analisis nilai moral dalam cerita bersambung “mburu pusaka

17
13 Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo PENDAHULUAN Karya sastra sebagai salah satu hasil ke- budayaan manusia tentunya sangat menarik untuk dikaji dan dibicarakan. Pengkajian dan ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA” KARYA AL ARIS PURNOMO Herlina Setyowati, Eko Santosa Universitas Muhammadiyah Purworejo Pos-el: [email protected] Abstrak Karya sastra sebagai salah satu hasil kebudayaan manusia tentunya sangat menarik untuk dikaji kandungan pesan moralnya. Nilai-nilai pesan moral yang terdapat dalam cerita bersambung tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam penelitian ini, cerita bersambung yang diteliti berjudul “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo yang dimuat di Majalah Jaya Baya. Cerita bersambung “Mburu Pusaka” ini dimuat bagian demi bagian dari episode 1 sampai 23, yaitu sejak edisi nomor 06 Bulan Oktober 2014 sampai dengan edisi nomor 27 Bulan Maret 2015. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan kandungan nilai moral di dalam cerita bersambung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan teknik catat. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan metode content analysis (analisis isi). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa cerbung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo mengandung nilai moral baik meliputi sopan, ramah, percaya adanya Tuhan, menghormati perbedaan pendapat, peduli, rendah hati, akrab antara atasan dan bawahan, menghormati orang lain, mempunyai prinsip hidup, mengutamakan orang lain, bijaksana, jujur, dan cerdik; sedangkan nilai moral buruk meliputi mudah percaya pada orang lain, sakit hati pada orang lain, menukar barang milik orang lain, dan licik. Kata kunci: nilai moral, cerita bersambung Abstract Literary work is one people cultures which is very interesting to be analyzed in terms of its moral values. Moral values found inside this serial story can become life guidance and it can be applied in daily life. In this research, the serial story which is going to be analysed entitles Mburu Pusaka (hunting for heritage) written by al Aris Purnomo contained in Jaya Baya magazine. This story is contained part by part from episode 1 until episode 23, since edition number 06 month of October 2014 until edition number 27 month of March 2015. The aim of this research is to describe the moral values found in serial story of Mburu Pusaka written by Al Aris Purnomo. Data collecting tecniques used are literary and documentary note-taking analysis. Data analysis technique used is content analysis method. Based on reserach result, it is found out that the Mburu Pusaka story contains good moral values such as polite, friendly, respecting different opinions, care, humble, being chummy between boss and staff, respecting others, accentuating others, wise, honest, and smart while bad moral values such as easily believing in others, resentful to othres, exchange other’s goods, and sly. Key words: moral values, serial story pembicaraan itu dapat dilakukan dari sudut nilainya, seperti nilai seni, nilai ajaran hidup, maupun nilai-nilai yang lain. Nilai seni ber- kaitan dengan keindahan (estetis), sedangkan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

13Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

PENDAHULUANKarya sastra sebagai salah satu hasil ke-

budayaan manusia tentunya sangat menarikuntuk dikaji dan dibicarakan. Pengkajian dan

ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG“MBURU PUSAKA” KARYA AL ARIS PURNOMO

Herlina Setyowati, Eko SantosaUniversitas Muhammadiyah Purworejo

Pos-el: [email protected]

AbstrakKarya sastra sebagai salah satu hasil kebudayaan manusia tentunya sangat menarik untuk dikajikandungan pesan moralnya. Nilai-nilai pesan moral yang terdapat dalam cerita bersambungtersebut dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, cerita bersambung yang diteliti berjudul “Mburu Pusaka” karya Al ArisPurnomo yang dimuat di Majalah Jaya Baya. Cerita bersambung “Mburu Pusaka” ini dimuat bagiandemi bagian dari episode 1 sampai 23, yaitu sejak edisi nomor 06 Bulan Oktober 2014 sampaidengan edisi nomor 27 Bulan Maret 2015. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan kandungannilai moral di dalam cerita bersambung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan teknik catat. Dalam teknik analisisdata, peneliti menggunakan metode content analysis (analisis isi). Berdasarkan hasil penelitian,dapat diketahui bahwa cerbung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo mengandung nilai moralbaik meliputi sopan, ramah, percaya adanya Tuhan, menghormati perbedaan pendapat, peduli,rendah hati, akrab antara atasan dan bawahan, menghormati orang lain, mempunyai prinsip hidup,mengutamakan orang lain, bijaksana, jujur, dan cerdik; sedangkan nilai moral buruk meliputi mudahpercaya pada orang lain, sakit hati pada orang lain, menukar barang milik orang lain, dan licik.

Kata kunci: nilai moral, cerita bersambung

AbstractLiterary work is one people cultures which is very interesting to be analyzed in terms of its moral values. Moralvalues found inside this serial story can become life guidance and it can be applied in daily life. In this research,the serial story which is going to be analysed entitles Mburu Pusaka (hunting for heritage) written by al ArisPurnomo contained in Jaya Baya magazine. This story is contained part by part from episode 1 until episode23, since edition number 06 month of October 2014 until edition number 27 month of March 2015. The aimof this research is to describe the moral values found in serial story of Mburu Pusaka written by Al ArisPurnomo. Data collecting tecniques used are literary and documentary note-taking analysis. Data analysistechnique used is content analysis method. Based on reserach result, it is found out that the Mburu Pusakastory contains good moral values such as polite, friendly, respecting different opinions, care, humble, beingchummy between boss and staff, respecting others, accentuating others, wise, honest, and smart while badmoral values such as easily believing in others, resentful to othres, exchange other’s goods, and sly.

Key words: moral values, serial story

pembicaraan itu dapat dilakukan dari sudutnilainya, seperti nilai seni, nilai ajaran hidup,maupun nilai-nilai yang lain. Nilai seni ber-kaitan dengan keindahan (estetis), sedangkan

Page 2: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

14 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

nilai ajaran hidup berhubungan dengan ama-nat atau pesan yang disampaikan pengarangkepada pembaca. Perumusan dari semua itudapat tersurat maupun tersirat. Dengan demi-kian, sesuai dengan pernyataan Horace dulce etutile atau sweet and useful, yakni menyenangkandan berguna (Wellek & Warren, 1995: 25).Menyenangkan dan berguna dalam hal iniberhubungan dengan bahasa dan isi atau kan-dungan makna dan nilai-nilai yang terdapatdi dalamnya, baik makna tersurat maupunmakna tersirat.

Karya sastra Jawa banyak ragamnya, an-tara lain cerkak (cerita cekak), cerbung (cerita sam-bung), novel, geguritan. Dalam hal ini, penelitimengkaji salah satu karya sastra yang sudahsangat dikenal oleh masyarakat luas yaitu cer-bung (cerita sambung). Cerbung yang dalambahasa Indonesia dikenal dengan “cerita ber-sambung” merupakan karya sastra yang sudahdiketahui banyak orang. Cerbung yang ditelitiberjudul “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomoyang dimuat di Majalah Jaya Baya. Cerbung“Mburu Pusaka” ini dimuat bagian demi bagi-an dari episode 1 sampai 23, sejak edisi nomor06 Bulan Oktober 2014 sampai dengan edisi no-mor 27 Bulan Maret 2015.

Cerita yang ditulis oleh pengarang memuatsuatu nilai moral. Nilai moral yang terkandungdalam cerbung mengandung pesan atau ama-nat, baik yang tersurat maupun tersirat. Nilaimoral yang terdapat dalam cerbung tersebutjuga dapat dijadikan sebagai pedoman hidupyang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dalam cerbung ini, nilai moral yang terkan-dung lebih banyak yang bersifat tersurat se-hingga pembaca harus lebih memahami agardapat mengerti pesan apa yang ingin disam-paikan oleh pengarang. Tujuan penelitian iniialah mendeskripsikan nilai moral baik dan nilaimoral buruk yang terkandung dalam Cerbung“Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo. Ada-pun manfaat penelitian ini secara praktis ialahdapat dijadikan sebagai pedoman dalam ber-

sikap dan bertingkah laku dalam kehidupansehari-hari.

TEORI DAN METODEWellek & Warren (1995: 12) mengemuka-

kan definisi sastra meliputi: (1) sastra ialah se-gala sesuatu yang tertulis atau tercetak; (2)sastra ialah segala buku yang dianggap menon-jol karena bentuk dan ekspresi sastranya; (3)sastra diterapkan pada seni sastra, yaitu dipan-dang sebagai karya imaginatif. Sudjiman (1986:68) juga mengemukakan bahwa sastra adalahkarya lisan atau tertulis yang memiliki berbagaiciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistik-an, serta keindahan dalam isi dan ungkapan-nya. Selanjutnya, Atar Semi (dalam Endra-swara, 2008: 38) mengemukakan ada tiga tugasdan fungsi sastra, yakni sebagai berikut. Per-tama, sebagai alat penting pemikir-pemikiruntuk menggerakkan pembaca kepada kenya-taan dan menolongnya mengambil suatu kepu-tusan bila mendapat masalah. Pengarang ber-tugas mengikuti dan memikirkan tentang bu-daya dan nilai-nilai bangsanya pada masa hi-dup untuk kemudian dicurahkan ke dalamkarya sastra yang baik. Salah satu ukuran sastrayang baik ialah sastra yang dapat menggam-barkan kebudayaan masyarakat pemiliknyapada zamannya. Kedua, berfungsi sebagai alatuntuk meneruskan tradisi suatu bangsa, baikkepada masyarakat sezaman maupun generasimendatang. Dengan kata lain alat penerus tra-disi dari generasi ke generasi berikutnya. Ke-tiga, menjadikan sastra sebagai tempat pem-berian perhatian, pemertahanan, dan penye-barluasan nilai kemanusiaan secara wajar,terutama di tengah-tengah kehidupan modernyang ditandai dengan majunya sains danpesatnya teknologi.

Menurut Muchson (2012: 2), moral adalahajaran tentang laku hidup yang baik berdasar-kan pandangan hidup atau agama tertentu.Moral yang berasal dari kata “mores”, artinyamengungkapkan dapat atau tidaknya suatuperbuatan atau tindakan yang diterima oleh

Page 3: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

15Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

sesama manusia dalam hidup kemasyarakatan(Darmadi, 2009: 53). Dalam kenyataannya,pandangan baik buruknya tingkah laku tidak-lah sama pemikiran satu dengan yang lain. Pe-ngertian moral secara umum mengacu padaajaran tentang baik buruk yang diterima umummengenai perbuatan, sikap, kewajiban akhlak,budi pekerti, dan susila (KBBI, 2008: 1041).

Moralitas adalah kesesuaian sikap dengannorma atau hukum batiniah (Muchson, 2012:6). Dalam hal ini, seseorang yang mematuhihukum lahiriah dipandang bukan karena takutpada sanksi, tetapi sebagai kesadaran sendirikarena mengandung nilai kebaikan. Perkem-bangan moral manusia ditentukan oleh ke-mampuan seseorang dalam merespon ling-kungan yang mereka lakoni sehingga akan ter-bentuk kembali pengetahuan yang baru me-nyangkut moral dan kematangan (Darmadi,2009: 124). Melihat kenyataan tersebut, fungsimoral dalam suatu masyarakat memegangperanan yang sangat penting dalam mewu-judkan proses budi pekerti yang mengarahkanpada kemampuan berfikir rasional, beranimengambil keputusan, dan bertanggung jawabatas perilakunya berdasarkan hak dan kewa-jiban. Gazalba dalam Lubis (2008: 11) mende-finisikan moral sebagai ajaran-ajaran, patokan-patokan, kumpulan peraturan, dan ketepatanlisan atau tulisan tentang bagaimana manusiaharus hidup dan bertindak agar menjadi manu-sia yang baik.

Berdasarkan pengertian moral yang telahdikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwamoral merupakan segala sesuatu yang berkait-an dengan ajaran atau patokan baik dan burukmengenai perbuatan, sikap, dan budi pekertiseseorang. Dengan itu dapat terbentuk pribadi-pribadi yang memiliki sikap positif dan kesa-daran moral yang dapat membedakan baik danburuk, hal yang boleh dan tidak boleh dilaku-kan, serta dapat berfikir secara rasional. Setiapindividu dalam bersikap, bertingkah laku, danbergaul haruslah memperhatikan norma-

norma atau aturan yang berlaku dalam masya-rakat.

Pengertian moral dalam karya sastra itusendiri tidak berbeda dengan moral secaraumum, yaitu yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan (baik dan buruk) sertapenerapan moral dalam bersikap dan berting-kah laku. Moral dalam karya sastra biasanyadimaksudkan sebagai petunjuk dan pedomanyang bersifat praktis untuk pembaca dalamkehidupan sehari-hari. Moral dalam cerita me-nurut Kenny dalam Nurgiyantoro (2012: 321)biasanya dimaksudkan sebagai suatu saranyang berhubungan dengan ajaran moral ter-tentu yang bersifat praktis yang dapat diambilatau ditafsirkan lewat cerita sehingga pembacadapat mengambil hikmah dari pesan-pesanmoral yang disampaikan. Menurut Nurgiyan-toro (2012: 323-324), jenis ajaran moral dalamkarya sastra dibagi menjadi: 1) persoalan hu-bungan manusia dengan diri sendiri; 2) hu-bungan manusia dengan manusia lain dalamlingkup sosial; 3) hubungan manusia denganlingkungan alam; dan 4) hubungan manusiadengan Tuhannya.

Persoalan hidup manusia dengan dirinyasendiri dapat bermacam-macam jenis dan ting-kat intensitasnya. Tentu saja tidak lepas kaitan-nya dengan persoalan hubungan manusiadengan diri sendiri dan dengan Tuhan sepertieksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri,takut, rindu, dendam, kesepian, keterombang-ambingan antara beberapa pilihan, dan lain-lain yang lebih bersifat melibat ke dalam diridan kewajiban seseorang individu (Nurgiyan-toro, 2012: 324). Masalah-masalah yang hu-bungannya dengan sesama manusia itu antaralain dapat berwujud persahabatan yang kokohataupun rapuh, kesetiaan, penghianatan, ke-keluargaan: hubungan suami istri, orang tuakepada anak, cinta kasih terhadap suami atauistri, anak terhadap orang tua, sesama maupuntanah air, hubungan buruh kepada majikan,hubungan atasan dengan bawahan dan lain-

Page 4: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

16 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

lain yang melibatkan interaksi antarmanusia(Nurgiyantoro, 2012: 325).

Untuk menemukan moral yang terdapatdalam karya sastra tidaklah mudah karenauntuk memahaminya harus diperlukan adanyaanalisis terhadap karya sastra. Dengan analisisdapat ditemukan nilai-nilai yang terdapatpada sebuah karya sastra sehingga nilai-nilaimoral yang terdapat dalam karya sastra sertapesan moral yang disampaikan dapat mem-bawa dampak dan perubahan yang baik ke-pada pembaca.

Sumber data dalam penelitian ini adalahCerita Bersambung “Mburu Pusaka” karya AlAris Purnomo yang dimuat dalam MajalahJaya Baya edisi nomor 06 Bulan Oktober 2014sampai dengan edisi nomor 27 Bulan Maret2015. Sementara itu, data dalam penelitian iniadalah kutipan kalimat yang terdapat dalamCerita Bersambung “Mburu Pusaka” karya AlAris Purnomo yang mengandung nilai moral.Adapun teknik pengumpulan data yang di-gunakan untuk mengetahui Cerita Bersam-bung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomoadalah menggunakan teknik pustaka danteknik catat. Teknik pustaka adalah suatu tek-nik yang menggunakan sumber-sumber tertulisuntuk memperoleh data (Subroto, 1992: 42).Sumber-sumber tertulis dapat berwujud karyasastra, buku bacaan umum, dan karya ilmiah.Sumber tertulis dalam penelitian ini ialahCerita Bersambung “Mburu Pusaka” karya AlAris Purnomo. Selanjutnya, teknik pengum-pulan data menggunakan teknik catat. Teknikcatat merupakan salah satu jenis teknik lanjut-an. Teknik catat yaitu pencatatan pada kartudata yang dilanjutkan dengan klasifikasi (Su-daryanto, 1988: 4). Kutipan kata atau kalimatyang mengandung nilai moral baik dan nilaimoral buruk yang terdapat dalam Cerita Ber-sambung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Pur-nomo dicatat dan diklasifikasikan dalam kartudata.

HASIL DAN PEMBAHASANDalam Cerita Bersambung “Mburu Pu-

saka” karya Al Aris Purnomo ini banyak kan-dungan nilai moralnya yang dapat diman-faatkan dalam hidup bermasyarakat. Perbuat-an dan sikap tokoh yang tergambar di dalamcerita bersambung ini dapat dijadikan cer-minan nilai moral yang dianut oleh masyarakatJawa pada umumnya karena keseluruhan latardi dalam cerita bersambung ini berada di JawaTengah. Berikut ini disajikan pembahasan ter-hadap nilai moral Cerita Bersambung “MburuPusaka” karya Al Aris Purnomo.

Moral BaikSopan

Sopan artinya hormat dan takzim, tertibmenurut adat yang baik; beradab (tingkahlaku, tutur kata, pakaian dan sebagainya.);tahu adat, baik budi bahasanya, baikkelakuannya (tidak lacur, tidak cabul) (KBBI,2008: 1493). Perilaku sopan ditunjukkan olehsikap Nurcahya yang akan memasuki pintugerbang berwujud gapura sebuah rumahdengan mengucapkan salam pada penghunirumah. Berikut ini kutipan yang menunjukkansikap sopan.

“Kula nuwun,” wong kang mau ngunek-ake klinthingan uluk salam.(episode 1: 1)

Terjemahan:‘‘Permisi,’ orang yang membunyikan lon-ceng itu mengucapkan salam.’ (episode 1:1)

Kutipan di atas menggambarkan sikapsopan Nurcahya yang akan memasuki gapurasebuah rumah dengan mengucapkan “kulanuwun” pada penghuni rumah. Rumah ter-sebut terkenal dengan sebutan “Griya We-ning”. Kebetulan ada Karmidi yang sedang me-nyapu halaman rumah. Karmidi adalah se-orang penjaga rumah Griya Wening tersebutyang bertugas membersihkan rumah. Ucapan“kula nuwun” dari Nurcahya tersebut ditujukan

Page 5: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

17Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

pada Karmidi yang menuju ke arahnya. Kar-midi kemudian menanyakan keperluan orangyang ada di depan gapura itu. Di dalam kebu-dayaan masyarakat Jawa, ucapan “kula nu-wun” memberikan makna permohonan izin.Sikap ini menunjukkan tingkat kesopanan yangtinggi karena sebelum seseorang diizinkanuntuk memasuki rumah, orang tersebut harusmeminta izin terlebih dahulu kepada penghunirumah.

RamahRamah artinya baik hati dan menarik budi

bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya (ter-hadap semua orang); suka bergaul, dan menye-nangkan dalam pergaulan (KBBI, 2008: 1254).Sikap ramah ditunjukkan dengan tutur katayang manis dan pergaulan yang akrab. Orangyang ramah biasanya banyak bicara pada oranglain. Sikap ramah ini ditunjukkan oleh tokohKarmidi saat Gunar Sudigdo berpamitan.Berikut ini kutipannya.

“Menapa lajeng kondur kemawon? Botenngenggar-enggar penggalih ing WadhukGajah Mungkur rumiyin?”pitakoneKarmidi. (episode 2: 1)

Terjemahan:‘‘Apa langsung ingin pulang? Tidak ber-wisata dulu di waduk Gajah Mungkur?’tanya Karmidi.’ (episode 2: 1)

Kutipan di atas menggambarkan sikapramah Karmidi kepada Gunar Sudigdo. Karmidiadalah penjaga Rumah Griya Wening. Walau-pun begitu, dia selalu terlihat ramah pada tamuyang datang di Rumah Griya Wening. Saat ituGunar Sudigdo akan meninggalkan RumahGriya Wening. Spontan Karmidi bertanya padatamunya apakah akan langsung pulang. Karmidijuga menyarankan tamunya untuk melepaspenat dengan berwisata di Waduk GajahMungkur.

Sikap ramah juga ditunjukkan oleh GunarSudigdo. Walaupun Gunar Sudigdo adalahorang kaya dan seorang pemimpin perusaha-

an, dia tidak segan menjawab pertanyaan Kar-midi, seorang penjaga rumah. Berikut kutipan-nya.

“Sanes wekdal kemawon,” wangsulaneGunar Sudigdo grapyak, ora nuduhke yendheweke kuwi wong mbrewu sing padat-an angkuh sikepe. (episode 2: 1)

Terjemahan:‘‘Lain waktu saja,’ jawab Gunar Sudigdoramah, tidak menunjukkan sebagai orangkaya yang biasanya angkuh.’ (episode 2: 1)

Kutipan di atas menggambarkan sikapramah Gunar Sudigdo yang sudi menjawabpertanyaan Karmidi. Status sosial tidak men-jadi halangan seseorang untuk berbuat ramah.Gunar Sudigdo adalah orang yang berstatussosial tinggi, sedangkan Karmidi adalah orangyang berstatus sosial rendah. Sikap ramahseperti ini perlu ditiru karena membina hu-bungan baik dalam pergaulan di masyarakatakan membentuk suasana kehidupan masya-rakat yang damai dan tentram.

Selain sikap Karmidi dan Gunar Sudigdo,sikap Nurcahya berikut ini juga menunjukkansikap ramah. Berikut kutipannya.

“Kula nggih nyuwun pamit, Pak Karmidi.Mbenjing kepanggih malih,” Nurcahyapamitan kanthi semanak. (episode 2: 1)

Terjemahan:‘‘Saya juga ingin berpamitan, Pak Karmidi.Besok berjumpa lagi.’ Nurcahya berpamit-an dengan akrab.’ (episode 2: 1)

Kutipan di atas menggambarkan sikapramah Nurcahya kepada Karmidi. Status sosialantara Nurcahya dan Karmidi sama, yaknisama-sama bekerja untuk orang lain. Nurcahyabekerja sebagai sopir pribadi Gunar Sudigdo,sedangkan Karmidi bekerja sebagai penjagaRumah Griya Wening milik Dirga Swandaru.Meskipun demikian, Karmidi lebih tua diban-dingkan Nurcahya. Oleh karena itu, dengansopan dan ramah Nurcahya berpamitan ke-pada Karmidi. Sikap yang demikian harus terus

Page 6: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

18 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

dipelihara agar ketentraman hidup di masya-rakat tetap terjaga.

Percaya Adanya TuhanPercaya artinya 1) mengakui atau yakin

bahwa sesuatu memang benar atau nyata; 2)menganggap atau yakin bahwa sesuatu itubenar-benar ada; 3) menganggap atau yakinbahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dan se-bagainya); 4) yakin benar atau memastikanakan kemampuan atau seseorang atau sesuatu(bahwa akan dapat memenuhi harapannyadan sebagainya) (KBBI, 2008: 1158). Percayaadanya Tuhan ialah mengakui dan meyakinibahwa Tuhan benar-benar ada. Sikap percayaadanya Tuhan ditunjukkan oleh Gunar Sudigdoyang berkata pada Nurcahya bahwa diabenar-benar percaya Tuhan dan kekuasaannyaitu ada. Berikut ini kutipannya.

“Takkandhani ya, Nur. Aku banget per-caya marang anane Gusti lan uga pa-nguwasane. Aku uga duwe kapitayan,kalamun panguwasane Gusti kuwi kanthilantaran, salah sijine liwat pusaka-pusaka,mula aku seneng ngramput pusaka-pusakakuwi mau. Saliyane kuwi, aku duwe sedyakanggo nglestarekake tilarane para nimpunaduking nguni, kang wujud asil karya mi-runggan kalebu pusaka-pusaka kuwi.”(episode 2: 2)

Terjemahan:‘‘Aku beri tahu ya, Nur. Aku sangat per-caya kepada adanya Tuhan dan kekuasa-annya. Aku juga mempunyai kepercayaanbahwa kekuasaan Tuhan itu melalui per-antara, salah satunya melalui pusaka-pu-saka, oleh karenanya aku senang merawatpusaka-pusaka itu. Selain itu, aku mem-punyai keinginan untuk melestarikan pe-ninggalan para cerdik pandai zamandahulu, yang berwujud hasil karya khu-sus, termasuk pusaka-pusaka itu.’’ (epi-sode 2: 2)

Kutipan di atas menggambarkan sikapGunar Sudigdo yang sangat percaya adanyaTuhan, yang ditunjukkan dengan pernyataan

“Aku banget percaya marang anane Gusti lan ugapanguwasane”. Gunar Sudigdo percaya bahwaTuhan ada melalui kekuasannya, salah satunyamelalui pusaka peninggalan nenek moyang.Oleh karena itu, Gunar Sudigdo senang me-rawat pusaka. Selain itu, dia juga ingin meles-tarikan peninggalan nenek moyang yang ber-wujud pusaka itu. Dari pernyataan GunarSudigdo tersebut, jelas bahwa dia menyukaipusaka karena ingin melestarikan hasil kebu-dayaan nenek moyang. Apabila pusaka yangia miliki mempunyai kekuatan, Gunar Sudigdopercaya bahwa kekuatan itu berasal dariTuhan, bukan dari yang lain.

Pernyataan Gunar Sudigdo yang percayaterhadap Tuhan dan kekuasaannya juga mun-cul pada kutipan berikut ini.

“Aku percaya yen wujud panguwasaneGusti kuwi maneka warna. Salah sijineyakuwi… lumantar anane pusaka-pusakakang duwe daya linuwih kuwi mau.”(episode 13: 2)

Terjemahan:‘‘Aku percaya bahwa wujud kekuasaanTuhan itu beraneka rupa. Salah satunyayaitu melalui pusaka-pusaka yangmempunyai kekuatan lebih itu.’’ (episode13: 2)

Kutipan di atas menggambarkan sikapGunar Sudigdo yang sangat percaya bahwakekuatan yang ada di dalam pusaka yang iasimpan berasal dari Tuhan. Sikap GunarSudigdo seperti yang sudah ditunjukkan dalamkutipan-kutipan di atas harus dicontoh. Sebagaiinsan yang beriman, seseorang harus percayabahwa segala kekuatan yang tersimpan dalamsebuah benda itu berasal dari Tuhan semata.Kecintaan kita terhadap hasil budaya bangsaperlu dipupuk sebagai bentuk penghargaan kitakepada nenek moyang yang telah menghasil-kan sebuah kebudayaan, salah satunya yaknipusaka keris.

Page 7: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

19Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

Menghormati Perbedaan PendapatHormat artinya 1) menghargai (takzim,

khidmat); 2) perbuatan yang menandakan rasakhidmat atau takzim (seperti menyembah, me-nunduk); 3) menaruh (memberi) penghargaan;4) takzim; sopan (KBBI, 2008: 556). Menghor-mati artinya 1) menaruh hormat kepada;hormat (takzim, sopan) kepada; 2) menghar-gai; menjunjung tinggi; 3) mengakui dan me-naati (tentang aturan, perjanjian) (KBBI, 2008:556). Menghormati perbedaan pendapat arti-nya menghargai pendapat orang lain yang ber-beda. Dalam melakukan musyawarah atauberdiskusi tentang suatu hal, kadang munculperbedaan pendapat. Perbedaan pendapat itumuncul karena sudut pandang yang dipakaioleh orang yang satu dengan orang yang lainberbeda. Meskipun begitu, seseorang harusmenghormati perbedaan pendapat itu. Berikutini kutipan tentang perbedaan pendapat yangterjadi antara Gunar Sudigdo dengan Nurcahya.

“Miturut kowe, Bapa Dirga Swandarukae bisa dipercaya?”

“Wah, kula dereng njlumati bab punika.Ning ing batos kula kraos rangu-rangu.Pangapunten bab menapa ingkang nda-dosaken kula rangu-rangu.”

“Yen aku percaya kok, Nur. Yen krungutembunge nalika bab ragad dirembug yenwis kasil, kuwi nuduhake yen dhewekepancen tenanan anggone bakal ngupadipasangane Kyai Branti iki, katone babragad kuwi bab sing nomer keri dhewe.”

“Mugi-mugi mekaten.”“Nanging yen kowe rangu-rangu, kuwi

ya malah meneri, ateges kowe bisa menehipanemu marang aku ngenani bab-bab singmiturut kowe nyleneh lan nyalawadi….”(episode 2: 2)

Terjemahan:‘‘Menurutmu, Bapak Dirga Swandaru

itu bisa dipercaya?’“Wah, saya belum memikirkan hal itu.

Tetapi dalam batin saya merasa ragu. Sayatidak tahu hal apa yang membuat sayaragu-ragu.”

“Kalau aku percaya, Nur. Apabila men-dengar perkataannya saat membahasbiaya bila sudah berhasil, itu menunjukkandia betul-betul akan mencari pasanganKyai Branti, sepertinya masalah biayamenjadi nomor terakhir.”

”Semoga saja begitu.””Tetapi, bila kamu ragu-ragu, itu ma-

lah lebih baik, artinya kamu bisa mem-berikan pendapatmu mengenai hal-halyang menurutmu aneh dan mencuriga-kan.’’ (episode 2: 2)

Kutipan di atas merupakan dialog antaraGunar Sudigdo dengan Nurcahya. GunarSudigdo menanyakan kepada Nurcahya me-ngenai pendapatnya terhadap sosok DirgaSwandaru. Nurcahya menyatakan bahwa diamasih merasa ragu dengan sosok Dirga Swan-daru itu. Akan tetapi, Nurcahya tidak mengertikeraguan mengenai hal apa. Sebaliknya, GunarSudigdo sangat mempercayai Dirga Swan-daru. Apalagi saat Gunar Sudigdo menanya-kan biaya pada Dirga Swandaru. Dirga Swan-daru menjawab bahwa masalah biaya menjadinomor terakhir. Hal itu memperkuat keyakinanGunar Sudigdo terhadap Dirga Swandarubahwa dia tidak memikirkan materi. Namun,perbedaan pendapat antara Gunar Sudigdodan Nurcahya itu tidak membuat hubungankeduanya menjadi renggang. Gunar Sudigdoberpikir bahwa sikap ragu-ragu Nurcahya ter-hadap Dirga Swandaru itu lebih baik, karenaNurcahya dapat memberikan pendapatnyapada Gunar Sudigdo bila menemukan keaneh-an, seperti yang ditunjukkan pada pernyataan“Nanging yen kowe rangu-rangu, kuwi ya malahmeneri, ateges kowe bisa menehi panemu marangaku ngenani bab-bab sing miturut kowe nylenehlan nyalawadi….”.

Dari uraian di atas jelas bahwa GunarSudigdo tidak memaksakan pendapatnya ke-pada Nurcahyo. Gunar Sudigdo sangat meng-hormati perbedaan pendapat itu. Apalagi diamengganggap bahwa pendapat Nurcahyayang bertentangan dengannya itu lebih baiksehingga saat terjadi sesuatu yang aneh dan

Page 8: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

20 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

mencurigakan akan dapat teratasi dengan ce-pat. Sikap yang demikian perlu ditiru karenadalam menilai sesuatu sudut pandang antaraorang yang satu dengan yang lain kadangberbeda, sehingga muncul perbedaan pen-dapat. Perbedaan pendapat ini bisa mengun-tungkan karena kedua orang yang berbedapendapat itu bisa saling mengingatkan.

PeduliPeduli artinya mengindahkan; memper-

hatikan; menghiraukan (KBBI, 2008: 1138).Sikap peduli ini ditunjukkan oleh GunarSudigdo yang melihat seseorang terjatuh darikendaraan dan meminta sopirnya untuk meng-hentikan laju kendaraan yang ditumpanginya.Berikut ini kutipannya.

“Mandheg sik, Nur! Delengen sing tibakuwi mau. Katone tiba merga kaget weruhawake dhewe bakal menggok ngulon,”tembunge Gunar Sudigdo. (episode 3: 1)

Terjemahan:‘‘Berhenti, Nur! Lihat yang jatuh itu.Sepertinya terjatuh karena kaget melihatkita akan berbelok ke barat,’ kata GunarSudigdo.’ (episode 3: 1)

Kutipan di atas merupakan gambarankepedulian Gunar Sudigdo saat melihat se-seorang terjatuh dari kendaraannya. GunarSudigdo meminta sopirnya untuk menghenti-kan laju kendaraan kemudian melihat kondisikorban. Dia merasa bahwa korban terjatuhkarena kaget melihat kendaraan yang ditum-panginya tiba-tiba berbelok ke arah barat.

Selain Gunar Sudigdo, Nurcahya jugamenunjukkan kepeduliannya terhadap korban.Berikut kutipannya.

“Sampeyan boten napa-napa?” takoneNurcahya marang wong sing maunumpaki pit montor sing isih nganggohelm brukut. (episode 3: 1)

Terjemahan: ‘‘Anda tidak apa-apa?’ tanya Nurcahyakepada orang yang tadi menaiki sepeda

motor dan masih mengenakan helm.’(episode 3: 1)

Kutipan di atas merupakan gambarankepedulian Nurcahya kepada korban yangterjatuh dari motor. Nurcahya menanyakankeadaan si korban. Kepedulian seperti inimasih bisa kita jumpai di Indonesia. Apabilaada seseorang yang terjatuh dari kendaraan,orang lain yang melihat akan mendekati danmemastikan kondisinya. Sikap peduli ini harusterus dipupuk supaya kehidupan di tengahmasyarakat kita sikap tolong-menolong danrasa peduli terhadap sesama terus berjalan.Selain kutipan di atas, kutipan di bawah inijuga menunjukkan kepedulian Nurcahyakepada orang lain.

“Kula mawon sing nimba, Pak.” (episode6: 2)

Terjemahan: ‘Saya saja yang menimba (mengambil airdari sumur), Pak’ (episode 6: 2)

Kutipan di atas menggambarkan kepe-dulian Nurcahya pada Gunar Sudigdo. Saat ituGunar Sudigdo berusaha untuk mengambil airdari sumur. Melihat hal itu, Nurcahya mena-warkan diri untuk membantu. Namun, tawar-an bantuan itu ditolak dengan halus olehGunar Sudigdo. Sebagai anak buah, tentu sajaNurcahya ingin membantu atasannya. Kepe-dulian semacam ini perlu dipelihara agar sikaptolong-menolong di tengah masyarakat dapatdijaga.

Rendah HatiRendah hati yakni hal (sifat) rendah hati

(KBBI, 2008: 1291). Sifat rendah hati misalnyatidak sombong; tidak angkuh. Sifat rendah hatiini ditunjukkan oleh tokoh Nurcahya yangmeminta maaf kepada seorang gadis yang ter-jatuh dari motornya yang disebabkan olehketidakhati-hatian Nurcahya. Berikut ini kutip-annya.

Page 9: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

21Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

“Nyuwun pangapunten yen Njenengandhawah,” Nurcahya ngejak salaman.(episode 3: 1)

Terjemahan:“Mohon maaf bila Anda terjatuh,’ Nur-cahya mengajak berjabat tangan.’(episode 3: 1)

Kutipan di atas menggambarkan sifat ren-dah hati Nurcahya yang mau mengakui ke-salahannya. Sebenarnya Nurcahya sendiritidak tahu apa yang menyebabkan gadis itu ter-jatuh, tetapi Nurcahya merasa perlu memintamaaf.

Di bawah ini juga digambarkan sifat ren-dah hati Nurcahya saat dipuji oleh Dyah Pra-mesthi.

“Ah… ya ora hebat. Kebeneran wae wong-wong mau padha nyepelekake, mula ban-jur kelangan kapercayan dhiri….” (episode12: 1)

Terjemahan: ‘‘Ah… ya tidak hebat. Kebetulan sajaorang itu menyepelekan, lantas kehilangankepercayaan diri.’’

Kutipan di atas menggambarkan sifatNurcahya yang tetap merendah saat dipuji olehDyah Pramesthi. Pujian itu tidak membuatnyasombong. Nurcahya tetap merendah meskipundia telah berhasil mengusir para penjahat yangakan menculik Dyah Pramesthi. Nurcahya ber-dalih bahwa keberhasilannya itu karena parapenjahat itu menyepelekannya sehingga ke-hilangan kepercayaan diri.

Sifat rendah hati juga ditunjukkan olehgadis yang bernama Tyas Widuri. Gadis initerjatuh dari motor karena kaget saat tahu adamobil yang tiba-tiba berbelok. Dia merasa bah-wa yang membuatnya jatuh bukan kesalahanmobil itu, tetapi kesalahannya sendiri yang me-ngendarai motor sambil melamun. Berikut inikutipannya.

“Boten. Njenengan boten lepat. Kula singlepat, wong radi ngalamun,” wanita kuwinampani salamane Nurcahya. (episode 3: 1)

Terjemahan: ‘‘Tidak. Anda tidak bersalah. Saya yangsalah, sedang melamun.’ wanita itu me-nerima tangan Nurcahya.’ (episode 3: 1)

Kutipan di atas menggambarkan TyasWiduri yang mengakui bahwa dirinya yangbersalah, bukan orang lain. Sifat seperti inijarang sekali ditemui di tengah masyarakat.Umumnya, saat seseorang tertimpa kemalang-an, orang tersebut akan menyalahkan oranglain atas kemalangan itu. Namun tidak untukTyas Widuri. Dia mengakui keasalahannyasendiri. Oleh karena itu, saat Gunar Sudigdomenyatakan bersedia memberi ganti rugi, TyasWiduri menolaknya. Dia tetap bersikukuhbahwa kecelakaan itu terjadi karena dirinyasendiri. Sikap seperti ini perlu dipelihara agarterjadi keharmonisan di tengah masyarakat.

Akrab antara Atasan dan BawahanAkrab artinya dekat dengan erat (tentang

persahabatan); intim (KKBI, 2008: 28). Ke-akraban artinya hal (keadaan) akrab. Keakrab-an yang sering dilihat di tengah masyarakatbiasanya keakraban antara anggota keluargadan keakraban dengan seorang sahabat.Keakraban antara seorang pimpinan (atasan)dan anak buah (bawahan) jarang sekali terjadi.Akan tetapi, di dalam Cerita Bersambung“Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomo inikeakraban antara atasan dan bawahan dice-ritakan dengan baik. Wujud keakrabannyadapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

“Wong loro sing siji sopir sing siji boskuwi padha ngguyu bebarengan, katonakrab, prasasat ora ana wates sosial ingantarane wong loro kuwi.” (episode 3: 1)

Terjemahan:‘Dua orang itu, yang satu sopir dan satu-nya lagi bos, keduanya tertawa bersamaan,

Page 10: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

22 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

terlihat akrab, seperti tidak ada batas sosialdi antara keduanya.’ (episode 3: 1)

Kutipan di atas menggambarkan keakrab-an antara Gunar Sudigdo dan Nurcahya.Gunar Sudigdo adalah atasan dari Nurcahya.Nurcahya adalah sopir pribadi Gunar Sudigdo.Namun, hubungan mereka sangat akrab.Gunar Sudigdo tidak membuat jarak antarastatusnya dengan status sopirnya, seperti ku-tipan “Prasasat ora ana wates sosial ing antaranewong loro kuwi”. Konteks kutipan di atas yaitusesaat setelah peristiwa jatuhnya Tyas Widurioleh sebab Nurcahya yang dengan tiba-tibamembelokkan mobilnya ke arah barat, GunarSudigdo menggoda Nurcahya. Gunar Sudigdomenanyakan kepada Nurcahya apakah adarasa yang istimewa setelah bersalaman dengangadis yang bernama Tyas Widuri itu, sepertiyang tampak pada kutipan “Apa ora ana rasamirunggan nalika kowe sakloron padha salamanmau?” yang artinya ‘apakah tidak ada rasayang istimewa setelah kalian berdua berjabattangan?’

Menghormati Orang LainHormat artinya 1) menghargai (takzim,

khidmat); 2) perbuatan yg menandakan rasahidmat atau takzim (seperti menyembah, me-nunduk); 3) menaruh (memberi) penghargaan;4) takzim; sopan (KBBI, 2008: 556). Sikap hor-mat ditunjukkan oleh para karyawan kepadapemimpin perusahaan, yakni kepada GunarSudigdo. Berikut ini kutipannya.

“Para karyawan kang arep dha bali padhaaweh urmat marang sang pemimpin per-usahaan…..” (episode 3: 1)

Terjemahan:‘Para karyawan yang akan pulang mem-beri hormat pada pimpinan perusahaan…’(episode 3: 1)

Kutipan di atas menggambarkan sikaphormat karyawan kepada pemimpin perusaha-an. Konteks ceritanya ialah saat Gunar Sudigdokembali ke kantor di sore hari dan saat itu para

karyawan sudah saatnya pulang, para karya-wan memberi hormat kepada Gunar Sudigdoyang berjalan berpapasan dengan mereka.Sikap hormatnya ditunjukkan dengan ter-senyum dan menyapa Gunar Sudigdo.

Sikap hormat juga ditunjukkan oleh Karmidiyang mempersilakan Gunar Sudigdo danNurcahya untuk memasuki pendapa. Berikutini kutipannya.

“…Mangga pinarak rumiyin, dipunentosiwonten pendhapa kemawon.” (episode 7: 2)

Terjemahan:‘… Mari masuk, ditunggu di pendapasaja.’ (episode 7: 2)

Kutipan di atas menunjukkan sikap hor-mat Karmidi kepada tamu yang datang ke Ru-mah Dirga Swandaru. Karmidi adalah seorangpenjaga rumah. Dia bekerja pada Dirga Swan-daru. Saat itu Gunar Sudigdo diantar Nurcahyamendatangi rumah Dirga Swandaru. Padasaat yang sama, Dirga Swandaru sedang ke-datangan tamu sehingga Gunar Sudigdo danNurcahya harus menunggu. Karmidi dengansikap yang penuh hormat mempersilakantamunya untuk menunggu di pendapa. Sikapsopan ditunjukkan dengan kata “Mangga pi-narak rumiyin” yang artinya ‘mari masuk’. Kata“mangga” ini menjadi di dalam kebudayaanJawa menjadi indikator sikap sopan. Dengandemikian, si pengujar, Karmidi mempersilakantamunya dengan penuh sopan santun.

Mempunyai Prinsip HidupPrinsip artinya dasar; asas (kebenaran

yang jadi pokok dasar berpikir, bertindak, dansebagainya); berprinsip artinya mempunyai(menganut) prinsip (2008: 1214). Dalam CeritaBersambung “Mburu Pusaka” karya Al ArisPurnomo ini, tokoh Gunar Sudigdo dan Nur-cahya diceritakan oleh pengarangnya mem-punyai prinsip dalam hidupnya. Berikut iniprinsip yang dianut Gunar Sudigdo.

Page 11: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

23Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

“…Gunar Sudigdo duwe prinsip yen ke-senengane keturutan bakal bisa njaga awaktetep waras….” (episode 4: 2)

Terjemahan:‘…Gunar Sudigdo mempunyai prinsip bilakegemarannya dituruti, dia akan menjagadiri tetap sehat…’ (episode 4: 2)

Kutipan di atas menggambarkan GunarSudigdo yang mempunyai prinsip yakni bilakegemarannya dituruti, dia akan menjaga ke-sehatannya. Dalam Cerita Bersambung “Mbu-ru Pusaka” karya Al Aris Purnomo ini, tokohGunar Sudigdo berprofesi sebagai seorangpengusaha. Gunar Sudigdo juga sangat gemarmengoleksi benda-benda pusaka. Jadi, di wak-tu luangnya, Gunar Sudigdo berburu bendapusaka. Dia berprinsip bila kegemarannyamengoleksi benda pusaka itu dituruti, dia akanmenjaga kesehatannya, seperti pada kutipandi atas.

Selain itu, Gunar Sudigdo juga mempunyaiprinsip, yakni pemanfataan atas HP yangdimilikinya yang terpenting ialah bisa untukSMS dan menelepon, tidak peduli bila dikatakangaptek atau gagap teknologi. Berikut ini kutip-annya.

“Hehehe… Aku ora peduli karo kuwi. Singpenting kena kanggo sms lan telpun rakuwis. Aku ya ditawani karo kanca-kancajarene saiki jamane wis be-be-em… Smswis ora njaman. Ya wis ben diarani gaptek,sing penting urip ajeg waras. Ora peduliyen jare tehnologi kuwi bisa ngundhakakedrajat. Sapa wae sing melek tehnologibakal katon luwih onjo lan luwih pinter…halah mbelgedhes!” (episode 5: 1)

Terjemahan:‘‘Hehehe… Aku tidak peduli dengan halitu (HP yang sudah usang atauketinggalan zaman). Yang penting bisauntuk mengirim SMS atau menelepon.Aku juga ditawari oleh teman-teman,katanya sekarang zamannya mengguna-kan BBM, SMS sudah tidak zamannya.Biar dikata gaptek, yang penting bisa

hidup dengan sehat. Tidak peduli kata orangteknologi dapat meningkatkan derajat.Siapa saja yang tahu teknologi akan ter-lihat lebih unggul dan pintar… halahmbelgedhes!’’ (episode 5: 1)

Kutipan di atas adalah pernyataan GunarSudigdo saat sedang berdialog dengan Nur-cahya. Nurcahya menyarankan agar GunarSudigdo mengganti HP-nya yang sudah ke-tinggalan zaman. Namun, Gunar Sudigdotidak mengindahkan saran itu. Gunar Sudigdoberpendapat bahwa fungsi HP yang terpentingbisa untuk menelepon dan mengirim SMS. Diajuga berprinsip “Ya wis ben diarani gaptek, singpenting urip ajeg waras.” yang maknanya ‘Biar-pun Gunar Sudigdo dikatakan gagap teknologi,dia beranggapan yang terpenting hidup sehat’.Gunar Sudigdo juga tidak peduli dengan per-kataaan banyak orang yang berpendapat bah-wa teknologi dapat meningkatkan derajat, dandapat menjadikan orang tersebut unggul danpintar. Gunar Sudigdo tidak percaya itu semua,dengan berkata “… halah mbelgedhes!”

Selain yang sudah dijelaskan di atas, GunarSudigdo juga mempunyai prinsip bahwa kege-marannya mencari pusaka itu untuk mencarikedamaian. Apabila ada hal-hal yang mengo-yak kedamaian rumah tangganya, dia akanmencari solusi untuk hal itu. Dia juga mem-punyai batasan dalam memuaskan kegemaran-nnya itu. Berikut ini kutipannya.

“… Anggonku ngupaya pusaka-pusaka ikisatemene uga kanggo nggayuh katentrem-an. Aja kuwatir, aku ngerti wates-watese.Yen nganti ana bab kang nguciwani lanmalah gawe goreh utawa ngorak-arik ka-tentreman ing omah iki, mesthi wae bakaldakupaya kepiye amrih becike.”(episode14: 1)

Terjemahan:‘‘… Aku mencari pusaka-pusaka ini se-benarnya juga untuk mencari kedamaian.Jangan khawatir, aku tahu batas-batasnya.Bila ada hal yang mengecewakan danmembuat tidak nyaman atau mengoyak

Page 12: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

24 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

ketentraman di rumah ini, pasti akan akuupayakan jalan keluarnya.’’ (episode 14: 1)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskanbahwa Gunar Sudigdo mempunyai prinsiphidup tentang bagaimana ia menyikapi kege-marannya itu, yakni bila kegemarannya itu da-pat mendatangkan ketidakdamaian dalamrumah tangganya, ia akan mencari jalan keluaruntuk hal itu. Dari penjelasan-penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prinsip hidupyang dimiliki oleh tokoh Gunar Sudigdo ialahuntuk tetap menjaganya agar terhindar darikeburukan. Dia tetap gemar mengoleksi pu-saka, tetapi sepanjang kegemarannya itu tidakmembuat kehidupan rumah tangganya be-rantakan.

Mengutamakan Orang LainMengutamakan artinya menjadikan utama

(memandang, dan sebagainya) utama, meng-anggap lebih penting (perlu), mementingkan,mendahulukan, menitikberatkan (KBBI, 2008:1794). Perilaku menguamakan orang lainditunjukkan oleh tokoh Nurcahya. Berikut inikutipannya.

“Boten. Mangke mawon, bab niku gampil,sing penting dugi Wonogiri rumiyin.”(episode 6: 1)

Terjemahan:‘Tidak. Nanti saja, masalah itu mudah,yang penting sampai Wonogiri terlebihdahulu.’ (episode 6: 1)

Kutipan di atas merupakan cuplikan per-kataan Nurcahya yang menolak tawaranGunar Sudigdo. Saat itu Nurcahya dimintaitolong untuk mengantar majikannya ke Wono-giri. Nurcahya belum sempat makan. Menge-tahui hal itu, Gunar Sudigdo menawari Nur-cahya agar makan terlebih dahulu. Namun,Nurcahya menolaknya. Ia mengutamakan tuju-an utamanya terlaksana, yakni sampai diWonogiri. Perilaku tersebut menunjukkanperilaku mengutamakan orang lain. Sudahmenjadi kewajiban Nurcahya melayani Gunar

Sudigdo. Akan tetapi, persoalan makan jugamenjadi persoalan yang tidak boleh diabaikan.Seseorang yang kekurangan asupan nutrisikarena belum makan, badannya akan mudahletih dan lemas. Namun, Nurcahya tidak terlalumempersoalkan hal itu. Ia memilih untuk me-lanjutkan perjalanan ke Wonogiri mengantar-kan Gunar Sudigdo.

BijaksanaBijak artinya selalu menggunakan akal

budinya; pandai; mahir, kemudian bijaksanaartinya selalu menggunakan akal budi daya;arif; cermat dan teliti bila menghadapi masalahatau kesulitan. (KBBI, 2008: 198). Pada cerbungini, tokoh Gunar Sudigdo digambarkan sebagaitokoh yang bijaksana. Contohnya, saat DyahPramesthi ingin mengikuti kepergian GunarSudigdo ke Wonogiri, Gunar Sudigdo me-nolaknya dengan halus. Alasan yang disam-paikan kepada Dyah Pramesthi juga masukakal. Berikut ini kutipan pernyataannya.

“Bapak ki ora arep dolan… apa manehkuwi wayah bengi, apa dina teruse koweora kuliyah? Mengko wae yen wis genahurusane bapak rampung, ayo dolan ba-reng-bareng menyang Wonogiri, plesirnyang Wadhuk Gajah Mungkur”, ngen-dikane Pak Gunar Sudigdo marang DyahPramesthi. (episode 16: 2)

Terjemahan:‘‘Bapak tidak bertujuan main… apalagiwaktunya malam, apa kamu tidak adakuliah pada hari berikutnya? Nanti sajabila sudah jelas urusannya selesai, ayobermain bersama ke Wonogiri, bertamasyake Waduk Gajah Mungkur,’ kata PakGunar Sudigdo kepada Dyah Pramesthi.’(episode 16: 2)

Kutipan di atas merupakan perkataan GunarSudigdo kepada Dyah Pramesthi. GunarSudigdo menolak permintaan Dyah Pramesthiyang ingin mengikutinya ke Wonogiri. GunarSudigdo beralasan bahwa hari sudah men-jelang malam, dan Dyah Pramesthi esok hari-

Page 13: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

25Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

nya harus mengikuti perkuliahan. GunarSudigdo menjanjikan pada Dyah Pramesthibila urusannya sudah selesai, ia akan mengajakDyah Pramesthi mengunjungi Waduk GajahMungkur. Pernyataan penolakan Gunar Sudigdodi atas merupakan contoh sikap bijaksana.Gunar Sudigdo mempunyai alasan yang kuatuntuk menolak permintaan anaknya. Ia digam-barkan menjadi tokoh yang arif.

Selain kutipan di atas, kutipan di bawahini juga menunjukkan sikap bijaksana GunarSudigdo.

“Kena wae, ning sing ngati-ati, bab-babsing sekirane gawe kahanan ora becik yadisingkiri wae,” tembunge Pak Gunar.(episode 17: 1)

Terjemahan:‘‘Boleh saja, asal berhati-hatilah, hal-halyang sekiranya membuat keadaan tidakbaik, ditinggalkan saja’, kata Pak Gunar.’(episode 17: 1)

Kutipan di atas merupakan pernyataanGunar Sudigdo kepada Nurcahya saat Nur-cahya meminta pertimbangan kepadanyamengenai keinginan Nurcahya untuk mencaritahu tentang pusaka Nirvashura yang dimilikiGunar Sudigdo. Dengan bijaksana GunarSudigdo mengizinkan Nurcahya. Gunar Sudigdojuga menasihati Nurcahya agar tetap waspadadan berhati-hati terhadap segala tindakannya.

Nurcahya saat itu tidak yakin denganpusaka Nirvashura yang dimiliki oleh GunarSudigdo mempunyai kekuatan yang lebihkarena dia tahu ada pedagang patung dipinggir jalan yang menjual patung sama persisbentuknya dengan patung Nirvashura itu. Olehkarena itu, Nurcahya berniat menyelidikidengan cara menukar patung Nirvashura milikGunar Sudigdo dengan patung yang samayang telah dibelinya di pinggir jalan. Nurcahyaingin mengetes kemampuan Dirga Swandaru.Dalam hal ini ingin mengetes apakah DirgaSwandaru bisa membedakan keduanya.

JujurJujur artinya lurus hati; tidak curang

(KBBI, 2008: 644). Gambaran sikap jujur ditun-jukkan oleh Nurcahya saat mengakui perbuat-annya. Berikut ini kutipannya.

“Patung punika pancen kula lintoni,ngangge patung ingkang kula tumbaswonten pinggir margi.” wangsulane Nur-cahya tatag, awit pancen wis samekta kudukepiye. (episode 18: 1)

Terjemahan:‘‘Patung ini memang saya tukar denganpatung yang saya beli di pinggir jalan,’jawab Nurcahya dengan tabah karenamemang sudah disiapkan jawabannya.’(episode 18: 1)

Kutipan di atas merupakan perkataan Nur-cahya saat mengakui perbuatannya menukarpatung Nirvashura milik Gunar Sudigdodengan patung yang dibelinya di pinggir jalan.Awal ceritanya, Nurcahya kurang begitu yakindengan kemampuan Dirga Swandaru. Untukmengetes kemampuan Dirga Swandaru,Nurcahya menukar patung Nirvashura denganyang dibelinya di pinggir jalan. Saat GunarSudigdo menunjukkan patung itu kepada DirgaSwandaru, ternyata tidak memberikan dayapengaruh apa-apa. Dirga Swandaru men-curigai Nurcahya. Dia meminta Gunar Sudigdoagar menemui Nurcahya dan menanyakan dimana patung yang asli. Saat ditanyai olehGunar Sudigdo, Nurcahya dengan tabah men-jawab dan menceritakan semua perbuatannya.Dia mempunyai niat baik pada Gunar Sudigdo.Gunar Sudigdo pun tidak marah kepadanya.Gunar Sudigdo mengapresiasi kejujuranNurcahya.

CerdikCerdik artinya cepat mengerti (tentang

situasi) dan pandai mencari pemecahannya;panjang akal; banyak akalnya (tipu muslihat-nya); licik; licin (KBBI, 2008: 279). TokohNurcahya digambarkan sebagai orang yang

Page 14: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

26 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

cerdik, dan banyak akalnya. Saat menemuipermasalahan, Nurcahya segera mencaripemecahannya. Berikut ini kutipannya.

“Kanoman kuwi sugih akal, kanggo namurlaku dheweke tuku ubarampe mancing.”(episode 21: 1)

Terjemahan:‘Pemuda itu banyak akal, untuk menya-mar dia membeli perlengkapan meman-cing.’ (episode 21: 1)

Kutipan di atas menggambarkan tokohNurcahya yang cerdik. Nurcahya ingin me-ngintai kegiatan di rumah Dirga Swandaru.Dia menyamar sebagai pemancing agar keber-adaannya tidak diketahui penghuni RumahDirga Swandaru. Penyamaran Nurcahya ber-hasil. Namun, ada seorang polisi yang juga se-dang melakukan penyamaran mencurigaigerak-gerik Nurcahya. Nurcahya dan polisi itukemudian berkelahi. Setelah Nurcahya men-jelaskan tujuan penyamarannya, polisi akhir-nya melepaskan Nurcahya. Nurcahya memintaizin kepada polisi yang bernama Jarmadi ituagar bisa ikut menyelidiki aktivitas Dirga Swan-daru. Jarmadi mengizinkan, kemudian merekasaling bertukar nomor telepon. Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa Nurcahyaadalah orang cerdik. Dia melakukan penya-maran agar tujuan mencari informasi tentangDirga Swandaru berhasil.

Moral BurukMudah Percaya pada Orang Lain

Percaya artinya memang benar atau nyata;menganggap atau yakin bahwa sesuatu itubenar-benar ada; menganggap atau yakinbahwa seseorang itu jujur (tidak jahat); yakinbenar atau memastikan akan kemampuan atauseseorang atau sesuatu (bahwa akan dapatmemenuhi harapannya) (KBBI, 2008: 1158).Tokoh Gunar Sudigdo selalu mempercayaiperkataan dan perbuatan Dirga Swandaru.Oleh karena itu, Gunar Sudigdo selalu me-minta tolong kepada Dirga Swandaru untuk

mengecek keaslian pusaka yang dimilikinya.Berikut ini kutipannya.

“Gunar Sudigdo sansaya mantep ka-lamun Dirga Swandaru pancen tenan-te-nan duwe kaluwihan sing mirunggan.”(episode 8: 2)

Terjemahan:‘Gunar Sudigdo hatinya semakin mantapbahwa Dirga Swandaru memang benar-benar mempunyai kelebihan khusus.’(episode 8: 2)

Kutipan di atas menggambarkan GunarSudigdo yang semakin yakin bahwa DirgaSwandaru benar-benar mempunyai “kelebih-an”. Saat itu Gunar Sudigdo meminta tolongkepada Dirga Swandaru agar melacak tempatpusaka Kyai Sengkali, pasangan dari KyaiBranti. Setelah diperiksa oleh Dirga Swandaru,Dirga Swandaru mengatakan bahwa pusakatersebut yang akan memberikan petunjuk.

Akhirnya, saat tengah malam GunarSudigdo, Dirga Swandaru, Nurcahya, danDardono mencari keberadaan pasangan KyaiBranti. Mereka menuju ke arah Pracimantoro.Sesampainya di sebuah tempat, mereka turundari mobil. Mereka mengikuti jalan sempit danbanyak semak-semak belukar. Dirga Swandarumenyingkirkan semak-semak belukar itudengan goloknya. Hati Gunar Sudigdo semakinyakin bahwa Dirga Swandaru mempunyaikemampuan mencari keberadaan pasanganKyai Branti usai melihat hal itu.

Selain itu, berikut ini ada kutipan pernyata-an Gunar Sudigdo yang percaya tentangkejadian-kejadian aneh yang terjadi padapusaka koleksinya.

“Yen aku percaya kok, Nur. Percaya kuwiluwih kepenak, ora kakehan mikir.”(episode 13: 1)

Terjemahan:‘‘Aku percaya kok Nur. Percaya itu lebihenak, tidak banyak mikir.’’(episode 13: 1)

Page 15: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

27Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

Kutipan di atas merupakan pernyataanGunar Sudigdo saat mengobrol dengan Nur-cahya. Nurcahya dimintai pendapat olehGunar Sudigdo berkaitan dengan kejadian anehyang terjadi terhadap Keris Kyai Branti danKeris Kyai Sengkali yang bisa berdiri salingberhadapan saat dites kecocokannya olehDirga Swandaru. Nurcahya masih merasaragu dengan hal itu, sedangkan Gunar Sudigdosangat mempercayai hal itu.

Kenyataannya ialah bahwa kemampuanyang ditunjukkan oleh Dirga Swandaru ha-nyalah kebohongan belaka. Dirga Swandaruternyata adalah seorang penjahat. Dia seakan-akan mempunyai kelebihan dalam mengetahuikeberadaan benda-benda pusaka. Sesungguh-nya Dirga Swandaru melakukan tipuan. Itusemua hanyalah trik agar Gunar Sudigdo per-caya kepadanya.

Sakit Hati pada Orang LainSakit hati artinya merasa tidak senang

(dendam, benci) karena dihina (dilukai hatinya)(KKBI, 2008: 1343). Sikap sakit hati ini ditun-jukkan oleh tokoh yang bernama Dyah Pra-mesthi. Dia merasa sakit hati saat ayahnyayang bernama Gunar Sudigdo dan sopirnyayang bernama Nurcahya sedang membicara-kan Tyas Widuri.Sepertinya gadis yang ber-nama Tyas Widuri sangat spesial di mata me-reka. Berikut ini kutipannya.

“Dyah Pramesthi kepengin takon nangingrasane isin. Atine kenya kuwi krasa men-dhekel, ora seneng yen ana kenya liya singcedhak karo Nurcahya.” (episode 13: 1)

Terjemahan:‘Dyah Pramesthi ingin bertanya tetapimalu. Hati wanita itu sakit, tidak senangbila ada gadis lain yang dekat denganNurcahya.’

Pada kutipan di atas, kata “Kenya” me-rujuk pada Dyah Pramesthi. Dyah Pramesthimerasa sakit hati bila ada gadis yang dekatdengan Nurcahya. Sebenarnya tidak ada

hubungan asmara antara Dyah Pramesthidengan Nurcahya. Akan tetapi, Dyah Pra-mesthi merasa damai bila di dekat Nurcahya.Dyah Pramesthi mempunyai perasaan khususkepada Nurcahya. Perasaan yang tidak bisadigambarkan. Oleh karena itu, saat GunarSudigdo dan Nurcahya membicarakan wanitalain, Dyah Pramesthi merasa sakit hati. Sakithati merupakan sikap yang negatif. Seharus-nya, Dyah Pramesthi mengingat bahwa antaradia dengan Nurcahya tidak ada hubungan apa-apa sehingga rasa sakit hati itu tidak perlu ada.

Menukar Barang Milik Orang LainMenukar artinya mengganti (dengan yang

lain); menyilih; mengubah (nama, dan sebagai-nya); memindahkan (tempat, dan sebagainya)(KBBI, 2008: 1741). Suatu aktivitas menukardapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

“Kanthi sesideman, Nurcahya ngijoli pa-tung Nirvashura sing ana njero kothaknganggo patung kang wingi dituku anapinggir dalan.” (episode 16: 2)

Terjemahan:‘Diam-diam Nurcahya menukar patungNirvashura yang berada di dalam kotakdengan patung yang dibelinya di pinggirjalan.’ (episode 16: 2)

Kutipan di atas menggambarkan aktivitasNurcahya yang dengan sengaja menukarpatung Nirvashura milik Gunar Sudigdodengan patung yang dibelinya di pinggir jalan.Saat itu Nurcahya sedang berada di dalamkamar pribadi Gunar Sudigdo. Pada saat GunarSudigdo keluar kamar karena ada tamu yangmencarinya, Nurcahya mempunyai kesempat-an untuk menukar patung Nirvashura itu. Nur-cahya bergegas ke kamarnya mengambil pa-tung Nirvashura yang dibelinya kemudiankembali lagi ke kamar pribadi Gunar Sudigdo.Nurcahya menukar patung miliknya denganpatung Nirvashura milik Gunar Sudigdo.Nurcahya mempunyai tujuan yakni ingin me-ngukur seberapa kemampuan Dirga Swan-

Page 16: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

28 , Volume 3, Nomor 1, Juni 20177

daru. Selama ini, pusaka milik Gunar Sudigdoselalu dikonsultasikan pada Dirga Swandaru.Gunar Sudigdo juga sangat mempercayai ucap-an Dirga Swandaru. Namun, Nurcahya masihmerasa ragu dengan kemampuan Dirga Swan-daru sehingga dia ingin mengukur seberapakemampuannya dengan menukar patungNirvashura itu dengan patung yang dibelinya.Perbuatan menukar barang milik orang lainadalah perbuatan yang tidak terpuji. Kita tidakmempunyai hak atas barang tersebut. Jadi, lebihbaik kita meminta izin pada pemiliknya terlebihdahulu.

LicikLicik artinya banyak akal yang buruk; pan-

dai menipu; culas; curang (KBBI, 2008: 924).Pada Cerita Bersambung “Mburu Pusaka”karya Al Aris Purnomo, karakter licik munculpada tokoh Dirga Swandaru. Untuk mencarikeuntungan pribadi, Dirga Swandaru memper-daya orang lain dengan cara berpura-puramenjadi orang yang ahli dalam mengecek ke-aslian pusaka dan mengetahui pengaruhnyapada kehidupan pemiliknya. Salah satu kor-bannya ialah Gunar Sudigdo. Namun, Nur-cahya berhasil membongkar perbuatan licikDirga Swandaru. Berkat Nurcahya, GunarSudigdo sadar bahwa selama ini dia telah dibo-hongi oleh Dirga Swandaru. Berikut ini meru-pakan kutipan yang menggambarkan kelicikanDirga Swandaru.

“Nurcahya uga nyritakke keteranganepolisi Jarmadi, alamun sedyane DirgaSwandaru ora among ngeruk dhuwiteGunar Sudigdo lumantar mburu pusaka,nanging uga nate mbudidaya bakal nyulikDyah Pramesthi, lan Gunar Sudigdo bakaldijaluki dhuwit tebusan.” (episode 23: 2)

Terjemahan:‘Nurcahya juga menceritakan penjelasandari polisi Jarmadi bahwa keinginan DirgaSwandaru tidak hanya menguras uangGunar Sudigdo melalui pemburuan pu-saka, tetapi juga pernah mencoba untukmenculik Dyah Pramesthi, dan Gunar

Sudigdo akan dimintai uang tebusan.’(episode 23: 2)

Kutipan di atas menggambarkan saat Nur-cahya bercerita kepada keluarga Gunar Sudigdobahwa berdasarkan keterangan polisi Jarmadi,Dirga Swandaru tidak hanya ingin mengerukharta Gunar Sudigdo saja, tetapi juga inginmenculik Dyah Pramesthi, kemudian memintatebusan kepada Gunar Sudigdo. Mendengarketerangan dari Nurcahya, Gunar Sudigdosangat marah. Ia baru menyadari bahwa DirgaSwandaru ternyata orang yang jahat.

Selama ini, Gunar Sudigdo terpedayadengan kelicikan Dirga Swandaru. Segalaucapan Dirga Swandaru selalu diikuti. Bebe-rapa pusaka yang ditemukan Gunar Sudigdoternyata merupakan pusaka pasangan. Arti-nya, pusaka itu sengaja dipasang oleh DirgaSwandaru agar Gunar Sudigdo selalu memintatolong kepadanya. Dari kegiatan itu, DirgaSwandaru mendapat keuntungan mahar (ba-yaran) yang tidak sedikit jumlahnya dariGunar Sudigdo.

PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik

sebuah simpulan yaitu pada Cerita Bersam-bung “Mburu Pusaka” karya Al Aris Purnomomengandung nilai moral. Nilai moralnya yakninilai moral baik meliputi sopan, ramah, per-caya adanya Tuhan, menghormati perbedaanpendapat, peduli, rendah hati, akrab antaraatasan dan bawahan, menghormati orang lain,mempunyai prinsip hidup, mengutamakanorang lain, bijaksana, jujur, dan cerdik; sedang-kan nilai moral buruk meliputi mudah percayapada orang lain, sakit hati pada orang lain,menukar barang milik orang lain, dan licik.Nilai moral ini dapat diambil manfaatnya olehpembaca untuk perbaikan sikap dalam kehi-dupan sehari-hari.

Dengan demikian, bentuk moral baik yangdicontohkan di dalam cerita bersambung inihendaknya dapat dicerna dengan baik oleh

Page 17: ANALISIS NILAI MORAL DALAM CERITA BERSAMBUNG “MBURU PUSAKA

29Analisis Nilai Moral dalam Cerita Bersambung “Mburu Pusaka” Karya Al Aris Purnomo

pembaca sehingga ada perbaikan sikap yanglebih baik. Sebaliknya, bentuk moral yang bu-ruk sebaiknya dijauhi. Pembaca dapat meng-ambil hal-hal yang baik dari Cerita Bersambung“Mburu Pusaka” ini untuk dijadikan pedomanhidup.

DAFTAR PUSTAKADarmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pen-

didikan Moral. Bandung: Alfabeta.Endraswara, Suwardi. 2008. Pengantar Peng-

kajian Sastra. Yogyakarta: Sewon Press.Lubis, Mawardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Muchson, Samsuri. 2012. Dasar-Dasar Pen-

didikan Moral Basis Pengembangan Pendidik-an Karakter. Yogyakarta: Ombak Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori PengkajianFiksi. Yogyakarta: Gajah Mada UniversityPress.

Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metode PenelitianLinguistik Struktural. Surakarta: Universi-tas Sebelas Maret.

Sudaryanto. 1988. Metode dan Aneka TeknikAnalisis Bahasa Pengantar PengumpulanData. Yogyakarta: Gajah Mada UniversityPress.

Sudjiman, Panuti. 1986. Kamus Istilah Sastra.Jakarta: Gramedia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.2008. Kamus BesarBahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: BalaiPustaka.

Wellek, Rene & Austin Warren, 1995. TeoriKesusastraan (Terjemahan oleh MelaniBudianta). Jakarta: Gramedia PustakaUtama.