar lokal baru tersebut sudah dapat dinikmati oleh komoditi buah-

buahan dan sebagian kecil oleh komoditi sayur-mayur dan komoditi umbi-

umbian.

4.4. Struktur Organisasi Pasar Induk Kramat Jati

Berdasarkan Keputusan Rapat Direksi PD Pasar Jaya, nomor 158/2004

pada tanggal 24 Mei 2004 struktur organisasi yang ditetapkan oleh PD Pasar Jaya ··'

selaku pihak pengelola Pasar Induk Kramat Jati terdiri dari : Manager Area, Wakil

Manager, Asisten manager Administrasi dengan Staf Asisten Manager

Administrasi Umum dan Staf Asisten Manager Administrasi Keuangan, Asisten

Manager Operasional dengan Staf Asisten manager Operasional PPTU dan Staf

Asisten Manager Operasi Perawatan dimana tiap-tiap staf memiliki supervisor

(Lampiran 1 ). Beserta masing-masing tugas tiap divisi (Lampiran 2).

4.5. Kegiatan Usaha

Berdasarkan keputusan direksi Perusahaan Daerah Pasar Jaya nomor 759

tahun 1995 Pasar Induk Kramat Jati berfungsi sebagai terminal pengadaan,

penyimpanan, dan penyaluran,. sayur-mayur dan buah-buahan yang secara lingkup

dan pengaruh kegiatan perekonomian tidak saja secara Iokal melainkan juga

secara regional maupun nasional. Kegiatan rutin yang terdapat di Pasar Induk

Kramat Jati adalah kegiatan pengaturan angkutan, bongka~-muat, penimbangan,

pensortasian, standarisasi/grading, pengepakan, serta pengadaan pencatatan

produk yang keluar-masuk dan harga yang berlaku sebagai bahan laporan harian

Page 74: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

yang dapat dipergunakan sebagai sumber infonnasi pasar sayur-mayur dan buab-

buahan.

Pasar Induk Kramat Jati menyewakan (setiap tahun di perpanjm1g) kios

bagi pedagang grosir dan pengecer dan juga memiliki sarana dan prasarana •

penunjang seperti

a. Bank (Bank Dagang Negara dan Bank DKI)

b. Koperasi Pedagang Pasar (Koppas)

c. Badan Pengelola Bongkar Muat (Bapengkar)

d. Sarana Angkutan (bermitra dengan PT.KABAPIN JAY A)

e. Kebersihan (bermitra dengan CV.Giri Puri Sandi)

f. Keamanan (bermitra dengan Nanggala Sekcurity Indonesia)

g. Poliklinik,MCK,Lapangan parkir serta wartel

h. Rumah makan dan masjid

Page 75: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Salunm dan Lembaga Pemasaran

Oalam pemasaran produk pertanian diperlukannya saluran atau lembaga

untuk menyalurkan basil produk pertanian dari produsen ke konsumen. Saluran

ini dinamakan saluran pemasaran produk pertanian. Begitu pula pada saluran

pemasaran jeruk siam, diperlukannya lembaga untuk menyalurkan hasil produk

jeruk siam dari produsen hingga kepada konsumen akhir.

Saluran pemasaran jeruk siam di daerah OKI Jakarta memiliki tahap-tahap

tertentu sehingga jeruk siam dapat dinikmati konsumen di DK! Jakarta. Produsen

(petani) atau pengumpul yang ingin menjual produk pertaniannya kepada

konsumen di OKI Jakarta harus melalui Pasar Induk Kramat Jati. Ini sesuai

dengan peraturan di OKI Jakarta No. 6 Tahun 1992 Tanggal 21 Juli 1992 yang

menyatakan bahwa setiap hasil usaha tani yang akan dipasarkan ke OKI Jakarta

harus melalui Pasar lnduk Kramat Jati. Tetapi pada saat ini ada pula produsen atau

pengumpul jeruk siam yang langsung memasarkan produknya ke konsumen di

pasar-pasar yang 2da di wilayah OKI Jakarta yang lainnya.

Pada saat dilakukannya penelitian, jeruk siam yang masuk ke wilayah OKI

Jakarta yang melalui Pasar Induk Kramat Jati di datangkan dari produsen di Jawa

Timur (Banyuwangi, Jember, Ngawi), Sumatera (Palembang, Lampung),

'.(alimantan (Pontianak) dan Jawa Tengah (Purwokerto, Purworejo ): Daerah-

daerah ini merupakan penghasil jeruk utama yang masuk ke Pasar lnduk Kramal

Jati. Menurut data yang diperoleh dari pihak Koperasi Pasar lnduk Kramat Jati

Page 76: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

banyaknya jeruk siam yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati mengalami

fluktuatif tiap minggunya dapat dilihat pada Garn bar 4 di bawah ini,

Gambar 4. Fluktuasi Jumlah Pasokan Jeruk Siam Bulan April, Mei, Juni 2006 di Pasar lnduk Kramat Jati

4000 ~ 3500 5 3000 I- 2500 --.c::: 2000 ~ 1500 ::::l 1000 ., 500

0

___..-c ·~-••.•.•.•.. :---+-..•. ··~

Minggu Minggu Minggu Minggu 1 2 3 4

Minggu ke-

-APRIL.

-MEI

JUNI

Berdasarkan Gambar 4. dapatlah diketahui bahwa jumlah pasokan jeruk

siam yang ke Pasar Induk Kramat Jati dari bulan April, Mei dan Juni Tahun 2006

mengalami fluktuasi. Pada bulan April rata-rata pasokan jeruk siam ke Pasar

Induk Kramat Jati sebesar 2.159,75 Ton, bulan Mei rata-rata pasokan sebesar

2.448,50 Ton dan bulan Juni rata-rata pasokan sebesar 2.994 Ton. Jumlah pasokan

jeruk siam ke Pasar Induk Kramat Jati paling besar terjadi pada bulan Juni minggu

ke-4 sebesar 3.403 Ton. Sedangkan jumlah pasokan jeruk sian1 terkecil terjadi

pada bulan April minggu ke-4 sebesar 1.801 Ton.

I-Iarga jeruk siam yang terdapat di Pasar Induk Krarnat Jati pun mengalami

fluktuatif tian mimnmnva. Fluktuasi ini danat dilihat nada flamhar S heriknt

Page 77: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Gambar 5. Fluktuasi Harga Jeruk Siam Bulan April, l\1[ei, Juni 2006 Di Pasar Induk Kramat Jati

9000

8000

7000

I 6000

5000

f 4000

3000

2000

1000

0 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Mingg~1 1 1<e-

---APRIL -a--MEI

,HJNI

Berdasarkan Gambar 5. dapatlah diketahui bahwajumlah hargajeruk siam

yang ke Pasar Induk Kramat Jati dari bulan April, Mei dan Juni Tahun 2006

mengalami fluktuasi. Pada bulan April rata-rata harga jeruk siam ke Pasar Induk

Kramat Jati sebesar Rp. 7.642,44, bulan Mei rata-rata harga jeruk siam sebesar

Rp. 6.607,15 dan bulan Juni rata-rata harga jeruk siam sebesar Rp. 5.696,43.

Harga jeruk siam yang terdapat di Pasar Induk Kramat Jati paling besar terjadi

pada bulan April minggu ke-2 sebesar Rp. 8.357,-. Sedangkan harga jeruk siam

terkecil te1jadi pada bulan Juni minggu ke-4 sebesar Rp.5.071,-

Dari hasil penelitian di lapangan, saluran pemasaran yang terdapat di Pasar

Induk Karamat Jati mencakup beberapa lembaga pemasa.ran, diantaranya petani

yang berlaku sebagai produsen jeruk siam;'pedagang pengumpul, pedagang grosir

yang terdapat di Pasar Induk Kramat Jati, pedagang pengecer dan yang terakhir

Page 78: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

adalah konsumen jeruk siam. Adapun bagan saluran pemasaran jeruk siam di DK!

Jakarta dapat dilihat pada Gambar 6. berikut,

1 2 3 4

PET AN I PENGUMPUL GROSIH PENGECER

Gambar 6. Bagan Salunm Pcmasaran .lcrnk Siam di Pasar lnduk .. Knunat Jati

KONSUMEN AKHIR

Pada Gambar 6. diatas dapat dijelaskan bahwa saluran pemasaran yang

terdapat di OKI Jakarta memiliki berbagai tahapan. Petani dalam ha! ini sebagai

pembudidaya jeruk siam yang lokasinya berada di luar DK! Jakarta. Keterbatasan

dalam hal biaya dan alcses pasar, maka pe~ani mengandalkan pedagang pengumpul

untuk memasarkan hasil jeruk siamnya. Pedagang pengumpul ini juga berasal dari

daerah penghasil jeruk siam, mereka mengumpulkan hasil panen jeruk siam dan

kemudian menyalurkannya kepada pedagang grosir yang terdapat di Pasar lnduk

Kramat Jati. Pedagang grosir ini menyalurkan jeruk siam yang siap untuk jual

kepada pedagang pengecer. Pedagang pengecer merupakan pedagang buah eceran

yang terdapat di dekat Pasar Induk Kramat Jati maupun di berbagai wilayah DK!

Jakarta laim1ya. Pedagang pengecer inilall yang menjual jeruk siam dalam jumlah

eceran kepada konsumen akhir jeruk siam di OKI Jakarta.

Page 79: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

5.2 Analisis Fungsi-Fungsi Pemasaran

Fungsi-fungsi pem1saran merupakan segala tindakan-tindakan yang dapat

memperlancar proses penyampaian barang dan jasa dari produsen sampai dengan

konsumen akhir. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut terdiri dari fungsi-fungsi

pertukaran (fungsi pembelian dan fungsi penjualan), fungsi fisik (fungsi

penyimpanan, fungsi pengangkutan, dan fungsi pengolaban), dan fungsi fasilitas

(fungsi sortasi, fungsi standarisasi/grading, fungsi penanggungan resiko, fungsi

pembiayaan, fungsi informasi pasar).

Fungsi-fungs1 pemasaran jeruk siam yang dilaknkan oleh masirig-masing

lembaga pemasaran sehingga sampai pada Pasar Induk Kramat Jati DKI Jakarta

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Fungsi-fungsi Pemasaran Jeruk Siam di tingkat Petani, Pengumpul, Grosir dan Pengecer.

Fungsi Pemasaran Petani Pengumpul Grosir Pengecer

I. Fungsi Pertukaran a. F. Pembelian Jc ./ ./ ./

b. F. Peniualan ./ ./ ./ ./

2. Fungsi Fisik a. F. Pengangkutan Jc ./ Jc ./

b. F. Penyimpanan Jc ./ ./ ./

c. F. Pengolahan Jc Jc Jc Jc

3. Fungsi Fasilitas a. F. Sortasi Jc ./ ./ ./ b. F. Standarisasi dan Grading Jc ./ Jc Jc

c. F. Penanggungan Resiko Jc ./ .It Jc

d. F. Informasi Pasar JC ./ ./ ./

e. F. Pembiayaan JC ,/ ./ Jc

Sumber: Data primer setelab diolab. Vota.~·onrr<:>n · J' = mPl~lrnlr~n ~lttl,1it~c;: j( = tic1~k n1elaki1ka11 aktivitas

Page 80: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Pc11jdasan lerpcrinci ·1 abcl 4. diatas dapal dijel,•skan sebagai berikut,

1. Di tingkat petani : l'ungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani adalah

fungsi peqjualan saja. Petani menjual hasil panen _ieruk siamnya kepada

pedagang pengumpul yang terdapat di daeralmya. Petani tidal·: dapat

melakukan akses langsung kepada pedagang grosir yang terdapat di pasar

Incluk Kramat .Jati clikarenakan faktor permoclalan clan kekuatan pasar.

2. Di tingkat pengumpul: Fungsi pemasaran yang clilakukan oleh pengumpul

aclalah fungsi pembelian, penjualan, pcngangkutan, penyimpanan, sorlasi,

grading, penanggungan resiko, informasi pasar clan pcmbiaymm. Pcdagang

pcngurnpul mclakukan pembclian dari para pctani }:ruk siam dengan

kapasitas panen yang didapatkan dari petani. Penjualan hasil pengumpulan

panen jeruk siam dilakukan pengumpul kepada pedagang grosir yang

terdapal di Pasar lnduk Kramat .Tali. Fungsi pengangkutan dilakukan

pengumpul yaitu dengan mengangkut hasil pembelian jeruk siam dari

petani ke Pasar lnduk Kramat Jati (grosir). Fungsi penyimpanan

dilakukan dengan melakukan penyimpanan dari hasil panen jeruk sia111

dari petani hingga memenuhi kuota untuk dilakukan pengiriman ke

pedagang grosir. Sebelum dikirim kepada grosir dilalrnakan terlebih

dahulu penyortiran dan pengkelasan jeruk siam. Jeruk siam disortir dari

daun-daun jeruk siam maupun kotoran Jainnya dan setelah itu dipisahlrnn

berdasarkan kelasnya. Jeruk siam dengan kelas A memiliki kualitas yang

terbaik dari segi ukuran, bentuk dan kematangan ( rasa manis ), kelas B

kualitasnya dibawah kelas A, begitupun seterusnya hingga kelas C dan

Page 81: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

kelas D. Dalam pengiriman dan ketika jeruk berada di tempat pedagang

grosir di Pasar lnduk Kramat jati, pengumpul sepenuhnya menanggung

segala resiko dari juruk siamnya. Resiko disini adalah resiko terhadap

jeruk siam yang busuk, hilang, maui•un yang tidak laku dijual di pedagang

grosir. Jnformasi pasar didapatkan dari sesama pedagang pengumpul

maupun dari pedagang grosir. Pedagang pengumpul juga melakukan

fungsi pembiayaan dengan memberikan modal usaha kepada pelani

sehingga ketika pan en petani harus menj ual jeruk siamnya kepada

pedagang pengumpul.

3. Pedagang grosir: Pedagang grosir yang terdapat di Pasar Induk Kramat Jati

fungsinya lebih banyak kepada perantara antara pengmnpul dan pedagang

pengecer. Fungsi yang dilakukan oleh pedagang grosir meliputi fungsi

penjualan, pembelian, sortir, penyimpanan, informasi pasar, dan fungsi

pembiayaan. Pembelian jeruk siam oleh pcdagang grosir kepada

pengumpul dilakukan dengan sistem titip jual, yang kenmdian dijual kepda

pedagang pengecer yang datang ke pedagang grosir di Pasar Induk Kramat

Jati. Sehingga dengan sistem titip jual (konsinyasi) pedagang grosir tidak

menanggung resiko barang tidak laku a tau resiko apapun yang terj adi

dengan jeruk siam yang terdapat di pedagang grosir. Pengru1gkutan

dilakukan pedagang grosir dari tempat parkir kendaraan/ truk di Pasar

lnduk Kranmt Jati hingga lokasi tempat usaha/ kios pedagang r,rosir di

dalam pasar. Penyimpanan dilakukan apabila pasokan jeruk siam yang ada

tidak habis te1jual. Ketika jeruk siam sampai di pedagang grosir, dilakukan

Page 82: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

.. ·

peny01iiran apakah dalam kondisi bagus atau tidak, karena kondisi jernk

siam setelah proses transportasi dari daerah budidaya jernk siam ke Jakarta

terkadang terdapat kerusakan. Fungsi informasi pasar oleh pedagang grosir

dilakukan dengan pertukarai1 antar sesaina pedagang gosir dan lingkungan

usaha di Pasar Induk Kramat Jati. Pedagang grosir melakukan fungsi

pembiayaan kepada para pengumpul di daerah berupa pinjaman modal

untuk mendapatkan pasokan jeruk siam dari petani jeruk siam.

Kons~kuensi bagi pengumpul bahwa jeruk yang dibeli dari petani oleh

pedagang pengumpul harus dipasok ke pedagang grosir yang telah

memberikan modal. Sedangkan mengenai harga tergantung dari harga di

pasar.

4. Pedagang pengecer: fungsi pemasai·an yang dilakukan oleh pedagang

pengecer yakni : pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan,

sortasi, clan infonnasi pasar. Pedagang pengecer melakukan pembelian

jeruk siam dari pedagang grosir sesuai dengan kebutuhan usahanya,

kemudian dijual kepada konsumen akhir. Pedagang pengecer melakukan

fungsi pengangkutan jeruk siam dai-i lokasi Pasar Induk Kramat Jati ke

tempat clagangaimya. Penyimpanan dilakukan pedagang pengecer apabila

jeruk siam yang ada tidak habis te1jua! maka perawatan akan dilakukan

selaina penyimpai1an ini agar buah jeruk tidak mudah busuk, misalkan

dengan menghindari jeruk sian1 dari kontak matahari langsung. Jeruk sian1

yang dibeli dari pedagang grosir tidak selalu baik kondisinya, oleh karena

itu diperlukan proses penyortiran dan ini mempengaruhi harga jual jeruk

Page 83: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

siam. Pedagang pengecer jeruk siam memperoleh informasi pasar dari

sesama pedagang jeruk maupun dari pedagang grosir di Pasar Induk

Kramat Jati.

5.3. Analisis Marjin Pemasaran

Marj in pemasaran adalah selisih dari harga jual dan harga beli pada suatu

saluran pemasaran tertentu. Marjin pemasaran terdiri atas keuntungan yang

diperoleh dan biaya pemasaran yang dikeluarkan.

Penelitian dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati sebagi pasar acuan di

daerah DKI Jakarta. Penelitian di Pasar Induk Kramat Jati melibatkan Koperasi

Pasar Induk Kramat Jati, pedagang grosir, pedagang pengumpul, dan pedagang

pengecer.

Pada penelitian ini · dilakukan penghitungan biaya··biaya yang termasuk

dalam biaya pemasaran pada tiap saluran pemasaran dar1 untuk memudahkan

proses analisis, penghitungan terhadap marjin pemasaran jeruk siam

dikonversikan ke dalam satuan rupiah per kilogram.

Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel data dari 10 pedagang

pengumpul di Pasar Induk Kramat Jati dengan tingkat kapasitas rata-ratanya per

hari sebesar 5200 Kg, 15 pedagang grosir dengan kapasitas rata-rata per hari

sebesar 16.800 Kg dan 20 pedagang pengecer dengan kapasitas rata-ratanya per

hari 50 Kg.

Page 84: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

5.3.1. Marjin Pcmasaran Jcruk Siam Dai-i Pctani Ke Pclllag.-mg Pengumpul

Petani jeruk siam biasanya menjual langsung hasil panennya kepada

pedagang pengumpul yang telah memberikan modal usaha untuk budidaya,

sehingga di tingkat petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemasaran.

Pengumpul dalam hal ini telah memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk

sekali panen jeruk siam.

Biasanya pada usia 4 tahun pohon jeruk siam dapat memproduksi/

menghasilkan jeruk sebanyak 30-40 Kg. Sedangkan untuk pembiayaan yang

dilakuakn sendiri oleh petani, pengumpul' membeli langsung dari petani pada saat

jeruk siam siap panen. Pembayaran dilakukan secara tunai dengan rata-rata harga

yang ditawarkan pengumpul pada petani sebesar Rp. 1800,~ per Kg.

5.3.2. Marj in Pemasaran Jcruk Siam Dari Pedagang Pengumpul Ke Pedagang Grosir Pasar Induk Kramat Jati.

Komponen biaya pemasaran yang hams dikeluarkan oleh pengumpul

mulai jeruk siam dari tingkat petani hingga leruk siamnya 1:ampai di Pasar Induk

Kramat Jati meliputi biaya pemetikan, penyortiran, pengepakan, pengangkutan,

retribusi, penyusutan, transportasi, biaya sewa tern pat dart upah tenaga jual.

Untuk lebih jelasnya ko;nponen biaya pemasaran beserta keuntw1gannya,

marjin pemasaran dan B/C rasio dapat di lihat pada Tabel 5 berikut ini,

Page 85: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tabel 5. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengumpul

Jeruk Siam Rp./Kg % dari harga jual

Harga jual oetani 1800 Harga beli pengumpul 1800 56.00 Biaya : - Pemetikan 40.72 1.27

- Penyortiran 20.36 0.63 - Pengepakan 100.36 3.12 - Pengangkutan 5.09 0.16 - Retribusi 3.85 0.12 - Penyusutan 346.14 10.77 - Transpo1iasi 467.31 14.54 - Sewa Tempat 1.07 0.03 - Upah Tenaga Jual 257.13 8.00

Jumlah biaya ' l' :"' 1242'.03. 38.64 Keuntungan 1}2,.J6 5.36 Marjin Pemasaran {414.19 44.00 Harga Jual 3214.]9 100.00 B/C Rasio 0:14

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui besarnya biaya yang

dikeluarkan pedagang pengumpul untuk membeli jeruk simn dari petai.i sebesar

Rp.1800,00 per Kg. Berdasarkan basil analisis marjin pemasaran diketahui

besarnya persentase harga beli pedagang pengumpul sebesar 56 persen terhadap

harga jual kepada pedagang grosir.

Biaya pemasaran yang harus dikeluarkan meliputi biaya pemetikm1 yaitu

biaya yang dikeluarkan ketika jeruk simn berada dalam proses pemetikan. Biaya

pemetikan termasuk dalam biaya pemasaran pedagang pengumpul dikarenakan

biaya pemetikm1 ini dikeluarkan oleh pedagang pengumpul. Petani/ produsen

jeruk siam tidak melakukan kegiatan pemetikan, kegiatan ini dilakukan pedagang

pengumpul dengan menggunakan 15 orang tenaga kerja.

Page 86: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Kegiatan pemetikan memakan waktu 8 jam untuk rata produksi 5,2 ton,

rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemetikart sebesar Rp 40,72 per

Kg, biaya rata-rata tersebut diperoleh dari 8 jam per keseluruhan jam kerja dikali

dengan upah rata-rata yang dikeluarkan untuk tenaga kl:rja sebesar Rp.86,54.

Biasanya pemetikan dilakukan pagi hari, setelah embun yang menempel pada

permukaan buah dan daun sudah menguap dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan

buah tidak boleh dilakukan pada saat buah jeruk siam masih basah terkena embun,

pada waktu hujan, dan segera setelah hujan. Berdasarkan hasil analisis Marjin

Pemasaran terlihat bahwa persentase biaya pemetikan 1,27 persen terhadap harga

jual. Buah jeruk siam yang telah dipetik langsung dimasukan kedalam wadah

berupa keranjang plastik kemudian dikumpulkan ditempat yang teduh agar tidak

terkena sinar matahari langsung dan untuk penanganan lebih lanjut. Dengan

demikian, percepatan proses penguapan air buah jeruk siam dicegah sehingga

buah yang barn dipetik tidrk menjadi layu dan keriput.

Biaya penyortiran adalah biaya yang·dikeluarkan dalam kegiatan sortasi

atau pemisahan buah jeruk siam yang sehat dengan yang rusak atau cacat karena

terserang hama dan penyakit karena kerusakan yang diakibatkan penanganan

panen yang kurang baik. Kegiatan sortasi memakan waktu 4 jam untuk rata-rata

produksi sebesar 5,2 ton, rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan sortasi

sebesar Rp.20,36 per Kg. Biaya rata-rma tersebut diperoleh dari 4 jam per ...

keseluruhan jam ke1ja dikali dengan upah rata-rata yang dikeluarkan untuk tenaga

kerja sebesar Rp.86,54 Kg. Berdasarkan hasil analisis Mmjin Pemasaran terlihat

bahwa Persentase biaya sortasi terhadap harga jual sebesar 0,63 persen.

Page 87: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Biaya pengepakau dan pembelian peti adalah biaya yang dikeluarkan

untuk mengepak jernk siam yang telah dikumpulkan agar memudahkan dalam

penghitungan, memudahkan dalam pengangkutan, menarnbah penampilan agar

lebih menarik dan yang paling penting pengepakan bertujuan untuk melindnngi

buah dari kernsakan mekanis atau fisilogis. Alat pengepakan untuk pengangkutan

hams memperhatikan ukuran, bahan yang digunakan dan desainnya alat pengepak

untuk komoditas jeruk siam yang ideal adalah berukuian 50cm x 40cm x 30cm

dengan kapasitas 25 Kg buah jeruk siam atau yang berkapasitas 50 Kg. Bahan

yang baik digunakan untuk alat pengepak lmah jeruk siam adalah dari papan kayu

sengon atau kayu pinus, karena kedua bahan tersebut kuat, ringan dan harganya

pun murah, papan yang dengan ketebalan 0,5 cm, lebar 8 c:m. Didalam pembuatan

peti kemas, jarak antara papan yang satu dengan papan yang lainnya l,5cm yang

berfungsi sebagai ventilasi, lubang ventilasi sangat diperlukan untuk sirkulasi

udara dan untuk mengeluarkan panas yang dihasilkan dari proses respirasi buah

jernk siam.

Dengan demikian, kernsakan buah'jernk siam karena proses fisiologis

selama pengangkutan dapat dicegah sedangkan desainnya bisa dibuat bentuk segi

empat atau bujur sangkar. Pengepakan dilakukan selama 4 jam untuk rata-rata

produksi 5 ,2 ton rata-rata biaya pengepakan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp

20,36 per Kg. Biaya rata-rata tersebut diperoleh dari 4 jam per kes.eluruhan jam

kerja dikali dengan rata-rata upah tenaga kerja yakni sebesar Rp.86,54 per Kg

ditan1bah dengan biaya peti sebesar Rp.80 per Kg. Sehingga biaya pengepakan

keseluruhan yang dikeluarkan sebesar Rp.l 00,36 Kg. Berdasarkan hasil Analisis

Page 88: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Marj in Pemasaran terlihat bahwa persentasi biaya pergerakan terhadap harga jual

sebesar 3, 12 persen.

Biaya pengangkutan adalah biaya pengangkutan dari ladang hingga ke alat

angkut (kendaraan) pengangkutan dilakukan selama l jam untuk rata-rata

produksi 5,2 ton. Rata-rata biaya pengepakan yang dikelua:rkan adalah sebesar Rp.

5,09 per Kg. biaya rata-rata pengepakan diperoleh dari 1 jam perkeseluruhan jam

kerja dikali dengan rata-rata upah tenaga kerja yakni sebesar Rp. 86,54/Kg.

Berdasarkan hasil analisis Marjin Pemasaran terlihat bahwa persentase biaya

pengangkutan terhadap hargajual sebesar 0,16 persen.

Biaya retribusi adalah biaya yang dikeluarkan selania dahun perjalanan per

sekali angkut biaya retribusi meliputi biaya pembayaran to!, parkir, karcis masuk,

dan karcis keluar serta pungutan liar dari kebun jeruk (contoh: Banyuwangi)

hingga Pasar Induk Kramat Jati. Biaya yang ha:rus dikeluarkan sebesar Rp. 20.000

per sekali pengiriman dengan rata-rata kapasitas pengirima:n 5,2 ton jadi rata-rata

biaya retribusi yang harus dikeluarka:n sebesar Rp. 3,85 pe:r Kg. Berdasarkan hasil

analisis marj in pemasaran persentase biaya retribusi terhadap harga jual sebesar

0, 12 persen.

Biaya tra:nsportasi merupakan biaya ya:ng ha:rus dikeluarka:n oleh pedaga:ng

pengumpul untuk sekali angkut hingga jeruk siam sampai di Pasar Induk Kramat

Jati. Biaya yang dikeluarkan untuk sekali a:ngkut Rp. 2.430.000 per 5,2 ton

muatan jeruk siam, atau rata-rata biaya transportasi ya:ng dikeluarkan pedagang

pengumpul berkisar Rp. 467,31 per Kg.' Biasa:nya'mereka menggunakan mobil

bale terbuka dengan menyewa ataupun mobil pribadi jenis truk 120 ps.

Page 89: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Berdasarkan ha:;il analisis marjin pemasaran terlihat bahwa presentase biaya

transportasi terhadap harga jual sebesar 14,54 persen. Dalam hal ini biaya

transportasi merupakan komponen biaya terbesar dali biaya-biaya pemasaran

lainnya.

Biaya sewa tempat merupakan biaya yang dikelu.arkan untuk menyewa

tempat yaitu untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti, mengumpulkan jeruk

siam setelah terjadi proses pemetikan, pemyortiran, pengepakan. Biaya sewa

tempat yang dikeluarkan oleh pengumpul adalah Rp. 2.000.000 per tahun, maka

biaya rata-rata yang dikeluarkan sebesar Rp.1,07 per Kg jeruk siam. Hasil analisis

marjin pemasaran menunjukkan persentase biaya sewa tempat sebesar 0,03 persen

terhadap harga jual.

Biaya penyusutan adalah komponen biaya tertinggi kedua setelah biaya

transportasi. Proses penyusutan tidak terjadi ketika jeruk siam masih beracla di

peclagang pengumpul, akan tetapi penyusutan terhitung ketika j eruk siam tiba di

pasar induk Kramat jati. Penyusutan akan terns bertambah karena jeruk siam yang

clijual pedagang pengumpul kepada pedagang grosir bersifat kons,inyasi (titip

jual), sehingga clengan demikian buah jeruk siam yang belum laku te1jual di Pasar

Induk Kramat Jati sepenuhnya tanggung jawao peclagang pengumpul. Penyusutan

terhitung ketika jeruk siam mulai membusuk atau tidak segar Jagi saat tiba di PIKJ

(selama penyimpa11an). Rata-rata penyusutan terjacli sebe:sar (2-4 Kg per peti )

clengan harga jual Rp. 6.648,81 /Kg maka nilai jual senilai 47 Kg sama dengan

selisih clari Rp. 255.400, 35 per peti dan Rp. 16.302,15 per 3 Kg dibagi selisih

jumlah buah jeruk, yang masih layak jual, atau masih segar yakni sebesar 47 Kg

Page 90: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

adalah Rp. 5.087,91 /Kg. Dengan demikian, biaya rata-rata yang harus

dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk menyusutkan jeruk siam sebesar Rp.

346,14 /Kg. Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran terlihat juga bahwa

persentase biaya penyusutan terhadap harga jual sebesar 10, 77 persen.

Biaya upah tenaga jual adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan

kepada pedagang grosir karena jeruk siam pedagang pengumpul dijual dengan

sistem konsinyasi. Komisi yang harus diterima pengumpul adalah sebesar 8

persen terhadap jeruk siam yang laku di jual. Biaya upah tenaga jual yang harus

dikeluarkan adalah sebesar Rp. 257,13 per Kg dengan rasio upah tenaga jual

terhadap harga jual sebesar 8 persen.

Dengan demikian dapat dilihat, bahwa marjin pemasaran yang diperoleh

pedagang pengumpul sebesar Rp. 1.414,19 per Kg dengan biaya pemasaran yang

harus dikeluarkan sebesar Rp.1242,03 per<Kg. Maka, keuntungan yang dapat di

dapat oleh pedagang pengumpul adalah· Rp. "1''72,16 per Kg dengan rasio

keuntungan terhadap biaya pemasaran adalah 5,36 persen per Kg. Ini

menunjukkan bahwa untuk setiap tmit biaya yang dikelu:arkan, keuntungan yang

diperoleh akan lebih besar dari biaya tersebut. Y akni setiap satu rupiah biaya

pemasaran yang dikeluarkan pedagang pengumpul, maka akan diperoleh

keuntungan 0,0014 per Kg.

Komponen biaya pemasaran terbesar terjadi pada biaya. transportasi

sebesar Rp. 2.430.000 atau Rp. 467, 31 per· Kg, dengan presentase biaya

transportasi terhadap harga jual adalah 14!54 persen. Sedangkan komponen biaya

pemasaran terkecil adalah biaya sewa tempat sebesar Rp. 2000.000 atau Rp. 1,07

Page 91: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

per Kg, dengan presentase biaya tempat terhadap harga jual adalah 0,03 persen.

Besamya rasio persentase harga beli, komponen biaya pemasaran dan keuntungan

terhadap harga jual di tingkat pedagang pengumpul dapat dilihat lebih jelasnya

pada Garn bar 7. berikut ini,

Gambar 7. Rasio Persentase Harga Beli, Biaya Pemasaran dan Keuntungan terhadap Harga Jual Jeruk Siam di tingkat pedagang pengumpul.

Jumlal1 biaya

(38,64°/o)

. ' . . . ' Keuntung8r1 (5,3.6°io)

Sew a Tempat (0,03%1)

Transportasi (14,54°/o)

Harga beli 56010

) engumpul (

· Penyortiran (0,63o/4)

Pengepalran {3,12o/i1)

Pengangkutan (0,16%1)

Retribusi (0,12°/o)

Penyusutan (10,77°/0 )

5.3.3. Marjin Pemasaran Jeruk Siam dari Grosir ke Pedlagang Pengecer

Proses pemasaran jeruk siam yang selanjutnya adalah antara pedagang

grosir Pasar Induk Kramat Jati kepada pedagang pengecer. Komponen biaya

pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang grosir meliputi biaya bongkar muat,

retribusi, biaya tempat dan sortasi. Secara jelas marjin pemasaran keuntungan

maupun B/C rasio dan nilainya dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini,

Page 92: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tabel 6. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat ][>edagang Grosir

Jeruk Siam Rri./Kg % dari harga iual

Harga beli pedagang grosir 3214.19'

'\ 74.62

Biaya : - Retribusi 2.29 0.05 - Sewa Tempat 8.93 0.21 - Bongkar Muat 12 0.28 - Penyortiran 10 0.23

J umlah bi a ya 33.22<

I?) 0.77

Keuntungan 1059.73 24.60 Marj in Pemasaran aM-9~ 25.38 Harga Jual 4307.14, 100.00 B/C Rasio 31.90

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa besarnya

biaya yang dikeluarkan pedagang grosir untuk membeli jeruk siam dari pedagang

pengumpul sebesar Rp. 3.214,19 per Kg. Berdasarkan hasil analisis marjin ...

pemasaran terlihat persentase harga beli sebesar 74,62 persen terhadap harga jual.

Dalam ha! ini pedagang grosir mengeluarkan biaya-biaya pemasaran sesuai

dengan perlakuan yang dilakukan dalam membeli jeruk siam dari pedagang

pengumpul hingga di jual kembali ke pedagang pengecer.

Biaya bongkar muat adalah biaya yang dikeluarkan untuk menurnnkan

jeruk siam dari truk dan membawanya ke los ( kios pedagang grosir ). Proses

bongkar muat ini bekerjasama dengan pihak swasta yakni badan pengelola

bongkar muat (BAPENGK.AR) dengan memanfaatkan jasa tenaga kerja

Bapengkar. Besarnya biaya bongkar muat yakni Rp. 600 per peti, dimana per peti

berisi 50 Kg jeruk siam, sehingga rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

bongkar muat adalah Rp. 12.00 per Kg. Hasil analisi:l mrujin pemasaran

Page 93: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

menunjukan persentase biaya bongkar muat terhadap harga jual sebesar 0,28

persen.

Biaya sortasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memisahkan atau

menyortir buah jeruk siam yang rusak atau busuk degan jeruk siam yang masih

segar. Bisanya penyortiran dilakukan dengan cara me:mbuka kemasan clan

memisahkan jeruk siam yang buruk I rusak dengan jeruk siam yang masih segar

dikemas kembali. Biaya rata-rata sortasi adalah Rp. 500 per peti atau sebesar Rp

I 0 per Kg. Hasil Analisis marjin pemasaran juga menunjuk persentase biaya

sortasi sebesar 0,23 persen terhadap hargajual.

Biaya retribusi adalah biaya yang dikeluarkan bagi setiap pedagang grosir

yang meliputi biaya pajak usaha, biaya kebersihan, biaya keamanan, biaya

penerangan biaya rata-rata yang harus dikeluarkan pedagang grosir sebesar Rp. 38

400 atau sebesar Rp. 2,29 per Kg. hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan

persentase biaya retribusi sebesar 0,05 persen terhadap harga jual. Biaya tempat

adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat. Biaya tempat yang harus

dikeluarkan sebesar 8,93 per Kg jeruk siair. Hasil analisis rnarjin pemasaran juga

menunjukan persentase biaya tempat sebesar 0,21 persen terhadap hargajual.

Dalam ha! ini komponen biaya pemasaran terbesar terjadi pada biaya

bongkar muat sebesar Rp. 600 atau Rp. 12,00 per Kg dengan persentase biaya

bongkar muat terhadap hargajual adalah 0,21 persen sedangkan komponen biaya ~·'"

pemasaran terkecil adalah biaya retribusi· sebesar Rp. 500 a.tau Rp. 2,29 per Kg.

dengan presentase biaya terhadap harga jual adalah 0,05 pcrsen.

Page 94: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Selanjutnya dapat dilihat, bahwa maijin pemasaran yang diperoleh

pedagang grosir sebesar Rp. 1.092,95 per Kg dengan biaya pemasarai1 yang harus

dikeluarkan sebesar Rp. 33,2 per Kg maka keuntungan yang di dapat oleh

pedagang grosir tiap Kgjeruk siain adalah Rp. 1.059,73.

Dengan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran adalah 31,90 persen,

yakni setiap satu rupiah biaya pemasaran yang dikeluarkan pedagang grosir maka

akan memperoleh keuntungan 0,319 per Kg. Besamya rasio persentase harga beli,

komponen biaya pemasaran dan keuntungan terhadap harga jual di tingkat

pedagang grosir dapat dilihat lebihjelasnya pada Gainbar 8. berikut ini,

Gambar 8. Rasio Persentase Harga Beli, Biaya p,emasaran dan Keuntungan terhadap Harga Jual .Jeruk Siam di tingkat pedagang grosir 1 ·

(0,776/u)Jumlah biaya

(0,23o/o) Penyortiran

(0,28%>)Bongkar M uat

(0,21 °/o )Sew a Temp at

(0,056/o~etrlbusi

:t; pedagang grosir

(74.62%))

<,:1l1, ,;. •. i

5.3.4. Marj in Pemasaran Jeruk Siam dari Pedagang Pengecer ke Konsumen

Marj in pemasaran jeruk siain dari pedagang pengecer ke konsumen akhir

memiliki biaya yang berbeda dai·i marjin saluran pemasaran jeruk siam yang

Page 95: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

pengecer meliputi biaya pikul, retribusi, penyusutan dan biaya sewa tempat.

Secara jelas biaya pemasaran, marjin pemasaran, keuntungan maupun B/C rasio

dan nilainya dapat dilibat pada Tabel 7. berikut ini,

Tabel 7. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pedagang Pengeccr.

Jeruk 8ian1 Rp./Kg % dari barga jual

Harga beli pedagang pengecer 4307.14 63.47 Biaya : - Pikul 94.29 l .39

- Penyusutan 225.01 .. 3.32 - Retribusi 41.43 0.61 - Sewa Tempat 163.88 2.42

Jumlab biaya 524.61 7.73 Keuntungan 1953.96 28.80 Marjin Pemasaran 2478.57 36.53 Harga Jual 6785.71 100.00 BIC Rasio 3.72

Berdasarkan basil analisis mmjin pemasarm1 bahwa besamya biaya yang

dikeluarkan pedagang pengecer di pasar induk Kramat jati untuk membeli jeruk

siam dari pedagang grosir sebesar Rp. 4.307,14 per Kg. Berdasarkan basil analisis

marjin pemasaranjuga terlihat persentase harga beli sebesar 63,47 persen terbadap

harga jual jeruk siam. Pedagang pengecer mengeluarkan biaya pemasaran seperti

pikul, penyusutm1, retribusi dan biaya tempat.

Pedagang pengecer juga mengeluarkan biaya pengangkutan, yakni biaya

yang dikeluarkan untuk mengangkut jeruk sian1 dari kios pedagang grosir hingga

ke kios pedagang pengecer Pasar Induk Kramat Jati. Biaya pikul rata-rata yang

dikeluarkan sebesar Rp. 4.714, 29 per peti sehingga rata-rata biaya pengangkutan

Page 96: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

yang harus dikeluarkan sekitar Rp. 94,29 per Kg. Berdasarkan basil analisis

.\1aijin pemasaran terlihat, persentase biaya pengangkutan sebesar 1,39 persen.

Biaya penyusutan adalah komponen biaya yang te1jadi ketika jeruk siain

dalan1 proses penyimpanan dan proses peqjualan atau jeruk sian1 yang tidak laku

terjual. Biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer untuk

penyusutanjeruk siam sebesar Rp. 10.491, 43 atau Rp. 225, 01 per Kg (sekitai· 1-2

Kg per peti) basil analisis marjin pemasarai1 menunjukkan persentase biaya

penyusutan terhadap harga jual sebesar 3,32 persen.

Biaya retribusi adaiah biaya yang dikenakan bagi setiap pedagnng

pengecer yang meliputi biaya kebersihai1 biaya keainanai1 dan biaya penerangan

biaya rata-rata yang harus dikelnarkan oleh pedagang pengecer untuk biaya

retribusi sebesar Rp.2.071. 41 per hari khnslls untuk buahjeruk siam atau Rp. 41,

43 per Kg. Hasil aiialisis marjin pemasaran juga menunjukan persentase biaya

retribusi sebesar 0,61 persen terhadap hargajual.

Biaya tempat adalah biaya untuk menyewa tempat untuk menjual jeruk

siam yang dikeluarkan pedagang pengecer dalain tiap Kg jeruk siam.

Penghitungan biaya tempat yaitu berdasai·kan rata-rata biaya sewa tempat tiap

pedagang pengecer sebesar Rp. 5.900.000,- dikalikan dengan lainanya Bulan jual

yaitu empat Bulan berbanding dua belas Bulan dan dikalikai1 lagi dengan

persentase jual jeruk siain sebanyak 50 persen dibanding buah yimg lain. Hasil

perkalian tersebut dijadikan biaya perhari dan dibagi dengan kuantitas penjualn

rata-rata pedagang pengecer perharinya yaitu sebanyak 50 Kg. Biaya tcmpat yang

hams dikeluarkan sebesar 163,88 per Kg jeruk siain. Hasil analisis marjin

Page 97: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

pemasaranjuga menunjukan persentase biaya tempat sebesar 2,42 persen terhadap

hargajual.

Dengan demikian ditingkat pedagang pengecer biaya penyusutan lebih

besar dari biaya-biaya pemasaran yang lain, yakni sebesar Rp. 225, 0 I per Kg dan

biaya retribusi merupitkan biaya pemasaran terkecil di tingkat pedagang pengecer

yakni sebesar Rp. 41,43 per Kg. Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 524,61

maka keuntungan yang di dapat oleh pedagang pengecer adalah Rp. 1953,96 per

Kg dengan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran adalah 3, 72 pers:? per Kg.

Ini menunjukan bahwa untuk setiap unit biaya yang dikeluru'kan, keuntungan yang

diperoleh lebih besar dru·i biaya tersebut yakni setiap satu rupiah biaya pemasaran

yang dikeluarkan pedagang pengecer' 'l11al.<:a akan diperoleh keuntungan

0,0372 per Kg.

Besarnya rasio persentase harga beli, komponen biaya pemasru·an dan

keuntungan terhadap harga jual di tingkat pedagang pengecer dapat dilihat lebih

jelasnya pada Gambar 9. berikut ini,

Page 98: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Gambar 9. Rasio Persentase Harga Jual, Biaya Pemasaran clan Keuntungan terhadap Harga Jual Jeruk Siam di tingkat pedagang pegecer

(7,73%J Juniah biaya

(2,42%JSewa Ten-pat

{0,61 'Yo)Retribusi

(3,32°1o lPenyus utan

(J,39°/o}Pikul

,/1; •"

Harga beli

pedagang pengecer

(63,47°/o)

Analisis marjin pemasaran jeruk siam merupakan proses untuk melihat

besarnya biaya clan keuntungan pada setiap lembaga pemasaran dengan

menggunakan perhitungan maijin pemasarannya. Secara keseluruhan dari analisis

maijin pemasaran jeruk siam di tingkat pedagang pengumpul, grosir dan pengecer

dapat dilihat pada Tabel 8. berikut ini,

Page 99: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tabel 8. Analisis Marjin Pemasaran Jeruk Siam di Tingkat Pcdagang Pengumpul, Pedagang Grosit· dan Pedagnng Pengeccr

. Jeruk Siam

Ro./Kg % dari harna j ual HarQa iual petani 1800 Harga beli pengumpul 1800 56.00 Biaya : - Pemetikan 40.72 1.27

- Penyartiran 20.36 0.63 - Pengepakan 100.36

... 3.12

- Pengangkutan 5.09 0.16 - Retribusi 3.85 0.12 - Penyusutan 346.14 10.77 - Transpartasi 467.31 14.54 - Sewa Tempat 1.07 0.03 - U pah Tenaga Jual 257.13 8.00

Jumlah biaya 1242.03 .. 38.64 Keuntungan 172.16 5.36 Maijin Pemasaran 1414.19 44.00 HargaJual 3214.19 100.00 B/C Rasia 0.14

.

Harga beli pedagang grosir 3214.19 74.62 Biaya : - Retribusi 2.29 0.05

- Sewa Tempat 8.93 0.21 - Bangkar Muat 12 0.28 - Penyartiran 10 0.23

Jumlah biaya 33.22 0.77 Keuntungan 1059.73 24.60 Marjin Pemasaran 1092.95 25.38 HargaJual 4307.14 100.00 B/C Rasia 31.90

Harga beli pedagang pengecer 4307.14 63.47 Biaya : - Pikul 94.29 1.39

- Penyusutan 225.01 3.32 - Retribusi 41.43 0.61 - Sewa Tempat 163.88 2.42

.

J umlah biaya 524.61 7.73 Keuntungan 1953.96 28.80 Marjin Pemasai·an 2478.57 36.53 Harga Jual 6785.71 100.00 B/C Rasia 3.72

Page 100: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Bedasarkan Tabel 8. diatas dapat dilihat bahwa maijin pemasaran di Pasar

Induk Kramat Jati, marjin terbesar didapatkan oleh pedagang pengecer sebesar

Rp. 2.478,57 per Kg atau 36,53 persen terhadap hai·ga jual. Sedangkan marjin

pemasaran paling kecil pada pasar acuan Pasar Induk Kramat Jati terdapat pada

pedagang grosir Rp.1.092,95 per Kg atau 25,38 persen terhadap harga jual.

Keuntungan terbesar diperoleh pedagang grosir pengecer sebesar

Rp.1.953,96 per Kg atau sebesar 28,80 persen terhadap harga jual. Keuntungan

terkecil terdapat pada pedagang pengumpul yaitu sebesar Rp.172, 16 atau sebesar

5,36 persen terhadap harga jual.

Untuk mengetahui gambaran secara'jelasnya mengenai marjin pemasai·an,

harga jual, harga beli dan biaya pemasaran 'pada tiap lembaga pemasaran maka

dapat dilihat pada Gainbar 10. berikut,

Gambar 10. Penyebaran Marjin Pemasaran'Jeruk Siam Dari Petani, Pedagang Pengumpul, Grosir dan Pengecer (Rp).

I '' --.,.' 1

Harga Jual: 1.800 3.214,19 d ·- : ~';' . 4.30'7 ,l 4' 6.785,'71

Marjin Pen1asa~:rn1: . '

1\1.arjin Penu1saran: lViarjin Peniasaran: 1.414,19 " '. . 1.092,9:5 2.478,57

Berdasarkan Gambar 10. diatas· maka Ciapat dilihat bahwa dengan pola ,-di d;1J; '.\.'II' 1

Page 101: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

semua biaya ditanggung oleh pengumpul, sebab pengumpul langsung membeli

jeruk siam yang masih berada di petani dengan sistem tebasan. Untuk biaya

pemetikan dan pengankutan ke pedagang pengumpul dibebankan kepada

pedagang pengumpul. Marjin pemasaran yang diperoleh pedagang pengurnpul

sebesar Rp. 1.414,19 per Kg dengan harga jual sebesar Rp. 3.214,19 per Kg

scdangkan harga bcli dari petani scbcsar Rp.1.800 per Kg. Total biaya pemasaran

yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 1.242,03 per Kg.

Marjin pemasaran di tingkat pedagang grosir sebesar Rp. 1.092 per Kg,.

Pedagang grosir membeli jeruk sian1 dari pengumpul sebesar Rp. 3.214, 19 per

Kg dan menjual b:mbali kepada pengecer sebesar Rp. 4.307,14 per Kg. Biaya

pemasaran yang dikeluarkan grosir adalah sebesar Rp. 33,22 per Kg. Biaya

pemasaran yang dikeluarkan grosir sangat kecil diantara tingkat lembaga

pemasaran yang lain karena kegiatan fungsional yang dilakukan pedagang grosir

tidak serumit yang dilakukan pedagang pengumpul, sehingga biaya pemasarannya

pun kecil.

Pedagang pengecer menjual je1uk siam langsung ke konsumen akhir

sebear Rp. 6.785,71 per Kg dan harga beli yang diterima dari pedagang grosir

sebesar Rp. 4.307, 14 per Kg. Maijin pemasaran yang diperoleh pedagang

pengecer sebesai· Rp. 2.4 78,57 per Kg.

Page 102: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

6.1. KESIMPULAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pada penelitian pemasaranjeruk siam di Pasar Induk Kramat Jati dapat

diketahui saluran pemasaran dan lembaga pemasaranjeruk siam yang

te1jadi adalah sebagai berikut,

PETANI F+ PENGUMPUL GROS IR PENGECER KONSUMEN AKHIR

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lemb'lga

pemasaran sehingga jeruk siam dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir di ~.·'

DKI Jakarta adalah sebagai berikut berikut,

1) Petani : Fungsi Penjualan

2) Pedagang pengumpul: Fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan,

penyimpanan, sortasi, standarisasi, penanggungan resiko, informasi

pasar dan pembiayaan.

3) Grosir: Fungi pembelian, penjualan, penyimpanan, sortasi dan

informasi pasar.

4) Pengecer: Fungsi pembelian, penjualn, pengangkutan, penyimpanan,

sortasi dan informasi pasar.

2. Dari has ii analisis marjin pemasaran, terdapat perbedaan marjin pemasar:m

tiap lembaga saluran pemasaran. Besarnya marjin pemasaran tiap lembaga

saluran pemasaran adalah sebagai berikut,

I) Di tingkat pengumpul : memperoleh maijin pemasaran sebesar

Rp.1414,19 per Kg.

2) Di tingkat grosir memperoleh ma1jin pcmasaran sebesar

Rp. 1092.95 per Kg.

Page 103: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

3) Di tingkat pengecer

Rp. 2478.57 per Kg.

memperoleh marjin pemasaran sebesar

3. Biaya pemasaran pada tiap lembaga saluran pemasaran adalah :

I) Pengumpul Biaya pemetikan, penyortiran, pengepakan,

pengangkutan, retribusi, penyusutan, transportasi, sewa tempat dan

upah tenaga jual. Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03

per Kg.

2) Grosir : Biaya retribusi, sewa tempat, bongkar muat dan penyortiran.

Dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 33,22 per Kg.

3) Pengecer: Biaya pikul, penyusutan, retribusi dan :>ewa tempat. Dengan

total biaya pemasaran sebesar Rp. 524,61 per Kg.

Page 104: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

6.2. SARAN

I. Diharapkan terjadinya pola ke1jasama yang baik antar tiap lembaga

pemasaran. Yaitu dengan dijalin pola kerjasama investasi/ pembiayaan.

· Contohnya pedagang pengumpul memberikan modal kepada petani atau

dari pcdagang grosir memberikan modal kepada pedagang pengumpul. Hal

ini diharapkan akan memperlancar arus penyaluran jeruk siam dari

produsen (petani) menuju konsumen. Pola kerjasama ini sangat membantu

pedagang pengumpul maupun petani untuk memperoleh pinjaman tanpa

agunan dan bunga.

2. Tiap lembaga pernasaran diharapkan cepat d.an tanggap lerhad.ap

perkembangan informasi pasar. Infotmasi pasar dapat digunakan sebagai

sinyal untuk menentukan jumlah, harga maupun mutu produk yang

dihasilkan atau di beli oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat.

Contohnya dengan mengetahui perubahan informasi pasar tentang

kebutuhan atau permintaan konsumen di pasar acuan maka pedagang

pengumpul dapat memprediksi jumlah pasokan jeruk siam. Hal ini untuk

mengurangi resiko kerusakan dan penyusutan yang diderita pedagang

pengumpul sehingga efisiensi biaya pemasaran dapat tercapai. Cara untuk

memperoleh informasi harga dan pasokan jeruk: siam dapat melalui

laporan Koperasi Pasar Induk Kramat Jati, telepon, koran lokal, tabloid

petianian, radio dan lain-lain.

Page 105: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

DAFTAR PUST AKA

Anindita, Ratya .. Pemasaran Hasi/ Perlanian. (Jakarta: Papyrus, 2005)

Azir, Rizky. Kajian Pemasaran dan Integrasi Pasar Cabai Merah Keriting di DK! Jakarta (Studi kasus: Pasar Jnduk Krama/ Jati, Pasar Tanah Abang dan Pasar Jati Negara). Bogor: Institut Pertanian Bogor, Jurusan ilmu­ilmu Sosial Ekonomi Pertanian; 2002.

Boyd, Walker. Larreche. Manajemen Pemasaran. (.Jakarta: Erlangga, 2000)

---------- Laporan Bulanan Perkembangan Pasokan Sq)lur-mayur dan Buah­buahan di DK! .Jalwrtu. (Jakarta: Kopernsi Pasar lnduk Kramat Jati, 2006)

---------- Laporan Bulanan Perkembangan Harga Sayur-muyur dan Buah-buahan di DKJ .Jakarta. (Jakarta: Koperasi Pasar lnduk Krmnat Jati, 2006)

Cahyono, Bambang. Budidaya Jeruk Mandarin (Keprok Siam dan Jep,m). (Jakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. 2005)

Kotler, P. Markeling Manage men/ The Mil!enium Edition. (Prentice Hall, 2000)

Nazir. Aletode Pene/i1ian. (Jakarta: Ghalia Indonesia., 2005)

Said, E Gumbira, clan A Harizt lntan. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 200 l)

Saladin, Djaslim. Manqjemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, pelaksanaan, dan Pengendalian. (Bandung: Linda Karya, 2005)

Sugioyono. Metode f'ene/ithn /3isnis. (Bandung: Alfabeta. 2003)

Swastha, clan lrawan. Men~jemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta: Libc,rty,

Page 106: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Sains dan TeknQlogi UIN Syahid Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi. (Jakarta: UIN Press., 2004)

Umar, Husein. Research Methods in Finance and Banking. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002)

Page 107: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Lnmpiran l. Surat Ketcrangan Pcnclitiau

~~~ )ASAR~JAYA

Nomor Si fat Lampiran Hal

Kepada

: 5tir I -1.i~ -~. : Biasa.

: Surat Keterangan Selesai Melakukan l'em:litian di l'asar Induk Kramat Jat.i.

Yth. D•:.kan Fakultas Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Tslam Negeri Syarif'Tfidayatullah Di Ciputat Jakarta

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Jabatan

: Drs. Benny Kelana Jaya,, MM : Manager Area 16 lnduk Kramat Jati

Dengan ini menerangkan bahwa : ... ·~

Nama NIP Jurnsan ·

: Mutia Syam1mri : 101092123366 : Agribisnis

D 1 NOV l'flGn

Te.lah mdakukan penelitian di Pasar lnduk Kramat Jati dari bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Juni 2006 .

... Agar maldum.

KELANA JAY A, MM

Page 108: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

·"

Lampiran 2. Rata-rata Harga Jeruk Siam di Pasar lndnk Kramat Jati bulan April, Mei, dan Juni Tahun 2006

Minggu

Bulan Minggu ke-1 Mingguke-2 Minggu ke-3 Mingguke-4

Rp/Kg Rp/Kg Rp/Kg Rp/Kg

April 7.429 8.357 7.643 7.143

Mei 7.214 6.929 6.214 6.071

Juni 5.571 6.143 6.000 5.071

- ·-Sumber: Koperasi Pasar Induk Kramat Jati, 2006

,, Lampiran 3. Rata-rata Pasokan Jeruk Siam di Pasar Induk Kramat Jati

bulan April, Mei, dan Juni Tahun 2006

Minggu

Bulan Minggu ke-1 Mingguke-2 Mingguke-3 Minggu ke-4

Ton Ton Tau Ton

April 2574 2139 2125 1801

Mei 2485 2780 2610 1919

Juni 2708 2855 30W 3403

Sumber: Koperasi Pasar Induk Kramat Jati, 2006

Page 109: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Lampiran 4. Struktur Organisasi Pasar Induk Kramat ,Jati

I ASISTEN MANAGER

ADMINISTRASI

I

MANAGER AREA

L ASISTEN M ANA GER

ONAL OPERAS!

WAKIL MANAGER

Staff Asisten Staff Asisten Manager Manager

Administrasi Administrasi

-Staff Asisten Mana

U.ger I ._s_t-af_f_A-si-st-en_M_""_"_ge-r~ _ Operasional Perawatan Operasional PPT

Um um Keuangan

SENIOR SUPERVISOR

PERVIS OR I SUPERVISOR SUPERVISOR ] SUPERVISOR

Staff I Staff Staff I Staff

Page 110: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Lampirim 5. Dokumenfasi

Pasar lnduk Krarnat Jati

Kantor Koperasi Pasar lnduk Krama.t Jati

Page 111: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Aktivitas bongkar rnuat

Jenis transportasi jeruk siam dari

sentra produksi (petani)

Pengangkutan jeruk siam ke pengecer

Page 112: ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM ASAL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7485/1...biaya pemasaran sebesar Rp. 1.242,03 per Kg. (2) Grosir : Biaya retribusi,

Pengangkutan jeruk siam ke pengecer

sekitar Pasar lnduk Kramat Jati

Sarana sewa transportasi motor untuk pedagang